LAPORAN PENELITIAN
STUDI PENELUSURAN LULUSAN S1 KEPENDIDIKAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Oleh:
Dr. Thomas Sukardi; Nurfitriana, M.Eng.
Suparman, M.Pd; Handaru Jati, Ph.D.
Dibiayai oleh Dana DIPA BLU Tahun 2010 Sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Program Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta Nomor Kontrak : 2003a.1/H34.15/PL/2010
__________________________________________________________________
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2010
2 ABSTRAK
Th. Sukardi, dkk. Studi Penelusuran Lulusan S1 Kependidikan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Laporan Penelitan. Yogyakarta : Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta, 2010.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan: (1) keterserapan lulusan FT UNY di pasar kerja, (2) informasi kekesuaian kompetensi dengan kesempatan kerja, (3) umpan balik dari pengguna lulusan FT UNY, dan (4) sumbang saran dari alumni FT UNY. Penelitian ini merupakan penelitian survey deskriptif, dilaksanakan pada bulan September sampai dengan November 2010. Populasi penelitian adalah lulusan FT UNY tahun 2006 s.d. 2010, teknik pengambilan sampel adalah dengan dokumentasi dilanjutkan dengan teknik snowball. Manakala pemilihan sampel telah jenuh (maksimal), maka jumlah pencarian sampel dihentikan. Data dikumpulkan melalui angket terbuka dan tertutup, dengan cara online maupun offline. Online melalui website http://ft.uny.ac.id/tracer dan email dikirim melalui
[email protected], sedangkan offline melalui pengiriman surat kepada alumni. Data yang bersifat kuantitatif dianalisis dengan teknik crosstab dan persentase, sementara data yang bersifat kualitatif dianalisis secara kategorial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) serapan alumni lulusan FT UNY di pasar termasuk baik, ini ditunjukkan oleh singkatnya masa tunggu lulusan dalam memperoleh pekerjaan pertama, yaitu kurang dari 3 bulan sebanyak 52,8%, 3-6 bulan sebanyak 23,1%; (2) kompetensi lulusan dibandingkan dengan kesempatan kerja yang ada relatif baik, kalaupun ada kekurangan itu dalam aspek kompetensi penunjang keahlian dan aspek manajerial dan kepemimpinan; (3) umpan balik dari pengguna lulusan FT UNY dari industri meliputi perlunya peningkatan kompetensi: manajemen pendidikan, penggunaan multi media, manajerial, kepemimpinan, bahasa asing (inggris), teknologi informasi dan soft skill; (4) saran dari alumni atau lulusan FT UNY untuk pengembangan kompetensi lulusan dalam bidang pendidikan, meliputi: dipisahkan antara KKN dengan PPL walaupun di sekolah yang sama, perbanyak pengabdian oleh dosen di sekolah seperti bimbingan karya tulis ilmiah dsb., bagi tenaga pendidikan perlu belajar di lapangan langsung sehingga lebih dominan praktisi, tingkatkan pembelajaran berbasis multimedia, pengembangan kurikulum perlu disesuaikan dengan SMK, serta metodologi pengajaran perlu kajian ulang & penyempurnaan KATA KUNCI : Penelusuran lulusan, S1 Kependidikan , serapan lulusan,
3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Fakultas Teknik (FT) adalah salah satu fakultas dari enam fakultas yang dimiliki oleh Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Visi yang harus diemban FT UNY adalah menjadi barometer Fakultas Teknik di Indonesia yang mampu menghasilkan tenaga kependidikan dan nonkependidikan teknik yang cendikia, profesional, mandiri dan bernurani, sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu dan teknologi di era global. Misi yang harus dilakukan menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang sinergis antara jalur S1 Kependidikan dan D3 Nonkependidikan (Depdiknas, 2008: 15). Sebagai lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) salah satu program utama yang harus dilaksanakan oleh FT UNY adalah, mendidik dan mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi calon guru yang terampil dalam mengajar teori maupun praktek di laboratorium atau di bengkel kerja untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Untuk melaksanakan tugas mulia tersebut tentu harus selalu menjalin dan menjaga kerja sama ataupun melakukan komunikasi informasi ke berbagai pihak demi menjaga mutu lulusan. Apalagi jika dikaitkan dengan perkembangan jaman yang semakin cepat dan menantang akslerasinya, perbandingan jumlah sekolah antara sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) menjadi 30 : 70, berbagai kebijakan pemerintah daerah yang kurang berpihak kepada guru dan calon guru, semuanya itu menjadi tantangan tersendiri bagi FT UNY sebagai lembaga pendidik tenaga kependidikan (LPTK). Selain itu, dalam rangka perluasan mandat Universitas Negeri Yogyakarta, sejak tahun 1999 FT UNY menyelenggarakan program studi nonkependidikan pada jenjang D3 yang lulusannya memiliki kualifikasi setara Ahli
Madya.
Program
ini
bertujuan
meningkatkan
efisiensi
lembaga,
meningkatkan partisipasi masyarakat untuk memperoleh layanan pendidikan, dan memberikan kesempatan yang lebih luas bagi lulusan SMA/SMK dalam memperoleh pendidikan tinggi. Oleh karena itu informasi yang sifatnya sebagai unsur yang diperlukan untuk memacu program menjadi semakin baik dan maju
4 sangat diperlukan sekali keberadaannya. Salah satu kerjasama yang perlu dikembangkan adalah melalui penelusuran lulusan dan pengembangan jaringan alumni. Alumni atau lulusan yang dihasilkan FT-UNY menjadi
salah satu
indikator dari sekian banyak indikator mutu dalam pelaksanaan proses pendidikan di FT-UNY. Aktivitas para lulusan setelah usainya masa pendidikan tinggi atau bagaimana mereka melewati masa transisi dari pendidikan tinggi ke dunia kerja juga menjadi perhatian para pendidik karena keberhasilan mereka adalah juga salah satu tolok ukur keberhasilan FT-UNY. Kinerja lulusan dapat dilihat dari jumlah lulusannya yang bekerja
pada bidang yang relevan,
tempat mereka
bekerja, cara mereka mendapatkan pekerjaan, manfaat ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang mereka peroleh dari perguruan tinggi, perkembangan karier mereka didunia kerja, jabatan yang mereka sandang, dan lain sebagainya. Tiap tahun Fakultas Teknik yang mempunyai 17 program studi menerima mahasiswa sebanyak + 1000 orang. Dengan masukan sejumlah itu FT juga meluluskan sarjana dan ahli madya tidak kurang dari 300 orang per tahun, dan mereka itu tersebar di berbagai sektor lapangan pekerjaan. Permasalahan yang timbul bahwa lulusan yang cukup besar ini belum menjamin semuanya dapat terserap pada lapangan kerja sesuai dengan bidang studi masing-masing. Pemantauan terhadap lulusan yang telah terserap dunia kerja juga belum dapat dimaksimalkan (Depdiknas, 2008: 64). Sementara jaringan alumni menunjukkan perjalanan pasang surut dan tidak dapat diharapkan dapat membantu sepenuhnya terhadap penyerapan dunia kerja. Informasi-informasi tentang lowongan kerja yang berasal dari industri ataupun lapangan pendidikan belum menampakkan efektivitasnya, sehingga harapan untuk mendorong lulusan memasuki pangsa kerja di dalam negeri sendiri pun tidak dapat diraih secara maksimal. Demikian pula kontribusi alumni terhadap pengembangan kurikulum, jalinan kerja untuk pengembangan program studi di jurusan, jalinan kerja sama alumni untuk pengembangan karir, belum nampak sumbangannya. Kinerja para lulusan FT-UNY merupakan salah satu evaluasi terhadap relevansi program pendidikan yang dilaksanakan di FT-UNY.
5 Studi pelacakan jejak alumni atau survey lulusan atau tracer study telah dijadikan sebagai salah satu persyaratan akreditasi perguruan tinggi dan berbagai program hibah kompetisi. Tracer study menjadi kian penting perannya karena dapat memberikan berbagai informasi penting untuk pengembangan perguruan tinggi, berperan sebagai alat untuk mengevaluasi relevansi antara pendidikan tinggi dengan dunia kerja, dapat menyajikan masukan yang berguna bagi dosen dan administrator untuk peningkatan kinerja, serta masukan bagi para orangtua dalam memantau pendidikan anaknya. Relevansi
merupakan
cerminan
dari
tingkat
sensitivitas
institusi
pendidikan tinggi terhadap lingkungan di mana institusi tersebut berada. Tingkat sensitivitas dapat dilihat dari berbagai aktivitas yang dilakukan oleh institusi tersebut dalam memberikan respon pada lingkungannya dan sangat bergantung pada disiplin atau bidang keilmuan, bentuk-bentuk keterkaitan dan kapasitas yang dimiliki oleh institusi tersebut. Relevansi ditinjau dari 2 (dua) sisi yaitu (1) sisi mutu lulusan dan (2) keterserapan lulusan tersebut pada segmen dunia kerja yang menjadi target. Untuk mendapatkan data dan informasi yang terkait dengan tingkat relevansi, maka perlu dilakukan (1) pemantauan secara berkesinambungan lulusan, dengan studi pelacakan lulusan (tracer study) dan (2)membangun hubungan yang erat dan berkesinambungan dengan pengguna lulusan (employer), seperti industri, pengusaha, pemerintah, dsb. Untuk itu maka dalam penelitian ini FT UNY akan melacak jejak alumni yang telah dididik dan yang telah tersebar di berbagai lapangan kerja, informasi yang diperoleh diharapkan dapat digunakan sebagai bekal untuk pengembangan jaringan kerja antar alumni maupun almamater, serta pengembangan program studi di jurusan. Pelacakan jejak alumni dilakukan untuk (1) menangkap sinyal pasar kerja melalui kacamata para lulusan, (2) melihat hubungan FT-UNY dengan pasar kerja, (3) mendapatkan umpan balik sebagai bekal bagi perbaikan mutu pendidikan, dan (4) membangun jaringan alumni.
6 B. Identifikasi masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di muka, maka permasalahan yang muncul terkait dengan tema penelitian tentang studi penelusuran alumni yang akan dilakukan, teridentifikasi sebagai berikut ini. 1. Pemantauan alumni belum terdata dengan baik, maka untuk peningkatan relevansi proses pendidikan di FT UNY perlu pemantauan serius terhadap alumni, yang cakupannya meliputi data-data : a. Jenis pekerjaan b. Masa tunggu c. Kecocokan kompetensi d. Penghasilan (gaji I ) e. Pengembangan karir (menduduki jabatan, promosi, alih tugas) f. Kepuasan/kenyamanan kerja (diri sendiri dan pengguna, yakin terhadap pekerjaan yang ditekuninya) g. Mobilitas kerja (berapa kali berganti/pindah pekerjaan) h. Cara mendapatkan pekerjaan i. Kesediaan ditempatkan di seluruh Indonesia j. Kelebihan dan kelemahan alumni (karakteristik alumni) k. Jalinan kerja antar alumni 2. Informasi yang terkait dengan masalah kompetensi dan kesesuaian pasar kerja belum terdata dengan baik, terutama informasi yang terkait dengan masalah kompetensi dan pasar kerja dari lulusan FT UNY yaitu: a. Informasi kecocokan job di lapangan dengan PBM b. Informasi bursa kerja c. Organisasi profesi 3. Peran jaringan alumni pada dunia kerja dan kontribusinya pada FT UNY belum nampak kinerjanya dengan baik. 4. Media komunikasi dan kerjasama dengan stakeholder yang masih kurang, dan siapa saja stakeholder pengguna lulusan FT UNY juga belum nampak jelas kelengkapannya.
7 C. Batasan masalah Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada pemantauan alumni dan pencarian informasi kesenjangan kompetensi dan pasar kerja alumni FT UNY lulusan tahun 2006 dan sesudahnya.
D. Rumusan masalah 1. Bagaimana keterserapan alumni FT-UNY di pasar kerja? 2. Bagaimana kesesuaian kompetensi dengan kesempatan kerja yang ada? 3. Apa saja umpan balik dari pengguna lulusan FT-UNY? 4. Apa saja sumbang saran alumni terhadap almamater?
E. Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan berbagai informasi tentang alumni yang terkait dengan data-data berikut ini: 1. Memperoleh data keterserapan lulusan FT UNY di pasar kerja 2. Memperoleh informasi kekesuaian kompetensi dengan kesempatan kerja. 3. Memperoleh umpan balik dari pengguna lulusan FT UNY 4. Memperoleh sumbang saran dari alumni
F. Manfaat penelitian 1. Meningkatkan tingkat relevansi lulusan FT-UNY di pasar kerja. 2. Meningkatkan jalinan kerjasama dan komunikasi dengan pengguna lulusan FT-UNY 3. Meningkatkan jalinan kerjasama antar alumni maupun dengan almamater.
8
BAB II KAJIAN PUSTAKA Untuk memperoleh kajian yang cukup lengkap dan memadai untuk membingkai keutuhan penelitian ini, beberapa pustaka dan teori yang relevan dapat dijadikan landasan sebagai berikut. A. Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (FT UNY) semula adalah Fakultas Keguruan Teknik (FKT) Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Yogyakarta, yang pada tahun 1986 berubah nama menjadi Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) IKIP Yogyakarta. Pada Tahun 1999 sejalan dengan perubahan nama Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Yogyakarta menjadi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), nama FPTK diubah menjadi Fakultas Teknik (FT) UNY yang memiliki Program Studi Pendidikan Teknik S1 Reguler dan Non Reguler dan Program Studi Teknik D3 Reguler dan Non Reguler (Depdiknas, 2004). Kebijakan dan pengembangan Pendidikan Menengah Kejuruan tentang Reposisi Pendidikan Kejuruan menjelang Tahun 2020 menuntut keberadaan guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang memiliki kompetensi dalam memberi pendidikan dan pelatihan kewirausahaan kepada siswa SMK, memberi pembelajaran dengan pendekatan berbasis produksi dengan memberi pengalaman nyata dan bermakna, serta mengembangkan unit produksi sekolah. Untuk memenuhi tuntutan tersebut FT UNY sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dan lembaga penghasil tenaga ahli madya teknik terus dikembangkan selaras dengan tuntutan profesi. Pengembangan yang dilakukan antara lain melalui Proyek Peningkatan Pendidikan Teknik Counterpart World Bank (1976–1980) dan diteruskan dengan proyek Pengembangan Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Kerjasama UNDP (1981–1985). Sejalan dengan pengembangan IKIP Yogyakarta menjadi Universitas Negeri Yogyakarta melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 93 Tahun 1999 tanggal 4 Agustus 1999, juga dilakukan perluasan mandat kepada FT UNY untuk
9 menyelenggarakan pendidikan ahli madya teknik jenjang D3. Penyelenggaraan pendidikan jenjang D3 ahli madya teknik dimaksudkan untuk menghasilkan tenaga kerja profesional dan kompeten yang peluang kerja dan kebutuhannya masih belum tercukupi. Dengan demikian penyelenggaraan pendidikan jenjang S1 kependidikan teknik dan jenjang D3 ahli madya teknik menempatkan FT UNY sebagai LPTK bidang teknik sekaligus pendidikan profesi dengan peran dan fungsi yang sangat strategis. Untuk menjamin pelaksanaan program kegiatan yang terstandar Fakultas Teknik
UNY
sudah
menerapkan
Sistem
Manajemen
yang
berstandar
internasional, mengacu pada International Standardization Organisation (ISO), yaitu melalui sertifikasi ISO-9001: 2000 dalam bidang manajemen mutu. Terhitung mulai bulan Mei 2008 semua Jurusan di lingkungan Fakultas Teknik UNY sudah berhasil mendapatkan sertifikat ISO 9001: 2000, yaitu Jurusan Pendidikan Teknik Mesin, Pendidikan Teknik Elektro, Pendidikan Teknik Otomotif, Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika, Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, dan Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana. Dengan Sertifikat ISO 9001:2000 tersebut, manajemen Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta sudah siap untuk mendukung program “UNY go International” dengan mulai menyiapkan cetak biru (blue print) untuk menuju World Class University. (Depdiknas, 2008: 7) Penerapan sistem manajemen mutu tersebut diimplementasikan dalam Kebijakan Mutu, meliputi 5 hal sebagai berikut: 1. Meningkatkan mutu masukan melalui seleksi jalur bibit unggul, bibit daerah dan Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru. 2. Meningkatkan mutu proses belajar mengajar melalui peningkatan relevansi kurikulum, peningkatan profesionalisme tenaga pengajar, peningkatan kualitas sarana dan prasarana, dan peningkatan kualitas manajemen pembelajaran 3. Meningkatkan indeks prestasi lulusan, penurunan lama studi, dan peningkatan kecepatan memperoleh pekerjaan 4. Meningkatkan kompetensi dosen, tenaga administratif fakultas dan teknisi.
10 5. Memberikan
pemahaman
dan
kesadaran
terhadap
dosen,
pegawai
administratif, teknisi dan semua orang yang terlibat dalam proses belajar mengajar mengenai pentingnya penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran bermutu.(Depdiknas, 2008:10) Saat
ini
Fakultas
Teknik
Universitas
Negeri
Yogyakarta
menyelenggarakan tujuh belas program studi, yang terdiri dari sembilan program studi strata satu kependidikan dan delapan program studi diploma tiga non kependidikan. Adapun nama-nama program studi yang diselenggarakan adalah sebagai berikut. Tabel 1. Program studi yang diselenggarakan FT UNY No.
Program Studi
Jenjang
Jenis
1.
Pendidikan Teknik Elektro
S-1
Kependidikan
2.
Pendidikan Teknik Elektronika
S-1
Kependidikan
3.
Pendidikan Teknik Mesin
S-1
Kependidikan
4.
Pendidikan Teknik Otomotif
S-1
Kependidikan
5.
Pendidikan Teknik Sipil dan
S-1
Kependidikan
Perencanaan 6.
Pendidikan Teknik Boga
S-1
Kependidikan
7.
Pendidikan Teknik Busana
S-1
Kependidikan
8.
Pendidikan Teknik Mekatronika
S-1
Kependidikan
9.
Pendidikan Teknik Iinformatika
S-1
Kependidikan
10. Teknik Elektro
D-3
Non-kependidikan
11. Teknik Elektronika
D-3
Non-kependidikan
12. Teknik Mesin
D-3
Non-kependidikan
13. Teknik Otomotif
D-3
Non-kependidikan
14. Teknik Sipil dan Perencanaan
D-3
Non-kependidikan
15. Teknik Boga
D-3
Non-kependidikan
16. Teknik Busana
D-3
Non-kependidikan
17. Teknik Tata Rias dan Kecantikan
D-3
Non-kependidikan (Depdiknas, 2008: 16)
11
B. Studi penelusuran alumni Istilah penelusuran alumni atau tracer study memiliki berbagai macam pengertian, tetapi dari berbagai makna tersebut mempunyai pengertian tujuan yang konvergensif. Schomburg (2003: 13) mendefinisikan bahwa survey lulusan (survey of graduates) dari institusi perguruan tinggi atau studi penelusuran (tracer study) juga disebut survey alumni (alumni survey) atau survey tindak lanjut (follow-up survey). Menurut Finch dan Crunkilton (1979) tujuan tracer study adalah untuk mengetahui mobilitas alumni, seberapa puas alumni terhadap pekerjaannya, pandangan pemberi kerja terhadap kinerja alumni dan yang lebih penting lagi adalah mengetahui seberapa jauh program pendidikan telah mempersiapkan alumni untuk mengembangkan karier lebih lanjut. Halasz dan Behm (1982) mengatakan bahwa tujuan tracer studiy adalah untuk perencanaan program, pembuatan keputusan, pengembangan profesional, perbaikan program, akuntabilitas dan akreditasi. Lebih jauh Schomburg (2003: 36) menyatakan bahwa: …that graduate surveys are popular for “analysis of the relationship between higher education and work.” They provide quantitative-structural data on employment and career, the character of work and related competencies, and information on the professional orientation and experiences of their graduates... Studi penelusuran alumni secara metodologis digunakan untuk menganalisis keterkaitan atau kesesuaian antara lulusan perguruan tinggi dengan lapangan kerja, yang tujuannya untuk melengkapi data yang terkait dengan tenaga kerja, karir, keterkaitan karakter kerja dan kompetensi, serta berbagai informasi tentang pengalaman lulusan di tempat kerja. Sedangan Pucel (1979) mengkatagorikan tracer study menjadi 4 tujuan yaitu untuk mengetahui: (1) sejarah karier alumni; (2) Status karier / pekerjaan sekarang; (3) penilaian alumni terhadap program pendidikan atas dasar pengelaman kerja mereka; dan (4) evaluasi oleh pemberi kerja atau sejawat. Lain
12 lagi dengan pendapat Meyer dkk (1975) mereka mengklasifikasikan tracer studi menjadi 3, yakni untuk memperbaiki pengajaran dan pembelajaran, membantu alumni mencari kerja, mengumpulkan informasi yang penting sehingga dapat untuk memperbaiki program. Lebih rinci lagi, Haberman (1979) berpendapat bahwa tujuan tracer study adalah untuk menjawab berbagai pertanyaan sebagai berikut: 1. Kompetensi pengetahuan apakah yang dirasa sangat berguna dalam melaksanakan tugas sehari-hari? 2. Seberapa baik para alumni mempersiapkan kompetensi pengetahuan vital yang berkaitan dengan tugas rutin mereka? 3. Kompetensi pengetahuan alumni apakah yang telah dipersiapkan dengan baik dan dirasa vital serta lebih unggul dibandingkan yang dimiliki alumni lainnya? 4. Kompetensi instruksional apakah yang dirasa sangat berguna dalam melaksanakan tugas sehari-hari? 5. Seberapa baik para alumni mempersiapkan kompetensi instruksional vital yang berkaitan dengan tugas rutin mereka? 6. Kompetensi instruksional alumni apakah yang telah dipersiapkan dengan baik dan dirasa vital serta lebih unggul dibandingkan yang dimiliki alumni lainnya? 7. Kompetensi-kompetensi apakah yang tidak ditawarkan tetapi para alumni sangat membutuhkan untuk melaksanakan tugasnya? 8. Kompetensi-kompetensi
apakah
yang
tidak
diperoleh
dari
lembaga
pendidikannya tetapi para alumni membutuhkan untuk pelaksanaan tugasnya? Di samping itu, Pusat Penelitian Nasional Pendidikan Kejuruan Amerika Serikat (1987) juga memberikan paparan tentang tujuan tracer study sebagai berikut: 1. Menentukan jumlah dan jenis pekerjaan yang dimasuki oleh alumni secara lokal, regional maupun nasional 2. Mempelajari sejauh mana para alumni telah menerapkan pendidikannya di lapangan. 3. Menemukan sejauh mana mobilitas alumni dalam dunia kerja.
13 4. Mendapatkan informasi dari alumni tentang kecukupan program pendidikan jika dikaitkan dengan pekerjaannya 5. Mengetahui dengan pasti mengapa mereka drop out sebelum penyelesaian program. 6. Menentukan bagaimana sekolah dapat membantu alumni sehubungan dengan pengembangan profesinya. 7. Menemukan sejauh mana para alumni berkeinginan untuk melanjutkan pendidikannya lebih lanjut 8. Menentukan kesulitan-kesulitan yang dialami alumni. Menurut beberapa lembaga akreditasi pendidikan guru di Amerika Serikat seperti National Council for Accreditation of Teacher Education (1982), National Association of State Directors of Teacher Education Association (1981), dan Organisasi Profesi guru diharuskan melakukan tracer study. Dengan kata lain, agar bisa memelihara program pendidikan guru dapat diterima, dibutuhkan evaluasi secara kontinu terhadap para alumni. Dari berbagai telaah literatur seperti diuraikan di atas, dapat disarikan bahwa tracer study sangat diperlukan agar institusi-institusi pendidikan untuk meningkatkan kesuksesan dalam mempersiapkan para alumninya memasuki dunia kerja baik di lembaga pendidikan maupun dunia usaha/industri. Dapat disimpulkan bahwa fokus tujuan tracer study adalah untuk mencari informasi yang dapat digunakan untuk membuat keputusan perbaikan dan pengembangan program pendidikan sehingga para alumni yang dihasilkan dalam memasuki dunia kerja memperoleh keberhasilan yang tinggi. C. Peranan alumni Indikator keberhasilan proses pendidikan dapat dilihat dari keberhasilan alumni dalam menjalankan peran mereka di berbagai bidang pekerjaan yang mereka jalani secara profesional sesuai minat dan kemampuan yang mereka punyai. Dengan demikian alumni yang satu dengan yang lainnya mempunyai karakteristik pengalaman kerja yang berbeda. Pengalaman kerja yang telah ditekuni kemungkinan sama atau tidak sama, bahkan berbeda dengan kompetensi yang ditekuni waktu kuliah, artinya kesesuaian kompetensi dengan peran di
14 tempat kerja berbeda. Perbedaan ini yang perlu diakomodasi oleh lembaga pendidikan (dalam hal ini FT UNY) sebagai pencetak tenaga kependidikan, apa saja informasi yang dapat dipakai bahan pembenahan program yang harus dikembangkan. Dengan demikian peran alumni sangat diperlukan sekali keberadaannya, karena alumni dapat dipakai sebagai mitra untuk pengembangan program yang akan dilaksanakan FT UNY. Jika ditelaah secara seksama peran alumni banyak sekali, menurut Widyanto (2010: 1) ada 4 peran alumni terhadap almamater yaitu: (1) alumni dapat berperan sebagai katalis dengan memberikan berbagai masukan kritis dan membangun kepada almamater mereka, artinya pengalaman mereka dapat menghasilkan dan menawarkan berbagai konsep, ide, pemikiran, masukan dan kritik yang membangun; (2) sesuai peran alaminya alumni yang berprestasi dan memiliki kompetensi yang mumpuni dapat memainkan fungsi penting dalam membangun opini publik; (3) alumni sebagai produk utama dari lembaga pendidikan juga diharapkan mampu mengembangkan jaringan dan membangun pencitraan insitusi di luar. Artinya pengembangan jaringan oleh alumni merupakan potensi strategis untuk membuka berbagai peluang dan meningkatkan daya saing suatu almamater pendidikan karena manfaatnya yang akan berdampak secara langsung pada sesama alumni; (4) keberadaan alumni di berbagai bidang usaha, lapangan pekerjaan dan institusi pendidikan dapat memberikan gambaran dan inspirasi kepada lembaga pendidikan, sehingga pada gilirannya dapat memotivasi para calon lulusan dalam menentukan prioritas dan cita-cita mereka ke depan.
15 BAB III METODE PENELITIAN Untuk mendapatkan hasil penelitian yang komprehesif, penelitian ini menerapkan strategi yang mengacu pada metode penelitian ilmiah, yang meliputi: A. Desain Penelitian Desain penelitian yang akan dilaksanakan terkait dengan tema ini adalah penelitian penelusuran alumni (tracer study), strategi yang akan dilakukan menggunakan survey, dan secara analitis ini merupakan penelitian deskriptifkualitatif. Secara garis besar ada 3 ubahan yang akan dipantau, yaitu karakteristik alumni, informasi perkembangan, dan masukan pengembangan program. Karakteristik alumni merupakan data kuantitatif dan fakta nyata yang dialami alumni yang mencakup: tunggu, penghasilan,
Jenis pekerjaan, cara mendapatkan pekerjaan, masa pengembangan karir, Kepuasan/kenyamanan kerja,
mobilitas kerja, kecocokan kompetensi, dan kesediaan ditempatkan di seluruh Indonesia. Ubahan informasi perkembangan merupakan data kualitatif yang mencakup informasi tentang peluang kerja, organisasi profesi, perkembangan budaya kerja, perkembangan teknologi, jalinan kerja antar alumni, dan kelebihan dan kelemahan alumni. Sedang ubahan masukan pengembangan merupakan data kualitatif yang mencakup
masukan untuk pengembangan program studi,
pengembangan
pengembangan
kurikulum,
dosen,
pengembangan
tenaga
administrasi, dan sarana/prasarana. Disain penelitian dalam bentuk diagram sebagai berikut.
16
KARAKTERISTI K ALUMNI
TRACER STUDY
INFORMASI PERKEMBANGA N
Jenis Pekerjaan, Cara Mendapatkan Pekerjaan, Masa Tunggu, Penghasilan, Pengembangan Karir, Kepuasan/Kenyamanan Kerja, Mobilitas Kerja, Kecocokan Kompetensi, Kesediaan Ditempatkan Di Seluruh Indonesia
Peluang Kerja, Organisasi Profesi, Perkembangan Budaya Kerja, Perkembangan Teknologi, Jalinan Kerja Antar Alumni, Kelebihan Dan Kelemahan Alumni
Pengembangan Program Studi, Pengembangan Kurikulum, Pengembangan Dosen, Pengembangan Tenaga Administrasi, Pengembangan Sarana/Prasarana.
MASUKAN PERBAIKAN PROGRAM
Gambar 1: Desain Penelitian Menurut Schomburg (2003: 12) ada tiga konsep tahapan survey dalam pelaksanaan tracer study yaitu tahap pengembangan konsep dan instrument, tahap pengumpulan data dan tahap analisa data serta penulisan laporan akhir.
Table 2. Tahapan tracer study. Step 1
Step 2
Concept and Instrument Development
Data Collection
Step 3 Data Analysis and Report Writing
Tahapan pengembangan konsep dan instrumen yang dilakukan adalah, mendefinisikan tujuan, menentukan strategi survey yang akan dilakukan, merumuskan pertanyaan untuk instrumen, melakukan uji instrument, dan memperbanyak instrument yang akan dipakai. Tahapan pengumpulan data yang harus dilakukan adalah, menyamakan persepsi anggota peneliti dalam hal teknik
17 pengumpulan
data,
mendistribusikan
instrument,
mengumpulkan
dan
mengorganisasi data dari alumni. Tahapan analisis data dan penulisan laporan yang harus dilakukan adalah, memilah dan memilih data yang terkumpul (melakukan koding data), mengolah data, menyiapkan penulisan/pembuatan laporan akhir dan dilanjutkan seminar hasil penelusuran alumni. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di seluruh wilayah
Indonesia dimana alumni
lulusan tahun 2006 sampai dengan 2010 Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
(FT UNY) berada. Waktu penelitian direncanakan mulai awal
Agustus sampai dengan akhir November (4 bulan) termasuk laporan penelitiannya. C. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah alumni semua program studi/jurusan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta lulusan tahun 2006 sampai
dengan 2010. Populasi 17 program studi masing-masing per tahun 40 orang selama 4 tahun diperkirakan
sebanyak 1120 alumni. Sementara itu, jumlah
sampel penelitian direncanakan semaksimal mungkin mendekati jumlah populasi. Teknik pengambilan sampel adalah dengan dokumentasi dilanjutkan dengan teknik snowball. Manakala pemilihan sampel telah jenuh (maksimal), maka jumlah pencarian sampel dihentikan. D. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian disusun berdasarkan berbagai sumber para peneliti terdahulu dengan memodifikasi sesuai dengan permasalahan dan disain penelitian ini. Ada 3 instrumen dalam penelitian ini yaitu (1) karakteristik alumni merupakan data bersekala nominal, (2) informasi perkembangan berupa data kualitatif, dan (3) masukan perbaikan program berupa data kualitatif. Instrument yang digunakan dalam melaksanakan tracing study ini biasanya menggunakan kuesioner ataupun surat elektronik (email). Keterangan yang diperlukan jurusan dari alumni antara lain mengenai gaji pertama, masa tunggu mendapatkan pekerjaan, kesesuaian bidang kerja, serta saran dan masukan bagi pengembangan jurusan.
18 E. Teknik Pengumpulan Data Data dikumpulkan menggunakan angket (terbuka dan tertutup), yang diberikan kepada responden secara langsung, dan atau melalui e-mail, dan atau wawancara melalui media teknologi informasi; bergantung media mana yang memungkinkan responden dapat mengisi angket. Data tentang identitas responden dicari melalui dokumentasi yang ada di FT UNY. F. Analisis Data Dalam penelitian ini ada tiga ubahan dengan data yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif bersekala interval dan nominal. Data yang bersifat kuantitatif dianalisis dengan teknik crosstab dan persentase. Sementara data yang bersifat kualitatif dianalisis secara kategorial.
19 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Setelah dilakukan penelitian semenjak bulan Oktober sampai dengan November 2010 melalui: pengiriman SMS untuk mengakses website penelusuran alumni, pengiriman email angket penelusuran alumni dan pengiriman angket secara langsung dapat diperoleh hasil sebagai berikut. 1. Profil alumni Alumni yang terjaring dalam penelusuran selama dua bulan sejumlah 195 orang tergambar dalam 23 profil yang meliputi: program studi, jenis kelamin, lama studi, pekerjaan sekarang, pengalaman organisasi, studi lanjut yang dilakukan dan alasannya, kesediaan ditempatkan dsb. a. Distribusi alumni berdasarkan program studi meliputi: 17 program studi dengan distribusi sebagaimana digambarkan dalam tabel 1 berikut. Tabel 1. Distribusi Alumni berdasarkan Program Studi Cumulative Keterangan Percent
No
Program Studi
Frekuensi
Persen
1 2 3 4 5 6 7 8
Tidak diketahui Pendidikan Teknik Boga Pendidikan Teknik Busana Pendidikan Teknik Elektro Pendidikan Teknik Elektronika Pendidikan Teknik Mesin Pendidikan Teknik Otomotif Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Teknik Boga Teknik Busana Teknik Elektro Teknik Elektronika Teknik Mesin Teknik Otomotif Teknik Sipil dan Perencanaan Teknik Tata Rias dan Kecantikan Total
1 8 8 29 8 46 33 11
,5 4,1 4,1 14,9 4,1 23,6 16,9 5,6
,5 4,6 8,7 23,6 27,7 51,3 68,2 73,8
5 4 6 5 21 3 6 1
2,6 2,1 3,0 2,5 10,8 1,5 3,1 ,5
76,4 78,5 81,5 84,0 94,8 96,3 99,4 100,0
195
100,0
9 10 11 12 13 14 15 16 19
20 b. Lama studi, rentang waktu lama studi antara 1 sampai dengan 10 tahun dengan distribusi frekuensi sebagaimana digambarkan pada tabel 2 berikut ini. Tabel 2. Lama Studi Lulusan No
Lama Studi (Th) Frekuensi
Persen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 2 3 4 5 6 7 8 10 11 Tidak menjawab Total
3,6 1,5 22,6 29,2 22,1 10,8 5,6 1,5 ,5 ,5 2,1 100,0
7 3 44 57 43 21 11 3 1 1 4 195
Cumulative Percent 3,6 5,1 27,8 57,0 79,1 89,9 95,5 97,0 97,5 98,0 100,0
Keterangan
c. Jenis kelamin lulusan, terdistribusi sebanyak 160 orang laki-laki dan 35 perempuan, digambarkan pada tabel 3 berikut. Tabel 3. Distribusi Lulusan Berdasarkan Jenis Kelamin No 1 2 3
Jenis Kelamin Frekuensi Laki-laki Perempuan Total
160 35 195
Persen 82,1 17,9 100,0
Cumulative Percent 82,1 100,0
Keterangan
d. Pekerjaan Lulusan dikelompokkan dalam 8 kategori, distribusinya digambarkan pada tabel 4 berikut ini. Tabel 4. Distribusi Pekerjaan Lulusan No
Pekerjaan Sekarang
Frekuensi
Persen
1
BUMN/Bank
3
1,5
2 3 4
Guru PNS Guru Swasta Karyawan Industri /Jasa
81 23 45
41,5 11,8 23,0
Cumulative Keterangan Percent 1,5 43,1 54,9 77,9
21 5 6 7 8 9
Dosen PNS Non Guru Wirausaha Lainnya Total
2 9 15 17 195
1,0 4,6 7,7 8,8 100,0
78,9 83,5 91,2 100,0
e. Pengalaman organisasi yang diperoleh oleh lulusan selama menempuh studi, baik pada organisasi intra maupun ekstra kampus dilukiskan pada tabel 5 di bawah ini.
No 1 2 3 4
Tabel 5. Pengalaman Organisasi Lulusan Cumulative Pengalaman Organisasi Frekuensi Persen Keterangan Percent Tidak menjawab 3 1,5 1,5 Ya 123 63,1 64,6 Tidak 69 35,4 100,0 Total 195 100,0
f. Studi lanjut yang dilakukan lulusan terdapat 4 kelompok yaitu tidak diketahui/tidak menjawab, tidak studi lanjut, studi lanjut ke jenjang lebih tinggi dan kursus-kursus. Distribusi frekuensinya digambarkan pada tabel 6 berikut ini. Tabel 6. Studi Lanjut Lulusan No 1 2 3 4 5
Studi Lanjut Tidak menjawab Tidak Studi Lanjut Studi lanjut ke jenjang > Kursus-kursus Total
Frekuensi 2 67 56 70 195
Persen 1,0 34,4 28,7 35,9 100,0
Cumulative Keterangan Percent 1,0 35,4 64,1 100,0
g. Alasan studi lanjut yang dikemukakan oleh lulusan antara lain : daripada menganggur, perlu untguk cari pekerjaan, ilmu masih kurang, ada kesempatan dan untuk memenuhi syarat pekerjaan. Frekuensi selengkapnya sebagaimana pada tabel 7 berikut ini.
22 Tabel 7. Alasan Studi Lanjut No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Alasan Tidak menjawab Tidak studi lanjut/kursus Daripada menganggur Perlu untuk kerja Ilmu masih kurang Ada kesempatan Syarat Pekerjaan Lain-lain Total
Frekuensi
Persen
2 70 6 23 39 26 15 14 195
1,0 35,9 3,1 11,8 20,0 13,3 7,7 7,2 100,0
Cumulative Keterangan Percent 1,0 36,9 40,0 51,8 71,8 85,1 92,8 100,0
h. Pekerjaan yang diharapkan oleh sebagian besar lulusan FT UNY adalah menjadi Guru PNS (53,8%), lainnya ingin menjadi wirausaha (13,3%), PNS non Guru (10,3%), Karyawan industri/jasa, BUMN/Bank, Guru swasta dll. Sebaran selengkapnya dapat dilihat pada tabel 8 berikut.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tabel 8. Pekerjaan yang Diharapkan Lulusan Cumulative Pekerjaan Frekuensi Persen Keterangan Percent Tidak menjawab 3 1,5 1,5 Guru PNS 105 53,8 55,3 Karyawan Industri/Jasa 11 5,6 60,9 BUMN/Bank 17 8,7 69,6 Guru Swasta 4 2,1 71,7 PNS Non Guru 20 10,3 82,0 Wirausaha 26 13,3 95,6 Lainnya 9 4,6 100,0 Total 195 100,0
i. Dalam hal kesediaan ditempatkan di seluruh Indonesia sebagian besar alumni bersedia (76,5%) sedangkan yang tidak bersedia sebanyak 21,5%. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 9 berikut.
23 Tabel 9. Kesediaan ditempatkan di seluruh Indonesia Cumulative `No Kesediaan Frekuensi Persen Keterangan Percent 1 Tidak menjawab 4 2,0 2,0 2 Bersedia 149 76,5 78,5 3 Tidak bersedia 42 21,5 100,0 4 Total 195 100,0 j. Pengetahuan cara melamar kerja lulusan sudah mengetahui (90,8%), sisanya tidak mengetahui (8,2%), sebagimana digambarkan pada tabel 10 berikut.
No 1 2 3 4
Tabel 10. Pengetahuan Cara Melamar Kerja Cumulative Pengetahuan Lamaran Kerja Frekuensi Persen Keterangan Percent Tidak menjawab 2 1,0 1,0 Mengetahui 177 90,8 91,8 Tidak mengetahui 16 8,2 100,0 Total 194 100,0
k. Kapan saatnya mahasiswa diberitahukan cara melamar pekerjaan : 82 orang (42,1%) lulusan menjawab pada tahun ke-4, 45 orang (23,1%) menjawab tahun pertama. Distribusi frekuensi selengkapnya dapat dilihat pada tabel 11 berikut ini.
No 1 2 3 4 5 6 7
Tabel 11. Saat Pemberitahuan Cara Membuat Lamaran Kerja Cumulative Saat Diberitahu Frekuensi Persen Keterangan Percent Tidak menjawab 3 1,5 1,5 Tahun pertama 45 23,1 24,2 Tahun kedua 23 11,8 36,1 Tahun ketiga 38 19,5 55,7 Tahun keempat 82 42,1 97,9 Setelah lulus 4 2,1 100,0 Total 195 100,0
l. Masa tunggu mendapatkan pekerjaan pertama lulusan tergolong cukup bagus, hal ini ditunjukkan bahwa 103 orang (52,8%) lulusan memperolehnya kurang dari 3 bulan, 23,1% dalam waktu 3-6 bulan dan 11,3% dalam waktu 6-12 bulan,
24 serta hanya 7,2% saja lulusan yang dapat pekerjaan pertama lebih dari 12 bulan. Selengkapnya lihat tabel 12 berikut.
No 1 2 3 4 5 6
Tabel 12. Masa Tunggu Dapat Pekerjaan Pertama Lulusan Cumulative Masa Tunggu Frekuensi Persen Keterangan Percent Tidak menjawab 11 5,6 5,6 Kurang dari 3 bulan 103 52,8 58,4 3-6 bulan 45 23,1 81,5 6-12 bulan 22 11,3 92,8 Lebih dari 12 bulan 14 7,2 100,0 Total 195 100,0
m. Proses untuk mendapatkan pekerjaan antara lulusan yang aktif mencari sendiri dan pasif (diajak/dicarikan) cukup seimbang masing-masing 49,2% aktifdan 46,2 pasif, sedangkan yang 4,6% tidak menjawab. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 13 berikut ini.
No 1 2 3 4
Tabel 13. Proses Mendapatkan Pekerjaan Cumulative Proses Frekuensi Persen Keterangan Percent Tidak menjawab 9 4,6 4,6 Pasif (diajak, dicarikan) 96 49,2 53,8 Aktif (mencari sendiri) 90 46,2 100,0 Total 195 100,0
n. Adapun sumber informasi dari mana pekerjaan diperoleh, para lulusan mendapatkan dari berbagai sumber, dimana yang terbanyak dari internet, rekomendasi dosen/alumni, iklan media massa dsb. Data selengkapnya dapat dilihat di tabel 14 berikut.
No 1 2 3 4 5 6 7 8
Tabel 14. Sumber Informasi Mendapatkan Pekerjaan Cumulative Sumber Informasi Frekuensi Persen Keterangan Percent Tidak menjawab 22 11,3 11,3 Internet 41 21,0 32,3 Melamar langsung ke persh 21 10,8 43,1 Rekomendasi dosen/alumni 30 15,4 58,5 Lowongan BKK FT UNY 21 10,8 69,3 Koneksi Saudara 17 8,7 78,0 Outsourching/agen TKI 2 1,0 79,0 Iklan Media massa 22 11,3 90,3
25 9 10
Lainnya Total
19 195
9,7 100,0
100,0
o. Ijazah yang dipergunakan lulusan untuk melamar pekerjaan yang terbanyak adalah S1 (68,7%), D3 (26,7%) dan SMA/sederajat 1,0%. Hal ini digambarkan pada tabel 15 berikut.
No 1 2 3 4 5 6
Tabel 15. Ijazah yang Digunakan untuk Melamar Kerja Cumulative Jenjang Ijazah Frekuensi Persen Keterangan Percent Tidak menjawab 6 3,1 3,1 SMA/sederajat 2 1,0 4,1 D3 52 26,7 30,8 S1 134 68,7 99,5 Lainnya 1 ,5 100,0 Total 195 100,0
p. Hal penting keberhasilan luusan salah satunya ditunjukkan oleh besaran nilai gaji. Untuk gaji pertama yang diterima lulusan 61% kurang dari 1 juta rupiah, 23,1% 1-3 juta rupiah, 5,1% 3-5 juta rupiah, 2,6% 5-7,5 juta rupiah. Selengkapnya terdapat pada tabel 16 berikut ini.
No 1 2 3 4 5 6
Tabel 16. Gaji Pertama yang Diterima Lulusan Cumulative Besaran Gaji Frekuensi Persen Keterangan Percent Tidak menjawab 16 8,2 8,2 < 1 juta rupiah 119 61,0 69,2 1-3 juta rupiah 45 23,1 92,3 3-5 juta rupiah 10 5,1 97,4 5-7,5 juta rupiah 5 2,6 100,0 Total 195 100,0
q. Kesesuaian pekerjaan lulusan menunjukkan bahwa 42,6% sesuai, 22,6% sangat sesuai, sedangkan yang kurang sesuai dan tidak sesuai 35,1% dan 2,6%, artinya sebagian
besar
lulusan
bekerja
sesuai
menggambarkan selengkapnya kondisi tersebut.
dengan
harapan.
Tabel
17
26
No 1 2 3 4 5 6
Tabel 17. Kesesuaian Pekerjaan dengan Harapan Lulusan Cumulative Kesesuaian Harapan Frekuensi Persen Keterangan Percent Tidak menjawab 14 7,1 7,1 Sangat sesuai 44 22,6 29,7 Sesuai 83 42,6 72,3 Kurang sesuai 49 25,1 97,6 Tidak sesuai 5 2,6 100,0 Total 195 100,0
r. Aspek kepuasan kerja lulusan digambarkan pada tabel 18 berikut menunjukkan bahwa mereka yang sangat puas dan puas adalah sebesar 20,0% dan 41,0% (jumlah 61%), sedangkan yang kurang puas dan tidak puas 28,2% an 2,6% (jumlah 30,8%). Tabel 18. Kepuasan Kerja Lulusan No 1 2 3 4 5 6
Kepuasan Kerja Tidak menjawab Sangat puas Puas Kurang Puas Tidak Puas Total
Frekuensi
Persen
16 39 80 55 5 195
8,2 20,0 41,0 28,2 2,6 100,0
Cumulative Keterangan Percent 8,2 28,2 69,2 97,4 100,0
s. Pertimbangan pemilihan pekerjaan sekarang karena kesesuaian ilmu : 47,2%, peroleh pengalaman : 14,9%, gaji memadai : 14,4%, lainnya berupa peroleh keterampilan, peroleh ilmu pengetahuan dsb. Selengkapnya silakan lihat tabel 19 berikut. Tabel 19. Pertimbangan Lulusan dalam Memilih Pekerjaan Sekarang Cumulative No Pertimbangan Frekuensi Persen Keterangan Percent 1 Tidak menjawab 15 7,7 7,7 2 Gaji Memadai 28 14,4 22,1 3 Sesuai keilmuan 92 47,2 69,3 4 Memperoleh pengalaman 29 14,9 84,2 5 Memperoleh keterampilan 6 3,1 87,3
27
6 7 8
Memperoleh ilmu pengetahuan Lainnya Total
10
5,1
92,4
15 195
7,6 100,0
100,0
t. Pendapatan/penghasilan lulusan saat ini digambarkan dalam tabel 20, yang terbanyak berkisar 1-3 juta rupiah (37,4%), 3-5 juta rupiah (23,6%), < 1 juta rupiah (16,4%), 5-7,5 juta rupiah (10,8%), sedangkan lainnya di atas 7,5 juta rupiah 2% dan tidak menjawab 8,2%. Tabel 20. Pendapatan Lulusan saat ini No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pendapatan Tidak menjawab < 1 juta rupiah 1-3 juta rupiah 3-5 juta rupiah 5-7,5 juta rupiah 7,5-10 juta rupiah 10-12,5 juta rupiah >15 juta rupiah Total
Frekuensi
Persen
16 32 73 46 21 2 2 3 195
8,2 16,4 37,4 23,6 10,8 1,0 1,0 1,5 100,0
Cumulative Keterangan Percent 8,2 24,6 62,0 85,6 96,4 97,4 98,5 100,0
u. Kesesuaian pekerjaan lulusan dengan bidang ilmu digambarkan pada tabel 21 menunjukkan bahwa: 80,5% menyatakan sesuai, 128% tidak sesuaidan 6,7% tidak menjawab, artinya sebagian besar lulusan FT UNY bekerja sesuai dengan bidang keilmuannya.
No 1 2 3 4
Tabel 21. Kesesuaian Pekerjaan dengan Bidang Ilmu Lulusan Cumulative Kesesuaian Frekuensi Persen Keterangan Percent Tidak menjawab 13 6,7 6,7 Sesuai 157 80,5 87,2 Tidak sesuai 25 12,8 100,0 Total 195 100,0
28 v. Kebutuhan lulusan program studi FT UNY digambarkan pada tabel 22 menunjukkan bahwa 47,7% dibutuhkan dan 22,6% sangat dibutuhkan, sementara hanya 18,5 yan kurang dibutuhkan dan 3,1% tidak dibutuhkan. Hal ini berarti program studi di FT UNY masih prospektif karena lebih dari 70 dalam kategori dibutuhkan.
No 1 2 3 4 5 6
Tabel 22. Kebutuhan Lulusan Prodi di tempat Kerja Cumulative Kebutuhan Lulusan Prodi Frekuensi Persen Keterangan Percent Tidak menjawab 16 8,2 8,2 Sangat dibutuhkan 44 22,6 30,8 Dibutuhkan 93 47,7 78,5 Kurang dibutuhkan 36 18,5 96,9 Tidak dibutuhkan 6 3,1 100,0 Total 195 100,0
w. Mobilitas kerja lulusan FT UNY ditunjukkan oleh perpindahan kerja atau pengalaman kerja sebelumnya sebelum berada pada pekerjaan sekarang. Dalam hal ini tabel 23 menunjukkan bahwa antara lulusan yang mempunyai pengalaman kerja dan yang tidak mempunyai pengalaman kerja porsinya hampir berimbang, yaitu 50,3% dan 43,6% ditambah yang tidak memberi jawaban sebesar 6,1%. Ini berarti komitmen dan loyalitas pekerjaan lulusan masih relatif baik karena jarang pindah kerja.
No 1 2 3 4
Tabel 23. Pengalaman Kerja Sebelumnya Cumulative Pengalaman Frekuensi Persen Keterangan Percent Tidak menjawab 12 6,1 6,1 Pernah 98 50,3 56,4 Tidak Pernah 85 43,6 100,0 Total 195 100,0
2. Umpan Balik Lulusan Beberapa umpan balik yang dapat direkam dari masukan lulusan antara lain berupa saran akan kebutuhan penambahan muatan pembelajaran. Kebutuhankebutuhan ini dapat dikelompokkan dalam beberapa macam pengetahuan seperti
29 manajemen, pengembangan diri, kompetensi bidang studi, komunikasi dan penunjang. a. Kependidikan: meliputi metodologi pengajaran, tata cara mengajar, teknik pembelajaran, peningkatan kompetensi, penerapan kurikulum intregasi, teori kejuruan, teori pendidikan, psikologi pendidikan, kurikulum pendidikan, manajemen pelatihan, manajemen kependidikan, kemampuan pembauatan
media
mengajar,
pengetahuan
penyusunan
perangkat
pembelajaran lengkap, inovasi dan kreatifitas metode pembelajaran dan media pengajaran, pendidikan dan kurikulum, psikologi pendidikan dan metode mengajar, peningkatan kemampuan matakuliah praktik agar memadai untuk diterjunkan langsung ke dunia pendidikan, serta materi yang diajarkan masih sangat kurang. b. Manajemen : meliputi kebutuhan akan pengetahuan tentang kerjasama tim, tangung jawab, peka dan tanggap terhadap isu-isu terbaru yang berkembang di dunia usaha dan dunia industri. c. Pengembangan diri, meliputi : kepemimpinan, kewirausahaan, mental dan disiplin,
penguasaan
menyampaikan
bahasa
pendapat,
asing,
menerima
komunikasi pendapat,
dan
negosiasi,
analisis
keadaan,
ketrampilan berbicara. d. Kompetensi bidang studi: teknologi manufaktur, teori dasar mesin, komputer jaringan dan implementasinya di dunia kerja, safety, QC&QMS, e. Kompetensi
kependidikan:
metode
mengajar,
penguasaan
materi,
penerapan kurikulum integrasi, pengembangan kurikulum dan alat peraga pembelajaran berbasis media interaktif, KKN PPL perlu ditingkatkan f. Kompetensi penunjang bidang studi seperti matematika, fisika, teknologi informasi. g. Kemampuan bidang keahlian tertentu: 1) Busana dan rias : kemampuan manajemen usaha busana, desain busana, manajemen pertunjukan dan fashion show dsb. 2) Mesin : pengelasan, CNC, pneumatika-hidrolika, Tools management, teknologi bahan
30 3) Listrik : Komputer Jaringan, PLC, Robotics, Mechatronics, 4) Elektronika : Control System, elektronika analog dan digital 5) Sipil : Perhitungan struktur sebaiknya diambil dari sample lapangan dan bagaimana
cara
menyelesaikannya.-
Perencanaan
Bangunan
Dari
pembuatan RAB sampai Penerapan di lapangan.- Gambar dari menggambar denah sampai Penutup atap agar diterangkan agar mahasiswa tahu cara menggambar yang benar. AUTOCAD, SAP, dan program yang berkaitan dengan dunia teknik sipil dan perencanaan. 6) Otomotif : Kemampuan identifikasi komponen, kemampuan melakukan overhaul dan kemampuan analisa gangguan/trouble shooting. 3. Umpan balik pengguna lulusan Beberapa umpan balik dari pengguna lulusan dapat dirangkum dan dirumuskan sebagai berikut. a. Dipisahkan antara KKN dengan PPL walaupun di sekolah yang sama, perbanyak pengabdian oleh dosen di sekolah seperti bimbingan karya tulis ilmiah dsb. b. Bagi tenaga pendidikan perlu belajar di lapangan langsung sehingga lebih dominan praktisi c. Tingkatkan pembelajaran berbasis multimedia d. Pengembangan kurikulum perlu disesuaikan dengan SMK, metodologi pengajaran perlu kajian ulang & penyempurnaan e. Sebaiknya setiap mahasiswa diberikan kemampuan atitude supaya ketika telah bekerja memiliki kepedulian sosial yang tinggi sehingga tidak hanya mengejar materi tapi mengejar kualitas pengembangan sumber daya manusia Indonesia. f. Bagus untuk membekali lulusan FT perlu membekali karakter kepribadian agar menjadi lulusan yg memiliki kompetensi, kualitas dan empati. g. Kewirausahaan terapan dalam rangka melaksanakan program pemerintah khususnya pendidikan kejuruan hendaklah FT UNY dapat menyiapkan lulusannya tidak hanya dari skillnya saja, tetapi soft skill bagi mahasiswa, shg lulusan FT akan memiliki kompetensi, kualitas dan berhati/berempati.
31 h. Bahasa Inggris dan kemampuan ESQ. i. Pelatihan kepemimpinan sangat diperlukan dan kompetensi harus ditingkatkan sesuai dengan kemajuan dunia kerja pada saat ini maupun yang akan datang. j. Penajaman pada aspek Skill dan Ketrampilan Mengajar. k. Jurusan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat l. Prasarana yang lebih memadai m. Pengembangan jurusan baru di bidang alat berat n. Koleksi buku diperbanyak o. Peningkatan layanan dalam birokrasi dan alur birokrasi selama kami kuliah, kami menilai birokrasi di FT UNY sangatlah memusingkan mahasiswa (semoga ke depan mahasiswa dapat di mudahkan dalam urusan birokrasi) p. Pendidikan FT UNY merupakan kampus dengan kualitas pendidikan yang bergengsi
dan
berdedikasi,
hanya
perlu
ditingkatkan
pemahaman
penguasaan metode pembelajaran dan pemahaman pada materi ajar. q. Mohon dikelola lagi BKK di FT UNY untuk menunjang dan mensupport informasi bagi lulusan UNY. r. Tolong ditambahkan program pengembangan diri untuk tiap jurusannya, perbanyaklah mengenai entrepreneurship. s. Mohon juga diadakan untuk spesifikasi jurusan sehingga dalam pembelajaran lebih terarah dan mantap dalam belajar. t. Mahasiswa dibekali dengan rasa cinta tanah air yang tinggi dan
bisa
mengutamakan kepentingan negara u. Kedisiplinan mahasiswa mohon ditingkatkan, jauhi rasa iri, dengki dan meri. v. Perlunya tambahan mata kuliah khususnya gambar teknik yang didukung oleh beberapa software gambar sehingga ketika di industri lulusan bisa beradaptasi dengan cepat dan baik. w. Perlunya SKS tambahan untuk proses permesinan, sebagai alumni kurang puas dengan mata kuliah proses permesinan yang terlalu singkat, tidak
32 berbobot dan dirasa sudah kadaluarsa karena ketika masuk ke dunia industri dirasakan pengetahuan permesinan sangat dangkal dan ketinggalan.
B. Pembahasan Dari hasil penelitian yang dipaparkan di muka, beberapa hal penting yang harus dikaji dan dibahas untuk memperoleh masukan dalam pengembangan FT UNY antara lain: 1. Daya serap terhadap lulusan FT UNY dapat dilihat dari masa tunggu, bidang pekerjaan yang dilakukan lulusan, gaji pertama, gaji/pendapatan sekarang dan kemampuan melaksanakan tugas. Masa tunggu lulusan untuk mendapatkan pekerjaan pertama lulusan FT UNY termasuk baik, hal ini dibuktikan dengan data bahwa kurang dari 3 bulan sebanyak 52,8%, 3-6 bulan sebanyak 23,1%., lebih dari 12 bulan sebanyak 7,2% sementara yang 5,6% tidak memberikan jawaban. Dari aspek ini artinya lulusan FT UNY sangat mudah memperoleh pekerjaan dan mudah diserap oleh masyarakat. 2. Gaji pertama lulusan adalah cerminan penghargaan masyarakat terhadap kompetensi lulusan, dalam hal ini masih tergolong rendah, hal ini nampak dari data bahwa : kurang dari 1 juta rupiah sebanyak 61%, 1-3 juta rupiah sebanyak 23%, 3-5 juta rupiah sebanyak 5,1% dan 5-7,5 juta rupiah sebanyak 2,6%, sedangkan
yang
tidak
menjawab
sebanyak
8,2%.
Selanjutnya
penghasilan/pendapatan lulusan yang diterima saat ini dapat dilihat dari data bahwa kurang dari 1 juta rupiah sebanyak 16,4%, 1-3 juta rupiah sebanyak 37,4%, 3-5 juta rupiah sebanyak 23,6% dan 5-7,5 juta rupiah sebanyak 10,8%, 7,5-10 juta rupiah sebanyak 1%, 10-12,5 juta rupiah sebanyak 1% dan lebih dari 15 juta rupiah sebanyak 1,5%, sedangkan yang tidak menjawab sebanyak 8,2%. Hal ini artinya setelah bekerja mereka secara bertahap mampu meningkatkan penghasilan, yang hal ini berarti juga penghargaan yang diterima meningkat sesuai lama bekerjanya. 3. Peningkatan kompetensi kependidikan menjadi tuntutan mutlak agar lulusan mampu berperan secara optimal menjadi seorang guru dan tenaga kependidikan lainnya. Beberapa masukan yang berasal baik dari lulusan atau
33 pengguna lulusan menggambarkan bahwa masih terdapat kesenjangan yang perlu untuk diperbaiki. Hal tersebut antara lain berupa: dipisahkan antara KKN dengan PPL walaupun di sekolah yang sama, perbanyak pengabdian oleh dosen di sekolah
seperti bimbingan karya tulis ilmiah dsb.; tenaga
pendidikan perlu belajar di lapangan langsung sehingga lebih dominan praktis; tingkatkan pembelajaran berbasis multimedia; pengembangan kurikulum perlu disesuaikan dengan SMK; dan metodologi pengajaran perlu kajian ulang dan penyempurnaan. 4. Kemampuan melaksanakan tugas lulusan yang merupakan tanggapan lulusan sendiri maupun dari pengguna lulusan dalam kategori sangat baik. Rentangnya dari angka 1 sangat baik, 2 baik, kurang baik dan 4 tidak baik yang meliputi 12 kompetensi: bahasa Inggris, IT, Metodologi penelitian, kerja sama tim, komunikasi lisan, komunikasi tertulis, pengetahuan umum, leadership, pemberdayaan masyarakat, teori keahlian khusus, praktik keahlian khusus dan manajemen organisasi. Dari dua sisi lulusan dan pengguna diperoleh angka rerata 1,5 dan 1,1, hal ini berarti lulusan FT UNY pada kategori antara sangat baik dan baik. (data lengkapnya silakan diperiksa pada lampiran). Hal ini sangat membanggakan karena lulusan FT UNY mampu mengemban tugas yang dipercayakan kepadanya, namun demikian hal ini bukan berarti program telah sempurna, karena ada beberapa saran dan masukan, baik dari lulusan sendiri maupun dari para pengguna. 5. Adapun berbagai saran dan usul untuk peningkatan program FT UNY yang dapat dikelompokkan dalam bidang: manajemen, bahasa asing, kemampuan mengajar, kemampuan/kompetensi bidang studi. Hal ini berarti masih banyak kekurangan yang harus disempurnakan, utamanya menyangkut bidang-bidang yang disarankan sebagaimana tersebut di atas, seperti kompetensi manajemen perlu diberi porsi yang memadai karena lulusan FT UNY dalam pekerjaaan sudah menempati pos pimpinan sehingga harus menguasai aspek-aspek manajerial
di
perusahaan/industri,
misalnya
kerjasama, problem solving, negosiasi, dsb.
pengambilan
keputusan,
34 7. Saran/masukan yang spesifik berkenaan kemampuan kependidikan: meliputi metodologi pengajaran, tata cara mengajar, teknik pembelajaran, peningkatan kompetensi, penerapan kurikulum intregasi, teori kejuruan, teori pendidikan, psikologi manajemen
pendidikan,
kurikulum
kependidikan,
pendidikan,
kemampuan
manajemen
pembauatan
media
pelatihan, mengajar,
pengetahuan penyusunan perangkat pembelajaran lengkap, inovasi dan kreatifitas metode pembelajaran dan media pengajaran, pendidikan dan kurikulum, psikologi pendidikan dan metode mengajar, peningkatan kemampuan matakuliah praktik agar memadai untuk diterjunkan langsung ke dunia pendidikan, serta materi yang diajarkan masih sangat kurang. Selain itu juga saran agar dipisahkan antara KKN dengan PPL walaupun di sekolah yang sama, perbanyak pengabdian oleh dosen di sekolah seperti bimbingan karya tulis ilmiah dsb. Ini berarti kiprah lulusan masih sangat diperlukan dan diperhitungkan sebagai nilai plus oleh sekolah dan lembaga pendidikan yang ada. Oleh karena itu hal ini harus selalu ditingkatkan mutunya secara terus menerus.
C. Keterbatasan Penelitian Beberapa keterbatasan yang ada pada penelitian ini meliputi: keterbatasan waktu, keterbatasan jangkauan lokasi keberadaan alumni, sehingga belum semua alumni dapat memberikan datanya secara akurat, sehingga perlu dilakukan lagi tambahan waktu dan jangkauan sasaran alumni melalui berbagai cara, seperti secara langsung bertemu dengan alumni pada berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh institusi terkait seperti seminar, kunjungan kerja dsb. Harapannya adalah dapat memperoleh data yang lebih luas, lebih banyak dan lebih akurat.
35 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Beberapa simpulan yang dapat ditarik dari penelitian tentang lulusan FT UNY ini antara lain sebagai berikut: 1. Serapan alumni lulusan FT UNY di pasar termasuk baik, ini ditunjukkan oleh singkatnya masa tunggu lulusan dalam memperoleh pekerjaan pertama, yaitu kurang dari 3 bulan sebanyak 52,8%, 3-6 bulan sebanyak 23,1%. 2. Kompetensi lulusan dibandingkan dengan kesempatan kerja yang ada relatif baik, kalaupun ada kekurangan itu dalam aspek kompetensi penunjang keahlian dan aspek manajerial dan kepemimpinan. 3. Umpan balik dari pengguna lulusan FT UNY dari industri meliputi perlunya peningkatan kompetensi: manajerial, kepemimpinan, bahasa asing (Inggris), teknologi informasi dan soft skill. 4. Beberapa saran dari alumni atau lulusan FT UNY dan pengguna untuk pengembangan kompetensi lulusan dalam bidang industri/produksi, meliputi: metodologi pengajaran, tata cara mengajar, teknik pembelajaran, peningkatan kompetensi, penerapan kurikulum intregasi, teori kejuruan, teori pendidikan, psikologi pendidikan, kurikulum pendidikan, manajemen pelatihan, manajemen kependidikan,
kemampuan
pembauatan
media
mengajar,
pengetahuan
penyusunan perangkat pembelajaran lengkap, inovasi dan kreatifitas metode pembelajaran dan media pengajaran, pendidikan dan kurikulum, psikologi pendidikan dan metode mengajar, peningkatan kemampuan matakuliah praktik agar memadai untuk diterjunkan langsung ke dunia pendidikan, serta materi yang diajarkan masih sangat kurang, dipisahkan antara KKN dengan PPL walaupun di sekolah yang sama, perbanyak pengabdian oleh dosen di sekolah seperti bimbingan karya tulis ilmiah dsb.; tenaga pendidikan perlu belajar di lapangan langsung sehingga lebih dominan praktis; tingkatkan pembelajaran berbasis multimedia; pengembangan kurikulum perlu disesuaikan dengan SMK; dan metodologi pengajaran perlu kajian ulang dan penyempurnaan.
36 B. Saran-saran 1. Walaupun serapan lulusan FT UNY sudah cukup baik, namun idealnya harus 100% sehingga perlu diupayakan melalui berbagai program, seperti pemasaran lulusan, bursa kerja khusus, career day serta kegiatan lain yang sekiranya mampu menarfik industri untuk menyerap luusan FT UNY lebih banyak lagi. 2. Untuk meningkatkan kesesuaian kompetensi dengan kesempatan kerja yang ada perlu dilakukan kajian yang lebih dalam mengenai isi materi kurikulum FT UNY berdasarkan klasifikasi jabatan Indonesia yang diterbitkan
oleh
depnaker,
sehingga
makin
sempit
kesenjangan
kemampuan lulusan dengan kebutuhan di industri. 3. Umpan balik dari industri yang mendesak untuk segera dikembangkan adalah peningkatan program soft skill dan karakter lulusan berupa kemampuan manajemen, bahasa asing, dan teknologi informasi. 4. Sejalan dengan umpan balik industri pengguna lulusan, saran dari lulusan yang relevan dikembangkan juga hampir sama berupa peningkatan program soft skill dan karakter lulusan berupa kemampuan manajemen, bahasa asing, dan teknologi informasi, serta kemampuan kompetensi pembelajaran.
37 DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan Nasional, (2004). Peraturan Akademik. Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta : UNY Departemen Pendidikan Nasional, (2008). Buku Informasi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta: FT UNY. Finch, C.R. & Crunkilton, J.R. (1979). Curriculum Development in Vocational and Technical Education: Planning Content and Implementation. USA: Allyn & Bacon, A Viacom Company Needham Heights, MA 02494 Haberman, Martin. (1994). The Top 10 Fantasies of School Reformers. Phi Delta Kappan, v75 n9 p689-92 May 1994 Halasz, Ida; Behm, Karen. (1982). Evaluating Vocational Education Programs. A Handbook for Corrections Educators. Research and Development Series No. 227. National Center for Research in Vocational Education, National Center Publications, Box F, 1960 Kenny Rd., Columbus, OH 43210 Mayer, Warren G, (1970). Coordination in cooperative vocational education. Ohio: Charles. E. Marril Publishing company. NCATE. (1987). Standards and Guidelines for Curriculum Excellence in Personnel Preparation Programs in Special Education. The Council for Exceptional Children, Publication Sales, 1920 Association Dr., Reston, VA 22091 Pucel, David J. (1972). The Wilms Study: Analysis of Methodology. Journal of Vocational Education Research, 1, 1, 3-10, Win 76. Schomburg, Harald, (2003). Handbook for graduate tracer studies. Centre for Research on Higher Education and Work University of Kassel. First published. Bonn, Germany: Deutsche Gesellschaft für Technische Zusammenarbeit (GTZ) GmbH. Subiyono, dkk, (2006). Penelusuran alumni S1 jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY. Laporan penelitian. Yogyakarta: PT Mesin FT UNY. Widyanto, Hanif A, (2010). Peran Strategis Alumni Bagi Pengembangan Sekolah. Majalah
elektronik
Ikastara,
Edisi
25
Januari
2010.
Situs http://edukasi.kompasiana.com/2010 /01/25/peran-strategis-alumnibagi-pengembangan-sekolah/
38