Taman Wisata Sejarah dan Budaya Goa Selomangleng Kediri Henly Fika Adrinda, Chairil Budiarto Amiuza, Nurachmad Sujudwijono Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Alamat Email penulis:ulet.bulu6 @gmail.com
ABSTRAK Goa Selomangleng Kediri merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Kediri atau Panjalu. Goa ini merupakan tempat bertapanya Sanggramawijaya Tunggadewi yang bergelar Rakryan Mahamantri i Hino Sanggramawijaya Dharmaprasada Uttunggadewi atau lebih dikenal oleh masyarakat Kediri sebagai Dewi Kili Suci.Goa Selomangleng adalah goa batu yang sengaja dibuat oleh manusia, bukan goa yang terbentuk dari proses alam. Selomangleng berasal dari kata selo dan mangleng yang merupakan istilah dalam bahasa Jawa. Adapun selo artinya batu, sedangkan mangleng diartikan mangklung atau menjorok keluar. Salah satu daya tarik dari Goa Selomangleng adalah beberapa peninggalan arca dan relief yang ada disekitar goa. Dari relief dan artefak yang terdapat di Goa Selomangleng tersebut akan di data dan dianalisis untuk mendapatkan pola dasar. Pola dasar dari hasil analisis tersebut akan ditransformasikan menjadi bentuk massa bangunan dari perancangan taman wisata di kawasan Goa Selomangleng. Perancangan taman wisata ini untuk menunjang pelestarian kawasan dan sebagai wadah yang selain berfungsi sebagai tempat wisata juga sebagai tempat edukasi akan budaya sejarah bagi masyarakat kota Kediri dan sekitar. Kata kunci: Goa Selomangleng, relief, taman wisata
ABSTRACT Goa Selomangleng Kediri is one legacy of the Kingdom of Kediri or Panjalu.This cave was used to do meditation bySanggramawijayaTunggadewitermed Rakryan Mahamantri i Hino Sanggramawijaya Dharmaprasada Uttunggadewi or better known by the people of Kediri as DewiKili Suci. The Goa Selomanglengis a cave rock that was deliberately created by humans, not formed from natural processes. Selomangleng comes from the word selo and mangleng which is a term in Javanese. As for stone, while the mean selomangleng mean mangklung or indented out. One of the charms of The Selomangleng caveare some of the reliefs and Statue remains there around the cave. Of relief and artifacts found in the Cave of the Selomangleng will be analyzed to gain a basic pattern. The archetype of the analysis results will be transformed into a mass of buildings from the design of theme parks in Central Selomangleng cave. The design of theme parks to support the preservation of this area and as a container that serves as a tourist spot as well as a place of education for the community of history culture city of Kediri and around. Keywords: The Selomangleng cave, reliefs,theme parks
1.
Pendahuluan
Goa Selomangleng Kediri merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Kediri atau Panjalu. Kawasan ini memiliki kompleksitas daya tarik wisata yang tidak dimiliki oleh objek wisata lain di kota Kediri, yaitu potensi alam kawasan wisata yang terletak
pada lereng Gunung Klotok (472 m) dan dihadapkan pada Gunung Maskumambang (300 m) serta adanya situs arkeologis sejarah Kota Kediri. Salah satu daya tarik dari Goa Selomangleng adalah beberapa peninggalan arca dan relief yang ada disekitar goa. Goa Selomangleng adalah goa batu yang sengaja dibuat oleh manusia, bukan goa yang terbentuk dari proses alam. Selomangleng berasal dari kata selo dan mangleng yang merupakan istilah dalam bahasa Jawa. Adapun selo artinya batu, sedangkan mangleng diartikan mangklung atau menjorok keluar. Kawasan wisata alam Selomangleng dikembangkan sebagai kawasan wisata ecotourism dengan lingkup kegiatan wisata alam yang mendukung upaya pelestarian lingkungan, wisata edukasi, serta upaya peningkatan sosial ekonomi masyarakat lokal.Dalam proses pengembangan dan upaya pelestarian pada kawasan wisata alam Selomangleng ini selain berwisata,nantinya masyarakat juga akan belajar sedikit tentang sejarah kawasan Goa Selomangleng. Berdasarkanidentifikasi masalah yang telahdilakukan, didapatkanrumusanmasalah:Bagaimana merancang taman wisata yang bertema sejarah dan kebudayaan lokal ? Masalah yang dirumuskanperludibatasi agar lebihfocusdalam proses pengkajiannya. Adapunbatasanmasalah yang diambildidasarkanatashasil penelitianpadaperancanganTaman wisata sejarah dan budaya Goa Selomangleng Kediriadalah sebagai berikut: merancangtaman wisatadengan konsep bentukan rumah tradisional joglo pada relief Goa Selomangleng Kediri untuk penyelarasan bangunanbangunan lainnya pada aspek bentuk dan tampilan. Tujuan dari perancangan Taman wisata sejarah dan budaya Goa Selomangleng Kediri ini adalah menjadi sarana rekreasi serta pembelajaran akan sejarah dan budaya lokal bagi masyarakat . 2.
Bahan dan Metode
2.1 2.1.1
Tinjauan Umum Taman Wisata Definisi Taman
Secara umum taman adalah sebidang tanah terbuka dengan luasan tertentu di dalamnya ditanam pepohonan, perdu, semak dan rerumputan yang dapat dikombinasikan dengan kreasi dari bahan lainnya. Umumnya dipergunakan untuk olah raga, bersantai, bermain dan sebagainya. Laurie (1986) mengemukakan bahwa asal mula pengertian kata taman (garden) dapat ditelusuri pada bahasa Ibrani gan, yang berarti melindungi dan mempertahankan; menyatakan secara tidak langsung hal pemagaran atau lahan berpagar, dan oden atau eden, yang berarti kesenangan atau kegembiraan. Jadi dalam bahasa Inggris perkataan “garden” memiliki gabungan dari kedua kata-kata tersebut, yang berarti sebidang lahan berpagar yang digunakan untuk kesenangan dan kegembiraan. Dalam Undang-Undang RI No. 10/ 2009 tentang kepariwisataan dinyatakan tentang: Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
2.1.2
Fungsi Taman
Pada saat ini taman tidak lagi hanya berfungsi sebagai open space, namun telah berkembang fungsinya menjadi lebih kompleks, berbagai macam tipe taman memberikan pola–pola aktivitas yang berbeda (Irwan, 2005). Adapun tipe dari taman tersebut adalah: a. Tipe pertama adalah taman yang fungsinya digabung dengan fasilitas olah raga, baik berupa lapangan terbuka dengan street furniture, jogging track, biking, dan olah raga lainnya. Taman jenis ini disebut sebagai Taman Aktif. b. Tipe kedua adalah dimana taman berfungsi sebagai sebuah taman rekreasi dengan fasilitas dan orang-orang membayar untuk menikmatinya. Penikmatan kepada rekreasi secara visual yang melibatkan vista pada tiap-tiap objeknya. Pengunjung berjalan ketiap-tiap objeknya dan berhenti untuk melihat apa yang ada disana (pertunjukan). 2.2
Tinjauan Umum Goa Selomangleng
Goa Selomangleng adalah goa batu yang sengaja dibuat oleh manusia, bukan goa yang terbentuk dari proses alam. Selomangleng berasal dari kata selo dan mangleng yang merupakan istilah dalam bahasa Jawa. Adapun selo artinya batu, sedangkan mangleng diartikan mangklung atau menjorok keluar. Dengan kata lain, Selomangleng adalah batu yang menjorok keluar, tepat seperti bentuknya.Dari luar terlihat ada tiga lubang goa. Lubang pertama, yang paling kecil dan sangat dangkal, mirip sebuah jendela. Di dalam goa kedua ini terdapat tempat mirip tempat tidur, namun terbuat dari batu. Di sisi kiri ruangan juga ditemukan sebuah lubang yang gelap. Sementara sisi kanan terdapat semacam pintu yang menghubungkan dengan lubang ketiga. Di langitlangit serta di dinding goa lubang kedua dan ketiga penuh dengan relief. Menurut Sunarsih, Kepala Seksi Kesejarahan dan Kepurbakalaan Dinas Budaya Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Kediri, relief dalam Goa Selomangleng menceritakan kehidupan Dewi Kilisuci saat dilamar oleh Prabu Kelono Siwandono dari Kerajaan Bantar Angin. Selain itu, juga ada relief kisah tentang Patih Buto Lohcoyo yang setia mendampingi Dewi Kilisuci. Keberadaan peningggalan relief dan artefak yang terdapat di Goa Selomangleng dapat dianalisis dan diambil datanya sebagai berikut : Tabel 1. Analisis Goa Selomangleng Objek
Analisis
Penjelasan
1 2
3
2 4
Gambar Goa Selomangleng Gambaran denah ruang goa
1
2
2
Gambarpotongangoa
3
Goa Selomangleng merupakan goa peningggalan kerjaan Kediri yang bercorak Hindu Budha. Goa ini terbuat dari batuan andesit hitam. Goa perapaan memiliki 3 ruang utama yang setiap ruangya memiliki fungsi masing-masing Pembagian ruang pada goa ini mirip dengan rumah tradisonal jawa yaitu terdapat sentong kiri, tengah,dan kanan.
Keterangan: 1. Ruang semedi Dewi Kilisuci 2. Ruang tengah/tamu 3. Kamar dari patih Buto Locoyo 4. Anak tangga
Gambar reliefruangtengah Ketingianruanggoa
Gambarruangtengah Dindingtempatcerita relief
Kota Kediri
Goa
GambarkamarpatihButoLoco yo
Ruang tengah di goa Selomangleng ini memiliki fungsi sebagi ruang tamu dan tempat relief serta terdapat patung pemujaan seperti budha dan patung ular perwujudan prabu klana swandana yang melambangkan juga ular sebagai penjaga alam bawah. Pada langit goa dijumpai ukiran berbentuk awan dan terdapat ukiran garuda yang melambangkan penjaga atas (surga) . Pada dinding ruang tengah terdapat dua relief yang masing-masing menggambarkan sebuah cerita Cerita dinding bagian tengah merupakan cerita panji yang menggambarkan kisah percintaan dan perjalanan rumah tangga.
Gambarketinggiangoa
GambarkamarDewiKilisuci (Sumber: Hasil analisis, 2014)
2.4
MetodePerancangan
Metode perancangan dalam proses desain Taman Wisata Goa Selomangleng Kediri ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan induktif, yaitu metode dengan menggunakan data yang ada dengan landasan teori yang terkait, baik arsitektural maupun non arsitektural, menekankan pada pengamatan dahulu, lalu menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut.Pendekatan yang dilakukan dalam upaya mewujudkan prinsip-prinsip dasar dalam proses desain adalah menggunakan metode transformasi bentuk dari peninggalan yang ada pada Goa Selomangleng Kediri.
Gambar1.KerangkaMetodePerancangan (Sumber: Hasil analisis, 2014)
3.
HasildanPembahasan
Taman Wisata di KawasanSelomangleng yangmerupakansalahsatuwilayahatau kawasan yang terletak di kota Kedirimerupakansalahsatu kawasan yang dijagakelestariannya. Selainmenjadikawasan hutan lindungjuga sebagai kawasan sejarah dan budaya. View Utara Semaksemak ,pohond angoase lomangl eng
View Barat Gunung Klothok
View Timur Area parkirda njalanra ya
View Selatan Semaksemak ,pohonda nbukit
Gambar2.Lokasi Tapak
(Sumber: Hasil analisis, 2014)
Pengembangan fasilitas yang ada di kawasan kawasan wisata ini disesuaikan dengan kaitannya kawasan ini dengan Goa Selomangleng yang merupakan salah satu tempat peninggalan sejarah, sehingga fungsi utama taman wisata ini nantinya adalah sebagai akomodasi bagi wisatawan yang ingin menikmati liburannya serta belajar tentang sejarah dan menikmati beberapa kebudayaan daerah yang akan dipertunjukkan bersama keluarganya .
Gambar3.Fungsi Tawan Wisata (Sumber: Hasil analisis, 2014)
Beberapa kebutuhan fungsi yang nantinya akan digunakan dalam objek taman wisata ini ini, Hasil sintesisnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2. Sintesis Fungsi Kelompok
Premier
Sekunder
Tersier
Fungsi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 1. 2. 3. 4. 1.
Pertunjukan Pameran Pelatihan InformasiSejarahdanBudaya PengembanganSeni TempatBermain InteraksiSosial Promosi Resapan Air Paru-parukota Pengelolaan Taman wisata
2. 3.
FasilitasPelengkap PemeliharaanTaman Wisata
Keterangan
Saranauntukmewadahikegiatanskalabesaruntukhiburanatauinteraksisosial Saranapengenalandanpembelajaranakansejarahdanbudayalocalkepadapengunjung Saranauntukpengunjungberlatihlangsung Saranauntukmengetahuisecaraumumsejarahdanbudayalokal Berupayasertaberperandalamusahamemajukandanmengembangkanbudayalokal Fasilitasrekreasibagianak-anak Saranadanfasilitasuntukpertemuandaninteraksipengunjungdalamruangbersama Mengenalkan potensiwisatalocalkepadamasyarakatumum Sebagaitempatpenampungdanresapan air hujan Mewadahivegetasi – vegetasiuntukfungsikeindahansertapenghasiludarabersih Memfasilitasikegiatanpengelolaantamanwisatadalammenjalankanmanejemenuntukkel angsungankawasantamanwisata Fasilitastambahansebagai pelengkapfasilitasutamadanpenunjang Berhubungandengantugaskegiatanpelayanan,perawatandanpemeliharaantamanwisata
(Sumber: Hasil analisis, 2014)
Organisasi ruang adalah hubungan antar ruang berdasarkan perbedaan tingkat kepentingan antara ruang satu dengan yang lainnya. Hal ini dapat disebabkan oleh aktivitas pelaku dan keterkaitan antar fungsi. Organisasi ruang ini diperlukan untuk kelancaran sirkulasi dalam bangunan.Dalam menganalisis organisasi ruang untuk tiap bangunan pada kawasaninididasarkan pada fungsi masing-masing bangunan.
Gambar4.Eksisting Area
(Sumber: Hasil analisis, 2014)
Gambar5. Sintesis Area
(Sumber: Hasil analisis, 2014)
Dari hasil analisis yang sudah dilakukan terdapat beberapa tambahan fungsi diantaranya: 1. Untuk mewadahi dan menampilkan kesenian jaranan dan kesenian lainnya ,dalam perancangan kawasan ini akan ada penambahan fasilitas berupa:Amphiteater dan Pendopo 2. Untuk mewadahi fingsi pembelajaran sejarah yang terkait dengan Goa Selomangleng dan Kerajaan Kediri,dalam perancangan kawasan ini akan ada penambahan fasilitas berupa: Museum 3. Penambahan fasilitas kebun binatang mini untuk mendukung fungsi konservasi alam dan agar lebih terlihat alami. 4. Penambahan jalur/jembatan penghubung dari taman ke goa untuk mendukung daya tarik Goa Selomangleng agar tidak tenggelam oleh kawasan wisata. Tabel 3. Analisis Relief Objek analisis
Pola Kepala Tubuh Kaki
Makna K e g a i b a n
Gunungan KehidupanManusia
Keterangan
Relief gambarpertama yang terdapat di dindinggoaselamanglengmenggambarkansepasangsuamiistri yang bersamadidalamrumahmenggambarkanseorangmembangunrumahtanggaharusbersamadan memilikipondasi yang kuat Terdapatbeberapabentukataprumahjoglo yang padaintinyamemilikikesamaanbagianyaitumemilikikaki,badandankepala. Bentukatap yang mengerucutseolahmembentukgunungan MengerucutkeatasmenggambarkansymbolkeghaibanataubersifatsacralberkeTuhanan,sedang kanmelebarmengarahkesampingmenggambarkanhubunganantaramanusia di kehidupansosialnya. Bentukbadandan kaki bangunan yang simetrisseimbangantarasisikanandansisikiri Meskipunadabeberapatipeatapbangunan,namuntetapmemilikimaknasebagaitempatpernaun gan. (Sumber: Hasil analisis, 2014)
Dari analisis relief tersebut terdapat karateristik bentuk bangunan yang dapat ditranformasikan dalam bentukan massa bangunan. Tabel 4. Hasil Desain Hasil Desain Wujudbangunanakanmerujukpadaacuandesain, dimanawujudbangunanakanmenyerupaiwujudmassapadabentukanrumahtradisionalpada relief Goa Selomangleng . Bentuktransformasidapatberupapencerminanataupun resizebentukpadabentukrumahtradisional. Perubahanwujudhanyasebatasukurandanstilisasibagianbagiantertentudariwujudbangunan, sehinggawujudtransformasitidakbegitumelencengdaribentukaslinamunmemilikiperbedaansatusama lain.
Transformasistilisasidaripola relief
a. Kantor Pengelola
Transformasimassamenggunakanmetode resize danstilisasisehinggaperubahan bentuk yang terjaditidakbegituekstrimnamuntetapdapatmenampungkebutuhanruang yang ada. b. Lobby penerima
Transformasimassamenggunakanmetode resize danstilisasisehinggaperubahanbentuk yang terjaditidakbegituekstrimnamuntetapdapatmenampungkebutuhanruang yang ada. c. Museum
Transformasimassamenggunakanmetode resize danstilisasisehinggaperubahanbentuk yang terjaditidakbegituekstrimnamuntetapdapatmenampungkebutuhanruang yang ada. d. Pendopo
Transformasimassamenggunakanmetodestilisasisehinggaperubahanbentuk yang terjadiekstrimnamuntetapdapatmenampungkebutuhanruang yang ada. e. Restoran
Transformasimassamenggunakanmetode resize sehinggaperubahanbentuk yang terjaditidakbegituekstrimnamuntetapdapatmenampungkebutuhanruang yang ada. (Sumber: Hasil analisis, 2014)
4.
Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari Perancangan Taman Wisata Sejarah dan Budaya Goa Selomangleng Kediri adalah: 1. Kawasan Goa Selomangleng memiliki potensi sebagai kawasan wisata unggulan di Kota Kediri. Selain alam yanga masih alami dan lingkungan sekitar yang masih dikelilingi pegunungan bisa menjadi nilai lebih dalam hal menarik minat pengunjung untuk datang. Situs sejarah Goa Selomangleng bisa menjadi
2.
3.
pembelajaran akan sejarah Kota Kediri disamping bisa menikmati pemandangan yang ada. Pengembangan dari taman ini dengan bentukan massa menggunakan rumah tradisional Jawa diharapkan tidak megurangi unsur tradisional dan lokalitas. Pengembangan desain dengan mengambil unsur dari relief Goa Selomangleng diharapkan bisa memberi informasi kepada masyarakat tentang sejarah Kota Kediri. Sebagai wadah budaya lokal,taman ini juga menampilkan beberapa kesenian lokal,khususnya jaranan. Penampilan budaya lokal sebagai pembelajaran masyarakat dan pelestarian budaya agar tidak hilang dan diambil alih bangsa lain.
Daftar Pustaka Irwan, Zoer’aini Djamal. 2005. Tantangan Lingkungan dan Lansekap Hutan Kota. Jakarta: Bumi Aksara. Laurie, M. 1994. Pengantar kepada Arsitektur Pertamanan. Bandung: Intermatra. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009.