TIPE SEISMIK YANG MENGGAMBARKAN ADANYA PROSES TEKTONIK PADA SUATU FORMASI
Oleh: Jusfarida, S.Si, MT
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Abstrak Pada suatu formasi sering terjadi proses tektonik yang mengakibatkan terganggunya formasi tersebut, sehingga mengakibatkan kenaikan atau penurunan suatu cekungan. Pada daerah yang terjadi reaktif (terjadi proses tektonik pada cekungan yang stabil)biasanya ditandai oleh bentuk karakter seismic yang melengkung (seismic sag), dimana pada daerah tersebut mengalami proses tektonik yang mengakibatkan terganggunya lingkungan sekitar formasi tersebut. Akibat dari proses tektonik sering mengakibatkan terhalangnya hidrokarbon untuk ber migrasi, sehingga hidrokarbon terperangkap pada area tersebut. Suatu area dikatakan prospek mengandung hidrokarbon , bisa direkomendasikan untuk dilakukan pengeboran. Analisa seismik bisa mengidentifikasi anomali amplitudo pada lapisan tipis sekalipun. Analisa atribut seismik banyak dipakai untuk mengetahui karakter anomaly amplitudo atau karakterisasi sekuen, mengidentifikasi perubahan litologi atau pasir gas, membedakan lapisan yang concordant, hummocky, dan chaotic.
PENDAHULUAN Atribut seismik juga dinyatakan sebagai
1.1 . Latar Belakang Dalam usaha pencarian Minyak dan
sifat kuantitatif dan deskriptif dari data
gas bumi, dari waktu ke waktu terus
seismik yang dapat ditampilkan dalam
berkembang. Hal ini selalu digunakan
skala yang sama dengan data aslinya.
berbagai metode untuk menncari jebakan
Seismik atribut diperlukan sebagai alat
minyak/ gas guna meningkatkan hasil
bantu dalam interpretasi seismik untuk
produksi
Seismik
menunjukkan anomali yang tidak terlihat
merupakan suatu transformasi matematis
secara jelas dari data normal seismik. Tiap-
dari
yang
tiap atribut saling berhubungan satu sama
waktu,
lainnya, di mana beberapa atibut memiliki
amplitudo, fase, frekuensi, dan atenuasi.
sensitifitas terhadap sifat reservoar tertentu
minyak.
data
tras
merepresentasikan
Atribut
seismik besaran
dan beberapa atribut lainnya lebih baik di dalam menampilkan
informasi ataupun
Melalui penelitian dengan Analisa atribut seismik ini diharapkan bisa diketahui
anomali bawah permukaan yang mula-mula
karakter
tidak teridentifikasi oleh data konvensional
karakterisasi
atau bahkan sebagai indikator keberadaan
perubahan litologi, membedakan lapisan
hidrokarbon (direct hydrocarbon indicator).
yang concordant, hummocky, dan chaotic,
Ekstraksi dimaksudkan litologi
atribut untuk
batuan
amplitudo
melihat
yang
rms
perubahan
ekstrim,
anomali
sehingga
amplitudo
sekuen,
bisa
atau
mengidentifikasi
digunakan
dalam
pengembangan sumur-sumur baru.
seperti
keberadaan adanya suatu lapisan reservoir.
1.2. Tujuan Penelitian
Atribut spectral decomposition digunakan
Penelitian
ini
bertujuan
untuk melihat lapisan tipis reservoir pada
mengetahui
batuan. Atribut seismik diekstrak dari data
potensi hidrokarbon didaerah tersebut serta
seismik 3D Pre Stack Time Migration
didapatkan karakteristik amplitude pada
(PSTM). Analisa atribut seismik digunakan
atribut seismik untuk melihat keberadaan
untuk
anomali
dan bentuk geometri penyebaran lapisan
sekuen,
reservoir
mengetahui
amplitudo
atau
karakter karakterisasi
karakteristik
untuk
berupa
reservoar
fasies
dan
pengendapan,
mengidentifikasi perubahan litologi atau
karakterisasi sekuen, perubahan litologi dan
pasir
lain sebagainya.
gas,
membedakan
lapisan
yang
concordant, hummocky, dan chaotic.
TINJAUAN PUSTAKA keakuratan
2.1 Prinsip Metode Seismik Secara umum tujuan utama dari pengukuran
seismik
adalah
untuk
memperoleh rekaman yang berkualitas baik. Kualitas rekaman ini dapat dinilai dari perbandingan sinyal refleksi terhadap sinyal noise (S/N), yaitu perbandingan antara banyaknya sinyal refleksi yang direkam dibandingkan dengan sinyal noisenya dan
pengukuran
waktu
tempuh
(travel time). Menurut telford dkk (1990), tujuan metode seismic refleksi adalah untuk mengetahui
informasi
tentang
batuan,
terutama tentang perlapisannya, dan (dalam penggunaan yang terbatas) dari variasi amplitido dan frekuensi. Pemetaan bawah permukaan dengan metode seismik refleksi ini menggunakan
gelombang mekanik yang dipantulkan oleh
Sinyal tras seismik kompleks dapat
lapisan-lapisan bawah tanah. Gelombang ini
dituliskan :
dihasilkan dari suatu sumber getar (source)
F(t) = f(t) + i f *(t)
dan menjalar untuk direkam oleh alat perekam (geophone). Penjalaran gelombang
(1)
pantul dapat direkonstruksi berdasarkan
Dimana:
pengetahuan tentang waktu tempuh dan
f(t) adalah tras seismik real,
kecepatan gelombang seismik.
f*(t) adalah quadraturenya, yakni f(t) yang fasanya
2.2.1. Definisi Atribut Seismik
Komponen
Seismik atribut didefinisikan sebagai karakterisasi secara kuantitatif dan deskriptif dari data seismik yang secara langsung dapat
tergeserkan
90
derajat.
imajiner
didapat
dengan
melakukan tranformasi Hilbert pada tras seismik
real
:
h(t) = 1/π * f(t)
ditampilkan dalam skala yang sama dengan data awal (Barnes, 1999). Seismik atribut diperlukan
sebagai
alat
bantu
dalam
interpretasi seismik untuk menunjukkan
(2) dimana : * = konvolusi ; f(t) tras seismik real ; h(t) = tras imajiner
anomali yang tidak terilihat secara jelas dari data normal seismik.
Gambar 2.4. tranformasi Hilbert pada tras seismik real
Atribut seismik merupakan suatu pengukuran
Pendekatan
interpretatif
spesifik
mengenai
sifat
mengevaluasi
kinematik,
dinamika
atau
amplitudo
menggunakan
statistikal hasil turunan data seismik ( Chen
sederhana,
yaitu
dan
seismik
seismik yang mendasarkan pada besar
dikelompokkan berdasarkan beberapa hal,
kecilnya amplitudo akan lebih tinggi bila
yaitu jenis data (berhubungan dengan proses
saturasi
pengolahan
perhitungan,
semakin besar, pay thickness lebih tebal
informasi yang terkandung dalam atribut,
(walaupun dengan beberapa komplikasi
hubungan atribut dengan informasi geologi,
tuning effect). Secara umum bahwa semakin
dan karakteristik gelombang seismik. Barnes
terang brightspot (semakin nyata kontras
(1999)
amplitudo) semakin bagus prospeknya.
geometri,
Sydney,
1997).
data),
Atribut
cara
mendefinisikan
atribut
seismik
sebagai sifat kuantitatif dan deskriptif dari
reservoir
untuk
pada
tinggi,
atribut
atribut
asumsi
brightspot
hidrokarbon
Aplikasi
dari
yang peta
porositas
ini
terutama
data seismik yang dapat ditampilkan pada
digunakan sebagai indikator hidrokarbon
skala yang sama dengan data orisinil.
langsung
Sedangkan
ketebalan.
menyebutkan
menurut
brown
(2000)
atribut
seismik
sebagai
derivatif suatu pengukuran seismik dasar.
serta
pembuatan
Atribut
fasies
amplitudo
dan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Atribut Spectral Decomposition
Gambar 2.5. Efek lapisan tipis batuan pada gelombang seismik refleksi (Landmark. 2003)
Karakteristik
frekuensi
diperoleh
melaluinya.
Lapisan
material
tersebut
dari suatu ketebalan batuan dan densitas dari
berasal dari sejumlah perlapisan batuan
lapisan material serta kecepatan sinyal yang
dengan karakteristik frekuensi tersendiri.
Untuk mendapatkan frekuensi pada setiap
berdasarkan batas ketidakselarasan sekuen
lapisan, suatu ketebalan dari lapisan harus
atau analisis sekuen seismik. Hal ini bisa
dimasukkan
dilakukan
kedalam
selang
frekuensi
dengan
mengenali
dan
sampai diperoleh frekuensi maksimum yang
mengelompokkan ketidakmenerusan dalam
diinginkan.
pola refleksinya. Dikenal dua jenis batas
Studi seismik stratigrafi dimulai
yaitu batas atas dan bawah yang dikenal
dengan analisis penampang seismik untuk
dengan batas sekuen seismik (sequence
menguraikan
seismic boundary).
kerangka
stratigrafinya
METODOLOGI PENELITIAN struktur dan jenis litologi pada reservoir
3.1. Permasalahan Pada beberapa titik pengeboran yang berdekatan,
sering
batupasir
yang
ditemukan tidak
adanya
tersebut. 3.2
mengandung
Hasil yang di harapkan Dengan
analisa
data
seismik,
hidrokarbon di antara sumur bor yang
diharapkan
produktif. Hal ini diperkirakan karena
pengendapan dan struktur yang terjadi pada
adanya sebuah penyekat berupa Burier
daerah tersebut, sehingga bisa menceritakan
Permeabilty
mengidentifikasi
pola
menghambat
aliran
proses pengendapan dan kondisi tektonik
sekitarnya.
Burier
pada daerah tersebut. Analisa seismik,
permeability berupa cairan dari batuan
diharapkan bisa untuk mengetahui jenis
karbonat yang mengisi sebuah rekahan
litologi serta kenampakan patahan-patahan
sehingga menjadi keras dan mengkristal,
pada penampang seismik berupa besarnya
kemudian
amplitudo seismik pada lapisan tersebut.
minyak
yang
bisa
menuju
menjadi
menghambat
aliran
penghalang minyak
yang menuju
sekitarnya. Rekaman seismik didapatkan data
berupa
nilai
Hipotesis Pada data seismik, diketahui besaran
yang
Amplitudo dimana besar kecilnya amplitude
menggambarkan adanya lapisan penyekat
menunjukkan kondisi lapisan batuan yang
yang
terukur, amplitudo akan lebih tinggi bila
diasumsikan
atribut
3.3
sebagai
Burier
Permeability, serta adanya gambaran berupa
saturasi
hidrokarbon
tinggi,
porositas
semakin besar, pay thickness lebih tebal
(walaupun dengan beberapa komplikasi
dari rekahan yang diindikasikan sebagai
tuning effect). Secara umum bahwa semakin
Burier Permeability. Analisis hasil dalam
terang brightspot (semakin nyata kontras
penelitian ini meliputi hasil interpretasi data
amplitudo)
prospeknya,
seismik. Maka didapatkan hasil interpretasi
kemudian membuat penampang stratigrafi
berupa pola patahan dan peta struktur pada
terukur, pengamatan karakteristik batuan
zona target.
semakin
bagus
untuk mengetahui jenis litologi serta pengisi
3.4
Diagram Alir
INFORMASI GEOLOGI
STUDI PUSTAKA
DATA SEISMIK
ANALISA DATA SEISMIK
INTERPRETASI
Gambar 3.1. Tahapan Penelitian
ANALISIS DATA SEISMIK REFLEKSI Analisa seismik dilakukan dengan
Analisa
struktur
dilihat
dari
melihat karakter refleksi pada seismik,
ketidakmenerusan pada pola refleksi (offset
dimana
pada
pada
menghasilkan
setiap karakter
jenis refleksi
batuan
horizon),
adanya
penyebaran
yang
kemiringan yang tidak sesuai serta adanya
berbeda. Untuk meletakkan horizon seismik
pola difraksi pada zona patahan. Untuk
pada kedalaman yang sebenarnya, agar data
mengetahui
seismik dapat dikorelasikan dengan data
pelengkungan
geologi lainnya, maka dilakukan well
membentuk sinklin maupun antiklin.
adanya horizon
seismik tie.
Gambar 4.1 Seismik yang menggambarkan penurunan cekungan
lipatan, seismik
terdapat yang
Gambar 4.2 Seismik yang menggambarkan Arah migrasi dan jebakan Hidrokarbon
Gambar 4.3 Seismik yang menggambarkan kondisi struktur dan jebakan Hidrokarbon
Gambar 4.1 Seismik yang menggambarkan pola pengandapan
Hasil Analisa dan Pembahasan Dalam melakukan analisa seismik, pertama dilakukan adalah mengetahui pola refleksi pada seismik yang menggambarkan kondisi tektonik dan litologi lapisan tersebut. Dari analisa struktur dan pola refleksi seismik, bisa diketahui kondisi tektonik dan pola arus pada saat pengendapan. Analisa Atribut seismik mampu menentukan lapisan tipis sekalipun, seperti keberadaan Barrier Permeability (lapisan penghalang) yang menghambat hidrokarbon bermigrasi lebih lanjut.
Kesimpulan: 1. Berdasarkan hasil analisa seismik, maka fase yang terjadi adalah berupa fase agradasi, dimana batuannya relatif
seragam
dan
fasies
berakumulasi di laut dangkal. 2. Konfigurasi menunjukkan
pada fasies pola
seismik
paralel
dan
bergelombang, dibentuk oleh lapisan yang
diendapkan
penurunan
dasar
pada
kondisi
pengendapan
(subsiden)
yang
seragam
atau
and Massive sandstone of the Upper Cibulakan Formation, Offshore Northwest Java Basin. Proc. 6th Regional Congress on Geology, Mineral and Hydrocarbon Resource of Southeast Asia, p. 345-361.
pengendapan pada cekungan yang stabil. 3. Indikasi
adanya
proses
migrasi
sebelum
terjadi
proses
tektonik
(reaktif), terlihat dari pola seismik yang melengkung sehingga terbentuk struktur
yang
menghalangi
hidrokarbon untuk bermigrasi lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA Atkinson, C.D., Gaynor, G.C., and Vavra, C., 1993. Sedimentological and reservoir characteristics of the Upper Cibulakan sandstone (Main interval) in cores from the B-Field, Offshore Northwest Java. In Scott, J., Atkinson, C.D. and reservoirs in Indonesia, Indonesian Petroleum A ssociation, Core Workshop, 59-90. Rose, R., 1983, Miocene carbonate rocks of Sibolga Basin, northwest Sumatra: 12th Indonesian Petroleum Association Annual Convention, p. 107-125. Fainstein, R. and Heru Pramono 1986. Structure and stratigraphy of the AVS Field, Java Sea. ZPA Proc. 15th , Ann. Conv., v. 1, p. 19-45 Ponto, C.V., Wu, C.H., Pranoto, A. and Stinson, W.H. 1987. Controls on hydrocarbon accumulation in the Main
Rika
Swastikarani, 2005. Pemetaan Batupasir di Area Deka, Riau pada Cekungan Sumatera Tengah menggunakan beberapa Atribut Amplitudo.
Johan Maulana Hadi, Analisis Atribut Seismik Untuk Identifikasi Potensi Hidrokarbon (Studi kasus daerah Amandah, Formasi Talangakar, Cekungan Jawa Barat Utara. Berkala Fisika Vol. 9, No.4, Oktober 2006, hal 165-170.