THE CREATION OF AFTER LIFE 3D GAME BY USING DXSTUDIO: GAMEPLAY ZOMBIE AND GAMEPLAY GIRL Aldi Cita Putra, Dr Asep Juarna Undergraduate Program, Faculty of Industrial Technology, 2010 Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id Keywords : 3D Game, Game scenario, DX Studio ABSTRACT : A world development, especially in the field of computer information is perceived by many people to be developed very quickly. With more advanced human thought in this day and age, computers began to be used in all sorts of things in human life ranging from the smallest to the largest, as it is now entertainment applications for computer users that can be obtained. This writing discusses about 3Dimensions Game 'After Life'. However, the discussion is limited to how to make the game scenario and develop a First Person Shooter gameplay. This implementation is made using the DX Studio software for interaction between objects.
Pembuatan Game 3D After Life dengan mengunakan DXStudio : GamePlay Zombie dan GamePlay Girl Aldi Cita Putra, Asep Juarna Universitas Gunadarma, Jl. Margonda Raya No 100 - Pondok Cina - Depok email:
[email protected]
Ringkasan
Perkembangan dunia informasi khususnya dalam bidang komputer dirasakan oleh banyak orang sebagai perkembangan yang sangat cepat. Dengan semakin maju pemikiran manusia pada zaman sekarang ini, komputer mulai digunakan dalam segala macam hal dalam kehidupan manusia mulai dari hal yang terkecil hingga yang terbesar, seperti sekarang aplikasi‐aplikasi hiburan untuk para pengguna komputer yang bisa didapatkan.Penulisan ini membahas mengenai Game 3 Dimensi ‘After Life’. Namun, Pembahasannya dibatasi pada bagaimana membuat skenario game dan mengembangkan First Person Shooter gameplay. Implementasi ini dibuat dengan menggunakan perangkat lunak DX Studio untuk interaksi antar objek. Kata Kunci : Game 3D, Skenario Game, FPS, DX Studio
1.
Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia informasi khususnya dalam bidang komputer dirasakan oleh banyak orang sebagai perkembangan yang sangat cepat. Dengan semakin maju pemikiran manusia pada zaman sekarang ini, komputer mulai digunakan dalam segala macam hal dalam kehidupan manusia mulai dari hal yang terkecil hingga yang terbesar, seperti sekarang aplikasi‐aplikasi hiburan untuk para pengguna komputer yang bisa didapatkan. Misalnya aplikasi winamp untuk mendengarkan musik berformat mp3, aplikasi windows media player, quick time, dvd media player untuk menonton video, sampai game (permainan). Banyak tipe-tipe game di pasaran saat ini serpti game FPS(First Person Shooter), RPG (A role‐ playing game), sport,dll. Makin berkembang teknologi garfik komputer. Maka game FPS sangat diminati oleh para gamers yang
berdasarkan oleh banyaknya peminat game jenis ini dipasaran yang ditunjukan oleh hasil survei yang diambil dari 2.374 orang. Dari 17 jenis game yang diajukan, tempat pertama adalah game berjenis FPS (First Person Shooter) sebanyak 667 orang atau 28,1% dari total poling yang masuk[1]. Atas dasar itulah penulis memilih judul “Pembuatan Game 3D After Life dengan mengunakan DXStudio : GamePlay Zombie dan GamePlay Girl “ sebagai penulisan ilmiah. Dimana game “After Life” berjenis FPS (First Person Shooter) yaitu dimana user sebagai pemeran utama di dalam game,yang mana menampilkan titik pandang orang pertama yang melihat aksi pemain melalui mata karakter pemain biasa nya hanya diwakilkan dengan lambang potiner, hanya bagian tubuh tertentu saja (tangan), dan senjata. Kebanyakan game FPS berhubungan dengan kekerasan[2]. Banyaknya peminat yang
menyukai game berjenis FPS dapat membuka peluang bahwa game yang akan dibuat akan laku di pasaran sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang besar. Dalam pengembangan game ini pembuatan game terbagi menjadi 2 yaitu pembuatan gameplay dan inventory. Pada penelitian ini penulis mengambil bagian pembuatan gameplay. Dimana penelitian yang di lakukan merupakan salah satu bagian dari pengembangan game sedemikian sehingga yang dibahas adalah gameplay zombie dan gameplay girl. Penulis memilih program DXStudio sebagai game engine karena engine ini memiliki flexible 3D rendering pada game engine yang ditulis dalam bahasa DXStudio serta didesain untuk mampu men‐developer dengan intuitif & mudah kepada aplikasi produksi dengan menggunakan utility hardware‐accelerated 3D graphic. Gambaran abstraknya DXStudio menggunakan sistem library seperti Direct3D, OpenGL, Blender, & 3DMax serta menyediakan sebuah dasar interface di dunia objek dan class object yang lebih tinggi. Seperti pada engine lainnya, hanya saja DXStudio pada umumnya hanya sebagai pemrograman dan graphic rendering. Dengan kata lain fitur DXStudio khusus menangani sintaks dan rendering. Dan juga DXStudio menyediakan audio / physics support.
2. Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan ini adalah membuat skenario game dan mengembangkan first shooter gameplay pada game “After Life”. Sehingga game memiliki alur cerita didalamnya dan menjadikan tampilan game dilihat dari sudut pandang orang pertama yang membuat user seperti berada didalam game.
3. Pengertian Game
Kata "Game" tidak terlepas dari pengertian permainan. Permainan telah dikenal sejak usia balita sampai saat ini. Seiring dengan perkembangan jaman khususnya dalam bidang informasi mengakibatkan jenis permainan semakin berkembang puncaknya, dapat dilihat pada saat ini telah berkembang permainan menggunakan alat‐alat elektronika seperti Game Boy, Play Station , Computer bahkan alat komunikasi seperti handphone, PDA, Smart Phone, dll. Sifat permainan adalah sebagai alat penghibur juga dapat mendidik, tetapi jika terlalu serius dan semakin lama memainkan permainan tersebut akan berdampak negatif bagi diri pribadi. Jika dahulu game hanya menjadi monopoli anak kecil, lain halnya dengan yang terjadi sekarang. Kini sudah bukan hal aneh lagi jika seorang ayah dapat duduk berjam‐jam bersama anaknya dalam adu kecepatan sebuah game. Dan inilah yang terjadi saat ini, game bukan monopoli anak kecil lagi. Yang namanya game saat ini sudah bisa dibilang sebagai mainan universal. Mulai dari balita, anak muda sampai dengan orang dewasa pun sudah tidak merasa asing lagi dengan yang namanya game. Jika dahulu orang mungkin hanya mengenal GameWatch, GameBoy, kini orang dapat memilih beragam media permainannya. Untuk bermain game, saat ini kita tinggal memilih, ingin memakai komputer desktop saja (Personal Computer) atau melalui laptop, atau dapat juga melalui perlengkapan game pabrikan seperti PlayStation, Nitendo, Xbox. Bahkan
saat ini PlayStation. juga telah mengeluarkan perlengkapan game‐nya tersebut dalam versi personal, yang disebut PSP (PlayStation Porteble). Sepintas, PSP sendiri mungkin mengingatkan kita pada era GameBoy, dimana sebuah game dapat dimainkan dimana pun melalui sebuah alat yang ukurannya hanya agak lebih besar dari sebuah handphone. Perlengkapan pendukung permainan yang ditawarkan pun sekarang sangat beragam, mulai dari mouse & keyboard standart, QuickCam, headset, joystick, gamepad, racing wheel, PlayGear, dan lain sebagainya. Seolah ingin semakin dapat terserap dengan baik oleh semua kalangan usia, game pun dibuat dengan berbagai tingkat kesulitan. Mulai dari level ’Beginner’ sampai dengan ’Advance’ ‐pun dibuat untuk disesuaikan dengan tingkat kemahiran si pemain. Kalau sudah begini, maka game‐pun mungkin juga sudah dapat dimainkan oleh balita hingga orang dewasa. Masing‐masing telah dibuatkan porsi tingakat kesulitan permainan mereka. Masih tentang porsi permainan, tidak hanya tingkat kesulitan saja yang disediakan secara beragam. Macam‐ macam permainan sendiri juga disediakan secara beragam. Mulai dari ’career’ atau yang bersifat karir personal, hingga yang bersifat kompetisi dimainkan dengan banyak kompetitor atau musuh juga ada. Dan yang semakin menarik lagi dari perkembangan game adalah sifat personalisasi. Entah itu dalam jenis game balapan, perang hingga sepakbola, setiap
pemain dimungkinkan untuk mendandani mobil, atau mengatur siasat perang, atau juga menyusun team atau kesebelasan sesuai dengan keinginan mereka sendiri. Hal yang sangat luar biasa, karena pemain diijinkan untuk mempersonalisasikan diri mereka dalam setiap game yang dimainkan. Hal ini semakin mendekatkan imajinasi pemain ke dalam bentuk real virtual sebuah game. Menurut Agustinus Nilwan dalam bukunya "Pemrograman Animasi dan Game Profesional" terbitan Elex Media Komputindo, game merupakan permainan komputer yang dibuat dengan teknik dan metode animasi. Jika ingin mendalami pengunaan animasi haruslah memahami pembuatan game. Atau jika ingin membuat game, maka haruslah memahami teknik dan metode animasi, sebab keduanya saling berkaitan [3]. 4. Jenis Game Berdasarkan Platform (alat) • Arcade games, yaitu yang sering disebut ding‐dong di Indonesia, biasanya berada di daerah / tempat khusus dan memiliki box atau mesin yang memang khusus di design untuk jenis video games tertentu dan tidak jarang bahkan memiliki fitur yang dapat membuat pemainnya lebih merasa "masuk" dan "menikmati", seperti pistol, kursi khusus, sensor gerakan, sensor injakkan dan stir mobil (beserta transmisinya tentunya). • PC Games, yaitu video game yang dimainkan menggunakan Personal
Computers.Yang menjamin kualitas game lebih baik. • Console games, yaitu video games yang dimainkan menggunakan console tertentu, seperti Playstation 2, Playstation 3, XBOX 360, dan Nintendo Wii. • Handheld games, game dimainkan di console khusus video game yang dapat dibawa kemana‐mana, contoh Nintendo DS dan Sony PSP. • Mobile games, game dimainkan atau khusus untuk mobile phone atau PDA. 5. Tahapan Pengembangan Game Setiap pengembangan game memiliki tahapan-tahapan. Pada game "After Life"memiliki beberapa tahapan antara lain seperti gambar flow chart di bawah ini, yang terdiri dari penentuan jenis game, pembuatan skenario (cerita), pembuatan alur game, pembuatan model, implementasi model ke game, dan terakhir implementasi skenario ke program, seperti di bawah ini:
•
•
•
•
Gambar Tahap Pengembangan Game
Penentuan Jenis Game Penentuan jenis game sangat berpengaruh pada game itu sendiri. Yang artinya "kemana tujuan game itu dibuat?". Sebelum membuat game, seorang game maker pasti akan menentukan jenis game terlebih dahulu sebelum berlanjut ke tahap berikutnya. Pembuatan Skenario (Cerita) Setelah penentuan jenis game, langkah selanjutnya adalah pembuatan skenario. Skenario game adalah penceritaan environment game, target aktor game (user), dan kenaikan level game. Pembuatan Alur Game Alur game sangat penting bagi user. Pembuatan alur game menentukan penggunaan game tersebut bagi si user. Jika saja alur game ini sangat sulit dipahami, si user akan meninggalkan atau tidak memainkan game tersebut. Biasanya di setiap game diberikan 1 buah navigasi alur game yang sangat berarti bagi user yaitu help. Navigasi help ini sangat membantu bagi user pada penggunaan game pertama kali. Pembuatan Model Game tanpa model sama saja seperti langit tanpa bumi. Setiap game memiliki model‐model yang diperlukan baik model 2 dimensi atau pun 3 dimensi. Pembuatan model ini diperankan oleh modeling. Biasanya modeling tidak hanya satu orang tetapi beberapa orang. "Mengapa beberapa
orang?". Karena setiap orang memiliki imajinasi yang berbeda‐beda. • Implementasi Model ke Game Proses ini adalah proses penataletakkan model‐model yang digunakan dan penggunaan karakter ke dalam suatu engine game. Seperti pada game "After Life"ini, setiap model atau pun karakter yang akan digunakan dieksport terlebih dahulu dari bentuk 3d yang sudah tersedia di DXStudio. • Implementasi Skenario ke Pemograman Game Proses ini adalah proses mentransformasikan sebuah skenario kedalam pemograman game. Semua skenario dalam game harus diterapkan dalam sebuah program. Seperti pada game "After Life"ini, dalam game ini diskenariokan bahwa seorang polisi harus melakukan baku tembak dengan para teroris dimana dalam setiap baku tembak diperlukan senjata yang bisa menembak, maka itu diperlukan program agar polisi tersebut bisa menggunakan senjata dan menembakkannya.Penulis sendiri memiliki peranan dalam pembuatan skenario dan pembuatan first person shooter gameplay. 6. PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN MASALAH Game "After Life" adalah mimpi penulis yang tertunda, dan pada pembuatan penulisan skripsi ini penulis ingin mewujudkannya. Game "After Life" ini pun terinspirasi pada saat penulis melihat film
fiksi di bidang kedokteran yang di tanyangkan salah satu stasiun televisi seperti judul film: "Land Of The Dead", "President Evil", yang semuanya menceritkan tentang rekayasa genetic mengakibatkan manusia menjadi zombie. arsitektur game, skenario game "After Life", tampilan navigasi keberadaan zombie, struktur program, dan pembahasan pembuatan gameplay zombie dan gameplay girl di game "After Life". Untuk membuat suatu game diperlukan suatu skenario, rancangan struktur program dan objek tambahan yang tidak terlihat serta pengaturan kamera agar tampilan game dilihat dari sudut pandang orang pertama, yang dapat membuat user seperti ada didalamnya. Selain itu, karena game FPS yang akan dibuat bertemakan perperangan maka dibutuhkan suatu persenjataan. 7. Arsitektur Game FPS (First Person Shooter)
•
Gambar Arsitektur Game FPS Model 3D. element ini sangat penting dalam game karena kompenen Model
3D mencakup karakter girl, karekter zombie, dan arena game yang terdiri dari bangunan, rumah, dan pohon. • Model Effect (Api, Asap, dan FuzzyTv). Model api dan asap yang ditampilkan seperti realistic. Model api dan asap meruapakan special effect dengan menggunakan metode sistem partikel. • Aturan game. Dalam setiap game harus memiliki aturan seperti aturan jika user terkena zombie, dan aturan jika user berhasil melarikan diri dari kota yang di kuasai zombie. • Pengguna/ User. Dalam game After life pengguna sebagai peran utama didalam game. Dalam kompenen Pengguna/ User meliputi desain bagaimana bentuk interaksi antara pengguna (user) dengan objek‐objek dalam game "After Life" ketika menjalankan tugas. • Visualisasi. Visualisasi ini berhubungan dengan bagaimana membuat objekobjek didalam game "After Life" dapat divisualisasikan dengan baik ke dalam source. • Game Engine. Game engine diperlukan untuk membuat aksi dan interkasi pada game "After Life". Game engine yang baik harus dapat memiliki fitur‐fitur yang di perlukan. 8. Struktur Program Dalam FPS gameplay terdapat beberapa objek yang disisipi sebuah skrip didalamnya. Setiap Objek dapat berinteraksi dengan objek lainnya
dikarenakan adanya skrip didalamnya. Setiap fungsi dalam skrip dapat memanggil fungsi yang lainnya walaupun berbeda Objek, seperti gambar di bawah ini:
Gambar Struktur Program
9. Kesimpulan Bahwa Game Engine DXStudio dalam pembuatan game 3D sangat bagus, dikarenakan fasilitas game DXStudio banyak memiliki fasilitas seperti Real‐time Editor, Terrain System, Ligth and Shade, dll. DXStudio juga sangat bagus membuat game berjenis FPS (First Person Shooter) yang di dukung oleh fasilitas Scripting dan Special Effect yang membuat game lebih real. Daftar Pustaka [1] “http://videogame2play.com/2009/04/ 05/favorite‐video‐game‐genres gameinformer‐survey‐results/,” juli 2010. [2] http://en.wikipedia.org/wiki/DX_Studio , juli 2010.
[3] http://readxroz.blogspot.com/2009/01 /pengertian‐game.html, febuari 2010. Curicullum Vitae
Aldi cita Putra lahir Yogyakarta 27 Agustus 1988, menamatkan pendidikan sekolah dasar di SDN Gunung Jakarta, kemudian melanjutkan di SMPN 11 Jakarta. Masa SMA dihabiskan di SMAN 74 Jakarta. Selepas penulis melajutkan studi S1 di Universitas Gunadarma, jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri. Penulis dapet dihubungi pada email
[email protected].