Didownload dari http://www.vbaitullah.or.id
Yang Menghalangi Antara Dirimu Dengan Taubat∗ Abdul Muhsin bin Abdur Rahman 31 Maret 2005 Dalam renungan kedua ini kita akan mengkaji sebuah ayat yang apabila iblis mendengarnya, ia akan segera menangis dan menyesal. Sebuah ayat yang menyenangkan hati orang berdosa yang telah bertaubat, ajakan bagi orang yang lalai dan berlebih-lebihan agar segera berhenti dari perbuatannya itu. Mari kita baca bersama-sama membaca ayat tersebut, Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah. Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Rabb mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal. (Ali Imran: 135-136) Saudaraku yang tercinta, siapa di antara kita yang tidak pernah berbuat dosa? Siapa di antara kita yang tidak pernah bersalah terhadap Tuhannya? Dan apakah ∗
Disalin dari terjemahan kitab "Fasatadzkuruna ma Aqulu Lakum" , edisi Indonesia "Bagaimana Bila Ajal Tiba" oleh Abdul Muhsin bin Abdur Rahman, Darul Haq, hal. 38 52.
1
engkau mengira, kesalahan-kesalahan kita hanya kita sendiri yang melakukannya dan belum pernah dilakukan orang lain? Sama sekali tidak. Sehari pun kita tidak bisa seperti malaikat yang sama sekali tidak pernah berbuat maksiat terhadap Allah dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya. Akan tetapi kita adalah manusia yang sangat mungkin berbuat kesalahan. Setiap hamba Allah yang shalih yang pernah engkau temui, pastilah ia pernah berbuat kesalahan dan dosa. Ibnu Mas'ud berkata kepada para sahabatnya yang mengikutinya, "Kalau kalian mengetahui dosa-dosaku, tentulah kalian akan melempariku dengan batu." Rasulullah bersabda, Jikalau kalian tidak berbuat dosa, niscaya Allah akan menggantikanmu dengan suatu kaum yang pernah berbuat dosa, hingga mereka memohon ampunan dan Allah mengampuni mereka. (HR. Muslim). Kita tak akan luput dari kesalahan-kesalahan tersebut bahkan kita tidak bakal terhindar darinya.
1
Karena itu, marilah kita usir setan dengan istighfar yang bersumber dari hati kita atas kesalahan-kesalahan dan dosa-dosa kita yang telah lalu. Marilah kita perbaiki taubat kita kepada Allah. Hendaknya taubat kita benarbenar bersumber dari hati yang bersih, hingga sesuai dengan rman Allah, Ya Rabb kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.
(Al-A'raf: 23). Dan seorang penyair berkata, Wahai Dzat tempat berlindung segala harapan dan perlindungan dari segala yang menakutkan manusia tidak mampu membetulkan tulang yang Engkau patahkan dan tidak kuasa meretakkan tulang yang Engkau betulkan. 1 Dari
kaset Risalah minal Qalb, Syaikh Abdul Wahhab At-Thurairi.
2
Ketahuilah wahai orang yang semoga dijaga oleh Allah, bahwasanya Rasulullah yang telah terpelihara dari dosa, masih bertaubat kepada Allah dan memohon ampunan-Nya dalam sehari lebih dari seratus kali. Diriwayatkan dari Ibnu Umar, ia berkata, Terhitung dari Rasulullah sebelum berdiri dari satu majlis, beliau mengucapkan seratus kali, Ya Tuhanku, ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat dan Maha Pengampun.
2
Sedangkan kalian wahai orang yang telah berlebihan dalam berbuat dosa dan maksiat, hingga sebagian dari taubatnya bila ia bertaubat. Saya katakan kepada kalian, jangan khawatir, pintu taubat masih terbuka untuk kalian semua. Saya katakan ini kepada kalian dari lubuk hati yang mengharapkan kebaikan atas diri kalian dan orang-orang semacam kalian. Dengarkanlah, Allah telah menyeru kepadamu dalam rman-Nya, Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dan
kembalilah kamu kepada Rabb-mu, dan berserah dirilah kepadaNya. (Az-Zumar: 53-54). Justru ketahuilah wahai saudaraku, sesungguhnya Allah senang dengan taubatmu. "Allah sangat senang dengan taubat hamba-Nya di kala bertaubat dari pada salah seorang di antara kalian sedang naik kudanya di tanah yang tandus. Kemudian kuda itu lemarikan diri dengan membawa perbekalannya, berupa makanan dan minuman, hingga ia berputus asa. Kemudian ia mendatangi sebuah pohon dan merebahkan dirinya di bawah naungan pohon dan sudah dihinggapi putus asa memikirkan 2 HR.
At-Tirmidzi, ia berkata "Hadits ini adalah hasan shahih."
3
kudanya. Di saat ia kalut seperti itu, tiba-tiba kudanya sudah berdiri di hadapannya. Dengan segera ia mengambil tali kekangnya, dan dengan gembira ia berkata, Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah tuhanMu. Ia salah ucap karena kegembiraannya meluap.
3
Suatu hari ada seseorang datang kepada Nabi dan bertanya kepada beliau, "Bagaimana jika seseorang melakukan semua perbuatan dosa tanpa satu pun dosa yang belum pernah ia lakukan. Apakah ia masih bisa mendapat pengampunan?" Rasulullah bertanya, "Sudahkah kau masuk Islam?" Orang itu menjawab, "Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan engkau adalah utusan-Nya." Rasulullah bersabda, Mulailah engkau mengejakan berbagai kebajikan dan meninggalkan segala kejahatan,
niscaya Allah akan
menjadikan semua itu sebagai kebajikan bagimu. Orang itu bertanya lagi, "Apakah segala kejahatan dari kesalahanku akan diampuni?" Beliau menjawab, "Ya!" Orang itu segera bertakbir berulang-ulang hingga ia meninggalkan Nabi.
4
Wahai orang yang fakir di hadapan Tuhan, meski engkau kaya di duniamu, apalagi yang engkau inginkan setelah datangnya kabar gembira ini? Kembalilah kepada Tuhanmu, karena kembali kepada Tuhanmu itu lebih terpuji bagimu didunia maupun diakhirat. Di dunia mendapatkan ketenangan hati, kelapangan dan kemudahan rizki. Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. (At-Thalaq: 2-3). 3 HR.
4 Akan
Bukhari dan Muslim.
tetapi ia mengamalkan syahadat dengan semua konsekuensinya, tidak sekedar mengucapkan dengan lisannya saja. Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bazzar dan AthThabrani dalam kitab At-Targhib wat Tarhib karya Al-Mundziri.
4
Bila kita mendapatkan rizki berbentuk harta, ia akan mendapatkan rizki berbentuk bertambahnya keimanan. Sedangkan di akhirat, ia mendapatkan, (Yaitu) surga Adn yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka, di dalamnya mereka bertelekan (di atas dipan-dipan) sambil meminta buah-buahan yang banyak dan minuman di surga itu. Dan pada sisi mereka (ada bidadari-bidadari) yang tidak liar pandangannya dan sebaya umurnya. Inilah apa yang dijanjikan kepadamu pada hari berhisab. Sesungguhnya ini benar-benar rizki dari Kami yang tiada habis-habisnya. (Shaad: 50-54). Allah berrman dalam sebuah hadits qudsi, Wahai para hamba-Ku, kalian semua tersesat kecuali yang Aku ber petunjuk, maka mintalah petunjuk kepada-Ku, niscaya Aku akan beri petunjuk.
5
Saudaraku, -semoga Allah menerima taubat kita- renungkan cerita berikut ini. Ambillah hikmah dan pelajaran daripadanya. Tetapi sebelumnya, renungkanlah ayat berikut ini, Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orangorang yang sebelumnya telah diturunkan al-Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik. (Al-Hadid: 16). Saya pernah bertemu dengan seorang da'i yang shalih dan jujur. Syaikh ini berkata kepadaku, Di samping kami ada sebuah keluarga kecil, di antara anggota keluarganya ada seorang pemuda yang umurnya baru mencapai sekitar 20 tahun. Ia sangat menyenangi lagu-lagu hingga ia jatuh 5 HR.
Muslim.
5
cinta dengan seorang penyanyi perempuan (biduanita). Ia tidak saja senang dengan lagu-lagunya, akan tetapi juga senang dengan penyanyi tersebut. Saya seringkali menasehatinya bila ada kesempatan.
Kadang-
kadang saya bercerita tentang surga, kadang-kadang saya menakutnakutinya dengan siksa neraka.
Bila saya selesai menasehatinya,
kadang air matanya mengalir, bahkan kadang ia menangis, lalu ia berjanji untuk tidak melakukan lagi perbuatannya itu. Akan tetapi hal itu tidak berlangsung lama, karena kemudian ia mengingkari janjinya. Seorang penyair berkata, Mataku berlinang, menangisi diriku yang telah bermaksiat terhadap Tuhan siapa yang lebih berhak dari diriku dengan bersedih hati dan berbagai dosa yang terputus ujungnya kau tak kuasa menghalangi maksiat dan dirimu tak taku terhadap Tuhanmu kau bertaubat di pagi hari dan kau batalkan di sore hari kau batalkan janji-Nya dari waktu ke waktu seakan-akan Allah tidak melihatnya. Saya merasa kali ini nasehat saya akan mampu mempengaruhinya, maka saya katakan kepadanya, "Kemarikan tanganmu!" Ia pun memberikan tangannya kepada saya, dan saya katakan kepadanya, "Berjanjilah
kepada
Allah
kemudian
kepadaku
untuk
tidak
mengulangi perbuatan itu!" Ia pun berkata, "Saya berjanji kepada Allah kemudian kepada anda untuk tidak mengulangi lagi perbuatan itu." Pada pagi harinya ia datang kepada saya sambil membawa kasetkaset lagu, dan berkata kepada saya, Ambillah kaset-kaset ini, bakarlah, hancurkanlah, atau terserah mau kau apakan. Yang penting, bebaskan saya dari penyakit hati yang telah melalaikan saya dari shalat dan mengingat Tuhan bumi dan langit.
6
Saya pun berkata, "Maha Suci Dzat yang membalikkan hati. Katakan, apa yang telah terjadi?" Anak muda itu pun berkata kepada saya, Setelah saya meninggalkanmu tadi malam, saya langsung pulang di rumah lalu tidur. Dalam tidur itu saya bermimpi berjalan di sebuah pantai. Tiba-tiba bertemu dengan salah seorang teman yang berkata kepada saya, "Apakah engkau suka seorang wanita si Fulanah?" Saya pun menjawab, "Ya!" Ia berkata, "Ia di sana sedang menyani." Saya segera berlari, berlari dan berlari karena ingin segera melihatnya, karena saya sangat mencintainya. Ketika saya sudah kelelahan, saya sampai dan melihatnya sedang menyanyi. Saya sangat terkesan dengan wanita itu, juga suaranya. Ketika merasakan
dalam
keadaan
sebuah
demikian,
tangan
saya, saya pun menoleh.
yang
tiba-tiba
memegang
saya
pundak
Yang terlihat adalah sebuah
wajah bersinar seperti bulan purnama, dihiasi dengan jenggot yang indah.
Tampak pada wajahnya cahaya
kebaikan. Ia membacakan sebuah ayat kepadaku, Maka apakah orang yang berjalan terjungkal di atas mukanya itu lebih banyak mendapat petunjuk, ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus? (Al-Mulk: 22). Dia mengulang-ulang ayat tersebut dengan suara merdu, dan mulai menangis hingga saya terpengaruh olehnya, mulailah saya menangis sambil mengulang-ulang ayat itu, tiba-tiba saya terbangun sembari mengulang-ulang ayat tersebut, Maka apakah orang yang berjalan terjungkal di atas mukanya itu lebih banyak mendapat petunjuk, ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus? (Al-Mulk: 22). Saya pun menangis, kemudian ibu saya masuk. Sewaktu
7
melihat saya menangis seperti itu, ia pun terpengaruh dan ikut menangis bersama saya. Syaikh berkata, Setelah itu, anak muda tadi menjadi sangat benci dengan nyanyian dan mulai menyenangi membaca al-Qur'an dan menikmatinya. Saya bisa melihatnya dari air mata yang mengalir dari kedua matanya di saat membaca Al-Qur'an. Saudaraku, catatlah baik-baik kisah taubat ini dengan pena kerinduan dan tinta air mata.
Berusahalah selalu untuk
mengutamakan rendah hati menuju ketenangan.
Mohonlah
peningkatannya, terkadang permintaan itu dikabulkan. Menangislah atas segala dosa maupun sedikit syukur.
6
Maka ketahuilah bahwa seorang itu mungkin saja berbuat dosa, namun ia akhirnya masuk surga karena dosanya itu. Tahukah kamu, bagaimana hal itu bisa terjadi? Yang demikian itu bisa saja terjadi karena ia melakukan sesuatu perbuatan dosa, namun ia menyesalinya, menangis karena perbuatan itu, dan ia malu terhadap Tuhannya, mendudukkan kepala di hadapan Tuhannya dengan hati yang hancur. Dosa sedemikian inilah yang menjadikan kebahagiaan seorang hamba dan keberuntungannya, bahkan bisa jadi lebih bermanfaat dari berbagai macam kebajikan, karena taubatnya dari dosa ini telah menjadikannya masuk surga. Wahai pendamba surga, wahai orang yang takut akan siksa neraka, inilah sekelompok cerita orang yang telah bertaubat. Adakah engkau akan berjalan di belakang mereka? Inilah sekumpulan orang-orang yang telah bertaubat, adakah hatimu bersama mereka? Inilah orang yang memohon ampunan yang air matanya mengalir di wajahwajah mereka. Adakah wajahmu juga basah oleh air mata yang menjadikanmu segolongan dengan mereka? Saudaraku, ini adalah ajakan yang jujur dari Allah, yang telah berrman, 6 Disadur
dari kitab At-Tabsirah karya Ibnul Jauzi Juz 1, hal. 362 cetakan Darul Kutub Al-Ilmiyah.
8
Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (An-Nur: 31). Sesuatu yang harus saya peringatkan juga kepada kalian, sebenarnya tidak ada manfaat bagi kalian untuk menghibur kesedihan kalian ini dengan cara mendengar lagu-lagu, atau melihat pertandingan sepak bola yang kadang kalah dan kadang menang, atau jalan-jalan keluar rumah, apalagi mencari kesenangan dengan perbuatan haram, sama sekali tidak ada manfaatnya, saudaraku! Itu bukanlah caramu. Itu bukanlah cara-cara orang yang telah Allah bicarakan tentang mereka dalam ayat-Nya, Dan orang-orang yang kar itu bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang-binatang. Dan neraka adalah tempat tinggal mereka. (Muhammad: 12). Saudaraku, engkau masih lebih baik dari mereka! Engkau diciptakan di dunia ini untuk suatu perkara yang agung, engkau dipersiapkan untuk menerima tanggung jawab yang besar. Seorang penyair berkata, Mereka telah mempersiapkanmu untuk suatu perkara Jika engkau pintar, maka jauhkan dirimu dari kesia-siaan. Saudaraku,... Jika tujuanmu sekarang tak lain dan tidak bukan adalah keridhaan Yang Maha Esa, maka lihatlah kepada amal perbuatanmu, apakah amalmu itu menjadikan Tuhanmu meridhaimu atau tidak? Jika keinginanmu sekarang adalah surga yang di dalamnya mengalir sungaisungai, maka perhatikanlah, apa yang telah engkau lakukan untuk menjadikanmu masuk surga? Renungkanlah dengan jujur dan ketahuilah bahwasanya mungkin saja engkau tidur dan tidak akan bangun lagi. Atau kau kenakan pakaian yang tidak pernah kau buka lagi, tetapi dibukakan orang yang memandikanmu.
Atau engkau
mengendarai mobilmu namun engkau tidak lagi turun dari mobilmu melainkan tubuhmu yang sudah kaku. Maka keadaan seperti apa yang engkau inginkan ketika engkau harus mati? Pada saat bagaimana yang engkau inginkan di saat harus meninggalkan duniamu?
9
Saudaraku,... Pada akhir renungan ini, saya ungkapkan kepadamu apa yang telah disabdakan oleh Rasulullah, Sesungguhnya Allah membuka tangan-Nya pada malam hari agar orang yang berbuat kejahatan pada siang hari mau bertaubat. Dan dia membuka tangan-Nya pada siang hari, agar orang yang berbuat kejahatan pada malam hari mau bertaubat.
7 HR.
Muslim.
10
7