ANALISIS KADAR NITROGEN DIOKSIDA (NO2) DAN PARTICULATE MATTER 10 (PM10) UDARA AMBIEN DAN KELUHAN KESEHATAN PADA PEDAGANG KAKI LIMA DI SEPANJANG JALAN RAYA KELURAHAN LALANG KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN 2014 Oleh : Henny Pradipta Br. Tarigan 1, Surya Dharma 2, Wirsal Hasan2 1
2
Program Sarjana FKM USU Departemen Kesehatan Lingkungan Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan, 20155, Indonesia Email :
[email protected]
ABSTRACT Main road is the road that connecting one region with another. Kelurahan Lalang Kecamatan Medan Sunggal road was the gateway for transportation that derived from Deli Serdang, Binjai, Langkat, and other cities to Medan. Transportation activities will generate positive impacts and negative impact. One of the negative impact is in form of air pollution. The research is aimed to know that levels of nitrogen dioxide ( NO2 ) and particulate matter ( PM10 ) air ambient and cadger health complaints along Kelurahan Lalang Kecamatan Medan Sunggal road in 2014. The type of research is descriptive. The sample in this research are 45 persons using proportional stratified random sampling. The result showed that the most respondents was 40 - 50 years ( 42,2 % ), most were gender female ( 55,6 % ), respondent who smoking ( 33.3 % ). Respondents has traded >10 years ( 64,4 % ) and respondents has traded < 12 hours per day ( 95.6 % ). Based on the measurement result, the highest levels is 40,97 µg/Nm3 for NO2 dan 121 µg/Nm3 for PM10. A number of 33 cadger who have complaints of the respiratory tract disorders and as much as 23 cadger who have complaints of eye irritation. The conclusion of this research is the level of NO2 and PM10 along Kelurahan Lalang Kecamatan Medan Sunggal road not exceeding from the limit of quality standards. Advised to cadger to use self protective when trading and put the plants that can absorb dust as preventive efforts. Keywords: main road, levels of NO2 and PM10, health complaints
PENDAHULUAN 1.
Latar Belakang Tujuan pembangunan nasional di bidang kesehatan yang tercantum dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yaitu terselenggaranya pembangunan
kesehatan oleh semua potensi bangsa, baik masyarakat, swasta, maupun pemerintah secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga
1
2
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya (Depkes RI, 2009). Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian pokok di bidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya sehingga dapat memberikan daya dukungan bagi mahluk hidup untuk hidup secara optimal. Pencemaran udara dewasa ini semakin menampakkan kondisi yang sangat memprihatinkan. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan antara lain industri, transportasi, perkantoran, dan perumahan. Kendaraan bermotor merupakan sumber utama polusi udara di daerah perkotaan dan menyumbang 70% emisi NOx, 52% emisi VOC dan 23% partikulat (Department of Environment & Conservation dalam Tarigan 2009). Menurut Hickman (1999) kegiatan transportasi mempunyai kontribusi terhadap polusi udara atmosfir. Setiap liter bahan bakar yang dibakar akan mengemisikan sekitar 100 gram Karbon Monoksida, 30 gram Oksida Nitrogen, 2,5 Kg Karbon Dioksida dan berbagai senyawa lainnya termasuk senyawa sulfur. Sumber pencemaran udara juga dapat disebabkan oleh berbagai kegiatan alam, seperti kebakaran hutan, gunung meletus, gas alam beracun, dll. Dampak dari pencemaran udara tersebut adalah menyebabkan penurunan kualitas udara, yang berdampak negatif terhadap kesehatan manusia. Apabila udara mengandung zatzat yang tidak diperlukan manusia dalam jumlah yang melebihi nilai ambang batasnya, maka dapat terjadi penyakit. Lingkungan udara dapat
menjadi penyebab penyakit tidak menular (Soemirat, 2000). Keadaan ini dapat membahayakan kesehatan manusia dan terjadinya penularan penyakit. Pencemaran udara dan kebisingan akibat keadaan tersebut diperkirakan akan meningkat 2 kali pada tahun 2000 dari kondisi tahun 1990 dan 10 kali pada tahun 2020. (Depkes RI, 2012). Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Tarigan (2008) diketahui pada jalan Medan-Binjai Jumlah kendaraan yang melintas yaitu sebanyak 55089 unit dan emisi NOx dari kendaraan bermotor yang dihasilkan yaitu 0,014 ton. Pada penelitian Avrianto (2010) juga diketahui kadar Particulate Matter 10 (PM10) di udara pada lokasi yng sama pada sore hari melebihi baku mutu udara ambient yaitu sebesar 162µg/Nm3 dan terdapat gangguan pernafasan pada masyarakat di lokasi tersebut. Kelurahan Lalang Kecamatan Medan Sunggal merupakan salah satu daerah yang padat transportasi. Dimana kelurahan Lalang merupakan batas wilayah antara kota Medan dan Deli Serdang yang merupakan pintu masuk bagi transportasi yang berasal dari Deli Serdang, Binjai, Langkat, maupun kota lainnya yang hendak masuk ke Medan. Dan di sepanjang jalan ini banyak dilakukakn aktivitas bisnis, salah satu pelakunya yaitu pedagang kaki lima. Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin melakukan penelitian kadar Nitrogen dioksida (NO2) dan Particulate Matter 10 (PM10) udara ambien dan keluhan kesehatan pada pedagang kaki lima yang berjualan di sepanjang jalan raya Kelurahan Lalang Kecamatan Sunggal Medan Tahun 2014.
3
METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah survey yang bersifat deskriptif yaitu mengetahui kadar Nitrogen dioksida (NO2) dan Particulate Matter 10 (PM10) Udara Ambien dan keluhan kesehatan pada pedagang kaki lima yang berjualan
di sepanjang jalan raya di Kelurahan Lalang Kecamatan Medan Sunggal.
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Karakteristik Responden Tabel 1. Distribusi Pedagang Kaki Lima di Sepanjang Jalan Raya Kelurahan Lalang Kecamatan Medan Sunggal Berdasarkan Karakteristik Responden No Umur Jumlah Persentase (orang) (%) 1 < 30 tahun 6 13,3 2 30-39 tahun 8 17,8 3 40-50 tahun 19 42,2 4 >50 tahun 12 26,7 Jumlah 45 100,0 No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (orang) (%) 1 Laki-laki 20 44,4 2 Perempuan 25 55,6 Jumlah 45 100,0 No Lama Berdagang Jumlah Persentase (orang) (%) 1 <1 tahun 1 2,2 2 1-10 tahun 15 33,3 3 >10 tahun 29 64,4 Jumlah 45 100,0 No Lama Jam Jumlah Persentase Berdagang (orang) (%) 1 43 95,6 12 jam 2 >12 jam 2 4,4 Jumlah 45 100,0 Berdasarkan kelompok umur pedagang kaki lima. Dimana Kelurahan responden yang berdagang di sepanjang Lalang merupakan pusat ekonomi dari jalan raya Kelurahan Lalang Kecamatan Kecamatan Medan Sunggal. Medan Sunggal, pedagang kaki lima Berdasarkan hasil observasi terbanyak memiliki rentang umur jenis kelamin terbanyak dari pedagang diantara 40 – 50 tahun, yaitu sebanyak kaki lima di sepanjang jalan raya 19 orang (42,2%). Hal ini dikarenakan Kelurahan Lalang Kecamatan Medan kelompok umur tersebut merupakan Sunggal adalah perempuan sebanyak 25 kelompok umur produktif yang terus orang (55,6%). Hal ini dapat beraktivitas di luar rumah sebagai
4
dikarenakan pekerjaan tersebut relatif mudah dilakukan. Berdasarkan hasil analisis data masa kerja/lama berdagang pedagang kaki lima yaitu > 1 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa menjadi pedagang kaki lima di lokasi tersebut dapat memperbaiki perekonomian keluarga. Lama jam berdagang pedagang kaki lima yang paling banyak di
sepanjang jalan raya Kelurahan Lalang Kecamatan Medan Sunggal adalah < 12 jam yaitu sebanyak 43 orang (95,6%). Berdasarkan hasil wawancara peneliti pada umumnya mereka berdagang mulai jam 8 pagi hingga jam 8 malam. Hal ini dikarenakan pada jam-jam tersebut banyak aktivitas yang dilakukan oleh penduduk setempat.
2.
Karakteristik Kebiasaan Merokok Tabel 2. Distribusi Pedagang Kaki Lima di Sepanjang Jalan Raya Kelurahan Lalang Kecamatan Medan Sunggal Berdasarkan Kebiasaan Merokok. No Kebiasaan Jumlah Persentase Merokok (orang) (%) 1 Ya 15 33,3 2 Tidak 30 66,7 Jumlah 45 100,0 Berdasarkan tabel di atas orang (66,7%) Hal ini dapat pedagang kaki lima terbanyak tidak dikarenakan banyaknya pedagang kaki memiliki kebiasaan merokok yaitu 30 lima dengan jenis kelamin perempuan. 3.
Keluhan Gangguan Saluran Pernafasan Tabel 3. Distribusi Pedagang Kaki Lima di Sepanjang Jalan Raya Kelurahan Lalang Kecamatan Medan Sunggal Berdasarkan Keluhan Gangguan Saluran Pernafasan No Keluhan Ganggguan Jumlah Persentase Saluran Pernafasan (orang) (%) 1 Ya 33 73,3 2 Tidak 12 26,7 Jumlah 45 100,0 No Jumlah Keluhan Jumlah Persentase (orang) (%) 1 1 keluhan 14 42,4 2 2 keluhan 12 36,4 3 3 keluhan 6 18,2 4 4 keluhan 1 3,0 Jumlah 33 100 Keluhan gangguan saluran mengalami keluhan gangguan saluran pernafasan pada pedagang kaki lima pernafasan ada sebanyak 33 orang yaitu bersin, batuk, pilek (hidung berair) (73,3%) dengan jumlah keluhan dan sesak nafas. Tabel di atas terbanyak yaitu 1 keluhan sebanyak 14 menunjukkan bahwa responden yang orang (42,4%).
4
4.
Keluhan iritasi Mata Tabel 4. Distribusi Pedagang Kaki Lima di Sepanjang Jalan Raya Kelurahan Lalang Kecamatan Medan Sunggal Berdasarkan Keluhan Iritasi Mata No
Keluhan Iritasi Mata
1 2
Ya Tidak Jumlah Jumlah Keluhan
No
Jumlah Persentase (orang) (%) 23 51,1 22 48,9 45 100,0 Jumlah Persentase (orang) (%) 11 47,8 8 34,8 3 13,0 1 4,4 23 100,0 keluhan iritasi mata ada sebanyak 23 orang (51,1%) dengan jumlah keluhan terbanyak yaitu 1 keluhan sebanyak 11 orang (47,8%).
1 2 3 4
1 keluhan 2 keluhan 3 keluhan 4 keluhan Jumlah Keluhan iritasi mata pada pedagang kaki lima yaitu mata merah, mata berair, mata gatal dan mata kotor/belek. Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang mengalami 5. Hasil Pengukuran Kadar Nitrogen Dioksida (NO2) dan Particulate Matter 10 (PM10) Tabel 5. Hasil Pengukuran Kadar Nitrogen Dioksida (NO2) dan Particulate Matter 10 (PM10) di Sepanjang Jalan Raya Kelurahan Lalang Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2014 Kadar NO2 dan PM10 No.
Parameter Titik I
Titik II
1
NO2
40,97 µg/Nm3
26,93 µg/Nm3
Titik III 40,77 µg/Nm3
2
PM10
114 µg/Nm3
67 µg/Nm3
121 µg/Nm3
Titik IV 28,20 µg/Nm3 81 µg/Nm3
Syarat Baku Mutu Udara Ambien
Ket
400 µg/Nm3
MS
150 µg/Nm3
MS
6
Tabel 6. Hasil Pengukuran Kecepatan Angin, Suhu dan Kelembaban di Sepanjang Jalan Raya Kelurahan Lalang Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2014 No
Parameter
1
Kecepatan Angin Suhu Kelembaban
2 3
Satuan Titik I
Titik II
Titik III
Titik IV
Rata-rata
m/s
0,8
0,4
0,8
0,6
0,65
°C %
32,2 65,7
34,8 57,4
35,1 56,3
33,8 59,3
34,0 59,7
Keterangan : 1 : Jl. Binjai-Medan 2 : Jl. Kelambir V 3 : Jl. Gatot Subroto 4 : Jl. Pinang Baris MS : Memenuhi Syarat Berdasarkan hasil penelitian kadar NO2 dan PM10 tidak melebihi baku mutu yaitu pada titik I 40,97 µg/Nm3 untuk NO2 dan 114 µg/Nm3 PM10, pada titik II 26,93 µg/Nm3 untuk NO2 dan 67 µg/Nm3 untuk PM10, pada titik III 40,77 µg/Nm3 untuk NO2 dan 121 µg/Nm3 untuk PM10, pada titik IV 28,20 µg/Nm3 untuk NO2 dan 81 µg/Nm3 untuk PM10. Kadar NO2 dan PM10 yang tidak melebihi baku mutu tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu suhu, kecepatan angin, tekanan udara, kelembaban, serta aktivitas kendaraan bermotor. Menurut Fardiaz (1992) Jumlah polutan partikel bervariasi dengan musim dan iklim. Adapun suhu di jalan raya tersebut berada pada rentang 32°C35°C. suhu udara dapat memengaruhi konsentrasi pencemar udara. Suhu udara yang tinggi menyebabkan udara makin renggang sehingga konsentrasi pencemar menjadi makin rendah. Sebaliknya pada suhu yang dingin keadaan udara makin padat sehingga konsentrasi pencemar di udara makin tinggi (Depkes RI, 1997).
Kecepatan angin juga memengaruhi kadar pencemar di jalan tersebut berada pada rentang 0,4 m/s - 0,8m/s. kecepatan angin memengaruhi distribusi pencemar, konsentrasi pencemar akan berkurang jika angin kencang. Kecepatan angin yang kuat akan membawa polutan terbang kemanakemana. Laju kendaraan bermotor juga memengaruhi kadar debu yang melayang di udara. Pada saat penelitian, laju kendaraan di daerah penelitian lambat sehingga menyebabkan debu yang melayang di udara sedikit karena tidak adanya hempasan angin oleh kendaraan bermotor. Kelembaban di jalan tersebut berada pada rentang 56% - 66%. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi pencemaran udara di atmosfer adalah kelembaban. Adanya sifat flokulasi debu, yaitu disebabkan oleh permukaan debu yang basah sehingga akan menempel dan menggumpal. Dengan demikian makin tinggi kelembaban akan menyebabkan konsentrasi debu menjadi kecil (Kartawiria, 1979).
7
KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan 1. Sebanyak 19 orang (42,2%) responden berusia di antara 40 – 50 tahun dengan jenis kelamin terbanyak perempuan sebanyak 25 orang (55,6%). Responden yang merokok sebanyak 15 orang (33,3%). Responden berdagang < 12 jam per hari sebanyak 43 orang (64,4%) dan responden telah berdagang > 10 tahun sebanyak 29 orang (95,6%). 2. Hasil Kadar Nitrogen Dioksida (NO2) dan Particulate Matter (PM10) pada keempat titik di Kelurahan Lalang Kecamatan Medan Suggal tidak melebihi baku mutu udara ambien. 3. Responden mengalami keluhan gangguan saluran pernafasan Sebanyak 33 orang (73,3% ) dan responden mengalami keluhan iritasi mata sebanyak 23 orang (51,1%). 2. Saran 1. Kepada komunitas pedagang kaki lima diharapkan untuk menggunakan pelindung diri selama berdagang. menanam atau meletakkan tanaman yang dapat menyerap debu disekitar tempat berdagang sebagai upaya preventif.
(repository.usu.ac.id/bitst ream/123456789/26530/ 7/pdf) diakses pada tanggal 5 September 2013 BPS,
2007, Angka Kesakitan/ Morbiditas/ Persentase Penduduk Yang Mempunyai Keluhan Kesehatan, (http://sirusa.bps.go.id/in dex.php?r=indikator/vie w&id=16), diakses pada tanggal 17 November 2013
BPS Provinsi Sumatera Utara, Jumlah Kendaraan Bermotor Yang Terdaftar Tahun 2010, (http://sumut.bps.go.id/?q w=stasek&ns=08), diakses pada tanggal 20 Oktober 2013 Departemen Kesehatan RI, 2009, Sistem Kesehatan Nasional, Jakarta ,2012, Parameter Pencemar Udara Dan Dampaknya Terhadap Kesehatan, (http://www.depkes.go.id /downloads/Udara.pdf), diakses pada tanggal 5 September 2013
DAFTAR PUSTAKA Avrianto, F, 2010, Analisis Kadar Particulate Matter 10 (PM10) Di Udara Dan Keluhan Gangguan Pernafasan Pada Masyarakat Yang Tinggal Di Sepanjang Jalan Raya Kelurahan Lalang Kecamatan Sunggal Medan Tahun 2010
Harrianto,
R, 2009, Buku Ajar Kesehatan Kerja, EGC, Jakarta. Hickman, A, J, 1999, Methodology For Calculating Transport Emissions and Energy Consumption, Transport Research Laboratory, (http://inrets.fr/ur/lte/cost
8
319/M22.pdf), diakses pada tanggal 21 Oktober 2013 Kartawiria, Junani, dkk, 1979, Kriteria Kualitas Udara, Bising, PPMKL, Jakarta Mukono, H, 2003, Pencemaran Udara dan Pengaruhnya Terhadap Gangguan Saluran Pernafasan, Airlangga University Press, Surabaya , 2005, Toksikologi Lingkungan, Airlangga University Press, Surabaya Soemirat, J, 2000, Kesehatan Lingkungan, Gajah Mada University Press, Yogyakarta Tarigan, A, 2009, Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, (repository.usu.ac.id/bitst ream/123456789/5/1/09E 01744.pdf), diakses pada tanggal 8 September 2013