1 STUDI TENTANG KEMAMPUAN TEKNIK DASAR PEMAIN SEPAKBOLA SMP NEGERI 1 BASA AMPEK BALAI KABUPATEN PESISIR SELATAN
SKRIPSI
Diajukan Kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Olahraga Sebagai Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh VEKY NOVARI GUSTIAN NIM. 06977
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013
2
3
4
Sesungguhnya allah tidak menghilangkan ilmu Dengan cara mencabutnya dari umat manusia,
Akan tetapi allah menghilangkan ilmu dengan Mewakafkan orang – orang yang berilmu
Sehingga tidak ada lagi tertinggal orang – orang Berilmu dimuka bumi. Kemudian orang - orang mengangkat pemimpin – pemimpin bodoh, lalu
mereka ditanya, lalu mereka menjawab tampa ilmu,
sehingga mereka sehat dan menyesatkan ( H. R. Muslim ) puji syukur aku ucapkan dengan melavaskan alhamdulillahhi robbil. Berkat rahmat dan
hidayah-mu ya allah, aku mampu memperoleh buah keberhasilan ini.
Tak sedikit yang aku hadapi dan tak mudah aku memperoleh Keberhasilan ini, hanya sekedar untuk menjadi seseorang Pemimpin, khususnya pemimpin diri sendiri
Tampa mengenal lelah, dirimu berusaha untuk memenuhi kebutuhanku, do’a dan motivasi
darimulah yang mampu membuatku bertahan sampai sejauh ini dan itu semua tidak akan mampu untuk aku balas Dengan kerendahan hati kupersembahkan
Goresan karya dan buah pikiran ini kepadamu Yang aku cinta ayahanda ( len ) dan ibunda ( ety )
Terimakasih atas segala yang kau berikan kepadaku. Buat rekan – rekan dikampus terutama kesrek 08, anank kos Parkit 16, gajah prikitiw , geng
Pesisir yang gokil – gokil dan dimanapun berada, Khusus buat my frends Parkit 16 yang
5 sapatinggaan, sapalalok aan dan sapaahebohan kwkwkwkwkwkwkw yang takpernah buat ku sendiri………
Terimakasih atas semuanyaaaa………saran dan bantuanmu sangat berarti bagiku.
Tak ada yang dapat aku persrembahkan sebagai balasan kecuali terimakasih dan Do’a, semoga allah SWT, melimpahkan hidayahnya kepada kita
Semua……..amin…….bagi rekan penjaskesrek 08, parkit, dan gajah prikitiw yang belum mencapai finis, tolong dipercepat sedikit, kalau paralu pakai turbo supayo capekkkkkkkk.......
Padang, 23 januari 2013
Veky nopari gustian
1 ABSTRAK Veky Novari Gustian (06977) : Studi Tentang Kemampuan Teknik Dasar Pemain Sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan Masalah dalam penelitian ini yaitu masih rendahnya prestasi sepakbola siswa SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan. Maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan teknik dasar pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan. Jenis penelitian adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa yang ikut kegiatan ekstrakurikuler sepakbola yang berjumlah sebanyak 31 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Dengan demikian sampel dalam penelitian ini berjumlah sebanyak 31 orang. Untuk memperoleh data dilakukan pengukuran terhadap kemampuan teknik dasar pemain sepakbola. Data dianalisis dengan menggunakan persentase. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa dari 31 orang pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan, ditemukan sebanyak 5 orang (16,31%) memiliki kemampuan teknik dasar sepakbola kategori baik sekali, dan 7 orang (22,58%) kategori baik. Selanjutnya sebanyak 10 orang (32,26%) kategori sedang, 8 orang (25,81%) kategori kurang dan hanya 1 orang (3,22%) kategori kurang sekali. Artinya masih sebagian besar pemain belum memiliki kemampuan teknik dasar sepakbola dengan baik.
i
2 KATA PENGANTAR Pertama sekali penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat
dan
karunia-Nya,
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Studi tentang kemampuan teknik dasar pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan”. Penulisan skripsi ini merupakan sebagai salah satu persyaratan untuk
memperoleh
gelar
Sarjana
Pendidikan
di
Fakultas
Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Padang. Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu diharapkan saran dan kritikan dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Di dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak baik secara moril maupun materil, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi
ini.
Sebagai
tanda
hormat
penulis
pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang tidak terhingga kepada: 1.
Drs. H. Arsil, M.Pd Dekan Fakultas Ilmu Keolahragan Universitas Negeri Padang.
2.
Drs. Yulifri, M.Pd Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang.
3.
Dra. Erianti, M.Pd dan Drs. Hendri Neldi, M.Kes.AIFO pembimbing I dan II, yang telah memberikan bimbingan, pemikiran, pengarahan yang sangat berarti kepada penulis.
ii
3 4.
Drs. Ali Asmi, M.Pd, Drs.Jonni, M.Pd dan Atradinal, S.Pd, M.Pd tim penguji yang telah memberikan masukan, saran, dan koreksi di dalam penyusunan skripsi ini, sehingga skripsi ini bisa lebih baik lagi.
5.
Kedua orangtua tercinta yaitu Ayahanda Salendra dan Ibunda Eti serta seluruh saudara ku yang selalu memberikan semangat dan motivasi yang begitu berarti bagi penulis dalam penyusunan skripsi.
6.
Seluruh pihak SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melibatkan siswanya dalam penelitian ini.
7.
Seluruh staf pengajar dan karyawan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang Pada kesempatan ini penulis mengharapkan saran dan kritikan dari
pembaca demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih untuk semua pihak yang telah memberikan bantuan.
Padang, Januari 2013
Penulis
iii
4 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK .......................................................................................... KATA PENGANTAR ........................................................................... DAFTAR ISI ........................................................................................ DAFTAR TABEL ................................................................................. DAFTAR GAMBAR ............................................................................. DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................
i ii iv vi vii viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .......................................................
1
B. Identifikasi Masalah ...............................................................
5
C. Pembatasan Masalah ...........................................................
5
D. Perumusan Masalah .............................................................
6
E. Tujuan Penelitian ..................................................................
6
F. Kegunaan Penelitian .............................................................
6
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Permainan Sepakbola.....................................................
8
2. Teknik Dasar Sepak Bola ...............................................
9
B. Kerangka Konseptual .........................................................
23
C. Pertanyaan Penelitian .........................................................
24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ...................................................................
26
B. Tempat dan Tempat Penelitian ..........................................
26
C. Populasi dan Sampel ..........................................................
26
D. Jenis dan Sumber Data .......................................................
27
E. Alat dan Teknik Pengumpulan Data ....................................
28
F. Teknik Analisa Data ............................................................
32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data .....................................................................
33
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan ......................................
41
iv
5 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .........................................................................
49
B. Saran ..................................................................................
49
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................
51
LAMPIRAN ..........................................................................................
52
v
6 DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
1. Populasi Penelitian ..........................................................................
26
2. Distribusi Hasil Data Menendang Bola Ke Gawang(Shooting) ........
33
3. Distribusi Hasil Data Kemampuan Teknik Menggiring Bola .............
35
4. Distribusi Hasil Data Kemampuan TeknikPassing dan Mengontrol .
37
5. Distribusi Hasil Keterampilan Teknik Dasar Pemain Sepakbola ......
39
vi
7 DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
1. Menendang Bola Dengan Kura-Kura Atas ....................................
13
2. Pelaksanaan teknik menggiring bola .............................................
15
3. Passing atau operan Sisi Kaki Bagian Dalam................................
21
4. Kerangka Konseptual ....................................................................
24
5. Diagram Lapangan Tes Menembak Bola Ke Sasaran ...................
29
6. Diagaram Lapangan Tes Menggiring Bola (Dribbling) ...................
30
7. Diagram Lapangan Passing dan control ........................................
32
8. Histogram Menendang Bola Ke Gawang (Shooting) .....................
34
9. Histogram Kemampuan Teknik Menggiring Bola (Dribbling) .........
36
10. Histogram Kemampuan Teknik Passing dan Mengontrol ..............
38
11. Histogram Kemampuan Teknik Dasar Sepakbola .........................
40
vii
8 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Halaman
1. Rekap Data Penelitian ...................................................................
52
2. Surat Izin Penelitian Dari Fakultas Ilmu Keolahragaan ..................
53
3. Surat Ketarangan Telah Melakukan Penelitian Dari SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan ..............................
54
4. Dokumentasi Penelitian .................................................................
55
viii
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembinaan dan pengembangan keolahragaan dilaksanakan melalui jalur pendidikan di semua jenjang pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas. Pembinaan dan pengembangan olahraga tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan pengembangan diri dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Menurut Depdiknas (2007:7) pengembangan diri bertujuan adalah: Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Berdasarkan kutipan yang tela dikemukakan di atas, maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan bagian dari kegiatan pengembangan diri, dan tujuannya adalah memberikan kesempatan kepada setiap peserta didik sesuai dengan bakat dan minatnya, misalnya minat dan bakat peserta didik terhadap suatu cabang olahraga permainan, seperti olahraga permainan sepakbola yang paling banyak diminati atau digemari. Pembinaan dan pengembangan olahraga permainan sepakbola ini di SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kebupaten Pesisir selatan, dilaksanakan dalam kegiatan ekstrakurikuer dan dibina oleh guru 1
2 penjasorkes dengan waktu latihan dilakukan sebanyak tiga kali dalam satu minggu yaitu hari kamis sore, sabtu pagi dan minggu sore. Tujuan kegiatan ekstrakurikuler sepakbola ini adalah untuk mengembangkan bakat dan minat peserta didik atau siswa, sehingga mereka dapat berprestasi. Menurut Syafruddin (2011:5) pembinaan olahraga prestasi adalah “pembinaan olahraga yang dilakukan dengan tujuan meraih suatu prestasi olahraga. Dalam konteks ini dapat diartikan pembinaan cabang-cabang
olahraga
yang
ditujukan
untuk
menghadapi
kompetisi/perlombaan mulai dari tingkat yang paling rendah sampai ke tingkat Internasional”. Seseorang atau siswa dapat berprestasi dalam olahraga sepakbola tentu tidak semudah membalikan telapak tangan, karena banyak faktor yang mendukung. Diantara
faktor-faktor
yang
dapat
mendukung
seseorang
berprestasi dalam olahraga permainan sepakbola, antara lain adalah kemampuan kondisi fisik, kemampuan dan pengalaman guru penjas sebagai pelatih atau pembina, kemampuan teknik dasar sepakbola yang dimiliki dan dukungan sarana dan prasarana yang memadai untuk berlatih. Di samping itu bakat dan minat, serta kompetisi yang diikuti, misalnya kompetisi antar pelajar seperti Liga Primer Indonesia (LPI) dan pertandingan-pertandingan yang sudah diagendakan oleh Dinas Pendidikan.Begitu juga bagi siswa di SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kebupaten Pesisir selatan, dalam meraih prestasi sepakbola dalam kegiatan ekstrakurikuler yang mereka ikuti.
3 Bagi seorang pemain pemula untuk dapat bermain sepakbola cukup dengan melakukan gerakan-gerakan dan teknik dasar permainan sepakbola. Teknik menendang bola antara lain
tujuannya adalah
untuk memasukan bola ke gawang (shooting), menendang bola dengan tujuan mengoper bola pada teman sendiri dalam satu tim atau lebih dikenal dengan passing. Artinya passing atau mengoper bola merupakan bagian dari teknik menendang, kemampuan teknik passing yang baik diawali dengan kemampuan teknik mengontrol bola. Selanjutnya kemampuan teknik menggiring bola (dribbling) merupakan teknik penting dalam permainan sepakbola, yaitu dalam usaha memindahkan bola dari suatu tempat ke tempat yang lain pada saat permainan berlangsung. Memiliki kemampuan teknik dasar sepakbola, banyak faktor yang mempengaruhinya. Diantara faktor-faktor tersebut adalah kemampuan kondisi fisik, kualitas pelatih sepakbola, sarana dan prasarana yang dibutuhkan penguasaan
dalam teknik,
latihan, baik
mental teknik
pemain, dengan
bakat
tanpa
dan
bola
minat, ataupun
penguasaan teknik dengan bola, seperti menendang, menahan dan mengontrol bola serta mendribbel atau menggiring bola. Berdasarkan wawancara penulis dengan guru penjasorkes sebagai guru pembina kegiatan ekstrakurikuler permainan sepakbola di SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kebupaten Pesisir selatan, kompetisi yang diikuti hanya pertandingan persahabatan dan pertandingan dengan sekolah lain yang sederajat, namun mereka belum mampu
4 meraih ke menangan. Hal ini disebabkan karena banyak faktor, diantaranya yang dominan disebabkan kemampuan teknik dasar sepakbola belum mereka kuasai dengan baik. Selanjutnya berdasarkan beberapa kali observasi di lapangan dan pengamatan penulis pada saat pemain latihan sepakbola, penulis beranggapan bahwa kemampuan teknik dasar sepakbola mereka masih rendah. Terlihat misalnya saja pada saat mendribel atau menggiring bola bola, bola sering dengan mudah dirampas lawan dan kalah cepat dengan lawan. Sedangkan untuk menendang bola ke gawang bola sering tinggi di atas gawang, kadang-kadang melenceng ke samping kiri dan kanan gawang atau tidak tepat sasaran. Kemudian teknik
menahan
dan
mengontrol
bola,
bola
belum
terkuasai
sepenuhnya. Dari uraian di atas, jelaslah bahwa kemampuan teknik dasar pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kebupaten Pesisir selatan, belum begitu baik. Oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis ingin
melakukan
penelitian
tentang
kemampuan
teknik
dasar
sepakbola. Dengan suatu harapan penelitian ini dapat dijadikan sebagai pedoman tentang gambaran nyata tentang kemampuan teknik dasar pemain sepakbola, sehingga kedepannya kemampuan teknik dasar pemain sepakbola di SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan dapat ditingkatkan. B. Indentifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dikemukakan
5 identifikasi masalah yakni sebagai berikut: 1. Teknik lari dan melompat 2. Teknik rempel dan tackling 3. Teknik menendang bola ke gawang (shooting) 4. Teknik menggiring bola (dribbling) 5. Teknik menyundul bola (heading) 6. Teknik passing dan mengontrol bola 7. Teknik lemparan ke dalam (throw-in) C. Pembatasan Masalah Dari identifikasi masalah, banyak jenis teknik dasar sepak bola yang harus dimiliki pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai, dan keterbatasan yang penulis miliki, maka pembatasan masalah dalam penelitian adalah: 1. Teknik menendang bola ke gawang (shooting) 2. Teknik menggiring bola (dribbling) 3. Teknik passing dan mengontrol bola D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kemampuan teknik menendang bola ke gawang (shooting) pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan. 2. Bagaimana kemampuan teknik menggiring bola pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan.
6 3. Bagaimana kemampuan teknik passing dan mengontrol bola pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan. E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan pembatasan dan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Kemampuan teknik menendang bola ke gawang (shooting) pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan. 2. Kemampuan teknik menggiring bola (dribbling) pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan. 3. Kemampuan teknik passing dan mengontrol bola pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan. F. Kegunaan Penelitian Penelitian ini nantinya diharapkan berguna bagi: 1. Penulis sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana Pendidikan Olahraga pada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang 2. Guru penjas sebagai pembimbing/pelatih sebagai bahan masukan dalam peningkatan kemampuan teknik dasar sepakbola di Sekolah Menengah Pertama (SMP). 3. Pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan.
7 4. Kepala
Sekolah
sebagai
ekstrakurikuler pada cabang
gambaran
keberhasilan
kegiatan
olahraga permainan sepakbola.
5. Perpustakaan Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Perpustakaan Universitas Negeri Padang sebagai literature dan bahan bacaan mahasiswa. 6. Peneliti selanjutnya dalam meneliti kajian yang sama lebih mendalam.
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Permainan Sepakbola Sepakbola adalah olahraga berskala internasional karena hampir diseluruh dunia permainan sepakbola dipertandingkan dan dikenal orang. Berjuta-juta orang lebih memilih untuk menyaksikan World
Cup,
pertandingan
sepakbola
international
dari
pada
menyaksikan pertandingan olahraga lainnya. Artinya olahraga permainan sepakbola benar-benar cabang olahraga yang paling populer di dunia. Permainan sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari 11 orang pemain dan satu diantara pemain tersebut adalah penjaga gawang. Untuk lebih jelasnya dinyatakan oleh Tim pengajar sepakbola Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang (2005:22) bahwa: Permainan sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang masing-masing regu terdiri dari 11 orang pemain dan salah seorang pemain diantaranya menjadi penjaga gawang. Dimainkan di atas lapangan yang rata berbentuk persegi panjang, ukuran panjang adalah 100 meter110 meter dan lebarnya 64 meter-75 meter, yang dibatasi oleh garis selebar 12 cm serta dilengkapi oleh dua buah gawang yang tingginya 2,44 meter, dengan lebar 7,32 meter. Dari uraian di atas, jelas sekali bahwa ketentuan jumlah pemain, ukuran lapangan, tinggi dan lebarnya gawang sudah ditentukan oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan 8
9 hal ini sudah merupakan peraturan khusus yang harus diterapkan di setiap pertandingan. Di samping itu dalam permainan akan terjadi kontak langsung antar permain satu kesebelasan dengan pemain kesebelasan lawan. Sehingga memungkinkan terjadi pelanggaran-pelanggaran antara satu pemain dengan pemain lain. Begitu juga bagi pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan, oleh sebab itu untuk menghindarinya pemain tersebut harus memiliki beberapa kemampuan, diantaranya kemampuan teknik dasar sepakbola. Menurut Luxbacher (2004:8) “sepakbola lebih banyak menuntut kemampuan pemain dibanding olahraga lain”. 2. Teknik Dasar Sepakbola Secara sederhana pengertian teknik menurut Syafruddin (2011:179) “dapat diartikan sebagai cara. Misalnya saja teknik menendang bola adalah cara menendang bola, bagaimana cara seseorang menendang bola dengan benar, terarah kepada sasaran yang diinginkan”. Teknik untuk masing-masing cabang olahraga berbeda-beda, teknik dalam olahraga permainan bola basket akan berbeda dengan teknik dalam permainan sepakbola. Kemudian
Erianti
(2011:143)
adalah
suatu
cara
untuk
melakukan atau melaksanakan sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efesien”. Dengan demikian dapat diartikan bahwa teknik dalam olahraga adalah suatu cara yang digunaan atau dikembangkan dalam praktek olahraga untuk memecahkan suatu
10 tugas gerakan tertentu secara efektif dan efesien. Penguasaan seseorang terhadap suatu teknik dapat dikatan sebagai gambaran tingkat keterampilan yang dimilikinya. Teknik dasar dalam permainan sepakbola yang harus dikuasai menurut Harsono dalam Zaini (2008:19) meliputi “menendang bola, mendribel bola, menahan bola, melempar ke dalam dan menangkap bola bagi kipeer”. Dengan demikian salah satu gerak dasar yang harus
dikuasai
seseorang
dalam
bermain
sepakbola
yaitu
menendang bola ke gawang (shooting). Sementara Zalfendi dkk (2005:64) ada dua yaitu “teknik tanpa bola seperti lari, melompat, tackling dan rempel. Sedangkan tenik dengan bola yaitu menendang, menahan, mengontrol dan mendribel bola”. Berpedoman pada dua pendapat di atas, maka jelaslah bahwa dalam permainan sepakbola ada dua jenis teknik yang harus dikembangkan. Namun dalam penelitian ini hanya akan dilihat atau diteliti yaitu kemampuan teknik pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa ampek balai kabupaten pesisir Selatan dengan bola yang meliputi antara lain yaitu sebagai berikut: 1) Menendang Bola Menendang bola merupkan salah satu teknik penting dalam permainan sepakbola. Karena menendang bola mempunyai banyak tujuan misalnya saja menendang bola dengan tujuan memindahkan bola ke teman dalam satu tim yang memungkinkan untuk dibawa ke daerah pemain lawan. Kemudian menendang bola dengan
11 tujuannya
untuk
menciptakan
gol
ke
gawang
lawan
dan
sebagainya. Sesuai dengan ide permainan sepakbola yang dikemukakan oleh Zalfendi dkk (2005:47) adalah ”memasukan bola sebanyak mungkin ke gawang lawan dan mempertahankan dan menghindari bola masuk ke gawang sendiri”. Selanjutnya dalam permainan sepakbola banyak hal yang terjadi dilapangan, seperti akan terjadi aksi penyerangan dan aksi pertahanan, dan semua itu memerlukan kemampuan teknik sepakbola yang baik agar dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi di lapangan. Memiliki kemampuan teknik menendang bola (shooting) dengan baik, akan mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang ditemukan dalam bermain. Seperti: mudah melakukan rangkaian gerakan menendang bola ke gawang. Dalam arti lain dapat dikatakan dengan mudah terciptanya gol ke gawang lawan, dan dapat memenangkan pertandingan. Artinya untuk memperoleh kemenangan dalam suatu pertandingan permainan sepakbola, diperoleh dari keberhasilan dalam menciptakan gol sebanyak mungkin ke gawang lawan. Begitu juga halnya bagi siswa SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan dalam menendang bola ke gawang (shooting). Selanjutnya
Menurut
Menurut
Arsil
(2006:22)
tujuan
menendang bola adalah untuk: “1) Memberikan bola ke pada teman, 2) memasukkan bola ke gawang lawan, 3) menghidupkan
12 bola kembali setelah terjadi suatu pelanggaran, 4) melakukan clearing untuk pembersihan dengan jalan menyapu bola yang berbahaya di daerah sendiri”. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa banyak sekali tujuan yang dapat dicapai dalam melakukan menendang, diantaranya menendang bola ke gawang. Menendang bola (shooting) bola ke gawang bisa dilakukan dengan kura-kura kaki bagian atas (punggung kaki) dengan tujuan biasanya jalannya bola keras dan berkualitas atau mempunyai kesulitan bagi penjaga gawang. Hal ini diperkuat dengan pendapat Zalfendi dkk (2005:111) mengatakan bahwa “dengan menendang bola ke gawang dengan kura-kura atas kaki akan lebih sulit lawan untuk menangkapnya, apa lagi dilakukan dengan teknik yang benar. Pelaksanaan menendang bola menurut Luxbacher (2011:106) adalah: Persiapan: 1) Dekati bola dari belakang pada sudut yang tipis. 2) Letakan kaki yang menahan keseimbangan di samping bola. 3) Tekukkan lutut kaki tersebut. 4) Rentangkan tangan ke samping untuk menjaga keseimbangan. 5) Tarik kaki yang akan menendang ke belakang. 6) Luruskan kaki tersebut. 7) Kepala tidak bergerak dan fokus perhatian pada bola, llihat gambar 1a. Pelaksanaan: 1) Luruskan bahu dan pinggul dengan target. 2) Tubuh di atas bola, sentakan kaki yang akan menendang sehingga lurus. 3) Jaga agar kaki tetap kuat dan tendang bagian tengah bola, (Lihat gambar 1b). FollowThroungh: 1) Daya gerak ke depan melalui poin kontak. 2) Sempurnakan gerakan akhir dari kaki yang menendang. 3) Kaki yang menahan keseimbangan terangkat dari permukaan lapangan. (Lihat gambar 1c).
13
Gambar 1. Menendang Bola Dengan Kura-Kura Atas Sumber: Luxbacher (2011:106) Kemudian cara lain untuk menendang bola dapat dilakukan dengan kaki bagian dalam dan kaki bagian luar, untuk lebih jelas pelaksanaan menendang dengan kaki bagian dalam dan kaki bagian luar. Walaupun menendang bola dapat dilakukan dengan berbagai cara, namun dalam penelitian ini menendang bola ke gawang hanya dilkukan kaki bagian atas atau kura-kura kaki. Selanjutnya dalam melakukan menendang bola ke gawang ada hal-hal yang perlu diperhatikan seperti yang dikemukakan oleh Margiyani (2008:14) yaitu ”sikap kaki, sikap badan, bagian bola yang akan ditendang, dan pandangan mata. Menendang
bola
dapat menggunakan kaki kanan atau kiri. Bagian kaki yang dipakai untuk menendang antara lain kaki bagian dalam, punggung kaki, ujung jari, kaki bagian luar dan tumit”.
14 Dengan demikian dapat diartikan bahwa dalam melakukan tendangan apa lagi bola tersebut sasarannya adalah gawang, kemampuan
teknik
menendang
dengan
memperhatikan
pelaksanaan yang baik akan dapat menghasilkan tendangan yang akurat atau tepat sasaran seperti yang diinginkan. Artinya bola yang ditendang dengan keras atau berkualitas dan masuk ke dalam gawang dan menghasilkan gol. 2) Menggiring Bola Darwis (1999:59) menyatakan bahwa “menggiring bola merupakan teknik dalam usaha memindahkan bola dari suatu tempat ke tempat yang lain pada saat permainan berlangsung”. Sementara Margiyani (2008:15) mengatakan ”mendribel atau mendribel bola dalam permainan sepakbola artinya lari dan mendorong bola agar bergulir di atas tanah secara terus- menerus”. Dari dua pendapat yang telah dikemukakan di atas, maka dapat
disimpulkan
bahwa
menggiring
atau
mendribel
bola
merupakan usaha yang dilakukan untuk memindahkan bola dari satu tempat ketempat lain pada saat permainan berlangsung dengan cara gerakan lari menggunakan kaki mendorong bola agar bergulir terus-menerus di atas tanah. Namun cara menggiring bola dengan cepat dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa faktor seperti yang dikemukakan oleh Luxbacher (2004:49) yakni sebagai berikut:
15 1) Persiapan: Postur tubuh tegak, bola di dekat kaki, kepala tegak untuk melihat lapangan dengan baik. 2) Pelaksanaan: Fokuskan perhatian pada bola, tendang bola dengan permukaan instep atau outside instep sepenuhnya, dorong bola ke depan beberapa kaki. 3) Follow through:Kepala tegak untuk melihat lapangan dengan baik, bergerak mendekati bola, dorong bola ke depan. Dari uraian di atas, jelaslah bahwa banyak hal yang harus diperhatian. Untuk lebih jelaslah cara pelaksanaan mendribel bola atau menggiring bola dalam permainan sepakbola dapat dilihat pada gambar 2 berikut ini.
Gambar 2. Pelaksanaan teknik menggiring bola Sumber : Luxbacher (2004:49) . Mendribel atau menggiring bola penting dimiliki oleh seorang pemain sepakbola. Menggiring bola dengan ruang gerak terbatas dan menggiring bola dengan cepat untuk memasuki ruangan yang terbuka merupakan hal yang penting dalam permainan sepakbola, karena banyak tujuan yang dapat dicapai dengan cara menggiring bola, diantaranya seperti yang diungkapkan oleh Zalfendi dkk (2005), menggiring bola bertujuan untuk:
16 Memindahkan bola dari daerah sendiri ke daerah permainan lawan, untuk melewati lawan, memancing lawan untuk mendekati bola sehingga daerah penyerangan terbuka, untuk memperlambat tempo permainan, disamping itu juga berguna untuk mencetak gol ke gawang lawan dengan cara melewati penjaga gawang jika sudah berhadapan langsung dengan penjaga gawang tersebut. Berdasarkan pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa menggiring bola adalah suatu gerakan dalam permainan sepak bola yang menggunakan kaki untuk mendorong bola sehingga berpindah dari suatu tempat ke tempat lain sesuai dengan yang diharapkan dan selalu tetap dalam penguasaan. Selanjutnya menggiring bola dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu: a. Menggiring bola dengan kura-kura kaki bagian dalam Dengan menggunakan kura-kura kaki bagian dalam berarti posisi dari bola selalu berada dalam penguasaan pemain. Hal ini akan menyebabkan lawan menemui kesukaran untuk merampas bola. Selain itu pemain yang menmenggiring bola bola tersebut
dapat dengan mudah merubah arah andaikan
pemain lawan berusaha merampas bola. Dengan demikian dapat diartikan jika pemain yang menmenggiring bola bola selalu diikuti atau dibayangi oleh lawan, maka cara menggiring bola bola seperti inilah yang terbaik yang dilakukan, karena bola selalu berada diantara kedua kaki. Disamping itu kalau menggiring bola bola menggunakan kura-kura kaki bagian dalam pemain dapat merubah kecepatan sewaktu menmenggiring bola bola.
17 b. Menggiring bola dengan kura-kura kaki bagian luar Menggiring bola bola dengan menggunakan kura-kura bagian luar memberi kesempatan bagi pemain untuk mengubah arah serta dapat menghindari lawan merampas bola. Merubah arah atau membelok ke kiri maupun ke kanan, berarti menghindarkan bola dari lawan karena dengan cara inilah tubuh pemain yang sedang menmenggiring bola bola dapat menutup atau membatasi antara lawan dengan bola. Pelaksanaan dari cara ini pelaksanaan dari cara ini menurut Zalfendi dkk (2005:111) yaitu “dengan melakukan langkahlangkah pendek jarak dan dengan kecepatan bervariasi. Dengan melakukan langkah-langkah pendek jarak antara bola dengan tubuh dapat dikontrol sedemikian rupa, sehingga sukar bagi lawan untuk merampas bola”. Dengan demikian cara menggiring bola ini merupakan suatu usaha melindungi bola dari hadangan lawan. c. Menggiring bola dengan kura-kura bagian atas Menggiring bola bola dengan menggunakan kura-kura kaki bagian atas biasanya dengan tujuan membawa bola lurus, dimana kemungkinan tidak ada rintangan dari pemain lawan, membawa bola seperti ini dapat dilakukan dengan cepat bahkan kalau memungkinkan bola tidak lagi di menggiring bola melainkan di tendang di kejar (kick and run). Bagi pemain yang mempunyai kecepatan lari hal tersebut sangat menguntungkan
18 karena dapat meninggalkan lawan dalam melakukan ke daerah pertahanan lawan. Prinsip yang perlu dilakukan untuk menmenggiring bola bola dengan baik antara lain: bola harus dikuasai sepenuhnya berarti tidak mungkin dirampas lawan, dapat menggunakan seluruh bagian kaki sesuai dengan tujuan apa yang ingin dicapai, dapat mengawasi situasi permainan pada waktu menggiring bola bola. Dengan demikian menggiring bola bola melakukan suatu teknik yang sering digunakan untuk mengadakan serangan, melewati lawan, memancing lawan, mengatur tempo permainan, serta mencetak gol ke gawang lawan.
Di samping itu
menmenggiring bola dapat juga diartikan merupakan salah satu kemampuan
yang
harus
dikuasai
oleh
pemain
untuk
memperoleh prestasi yang baik dalam permainan sepak bola. Menurut Arsil (2006:22) mendribel bola berguna untuk: “1) memindahkan daerah permainan, 2) melewati lawan, 3) memperlambat tempo permainan, dan 4) memancing lawan untuk mendekati bola hingga daerah penyerangan terbuka”. Sementara Margiyani (2008:15) mengatakan bahwa ”manfaat latihan mendribel bola adalah menahan dan memberikan umpan dengan tepat kepada teman agar dapat memasukan bola ke gawang lawan”. Berdasarkan dua pendapat di atas,maka dapat disimpulkan bahwa teknik mendribel bola dalam permainan sepakbola
19 bermanfaat atau berguna untuk melewati lawan, memperlambat tempo
permainan,
memindahkan
daerah
permainan
dan
menahan dan memberikan umpan dengan tepat kepada teman agar dapat memasukan bola ke gawang lawan, serta lain sebagainya. Seseorang dapat bermain sepakbola dengan kemampuan teknik mendribel bola dengan baik, akan mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang ditemukan dalam bermain. Seperti: dengan mudah melewati lawan, memindahkan daerah permainan, memancing lawan untuk mendekati bola hingga daearah penyerangan
terbuka dan memperlambat tempo
permainan. Dari penjelasan di atas, maka diharapkan begitu juga halnya dengan pemain spakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan dalam menguasai kemampuan mendribel
atau
menggiring
bola
dalam
permainan
atau
pertandingan sepakbola. Untuk itu diperlukan latihan yang kontiniu, terarah dan berkelanjutan, dan pemain memiliki keinginan atau motivasi, serta keseriusan dalam mengikuti latihan. Di samping itu tentu bentuk-bentuk latihan yang diberikan oleh guru penjas sebagai pembimbing atau pelatih dalam kegiatan ekstrakurikuler sepakbola, sebaiknya berdasarkan program latihan yang sudah ditetapkan sebagai pedoman dari
20 setiap latihan yang diberikan. Kemudian untuk mendapatkan gambaran kemampuan pemain teknik dasar pemain sepakbola tersebut, perlu dievaluasi. Sehingga kita ketahui sampai dimana kemampuan teknik dasar sepakbola yang mereka miliki. 3) Passing dan Mengontrol Bola Kemampuan mengoper bola dan mengontrol untuk dikuasai sepenuhnya, merupakan hal yang penting dalam
permainan
sepakbola. Kemampuan mengoper bola sering disebut dengan teknik passing. Passing merupakan usaha untuk mengoper bola pada teman, sedangkan menahan dan mengontrol merupakan usaha
untuk
selanjutnya
menghentikan dikuasai
atau
sepenuhnya,
mengambil
bola
untuk
sehingga
bola
dapat
dimainkan kembali. Luxbacher (2004:4) menjelaskan bahwa ”unsur penting yang diperlukan untuk kecermatan mengontrol bola adalah rasa percaya diri, konsentrasi dan teknik yang tepat”. Dari pendapat di atas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa
seseorang
dalam
mengontrol
bola
yang
harus
diperhatikan adalah teknik atau cara melakukan dengan benar, percaya diri, dan konsentrasi. Penguasaan teknik mengontrol bola yang baik dengan konsentrasi, sehingga sulit bagi pemain lawan untuk merampas bola, karena bola dapat dikuasai sepenuhnya. Percaya diri penting artinya, karena dengan percaya diri membuat seseorang akan lebih leluasa dan selalu bersikap santai sehingga bola mudah dikontrol. Kemudian untuk
21 lebih jelasnya pelaksanaan operan atau passing bola yang paling mudah dipelajari dilakukan, dapat dilihat pada gambar 3.
Gambar 3. Passing atau operan Sisi Kaki Bagian Dalam Sumber: Luxbacher (2011:12) Berpedoman pada gambar 3 di atas, maka dapat dijelaskan bahwa dalam melakukan operan atau passing ada tiga tahapan yang dilakukan
seperti yang dikemukan
oleh
Luxbacher
(2004:12) yaitu: Persiapan, 1) berdiri menghadap target, 2) letakkan kaki yang menahan keseimbangandi samping bola, 3) arahkan kaki ke target, 4) bahu dan pinggul lurus dengan target, 5) tekukkan sedikit lutut kaki, 6) ayunkan kaki yang akan menendang ke belakang, 7) tempatkan kaki dalam posisi menyamping, 8) tangan direntangkan untuk menjaga keseimbangan, 9) kepala tidak bergerak dan 10) fokuskan perhatian pada bola. Pelaksanaan, yaitu 1) tubuh berada di atas bola, 2) ayunkan kaki yang akan menendang ke depan, 3) jaga kaki agar tetap lurus, 4) tendang bagian tengah bola dengan bagian samping dalam kaki. Followthrough yaitu 1) pindahkan berat badan ke depan, 2) lanjutkan gerakan searah dengan bola, 3) gerakan akhir berlangsung mulus. Biasanya bola yang menggelinding di atas permukaan lapangan lebih mudah untuk dioper, dari pada bola yang sedang
22 melayang diudara. Artinya setiap mengoper bola pada teman untuk dilanjutkan sebaiknya dalam situasi bola berada di atas lapangan. Selanjutnya tentu hal ini harus banyak latihan-latihan teknik mengoper atau passing dan mengontrol bola. Mungkin hal ini dapat dilakukan dalam latihan misalnya berpasangan atau dalam bentuk bermain dalam kelompok-kelompok kecil. Menahan bola yang lebih dikenal dalam permainan sepakbola modern dengan istilah stooping,
menurut TIM
Pengajar Sepakbola FIK UNP (2005:107) ”menahan bola bukanlah menghentikan bola, melainkan pemain berusaha mengurangi kecepatan dari bola dengan menggunakan bagianbagian dari tubuh yang dibolehkan oleh peraturan permainan sepakbola”. Berdasarkan kutipan di atas, maka jelaslah bahwa menahan bola dapat diartikan gerakan memperlambat laju jalannya bola, mungkin salah satu tujuannya adalah untuk melihat situasi permainan dan kemana bola harus dibawa atau diberikan pada teman. Selanjutnya menghentikan bola atau menahan bola dapat dilakukan dengan menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian luar, punggung dan telapak kaki dengan arah bola datar ataupun melambung di atas permukaan lapangan permainan. B. Kerangka Konseptual Berdasarkan landasan teori yang tlah dikemukakan sebelumnya
23 sesuai dengan variabel yang diteliti yaitu kemampuan teknik dasar pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan. Kemampuan teknik dasar dengan bola dalam permainan sepakbola yang akan diungkapkan dalam penelitian ini adalah meliputi teknik menendang bola ke gawang, mendribel atau menggiring bola, passing dan mengontrol bola. Menendang bola ke gawang merupakan teknik dalam usaha memindahkan bola dari suatu titik pada saat permainan sedang berlangsung dengan tujuannya untuk menciptakan gol ke gawang lawan. Sedangkan menggiring atau mendribel bola merupakan usaha yang dilakukan untuk memindahkan bola dari satu tempat ketempat lain pada saat permainan berlangsung dengan cara gerakan lari menggunakan kaki mendorong bola agar bergulir terus-menerus di atas tanah. Selanjutnya passing dan mengontrol merupakan usaha untuk mengoper bola pada teman dan selanjutnya mengontrol yaitu menguasai bola sepenuhnya, sehingga bola tidak dapat dirampas pemain lawan. Artinya penguasaan teknik mengontrol bola yang baik dengan konsentrasi, sehingga sulit bagi pemain lawan untuk merampas bola, karena bola dapat dikuasai sepenuhnya. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dikatakan kemampuan teknik dasar sepakbola penting dikuasai oleh pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan. Dengan kemampuan teknik dasar sepakbola dengan baik
24 merupakan salah faktor yang dapat mendukung tercapainya prestasi pemain dalam bermain sepakbola. Untuk lebih jelasnya gambaran variabel ini dapat dilihat bagan kerangka konseptual pada gambar 4 sebagai berikut. Kemampuan teknik dasar Pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan
Menendang Bola Ke Gawang
Menggiring Bola (Drbbling)
Passing Dan Mengontrol Bola
Gambar 4. Kerangka Konseptual C. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan kerangka konseptual di atas, maka dapat diajukan pertanyaan penelitian ini yakni sebagai berikut: 1. Seberapa baikkah kemampuan teknik menendang bola ke gawang (shooting) pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan? 2. Seberapa baikkah kemampuan teknik menggiring bola (dibbling) pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan? 3. Seberapa baikkah kemampuan teknik passing dan mengontrol bola pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan?
25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, menurut Yusuf (2005:83). Penelitian deskriptif adalah “salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi tertentu atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail”. Berdasarkan uraian di atas, maka dengan demikian fakta yang akan diungkapkan dalam penelitian ini adalah tentang kemampuan teknik dasar pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan, yang meliputi menendang bola ke gawang (shooting), menggiring bola (dribbling), passing dan mengontrol bola. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini bertempat di Lapangan sepakbola Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan yang akan dilaksanakan pada bulan Nopember sampai bulan Desember tahun 2012. C. Populasi da Sampel 1. Populasi Populasi merupakan sekumpulan obyek yang memiliki minimal satu karakteristik yang sama dari seluruh anggota. (Suwirman, 2006:46). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa yang ikut kegiatan ekstrakurikuler sepakbola di SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai kabupaten Pesisir Selatan, berjumlah sebanyak 31 25
26 orang. Untuk lebih jelas rincian jumlah populasi dapat dilihat pada tabel 1dibawah ini: Tabel 1. Populasi Penelitian No 1 2 3
Kelas Jumlah VII 8 orang VIII 14 orang IX 9 orang Jumlah 31 orang Sumber: Guru Penjas SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai kabupaten Pesisir Selatan
2. Sampel Secara sederhana sampel diartikan sebagai bagian dari populasi yang akan menjadi sumber data yang sebenarnya dalam suatu peneliitan. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik total sampling yaitu semua jumlah populasi atau anggota populasi dijadikan sampel. Dengan demikian maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 31 orang yang ikut dalam kegiatan ekstrakurikuler sepakbola. D. Defenisi Operasional 1. Kemampuan
teknik
menendang
bola
ke
gawang
(shooting)
merupakan kesanggupan pemain untuk menciptakan gol sesuai yang dinginkan, diukur dengan menendang bola kesasaran yaitu gawang. 2. Kemampuan teknik menggiring bola (dribbling) yaitu usaha pemain sepabola untuk memindahkan bola dari suatu tempat ke tempat yang
27 lain, dan diukur dengan tes menggiring bola dengan kaki dengan cepat disertai perubahan arah. 3. Kemampuan teknik passing dan mengontrol bola yaitu merupakan usaha untuk mengoper bola pada teman, sedangkan mengontrol merupakan usaha untuk menghentikan atau mengambil bola untuk selanjutnya
dikuasai
sepenuhnya,
dan
diukur
dengan
tes
kemampuan passing dan kontrol. E. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yang berasal dari: hasill pengukuran tes kemampuan teknik dasar sepakbola yang meliputi teknik menendang bola ke gawang (shooting), menggiring bola (dribbling), passing dan mengontrol bola. Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini yaitu data tentang nama-nama pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai kabupaten Pesisir Selatan yang terpilih sebagai sampel. 2. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan, dan yang terpilih sebagai sampel. F. Alat dan Teknik Pengumpulan Data Tes kemampuan teknik dasar sepakbola menurut Nurhasan (2001:157) tes ini mengukur kemampuan teknik dasar bermain sepakbola, yang mencakup beberapa butir tes sebagai berikut:
28 1. Tes Menembak/Menendang Bola Ke sasaran (Shooting) Tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan menembak bola yang cepat dan tepat kearah sasaran gawang. Alat dan perlengkapan: Bola stop-watch 1 buah,
gawang, nomor-nomor, tali dan alat tulis.
Petunjuk pelaksanaan tes yaitu: 1) Testee berdiri di belakang bola yang diletakkan pada sebuah titik berjarak 16,5 m di depan gawang/sasaran, tidak ada aba-aba dari tester, pada saat kaki testee mulai menendang bola, maka stop watch dijalankan dan berhenti saat bola mengenai sasaran, dan testee diberi 3 (tiga) kali kesempatan. 2) Gerakan tersebut dinyatakan gagal apabila: bola keluar dari daerah saaran, menempatkan bola tidak pada jarak 16,5 m dari sasaran. 3) Cara menskor yaitu jumlah skor yang ditempuh bola pada sasaran dalam tiga kali kesempatan. 4) Bila bola hasil tendangan mengenai tali atau garis pemisah skor pada sasaran, maka diambil skor terbesar dari kedua sasaran tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 5 berikut.
Gambar 5. Diagram Lapangan Tes Menembak Bola Ke Sasaran Sumber: Nurhasan (2001:163)
29 2. Tes Menggiring Bola (dribbling) Tujuan tes ini yaitu mengukur kemampuan, menggiring bola dengan kaki dengan cepat disertai perubahan arah. Alat yang digunakan yaitu: bola, stop watch, 6 buah rintangan (tongkat/lembing), tiang bendera dan kapur. Petunjuk pelaksanaan tes yaitu: 1) Pada aba-aba “siap” testee berdiri di belakang garis start dengan bola dalam pengusaan kakinya. 2) Pada aba-aba “ya”, testee mulai menggiring bola kea rah kiri melewati rintangan pertama dan berikutnya menuju rintangan berikutnya sesuai dengan arah panah yang telah ditetapkan sampai ia melewati garis finish. 3) Bila salah arah dalam menggiring bola, ia harus memperbaikinya tanpa menggunakan anggota badan selain kaki di tempat kesalahan terjadi dan selama itu pula stop watch tetap jalan. 4) Bola digiring oleh kaki kanan dan kiri secara bergantian atau paling tidak salah satu kaki pernah menyentuh bola satu kali sentuhan. 5) Gerakan tersebut dinyatakan gagal apabila: a. Testee menggiring bola hanya dengan menggunakan satu kaki saja. b. Testee menggiring bola tidak sesuai dengan arah panah c. Testee menggunakan anggota badan lainna selain kaki untuk menggiring bola. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4 di bawah ini.
30
Gambar 6. Diagaram Lapangan Tes Menggiring Bola (Dribbling) Sumber: Nurhasan (2001:161) 6) Cara menskor yaitu: waktu yang ditempuh oleh testee dari mulai aba-aba “Ya” sampai ia melewati garis finish. Waktu dicatat sampai persepuluh detik. 3. Passing dan mengontrol bola Tujuan tes ini adalah mengukur kemampuan passing dan mengontrol bola. Alat yang digunakan yaitu: bola 2 buah, stop watch, bangku swedia 4 buah (papan ukuran 3 m x 60 cm sebanyak 2 buah) dan kapur. Petunjuk pelaksanaan tes yaitu: a. Testee berdiri di belakang garis tembak yang berjarak 4 meter dari sasaran/papan dengan posisi kaki kanan atau kiri siap menembak sesuai dengan kebiasaan pemain. b. Pada aba-aba “Ya”, testee mulai mempassing bola ke sasaran, pantulannya dikontrol kembali dengan kaki di belakang garis tembak.
31 c. Lakukan tugas ini secara bergantian antara kaki kiri dan kanan selama 30 detik. d. Apabila bola keluar dari daerah passing, maka testee menggunakan bola cadangan yang telah disediakan. e. Bola dikontrol dan di passing di depan garis passing pada setiap kali tugas mempassing bola serta bola dikontrol dan di passing hanya dengan satu kaki saja. Untuk lebih jelasnya pelaksanaan tes tersebut dapat dilihat pada gambar 7:
Gambar 7. Diagram Lapangan Passing dan control Sumber:Nurhasan (2001:158) f. Cara menskornya yaitu: jumlah passing dan kontrol bola secara sah, selama 30 detik. Hitungan 1, diperoleh dari satu kali kegiatan mempassing dan mengontrol bola.
32 G. Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan teknik analisis data statistik deskriptif yang menggunakan frekuensi, Arikunto (1990:333), dengan rumus sebagai berikut :
f x100 % n
P
Keterangan P : Persentase hasil yang diperoleh f
: Frekuensi dari masing-masing jawaban
n : Jumlah responden Selanjutnya standard penilaian untuk mempresentasikan hasil tes apakah masuk golongan baik, sedang atau kurang menggunakan skala nilai untuk 5 kategori yaitu: Baik Sekali
Mean + 1,51 SD Lebih
Baik
Mean + 0,51 SD s.d Mean + 1,50 SD
Sedang
Mean – 0,50 SD s.d Mean + 0,50 SD
Kurang
Mean – 0,51 SD s.d Mean – 1,50 SD
Kurang Sekali
Mean – 1,51 SD Lebih
33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas analisis dan pembahasan hasil penelitian sesuai dengan data dan fakta yang ditemui di lapangan tentang studi kemampuan teknik dasar pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan. Berikut akan diuraikan tentang kemampuan teknik dasar bermain sepakbola tersebut yang terdiri dari: A. Hasil Penelitian 1. Kemampuan Teknik Menendang Bola Ke Gawang (Shooting) Berdasarkan hasil data tes menendang bola ke gawang (shooting) yang dilakukan terhadap 31 orang pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan, diperoleh rata-rata (mean) adalah 5,52, standar deviasi yaitu 2,23, skor tertinggi 10 dan skor terendah 1, sedangkan jarak pengukuran (range) adalah 9. Selanjutnya distribusi kategori menendang bola ke gawang (shooting) pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai tersebut dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Distribusi Hasil Data Menendang Bola Ke Gawang(Shooting) Frekuensi Frekuensi Kategori Kelas Interval Absolut Relatif Baik Sekali ≥9 2 6,45 Baik
7–8
8
25,81
Sedang
5–6
10
32,26
Kurang
3–4
9
29,03
Kurang Sekali
1–2
2
6,45
31
100
Jumlah 33
34 Berdasarkan pada Tabel 2 di atas, maka dapat dijelaskan bahwa dari 31 orang pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan, yang memiliki kemampuan menendang bola ke gawang (shooting) untuk kategori baik sekali adalah 2 orang (6,45%), kategori baik yaitu sebanyak 8 orang (25,81%), dan kategori sedang yakni sebanyak 10 orang (32,26%). Selanjutnya untuk kategori kurang adalah sebanyak 9 orang (29,03%) dan kategori kurang sekali yakni 2 orang (6,45%). Untuk lebih jelasnya histogram variabel menendang bola ke gawang (shooting) pemain dapat dilihat pada gambar 8. 35 29.03
FREKUENSI RELATIF
30
32.26 25.81
25 20 15 10
6.45
6.45
5 0 1–2
3–4
5–6
7–8
≥9
KELAS INTERVAL
Gambar 8. Histogram Menendang Bola Ke Gawang (Shooting) Berdasarkan deskripsi data tentang menendang bola ke gawang (shooting) pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan dari 31 orang pemain, maka diperoleh data pemain yang memiliki menendang bola ke gawang di atas skor kelompok rata-rata adalah sebanyak 10 orang
35 (32,26%), dalam skor kelompok rata-rata yaitu 4 orang (12,90%) dan di bawah skor kelompok rata-rata adalah sebanyak 17 orang (54,84%). 2. Kemampuan Teknik Menggiring Bola (Dribbling) Berdasarkan hasil tes menggiring bola (dribbling) yang dilakukan terhadap 31 orang pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan, diperoleh rata-rata (mean) adalah 20,77, standar deviasi yaitu 1,91, skor tertinggi 18,23 dan skor terendah 25,38 sedangkan jarak pengukuran (range) adalah 7,15. Selanjutnya distribusi kategori menggiring bola (dribbling) pemain sepakbola tersebut dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Distribusi Hasil Data Kemampuan Teknik Menggiring Bola (Dribbling) Frekuensi Frekuensi Kategori Kelas Interval Absolut Relatif Baik Sekali ≤ 17,90 0 0 Baik
17,91 – 19,81
10
32,26
Sedang
19,82 – 21,73
12
38,71
Kurang
21,74 – 23,64
6
19,35
Kurang Sekali
≥ 23,65
3
9,68
31
100
Jumlah
Berdasarkan pada Tabel 3 di atas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa dari 31 orang pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan, tidak ada satu orangpun yang memiliki kemampuan menggiring bola kategori baik sekali. Sedangkan untuk kategori baik adalah sebanyak 10 orang
36 (32,26%), dan kategori cukup yaitu sebanyak 12 orang (38,71%). Selanjutnya untu kategori kurang adalah 6 orang (19,35%) dan untuk kategori kurang sekali yaitu 3 orang (9,68%). Untuk lebih jelasnya histogram variabel menggiring bola pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan tersebut dapat dilihat pada gambar 9. 45
38.71
FREKUENSI RELATIF
40 32.26
35 30 25
19.35
20 15
9.68
10 5
0
0 ≤ 17,90
17,91 – 19,81
19,82 – 21,73
21,74 – 23,64
≥ 23,65
KELAS INTERVAL
Gambar 9. Histogram Kemampuan Teknik Menggiring Bola (Dribbling) Berdasarkan deskripsi data tentang kemampuan teknik menggiring bola (dribbling) pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan yang dilakukan terhadap 31 orang pemain,
maka
diperoleh
data
pemain
yang memiliki
kemampuan teknik menggiring bola di atas skor kelompok rata-rata adalah sebanyak 11 orang (35,48%), dalam skor kelompok rata-rata tidak ada satu orangpun yang memilikinya dan di bawah skor kelompok rata-rata adalah sebanyak 20 orang (64,52%).
37 3. Kemampuan Teknik Passing dan Mengontrol Bola Berdasarkan
hasil
tes
kemampuan
teknik
passing
dan
mengontrol bola yang dilakukan terhadap 31 orang pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan, diperoleh rata-rata (mean) adalah 16,03, standar deviasi yaitu 1,25, skor tertinggi 18 dan skor terendah 14, sedangkan jarak pengukuran (range) adalah 4. Selanjutnya distribusi kategori passing dan mengontrol bola pemain sepakboa tersebut dapat dilihat tabel 4. Tabel 4. Distribusi Hasil Data Kemampuan TeknikPassing dan Mengontrol Bola Frekuensi Frekuensi Kategori Kelas Interval Absolut Relatif Baik Sekali > 18 0 0 Baik
17 – 18
12
38,71
Sedang
15 – 16
15
48,39
Kurang
13 – 14
4
12,90
Kurang Sekali
< 13
0
0
31
100
Jumlah
Berdasarkan pada Tabel 4 di atas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa dari 31 orang pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan, tidak ada satu orangpun yang memiliki passing dan mengontrol bola kategori baik sekali. Sedangkan untuk kategori baik adalah sebanyak 12 orang (38,71%) dan kategori sedang yaitu sebanyak 15 orang (48,39%). Selanjutnya yang memiliki kemampuan passing dan mengontrol bola kategori kurang yaitu 4 orang (12,90%) dan kategori kurang
38 sekali tidak ada satu orangpun yang memilikinya. Untuk lebih jelasnya histogram variabel passing dan mengontrol bola pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan tersebut dapat dilihat pada gambar 10. 60 48.39
FREKUENSI RELATIF
50
38.71
40 30 20
12.9
10 0
0
0 0
< 13
13 – 14
15 – 16
17 – 18
> 18
KELAS INTERVAL
Gambar 10. Histogram Kemampuan Teknik Passing dan Mengontrol Bola Berdasarkan deskripsi data tentang kemampuan teknik passing dan mengontrol bola pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan dari 31 orang, maka diperoleh data yang memiliki kemampuan teknik passing dan mengontrol bola dengan skor di atas skor kelompok rata-rata adalah sebanyak 12 orang (38,71%), dan dalam skor kelompok rata-rata yaitu sebanyak 8 orang (25,81%). Selanjutnya untuk di bawah skor kelompok rata-rata berjumlah sebanyak 11 orang (35,48%).
39 4. Kemampuan Teknik Dasar Sepakbola Berdasarkan hasil tes tentang kemampuan teknik dasar sepakbola, yang terdiri dari 3 bentuk tes kemampuan teknik yang telah diuraikan sebelumnya, maka setelah data dikonversikan menjadi
skor
baku
atau
standar
dapat
disimpulkan
bahwa
kemampuan teknik dasar bermain sepakbola yang dilakukan terhadap 31 orang pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan, diperoleh rata-rata (mean) adalah 16,67, standar deviasi yaitu 2,21, skor tertinggi 22 dan skor terendah 12, sedangkan jarak pengukuran (range) adalah 10. Selanjutnya distribusi kategori kemampuan teknik dasar bermain sepakbola tersebut dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Distribusi Hasil Keterampilan Teknik Dasar Pemain Sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan Frekuensi Frekuensi Kategori Kelas Interval Absolut Relatif Baik Sekali ≥ 20 5 16,13 Baik
18 – 19
7
22,58
Sedang
16 – 17
10
32,26
Kurang
14 – 15
8
25,81
Kurang Sekali
12 – 13
1
3,22
31
100
Jumlah
Berdasarkan pada Tabel 5 di atas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa dari 31 orang pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan, yang memiliki kemampuan teknik dasar bermain sepakbola kategori baik sekali
40 adalah 5 orang (16,31%), untuk kategori baik adalah sebanyak 7 orang (22,58%) dan kategori sedang yakni sebanyak 10 orang (32,26%). Sedangkan untuk kategori kurang yaitu 8 orang (25,81%) dan untuk kategori kurang sekali yaitu hanya 1 orang (3,22%). Untuk lebih jelasnya histogram kemampuan teknik dasar sepakbola pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan tersebut dapat dilihat pada gambar 11. 32.26
35
FREKUENSI RELATIF
30
25.81 22.58
25 20
16.13
15 10 5
3.22
0 12 – 13
14 – 15
16 – 17
18 – 19
≥ 20
KELAS INTERVAL
Gambar 11. Histogram Kemampuan Teknik Dasar Sepakbola Pemain SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan Berdasarkan deskripsi data tentang kemampuan teknik dasar sepakbola pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan yang dilakukan terhadap 31 orang pemain, maka diperoleh data pemain yang memiliki kemampuan teknik dasar sepakbola di atas skor kelompok rata-rata adalah sebanyak 12 orang (38,71%), dan yang berada dalam skor
41 kelompok rata-rata adalah 3 orang (9,68%), serta untuk di bawah skor kelompok rata-rata adalah sebanyak 16 orang (51,61%). B. Pembahasan Berdasarkan
hasil
penelitian
kemampuan
teknik
dasar
sepakbola pemain SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan yang meliputi: 1. Kemampuan Teknik Menendang Bola Ke Gawang (Shooting)
Hasil penelitian untuk kemampuan teknik menendang bola ke gawang (shooting) dari 31 orang pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan, menyatakan bahwa hanya 2 orang (6,45%) kategori baik sekali, dan 8 orang (25,81%) kategori baik.
Sedangkan untuk kategori sedang ada
sebanyak 10 orang (32,26%) dan 9 orang (29,03%)
kategori
kurang, serta untuk kategori kurang sekali hanya 2 orang (6,45%). Berpedoman pada temuan hasil penelitian kemampuan teknik menendang bola ke gawang (shooting) pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan, maka dapat diartikan sebagian besar dari jumlah sampel dalam penelitian ini belum memiliki kemampuan teknik menendang bola ke gawang (shooting) dengan baik. Oleh sebab itu diperlukan latihan-latihan teknik menendang ke gawang lebih ditingkatkan lagi. Dalam permainan sepak bola teknik menendang merupakan suatu usaha untuk memindah bola dari suatu tempat ketempat lain dengan menggunakan kaki atau bagian kaki.
42 Memiliki kemampuan teknik menendang bola (shooting) dengan baik, akan mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang ditemukan dalam bermain. Seperti: mudah melakukan rangkaian gerakan menendang bola ke gawang. Dalam arti lain dapat dikatakan dengan mudah terciptanya gol ke gawang lawan, dan dapat memenangkan pertandingan. Artinya untuk memperoleh kemenangan dalam suatu pertandingan permainan sepakbola, diperoleh dari keberhasilan dalam menciptakan gol sebanyak mungkin ke gawang lawan. Pemain yang belum memiliki kemampuan menendang ke gawang, banyak faktor yang mempengaruhinya. Diantaranya faktor fisik seperti
daya ledak otot tungkai, koordinasi mata-kaki,
kelentukan tubuh, dan penguasaan teknik yang belum meeka mengerti atau pahami. Karena penguasaan teknik penting sekali, misalnya saja letak kaki tumpu, ayunan kaki, perkenaan kaki dengan bola, sikap badan dan sebagainya akan mempengaruhi kemampuan seseorang dalam melakukan gerakan menendang bola ke gawang. Hal ini diperkuat oleh pendapat Margiyani (2008:14) yang megatakan ada hal yag harus diperhatikan ketika menendang bola ke gawang (shooting) yaitu ”sikap kaki, sikap badan, bagian bola yang akan ditendang, dan pandangan mata. Menendang
bola
dapat menggunakan kaki kanan atau kiri. Bagian kaki yang dipakai
43 untuk menendang antara lain kaki bagian dalam, punggung kaki, ujung jari, kaki bagian luar dan tumit”. 2. Kemampuan Teknik Menggiring Bola (Dribbling)
Hasil penelitian untuk kemampuan teknik menggiring bola (dribbling) dari 31 orang pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan, ternyata tidak satu orangpun memiliki kemampuan menggiring bola kategori baik sekali,
dan 10 orang (32,26%) kategori baik. Sedangkan untuk
kategori sedang ada sebanyak 12 orang (38,71%) dan 6 orang (19,35%) kategori kurang, serta untuk kategori kurang sekali ada sebanyak 3 orang (9,68%). Dari temuan tentang kemampuan Menggiring bola (dribbling) pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan, maka jelaslah bahwa banyak pemain yang rendah kemampuan teknik menggiring bolanya, dalam arti lain belum memiliki kemampuan teknik menggiring bola. Menggiring bola (dribbling) merupakan teknik dalam usaha memindahkan bola dari suatu tempat ke tempat yang lain pada saat permainan berlangsung. Margiyani (2008:15) mengatakan ”menggiring bola
atau
mendribel bola dalam permainan sepakbola artinya lari dan mendorong bola agar bergulir di atas tanah secara terus- menerus. Memiliki kemampuan menggiring bola tidaklah mudah, apa lagi
44 dibawah tekanan pemain lawan yang ketat pada saat permainan berlangsung. Kemampuan seseorang dalam menggiring bola (dribbling) sangat ditunjang oleh unsur fkondisi fisik seperti kelentukan, kecepatan
dan
kelincahan.
Kelincahan
yaitu
kemampuan
seseorang untuk merubah-rubah posisi tubuh dalam bergerak secara cepat dan tepat, dalam arti lain seseorang harus gesit dan lincah sambil memindahkan bola dari suatu daerah ke daerah lain, sehingga pemain lawan tidak mudah merampas bola. Kemudian ada beberapa prinsip yang perlu dilakukan untuk menggiring bola dengan baik antara lain: bola harus dikuasai sepenuhnya
berarti
tidak
mungkin
dirampas
lawan,
dapat
menggunakan seluruh bagian kaki sesuai dengan tujuan apa yang ingin dicapai, dapat mengawasi situasi permainan pada waktu menmenggiring bola bola. Bagi seorang pemain sepakbola kemampuan menggiring bola berguna untuk: memindahkan daerah permainan, melewati lawan, memperlambat tempo permainan, dan memancing
lawan
untuk
mendekati
bola
hingga
daerah
penyerangan terbuka. 3. Kemampuan Teknik Passing dan Mengontrol Bola
Hasil penelitian untuk kemampuan teknik passing dan mengontrol bola dari 31 orang pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan, tidak ada satu orangpun
yang
memiliki
kemampuan
teknik
passing
dan
45 mengontrol bola kategori baik sekali, tetapi ada 12 orang (38,71%) kategori baik. Kemudian 15 orang (48,39%) kategori sedang, 4 orang (12,90%) kategori kurang dan tidak ada satu orangpun yang memiliki kemampuan teknik passing dan mengontrol bola kategori kurang sekali. Dari gambaran hasil penelitian tentang kemampuan teknik passing dan mengontrol bola pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan tersebut, jelas menggambarkan sebagian dari pemain belum memiliki kemampuan dengan baik. Passing yang baik dimulai ketika tim yang sedang menguasai bola menciptakan ruang diantara lawan dengan bergerak dan membuka ruang disekeliling pemain. Pada saat itu kemampuan dasar mengontrol bola diperlukan, sehingga passing yang diarahkan pada teman satu tim dapat diterima dengan baik. Bagi pemain yang belum mempunyai kemampuan teknik passing dan mengontrol bola dengan baik, perlu dilatih secara berulang-ulang sehingga pemain tersebut mempunyai percaya diri untuk melakukan passing yang akurat atau terarah pada teman yang dituju. Hal ini penting karena passing yang efektif juga memberikan peluang yang lebih baik untuk mencetak gol. Sesuai dengan pendapat Mielke (2009:19) passing adalah ”seni memindahkan momentum bola dari satu pemain ke pemain lain. Pasing paling baik dilakukan dengan menggunakan kaki, tetapi bagian tubuh lain juga bisa digunakan. Pemain bisa menggerakan
46 bola dengan lebih cepat lagi sehingga dapat menciptakan ruang gerak terbuka lebih besar dan berpeluang melakukan tendangan shooting yang lebih banyak jika dapat melakukan passing dengan keterampilan tinggi”. Selanjutnya perlu juga diperhatikan bagi pelatih dan pemain sepakbola untuk meningkatkan kemampuan teknik passing, terlebih dahulu kemampuan menguasai bola sepenuhnya (mengontrol bola) dengan baik merupakan faktor penunjang untuk dapat melakukan passing dengan baik. 4. Teknik Dasar pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek
Balai Kabupaten Pesisir Selatan Berdasarkan analisis secara keseluruhan teknik dasar sepakbola pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan, yang meliputi teknik menendang bola ke gawang (shooting, menggiring bola (dribbling), passing dan mengontrol bola, dari
31 orang pemain ditemukan sebanyak 5
orang (16,31%) memiliki kemampuan teknik dasar bermain sepakbola kategori baik sekali, dan 7 orang (22,58%) kategori baik. Selanjutnya sebanyak 10 orang (32,26%) kategori sedang, 8 orang (25,81%) kategori kurang dan hanya 1 orang (3,22%) kategori kurang sekali. Dari gambaran hasilpenelitian tentang kemampuan teknik dasar sepakbola pemain di SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan, jelaslah bahwa ada pemain yang mempunyai kemampuan teknik sepakbola dengan baik sekali, baik,
47 sedang,kurang dan kurang sekali. Tentunya pemain yang belum memiliki
kemampuan
teknik
sepakbola
dengan
baik
harus
meningkatkan latihan-latihan teknik secara lebih kontiniu, disiplin dan menjaga kondisi fisiknya. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan teknik dasar sepakbola, diantaranya kondisi fisik yang prima misalnya saja seseorang dapat melakukan tendangan ke gawang dengan baik sangat dipengaruhioleh kemampuan daya ledak otot tungkai, kelentukan tubuh, koordinasi mata-kaki, dan penguasaan teknik seperti dengan menggunakan kura-kura kaki atau sisi kaki bagian luar, letak kaki tumpu, ayunan kaki dan sebagainya. Begitu juga pada saat seseorang melakukan gerakan menggiring bola (dribbling) dengan kawalan lawan dengan ketat sangat dibutuhkan kemampuan kecepatan, koordinasi gerakan dan kelincahan. Kecepatan dan kelincahan seseorang merupakan unsur kondisi fisik dominan dibutuhkan dalam melakukan teknik menggiring bola (dribbling), karena agar bola tidak dapat dirampas lawan dia harus cepat dan gesit memutar posisi tubuhnya dan bergerak sambil membawa bola atau memindahkan bola dari suatu daerah ke daerah lain menghindari lawan satu demi satu. Kemudian ketika seorang pemain mencari momentum yang tepat untuk memindahkan bola ke pemain lain, dan penerima bola harus mampu menerima bola dengan baik diperlukan beberapa unsur
seperti
yang
dikemukakan
oleh
Luxbacher
(2004:4)
48 menjelaskan
bahwa
”unsur
penting
yang
diperlukan
untuk
kecermatan mengontrol bola adalah rasa percaya diri, konsentrasi dan teknik yang tepat”. Selanjutnya unsur kondisi fisik yaitu daya tahan secara umum dibutuhkan dalam bermain sepakbola, terutama kemampuan seseorang dalam menerima beban dalam waktu relatif lama. Bermain sepakbola dengan waktu 2 x 45 menit merupakan waktu yang cukup lama, hal ini memerlukan kemampuan organisme tubuh terutama jantung, paru, dan sistem peredaran darah untuk mengatasi kelelahan yang disebabkan oleh pembebanan latihan yang berlangsung relatif lama. Dengan demikian dapat diartikan bahwa faktor kondisi fisik merupakan suatu hal yang harus dimiliki dalam belajar teknik dasar sepakbola. Di samping itu ada faktor lain seperti mental, sarana dan prasarana
pendukung yang dibutuhkan dalam
latihan,
pengalaman dan kemampuan pelatih dan semangat atau motivasi yang tinggi untuk berlatih dan sebagainya. Semua ini dapat mempengaruhi kemampuan teknik dasar sepak bola tersebut.
49 BAB V PENUTUP Berdasarkan kepada hasil hasil penelitian dan pembahasan yang telah di uraikan pada bagian terdahulu, maka pada bab ini dapat ditarik kesimpulan dan saran yakni sebagai berikut: A. Kesimpulan Dari 31 orang pemain sepakbola SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan, ditemukan sebanyak 5 orang (16,31%) memiliki kemampuan teknik dasar sepakbola kategori baik sekali, dan 7 orang (22,58%) kategori baik. Selanjutnya sebanyak 10 orang (32,26%) kategori sedang, 8 orang (25,81%) kategori kurang dan hanya 1 orang (3,22%) kategori kurang sekali. Artinya masih sebagian besar pemain belum memiliki kemampuan teknik dasar sepakbola dengan baik. B. Saran Berdasarkan pada kesimpulan yang telah dikemukan di atas, maka peneliti dapat memberikan saran-saran yaitu ditujukan kepada: 1. Pelatih sepakbola dalam kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan agar: a. Meningkatkan kemampuan teknik dasar sepak bola dengan lebih banyak memberikan latihan-latihan teknik secara bervariasi dan rutin serta berkelanjutan.
49
50 b. Menambah latihan-latihan kondisi fisik sesuai dengan kebutuhan teknik dasar sepak bola, sehingga tidak membosankan pemain dalam berlatih. c. Dapat
meningkatkan
kerjasama
dengan
kepala
sekolah
sehingga bantuan moril dan materil, khususnya pengadaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam
latihan dan
memberikan kesempatan untuk mengikuti kompetisi yang sudah diagendakan oleh Depdiknas atau pertandingan lainnya. 2. Pemain sepak bola agar: a. Memiliki memiliki motivasi yang tinggi dan disiplin dalam mengikuti latihan, serta berlatih sesuai dengan petunjuk atau arahan dari pelatih, sehingga memiliki mental yang baik dan kemampuan teknik dapat ditingkatkan b. Menjaga kondisi fisik dengan cara mengatur istirahat yang cukup dan mengatur pola makanan yang bergizi baik untuk kebutuhan berolahraga. 3. Orang tua atau wali murid memberikan dukungan dan semangat, sehingga prestasi sepakbola dapat berkembang dengan baik.
51 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, 1997. Manajemen Penelitan. Jakarta: P2LPTK. Arsil. 2006. Perbedaan Pengaruh Latihan Teknik Elementer dan Modifikasi Permainan Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepak Bola. Tesis. Pascasarjana, Padang: UNP. Buku panduan penulisan tugas akhir/ skripsi Universitas Negeri Padang 2009. Padang UNP. Darwis, Ratinus. 1999. Sepak Bola. Padang: FIK UNP. Depdiknas. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta : BSNP Depdiknas. Erianti. 2011. Buku Ajar Bolavoli. Padang: Sukabina Press. Luxbacher, Joe. 2004. Sepak Bola. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. ----------. 2011. Sepak Bola. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Margiyani. 2008. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Bumi Aksara. Mielke Danny. 2009. Dasar-dasar Sepak Bola. Bandung: Pakar Raya. Nurhasan, 2001. Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani. Jakarta Pusat: Direktorat Jenderal Olahraga. Suwirman. 2011. Metode Penelitian. Padang: FIK UNP. Syafruddin. 2011. Ilmu Kepelatihan Olahraga. Padang: Fakultas Ilmu Keolahragaan UNP. Tim Pengajar Sepakbola FIK UNP. 2005. Buku Ajar Sepak Bola. FIK. Padang: UNP. Yusuf. 2005. Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press. Zaini, 2008. Tinjauan Pembinaan Pengembangan Diri Olahraga Sepak Bola di SMP Negeri 2 Padang. FIK. Padang: UNP Zalfendi, dkk. 2005. Buku Ajar Sepak Bola. FIK. Padang: UNP.
52
53 Lampiran 11 DOKUMENTASI
Gambar Peneliti Memberi Arahan Pada Sampel
54
Gambar Testee Saat Melakukan Shooting
55
Gambar Testee Saat Melakukan Shooting
Gambar Testee Saat Melakukan Shooting
56
Gambar Sasaran Ssat Melakukan Shooting
Gambar Testee Saat Melakukan Shooting
57
Gambar Testee Saat Melakukan Driblling
Gambar Testee Saat Melakukan Driblling
58
Gambar Testee Saat Melakukan Driblling
Gambar Testee Saat Melakukan Driblling
59
Gambar Testee Saat Melakukan Passing
60
Gambar Testee Saat Melakukan Passing
Gambar Testee Saat Melakukan Passing
61
62
63