STUDI KECEPATAN KENDARAAN PADA RUAS JALAN PERKOTAAN DI KOTA PADANG Purnawan Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Universitas Andalas Padang
[email protected]
Titi Kurniati Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Universitas Andalas Padang
[email protected]
Deddy Noveyusa Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas Andalas Padang
ABSTRAK Traffic speed is one factor that may affect accident and safety of drivers. Different urban road geometric condition may affect different traffic behaviour. Another factor could affect significantly to the traffic speed is vehicle types and the level of traffic flow. This paper reveals the result of study of vehicle speed at five different road geometric types in urban area. Different vehicle types have also been classified to identify the effect of different vehicle types on vehicle speed. The study has been conducted in Padang city using speedgun and handycam. The spot speeds of vehicles have been recorded. Three traffic volume conditions have been considered. It is low, medium and high traffic flow. From the result of study, it is shown that increasing the number of road lanes tend to increase the average of vehicle speed. In wider road width, motorcycles tend to travel using high speed. Keyword : vehicle speed, road geometric, urban road,
PENDAHULUAN Latar Belakang Terjadinya kecelakaan lalu lintas kendaraan di jalan raya dipengaruhi oleh banyak faktor. Pada jalan perkotaan, salah satu faktor yang paling mempengaruhi terjadinya kecelakaan lalu lintas adalah kecepatan kendaraan bermotor yang melebihi batas kecepatan yang ditetapkan. Kecepatan yang terlalu besar untuk suatu kondisi lalu lintas merupakan suatu faktor penyebab dalam 37% dari kecelakaan fatal, 17 % dari kecelakaan cedera, dan 13% dari seluruh kecelakaan kendaraan bermotor, serta 52 % mempengaruhi peristiwa kecelakaan yang menelan korban jiwa sepeda motor (Oglesby, 1999). Kecepatan kendaraan yang terlalu tinggi untuk suatu kondisi jalan tertentu, mungkin bisa menjadi sesuatu yang umum bila kendaraan tersebut berada di lalu lintas jalan bebas hambatan, namun bila kondisi tersebut di lalu lintas jalan perkotaan yang memiliki batas kecepatan, maka bisa menjadi faktor penting sebagai penyebab kecelakaan (Oglesby,1999). Pada saat ini sebagian besar lalu lintas di perkotaan di Indonesia mengalami penurunan tingkat keselamatan lalu lintas akibat tingginya angka kecelakaan lalu lintas. Di kota Padang, angka kecelakaan lalu lintas pada 5 tahun terakhir ini meningkat rata-rata 22,9 % tiap tahun dengan kerugian material pada tahun 2009 mencapai jumlah Rp 1 Milyar (Poltabes Padang, 2009). Peningkatan jumlah kecelakaan ini kemungkinan didukung oleh adanya pertambahan jumlah kendaraan bermotor yang meningkat rata-rata 5,5 % tiap tahun pada 3 tahun terakhir (DPKD Sumbar, 2009). Meskipun terdapat peningkatan jumlah kendaraan tiap tahun namun pertumbuhan kendaraan bermotor tersebut tidak menjadi faktor utama penyebab kecelakaan, apabila pengguna kendaraan bermotor melakukan perjalanan dengan kecepatan sesuai dengan yang ditetapkan oleh rambu-rambu lalu lintas.
Simposium XIII FSTPT, Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, 8-9 Oktober 2010
Kendaraan yang berjalan pada kecepatan rata-rata sesuai yang ditetapkan umumnya berkemungkinan kecil mengalami kecelakaan, tetapi jika terdapat kendaraan yang berjalan dengan kecepatan yang lebih tinggi atau lebih rendah dari kecepatan rata-rata, maka terdapat kecenderungan terjadinya kecelakaan lalu lintas akan meningkat (Oglesby, 1999). Berdasarkan atas hal tersebut, maka perlunya dilakukan penelitian tentang karakteristik kecepatan berbagai jenis kendaraan pada berbagai tipe ruas jalan perkotaan pada berbagai kondisi volume lalu lintas. Tujuan Penelitian Studi kecepatan di ruas jalan perkotaan ini bertujuan untuk : Mengidentifikasi karakteristik kecepatan berbagai jenis kendaraan pada ruas jalan perkotaan. Mengidentifikasi karakteristik kecepatan kendaraan pada berbagai tipe ruas jalan perkotaan. Lingkup Penelitian Studi kecepatan ini dilakukan di ruas jalan di dalam kota Padang pada bagian segmen ruas jalan yang tidak memiliki hambatan samping. Metode pengukuran kecepatan dilakukan dengan pengukuran spot speed dari semua jenis kendaraan bermotor dengan alat speedgun. Lima jenis ruas jalan sesuai dengan pengelompokkan tipe jalan menurut MKJI (1997) dipilih sebagai lokasi studi. Tipe jalan yang dipilih tersebut adalah sebagai berikut : a. 2 lajur 1 arah (2/I) b. 2 lajur 2 arah tak terbagi (2/2 UD) c. 4 lajur 2 arah tak terbagi (4/2 UD) d. 4 lajur 2 arah terbagi (4/2 D) e. 6 lajur 2 arah terbagi (6/2 D) atau 3 lajur satu arah (3/I)
METODOLOGI PENELITIAN Tahapan Penelitian Survey pendahuluan dilakukan untuk menetapkan ruas-ruas jalan di kota Padang yang dapat mewakili tipe jalan yang dipilih. Dipilih lokasi survey dengan kondisi hambatan samping yang paling rendah. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, ditetapkan waktu survey yang dilakukan agar mengakomodasi variasi kondisi arus lalu lintas. Waktu survey yang telah dilakukan di setiap jenis ruas jalan ditunjukkan pada Tabel 1. Jumlah sampel yang diambil ditetapkan berdasarkan buku pedoman survey dari ITE (Box dan Oppenlander, 1976). Tabel 1 : Waktu survey lalu lintas Nama ruas jalan / Tipe jalan Jln. A.R. Hakim ( 2/I ) Jln. Diponegoro ( 2/2 UD ) Jln. Sudirman (4/2 UD) Jln.Khatib sulaiman (4/2 D) Jln. Pemuda (6/2 UD) atau (3/I)
Waktu pelaksanaan survey Arus lalin puncak
Arus lalin sedang
Arus Lalin rendah
1630 – 1830
1130 - 1330
830 – 1130
1330 – 1530
700 – 0830
1530 – 1630
630 – 830
1230 – 1430
930 – 1130
630 – 830
730 – 930
1630 – 1830
1030 – 1230
1630 – 1730
830 – 1030
2
Simposium XIII FSTPT, Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, 8-9 Oktober 2010
Pelaksanaan survey dilakukan dengan menggunakan speed gun sebagai alat pencatat kecepatan kendaraan dan formulir survey untuk mencatat volume lalu lintas dan handycam digunakan untuk merekam situasi lalu lintas serta stopwatch untuk mengetahui interval waktu survey. Pengukuran kecepatan dilakukan untuk setiap jenis kendaraan, a.l : Light Vehicle (LV) atau Passenger Vehicle (PV), dan Mass Vehicle (MV) Heavy Vehicle (HV), yaitu truk, trailer Motorcycle (MC) Bus Pengolahan dan analisa data hasil survey meliputi analisa distribusi frekuensi kecepatan kendaraan pada setiap ruas jalan, perbandingan distribusi kecepatan setiap jenis kendaraan pada masing-masing ruas jalan.
HASIL PENELITIAN Distribusi Frekuensi Kecapatan Kendaraan Data distribusi frekuensi kendaraan dikelompokkan atas jenis kendaraan pada setiap kondisi volume lalu lintas dan tipe ruas jalan. Hasil analisa kecepatan kendaraan ditunjukkan pada grafik Gambar 1 s/d Gambar 10. a. Jalan Dua Lajur Dua Arah Tidak Terbagi (2/2 UD) – Jl. Diponegoro Jalan Diponegoro merupakan ruas jalan dengan tipe jalan 2 lajur 2 arah dan tidak terbagi oleh median serta yang melewati wilayah komersil. Segmen jalan yang digunakan sebagai lokasi survey yaitu segmen di depan Taman Budaya untuk arah lalu lintas menuju Plaza Andalas. Distribusi spot speed pada jalan Diponegoro ditunjukkan pada Gambar 1 s/d 4.
Gambar 4.1.a Distribusi Frekuensi Spot speed Jl. Diponegoro (volume puncak)
Gambar 1 : Distribusi Frekuensi Spot Speed Jl. Diponegoro (Volume Tinggi)
Gambar 2 : Distribusi Frekuensi Spot Speed Jl. Diponegoro (Volume Sedang)
Gambar 3 : Distribusi Frekuensi Spot Speed Jl. Diponegoro (Volume Rendah)
Gambar 4 : Distribusi Frekuensi Spot Speed Jl. Diponegoro (Total Kend)
3
Simposium XIII FSTPT, Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, 8-9 Oktober 2010
Jalan Dua Lajur Satu Arah (2/1) – Jl. Arif Rahman Hakim Jalan A.R. Hakim merupakan ruas jalan di daerah komersil dengan tipe 2 lajur 1 arah lalu lintas. Segmen jalan yang digunakan sebagai lokasi survey yakni segmen di depan Gereja. Distribusi data spot speed pada jalan A.R. Hakim ditunjukkan pada Gambar 5 s/d 8.
Gambar 4.2.a Distribusi Frekuensi Spot speed Jl. A.R. Hakim (volume puncak)
Gambar 5 : Distribusi Frekuensi Spot speed Jl.A.R.Hakim (Volume Tinggi)
Gambar 6 : Distribusi Frekuensi Spot speed Jl.A.R.Hakim (Volume Sedang)
Gambar 4.2.c Distribusi Frekuensi Spot speed Jl. A.R. Hakim ( Volume Rendah)
Gambar 7 : Distribusi Frekuensi Spot speed Jl.A.R.Hakim (Volume Rendah)
Gambar 8 : Distribusi Frekuensi Spot speed Jl.A.R.Hakim (Total Kend)
Jalan Empat Lajur Dua Arah Terbagi (4/2 D) – Jl. Khatib Sulaiman Jalan Khatib Sulaiman merupakan ruas jalan di daerah komersil dan perkantoran dengan tipe 4 lajur 2 arah lalu lintas terbagi. Segmen jalan yang digunakan sebagai lokasi survey yakni segmen di depan Kantor Mitsubishi untuk arah lalu lintas dari Ps. Raya. Gambar 9 s/d 12 menunjukkan distribusi data spot speed pada jalan Khatib Sulaiman.
Gambar 9 : Distribusi Frekuensi Spot speed Jl. Khatib Sulaiman (Volume Tinggi)
Gambar 10 : Distribusi Frekuensi Spot speed Jl. Khatib Sulaiman (Volume Sedang)
4
Simposium XIII FSTPT, Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, 8-9 Oktober 2010
Gambar 4.3.c Distribusi Frekuensi Spot speed Jl. Khatib Sulaiman (volume rendah)
Gambar 11 : Distribusi Frekuensi Spot speed Jl. Khatib Sulaiman (Volume Rendah)
Gambar 12 : Distribusi Frekuensi Spot speed Jl. Khatib Sulaiman (Kend.Total)
Jalan Empat Lajur Dua Arah Tidak Terbagi (4/2 UD) – Jl. Sudirman Jalan Jendral Sudirman merupakan ruas jalan di daerah komersil dan perkantoran dengan tipe 4 lajur 2 arah lalu lintas tidak terbagi. Segmen jalan yang digunakan sebagai lokasi survey adalah segmen di depan Rumah Dinas Gubernur untuk arah lalu lintas menuju Pasar Raya. Berikut distribusi data spot speed pada jalan Jendral Sudirman ditunjukkan pada Gambar 13 s/d 16.
Gambar 13 : Distribusi Frekuensi Spot speed Jl. Jend. Sudirman (Volume Tinggi)
Gambar 14 : Distribusi Frekuensi Spot speed Jl. Jend. Sudirman (Volume Sedang)
Gambar 15 : Distribusi Frekuensi Spot speed Jl. Jend. Sudirman (Volume Rendah)
Gambar 16 : Distribusi Frekuensi Spot speed Jl. Jend. Sudirman (Total Kend)
5
Simposium XIII FSTPT, Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, 8-9 Oktober 2010
Jalan Enam Lajur Dua Arah Tidak Terbagi/ Jalan Tiga Satu arah (6/2 UD atau 3/1) – Jl. Pemuda Jalan Pemuda merupakan ruas jalan yang melewati wilayah perdagangan dan perkantoran dengan tipe 3 lajur 1 arah. Segmen jalan yang digunakan sebagai lokasi survey adalah di depan Kantor Pos Polisi untuk arah lalu lintas menuju Plaza Andalas. Gambar 17 s/d 20 menunjukkan distribusi data spot speed pada jalan Pemuda.
Gambar 17 : Distribusi Frekuensi Spot speed Jl. Pemuda (Volume Tinggi)
Gambar 18 : Distribusi Frekuensi Spot speed Jl. Pemuda (Volume Sedang)
Gambar 19 : Distribusi Frekuensi Spot speed Jl. Pemuda (Volume Rendah)
Gambar 20 : Distribusi Frekuensi Spot speed Jl. Pemuda (Kend Total)
Dari gambar distribusi spot speed pada Gambar 1 s/d 20 ditunjukkan bahwa maksimum kecepatan kendaraan pada frekuensi pengguna tertinggi pada setiap tipe ruas jalan terdapat pada interval antara 35-55 km/jam. Jenis kendaraan sepeda motor pada umumnya merupakan jenis kendaraan terbanyak yang berjalan dengan kecepatan tinggi pada setiap tipe ruas jalan. Kecepatan rata-rata tertinggi dengan frekuensi tertinggi tidak selalu terdapat pada lalu lintas dengan volume rendah. Kondisi ini menunjukkan bahwa pada beberapa kondisi tertentu banyak kendaraan berjalan dengan kecepatan tinggi meskipun kondisi lalu lintas sedang atau padat. Terdapat kecenderungan peningkatan kecepatan kendaraan pada ruas jalan yang mempunyai lajur banyak pada berbagai level volume lalu lintas. Distribusi Kecepatan Tiap Jenis Kendaraan Pada Setiap Tipe Ruas Jalan Untuk mengetahui perbedaan kecepatan setiap jenis kendaraan pada setiap ruas jalan maka dilakukan dengan menggabungkan data spot speed setiap jenis kendaraan dan setiap jenis tipe ruas jalan. Gambar 21 s/d 25 menunjukkan pola data dari kecepatan setiap jenis kendaraan di setiap tipe ruas jalan. 6
Simposium XIII FSTPT, Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, 8-9 Oktober 2010
Gambar 21 : Distribusi kec Motor Cycle
Gambar 22 : Distribusi kec Passenger Vehicle
Gambar 23 : Distribusi kec Mass Vehicle
Gambar 24 : Distribusi kec Heavy Vehicle
Gambar 25 : Distribusi kecepatan Bus
Dari Gambar 21 s/d 25 ditunjukkan bahwa jenis kendaraan sepeda motor yang berjalan dengan kecepatan tinggi umumnya mempunyai frekuensi yang tinggi pada ruas jalan yang berlajur banyak (Jl. Sudirman dan Jl.Khatib Sulaiman). Sedang jenis kendaraan mobil penumpang cenderung hampir sama dengan jenis kendaraan sepeda motor. Jenis kendaraan ini yang berjalan dengan kecepatan tinggi juga mempunyai frekuensi yang cukup tinggi pada ruas jalan yang berlajur banyak. Jenis angkutan masal atau angkot dengan frekuensi tinggi umumnya berjalan dengan kecepatan rendah kecuali di Jl.Pemuda. Untuk jenis kendaraan truk dengan frekuensi yang tinggi umumnya berjalan dengan kecepatan rendah kecuali di Jl.Pemuda. Frekuensi bus relatif sedikit dibandingkan dengan jumlah kendaraan yang lain, pada umumnya berjalan dengan kecepatan rendah.
7
Simposium XIII FSTPT, Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, 8-9 Oktober 2010
Mean dan Standar Deviasi Kecepatan Nilai Mean Speed merupakan kecepatan rata-rata sekelompok data kecepatan setempat (spot speed). Nilai ini menggambarkan kondisi kecepatan aktual rata-rata kendaraan pada saat itu. Sedang untuk melihat variasi dari penyimpangan nilai rata-rata ini maka dihitung nilai standar deviasi. Gambar 26 menunjukkan pola nilai mean dan standar deviasi dari kecepatan kendaraan di lima tipe ruas jalan.
Gambar 26 : Mean dan standar deviasi kecepatan kendaraan
Pada grafik Gambar 26 ditunjukkan bahwa nilai kecepatan rata-rata kendaraan relatif tinggi terjadi pada jalan Khatib Sulaiman dan jalan Sudirman. Hal ini terjadi karena kedua jalan ini relatif mempunyai lebar yang lebih besar dibandingkan dengan yang lain sehingga pengemudi kendaraan cenderung lebih merasa aman berjalan dengan kecepatan yang lebih tinggi. Interval Confidence kecepatan kendaraan Nilai Interval confidence menunjukkan batas interval tertinggi dan terendah yang dihitung berdasarkan pada tingkat keyakinan 95%. Nilai menunjukkan nilai interval kecepatan kendaraan yang terjadi pada setiap tipe ruas jalan tersebut sesuai dengan tingkat keyakinan yang ditetapkan. Nilai interval confidence kecepatan kendaraan ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2 : Interval confidence Spot Speed Interval Confidence Value A.R. Hakim (2/I) Diponegoro (2/2 UD) Pemuda (3/I) Khatib S. (4/2 D) Sudirman (4/2 UD)
± 2.1 ± 3.9 ± 2.6 ± 2.9 ± 3.2
Interval
40.6 37.8 35.4 47.7 46.4
44.8 45.6 40.6 53.5 54.9
Nilai interval confidence kecepatan yang paling besar yang terjadi dari ke lima jenis ruas jalan tersebut terdapat pada jalan Diponegoro. Nilai interval ini terjadi antara 37.8 s/d 45.6 km/jam. Ini menunjukkan variabilitas tertinggi kecepatan kendaraan terjadi di ruas jalan Diponegoro. Kondisi ini terjadi dikarenakan ruas jalan ini mempunyai volume lalu lintas yang relatif rendah. 8
Simposium XIII FSTPT, Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, 8-9 Oktober 2010
KESIMPULAN
Berdasarkan analisa distribusi kecepatan kendaraan, sebagian besar kendaraan
menggunakan kecepatan 30-50 km/jam pada saat jalan di wilayah perkotaan. Dari analisa mean dan standar deviasi ditunjukkan kecepatan rata-rata kendaraan berkisar antara 38.03 – 51.68 km/jam, sedang nilai standar deviasinya berkisar antara 7.55 – 9.6 km/jam. Jenis kendaraan yang cenderung berjalan dengan kecepatan tinggi adalah sepeda motor dan mobil. Adanya peningkatan jumlah lajur cenderung akan meningkatkan kecepatan rata kendaraaan.
DAFTAR PUSTAKA Box, P dan Oppenlander, J. 1976. Manual of traffic Engineering studies (4th edition). Institute of Transportation Engineers, New York. DPKD Sumbar, 2009. Sumatra Barat. Padang. Direktorat Jenderal Bina Marga. 1997. Manual Kapasitas Jalan Raya (MKJI). Departemen PU, Jakarta. Oglesby, J. 2001. Teknik Jalan Raya edisi 1. 2001. Erlangga, Jakarta. Poltabes Padang. 2009. Data kecelakaan lalu lintas. Padang.
9