610.69 Ind S
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
STANDAR LABORATORIUM DIPLOMA III KESEHATAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA KESEHATANBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN TAHUN 2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
STANDAR LABORATORIUM DIPLOMA III KESEHATAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA KESEHATAN 2015
Contents SAMBUTAN ........................................................................................................................................................................................................................................................................ 2 KEPALA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN ............................................................................................................................ 2 KATA PENGANTAR ........................................................................................................................................................................................................................................................... 4 BAB I................................................................................................................................................................................................................................................................................. 1 PENDAHULUAN ............................................................................................................................................................................................................................................................. 1 BAB II................................................................................................................................................................................................................................................................................ 5 STANDAR LABORATORIUM PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN.................................................................................................................................................................... 5 BAB III ............................................................................................................................................................................................................................................................................ 13 STANDAR MINIMUM LABORATORIUM PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN KESEHATAN LINGKUNGAN......................................................................................... 13 BAB IV ............................................................................................................................................................................................................................................................................ 60 PENUTUP ....................................................................................................................................................................................................................................................................... 60
Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
SAMBUTAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
SAMBUTAN KEPALA BADAN PPSDM KESEHATAN Tenaga kesehatan memiliki peranan penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat agar masyarakat mampu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Penyelenggaraan upaya kesehatan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang bertanggung jawab, yang memiliki etik dan moral yang tinggi keahlian dan kewenangan yang secara terus-menerus harus dtingkatkan mutunya melalui salah satunya adalah dengan
peningkatan kualitas mutu pendidikan tenaga
kesehatan untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang bermutu dan berkualitas. Tenaga kesehatan yang professional dan bermutu dihasilkan oleh institusi pendidikan tenaga kesehatan yang bermutu, dimana tenaga kesehatan memiliki spesifikasi tertentu karena kesalahan dalam pelayanan dapat berdampak kematian atau kecacatan. Dalam rangka perbaikan kualitas di institusi pendidikan tenaga kesehatan sumber belajar pada lingkungan institusi pendidikan tenaga kesehatan wajib disediakan, difasilitasi, atau dimiliki oleh institusi Diknakes sesuai dengan program studi yang dikembangkan. Keseimbangan antara jumlah maksimum mahasiswa dalam setiap program studi dan kapasitas sarana dan prasarana harus dijaga agar tercapai target pencapaian kompetensi mahasiswa. Pendidikan Diploma tiga pendidikan tenaga kesehatan merupakan pendidikan yang diharapkan menghasilkan lulusan yang menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan dan keterampilan khusus/spesifik. Keterampilan tersebut dapat diperoleh salah satunya melalui pengalaman kerja mahasiswa dalam kegiatan praktik di laboratorium yang membutuhkan waktu 170 (seratus tujuh puluh) menit per minggu per semester, sehingga sarana dan prasarana memegang peranan penting dalam pencapaian kompetensi yang disyaratkan dalam capaian pembelajaran. Undang-Undang 36 tahun 2014 pasal 20 menjelaskan bahwa penyelenggaraan pendidikan tinggi bidang kesehatan harus memenuhi Standar Nasional Pendidikan Tenaga Kesehatan, dimana Standar Nasional Pendidikan Tinggi Bidang Kesehatan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Standar Nasional Pendidikan Tenaga Kesehatan disusun secara bersama oleh kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan, kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan, asosiasi institusi pendidikan, dan Organisasi Profesi. Standar Nasional Pendidikan Tenaga Kesehatan ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan. Saya menyambut baik terbitnya Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
Standar Laboratorium Diploma III Gizi, Farmasi dan Kesehatan Lingkungan ini, dan saya berharap standar ini
sudah memenuhi kompetensi yang dapat
menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di sektor kesehatan sesuai dengan amanat Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. Ucapan terima kasih kami dan penghargaan yang tinggi kepada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan beserta Tim Penulis yang berkontribusi aktif dalam penulisan dan penerbitan buku ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta memberi petunjuk kepada kita sekalian dalam menghasilkan tenaga kesehatan yang berkualitas guna melaksanakan pembangunan kesehatan hingga terwujudnya masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan.
Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan buku Standar Laboratorium Diploma III Kesehatan Lingkungan Pendidikan Tenaga kesehatan. Sejak tahun 2003 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan telah menerbitkan buku Alat Bantu Belajar Mengajar Pendidikan Tenaga Kesehatan kemudian direvisi pada tahun 2010 menjadi Standar Laboratorium Pendidikan Tenaga Kesehatan terdiri dari 18 jurusan pendidikan tenaga kesehatan. Setelah 5 (lima) tahun Standar Laboratorium Pendidikan Tenaga Kesehatan diterbitkan, Pusdiklatnakes melakukan evaluasi terhadap Standar tersebut. Hasil evaluasi merekomendasikan agar dilakukan perbaikan pada Standar Laboratorium dari yang sebelumnya berisi tentang kriteria standar maksimal menjadi standar minimal. Usaha pencapaian standar minimal menjadi kewajiban tiap-tiap Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan dimana apabila tidak tercapai maka pencapaian standar kompetensi minimal mahasiswa juga tidak akan tercapai dan berakibat rendahnya mutu lulusan suatu pendidikan tenaga kesehatan. Sebaliknya, Institusi yang dapat melebihi standar minimal yang ditetapkan akan menjadikan Institusi lebih unggul dalam hal mutu lulusan mahasiswa maupun mutu Institusinya terkait akreditasi institusi yang lebih unggul dibandingkan institusi pendidikan tenaga kesehatan lainnya. Buku ini merupakan Revisi dari buku Standar Laboratorium D.III Kesehatan Lingkungan sebelumnya, revisi ini dipandang perlu dilaksanakan untuk memberi perbaikan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga dapat menjadi acuan bagi Institusi Diknakes dalam menjaga dan meningkatkan mutu Sarana dan Prasarana di Institusi Diknakes sehingga nantinya dapat berdampak pada mahasiswa dalam mempermudah sistem belajar mengajar pada praktikum di Poltekkes. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan membantu penyusunan buku ini. Kritik, saran, dan masukan dari berbagai pihak sangat kami harapkan guna penyempurnaan buku ini dimasa mendatang.
Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
Kami berharap bahwa buku ini dapat digunakan oleh Setiap Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan program studi Kesehatan Lingkungan di Indonesia sebagai panduan dalam pemenuhan standar sarana dan prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar di laboratorium Poltekkes Kemenkes. Sehingga kita akan dapat menghasilkan lulusan tenaga kesehatan yang memiliki daya saing global.
Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan 2005-2025 salah satunya adalah melakukan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan dengan arah kebijakan meningkatkan jumlah, jenis, kualitas dan pemerataan tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan mempunyai peran sangat penting dalam menentukan keberhasilan pelaksanaan program pembangunan di bidang kesehatan. Peningkatan pendidikan tenaga kesehatan merupakan bagian dari pembangunan kesehatan, dan diarahkan terutama kepada penyiapan tenaga yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan. Undang-Undang (UU) nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan Pasal 17 menyatakan bahwa dimana pendidikan tinggi bidang kesehatan diarahkan untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar pelayanan profesi. Sehingga diharapkan adanya kesesuaian (sinkronisasi) antara kompetensi lulusan diknakes dengan tenaga yang dibutuhkan di pelayanan kesehatan. Disebutkan pula bahwa dalam penyusunan kurikulum pendidikan Tenaga Kesehatan, penyelenggara pendidikan tinggi bidang kesehatan harus mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang pendidikan dan berkoordinasi dengan Menteri. Disebutkan juga bahwa penyelenggara pendidikan tinggi bidang kesehatan harus mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang pendidikan dan berkoordinasi dengan Menteri. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi pada pasal 4 dijelaskan bahwa Standar Nasional Pendidikan Ruang Lingkup Standar Nasional Pendidikan bahwa Standar Nasional Pendidikan terdiri atas : 1) Standar Kompetensi Lulusan; 2) Standar Proses Pembelajaran; 3) Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan; 4)Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran; 5) Standar Pengelolaan Pembelajaran; 6) Standar Pembiayaan Pembelajaran. Standar Sarana dan Prasarana pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang sarana dan prasaran sesuai dengan kebutuhan isi dan proses pembelajaran dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Laboratorium/studio/bengkel kerja/unit produksi adalah termasuk dalam standar prasarana pembelajaran. 1
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
Para lulusan D.III Pendidikan Tenaga Kesehatan dituntut memenuhi kompetensinya yang dapat diwujudkan apabila peserta didik melakukan pengalaman belajar di laboratorium. Laboratorium merupakan tempat melakukan aktifitas yang berbentuk pengembangan peralatan yang digunakan untuk menunjang proses pembelajaran, yaitu analisis, diskusi ilmiah, pengembangan ilmu pengetahuan baru melalui serangkaian debat ilmiah yang ditunjang oleh tersedianya referensi muktahir, serta pengembangan metode, perangkat lunak, peraturan, dan prosedur praktikum. Kondisi saat ini laboratorium di masing-masing institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan belum lengkap seperti yang diharapkan memungkinkan suatu institusi tertentu sudah mempunyai peralatan laboratorium, namun di institusi lain sangat minim. Oleh karena itu dengan adanya standar minimum laboratorium agar lulusan yang dihasilkan mempunyai kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Derasnya arus globalisasi membawa konsekuensi bahwa tiap institusi pendidikan tenaga kesehatan harus memperkuat laboratorium. Kondisi laboratorium pada masing-masing institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan belum seragam. Kondisi ini akan mempengaruhi kualitas proses pembelajaran, khususnya pembelajaran praktik di laboratorium. Hal ini akan membawa dampak pada kualitas lulusan dengan variasi yang sangat besar. Kesenjangan yang terjadi ini dapat terjadi akibat tidak terstandarnya laboratorium Pendidikan Tenaga Kesehatan. Oleh karena itu perlu disusun standar suatu laboratorium agar lulusan yang dihasilkan mempunyai kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Standar Laboratorium D.3 Farmasi, Gizi dan Kesehatan Lingkungan telah disusun pada tahun 2010 namun mengingat kurikulum telah berubah mengikuti perundang-undangan yang berlaku dan kompetensi yang diharapkan maka Standar Laboratorium ini kiranya dapat disusun kembali menyesuaikan kondisi terbaru. B. Dasar Hukum 1.
Undang – Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No.78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4301)
2.
Undang - undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 No. 144. Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia No. 5063)
3.
Undang – Undang Republik Indonesia No.12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 No.158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 5336)
4.
Undang – Undang Republik Indonesia No.36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 No.298, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 5607) 2
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
5.
Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 No.49, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia No. 3637)
6.
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 No.41, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia No. 4496)
7.
Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500);
8.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 Tentang Sistem Kesehatan Nasional;
9.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Tenaga Sanitarian 11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.03.05/I.2/03086/2012 Tentang Petunjuk Teknis Organisasi dan Tatalaksana Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan; 12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1144/MENKES/PER/VIII/2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan; 13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas; 14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 769); 15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 788); 16. Keputusan Menteri Kesehatan 373/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Sanitarian.
C. Tujuan Standar Laboratorium bertujuan sebagai acuan bagi pengelola institusi penyelenggara pendidikan kesehatan dalam upaya mengembangkan sarana prasarana laboratorium, yaitu : 3
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
1.
Perencanaan dan pengembangan jenis dan jumlah dalam pengadaan dan pemenuhan kebutuhan peralatan laboratorium/ peralatan dan bahan habis pakai yang dinyatakan dalam rasio dengan peserta didik sesuai kompetensi yang akan dicapai oleh peserta didik berdasarkan kurikulum.
2.
Menentukan keseragaman bangunan/gedung dan disain laboratorium yang dinyatakan dalam rasio dengan peserta didiK.
D. Ketentuan Umum 1. Laboratorium adalah ruangan yang dirancang sesuai dengan kebutuhan untuk melakukan aktifitas yang berkaitan dengan fungsi-fungsi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Laboratorium yang dimaksud dalam standar ini adalah untuk pembelajaran di laboratorium klinik, bengkel kerja, workshop. 2. Sarana adalah perlengkapan yang diperlukan untuk menyelenggarakan pembelajaran yang dapat dipindahkan. 3. Prasarana adalah fasilitas dasar yang diperlukan untuk menjalankan fungsi satuan pendidikan. 4. Bangunan adalah gedung yang sebagian atau seluruhnya berada diatas lahan, yang berfungsi sebagai tempat untuk melakukan pembelajaran pada pendidikan tinggi.
4
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
BAB II STANDAR LABORATORIUM PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN
BAB II STANDAR LABORATORIUM PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN A. Bangunan 1.
Kriteria Bangunan dan Ruang Laboratorium a. Luas ruang praktik laboratorium harus memenuhi persyaratan 1 orang peserta didik memerlukan ruang kerja minimal 2,5 m². b. Bentuk ruang laboratorium sebaiknya bujur sangkar atau mendekati bujur sangkar atau bisa juga berbentuk persegi panjang. Bentuk bujur sangkar memungkinkan jarak antara dosen dan peserta didik dapat lebih dekat sehingga memudahkan kontak antara dosen/instruktur dan peserta didik. c. Disediakan ruang kosong antara tembok dan meja kerja sekitar 1.7 m untuk memudahkan dan mengamankan sirkulasi alat dan peserta didik di laboratorium. d. Jarak antara ujung meja yang berdampingan sebaiknya tidak kurang dari 1.5 m, sehingga peserta didik dapat bergerak leluasa pada waktu bekerja dan pada waktu pindah atau memindahkan alat (bahan) dari satu tempat ke tempat lain. e. Luas ruang harus sebanding dengan banyaknya peserta didik dan jenis pendidikan. f. Luas ruang penyimpanan alat dan bahan disesuaikan dengan jenis alat/bahan yang ada di setiap jenis pendidikan. g. Fasilitas ruangan disesuaikan dengan kebutuhan teknis masing-masing laboratorium.
2.
Bangunan Memenuhi Persyaratan Keamanan dan Keselamatan Kerja a. Tersedianya air mengalir (kran). b. Alat keselamatan kerja di laboratorium 1)
APD (alat pelindung diri) seperti baju praktik, sarung tangan, masker, alas kaki
2)
APAR (Alat pemadam kebakaran) berikut petunjuk penggunaan
5
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
3.
3)
Perlengkapan P3K
4)
Sarana instalasi pengolahan limbah
Bangunan menyediakan fasilitas dan aksesbilitas yang mudah,aman dsb. a. Bentuk/desain laboratorium harus memperhatikan aspek keselamatan atau keamanan b. Keadaan ruang harus memungkinkan dosen/instruktur dapat melihat semua peserta didik yang bekerja di dalam laboratorium itu tanpa terhalang oleh perabot atau bendabenda lain yang ada di dalam laboratorium tersebut. c. Peserta didik harus dapat mengamati demonstrasi/simulasi dari jarak maksimal 2 m dari meja demonstrasi. d. Lantai laboratorium tidak boleh licin, harus mudah dibersihkan. dan tahan terhadap tumpahan bahan-bahan kimia. e. Alat-alat atau benda-benda yang dipasang di dinding tidak boleh menonjol sampai ke bagian ruang tempat peserta didik berjalan dan sirkulasi alat. f. Tersedianya buku referensi penunjang praktik. g. Meja praktikum harus tidak tembus air,tahan asam dan basa(Terbuat dari porselin). h. Semua yang terlibat dalam kegiatan laboratorium harus mengetahui letak keran utama gas, keran air, dan saklar utama listrik i. Letak alat-alat pemadam kebakaran, seperti tabung pemadam kebakaran, selimut tahan api, dan pasir untuk memadamkan api harus mudah dijangkau dan dapat diketahui oleh semua pengelola laboratorium.
B. Kelengkapan Sarana dan Prasarana 1.
Setiap jenis laboratorium memiliki ruangan sebagai berikut : a.
Ruang pengelola laboratorium;
b.
Ruang praktik peserta didik;
c.
Ruang kerja dan persiapan dosen;
6
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
d.
Ruang/tempat penyimpanan alat; dan
e.
Ruang/tempat penyimpanan bahan.
2.
Jenis dan jumlah peralatan, serta bahan habis pakai berdasarkan pada kompetensi yang akan dicapai yang dinyatakan dalam rasio antara alat dengan peserta didik.
3.
Tersedianya kebutuhan listrik seperti stopkontak (mains socket)
4.
Adanya Prosedur Operasional Standar (Standard Operating Prosedures = SOP) atau instruksi kerja. Prosedur ini bersifat operasional dan mengikat bagi semua pengguna laboratorium. Jenis SOP/instruksi kerja yang perlu adalah :
5.
a.
Pedoman pelaksanaan praktikum
b.
Prosedur Tetap (Protap) pelaksanaan praktikum masing-masing mata kuliah terkait
c.
Dokumentasi berupa absensi peserta didik, absensi kehadiran dosen/instruktur, objek/materi praktikum.
d.
Keamanan dan keselamatan kerja
e.
Penggunaan alat laboratorium yang menggunakan arus listrik.(Alat pecah belah tdak memerlukan SOP)
f.
Pemeliharaan alat
g.
Pengadaan alat dan bahan
h.
Penyimpanan alat dan bahan
Adanya sistem pelaporan dan dokumentasi dari setiap kegiatan praktikum di masing-masing laboratorium, baik persemester maupun pertahun.
C. PENGELOLA Pelaksanaan suatu aktifitas laboratorium membutuhkan suatu aturan atau ketentuan agar aktifitas dapat berjalan dengan lancar, sehingga tujuan aktifitas pembelajaran dapat tercapai. Aturan atau ketentuan operasional perlu disusun dengan jelas. Hal ini karena laboratorium merupakan suatu sistem yang terdiri atas prasarana dan sarana penunjang kegiatan, baik berupa peralatan laboratorium maupun sumber daya manusia. Oleh karena itu, laboratorium perlu diatur sesuai dengan ketentuan yang berlaku di masing-masing institusi.
7
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
Mengingat banyaknya peralatan dan beban kerja yang ada di suatu laboratorium, maka diperlukan sistem manajemen yang memadai untuk mengelola prasana dan sarana serta kegiatan yang ada di laboratorium tersebut. Sistem manajemen ini meliputi struktur organisasi, pembagian kerja, serta susunan personel yang mengelola laboratorium.
1.
Kepala Unit Laboratorium Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yang diselenggarakan di laboratorium, baik administrasi maupun akademik. Tugas kepala unit laboratorium, antara lain : a.
Mempertanggungjawabkan semua kegiatan di laboratorium, dengan dibantu oleh semua anggota laboratorium (administrator/ penanggung jawab laboratorium dan teknisi/ tenaga bantu laboratorium), agar kelancaran aktifitas laboratorium dapat terjamin.
b.
Memimpin, membina, dan mengkoordinir semua aktifitas sistem internal dan mengadakan kerjasama dengan pihak eksternal, seperti institusi lain, atau pusat-pusat studi yang berkaitan dengan pengembangan laboratorium. Kerja sama dengan pihak luar sangat penting karena sebagai wahana untuk saling berkomunikasi semua aktifitas yang diadakan di laboratorium masing-masing.
Dengan beban kerja seperti tersebut, maka kepala unit laboratorium harus merupakan seorang yang mempunyai komitmen, kemampuan akademik, dan keterampilan manajemen yang handal. Oleh karena itu kepala unit laboratorium adalah seorang dosen dengan kualifikasi pendidikan minimal ; S2.
2.
Penanggung Jawab Laboratorium Membantu secara langsung tugas kepala unit laboratorium dalam bidang administrasi, sehingga membantu terjaminnya kelancaran sistim administrasi, maka seorang administrator harus mempunyai kualifikasi pendidikan minimum Sarjana Sains Terapan (D.IV)/S.1 Tugas dan tanggung jawab dari PenanggungJawab Laboratorium antara lain : a.
Mempertanggung jawabkan semua kegiatan praktikum pada laboratoriumnya secara terorganisir, terjadwal dan terencana dengan baik dengan bantuan dan kerjasama dengan tenaga bantu laboratorium
b.
Memimpin, membina, dan mengkoordinir semua aktifitas /kegiatan yang terjadi di dalam laboratoriumnya baik dengan tenaga bantu laboratorium maupun dengan dosen mata kuliah terkait.
3.
Tenaga Teknisi/ Tenaga Bantu Laboratorium Adalah seseorang yang bertugas membantu aktifitas peserta didik dalam melakukan kegiatan praktek laboratorium. Secara khusus seorang tenaga bantu laboratorium bertanggung jawab dalam menyediakan peralatan yang diperlukan dan mengembalikan peralatan tersebut setelah digunakan ke tempat semula. Tenaga bantu laboratorium
8
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
sangat diperlukan mengingat banyaknya kegiatan praktikum yang dilaksanakan oleh peserta didik, sehingga kesiapan alat sangat diperlukan. Penempatan kembali peralatan yang sudah digunakan pada posisi yang tidak seharusnya dapat mengganggu kelancaran kegiatan berikutnya. Oleh karena itu seorang tenaga bantu laboratorium yang baik sangat diperlukan. Hal ini bisa tercapai jika seorang tenaga bantu laboratorium mempunyai keahlian di bidangnya. Misalnya untuk tenaga bantu laboratorium di laboratorium kesehatan harus benar-benar mempunyai kemampuan dan pemahaman dalam bidang yang berhubungan dengan keilmuan kesehatan dan kualifikasi pendidikan minimum seorang tenaga bantu laboratorium adalah D.III sesuai bidangnya. Tugas tenaga bantu laboratorium sebagai berikut: a. Menyiapkan alat-alat untuk percobaan peserta didik dan demonstrasi oleh dosen dan peserta didik; b. Memelihara alat-alat dan memeriksa jumlah alat-alat dan bahan; c. Menyiapkan bahan-bahan yang habis pakai; d. Membantu dosen di dalam laboratorium; dan e. Memeriksa keadaan alat-alat dan memisahkan alat-alat yang baik dan yang rusak dan melaporkan keadaan itu kepada penanggung jawab laboratorium. Kegiatan yang dilaksanakan pengelola di laboratorium 1.
Memberikan pelayanan laboratorium bagi pengguna;
2.
Mengadakan pertemuan periodik untuk komunikasi antar dosen;
3.
Menjadwalkan penggunaan laboratorium;
4.
Membuat jadwal pemeliharaan alat laboratorium;
5.
Melakukan pemeliharaan keadaan laboratorium secara keseluruhan;
6.
Melakukan pemeliharaan preventif alat dan bahan;
7.
Melakukan Kalibrasi terhadap peralatan laboratorium sesuai dengan spesifikasi.
8.
Melakukan perbaikan alat rusak yang masih dapat diperbaiki di laboratorium;
9.
Melakukan inventarisasi alat dan bahan untuk mengetahui jumlah alat yang ada, yang masih baik, dan yang rusak;
10. Membuat dan mengusulkan rencana anggaran biaya laboratorium/ bengkel kerja;
9
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
11. Menerima dan memeriksa alat dan bahan yang diterima; 12. Melakukan langkah-langkah yang diperlukan agar kegiatan- kegiatan di dalam laboratorium berlangsung aman, terhindar dari kecelakaan; 13. Mencatat (dalam buku harian) kejadian-kejadian yang dianggap penting untuk dicatat, diantaranya : a. terjadinya kecelakaan; b. kejadian : alat gelas pecah, instrumen rusak, atau hilangnya suatu alat; dan c. penerimaan bahan dan alat baru.
D. PEMELIHARAAN DAN PENYIMPANAN ALAT DAN BAHAN HABIS PAKAI 1. Pemeliharaan Dan Penyimpanan Alat a. Alat-alat yang terbuat dari kaca atau dari bahan yang tidak mudah mengalami korosi : pembersihan dapat dilakukan dengan menggunakan deterjen. Alat yang terbuat dari Kaca yang berlemak atau terkena noda yang sulit hilang dengan deterjen dapat dibersihkan dengan merendamnya di dalam larutan kalium bikromat 10% dalam asam sulfat pekat. Larutan ini dibuat dibuat dari 100 gr kalium bikromat dilarutkan ke dalam 100 ml asam sulfat pekat, lalu dimasukkan ke dalam 1 liter air. b. Alat-alat yang bagian-bagian utamanya terbuat dari logam mudah mengalami korosi diberi perlindungan dan perlu diperiksa secara periodik. Alat-alat logam akan lebih aman jika diletakkan (disimpan) di tempat yang kering, tidak lembab, dan bebas dari uap yang korosif. c. Untuk alat-alat yang terbuat dari bahan tahan korosi seperti baja tahan karat (stainless steel) cukup dijaga dengan menempatkannya di tempat yang tidak terlalu lembab. d. Alat-alat yang terbuat dari karet, lateks, plastik dan silikon, ditempatkan pada suhu kamar terlindung dari debu dan panas. e. Alat yang terbuat dari kayu dan fiber disimpan pada tempat yang kering. f. Ruang pemeliharaan / penyimpanan alat seharusnya ber-AC. g. Peralatan yang sering digunakan sebaiknya disimpan sedemikian hingga mudah diambil dan dikembalikan. Alat-alat laboratorium kimia sebagian besar terbuat dari gelas. Alat-alat seperti ini disimpan berkelompok berdasarkan jenis alat, seperti tabung reaksi, gelas kimia, labu (seperti Erlenmeyer dan labu didih), corong, buret dan pipet, termometer, cawan porselein, dan gelas ukur.
10
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
h. Klem, pinset yang terbuat dari logam, dan instrumen yang memiliki komponen-komponen dari logam yang sangat halus, seperti alat-alat ukur yang bekerja menggunakan arus listrik disimpan di tempat terpisah, jauh dari zat-zat kimia, terutama zat-zat kimia yang korosif. Alat-alat seperti ini harus disimpan di tempat yang kering dan bebas dari zat atau uap korosif serta bebas goncangan. i. Masing-masing tempat penyimpanan alat diberi nama agar mudah mencari alat yang diperlukan. Pipet dan buret sebaiknya disimpan dalam keadan berdiri. Oleh karena itu, pipet dan buret perlu diletakkan pada tempat yang khusus.
2. Penyimpanan Bahan Habis Pakai a. Ruang pemeliharaan / penyimpanan alat seharusnya ber-AC. b. Tersedia lemari asam untuk laboratorium yang menggunakan bahan-bahan kimia c. Penentuan tempat penyimpanan harus memperhatikan sifat dan bahan penyusunnya seperti kayu, besi/ logam, kertas, plastik, kain, karet, tanah liat dan sebagainya. d. Tempat penyimpanan harus aman, dan bebas dari penyebab kerusakan. e. Cara penyimpanan harus memperhatikan ciri
khas atau jenisnya, misalnya : peralatan disimpan ditempat yang sesuai, dengan memperhatikan syarat-syarat
penyimpanan. f. Penyimpanan bahan habis pakai, disesuaikan dengan sifat kimia zat tersebut. g. Bahan-bahan kimia yang berbahaya, (mudah terbakar, mudah meledak, dan beracun) harus diberi label peringatan yang tidak mudah lepas. h. Penyimpanan zat kimia perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1) Penyimpanan bahan kimia diatur berdasarkan tingkat bahayanya dan ditata secara alfabetis. 2) Zat/bahan kimia disimpan jauh dari sumber panas dan ditempat yang tidak langsung terkena sinar matahari 3) Pada label botol diberi catatan tentang tanggal zat di dalam botol tersebut diterima dan tanggal botol tersebut pertama kali dibuka. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tanggal bahan kimia tersebut kadaluarsa. 4) Gunakan lembar data keamanan bahan (MSDS ; Material Safety Data Sheet) untuk informasi lebih lengkap mengenai bahan kimia tersebut.
11
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
5) Jangan menyimpan/meletakkan wadah bahan kimia yang terbuat dari gelas di lantai . 6) Botol berisi bahan kimia harus diambil dan diangkat dengan cara memegang badan botol dan bukan pada bagian lehernya. 7) Jangan menyimpan bahan kimia pada tempat yang terlalu tinggi. 8) Jangan menyimpan bahan kimia secara berlebihan di laboratorium/ bengkel kerja. 9) Botol yang berisi asam atau basa kuat, terutama asam perklorat, jangan ditempatkan berdekatan
E.
PENDANAAN LABORATORIUM 1.
Dana yang digunakan untuk kegiatan di laboratorium dapat bersumber dari pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat atau peserta didik dan sumber lain yang sah dan tidak mengikat.
2.
Membuat kegiatan yang dapat menghasilkan dana bagi laboratorium meliputi penyediaan layanan (jasa) laboratorium bagi publik, kerjasama dengan institusi lain, serta kegiatan-kegiatan produktif dan kreatif.
3.
Kegiatan operasional laboratorium bergantung pada ketersediaan bahan dan alat. Semua bahan yang diperlukan harus disediakan, dan untuk itu diperlukan dana.
4.
Diperlukan juga dana untuk biaya operasional laboratorium lainnya, seperti pemeliharaan rutin, perbaikan terhadap alat yang rusak, serta pembelian perangkat laboratorium yang tak terduga.
12
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
BAB III STANDAR MINIMUM LABORATORIUM PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN KESEHATAN LINGKUNGAN Standar Laboratorium D.III Kesehatan Lingkungan terdiri dari :
A. Laboratorium Mikrobiologi Lingkungan B. Laboratorium Kimia Lingkungan C. Laboratorium Pengendalian Vektor dan Binatang Pengganggu dan Parasitologi D. Laboratorium Fisika, Sanitasi Industri dan Keselamatan Kerja E. Laboratorium Bengkel Kerja
13
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
A. Laboratorium Mikrobiologi Lingkungan
NO
KOMPETENSI
SUBSTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BAHAN HABIS PAKAI JENIS
1
Mampu melakukan pemeriksaan kualitas Mikrobiologis Air dan Limbah Cair
1.1
1.2
Pengambilan sampel air untuk pemeriksaan kualitas mikrobiologi air dan limbah cair
1
Mikrobiologi lingkungan
1
Pipet tetes
kaca
Mengambil larutan
1 : 1
Akuades
2
Teknik pengambilan sampel
2
Autoclave
Volume 50 liter
Sterilisasi
1 : 20
Alfa Naftol
Pengiriman sampel air untuk pemeriksaan kualitas mikrobiologi air dan limbah cair
3
Penyediaan Air Bersih
3
Bacteriology Test Millipore
Standar
Hitung Jumlah Coliform
1 : 10
Alkohol 70% teknis
4
Bak pewarnaan
plastik, palang besi tahan panas, jarak antar besi 5 cm
Tempat melakukan pewarnaan
1 : 1
Alkohol 96% teknis
5
Colony Counter
Standar
Menghitung koloni bakteri
1 : 5
Almunium foil
6
Lampu spirtus
Kaca
Mencegah kontaminasi
1:2
Brillian Green Lactosa Bile Broth
7
Crustank
Stenlisteel
Menjepit kapas untuk sterilisasi kran
1 : 1
Lactosa Broth
8
Cool box
Plasik/steroform ukuran 20 liter
menyimpan botol sampel
1 : 10
Blood agar
9
Pipet ukur 10 ml
Kaca
Mengukur sampel
1 : 1
Potato Dekstrosa Agar
10
Pipet ukur 5 ml
Kaca
Mengukur sampel
1 : 1
Buffer Pepton
4 Pengelolaan limbah cair
1.3
1.4
2
Mampu melakukan pemeriksaan kualitas Mikrobiologi Udara
14
2.1
Pemeriksaan kualitas mikrobiologi air dan limbah cair
Kalibrasi alat pemeriksaan mikrobiologi air dan limbah cair
pengambilan sampel pemeriksaan mikrobiologis udara
1.
Penyehatan Udara
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
NO
KOMPETENSI
SUBSTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BAHAN HABIS PAKAI JENIS
2.2
2.3
2.4
3
Mampu melakukan Pemeriksaan Kualitas Mikrobiologi Makanan dan Minuman
3.1
3.2
15
Pengiriman sampel pemeriksaan mikrobiologis udara
2
Teknik pengambilan sampel
Pemeriksaan kualitas mikrobiologi udara
Standarisasi alat pemeriksaan mikrobiologis udara
Pengambilan sampel untuk pemeriksaan kualitas mikrobiologi makanan dan minuman
Pengiriman sampel pemeriksaan mikrobiologi makanan dan minuman
1.
2
Penyehatan makanan dan minuman A, B
Teknik pengambilan sampel
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
11
Tabung perbenihan/fermentasi/tabung widal
12
Rak tabung
13
kaca Volume 10 ml
Tempat reaksi biokimia
8:1
Endo Agar
Stenlisteel
Menempatkan tabung
1 : 1
Fuchsin
Tabung durham
Kaca
Menangkap gas dalam reaksi biokimia
8:1
Gas elpiji
14
Erlenmeyer 250 ml
Kaca tahan panas
Melarutkan media
1:5
Gentian Violet
15
Erlenmeyer 500 ml
Kaca tahan panas
1:5
Glukosa
16
Beaker Glass 1000 ml
Kaca tahan panas
Wadah membuat lart.
1:5
Pewarna Gram
17
Beaker Glass 500 ml
Kaca tahan panas
Wadah membuat lart.
1:5
H2SO4 pekat
18
Beaker Glass 100 ml
Kaca tahan panas
Wadah membuat lart.
1:5
Kaca benda
19
Incubator
Standar
Menginkubasikan biakan
1 : 40
Objekglass
20
Neraca teknis
Kapasitas 1-200 gr kepekaan 1 gr
Menimbang media
1 : 40
Deksglass
21
Baskom stainless steel
Standar
Wadah cuci tangan
1 : 5
Kain kassa
Melarutkan media
NO
KOMPETENSI
SUBSTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BAHAN HABIS PAKAI JENIS
3.3
3.4
4
Mampu melakukan Pemeriksaan Kualitas Mikrobiologi terhadap alat makan
16
4.1
Pemeriksaan sampel kualitas mikrobiologi makanan dan minuman
Standarisasii alat pemeriksaan mikrobiologi makanan dan minuman
Pengambilan sampel untuk pemeriksaan kualitas mikrobiologi terhadap alat makan
1.
2
Penyehatan makanan dan minuman A, B
Teknik pengambilan sampel
22
Kompor gas
Standar
Memanaskan media
1 : 40
Kapas
23
Jarum Ose/ Sengkelit berkalibrasi Dia 0,4cm
Standar
Mengambil suspensi kuman ukuran tertentu
1 : 5
Kertas Label
24
Batang pengaduk
Standar
Mengaduk pereaksi
1 : 1
Kertas pH Universal
25
Botol Sampel
Kaca tahan panas, Volume 500 ml
Wadah Sampel
1 : 5
Kertas timbang
26
Botol Sampel dengan pemberat
Kaca tahan panas, Volume 500 ml
Mengambil sampel
1 : 5
Kertas sampul coklat
27
Oven
Standar
Menserilkan alat
1 : 40
Kertas saring
28
Microbiologi Air Sampler
MAS ECHO 100
Mengambil sampel bakteri udara
1 : 40
Korek api
4.2
Pengiriman sampel pemeriksaan mikrobiologis alat makan
4.4
Kalibrasi alat pemeriksaan mikrobiologis alat makan
29
Cawan Petri
Kaca
Wadah media
12 : 1
Laktosa
4.5
Pemeriksaan sampel kualitas mikrobiologis alat makan
30
Lemari es
Standar
Menyimpan sampel
1 : 40
Larutan alfa naftol
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
NO
KOMPETENSI
SUBSTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BAHAN HABIS PAKAI JENIS
5
6
Mampu melakukan Pemeriksaan rektum secara mikrobiologi
Mampu melakukan Pemeriksaan Kualitas mikrobiologi tanah dan limbah padat
17
31
Pipet ukur 1 ml
Kaca
Mengukur sampel
1 : 1
Larutan Kinyoun
5.1
Pengambilan sampel rektum secara mikrobiologi
1.
Penyehatan makanan dan minuman A, B
32
Corong
kaca
Menyaring larutam
1 : 5
Larutan Kovach
5.2
Pengiriman sampel pemeriksaan rektum secara mikrobiologi
2
Teknik pengambilan sampel
33
Compound mikroskop
Binoculer
Mengamati preparat
1 : 5
Larutan lugol
5.3
Kalibrasi alat pemeriksaan rektum secara mikrobiologi
34
Blender Stainless steel
Standar
Homogenisasi sampel
1 : 5
Larutan Methyl merah
5.4
Pemeriksaan sampel rektum secara mikrobiologi
35
Swab
Lidi kapas
Mengambil sampel usap dubur
1 : 1
Larutan Methylen Blue
36
Dispenser 1 - 10 ml
Standar
Mengambil larutan dalam jumlah tertentu
1 : 5
Larutan tinta cina
6.1
Pengambilan sampel pemeriksaan kualitas mikrobiologi tanah dan limbah padat
1
PTSP A, B
37
Botol reagen 100 ml
Kaca warna coklat
Wadah pereaksi
1 : 5
Lidi
6.2
Pengiriman sampel untuk pemeriksaan mikrobiologi tanah dan limbah padat
2
Teknik pengambilan sampel
38
Botol reagen 250 ml
Kaca warna coklat
Wadah pereaksi
1 : 5
Lisol
6.3
Pemeriksa sampel mikrobiologi tanah dan limbah padat
39
Botol semprot
Standar
Mencuci hasil pewarnaan
1 : 5
Lowensten Jensen Agar
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
NO
KOMPETENSI
SUBSTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BAHAN HABIS PAKAI JENIS
6.4
18
Standarisasii alat pemeriksaan mikrobiologi tanah dan limbah padat
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
40
Botol tetes 100 ml
Standar
Wadah pereaksi
1 : 5
Mac Conkey Broth
41
Eksikator diameter 35 cm
Standar
Membuat suasana anaerob
1 : 5
Manitol Salt Agar
42
Garpu
Standar
Mengambil sampel makanan
1 : 5
Metil Merah
43
Gunting
Stainless steel
Menggunting
1 : 1
Minyak Imersi
44
Karet penghisap/Filler pump
Standar
Menghisap larutan dengan pipet
1 : 5
MRVP
45
Laminar air flow
Penutup kaca, blower, UV, stainless steel
Ruang untuk penanaman scr aseptik
1 : 25
NaCl
46
Loupe ukuran
Standar
Mengamati koloni
1 : 5
Nutrien agar
47
Meteran gulung
Panjang 50 m
Mengukur luas lahan
1 : 5
PCA
48
Sendok tanah
Stenlisteel
mengambil sampel tanah
1 : 5
Perbenihan SIM
49
Garpu tanah
Stenlisteel
Membersihkan lubang tanah
1 : 5
Pipet tetes
50
Auger
Baja
Mengambil sampel tanah subsoil
1 : 5
Endo Agar
NO
KOMPETENSI
SUBSTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BAHAN HABIS PAKAI JENIS
19
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
51
Panci lurik 50 liter
Standar
Memanaskan alat gelas sebelum dicuci
1 : 25
Plate Count Agar
52
Penjepit kayu
Standar
Menjepit tabung reaksi
2 : 1
R/ Kovach
53
Penjepit kue makanan
Stainless steel
Mengambil sampel makanan
1 : 5
Sabun Cair
54
Pinset Stainless steel
Standar
Menjepit kaca benda
1 : 5
Sabun cuci tangan
55
Sentrifuse
Standar
Memisahkan endapan dan supernatan
1 : 25
Sakarosa
56
Pisau dapur
Stainless steel
Memotong sampel
1 : 5
Salmonella shigella agar
57
Sendok makan
Stainless steel
Mengambil sampel
1 : 5
Sarung tangan disposible
58
Staining jar
Standar
Wadah zat warna
1 : 1
Simon Citrate Agar
59
Vortex
Standar
Menghomogenkan suspensi kuman
1 : 40
Sendok tanduk
60
Waterbath
Standar
Menghangatkan media
1 : 40
Spidol White board
61
Tabung Gas
Standar
Pemanasan
1 : 40
Benang kasur
62
Tabung sentrifus
Kaca
Memisahkan endapan dari supernatan
1 : 5
Spirtus
NO
KOMPETENSI
SUBSTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BAHAN HABIS PAKAI JENIS
63
Tourniquet
Standar
Membebat lengan atas saat mengambil darah vena
1 : 5
Thio Citrate Bile Sucrose agar/TCBSA
64
Anal Swab
batang gelas, ujung ceper
Mengambil sampel usap rectal
1 : 5
Triple Sugar Iron Agar
65
Wadah sampel tanah
Stainless steel
Tempat sampel tanah
1:5
Tusuk gigi steril
66
Wadah sampel sampah/limbah padat
Stainless steel
Tempat sampel limbah padat
1:5
67
68
69
20
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
Vaselin
F. Laboratorium Kimia Lingkungan
NO
KOMPETENSI
SUBSTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BARANG HABIS PAKAI JENIS
1.
Mampu melakukan Pemeriksaan Kualitas Kimia Air dan Limbah Cair
1.1
Mampu melakukan penganbilan sampel untuk pemeriksaan kimia air dan limbah cair
1. PAPLC
1
Aerator
Standar
Suplay oksigen di air
1:3
Akuades
1.2
Pengiriman sampel untuk pemeriksaan kimia air dan limbah cair
2.Teknik pengambilan sampel
2
Analytical Balance
Kapasitas 0.1-100 gr, kepekaan 0,001 gr
Menimbang secara kwantitatif
1:13
AlSO4
1.3
Standarisasi alat pemeriksaan kimia air dan limbah cair
3.Penyediaan air bersih
3
Batang pengaduk
Bahan gelas
Mengaduk
1;1
Amilum
1.4
Penggunaan alat pemeriksaan sampel kualitas kimia air dan limbah cair
4
Beaker Glass 100 ml
Bahan gelas, tahan panas
Pembuatan larutan
1;1
Asam oksalat
4 kimia lingkungan 5
Beaker Glass 250 ml
Bahan gelas, tahan panas
Pembuatan larutan
1;3
Asam Benzoat
6
Beaker Glass 600 ml
Bahan gelas, tahan panas
Pembuatan larutan
1;3
Asam Sulfat
1.5
2
Mampu melakukan Pemeriksaan Kualitas Kimia Udara
21
Pemeriksaan sampel kualitas kimia air dan limbah cair
2.1
Pengambilan sampel udara
1. Penyehatan udara
7
Beaker Glass 1000 ml
Bahan gelas, tahan panas
Pembuatan larutan
1:5
Buffer pH 10
2.2
Pengiriman sampel udara untuk pemeriksaan kualitas kimia udara
2.Teknik pengambilan sampel
8
Botol BOD / Winkler 250 ml
Kaca tutup asah
Pemeriksaan BOD
3 : 1
Buffer pH 12
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
NO
KOMPETENSI
SUBSTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BARANG HABIS PAKAI JENIS
3
4
Mampu melakukan Pemeriksaan Kualitas Kimia Makanan dan Minuman
Mampu melakukan Pemeriksaan Kualitas Kimia tanah dan limbah padat
22
2.3
Kalibrasi alat pemeriksaan kualitas kimia udara
9
Botol COD
Kaca tahan panas
Pemeriksaan COD
1;5
Ca(NO3)2
2.4
Penggunaan alat pemeriksaan kualitas kimia udara
10
Botol Timba Plastik
Ukuran 1000 ml, dengan pemberat
Mengambil sampel air
1;5
Calsium Carbonate
Pemeriksaan sampel kualitas kimia udara
11
Botol semprot
plastik
Wadah akuades
1;3
Calsium Chloride
3.1
Pengambilan dan Pengiriman sampel pemeriksaan kimia Makanan & Minuman
1. Penyehatan Makanan & Minuman A,B
12
Botol timbang / gelas arloji
Kaca
Wadah menimbang bahan yang mudah menguap
1;3
EDTA
3.2
Kalibrasi alat pemeriksaan kimia Makanan & Minuman
2.Teknik pengambilan sampel
13
Burette (biasa) ml
50
Kaca berwarna bening
Titrasi
1;1
Calsium Sulfate
3.3
Pengenalan alat pemeriksaan sampel kualitas kimia Mak. & Min
14
Burette Coklat 50 ml
Kaca berwarna coklat
Titrasi
1;1
CCL4
3.4
Pemeriksaan sampel kualitas kimia Mak. & Min
15
Cawan mortar
porselin
Menggerus
1:5
Citroen Zuur
16
Cawan Penguap
Bahan porselin
Menguapkan cairan
1;1
COD test
4.1
Mampu melakukan pengambilan sampel tanah dan limbah padat
1. Penyehatan Tanah
17
Centrifus
Standar
Pemisahan endapan
1;25
Cupri Oxide
4.2
Pengiriman sampel pemeriksaan kimia tanah dan limbah padat
2.Teknik pengambilan sampel
18
Comparator
Mampu mengukur clor dan PH
Mengukur kualitas air
1;3
EBT
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
NO
KOMPETENSI
SUBSTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BARANG HABIS PAKAI JENIS
6
Mengelola program hygiene industri, kesehatan dan keselamatan kerja
23
4.3
standarisasi alat pemeriksaan tanah dan limbah padat
4.4
4.5
3.Pengelolaan sampah
19
Conductivitymeter
Standart
Mengukur kualitas air
1;3
FeCl3
Pengenalan alat pemeriksaan sampel kualitas kimia tanah dan limbah padat
20
Corong
Bahan gelas
Membantu menyaring
1;5
Feroin
Pemeriksaan sampel kualitas kimia tanah dan limbah padat
21
Corong pisah
Standar
Ekstraksi
1;5
FeSO4
22
Desicator
Standar
Pengering bahan baku primer
1;5
H2SO4 pekat
23
Spectrophotometer
UV - VIS
mengukur kandungan kimia dalam air
1 : 40
24
Erlenmeyer 250 ml
Kaca tahan panas
Wadah titrasi
2;1
HCL
1. Sanitasi Industri dan Keselamatan Kerja
HC2H3O2
6.1
Pengiriman Kadar Debu Di ruang Kerja
6.2
Kalibrasi alat pemeriksaan Kadar Debu Di Ruang Kerja
25
Erlenmeyer 500 ml
Kaca tahan panas
Wadah titrasi
1;1
HNO3 pekat
6.3
Pengenalan alat pemeriksaan Kadar Debu Di Ruang Kerja
26
Erlenmeyer 2000 ml
Kaca tahan panas
Membuat air bebas CO2
1;3
Hydrogen Jodida
6.4
Mampu melakukan pemeriksaan sampel Kadar Debu Di Ruang Kerja
27
Floculation Tester
Standar
Mengukur kualitas air
1;13
Hydrogen nitrat
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
NO
KOMPETENSI
SUBSTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BARANG HABIS PAKAI JENIS
24
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
28
Furnize/tanur
Suhu s/d 14000C
Pengabuan
1:13
Hydrogen Sulfat
29
Gelas ukuran 10 ml
Kaca tahan panas
Mengukur larutan
1;13
Indikator EBT
30
Gelas ukuran 25 ml
Kaca tahan panas
Mengukur larutan
1;13
Indikator MO
31
Gelas ukuran 50 ml
Kaca tahan panas
Mengukur larutan
1;13
Indikator Murexid
32
Gelas ukuran 100 ml
Kaca tahan panas
Mengukur larutan
1;1
Indikator PP
33
Gelas ukuran 250 ml
Kaca tahan panas
Mengukur larutan
1;13
Iron chloride
34
Gelas ukuran 500 ml
Kaca tahan panas
Mengukur larutan
1;5
Iron II Choride
35
Hot Plate
Standar
Pemanas
1;13
Iron II Sulfate
36
Kompor Gas
Standar
Memanaskan
1;13
K2CrO4
37
Kompor Listrik 1000 watt
Standar
Memanaskan
1;5
Kaporit 70 %
38
Krustang
Standar
Penjepit Krus
1;1
Kaporit Teknis
39
Labu Volumetric ml
25
Kaca tahan panas
Pembuatan larutan secara kwantitatip
1;3
KMnO4
40
Labu Volumetric 100 ml
Kaca tahan panas
Pembuatan larutan secara kwantitatip
1;5
KNO3
41
Labu Volumetric 250 ml
Kaca tahan panas
Pembuatan larutan secara kwantitatip
1;5
KOH
NO
KOMPETENSI
SUBSTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BARANG HABIS PAKAI JENIS
25
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
42
Labu Volumetric 500 ml
Kaca tahan panas
Pembuatan larutan secara kwantitatip
1;3
korek api
43
Labu Volumetric 1000 ml
Kaca tahan panas
Pembuatan larutan secara kwantitatip
1;3
Lead Acetat
44
Labu Volumetric 2000 ml
Kaca tahan panas
Pembuatan larutan secara kwantitatip
1;3
Lead Netrat
45
Lampu Spiritus
Standar
Memanaskan
1;1
Lead Oxide
46
Lemari Asam Lengkap
Bertutup, ada blower, permukaan rata, sudut cekung
Penyimpanan dan ruang kerja yang berhubungan dengan pereaksi pekat
1;25
Magnesium Sulfat
47
Lemari Es
Standar
Penyimpanan sampel dan reagen
1;40
Maltose
48
Oven
suhu s/d 250 oC
Pengeringan
1;13
Mercury 2 Sulfat
49
Penjepit test tube
kayu
Menjepit tabung reaksi
1;1
Methyl Merah
50
Pipet ukuran 1 ml
Kaca tahan panas
Mengambil larutan
1;1
Methylen Blue
51
Pipet ukuran 5 ml
Kaca tahan panas
Mengambil larutan
1;1
Kertas saring
52
Pipet ukuran 10 ml
Kaca tahan panas
Mengambil larutan
1;1
53
Pipet Gondok 5 ml
Kaca tahan panas
Mengambil larutan
1;1
NO
KOMPETENSI
SUBSTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BARANG HABIS PAKAI JENIS
Pipet Gondok 10 ml
Kaca tahan panas
secara kwantitatip
1;1
Mengambil larutan secara kwantitatip 54
Pipet Gondok 15 ml
Kaca tahan panas
Mengambil larutan secara kwantitatip
1;1
55
Pipet Gondok 25 ml
Kaca tahan panas
Mengambil larutan secara kwantitatip
1;1
56
Pipet Gondok 100 ml
Kaca tahan panas
Mengambil larutan secara kwantitatip
1;5
57
pH meter
Standar
Mengukur pH
1;3
58
Rak gelas
Standar
Meniriskan alat
1;25
59
Rak tabung nessler
kayu
Wadah tabung nessler
1;1
60
Tabung nessler
Kaca, volume 100 ml
mereaksikan bahan
1:2
62
Midged Impinger den pompa hisap
Standar
Mengambil sampel gas di udara
1 : 40
63
Cool box
Plasik/steroform ukuran 20 liter
menyimpan botol sampel
64
Sendok tanah
Stenlisteel
mengambil sampel tanah
61
26
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
1;5
1 : 5
NO
KOMPETENSI
SUBSTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BARANG HABIS PAKAI JENIS
65
Garpu tanah
Stenlisteel
Membersihkan lubang tanah
1 : 5
66
Auger
Baja
Mengambil sampel tanah subsoil
1 : 5
67
Labu Kjeldahl
Kaca tahan panas
Memisahkan sampel
1 : 5
Cawan tetes
porselin
Melakukan tes dalam volume kecil
Penjepit kue makanan
Stainless steel
Mengambil sampel makanan
1 : 5
Pinset Stainless steel
Standar
Menjepit kaca benda
1 : 5
Pisau dapur
Stainless steel
Memotong sampel
1 : 5
Aerator dan selang
Standar
Suply oksigen
1 : 13
Akuarium ukuran 30 x 30 cm
Standar
Wadah contoh ekosistem air tawar
1 : 13
Simple Watter test kit
Mampu memeriksa Fe, DO, Clorine, clorida, Mn, pH, kesadahan, kekeruhan, suhu, nitrit, nitrat, sulfat, TDS
Memeriksa parameter air di lapangan
Parameter NOX, SOX,COX
Pemeriksaan kimia udara di lapangan
Air Pollution Test Kit
27
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
1 : 10
1 : 10
NO
KOMPETENSI
SUBSTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BARANG HABIS PAKAI JENIS
28
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
Sanitation Detection Kit
Mampu memeriksa boraks, formalin, rodhamin, methyl yellow, suhu, pH
Pemeriksaan kimia makanan di lapangan
1 : 10
Soil TestKit
pH, Pb, Cd, arsen, kelembaban
Pemeriksaan kimia tanah di lapangan
1 : 10
Batang gelas berbentuk V
Gelas, ukuran panjang 10 cm
Pemeriksaan slide culture jamur
2 : 1
G. Laboratorium Pengendalian Vektor dan Binatang Pengganggu dan Parasitologi
NO
KOMPETENSI
SUBTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BAHAN HABIS PAKAI JENIS
1
Mampu melakukan Survai Vektor dan Binatang Pengganggu
1.1
1.1.1
Penangkapan, pengukuran, dan pengiriman sample vektor dan binatang pengganggu.
1.1.2
Pemeriksaan vektor dalam survai vektor dan binatang
1.PVBP A
1
Aspirator
Kaca/plastik dengan selang karet
Menangkap nyamuk
1 : 1
Abate
2.Teknik pengambil an sampel
2
Baskom stainless steel
Standart
Wadah mencuci larutan antiseptik pencuci tangan
1 : 5
Atraktaan (udang basi/ikan basi)
3.Entomol ogi
3
Batang pengaduk
Standart
Mengaduk larutan/pereaksi
1 : 1
Alkohol 70% teknis
4
Beaker Glass 50 ml
Gelas tahan panas
Wadah membuat larutan
1 : 10
Alkohol 90% teknis
5
Beaker Glass 100 ml
Gelas tahan panas
Wadah membuat larutan
2 : 1
Batu batteray besar
1.2
Penyiapan peralatan untuk penangkapan serangga
6
Beaker Glass 300 ml
Gelas tahan panas
Wadah membuat larutan
1 : 10
Asam asetyline
1.2.1
Penggunaan kunci identifikasi serangga
7
Beaker Glass 600 ml
Gelas tahan panas
Wadah membuat larutan
1 : 1
Insectisida granul
8
Beaker Glass 1000 ml
Gelas tahan panas
Wadah membuat larutan
1 : 5
Insectisida golongan carbamat
9
Bidang semprot
Standart
Tempat uji coba penyemprotan insektisida
1 : 2
Insectisida golongan organoclorin
1.3
29
Pemetaan wilayah untuk survai vektor dan binatang pengganggu.
Penyiapan peralatan untuk penangkapan dari stadium telur, larva, pupa dan nyamuk dewasa
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
NO
KOMPETENSI
SUBTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BAHAN HABIS PAKAI JENIS
2
Mampu melakukan mengendalikan Vektor dan Binatang Pengganggu
30
1.3.1
Penggunaan kunci identifikasi dari stadium telur, larva, pupa dan dewasa
10
Botol reagen 250 ml
Standart
Penyimpanan larutan
1 : 1
Insectisida golongan organofosfat
1.3.2
Pengidentifikasian telur, larva, pupa dan nyamuk dewasa
11
Botol reagen 100 ml
Standart
Penyimpanan larutan
1 : 1
Premium
12
Botol reagen 1000 ml
Standart
Penyimpanan larutan
1 : 5
solar
1.4
Penyiapan peralatan untuk pembedahan nyamuk dewasa
13
Botol semprot
Standart
Wadah akuades
1 : 5
Busa/ sterofom
1.4.1
Pembedahan nyamuk dewasa
14
Cawan Petri
Standart
Wadah pembiusan nyamuk
3 : 1
Canada Balsam
1.5
Penangkapan, pengukuran, dan pengiriman sampel vektor dan binatang pengganggu
15
Compound mikroskop
Binokuler
Identifikasi morfologi telur, larva dan pupa serangga
1 : 5
Casting resin
16
Corong bersaring
Standar
Menyaring pelarut
1 : 3
Cenation
2.1
Persiapan alat pengendalian serangga seperti Fogging
PVBP B
17
Drop trap
Standar
Perangkap tikus dengan lem
1 : 5
Chlorodane
2.1.1
Penggunaan alat pengendalian vektor dan binatang pengganggu
2.Teknik pengambil an sampel
18
Fly grill
Standar
Menghitung kepadatan dan populasi lalat
1 : 5
Chloroform
2.1.2
Pembuatan formulasi pestisida secara tepat
3.Entomol ogi
19
Botol tetes 100 ml
Standart
Penyimpanan larutan
1 : 5
Cobalt
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
NO
KOMPETENSI
SUBTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BAHAN HABIS PAKAI JENIS
2.1.3
3
Mampu mengawasi sanitasi tempat pembuatan, penjualan, penyimpanan, pengangkutan & penggunaan pestisida
Mampu melakukan Pemeriksaan Kualitas Makanan dan Minuman dengan pengujian parasit
20
Canister
Standar
Pembuka kaleng
1 : 5
Cover glass
21
Cant Opener
Standar
Wadah pestisida
1 : 5
Formalin
3.1
Penyimpanan pestisida secara aman
PVBP B
22
Cover Glass 18x 18 mm
Standart
Penutup kaca benda
5 : 1
Gula pasir
3.2
Pengangkutan dan penggunaan pestisida secara aman
2.Teknik pengambil an sampel
23
Disekting mikroskop
Binokuler
Memotong dan melihat kelenjar ludah nyamuk dewasa
1 : 5
Jarum pentul
3.3
Persiapan alat untuk uji susceptibilyty vektor dan binatang pengganggu
3.Entomol ogi
24
Fly trap
Standart
Alat menangkap lalat
1 : 5
Kaca benda
3.3.1
Pemeriksaan uji susceptibility vektor dan binatang pengganggu
25
Gayung plastik
Standart
Mengambil sampel air
1 : 1
Kain Kasa
3.3.2
Pembacaan hasil uji susceptibilyty vektor dan binatang pengganggu
26
Ember saringan
Standar
Wadah pelarut & pestisida
1 : 3
Kamper
1.1
Pengambilan sampel makanan dan minuman untuk pemeriksaan parasit
1. PMM A,B
27
Erlenmeyer 100 ml
Gelas tahan panas
Wadah membuat larutan
2 : 1
Kapas
3. Teknik pengambila n sampel
28
Erlenmeyer 250 ml
Gelas tahan panas
Wadah membuat larutan
2 : 1
Karet gelang
29
Erlenmeyer 500 ml
Gelas tahan panas
Wadah membuat larutan
2 : 1
Kassa nyamuk
1.2
31
Pembersihkan kembali alat pengendalian vektor dan binatang pengganggu
Penggunaan alat pemeriksaan parasit pada sampel makanan dan
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
NO
KOMPETENSI
SUBTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BAHAN HABIS PAKAI JENIS
minuman
1.3
Mampu melakukan Pemeriksaan parasit dari tanah dan limbah sampah
2,1
2.1.1
2.1.2
2,2
32
30
Gelas Ukur 5 ml
Gelas tahan panas
Mengukur larutan
1 : 5
Kertas Kruf, hijau,Biru, Kuning,merah
31
Gelas Ukur 10 ml
Gelas tahan panas
Mengukur larutan
1 : 5
Kertas label
32
Gelas Ukur 50 ml
Gelas tahan panas
Mengukur larutan
1 : 5
Kertas saring
1. penyehata n tanah
33
Gelas Ukur 100 ml
Gelas tahan panas
Mengukur larutan
1 : 5
Kertas saring halus
3. Teknik pengambila n sampel
34
Gelas Ukur 250 ml
Gelas tahan panas
Mengukur larutan
1 : 5
Killing bottle
35
Gelas Ukur 500 ml
Standart
Mengukur larutan
1 : 5
Lentreks
36
Gunting
Stenlis
Menggunting
1 : 5
Lorsban
37
Holding tube test
Gelas tahan panas
Menganalisa tingkat keterpajanan vektor pada media yang terkena pestisida
1 : 1
Malathion
38
Hygrometer
Standar
Mengukur kelembaban udara
1 : 5
Novan
39
Insektinet
Standart
Perangkap lalat
1 : 1
Paper Cup
Pemeriksaan parasit pada sampel makanan dan minuman
Pengambilan sampel tanah dan limbah padat untuk pemeriksaan parasit
Pengiriman sampel tanah dan limbah padat untuk pemeriksaan parasit
Pemeriksaan parasit dari sampel tanah dan limbah padat
Persiapan alat dan bahan untuk pemeriksaan soil transmitted helminth
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
NO
KOMPETENSI
SUBTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BAHAN HABIS PAKAI JENIS
2.2.1
Mampu mengidentifikasi makro dan mikro bentos di badan air
Pengambilan sampel untuk pemeriksaan soil transmited helminth
40
Jarum insekta
stenlis
Membedah nyamuk dewasa
1 : 3
pH universal
41
Jerigen
plastic 5 L
Wadah pelarut & pestisida
1 : 5
Pipet Pasteur
42
Kaca 10 x 10 cm
Standar
Menganalisa tingkat keterpajanan vektor pada media yang terkena pestisida
1 : 5
Resin Fiber glass
2.2.2
Pemeriksan soil transmited helminth
4.1
Persiapan alat dan bahan pengambilan makro dan mikro bentos di badan air
Ekologi
43
Kaca 30 x 30 cm
Standar
Menganalisa tingkat keterpajanan vektor pada media yang terkena pestisida
1 : 5
Selotif
4.2
Pengambilan contoh makro dan mikro bentos di badan air
Teknik pengamb ilan sampel
44
Kandang hewan coba
disesuaikan dengan banyaknya/karakteristik hewan coba/serangga
Tempat sementara hewan coba/serangga /nyamuk sebelum percobaan
1 : 5
Vaselin
4.3
Pengidentifikasian makro dan mikro bentos di badan air
45
Kotak lalat
Kaca 20 x 20 x 10
Tempat penyimpanan lalat awetan
1 : 5
Serbet
46
Kotak nyamuk
Standart
Tempat penyimpanan nyamuk awetan
1 : 5
Vial Bottle
Kotak preparat
kayu
Penyimpanan preparat
1 : 5
Ycon
Kotak serangga
Kaca 20 x 20 x 10
Tempat penyimpanan serangga awetan
1 : 5
Resin katalis
47 48
33
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
NO
KOMPETENSI
SUBTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BAHAN HABIS PAKAI JENIS
49
Kotak slide box
kayu
Menyimpan preparat awetan
1 : 5
Objekglass
50
Kurungan lalat
Standart
Menyimpan lalat hidup
1 : 5
Masker
51
Kurungan nyamuk
Standart
Menyimpan nyamuk hidup
1 : 5
Jarum Seksi
52
Lampu spirtus
Standar
Pemanas
1 : 5
Kapur barus
Light trap
Standar
Alat penangkap lalat dengan umpan cahaya
1 : 5
Entellan
54
Loupe ukuran 0.90 mm
Standar
Pembesar untuk alat bantu mengamati identifikasi serangga
1 : 5
55
Loupe ukuran 10 x
Standart
Pembesar untuk alat bantu mengamati identifikasi serangga
1 : 5
56
Loupe ukuran 20 x
Standar
Pembesar untuk alat bantu mengamati identifikasi serangga
1 : 5
57
Masker
Dengan filter arang aktif
APD
58
Sisir/suri
Dengan gigi rapat
menyisir tikus
1 : 1
Corn meal agar
59
Rat Trap
Standar
Jebakan tikus dengan umpan dalam kandang
1 : 5
Entelan
53
34
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
NO
KOMPETENSI
SUBTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BAHAN HABIS PAKAI JENIS
Pinset
Stenlissteel
Penjepit kaca benda
1 : 1
Formalin 5%
62
Pipet tetes
Gelas
Meneteskan larutan
1 : 5
Giemsa
63
Pipet Ukur 1 ml
Gelas tahan panas
Mengambil larutan
1 : 5
Kaca benda
64
Pipet Ukur 5 ml
Gelas tahan panas
Mengambil larutan
1 : 5
Kaca penutup
65
Pipet Ukur 10 ml
Gelas tahan panas
Mengambil larutan
1 : 5
Kapas
66
Object Glass
Standart
Membuat preparat serangga
2 : 1
Kawat kasa 3x4 cm
67
Pisau bedah
Stenlissteel
Membedah hewan coba
1 : 5
Kelereng
68
Mikroskop Binokuler
Standar
Identifikasi serangga
1 : 5
Kertas karton
69
Swing Fog
Standar
Penyemprotan pestisida dalam bentuk asap
1 : 10
Kertas label
70
Mist Blower
Standar
Penyemprotan pestisida dalam bentuk kabut
1 : 2
Kertas minyak
71
Nozzletip HSS 8002
Standar
Ukuran besar partikel pestisida
1 : 10
Kertas saring
72
Porselin 10 x 10 cm
Standar
Wadah memotong
1 : 5
Korek api
73
Pot Belerang
Kaleng/plastik
Wadah pestisida
1 : 5
Lidi
61
35
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
NO
KOMPETENSI
SUBTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BAHAN HABIS PAKAI JENIS
36
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
74
Senter
Standar
Penerangan saat mengambil larva nyamuk
1 : 5
LPCB
75
Shut Trap
Standar
Jebakan tikus dengan umpan dan menjepit tikus
1 : 5
Lugol
76
Slide map
Standar
Tempat menyimpan kaca benda
1 : 5
Lysol
77
Spraycan audson
Standar
Untuk mengaplikasikan insektoisida dengan cara spray
1 : 3
Malachite Green
78
Stop Watch
Standar
Pengukur waktu
1 : 5
Metanol
79
Tabung reaksi volume 20 ml
Standart
Penyimpanan nyamuk dewasa dari lapangan
2 : 1
Minyak Imersi
80
Tally counter
Standar
Alat hitung
1 : 5
NaCl
81
Timbangan
kapasitas 1-200 gr, Ketelitian 1 gr
Menimbang bahan secara kualitatip
1 : 15
NaOH
82
Neraca analitis
Kapasitas 1-200 gr, Ketelitian 0,01 gr
Menimbang bahan secara kuantitatif
1 : 15
Penggaris
83
Triplek 10 x 10 cm
Standar
Alat bantu hitung
1 : 5
Pipet Pasteur
84
Bio Assay Cone
Standar
Identifikasi kerentanan nyamuk
1 : 5
Plastik es Mambo
85
Aerator dan selang
Standar
Mensuplai oksigen
1 : 5
Sabouroud agar
NO
KOMPETENSI
SUBTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BAHAN HABIS PAKAI JENIS
1
37
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
86
Gelas ukur 10 mL
Gelas tahan panas
Mengukur jumlah pestisida
1 : 3
Selofan 2,5 x 3 cm
87
Rool meter
Bahan plastik panjang 20 m
Mengukur luas wilayah yang akan difumigasi
1 : 5
Selotip
88
Anemometer
Standar
Mengukur kecepatan angin
1 : 3
Spidol 70
89
Aspirating Pump
Standar
Pompa penyemprot pestisida
1 : 5
Spirtus
90
Safety Shoes
Sepatu boot
Alat pelindung kaki
1 : 1
Stool pot
91
Gogles
Kacamata rapat dalam menutup mata
Melindungi mata
1 : 1
Tabung Widal
92
Anal Swab
batang gelas, ujung ceper
Mengambil sampel usap rectal
1 : 5
Tisue
93
Biji gelas/gundu
Standar
Mencampur sampel feses
10 : 1
Tutup botol gabus
94
Blender gelas
Standar
Homogenisasi
1 : 10
Xylol
95
Blender Stainless steel
Standar
Homogenisasi
1 : 10
96
Bunsen
Standar
Pemanas
1 : 5
97
Karet penghisap
karet
Mengambil larutan
1 : 5
NO
KOMPETENSI
SUBTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BAHAN HABIS PAKAI JENIS
2
38
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
98
Mikroskop
Binokuler
Mengamati sel parasit
1 : 5
99
Penjepit kue
stainless steel
Mengambil sampel makanan
1 : 5
100
Pinset
Stainless steel
Menjepit kaca benda
1 : 1
101
Pisau
stainless steel
Memotong sampel
1 : 5
102
Rak tabung reaksi
stainless steel
Tempat tabung reaksi
1 : 5
103
Lemari es
Dua pintu
Penyimpanan media
1 : 40
104
Sarung Tangan
karet
APD
1 : 1
105
Sendok makan
stainless steel
Mengambil sampel makanan
1 : 5
107
Sendok
tanduk
Mengambil serbuk media
1 : 5
108
Centrifuge
8 lubang. 2500 rpm
Memisahkan endapan dari supernatan
1 : 40
109
Sikat Kecil
ijuk
Membersihkan tabung
1 : 5
110
Stop Watch
Standar
Penghitung waktu
1 : 5
NO
KOMPETENSI
SUBTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BAHAN HABIS PAKAI JENIS
3
39
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
Gelas tahan panas
111
Tabung reaksi 10 ml
Tempat percobaan
1 : 1
112
Tabung reaksi 20 ml
113
Tabung sentrifus
Gelas tahan panas
Wadah untuk memisahkan endapan dari supernatan
114
Centrifuge
standar
memisahkan endapan dari supernatan
115
Kerucut Inhoff 1000 ml
Standar
Mengendapkan mikroalgae
1 : 5
116
Kompas
Standar
Penentuan ordinat
1 : 5
117
Plangton net
Ukuran net 150-175 mikro meter
Mengambil sampel plangton
118
Jala surber
Ukuran 25 x 40 cm
Mengambil sampel bentos untuk dasr sungai berbatu dengan permukaan dangkal
119
Petersen drag
Untuk mengambil bentos pada sungai berlumpur
Microscope sterio
Untuk identifikasi serangga (nyamuk dan lalat)
1 : 1
1 : 25
NO
KOMPETENSI
SUBTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BAHAN HABIS PAKAI JENIS
GPS
H. Laboratorium Fisika, Sanitasi Industri dan Keselamatan Kerja
NO
KOMPETENSI
SUBSTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BAHAN HABIS PAKAI
JENIS 1
Mampu melakukan pemeriksaan kualitas fisik udara/kebisingan, getaran, kelembaban, kecepatan angin dan radiasi
40
JML/SMT
1.1
Pemeriksaan Tekanan gaya
1. Fisika Lingkungan
1
Accumulator
Standart
Menjaga tekanan oli agar tetap stabil
1 : 25
Air
25 liter
1.1.1
Penggunaan alat Tekanan gaya
2. Sanitasi permukiman
2
Alat peraga energi
Standart
Peraga energi
1 : 25
Almunium Foil
3 lembar
3
Alat peraga optikal
Standart
Peraga optikal
1 : 25
Batu Baterai
5 buah
4
Ampere meter
Standart
Pengukur tegangan listrik
1 : 5
Bohlam lampu
20 buah
5
Anemometer
Standart
Pengukur kecepatan angin
1 : 5
Botol Plastik vol 250 ml
12 buah
6
Cuter pipe
stenlissteel
Pemotong pipa
1 : 5
Ember
3 buah
1,2
Pengukuran panas
1.2.1
Penggunaan alat Pengukuran panas
3. Sanitasi industri
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
NO
KOMPETENSI
SUBSTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BAHAN HABIS PAKAI
JENIS
41
JML/SMT
1.3
Pemilihan metode Pengukuran panas
7
Ember
plastik volume 25 liter
Wadah utk menampung air
1 : 5
Fiberglas s
3 lembar
1.3.1
Pengukuran kelembaban
8
Gayung
plastik volume 2 liter
Pengambil sampel
1 : 5
Fitting Bohlam
25 buah
1.3.2
Penggunaan alat Pengukuran kelembaban
9
Gergaji besi
stenlissteel
Pemotong pipa besi
1 : 5
Garam
500 gr
Pemilihan metode Pengukuran kelembaban
10
Hidrometer
Standart
Pengukur tekanan air
1 : 5
Gayung
3 buah
1.4
Pengukuran cahaya penerangan
11
Hygrometer
Standart
Pengukur kelembaban
1 : 5
Kabel
50 buah
1.4.1
Penggunaan alat cahaya penerangan
12
Jangka sorong
stenlissteel
Membuat lingkaran
1 : 5
Kawat kasa
30 meter
1.4.2
Pemilihan metode cahaya penerangan
13
Kabel roll
Panjang 10 m
Kabel gulung untuk menyalurkan arus listrik
1 : 5
Kertas
3 lembar
14
Lonceng Kecil
Standart
Uji kebisingan
1 : 5
Lilin
10 lembar
1.5
Pengukuran bunyi dan kegaduhan
15
Lux meter
Kepekaan 0-300, 0-100 lux
Mengukur pencahayaan tipe Sibata
1 : 5
Papan
9 buah
1.5.1
Penggunaan alat Pengukuran bunyi dan kegaduhan
16
Meteran Kayu
Standart
Pengukur kayu
1 : 5
Paralon 3/4 inchi
1 Lembar
1.5.2
Pemilihan metode Pengukuran bunyi dan kegaduhan
17
Roll Meter
Plastik 20 m
Pengukur panjang/lebar tanah
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
panjang
1 : 5
6 buah
NO
KOMPETENSI
SUBSTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BAHAN HABIS PAKAI
JENIS
1.6
3
Mampu melakukan kuantitas air dan limbah cair
Mampu mengelola program sanitasi industri/hygiene industri kesehatan dan keselamatan kerja
42
18
Multitester
Standart
Pengukur multi uji
1 : 5
Paralon 5 inchi
6 buah
19
Neraca teknis
Dua lengan dengan kepekaan 1 gram
Pangukur berat
1 : 5
Penampu ng air
1 buah
1.6.1
Penggunaan alat Pengukuran Debit air
1.Fisika Lingkungan
20
Obeng
Standart
Penguat skrup/baut
1 : 5
Penggaris
3 buah
1.6.2
Pengukuran Debit
2. PAPLC A, B
21
Papan V- Notch
kayu
Papat utk pencatat debit air
1 : 25
Saluran air buatan
3 buah
22
Penggaris
Kayu 1 m
Pengukur panjang
1 : 5
Soket
30 buah
2.1
23
Peraga Hukum Archimides
Standart
Peraga Archimides
1 : 25
Stop kontak
10 buah
2.2
24
Saluran air buatan
paralon
Membuang sisa
1 : 5
Tali rafia
2 gulung kecil
2.3
25
Solder
Standart
Memanasi IC agar dpt di pasang dan dibuka
1 : 5
Telur
3 butir
26
Sound level meter
Standart
Pengukur kebisingan
1 : 5
Timah
1 gulung 3 buah
Pendugaan air tanah 2
JML/SMT
bahan
3.1
Pemeriksaan getaran di tempat kerja
1.Penyehatan Udara
27
Stop Watch
Standart
Pencatat waktu
1 : 5
Venturi meter
3.1
Pengenalan metode pemeriksaan getaran di tempat kerja
2. Fisika Lingkungan
28
Gelas ukur 100 ml
Gelas tahan panas
Pengukur volume
1 : 5
Aquades
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
NO
KOMPETENSI
SUBSTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BAHAN HABIS PAKAI
JENIS
43
3.2
Kalibrasi alat pemeriksaan getaran di tempat kerja
3. Sanitasi Industri dan Keselamatan Kerja
29
Termometer
Kaca dengan air raksa
Pengukur suhu/panas
1 : 5
Baterai kotak
3.3
Penggunaan alat pemeriksaan getaran di tempat kerja
4. Sanitasi Permukiman
30
Ventury meter
Standart
Pengukur tinggi/rendah debit air
1 : 5
Bateri 1.5 V
3.4
Pengukuran suhu/panas dan kelembaban pada ruang kerja
31
Vibriometer
Standart
Pengukur getar
1 : 5
Ethanol
3.5
Penggunaan alat Pengukuran panas dan kelembaban pada ruang kerja
32
Audiometer Analyzer
Standart
Mengukur gangguan pendengaran
1 : 5
Filter besar
3.6
Pemilihan metode Pengukuran panas dan kelembaban pada ruang kerja
33
Busur derajat
Standart
Menentukan kemiringan alat kerja
1 : 5
Filter kecil
3.7
Pengukuran cahaya/penerangan pada ruang kerja
34
Cawan petri
Diameter 20 cm
Tpt penyimpanan filter
1 : 5
H2O2
3.8
Penggunaan alat Pengukuran cahaya dan penerangan pada ruang kerja
33
Cool Box
volume 25 liter
Tpt menyimpan sampel dingin
1 : 5
Laptop
3.9
Pemilihan metode Pengukuran cahaya dan penerangan pada ruang kerja
34
Heat Street monitor
Standart
Mengukur beban panas udara di tempat kerja
1 : 5
LCD
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
JML/SMT
NO
KOMPETENSI
SUBSTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BAHAN HABIS PAKAI
JENIS
1
3.10
Pengukuran gas udara di tempat kerja
35
High volume air sampler (HVS)
Standart
Utk mengambil sampel udara kecepatan Tinggi
1 : 5
Methyl red
3.11
Penggunaan alat Pengukuran gas udara
35
Hydrocarbon Analizer
Standart
Mengukur gas hydrokarbon
1 : 13
Methylen Blue
2 liter
3.12
Pemilihan metode Pengukuran gas udara
36
Low volume air sampler (LVS)
Standart
Mengambil sampel udara kec rendah
1 : 5
NaOH
20 buah
3.13
Pengukuran ergonomi alat kerja pada tempat kerja
37
Impinger
Standar
Mengukur polutan udara tempat kerja
1 : 5
NH3SO3
30 buah
3.14
Penggunaan alat Pengukuran ergonomi alat kerja pada tempat kerja
38
Impinger Botle
terbuat dari gelas
Mengukur polutan udara tempat kerja
1 : 5
Spidol White board
5 liter
3.15
Pemilihan metode Pengukuran ergonomi alat kerja pada tempat kerja
39
Indoor air quality
Standart
Mengukur kualitas udara ruangan
1 : 5
Spirtus
50 lembar
3.16
Pengukuran Radiasi pada ruang kerja
40
Lux Meter
Standart
Mengukur pencahayaan
1 : 10
50 lembar
3.17
Penggunaan alat Pengukuran Radiasi pada ruang kerja
41
Ombrometer
Stenlis
Mengukur curah hujan
1 : 10
500 ml
3.18
Pemilihan metode Pengukuran Radiasi pada ruang kerja
42
Meteran 25 m
Standart
Menentukan panjang
1 : 5
5 buah
3.19
Pengukuran kecepatan angin pada ruang kerja
43
Meteran 5 m
1 buah Menentukan panjang Standart
44
JML/SMT
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
NO
KOMPETENSI
SUBSTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BAHAN HABIS PAKAI
JENIS 3.20
45
Penggunaan alat Pengukuran kecepatan angin pada ruang kerja
44
1 : 20
1 gr
3.21
Pemilihan metode Pengukuran kecepatan angin pada ruang kerja
45
Personal dust sampler
Standart
Mengukur kadar debu pekerja
1 : 10
1 gr
3.22
Pengukuran debu pada ruang kerja
46
Personal human vibration
Standart
Mengukur getaran pada pekerja
1 : 10
25 gr
3.23
Penggunaan alat Pengukuran debu pada ruang kerja
47
Dust sampler
Standart
Mengukur debu kadar 2,5, 5 dan 10 µm
1 : 10
256 gr
3.24
Pemilihan metode Pengukuran debu pada ruang kerja
48
Opasitas
standar
Mengukur kepekatan asap
1 : 10
12 buah
3.25
Pemeriksaan kelelahan kerja pada pekerja
49
Refractor meter
Standart
Mengukur kesilauan tempat kerja
1 : 10
5 liter
3.26
Penggunaan alat Pemeriksaan kelelahan kerja pada pekerja
50
Respirometer analyzer
Standart
Mengukur kapasitas paru
1 : 20
3.27
Pemilih metode Pemeriksaan kapasitas paru pada pekerja
51
Slink Psycrometer
Standart
Mengukur kelembaban,
1 : 10
3.28
Pemeriksaan kapasitas paru pada pekerja
52
Smoke Detector
Standart
Mengukur partikel debu
1 : 10
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
Oven
JML/SMT
Mengeringkan filter
NO
KOMPETENSI
SUBSTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BAHAN HABIS PAKAI
JENIS 3.29
46
Penggunaan alat Pemeriksaan kapasitas paru pada pekerja
53
Termometer Kata
Standart
Mengukur kecepatan angin ditpt kerja
1 : 10
3.30
Pemilih metode Pemeriksaan kapasitas paru pada pekerja
54
Stop Watch
Standart
Mencatat waktu
1 : 5
3.31
Pemeriksaan gangguan pendengaran pada pekerja
55
Termohygromete
Standart
Mengukur kelembaban
1 : 5
56
Termomer Bola
Standart
Mengukur radiasi
1 : 10
57
Termometer
Standart
Menentukan suhu kerja
1 : 5
58
Timer Reaction
Standart
Utk mengukur kelelahan kerja
1 : 10
59
Floating
gabus
Penanda kecepatan aliran air
1 : 10
60
Spirometer
Standar
Mengukur kapasitas paru
1 : 10
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
JML/SMT
I. NO
Laboratorium Bengkel Kerja
KOMPETENSI
SUBSTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BAHAN HABIS PAKAI JENIS
1
Mampu melakukan pendugaan air tanah untuk pembangunan sarana air bersih
1.1
Pembuatan ulir sney pipa
1.Dasar Teknik
1
Altimeter
Standar
Menentukan ketinggian lokasi
1 : 5
Air hasil Olahan
1.1.1
Penyiapan alat ulir sney pipa
2.PAPLC
2
Auger mesin
Standar
Mesin bor jenis auger Utk menumbuk bahan sampel/koagolan
1 : 5
Air Kotor
1.1.2
Penggunaan alat ulir sney pipa
3 DKL & Instrumentasi
3
Ayakan MES
Standar
Memilih ukuran pasir filter
1 : 5
Air Sampel
1.2
Pemasangan rangkaian/instalasi pipa
4.Penyediaan air bersih
4
Bak sedimentasi
Standar
Tahap proses pengendapan
1 : 5
Alkohol
1.2.1
Penyiapan rangkaian/instalasi pipa
5
Bangku jongkok
Standar
Tempat duduk sewaktu bekerja
1 : 1
AlSO4
1.2.2
Penggunaan rangkaian/instalasi pipa
6
Bangku Kecil
Standar
Tempat duduk sewaktu bekerja
1 : 1
Amplas
1.3
Teknik Pemasangan pompa
7
Becker gelas 1000 ml
Standar
Gelar ukur utk ukuran 1000 ml
1 : 5
Assesoris
1.3.1
Pengenalan alat dan bahan pemasangan pompa
8
Bor manual
Standar
Bor tangan scr manual
1 : 5
Batu Bata
Standar
Mesin bor tenaga listrik
Standarisasi alat pemasangan pompa
9
1 : 5
Baut kawat
1.3.2
47
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
Bor mesin/listrik
NO
KOMPETENSI
SUBSTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BAHAN HABIS PAKAI JENIS
1.3.3
Penyiapan alat pemasangan pompa
10
Botol Sampel
plastik
Pengambilan sampel air
1 : 5
Becker Gelas 1 liter
1.3.4
Pemasangan pompa
11
Busur derajat
Standar
Menentukan ukuran derajat
1 : 1
Benang
12
Cangkul
Standar
Menggali tanah
1 : 5
Bensin
Teknik Pembuatan hydraulic ram
13
Cetok
Standar
Menyendok campuran semen
1 : 5
Besi Beton
1.4
Pengenalan alat dan bahan pembuatan hydraulic ram
14
comparator
Mampu mengukur sisa chlor dan pH
Mengukur kadar sisa klor
1 : 20
Besi Siku
1.4.1
Penyiapan alat pembuatan hydraulic ram
15
Dirigen
Plastik 20 liter
Wadah bensin
1 : 20
Blower 100 Wat
1.4.2
Pembuatan hydraulic ram
16
Dosing Pump
Standar
Pompa utk memasukkan dosis bahan tertentu
1 : 5
Botol sampel
1.4.3
Identifikasi sifat tanah
17
Elektroda
Standar
Alat Utk mendeteksi sikyal kelistrikan
1 : 5
Cacing tanah
1.4.4
Pengenalan alat dan bahan identifikasi sifat tanah
18
Ember
plastik
Wadah utk mengambil air, dgn ukuran 5 lt
1 : 5
Carbon Aktif
Penggunaan alat identifikasi sifat tanah
19
Gayung
plastik
Tempat untuk mengambil/memindahkan air
1 : 5
Dedak /kayu sisa serutan gergaji
Pengidentifikasian sifat tanah
20
Gelas ukur 100 ml
Kaca tahan panas
Gelas utk menentukan isi suatu zat,
1 : 5
Doble Niple
1.5
48
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
NO
KOMPETENSI
SUBSTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BAHAN HABIS PAKAI JENIS
1.5.1
Standar
Membelah/memotong besi
1 : 5
Dop 8 "
Pembuatan tiruan ekosistem air tawar
22
Gergaji Kayu
Standar
Membelah/memotong kayu
1 : 5
Dop PVC 6"
1.5.3
Persiapan pembuatan tiruan ekosistem air tawar
23
Gergaji Mesin
Standar
Pemotong/pembelah bermesin
1 : 5
Dop PVC AW 6"
Pelaksanaan pembuatan tiruan ekosistem air tawar
24
Gergaji tangan
Standar
Pemotong/pembelah manual/tangan
1 : 5
Dossing Pump
25
Golok
Standar
Memotong bhn dr kayu
1 : 5
EM4
Teknik Penentuan kedalaman air
26
Gunting KawAt
Standar
Pemotong kawat
1 : 5
Ember
Pengenalan alat dan bahan penentuan kedalaman air
27
Gurinda Listrik
Standar
Menghaluskan hasil potongan besi
1 : 5
ffitting
Kalibrasi alat penentuan kedalaman air
28
Handuk
Standar
Mengeringkan tangan
1 : 1
Fiting Knie
Penyiapan alat penentuan kedalaman air
29
Helmet
Standar
Pelindug kepala saat kerja
1 : 1
Fitting Reduser
30
Incinerator
Standar
Pembakaran sampah
1 : 40
Fitting sok
1.6.1 1.6.2
1.6.3
1.6.4
49
Gergaji besi
1.5.2
1.6
Mampu melakukan pemeriksaan fisik air dan air limbah
21
Penentuan kedalaman air
1, Ekologi
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
NO
KOMPETENSI
SUBSTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BAHAN HABIS PAKAI JENIS
2
Mampu melakukan intervensi teknis sesuai hasil analisis sampel air
50
2.1
Pembuatan Pengolahan air
2.1.1
Penyiapan alat pengolahan air
21.2
2.1.3
teknik
2.PAPLC A, B
31
Instalasi biogas
Standar
Pembuatan biogas
1 : 40
Fitting Tee
3. Fisika Lingkungan
32
Jak Kabel
Standar
kabel utk penghubung
1 : 5
Flas dish 2 GB
Penggunaan alat pengolahan air
33
Kabel MN
Standar
kabel utk penghubung
1 : 5
Form Penilaian
Percobaan pengolahan air
34
Kabel AB
Standar
kabel utk penghubung
1 : 5
Formulir inspeksi
35
Kain pel
Standar
Kain utk mengepel/mengelap lantai
1 : 5
Foucet
2.2
Pemasangan konstruksi beton sederhana
36
Kain pembersih gelas
Standar
Kain utk membersihkan alat gelas
1 : 5
Foucet/ 1,2"
2.2.1
Pengenalan alat dan bahan konstruksi beton sederhana
37
Kain pembersih kaca
Standar
Kain utk membersihkan kaca
1 : 5
Gate valve
2.2.2
Penyiapan alat konstruksi beton sederhana
38
Kakatua
Standar
alat utk mengencangkan/mengendorkan
1 : 5
Gelas biasa
2.2.3
Pembuatan konstruksi beton sederhana
39
Karpet Karet
Standar
Tpt utk alas duduk saat di lapangan
1 : 5
Gula merah/pasir
2.3
Teknik penjernihan dan netralisir air
40
kikir
Standar
Menajamkan gergaji
1 : 5
Gunting
41
Kikir 4 persegi dan bulat
Standar
Menajamkan gergaji berbentuk segiempat
1 : 5
HCL
1. PAPLC B
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
NO
KOMPETENSI
SUBSTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BAHAN HABIS PAKAI JENIS
3
Mampu melakukan pengelolaan limbah padat dan cair sesuai dengan jenisnya
51
2.3.1
Pengenalan alat dan bahan penjernihan dan netralisir air
42
Klem
2.3.2
Penyiapan alat penjernihan dan netralisir air
43
Klem pengikat 1/2” – 4”
2.3.3
Percobaan penjernihan dan netralisir air
44
Kompas (pemetaan)
Standar
3.1
Identifikasi pencemaran sampah
45
Kotak alat
Standar
3.1.1
Pengenalan alat dan bahan identifikasi pencemaran sampah
46
Kunci Busi
3.1.2
Penyiapan alat identifikasi pencemaran sampah
47
Kunci Inggris
3.1.3
Penggunaan alat identifikasi pencemaran sampah
48
Kunci pas 1.1/2”
3.1.4
Pengidentifikasian pencemaran sampah
49
Kunci Pas Plat
50
Kunci rantai
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
Standar
1/4” –
1 : 5
Isolasi
1 : 5
Jirigen
Alat untuk menentukah arah
1 : 5
Kaporit 70 %
Wadah penyimpanan alat pertukangan
1 : 5
Kaporit 70%
Standar
Penguat/pelonggar busi, baut atau pipa, yg meliputi kunci busi, inggris, kunci rantai, kunci trimo sedang dan besar
1 : 5
Karbo Aktif
Standar
Penguat/pelonggar busi, baut atau pipa, yg meliputi kunci busi, inggris, kunci rantai, kunci trimo sedang dan besar
1 : 5
Karet Klep
Standar
Penguat/pelonggar busi, baut atau pipa, yg meliputi kunci busi, inggris, kunci rantai, kunci trimo sedang dan besar
1 : 5
Karet pompa
1 : 5
Kawat beton
1 : 5
Kerikil 0,3 mm - 10 mm
Standar
Penguat pegangan pada pipa ukuran 1/2" - 4 "
Penguat/pelonggar busi, baut atau pipa, yg meliputi kunci busi, inggris, kunci rantai, kunci
NO
KOMPETENSI
SUBSTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BAHAN HABIS PAKAI JENIS
trimo sedang dan besar
3.2
Identifikasi pencemaran leachete
51
Kunci trimo
Standar
3.2.1
Pengenalan alat dan bahan identifikasi pencemaran leachete
52
Kunci trimo Besar
Standar
3.2.2
Penyiapan alat identifikasi leachete
53
Kunci Trimo Sedang
3.2.3
Pengidentifikasian leachete
54
Lampu bunsen
Standar
Pemanas/pembakar di lab/bengkel
1 : 5
Kertas folio putih
1. PTSP A, B
55
Lawa-lawa
Standar
Pembersih langit-langit ruangan
1 : 5
Kertas gambar
2. PAPLC B
56
Linggis
Standar
Membuat lobang tanah
1 : 5
Klep penahan
3.3
1 : 5
1 : 5
Kertas folio bergaris
Standar 1 : 5
3.3.1
Pengenalan alat dan bahan pembuatan IPAL
57
Literan
Standar
Menentukan/pengukuran volume cairan
1 : 5
Knie
3.3.2
Pembuatan disain alat IPAL
58
Masker
Standar
Pelindung pernafasan saat kerja
1 : 5
Knie 1"
3.3.3
Pembangunan contoh IPAL
59
Mesin Las
Standar
Mesin utk pengelasan bhn logam
1 : 25
Knie 2"
60
mesin Las PVC
Standar
Mengelas pipa paralon
1 : 25
Kompos matang belum diayak
61
Mixer
Standar
Pencampur adonan pasir, semen dan batu
1 : 25
3.4
52
Teknik pembuatan IPAL
Penguat/pelonggar busi, baut atau pipa, yg meliputi kunci busi, inggris, kunci rantai, kunci trimo sedang dan besar
Teknik pembuatan komposting
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
NO
KOMPETENSI
SUBSTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BAHAN HABIS PAKAI JENIS
4
5
Mampu melakukan pengelolaan pembuangan tinja
Mampu melakukan pengelolaan sanitasi linen
53
3.4.1
Pengenalan alat dan bahan komposting
62
Multi tray aerator
Standar
Melakukan aerasi
1 : 25
korek api
3.4.2
Penyiapan alat komposting
63
Multitester
Standar
Penguji multi guna
1 : 25
Kotoran hewan
3.4.3
Percobaan pembuatan komposting dengan berbagai metoda
64
Neraca
Standar
Menimbang bahan dengan ukuran tertentu
1 : 15
Kran
65
Obeng
Standar
Menguatkan baut
1 : 5
Kran 1/2 "
4.1
Teknik pembuatan dan pemasangan closet
66
Pahat besi
Standar
Melubangi besi dan kayu
1 : 5
Label
4.1.1
Pengenalan alat dan bahan pembuatan dan pemasangan closet
67
Pahat Kayu
Standar
Menghaluskan kayu
1 : 5
Lap
4.1.2
Pengenalan metode pembuatan dan pemasangan closet
68
Palu
Standar
Memukul paku
1 : 5
Lem glukol
4.1.3
Pembuatan dan pemasangan closet dengan berbagai metoda
69
Palu besar
Standar
Memukul paku type besar
1 : 5
Lem Mica
70
Palu Kepala kambing
Standar
Memukul paku
1 : 5
Lem PVC
71
Payung Besar
Standar
Pelindung hujan dan panas
1 : 5
Mangan ziolit
72
Pembengkok besi
Standar
Membengkokan besi
1 : 5
Masker
5.1
Teknik Pengelolaan linen
5.1.1
Pengenalan alat dan bahan pengelolaan linen
1. Tata Graha
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
NO
KOMPETENSI
SUBSTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BAHAN HABIS PAKAI JENIS
5.1.2
Pengenalan metode pengelolaan linen
73
Pemotong pipa (cutter pipe)
Standar
Pemotong pipa besi
1 : 5
Mata bor 1"
5.1.3
Persiapan alat pengelolaan linen
74
Pengaruk
Standar
Mengaruk pasir
1 : 5
Mata bor 1/2"
5.1.4
Percobaan pengelolaan linen
75
Penggaris gambar lengkap
Standar
Menggaris gambar
1 : 5
Mata gergaji
76
Meja gambar
Standar
Menggambar teknik
1 : 10
Mata gergaji Besi
1. PAPLC B 6
Merancang teknologi tepat guna dan ramah lingkungan
Mampu melakukan Pemeriksaan Kualitas Fisik Air dan Limbah Cair
54
6.1
Teknik pembersihan, sterilisasi, desinfeksi tempat-tempat umum dan khusus
77
Penggaris siku
Standar
Menggaris siku
1 : 5
Mata gergaji mesin pemotong
6.2
Teknik pembersihan kolam renang
78
Pipa bor 1.5 m
Standar
Penyambung pengeboran
1 : 5
media Sarang Tawon
1 1/2”,
1.1
Pengiriman sampel pemeriksaan kualitas fisik air dan limbah cair
1. Kimia Lingkungan
79
Pipe Cutter
Standar
Pemotong pipa
1 : 5
Membran 0.01 mikron
1.2
standarisasii alat pemeriksaan fisik air dan limbah cair
2. PAPLC A, B
80
Pompa dalam
Standar
Mesin penyedot air dalam
1 : 40
Mica Bening 10 mm
1.3
Penggunaan alat pemeriksaan sampel kualitas fisik air dan limbah cair
81
Pompa kodok
Standar
Penyedot air type kodok
1 : 40
Mistar gambar
1.4
Pemeriksaan sampel kualitas fisik air dan limbah cair
82
Pompa kombinasi
Standar
Penyedot air type kombinasi
1 : 40
Ol 20/50
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
NO
KOMPETENSI
SUBSTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BAHAN HABIS PAKAI JENIS
55
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
83
Pompa listrik
Standar
Penyedot air dengan tenaga listrik
1 : 40
Ozon
84
Pompa reversible
Standar
Penyedot air type reversible
1 : 40
paking karet
85
Pompa SPTDK
Standar
Penyodot air sumur dangkal
1 : 40
Paking karet 1/2"
86
Pompa tangan
Standar
Penyedot air pompa tangan
1 : 40
Paking pancuran
87
Rak besi
Standar
Penyimpan alat-alat praktek
1 : 10
Paking silinder
88
Resistivity meter
Standar
Pendugaan air tanah
1 : 40
Pasir
89
Sarung tangan
Standar
alat pelindung tangan
1 : 1
Pasir biasa
90
Sarung tangan plastik warna oranye)
Standar
alat pelindung tangan bhn plastik
1 : 1
Pasir Kasar
91
Semprotan
Standar
selang yg digunakan penyemprotan
1 : 5
Pasir Silika
92
Sendok semen
Standar
alat untuk mengaduk semen
1 : 5
Pelampung
93
Senter
Standar
alat penerangan
1 : 5
Penahan klep
94
Sepatu boot
Standar
alat utk melindungi kaki
1 : 1
Penghapus
utk
NO
KOMPETENSI
SUBSTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BAHAN HABIS PAKAI JENIS
56
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
95
Seterika
Standar
alat utk merapikan pakaian kerja
1 : 5
Penghapus pinsil
96
Sikat halus
Standar
alat utk pembersih halus
1 : 5
Pensil
97
Sikat kasar
Standar
alat utk pembersih kasar
1 : 5
Pensil gambar
98
Sapu ijuk
Standar
Alat pembersih lantai
1 : 5
Pensil/Pen
99
sapulidi
Standar
Alat pembersih lantai
1 : 5
pH universal
100
Skop
Standar
alat utk pengaduk semen
1 : 5
Pipa 1"
101
Slang serat 1/2 "
Standar
Alat utk menyalurkan air ukuran 1/2"
1 : 5
Pipa 8"
102
Slow sand Filter
Standar
Saringan pasir utk pengolahan air lambat
1 : 20
Pipa GI
103
Sney
Standar
Membuat ulir pipa
1 : 5
Pipa Gi 11/4 "
104
Stop Watch
Standar
Menentukan waktu
1 : 5
Pipa GI 3"
105
Tang
Standar
Penguat ikatan jenis biasa
1 : 5
Pipa PVC
106
Tang biasa
Standar
Penguat ikatan jenis biasa
1 : 5
Pipa PVC AW 6"
107
Tang buaya
Standar
Penguat ikatan jenis tang buaya
1 : 5
Pipa PVC 1":
108
Alat percolation test
Standar
Mengukur resapan air
1 ; 10
Pipa PVC 11/4"
NO
KOMPETENSI
SUBSTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BAHAN HABIS PAKAI JENIS
109
Tang steel
Standar
Penguat ikatan jenis tang steel
1 : 5
Pipa PVC 3/4":
110
Tempat sampah
Standar
wadah utk sampah
1 : 25
Pipa PVC 4"
111
Tools Kit
Standar
Wadah perkakas pertukangan
1 : 5
Pipa PVC AW 6"
112
Termometer alkohol
Standar
Mengukur panas 0-100 oC
1 : 5
Pipa Road/As
113
Termometer suhu tinggi
Standar
Mengukur panas 0 - 1500 oC
1 : 5
Plastik Besar
114
Termos
Standar
Menyimpan air panas/dingin
1 : 5
Pompa air 100 wat
115
Timbangan digital
Standar
Menimbang bahan dalam jumlah tertentu
1 : 20
Poucet/plug 21/2"
116
Timbangan ukuran 10 kg
Standar
Menimbang berat tipe 10 kg
1 : 20
Rapido 0,5 mm
117
Troiley
Standar
Alat pembawa
1 : 5
Rautan pinsil
118
Ultra violet
Standar
Pembunuh kuman
1 : 20
reduser
1 : 50
Resin
mengumpulkan
Pembersih debu 119
Vacuum Cleaner
Standar
Pembunuh kuman Pembersih debu
57
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
120
Water pas Almunium
Standar
Menentukan kedataran
1 : 5
Resin Air
121
Plane meter
Standar
Menghitung jarak optis beda tinggi
1 : 5
Ring
NO
KOMPETENSI
SUBSTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BAHAN HABIS PAKAI JENIS
58
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
122
Teodolit
Standar
Menentukan tinggi-rendah lokasi
1 : 5
Rotring
123
Bak ukur
Standar
Menghitung jarak optis beda tinggi
1 : 5
Sampah
124
Jalon
Standar
Penanda patok
1 : 5
Sampah kering
125
Tripot
Standar
Penyanga teodolit
1 : 5
Sampah kering
126
Rambu ukur
Standar
Membaca proyeksi titik
1 : 5
Sealtip
127
Measure wheel
Standar
Mengukur jarak
1 : 10
Semen Pc
128
Komposter
standar
Membuat kompos
1 : 20
sendok makan
129
Soil tester
standar
mengukur pH tanah
1 : 5
Sipidol
130
Tanur
suhu mencapai 600oC
Melakukan pengabuan
1 : 40
Sok Adaftor 1/2"
131
Gerobak sampah
kayu 1 x 1 x 1 m
membawa sampah
1 : 10
Sok adaptor
132
Pencetak Briket
paralon
Mencetak briket
Spark plug/Busi
133
Station Klep
134
Stop Kran PVC1"
135
Station Klep
NO
KOMPETENSI
SUBSTANSI KAJIAN
MATA KULIAH
NAMA ALAT
SPESIFIKASI ALAT
KEGUNAAN
RASIO ALAT & PRAKTIKAN
BAHAN HABIS PAKAI JENIS
59
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
136
Stop Kran 1 "
137
Tawas ( ALSO4)
138
Tee 1"
139
Ultra violet
140
Water moor 1"
141
Watermoor
BAB IV PENUTUP Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan Pendidikan Tenaga Kesehatan merupakan standar minimal bagi laboratorium pendidikan tenaga kesehatan Kesehatan Lingkungan di Politeknik Kesehatan Kemenkes RI. Standar laboratorium ini ditetapkan oleh Kepala Badan PPSDM Kesehatan sebagai acuan laboratorium Pendidikan Tenaga Kesehatan jurusan Kesehatan Lingkungan di Poltekkes Kemenkes RI. Diharapkan dengan adanya Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan Diknakes ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan rujukan untuk mengevaluasi, mengembangkan dan membuat suatu laboratorium di jurusan Kesehatan Lingkungan Pendidikan Tenaga Kesehatan yang berguna bagi kemajuan Pendidikan Tenaga Kesehatan khususnya jurusan Kesehatan Lingkungan dan juga guna menghasilkan lulusan yang bermutu Untuk itu diharapkan dukungan dari berbagai pihak dalam penerapan Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan Diknakes ini. Demikian Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan Pendidikan Tenaga Kesehatan ini dibuat, mohon masukan dalam upaya membangun demi kemajuan dan peningkatan Pendidikan Tenaga Kesehatan milik kita bersama.
60
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan
KONTRIBUTOR Buku Standar Laboratorium Diploma III Kesehatan Lingkungan Pendidikan Tenaga Kesehatan ini berhasil disusun atas partisipasi aktif dan kontribusi positif dari berbagai pihak, antara lain : Tingkat Pusat : dr. Kirana Pritasari, MQIH; Dra. Trini Nurwati, M.Kes; Sugiharto, SKM, MKM, MM; Eric Irawati, S.Si.T, MKM; Poedji Winarni, SKM, M.Kes; Endang Suhartini, SKM, MM. Tingkat Daerah : Endang Uji Wahyuni, SKM, MKM;Syarifudin A, SKM, M.S; Erba Kalto manik, SKM, MSc; Burhan Muslim, SKM, M.Si; Drs. Adib Suyanto, M.Si; Imam Thohari, ST, M.MKes; Sujono, SKM, MSPH
Draft Standar Laboratorium Kesehatan Lingkungan