PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE AND REVIEW DISERTAI LKS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP PERTIWI I PADANG Rusliadi1, Mukhni2, Zulfa Amrina1 1
Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendididikan, Universitas Bung Hatta 2 Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Padang email:
[email protected] Abstract The Lack of understanding of mathematical concepts at the second grade students of SMP Pertiwi I Padang is one of factors which became the background of this research. The reason is the students’ difficulty in concentrating to remember the information that they have read and learned before. Beside that, most students do not have and bring their learning equipment. Therefore, the research is done by implementing preview, question, read, reflect, recite, and review strategy with work sheet. The purpose of this research is to determine how the students’ development in understanding mathematical concepts at the second grade studenst’ at SMP Pertiwi I Padang by using strategy PQ4R with work sheet and to determine whather the students’ who apply PQ4R strategy with work sheet is better than the students who do not apply this strategy in understanding of mathematical concepts in conventional learning. This type of research is experimental research. Population is all of the second grade students at SMP Pertiwi I Padang. Samples are class VIII one as experiment class and VIII two as control class. Based on the results of data analysis the conclusion is that students’ understanding of mathematical concepts by using PQ4R strategy with work sheet is better than the students’ understanding of mathematical of concept in conventional learning. Keywords – PQ4R and understanding of mathematical concepts. Pendahuluan Matematika merupakan bidang studi
matematika dibutuhkan konsentrasi yang
yang sangat penting untuk diajarkan kepada
tinggi, dan penghayatan yang mendalam
siswa.
untuk
Akan
tetapi
matematika
tidaklah
dibayangkan
karena
untuk
mengajarkan
semudah untuk
yang
mengajarkan
memahaminya
pembelajaran
agar
matematika dapat
tujuan tercapai
sesuai dengan yang diharapkan.
matematika ada banyak hal yang harus
Tujuan pembelajaran matematika ini
diperhatikan. Salah satunya yaitu harus
terdapat dalam Permendiknas No 22 Tahun
mampunya
menciptakan
2006 pada Standar Isi (SI) yang menyatakan
suasana yang menarik dan kondusif dalam
bahwa tujuan mata pelajaran matematika
pembelajaran, karena untuk mempelajari
sekolah menengah adalah agar siswa mampu:
seorang
guru
1
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah, 2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika, 3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh, 4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain yang memperjelas keadaan atau masalah, 5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
berkonsentrasi untuk mengingat informasi
Dalam pembelajaran matematika guru
Menurut Hamzah B. dan Nurdin (2012:113)
harus memperhatikan lima aspek tujuan dari
„„Strategi ini digunakan untuk membantu
pembelajaran matematika tersebut,
yang
siswa mengingat apa yang dibaca dengan
terpenting adalah guru harus berusaha agar
tujuan untuk mempelajari sampai tuntas bab
siswa dapat memahami konsep matematika
demi bab suatu buku pelajaran‟‟. Sesuai
dengan baik karena pemahaman konsep
namanya strategi PQ4R diawali dengan
matematika merupakan hal pertama yang
melakukan Preview terlebih dahulu, langkah
harus dikuasai.
ini dimaksudkan agar siswa membaca materi
Berdasarkan
telah
mereka
baca
dan
pelajari
sebelumnya. Selain itu peneliti juga melihat beberapa siswa yang tidak memiliki dan membawa
perlengkapan
belajar,
seperti
bahan pelajaran dan buku catatan. Akibatnya pemahaman
siswa
terhadap
konsep
matematika menjadi kurang baik. Tentunya hal ini berpengaruh terhadap hasil belajar matematika yang diperoleh siswa. Dari hasil ulangan harian masih banyak siswa yang memperoleh
nilai
di
bawah
Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 65. Salah membuat
satu
strategi
siswa lebih
aktif
yang
dapat
dan
dapat
membantu siswa untuk berkonsentrasi lebih lama dan membantu siswa mengingat yang mereka baca dan pelajari adalah dengan menggunakan strategi Preview, Questions, Read, Reflect, Resite, and Review (PQ4R).
yang
secara selintas, selanjutnya yaitu, membuat
dilakukan pada tanggal 5 September 2013
pertanyaan tentang bagian materi yang belum
mengenai pembelajaran matematika peneliti
dimengerti (Questions), kemudian siswa
melihat pada saat proses pembelajaran situasi
diminta kembali membaca secara mendalam
dan kondisi kurang kondusif untuk belajar
untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang
sehingga
telah dibuat tadi (Read), setelah menemukan
menyebabkan
observasi
yang
siswa
kesulitan
2
jawaban atas pertanyaan, selanjutnya yaitu melakukan
Reflect,
yakni
siswa
dapat
mengaplikasikan mengenai apa yang mereka baca ke dalam bentuk contoh dan soal latihan yang diberikan, langkah selanjutnya yaitu menyatakan
butir-butir
penting
dengan
membuat intisari dari materi pelajaran yang telah dipelajari (Recite), langkah terakhir yaitu melakukan Review, yakni membaca intisari dari materi yang telah dipelajari. Pembelajaran dengan menggunakan strategi PQ4R
secara
khusus
dirancang
untuk
membantu siswa berkonsentrasi lebih lama, mengingat dan memahami materi yang mereka pelajari secara mandiri. Menurut Langkah-langkah
Trianto yang
harus
(2010:151) dilakukan
dalam strategi PQ4R adalah: a. Preview, langkah pertama ini dimaksudkan agar siswa, membaca selintas dengan cepat. b. Questions, maksudnya mengajukan pertanyaanpertanyaan kepada diri sendiri untuk setiap materi yang ada pada bahan bacaan siswa. c. Read, maksudnya membaca materi secara aktif, dan mencari jawaban terhadap semua pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sebelumnya. d. Reflect, maksudnya selama membaca, siswa tidak hanya cukup mengingat atau menghafal, tetapi untukmemahami informasiyang dipresentasikan dengan cara (1) menghubungkan informasi itu dengan hal-hal yang telah diketahui, (2) mengaitkan subtopik-subtopik di dalam teks informasi yang disajikan, (3)
cobalah untuk memecahkan kontradiksi, (4) cobalah untuk menggunakan materi itu untuk memecahkan masalah-masalah yang disimulasikan dan dianjurkan dari materi pelajaran tersebut. e. Recite, maksudnya siswa diminta untuk merenungkan (mengingat) kembali informasi yang telah dipelajari dengan menyatakan butir-butir penting dengan nyaring dan dengan menanyakan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan, serta meminta mereka membuat intisari dari materi bacaan. f. Review, maksudnya pada langkah terakhir ini siswa diminta untuk membaca catatan singkat (inti sari) yang telah dibuatnya, dan sekali lagi menjawab pertanyaanpertanyaan yang diajukan. Dalam proses pembelajaran selain guru, siswa dan strategi yang digunakan komponen yang sangat berperan penting dan mempengaruhi
pembelajaran
yang
dilaksanakan yaitu tersedianya bahan ajar, salah satu diantaranya yaitu Lembar Kerja Siswa (LKS). Menurut Depdiknas (2007:26) LKS adalah lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan atau diberikan kepada siswa yang dapat berupa teori atau praktek. Dengan adanya LKS, diharapkan dapat membantu dan menambah bahan belajar dan latihan siswa guna memahami konsep matematika. Pemahaman konsep matematika merupakan hal penting dan mendasar yang harus dikuasai siswa. Menurut Peraturan Dirjen Dikdasmen Depdiknas
Nomor
506/C/Kep/PP/2004 3
tanggal 11 November 2004 tentang rapor,
dikategorikan sebagai hasil belajar yang
bahwa indikator siswa memahami konsep
kurang baik.
adalah mampu:
Pemahaman konsep matematika siswa
1. Menyatakan ulang sebuah konsep 2. Mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya 3. Memberikan contoh dan bukan contoh dari suatu konsep 4. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis 5. Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep 6. Menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi tertentu 7. Mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah. Untuk
mengetahui
pemahaman
konsep matematis siswa, terlebih dahulu dilakukan penskoran menggunakan rubrik analitik dengan skala 0-3. Menurut Iryanti (2004:13) „„rubrik analitik adalah pedoman untuk menilai berdasarkan yang ditentukan. Dengan menggunakan
rubrik
ini
sangat penting untuk diperhatikan oleh karena itu pemberian kuis sangatlah penting diberikan. Pemberian kuis bertujuan untuk melihat perkembangan pemahaman konsep matematis siswa. Penelitian mengetahui
ini
bertujuan
bagaimana
untuk
perkembangan
pemahaman konsep matematis siswa selama diterapkan
menggunakan
strategi
PQ4R
disertai LKS dan apakah pemahaman konsep matematis siswa yang menerapkan strategi PQ4R disertai LKS lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMP Pertiwi I Padang. Metodologi Jenis penelitian ini adalah penelitian
dapat
eksperimen. Menurut Arikunto (2007:207)
dianalisa kelemahan dan kelebihan seseorang
“penelitian eksperimen merupakan penelitian
siswa terletak pada kriteria yang mana‟‟.
yang dimaksudkan untuk mengetahui ada
Dalam penelitian ini siswa yang memperoleh
dan
“sesuatu”
yang
dikategorikan sebagai siswa yang paham
lain penelitian eksperimen mencoba meneliti
dengan sedikit mengalami kesalahan dalam
ada tidaknya hubungan sebab akibat.
dan
skala
dari
dikenakan pada subjek selidik”. Dengan kata
kuis
3
akibat
2
menyelesaikan
skala
tidaknya
dikategorikan
Rancangan
model
penelitian
ini
sebagai hasil belajar yang baik. Sedangkan
adalah Randomized Control Group Posttest
skala 1 dan skala 0 merupakan siswa yang
Only Design.
banyak mengalami kesalahan dan tidak dapat menyelesaikan
kuis
yang
diberikan
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Pertiwi I Padang. Teknik pengambilan sampel yang 4
digunakan yakni teknik random sampling.
sampel
Dari
yang
sedangkan perlakuan terhadap kedua sampel
digunakan dalam penelitian ini adalah kelas
berbeda. Perlakuan yang diberikan peneliti
VIII1 sebagai kelas eksperimen dan kelas
pada kelas eksperimen dengan menerapkan
VIII2 sebagai kelas kontrol.
strategi PQ4R disertai LKS dan kuis untuk
hasil
perhitungan,
Variabel
yang
sampel
menjadi
perhatian
berdasarkan
standar
proses,
melihat perkembangan pemahaman konsep
dalam penelitian ini yaitu variabel bebas
matematis
merupakan perlakuan yang diberikan pada
menerapkan
sampel yaitu pembelajaran dengan strategi
Tahap penyelesaian, pada tahap ini dilakukan
PQ4R disertai LKS pada kelas eksperimen
analisis data yang diperoleh selama penelitian
dan
kemudian ditarik suatu kesimpulan.
konvensional
pada
kelas
kontrol.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil
belajar
matematika
siswa
siswa.
Pada
pembelajaran
kelas
kontrol,
konvensional.
Menganalisis data dengan melakukan
yang
uji hipotesis. Uji hipotesis memiliki syarat
diperoleh berdasarkan tes yang diberikan
yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Uji
pada akhir penelitian. Jenis data yang
normalitas dilakukan dengan uji Liliefors.
digunakan adalah data kuantitatif. Sumber
Selanjutnya
data dalam penelitian ini adalah data primer
dengan menggunakan uji F. setelah dilakukan
dari siswa kelas VIII SMP Pertiwi I Padang
uji normalitas dan uji homogenitas, kemudian
yang menjadi sampel dan data sekunder
dilakukan uji hipotesis dengan tujuan untuk
berupa nilai matematika siswa pada ulangan
mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil
harian semester ganjil yang bersumber dari
belajar kelas sampel akibat perlakuan yang
guru bidang studi matematika siswa kelas
diberikan pada kelas eksperimen, maka
VIII SMP Pertiwi I Padang.
dilakukan uji kesamaan rata-rata hasil belajar
uji
homogenitas
dilakukan
Prosedur dalam penelitian ini terdiri
kedua kelas sampel dengan statistik penguji.
dari tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap
Pada penelitian ini sampel berdistribusi
pelaksanaan, dan tahap penyelesaian. Pada
normal dan kedua kelompok data homogen
tahap persiapan, peneliti mempersiapkan hal
sehingga digunakan uji t.
seperti:
mempersiapkan
Rencana
Untuk
memperoleh
data
tentang
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar
pemahaman konsep matematis digunakan
Kerja Siswa (LKS), soal kuis, membuat kisi-
instrumen pengumpulan data berbentuk tes
kisi tes, dan merancang instrumen penelitian
hasil pemahaman konsep matematis. Tes
berupa
konsep
yang diberikan adalah tes berbentuk uraian,
matematis. Tahap pelaksanaan, pada tahap ini
karena pemahaman konsep matematis siswa
pembelajaran yang diberikan kepada kedua
dapat dilihat dari hasil tes uraian. Penilaian
soal
tes
pemahaman
5
dilakukan
dengan
penskoran
untuk
menggunakan mengukur
rubrik
pemahaman
konsep matematis siswa. Agar instrumen yang digunakan baik, dilakukan uji coba soal dan analisis soal uji coba. Analisis soal untuk
Tabel 2: Persentase Siswa yang Tuntas dan tidak Tuntas Berdasarkan Nilai Kuis. Kuis
Nilai
Maksi mum 86,67 93,33 100 90,91 100 86,67
1 2 3 4 5 6
mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat
Minim um 46,67 40 41,67 36,36 22,22 24,44
Berdasakan
̅ (ratarata)
Jumlah tuntas (%)
Jumlah tidak tuntas (%)
67,41 60.49 80,07 65,66 67,43 68,17
59,26 37,04 73,91 52,17 55,17 72,00
40,74 62.96 26,09 47,83 44,83 28,00
nilai
yang
diperoleh
kesukaran, dan daya pembeda soal dari hasil
siswa,
di atas diperoleh soal-soal tes akhir.
persentase siswa yang tuntas setiap kuis
Hasil dan Pembahasan
meningkat berdasarkan KKM yang telah
Pada
bagian
ini
dibahas
maka
ditentukan
dapat
yaitu
diketahui
65.
Untuk
bahwa
melihat
pendeskripsian perkembangan pemahaman
perkembangan
konsep matematis siswa. Perkembangan ini
matematis siswa secara rinci berdasarkan
dilihat dari persentase siswa berdasarkan
persentase ketuntasan nilai kuis siswa dapat
skala pada setiap indikator pemahaman
dilihat pada Gambar 1 berikut:
konsep matematis yang dilakukan pada setiap
pemahaman
konsep
Persentase Ketuntasan
Distribusi
perolehan
persentase
siswa
berdasarkan skala dapat dilihat pada tabel 1
PERSENTASE
akhir pertemuan sebanyak 6 kali pertemuan. 100 50 0
1
2
berikut: Tabel 1: Persentase Siswa Berdasarkan Skala dan Indikator pada Kuis Pemahaman Konsep Matematis. Kuis Kuis Kuis Kuis Kuis Kuis Indikator 6 S 1 2 3 4 5 (%) (%) (%) (%) (%) (%) A
B
C
3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0
50,37 3,70 43,70 2,22
31,85 26,67 40,00 1,84
60,87 21,74 17,39 55,07 31,88 10,14 2,90
30,43 39,13 30,43 56,52 21,74 13,04 8,70 48,31 14,49 16,42 21,26
24,14 41,38 34,48 34,48 34,48 31,04 37,93 44,83 10,34 6,90
100 0 0 0 38,00 25,00 17,00 19,00
Berdasarkan Tabel 1 di atas, dapat dilihat
3
4
5
6
KUIS KE-
bahwa
persentase mengalami
dari
siswa
setiap
pertemuan
berdasarkan
peningkatan
dan
Siswa yang Tuntas
Siswa yang Tidak Tuntas
Gambar 1: Diagram Persentase Ketuntasan dan Ketidak tuntasan siswa tiap kuis yang dilaksanakan.
Berdasarkan gambar 1 di atas, dapat dilihat bahwa persentase ketuntasan dan ketidaktuntasan siswa dalam kuis disetiap pertemuan
mengalami
peningkatan
dan
penurunan. Pada kuis pertama dengan materi pelajaran
menyederhanakan
pecahan,
perkalian dan pembagian pecahan bentuk
skala
alajabar persentase ketuntasan siswa 59,26%,
penurunan.
kemudian pada kuis kedua dengan materi
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari
penjumlahan,
persentase siswa yang tuntas dan tidak tuntas
menyederhanakan pecahan bersusun bentuk
pada tabel 2 berikut ini:
aljabar
persentase
pengurangan
ketuntasan
dan
menurun 6
menjadi 37,04% hal ini menunjukkan bahwa
menandakan pemahaman dan penguasaan
siswa belum memahami konsep matematis
siswa terhadap konsep matematis sudah
dengan baik. Salah satu penyebabnya yaitu
sangat baik.
siswa masih kesulitan dalam merumuskan
Secara
umum konsep
perkembangan
pertanyaan dan menjawab pertanyaan tentang
pemahaman
matematis
siswa
konsep yang teradapat pada materi yang
mengalami peningkatan yang baik hal ini
sedang dipelajari. Hal ini disebabkan materi
dapat dilihat pada gambar di atas pada kuis
yang semakin sulit dan ketidaktelitian siswa
kedua persentase ketuntasan siswa menurun
dalam memahami materi yang dipelajari.
kemudian meningkat pada tiap kuisnya, yaitu
Pada kuis ketiga dengan materi fungsi
37,04% mencapai 72% pada kuis keenam.
(relasi dan menyatakan relasi) persentase
Hal ini menandakan pemahaman konsep
ketuntasan siswa meningkat kembali menjadi
matematis siswa sudah sangat baik.
73,91%, hal ini menandakan pemahaman konsep
matematis
sudah
baik.
tes pemahaman konsep matematis siswa pada
Kemudian pada kuis keempat dengan materi
pertemuan ketujuh di kelas sampel yang
fungsi (pengertian fungsi dan menyatakan
diikuti sebanyak 26 siswa pada kelas
fungsi) persentase ketuntasan siswa kembali
eksperimen dan 22 siswa pada kelas sampel.
menurun
Untuk
menjadi
sangat
Pada bagian ini dideskripsikan hasil
52,17%,
hal
ini
melihat
data
hasil
analisis
tes
menandakan pemahaman dan penguasaan
pemahaman konsep matematis siswa pada
konsep matematis siswa belum begitu baik,
kedua sampel dapat dilihat pada Tabel 3
hal ini dikarenakan materi yang semakin sulit
beikut:
dan beberapa siswa kurang memperhatikan
Tabel 3: Persentase Ketuntasan Siswa Berdasarkan Nilai Hasil Tes Akhir Pemahaman Konsep Matematis Siswa
saat
pembelajaran
berlangsung sehingga
siswa masih kesulitan dalam mengerjakan kuis yang diberikan. Pada kuis kelima dengan materi
korespondensi
menggambar
grafik
satu-satu fungsi
dan
persentase
ketuntasan siswa kembali naik menjadi 55,17%, hal ini menandakan pemahaman dan penguasaan siswa terhadap konsep matematis sudah baik. Kemudian pada kuis keenam dengan materi menghitung nilai fungsi persentase
ketuntasan
siswa
mengalami
Kelas
n
x maks
x min
Rata-rata (̅)
Persentase ketuntasan (%)
Eksperimen
26 22
93 84
53 42
71,60 65,75
65,38 45,45
Kontrol
Dari tabel 3, dapat dilihat bahwa persentase siswa yang tuntas pada kelas eksperimen
dengan
menerapkan
strategi
PQ4R disertai LKS lebih tinggi dibandingkan persentase ketuntasan pada kelas kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa strategi yang diterapkan pada kelas eksperimen memberi pengaruh baik terhadap pemahaman konsep matematis siswa yang berdampak
kenaikan kembali menjadi 72%, hal ini 7
pada nilai rata-rata dan persentase ketuntasan
merefleksikan ke dalam soal-soal latihan
siswa.
yang diberikan serta dapat membuat dan Analisis
tes
pemahaman
konsep
dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian.
menyimpulkan pembelajaran
dari setiap
materi pelajaran yang telah dipelajari.
Untuk menguji hipotesis terlebih dahulu
Selain
itu
dengan
menerapkan
dilakukan uji normalitas dan homogenitas
strategi PQ4R disertai LKS siswa dapat lebih
variansi. Setelah dilakukan analisis data
fokus, konsentrasi dan memiliki bahan
diperoleh kesimpulan bahwa kedua kelas
pelajaran sehingga siswa mudah mamahami
sampel berdistribusi normal dan mempunyai
dan
variansi yang homogen. Dengan demikian
pembelajaran yang dipelajari. Pada tiap akhir
dapat
dengan
pertemuan siswa diberikan kuis dalam bentuk
dianalisis
essay yang berkaitan dengan materi yang
dilakukan
menggunakan
uji
uji
t,
diperoleh thitung
hipotesis setelah
hipotesis H0:
setiap
konsep
dari
telah dipelajari untuk melihat perkembangan
dan ttabel
Ternyata diperoleh
menemukan
maka ditolak.
pemahaman konsep matematika siswa. Untuk
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa yang menerapkan strategi PQ4R disertai LKS lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis
siswa
yang
pembelajarannya
dengan
menerapkan
pembelajaran
konvensional pada kelas VIII SMP Pertiwi I
perkembangan
melihat
hasil
pemahaman
analisis konsep
matematika siswa secara rinci berdasarkan hasil jawaban siswa untuk masing-masing indikator sebagai berikut: a. Menyatakan Ulang Sebuah Konsep Pada kuis ketiga pemahaman siswa untuk menyatakan ulang sebuah konsep
Padang. Berdasarkan deskripsi dan analisis
dari relasi sudah sangat baik, karena pada
data hasil kuis yang diperoleh siswa dapat
umumnya siswa telah dapat menyatakan
dilihat perkembangan pemahaman konsep
ulang sebuah konsep dari relasi. Berikut
matematika siswa pada kelas eksperimen
ditampilkan contoh jawaban dari salah
mengalami peningkatan yang cukup baik
satu siswa:
selama diterapkan strategi PQ4R disertai LKS
dalam
pembelajaran
dengan
menerapakan strategi PQ4R setiap siswa diharapkan membaca materi yang akan dipelajari, membuat pertanyaan, mencari jawaban atas pertanyaan tersebut, dan dapat 8
Pada kuis keempat pemahaman
dapat merumuskan fungsi dengan baik dan
siswa untuk menyatakan ulang sebuah
benar.
konsep dari fungsi (pemetaan) sudah baik,
jawaban dari salah satu siswa yang
karena
memperoleh skala 3:
setiap
siswa
sudah
dapat
Berikut
ditampilkan
contoh
menyatakannya dan tidak terdapat siswa yang tidak dapat menyatakan ulang sebuah konsep dari fungsi (pemetaan). Berikut ditampilkan contoh jawaban dari salah
b. Memberikan Contoh dan Bukan Contoh dari Suatu Konsep
satu siswa: Pada kuis keempat pemahaman siswa untuk memberikan contoh dan bukan contoh dari fungsi sudah sangat baik meskipun terdapat beberapa siswa yang tidak dapat memberikan contoh dan Pada
kuis
kelima
pemahaman
siswa untuk dapat menyatakan ulang sebuah konsep dari korespondensi satu
bukan
contoh
dari
fungsi.
Berikut
ditampilkan jawaban dari salah satu siswa:
sudah cukup baik, karena setiap siswa sudah dapat menyatakannya dan tidak terdapat
siswa
yang
tidak
dapat
menyakannya. Berikut ditampilkan contoh Pada
jawaban dari salah satu siswa:
kuis
kelima
pemahaman
siswa untuk memberikan contoh dan bukan contoh dari korespondensi satu-satu sudah baik, karena rata-rata siswa sudah dapat memberikan contoh dan bukan contoh dari suatu korespondensi satu-satu. Berikut ditampilkan salah satu jawaban siswa: Pada kuis keenam pemahaman siswa untuk dapat menyatakan ulang sebuah konsep dari merumuskan fungsi sangat baik sekali, karena semua siswa 9
algoritma dalam menyelesaikan masalah dan hanya terdapat beberapa siswa saja yang tidak dapat mengaplikasikan konsep atau
algoritma
masalah. c. Mengaplikasikan Konsep atau Algoritma
dalam
Berikut
menyelesaikan
ditampilkan
contoh
jawaban siswa:
Ke dalam Pemecahan Masalah. Pada kuis pertama pemahaman siswa untuk mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah dari Pada
menyederhakan pecahan bentuk aljabar, penjumlahan bentuk aljabar sudah baik karena
sebagian
siswa
sudah
dapat
mengalikasikan konsep atau algoritma dalam menyelesaikan masalah meskipun masih terdapat beberapa siswa yang belum dapat
mengaplikasikan
konsep
atau
algorimta dalam menyelesaikan masalah. Berikut
ditampilkan
contoh
jawaban
konsep konsep
kuis
siswa atau
ketiga
untuk
pemahaman
mengaplikasikan
algorima
dalam
menyelesaikan masalah dari relasi dan menyatakan relasi sudah baik, tetapi masih terdapat beberapa siswa yang belum dapat mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam menyelesaikan masalah. Berikut ditampilkan jawaban dari salah satu siswa:
siswa:
Pada kuis
kedua pemahamana
siswa untuk mengaplikasikan konsep atau
Pada kuis keempat pemahaman
algorima dalam menyelesaikan masalah
konsep
dari
konsep
perkalian,
pembagian
dan
siswa atau
untuk
mengaplikasikan
algorima
dalam
menyederhakan pecahan bersusun bentuk
menyelesaikan masalah dari fungsi dan
aljabar cukup baik, kerena setiap siswa
menyakan fungsi sudah baik, tetapi masih
sudah dapat mengaplikasikan konsep atau
terdapat beberapa siswa yang belum dapat 10
mengaplikasikan konsep atau algoritma
Pada kuis keenam pemahaman
dalam menyelesaikan masalah. Berikut
konsep
ditampilkan jawaban dari satu siswa:
konsep
siswa
untuk
atau
mengaplikasikan
algorima
dalam
menyelesaikan masalah dari menentukan nilai fungsi sudah baik, tetapi masih terdapat beberapa siswa yang belum dapat mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam menyelesaikan masalah. Berikut ditampilkan jawaban dari satu siswa: Pada konsep konsep
kuis
siswa atau
menyelesaikan
kelima
untuk
pemahaman
mengaplikasikan
algorima
dalam
masalah
dari
korespondensi satu-satu dan menggambar grafik fungsi sudah baik, tetapi masih terdapat beberapa siswa yang belum dapat mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam menyelesaikan masalah. Berikut ditampilkan jawaban dari salah satu siswa:
Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan menunjukkan bahwa hasil tes dengan
indikator
pemahaman
konsep
matematis siswa kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Hal ini karena pembelajaran dengan strategi PQ4R disertai LKS yang diterapkan pada kelas eksperimen, siswa dilatih untuk membaca, membuat pertanyaan tentang bagian yang belum dimengerti, mencari jawaban atas pertanyaan yang dibuat, dan melakukan refleksi dari materi
yang
mengerjakan
telah
dipelajari
latihan,
serta
dengan membuat 11
kesimpulan atas materi pelajaran yang telah dipelajari.Dengan menerapkan strategi PQ4R siswa dapat lebih fokus dan berkonsentrasi
Berdasarkan hasil jawaban siswa di
untuk belajar karena siswa lebih fokus
atas, dapat dikatakan bahwa pemahaman
melaksakan langkah-langkah dalam strategi
konsep matematis siswa untuk indikator
PQ4R.
menyatakan ulang sebuah konsep pada Dalam
pembelajaran
matematika
kelas eksperimen lebih baik dari pada
terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan
kelas kontrol. Secara umum hasil jawaban
salah satunya pemahaman konsep matematis
dari kedua kelas sama, namun ada
siswa. Siswa dikatakan memiliki pemahaman
beberapa siswa pada kelas kontrol yang
konsep
dalam
belum benar menyatakannya dan siswa
pembelajaran mereka dapat menunjukkan
kelas eksperimen lebih benar dalam
indikator-indikator
menyatakannya.
yang
baik
apabila
pemahaman
konsep
matematis. Dalam penelitian terdapat tiga indikator, yaitu menyatakan ulang sebuah konsep, memberikan contoh dan bukan contoh
dari
mengaplikasikan
suatu
konsep,
konsep
atau
dan
algoritma
dalam menyelesaikan masalah. Berdasarkan
b. Memberikan Contoh dan Bukan Contoh dari Suatu Konsep Jawaban mayoritas siswa pada kedua kelas sampel dapat dilihat pada gambar berikut: Kelas Eksperimen
hasil jawaban siswa pada tes kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas eksperimen lebih baik dari pada kemampuan
Kelas Kontrol
pemahaman konsep siswa pada kelas kontrol. Hal ini dapat dilihat dari hasil jawaban beberapa
siswa
berdasarkan
indikator
pemahaman konsep matematis berikut: a. Menyatakan Ulang Sebuah Konsep
Berdasarkan hasil jawaban siswa di atas, dapat dikatakan bahwa pemahaman konsep matematis siswa untuk indikator memberikan contoh dan bukan contoh dari
Hasil jawaban mayoritas siswa pada kedua kelas sampel dapat dilihat pada gambar berikut:
suatu konsep pada kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. c. Mengaplikasikan Konsep Atau Algoritma
Kelas Eksperimen
dalam Menyelesaikan Masalah
Kelas kontrol 12
Hasil jawaban mayoritas siswa
mereka temukan sehingga siswa dapat
pada kedua kelas sampel dapat dilihat
menyelesaikan permasalan yang diberikan
pada gambar berikut:
dan membuat sendiri kesimpulan dari
Kelas Eksperimen
pelajaran yang dipelajari. Selain itu, dengan adanya LKS juga membantu dan menambah sumber pelajaran siswa dan evaluasi melalui kuis yang diberikan disetiap akhir pertemuan sehingga kelas eksperimen
Kelas kontrol
dapat
memahami
konsep
matematis dengan baik. Kesimpulan Berdasakan uraian dan hasil analisis Berdasarkan jawaban siswa di atas,
yang telah dipaparkan sebelumnya diperoleh
dapat dilihat bahwa pemahaman konsep
kesimpulan sebagai berikut:
siswa untuk indikator mengaplikasikan
1. Kemampuan
konsep
atau
menyelesaikan
algoritma masalah
pada
pemahaman
konsep
dalam
matematis siswa yang diterapkan strategi
kelas
Preview, Question, Read, Reflect, Recite,
eksperimen juga lebih baik dari pada kelas
and
kontrol.
pembelajaran matematika siswa kelas VIII
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep
SMP
Review
Pertiwi
disertai
1
LKS
Padang
dalam
mengalami
perkembangan yang baik.
matematis untuk setiap indikator pada
2. Pemahaman konsep matematis siswa yang
kelas eksperimen mengalami peningkatan,
menerapkan strategi Preview, Question,
sehingga
bahwa
Read, Reflect, Recite, and Review disertai
pemahaman konsep matematis siswa kelas
LKSlebih baik dari pada pemahaman
eksperimen
konsep
dapat
lebih
dikatakan
baik
dari
pada
matematis
siswa
yang
pemahaman konsep matematis siswa kelas
pembelajarannya
kontrol. Hal ini dapat tercapai dengan
pembelajran konvensional pada kelas VIII
menerapkan strategi PQ4R disertai LKS.
SMP Pertiwi 1 Padang.
Dengan strategi PQ4R masing-masing siswa diminta membaca materi yang dipelajari, membuat pertanyaan tentang bagian yang belum dimengerti, mencari
dengan
menerapkan
Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2007. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
sendiri jawaban dari permasalahan yang 13
Depdiknas. 2007. Pedoman Memilih, Menyusun Bahan Ajar dan Teks Mata Pelajaran: Dilengkapi dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SMP/MTs. Jakarta: Depdiknas. Peraturan Dirjen Pendidikan dasar dan Menengah nomor 506/C/Kep/PP/2004 Tentang Indikator siswa memahami konsep Matematika. Tersedia di www.google.co.id Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 tanggal 23 Mei 2006 tentang Standar Isi (SI). Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana. Uno, Hamzah B dan Mohamad, Nurdin. 2012. Belajar dengan Pendekatan Pailkem: Pembelajran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik. Jakarta: Bumi Aksara.
14