UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA MATA PELAJARAN IPS-SOSIOLOGI KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 CILIMUS
SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada Jurusan Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Tarbiyah IAIN Syekh Nurjati Cirebon
Oleh : EROS MUTIARA NIM: 58440900
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA (RI) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2012 M/ 1433 H
IKHTISAR EROS MUTIARA : Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Cooperative Learning Teknik Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) Pada Mata Pelajaran IPS-Sosiologi Kelas VIII Di SMP Negeri 2 Cilimus. Pembelajaran tidak hanya sekedar kegiatan mentransfer pengetahuan dari guru kepada siswa, tetapi bagaimana siswa memaknai apa yang dipelajarinya itu. Berdasarkan studi yang dilakukan di SMP Negeri 2 Cilimus bahwa dalam proses pembelajaran guru lebih banyak menggunakan metode konvensional yaitu ceramah dan pemberian tugas khususnya mata pelajaran IPS, yang dapat menimbulkan kebosanan, kejenuhan dan kurang dapat dipahami ketika proses pembelajaran berlangsung. Hal ini berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan model pembelajaran cooperative learning teknik cooperative integrated reading and composition (CIRC) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS-Sosiologi yang menggunakan indikator dan langkah-langkah kegiatan cooperative integrated reading and composition (CIRC) dengan meningkatkan keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah serta bertanya dan bekerja sama untuk menyelesaikan masalah. Setiap guru diberi kebebasan seluas-luasnya dalam memilih metode yang akan digunakan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Hal ini berguna untuk mengantarkan siswa pada tujuan belajar yang telah direncanakan, sehingga hasil belajar yang dicapai siswa dapat meningkat secara maksimal. Oleh karena itu, salah satu metode yang dapat diterapkan oleh guru baik dalam proses belajar mengajar ataupun penunjang hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS-Sosiologi adalah penerapan model cooperative learning teknik cooperative integrated reading and composition (CIRC). Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berusaha mengkaji dan mereflesikan secara kolaboratif suatu metode pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar siswa di kelas. Penelitian Tindakan Kelas mempunyai empat komponen pokok, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Cilimus yang berjumlah 41 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi, tes, wawancara dan angket. Penelitian ini terdiri dari tiga siklus tindakan pembelajaran. Berdasarkan analisis kualitatif terhadap hasil tes dan observasi, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat peningkatan kegiatan belajar dan aktivitas murid sehingga hasil belajar murid meningkat setiap siklusnya. Pada siklus I diperoleh gambaran kinerja guru dengan tingkat ketercapaian indikator sebesar 72%. Pada siklus II kinerja guru mengalami peningkatan sebesar 10% dengan tingkat ketercapian indikator sebesar 82%. Pada siklus III kinerja guru mengalami peningkatan sebesar 16% dengan ketercapaian indikator sebesar 98%. Hasil observasi terhadap aktifitas murid meningkat dari 54% pada siklus I, dan 72% pada siklus II menjadi 90% pada siklus III. Hasil belajar murid pada siklus I 62,44 pada tes siklus II meningkat sebesar 6,58 sehingga menjadi 69,02 dan pada tes siklus III meningkat 10,25 sebesar sehingga menjadi 79,27. Peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran cooperative learning teknik cooperative integrated reading and composition (CIRC) pada pembelajaran IPS termasuk baik. Secara kualitatif
menunjukkan bahwa dari siklus ke siklus hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Pada hasil siklus I nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 62,44 siswa yang tuntas adalah 20 anak, sehingga ketuntasan belajar siswa adalah 48,78%. Pada siklus II mengalami peningkatan nilai rata-rata kelasnya yaitu sebesar 6,58 sehingga menjadi 69,02 siswa yang tuntas 30 anak, sehingga ketuntasan belajar siswa 73,17%. Pada siklus III nilai rata-rata kelas meningkat sebesar 10,25 sehingga menjadi 79,27. Siswa yang tuntas 39 anak, sehingga ketuntasan belajar 95,12%. Dengan demikian secara kualitatif menunjukkan bahwa dari siklus ke siklus hasil belajar mengalami peningkatan. Rata-rata hasil tes dari siklus I sampai III sebesar 70,24%.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim Segala puji bagi Allah yang Maha Kuasa atas limpahan karunia-Nya serta bimbingan-Nya atas tulisan ini. Mudah-mudahan rida serta cinta-Nya senantiasa menyertai kita semua. Shalawat serta salam bagi Rasulullah tercinta, pembimbing kita semua dalam menjalani hidup ini. Semoga kita semua dapat mengikuti ajaran beliau S.A.W. amin. Keberhasilan penyusunan tulisan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu dengan segala ketulusan hati, penulis haturkan terima kasih yang tak terhingga kepada : 1. Bapak Prof. Dr. H. Maksum Mukhtar, M.A, Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon. 2. Bapak DR. Saefudin Zuhri, M.Ag, Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Syekh Nurjati Cirebon. 3. Bapak Nuryana, M.Pd, ketua jurusan IPS Fakultas Tarbiyah IAIN Syekh Nurjati Cirebon. 4. Ibu Ratna Puspitasari, M.Pd, Sekretaris Jurusan IPS Fakultas Tarbiyah. 5. Bapak Prof. DR. H. Cecep Sumarna, M.Pd, Pembimbing I. 6. Bapak DR. Aris Suherman, M.Pd, Pembimbing II. 7. Bapak H. Jahidin S.Ag, Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Cilimus. 8. Seluruh pihak SMP Negeri 2 Cilimus Kabupaten Kuningan.
Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini, baik moril maupun materil yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga seluruh amal baiknya diterima oleh Allah SWT. Penulis menyadari bahwa tulisan ini sangat jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat berharap pada saran dan kritik atas berbagai kekurangan dan kesalahan tulisan ini. Adapun kekurangan yang ada sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.
Cirebon, Juni 2012
Penulis
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................ iii DAFTAR TABEL .......................................................................................... v DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. vii BAB I
PENDAHULUAN .................................................................... .... 1 A. Latar Belakang Masalah ..................................................... .... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................. .... 7 C. Tujuan Penelitian ............................................................... .... 9 D. Manfaat Penelitian ............................................................. .... 10 E. Kerangka Pemikiran ........................................................... .... 11 F. Hipotesis Tindakan ............................................................. .... 14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA ......................................................... .... 14 A. Konsep Model Pembelajaran Cooperative Learning .......... .... 15 B. Konsep Hasil Belajar .......................................................... .... 29 C. Hakikat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ....... .... 35
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN .......................................... .... 41 A. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................. .... 41 1. Lokasi Penelitian ......................................................... .... 41 2. Waktu Pelaksanaan Penelitian .................................... .... 44 B. Desain Penelitian ................................................................ .... 46
C. Langkah-langkah Pelaksanaan Penelitian .......................... .... 47 1. Metode Penelitian ........................................................ .... 47 2. Jenis Data .................................................................... .... 50 3. Sumber Data ................................................................ .... 51 4. Subyek Penelitian ........................................................ .... 51 5. Teknik Pengumpulan Data .......................................... .... 51 6. Teknik Analisis Data ................................................... .... 53 D. Prosedur Penelitian ............................................................. .... 60 E. Tolok Ukur Keberhasilan ................................................... .... 64 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................... .... 66 A. Gambaran Setting ............................................................... .... 66 B. Penerapan Model Cooperative Learning Teknik Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) Pada Mata Pelajaran IPS Sosiologi .................................................... .... 67 C. Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Sosiologi dengan Penerapan Model Cooperative Learning Teknik Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) .................. .... 96 D. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Sosiologi dengan Penerapan Model Cooperative Learning Teknik Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) ........................................................ ... 97 E. Pembahasan ........................................................................ .... 98
BAB V
PENUTUP ................................................................................... 106
A. Kesimpulan .............................................................................. 106 B. Saran ........................................................................................ 108 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 109 LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................... .... 112
DAFTAR TABEL Tabel 3.1
: Daftar Susunan Dewan Guru SMP Negeri 2 Cilimus ................ 42
Tabel 3.2
: Data Siswa SMP Negeri 2 Cilimus ............................................ 43
Tabel 3.3
: Data Pembagian Kelas ............................................................... 43
Tabel 3.4
: Data Jumlah Ruangan ................................................................ 44
Tabel 3.5
: Waktu Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ......................... 45
Tabel 4.1
: Daftar Hasil Nilai Tes Siklus I .............................................. .... 70
Tabel 4.2
: Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus I .................... .... 72
Tabel 4.3
: Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus I....................... .... 73
Tabel 4.4
: Daftar Nilai Hasil Tes Siklus II ............................................ .... 78
Tabel 4.5
: Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus II .................... .... 80
Tabel 4.6
: Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus II .................... .... 81
Tabel 4.7
: Daftar Nilai Hasil Tes Siklus III ........................................... .... 85
Tabel 4.8
: Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus III................... .... 87
Tabel 4.9
: Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus III .................... .... 88
Tabel 4.10 : Hasil Angket Respon Siswa terhadap Model Cooperative Learning teknik Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) .......................................................... .... 90 Tabel 4.11 : Rekapitulasi Hasil Tes Siklus I – III .................................... .... 97 Tabel 4.12 : Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa ......................................... .... 102
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1
: Bagan Kerangka Pemikiran .................................................. .... 13
Gambar 2
: Bagan PTK menurut Kurt Lewin .......................................... .... 47
Gambar 3
: Bagan Umum Penelitian Tindakan Kelas ............................ .... 60
Gambar 4
: Grafik Perbandingan Hasil Belajar dan Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I-III ................................................................ .... 98
Gambar 5
: Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa .............................. .... 99
Gambar 6
: Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siswa ................................. .... 104
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: Silabus ................................................................................ 112
Lampiran 2
: Kisi-kisi Soal ...................................................................... 113
Lampiran 3
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I .......... 115
Lampiran 4
: Soal Siklus I ....................................................................... 120
Lampiran 5
: Kunci Jawaban Tes Siklus I ............................................... 122
Lampiran 6
: Lembar Observasi Aktifitas Siswa ..................................... 123
Lampiran 7
: Lembar Obsevasi Kinerja Guru .......................................... 124
Lampiran 8
: Perhitungan Nilai Skor Tes Siklus I ................................... 126
Lampiran 9
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ......... 127
Lampiran 10
: Soal Siklus II ...................................................................... 132
Lampiran 11
: Kunci Jawaban Tes Siklus II............................................... 135
Lampiran 12
: Perhitungan Nilai Skor Tes Siklus II ................................. 136
Lampiran 13
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus III ........ 137
Lampiran 14
: Soal Siklus III ..................................................................... 141
Lampiran 15
: Kunci Jawaban Tes Siklus III ............................................ 143
Lampiran 16
: Perhitungan Nilai Skor Tes Siklus III ................................ 144
Lampiran 17
: Kisi-kisi Angket ................................................................. 145
Lampiran 18
: Instrument Angket .............................................................. 147
Lampiran 19
: Data Mentah ....................................................................... 149
Lampiran 20
: Data Yang Sudah Diurutkan ............................................... 150
Lampiran 21
: Data Yang Sudah Diurutkan 2 ............................................ 151
Lampiran 22
: Perhitungan Validitas .......................................................... 152
Lampiran 23
: Data Analisis Validitas Item Soal ....................................... 153
Lampiran 24
: Daftar Jawaban Bentuk Soal Pilihan Ganda ....................... 154
Lampiran 25
: Data Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran ..................... 155
Lampiran 26
: Perhitungan Daya Pembeda ................................................ 156
Lampiran 27
: Perhitungan Tingkat Kesukaran .......................................... 157
Lampiran 28
: Perhitungan Reliabilitas ...................................................... 158
Lampiran 29
: Cara Perhitungan Reliabilitas .............................................. 159
Lampiran 30
: Surat Keputusan Bimbingan Skripsi ................................... 160
Lampiran 31
: Surat Pengantar Penelitian .................................................. 161
Lampiran 32
: Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian .............. 162
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan pada dasarnya suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan dirinya, sehingga mampu menghadapi segala perubahan dan permasalahan dengan sikap terbuka serta pendekatan–pendekatan yang kreatif tanpa harus kehilangan identitas dirinya. Sekolah merupakan bagian dari sistem pendidikan formal yang mempunyai aturan–aturan jelas atau lebih dikenal sebagai Garis-garis Besar Program Pembelajaran sebagai acuan proses pembelajaran dan guru sebagai fasilitator yang berperan dalam memilih metode pembelajaran yang akan digunakan. Peningkatan hasil belajar pembelajaran tentu saja tidak hanya berasal dari model pembelajaran semata, tetapi juga melalui program atau bahan pengajaran, sarana dan fasilitas, guru atau tenaga pengajar serta penyempurnaan kurikulum. Kurikulum di Indonesia sudah mengalami beberapa kali penyempurnaan, mulai dari Cara Belajar Siswa Aktif, Kurikulum Berbasis Kompetensi
dan telah
direvisi menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan diserahkan pada pelaksanaaan pendidikan (guru, kepala sekolah, komite sekolah, dan dewan pendidikan) untuk mengembangkan
1
berbagai kompetensi pendidikan (pengetahuan, keterampilan dan sikap) pada setiap satuan pendidikan di sekolah dan daerah masing-masing. Jadi mereka terlibat langsung dalam proses penyusunannya, dan guru yang akan melaksanakannya dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga memahami betul apa yang harus dilakukan dalam pembelajaran sehubungan dengan kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang dimiliki oleh setiap satuan pendidikan. Guru pula yang akan melakukan penilaian terhadap hasil pembelajaran yang dilakukannya sehingga keberhasilan pembelajaran merupakan tanggung jawab guru secara profesioanal. Implementasi dari penggunaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah keaktifan belajar siswa (Depdiknas : 2005). Pembelajaran tidak hanya terpusat pada guru saja, melainkan berpusat pada siswa. Siswa dituntut untuk lebih aktif memperoleh materi pelajaran yang akan didiskusikan di sekolah. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan memberikan kemudahan dan wewenang pada guru untuk menyusun dan merencanakan model pembelajaran yang sesuai yang akan diterapkan di kelas. Salah satu model pembelajaran yang saat ini sering dianjurkan penerapannya oleh
pemerintah
adalah
model
pembelajaran
kooperatif.
Kooperative
mengandung pengertian bekerja bersama dalam mencapai tujuan bersama (Hamid Hasan, 1996). Menurut Slavin dalam Isjoni (2010: 17) “cooperative learning merupakan model pembelajaran yang telah dikenal sejak lama, dimana guru mendorong siswa untuk melakukan kerja sama dalam kegiatan-kegiatan tertentu seperti diskusi atau pengajaran oleh teman sebaya
(peer teaching). Dalam melakukan proses belajar-mengajar guru tidak lagi mendominasi seperti lazimnya pada saat ini, sehingga siswa dituntut untuk berbagi informasi dengan siswa yang lainnya dan saling belajar mengajar sesama mereka.” Model kooperatif dapat diterapkan di semua mata pelajaran salah satunya adalah mata pelajaran IPS. Menurut Arifin, Noor (1999: 22) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan menengah, adapun materi dari Ilmu Pengetahuan Sosial adalah materi dari berbagai disiplin ilmu sosial seperti Geografi, Sejarah, Sosiologi, Antropologi, Ekonomi, Ilmu Politik, Ilmu Hukum, dan ilmu-ilmu sosial lainnya yang dijadikan bahan baku bagi pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan menengah. Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponen dalam proses belajar mengajar merupakan pemegang peran yang sangat penting. Guru bukan hanya sekedar penyampai materi saja, tetapi lebih dari itu guru dapat dikatakan sebagai sentral pembelajaran. Sebagai pengatur sekaligus pelaku dalam proses belajar mengajar, gurulah yang mengarahkan bagaimana proses belajar mengajar itu dilaksanakan. Karena itu guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi lebih efektif juga menarik sehingga bahan pelajaran yang disampaikan akan membuat siswa merasa senang dan merasa perlu untuk mempelajari bahan pelajaran tersebut. Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor di antaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru
secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa. Menciptakan suasana agar siswa lebih aktif belajar yang akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa maka diperlukan kemauan dan kemampuan guru dalam mengambil keputusan yang tepat yaitu guru hendaknya menggunakan berbagai metode dalam mengajar agar kegiatan mengajar berjalan secara variatif, sehingga guru dan murid sama sama semangat dalam proses belajar mengajar tentunya
dapat
mempengaruhi
pencapaian
kompetensi
belajar
yaitu
meningkatnya hasil belajar. Selain itu diupayakan suatu metode yang mengarah pada pengembangan berfikir logis, dan sikap yang kritis. Apalagi sebagian siswa menganggap bahwa pembelajaran IPS itu membosankan karena banyak teori yang terkandung didalamnya dan siswa dituntut untuk menghapalkan teori-teori IPS. Mendesain kegiatan pembelajaran yang dapat merangsang hasil belajar yang efektif dan efisien dalam setiap materi pelajaran memerlukan metode penyampaian yang tepat. Metode pembelajaran hendaknya berprinsip pada belajar aktif sehingga dalam proses belajar dan perhatian pembelajaran utama ditujukan kepada siswa yang belajar. Metode pembelajaran yang mendorong siswa aktif dalam proses pembelajaran adalah salah satunya yaitu model cooperative learning teknik Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Menurut Rahman (2007: 11) Pembelajaran CIRC dikembangkan oleh Stevans, Madden, Slavin dan Farnish. Pembelajaran kooperatif tipe CIRC dari segi bahasa dapat diartikan sebagai suatu model pembelajaran kooperatif yang mengintegrasikan suatu
bacaan secara menyeluruh kemudian mengkomposisikannya menjadi bagianbagian yang penting. Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pengajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran. Dalam kelas kooperatif, para siswa diharapkan dapat saling membantu, saling mendiskusikan dan berargumentasi untuk mengasah pengetahuan yang mereka miliki. Penerapan model kooperatif metode pembelajaran CIRC (Cooperatif Integrated Reading and Composition), disini siswa akan diberi kesempatan untuk memberikan pendapat lain berdasarkan hasil bacaan yang didiskusikan bersama teman kelompoknya. Materi pembelajaran pun tidak hanya dari LKS semata. Siswa akan diminta mencari bahan referensi lainnya yang sesuai dengan pelajaran, baik dari sumber bacaan formal, atau bacaan lain seperti majalah. Pengaplikasiannya, siswa akan tetap belajar secara berkelompok, seperti yang diinginkan guru. Akan tetapi, peneliti menawarkan metode CIRC ini karena menurut peneliti metode ini cukup baik untuk merangsang rasa ingin tahu siswa tentang bacaan yang tentunya akan berpengaruh terhadap hasil belajar , sehingga siswa akan lebih matang ketika memberikan argumentasinya. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Suyitno (2005) bahwa penggunaan metode CIRC akan membuat siswa lebih tertarik mencari dan membaca bacaan yang dapat memperkuat argumentasinya ketika melaksanakan diskusi dikelas.Dengan menjadikannya siswa aktif dalam proses pembelajaran, maka tujuan-tujuan pembelajaran pun akan tercapai,
termasuk hasil belajar siswa akan diperoleh secara maksimal, karena siswa akan lebih semangat untuk belajar, dapat berfikir logis, dan sikap yang kritis. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses pembelajaran IPS Sosiologi yang diterapkan di sekolah SMP Negeri 2 Cilimus kelas VIII, guru masih menggunakan
metode pembelajaran konvensional seperti ceramah dan
pemberian tugas, guru hanya mentransfer pengetahuan kepada siswanya, dan siswa cenderung hanya mendengarkan penjelasan dari gurunya karena siswa dijadikan sebagai obyek belajar, sehingga selama proses pembelajaran siswa cenderung pasif, tidak berani mengungkapkan pendapat atau pertanyaan, dan motivasi siswa dalam mengkuti pembelajaran rendah karena guru tidak berusaha untuk mengaktifkan murid dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari sedikitnya siswa yang memperhatikan penjelasan guru. Materi yang disampaikan oleh guru pun harus dihafalkan, sehingga siswa menjadi malas dan bosan. Siswanya pun hanya mengerjakan perintah dari gurunya seperti mencatat materi, merangkum materi dari buku atau mengerjakan tugas Lembar Kerja Siswa atau buku paket. Selain itu hasil pengamatan dan hasil informasi dari guru IPS Sosiologi khususnya dikelas VIII belum menghasilkan nilai yang maksimal, hal ini bisa dilihat dari hasil belajar siswa kelas VIII, dimana rata-rata siswa belum mencapai standard ketuntasan batas nilai. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai rata-rata hasil belajar adalah 60, sementara ketuntasan batas minimalnya adalah 70. Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian di SMP Negeri 2 Cilimus kelas VIII tentang mata pelajaran IPS
Sosiologi dengan menggunakan model Cooperative Learning dengan judul ”Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa melalui Penerapan Model Cooperative Learning
Teknik
Cooperatif Integrated Reading And
Composition (CIRC) Pada Mata Pelajaran IPS-Sosiologi Kelas VIII Di SMP Negeri 2 Cilimus.”
B. RUMUSAN MASALAH Dalam permasalahan ini, penulis membagi masalah 3 bagian, yaitu: I. Identifikasi Masalah a.
Wilayah Kajian Wilayah kajian dalam penelitian ini adalah Strategi Belajar Mengajar (SBM) yaitu meningkatkan hasil belajar IPS dengan menggunakan Model Cooperative Learning Teknik
Cooperatif Integrated Reading And
Composition (CIRC) Pada Mata Pelajaran IPS-Sosiologi Kelas VIII Di SMP Negeri 2 Cilimus. b.
Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian dengan pendekatan penelitian tindakan kelas kualitatif dan kuantitatif.
c.
Jenis Masalah Jenis masalah yang timbul dalam penelitian ini : Penerapan Model Cooperative Learning Teknik
Cooperative Integrated Reading And
Composition (CIRC) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS-Sosiologi di SMP Negeri 2 Cilimus Kabupaten Kuningan.
2. Pembatasan Masalah Untuk menghindari meluasnya pokok pembahasan pada penelitian ini, maka dalam penelitian ini hanya dibatasi pada masalah pokok sebagai berikut : a. Proses pembelajaran yang digunakan adalah Model Cooperative Learning Teknik Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) dalam mata pelajaran IPS-Sosiologi yaitu guru membentuk kelompok yang terdiri dari empat orang dan guru memberikan wacana, teks atau kliping sesuai dengan topik pembelajaran kemudian dianalisis oleh siswa secara berkelompok. b. Dalam penggunaan teknik Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) dalam mata pelajaran IPS-Sosiologi bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar
siswa. Hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004 :
22) atau kemampuan
keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari. 3. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan permasalahan di atas, dapt dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana proses pembelajaran IPS-Sosiologi dengan penerapan model cooperative
learning
teknik
cooperative
integrated
reading
and
composition (CIRC) di SMP Negeri 2 Cilimus ? 2. Bagaimana hasil belajar siswa kelas VIII mata pelajaran IPS-Sosiologi dengan penerapan model cooperative learning teknik cooperative integrated reading and composition (CIRC) di SMP Negeri 2 Cilimus ? 3. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII Mata pelajaran IPSSosiologi
dengan
penerapan
model
cooperative
learning
teknik
cooperative integrated reading and composition (CIRC) di SMP Negeri 2 Cilimus ?
C. TUJUAN PENELITIAN Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktik pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Namun secara khusus penelitian ini bertujuan : 1. Untuk mengetahui tentang bagaimana proses pembelajaran IPS-Sosiologi dengan penerapan model cooperative learning teknik cooperative integrated reading and composition (CIRC) di SMP Negeri 2 Cilimus. 2. Untuk mengetahui tentang hasil belajar siswa kelas VIII mata pelajaran IPSSosiologi dengan penerapan model cooperative learning teknik cooperative integrated reading and composition (CIRC) di SMP Negeri 2 Cilimus. 3. Untuk mendapatkan data seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII Mata pelajaran IPS-Sosiologi dengan penerapan model cooperative
learning teknik cooperative integrated reading and composition (CIRC) di SMP Negeri 2 Cilimus.
D. MANFAAT PENELITIAN Berdasarkan permasalahan pada rumusan masalah dan tujuan penelitian di atas maka penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai sumbangan positif terutama bagi : a. Peneliti, dapat memperoleh pengalaman tersendiri dalam proses pembelajaran IPS-Sosiologi melalui penerapan model cooperative learning teknik cooperative integrated reading and composition (CIRC). b. Siswa, untuk lebih mandiri, bertanggung jawab, aktif, kompetitif dan membangun interaksi antar siswa yang mengarah pada peningkatan pencapaian hasil belajar siswa. c. Guru IPS, untuk meningkatkan profesionalisme guru IPS agar dapat memperbaiki pembelajaran IPS melalui model cooperative learning teknik cooperative integrated reading and composition (CIRC). d. Sekolah, dapat memberikan gambaran tentang metode pembelajaran yang berpusat pada siswa, sehingga menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan sekolah.
E. KERANGKA PEMIKIRAN Sebelum meningkatkan hasil dari proses pembelajaran IPS-Sosiologi pada penelitian ini, maka harus ditemukan terlebih dahulu metode yang tepat untuk
digunakan dalam proses pembelajaran IPS-Sosiologi agar terbentuk suatu paradigma yang jelas. Untuk mendapatkan hasil tersebut, maka terlebih dahulu penulis harus menemukan hasil pokok tentang pemikiran terhadap pembelajaran agar dapat mewujudkan hal pokok tersebut, maka yang menjadi fokus penelitian ini adalah Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa melalui Penerapan Model Cooperative Learning Teknik Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) pada Mata Pelajaran IPS-Sosiologi di SMP Negeri 2 Cilimus Kabupaten Kuningan. Pembelajaran merupakan aktualisasi yang menuntut keaktifan guru dalam menciptakan dan menumbuhkan kegiatan siswa sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan. Agar perencanaan pembelajaran dapat dirasakan manfaatnya maka guru harus memiliki rasa tanggung jawab (accountability) terhadap apa yang telah direncanakan konsekuen atas keputusannya, karena hakikat perencanaan pembelajaran merupakan model pengambilan keputusan secara rasional dalam memilih dan menetapkan tindakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Setiap guru diberi kebebasan seluas-luasnya dalam memilih metode yang akan digunakan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Hal ini berguna untuk mengantarkan siswa pada tujuan belajar yang telah direncanakan, sehingga hasil belajar yang dicapai siswa dapat meningkat secara maksimal. Oleh karena itu, salah satu metode yang dapat diterapkan oleh guru baik dalam proses belajar mengajar ataupun penunjang hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPSSosiologi adalah penerapan model cooperative learning teknik cooperative
integrated reading and composition (CIRC). Pada dasarnya cooperative learning mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam belajar atau membantu diantara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri. (Slavin. 1983; Stahl. 1994). Salah satu model cooperative learning yaitu CIRC singkatan dari cooperative integrated reading and composition atau pengajaran kooperatif terpadu membaca dan menulis, yang akan dijadikan bahan untuk penelitian. Dalam model cooperative learning teknik cooperative integrated reading and composition (CIRC) pembelajaran ini, siswa ditempatkan dalam kelompokkelompok kecil yang heterogen, yang terdiri atas 4 atau 5 siswa. Dalam kelompok ini terdapat siswa yang pandai, sedang atau lemah, dan masing-masing siswa sebaiknya merasa cocok satu sama lain. Dalam kelompok ini tidak dibedakan jenis kelamin, suku bangsa, atau tingkat kecerdasan siswa. Dengan pembelajaran kelompok, diharapkan siswa dapat meningkatkan pikiran kritisnya, kreatif, dan menumbuhkan rasa sosial yang tinggi. Sebelum dibentuk kelompok, siswa diajarkan bagaimana bekerjasama dalam suatu kelompok. Siswa diajari menjadi pendengar yang baik, dapat memberikan penjelasan kepada teman sekelompok, berdiskusi, mendorong teman lain untuk bekerjasama, menghargai pendapat teman lain, dan sebagainya. Berdasarkan pemikiran diatas dapat dipertimbangkan bahwa pembelajaran dengan model cooperative learning teknik cooperative integrated reading and
composition (CIRC) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Dapat
penulis
gambarkan
bahwa
suatu
proses
yang menerapkan
pembelajaran dengan model cooperative learning teknik cooperative integrated reading and composition (CIRC) dengan sebuah bagan dibawah ini:
Aktifitas Belajar
Penggunaan PPPenggunaan Metode Metode CIRC CIRC
Upaya
Post Test
Hasil Belajar
Bagan 1.1 F. HIPOTESIS TINDAKAN Berdasarkan deskripsi kerangka berfikir di atas, maka dirumuskan hipotesis tindakan yaitu adanya peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui
model pembelajaran cooperative learning
teknik cooperative integrated reading and composition (CIRC) pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Cilimus.
DAFTAR PUSTAKA B. Uno, Hamzah. 2010. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Pt. Bumi Aksara. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Isjoni. 2010. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta. Rahman. 2007. Model Mengajar dan Bahan Pembelajaran. Bandung: Alqa Prisma Interdelta Jatinangor. Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar. E. Slavin, Robert. 2005. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media. Trianto. 2011. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara. Ahmadi, Abu. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Djaramah, S.B dam Aswin Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hasibuan, J.J. dan Moedjiono. 2008. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Sagala, Syaiful. 2008. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabet Suryobroto. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Ibrahim, R, Syaohid. 1996. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sudiana, Nana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensino. Riyanto, Yatim. 2010. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
109
Lie, Anita. Cooperative Learning (Mempraktikan Cooperative Learning di Ruangruang kelas). Jakarta: PT. Gramedia. Hamalik, Oemar. 2004. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara. Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Haryati, Mimin. 2006. Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Press Komaidi, Didik & Wijayati Wahyu. 2011. PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Yogyakarta: Sabda Media. Trianto. 2011. Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Teori & Praktik. Jakarta: Pustaka Raya. Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Noor, Arifin. 1999. Ilmu Sosial Dasar. Bandung: Pustaka Setia. Masdudi. 2009. Pengantar Ilmu Pendidikan. Cirebon: IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Subana dkk. 2005. Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. Mahmud. 2012. Sosiologi Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. Muslich, Masnur. 2008. KTSP (Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan) Dasar Pemahaman dan Pengembangan. Jakarta: Bumi Aksara. Mulyasa, E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. http://yusti-arini.blogspot.com/2009/08/model-pembelajaran-kooperatif.html http://alim-sumarno.blogspot.com/2011/16/model-pembelajaran-kooperatif.html