PENGARUH PEMBELAJARAN MATERI SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI TERHADAP PEMBENTUKAN PERILAKU SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 001KAMPAR UTARA
oleh YENI SUSANTI 108 1600 3721
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 1433H/2012M
PENGARUH PEMBELAJARAN MATERI SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI TERHADAP PEMBENTUKAN PERILAKU SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 001KAMPAR UTARA
Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
oleh YENI SUSANTI 108 1600 3721
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 1433H/2012M
PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul pengaruh pembelajaran materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian pada mata pelajaran sosiologi terhadap pembentukan perilaku siswa kelas X SMA N 001 Kampar Utara, yang ditulis oleh YENI SUSANTI dengan NIM. 10816003721 dapat diterima dan disetujui untuk diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru. Pekanbaru, 20 Jumadil Akhir1433 H 11 Mei 2012 M
Menyetujui,
Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi
Pembimbing
Ansharullah, SP, M.Ec
Dra.Rohani,M.Pd
i
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul Pengaruh Pembelajaran Materi Sosialisasi Dan Pembentukan
Kepribadian
Pada
Mata
Pelajaran
Sosiologi
Terhadap
Pembentukan Perilaku Siswa Kelas X SMA N 001 Kampar Utara, yang ditulis oleh Yeni susanti NIM. 10816003721 telah diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau pada tanggal 7 sya’ban 1433 H/25 Juni 2012 M. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Ekonomi. Pekanbaru, 7 Sya’ban 1433 H. 25 Juni 2012 M. Mengesahkan Sidang Munaqasyah Ketua
Sekretaris
Dr. H. Helmiati, M.Ag.
Ansharullah, SP. M.Ec
Penguji I
Penguji II
Mahdar Ernita, S.Pd, M. Ed
Dicki Hartanto, S.Pi, M.M Dekan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Dr. H. Helmiati, M.Ag. NIP.197002221997032001 ii
ABSTRAK Yeni Susanti (2012) : Pengaruh Pembelajaran Materi Sosialisasi Dan Pembentukan Kepribadian Pada Mata Pelajaran Sosiologi Terhadap Pembentukan Perilaku Siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 001 Kampar Utara
Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu pembelajaran materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian (variabel bebas/independen atau variabel X) dan dependent/terikat atau variabel Y). Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh nilai pembelajaran materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian pada mata pelajaran sosiologi terhadap nilai perilaku siswa kelas X SMA N 001 Kampar Utara. Subjek dalam penelitian ini adalah guru sosiologi dan siswa kelas X SMA N 001 Kampar Utara, sedangkan objek adalah pengaruh nilai pembelajaran materi sosialisasi dan pembentukan kerpibadian pada mata pelajaran sosiologi terhadap nilai perilaku siswa. Populasinya adalah seluruh siswa kelas X yang berjumlah 160 orang siswa. Karena banyaknya jumlah populasi maka penulis mengambil sampel 50% kelonggaran ketidaktelitian pengambilan sampel, dari jumlah populasi yaitu sebanyak 80 orang siswa. Pengumpulan data diambil melalui tes dan angket. Data yang terkumpul, sesuai dengan jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi yang kedua variabelnya bersifat interval dan interval, maka data dianalisis dengan menggunakan tekhnik korelasi product moment , dan penulis menggunakan bantuan perangkat melalui program SPSS (Statistica Program Society Science) versi 16.0 For windows. Setelah melakukan penelitian, penulis mendapat kesimpulan akhir bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari nilai pembelajaran materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian pada mata pelajaran sosiologi terhadap nilai perilaku siswa kelas X SMA N 001 Kampar Utara, dengan mengetahui bahwa ro= 0,409 jauh lebih besar dari pada “r” tabel pada taraf 5% dan taraf 1% 0,217<0,408>0,283
vi
ABSTRACT Yeni Susanti (2012):
The Influence of Learning of Socialization and Personality Construction Materials at Sociology Against Attitude Formation Of Class X at SMA N (Senior High School ) 001 Kampar Utara District
The study consisted of two variables, namely the of socialisasi and personality learning materials and the formation of personality (the independent variable / independent or X variables) and dependent Y variable). Purpose of this study was to determine whether there was influence of the learning material and the formation of personality socialization in sociology on the behavior construction of class X SMAN (State Senior High School )001 District Kampar Utara. Subjects in this study was the sociology teacher and students in grade X State Senior High School 001 District Kampar Utara , while the object was the influence of the learning material and the formation of personality socialization in sociology of the student's behavior. Population was the entire class X which totaled 160 students. Due to the large number of population, the authors took a sample of 50% leeway sampling inaccuracy, of the total population of as many as 80 students. The collection of data retrieved through the tests and questionnaires. Data was collected, according to the type of research is the study of correlation both variables were interval and the interval, then the data were analyzed using product moment correlation technique, and the author used the device through the aid of SPSS (Statistic Program Science Society) For Windows Version 16.0. After doing some research, the author had the final conclusion that there was significant influence of the learning material and the formation of personality socialization in sociology on the behavior of class X school State Senior High School 001 District North Kampar, knowing that ro = 0.409 was much larger than the "r "table at the level of 5% and 1% level of 0.217<0.409 >0.283
vii
اﻟﻤﻠﺨﺺ ﯾﻨﻲ ﺳﻮﺳﺎﻧﺘﻲ ) :(2012ﺗﺄﺛﯿﺮ اﻟﺘﻨﺸﺌﺔ اﻻﺟﺘﻤﺎﻋﯿﺔ وﻣﻮاد اﻟﺘﻌﻠﻢ ﻋﻠﻰ ﺳﻠﻮك اﻟﺸﺨﺼﯿﺔ اﻟﻤﻮاﺿﯿﻊ ﺗﺸﻜﯿﻞ اﻟﻄﺎﻟﺐ ﻋﻠﻢ اﻻﺟﺘﻤﺎع ﻋﻠﻰ اﻗﺎﻣﺔ اﻟﺼﻒ اﻟﻌﺎﺷﺮ ﺑﻤﺪرﺳﺔ اﻟﻌﺎﻟﯿﺔ اﻟﺤﻜﻮﻣﯿﺔ 1ﻣﻨﻄﻘﺔ ﺷﻤﺎل ﻛﻤﺒﺎر. ﺗﺘﺄﻟﻒ اﻟﺪراﺳﺔ ﻣﻦ اﺛﻨﯿﻦ ﻣﻦ اﻟﻤﺘﻐﯿﺮات ،وھﻤﺎ ﻧﺸﺮ ﻣﻮاد اﻟﺘﻌﻠﻢ وﺗﻜﻮﯾﻦ اﻟﺸﺨﺼﯿﺔ )اﻟﻤﺘﻐﯿﺮ اﻟﻤﺴﺘﻘﻞ /ﻣﺴﺘﻘﻠﺔ أو ﻣﺘﻐﯿﺮات (Xو )اﻟﺘﺎﺑﻊ /اﻟﻤﺮﻓﻖ أو اﻟﻤﺘﻐﯿﺮ .(Yوﻛﺎن اﻟﻐﺮض ﻣﻦ ھﺬه اﻟﺪراﺳﺔ ﻟﺘﺤﺪﯾﺪ ﻣﺎ إذا ﻛﺎن ھﻨﺎك ﺗﺄﺛﯿﺮ ﻟﻠﻤﻮاد اﻟﺘﻌﻠﻢ واﻟﺘﻨﺸﺌﺔ اﻻﺟﺘﻤﺎﻋﯿﺔ ﻓﻲ ﺗﺸﻜﯿﻞ ﺷﺨﺼﯿﺔ ﻓﻲ ﻋﻠﻢ اﻻﺟﺘﻤﺎع ﻋﻠﻰ ﺳﻠﻮك ﺑﻤﺪرﺳﺔ اﻟﻌﺎﻟﯿﺔ اﻟﺤﻜﻮﻣﯿﺔ 1ﻣﻨﻄﻘﺔ ﺷﻤﺎل ﻛﻤﺒﺎر اﻟﻤﻮاﺿﯿﻊ ﻓﻲ ھﺬه اﻟﺪراﺳﺔ ھﻮ ﻣﻌﻠﻢ ﻋﻠﻢ اﻻﺟﺘﻤﺎع وﻃﻼب اﻟﻤﺪارس اﻟﺜﺎﻧﻮﯾﺔ ﻓﻲ اﻟﺼﻒ اﻟﻌﺎﺷﺮ ﺑﻤﺪرﺳﺔ اﻟﻌﺎﻟﯿﺔ اﻟﺤﻜﻮﻣﯿﺔ 1ﻣﻨﻄﻘﺔ ﺷﻤﺎل ﻛﻤﺒﺎر ،ﻓﻲ ﺣﯿﻦ أن اﻟﮭﺪف ﻣﻦ ذﻟﻚ ھﻮ ﺗﺄﺛﯿﺮ ﻣﺎدة اﻟﺘﻌﻠﻢ واﻟﺘﻨﺸﺌﺔ اﻻﺟﺘﻤﺎﻋﯿﺔ ﻓﻲ ﺗﺸﻜﯿﻞ ﺷﺨﺼﯿﺔ ﻓﻲ ﻋﻠﻢ اﻻﺟﺘﻤﺎع ﻣﻦ ﺳﻠﻮك اﻟﻄﺎﻟﺐ .ﻋﺪد اﻟﺴﻜﺎن ھﻮ Xﻓﺌﺔ ﻛﺎﻣﻠﺔ اﻟﺘﻲ ﺑﻠﻐﺖ 160ﻃﺎﻟﺒﺎ .ﺑﺴﺒﺐ وﺟﻮد ﻋﺪد ﻛﺒﯿﺮ ﻣﻦ اﻟﺴﻜﺎن ،واﻟﻜﺘﺎب أﺧﺬ ﻋﯿﻨﺔ ﻣﻦ ٪50 ﻣﮭﻠﺔ ﻋﺪم دﻗﺔ أﺧﺬ اﻟﻌﯿﻨﺎت ،ﻣﻦ ﻣﺠﻤﻮع ﺳﻜﺎن ﻣﺎ ﻻ ﯾﻘﻞ ﻋﻦ 80ﻃﺎﻟﺒﺎ .اﺳﺘﺮﺟﺎع ﺟﻤﻊ اﻟﺒﯿﺎﻧﺎت ﻣﻦ ﺧﻼل اﻻﺧﺘﺒﺎرات واﻻﺳﺘﺒﯿﺎﻧﺎت .وﯾﺘﻢ ﺟﻤﻊ اﻟﺒﯿﺎﻧﺎت ،وﻓﻘﺎ ﻟﻨﻮع ﻣﻦ اﻟﺒﺤﺚ ھﻮ دراﺳﺔ ﻋﻼﻗﺔ ﻛﻞ ﻣﻦ اﻟﻤﺘﻐﯿﺮات ھﻲ اﻟﻔﺎﺻﻠﺔ ،واﻟﻔﺎﺻﻠﺔ ،ﺛﻢ ﺗﻢ ﺗﺤﻠﯿﻞ اﻟﺒﯿﺎﻧﺎت ﺑﺎﺳﺘﺨﺪام ﺗﻘﻨﯿﺔ اﻟﻤﻨﺘﺞ ارﺗﺒﺎط ﻟﺤﻈﺔ ،واﻟﻤﺆﻟﻒ ﯾﺴﺘﺨﺪم اﻟﺠﮭﺎز ﻣﻦ ﺧﻼل اﻟﻤﻌﻮﻧﺔ ﻣﻦ )(SPSSﺟﻤﻌﯿﺔ إﺣﺼﺎء اﻟﻌﻠﻮم ﺑﺮﻧﺎﻣﺞ( ﻟﻠﺤﺼﻮل ﻋﻠﻰ ﻧﺴﺨﺔ وﯾﻨﺪوز . 16.0 ﺑﻌﺪ اﻟﻘﯿﺎم ﺑﺒﻌﺾ اﻻﺑﺤﺎث ،وﻛﺎن اﻟﻤﺆﻟﻒ إﻟﻰ اﺳﺘﻨﺘﺎج ﻧﮭﺎﺋﻲ ﺑﺄن ھﻨﺎك ﺗﺄﺛﯿﺮ ﻛﺒﯿﺮ ﻣﻦ اﻟﻤﻮاد اﻟﺘﻌﻠﯿﻤﯿﺔ وﺗﻜﻮﯾﻦ اﻟﻌﻼﻗﺎت اﻻﺟﺘﻤﺎﻋﯿﺔ اﻟﺸﺨﺼﯿﺔ ﻓﻲ ﻋﻠﻢ اﻻﺟﺘﻤﺎع ﻋﻠﻰ ﺳﻠﻮك ﺑﻤﺪرﺳﺔ اﻟﻌﺎﻟﯿﺔ اﻟﺤﻜﻮﻣﯿﺔ 1ﻣﻨﻄﻘﺔ ﺷﻤﺎل ﻛﻤﺒﺎر ،ﻋﻠﻤﺎ ﺑﺄن ro = 0.409أﻛﺒﺮ ﺑﻜﺜﯿﺮ ﻣﻦ" " Rﻃﺎوﻟﺔ ﻋﻨﺪ ﻣﺴﺘﻮى ٪5و ٪1ﻣﻦ ﻣﺴﺘﻮى0.283 < 0.409 > 0.217
viii
DAFTAR ISI HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................... i PENGESAHAN................................................................................................. ii PERSEMBAHAN.............................................................................................. iii PENGHARGAAN.............................................................................................. iv ABSTRAK.......................................................................................................... vi DAFTAR ISI....................................................................................................... ix DAFTAR TABEL............................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ....................................................................................... B. Penegasan Istilah .................................................................................... C. Permasalahan........................................................................................... 1. Identifikasi Masalah ......................................................................... 2. Batasan Masalah ............................................................................... 3. Rumusan Masalah ............................................................................ D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................... 1. Tujuan Penelitian ............................................................................. 2. Manfaat Penelitian ............................................................................
1 6 7 7 8 8 8 8 8
BAB II KAJIAN TEORETIS A. Konsep Teoretis ..................................................................................... 1. Tinjauan pembelajaran dan materi pelajaran .................................. 2. Tinjauan tentang sosialisasi.............................................................. 3. Tinjauan tentang kepribadian ........................................................... 4. Tinjauan tentang perilaku siswa ....................................................... B. Penelitian Yang Relevan ......................................................................... C. Konsep Operasional ............................................................................... D. Asumsi Dasar dan Hipotesis .................................................................. 1. Asumsi Dasar................................................................................... 2. Hipotesis ..........................................................................................
9 9 11 17 28 33 34 36 36 36
BAB III METODE PENELITIAN A. Metodologi Penelitian ............................................................................. 1. Waktu dan Lokasi penelitian............................................................. 2. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................. 3. Populasi dan Sampel ........................................................................ 4. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ............................................... 5. Instrumen Penelitian.......................................................................... 6. Teknik Analisis Data.........................................................................
37 37 37 38 38 39 39
BAB IV PENYAJIAN HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Lokasi Penelitian .................................................................. 1. Sejarah Singkat Pendirian SMA N 001Kampar Utara ..................... 2. Visi Misi........................................................................................... 3. Keadaan Guru dan Sekolah ............................................................. 4. Sarana dan Prasarana........................................................................ 5. Kurikulum ........................................................................................ B. Penyajian Data .......................................................................................
43 43 44 45 45 47 47
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................ 69 B. Saran ....................................................................................................... 70 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Nama-Nama Kepala Sekolah Sma N 001 Kampar Utara Sampai Dengan Sekarang............................................................................ 46 Tabel 4.2 Keadaan Guru Di Sma N 001 Kampar Utara................................. 57 Tabel 4.3 Keadaan gedung SMAN 001 Kamapar Utara................................ 48 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pembobotan Jawaban Tentang Hasil Pembelajaran Materi Sosialisasi Dan Pembentukan Kepribadian.................................................................................... 51 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Pembobotan Jawaban Tentang Angket Perilaku Siswa................................................................................ 53 Tabel 4.6 Rekapitulasi Jawaban Tes .............................................................. 54 Tabel 4.7 Kategorisasi Skor Tes Pembelajarn Materi (X).............................. 55 Tabel 4.8 Rekapitulasi Jawaban Angket......................................................... 56 Tabel 4.9 Siswa Senang Berteman Dengan Siapa Saja................................... 67 Tabel 4.10 Siswa Mampu Menghargai Pribadi Temanya................................. 67 Tabel 4.11 Siswa Memiliki Sikap Sabar........................................................... 68 Tabel 4.12 Siswa Memiliki Semangat Belajar.................................................. 68 Tabel 4.13 Siswa Mampu Bersikap Adil Dan Tidak Memihak........................ 59 Tabel 4.14 Siswa Mampu Mentolerir Kesalahan Temannya............................ 60 Tabel 4.15 Siswa Memiliki Sikap Mantap Dan Stabil Dalam Bertindak......... 60 Tabel 4.16 Siswa Perhatian Terhadap Persoalan Teman.................................. 61 Tabel 4.17 Siswa Memiliki Sikap Lincah Dalam Belajar................................. 61 Tabel 4.18 Siswa Mampu Menghargai Pribadi Teman..................................... 62 Tabel 4.19 Siswa Selalu rajin Dalam Mengerjakan Tugas................................. 62 Tabel 4.20 Distribusi Frekwensi Relative Tentang Perencanaan Keuangan Pribadi (Y)....................................................................................... 63 Tabel 4.21 Descriptive Statistics....................................................................... 64 Tabel 4.22 Distribusi Frekuensi Relativ Tentang Materi Sosialisasi Dan Pembentukan Kepribadian (X)........................................................ 65 Tabel 4.23 Descriptive Statistics....................................................................... 66 Tabel 4.24 Distribusi Frekuensi Relativ Tentang Nilai Perilaku Siswa (Y)..... 66 Tabel 4.25 Anova.............................................................................................. 67 Tabel 4.26 Coefficients..................................................................................... 68 Tabel 4.28 Correlations..................................................................................... 69 Tabel 4.29 Model Summary.............................................................................. 70
xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan yang mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka. Tujuan suatu lembaga pendidikan formal seperti SMA N 001 Kampar Utara adalah untuk meningkat kecerdasan bangsa, yang dilakukan melalui proses pendidikan secara efektif dan efisien. Berbicara mengenai pendidikan tentunya tidak terlepas dari unsur manusia yang menentukan keberhasilan pendidikan tersebut. Pendidikan mempunyai arti yang sangat penting dalam kehidupan manusia, dimanapun dan kapanpun pendidikan akan selalu diperlukan. Salah satu tujuan pendidikan yang dikemukakan oleh marimba adalah terbentuknya orang yang berkepribadian muslim.1 Berkembangya ilmu pengetahuan yang semakin pesat telah melahirkan cabang-cabang ilmu sosial seperti sosiologi. Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari masyarakat dalam keseluruhanya dan hubungan-hubungan antara orang-orang dalam masyarakat tersebut. Sosiologi memegang peranan
1
Ahmad Tafsir, Ilmu Dalam Perspektif Islam, (Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 2004) Hal. 46
penting dalam membantu memecahkan masalah-masalah sosial, seperti kemiskinan, konflik antar ras dan lain sebagainya 2. Pelajaran
sosiologi
bisa
membantu
siswa
dalam
menghadapi
permasalahan-permasalahan sosial yang dihadapi dilingkunganya, pelajaran sosiologi sangat penting untuk dipelajari guna untuk pembentukan perilaku yang baik. Perilaku siswa merupakan suatu proses dimana individu melatih kepekaan dirinya terhadap ransangan-ransangan sosial terutama tekanantekanan dan tuntutan kehidupan belajar, bergaul dan bertingkah laku didalam lingkungan sosio-kulturlnya. Fenomena sosial yang terkait dengan proses sosialisasi adalah pembentukan perilaku seseorang. Misalnya pemarah, pendiam, atau mudah tersentuh(sensitif). Perilaku dan kecendrungan ini khas bagi sesorang sehingga dapat dikatakan sebagai ciri prilaku daru seseorang yang memilikinya.3 Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dn tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Sedangkn pembelajran yang baik harus dibarengi dengan penyampaian yang baik. Materi ajar adalah segala bentuk materi yang digunakan untuk membantu gutu/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Materi yang 2
J. Dwi Narwoko. Dkk. Sosiologi Teks Pengantar & Terapan edisi kedua( Jakarta: PT kencana, 2007) Hal. 9 3 Prof. DR. H. Abin syamsuddin Makmun, MA. Psikologi Pendidikan(Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2007)Hal. 77
dimaksud bisa berupa materi tertulis, maupun materi tidak tertulis. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur, keterampilan, dan sikap atau nilai). 4 Materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian merupakan materi yan diajarkan dikelas dan untuk diaplikasikan secara nyata oleh siswa setelah pembelajaran dikelas selesai. Materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian merupakan materi yang dapat mengarahkan siswa agar dapat berperilaku sopan dan besosialisasi dengan baik. Sosialisasi adalah proses belajar yang dilakukan (individu) untuk berbuat atau bertingkah laku berdasarkan patokan yang terdapat dan diakui dalam masyarakat.5 Disekolah anak bersosialisasi dengan teman dan gurunya, untuk itu diharapkan anak dapat bersosialisasi dengan baik, Guru sebagai pendidik harus mampu mengayomi peserta didiknya untuk beriteraksi ataupun bersosialisasi dengan baik agar tercipta suasana belajar yang kondunsif. Salah satunya dengan cara membentuk kepribadian siswa yang baik, kepribadian merupakan pola positif dan karakteristik tertentu yang relative permanen dan memberikan, baik konsistensi maupun individualitas pada prilaku seseorang6. Guna memahami kepribadian, kita perlu mengetahui bagaimana sistem kecendrungan prilaku berkembang melalui interaksi mahkluk biologis dengan berbagai macam pengalaman sosial dan
4
Defri Ahmad Chaniago. Materi Ajar. 2010. (online) avaible http://id.shvoong.com/exact-sciences/1957182-materi-ajar/. 12 Januari 2012 5 Abdulsyani, Sosiologi Skematika Teori, dan Terapan(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2002)Hal. 57 6 Jess Feist. Teori Kepribadian edisi ketujuh ( Jakarta; Salemba Humanika, 2010) Hal. 4
kultural/budaya Sistem kecendrungan itu adalah setiap orang mempunyai cara berprilaku yang khas dan bertindak sama setiap hari. Berbagai faktor dalam perkembangan kepribadian, salah satunya merupakan warisan biologis. Warisan/bawaan biologis menyediakan bahan mentah kepribadian, dan bahan mentah ini dapat dibentuk dengan dan dalam berbagai cara. Semua manusia normal dan sehat mempunyai persamaan biologis tertentu, contohnya seseorang yang memiliki perilaku tertutup biasanya sedikit bicaranya. Akan tetapi, jika dia direndahkan dan disinggung persaanya, maka dia akan melakukan pembelaan yang dapat berupa kata-kata yang banyak dalam membela dirinya. Artinya, kata-kata yang muncul merupakan kombinasi antara kecendrungan marah dan situasi perasaan yang disinggung dan direndahkan.7 Proses pembelajaran yang dilakukan disekolah bertujuan agar siswa mampu berbuat dan berprilaku sopan sesuai dengan kepribadian yang dimilikinya yang telah dipelajari pada mata pelajaran sosiologi. Materi Sosialisasi dan pembentukan kepribadian dengan mempelajari materi tersebut siswa diharapkan mampu bersosialisasi dengan baik dengan sesama siswa ataupun dengan guru. Siswa dapat menentukan sikap/prilaku yang pantas atau tidak pantas yang harus dilakukanya. Siswa sebagai anggota masyarakat merupakan individu yang selalu melakukan hubungan-hubungan
7
Paul B. Horton. Sosiologi jilid 1( Jakarta; PT Gelora Aksara Pratama, 2006) Hal. 90
sosial yang dinamis antara sesama individu maupun kelompok masyarakat lainya.8 Siswa SMA Negeri 001 Kampar Utara mempelajari materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian pada mata pelajaran sosiologi, siswa telah mendapatkan nilai yang baik, namun perilaku siswanya masih kurang. Namun berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan penulis pada siswa kelas X SMA Negeri 001 Kampar Utara , ditemukan gejala-gejala sebagai berikut : 1. Masih terdapat siswa yang tidak mematuhi peraturan yang berlaku disekolah 2. Terdapat siswa yang kurang menghargai guru 3. Masih terdapat siswa yang acuh-tak acuh dengan lingkunganya 4. Masih terdapat siswa yang angkuh dan sombong kepada temanya 5. Masih ada siswa yg berbicara kasar di lingkungan sekolah Berdasarkan fenomena diatas menghantarkan penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”PENGARUH PEMBELAJARAN MATERI SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI TERHADAP PEMBENTUKAN PERILAKU SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 001 KAMPAR UTARA”
8
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta; PT Raja Grafindo Persada,2006) Hal. 55
B. Penegasan Istilah Agar tidak terjadi kesalahpahaman dan kekeliruan dalam memahami istilah yang dipakai pada judul penelitian ini, maka penulis merasa perlu mengemukakan penjelasan terhadap istilah-istilah tersebut, yaitu : 1. Pengaruh yaitu daya yang ada atas timbul dari sesuatu (benda/orang) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang.9 2. Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya.10 3. Materi pembelajaran secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sifat yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan.11 4. Pembentukan adalah proses, perbuatan dan cara membentuk.12 5. Nilai adalah harga, angka kepandaian, potensi, banyak sedikitnya isi, kadar, mutu, sifat-sifat yang penting bagi kemanusiaan13 6. Siswa kelas X SMA N 001 KAMPAR UTARA adalah siswa yang mengikuti pendidikan secara aktif dan terdaftar tahun ajaran 2011/2012. SMA Negeri 001 Kampar Utara merupakan lembaga pendidikan yang 9
Sulcahsan Yahsin, Kamus Lengkap Bahasa indonesia, (Surabaya: Amanah,1997) Hal.
375 10
Komunitas Untukku. Pengertian Pembelajaran. 2011.[Online] available http://pengertian-pembelajaran-untukku.html. 1 Desember 2011 11 Biji Kapas. Pengertian Materi Pembelajaran. 2011.[online] available http://pengertian materi pembelajaran.html. 25 Desember2011 12 Tanti Yuniar, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT. Agung Media Mulia) Hal. 95 13 Ibid, Hal. 80
telah disahkan oleh pemerintah yang befungsi untuk meningkatkan sumber daya manusia.
C. Permasalahan 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan didalam latar belakang di atas, maka kajian ini dapat dilihat dari berbagai aspek : a. Kajian ini dapat dilakukan untuk melihat usaha yang dilakukan oleh guru dalam pembentukan perilaku siswa di SMA N 001 Kampar Utara b. Kajian ini dapat dilakukan
untuk melihat
Faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku siswa di SMA N 001 Kampar Utara c. Kajian ini dapat dilakukan untuk mengetahui faktor yang mendorong siswa tidak menghargai gurunya di SMA N 001 Kampar Utara d. Kajian ini dapat dilakukan untuk melihat Pengaruh nilai pembelajaran materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian pada mata pelajaran sosiologi terhadap nilai perilaku siswa di SMA N 001 Kampar Utara 2. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti membatasi permasalahan dengan menfokuskan penelitian pada pengaruh nilai pembelajaran materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian pada mata pelajaran sosiologi terhadap nilai perilaku siswa kelas X SMA N 001 Kampar Utara.
3. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan rumusan masalah di atas, maka rumusan masalahnya yaitu apakah ada pengaruh yang signifikan pada nilai pembelajaran materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian pada mata pelajaran sosiologi terhadap nilai perilaku siswa kelas X SMA N 001 Kampar Utara ?
D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan pada nilai pembelajaran materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian terhadap nilai perilaku siswa kelas X SMA 001 Kampar Utara. 2. Manfaat penelitian a. Bagi
penulis
digunakan
sebagai
Penambah
pengetahuan
dan
mengaplikasikan ilmu yang didapat selama masa perkuliahan serta sebagai persyaratan untuk mencapai gelar sarjana pendidikan di fakultas Tarbiyah dan Keguruan pada universitas Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. b. Bagi lembaga pendidikan di harapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat untuk mengambil kebijakan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah. c. Bagi siswa penelitian ini digunakan sebagai sumber informasi yang baru dalam proses pembelajarannya
BAB II KAJIAN TEORI
A. Konsep Teoritis 1. Pembelajaran dan Materi Pembelajaran Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkunganya, sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Dalam interaksinya tersebut banyak sekali faktor yang lebih
baik.
Dalam
interaksi
tersebut
bamyak
sekali
yang
mempengaruhinya, baik faktor yang datang dari lingkungan.1 Proses pembelajaran aktivitasnya dalam bentuk interaksi belajar dalam suasana interaksi edukatif, yaitu interaksi yang sadar akan tujuan. Interaksi yang telah dirancangkan untuk suatu tujuan tertentu setidaknya pencapaian tujuan intruksional atau tujuan pembelajran yang telah dirumuskan dalam suatu pelajaran. Kegiatan pembelajaran yang telah diprogramkan guru merupakan kegiatan intebralistik antara pendidik dengan peserta didik. Kegiatan pembelajaran secara metodologis berakar dari pihak pendidik yaitu guru, dan kegiatan belajar secara pedagogis terjadi pada diri pesrta didik. Menurut Knirk dan Gustafson pembelajaran merupakan sesuatu proses yang sistimatis tahap rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi.2 1
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik, dan Implementasi ( Bandung: PT. Rosda Karya, 2006) Hal. 100 2 Slameto, Belajar Dan Faktor Yang Mempengaruhinya,(Jakarta: Rineka Cifta, 2003) Hal. 54
Pembelajaran merupakan suatu proses belajar yang digunakan oleh guru untuk mengembangkan kreatifitas berfikir yang dapat meningkatkan kemampuan berfikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi
pengetahuan
baru
sebagai
upaya
meningkatkan
penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran. Ranah kognitif pembelajaran (Bloom, dkk), terdiri dari enam jenis perilaku; 1) Pengetahuan, mencangkup kemapuan ingatan tentang hal-hal yang telah dipelajari dan tersimpan di dalam ingatan. Pengetahuan tersebut dapat berkenaan dengan fakta, peristiwa, pengertian, kaidah, teori, prinsip dan metode. 2) Pemahaman, mencangkup kemapuan menangkap sari dan makna halhal yang dipelajari. 3) Penerapan, mencangkup kemapuan menerapkan metode, kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru. Perilaku ini misalnya tampak dalam kemampuan menggunakan prinsip. 4) Analisis, mencangkup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. 5) Sintesis, mencangkup kemampuan membentuk suatu pola baru, minsalnya tampak dalam kemampuan menyusun suatu program kerja.
6) Evaluasi, mencangkup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu. Sebagai contoh kemapuan menilai hasil karangan. Keenam jenis perilaku ini bersifat hirarkis, artinya perilaku tersebut menggambarkan tingkatan kemampuan yang dimiliki seseorang. Perilaku terendah sebaliknya dimiliki terlebih dahulu sebelum mempelajari atau memiliki perilaku yang lebih tinggi.3 Bahan atau materi pelajaran (learning materials) adalah segala sesuatu yang menjadi isi kurikulum yang harus dikuasai oleh siswa sesuai dengan kompetensi dasar dalam rangka pencapaian standar kompetensi setiapmata pelajaran dalam suatu pensisikan tertentu. Materi pelajran merupakan bagian terpenting dalam proses pembelajaran, bahkan dalam pengajaran yang terpusat dalam proses pembelajaran, bahkan dalam pengajran yang berpusat pada materi pelajaran (subject-centered teaching), materi pelajran merupakan inti dari kegiatan pembelajaran.4 2. Sosialisasi a. Pengertian sosialisasi secara sosiologis sosialisasi diartikan sebagai suatu proses sosial yang mana seseorang belajar menghayati dan melaksanakan sistem nilai dan sistim norma yang berlaku ditengah-tengah masyarakat diman ia berada.5 3
Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung, Alfabeta, 2009), Cet. 3, Hal 49. Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, ( Jakarta: Kencana, 2008) Hal. 141 5 Wida Widianti, Sosiologi 1 untuk SMA kelas X (Bandung: Hasba Jaya, 2007) Hal.54 4
Menurut
pendapat
Soejono
Dirdjosisworo
(1985),
bahwa
sosialisasi mengandung tiga pengertian, yaitu: 1.
2.
3.
Proses sosialisasi adalah proses belajar, yaitu suatu proses akomodasi dengan mana individu menahan, mengubah impulsimpuls dalam dirinya dan mengambil alih cara hidup atau kebudayaan masyarakat. Dalam proses sosialisasi itu individu mempelajari kebiasaan, sikap, ide-ide, pola-pola, nilai dan tingkah laku, dan ukuran kepatuhan tingkah laku dalam masyarakat dimana ia hidup. Semua sikap dan kecakapan yang dipelajari dalam proses sosialisasi itu disusun dan dikembangkan sebagai suatu kesatuan sistem dalam diri pribadinya.6 Berdasarkan
pengertian
di
atas,
maka
penulis
dapat
menyimpulkan pengertian sosialisasi adalah proses belajar yang dilakukan setiap individu untuk melaksanakan sistem nilai dan norma yang berlaku didalam masyarakat. b. Media sosialisasi Media sosialisasi merupakan tempat dimana sosialisasi itu terjadi atau disebut juga sebagai agen sosialisasi(agent of socialization)atau sarana sosialisasi. Yang dimaksud dengan agen sosialisasi adalah pihakpihak yang membantu sesorang menerima nilai-nilai atau tempat dimana seorang induvidu belajar terhadap segala sesuatu yang kemudian menjadikan dewasa. Secara rinci, beberapa media sosialisasi yang utama adalah: 1) Keluarga Anak yang baru lahir (bayi) mengalami proses sosialisasi yang paling pertama adalah keluarga. Dari sinilah anak pertama kali menengenal 6
Abdulsyani, Loc. Cit. Hal. 57
lingkunga sosial dan budayanya, juga mengenal seluruh anggota keluarga. Dalam pembentukan sikap dan kepribadian anak sangat dipengaruhi oleh bagaimana cara dan corak orang tua dalam memberikan pendidikan anakanaknya melalui kebiasaan, teguran nasehat, perintah, atau larangan. Keluarga merupakan institusi yang paling penting pengaruhnya terhadap proses sosialisasi manusia. Hal ini dimungkinkan karena berbagai kondisi yang dimiliki oleh keluarga7 2) Kelompok bermain Kelompok bermain baik yang berasal dari kerabat, tetangga maupun teman sekolah merupakan agen sosialisasi yang pengaruhnya besar dalam memebentuk pola-pola perilaku sesorang. Diddalam kelompok bermain, anak memepelajari berbagi kemampuan baru yang ucap kali berbeda dengan apayang mereka pelajari dari keluarganya. Di dalam kelompok bermain individu mempelajari norma nilai, kultural, peran dan semua persyaratan lainya yang dibutuhkan individu untuk memungkinkan partisipasinya yang efektif didalam kelompok permainanya.8 3)
Sekolah Sekolah merupakan media sosialisasi yang lebih luas dari keluarga.
Sekolah mempunyai potensi yang pengaruhnya cukup besar dalam pembentukan sikap dan perilaku seorang anak, serta mempersiapkanya
7 8
J. Dwi Narwoko. Dkk, Loc.Cit, Hal. 92 Ibid, Hal. 94
untuk penguasaan peranan-peranan baru dikemudian hari dikala anak atau orang tidak lagi menggantungkan hidupnya pada orang tua atau keluarga 9 4)
Lingkungan kerja Setelah seorang individu melewati masa kanak-kanak dan masa alam dunia
remaja, kemudian meninggalkan dunia kelompok permainanya, individu memasuki dunia baru, yaitu di dalamnya sudah memasuki masa hampir dewasa bahkan sebagian besar adalah mereka sudah dewasa, maka sistem nilai dan norma lebih jelas dan tegas.10 5) Media masa Di kehidupan masyarakat modern, komunikasi merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting terutama untuk menerima dan menyampaikan informasi dari satu pihak ke pihak lain. Akibat pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam waktu yang sangat singkat. Media masa merupakan media sosialisasi yang kuat dalam membentuk keyakinan-keyakinan baru atau mempertahankan keyakinan yang ada.11 Di buku paket SMA/MA E. Juhana Wijaya tahun 2007, Sosiologi SMA/MA untuk kelas X media sosialisasi terdiri dari: (a) Keluarga Keluarga merupakan media sosialisasi yang pertama dan utam dalam proses sosialisasi. Suasana kehidupan keluarga yang kurang kondusif atau tidak harmonis atau orang tua kurang memberikan perhatian dan kasih sayang, maka kehidupan anak-anak akan tertekan dan tidak terlatih utuk mandiri. Dari data 9
Ibid, Hal 93 Ibid, Hal. 95 11 Ibid 10
penelitian sosiologi, dapat diketahui bahwa anak-anak yang berkepribadian menyimpang pada umumnya berasal dari kelurga-keluarga yang tidak harmonis.12 (b) Teman Sepermainan Teman sepermainan atau teman sebaya juga merupakan media sosialisasi yang cukup mempengaruhi terhadap proses pembentukan kepribadian. Anakanak yang suka diperas, diperlakukan tidak adil, sering dipersalahkan, dan dikucilkan oleh teman-temanya, cendrung hidupnya merasa tertekan dan tidak aman. Pengalaman bergaul yang tidak menyenangkan itu akan membuat anak itu menjadi penakut, pemalu dan rendah diri.13 (c) Sekolah Lingkungan sekolah merupakan media sosialisasi sekunder yang sangat penting dalam proses sosialisasi untuk membentuk kepribadian. Suasana pendidikan formal disekolah yang kurang kondusif, seperti kurikulum dan mata pelajaran yang terlalu banyak, pemilihan jurusan atau program pendidikan yang tidak tepat, kepribadian dan cara guru mengajar yang kurang bijaksana, dan gaya mengajar, semuanya berpengaruh terhadap proses sosialisasi dalam pembentukan kepribadian siswa.14 (d) Tempat pekerjaan Tempat pekerjaan juga merupakan media sosialisasi yang tidak kalah penting dalam proses pembentukan kepribadian sesorang. Suasana di tempat 12
E. Juhana Wijaya, Sosiologi SMA/MA untuk kelas X (Bandung: CV Armico, 2007)Hal. 83 13 14
Ibid , Hal 84 Ibid, Hal. 85
pekerjaan, jenis dan beban pekerjaan, jabatan dan gaji atau upah yang kurang kondunsif sering kali menjadi faktor penyebab timbulnya kekecewaan, ketidakpuasan, dan stres bagi para pekerja.15 (e) Masyarakat umum Masyarakat adalah media sosialisa sekunder yang cukup dominan pengaruhnya terhadap proses sosialisasi dalam pembentukan kepribadian. Nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat demikian banyak dan bervariasi, sehingga seringkali membingungkan warga masyarakat. Norma-norma sosial seperti adat kebiasaan, tata krama pergaulan, norma agama, norma hukum, semua itu berpengaruh terhadap proses sosilisasi dalam pembentukan kepribadian masyarakat. (f) Media masa Media masa berperan pula sebagai media sosialisasi nilai-nilai dan normanorma sosial. Bahkan dewasa ini pengaruh media massa begitu kuat terhadap proses sosialisasi pembentukan kepribadian. Kemajuan yang dicapai dalam bidang teknologi informasi, komunikasi , dan trasfotasi menyebabkan dunia sekarang memasuki era globalisasi dalam segala bidang kehidupan. 16 c. Sosialisasi primer dan sekunder Sosialisasi sebagai proses sosial ada dua macam, yaitu sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder. Sosialisasi primer adalah proses sosialisasi yang pertama kali dilakukan individu dilingkungan keluarga bersama orang tua saudara-saudaranya. Melalui proses sosialisasi dilingkungan keluarga, seorang 15 16
Ibid Ibid
anak mengenal dan memahami nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku yang harus dipatuhi dan dilaksanakanya dalam kehidupan sehari-hari. Ia mulai mengatur dan mengendalikan sikap dan perilakunya agar tidak merugikan orang lain. Sosialisasi sekunder adalah proses sosialisasi yang dilakukan individu diluar lingkungan keluarga, yaitu disekolah, lingkungan tetangga dan masyarakat umum. Dasar-dasar yang diperoleh dari proses sosialisasi primer merupakan bahan atau persiapan untuk memasuki sosialisasi sekunder. Apabila tokoh identifikasi yang berperan dalam sosialisasi primer yaitu orang tua dan saudaranya, maka dalam sosialisasi sekunder yang berperan yaitu orang lain (misalnya guru, teman sebaya, dan orang lainya).17 3. Kepribadian a. Pengertian kepribadian Para psikolog mempunyai pandangan yang berbeda diantara mereka sendiri ketika mengartikan kepribadian. Sebagian besar dari mereka menyetujui bahwa kata kepribadian(personality) berasal dari bahasa latin persona. Mengacu pada topeng yang dipakai oleh actor dalam pertunjukan drama yunani. Para actor romawi kuno memakai topeng (persona) Untuk memainkan peran atau penampilan palsu. Kepribadian merupakan pola sifat dan karakteristik tertentu yang relative permanen dan memberikan, baik konsistensi maupun individualitas.18
17 18
Ibid , Hal. 81 Jess Feist, Loc. Cit. Hal 4
Dibawah ini akan dikemukakan sederetan defenisi kepribadian menurut berbagai aliran psikologi: 1) Teori psikoanalisis yang dipelopori oleh Sigmund freud memandang kepribadian terdiri dari tiga komponen, yaitu id(naluri), ego(kesadaran atau aku), dan superego(hati nurani).interaksi antar tiga komponen ini terwujud dalam prilaku.19 2) Kaum
Behavioris,
dipeloporo
oleh
B.F
Skinner,
memandang
kepribadian sebagai rangkaian kebiasaan(habit) yang tersusun dari sejumlah hubungan rangsangan (stimulus) dan reaksi (response) yang memperoleh penguatan (reinforcement) 3) Leon Festinger dan para penganut –sikologi Kognotif lainya bahwa kognisilah yang menentukan prilaku. Isis kognisi atau kesadaran adalah pengetahuan, minat, sikap, penilaian, dan harapan tentang dunia, khususnya adalah proses kognitif, yaitu berfikir dan membuat keputusan.20 4) Psikologi Humanistik menekankan pada kebebasan berkehendak sebagia bagian dari kepribadian manusia. A.H. Maslow, manusia yang tertinggi adalah aktualisasi diri
19
Sarlito W. Sarwono, Pengantar Psikologi Umum, (Jakarta: PT Raja Grafindo persada, 2009)Hal.169 20 Ibid, Hal.170
5) Dalam teori Biopsokologi, Richard Davidson memandang kepribadian sebagai hasil kerja bagian-bagian dari otak yang disebut prefrontal cortex (PFC) sebagai pusat rasio dan amygdale sebagai pusat emosi. 21 Selain dari defenisi diatas, defenisi yang paling mudah dipahami adalah menurut Gordon W. Allport yang sudah merintis konsep tentang kepribadian sejak tahun 1937 sebagai berikut: “kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu yang terdiri dari system-sistem psikoposik yang menentukan cara penyesuaian diri yang unik (khusus) dari individu tersebut terhadap lingkunganya”22 Di buku paket E. Juhana Wijaya, sosiologi SMA/MA untuk Kelas X tahun 2007, bahwa pengertian kepribadian adalah corak kebiasaan yang terhimpun dalam diri digunakan untuk berekreasi serta menyesuaikan diri terhadap segala rangsangan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar.23 Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka penulis penyimpulkan pengertian kepribadian adalah pola positif dan karakteristik tertentu yang dapat mempengaruhi perilaku dan cara bertindak seseorang. b.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian 1) Keluarga Keluarga merupakan organisasi manusia yang terdiri dari ayah, ibu, anak dan mungkin juga kerabat lain yang menjalankan fungsi dan peranya secara konstan. Dalam lingkungan keluarga inilah seeorang untuk pertama kalinya mengenal sistem nilai dan sistem norma yang 21
Ibid Ibid, Hal. 171 23 E Juhana Wijaya. Op. Cit. Hal. 88 22
,mengatur perkehidupan malalui pergaulan hidup yang berlangsung sehari-hari. Tidak salah dikatakan bahwa keluarga merupakn tempat proses sosialisasi yang pertama dan utama.24 2) Teman Sepermainan Teman sepermainan merupakan sekelompok orang dekat yang memiliki tingkat umur yang sebaya dan diantara mereka sering terlibat dalam sebuah interaksi yang intensif. Biasanya teman sebaya dijadikan ajang untuk saling bertukar pikiran, berbagi rasa, berkeluh kesah, dan berbagai macam penyaluran inspirasi lainya. Pada dasarnya teman sepermainan merupakan salah satu media sosialisasi yang sangat penting. Namu demikian lingkungan keluarga harus memberikan perhatian secara bijaksana karena disamping memberikan dampak positif teman sepermainan juga bisa memberikan dampak negatif bagi perkembangan anak.25 3)
Sekolah Sekolah merupakan sebuah lembaga yang menyelenggarakan kegiatan pendidikan secara formal. Disekolah pula terdapat beberapa komponen yang memungkinkan terselenggaranya proses pendidikan, yakni belajar, lingkungan belajar, dan tujuan pembelajaran. Hubungan dalam proses sosialisasi setidak-tidaknya mengemban dua peranan yang sangat penting, yaitu: (1) memperkenalkan sistem nilai dan sistem norma yang berlaku dimasyarakat sehingga terbentuk kepribadian seperti yang 24 25
Widi Widianti, Op Cit. Hal. 59 Ibid
diharapkan, dan (2) mengembangkan potensi para pelajar dapat sehingga dmemiliki pengetahuan, ketrampilan, dan pemahaman yang sangat diperlukan dalam kehidupan nyata.26 4) Warisan Biologis (pembawaan) Semua individu yang normal mempunyai kesamaan biologis, seperti panca indra, kelenjer seks, dan syaraf otak. Warisan biologis ini bersifat unik, karena tidak seorangpun didunia ini memiliki ciri-ciri fisik dan psikis yang sama. Warisan biologis memang lebih pentting dari pada faktor lingkungan. Data penelitian menunjukan bahwa IQ anak angkat ternyata lebih mirip dengan IQ orang tua kandungnya dari pada orang tua angkatnya.27 5) Lingkungan Fisik Dari hasil penelitian psikologi diketahui bahwa perilaku manusia berhubungan
dengan
ikilim
dan
lingkungan
geografi.
Sorokin,
menyatakan, perbedaan perilaku kelompok disebabkan oleh perbedaan iklim, topograpi, dan lingkungan alam lainya. Teori tersebut dengan kerangka etnosentris, karena pengaruh geografi memberikan keterangan yang cukup objektif terhadap sifat-sifat manusia. 6) Lingkungan budaya Setiap kelompok masyarakat mewariskan kebudayaan kepada para anggotanya. Akibantnya, timbul konfirgurasi kepribadian yang khas dari
26 27
Ibid, Hal. 60 E. Juhana Wijaya, Op. Cit. Hal 92
anggota kelompok masyarakt tertentu. Sebab kepribadian, erat kaitanya dengan lingkungan budaya yang mempengaruhinya.28 7) Pengalaman kelompok Pengalaman sangat penting untuk ditiru oleh seseorang. Kelompok semacam itu disebut kelompok referens. Pada awalnya, keluarga adalah kelompok yang terpenting, karena merupakan satu-atunya kelompok sosial yang dimiliki bayi selama masa-masa yang paling peka. Kepribadian individu dibentuk pada tahun-tahun pertama dalam lingkungan keluarga.29 8) Pengalaman pribadi unik Setiap pribadi mempunyai pengalaman pribadi masing-masing. Pengalaman pribadi setiap orang berbeda-beda. Perbedaan tersebut disebabkan perbedaan lingkungan kehidupan sosial dan kebudayaannya. pengalaman hidup orang-orang yang dibesarkan didaerah perkotaan tentu saja berbeda dengan pengalaman hidup orang-orang yang dibesarkan diperdesaan.30 Menurut Syamsu Yusuf LN, Kepribadian dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik hereditas (pembawaan) maupun lingkungan (seperti: fisik, sosial, kebudayaan, spritual).31 (1) Fisik. Faktor yang dipandang mempengaruhi perkembangan kepribadian adalah postur tubuh (;angsing, gemuk, pendek atau tinggi), kecantikan 28
Ibid , Hal. 93 Ibid 30 Ibid 31 Syamsu Yusuf LN, Psikologi Perkembangan Anak& Remaja, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2007). Hal. 128 29
(cantik atau tidak cantik), kesehatan(sehat atau sakit-sakitan), keutuhan tubuh ( utuh atau cacat), dan keberfungsian organ tubuh. (2) Intelegensi.
Tingkat
intelegensi
individu
dapat
mempengaruhi
perkembangan kepribadiannya. Individu yang intelegensinya tinggi atau normal biasa mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan secara wajar, sedangkan yang rendah biasanya sering mengalami hambatan atau kendala dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan.32 (3) Keluarga.
Suasana
atau
iklim
keluarga
sanagt
penting
bagi
perkembangan kepribadian anak. Seorang anak yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang harmonis dan agamis. Dalam arti, orang tua memberikan curahan kasih sayang, perhatian serta bimbi ngan dalam kehidupan berkeluarga, maka perkembangan kepribadian anak tersebut cendrung positif. Adapun anak yang dikembangkan dalam lingkungan keluarga yang broken home, kurang harmonis, orang tua bersikap keras terhadap anak atau tidak memperhatikan nilai-nilai agana dalam keluarga, maka perkembangan kepribadianya cendrung akan mengalami distorsi atau mengalami kelainan dalam penyesuaian dirinya. 33 (4) Teman sebaya (peer group). Setelah masuk sekolah, anak mulai bergaul dengan teman sebayanya dan menjadi anggota dari kelompoknya. Pada saat inilah dia mengalihkan perhatianya untuk mengembangkan sifat-sifat atau perilaku yang cocok atau dikagumi oleh tenman-temanya. Walaupun
32
Ibid Ibid
33
mungkin tidak sesuai dengan harapan tuanya. Melalui hubungan interpersonal dengan teman sebaya.34 (5) Kebudayaan. Setiap kelompok masyarakat (bangsa, rasau suku bangsa) memiliki tradisi, adat, atau kebudayaan yang khas. Tradisi atau kebudayaan
suatu
masyarakat
memberikan
pengaruh
terhadap
kepribadian setiap anggotanya, baik cara menyangkut cara berfikir (seperti cara memandang sesuatu), bersikap atau cara berprilaku. Pengaruh kebudayaan terhadap kepribadian itu, dapat dilihat dari adanya perbedaan antara masyarakat modern yang budayanya relatif maju (khususnya IPTEK)dengan masyarakat primitif yang budaanya relatif masih sederhana seperti dalam cara makan, berpakaian, hubungan interpersonal atau cara memandang waktu.35 Adapun kepribadian yang tidak sehat itu ditandai dengan karakteristik seperti berikut: (a) Mudah marah (tersinggung) (b) Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan (c) Sering merasa tertekan (strees atau depresi) (d) Bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang usianya lebih muda atau terhadap binatang(hewan) (e) Ketidakmampuan
untuk
menghindar
meskipun sudah diperingati atau dihukum. (f) Mempunyai kebiasaan berbohong. 34 35
Ibid, Hal. 129 Ibid
dari
perilaku
menyimpang
(g) Hiperaktif. (h) Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas (i) Senang mengkritik/mencemo’oh orang lain. (j) Sulit tidur. (k) Kurang memiliki rasa tanggung jawab. (l) Sering mengalami pusing kepala (meskipun penyebabnya bukan bersifat organis) (m) Kurang memiliki kecerdasan untuk mentaati ajaran agama. (n) Bersikap pesimis dalam menghadapi kehidupan. (o) Kurang bergairah (bermuram durjah) dalam menjalani kehidupan.36
c. Tipe-tipe Kepribadian Berdasarkan fungsinya, ada empat tipe kepribadian yaitu: 1) Kepribadian rasional, ialah kepribadian yang dipengaruhi oleh akal pikiran sehat. 2) Kepribadian intuitif, ialah kepribadian yang dipengaruhi oleh firasat atau persaan kira-kira. 3) Kepribadian emosional, ialah kepribadian yang dipengharuhi oleh perasaan. 4) Kepribadian sensitif, ialah kepribadian yang dipengaruhi oleh indra sehingga cepat bereaksi.37 Berdasarkan raksinya terhadap lingkungan, ada tiga tipe kepribadian yaitu: 36 37
Ibid, hal.132 E. Juhana Wijaya, Op. Cit. Hal. 91
(1) kepribadian ekstrovet, ialah kepribadian yang terbuka, berorientasi kedunia luar, sehingga sifatnya ramah, suka bergaul, dan mudah menyesuaikan diri. (2) Kepribadian introvet, ialah kepribadian yang tertutup dan berorientasi kepada diri sendiri, sehingga sifatnya pendiam, tidak senang bergaul, suka menyendiri, dan sukar menyesuaikan diri. (3) Kepribadian ambivert, ialah kepribadian campuran yang tidak digolongkan pada kedua tipe tersebut karena sifatnya bervariasi.38 Carl gustav jung menyebutkan tipe-tipe kepribadian sebagai berikut: (a) Tipe Introvert, yaitu orang dengan kepribadian yang cendrung untuk menarik diri sendiri, terutama dalam keadan emosional, sedang menghadapi masalah atau konflik. Ia pemalu dan lebih suka menyendiri dari pada bergabung dengan orang banyak. (b) Tipe Ekstrovert, yaitu orang yang dalam keadaan tertekan justru akan menggabungkan diri dengan orang sehingga beban berkurang. Ia peramah dan mamilih pekerjaan-pekerjaan seperti pedagang, pekerja sosial, jurubicara dan semacamnya, yaitu pekerjaan yang banyak melibatkan orang-orang. (c) Tipe Ambivert, yaitu orang-orang yang tidak termasuk introvert. Ciri kepribadianya merupakan campuran dari kedua jenis di atas.39 d. Pengaruh kebudayaan terhadap kepribadian. (1) Kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan Kepribadian itu ternyata berbeda-beda diantara individu-individu yang merupakan anggota masyarakat karena masing-masing tinggal didaerah yang berbeda kebudayaan. Sebagai contoh, adat kebiasaan melamar di
38 39
Ibid Sarlito W. Sarwono. Op. Cit. Hal. 181
lampung berbeda dengan adat kebiasaan melamar perempuan di minang kabau.40 (2) Pola kehidupan masyarakat kota dan desa tidak sama Anak kota umumnya lebih berani dan terbuka dan menyesuaikan diri dengan perubahan sosial budaya, sedangkan anak yang dibesarkan didesa umumnya lebih bersikap tertutup dan kaku. Contoh lain, orang-orang kota lebih bersifat individualitas karena pola kebudayaan dikota menciftakan kehidupan yang mandiri. Pengaruh budaya yang tradisional yang kuat pada masyarakat desa menghambat untuk mengubah kebiasaan-kebiasaan hidupnya. (3) Kebudayaan khusus atas dasar kelas sosial Pada setiap kelompok masyarakat akan dijumpai adanya sistem pelapisan sosial karena setiap masyarakat mempunyai sikap mengahrgai terjadi bidang-bidang kehidupan tertentu. Dengan demikian kita mengenal lapisan sosial tinggi, menengah dan rendah. (4) Kebudayaan khusus atas dasar agama Agama yang berpengaruh dalam pembentukan kepribadian. Individu yang dibesarkan dilingkungan masyarakat yang religius, biasanya akan bekepribadian religius pula. Oleh karna itu anak-anak harus dibiasakan mempelajari dan mempraktikan ajaran agamanya secara baik.
40
E. Juhana Wijaya, Op. Cit. Hal. 95
(5) Kebudayaan khusus atas dasar profesi Pekerjaan atau keahlian juga memberipengaryh pada kepribadian sesorang. Kepribadian seorang dokter, misalnya berbeda dengan kepribadian seorang pengacara atau guru. Hal itu berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara-cara mereka bergaul dan berinteraksi sosial.41
3. Perilaku Siswa a. Pengertian perilaku Perilaku merupakan suatu pola sikap dan tindakan sesorang dalam bertindak. Menurut WS Winkel didalam bukunyap sikologi pendidikan, “perilaku adalah kecendrungan subjek dalam menerima atau menolak suatu objek itu sebagai objek yang baik atau tidak baik”42 Perilaku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesi adalah tingkah laku, tanggapan sesorang terhadap lingkungan.43 Perilaku menurut Bimo Walgito adalah “Keadaan didalam diri manusia yang menggerakakn untuk bertindak menyertai manusia dengan perasaan tertentu dalam menangani objek dan berbentuk atas dasar pengalaman-pengalaman”44 Dari pengertian diatas penulis menyimpulkan Perilaku adalah merupakan perbuatan/tindakan dan perkataan manusia yang dapat diamati dan dicatat oleh orang lain ataupun orang yang melakukannya. 41 42
Ibid, Hal. 96 WS. Winkel, Psikologi Pendidikan Dan Evaluasi Belajar,( Jakarta: Gramedia, 2004)
Hal. 30 43 44
Tanti Yuniar, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Agung Media Mulya. Hal 473 Bimo Walgito, Psikologi Sosial Pengantar,( Jokjakarta: UGM, 1983) Hal. 52
b. Karakteristik perilaku Karakteristik perilaku ada yang terbuka dan ada yang tertutup. Perilaku terbuka adalah perilaku yang dapat diketahui oleh orang lain tanpa menggunakan alat bantu. Perilaku tertutup adalah perilaku yang hanya dapat dimengerti dengan menggunakan alat bantu misalnya berpikir, sedih berkhayal, bermimpi, takut dan lain-lain. Menurut Zakiah Drajat perilaku siswa yang baik diantaranya adalah: 1) Penyayang artinya siswa memiliki rasa kesamaan 2) Menghargai pribadi teman 3) Sabar 4) Memiliki semangat belajar 5) Adil dan tidak memihak 6) Toleran 7) Mantap dan stabil 8) Ada perhatian terhadap persoalan teman 9) Lincah 10) Mampu memuji perbuatan baik kepada temanya 11) Rajin. Ada dua faktor yang akan mempengaruhi perilaku manusia baik berperilaku positif dan berperilaku secara negatif diantaranya yang pertama adalah keturunan dan yang kedua adalah lingkungan45.
45
Heri Purwanto, Pengantar Perilaku Manusia, (Penerbit Buku kedokteran: Jakarta, Tahun 1998), Hal. 13
Menurut Muhammad Ali dan Muhammad Asrori dalam bukunya yang berjudul Psikologi remaja(perkembangan peserta didik) mengatakan bahwa pada usia 12 sampai 21 tahun akan ditemukan berbagai macam gejala baik intelektual, aspek emosi dan aspek sosial, bahasa, bakat khusus dan nilai serta sikap diantaranya adalah: (1) Aspek sosial Gejala yang tampak pada saat ini adalah: (a) Perubahan secara kuantitatif dan kualitatif mengenai anak dalam mengatasi masalah. (b) Semakain berkurangnya berpikir kongkrit dan berkembangnya berpikir abstrak. (c) Semakin berkembangnya kemampuan memecahkan masalah yang bersifat hipotesis.46 (2) Aspek Emosi Gejala yang tampak pada usia ini adalah: (a) Ketidak stabilaan emosi pada anak remaja (b) Mudahnya menunjukakn sikap emosional yang meluap-luap pada remaja (c) Semakin mampu mengendalikan diri. (3) Aspek Sosial Gejala yang tampak pada saat usia ini adalah:
46
Abu Ahmadi dan Munawir Sholeh, Psikologi Perkembamgan,(Rineka Cipta: Jakarta, Tahun 2005), Hal. 169
(a) Semakin berkembangnya sikap toleran, empati, memahami dan menerima pendapat orang lain (b) Semakin santun dalammenyampaikan pendapat dan kritik pada orang lain. (c) Adanya keinginan untuk selalu bergaul dengan orang lain dan bekerja sama dengan orang lain. (d) Suka menolong kepada siapa yang membutuhkan pertolongan. (e) Kesediaan menerima sesuatu yang dibutuhkan dari orang lain. (f) Bersikap hormat, sopan, ramah, dan menghargai orang lain.47 (4) Aspek bahasa Gejala yang tampak pada saat ini adalah: (a) Bertambahnya pendaharaan kata (b) Kemahiran dan kelancaran dalam menggunakan bahasa dengan memilih kata-kata secara tepat, penggunaan tekanan kalimat dengan cepat dan sebagainya. (c) Dapat mempormulasikan bahasa secara baik dan benar untuk menjabarkan suatu ide atau konsep. (d) Dapat mempormulasikan bahasa yang baik dan benar untuk meringkas ide kedalam deskripsi singkat.
47
Ibid, Hal.170
(5) Aspek bakat khusus Bakat merupakan kemempuan potensial yang dibawa sejak lahir dan apabila ditunjang dengan fasilitas dan usaha belajar yang minimalpun dapat mencapai hasil yang maksimal.48 (6) Aspek Nilai, Moral, dan Sikap Gejala yang tampak pada saat ini adalah: (a) Terbentuknya pandangan hidup yang semakin jelas dan tegas. (b) Berkembnagya pemahaman tentang apa yang dianggap tidak baik dan seharusnya dilakukan serta apa yang dianggap tidak baik dan tidak boleh dilakukan. (c) Berkembangnya sikap menghargai nilai-nilai dan menaati normanorma yang berlaku seerta mewujudkan dalam kehidupan seharihari (d) Berkembangya sikap menentang kebiasaan-kebiasaan yang dianggap tidak sesuai dengan norma yang berlaku. Tingkah laku manusia itu dapat dianalisis kedalam tiga aspek atau fungsi yaitu:
Aspek Kognitif (pengenalan) Adalah aspek yang berisi tentang perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengerftian dan keterampilan berfikir.
48
Ibid
Aspek Apektif Adalah berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi dan cara menyesuaikan diri
Aspek Psikomotorik49 Adalah
yang berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek
keterampilan motorik, seperti tulisan tangan, menetik, berenang, dan mengoperasikan mesin.
B. Penelitian yang relevan Peneliti mendapatkan penelitian yang relevan dengan mencantumkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Muhammad Asbi pada tahun 2009 dengan judul “Pengaruh Kepribadian Guru Terhadap Perilaku Siswa Di Madrasah Tsanwiyah Muallimin Desa Rantau Panjang Kiri Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan Hilir”. Dimana hasil penelitianya membuktikan adanya pengaruh yang signifikan dari pengaruh kapribadian guru terhadap perilaku siswa di Madrasah Tsanawiyah Muallimin Desa Rantau Panjang Kiri Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan Hilir.. Meilika Sari pada tahun 2010 dengan judul “ Pengaruh Kemampuan Guru Dalam Melaksanakan Pendidikan Berbasis Budi Pekerti Terhadap Perilaku Siswa di SMA Negeri 7 Kota Pekanbaru.”hasil penelitian ini adalah adanya pengaruh signifikan antara kemampuan guru dalam melaksanakan pendidikan berbasis budi pekerti terhadap perilaku siswa di SMA Negeri 7
49
Ibid, Hal. 171
Kota Pekanbaru, hal ini dapat dilihat dengan diterimanya Ha, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara Kemampuan Guru Dalam Melaksanakan Pendidikan Berbasis Budi Pekerti Terhadap Perilaku Siswa di SMA Negeri 7 Kota Pekanbaru. Berdasarkan beberapa penelitian diatas, kajian penelitian penulis sangat memiliki perbedaan yakni jika dilihat dari judulnya adalah Pengaruh Pembelajaran Materi Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian Pada Mata Pelajaran Sosiologi Terhadap Pembentukan Perilaku Siswa Kelas X SMA Negeri 001 Kampar Utara. Berdasarkan penjelasan diatas menunjukkan bahwa secara khusus penelitian tentang pengaruh pembelajaran materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian pada mata pelajaran sosiologi terhadap pembentukan perilaku siswa kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 001 Kampar Utara belum pernah diteliti oleh orang lain. C. Konsep Operasional. Konsep operasional merupakan konsep yang dibuat untuk menjabarkan dan memberikan batasan-batasan terhadap konsep teoritis agar tidak terjadi kesalah pahaman dan sekaligus untuk memudahkan dalam penelitian. Berdasarkan kajian diatas, maka dirumuskan konsep operasional dengan indikator-indikator sebagai berikut: 1. Pengaruh pembelajaran materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian (Variabel X) adalah materi yang dipelajari oleh SMA N 001 Kampar
utara, dengan mempelajari materi tersebut siswa diharapkan mampu bersosialisasi dengan baik dengan sesama siswa ataupun dengan guru Idikator-Indikator pembelajaran materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian adalah: a.
Siswa mampu menjelaskan pengertian sosialisasi
b.
Siswa mampu menjelaskan media sosialisai
c.
Siswa mampu membedakan sosialisasi primer dan sekunder
d.
Siswa dapat menjelaskan pengertian kepribadian.
e.
Siswa dapat mengidentifikasi faktor-faktor kepribadian.
f.
Siswa dapat mendeskripsikan tipe-tipe kepribadian
g.
Siswa dapat menghubungkan pengaruh kebudayaan terhadap kepribadian
2. Perilaku siswa (Variabel Y) adalah Keadaan didalam diri manusia yang menggerakan untuk bertindak menyertai manusia dengan perasaan tertentu dalam menangani objek dan berbentuk atas dasar pengalamanpengalaman. Indikator-Indikator pembentukan perilaku siswa adalah : a. Siswa senang berteman dengan siapa saja b. Siswa mampu menghargai pribadi temanya c. Siswa memiliki sikap sabar d. Siswa memiliki semangat belajar e. Siswa mampu bersikap adil dan tidak memihak f. Siswa mampu mentolerir kesalahan temannya
g. Siswa memiliki sikap mantap dan stabil dalam bertindak h. Siswa perhatian terhadap persoalan teman i. Siswa memiliki sikap lincah dalam belajar j. Siswa mampu menghargai pribadi temanya k. Siswa selalu rajin dalam mengerjakan tugas
D. Asumsi dasar hipotesis 1. Asumsi dasar Nilai Pembelajaran Materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian dapat mempengaruhi nilai perilaku siswa. 2. Hipotesis Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara nilai pembelajaran materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian pada mata pelajaran sosiologi terhadap nilai perilaku siswa kelas X SMA N 001 Kampar Utara. Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara nilai pembelajaran materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian pada mata pelajaran sosiologi terhadap nilai perilaku siswa kelas X SMA N 001 Kampar Utara
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metodologi Penelitian 1. Waktu dan Lokasi Penelitian Waktu penelitian ini dilakukan pada saat penulis mulai melakukan riset studi pendahuluan pada bulan Oktober 2011 dan pengumpulan data ke sekolah pada tanggal 13April- 12 Mei 2012. Penelitian ini dilakukan berlokasi di SMA N
001 Kampar Utara. 2. Subjek dan Objek penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA N 001 Kampar utara. Objek penelitian adalah pengaruh nilai materi pembentukan kepribadian pada mata pelajaran sosiologi terhadap nilai prilaku siswa kelas X SMA N 001 Kamapar Utara. 3. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian.1 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA N 001 Kampar Utara, sebanyak 4 lokal yang berjumlah 160 orang.
1
Hartono, Metodelogi Penelitian, (Yogyakarta: Zanafa,2011) Hal.46.
b. Sampel Besarnya jumlah populasi siswa yaitu sebanyak 160 orang, dan dengan pertimbangan waktu , biaya, serta kemampuan, maka penulis hanya mengambil sampel 50 % dari jumlah populasi seperti pendapat Suharsimi Arikunto2yaitu hanya 80 orang dengan menggunakan teknik sampel stratified random sampling. Untuk jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut:
No
Kelas
Populasi
Sampel 50%
1
X1
40
20
2
X2
40
20
3
X3
40
20
4
X4
40
20
160
80
Jumlah
Siswa kelas X1 berjumlah 40 orang penulis tarik sampelnya sebesar 50% yakni 20 orang, kelas X2 berjumlah 40 orang penulis menarik sampelnya 50% yakni 20 orang, kelas X3 yang berjumlah 40 orang penulis menarik sampelnya 50% yakni 20 orang dan kela X4 berjumlah
2
Suharsimimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, ( Jakarta: Rieneka Cipta, 1993) Hal. 107
40 penulis tarik 50% yakni 29 orang. Sehingga sampel seluruhnya 80 orang.
4. Jenis dan Tekhnik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian yang diperoleh sebagai berikut: a.
Tes, yaitu tes yang diberikan kepada siswa yang berhubungan dengan
pembelajaran
materi
sosialisasi
dan
pembentukan
kepribadian. Tes ini dilakukan untuk mengetahui pembelajaran materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian dari segi hasil pada siswa kelas X di SMA N 001 Kampar Utara b. Angket (kuesioner) yaitu dengan menyebarkan sejumlah pertanyaan kepada responden yaitu siswa kelas X di SMA N c. Dokumentasi, yaitu dengan melihat hal-hal yang mendukung penelitian sebagai data pendukung (sekunder). 5. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam dan sosial yang diamati. Penulis menggunakan metode angket yang disusun dengan menggunakan angket dengan menggunakan model skala Likert, yaitu angket yang sudah disediakan alternatif jawabannya sehingga responden hanya
memilih, hal ini akan
memudahkan responden dalam menjawab pertanyaan di angket. Skala Likert ada lima interval, yaitu: Selalu , Sering, Kadang-kadang, Jarang,
Tidak Pernah. Jawaban responden dapat berupa skor tertinggi bernilai (5) dan skor terendah (1).3 6. Teknik Analisis Data Deskriptif terhadap masing-masing variabel yaitu variabel materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian (X) dan variabel pembentukan perilaku siswa (Y) . Untuk melihat Masing-masing alternatif jawaban dicari persentase jawabannya pada ítem pertanyaan masing-masing variabel dengan rumus: F x 100 % P= N
Keterangan: P : angka persentase F : frekuensi yang dicari N : number of case (jumlah frekuensi/banyaknya individu). Data yang telah dipersentasikan kemudian direkapitulasikan dan diberi kriteria sebagai berikut: Angka 0% - 20 %
= sangat rendah
Angka 21 % - 40 % = rendah Angka 41 % - 60 % = cukup Angka 61 % - 80 % = tinggi Angka 81 % - 100% = sangat tinggi.4
3
Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2010) ,
Hal 16. 4
Ibid, Hal.15
Mengukur validitas pengaruh nilai pembelajran materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian pada mata pelajaran sosiologi terhadap nilai pefrilaku siswa kelas X SMA N 001 Kampar Utara dengan menggunakan rumus korelasi product moment dengan sebagai berikut:
Rxy =
{ ∑ b
∑ .
(∑ )
(∑ )(∑ ) }{ ∑
(∑ )
}
N XY ( X )( Y ) N X 2 X
2
Keterangan :
Rxy
= Angka indeks Korelasi “r” Product Moment
n
= sampel
XY = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y
5
X
= Jumlah seluruh skor X
Y
= Jumlah seluruh skor Y5
Hartono, Statistik Untuk Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008) Hal. 78
Selanjutnya menafsirkan besarnya koofisien korelasi berdasarkan kriteria yang dikemukakan Sugiyono sebagai berikut6: Interval Koofisien
Tingkat Hubungan
00,0 – 0,199
Sangant rendah
0.20 – 0.399
Rendah
0.40 – 0.599
Sedang
0.60 – 0.799
Kuat
0.80 – 100.00
Sangat Kuat
Melakukan pengujian hipotesis penelitian berdasarkan hipotesis statistik. Taraf signifikan/keberhatian yangdigunakan dalam analisis dan pengujian 0,05. Selanjutnyavdidapatkan r hitung kemudian membandingkan dengan skor ideal. Jika r hitung lebih besar dari skor ideal berarti hipotesis diterima, tetapi bila r hitung lebih kecil dari r tabel maka hipotesis ditolak.
t=
√ √
t = nilai t yang dicari r2 = koofisien korelasi n = banyaknya data
6
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung : Alfabeta, 2005) Hal. 148
BAB IV PENYAJIAN DATA
A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Berdirinya Sekolah SMA Negeri 001 Kampar Utara berdiri pada tahun 2000 atas swadaya masyarakat Desa Muara Jalai Kecamatan Kampar Utara, dilatar belakangi oleh sekolah SMA Negeri 1 Kampar yang tidak mampu lagi menampung jumlah siswa/muridnya. Sehingga masyarakat Desa Muara Jalai berinisiatif untuk mendirikan sekolah dikampungnya dan juga di Kecamatan Kampar Utara tersebut juga belum ada sekolah setingkat SMA. Sekolah SMA Negeri 001 Kampar Utara awal berdirinya hanya ada tiga lokal yang berada di Desa Sungai Tonang yang masih berjulukan Swasta, dengan kepala sekolahnya adalah Zulkais Simin yang juga merupakan salah satu pelopor pendiri sekolah tersebut. Kemudian dengan adanya perhatian dari pemerintah maka dibangunlah sekolah di Padang Tarap Desa Muara Jalai, setelah pembangunan sekolah itu selesai maka sekolah yang ada di Desa Sungai Tonang dipindahkan ke Padang Tarap Desa Muara Jalai. Sekolah SMAN 001 Kampar Utara didirikan pada tanggal 19 Juli tahun 2000 dengan jumlah siswa awal 77 orang, dan pada tahun 2003 untuk pertama kalinya SMAN 001 Kampar Utara melepaskan siswanya
mengikuti ujian Nasional sebanyak 38 orang dan lulus ujian Nasional sebanyak 38 orang. Pada tahun 2004 SMAN 001 Kampar Utara melaksanakan ujian Nasional sendiri dibawah pengawasan, dan pada tahun 2005 SMAN 001 Kampar Utara telah melaksanakan sendiri ujian Nasional. Sekolah SMA Negeri 001 Kampar Utara mendapat Negeri setelah Surat Keputusan (SK) dari Bapak Bupati Kampar yang pada saat itu masih dijabat oleh Bapak Jepri Noer pada tahun 2003, dengan kepala sekolahnya adalah Drs.H.Muhammad Nasir. Y
sampai sekarang sekolah tersebut
masih dikepalai oleh Drs.H.Muhammad Nasir. Y. Pimpinan SMAN 001 Kampar Utara telah mengalami beberapa peralihan pimpinan diantaranya:
Tabel 4.1 Daftar Nama-Nama Kepala Sekolah Sma N 001 Kampar Utara Sampai Dengan Sekarang Nama Periode Tugas keterangan 1. Drs. Zurkais Simin
Tahun 2000-2004
-
2. Drs. A.Latif,MM
Tahun 2004-2005
Plh
3.Drs.H.Muhammad
Tahun
Nasir.Y
sekarang
2005
s/d
-
2. Visi dan Misi a. Visi SMA Negeri 001 Kampar Utara Unggul dalam prestasi, Teladan dalam bersikap,cepat bertindak dan sopan dalam bergaul berdasarkan IPTEK dan IMTAQ b. Misi SMA Negeri 001 Kampar Utara 1) Efektifitas dalam proses belajar mengajar 2) Mewujudkan peningkatan lulusan 3) Membentuk generasi muda yang cerdas, Terampil, Kreatif, berdedikasi tinggi dan cinta tanah air 4) Peningkatan semangat dan prestasi kerja yang dilandasi rasa kekeluargaan dan ketauladanan 5) Menciptakan keselarasan, keserasian dan keseimbangan emosi dan intelektual dalam mewujudkan tujuan pendidikan 3. Keadaan Guru dan Sekolah Tabel 4.2 Keadaan Guru Di Sma N 001 Kampar Utara Guru PNS
Guru Honor
Guru Kontrak
Jumlah
23
11
5
39
4. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana di SMAN 001 Kampar Utara meliputi: a. Tanah dan Halaman
Tanah sekolah sepenuhnya merupakan milik sekolah dengan sertifikat tanah Nomor: 360/SKT/DM/III/2003. Keadaan tanah sekolah SMAN 001 Kampar Utara Status tanah
: Milik sendiri
Luas Tanah
: 20.047,5 m2
Luas Bangunan : 378 m2 b. Gedung Sekolah Bangunan sekolah pada umumnya dalam kondisi baik. Jumlah ruang kelas untuk menunjang kegiatan belajar memadai. Tabel 4.3 Keadaan gedung SMAN 001 Kampar Utara
Jenis Ruang belajar Kantor kep.sek Ruang tata usaha Ruang majelis guru Perpustakaan Gudang WC.Guru WC. Siswa Laboratorium IPA Ruang Serbaguna Ruang Keterampilan Mushollah Lap. Olahraga Lap.Bola kaki Lap.Bola volly Lap.Lembing Lap.Lompat Jauh Lap.Cakram Lap.Tolak Peluru
Jumlah ( Buah ) 12 1 2 2 1 1
Kondisi ( Rusak/Sedang ) dalam % Baik
Baik Baik Baik Baik
Baik
5. Kurikulum Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan
pembelajaran
untuk
mencapai
tujuan
pendidikan tertentu. Tujuan itu meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh karena itu, kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Adapun kurikulum yang digunakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 001 Kampar Utara untuk kelas X, XI dan XII saat ini adalah
kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP)
B. Penyajian Data Data yang disajikan berikut ini berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di SMA N 001 Kampar Utara yang bertujuan untuk mendapatkan data tentang nilai pembelajaran materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian pada mata pelajaran sosiologi terhadap nilai perilaku siswa SMA N 001 Kampar Utara. Data yang terkumpul melalui soal tes dan angket akan disajikan dalam bentuk tabel. Untuk data tentang nilai pembelajaran materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian, diperoleh melalui soal tes dari nomor 1 sampai
dengan 20. Sedangkan data tentang nilai perilaku siswa diperoleh melalui angket nomor 1 sampai 20 sesuai dengan konsep operasional variabel.
1. Penyajian Data Tentang Nilai Pembelajaran Materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian Penjelasan pada bab III bahwa data tentang nilai pembelajaran materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian dalam pembelajaran sosiologi dikumpulkan dengan menggunakan tes. Tes yang digunakan dengan jumlah 20 item pertanyaan. Hasil jawaban dari tes yang diberikan kemudian dijumlahkan. Adapun hasil penjumlahan tersebut sebagai berikut : 65
60
70
60
65
55
50
75
60
70
75
55
75
85
80
80
75
85
80
75
90
90
70
80
70
75
75
80
75
75
65
75
70
75
60
70
90
75
75
50
90
70
55
75
65
65
75
70
60
65
75
70
80
55
50
65
70
60
65
75
85
70
60
60
70
70
70
75
75
55
75
60
70
65
70
65
75
85
75
70
a. Urutan data dari yang terkecil ke data terbesar: 50
50
50
55
55
55
55
55
60
60
60
60
60
60
60
60
60
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
80
80
80
80
80
80
85
85
85
85
90
90
90
90
b. R = data tertinggi - data terendah R= 90-50 = 40 c. Banyak Kelas
= 1 + 3,3 log N 1 + 3,3 Log 80 1 + 3,3 (1,903) 1 + 6,279= 7,279 dibulatkan 7
d. Panjang Kelas P =
rentang banyak kelas
= 40 = 5,71 dibulatkan 6 7 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pembobotan Jawaban Tentang Hasil Nilai Pembelajaran Materi Sosialisasi Dan Pembentukan Kepribadian Pembelajaran Materi (X) 50-55 56-61 62-67 68-73 74-79 80-85 86-92 Jumlah
F 8 10 10 17 22 10 4 80
Sumber : Data Olahan 2.
Data tentang nilai perilaku siswa 68
80
81
85
74
73
79
81
72
67
68
79
75
76
79
68
76
80
69
66
56
60
70
79
81
76
55
70
76
78
72
76
86
64
66
82
70
76
86
83
75
71
73
68
77
65
67
86
89
68
55
67
76
68
72
65
87
78
81
68
68
78
63
70
68
74
73
57
56
54
77
80
85
76
70
80
81
75
76
74
a. Urutan data dari yang terkecil ke data terbesar:
54
55
55
56
56
57
60
63
64
65
65
66
66
67
67
67
68
68
68
68
68
68
68
68
68
69
70
70
70
70
70
71
72
72
72
73
73
73
74
74
74
75
75
75
76
76
76
76
76
76
76
76
76
77
77
78
78
78
79
79
79
79
80
80
80
80
81
81
81
81
81
82
83
85
85
86
86
86
87
89
b. Urutan tertinggi - data terendah R= 89-54 = 35
c.
Banyak Kelas
= 1 + 3,3 log N 1 + 3,3 Log 80 1 + 3,3 (1,903) 1 + 6,279= 7,279 dibulatkan 7
d.
Panjang Kelas P =
rentang banyak kelas
=
35 7
=5
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Pembobotan Jawaban Tentang Angket Perilaku Siswa Pembentukan Perilaku Siswa (X) F 54-58 6 59-63 2 64-68 17 69-73 13 74-78 20 79-83 15 84-88 6 89-93 1 Jumlah 80 Sumber : Data Olahan
C. Analisis Data 1. Nilai Pembelajaran Materi Sosialisasi Dan Pembentukan Kepribadian Tabel 4.6 Rekapitulasi Jawaban Tes Indikator
no soal
1 A 2 3 4 B 5 6 7 8 C 9 D 10 11 12 13 E 14 15 16 F 17 18 19 G 20 Jumlah Sumber : Data Olahan
kunci jawaban benar C 78 E 70 A 76 E 70 A 57 C 41 E 51 A 43 D 35 D 43 B 46 E 61 E 67 A 39 E 61 D 53 B 37 E 59 E 59 D 58 1104
% 97,5 87,5 95 87,5 71,2 51,2 63,7 53,7 43,7 53,7 57,5 76,2 83,7 48,7 76,2 66,2 46,2 73,7 72,5 73,7 69
Salah 2 10 4 10 23 39 21 37 45 37 34 19 13 41 19 27 43 21 22 21 496
% Jumlah 2,5 80 12,5 80 5 80 12,5 80 28,7 80 48,7 80 36,2 80 46,2 80 56,2 80 46,2 80 42,5 80 23,7 80 16,2 80 55 80 23,7 80 33,7 80 53,7 80 26,2 80 27,5 80 26,2 80 31 1600
Data tentang pembelajaran materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian dalam bentuk skor rata-rata adalah variabel pembelajaran materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian skor terendah 50, skor tertinggi 90. Apabila skor-skor tersebut dikelompokkan sesuai kategori atau prediket yang telah ditetapkan pada bab III, maka dapat dilihat jumlah masing-masing kategori/prediket sebagai berikut:
Tabel 4.7 Kategori Skor Tes Pembelajarn Materi (X) Kategori/ No Skor Frekuensi Predikat 1 81 – 100 Sangat baik 8 2 61- 80 Baik 55 3 41 -60 Cukup baik 17 4 21 - 40 Kurang baik 0 5 0– 20 Tidak baik 0 Jumlah 80 Sumber: Data Olahan
Persentase 10 % 68,75% 21,25% 0% 0% 100%
Hasil penyajian data ini menyimpulkan bahwa indikator pembelajaran materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian (variabel X) pada mata pelajaran sosiologi oleh guru SMA N 001 Kampar Utara berada pada kategori baik atau sebesar 68,75%. Dari tabel 4.5 di atas menyajikan rekapitulasi data dari indikator pembelajaran materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian. Berdasarkan rekapitulasi jawaban responden bahwa dari 80 sampel penelitian diketahui kategori baik yang frekuensinya paling banyak dipilih oleh 55 sampel atau sebesar 68,75%, kategori sangat baik dipilih oleh 8 sampel atau sebesar 10%, kategori cukup baik dipilih oleh 17 sampel atau sebesar 21,25%, sedangkan kategori kurang baik dan tidak baik tidak ada dipilih oleh sampel
2. Nilai Perilaku Siswa Rekapitulasi hasil jawaban angket siswa adalah sebagai berikut:
No item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Jumlah
Tabel 4.8 Rekapitulasi Jawaban Angket Hasil Jawaban KadangTidak Selalu Sering Kadang Jarang Pernah 78 0 0 0 2 20 23 23 8 6 22 28 14 14 2 24 26 23 6 1 18 26 24 9 3 12 23 15 24 6 11 13 26 24 6 9 16 24 26 5 8 27 17 21 7 8 31 30 11 0 20 40 17 3 0 22 36 16 6 0 13 32 28 4 3 22 36 15 5 2 20 39 17 4 0 23 33 20 4 0 26 37 13 4 0 28 20 26 6 0 9 27 31 12 1 26 13 22 12 7 384 490 401 203 51
Jumlah 24 30,625 presentase Sumber : Data Olahan
25,0625
12,6875
3,1875
Jumlah Siswa 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 1600 100
Tabel 4.9 Siswa Senang Berteman Dengan Siapa Saja Hasil Jawaban Jumlah siswa SL % SR % KK % J % TP % F % 1 78 97,5 0 0 0 0 0 0 2 2,5 80 100 2 20 25 23 28,75 23 28,75 8 10 6 7,5 80 100 Jumlah 98 61,2 23 14,3 23 14,3 8 5 8 5 160 100
No
Sumber : Data Olahan Data di atas dapat diketahui bahwa indikator siswa tidak berbicara kasar dilingkungan sekolah item nomor 1 dan 2 frekuensi yang memilih jawaban “selalu” sebanyak 98 orang dengan persentase 61,2%, frekuensi memilih “sering” sebanyak
23 orang dengan persentase 14,3%, frekuensi memilih “kadang-
kadang” sebanyak
23 orang dengan persentase 14,3%, frekuensi memilih
“jarang” sebanyak
8 orang dengan persentase 5%, frekuensi memilih “tidak
pernah” sebanyak 8 orang dengan persentase 5%. Tabel 4.10 Siswa Mampu Menghargai Pribadi Temanya Hasil Jawaban SL % SR % KK % 3 22 27,5 28 35 14 17,5 4 24 30 26 32,5 23 28,75 Jumlah 47 29,3 54 33,7 37 23,1 No
Jumlah J % TP % F % 14 17,5 2 2,5 80 100 6 7,5 1 1,25 80 100 20 12,5 3 1,8 160 100
Sumber : Data Olahan Data di atas dapat diketahui bahwa indikator siswa memberikan nasehat jika temannya berbuat salah item nomor 4 dan 5 frekuensi yang memilih jawaban “selalu” sebanyak 47 orang dengan persentase 29,3% frekuensi memilih “sering” sebanyak 54 orang dengan persentase 33,7%, frekuensi memilih “kadang-kadang” sebanyak
37 orang dengan persentase 23,1%, frekuensi memilih “jarang”
sebanyak 20 orang dengan persentase 12,5%, frekuensi memilih “tidak pernah” sebanyak 3 orang dengan persentase 1,8%.
Tabel 4.11 Siswa Memiliki Sikap Sabar No 5 6 Jumlah
SL 18 12 30
Hasil Jawaban Jumlah % SR % KK % J % TP % F % 22,5 28 35 24 30 9 11,25 3 3,75 80 100 15 23 28,75 15 18,75 24 30 6 7,5 80 100 18,75 51 31,8 39 24,3 33 20,6 9 5,6 160 100
Sumber : Data Olahan Data di atas dapat diketahui bahwa indikator siswa berpakaian rapi sesuai dengan peraturan sekolah item nomor 5 dan 6 frekuensi yang memilih jawaban “selalu” sebanyak 30 orang “sering” sebanyak
dengan persentase 18,75%, frekuensi memilih
51 orang dengan persentase 31,8%, frekuensi memilih
“kadang-kadang” sebanyak
39 orang dengan persentase 24,3%, frekuensi
memilih “jarang” sebanyak
33 orang dengan persentase 20,6%, frekuensi
memilih “tidak pernah” sebanyak 9 orang dengan persentase 5,6%. Tabel 4.12 Siswa Memiliki Semangat Belajar No 7 8 Jumlah
SL 11 9 20
Hasil Jawaban Jumlah % SR % KK % J % TP % F % 13,75 13 16,25 26 32,5 24 30 6 7,5 80 100 11,25 16 20 24 30 26 32,5 5 6,25 80 100 12,5 29 18,12 50 31,25 50 31,25 11 6,87 160 100
Sumber : Data Olahan Data di atas dapat diketahui bahwa indikator siswa tidak memilih-milih teman ketika bergaul item nomor 7 dan 8 frekuensi yang memilih jawaban
“selalu” sebanyak 20 orang dengan persentase 12,5%, frekuensi memilih “sering” sebanyak 29 orang dengan persentase 18,12%, frekuensi memilih “kadangkadang” sebanyak 50 orang dengan persentase 31,25%, frekuensi memilih “jarang” sebanyak 50 orang dengan persentase 31,5%, frekuensi memilih “tidak pernah” sebanyak 11 orang dengan presentase 6,87%. Tabel 4.13 Siswa Mampu Bersikap Adil Dan Tidak Memihak No 9 10 Jumlah
SL 8 8 16
Hasil Jawaban Jumlah SR % KK % J % TP % F % 27 33,5 17 21,25 21 26,25 7 8,75 80 100 31 38,75 30 37,5 11 13,75 0 0 80 100 58 36,25 47 29,37 32 20 7 4,37 160 100
% 10 10 10
Sumber : Data Olahan Data di atas dapat diketahui bahwa indikator siswa tidak terlambat datang kesekolah
disekolah item nomor 9 dan 10 frekuensi yang memilih jawaban
“selalu” sebanyak 16 orang dengan persentase 10%, frekuensi memilih “sering” sebanyak 58 orang dengan persentase 36,25%, frekuensi memilih “kadangkadang” sebanyak 47 orang dengan persentase 29,37%, frekuensi memilih “jarang” sebanyak 32 orang dengan persentase 20%, frekuensi memilih “tidak pernah” sebanyak 7 orang dengan persentase 4,7%. Tabel 4.14 Siswa Mampu Mentolerir Kesalahan Temannya No 11 12 Jumlah
SL 20
% 25
SR 40
22 27,5 36 42 26,25 76
Sumber : Data Olahan
Hasil Jawaban % KK % J 50 17 21,5 3 45 47,5
16 33
20 20,62
6 9
% 3,75
TP 0
% 0
Jumlah F % 80 100
7,5 5,62
0 0
0 0
80 160
100 100
Data di atas dapat diketahui bahwa indikator siswa memperhatikan pelajaran ketika guru menerangkan, item nomor 11 dan 12 frekuensi yang memilih jawaban “selalu” sebanyak 42 orang
dengan persentase 26,25%, frekuensi memilih
“sering” sebanyak 76 orang dengan persentase 47,5%, frekuensi memilih “kadang-kadang” sebanyak 33 orang dengan persentase 20,62%, frekuensi memilih “jarang” sebanyak 9 orang dengan persentase 5,62%, frekuensi memilih “tidak pernah” sebanyak 0 orang dengan presentase 0%. Tabel 4.15 Siswa Memiliki Sikap Mantap Dan Stabil Dalam Bertindak No 13
SL 13
% 12,5
SR 32
14 Jumlah
22 35
27,5 36 21,87 68
Hasil Jawaban % KK % J 40 28 35 4 45 15 42,5 43
18,75 26,87
5 9
% 5
TP 3
% 3,75
Jumlah F % 80 100
6,25 5,62
2 5
2,5 3,12
80 80
100 100
Sumber : Data Olahan Data di atas dapat diketahui bahwa indikator siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru, item nomor 13 dan 14 frekuensi yang memilih jawaban “selalu” sebanyak 35 orang dengan persentase 21,87%, frekuensi memilih “sering” sebanyak 68 orang dengan persentase 42,5%, frekuensi memilih “kadang-kadang” sebanyak 43 orang dengan persentase 26,87%, frekuensi memilih “jarang” sebanyak 9 orang dengan persentase 5,62%, frekuensi memilih “tidak pernah” sebanyak 5 dengan persentase 3,12%
Tabel 4.16 Siswa Perhatian Terhadap Persoalan Teman No 15
Hasil Jawaban % KK %
SL
%
SR
20
25
39
48,75
17
28,75 26,87
33 72
41,25 45
20 37
16 23 Jumlah 43
J
%
TP
%
Jumlah F %
21,25
4
5
0
0
80
100
25 23,12
4 8
5 5
0 0
0 0
80 160
100 100
Sumber : Data Olahan Data di atas dapat diketahui bahwa indikator siswa mampu memuji perbuatan baik temannya, item nomor 15 dan 16 frekuensi yang memilih jawaban “selalu” sebanyak 43 orang
dengan persentase 26,87%, frekuensi memilih
“sering” sebanyak 72 orang dengan persentase 45%, frekuensi memilih “kadangkadang” sebanyak
37 orang dengan persentase 23,12%, frekuensi memilih
“jarang” sebanyak 8 orang dengan persentase 5%, frekuensi memilih “tidak pernah” sebanyak 0 dengan persentase 0% Tabel 4.17 Siswa Memiliki Sikap Lincah Dalam Belajar No 17
SL 26
% 32,5
Hasil Jawaban SR % KK % 37 46,25 13 16,25
18 28 35 20 jumlah 54 33,75 57
25 35,62
26 39
J 4
% 5
32,5 6 7,5 24,37 10 6,25
TP 0
% 0
Jumlah F % 80 100
0 0
0 0
80 160
100 100
Sumber : Data Olahan Data di atas dapat diketahui bahwa indikator siswa memiliki semangat belajar, item nomor 17 dan 18 frekuensi yang memilih jawaban “selalu” sebanyak 54 orang dengan persentase 33,75%, frekuensi memilih “sering” sebanyak 57
orang dengan persentase 35,62%, frekuensi memilih “kadang-kadang” sebanyak 39 orang dengan persentase 24,37%, frekuensi memilih “jarang” sebanyak 10 orang dengan presentase 6,25%, frekuensi memilih “tidak pernah” sebanyak 0 orang dengan persentase 0.
Tabel 4.18 Siswa Mampu Menghargai Pribadi Temanya No 19
SL 9
Hasil Jawaban % SR % KK % J % TP % 11,25 27 33,75 31 38,75 12 15 1 1,25
Jumlah 9 11,25 40 Sumber : Data Olahan
50
31
38,75 12 15
1
1,25
Jumlah F % 80 100 80
100
Data di atas dapat diketahui bahwa indikator siswa mampu menghargai pribadi teman, item nomor 19 frekuensi yang memilih jawaban “selalu” sebanyak 9 orang dengan persentase 11,25%, frekuensi memilih “sering” sebanyak 40 orang dengan persentase 50%, frekuensi memilih “kadang-kadang” sebanyak 31 orang dengan persentase 38,75%, frekuensi memilih “jarang” sebanyak 12 orang dengan persentase 15%, frekuensi memilih “tidak pernah” sebanyak 1 orang dengan persentase 1,25%. Tabel 4.19 Siswa Selalu Rajin Dalam Mengerjakan Tugas No 20
SL 26
Hasil Jawaban % SR % KK % 32,5 13 16,25 22 27,5
Jumlah 26 32,5 13 Sumber : Data Olahan
16,25
22
27,5
J % TP % 12 15 7 8,75
Jumlah F % 80 100
12 15
80
7
8,75
100
Data di atas dapat diketahui bahwa indikator siswa mampu adil dan tidak memihak. Item nomor 20 frekuensi yang memilih jawaban “selalu” sebanya 26
orang dengan persentase 32,5%, frekuensi memilih “sering” sebanyak 13 orang dengan persentase 16,25%, frekuensi memilih “kadang-kadang” sebanyak 22 orang dengan persentase 27.5%, frekuensi memilih “jarang” sebanyak 12 orang dengan persentase 15%, frekuensi memilih “tidak pernah” sebanyak 7 orang dengan persentase 8.75%. Variabel Nilai Perilaku Siswa skor terendah 54, skor tertinggi 89. Skor-skor ini dapat digunakan untuk menentukan rentang skor kategori gambaran nilai perilaku siswa persebagai berikut: Tabel 4.20 Distribusi Frekwensi Relative Tentang Nilai Perilaku Siswa (Y) Kategori/ No Skor Frekuensi Predikat 1 81 – 100 Sangat baik 15 2 61- 80 Baik 59 3 41 -60 Cukup baik 6 4 21 - 40 Kurang baik 0 5 0– 20 Tidak baik 0 Jumlah 80 Sumber : Data Olahan
Persentase 18,75% 73,75% 7,5% 0% 0% 100%
Tabel di atas dapat dilihat gambaran tentang nilai perilaku siswa yang secara umum tergolong sangat baik, yakni sebanyak 15 orang atau sebesar 18,75%, pada kategori baik sebanyak 59 orang atau sebesar 73,75%, pada kategori cukup baik sebanyak 6 orang atau sebesar 7,5%, pada kategori kurang baik sebanyak 0 orang atau sebesar 0%, pada kategori tidak baik sebanyak 0 orang atau sebesar 0%.
3. Analisis Korelasi Product Moment Terhadap Pengaruh Nilai Pembelajaran Materi Sosialisasi Dan Pembentukan Kepribadian Pada Mata Pelajaran Sosiologi Terhadap Nilai Perilaku Siswa Kelas X SMA N 001 Kampar Utara Mengetahui apakah terdapat pengaruh antara nilai pembelajaran materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian pada mata pelajaran sosiologi terhadap nilai perilaku siswa kelas X SMA N 001 Kampar Utara maka data yang ada akan dianalisi dengan korelasi product moment. Dalam memproses data, penulis menggunakan bantuan perangkat komputer melalui program SPSS (Statistical Program Society Science) versi 16.0 for Windows1 Langkah yang digunakan dalam menganalisa data yaitu: 1. Materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian Tabel 4.21 Descriptive Statistics N Materi Valid N (listwise)
Minimum 80 80
50.00
Maximum 89.00
Mean 69.9500
Std. Deviation 8.65060
Sumber: Data Hasil Analisis Dengan SPSS versi 16.0
Berdasarkan tabel diketahui bahwa variabel materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian skor terendah 50, tertinggi 90, mean (M) 69.95 dan Standar Deviasinya (SD) 8.65. Skor-skor ini dapat digunakan untuk menentukan rentang skor kategori gambaran materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian dengan berpedoman pada kurva normal standar deviasi sebagai berikut:
1
Hartono, SPSS 16.0 Analisis Data Statistik dan Penelitian. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar 2008) . hal 95
Sangat baik
= di atas M+1,5 SD
Baik
= M+0,5 SD s/d M+1 SD
Cukup Baik
= M-0,5 SD s/d M+0,5 SD
Kurang Baik
= M-1,5 SD s/d M-0,5 SD
Tidak Baik
= dibawah M-1,5 SD2
Skornya adalah : Sangat Baik
= di atas 100.00
Baik
=74.27 s/d 78.6
Cukup Baik
= 65.62 s/d 74.26
Kurang Baik
= 56.97 s/d 65.61
Tidak Baik
= dibawah 56.97
Tabel 4.22 Distribusi Frekuensi Relativ Tentang Nilai Pembelajaran Materi SosialisasiDan Pembentukan Kepribadian (X) NO
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak baik
1 2 3 4 5
Skor 78.6 - 100 74.27 – 78.6 65.62 – 74.26 56.97 – 65.62 0 – 56.97 Jumlah
F 14 22 27 9 8 80
Persentase 17,5 % 27.5 % 33.75% 11.25% 10% 100%
Sumber : Data Olahan Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat gambaran tentang nilai pembelajaran materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian yang secara umum tergolong sangat baik 14 orang atau sebesar 17,5 %, pada kategori baik 22 orang atau sebesar 22,75%, pada kategori cukup baik 27 orang atau sebesar 33.75%, kurang baik 9 orang atau sebesar 11,25% dan pada kategori tidak baik 8 orang atau 10%. 68
Anas Sudijono, Pengantar Statistis Pendidikan,(Jakarta: Rajawali, 2009) Hal.175
2. Perilaku Siswa Tabel 4.23 Descriptive Statistics N nilai perilaku siswa Valid N (listwise)
Minimum 80 80
Maximum
50.00
90.00
Mean 70.3750
Std. Deviation 9.60535
Sumber: Data Hasil Analisis Dengan SPSS Versi 16.0 Berdasarkan tabel diketahui bahwa variabel materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian skor terendah 50, tertinggi 90, mean (M) 70.37 dan Standar Deviasinya (SD) 9.60. Apabila skor-skor tersebut dikelompokan sesuai kategori predikat yang telah ditetapkan pada Bab III, maka dapat dilihat jumlah masing-masing kategori/predikat sebagai berikut: Tabel 4.24 Distribusi Frekuensi Relativ Tentang Nilai Perilaku Siswa (Y) NO 1 2 3 4 5
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik Jumlah
Skor 79.97 – 100.00 75.17 – 79 96 65.57 – 75.16 55.97 – 65.56 0 – 55.96
F 22 17 32 9 0 80
Persentase 27.5% 21.25% 40% 11.25% 0% 100%
Sumber: Data Olahan Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat gambaran tentang nilai perilaku siswa yang secara umum tergolong sangat baik 22 orang atau sebesar 27,5 %, pada kategori baik 17 orang atau sebesar 21,25%, pada kategori cukup baik 40 orang atau sebesar 40% kurang baik 9 atau sebesar 11,25% dan pada kategori tidak baik 8 orang atau 10%.
a. Uji Linieritas Melalui bantuan SPSS versi 16.0 diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.25 Anovaa Sum of Squares
Model
Df
Mean Square
1 Regression
2978.892
1
2978.892
Residual
4309.858
78
55.255
Total 7288.750 a. Predictors: (Constant), Materi b. Dependent Variable: Nilai Perilaku
F 53.912
Sig. .000a
79
Berdasarkan Hasil perhitungan, uji linieritas diperoleh F hitung = 53,912 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas 0,000 < 0.05 maka distribusi data yang diteliti mengikuti bentuk linear (Ho ditolak, Ha diterima) Dengan kata lain model regresi dapat dipakai untuk meramalkan nilai pembelajaran materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian. Hal ini mengisyaratkan bahwa untuk mencari signifikan korelasi anatra kedua variabel bisa menggunakan rumus Korelasi Product Moment.
b. Persamaan Regresi Selanjutnya untuk lebih jelasnya perhitungan coefisien regresi dengan program komputer SPSS for Windows versi 16.0 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.26 Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model
B
1 (Constant)
20.721
Standardized Coefficients
Std. Error
Beta
T
6.813
Materi .710 .097 a. Dependent Variable: Nilai Perilaku
.639
Sig.
3.041
.003
7.342
.000
Berdasarkan Hasil analisis diperoleh persamaan regresi linear yaitu Y = 20,721 + 0.710 X atau nilai perilaku = 20,721+ 0.710 (nilai pembelajaran materi sosialisasi dan kepribadian). Artinya setiap terjadi penambahan satu-satuan pada variabel
X (nilai
pembelajaran materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian), maka terjadi kenaikan pada variabel Y (nilai perilaku siswa) sebesar 0,710. Jika, terjadi penurunan satu-satuan pada variabel X (nilai pembelajaran materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian) maka terjadi penurunan pada variabel Y (nilai perilaku siswa) sebesar 0,710. c. Pengujian Pengaruh Nilai Pembelajaran Materi Sosialisasi Dan Pembentukan Kepribadian Pada Mata Pelajaran Sosiologi Terhadap Nilai Perilaku Siswa Kelas X SMA N001 Kampar Utara Hipotesis yang diuji adalah: Ha :
Ada pengaruh yang signifikan antara Nilai Pembelajaran materi
Sosialisasi Dan Pembentukan Kepribadian Pada Mata Pelajaran Sosiologi Terhadap Nilai Perilaku Siswa Kelas X SMA N001 Kampar Utara Ho :
Tidak ada pengaruh yang signifikan antara nilai pembelajaran
materi Sosialisasi Dan Pembentukan Kepribadian Pada Mata Pelajaran Sosiologi Terhadap nilai Perilaku Siswa Kelas X SMA N001 Kampar Utara
Memperoleh nilai r atau korelasi antara variabel X (nilai pembelajaran materi sosialisasi dan nilai kepribadian) dengan Variabel Y (pembentukan perilaku siswa) dapat dilihat melalui program komputer SPSS for Windows versi 16.0 sebagai berikut: Tabel 4.27 Correlations Pembentukan Perilaku nilai Perilaku Pearson Correlation
Materi 1
.639
Sig. (2-tailed)
.000
N Materi
**
Pearson Correlation
80
80
**
1
.639
Sig. (2-tailed)
.000
N
80
80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh (Pearson Corelastion) 0,639 dengan tingkat probabilitas 0,000. Oleh karena probabibilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh antara Nilai pembelajaran materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian pada mata pelajaran sosiologi terhadap nilai perilaku siswa.
Tabel 4.28 Hasil SPSS Untuk Koofisien Corelastion Model
R
Adjusted R Square
R Square a
1 .639 .409 a. Predictors: (Constant), Materi
Besarnya
koefisien
nilai
Std. Error of the Estimate
.401
pembelajaran
materi
7.43334
sosialisasi
dan
pembentukan kepribadian terhadap nilai perilaku siswa di kelas X SMA N
001 Kampar Utara adalah 0,409 (Kategori Sedang) dari hasil analisis tersebut dapat diketahui :
df = N - nr df = 80- 2 df = 78 rt (tabel) pada taraf signifikan 5% = 0,217 rt (tabel) pada taraf signifikan 1% = 0,283 1. ro (observasi) = 0,409 bila di bandingkan rt (tabel) pada taraf signifikan 5% (0,409 > 0, 217) Ini berarti Ha diterima, Ho di tolak. 2. ro (observasi) = 0,409 bila di bandingkan rt (tabel) pada taraf signifikan 1% (0,409> 0, 283) Ini berarti Ha diterima, Ho di tolak. Koefisien Determinasi (R Square) adalah 0,409. Kontribusi nilai pembelajaran materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian pada mata pelajaran sosiologi terhadap nilai perilaku siswa adalah sebesar 0,409 X 100% = 40,9% (Kategori Sedang) selebihnya ditentukan oleh variabel lain.
d. Kesimpulan Pengujian Hipotesis. Disimpulkan “Ada pengaruh yang signifikan antara nilai pembelajaran sosialisasi dan pembentukan kepribadian pada mata pelajaran sosiologi terhadap nilai perilaku siswa di kelas X SMA N 001 Kampar Utara, Ha dapat diterima, dengan sendirinya Ho ditolak ”.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penulis menyajikan data yang di peroleh melalui tes, angket dan dokumentasi, kemudian di analisis, maka terjawab permasalahan yang penulis rumuskan pada bab terdahulu di atas. Besarnya koefisien nilai pembelajaran materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian pada mata pelajaran sosiologi terhadap nilai perilaku siswa di kelas X SMA N 001 Kampar Utara adalah ro (observasi) 0,409 Dari hasil analisis tersebut dapat diketahui : df = 78, rt (tabel) pada taraf signifikan 5% = 0, 217, rt (tabel) pada taraf signifikan 1% = 0,283. 1. ro (observasi) = 0,409 bila di bandingkan rt (tabel) pada taraf signifikan 5% (0,409 > 0,217) Ini berarti Ha diterima, Ho di tolak. 2. ro (observasi) = 0,409 bila di bandingkan rt (tabel) pada taraf signifikan 1% (0,409 > 0,283) Ini berarti Ha diterima, Ho di tolak. Kontribusi nilai pembelajaran materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian pada mata pelajaran sosiologi terhadap nilai perilaku siswa di kelas X SMA N 001 Kampar Utara adalah sebesar 0,409 X 100% = 40,9% (Kategori Sedang) selebihnya ditentukan oleh variabel lain. Disimpulkan “Terdapat pengaruh antara nilai pembelajaran materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian pada mata pelajaran sosiologi terhadap nilai perilaku siswa di kelas X SMA N 001 Kampar Utara, Ha dapat diterima, dengan sendirinya Ho ditolak ”.
B. Saran Penulis memperhatikan hasil penelitian di atas, maka penulis ingin memberikan saran-saran untuk dapat di pertimbangkan kepada yang bersangkutan. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut: 1. Untuk meningkatkan pembentukan perilaku siswa, pihak sekolah dapat meningkatkan lagi kesadaran siswa dengan barbagai cara. 2. Pihak guru, khususnya Sosiologi dalam mengajar lebih menekankan lagi teori-teori yang ada dengan kehidupan yang nyata agar siswa lebih memahami pelajaran dengan kenyataan yang ada. Penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini tidak terlepas dari kelemahan dan kesalahan, untuk kesempurnaan skripsi ini diharpkan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi penulis, akhirnya penulis mengucapkan semoga Allah SWT memberi maghfiroh kepada kita semua dan senantiasa membalas perbuatan kita yang selalu berusaha dengan ikhlas. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Abdulsyani, Sosiologi Skematika Teori, dan Terapan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2002 Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rieneka Cipta, 1993 Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, Bandung, Alfabeta, 2009 Defri Ahmad Chaniago. Materi Ajar.12 Januari 2012 . (online) avaible http://id.shvoong.com/exact-sciences/1957182-materi-ajar/. E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep,Karakteristik, dan Implementasi, Bandung: PT. Rosda Karya, 2006 Gichara Jenny, Mengatasi Perilaku Buruk Anak, Jakarta: Kawan Pustaka,2008 Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis, Jakarta : Rajawali Pers, 2009 J. Dwi Narwoko. Dkk. Sosiologi Teks Pengantar & Terapan. Jakarta; PT kencana. 2007 Nasution. Sosiologi Pendidikan. Jakarta; PT Bumi Aksara. 2009 Juhana. Wijaya E, Sosiologi SMA/MA untuk kelas X , Bandung: CV Armico, 2007 Komunitas Untukku. Pengertian Pembelajaran.30 Desember2011.[Online] available http://pengertian-pembelajaran-untukku.html. Makmun Abin. Syamsuddin, Psikologi Pendidikan. Bandung; PT Remaja Rosdakarya. 2007 Paul B. Horton. Sosiologi jilid 1. Jakarta; PT Gelora Aksara Pratama. 2006 Purwanto Heri, Pengantar Perilaku Manusia, Jakarta: Buku Kedokteran EGC,1998 Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2010 Sanjaya Wina, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2008 Slameto, Belajar Dan Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka cifta, 2003
Soekanto Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta; PT Raja Grafindo Persada. 2006 Surya Brata Sumandi, Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1982 Tafsir Ahmad, Ilmu Dalam Perspektif Islam, Bandung, PT Remaja Rosda Karya, 2004 W. Sarwono Sarlito, Pengantar Psikologi Umum, Jakarta: PT Raja Grafindo persada, 2009 Wade Carole, dkk. Psikologi edisi kesembilan jilid satu, Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama, 2007 Walgito Bimo, Psikologi Sosial Pengantar, Jokjakarta: UGM, 1983 Widianti Wida, sosiologi 1 untuk SMA kelas X, Bandung: Hasba Jaya, 2007 Winkel. WS, Psikologi Pendidikan Dan Evaluasi Belajar, Jakarta: Gramedia, 2004 Yahsin Sulcahsan, kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya: Amanah, 1997 Yuniar Tanti, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Jakarta: PT. Agung Media Mulia Yusuf Syamsu LN, Psikologi Perkembangan Anak& Remaja, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2007