Copyright © 2009 www.usmitb.com Provide Free Tests and High Quality TEORI DASAR BAHASA INDONESIA I. TATA TULIS
A.
Penulisan Huruf
1. – –
Huruf Kapital dipakai pada awal kalimat: Ibu pergi. Ayah berkata, “Jangan pulang sekarang!” untuk nama (orang, agama, tuhan/kata gantinya, tempat, lembaga/dokumen resmi, buku, dsb) : Khairil Anwar, Islam, Allah, hamba-Mu, Sungai Citarum, Undang-Undang Dasar ’45. Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma, dsb. untuk sapaan/ pengacuan : Anda, Saudara, Hari itu Bupati meresmikan beberapa jembatan dsb. gelar/pangkat + nama: Raden Mas Suratman, Kiai Muhammad Idrus, Kopral Jono, Haji A. Lakoni, dsb. jabatan + nama orang: Bupati Obar tempat: Bupati Aceh instansi: Menteri Agama
– – −
2. −
−
Huruf Miring dipakai untuk nama buku, majalah, surat kabar yang dipakai dalam kalimat : Ia membaca Republika. Bacalah LayarTerkembang, dsb. menegaskan/mengkhususkan kata, bagian kata, frase : Dia bukan menipu, tetapi ditipu. nama ilmiah/ungkapan asing: devide et impera, way of life, dsb.
B.
Penulisan Kata
1.
ditulis sebagai satu kesatuan
−
−
−
kata dasar/kata depan: Buku ini sangat tebal. Di mana rumahmu, Di antaranya ... dsb. kata berimbuhan: penetapan, bergeletar kata gabung + imbuhan gabung (awalan dan akhiran) : menggarisbawahi, ketidakhadiran, menandatangani, dsb. bentuk terikat: an, ab, non, ekstra, kontra, antar (=inter), eka dasa, maha, (kecuali Maha Esa, Maha Me-/Pe-), pasca, manca, tuna, dsb. kata majemuk khusus: beasiswa, belasungkawa, dukacita, manakala, olahraga, matahari, saputangan, segitiga, halalbihalal, titimangsa,dsb klitik: ku, mu, nya
2. − −
ditulis terpisah kata tugas: di mana, ke sana, ke samping, di antara, dsb. kata gabung: duta besar, rumah sakit,
3. − −
ditulis memakai tanda penghubung (-) kata ulang: meja-meja, jika dapat menimbulkan salah tafsir: ibu-bapaknya, lima karung-semen, dsb.
C.
Penulisan Angka Angka yang digunakan dalam bahasa Indonesia ada dua macam yaitu angka Arab dan angka Romawi
1. − −
Angka Arabi dipakai untuk ukuran, waktu, kuantitas : 15 km, pk. 05.30, 520 jam, 1.500 orang nomor: Kamar 69, Telp. 91110046 Angka tidak dipakai pada awal kalimat: Tiga orang cedera dalam kecelakaan itu. dapat ditulis dengan satu atau dua kata, kecuali rincian: Maria menonton drama itu tiga kali.
− − − −
− −
Copyright © 2009 www.usmitb.com Provide Free Tests and High Quality Ia mepunyai 2 ekor sapi, 3 ekor kambing, dan
10 ekor kelinci.
2. –
Angka Romawi dipakai untuk bilangan tingkat : Paku Buono XI (ke-11)
D.
Penulisan Kata Serapan tidak berubah: shuttle cock (ditulis dengan huruf miring) adaptasi (disesuaikan) huruf konsonan: hidraulics Æhidraulik, phisiology Æ fisiologi, dsb. vokal: haemoglobine Æ hemoglobin, cartoon Æ kartun, dsb. catatan : pada umumnya huruf vokal tetap: hydraulics Æ hidraulik; astronaut Æ astrnoaut, system Æ sistem; athlete Æ atlet, dsb.
E.
Penulisan Singkatan singkatan yang menggunakan huruf kapital nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat dan harus diikuti dengan tanda titik: Ana, S.H., Ir. Sahala M., Sdr., Gub. Rd. dsb. singkatan yang terdiri atas hurufawal tanpa titik : DPR, ABG, KTP, dsb singkatan dengan huruf kecil satuan ukuran, akronim (yang bukan nama) tanpa titik : cm, hm, ha, kg, dsb. ungkapan kata yang sudah umum diikuti titik : dsb., dlsb., dkk., sda., a.n., d.a., u.b., u.p.
– –
–
–
F.
Tanda Baca
1. −
(.) titik dipakai pada akhir kalimat: Ayahku tinggal di Bandung.
−
–
2. − −
− − − − − − −
Untuk memisahkan jam + menit: 12.30 bagian daftar pustaka: Ahmad. 2003. Matematika Modern. Bandung: Pusaka Mandiri singkatan gelar, nama, jabatan dsb.: Dra. A.M. Anita, Gub. Jawa Barat, dsb. bilangan ribuan: 1.000.000 Tanda titik tidak dipakai Angka yang menyatakan nomor : Misalnya, 081572767888, D 1644 LI pada akhir judul : Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma di belakang (a) alamat pengirim dan tanggal surat (b) nama dan alamat penerima surat : Bandung 3 Februari 2006 (,) koma rincian: Saya memerlukan buku, meja, dan kursi. memisahkan bagian kalimat setara yang memakai. tetapi, melainkan : Saya ingin datang, tetapi hari hujan. anak kalimat di depan induk kalimat: Kalau hari hujan, saya tidak akan datang. petikan langsung: Ibu bertanya, “Kapan kamu pulang?” nama dan gelar akademik: Lisa, S.H. setelah penghubung antarkalimat: Jadi, Oleh karena itu, Dengan demikian, Memang, dsb. setelah kata seru: Oh, Aduh, dsb. nama yang ditulis terbalik: Jamaludin, Khairul bagian alamat surat: … Jalan pelesiran 83, Bandung, Jawa Barat, Indonesia di depan angka persepuluhan: 12,50 mengapit keterengan tambahan/aposisi: Pak Sahala, guru anak saya, sedang pergi ke luar negeri. menghindari salah baca:
Copyright © 2009 www.usmitb.com Provide Free Tests and High Quality Atas bantuan Intan,Tito mengucapkan terima kasih. 3. − − 4. − − −
(;) titik koma memisahkan bagian kalimat setara: Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga. pengganti kata penghubung: Ayah membaca; ibu memasak;adik bermain. (:) titik dua akhir pernyataan + rincian: Kami memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari. sesudah kata + pemerian: Ketua : Ali Sekretaris : Amir teks drama: Ibu : Pergilah Nak ! Anak : Baik, Bu.
5. − − −
(-) tanda hubung pemenggalan suku kata: me-nga-rungi, meng-a-rungi, meng-ukur, me-ngu-kur kata ulang: kayu-kayu, mondar-mandir merangkaikan se + huruf kapital: se-Asia, Pan-Indonesia ke + angka: ke-20 angka + an: 20-an singkatan + imbuhan: KTP-nya jabatan rangkap : Menteri-Sekretaris Negara
6. –
(−) tanda pisah mengapit keterangan tambahan: Semua – radio, televisi, dan komputer −digondol maling.
– − 7. − − 8. − − 9. − −
mengapit keterangan di luar kalimat Kemerdekaan itu – saya yakin dapat dicapai – harus diperjuangkan. sampai/sampai dengan : Bandung – Jakarta (…) tanda elipsis kalimat yang terputus: Kalau begitu … ya, jalan ! unsur yang dihilangkan:
Sebab-sebab kemerosotan … akan diteliti lebih lanjut.
(?) tanda tanya akhir kalimat tanya: Di mana rumahmu ? menyatakan keraguan: Saya dilahirkan tahun 1959 (?) (!) tanda seru seruan, perintah, kesungguhan: Pergi ! ketidakpercayaan, emosi yang kuat: Merdeka !
10. (()) tanda kurung − mengapit keterangan penjelasan: Kami menyususn DIK (Daftar Isian Kegiatan) keterangan yang tidak. integral: Keterangan itu (lihat tabel) …. kata yang dapat dihilangkan: Saya berasal dari (kota) Bandung. 11. ([ ]) kurung siku − mengapit huruf, kata, frase sebagai koreksi: Dia men[d]engar suara bom. − mengapit keterangan penjelas yang ada dalam tanda kurung (…): (Persamaannya… perbedaannya [lihat halaman 12] tidak perlu dibicarakan lagi). 12. (“…”) tanda kutip
Copyright © 2009 www.usmitb.com Provide Free Tests and High Quality −
−
mengapit kalimat langsung: Ayah berkata, “Kapan mau belajarnya ?” judul puisi, cerpen : “Aku” karya Khairil Anwar. kata yang kurang dikenal : celana “cut bray”
13. (‘..’) kutip tunggal – mengapit petikan dlm petikan: “Kaudengar bunyi ‘kring-kring’ tadi ?” makna/terjemah: feed back ‘balikan’ 14. (/) garis miring − dalam nomor surat: No. 07/PK/C.38/2007 − pengganti atau, tiap-tiap: Rp100,00/lembar 15.
(‘) apostrof - penghilangan bagian: Ali ‘kan kusurati. ’45 – 50’
TEORI SINGKAT II. TATA KATA
A.
Pembentukan Kata Turunan
Bentuk Dasar + Imbuhan
1. − − − − − − 2. − − − − −
Bentuk Dasar kata dasar: (laku + per-an) Æ perlakuan kata berimbuhan: (berlaku + me-kan) Æ memberlakukan kata gabung: (ke samping + me-kan)Æ mengesampingkan kata majemuk: (rumah sakit + di-kan)Æ dirumahsakitkan kata ulang: (kuda-kuda + an)Ækuda-kudaan imbuhan awalan: me-,ber-,di-,ter-,per-,pe-,se-,ke-, sisipan:-el-,-em-,-erakhiran: -an, -kan, -i konfiks: ke-an, per-an,pe-an,ber-an imbuhan gabung: memper-kan, memper-i, ber-an, dsb.
Alternasi imbuhan me-/pe− me-/pe- + l, m, n, ng, ny, r, w, y : melawan, pemakan, pelaris, perajin, dsb. − mem-/pem + b, p,f, v: membawa, pemimpin, memveto, memesonakan, dsb. − men-/pen- + c, d, j, t: mencuri, mendatang, penjaga, penari, dsb. − meng-/peng- + g, h, k, kh, vokal: menggalang, pengali, pengkhayal, dsb − menge-/penge- +kata bersuku satu: mengetik mengebom, pengelap, dsb. − meny-/peny + s: menyapu, penyapu – Peluluhan Konsonan k, p, s, t + me-/pe- Æ luluh, kecuali berbeda arti: kaji +me- → mengaji;mengkaji – Gugus Konsonan
Copyright © 2009 www.usmitb.com Provide Free Tests and High Quality −
3. −
−
4. −
kr, kl, pr, sy, tr + me- Æ tidak luluh: mengkritik Pola penurunan kata benda berawalan pe dari kata kerja berawalan ber-: petinju, pedagang, pecinta (alam), dsb dari kata kerja berawalan me-: perawat, penatar, penyuluh, dsb dari kata kerja berawalan di-: pesuruh, petatar Fungsi Imbuhan pembentuk kata kerja : awalan: me-,ber-,per-,ter-,di-, akhiran: -i, -kan konfiks: ber-an,ke-an imbuhan gabung: me-kan,memper-, dsb. pembentuk kata benda awalan: pe-,per-,ke sisipan:-el-,-em-,-er akhiran:-an konfiks:pe-an, ke-an Makna Imbuhan Awalan me-menuju ke: melaut, menepi melakukan perbuatan: menari bekerja dengan alat: mengail mencari/mengumpulkan: merotan berbuat seperti: membabi buta membuat jadi: membubur membubuhi: mengapur mengeluarkan: meratap menjadi seperti: melembaga bermempunyai: beristeri memakai: berbaju
berada dalam. keadaan: berbahagia kumpulan: berdua mengerjakan: berkebun refleksif: berhias resiprok: bertinju mengeluarkan: berkata memanggil/menganggap: berabang dsb.
tertidak sengaja: terbawa dapat di: terlihat tiba-tiba: terperanjat superlatif/paling: terpandai intensitas: tersipu-sipu
dimemasifkan: dibawa
pe-/perorang yang me-: perawat orang yang ber: petani orang yang di-: pesuruh orang yang memiliki sifat: pemalu
keorang yang dianggap sebagai: ketua menunjukkan tingkat: bangku kedua menunjukkan gabungan: kedua orang
semenyatakan satu: sebuah menyatakan sama: setinggi gunung menyatakan waktu: sepulang
Copyright © 2009 www.usmitb.com Provide Free Tests and High Quality
−
Sisipan -el-, -em-, -er- : alat: telunjuk banyak: gerigi mengandung sifat: gemuruh
−
Akhiran - an hasil: karangan, tulisan alat: timbangan sesuatu yang di-: makanan cara/proses: sambutan kumpulan/banyak: daratan macam-macam: sayuran tempat: belokan tiap-tiap: harian mengandung sifat: asinan
- kan membuat jadi/kausatif: hentikan intensitas: dengarkan benefaktif/utk.orang lain: belikan memasukkan ke: penjarakan
-i kausatif: panasi berlaku sebagai: kepalai berkali-kali: lempari
−
−
Konfiks pe-an/per-an proses/cara:pembuatan hasil:penyelesaian alat untuk.: penghidupan tempat yang ber-:pegunungan
ke-an hal: ketuhanan tempat: kecamatan tidak sengaja: ketiduran kena/menderita: kehujanan menyatakan pasif: kedatangan
ber-an pelakunya banyak: berlarian banyak saling : bersalaman
Imbuhan Gabung me-kan: sama dengan –kan
B.
1. − −
mempermenganggap sebagai: memperbudak
Pembentukan Kata Ulang Æ
(Bentuk D )2
Bentuk Dasar kata dasar: (lari)2 Æ lari-lari kata berimbuhan: (berlari)2 Æ berlari-lari
Copyright © 2009 www.usmitb.com Provide Free Tests and High Quality − − 2. − −
kata gabung: (rumah besar)2 Æ rumah-rumah besar kata majemuk: (rumah sakit)2 Ærumah sakit-rumah sakit Prinsip Perulangan bentuk dasar berterima (terdapat dalam kosakata bahasa Indonesia): kupu-kupu (bukan kataulang) tidak mengubah kategori kata: tumbuh-tumbuhan (kata benda)
3. makna perulangan − intensitas kuantitas (jumlah): berlari-larian − intensita kualitas (sungguh-sungguh): erat-erat, rajin-rajin − intensitas frekuentitas (sering): tertawa-tawa − menyerupai: orang-orang, mobil-mobilan − agak/terlalu : kemerah-merahan − macam-macam : buah-buahan, sayur-mayur − kumpulan: dua-dua, lima-lima − paling: (…)2 + se-... nya: sepandai-pandainya, sebaik-baiknya