METODOLOGI PENELITL4N
Daerah dam Waktu PeneIitian Penelitian ini diIakukan di Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, sejak bulan Januari tahun 2000 sampai Janwui tahun 2001 (Gambar I). Metode Penelitian Persiapan Penelitian
Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, dalam hal pengernbalian tanda
ikan yang ditangkap di Waduk Jatiluhur, dilakukan pertemuan khusus
sebelum pelaksanaan penelitian dengan masyarakat nelayan dan pemerintah seternpat yang meliputi Dinas Perikanaq Perum Otorita Jatiluhur bertempat di kantor Instalasi Perikanan air Tawar, Jatiluhur. Pertemuan tersebut dilaksanakan
untuk memberi pengarahan dan
penjelasan berkenaan dengan data ikan
(Lampiran 2). Ikan bertanda yang tertangkap dapat diserahkan ke tempat-tempat yang telah ditentukan yaitu:
Tarumasari, Sukamdya dan W m g jeruk atau
di kantor Instalasi Perikanan Air Tawar Jatiluhur untuk mendapatkan hadiah. Pemberian Tanda Ikan yang digunakan ddam percobaan ini adalah ikan jambd siam yang diperoleh dari
Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Sukabumi sebanyak 15000
dengan ukuran panjang 13-24 cm. Ikan diaklimatisasikan dalam jaring apung di Waduk Jatiluhur selarna satu bulan. Setelah proses akhnatiasasi,
ikan-ikan
tersebut terlebih dahulu diukur panjang dan bobomya, untuk kemudian dipisahkan menurut kelompok ukurannya, yaitu: kelompok ukuran I (13- 15 c m )
Gambar 1. Peta Waduk Jatiluhur Kab. Purwakarta di Pripiosi Jawa Barat -
-
sebanyak 1000 ekor, kelompok ukuran I1 (18 - 20 cm) sebanyak 1000 ekor, dan kelompok ukuran 111 (22 - 24 cm) sebanyak 1000 ekor. Setelah ikan dipisahkan, ke-3000 ekor ikan tersebut diberi tanda pada pangkal ekor dwgan menggunakan plastik transparan yang panjangnya 3 cm dan lebar 1 cm. Tanda yang dipasang
untuk
tiap kelompok ukuran dapat dibedakan dari posisi bendera terhadap
tiangnya. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Model Tanda Berdasarkan kelompok Ukuran Ran Jambal Siam (P.hypophthalmus)
Pemasangan arahadpetunjuk
dan
tanda
dibantu
pegawai
oIeh
Instalasi
masyarakat
yang
telah
diberi
Penkanan Waduk Jatiluhur yang
berpengalaman. Tanda dipasang secara hati-hati dm cepat untuk menghindarkan stress pada ikan. Dengan demikian dari 15000 ekor ikan yang ditebar, 3000 ekor diantaranya telah diberi tanda.
Pelepasan Ikan Yang Bertanda Ikan yang telah diberi tanda dilepas secara serentak pada pagi hari (pukul 07.0°), tanggal 19 Februari 2000 dengan menggunahm p d u . Lokasi pelepasan ikan terletak antara Pasir Astana dan Pasir Kole (Lampiran 3).
Pengumpulan Data Ikan Bertanda Yang Tertangkap Kembali Pengumpulan data dilakukan dengan
rningguan untuk
pemantauan hasil tangkapan
mengumpulkan catatan dan tanda yang didapatkan nelayan.
Ikan yang tertangkap oleh alat tangkap yang digunakan nelayan, diukur panjang
dan bobotnya. Kriteria ikan yang diukur pertumbuhannya adalah ikan yang tertangkap setelah satu bulan ditebar. Panjang total
ikan yaitu panjang ujung
muIut sampai pangkal ekor dengan menggunakan mistar biasa dengan tingkat ketelitian 1 mm. Pengukuran bobot
menggunakan tirnbangan duduk dengan
tingkat ketelitian 1 gram.
Analisis Data. Penentuan parameter pertumbuhan Pendugaan parameter pertumbuhan dianggap sebagai dasar pertumbuhan
Persainaaa
individu.
pertumbuhan
Von
Berralanffjr menipakan model
pertumbuhan yang menyatakan hubungau panjang atau bobot pada waktu tertentu yaihz (Sparre dan Venema, 1992);
L,
=
L,
( I - k -k"-toto'
17
Sedangkan L,adalah panjang ikan pada umur t, L, adalah panjang makshum, K adalah koefisien pertumbuhan dan t, adalah umur teoritis pada saat panjang ikan
Penjabarm Rumus Von B e r t a l e rnenjadi nunus Gulland and Hold, disajikan pada Lampiran 4 sehingga diperoleh hubungan: AL/ AT = a
+ b L',
Sedangkan L' adalah ukuran rata-rata pada saat dilepas dan tangkap, AL/ A t adalah perubaban ukuran walctu, (AL) adalah selisih ulcuran pada saat tertangkap dengan ukuran saat dilepas (cm) dan (At) adalah selang waktu pada saat dilepas dengan saat tertangkap kembali serta a dan b adalah konstaata. Badasarkan analisis regresi, koefisien oleh
pertumbuhan (K) dapat diduga
K = - b, sedangkan panjang rnaksimum L,
pada saat panjangnya
=
= -a h.
Adapun t, (umur ikan
0) dapat diduga berdasarkan persamaan empiris Pauly
(1984) sebagai berikut: Log (-to) = - 0,3922 - 0,2752 Log L,
- 1,038 Log K
Hubungan Panjang dengan Bobot Hubungan panjang
dengan bobot mempunyai hubungan hukum kubik
yang mengarah pada persamaan eksponensial, yaitu (Sparre dan Venema, 1992): W = a L~ Sedangkan W addah Bobot tubuh ikan jambal siam dalam gram, L adalah Panjang tubuh ikan jambal siam dalam c m serta a dan b adalah konstanta. Pola Penyebaran Pola penyebaran ikan jambal siam dapat diketahui melalui hasil tangkapan yang mendominasi wilayah-wilayah tertentu di Waduk Jatiluhur, sehingga dapat diduga
penyebaran
ikan
dan
daerah yang disukai oleh ikan jambal siam
di Waduk Jatiluhur. Uji Khi-Kuadrat digunakan untuk melihat p o h penyebaran tersebut (Walpole, 1995)yaitu:
Sedangkan
x 2adalah
Statist& Khi-kuadrad, 0,adalah Frekuensi teramati dan
e, adalah Frekuensi harapan serta i adalah I, 2,. ...k Kualitas Air Contoh air diambil dengan menggunakan botol yang bervoIume satu liter pada setiap wilayah (lampiran 3) yang meiiputi: (pemukaan),
kedalaman no1 meter
2 meter, 8 meter dan lapisan dasar perairan.
yang dilakukan, meIiputi: suhu, pH,
kandungan
0 2
Analisis kualitas air
dan COz, Pod, d m Nos.
Pengukuran Nitrat d m Fosfat dilakukan s&ap bulm pada pukul 09."
Air ymg
diambil pada kedalaman tertentu dengan menggunakan ember kemudian dimasukkan ke dalam wadah dan diberi label.