ISSN : 2337-3253
UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK FPB DAN KPK MELALUI LEARNING TOGETHER SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR (Ani Setianinngsih)
Abstact In mathematics learning is no longer an emphasis on absorption through the attainment of information , but more emphasis on the development and processing capabilities informasi.Aktifitas learners need to be improved through exercises or math tasks with small group work and explain ideas to other people 's needs lain.Untuk there are methods that involve students directly in the learning of cooperative learning methods. Cooperative learning is a teaching that involves students working in groups to establish common goals Based on the analysis of the value of the competency test sixth grade students at SDN Bulak RUKEM II Surabaya District Bulak found that mathematics achievement is still low grade VI . This is proven by the many students who find it difficult to understand the FPB and the Commission . It can be seen from the 46 students in class VI only 26 students who scored more than 65 . So completeness of 57.82 % . To improve student achievement in the mastery of the material in math , researchers using cooperative learning model of learning together , researchers expect the learning together model of cooperative learning can improve student achievement Rukem Bulak Elementary School sixth grade II Bulak district of Surabaya . Kata kunci : Outcome Learning, Mathematic, FPB dan KPK Pendahuluan Matematika merupakan suatu bahan kajian yang memiliki objek abstrak dan dibangun melalui proses penalaran deduktif yaitu kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sudah diterima, sehingga keterkaitan antara konsep dalam matematika bersifat sangat kuat dan jelas.Dalam pembelajaran matematika tidak lagi mengutamakan pada penyerapan melalui pencapaian informasi, tetapi lebih mengutamakan pada pengembangan kemampuan dan pemrosesan informasi. Untuk itu aktifitas peserta didik perlu ditingkatkan melalui latihan-latihan atau tugas matematika dengan bekerja kelompok kecil dan menjelaskan ide-ide kepada orang lain. Langkah-langkah tersebut memerlukan partisipasi aktif dari siswa. Untuk itu perlu ada metode pembelajaran
yang melibatkan siswa secara langsung dalam pembelajaran. Pembelajaran kooperatif adalah suatu pengajaran yang melibatkan siswa bekerja dalam kelompok untuk menetapkan tujuan bersama Pembelajaran kooperatif lebih menekankan interaksi antar siswa. Dari sini siswa akan melakukan komunikasi aktif dengan sesama temannya. Siswa kelas VI pada umumnya masuk dalam tahap operasional formal. Pada tahap ini anak mulai mampu berpikir logis tanpa kehadiran benda-benda kongkrit sebagai media pembelajaran, artinya anak mulai berpikir hal-hal yang abstrak. Namun dalam kenyataannya perubahan ini tidak berlangsung secara mendadak tetapi secara bertahap sehingga anak masih tetap memerlukan kehadiran benda-benda kongkrit sebagai jembatan untuk berfikir hal-hal yang sbstrak.
E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya; Volume 6
Hal 1
Untuk itu diperlukan guru matematika yang berkualitas, yang menguasai pendekatan, strategi, model, dan metode mengajar yang bervariasi sehingga dapat mengelola kegiatan pembelajaran matematika yang optimal pada berbagai situasi siswa dan materi pembelajaran. Namun kenyataan di lapangan sering tidak sesuai dengan harapan. Berdasarkan hasil analisis terhadap nilai uji kompetensi siswa kelas VI tahun pelajaran 2010/2011 di SDN BULAK RUKEM II Kecamatan Bulak Surabaya didapat bahwa prestasi belajar matematika siswa kelas VI masih rendah. Hal ini terbukti dengan masih banyaknya siswa yang merasa kesulitan dalam memahami FPB dan KPK. Hal ini dapat dilihat dari 46 siswa di kelas VI hanya 26 siswa yang mendapat nilai lebih dari 65. Jadi ketuntasan belajar siswa kelas VI dalam pelajaran matematika materi FPB dan KPK sebesar 57,82 %. Untuk meningkatkan prestasi belajar dalam penguasaan materi dalam pelajaran matematika, peneliti menggunakan pembelajaran kooperatif model learning together, peneliti mengharapkan dengan pembelajaran kooperatif model learning together dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VI SDN Bulak Rukem II Kecamatan Bulak Kota Surabaya. Berdasarkan masalah-masalah yang ada di atas dan alternatif penyelesaiannya, maka peneliti mengangkat masalah rendahnya ketuntasan belajar siswa kelas VI SDN Bulak rukem II menjadi sebuah laporan penelitian tindakan kelas yang berjudul “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar matematika Materi Pokok FPB dan KPK melalui Pembelajaran kooperatif model learning Together Siswa Kelas VI SDN Bulak Rukem II Kecamatan Bulak kota Surabaya Prestasi Belajar Prestasi adalah hasil yang telah dicapai. Dengan demikian bahwa prestasi
merupakan hasil yang telah dicapai oleh seseorang setelah melakukan sesuatu pekerjaan/ aktivitas tertentu. Jadi presentasi belajar adalah hasil yang telah dicapai seseorang / individu setelah melakukan kegiatan/aktivitas belajar. Setiap individu menginginkan hasil belajar yang sebaik-baiknya. Oleh karena itu, setiap individu harus belajar yang sebaik-baiknya supaya prestasi belajarnya berhasil dengan baik. Sedangkan pengertian prestasi juga ada yang mengatakan prestasi adalah kemampuan. Kemampuan di sini berarti yang dimiliki individu dalam mengerjakan sesuatu. Jika dibandingkan dengan pendapat yang pertama, maka pengertiannya sama yaitu berupa hasil yang diperoleh dari kemampuan seseorang. Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah proses pembelajaran, baik hasil akademik maupun non akademik. Prestasi belajar siswa dikategorikan bagus apabila melebihi standar. Sementara kriteria ketuntasan minimal belajar siswa masing-masing indikator berbeda-beda tergantung dari tingkat kompleksitas dan daya dukung. Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif adalah suatu pengajaran yang melibatkan siswa untuk bekerja dalam kelompok-kelompok untuk menetapkan tujuan bersama.( Felder, 1994:2) Wahyuni (2001:8) menyebutkan bahwa Pembelajaran kooperatif merupakan strategi Pembelajaran dengan cara menempatkan siswa dalam kelompokkelompok kecil yang memiliki kemampuan berbeda. Metode Pembelajaran kooperatif memusatkan aktivitas di kelas pada siswa dengan cara pengelompokan siswa untuk bekerjasama dalam proses Pembelajaran . Dalam pembelajaran kooperatif siswa tidak hanya sebagai objek belajar tetapi menjadi subjek belajar karena mereka dapat berkreasi secara maksimal dalam
E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya; Volume 6
Hal 2
proses pembelajaran. Hal ini terjadi karena pembelajaran kooperatif merupakan metode alternatif dalam mendekati permasalahan, mampu mengerjakan tugas besar, meningkatkan keterampilan komunikasi dan sosial, serta perolehan kepercayaan diri. Dalam pembelajaran ini siswa saling mendorong untuk belajar,saling memperkuat upaya-upaya akademik dan menerapkan norma yang menunjang pencapaian hasil belajar yang tinggi. Dalam pembelajaran kooperatif labih mengutamakan sikap sosial untuk pencapaian tujuan pembelajaran yaitu 3. dengan cara kerjasama. Pembelajaran kooperatif mem punyai unsur-unsur yang perlu diperhatikan. Unsur-unsur tersebut sebagai berikut : 1. Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “ tenggelam atau berenang bersama “ 2. Para siswa memiliki tanggung jawab terhadap siswa lain dalam kelompoknya, disamping tanggungjawab terhadap dirinya sendiri, dalam mempelajari materi yang dihadapi. 3. Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semua memiliki tujuan yang sama. 4. Para siswa harus membagi tugas dan berbagai tanggungjawab sama besarnya diantara para anggota kelompok. 5. Para siswa akan diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut berpengaruh terhadap evaluasi seluruh anggota kelompok. 6. Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh keterampilan bekerjasama selama belajar. 7. Para siswa akan diminta memper tanggung jawabkan secara individu materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif. Berdasarkan unsur-unsur dalam pem belajaran kooperatif Johnson Smitt dan Wahyuni ( 2001 : 10) menyebut kan
peranan guru dalam pembelajaran kooperatif sebagai berikut : 1. Menemukan objek pembelajaran. 2. Membuat keputusan menempat kan siswa dalam kelompok-kelompok belajar sebelum pembelajaran dimulai. 3. Menerangkan tugas dan tujuan akhir pada siswa 4. Menguasai kelompok belajar dan menyediakan keperluan tugas 5. Mengevaluasi prestasi siswa dan membantu siswa dengan cara mendiskusikan cara kerjasama. Learning Together Langkah-langkah dalam Pembelajaran kooperatif Model Learning Together sebagai berikut : 1. Kelompok siswa dengan masingmasing kelompok terdiri dari lima orang. Anggota - anggota kelompok dibuat heterogen meliputi karakteristik kecerdasan, kemampuan awal matematika, motivasi belajar, jenis kelamin, ataupun latar belakang etnis yang berbeda. 2. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan prestasi guru dalam menjelaskan pelajaran berupa paparan masalah, pemberian data, pemberian contoh. Tujuan presentasi adalah untuk mengenal konsep dan mendorong rasa ingin tahu siswa. 3. Pemahaman konsep dilakukan dengan cara siswa diberi tugas-tugas kelompok. Mereka boleh mengerjakan tugas-tugas tersebut secara serentak atau saling bergantian menanyakan kepada temannya yang lain atau apa saja untuk menguasai materi pelajaran tersebut. Para siswa tidak hanya dituntut untuk mengisi lembar jawaban tetapi juga untuk mempelajari konsepnya. Anggota kelompok diberitahu bahwa mereka dianggap belum selesai mempelajari materi sampai semua anggota kelompok memahami materi pelajaran tersebut.
E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya; Volume 6
Hal 3
4. Siswa memainkan pertandinganpertandingan akademik dan teman sekelompoknya tidak boleh menolong satu sama lain. Pertandingan individu ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap sesuatu dengan cara siswa diberikan soal yang dapat diselesaikan dengan cara menerapkan konsep yang dimiliki sebelumnya. 5. Hasil pertandingan selanjutnya dijumlahkan untuk membantu skor kelompok. 6. Setelah itu guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang terbaik prestasinya atau yang telah memenuhi kriteria tertentu. Penghargaan disini dapat berupa hadiah, sertifikat, dan lain-lain. Gagasan utama dibalik model learning together adalah untuk memotivasi para siswa untuk mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan-keterampilan yang disajikan oleh guru. Jika para siswa menginginkan agar kelompok mereka memperoleh penghargaan, mereka harus mendorong teman mereka untuk melakukan yang terbaik dan menyatakan suatu norma bahwa belajar itu merupakan suatu yang penting, berharga dan menyenangkan. Hasil Penelitian dan Pembahasan A. Lokasi, Objek, dan Subjek Penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN Bulak Rukem II Kecamatan Bulak Kota Surabaya. Lokasi ini dipilih atas dasar pertimbangan bahwa penulis merupakan salah satu guru yang mengajar di sekolah tersebut. 2. Objek penelitian Mata pelajaran yang menjadi objek penelitian adalah matematika materi FPB ( Faktor Persekutuan Baras )dan KPK (Kelipatan Persekutuan Kecil). Materi ini merupakan saah satu materi kelas VI semester ganjil sebagaimana
3.
tertuang dalam Permendiknas no.22 tahun 2006. Subjek penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswa kelas VI dengan jumlah 46 siswa yang terdiri dari 22 siswa laki-laki dan 24 siswa perempuan.
B. Prosedur Penelitian 1. Teknik pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara : a. Observasi Observasi yang dilakukan oleh teman sejawat selama penelitian untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menguasai materi. Selain itu, observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa. b.Tes Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalamsuasana, dengan cara dan aturan-aturan yang digunakan. Metode ini digunakan untuk menggali data tentang prestasi belajar siswa melalui tes tulis. Tes ini dilakukan pada akhir pembelajaran setiap siklus. 2. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dari penelitian tindakan kelas ini dianalisis melalui beberapa tahap yaitu : a. Mendeskripsikan hasil observasi terhadap aktifitas yang dilakukan guru selama pembelajaran. b. Mendeskripsikan hasil observasi terhadap aktifitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran. c. Menghitung ketuntasan belajar siswa kelas VI SDN Bulak Rukem II dengan cara : Ketuntasan belajar = ∑ siswa Tuntas x 100% ∑ siswa
3. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian meliputi : a. Lembar kerja kelompok
E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya; Volume 6
Hal 4
b. Lembar tes tulis c. Lembar pengamatan kegiatan guru selama pembelajaran d. Lembar pengamatan kegiatan siswa selama pembelajaran 4. Alur Penelitian PTK menurut Kemmis dan Taggart adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat refleksi yang dilakukan oleh pelaku dalam masyarakat sosial dan bertujuan untuk memperbaiki pekerjaannya, mamahami pekerjaan ini serta situasi dimana pekerjaan ini dilakukan (nKasbolah, 2001:9). Selanjutnya Ebbut mendefinisikan penilaian tindakan adalah study yang sistematis yang dilakukan dalam upaya memperbaiki praktek-praktek dalam pendidikan dengan melakukan tindakan praktis serta refleksi dari tindakan tersebut. Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih , yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart (dalam Sugiarti, 1997:6) , yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya merupakan perencanaan yang sudah direvisi, tindakan,pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral dari tahap-tahap penulisan tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut : Perencanaan
n Refleksi
SIKLUS
I
Pelaksanaan
n Pengamatan
n Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan
Alternatif Penelitian ini IIIdibagi dalam dua siklus, yaitu siklus 1 dan siklus 2, dimana masing-masing siklus dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu materi yang diakhiri dengan uji kompetensi pda akhir masing-masing siklus. Adapun indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah apabila hasil uji kompetensi telah mencapai KKM bidang studi matematika yang dipersyaratkan yakni 6,5 setelah siswa mengalami perbaikan pembelajaran. Adapun secara rinci deskripsi per siklus adalah sebagai berikut : a. Siklus 1 1. Refleksi Awal Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mendeskripsi kan situasi pembelajaran yang dihadapi guru di kelas. Berdasarkan hasil analisis terhadap uji kompetensi siswa kelas VI tahun pelajaran 20102011 di SDN Bulak Rukem II Kecamatan Bulak kota Surabaya didapat bahwa prestasi belajar matematika siswa masih rendah. Hal ini terbukti masih banyak siswa yang merasa kesulitan dalam memahami FPB dan KPK. Hal ini dapat dilihat dari 46 siswa di kelas VI hanya 26 siswa yang mendapat nilai lebih dari 65. Jadi ketuntasan belajar siswa kelas VI dalam mata pelajaran matematika materi FPB dan KPK sebesar 68,15 %.
2. Perencanaan Tindakan Pada tahap perencanaan diawali dengan analisis bersama antara penulis dan teman sejawat terhadap prestasi belajar siswa, mengidentisifikasi
E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya; Volume 6
Hal 5
masalah dan mencari alternatif pemecahan masalah . pada tahap ini tindakan yang dilakukan antara lain adalah mempersiapkan : 1) Rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP ) Siklus I 2) Lembar kegiatan kelompok 3) Lembar pengamatan kegiatan guru 4) Lembar pengamatan kegiatan siswa 5) Tes evaluasi akhir pembelajaran. 3. Pelaksanaan Tindakan Pada tahap ini yang dilakukan antara lain adalah : 1) Kegiatan Awal ( 10 menit ) Salam pembuka dan doa Apersepsi Pemberian motivasi kepada siswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. 2) Kegiatan inti ( 50 menit ) Siswa dibagi menjadi 9 kelompok, satu kelompok terdiri dari 5 siswa. Anggota kelompok dibuat heterogen meliputi karakteristik kecerdasan, kemampuan awal matematika, motivasi belajar, jenis kelamin ataupun latar belakang etnis yang berbeda. Guru mempresentasikan dalam menjelaskan pelajaran berupa paparan masalah, pemberian data, pemberian contoh. Tujuan presentasi adalah untuk mengenalkan konsep dan mendorong rasa ingin tahu siswa. Permasalahan konsep dilakukan dengan cara siswa diberi tugas-tugas kelompok. Meraka boleh mengerjakan tugas-tugas tersebut secara serentak atau saling bergantian menanyakan kepada temannya yang lain atau mendiskusikan masalah dalam kelompoknya atau apa saja untuk menguasai materi pelajaran tersebut. Para
siswa tidak hanya dituntut untuk mengisi lembar jawaban tetapi juga untuk mempelajari konsepnya. Anggota kelompok diberitahu bahwa mereka dianggap belum selesai mempelajari materi sampai semua anggota kelompok memahami materi pelajaran tersebut. Siswa memainkan pertandingan-pertandingan akademik dan teman sekelompoknya tidak boleh menolong satu sama lain. Pertandingan individual ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap suatu konsep dengan cara siswa diberikan soal yang dapat diselesaikan dengan cara menerapkan konsep yang dimilikinya. Hasil pertandingan selanjutnya dijumlahkan untuk membentuk skor kelompok. 3) Kegiatan akhir ( 10 menit ) Siswa bersama guru menyimpul kan hasil pembelajaran Tes tulis Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang terbaik prestasinya atau yang telah memenuhi kriteria tertentu. 4. Refleksi Pada tahap ini teman sejawat yang bertugas sebagai pengamatan bersama guru melakukan evaluasi terhadap hal yang telah dilaksanakan kemudian merefleksi rencana pembelajaran tersebut. Hasil refleksi ini selanjutnya peneliti bersama teman sejawat digunakan sebagai dasar bagi upaya perbaikan pembelajaran pada siklus II.
E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya; Volume 6
Hal 6
lembar jawaban tetapi juga untuk mempelajari konsepnya. Anggota kelompok diberitahu bahwa mereka dianggap belum selesai mempelajari materi sampai semua anggota kelompok memahami materi pelajaran tersebut. Guru mendampingi siswa dalam kegiatan kelompok. Siswa yang mengalami kesulitan diberikan bimbingan oleh guru. Siswa memainkan pertandingan-pertandingan akademik dan teman sekelompoknya tidak boleh menolong satu sama lain. Hasil pertandingan selanjutnya dijumlahkan untuk membentuk skor kelompok. Siswa diberikan kesempatan bertanya mengenai konsep yang belum dipahami.Siswa diberikan penjelasan mengenai konsep. 3) Kegiatan Akhir ( 20 menit ) Tes tulis Siswa bersama guru menyimpul kan hasil pembelajaran. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang terbaik prestasinya atau yang telah memenuhi kriteria tertentu.
b. Siklus 2 1. Perencanaan tindakan Pada tahap ini yang perlu disiapkan adalah instrumen penelitian antara lain: 1) Rencana perbaikan pembelajaran (RPP) siklus II 2) Lembar kegiatan kelompok 3) Lembar pengamatan kegiatan guru 4) Lembar pengamatan kegiatan siswa 5) Tes evaluasi akhir pembelajaran. 2. Pelaksanaan tindakan Pada tahap pelaksanaan ini kegiatan yang dilakukan adalah : 1) Kegiatan Awal ( 10 menit) Salam pembuka Doa Apersepsi Pemberian motivasi kepada siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran 2) Kegiatan Inti ( 40 menit) Siswa dibagi menjadi 9 kelompok, satu kelompok terdiri dari 5 siswa. Anggota kelompok dibuat heterogen meliputi karakteristik kecerdasan, kemampuan awal matematika, motivasi belajar, jenis kelamin ataupun latar belakang etnis yang berbeda. Guru mempresentasikan dalam menjelaskan pelajaran berupa paparan masalah, pemberian data, pemberian contoh. Tujuan presentasi adalah untuk mengenalkan konsep dan mendorong rasa ingin tahu siswa. Pemberian tugas kelompok . mereka boleh mengerjakan tugas-tugas tersebut secara serentak atau saling bergantian menanyakan kepada temannya yang lain. Para siswa tidak hanya dituntut untuk mengisi
3.
Refleksi Dalam melaksanakan refleksi, semua catatan dijadikan landasan. Catatan yang diperolehkan dari lembar observasi dan hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang diberikan pada siswa dianalisis secara deskripsif. Dari hasil refleksi diketahui apakan kegiatan yang dilakukan telah dapat mengembangan siswa dalam pemecahan masalah atau tidak.
E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya; Volume 6
Hal 7
Selanjutnya hasil analisa dalam tahap ini digunakan sebagai acuan untuk perbaikan pada siklus selanjutnya. Dalam tahap ini peneliti bersama teman sejawat melakukan analisis terhadap hasil yang diperoleh dari kendala yang dihadapi dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II. Hasil refleksi ini selanjutnya penulis dan teman sejawat gunakan sebagai dasar keberhasilan perbaikan pembelajaran.
Rukem II Kecamatan Bulak Kota Surabaya dalam kegiatan belajar mata pelajaran matematika pokok pembahasan FPB dan KPK. Dalam siklus ini akan dibahas aktifitas guru, aktifitas siswa dan hasil belajar siswa. 2. Pelaksanaan a. Aktifitas Guru Tabel 1.1 Aktifitas Guru dalam Proses Belajar Mengajar Pelaksanaan No
5.
Jadwal perbaikan Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 2 Agustus 2010 dan perbaikan pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Senin tanggal 9 Agustus 2010 dengan jadwal sebagai berikut.
1
Kegiatan
Kegiatan Awal
1
2
Hari/ tanggal Senin 2 Agustus 2010 Senin 2 Agustus 2010
jam
waktu
Siklus
Pengamat
2
08.0009.10
1
Drs.Imam,M.Si
2
08.0009.10
2
Drs.Imam,M.Si
A. Deskripsi Per Siklus Siklus I 1. Perencanaan Siklus I akan dilaksanakan pada minggu ke-1 bulan Agustus 2010. Peneliti mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran , buku matematika kelas VI dari beberapa penerbit, LKS, dan buku penunjang yang lain. Secara umum, hasil dari observasi dan catatan peneliti selama kegiatan penelitian berlangsung. Menunjukkan bahwa model pembelajaran Learning together diharapkan berdampak positif terhadap minat belajar siswa siswa, sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas VI SDB Bulak
Ya
Tdk
v
-
v
-
Siswa dibagi menjadi 9 kelompok, satu kelompok terdiri dari 5 siswa
v
-
Presentasi guru dalam menjelaskan pelajaran, paparan masalah seharihari yang berhubungan dengan FPB dan KPK
v
-
Memberi tugas kelompok pada siswa untuk berdiskusi
v
-
Siswa memainkan pertandinganpertandingan akademik secara individual
v
-
v
-
v
-
Salam pembuka, doa
( 10 menit) Apersepsi : membahas tugas rumah dan materi terdahulu. Pemberian motivasi kepada siswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran
Tabel 3 Jadwal Perbaikan Pembelajaran No
Keterangan
2
3
Kegiatan inti (50 menit)
Kegiatan Akhir (10 menit)
E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya; Volume 6
Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran Tes tulis Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang terbaik prestasinya atau yang telah memenuhi kriteria tertentu
Hal 8
Dari tabel 1.1 dapat dilihat bahwa semua aktivitas sudah dilaksanakan, tetapi saat guru membentuk kelompok beberapa siswa juga ada yang tidak mengikutinya dengan baik, alasannya siswa tersebut tidak sekelompok dengan teman akrabnya. Saat guru mrmberi tugas pada siswa, da beberapa siswa yang menjawab pertanyaan belum benar, tetapi hal itu sudah wajar. Guru perlu memberikan remidi dan motivasi pada siswa untuk saling memberi dorongan dan saling membantu dalam kelompok. Hal ini merupakan tantangan bagi peneliti untuk melakukan perubahan pembelajaran agar siswa lebih aktif dan saling bekerjasama antar satu kelompok sesuai dengan metode pembelajaran yang diterapkan. b. Proses Belajar mengajar Tabel Proses Belajar Mengajar No 1
Keg.
Keterangan
Wkt
Kegiatan
Salam pembuka, doa Apersepsi : membahas tugas rumah dan materi terdahulu. Pemberian motivasi kepada siswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran Siswa dibagi menjadi 9 kelompok, satu kelompok terdiri dari 5 siswa Presentasi guru dalam menjelaskan pelajaran, paparan masalah seharihari yang berhubungan dengan FPB dan KPK Memberi tugas kelompok pada siswa untuk berdiskusi Siswa memainkan pertandinganpertandingan
3 me nit 7 me nit
Awal (10 menit)
2
Kegiatan Inti (50 menit)
Pelaks. Ya Tdk v
-
3
Kegiatan Akhir
(10 menit)
akademik secara individual Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran . Tes tulis. Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang terbaik prestasinya atau yang telah memenuhi kriteria tertentu
-
v
-
3 menit
Tabel Prosentase Proses Belajar Mengajar
v
-
1
Kegiatan Kegiatan Awal (10 menit)
2 Kegiatan Inti (50 menit) 3
5 me nit
Kegiatan Akhir(10 menit) v
-
10 me nit
20 menit
v
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa proses pembelajaran sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran, jadi dinyatakan proses pembelajaran sudah baik. Tetapi peneliti perlu mengadakan perubahan waktu yang harusnya proses pembelajaran ditekankan pada keaktifan siswa dan memberikan kesempatan siswa memainkan pertandingan- pertandingan akademik sesuai dengan materi yang telah diberikan oleh guru.
No
15 menit
7 menit
v
-
v
-
v
-
Aktvts ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Persentase 4,29 10 7,14 14,28 21,42 28,58 2,85 7,15 4,29
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa prosentase terbanyak pada kegiatan ke - 6 yaitu pengerjaan tugas yang diberikan oleh guru. Pada tahap proses pembelajaran sudah baik, seperti halnya pada tabel 1.2 guru hanya perlu melakukan perubahan waktu dalam penerapan pembelajaran, karena belum sesuai dengan model pembelajaran yang diterapkan yaitu memberikan waktu siswa untuk memainkan pertandingan – pertandingan akademik yang bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa
E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya; Volume 6
Hal 9
terhadap konsep dengan cara siswa diberi soal individual yang dapat diselesaikan dengan cara konsep yang dimiliki sebelumnya.
menyatakan satu norma belajar merupakan suatu yang penting, berharga, dan menyenangkan sesuai dengan pembelajaran kooperatif model learning together yang digunakan.
c. Aktivitas Siswa d. Hasil Belajar Siswa
Tabel 1.4 Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran No
Kegiatan
1
Kegiatan
Salam pembuka, doa
Awal 10 menit
Apersepsi : membahas tugas rumah dan materi terdahulu. Pemberian motivasi kepada siswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran Siswa membentuk kelompok untuk berdiskusi menjadi 9 kelompok, satu kelompok terdiri dari 5 siswa Presentasi guru dalam menjelaskan pelajaran, paparan masalah seharihari yang berhubungan dengan FPB dan KPK Memberi tugas kelompok pada siswa untuk berdiskusi Siswa memainkan pertandinganpertandingan akademik secara individual Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran . Tes tulis. Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang terbaik prestasinya atau yang telah memenuhi kriteria tertentu
2
3
Kegiatan inti (50 menit)
Kegiatan Akhir
(10 menit)
Keterangan
Pelaksana an Ya Tdk v
v
-
-
v
-
v
-
v
-
v
-
v
-
v
-
Pada tabel 1.4 terlihat bahwa aktivitas siswa sudah baik, sudah sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. Tetapi pada saat berkelompok juga ada beberapa siswa yang tidak mengikuti dengan baik, alasannya siswa tersebut tidak sekelompok dengan teman dekatnya. Sehingga peneliti perlu mengadakan perubahan pembelajaran yang dapat membuat siswa semakin aktif untuk saling bekerjasama satu sama lain dan
Tabel 1.5 Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ketuntasan No
Nama
Nilai
1
Aminatul H
75
Tunt as v
2
Ardelia FY
70
v
-
3 4 5
Any Biyan Elli Aditya Dwiki P. Alfal K
60 40 60
-
v v v
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Annisa Nanda P Carmetha H.B Dewi Agustin Fira Yuniar L Fahrul Rahman Fanny Septianty Gian Safira R Iddo Firman S Ikayati Karomah Putri I Kanedy Tri A. Kokoh Laksono lutfiyanah Leli Andini Luky Yulka Moch. Adi Mia Andriani Moch. Maulana Megasari Moch. Zainul A
50 75 65 65 40 65 65 70 25 30 40 35 20 65 45 85 75 40 65 80
v v v v v v v v v v v
v v v v v v v v v -
26 27 28 29 30 31 32 33 34
Nur Afifah Nur Kolifah Nadhifah D.L Putra Arum Rachman Eko R R.M.Pandu B Rahman Haris Selvya Ningsih Syaifudin
75 45 65 85 70 40 75 55 35
v v v v v -
v v v v
35
Willy Kris P
35
-
v
36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
Wisnu Abu Wahyu Setyo Yunita Ayu S. Yoszi Kartika Yuniar Mega U. Yoga Hermanto Zeni Silvia Narurita Reinaldi Dinda Yoga Fian P.
80 35 45 40 65 75 70 65 75 55 70
v v v v v v v
v v v v -
E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya; Volume 6
Belum tuntas -
Kete rang an
Hal 10
Jumlah Rata - rata
2.660
26
20
57,82
Dari tabel terlihat hasil rata-rata kelas adalah 57,82 hanya 26 siswa dari 46 siswa yang tuntas dalam pembelajaran, sedangkan 20 siswa masih harus mengulang lagi. Artinya peneliti harus mengulang pembelajaran matematika dengan menerapkan pembelajaran kooperatif model learning together pada siklus II. 3.
pembelajaran seperti pada siklus I, yaitu rencana pelaksanaan pembelajaran, buku matematika dari beberapa sumber, lembar kerja siswa, dan buku-buku penunjang lain yang relevan dengan pembelajaran.
Refleksi Dari tabel 1.1 yaitu aktivitas guru dapat dilihat bahwa semua aktivitas sudah dilaksanakan semua, hanya ada aktivitas yang kurang diikuti siswa dengan baik, yaitu pada saat guru membagi kelompok. Dari tabel 1.2 dapat dilihat bahwa proses pembelajaran sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran, jadi dinyatakan proses pembelajaran sudah baik. Dari tabel 1.3 di atas dapat dilihat bahwa prosentase terbanyak terdapat pada kegiatan ke-6 yaitu pengerjaan tugas yang diberikan oleh guru maka dapat dinyatakan proses pembelajaran kooperatif model learning together belum berhasil. Pada tabel 1.4 terlihat bahwa aktivitas siswa sudah baik, sudah sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran, ada aktivitas yang perlu diubah yaitu pada saat pembagian kelompok. Dari tabel 1.5 terlihat hasil rata-rata kelas adalah 57,82 hanya 26 dari 46 siswa yang tuntas dalam pembelajaran, artinya peneliti harus mengulang pembelajaran matematika dengan menerapkan pembelajaran kooperatif model learning together pada siklus II. Siklus II 1. Perencanaan Pada siklus II ini peneliti akan melaksanakan kegiatan pembelajaran pada minggu kedua bulan Agustus 2010, Peneliti mempersiapkan alat
2. Pelaksanaan a. Aktivitas Guru Tabel Aktivitas Guru dalam Proses Belajar Mengajar No 1
2
3
Kegiatan Kegiatan Awal 10 menit
Kegiatan inti (50 menit)
Kegiatan Akhir (10 menit)
Keterangan Salam pembuka, doa Apersepsi : membahas tugas rumah dan materi terdahulu. Siswa dibagi menjadi 9 kelompok, satu kelompok terdiri dari 5 siswa Presentasi guru dalam menjelaskan pelajaran, paparan masalah sehari-hari yang berhubungan dengan FPB dan KPK Memberi tugas kelompok pada siswa untuk berdiskusi Siswa memainkan pertandinganpertandingan akademik secara individual Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran Tes tulis Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang terbaik prestasinya atau yang telah memenuhi kriteria tertentu
Pelaksanaan Ya Tdk v
-
v
-
v
-
v
-
v
-
v
-
v
-
v
-
Dari tabel dapat dilihat bahwa semua aktivitas sudah dilaksanakan dengan baik, terbukti bahwa pada siklus I ketika saat guru membentuk kelompok beberapa siswa juga ada yang tidak mengikuti dengan baik tetapi pada siklus II ini peneliti sudah melakukan perubahan personal pada kelompok tersebut sehingga siswa menjaddi aktif dalam kelompoknya. Saat guru memberi tugas siswa pada siklus ke-1 ada beberapa siswa yang menjawab pertanyaan belum benar, tetapi hal itu sudah wajar guru hanya perlu memberikan
E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya; Volume 6
Hal 11
remidi. Pada siklus ke-2 siswa mulai aktif saling memberi dorongan dan membantu satu sama lain dalam menyelesaikan yugas kelompok yang diberikan.
b. Proses Belajar Mengajar Tabel Proses Belajar mengajar No
Kegiatan
Keterangan
waktu
1
Kegiatan Awal (10 menit)
Salam pembuka, doa
3 menit
Apersepsi : membahas tugas rumah dan materi terdahulu. Siswa dibagi menjadi 9 kelompok, satu kelompok terdiri dari 5 siswa Presentasi guru dalam menjelaskan pelajaran, paparan masalah sehari-hari yang berhubungan dengan FPB dan KPK,pemberian contoh, pemberian data. Memberi tugas kelompok pada siswa untuk berdiskusi Siswa memainkan pertandinganpertandingan akademik secara individual Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran . Tes tulis. Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang terbaik prestasinya atau yang telah memenuhi kriteria tertentu
7 menit
2
3
Kegiatan Inti (50 menit)
Kegiatan Akhir (10 menit)
menunjukkan proses pembelajaran yang menekan pada keaktifan siswa dan memberi kesempatan pada siswa dapat memainkan pertandingan akademik dengan teman antar kelompok. Hal ini sesuai dengan metode pembelajaran yang diguna kan yaitu pembelajaran kooperatif model learning together.
pelaksanaan Ya Tdk v
-
v
-
Tabel Persentase Proses Belajar Mengajar No 1
5 menit
Kegiatan Inti (50 menit)
-
10 menit 3 v
Kegiatan Akhir(10 menit)
-
Aktivitas ke
Prosentase
1
4,29
2
10
3
7,14
4
14,28
5
21,43
6
28,57
7
2,85
8
7,15
9
4,29
Jumlah v
100
-
20 menit v
-
v
-
v
-
2 menit 5 menit
Kegiatan Aawal (10 menit)
2 v
15 menit
Kegiatan
3 menit
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa proses pembelajaran sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran, jadi dinyatakan proses pembelajaran berhasil. Peneliti sudah melaku kan perubahan waktu yang
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa prosentase terbanyak terdapat pada aktivitas ke-3 dan 6 yaitu kegiatan siswa mengidentifikasi masalah sehari-hari yang berhubungan dengan FPB dan KPK dan saat siswa berdiskusi berkelompok melaksanakan tugas dari guru. Hal ini menyatakan bahwa proses pembelajaran sudah baik, dan sesuai dengan metode yang diterapkan yaitu pembelajaran kooperatif model learning together. c. Aktivitas Siswa Tabel Aktivitas Siswa dalam pembelajaran No
Kegiatan
1
Kegiatan Awal
Salam pembuka, doa
10 menit
Apersepsi : membahas tugas rumah dan materi terdahulu. Pemberian motivasi kepada siswa untuk
E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya; Volume 6
Keterangan
Pelaksanaan Ya Tdk v
-
v
-
Hal 12
No
2
3
Kegiatan
Kegiatan inti 50 menit
Kegiatan Akhir 10 menit
Pelaksanaan Ya Tdk
Keterangan terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran Siswa membentuk kelompok untuk berdiskusi menjadi 9 kelompok, satu kelompok terdiri dari 5 siswa Presentasi guru dalam menjelaskan pelajaran, paparan masalah seharihari yang berhubungan dengan FPB dan KPK Memberi tugas kelompok pada siswa untuk berdiskusi Siswa memainkan pertandinganpertandingan akademik secara individual Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran . Tes tulis. Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang terbaik prestasinya atau yang telah memenuhi kriteria tertentu
v
-
v
-
v
-
v
-
v
-
v
-
Pada tabel 2.4 terlihat bahwa aktivitas siswa sudah baik, sudah sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. Pada awal tidak semua siswa mengikuti pembelajaran dengan baik. Pada saat berkelompok semua siswa juga sudah mau beradaptasi dengan kelompok masing-masing setelah diadakan perubahan pada anggotanya. Pada saat mengerjakan tugas ada beberapa siswa yang belum tepat dalam menjawab tugas, namun hal tersebut sudah wajar. d. Hasil Belajar Siswa Tabel Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Ketuntas an No
Nama
Nilai Belum Tuntas tuntas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Aminatul Ardelia F Any Biyan Aditya D Alfal Kurnia Annisa N Carmetha Dewi A Fira Yuni Fahrul R
80 90 70 90 100 65 90 90 70 70
v v v v v v v v v v
-
Kete rangan
11
85
v
-
90 90 60 50
v v -
v v
70 65
v v
-
18 19
Fanny Septianty Gian S.R Iddo F Ikayati N Karomah Putri I Kanedy T Kokoh Laksono lutfiyanah Leli A
60 75
v
v -
20 21 22
Luky Yulka Moch. Adi Mia Andri
70 90 100
v v v
-
23 24 25 26 27 28 29
Maulana Megasari i M. Zainul Nur Afifah N.Kolifah Nadhifah Putra A
70 85 90 100 65 70 90
v v v v v v v
-
30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Rachman Pan du B Rahman Selvya N Syaifudin Willy Kris Wisnu A Wahyu Setyo Yunita A Yoszi K Yuniar M Yoga H
80 70 75 90 80 60 90 70 70 70 90 90
v v v v v v v v v v v
v -
42 43 44 45 46
Zeni Silvia N Reinaldi Dinda Yoga Fian Jumlah Rata - rata
90 85 90 80 90 3.660 79,56
v v v v v 42
4
12 13 14 15 16 17
Dari tabel terlihat hasil rata-rata kelas adalah 79,56 semua siswa dinyatakan tuntas dalam 2 siklus, sehingga peneliti cukup melakukan pembelajaran kooperatif model learning together hanya dua siklus. 3. Refleksi Dari tabel 2.1 dapat dilihat bahwa semua aktivitas sudah dilaksanakan dengan baik, semua siswa sudah bersemangat dalam membahas materi yang diberikan oleh guru untuk ber diskusi.Dari tabel 2.2 dapat dilihat bahwa proses pembelajaran sudah dilaksanakan
E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya; Volume 6
Hal 13
sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran dan memberi kesempatan pada siswa untuk memain kanpertandingan-pertandingan akademik antar kelompok jadi dinyatakan proses pembelajaran berhasil. Dari tabel 2.3 menyatakan bahwa prosentase terbanyak pada aktivitas ke-3 dan 6 yaitu kegiatan siswa mengiden tifikasi masalah sehari-hari yang berhubungan dengan FPB dan KPK, dan saat siswa berdiskusi kelompok menunjuk kan saling bekerjasama satu sama lain untuk melaksanakan tugas dari guru. Hal ini menyatakan bahwa proses pembelajaran terpusat pada keaktivan siswa dan kerjasama antar siswa dalam menguasai materi yang disajikan oleh guru, sehingga sudah menggunakan metode pembelajaran kooperatif model learning together. Pada tabel 2.4 terlihat bahwa aktivitas siswa dalam berdiskusi sudah baik, sudah sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. Dari tabel 2.5 terlihat hasil rata-rata kelas adalah 79,56 semua siswa dinyatakan tuntas dalam 2 siklus, sehingga peneliti cukup melakukan pembelajaran matematika dengan pembelajaran kooperatif model learning together dalam 2 siklus saja. Karena dengan 2 siklus semua siswa sudah dapat mencapai nilai diatas kriteria ketuntasan minimum di SDN Bulak Rukem II Kecamatan Bulak Kota Surabaya yaitu nilai 65. B. Pembahasan Pada siklus ke-1 dalam aktivitas guru sudah terlaksana dengan baik, namun ada masalah pada siswa saat guru membagi siswa kedalam kelompok diskusi, tetapi pada siklus ke-2 hal tersebut sudah diperbaiki oleh guru sehingga aktivitas guru diikuti oleh semua siswa dengan baik. Guru berperan memotivasi para siswa untuk
mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai materi yang diberikan oleh guru. Mereka harus saling memberi dorongan pada temannya untuk melakukan yang terbaik dan menyatakan belajar merupakan suatu yang penting, berharga dan menyenangkan. Waktu yang dipergunakan oleh peneliti dalam pembagian pembelajaran pada siklus ke-1 ternyata kurang menunjukkan keaktivan siswa, pada siklus ke-2 peneliti merubah waktu dalam setiap langkah pembelajaran yang menekankan pada keaktivan siswa, sehingga disini tampak bahwa penerapan pembelajaran kooperatif model learning together sudah berjalan dengan baik. Pada saat pembelajaran siklus ke-1 semua aktivitas sudah sesuai dengan rencana pembelajaran , jadi pola siklus ke -2 peneliti tidak melakukan perubahan, karena dianggap oleh peneliti proses pembelajaran pada siklus ke-1 sudah berhasil. Pada tebel 1.4 siklus ke-1 aktivitas siswa terlihat bahwa semua kegiatan pembelajaran sudah terlaksana, tetapi saat guru membagi siswa dalam kelompok ada sebagian siswa yang tidak mengikutinya dengan baik, hal tersebut sudah diperbaiki oleh guru dan memberi kesempatan pada siswa untuk memainkan pertandingan- pertandingan akademik pada siklus ke-2 semua siswa memainkan pentandinganpertandingan akademik dengan baik. Pada siklus ke-1 tabel 1.5 menyatakan bahwa nilai rata-rata kelas adalah 57,82 dari 46 siswa yang mendapat nilai diatas KKM hanya 26 siswa, sehingga pada siklus ke-2 peneliti benar-benar membuat siswa lebih aktif dan para siswa saling mendorong dan membantu satu sama
E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya; Volume 6
Hal 14
lain untuk menguasai materi yang diberikan oleh guru. Dan ternyata pada siklus ke-2 peneliti berhasil mewujudkan peningkatan nilai siswa yang mencapai rata-rata kelas di atas KKM yaitu 79,56 dari 46 siswa yang mendapat nilai di atas KKM ada 42 siswa. Sedangkan 4 siswa yang belum tuntas mendapat tugas lanjutan.
dengan meningkatkan aktivitas , motivasi dan prestasi belajar. Sehingga pembelajaran kooperatif model learning together yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini dipastikan dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dan meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VI SDN Bulak Rukem II Kecamatan Bulak Kota Surabaya.
Simpulan Berdasarkan hasl penelitian ini , dapat peneliti rumuskan beberapa kesimpulan , diantaranya : 1. Pembelajaran kooperatif model learning together dapat meningkatkan siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar , sehingga berdampak pada minat hasil belajar siswa kelas VI SDN Bulak Rukem II Kecamatan Bulak Kota Surabaya dalam mata pelajaran matematika. 2. Dalam pembelajaran kooperatif model learning together , setiap mata pelajaran yang baru, harus dikaitkan dengan berbagai pengalaman dan pengetahuan yang ada sebelumnya. Pembelajaran kooperatif model learning together dalam pembelajaran dapat diamplikasikan dalam kegiatan belajar mengajar lain selain mata pelajaran matematika. 3. Hal yang perlu diingatkan dalam penggunaan pendekatan ini dalam kegiatan belajar mengajar adalah : (a) pusat kegiatan belajar mengajar adalah siswa aktif. (b) pembelajaran dimulai dengan hal yang sudah diketahui dan dipahami anak, (c) bangkitkan motivasi belajar dengan membuat materi pelajaran sebagai hal yang menarik, (d) guru harus mengenali materi pelajaran dan metode pembelajaran yang membuat siswa bosan, dan hal ini harus segera ditanggulangi. 4. Pembelajaran kooperatif model learning together, mengkondisikan siswa belajar
Daftar Rujukan Arikunto, Suharsimi. 1997. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta; Bumi Aksara Arikunto, suharsimi. 2001 . Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan . Jakarta. Bumi Aksara Azhar, lalu Muhammad. 1993. Proses Belajar Mengajar Pendidikan. Jakarta Usaha Nasion Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta Rineksa Cipta. Hadi, Sutrisno, 1982. Metodologi Research, Jilid I. Yogyakarta: YP Fak. Psikologi UGM Margono, 1997. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta Rineksa Cipta Masriyah. 1999 Analisis Butir Tes. Surabaya: Universitas Press Melvin. L. Siberman. 2004. Active Learning, 101 Cara Belajar Siswa Aktif . Bandung Nusamedia dan Nuansa. Rustiyah, N.K. 1991 Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara Sukidin, dkk. 2002. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya: Insan Cendikia Wetherington. H.C and W.H. Walt. Burton. 1986. Teknik-teknik Belajar dan Mengajar (Terjemahan) Bandung; Jemmars.
E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya; Volume 6
Hal 15
E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya; Volume 6
Hal 16