UNITED Catatan Seorang Fans Manchester United
ANDI ISTIABUDI
PENGANTAR Saya pertama kali mulai mengenal dan menyukai Manchester United sejak tahun 1995 ketika masih bersekolah SMP, tepatnya beberapa bulan setelah berlangsungnya Piala Dunia 1994 yang di Amerika Serikat. Saat itu euforia sepakbola dan Piala Dunia begitu terasa di masyarakat Indonesia, terutama sosok dari Roberto Baggio, pemain Italia yang menjadi perbincangan banyak orang. Sepanjang turnamen yang digelar setiap empat tahunan tersebut, Baggio tampil cukup memukau meskipun akhirnya pada babak final Baggio justru menjadi pemain penentu kekalahan Italia dari Brasil dalam drama adu penalti paling terkenal sepanjang sejarah sepakbola modern. Usai Piala Dunia 1994, kompetisi sepakbola di seluruh dunia kembali berjalan terutama liga-liga Eropa. Pada masa itu kompetisi yang tengah populer di tanah air tentu saja adalah Serie-A liga Italia, selain karena beberapa bulan sebelumnya timnas Italia berhasil menjadi finalis Piala Dunia 1994, kompetisi Serie-A juga sudah ditayangkan sejak awal tahun 1990-an oleh RCTI sehingga sudah cukup dikenal di kalangan masyarakat pecinta sepakbola di Indonesia. Kompetisi liga Eropa lainnya termasuk liga Inggris memang sudah dikenal bahkan juga turut disiarkan di televisi, namun popularitasnya saat itu memang masih kalah jauh dibandingkan dengan Serie-A. 2
Lalu bagaimana ceritanya saya kemudian bisa mengenal Manchester United? Adalah seorang Eric Cantona, pemain asal Perancis yang membuat saya jatuh hati kepada klub Inggris yang berdiri tahun 1878 tersebut. Kala itu pemain yang mulai bergabung dengan Manchester United sejak tahun 1992 ini memang tengah berada dalam masa puncak keemasan karirnya sebagai seorang pesepakbola. Cantona benar-benar memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap penampilan dan prestasi Manchester United saat itu. Awalnya saya sama sekali tidak mengetahui informasi tentang Eric Cantona maupun Manchester United. Namun setelah teman-teman di sekolah banyak yang membicarakannya maka saya pun akhirnya penasaran untuk mengetahui lebih banyak tentang keduanya. Pertama kali menonton tayangan cuplikan salah satu pertandingan Manchester United di televisi dimana kebetulan Cantona mencetak gol, sejak itulah saya langsung mengetahui bahwa inilah klub sepakbola dan pemain yang akan saya dukung dan kagumi. Saya selalu yakin bahwa bukan saya yang memilih menjadi seorang fans Manchester United melainkan Manchester United yang menemukan dan memilih saya untuk menjadi penggemar klub yang bermarkas di stadion Old Trafford ini. Lucunya beberapa waktu kemudian saya baru mengetahui kalau kakak saya ternyata juga menyukai Manchester United. Sejak saat itulah saya selalu berusaha mengikuti semua berita dan informasi seputar Manchester United serta menonton pertandingannya. 3
Seingat saya, liga Inggris atau Premier League saat itu awalnya hanya ditayangkan seminggu sekali (akhir pekan) di televisi sekitar pukul 19.00 WIB. Baru pada sekitar tahun 1997-1998 pertandingan liga Inggris mulai ditayangkan menjadi dua kali dalam seminggu pada akhir pekan (Sabtu dan Minggu). Hampir semua pertandingan domestik Manchester United ketika itu memang lebih sering berlangsung pada hari Sabtu dibandingkan dengan hari biasa lainnya. Setiap Sabtu malam jika saya sedang di rumah dan tidak pergi serta kebetulan ada jadwal pertandingan Manchester United, maka saya pasti akan segera bergegas menuju ke ruang keluarga dan menyalakan televisi untuk menyaksikan pertandingan dan mendukung Manchester United. Saya beruntung berkesempatan menyaksikan skuad Manchester United musim 1994/1995 yang masih diperkuat beberapa pemain legendarisnya tahun 1990an seperti Peter Schmeichel, Brian McClair, Garry Pallister, Mark Hughes, Paul Ince, Lee Sharpe, Andrei Kanchelskis dan tentu saja Eric Cantona. Sejumlah pemain muda Manchester United seperti Ryan Giggs, David Beckham, Paul Scholes, Nicky Butt dan Neville bersaudara saat itu juga mulai mendapat kepercayaan dari manajer Alex Ferguson untuk secara bergantian masuk dan bermain bersama skuad utama. Sayangnya saat itu sang Captain Marvel alias Bryan Robson sudah keburu pindah ke Middlesbrough untuk menjadi pemain merangkap manajer.
4
Selama kurang lebih dua musim saya menikmati permainan sepakbola indah ala Manchester United sebelum akhirnya muncul pemberitaan mengejutkan bahwa Cantona memutuskan pensiun dari sepakbola profesional pada akhir musim 1996/1997. Mungkin tidak ada yang pernah menyangka bahwa Cantona bakal pensiun dalam usia 30 tahun, pasalnya masih ada kesempatan beberapa tahun baginya untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya di lapangan hijau bersama Manchester United. Disinilah Alex Ferguson patut diacungi jempol. Meskipun dirinya mengakui bahwa peran Cantona dalam tim sulit tergantikan, namun regenerasi dalam Manchester United harus terus berjalan. Para pemain muda akhirnya mendapat kepercayaan tampil rutin di tim utama, dimana akhirnya mereka justru menjadi fondasi kerangka tim utama Manchester United untuk satu dekade kedepannya. Puncaknya adalah ketika mereka berhasil meraih juara treble tahun 1999. Kepindahan David Beckham ke Real Madrid tahun 2003 juga menjadi sebuah awal baru bagi Manchester United. Hampir semua orang terkejut mengetahui bahwa bagaimana mungkin Manchester United mau melepaskan sang pemain bintangnya yang memiliki kemampuan teknik luar biasa serta merupakan salah satu ikon sepakbola dunia kepada sebuah klub kaya Spanyol?
5
Kecaman pun segera bermunculan yang mengatakan bahwa Beckham tidak tergantikan dan perannya di Manchester United sangat penting. Namun sekali lagi Sir Alex Ferguson menunjukkan bahwa dirinya tidak akan tergantung kepada sosok seorang pemain, sekalipun pemain tersebut adalah pemain sekaliber David Beckham. Menurut Sir Alex, sepakbola adalah permainan yang mengandalkan kerjasama dan permainan tim dan tidak harus tergantung kepada sosok seorang pemain saja. Akhirnya para pemain muda Manchester United generasi selanjutnya seperti Cristiano Ronaldo dan Wayne Rooney mulai bersinar dan mendapat perhatian media. Saya ingat saat pertama kali melihat Ronaldo muncul mengenakan jersey Manchester United dengan nama Ronaldo di punggungnya. Dalam pikiran saya saat itu pemain ini masih sangat muda dan terlalu dibesar-besarkan media sebagai pengganti Beckham. Selain itu namanya juga mirip dengan nama pesepakbola legendaris Brasil, Ronaldo yang identik dengan penampilan rambut plontosnya. Namun waktu akhirnya membuktikan bahwa Ronaldo justru kemudian menjelma menjadi salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki Manchester United dengan naluri dan tingkat ketajaman mencetak gol yang luar biasa. Tidak hanya itu, Ronaldo bahkan tercatat sebagai satu-satunya pemain Manchester United yang secara khusus mengunjungi Aceh tahun 2005 untuk melihat langsung kondisi korban serta dampak bencana tsunami.
6
Ronaldo bahkan mengangkat seorang anak laki-laki Aceh korban tsunami yang bernama Martunis sebagai anak angkatnya. Sebelumnya Martunis telah menarik perhatian dunia, khususnya masyarakat Portugal setelah sejumlah media internasional menampilkan tayangan berita tentang seorang anak kecil yang ditemukan selamat dari bencana tsunami Aceh dengan mengenakan jersey timnas Portugal yang lusuh. Anak kecil tersebut tidak lain adalah Martunis. Bagi masyarakat Portugal, sosok Martunis dianggap sebagai simbol keberanian yang luar biasa. Kabarnya Martunis yang kini sudah beranjak dewasa sempat menjalani pelatihan sepakbola di Sporting Lisbon, klub sepakbola Portugal yang sempat dibela Ronaldo saat masih remaja. Manchester United mulai mengalami kemunduran setelah Sir Alex Ferguson memutuskan pensiun sebagai manajer pada akhir musim 2012/2013 untuk menikmati lebih banyak waktu bersama keluarganya. Awalnya sempat muncul optimisme yang tinggi ketika manajer Everton, David Moyes ditunjuk menjadi manajer Manchester United menggantikan Sir Alex. Hal ini tidak lepas karena nama Moyes sendiri konon direkomendasikan secara langsung oleh Sir Alex kepada manajemen klub. Awalnya David Moyes berhasil membawa Manchester United menjuarai Community Shield 2013 setelah mengalahkan Wigan Athletic, namun setelahnya hampir sepanjang musim 2013/2014 Manchester United tampil tidak meyakinkan dan serangkaian hasil buruk terus terjadi. Bahkan akhirnya Moyes 7
harus menerima kenyataan pahit bahwa posisi dirinya sebagai manajer Manchester United digantikan oleh Ryan Giggs sebelum berakhirnya musim 2013/2014. Pada musim 2014/2015, manajemen klub memutuskan bahwa Louis Van Gaal terpilih menjadi manajer baru Manchester United. Penunjukan Van Gaal bukan tanpa alasan. Pelatih asal Belanda ini sebelumnya sukses menangani sejumlah klub besar Eropa seperti Ajax Amsterdam, Barcelona dan Bayern Munich. Bahkan sebelum menangani Manchester United, Van Gaal berhasil membawa timnas negaranya, Belanda menjadi juara ketiga dalam ajang Piala Dunia 2014. Sebuah prestasi yang tidak bisa dianggap remeh. Musim pertamanya di Old Trafford, Van Gaal berhasil membawa Manchester United meraih posisi keempat dalam klasemen liga setelah musim sebelumnya hanya mampu meraih posisi ketujuh. Dengan posisi tersebut, Manchester United akhirnya dapat kembali berlaga di liga Champions musim 2015/2016. Namun ternyata musim kedua Van Gaal bersama Manchester United tidak seindah seperti yang dibayangkan. Wayne Rooney dan kawan-kawan hanya berhasil finish di urutan kelima klasemen liga, sementara di ajang liga Champions dan piala liga harus tersingkir. Beruntung Manchester United berhasil meraih satusatunya gelar yang tersisa musim itu, yakni piala FA setelah mengalahkan Crystal Palace di stadion Wembley. Ironisnya dua hari setelah kemenangan tersebut, Van Gaal akhirnya dipecat.
8
Meskipun dalam beberapa tahun terakhir manajer Manchester United terus berganti dan kini ditangani manajer Jose Mourinho, namun rasa kekaguman saya terhadap klub yang awalnya bernama Newton Heath ini tidak pernah berkurang bahkan sebaliknya saya justru semakin menyukai dan mendukungnya. Awalnya saya hanya sebatas menonton pertandingan Manchester United saja, namun seiring berjalannya waktu, saya pun mulai tertarik mempelajari berbagai hal yang berkaitan dengan klub ini seperti sejarah dan prestasinya. Ternyata banyak hal menarik tentang klub yang dimiliki oleh keluarga Glazer ini. Saya sangat yakin Manchester United bersama Jose Mourinho kini berada dalam jalur yang tepat untuk kembali meraih kejayaannya baik di Inggris maupun level Eropa. Merupakan sebuah kehormatan sekaligus kebanggaan bagi saya menjadi seorang pendukung Manchester United. Glory Glory Man United!
Andi Istiabudi
9