1
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS MELALUI WALL PASS PERMAINAN BOLA VOLI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 01 DESA KALIMANTAN KABUPATEN SAMBAS Mahipal, Eka Supriatna, Edi Purnomo Penjaskesrek, FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak Email:
[email protected] Abstrak: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Passing Atas Melalui Strategi Wallpass Permainan Bola voli Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 01 Desa Kalimantan Kabupaten Sambas. Masalah dalam penelitian ini adalah Apakah melalui wallpass dapat meningkatkan passing atas permainan bolavoli pada siswa kelas V SD Negeri 1 Desa Kalimantan Kabupaten Sambas. Penelitian ini bertujuan untuk untuk meningkatkan permainan bola voli. Tujuan Khusus: Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk meningkatkan permaian bola voli melalui wallpass passing atas pada siswa kelas V SD Negeri 1 Desa Kalimantan Kabupaten Sambas. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah yaitu semua kelas V SDN 1 Kalimantan yang berjumlah 25 siswa, terdiri dari 13 siswa putra dan 12 siswa putri. Instrument pengumpulan data dengan cara tes dan pengukuran olahraga melalui rubrik penilaian. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian adalah analisis deskriptif persentase. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan antara siklus I dan siklus II adanya perubahan rata-rata tes awal dan tes akhir yang diperoleh siswa yaitu pada siklus 1 nilai rata-rata 65,2 dan 79,2 pada siklus 2. Kata Kunci: Upaya Peningkatan Hasil Belajar, Passing atas, wall pass. Abstract : Yielding Increasing effort Learned Passing On Passes Through Wallpass's strategy Student Volleyball game brazes v Country Elementary School 01 Kalimantan District of Sambas district. Problem in observational it is What via wallpass can increase passing on bolavoli's game on student brazes v SD Country 1 Kalimantan's Village Sambas's Regency . This research intent for to increase volleyball game. To the effect Special: To the effect this research special is subject to be increase permaian volleyball via wallpass passing on on student brazes v SD Country 1 Kalimantan's Village Sambas's Regency. Observational type that is utilized in this research is observational descriptive with actions observational approaching braze. Subjek in observational it is which is all class v SDN 1 Kalimantan that total 25 student, consisting of 13 son student and 12 daughter students. Instrument is data collecting by essays and sport measurement via estimation rubric. analisis's tech that is utilized in research is descriptive analisis percentage. This observational result points out that p eningkatan among i. cycle and cycle II. marks sense changing average essay startup and essay acquired final student which is on cycle 1 average value 65,2 and 79,2 on cycle 2. Keywords: Yielding Increasing effort Learned , Passing on, wall pass.
2
P
endidikan merupakan proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani memiliki peranan sangat penting dalam mengintensifkan penyelenggaraan pendidikan, bersama dengan pendidikan yang lain yang tersusun dalam kurikulum bersamaan salng mengisi dalam suatu proses. Pendidikan jasmani memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain, dan berolahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah, dan terencana. Pembekalan pengalaman belajar membina sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hayat. Pendidikan jasmani mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembentukan manusia, secara bersamaan dibentuk oleh mata pelajaran lain yang diajarkan di dalam kurikulum pendidikan. Perana pendidikan jasmani secara nyata untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-dan sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang. Kegiatan yang dilaksanakan dalam berbagai bentuk aktivitas diharapkan dapat membantu tercapainya tujuan pendidikan Jasmani. Pendidikan jasmani di SD Negeri 01 Desa Kalimantan Kabupaten Sambas, merupakan mata pelajaran yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik memiliki kemampuan akademik, dapat menerapkan dan mengembangkan atau membuat kreasi secara kreatif dan bertanggung jawab. Meningkatkan mutu hasil belajar menjadi sangat penting dan perlu selalu dikaji untuk dipelajari agar sekolah mendapat kepercayaan dari masyarakat. Salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar adalah dengan meningkatkan mutu proses pembelajaran. Diantara mata pelajaran di dalam KTSP adalah pendidikan jasmani. Menurut Jesse Feiring W (dalam Bambang Abduljabar, 2010: 1), pendidikan jasmani adalah sejumlah aktivitas jasmani manusiawi yang terpilih sehingga dilaksanakan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Pendidikan jasmani di sekolah merupakan mata pelajaran yang diminati siswa, karena materi yang diajarkan banyak yang disukai siswa. Materi pelajaran pendidikan jasmani yang diajarkan di sekolah meliputi permainan, atletik, senam, renang (aktivitas air), olahraga tradisional dan aktivitas luar kelas. Dalam pendidikan jasmani permainan merupakan olahraga yang paling digemari siswa, salah satu diataranya adalah permainan bolavoli. Menurut Barbara L. Viera (2000: 2), bolavoli merupakan jenis permainan olahraga beregu yang masingmasing regu dimainkan oleh dua tim dimana tiap tim beranggotakan enam orang dalam suatu lapangan berukuran 30 kaki persegi (9 meter persegi) bagi setiap tim dipisahkan oleh net atau jaring. Seperti dalam cabang olahraga lainnya, kunci keberhasilan untuk menjadi seorang pemain yang baik adalah dengan mempelajari teknik permainan yang benar sejak dini.
3
Salah satu teknik dasar permainan bolavoli yang penting dan harus dipahami siswa adalah passing atas permainan bolavoli. Passing atas merupakan salah satu teknik dalam permainan bolavoli. Menurut Dieter Beutelstahl (2007:21), overheard volley adalah permain harus menghadap ke arah tujuan bola sebelum ia mulai melambungkan bola tersebut. Dalam latihan maupun dalam permainan, perlu sangat ditonjolkan pentingnya passing atas yang tepat dan aman. Peneliti mengajarkan mata pelajaran di sekolah dasar sekitar 12 tahun lamanya. Selama pembelajaran gerakan passing atas, peneliti masih menganggap banyak kesenjangan dalam proses pembelajaran passing atas yang dialami peserta didik kelas V. Di SD Negeri 1 Desa Kalimantan Kabupaten Sambas, proses pembelajaran passing atas permainan bolavoli masih menjadi salah satu kendala, karena siswa kelas V masih kurang menguasai teknik passing atas dengan benar. Hal tersebut terlihat saat melakukan passing atas siswa tidak melihat jatuhnya bola, sehingga saat mempassing bola kurang tepat. Serta siswa takut jari mereka cedera saat melakukan passing atas. Selain itu, siswa kurang mahir mengoper bola dengan passing atas. Siswa kelas V juga merasa bosan dengan proses pembelajaran yang diajarkan guru, karena selama ini guru mengajar permainan bolavoli tanpa adanya inovasi dalam proses pembelajaran. Kemampuan passing setiap siswa belum sempurna, dikarenakan pada saat siswa melakukan passing sikap badan siswa masih belum menghadap ke sasaran, sehingga ayunan untuk melakukan passing terlalu jauh dari bola dengan demikian perkenaan jari tangan dengan bola tidak tepat saat mengenai bola sehingga gerak lanjut atau follow throw belum menghadap ke sasaran dan juga pandangan masih terfokus pada bola sehingga belum terciptanya koordinasi antara pandangan ke bola kesasaran. Dari pernyataan di atas, peneliti mencari tahu penyebabnya sehingga peneliti berinisiatif untuk berdiskusi tentang program latihan yang diterapkan. Dari program tersebut dapat terlihat bahwa hanya menerapkan bentuk latihan passing tanpa ada unsur kordinasi gerak antar siswa di dalam program latihannya dan juga tidak adanya dilakukan refleksi pada gerakan yang telah dilakukan siswa serta metode latihan yang diberikan cenderung monoton tanpa ada bentuk bentuk atau model latihan yang baru. Dari fakta di atas, ternyata yang diduga peneliti sesuai dengan kenyataan, yaitu para siswa belum menguasai sepenuhnya teknik melakukan passing yang baik dan benar. Dengan demikian pokok permasalahan adalah kemampuan teknik passing masih butuh peningkatan. Banyak cara atau metode untuk meningkatkan kemampuan teknik passing di antaranya adalah latihan wallpass. Untuk itulah peneliti mencoba untuk memberikan bentuk latihan wallpass yang akan difokuskan dalam penelitian ini dengan harapan untuk meningkatkan hasil latihan passing atas pada siswa kelas
4
V. Selain itu, selama ini belum digunakaannya strategi wallpass dalam pembelajaran passing atas di SD Negeri 1 Desa Kalimantan Kabupaten Sambas. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti berupaya untuk melakukan penelitian dengan judul “Upaya Peningkatan pembelajaran passing atas permainan bolavoli melalui wallpass pada siswa kelas V SD Negeri 1 Desa Kalimantan Kabupaten Sambas”, sehingga dengan diterapkannya pendekatan pembelajaran baru tersebut dapat meningkatkan hasil pembelajaran di SD Negeri 01 Desa Kalimantan Kabupaten Sambas. Penelitian ini bertujuan untuk untuk meningkatkan permainan bola voli. Tujuan Khusus: Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk meningkatkan permaian bola voli melalui wallpass passing atas pada siswa kelas V SD Negeri 1 Desa Kalimantan Kabupaten Sambas. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, adapun manfaat yang diharapkan adalah: 1) Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan teori pembelajaran bola voli mini pada umumnya dan penggunaan pendekatan bermain dalam penguasaan passing atas pada khususnya. 2) Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, khususnya bagi sekolah, siswa dan peneliti. Diantaranya: a) Bagi sekolah, penelitian ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah dan meningkatkan pembelajaran siswa dalam hal permainan bolavoli mini dan mengetahui kekurangan dan kelemahan diri pada saat mengajar yang dapat dijadikan acuan untuk memperbaiki diri dalam proses pembelajaran di sekolah; b) Bagi siswa, diharapkan mampu melakukan passing atas dengan baik, khusunya siswa kelas V di SD Negeri 1 Desa Kalimantan Kabupaten Sambas; c) Bagi peneliti berikutnya, dapat mengembangkan metode pembelajaran yang paling tepat dan masukan dalam pembelajaran olahraga di sekolah, khususnya teknik dasar passing atas permainan bola voli. Metode Penelitian Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas. Menurut Mc Niff dalam Arikunto (2007:102) mengemukakan bahwa “PTK sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh pendidik sendiri terhadap kurikulum, pengembangan sekolah meningkatkan prestasi belajar, pengembangan keahlian mengajar dan sebagainya”. Sejalan dengan konsep tersebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan melakukan suatu upaya atau tindakan yang sistematis dan bersifat partisipasi, maupun kolaboratif (Mc Taggart dalam Arikunto, dkk, 2007:106) Penelitian tindakan kelas memiliki beberapa karakteristik sebagaimana yang dikemukakan oleh Arikunto dalam buku Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, dkk, 2007:108) yaitu : a). Adanya problema yang dihadapi oleh guru di kelas artinya PTK
5
dapat dilaksanakan jika terjadi persoalan / masalah yang terkait dengan aktivitas pembelajaran baik proses maupun hasil pembelajaran. b) Adanya tindakan (aksi) tertentu untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar di kelas, c) Dengan PTK harus menunjukkan adanya perubahan ke arah perbaikan dan peningkatan secara positif. Penelitian kualitatif dalam penelitian ini digunakan untuk mengeksplorasi pemahaman konsep rangka manusia dan penerapannya dalam memelihara kesehatan rangka serta meningkatkan pemahaman konsep tersebut. Jenis penelitian tindakan kelas ini adalah penelitian kolaborasi partisipatorik, karena dalam penelitian ini melibatkan guru dalam hal ini berperan sebagai observer . Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V dengan jumlah siswa 25 orang yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Pemilihan kelas V ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar passing atas melalui wall pass bola voli. Untuk menjawab masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini, diperlukan sejumlah data yang mendukung untuk mendapatkan data secara obyektif yang akan di dukung oleh penggunaan teknik dan alat - pengumpulan data yang tepat. Ada beberapa macam teknik pengumpulan data seperti yang ditulis oleh Yatim Riyanto (2007: 70) dalam bukunya metodologi penelitian pendidikan kualitatif dan kuantitatif mengungkapkan bahwa teknik pengumpulan data ini bisa dilakukan dengan metode cara-cara sebagai berikut : a) Teknik Observasi langsung, b) Teknik Dokumentasi, dan c) Teknik tes dan pengukuran. Tabel 1. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Siklus I No Katagori Nilai Jumlah Siswa % Keterangan 1 Baik sekali 1 4 2 Baik 14 56 3 Cukup 10 40 4 Kurang 0 0 Jumlah 25 100 Sumber: Hasil Post Tes Awal Siswa Kelas V SDN 01 Desa Kalimantan Tahun Pelajaran 2013/2014, September 2013
Keterangan: a. Baik sekali b. Baik c. Cukup d. Kurang
: 80 - 100 : 65 - 79 : 55 - 64 : <55
6
2. Grafik Gambar 1 Grafik perolehan hasil hitung nilai rata-rata dan persentase tes akhir setelah tindakan pada siklus I terhadap siswa kelas V SDN 01 Kalimantan Tahun Ajaran 2013/2014
Axis Title
SIKLUS I 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
1
2
3
4
5
6
7
Nilai
80
75
70
65
60
55
50
Persen
4
16
32
8
20
8
12
3. Siklus II No 1 2 3 4
Katagori Nilai Baik sekali Baik Cukup Kurang Jumlah
Jumlah Siswa 11 14 0 0 25
% 44 56 0 0 100
Keterangan
Sumber: Hasil Post Tes Awal Siswa Kelas V SDN 01 Desa Kalimantan Tahun Pelajaran 2013/2014, September 2013
Keterangan: a. Baik sekali b. Baik c. Cukup d. Kurang
: 80 - 100 : 65 - 79 : 55 - 64 : <55
7
4. Grafik Gambar 2 Grafik perolehan hasil hitung nilai rata-rata dan persentase tes akhir setelah tindakan pada siklus II terhadap siswa kelas V SDN 01 Kalimantan Tahun Ajaran 2013/2014
Axis Title
SIKLUS II 100 80 60 40 20 0
1
2
3
4
5
6
7
Nilai
95
90
85
80
75
70
65
Persen
8
16
4
28
24
8
12
Pembahasan a. Tahap Perencanaan Siklus I Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus 1 disusun berdasarkan hasil studi pendahuluan dan hasil tes awal. Selanjutnya dari hasil studi pendahuluan dan hasil tes awal tersebut, disusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada Siklus I dengan menganalisis kurikulum serta kriteria ketuntasan minimum yang ada pada SDN 01 Desa Kalimantan. Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Siklus pertama ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 18 September 2013 sehari setelah dilaksanakannya tes awal dengan langkah-langkah penyusunan sebagai berikut: 1) Refleksi awal (hasil studi pendahuluan dan hasil tes awal sebelum tindakan). 2) Melakukan analisis terhadap kurikulum. 3) Merumuskan indikator pembelajaran. 4) Merumuskan tujuan pembelajaran. 5) Menentukan materi ajar. 6) Memilih dan mentukan metode pembelajaran. 7) Merumuskan langkah-langkah atau skenario pembelajaran. 8) Memilih dan menetapkan media dan sumber pembelajaran. 9) Merumuskan prosedur dan menyasun intsrumen penilaian. Berdasarkan langkah-langkah tersebut, disusun rencana pelaksanaan pembelajaran Siklus I yang pelaksanaannya dijadwalkan pada hari Jum’at, tanggal 11 September 2013. Adapun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tersebut, secara lengkap terdapat pada lampiran dan laporan ini.
8
b.
Tahap Pelaksanaan Siklus I Pada saat awal siklus pertama pelaksanan belum sesuai dengan rencana. Hal ini disebabkan : 1) Sebagian siswa belum terbiasa berlatih passing atas melalui wallpass permainan bola voli dengan cara berpasangan dan kedinding dalam kelompok kecil. 2) Sebagian siswa belum memahami langkah-langkah pembelajaran passing atas dengan kelompok kecil melalui wallpass. 3) Siswa belum aktif mendemonstrasikan passing atas melalui wallpass dalam permainan bola voli . Untuk mengatasi masalah di atas dilakukan upaya sebagai berikut: 1) Guru secara intensif memberikan pengertian kepada siswa tentang belajar passing atas melalui wallpass dalam permainan bola voli. 2) Guru membantu siswa yang belum memahami langkah-langkah pembelajaran passing atas melalui wallpass dalam permainan bola voli. 3) Guru membantu siswa untuk lebih aktif mendemontrasikan passing atas melalui wallpass dalam permainan bola voli. Pada akhir siklus pertama dari hasil pengamatan guru dan kolaborasi dengan teman sejawat dapat disimpulkan : 1) Siswa mulai senang belajar passing atas melalui wallpass dalam permainan bola voli. 2) Siswa mulai mampu menyimpulkan bahwa passing atas melalui wallpass dalam permainan bola voli. 3) Siswa sudah mulai aktif belajar passing atas melalui wallpass dalam permainan bola voli.
c. Observasi dan Evaluasi (Observation and Evaluation) Pembelajaran secara umum telah berlangsung seperti apa yang telah direncanakan, guru memasuki kelas, mengucapkan salam, mengarahkan siswa agar suasana kelas kondusif untuk belajar dan mengabsen. Setelah suasana kondusif, guru melakukan kegiatan appersepsi terutama motivasi. Selanjutnya guru menyampaikan pokok bahasan yang akan dipelajari dan sejumlah indikator yang ingin dicapai. Guru memberikan penjelasan tentang materi yang dipelajari dengan belajar passing atas melalui wallpass dalam permainan bola voli. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif 1 dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data rekapitulasi hasil penelitian siklus 1 adalah sebagai berikut:
9
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Tabel 2. Nilai Test Siswa V SDN 01 Desa Kalimantan pada Saat selesai Siklus I NILAI NAMA SISWA Sesudah perbaikan Siklus I ALYA DESTRIANA 70 AMRIL ZIKRI 65 ANDINI RIZKI FAUZIAH 70 ANDRIAN FARIZKI 60 BAGUS KURNIAWAN 70 DEFI DWI RAHMAWATI 50 DESTI NATALIS PUTRI 70 DILA ANDINI 70 DIMAS SULAIMAN 60 DWI OCTAVIA 70 FAZRIL ARDIANSYAH 75 HAFIZH RADHIT PRATAMA 60 ILHAM MAULANA AHMAD 75 INDAH KURNIA SARI 55 JOHAN 75 KARTIKA APRILIA 65 MELDA MIRAD DHANI 80 MUHAMMAD DZAKI ARDANI 50 NAJMI LUTHFIYYAH PUTRI 75 RIDHO ALFARIO 60 RISA NURMALASARI 60 ROBBY SAPUTRA 55 RYANSYAH 50 SURYA SUKANDAR 70 TIARA NURUL ADHA 70 Jumlah 1630 Rerata 65,2 Sumber : Hasil Post Test Siswa Kelas V SDN 01 Desa Kalimantan Tahun Pelajaran 2013/2014. September 2013
Berdasarkan data perolehan nilai siswa pada tabel 4.1 tersebut, hasil hitung rata-rata dan porsentase tes akhir setelah tindakan, selanjutnya dapat direkap dalam bentuk tabel berikut ini. Berdasarkan hasil hitung rata-rata dan porsentase tes akhir pada tabel 4.2 tersebut diperoleh nilai rata-rata sebesar 65,2. Sebanyak 12 orang siswa atau 48 % dari 25 orang siswa masih mengalami kesulitan dalam melakukan passing atas, post test sehingga belum mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal 70.
10
Sebanyak 13 orang siswa atau 52 % siswa telah mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal KKM 70. Dengan demikan pada pelaksanaan siklus I telah terjadi kenaikan nilai rata -rata hasil belajar yaitu dari 49,6 sebelum tindakan menjadi 65,2 setelah tindakan siklus. d. Refleksi dan Perencanaan Ulang (Reflecting and Replaning) Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada siklus pertama adalah sebagai berikut : 1) Siswa belum terbiasa belajar belajar passing atas melalui wallpass. Hal ini diperoleh dari hasil observasi terhadap hasil tes praktek siswa. 2) Masih ada siswa yang belum bisa belajar passing atas melalui wallpass. Hal ini karena siswa tersebut kurang serius dalam belajar. Untuk memperbaiki kelemahan dan mempertahankan keberhasilan yang telah dicapai pada siklus I, maka pada pelaksanaan siklus II dapat dibuat perencanaan sebagai berikut : 1) Memberikan motivasi kepada siswa agar lebih aktif lagi dalam pembelajaran passing atas melalui wallpass. 2) Guru lebih aktif dan inovatif lagi dalam memberi bimbingan kepada siswa dalam belajar passing atas melalui wallpass. 3) Memberi pengakuan atau penghargaan (reward). 2. Hasil Penelitian Siklus II Seperti pada siklus pertama, siklus kedua ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi serta replaning. a. Tahap Perencanaan Siklus II Berdasarkan hasil refleksi pada siklus 1, dilaksanakan tindakan lanjutan pada siklus II dengan memperhatikan semua kekurangan dan kelebihan ketika melaksanakan tindakan pada Siklus 1. Selanjutnya, dilakukan rencana tindakan pada Siklus II sebagai berikut. 1) Mempersiapkan dan merumuskan rencana pembelajaran materi passing atas dengan tetap menerapkan pembelajaran melalui wallpass. 2) Mempersiapkan soal tes. Tindakan II tetap direncanakan dengan menerapkan pembelajaran melalui wallpass dalam pembelajaran passing atas berdasarkan rencana yang telah disusun. b. Pelaksanaan (Acting) 1) Suasana pembelajaran sudah semakin aktif dan hidup, karena guru sudah semaksimal mungkin dalam membimbing siswa untuk belajar passing atas melalui wallpass. Sementara siswa sudah aktif dalam menanggapi materi pelajaran yang disampaikan oleh guru sehingga hasil pelajaran semakin meningkat. 2) Sebagian besar siswa sudah merasa termotivasi belajar passing atas melalui wallpass yang telah diberikan oleh guru.. 3) Suasana pembelajaran yang efektif dan menyenangkan sudah tercipta. c. Observasi dan Evaluasi (Observation and Evaluation) Pembelajaran secara umum telah berlangsung seperti apa yang telah direncanakan, guru memasuki kelas, mengucapkan salam, mengarahkan
11
siswa agar suasana kelas kondusif untuk belajar dan mengabsen. Setelah suasana kondusif, guru melakukan kegiatan appersepsi terutama motivasi. Selanjutnya guru menyampaikan pokok bahasan yang akan dipelajari dan sejumlah indikator yang ingin dicapai. Guru memberikan penjelasan tentang materi pembelajaran passing atas melalui wallpass. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif 2 dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data rekapitulasi hasil penelitian siklus 2 adalah sebagai berikut :
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Tabel 3. ]Nilai Siswa Saat Post Test Siklus II NILAI NAMA SISWA Siklus II ALYA DESTRIANA 90 AMRIL ZIKRI 75 ANDINI RIZKI FAUZIAH 80 ANDRIAN FARIZKI 80 BAGUS KURNIAWAN 90 DEFI DWI RAHMAWATI 75 DESTI NATALIS PUTRI 80 DILA ANDINI 95 DIMAS SULAIMAN 75 DWI OCTAVIA 95 FAZRIL ARDIANSYAH 75 HAFIZH RADHIT PRATAMA 70 ILHAM MAULANA AHMAD 85 INDAH KURNIA SARI 75 JOHAN 90 KARTIKA APRILIA 75 MELDA MIRAD DHANI 90 MUHAMMAD DZAKI ARDANI 80 NAJMI LUTHFIYYAH PUTRI 65 RIDHO ALFARIO 65 RISA NURMALASARI 80 ROBBY SAPUTRA 80 RYANSYAH 70 SURYA SUKANDAR 80 TIARA NURUL ADHA 65 Jumlah 1980
12
Rerata
79.2
Sumber : Hasil Test Akhir Siswa Kelas V SDN 01 Desa Kalimantan Tahun Pelajaran 2013/2014, Oktober 2013
Dari data pada tabel-tabel dan grafik tersebut, dapat dikemukakan beberapa temuan sebagai berikut. 1) Hasil tes akhir pada tindakan IV menunjukan adanya peningkatan nilai tes akhir, karena dilihat dari kriteria ketuntasan belajar, jumlah siswa telah mengalami ketuntasan belajar berdasarkan skor nilai minimal yang diharapkan sebasar 70 adalah sebanyak 22 orang atau 88 %. 1) Siswa mulai terbiasa dengan penerapan strategi pembelajaran wall pass. 2) Telah tercapai ketuntasan belajar secara klasikal. 3) Siswa langsung melakukan ketika nomornya mendapat giliran. d. Refleksi dan Perencanaan Ulang (Reflecting and Replaning) Adapun keberhasilan yang diperoleh selama siklus II ini adalah sebagai berikut : 1) Aktivitas siswa kelas V SDN 01 Desa Kalimantan dalam PBM sudah mulai aktif. Suasana belajar siswa sudah mulai hidup dalam proses pembelajaran semakin hidup. Hal ini dapat dilihat dari data hasil observasi terhadap aktivitas siswa kelas V dalam belajar passing atas melalui wallpass. 2) Sudah mulai meningkatnya aktivitas siswa kelas V SDN 01 Desa Kalimantan belajar passing atas melalui wallpass. Guru sudah mulai lebih intensif membimbing siswa saat siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran passing atas melalui wallpass. 3) Meningkatnya ketuntasan belajar berdasarkan skor nilai minimal yang diharapkan sebasar 70 adalah sebanyak 22 orang atau 88 % dalam belajar passing atas melalui wallpass. 3. Hasil Penelitian Siklus I dan siklus II Wallpass ternyata mampu meningkatkan aktivitas siswa kelas V SDN 01 Desa Kalimantan, hal ini dapat dilihat peningkatan hasil belajar yang dapat dilihat dari Tabel berikut: Tabel 4. Peningkatan Hasil Siswa dalam Proses Pembelajaran Passing Atas No 1 2 3
NAMA SISWA ALYA DESTRIANA AMRIL ZIKRI ANDINI RIZKI FAUZIAH
Pra Siklus 70 35 45
NILAI Sesudah perbaikan Siklus I Siklus II 70 90 65 75 70 80
13
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
ANDRIAN FARIZKI BAGUS KURNIAWAN DEFI DWI RAHMAWATI DESTI NATALIS PUTRI DILA ANDINI DIMAS SULAIMAN DWI OCTAVIA FAZRIL ARDIANSYAH HAFIZH RADHIT PRATAMA ILHAM MAULANA AHMAD INDAH KURNIA SARI JOHAN KARTIKA APRILIA MELDA MIRAD DHANI MUHAMMAD DZAKI ARDANI NAJMI LUTHFIYYAH PUTRI RIDHO ALFARIO RISA NURMALASARI ROBBY SAPUTRA RYANSYAH SURYA SUKANDAR TIARA NURUL ADHA Jumlah Rerata
45 65 40 55 65 50 60 55 50 70 45 35 50 70 45 35 40 35 50 45 50 34 1239 49.56
60 70 50 70 70 60 70 75 60 75 55 75 65 80 50 75 60 60 55 50 70 70 1630 65.2
80 90 75 80 95 75 95 75 70 85 75 90 75 90 80 65 65 80 80 70 80 65 1980 79.2
Sumber : Hasil penelitian tindakan
Dari tabel peningkatan di atas, maka dapat dilihat peningkatan rata-rata hasil belajar sebesar 29,64. Peningkatan hasil belajar sangat signifikan sebab semua siswa hasil belajarnya meningkat. Dari 25 siswa, hanya 3 orang atau 12% siswa yang tidak meningkat atau tidak tuntas. Namun secara klasikal semua siswa telah mampu mencapai ketuntasan belajar Berdasarkan temuan penelitian, diketahui bahwa terdapat perubahan ratarata skor tes akhir pada Siklus I, Siklus II terdapat peningkatan hasil belajar yang signifikan. Hal ini terungkap dari hasil penilaian pembelajaran yang diberikan pada pada Siklus I dan II, seperti terlihat pada tabel 4.6
14
Tabel 5. Perbedaan Skor Rata-rata Yang Diperoleh Siswa Pada Tes Awal dan Tes Akhir Siklus 1 dan Siklus II Skor Rata-Rata Subyek Penelitian Siklus I Siklus II Siswa Kelas V SDN 01 Desa Kalimantan
65,2
79,2
Sumber: Pengolahan skor hasil dari tes pada Siklus 1, Siklus 2.
Berdasarkan tabel tersebut, menunjukan bahwa hasil belajar passing atas siswa kelas V SDN Desa Kalimantan, ketika diterapkan melalui wallpass dalam pembelajaran bola voli pada materi passing atas lebih tinggi bila dibandingkan dengan hasil belajar passing bawah siswa ketika belum diterapkan strategi wallpass dalam pembelajaran bola voli. Demikian juga dari analisis data dalam penelitian ini, diperoleh perbedaan hasil persentase yang signifikan dalam setiap tindakan pembelajaran. Berdasarkan temuan penelitian, diketahui adanya perubahan rata-rata tes awal dan tes akhir yang diperoleh siswa yaitu pada siklus 1 nilai rata-rata 65,2 dan 79,2 pada siklus 2. Ini menunjukan bahwa hasil belajar passing atas siswa, ketika diterapkan strategi wallpass dalam pembelajarn bola voli lebih tinggi bila dibandingkan dengan hasil belajar passing atas siswa ketika belum diterapkan metode pembelajaran melalui wallpass dalam pembelajaran bola voli. Hasil penelitian yang menunjukkan kecenderungan terjadi peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan melalui wallpass di dalam kelas mengembangkan rasa tanggung jawab, percaya diri siswa dalam pembelajaran bola voli sebab siswa memperoleh penglaman langsung dari suatu pembelajaran di kelas/lapangan. Dengan demikian, penerapan wallpass dalam pembelajaran bola voli pada materi passing atas dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa di kelas V SDN 01 Desa Kalimantan. Kesimpulan Dari Hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1) Hasil siklus I siswa termotivasi dalam pembelajaran passing atas melalui wallpass yang dilakukan dengan PTK karena terjadi kenaikan nilai rata rata hasil belajar yaitu dari 49,6 sebelum tindakan menjadi 65,2 setelah tindakan siklus. 2) Hasil siklus II adanya peningkatan hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan tingginya tingkat pengusaan siswa terhadap pembelajaran passing atas melalui wallpass, hal ini dapat diketahui dari ketuntasan belajar berdasarkan skor nilai minimal yang diharapkan sebasar 70 adalah sebanyak 22 orang atau 88 % dalam belajar passing atas melalui wallpass.3) Peningkatan antara siklus I dan siklus II
15
adanya perubahan rata-rata tes awal dan tes akhir yang diperoleh siswa yaitu pada siklus 1 nilai rata-rata 65,2 dan 79,2 pada siklus 2. Ini menunjukan bahwa hasil belajar passing atas siswa, ketika diterapkan strategi wallpass dalam pembelajarn bola voli lebih tinggi bila dibandingkan dengan hasil belajar passing atas siswa ketika belum diterapkan metode pembelajaran melalui wallpass dalam pembelajaran bola voli. Saran Adapun saran dalam penelitian ini antara lain: a) Guru diharapkan dapat melakukan inovasi terus menerus dalam penerapan metode pembelajaran kepada siswa, sehingga pembelajaran dapat berjalan lebih efektif; b) Penggunaan wallpass hendaknya sering dilaksanakan dalam pembelajaran bola voli khususnya passing atas, sebab mampu menciptkan suasana proses belajar yang membangkitkan aktivitas siswa; c) Guru diharapkan mampu menguasai materi yang akan diajarkan secara maksimal dan dapat menciptakan kondisi kelas yang menarik, sehingga dapat menarik minat siswa untuk mengikuti pembelajaran lebih aktif.
DAFTAR RUJUKAN Anonim (2004). Petunjuk Olahrga Senam. Jakarta: Pemprov DKI Jakarta Dinas Anonim (2004). Pedoman Atletik dan Pencak Silat. Jakarta: Depdiknas. Artistiana, Nenden Rilla. (2008). Ayo Berkemah. Bogor: Bina Pustaka. Bambang, Abduljabar. (2010). “Pengertian Pendidikan Jasmani”. Artikel. Tersedia onlinehttp://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/196 509091991021-BAMBANG_ABDULJABAR/Pengertian_Penjas.pdf Barbara, L. Viera. (2000). BOLA VOLI (Tingkat Pemula). Diterjemahkan oleh Monti. Jakarta: Raja Grafindo Persada BSNP. (2007). Pedoman Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan diSekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas. Dieter Beutelstahl. (2007). Belajar Bermain Bola Volley. Bandung: Pionir Jaya Hadari Nawawi. (1990). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. http://www.blogspot.com/2013/3/ cara latihan pass bawah-pass atas Igak Wardhani, Kuswaya Wihardit, 2009, Penelitian Tindakan Kelas, Universitas Terbuka, Jakarta Karyadi, Irwan. (2006) Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Widya Utama.
16
Kementerian Pendidikan Nasional, (2010), Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Untuk SMP/MTs Kelas VII, Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional Mulyasa. (2009). Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. Nuril Ahmadi (2007). Panduan Olahraga Bolavoli (telah ditelaah oleh Tim Ahli FIK UNY). Solo: Era Pustaka Utama Nuril, Ahmad. (2007). Panduan Olahraga Bola Voli. Solo: Era Pustaka Utama. Olahraga dan Pemuda. Paul, Suparno. (2001). Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta: Kanisius. Purwanto, Ngalih. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosdakarya. Rusli, Ibrahim. (2001). Landasan Psikologi Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar. Jakarta:Depdiknas. Sumadi, Suryabrata. (1998), Metodologi Penelitian. Cetakan sebelas. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada. Yahya. (2003) Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Raja Grapindo Persada.