Statistika, Vol. 1, No. 2, November 2013
VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH STOCHASTIC DEMANDS DENGAN METODE HIBRID SIMULATED ANNEALING – ALGORITMA GENETIKA 1 1,2
Adi Slamet Kusumawardana, 2Irhamah
Jurusan Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya
Alamat e-mail :
[email protected] H
ABSTRAK Manajemen logistik memiliki peranan penting dalam suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang logistik dan ekspedisi. Tujuan manajemen logistik yaitu mengantarkan produk ke konsumen tepat waktu dengan cara yang efektif dan efisien. Salah satu cara untuk mengoptimalkan sistem distribusi adalah dengan pengoptimalan transportasi. Salah satu permasalahan dalam transportasi adalah Vehicle Routing Problem. Vehicle Routing Problem with Stochastic Demands (VRPSD) merupakan perluasan dari VRP konvensional dengan kondisi permintaan konsumen di setiap lokasi diasumsikan mengikuti distribusi peluang yang telah diketahui. Dalam penelitian ini bertujuan untuk menyelesaikan Vehicle Routing Problem with Stochastic Demands menggunakan Hibrid Simulated Annealing – Algoritma Genetika. Simulated annealing adalah salah satu algoritma untuk optimasi, Simulated annealing berasal dari bidang metalurgi yaitu annealing. Algoritma ini digunakan untuk mencari pendekatan terhadap solusi optimum lokal. Algoritma genetika merupakan metode optimisasi yang menggunakan teori evolusi dan seleksi alam di dalam suatu populasi individu. Algoritma genetika menawarkan pemecahan persoalan dengan pendekatan terhadap solusi optimum global. Hibrid simulated annealing – algoritma genetika mencakup beberapa proses dasar, yaitu generate populasi, evaluasi, seleksi elitism, fitness, serta seleksi roulette wheel. Pada proses operasi algoritma genetika menggunakan crossover dan mutasi sedangkan operasi pada simulated annealing menggunakan mutasi dan proses annealing. Implementasi metode hibrid simulated annealing – algoritma genetika pada Vehicle Routing Problem with Stochastic Demands diharapkan dapat menghasilkan rute pengantaran barang dengan jarak dan biaya transportasi minimum. Kata Kunci : Vehicle Routing Problem with Stochastic Demands, Pengantaran Barang, Simulated Annealing, Algoritma Genetika, Hibrid Simulated Annealing – Algoritma Genetika mengoptimalkan sistem distribusinya agar dapat bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya. Salah satu caranya adalah dengan pengoptimalan transportasi. Salah satu permasalahan dalam transportasi adalah Vehicle Routing Problem (VRP) yaitu merancang m set rute kendaraan dengan biaya terkecil dimana tiap kendaraan berawal dan berakhir di depot, setiap konsumen hanya dilayani sekali oleh sebuah kendaraan,
PENDAHULUAN Manajemen logistik memiliki peranan penting dalam suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang logistik dan ekspedisi. Manajemen logistik sendiri memiliki tujuan yaitu mengantarkan produk ke konsumen tepat waktu dengan cara efektif dan efisien Suatu perusahaan di bidang logistik harus dapat 1
Statistika, Vol. 1, No. 2 2, Novemberr 2013
sim mulated annealing – alggoritma gen netika. Meetode hibriid simulateed annealin ng – alg goritma geenetika diiharapkan akan meemberikan solusi yaang lebih baik karrena mencakkup pencarian solusi secara s glo obal maupuun lokal. D Dalam peneelitian ini data yang akan a digunaakan adalah h data riill dan data simulasi. Data riil yang dig gunakan addalah data penjualan milik PT T. Sinar Mooto Surya pperiode Ok ktober 201 12 – Aprill 2013, daan data sim mulasi yan ng berisi costumer c P PT. Sinar Moto Surrya dengaan data demand yang meenggunakan data bangkkitan berupaa data berrdistribusi normal n dan uniform diiskrit. Disstribusi normal dan uniform diskrit d dig gunakan karrena dua diistribusi terrsebut jug ga digunakkan pada penelitiaan – pen nelitian seebelumnya, sehingga bisa dijaadikan sebaagai pembannding dan acuan. Menurut [11], Vehicle R Routing Pro oblem (VR RP) merupakan manaj ajemen distrribusi barrang yang memperhattikan pelay yanan, perriode wakktu tertenttu, sekelom mpok kon nsumen deengan sejum mlah kend daraan yan ng berlokasi pada satu atau lebih depot yan ng dijalannkan olehh sekelom mpok pen ngendara, menggunaka m an road nettwork yan ng sesuai. Solusi daari sebuah VRP yaiitu menentuukan sejum mlah rute, yang maasing-masing dilayanni oleh suatu ken ndaraan yaang berasaal dan berrakhir pad da depotnnya, sehingga kebuttuhan pellanggan semua s terpenuuhi, perrmasalahan operasionaal terselesaaikan, dan n biaya transportasi secara umum u dim minimalkan.
sertaa total perm mintaan yangg dibawa tidak meleebihi kapassitas kendaaraan. Vehhicle Routting Probblem withh Stochaastic Dem mands (VRPSD) merupaakan perluaasan dari VRP konvensionnal. VRP PSD didassarkan padaa kondisi dimana d jum mlah perm mintaan konnsumen di setiap lokkasi tidakk diketahui pada saatt perancanngan perjaalanan, tetappi diasumsiikan mengikkuti distriibusi peluaang yang teelah diketahhui. Situaasi ini muuncul setiapp hari dallam prakttek pada sebuah peruusahaan kettika dihaddapkan denngan masalah pengirim man kepaada sekum mpulan konnsumen yang y [2]. mem miliki permintaan acak Penyyelesaian masalahh VRP PSD diharrapkan daapat membberi masuukan dalam m pengam mbilan kepputusan unntuk meneentukan uruutan rute terpendek t d dari aktifi fitas penganntaran baranng. Salahh satu metoode yang diggunakan unntuk menyyelesaikan VRPSD V anttara lain adaalah denggan pendeekatan heuristik h dan metaaheuristik. Dibandinggkan denngan heuriistik k klasik, metaheuriistik menuunjukkan peencarian solusi yang leebih baik.. Atas dasaar itu dipillihkan mettode metaaheuristik hibrid simulated annealling – allgoritma genetika g seebagai mettode untukk menyelessaikan VRPSD. Simulaated annealing adalaah salah satu s algorittma untukk optimasi. Algoritma ini digunaakan untukk mencarii pendekaatan terhaadap solussi optimum lokal. Nam ma dan inspirasi dari Simulated annealingg berasal dari d bidanng metaluurgi yaituu Annealiing, dimaana itu addalah suatuu teknik yang y digunnakan dalaam mempeerlajari prooses pembbentukan krristal dalam m suatu matteri. Algooritma geneetika meruppakan mettode optim misasi yanng mengggunakan teeori evoluusi dan seleksi s alam m untuk suuatu popuulasi indivvidu – inndividu yang y mem mpresentasikkan solusi potennsial masaalah. Paada penelittian ini akkan digunaakan penddekatan barru untuk menyelesaikan Vehiicle Routingg Problem with w Stochaastic Dem mands denngan meetode hibbrid
Gambaar 1 VRP denngan 3 rute
2
Statistika, Vol. 1, No. 2, November 2013
kendaraan yang berbasis di depot dengan kapasitas Q. VRPSD dipengaruhi kebijakan isi ulang muatan. Hal itu dibutuhkan untuk menemukan rute kendaraan dan untuk memutuskan apakah perlu atau tidak kembali ke depot untuk isi ulang muatan sebelum mengunjungi pelanggan berikutnya untuk meminimalkan biaya total perkiraan perjalanan. Terkadang pilihan untuk tidak isi ulang muatan adalah pilihan yang terbaik jika kendaraan tidak kosong atau jika kapasitasnya lebih besar dari permintaan yang diharapkan dari pelanggan yang terjadwal berikutnya. Tindakan ini disebut “pencegahan isi ulang muatan”. Total biaya bergantung pada: • Biaya perjalanan dari satu pelanggan ke pelanggan lain • Biaya isi ulang muatan (biaya pergi dari pelanggan untuk kembali ke depot) • Biaya perjalanan dari pelanggan ke depot untuk isi ulang muatan jika permintaan pelanggan melebihi kapasitas kendaraan Misalkan V = {v0,v1,...,vn} adalah rute apriori. Misalkan kendaraan memiliki beban sisa q (residual atau kapasitas kendaraan setelah j pelanggan dilayani) dan misalkan fi (q) adalah panjang rute yang diharapkan dari kendaraan setelah melayani j pelanggan, sehingga biaya yang diharapkan dari rute apriori adalah f0(Q). Jika Hj merupakan himpunan semua beban yang mungkin bahwa sebuah kendaraan dapat memiliki layanan purna selesai di j pelanggan, maka, fi (q) untuk q Hj memenuhi :
Menurut [14], Formulasi matematis secara umum untuk Vehicle Routing Problem with Stochastic Demands adalah sebagai berikut: Pelanggan dan Depot: VRPSD didefinisikan sebagai graph lengkap G=(V,A,D), dimana V={v0,v1,...,vn} adalah satu set himpunan node pelanggan dengan node 0 menunjukkan depot. A = {(vi,vj):i,j {0,1,2,...,n}; vi, vj V, vi ≠ vj } adalah satu set himpunan node yang saling terhubung, dan D = {dij : vi,vj V, vi ≠ vj} adalah biaya perjalanan (jarak) antara node. Permintaan (Demands) : Permintaan/demand pelanggan adalah variabel stokastik ξi,i = 1,...,n dengan mengikuti fungsi distribusi probabilitas yang diketahui. Diasumsikan bahwa ξi tidak melebihi kapasitas kendaraan (Q) dan mengikuti distribusi probabilitas diskrit pik = Prob (ξi=k), k = 0,1,2,..., K Q. Diasumsikan lebih lanjut bahwa permintaan pelanggan adalah independen. Permintaan aktual dari setiap pelanggan hanya diketahui saat kendaraan tiba di lokasi pelanggan. Kendaraan dan kendala kapasitas : Satu kendaraan dengan kapasitas Q harus mengirimkan barang kepada pelanggan sesuai dengan permintaan/demand. Kendaraan mengunjungi pelanggan di urutan rute apriori dan tergantung pada permintaan pelanggan aktual, apakah akan berlanjut ke pelanggan berikutnya atau pulang ke depot untuk isi ulang muatan. Isi ulang muatan terjadi jika permintaan total pelanggan melebihi kapasitas kendaraan. Rute : Rute A harus mulai dari depot, mengunjungi sejumlah pelanggan dan kembali ke depot. Sebuah solusi layak untuk VRPSD adalah permutasi dari pelanggan V = {v0,v1,...,vn} mulai dan berakhir di depot, disebut rute apriori. VRPSD bertujuan untuk menemukan rute apriori yang meminimalkan jarak perjalanan yang diharapkan oleh
f q
minimum
f
q
(1)
f q
dimana f k:k
Dan
3
q
d,
∑
:
f
q
2dj 1,0 fj 1q Q−kpj 1,k
k p
,
(2)
f q d, kpj 1,k
d
,
∑K
f
Statistika, Vol. 1, No. 2, November 2013
Data demand yang digunakan adalah data demand riil dan data demand hasil simulasi. Data demand riil menggunakan data demand hasil laporan penjualan PT. Sinar Moto Surya, sedangkan data demand simulasi adalah data demand hasil bangkitan dari software minitab yang berdistribusi normal dan uniform diskrit. Data lokasi dikodekan dalam bentuk node – node. Data lokasi yang digunakan adalah 11 node/lokasi, dengan 1 depot dan 10 costumer. Variabel yang digunakan pada VRPSD adalah biaya perjalanan (jarak) dari node i ke j (dij), kapasitas angkut maksimum kendaraan (Q), kapasitas kendaraan setelah melayani pelanggan (q), ), biaya yang diharapkan sesuai dengan pilihan untuk melanjutkan langsung ke pelanggan berikutnya ( f q ), dan biaya yang diharapkan dalam kasus ‘pencegahan isi ulang muatan’ yang dipilih (f q ). Variabel yang digunakan pada Hibrid Simulated Annealing – Algoritma Genetika adalah laju crossover GA (Pc), laju mutasi GA (Pm), laju probabilitas SA (PSA) maksimum iterasi (max_iter), temperatur awal SA (Tnow), temperature akhir SA (Tmin), faktor penurun temperatur pada SA (α). langkah penelitian dijelaskan dalam Gambar 1
Q (3)
dengan batasan kondisi : d , ,q H (4) f q Dimana Q adalah kapasitas kendaraan, dij adalah jarak dari lokasi i ke lokasi j, dan k adalah permintaan pelanggan. Pada persamaan 2, f q , adalah biaya yang diharapkan sesuai dengan pilihan untuk melanjutkan langsung ke pelanggan berikutnya, sementara persamaan 3, f q , adalah biaya yang diharapkan dalam kasus ‘pencegahan isi ulang muatan’ yang dipilih. Persamaan ini digunakan secara rekursif untuk menentukan nilai obyektif dari rute kendaraan yang telah direncanakan dan urutan yang optimal keputusan setelah pelanggan dilayani [19]. METODE PENELITIAN Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari laporan penjualan PT. Sinar Moto Surya selaku distributor ban Michelin. Data penjualan yang digunakan adalah data bulanan periode Oktober 2012 – April 2013. Data demand masing – masing customer dihitung per dua minggu, sehingga jumlah pengamatan data demand tersebut dicari distribusinya.
Gambar 2 Bagan Langkah-Langkah Penelitian 4
Statistika, Vol. 1, No. 2, November 2013
Untuk langkah penelitian Hibrid Simulated Annealing – Algoritma Genetika, dijelaskan dalam bagan pada Gambar 2.
Gambar 3 Bagan Langkah – Langkah Metode Hibrid Simulated Annealing – Algoritma Genetika
HASIL PENELITIAN Terdapat 3 jenis data demand yang digunakan pada Vehicle Routing Problem with Stochastic Demands, yang pertama data demands riil dari laporan PT. Sinar Moto Surya dan 2 data demand simulasi yang berdistribusi normal dan uniform diskrit. Data demand riil pada awalnya tidak diketahui karakteristik dan distribusinya. Maka tahap pertama terlebih dahulu dicari karakteristik datanya dan distribusinya sebelum digunakan dalam proses Hibrid Simulated Annealing – Algoritma Genetika. Masing – masing node memiliki 14 data demand yang merupakan data per dua minggu dari bulan Oktober 2012 hingga April 2013. Gambar 4 Langkah metode Algoritma Genetika 5
Tabel 1 Statistik Deskriptif Data Demand Riil Costumer N Mean St. Dev Distribusi 1 14 0.286 0,7953 Uniform 2 14 9.571 9.6859 Uniform 3 14 4.714 14,375 Uniform 4 14 1.286 3.1719 Uniform 5 14 9.714 13.812 Uniform 6 14 106.1 58.558 Uniform 7 14 7.571 12.316 Uniform 8 14 1.714 4.463 Uniform 9 14 1.786 2.7563 Uniform 10 14 7 9.1026 Uniform
Statistika, Vol. 1, No. 2, November 2013
crossover dengan Pc = 0.6 memiliki hasil yang paling baik. Berlawanan dengan nilai laju crossover (Pc), laju mutasi (Pm) direkomendasikan bernilai kecil, yaitu antara 0.005 dan 0.01 [11]. Hasil dengan menggunakan data demand riil ditunjukkan pada Tabel 2. Kemudian digunakan 2 data demand simulasi yang berdistribusi normal dan uniform diskrit. Hasil penyelesaian dengan menggunakan data demand hasil simulasi yang berdistribusi normal terdapat pada Tabel 3.
Hasil pengolahan didapat bahwa data demand riil memenuhi distribusi uniform. Sehingga pada proses pengerjaan Vehicle Routing Problem with Stochastic Demands (VRPSD), variabel P yang digunakan adalah peluang distribusi uniform. Setiap data merupakan inputan program yang dibuat dalam bahasa Borland C++ untuk menyelesaikan VRPSD dengan metode Hibrid Simulated Annealing – Algoritma Genetika.
Tabel 2 Hasil data demand riil
Proses Vehicle Routing Problem with Stochastic Demands Pada proses VRPSD dinputkan demand masing-masing customer, variabel Q, dan variabel biaya perjalanan (jarak) antar node (dij). Pada proses ini dilakukan iterasi dengan prinsip kerja dynamic programming. Hasil dari proses VRPSD adalah variabel f0(Q) untuk masing-masing kromosom. Variabel f0(Q) adalah fungsi tujuan, yang mana itu adalah inputan untuk proses Hibrid Simulated Annealing – Algoritma Genetika. Untuk kromosom dengan f0(Q) terkecil, diambil untuk digunakan pada populasi baru.
Data No.
Pc
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0.95 0.95 0.95 0.8 0.8 0.8 0.6 0.6 0.6
Pm 0.005 0.05 0.01 0.005 0.05 0.01 0.005 0.05 0.01
Psa
Tnow
0.95 0.95 0.95 0.8 0.8 0.8 0.6 0.6 0.6
1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000
Tmi n 100 10 1 100 10 1 100 10 1
Α
Hasil SAGA
0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1
421.2 421.3 408.1 419.3 408.1 408.1 408.1 408.1 408.1
Tabel 3 Hasil data demand simulasi distribusi Normal Data No.
Pc
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0.95 0.95 0.95 0.8 0.8 0.8 0.6 0.6 0.6
Pm 0.005 0.05 0.01 0.005 0.05 0.01 0.005 0.05 0.01
Psa
Tnow
0.95 0.95 0.95 0.8 0.8 0.8 0.6 0.6 0.6
1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000
Tmi n 100 10 1 100 10 1 100 10 1
α
Hasil SAGA
0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1
407.6 407.4 399.3 410.2 401.7 390.6 397.4 395.3 390.6
Tabel 4 Hasil data demand simulasi distribusi uniform
Proses Hibrid Simulated Annealing – Algoritma Genetika
Data No.
Pc
Mengacak nilai 0 atau 1. Jika 0 maka proses Algoritma Genetika (GA) dan jika 1 maka berjalan proses Simulated Annealing (SA). Pada tahap ini digunakan nilai laju crossover (Pc) yang direkomendasikan yaitu antara 0.8 dan 0.95. namun pada banyak persoalan,
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0.95 0.95 0.95 0.8 0.8 0.8 0.6 0.6 0.6
6
Pm 0.005 0.05 0.01 0.005 0.05 0.01 0.005 0.05 0.01
Psa
Tnow
0.95 0.95 0.95 0.8 0.8 0.8 0.6 0.6 0.6
1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000
Tmi n 100 10 1 100 10 1 100 10 1
α
Hasil SAGA
0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1
437.3 437.3 421.2 430.4 420.1 416.5 416.5 416.5 416.5
Statistika, Vol. 1, No. 2, November 2013
Tabel 5 Perbandingan hasil metode Hibrid Simulated annealing – Algoritma Genetika dengan metode Algoritma Genetika No. Data Pc Pm Psa Tnow Tmin Α SA – GA GA 1 Data demand Riil 0.6 0.01 0.6 1000 1 0.1 531.72 408.13 2 Data demand Simulasi Normal 0.6 0.01 0.6 1000 1 0.1 503.31 390.62 3 Data demand Simulasi Uniform 0.6 0.01 0.6 1000 1 0.1 511.27 416.53
Kemudian dilakukan pengerjaan dengan tahap yang sama untuk data demand hasil simulasi yang berdistribusi uniform. Hasil data demand simulasi distribusi uniform terdapat pada Tabel 4. Setelah didapat hasil, data yang ada digunakan untuk input proses yang menggunakan metode algoritma genetika, hasil yang didapat akan dibandingkan dengan hasil metode Hibrid SA – GA. Dari Tabel 5 nampak bahwa hasil optimasi Hibrid Simulated Annealing (SA) – Algoritma Genetika (GA) lebih baik dibanding ketika menggunakan metode tunggal Algoritma Genetika.
normal untuk menguji lebih dalam keunggulan metode Hibrid Simulated Annealing – Algoritma Genetika. Dan juga data riil yang digunakan mungkin bisa lebih detil pemilihan waktunya, bisa perhari selama beberapa tahun, agar lebih akurat dalam menentukan pola data riil itu berdistribusi apa.
UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih ini ditujukan kepada PT. Sinar Moto Surya Jakarta selaku instansi yang bergerak didistribusi ban Michelin untuk wilayah JABODETABEk yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk magang selama periode bulan dan membantu penulis dalam memberikan data dan informasi yang dibutuhkan penulis dalam penyusunan jurnal.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Hasil dengan menggunakan parameter nilai laju mutasi (Pm) = 0.01 dan untuk nilai laju crossover (Pc) dan Psa = 0.6 serta alpha = 0.1 di Tnow = 1000 dan Tmin = 1 pada Hibrid Simulated Annealing Algoritma Genetika memiliki solusi yang paling baik. Penyelesaian Vehicle Routing Problem with Stochastic Demands dengan menggunakan metode Hibrid Simulated annealing – Algoritma Genetika mempunyai solusi yang lebih baik daripada solusi yang dihasilkan dengan menggunakan metode Algoritma Genetika.
DAFTAR PUSTAKA [1] Asteria, C., 2008, Penentuan Rute Distribusi dengan Algoritma Tabu Search untuk VRP dengan Time Windows (Studi Kasus di PT. X), Tesis, Program Studi Teknik Industri, Universitas Indonesia, Jakarta. [2] Bertsimas, D.L., 1992, A Vehicle Routing Problem With Stochastic Demand, Operation Research, Vol 40, No. 3, hal 574-585. [3] Chartrand, G. dan Oellermann, O.R., 1993, Applied and Algorithmic Graph Theory, McGraw-Hill, New York. [4] Chepuri, K., dan Homem-De-Mello, T., 2005, Solving the Vehicle Routing Problem with Stochastic Demands
Saran Sebaiknya dilakukan penelitian pada data yang lebih banyak jumlahnya dan digunakan distribusi selain uniform dan 7
Statistika, Vol. 1, No. 2, November 2013
Routing Problem with Stochastic Demands, Journal of Computer Science, 7(4), 533-542. [15] Soke, A., dan Bingul, Z., 2006, Hybrid genetic algorithm and simulated annealing for twodimensional non-guillotine rectangular packing problems, Engineering Applications of Artificial Intelligence, 19, 557-567. [16] Taha, Hamdy A, 1996. Operations Research, an Introduction, sixth edition, Upper Saddle River, New Jersey, Prentice Hall, Inc. [17] Toth, P. dan Vigo, D., 2002, The Vehicle Routing Problem, Siam Publisher, Philadelphia [18] Yang,W.H., K. Mathur, dan R.H. Ballou, 2000, Stochastic Vehicle Routing Problem with Restocking. Transport. Sci., 34: 99-112 [19] Yong, P., dan Hai-Ying, Z., 2008, Research on Vehicle Routing Problem with Stochastic Demand and PSO-DP Algorithm with Inver-over Operator, Syst. Eng. Theory Practice, 28: 76-81, DOI : 10.1016/j.ejor.2008.02.028 [20] Yoshikawa M, Hironori Yamauchi and Hidekazu Terai, 2008, Hybrid Architecture of Genetic Algorithm and Simulated Annealing, Department of information engineering, Meijo University, 16:3, EL_16_3_11. [21] Zomaya, A.Y., 1996, Parallel and Distributed Computing Handbook, MacGraw-Hill, New York
using the Cross-Entropy method, Annals of Operation Research,134, 153-181 [5] Dereli, T. dan Sena Das, G., 2006, A Hybrid Simulated Annealing Algorithm for 2D Packing Problems, Sakarya University, Turkey. [6] Fariza, A., 2004, APenentuan Model Hybrid Algoritma Genetika Simulated Annealing untuk Peramalan Data Time Series, Tesis, Jurusan Teknik Informatika, FTIf Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya. [7] Gen, M. dan Cheng, R., 1997, Genetic Algorithms and Engineering Design,John Wiley&Sons, New York Obitko, M, 1998, Genetic Algorithms, Czech Technical University. [8] Ismail, Z. dan Irhamah., 2008, Solving the Vehicle Routing Problem with Stochastic Demands via Hybrid Genetic Algorithm – Tabu Search, Journal Mathematics and Statistics, 4(3) : 161-167. [9] Kirkpatrick, S., Gelatt, C.D. dan Vecchi, M. P., 1983, Optimization by Simulated Annealing, Science, 220, 671-680. [10] Michalewicz, Z., 1996, Genetic Algorithm + Data Structures = Evaluation Programs, Spinger- Verlag Berlin Heidelberg, New York. [11] Obitko, M., 1998, Genetic Algorithms, Czech Technical University. [12] Oysu, O., dan Bingul, Z., 2009, Application of heuristic and hybridGASA algorithm to tool-path optimization problem for minimizing airtime during machining, Engineering Application of Artificial Intelligence, 22, 389-396 [13] Sandikci, B, 2000, Genetic Algorithms, Department of Industrial Engineering of Bilkent University, Ankara. [14] Shanmugam, G., Ganesan, P., dan Vanathi, Dr. P.T., 2011, Meta Heuristic Algorithms for Vehicle 8