TRANSFORMASI SOSIAL KEAGAMAAN KELUARGA MAHASISWA NAHDLATUL ULAMA (KMNU) DI UNIVERSITAS NEGERI
YOGYAKARTA
OLEH: ABD. HAMID, S.H.I. 1420310045
TESIS Diajukan Kepada Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister Hukum Islam YOGYAKARTA 2016
i
ABSTRAKSI Penentuan kebijakan Rektor seakan ikut terseret dalam frame Arabisasi, antara lain berbagai aturan seperti pemakaian baju muslim (koko) pada setiap hari Jumat untuk dosen dan karyawan UNY yang beragama Islam. Namun dampak dari kebijakan tersebut sampai kepada kalangan mahasiswa. Dominasi gerakan mahasiswa pada penentuan kebijakan di lingkungan kampus, menajdi alasan lahirnya kontestasi antara organisasi kampus. Hal tersebut menjadi alasan lahirnya KMNU UNY. Teori kelompok kepentingan menganggap maha bergabung dengan kelompok adalah cara efisien untuk mengimplementasikan aspirasi pada kebijakan kampus. Begitu juga teori strukturasi oleh Anthony Giddens berusaha mempelajari pandangan-pandangan dualisme antara obyektivisme dan subyektivisme dalam teori sosial, namun harus dikonseptualisasikan kembali sebagai dualitas-dualitas struktur. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologi pada ilmu yang mengkaji tentang transformasi sosial keagamaan KMNU antara individu dengan kelompok atau sebaliknya. Pendekatan sosiologi juga digunakan untuk mengetahui sejauh mana peran dan pengaruh dari suatu institusi terhadap perkembangan organisasi keagamaannya. Begitu juga pendekatan sosiologi-politik yang penulis gunakan ketika melakukan penelitian di lapangan. Istilah sosiologi-politik berasal dari dua kata, yaitu sosiologi dan politik. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat, kelompok-kelompok sosial dan tingkah laku individu, baik individual maupun kolektif dalam konteks sosial. Politik atau ilmu ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari kekuasaan sebagai konsep inti. Konsep-konsep lain sebagai obyek studi politik dalam hal ini adalah KMNU. Hasil dari penelitian ini ada tiga perubahan KMNU di antaranya: pertama, proses perubahan KMNU dari penampilan dan cara berpakaian yang merupakan identitas atau cerminan kepribadian seseorang, termasuk mahasiswa. Seperti hasil dari kebijakan dari pihak kampus UNY dalam bentuk peraturan, misalnya memakai baju muslim (Koko) untuk dosen, karyawan, staf, mahasiswa. Kedua, nilai yang menjadi tindakan dalam transformasi berpakai baju Koko sangat penting di kalangan para mahasiswa apalagi bagi perempuan wajib hukumnya menutupi auratnya dari kepala sampai kaki kecuali telapak tang dan muka. Untuk trend atau mode pakaian saat ini memang sangat di gandrungi kaum pemuda pemudi namun saya masih biasa saja hanya saja sedikit belajar berhijab yang modern. Untuk gaya pakaian saya saat ini memang ada perubahan namun tidak terlalu jauh berubah dari ketika waktu di pondok. Ketiga, bentuk perubahan sosial keagamaan KMNU melakukan interaksi dengan mahasiswamahasiswa serta organisasi lain dalam bentuk kerja sama dalam mengadakan suatu acara demi terlaksananya program kerja KMNU yang sudah di program kerjakan seperti sinar nasional, bedah buku, Forum Musyawarah Nasional (Bahtsul Masail), serta pelatihan qira’atul qutub yang melibatkan semua kalangan mahasiswa. Adanya program kerja sama ini diharapkan nantinya terjalin silaturahmi yang dapat berubah bagi semua kalangan mahasiswa. Kata Kunci: Transformasi, KMNU, Agama, Pendidikan, Sosial dan Budaya
vii
MOTTO
“Suatu Cita-Cita Tidak Akan Tercapai Tanpa Adanya Perjuangan”
“Seorang Guru Di Ibaratkan Air Di Padang Pasir Yang Mampu Memberi Kehidupan Di Sekitarnya”
viii
PERSEMBAHAN Kupersembahkan Tesis Ini Untuk Kedua Orang Tuaku, Bapak H. Gufron Dan Hj. Ibu Wama, Kalianlah Yang Selalu Mendidikku, Merawatku Hingga Aku Sampai Pada Sebuah Cita-Cita Yang Ku Inginkan dan Kalian Harapkan… Kalian Yang Selalu Membimbing, Mengarahkan Jika Aku Salah Dalam Melangkah Kakiku… Untuk Kakak iparku Ahmad Efendi, S.Pdi. Yang Selalu Mendukung Dan Memberi Semangat Untuk Menjadi Magister Hukum Islam. . . Dari Lubuk Hati Yang Paling Dalam Tiada Kata Di Hati Dan Di Bibirku Suatu Ucapan Yang Pantas Kecuali Ucapan Terimakasih Yang Tiada Terhingga… Akhir Dari Sebuah Kata Semoga Allah SWT Selalau Memberikan Kekuatan, Umur Panjang Dan Balasan Yang Tak Terhinga Buat Bapak dan Ibuku Yang Tersayang. . . Buat Pembimbingku Bapak Dr. Subaidi Qomar, MA. Yang Selalau Mengarahkan Dalam Menyelesaikan Tesis ini… Untuk Saudara-Saudaraku, Settina, Saidah, Moh. Ihsan, Abd Adim, Siti Rukayyah, Moh. Muhlis Dan ponakanku Moh. Su’et, yang Senatiasa Memberi Dukungan … Tak Terlupakan buat Sahabat dalam Hidupku Moh. Sholeh, Arif, Samsu’din… Dan terakhir buat Teman-teman ku Imaba, Himaspa, PSKH, dan KMNU UNY... Terima kasih kalian udah menjadi teman terbaik dalam hidupku… Terima Kasih Juga Kepada Mas Moh. Abduh Madani, Fahurrohman, burhenodin, dan yang terakhir mas Tirto Saputro, S.H.I., M.S.I. Yang Selalu Membantuku. . . Dan Teman-Temanku Yang Tidak Bisa Di sebutkan Satu Persatu... Untuk Teman-Temanku Yang Ada Di Asrarama Imaba dan Himaspa Yang Selalu Menemani Hari-Hariku Dan Selalu Membuat Keceriaan Di HariHariku. . . Dan Buat Arie Sophie, Uwak Pramilu Yang Selalu Mendukung..
ix
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN Berdasarkan Transliterasi Arab Indonesia, pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1997 dan 0543b/U/1987. A. Konsonan Tunggal Huruf
Nama
Huruf Latin
Keterangan
ا
Alif
Tidak dilambangkan
Tidak dilambangkan
ب
bâ’
B
Be
ت
tâ’
T
Te
ث
śâ’
Ś
es (dengan titik di atas)
ج
Jim
J
Je
ح
ḥâ’
Ḥ
ḥa (dengan titik di bawah)
خ
khâ’
Kh
ka dan ha
د
Dâl
D
De
ذ
Żâl
Ż
żet (dengan titik di atas)
ر
râ’
R
Er
ز
Zai
Z
Zet
س
Sin
S
Es
ش
Syin
Sy
es dan ya
ص
Ṣâd
Ṣ
es (dengan titik di bawah)
ض
Ḍâd
Ḍ
de (dengan titik di bawah)
ط
ţâ’
Ţ
te (dengan titik di bawah)
ظ
ẓâ’
Ẓ
zet (dengan titik dibawah)
ع
‘ain
‘
koma terbalik (di atas)
غ
Gain
G
ge dan ha
ف
fâ’
F
Ef
ق
Qâf
Q
Qi
Arab
x
ك
Kâf
K
Ka
ل
Lâm
L
El
م
Mîm
M
Em
ن
Nûn
N
En
و
Wâwû
W
We
ھ
hâ’
H
Ha
ﺀ
Hamzah
’
Apostrof
ي
yâ’
Y
Ye
B. Konsonan Rangkap Konsonan rangkap yang disebabkan oleh syaddah ditulis rangkap. contoh : ﻨزّل ّﺒﮭن
Ditulis Ditulis
Nazzala Bihinna
C. Ta’ Marbutah di akhir Kata 1. Bila dimatikan ditulis h Ditulis Hikmah ﺣﻜﻤﺔ Ditulis ‘illah ﻋﻠﺔ (ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab yang sudah terserap dalam bahasa Indonesia, seperti salat, zakat dan sebagainya kecuali dikehendaki lafal lain). 2. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisahh maka ditulis dengan h. ﻜﺮاﻤﺔاﻷوﻠﯿﺎء
Ditulis
xi
Karâmah al-auliyâ’
3. Bila ta’ marbutah hidup atau dengan harakat fathah, kasrah dan dammah ditulis t atau h. زﻜﺎةاﻠﻔﻄﺮ
Ditulis
Zakâh al-fiţri
D. Vokal Pendek ﹷ ﻓﻌﻞ ﹻ ﺬﻜﺮ ﹹ ﯿﺬھﺐ
fathah
Ditulis ditulis Ditulis ditulis Ditulis ditulis
kasrah Dammah
A fa’ala I kira U Yażhabu
E. Vokal Panjang 1 2 3 4
Fathah + alif ﻔﻼ Fathah + ya’ mati ﺘﻧﺳﻰ Kasrah + ya’ mati ﺘﻔﺼﯿل Dlammah + wawu mati أﺼﻮﻞ
Ditulis ditulis Ditulis ditulis Ditulis ditulis Ditulis ditulis
 Falâ  Tansâ Î Tafshîl Û Uṣûl
Ditulis ditulis Ditulis ditulis
Ai az-zuhailî Au ad-daulah
F. Vokal Rangkap 1 2
Fathah + ya’ mati اﻠﺰھﯿﻠﻲ Fatha + wawu mati اﻠﺪﻮﻠﺔ
G. Kata Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan dengan Apostrof أأﻧﺘم أﻋﺪﺖ
Ditulis Ditulis xii
A’antum U’iddat
ﻟﺌنﺸﻜﺮﺘم
Ditulis
La’in syakartum
H. Kata Sandang Alif dan Lam 1. Bila diikuti huruf qomariyyah ditulis dengan menggunakan huruf “l” اﻟﻘﺮأن اﻟﻘﯿاﺲ
Ditulis Ditulis
Al-Qur’ân Al-Qiyâs
2. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan huruf Syamsiyyah yang mengikutinya, dengan menghilangkan huruf l (el) nya. اﻟﺴﻤاﺀ اﻟﺷﻤﺶ
Ditulis Ditulis
As-Samâ’ Asy-Syams
I. Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat Ditulis menurut penulisnya ﺬوياﻠﻔﺮﻮﺾ أھﻞاﻠﺴﻨﺔ
Ditulis Ditulis
xiii
Żawî al-furûḍ Ahl as-sunnah
KATA PENGANTAR Syukur alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT. yang maha kuasa atas taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulisan tesis ini dapat terselesaikan. Penulisan tesis ini membutuhkan waktu yang lama. Sangat menyenangkan meskipun kadang-kadang rasanya seperti tak pernah bisa terselesaikan, shalawat dan salam semuga tarcurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang selalu menjadi uswah dan inspirasi bagi penyusun, semoga kita mendapat syafaatnya di yaumu al-akhi>r kelak. dan saya sangat berterima kasih kepada Dosen Pembimbing tesis ini Dr. Subaidi Qomar, MA. yang telah membantu dan membimbing saya dalam penulisan tesis ini. Karya tesis yang berjudul “Transformasi Sosial Keagamaan Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) Di Universitas Negeri Yogyakarta” ini telah terselesaikan berkat bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Meski penyusunan tesis ini sebagai tahap awal, namun penyusun berharap karya ilmiah ini mengandung nilai manfaat yang luas. Hal tersebut tidak menutup peluang bagi kalangan akademisi untuk melanjutkan penelitian ini demi kemajuan dan pengembangan ilmu pengetahuan yang bersumber pada al-Qur’an atau Sunnah sebagai Rah}matan lil al-‘A
n. Keseluruhan proses penyusunan karya ilmiah ini telah melibatkan berbagai pihak, dengan kerendahan hati penyusun menghaturkan terima kasih kepada: 1.
Bapak Prof. KH. Drs. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. xiv
2.
Bapak Prof. Noorhaidi Hasan, M.A., M.Phil., Ph.D., selaku Direktur Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3.
Ibu Ro’fah, BSW., MA., Ph.D, selaku Kordinator Pascasarjana (Program S2) dan Ahmad Rafiq, MA., Ph.D, selaku Sekretaris Pascasarjana (Program S2) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
4.
Bapak Dr. Subaidi Qomar, M.A, selaku pembimbing tesis. Terima kasih atas kritik, saran, dan koreksinya dalam memberikan bimbingan kepada penyusun demi kesempurnaan penyusunan tesis ini.
5.
Seluruh guru besar, dosen, dan staff Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
6.
Kedua orang tua tercinta, Bapak dan Ibu yang selalu mendoakan saya do’akan untuk dicintai, memperjuangkan dengan sekuat tenaga, fisik ataupun pikiran. Kasih sayangnya yang telah diberikan tidak akan ternilai
berapapun
harganya,
sehingga
penyusun
tidak
dapat
membalasnya. Semoga Allah SWT. senantiasa memberikan tempat yang mulia disisinya. Amin Yarobal Alamin. 7.
Seluruh keluarga besar penyusun yang selalu melimpahkan do’a dan harapan.
8.
Sahabat-sahabat seperjuangan, HI/SPPI Reguler angkatan 2014, DPW IMABA Jogja, HIMASPA JOgja yang selalu memberikan banyak bantuan moril atau materil, inspirasi, motivasi, serta tumpuan do’a yang diberikan.
9.
Seluruh pihak yang telah ikut berjasa dalam penyusunan tesis ini,
xv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... PERNYATAAN KEASLIAN........................................................................ i PERNYATAAN PLAGIASI ......................................................................... ii PENGESAHAN DIREKTUR ....................................................................... iii PERSETUJUAN TIM PENGUJI ................................................................. iv NOTO DINAS PEMBIMBING .................................................................... v ABSTRAK ...................................................................................................... vi PEDOMAN TRANLITERASI ARAB-LATIN ........................................... viii KATA PENGANTAR.................................................................................... xii DAFTAR ISI................................................................................................... xv BAB I
PENDHULUAN........................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................... 4 C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian............................................. 4 D. Telaah Pustaka.......................................................................... 5 E. Kerangka Teoritik..................................................................... 11 F. Metode Penelitian..................................................................... 18 G. Sistematika Pembahasan .......................................................... 20
BAB II
NILAI DAN ORIENTASI YANG MENGOBSESI TINDAKAN SOSIAL KEAGAMAAN KMNU .............................................. 22 A. Pengantar .................................................................................. 22 B. Gambaran Umum Organisasi KMNU ...................................... 23 1. Sejarah lahirnya Organisasi KMNU................................... 23 2. Visi dan Misi Organisasi KMNU ....................................... 24 3. Penyusunan struktur organisasi KMNU............................. 25 C. Aswaja Sebagai Landasan Organisasi KMNU......................... 34 D. Nilai-Nilai Yang Mengobsesi Tindakan KMNU ..................... 39 1. Nilai Agama (Simbolic Value)............................................. 339 2. Nilai Sosial (Social Value)................................................... 53 3. Nilai Budaya (Cultural Value)............................................. 55 E. Kesimpulan............................................................................... 56
BAB III
TINDAKAN KMNU SEBAGAI TRANSFORMASI SOSIAL KEAGAMAAN DI UNY............................................................. 57 A. Pengantar ................................................................................. 57 B. Tindakan KMNU Sebagai Aktor Transformasi Sosial Keagamaan ............................................................................... 58
xvii
1. Bidang Agama ..................................................................... 58 a. Aktivitas .......................................................................... 58 b. Tujuan ............................................................................. 61 c. Proses .............................................................................. 63 d. Perubahan........................................................................ 65 2. Bidang Pendidikan .............................................................. 67 a. Aktivitas .......................................................................... 67 b. Tujuan ............................................................................. 69 c. Proses .............................................................................. 69 d. Perubahan........................................................................ 71 3. Bidang Sosial Dan Budaya .................................................. 74 a. Aktivitas .......................................................................... 74 b. Tujuan ............................................................................. 76 c. Proses .............................................................................. 77 d. Perubahan........................................................................ 79 C. Dampak Dan Tindakan KMNU Dalam Konteks Mahasiswa di Lingkungan Kampus UNY....................................................... 83 a. Mahasiswa ........................................................................... 86 b. Lingkungan Kampus............................................................ 87 D. Kesimpulan............................................................................... 89 BAB IV
PROSES TRANSFORMASI SOSIAL KEAGAMAAN KMNU DI UNY ........................................................................... 91 A. Kata Pengantar.......................................................................... 91 B. Proses Transformasi Sosial keagamaan KMNU Yang di Lakukan ................................................................................ 92 C. Nilai Yang Menjadi Pijakan Dan Tindakan Sebagai Transformasi Sosial Keagamaan KMNU................................. 96 D. Bentuk Transformasi Sosial Keagamaan yang Dilakukan Oleh KMNU ........................................................... 100 1. Penampilan Mahasiswa Sebagai Bentuk perubahan .......... 107 2. Perubahan Mahasiswa Di Lingkungan Kampus................. 109 E. Kesimpulan............................................................................... 112
BAB V
PENUTUP .................................................................................... 114 A. Kesimpulan............................................................................... 114 B. Saran ......................................................................................... 116
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 118 LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................
xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Perubahan strukturasi dalam masyarakat bangsa Indonesia merupakan hasil dari proses transformasi agama, sosial, dan budaya. Baik berawal pada sekala kecil maupun besar, dalam tingkat daerah maupun nasional. Dominasi struktural formal pada masyarakat yang mempunyai komposisi plural menjadi salah satu alasan kelompok-kelompok yang berada di luar struktural untuk melakukan suatu tindakan kolektif dalam melakukan suatu perubahan. Tentu saja perubahan tersebut melalui sebuah proses transformasi, baik pada ruang lingkup sosial, budaya, ataupun agama. Agama yang merupakan pedoman dan tuntunan hidup bagi umat manusia di dunia, baik agama Islam maupun agama-agama lainnya. Agama menuntun umat manusia untuk berkuat dan bertindak berdasarkan aturan dan akhlak yang mulia. Dan dengan ridha Allah pula, umat manusia dapat hidup dalam suasana persaudaraan, rukun, damai, sejahtera dan bahagia sebagaimana yang kita rasakan saat ini. Tuntunan agama telah menyadarkan seluruh umat manusia bahwa ia diciptakan dari sumber yang sama dan akan kembali ke tempat yang sama. Begitu juga yang dilakukan oleh KMNU (Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama) di UNY (Universitas Negeri Yogyakarta). Setelah sekian lama komposisi struktural pada lingkungan kampus tersebut didominasi oleh kelompok mahasiswa selain KMNU yang juga berkontestasi dalam 1
2
menanamkan pengaruh pada setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak kampus. Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) adalah beberapa di antara organisasi yang aktif dalam berkontestasi dalam menanamkan pengaruh pada setiap kebijakan kampus, dengan melalui beberapa anggota yang berada pada struktural kampus. KAMMI merupakan organisasi mahasiswa yang paling aktif dan dominan di lingkungan kampus UNY. Sebelum KMNU hadir di UNY, KAMMI menjadi organisasi yang tidak terkalahkan dalam mendominasi di lingkungan kampus, dan hal tersebut yang menjadi alasan anggota KMNU bertekad untuk memperjuangkan misi dan visi mereka. Ideologi yang menjadi dasar pijakan dalam menjalakan roda organisasi sudah sangat berbeda antara KAMMI (transnasional) dan KMNU (Indonesia). Alasan di atas menjadi dasar untuk menyatukan individu-individu yang berada di luar struktural untuk bersatu dalam suatu wadah yaitu KMNU. Setelah dideklarasikan, beberapa tindakan yang dilakukan oleh KMNU mulai masuk pada ranah agama, sosial, dan budaya. Tindakannya pun tidak hanya dilakukan pada ruang lingkup universitas, akan tetapi mulai turun ke masyarakat. Tindakan tersebut semakin menguatkan identitas mereka pada lingkungan kampus. KMNU pun mulai diperhitungkan oleh kelompokkelompok lain, terutama ketika KMNU dapat mewarnai serta mempengaruhi kebijakan-kebijakan di lingkungan kampus. Segala kegiatan yang merupakan implementasi dari tindakan-tindakan KMNU merupakan sistem yang berjalan
3
dalam rangka menguatkan struktur serta fungsi yang sudah berjalan dan dapat dirasakan oleh lingkungan kampus serta masyarakat pada umumnya. Titik tekan dari tindakan KMNU yang sedang digiatkan dewasa ini banyak diarahkan untuk memproses transformasi di daerah Pedesaan dengan berbagai persoalan yang dihadapi olek KMNU. Tentu saja tindakan yang dimaksud bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan kesejahteraan bersama. Ada beberapa kelompok lain yang mempunyai kepentingan serupa dalam mengimplementasikan obsesi organisasi di lingkungan kampus. Seperti Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), kelompok tersebut berkontestasi dalam menanamkan pengaruh melalui berbagai kegiatan mereka. Ideologi kelompok memberi warna pada setiap kegiatan mereka, dan itu menjadi salah satu alasan mengapa kontestasi tersebut tajam. KAMMI dan HTI yang merupakan gerakan Islam Transnasional tentu saja mempunyai manset berpikir yang berbeda dengan gerakan Islam (asli) Indonesia sepeeti KMNU, terutama dalam cara pandang kebangsaan. Kelompok-kelompok tersebut mempunyai obsesi untuk dapat mempengaruhi kebijakan kampus, dengan cara memposisikan anggota-anggota kelompok tersebut pada posisi strategis pada struktural kampus. Transformasi sosial keagamaan Salah satu contohnya Birokrat pun dalam penentuan-penentuan kebijakan Rektor seakan-akan ikut terseret di dalam frame Arabisasi, antara lain adanya aturan pemakaian baju muslim
4
setiap hari Jumat untuk dosen dan karyawan UNY yang beragama Islam. Dalam turunannya pun sampai kepada kalangan mahasiswa, contoh kecilnya adalah pemaksaan pemakaian jilbab bagi maba peserta ospek, Tutorial dan Emotional Spiritual Quotient (ESQ).1
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas kajian ini akan memecahkan masalah pokok tentang “Bagaimana Transformasi Sosial KMNU Di UNY?”. Untuk memudahkan kajian ini maka masalah pokok tersebut diuraikan sebagai berikut: 1.
Bagaimana proses transformasi sosial keagamaan KMNU yang dilakukan?
2.
Nilai-nilai apa saja yang menjadi pijakan dan mendasari tindakan transformasi KMNU tersebut?
3.
Apa saja yang dilakukan KMNU sebagai bentuk transformasi di UNY?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Kajian ini bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisis latar belakang
kehadiran
transformasi
sosial
keagamaan
KMNU,
menggambarkan dan menganalisis di antaranya:
1
Titis Bintoro, https://gmniuny.wordpress.com/2014/08/28/hati-hati-arabisasi/ diakses pada tanggal 06 Desember 2015 jam 22:05
5
a. Untuk memberikan penjelasan bagaimana proses transformasi sosial keagamaan itu dilakukan b. Untuk memahami nilai-nilai apa saja yang menjadi pijakan dan mendasari tindakan transformasi tersebut. c. Untuk mengetahui bagaimana tindakan sosial keagamaan yang dilakukan KMNU sebagai bentuk transformasi.
2. Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian ini berguna untuk mengembangkan pengetahuan ilmiyah di bidang gerakan sosial yang mencakup: a. Dapat dijadikan salah satu bahan jurukan dalam membangun mengetahui konstruksi intelektual sosial keagamaan KMNU. b. Dapat dijadikan salah satu pertimbangan dalam nilai-nilai yang menjadikan pijakan transformasi tersebut. c. Dapat dijadikan tambahan penjelasan secara mendalam tentang proses sosial keagamaan itu dilakukan.
D. Telaah Pustaka Wacana tentang gerakan mahasiswa telah banyak tertuang dalam buku-buku maupun jurnal, tulisan-tulisan yang dipublikasikan, apalagi pada masa reformasi dan pasca reformasi banyak sekali penelitian tentang gerakan mahasiswa yang menjadi pahlawan atas tumbangnya rezim Orde baru Soeharto. Melalui penelusuran yang dilakukan oleh peneliti banyak ditemui buku-buku yang berbicara mengenai gerakan mahasiswa. Namun penulis
6
akan membatasi buku yang akan dijadikan acuan pustaka dalam penulisan tesis ini, antara lain: Disertasi yang ditulis oleh Ahmad Ali Riyadi,2 “Disertasi ini membahas gerakan pembaharuan Islam kaum muda Nahdlatul Ulama (NU) di Indonesia 1990-2005”. Kajian ini terdapat tiga permasalahan pokok yang dibahas dalam kajian ini, pertama, latar belakang historis mengapa kaum muda NU yang melakukan gerakan pembaharuan Islam. Kedua, langkahlangkah gerakan kaum muda NU dalam melakukan pembaharuan Islam. Ketiga, berbagai tema keislaman yang diperbaharui dalam gerakan pembaharuan Islam kaum muda NU dalam upaya membentuk pemahaman baru bagi umat Islam. Metode yang digunakan untuk mengungkap permasalahan tersebut adalah metode kepustakaan dan metode wawancara. Teori yang digunakan dalam disertasi ini adalah teori political process (proses politik) yang dikembangkan oleh Doug Mc Adam. Dari hasil penelitian disertasi ini sebagai bentuk komitmen mereka terhadap problematika sosial politik, corak dan wacana pemikiran pembaharuan Islam kaum muda NU lebih menekankan kepada berbagai persoalan riil ketimbang pada persoalan-persoalan teologis. Wacana yang dikembangkan kaum muda NU telah mengalami pergeseran paradigma, yaitu pergeseran tema yang mengalihkan perhatian pada tafsir agama yang bersifat teologis (teosentrisme) menuju tafsir yang bersifat riil (antroposentrisme).
2
Ahmad Ali Riyadi, “Disertasi ini membahas gerakan pembaharuan Islam kaum muda Nahdlatul Ulama (NU) di Indonesia 1990-2005”. Disertasi ini milik Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2006.
7
Disertasi yang ditulis oleh Moh. Pribadi, 3 disertasi ini membahas “pemikiran sosial dalam Islam studi pemikiran Ibn Khaldun Tentang Badui dan Hadlar”. Kajian ini diarahkan pada sejauh mana gagasan Ibn Khaldun yang masih dalam taraf rintisan ilmu sosial itu bila diletakkan dalam konteks perkembangan sosiologi modern atau kontemporer. Metode dan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis Gracia tentang proses interpretasi teks melalui fungsi historis (historical function), fungsi arti (meaning function), dan fungsi implakatif (implikative function). Teori yang digunakan teori sosial modern yang dapat disebutkan di sini adalah Robert Merto, Talcott Parsons, George Homans, Peter Blau dan Erving Goffman. Hasil dari penelitian ini masyarakat Badui dianggap sebagai generasi tertua dan printis dengan kehidupan sosial yang masih sederhana tampak pada sistem berkelompok dalam trah dan klan. Sementara itu, kehidupan hadlar berkembang menjadi masyarakat sipil perkotaan yang didukung oleh sejumlah lembaga sosial dan perangkat politik dan pemerintah. Skripsi yang ditulis oleh Jamilah,4 dengan judul teknologi informasi dan perubahan sosial keagamaan (studi di Kampung cyber RT 36 RW 09 Taman Patehan Kraton Yogyakarta), penelitian skripsi ini membahas tentang perubahan sosial keagamaan yang dipengaruhi oleh hadirnya jaringan teknologi informasi di Kampung Cyber RT. 36. Kampung Cyber dahulunya 3
Moh. Pribadi, “pemikiran sosial dalam Islam studi pemikiran Ibn Khaldun Tentang badui dan Hadlar”. Disertasi ini milik Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011. 4
Jamilah, “Teknologi Informasi Dan Perubahan Sosial Keagamaan (Studi di Kampung Cyber RT. 36 RW. 09 Taman Patehan Kraton Yogyakarta)”, skripsi ini, milik Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014.
8
dikenal dengan potensi batiknya. Dengan adanya wacana pemerintah Kota Yogyakarta tentang Jogja Cyber Provunce (JCP) pada tahun 2005, pengurus Kampung Cyber berencana untuk berpartisipasi merealisasikan wacana tersebut. Setelah mulai berbagai proses akhirnya berdirilah Kampung Cyber pada tahun 2009. Fenomena Kampung Cyber tersebut unik, karena masyarakat kampung Cyber yang tingkat pendidikannya relatif kurang tinggi tetapi memiliki kesadaran teknologi yang tinggi. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang pengumpulan data dilakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan analisis data interaktif dengan cara mereduksi data, menyajikan data dan penarikan kesimpulan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori perubahan sosial milik William F. Ogburn yang mengkhususkan kajiannya terhadap perubahan sosial di bidang teknologi, serta teori perubahan sosial milik yang dirumuskan oleh Nanang Martono. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwasanya terdapat beberapa proses menuju perubahan sosial di Kampung Cyber. Prose perubahan sosial tersebut mencakup proses penemuan, penciptaan, akumulasi dan adaptasi yang terjadi secara tertahap di Kampung Cyber. Pembentuk perubahan sosial keagamaan secara makro ditandai dengan perubahannya peran tokoh agama di Kampung Cyber. Tokoh agama di Kampung Cyber tidak lagi menempati hirarki pertama dalam sistem struktur sosial. Peran tersebut digantikan oleh para pengurus yang memiliki potensi sebagai agen of change. Bentuk
9
perubahan secara mikro terjadi dengan jelas dibuktikan dengan perubahannya interaksi sosial dan pola perilaku keagamaan masyarakat RT 36 setelah menjadi Kampung Cyber. Skripsi yang ditulis oleh M. Wahyudi,5 dengan judul Masjid dan Perubahan Sosial (Studi Masjid Jami’ Mentok Bangka terhadap perubahan sosial Keagamaan Masyarakat Mentok Bangka), skripsi ini membahas Masjid mempunyai peran yang sangat penting sebagai pusat aktivitas bagi umat Islam. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Masjid merupakan kegiatan yang bersifat hablu min an-nas (kemasyarakatan) maupun hablu min Allah (Ubudiyah) yang bersifat transendensi berdimensi akhirat. Masjid sebagai tempat untuk memulai perubahan bagi umat Islam, baik yang bersifat vertikal maupun horizontal. Kemajuan umat Islam berkembang apabila suatu kekuatan sosial yang dimotori oleh individu, kelompok serta institusi sosial keagamaan yang bersifat dinamis. Di samping itu, Masjid juga digunakan sebagai tempat untuk meningkatkan kualitas kehidupan umat Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk pengumpulan data melalui studi demonstrasi, observasi, wawancara dan instrumen pendukung lainnya dengan mengambil data ke pengurusan Masjid Jami’ Mentol Bangka Barat. Dalam penelitian ini menggunakan perspektif sosiologis, sedangkan analisis data yang diperoleh dilakukan dengan metode induktif dan deduktif sehingga dapat menghasilkan paparan informasi yang 5
M. Wahyudi, dengan judul Masjid dan Perubahan Sosial (Studi Masjid Jami’ Mentok Bangka terhadap perubahan sosial Keagamaan Masyarakat Mentok Bangka), skripsi ini, milik Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008.
10
selektif dan komprehensif dengan melalui reduksi data untuk menghasilkan, mempertegas, membuat fokus dan membuang hal yang tidak penting, dan yang terakhir melakukan verifikasi data dan pada tahap ini penelitian melakukan interpretasi terhadap data sehingga dapat memiliki makna. Hasil dari penelitian ini bahwa eksistensi Masjid mempunyai peran sangat penting dalam masyarakat, terutama dalam menyongsong kehidupan sosial yang sekaligus merupakan pemicu perubahan sosial. Sehingga dalam berbagai dimensi kehidupan sosial baik sosiokultur, ekonomi, dan keagamaan maupun menjadi bagian yang tidak terpisahkan, terutama tugas dalam kehidupan masyarakat desa Tanjung Mentok Bangka Barat. Masjid Jami’ Mentok Bangka merupakan pusat
kegiatan
keagamaan dan sosial
kemasyarakatan Tanjung Mentok Bangka yang mengemban tugas untuk menanamkan dan menyampaikan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan masyarakat dengan cara memaksimalkan melalui aktivitas serta interaksi sosialnya dengan berbagai lapisan masyarakat, sehingga tercipta kondisi keberagaman yang kondusif, peka terhadap persoalan sosial, damai dan sejahtera sesuai ajaran-ajaran Islam. Meskipun banyak penelitian tentang transformasi sosial keagamaan tetapi yang membahas tentang organisasi KMNU belum ada yang meneliti. Posisioning penulis dalam penelitian ini berbeda dengan beberapa penelitian yang sudah ada di atas tentu menggunakan fokus penelitian lapangan yang berbeda-beda juga. Dalam menyusun tesis ini penulis menggunakan metode studi lapangan (field Research) yang lebih memfokuskan pada dinamika
11
proses transformasi sosial keagamaan, nilia-nilai, serta bentuk transformasi KMNU UNY. Organiisasi mahasiswa ini merupakan Badan Otonom (Banom) NU, yang mempunyai konstruksi intelektual berbeda dalam mempengaruhi peran-peran sosial. KMNU juga menjadi fokus harapan dan konsentrasi dari isu yang diperjuangkan, serta relevansinya dalam upaya menjaga nilai-nilai NU.
E. Kerangka Teori Teori adalah serangkaian asumsi, konsep, definisi, dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antara konsep.6 Maka dalam hal ini teori menjadi bagian penting untuk menganalisis mengenai perilaku sosial keagamaan KMNU. Adapun Pisau analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: Teori
strukturasi
berusaha
mempelajari
pandangan-pandangan
dualisme antara obyektivisme dan subyektivisme dalam teori sosial, namun harus dikonseptualisasikan kembali sebagai dualitas-dualitas
struktur.
Meskipun teori ini mengakui peran penting perubahan linguistik, ia bukanlah satu versi hermeneutika atau sosiologi interpretative. Teori ini mengakui bahwa masyarakat bukanlah kreasi subjek-subjek individual, namun ia jauh dari konsepsi apapun dalam sosiologi struktural. Usaha merumuskan suatu pandangan koheren tentang agensi manusia dan tuntutan struktur merupakan
6
Masri Singarimbun Dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Sosial. (Jakarta: LP3S,1989), hlm. 37.
12
usaha konseptual yang tidak sedikit.7 Pada teori strukturasi, isu-isu yang menjadi perhatian utama adalah yang berhubungan dengan hakikat tindakan sosial dan tindakan itu sendiri, bagaimana interaksi itu dikonseptualisasikan dan hubungannya dengan lembaga-lembaga kemudian memahami konotasi-konotasi praktis analisis sosial. Maksudnya, fokus pada pembahasan ini adalah usaha agency manusia sekaligus lembaga-lembaga sosial.8 Menurut teori strukturasi, bukanlah pengalaman aktor individual atau bentuk-bentuk kesatuan sosial tertentu, melainkan praktek sosial yang diatur melintasi ruang dan waktu. Tampak sekali bahwa maksud dari teori strukturasi ini adalah berusaha untuk mengintegrasikan antara agen dengan struktur. Hubungan mereka bukanlah sebuah hubungan apa yang mempengaruhi apa maupun apa dipengaruhi apa. Namun, strukturasi didasarkan pada proposisi bahwa struktur itu selalu membebaskan dan mengekang (enabling dan constraining),begitu pula dengan agen, agensi dan kekuasaan. Teori ini menyatakan bahwa manusia adalah proses pengambilan dan meniru beragam sistem sosial. Dengan kata lain, tindakan manusia adalah sebuah proses memproduksi dan mereproduksi sistem-sistem sosial yang beraneka ragam. Interaksi antar individu dapat menciptakan struktur yang memiliki link dari masyarakat yang lebih besar dan institusi budaya yang lebih kecil yang masuk dalam hubungan individu itu sendiri. Individu yang 7
Anthony Giddens, Teori Strukturasi Dasar-Dasar Pembentukan Struktur Sosial Masyarakat, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2010), hlm.xix 8
Anthony Giddens, The Constitution Of Society, teori Strukturasi Untuk Analisis Sosial, (Malang: Cintra Mantari Group, 2003), hlm. xx
13
menjadi komunikator bertindak secara strategis berdasarkan pada peraturan untuk meraih tujuan mereka dan tanpa sadar menciptakan struktur baru yang mempengaruhi aksi selanjutnya. Hal ini karena pada saat individu itu bertindak dalam rangka memenuhi kebutuhannya, tindakan tersebut menghasilkan
konsekuensi
yang
tidak
diinginkan
(unintended
consequences) yang memaparkan suatu struktur sosial dan mempengaruhi tindakan individu itu selanjutnya. Dalam penjelasan Anthony Giddens,
strukturasi adalah proses
terbentuknya tatanan relasi sosial dalam lintas ruang dan waktu berdasarkan prisip dualitas struktur. Dualitas berarti adanya hubungan timbal balik antara pelaku dalam dimensi interaksi sosial dengan struktur yang menyangkut dimensi gugus signifikasi, dominasi dan legitimasi. Struktur merupakan kondisi yang menentukan kesinambungan atau transmutasi (peralihan) struktur sehingga membentuk sistem sosial. Dalam menyebut sebuah sistem, Giddens lebih melihat itu sebagai komponen struktur yang dilembagakan melalui regularisasi atau keterulangan praktek sosial, artinya sistem sosial adalah bentuk institusionalisasi dan regularisasi dari aspek sosial berdasarkan skemata sisnifikasi, dominasi, dan legitimasi. Struktur dinyatakan seperti hubungan pengharapan, kelompok peran dan norma-norma, jaringan komunikasi dan institusi sosial di mana keduanya berpengaruh dan dipengaruhi oleh aksi sosial. Struktur menfasilitasi individu dengan aturan yang membimbing tindakan mereka. Akan tetapi, tindakan mereka juga bertujuan untuk menciptakan aturan-aturan baru dan
14
mereproduksi yang lama. Teori strukturasi memandang, bahwa masyarakat manusia atau sistem-sistem sosial, terus terang tidak akan ada tanpa agensi manusia, namun bukan berarti aktor-aktorlah yang menciptakan sistem sosial, aktor-aktor mereproduksi atau mengubahnya dengan jalan menata kembali apa yang telah ada dalam kontinuitas praksis.9 Manusia menurut teori ini yaitu agen pelaku bertujuan yang memiliki alasan-alasan atas aktivitasaktivitasnya dan mampu menguraikan alasan itu secara berulang-ulang. Aktivitas-aktivitas sosial manusia ini bersifat rekursif dengan tujuan agar aktivitas- aktivitas sosial itu tidak dilaksanakan oleh pelaku-pelaku sosial tetapi diciptakan untuk mengekspresikan dirinya sebagai aktor/pelaku secara terus
menerus
dengan
mendayagunakan
seluruh
sumberdaya
yang
dimilikinya. Melalui aktivitas-aktivitasnya, agen-agen mereproduksi kondisikondisi yang memungkinkan dilakukannya aktivitas-aktivitas itu. Tindakan manusia diibaratkan sebagai suatu arus perilaku yang terus menerus seperti kognisi. Strukturasi mengandung tiga dimensi pada resources, yaitu sebagai berikut: 1. Pemahaman (interpretation/understanding), yaitu menyatakan cara agen memahami sesuatu. 2. Moralitas atau arahan yang tepat, yaitu menyatakan cara bagaimana seharusnya sesuatu itu dilakukan.
9
Anthony Giddens, Teori Strukturasi Dasar-Dasar Pembentukan Struktur Sosial Masyarakat, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2010), hlm. 212
15
3. Kekuasaan dalam bertindak, yaitu menyatakan cara agen mencapai suatu keinginan. Tiga dimensi strukturasi ini mempengaruhi tindakan agen. Tindakan agen diperkuat oleh struktur pemahaman, moralitas, dan kekuasaan. Dalam hal ini agen menggunakan aturan-aturan untuk memperkuat tindakannya. Dalam satu kelompok yang telah terbentuk strukturnya, masing-masing individu saling membicarakan satu topik tertentu. Dalam strukturasi, hal ini tidaklah direncanakan dan merupakan konsekuensi yang tidak diharapkan dari perilaku anggota-anggota kelompok. Norma atau aturan yang ada diinterpretasikan oleh setiap individu dan menjadi arahan tingkah laku mereka. Kekuatan yang mereka miliki memungkinkan mereka untuk mencapai tujuan dan mempengaruhi tindakan orang lain. Menurut teori strukturasi, domain dasar kajian ilmu-ilmu sosial bukanlah pengalaman masing-masing aktor ataupun keberadaan setiap bentuk totalitas kemasyarakatan, melainkan praktek-praktek sosial yang terjdi di sepanjang ruang dan waktu. Aktivitas-aktivitas sosial, manusia, seperti halnya benda-benda alam yang berkembang baik sendiri, saling terkait satu sama lain. Maksudnya, aktivitas-aktivitas sosial itu tidak dihadirkan oleh para aktor sosial, melainkan terus menerus diciptakan oleh mereka melalui sarana-sarana pengungkapan diri mereka sebagai aktor. 10
10
Ibid,. hlm. 3
16
Dari pendekatan dan teori di atas tersebut data disimpulkan dalam sebuah kerangka konsep sebagai berikut.
Orientasi
Agent
Interaksi
Tindakan
Transformasi Sosial Keagamann
KMNU
Cultural Value
Dominasi
Posisi Struktur Sosial Keagamaan
Signifikasi
Kekuasaan
Tindakan KMNU baik posisi sebagai agent maupun posisi dalam struktur sosial keagamaan dalam berinteraksi masyarakat mempunyai orientasi yang jelas. Orientasi tersebut diharapkan dapat serta mempunyai cultural value yang jelas seperti berbagai kegiatan KMNU antara lain; bedah buku, pengajian Isra’ Mi’raj, bekerjasama dengan panti asuhan, anak yatim piatu dan juga bekerjasama dengan pondok-pondok pesantren NU. Tindakan KMNU dalam posisi sebagai agen dalam berinteraksi dengan masyarakat mempunyai dominasi yang kuat sedangkan tindakan KMNU dalam posisinya dalam struktur sosial keagamaan mempunyai signifikasi yang jelas dengan mengarah pada kekuasaan.
17
Hasil dari interaksi tersebut melahirkan dominasi serta signifikasi yang mengarah pada kekuasaan tersebut menimbulkan transformasi sosial keagamaan.
Penulis
juga
menggunakan
teori
kelompok
kepentingan
serta
mengkomparasikan dengan kedua teori di atas. Teori kelompok kepentingan ini digunakan oleh penulis untuk menganalisis secara tajam dari penelitian di lapangan. Kelompok kepentingan biasanya bersaing atau berkontestasi dengan kelompok lainya. Dalam penelitian ini KMNU berposisi sebagai subyek yang hadir di lingkungan kampus UNY dan hendak membendung dominasi kelompok kepentingan lain. Misal seperti, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI). Dengan teori kelompok kepentingan untuk mengulas gerakan, dominasi, serta pengaruh kelompok-kelompok kepentingan dalam mempengaruhi kebijakan ataupun proses pengambilan kebijakan di tingkat kampus UNY. Menurut teori ini cara yang efektif untuk memperjuangkan kepentingan adalah dengan bergabung ataupun membentuk kelompok kepentingan dan kelompok tersebut dapat memiliki kekuatan penekan (pressure group).
18
F. Metode Penelitian 1. Objek dan subjek a. Objek penelitian Objek penelitian ini dibagi menjadi dua objek material dan objek formal. Objek material adalah materi yang menjadi fokus pembahasan. Dalam penelitian ini objek material adalah transformasi sosial keagamaan KMNU di UNY. Objek formal adalah objek yang menyangkut sudut pandang. Dalam penelitian ini objek formal dalam penelitian ini adalah Etika.
b. Subjek penelitian Subjek adalah sumber data diperoleh. Dalam penelitian ini subjeknya adalah karya-karya berbagai tulisan yang terkait dengan sejarah
KMNU.
Data
sejarah
dalam
penelitian
ini
banyak
memanfaatkan data-data yang sudah dikemukakan oleh para ahli, sebab itu penelitian ini bukan melakukan sebuah rekonstruksi sejarah, tetapi menganalisis segi-segi sosiologi atas transformasi sosial keagamaan KMNU di UNY. Sehingga dalam penelitian ini akan lebih memanfaatkan data kualitatif yang berupa data-data verbal, daripada data kuantitatif, meskipun kuantitasi akan juga digunakan dalam penelitian ini. Oleh karena itu jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library reserach.)
19
2. Pendekatan Pendekatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perspektif (approach), atau juga bisa disebut dengan the way to think. Oleh karena itu, objek formal dalam penelitian ini adalah etika, yang merupakan bagian dari kajian sosiologi, maka atau pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologi ilmu yang mengkaji tentang transformasi sosial keagamaan KMNU antar individu dengan kelompok atau sebaliknya. Pendekatan sosiologi juga digunakan untuk mengetahui sejauh mana peran dan pengaruh dari suatu institusi terhadap perkembangan organisasi keagamaannya. Begitu juga pendekatan sosiologi-politik yang penulis gunakan ketika melakukan penelitian di lapangan. Istilah sosiologi-politik berasal dari dua kata, yaitu sosiologi dan politik. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat, kelompok-kelompok sosial dan tingkah laku individu, baik individual maupun kolektif dalam konteks sosial. Politik atau ilmu ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari kekuasaan sebagai konsep inti. Konsep-konsep lain sebagai obyek studi politik dalam hal ini adalah KMNU. Sosiologi politik adalah sebuah penyelidikan antara masalah yang berkesinambungan antara masyarakat dan politik. Dalam korelasinya turut serta membahas struktur, kebudayaan, tingkah laku, pendekatan dan perkembangan melalui metode penelitian. Konsep sosiologi politik
20
menyangkut beberapa konsep di antaranya adalah sosialisasi, partisipasi, rekuitmen, dan komunikasi.
3. Metode Analisis Di dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis deskriptifkualitatif, yaitu suatu metode yang berusaha mendeskripsikan fenomena yang diselidiki dengan melukiskan dan mengklasifikasi fakta atau karakteristik tersebut secara faktual dan cermat untuk memberikan gambaran yang jelas atau akurat tentang fenomena yang diselidiki. Dengan metode ini diharapkan KMNU dapat diketahui pengaruhnya terhadap transformasi sosial keagamaan kepada para mahasiswa dan para masyarakat sekitarnya.
G. Sistematika Pembahasan Untuk lebih memudahkan penulisan tesis ini maka penulis akan menguraikan sistematika pembahasan yang akan digunakan dalam penulisan, antara lain: Bab I terdiri dari; pendahuluan, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, telaah pustaka, kerangka teoritik, metode penelitian dan yang terakhir adalah sistematika pembahasan. Bab II berbeda dengan bab sebelumnya dalam hal ini penjelasannya terdiri dari nilai dan orientasi yang mengobsesi tindakan sosial keagaman
21
KMNU: Pengantar, Gambaran umum organisasi KMNU, Aswaja sebagai landasan organisasi KMNU, Nilai-nilai yang mengobsesi tindakan KMNU: 1. Nilai agama (simbolic value), 2. Nilai sosial (social value), Nilai budaya (cultural value) dan yang terahir adalah kesimpulan. Bab III berbicara tindakan KMNU sebagai transformasi sosial keagamaan di UNY; Pengantar, Tindakan KMNU sebagai aktor transformasi keagamaan: 1. Bidang agama, 2. Bidang Pendidikan 3. Bidang sosial dan budaya. Kemudian dampak dan Tindakan KMNU dalam konteks mahasiswa di lingkungan kampus UNY dan yang terakhir adalah kesimpulan. Bab IV ini berbicara bagaimana proses transformasi sosial keagamaan KMNU Di UNY; Kata pengantar, Proses transformasi sosial keagamaan itu dilakukan. Nilai yang menjadi pijakan dan mendasari tindakan transformasi. Bentuk transformasi yang dilakukan KMNU sebagai tindakan sosial keagamaan, Bab V ini adalah bab yang paling penutup terdiri dari; kesimpulan dan saran.
BAB V PENUTUP Dalam bab ini penulis memberi kesimpulan dari seluruh hasil penelitian yang telah dipaparkan serta dibahas pada bab sebelumnya. materi yang telah dibahas pada bab sebelumnya. Setelah penulis melakukan penelitian tentang transformasi sosial keagamaan KMNU di Universitas Negeri Yogyakarta. Penulis menemukan beberapa poin sehingga dapat ditarik kesimpulan serta saran yang secara garis besar dapat memberikan jawaban atas rumusan masalah yang telah ditetapkan.
A. Kesimpulan Dari pembahasan bab sebelumnya akhirnya peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan antara lain: 1. Pada KMNU kesadaran akan solidaritas hubungan antar individu ataupun kelompok sangatlah tinggi, walaupun ada yang berbeda pemahaman keagamaan dan akan tetap hadir dan ikut dengan toleransi yang tinggi apabila ada suatu kegiatan sosial keagamaan
yang menunjukkan
kepedulian kepada masyarakat muslim dalam hal agama atau keyakinan dan 'sesama muslim yang serumpun dari sisi kesukuan. KMNU terhadap Masyarakat muslim mewujudkan atau mengimplementasikan agama dalam kehidupan sehari-harinya. KMNU terhadap masyarakat yang terbuka, dengan begitu dari manapun dapat masuk baik mengenai apapun dan nantinya KMNU sendiri yang akan menilai dan menyaring, mana yang akan diambil dan mana yang akan ditolak, bahkan KMNU 114
115
terhadap
masyarakat
muslim
di
Yogyakarta
mempertahankan
kebersamaan atau kerukunan sesama masyarakat muslim. bahkan mereka rela dengan mengikuti kegiatan sosial keagamaan yang sudah menjadi suatu rutinitas atau kebiasaan oleh KMNU. 2. KMNU sebagai agen yang terlibat dan memengaruhi dalam perubahan struktur sosial. Agen terus menerus memonitor pemikiran dan aktivitas mereka sendiri serta konteks sosial dan fisik mereka. Dalam upaya mereka mencari perasaan aman, aktor merasionalisasikan kehidupan mereka, yakni mengembangkan kebiasaan sehari-hari yang tak hanya memberikan perasaan aman kepada aktor, tetapi juga memungkinkan mereka menghadapi kehidupan sosial mereka secara efesien. Aktor juga mempunyai motivasi untuk bertindak dan motivasi ini meliputi keinginan dan hasrat yang mendorong tindakan. Jadi sementara rasionalisasi dan refleksivitas terus menerus terlibat dalam tindakan, motivasi dapat dibayangkan sebagai potensi untuk
bertindak. Walaupun menurut
Giddens sebagian besar tindakan kita tidak dimotivasi secara langsung. Akan tetapi motivasi memainkan peran penting dalam tindakan manusia. 3. Pemahaman keagamaan KMNU banyak berpengaruh terhadap relasi sosial terhadap masyarakat, namun interaksi yang terjadi tidak mengarah kepada kekerasan yang dapat menyebabkan kerugian, pada kedua belah pihak atau lebih yang berbeda paham itu sendiri, melainkan interaksi dalam bentuk kerjasama coorperationy. Keilmuan atau pemahaman wawasan dalam keberagamaan masyarakat di Yogyakarta masih ada yang
116
rendah ternyata sedikit banyak mempengaruhi KMNU dalam berpikir dan berinteraksi dengan masyarakat muslim yang lain. Titik tolak Giddens adalah praktek atau tindakan manusia, namun tindakan manusia itu dapat dilihat sebagai pengulangan. Artinya, aktivitas bukanlah dihasilkan secara instan oleh aktor sosial, tetapi secara terus-menerus dan berulang-ulang. Melalui suatu cara dengan mereka menyatakan diri sebagai aktor. Melalui aktivitas mereka, agen dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan, dengan demikian aktivitas tidak dihasilkan melalui kesadaran, melalui konstruksional tentang realitas atau tidak diciptakan oleh struktur sosial. Dalam menyatakan diri mereka sendiri sebagai action, orang terlibat dalam praktek sosial itulah kesadaran maupun struktur diciptakan. B. Saran-saran Dari uraian dan kesimpulan di atas, maka penulis merekomendasikan beberapa saran, yaitu: 1. Penelitian yang penulis lakukan terhadap KMNU di UNY akan lebih baik jika terus dikembangkan dan dikaji secara lebih mendalam. Terutama, hasil pemikiran mengenai peran tokoh NU yang di terapkan pada masyarakat modern dan dapat menjadi sarana berbagai pengetahuan terhadap umat Islam di Indonesia. Upaya untuk menghidupkan kembali keteraturan sosial keagamaan, terutama dalam
mencari solusi di era
modernisasi. Apalagi ketika menjamurnya pandangan sempit dalam memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai keberagamaan di tengah
117
kehidupan masyarakat yang plural. 2. Pemerintah, lembaga pendidikan dalam semua tingkatan, termasuk universitas atau lembaga keagamaan yang berada di Indonesia hendaknya lebih bijak dalam mempertimbangkan segala kebijakan, dan keputusan. Jika hal itu berhubungan dengan kemajemukan masyarakat Indonesia, khususnya para generasi muda yang sedang menempuh pendidikan. Peneliti menyadari bahwa kajian mengenai transformasi sosial keagamaan KMNU ini masih jauh dari kata sempurna. Selain itu, saran-saran di atas mengingatkan bahwa tanggung jawab secara akademik dan keilmuan. Para pengkaji politik dan sosial Islam agar terus berupaya untuk menggali khazanah pemikiran dari setiap peristiwa pada ini yang masih jarang dikaji secara mendalam. 3. Peneliti ini diharapkan Masyarakat yang terdiri dari berbagai individu yang membentuknya, saling melakukan interaksi antara individu satu dengan individu yang lainnya demi berjalannya suatu kehidupan sosial, karena manusia adalah makhluk sosial. Individu yang saling berinteraksi tersebut memiliki pengetahuan dan membawa kesadaran dalam setiap interaksi yang mereka akukan.
DAFTAR PUSTAKA Buku Umum Abbas, Sirojuddin, l'tiqad Ahlussunnah, Jakarta: Pustaka Tarbiyah, 1983. Abdullah, M. Amin, Islamic Studies Di Perguruan Tinggi Pendekatan Integratif-Interkonektif, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2010. al-Attas, Muhammad Naquib, Konsep Pendidikan dalam Islam, Bandung: Mizan, 1984. As,
A. Sunarto, Paradigma Nahdlatul ‘Ulama Terhadap Modernisasi, Jurnal Sosiologi Islam, Vol. 3, No.2, Oktober 2013.
Departemen Agama Republik Indonesia. Terjemahannva, Jakarta: CV. Atlas, 1998.
Al-Quran
dan
Dewi, Ernita, Transformasi Sosial Dan Nilai Agama, Jurnal Substantia, Vol. 14, No. 1, April 2012. Effendi Djohan, Pembaharuan Tanpa Membongkar Tradisi Wacana Keagamaan di Kalangan Generasi Muda NU Masa Kepemimpinan Gus Dur, Jakarta: Kompas, 2010. Effendi, Sofian, Metode Penelitian Sosial. Jakarta: LP3S,1989. Giddens,A nthony, Teori Strukturasi Dasar-Dasar Pembentukan Struktur Sosial Masyarakat, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2010. _______________, The Constitution Of Society, teori Strukturasi Untuk Analisis Sosial, Malang: Cintra Mantari Group, 2003. Handayani, Baiq Lily, Transformasi Perilaku Keagamaan Analisis Terhadap Upaya Purifikasi Akidah Melalui Ruqyah Syar'iyah Pada Komunitas Muslim Jember, Jurnal Sosiologi Islam, Vol. 1, No.2, Oktober 2011.
118
119
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 1997. Ibn 'Abbas, HR. Bukhari, dari dalam Shahih Bukhori. juz I, Beirut: Dar al-Jil, t.t.). hlm. 59; daneirut: Dar al-Fikr, 1983. Iskandar, A. Muhaimin, Gus Dur, Islam dan Kebangkitan Indonesia, Yogakarta, DPP PKB bekerjasama dengan KLIK R, 2007. Jalaludin, Psikologi Agama, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1998. Jamilah, “Teknologi Informasi Dan Perubahan Sosial Keagamaan (Studi di Kampung Cyber RT. 36 RW. 09 Taman Patehan Kraton Yogyakarta)”, skripsi ini, milik Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014. Khadiq, Agama Sebagai "Modal" Pembangunan Masyarakat, Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama, Vol. VI, No. 2 Desember 2005. Kholil, Abdul Mun’im, Ensiklopedi Sekte Hitam Putih Aliran Dan Gerakan Islam Kontemporer, Sidoarjo: Bina ASWAJA, 2014. Kolip, Usman, Pengantar Sosiologi. Jakarta: Kecana, 2001. Madjid, Norcholis, Masyarakat Religius, Jakarta: Paramadina, 1997. _______________, “Faham Ahl al-Sunnah wa al-Jama'ah: tinjauan selintang tentang Makna Dasarnya dalam al- Qura'an dan Hadits serta Perkembangannya dalam Sejarah Politik dan Pemikiran Islam”. Tashwirul Afkar, No. I Mei-Juni 1997. Mahfudh, Sahal, “Aktualisasi Nilai-Nilai Aswaja”, dalam Nuansa Fiqih Sosial, Yogyakarta: LKiS, 1994. Muhlis, Imam, Islam Keindonesiaan & Civil Society, Yogyakarta: Padma Books, 2011. Oemar, Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Bumi
120
Aksara, 2011. Pribadi, Moh, “pemikiran sosial dalam Islam studi pemikiran Ibn Khaldun Tentang badui dan Hadlar”. Disertasi ini milik Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011. Purwanto, Ngalim, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, cetakan ke VI, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1994. Riyadi, Ahmad Ali, “Disertasi ini membahas gerakan pembaharuan Islam kaum muda Nahdlatul Ulama (NU) di Indonesia 19902005”. Disertasi ini milik Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2006. Shiddiqi, Nourouzzaman, Jeram-jeram Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996.
Peradaban
Muslim,
Siradj, Said Aqil, dalaMn Aula No. 08/tahun XVIII/Agustus 1996. _____________, Islam Sumber Inspirasi Budaya Nusantara Menuju Masyarakat Mutamaddin, Jakarta: LTN NU, 2015. Soetomo, Pembangunan Masyarakat Merangkai Sebuah Kerangka, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2012. Suwanto, Mahasiswa dan Masa Depan Bangsa, Karya Ilmiah Unggulan Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yogyakarta: Bagian Kemahasiswaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013. Sztompkha, Piort, Sosiologi Perubahan Sosial, Jakarta: Perdana Media, 2004. Wahyudi, M, dengan judul Masjid dan Perubahan Sosial (Studi Masjid Jami’ Mentok Bangka terhadap perubahan sosial Keagamaan Masyarakat Mentok Bangka), skripsi ini, milik Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008. Wibowo, Agus, Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi; Membangun Karakter Ideal Mahasiswa di Perguruan Tinggi,
121
jet I, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013. Zuhri, Saifuddin, Mengliidupkan Nilai-nilai Ahlssunnah Waljama'ah dalam Praktik, Jakarta: PP IPNU, 1976. Internet Titis Bintoro, https://gmniuny.wordpress.com/2014/08/28/hati-hatiarabisasi/ diakses pada tanggal 06 Desember 2015 jam 22:05
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI 1. Nama
: ABD. Hamid, S.H.I.
2. Tempat, tanggal lahir
: Pamekasan, 12 Oktober 1989
3. Jabatan
: Mahasiswa Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
4. Alamat rumah
: Dsn Kajujila Desa Sana Laok Kec Waru Kab Pamekasan
5. Jenis kelamin
: Laki-Laki
6. Agama
: Islam
7. Status
: Mahasiswa (Belum Menikah)
8. Tinggi/berat badan
: 155/45
9. Telepon
: 087866116085
10. E-mail
: [email protected]
RIWAYAT PENDIDIKAN A. Pendidikan Formal 1. Non Kecil Nurul Jihad 1. (1994) 2. TK Nurul Jihad 1. (1998) 3. MI Membaul Ulum Bata-Bata Penaan Pamekasan. (2004) 4. MTS Membaul Ulum Bata-Bata Penaan Pamekasan. (2007) 5. MA Sumber Bungur Pakong Pamekasan. (2010) 6. S1 Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. (2014)
B. Pendidikan Nonformal 1. Pondok Pesantren Membaul Ulum Bata-Bata Penaan Pamekasan. (2000-2007) 2. Pondok Pesantren Sumber Bungur Pakong Pamekasan. (2007-2010)
i
C. Pengalaman Organisasi 1. Menjadi Anggota Osmi MI Membaul Ulum Bata-Bata Penaan Pamekasan. (2002-2003) 2. Anggota Osis MTS Membaul Ulum Bata-Bata Penaan Pamekasan. (2005-2006) 3. Anggota Osis MA Sumber Bungur Pakong Pamekasan. (2008-2009) 4. Anggota Pengurus Pondok Pesantren Sumber Bungur Pakong Pamekasan. (2008-2010) 5. Anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia. (PMII)(2010-2014) 6. Menjadi Kodinator Kajian Bem J Rurusan Siyasah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. (2011-2013) 7. Menjadi Bendahara Umum Ikatan Mahasiswa Pondok Pesantren BataBata Yogyakarta. (2011-2012) 8. Menjadi Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Sumber Bungur Pakong Yogyakarta. (2012-2013) 9. Menjadi Anggota Pusat Stadi Kansultasi Hukum Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. (20122013).
D. Karya Tulis. 1. Penelitian Kelompok dengan Judul “Pernikahan Dini (Studi pernikahan Dini di Bangkalan)”. Program Fakultas Syari’ah dan Hukum Tahun 2011. 2. Penelitian Kelompok dengan Judul “Status Komplek Porli (studi kasus komplek porli di tinjau dari status hukum)”. Program Fakultas Syari’ah dan Hukum Tahun 2013. 3. Penelitian Kelompok dengan Judul “Pernikahan Dini Di Desa Banyuates Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang (Studi Komparasi Ketundukan Hukum Terhadap Hukum Positif dan Hukum Islam)”. Program Lembaga Pengabdian Masyrakat Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (LPM), 2014.
ii
4. Penelitian Kelompok dengan judul “Hutang Palȇan: Studi Terhadap Perilaku Masyarakat Desa Prancak Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep Madura” Program Lembaga Penelitian Dan Pengembangan Masyarakat Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (LPPM), 2014. 5. Majalah New Fatwa Pondok Pesantren Mambaul kulum Bata-bata “Dampak Narkoba Terhadap Anak Usia Sekolah” Edisi 02 Juni 2015. 6. Majalah New Fatwa Pondok Pesantren Mambaul kulum Bata-bata “Kesuksesan Berangkat Dari Hobi” Edisi 03 Juni 2016 7. Skripsi, Kiai, Politik Dan Pesantren Di Kabupaten Pamekasan Madura (Studi Kasus Terhadap Tiga Pesantren Di Kabupaten Pamekasan Madura), 2014 8. Tesis,
Transformasi
Sosial
Keagamaan
Keluarga
Mahasiswa
Nahdlatul Ulama (Kmnu) Di Universitas Negeri Yogyakarta, 2016
TERJEMAHAN Halaman Footnote 31
14
Artinya Ya Allah sesungguhnya anakku adalah dari keluargaku
iii
31
15
32
16
Suruhlah keluargamu untuk mengerjakan shalat jikalau sekiranya penduduk negeri –negeri itu beriman dan bertakwa, maka kami bukakan atas mereka keberkahan dari langit dan bumi
32
17
Bertanyalah kamu sekalian kepada orang yang memiliki pengetahuan jika kamu tidak mengetahui
43
32
Dan agar orang-orang yang Telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Quran Itulah yang hak dari Tuhan.
iv