DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PERKULIAHAN PENGEMBANGAN MATERI AJAR DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL KULIAH DI PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FKIP UNSWAGATI CIREBON
Slamet Mulyana Jurdiksatrasia Unswagati Cirebon
Abstrak Penelitian ini digunakan metode penelitian eksperimen kuasi. Dalam eksperimen kuasi tidak digunakan kelompok pembanding atau kelas kontrol. Dalam metode penelitian eksperimen kuasi ada tiga desain yaitu (1) one shot case study, (2) pre test and post test group design, dan (3) static group comparison. Dalam penelitian ini digunakan pre test and post test group design atau desain pretes dan postes. Di dalam desain ini tes dilakukan 2 kali yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Tes yang dilakukan sebelum eksperimen disebut pretes sedangkan tes sesudah eksprerimen disebut postes. Selisih hasil postes dengan hasil pretes diasumsikan merupakan pengaruh eksperimen atau hasil belajar. Dalam perkuliahan pengembangan materi ajar ini digunakan metode inkuiri. Metode ini menghendaki agar pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh mahasiswa dari proses menemukan, bukan pemberian dosen atau mengingat seperangkat fakta. Metode inkuiri merupakan proses berpikir rasional. Dalam berpikir rasional siswa dituntut untuk menggali dan menemukan informasi kemudian mengolah informasi tersebut digunakan untuk memecahkan masalah atau menetapkan keputusan. Karena itu pembelajaran harus dikemas untuk mengembangkan keingintahuan dan imajinasi agar siswa dapat peka, kritis, dan kreatif. Siswa didorong untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa = 90.60, Dengan t0.05 harga t=1,90, t hitung > t tabel. Nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel ini berarti hasil eksperimen signifikan. Kesimpulan penelitian ini adalah eksperimen sangat berpengaruh terhadap subjek. Kata Kunci: pengembangan materi ajar, inkuiri, eksperimen kuasi A. Latar Belakang Masalah Dalam Permendiknas no. 47 tahun 2011 tentang Pelaksanaan Ujian Nasional pasal 11 berbunyi sebagai berikut. “Standar Kompetensi Lulusan Ujian Nasional (SKLUN) Tahun Pelajaran 2011/2012 merupakan irisan dari pokok bahasan/subpokok bahasan Kurikulum 1994, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2004, dan Standar Isi.” Dalam Permendiknas tersebut dijelaskan bahwa Kurikulum 1994, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2004, dan Standar Isi adalah kurikulum-kurikulum yang dipergunakan
untuk menyusun standar kompetensi lulusan ujian nasional. Ini berarti bahwa guru-guru dipersilakan untuk memilih dan menggunakan Kurikulum 1994, Kurikulum 2004, atau Standar Isi sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran. Dalam penelitian ini penulis menggunakan Standar Kompetensi Kurikulum 2004 dengan alasan komponenkomponen Standar Kompetensi Kurikulum 2004 sudah lengkap. Selanjutnya, penulis kutipkan pengertian kurikulum menurut Badan Standar Nasional Pendidikan, (Depdiknas,2006:3) sebagai berikut.
67
DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
”Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu, kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.” Dalam kutipan tersebut dijelaskan bahwa kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam rangka mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi dua tujuan yaitu tujuan pendidikan nasional dan kesesuaian dengan kekhasan kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Jadi untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu itu guru harus mencapai tujuan pendidikan nasional yang telah disesuaikan dengan kekhasan kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik. Tujuan pendidikan nasional mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia bagi guru-guru SMP adalah Standar Kompetensi Kurikulum 2004 yang disesuaikan dengan kekhasan kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik yang disebut kearifan lokal. Dalam penelitian ini peneliti memilih dan menggunakan Standar Kompetensi Kurikulum 2004. Salah satu tugas guru adalah mengajar, mendidik, dan melatih. Ketika seorang guru mau melaksanakan tugas itu, maka guru wajib menyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP merupakan perangkat pembelajaran yang wajib disusun oleh guru sebelum melaksanakan pembelajaran. Unsur-unsur RPP antara lain adalah kompentensi dasar dan indikator. Dalam kompetensi dasar dan indikator terdapat kegiatan siswa dan
materi ajar. Materi ajar yang terdapat dalam indikator merupakan uraian materi ajar yang harus dikuasai oleh siswa dalam berkomunikasi secara spesifik yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai ketercapaian hasil belajar, (Depdiknas, 2003:11). Dalam pernyataan tersebut terdapat tiga hal yang perlu dijelaskan. Pertama adalah materi ajar yang terdapat dalam indikator merupakan uraian materi ajar dari kompetensi dasar. Kedua, uraian materi ajar tersebut harus dikuasai oleh siswa melalui proses pembelajaran berkomunikasi dan memecahkan masalah. Ketiga, uraian materi ajar dapat dijadikan ukuran untuk menilai ketercapaian hasil belajar. Untuk mencapai tujuan agar siswa mahir berkomunikasi dan mampu memecahkan masalah, diperlukan media pembelajaran yaitu bahan ajar. Bahan ajar tersebut dapat berupa teks atau non teks (tabel, bagan, dsb.), isi suatu kegiatan atau hasil kegiatan itu sendiri, (Depdiknas, 2003:11). Berdasarkan uraian di atas, betapa penting peran materi ajar dalam proses pembelajaran. Sebab, kesalahan guru dalam menetapkan materi ajar dalam pembelajaran akan mengakibatkan kesalahan bahan ajar dan sumber belajar. Kesalahan-kesalahan tersebut akan menjadi masalah. Sebab kesalahankesalahan tersebut akan mengakibatkan tidak tercapainya kompetensi dasar yang merupakan tujuan pembelajaran. Upaya untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti menerapkan metode inkuiri dalam melakukan perkuliahan pengembangan materi ajar. “Metode inkuiri bertitik tolak dari suatu keyakinan dalam rangka perkembangan siswa secara independen. Metode ini membutuhkan partisipasi aktif dalam penyelidikan secara ilmiah,” (Dahlan, 2001.35). Selanjutnya dijelaskan bahwa tujuan umum dari metode inkuiri ialah untuk menolong mahasiswa
68
DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan yang dibutuhkan dengan memberikan pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin tahu mereka. Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan penelitian eksperimen kuasi. Arikunto (1998:83) menjelaskan, eksperimen kuasi tidak digunakan kelompok pembanding. Dengan menggunakan metode penelitian eksperimen kuasi, maka kesembilan kelas semester empat yang menjadi tanggung jawab penulis tidak ada yang dirugikan. Sebab tidak ada kelas yang dijadikan kelas pembanding. Karena itu, peneliti akan melakukan penelitian eksperimen kuasi dengan judul, “Penggunaan Metode Inkuiri dalam Perkuliahan Pengembangan Materi Ajar dan Pengaruhnya terhadap Hasil Kuliah di FKIP Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon.” B. Identifikasi Masalah Masalah pokok yang perlu diidentifikasi dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran. Beberapa ahli mengemukakan berbagai ragam metode pembelajaran. Suparman (1997: vii) menjelaskan bahwa ada tiga ragam metode pembelajaran yang dijelaskan dalam tiga bagian. Bagian kesatu dijelaskan tentang ragam metode pembelajaran berbagi informasi. Bagian kedua menjelaskan metode pembelajaran melalui pengalaman. Bagian ketiga menjelaskan metode pembelajaran pemecahan masalah. Dalam ketiga ragam metode pembelajaran tersebut dibagi menjadi metode-metode pembelajaran yang lebih spesifik. Dahlan (1990:9) mengemukakan bahwa ada beberapa rumpun metode mengajar yang dijelaskan dalam sebelas bagian. Bagian kesatu dijelaskan tentang hal-hal yang berkaitan dengan metode mengajar. Bagian kedua dijelaskan metode mengajar melawan dogmatis yaitu metodemetode mengajar sebagai alternatif. Bagian ketiga dijelaskan metode inkuiri (dari fakta
ke teori). Bagian keempat dijelaskan metode mengajar peningkatan kapasitas berpikir. Bagian kelima dijelaskan metode pengajaran nondiretif. Bagian keenam dijelaskan metode sinektik yaitu metode mengajar untuk mengembangkan kreativitas. Bagian ketujuh dijelaskan metode mengajar pertemuan kelas yaitu metode mengajar kesehatan mental melalui proses kelompok. Bagian kedelapan dijelaskan metode mengajar bermain peran yaitu suatu alternatif metode mengajar. Bagian kesembilan dijelaskan metode mengajar simulasi sosial yaitu permainan interaktif dan pendekatan lainnya. Bagian kesepuluh dijelaskan metode inkuiri sosial dan bagian kesebelas dijelaskan metode mengajar pengendalian diri melalui metode operan yaitu metode mengajar menata lingkungan sendiri. Metode pembelajaran yang disebutkan di atas amatlah banyak. Dalam penelitian ini, peneliti hanya akan membahas metode inkuiri. C. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah Dahlan (1990:9) mengemukakan bahwa ada dua metode inkuiri yaitu metode inkuiri (dari fakta ke teori) dan metode inkuiri sosial. Dalam penelitian ini penulis hanya akan membahas metode inkuiri (dari fakta ke teori). Dalam penelitian ini peneliti memilih metode inkuiri (dari fakta ke teori). Mahasiswa melakukan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut : Tahap Pertama Penyajian Masalah Tahap ini berisi penjelasan prosedur inkuiri dan mengemukakan masalah Tahap kedua Pengumpulan dan Verifikasi Data Pada tahap ini dilakukan pembuktian hakekat obyek dan kondisi juga dilakukan penyelidikan peristiwa situasi masalah. Tahap ketiga Mengadakan Eksperimen
69
DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Pada tahap ini dilakukan pemisahan variabel yang relevan dan membuat hipotesis juga mengetes hubungan sebab akibat. Tahap keempat Perumusan Penjelasan Pada tahap ini dilakukan penyusunan kaidah atau penjelasan. Tahap kelima Analisis Proses Inkuiri Pada tahap ini dilakukan analisis strategi dan mengembangkan inkuiri secara lebih efektif. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, dapat diajukan beberapa pertanyaan penelitian sebagai rumusan masalah sebagai berikut. a. Apakah dengan menggunakan metode inkuiri dalam perkuliahan pengembangan materi ajar dapat meningkatkan efektivitas perkuliahan? b. Apakah dengan menggunakan metode inkuiri dalam perkuliahan pengembangan materi ajar dapat meningkatkan hasil kuliah? D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan penggunaan metode inkuiri dalam perkuliahan pengembangan materi ajar untuk meningkatkan efektivitas perkuliahan. 2. Mendeskripsikan penggunaan metode inkuiri dalam perkuliahan pengembangan materi ajar untuk meningkatkan hasil kuliah. E. Manfaat Penelitian a. Sebagai pedoman bagi peneliti tentang bagaimana cara menggunakan metode inkuiri dalam perkuliahan pengembangan materi ajar untuk meningkatkan efektivitas perkuliahan dan hasil kuliah. b. Membantu meningkatkan kemampuan dosen dan mahasiswa Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon, FKIP
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia dan program studi yang lain tentang bagaimana cara menggunakan metode inkuiri dalam perkuliahan pengembangan materi ajar. F. Asumsi dan Hipotesis 1. Asumsi Asumsi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Metode inkuiri adalah konsep pembelajaran yang dapat diterapkan dalam perkuliahan pengembangan materi ajar. b. Metode inkuiri adalah metode pembelajaran untuk menolong mahasiswa mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan yang dibutuhkan dengan memberikan pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin tahu. c. Pengembangan materi ajar adalah mata kuliah yang sangat diperlukan oleh guru atau calon guru dalam proses pembelajaran. 2. Hipotesis Berdasarkan asumsi-asumsi di atas, dapat dirumuskan dua hipotesis penelitian yaitu hipotesis kerja sebagai berikut. a. Hipotesis kerja : 1) Dengan menggunakan metode inkuiri dalam perkuliahan pengembangan materi ajar dapat meningkatkan efektifitas proses perkuliahan. 2) Dengan menggunakan metode inkuiri dalam perkuliahan pengembangan materi ajar dapat meningkatkan hasil kuliah. G. Metode Penelitian “Metode penelitian adalah metode yang digunakan dalam suatu penelitian” (Muhadjir, 1996:3). Arikunto (1998:83) menjelaskan, eksperimen kuasi disebut juga eksperimen pura-pura atau eksperimen yang tidak sebenarnya. Dalam eksperimen kuasi tidak digunakan
70
DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
kelompok pembanding atau kelas kontrol. Sedangkan penelitian eksperimen yang sebenarnya terdapat kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas dengan menggunakan metode pembelajaran yang diujikan. Dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran inkuiri. Sedangkan kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran ceramah yaitu metode yang biasa digunakan dalam kuliah pada umumnya. Sedangkan setiap kelas harus mendapatkan pelayanan dan penggunaan metode yang sama. Dengan digunakannya metode penelitian eksperimen kuasi atau eksperimen pura-pura maka tidak ada kelas yang dirugikan. Dalam metode penelitian eksperimen kuasi ada tiga desain yaitu (1) one shot case study, (2) pre test and post test group design, dan (3) static group comparison. Dalam penelitian ini digunakan pre test and post test group design atau desain pretes dan postes. Di dalam desain ini tes dilakukan 2 kali yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Tes yang dilakukan sebelum eksperimen disebut pretes sedangkan tes sesudah eksprerimen disebut postes. Selisih hasil postes dengan hasil pretes diasumsikan merupakan pengaruh eksperimen atau hasil belajar. 1.Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data a. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes dan teknik observasi. Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data pengaruh eksperimen atau hasil belajar mahasiswa. Teknik observasi digunakan untuk mengumpulkan data efektivitas perkuliahan. Berikut ini dijelaskan teknikteknik pengumpulan data tersebut sebagai berikut. 1) Teknik Tes “Teknik tes adalah suatu pengukuran terhadap penguasaan
kemampuan-kemampuan tertentu yang merupakan tujuan pembelajaran. Tes merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran.Tes bukan sekedar alat penilaian, melainkan memainkan peranan penting dan menentukan hasil pembelajaran,” (Azis,1996:23). Pengukuran kemampuan sebelum dilakukan pembelajaran disebut pretes yang dilambangkan dengan O1 dan sesudah pembelajaran disebut postes yang dilambangkan dengan O2. “Pretes dan postes dilakukan dalam proses pembelajaran. Keduanya merupakan tes formatif yaitu tes yang dilakukan untuk menilai perkembangan siswa selama proses pembelajaran berlangsung,”(Nasution, 1982:100).”Pretes dan postes disebut sebagai penilaian produk yaitu penilaian terhadap hasil belajar untuk mengetahui tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran,” (Winkel, 1996:483). Azwar (1987:12) menjelaskan bahwa “Tes yang dilakukan dalam proses pembelajaran disebut tes prestasi yaitu tes untuk mengukur prestasi siswa. Hasilnya merupakan cerminan terhadap apa yang telah dicapai oleh siswa dalam pembelajaran.” Arikunto (1998:84) menjelaskan,“Perbedaan antara postes dan pretes diasumsikan merupakan pengaruh dari eksperimen.” Berdasarkan uraian di atas, penulis setuju terhadap pendapat Arikunto yang menyatakan bahwa selisih hasil postes dengan pretes diasumsikan merupakan pengaruh dari eksperimen. Perbedaan kedua tes tersebut adalah waktu pelaksanaan tesnya sedangkan soal dan subjeknya sama. 2) Teknik Observasi “Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan terhadap suatu hal secara langsung, teliti, dan sistematis,” (Nurgiyantoro, 2001:57) atau “… pengamatan dengan tujuan tertentu,” (Wardani, 2002:2.17). Berdasarkan kedua
71
DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung, teliti, dan sistematis untuk mencapai tujuan tertentu. Wardani (2002:2.18) menjelaskan bahwa berdasarkan cara kerjanya observasi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu observasi terbuka dan terfokus. Nurgiyantoro (2001:57) menyebutnya observasi tak bersruktur dan berstruktur. Wardani (2002:2.19) menjelaskan, “observasi terfokus adalah observasi secara khusus ditujukan untuk mengamati aspek-aspek tertentu dari pembelajaran,” Jenis observasi tersebut oleh Nurgiyantoro (2001:57) disebut observasi berstruktur yaitu “observasi yang dilakukan terhadap data yang sesuai dengan kerangka kerja. Data yang muncul yang tidak termasuk cakupan kerangka kerja tidak dicatat.” b. Teknik Pengolahan Data Data yang diperoleh dari tes berupa angka-angka, karena itu diolah secara statistik atau kuantitatif. Hasil olahannya digunakan untuk membuktikan hipotesis tentang pengaruh hasil belajar. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan berupa deskripsi tentang perilaku dan interaksi mahasiswa selama proses perkuliahan. Karena itu, data tersebut diolah secara uraian atau kualitatif untuk membuktikan hipotesis tentang keefektifan proses perkuliahan. Pengolahan data hasil penelitian eksperimen kuasi yang menggunakan desain pretes dan postes dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut, (Arikunto, 1998:300-301).
t
Md
x
2
d
N ( N 1) Keterangan: Md : mean dari deviasi (d) antara postes dan pretes
xd : perbedaan deviasi dengan mean deviasi N : banyaknya subjek df : atau db adalah N-1. Rumus yang digunakan untuk mencari mean dari deviasi (d) antara postes dan pretes adalah sebagai berikut.
M
d
d N
Setelah diketahui hasil eksperimen atau t selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel nilai t pada lampiran 2 ekor untuk menguji hipotesis atau untuk mengetahui tingkat signifikasi hasil eksperimen. Apabila nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel berarti hasil eksperimen tidak signifikan. Kesimpulannya adalah eksperimen tidak berpengaruh apa-apa terhadap subjek. Sebaliknya, apabila nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel berarti hasil eksperimen signifikan. Kesimpulannya adalah eksperimen sangat berpengaruh terhadap subjek. H. Populasi dan Sampel 1. Populasi “Populasi adalah keseluruhan subjek,”(Arikunto,1998:115). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon, FKIP Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang terdiri atas mahasiswa tingkat empat berjumlah 165 mahasiswa, mahasiswa tingkat tiga berjumlah 261 mahasiswa, mahasiswa tingkat dua berjumlah 193 mahasiswa, dan mahasiswa tingkat satu berjumlah 227 mahasiswa. Sedangkan mahasiswa yang sedang menyusun skripsi berjumlah 80 mahasiswa. Jumlah seluruh mahasiswa ada 926 mahasiswa. 2. Sampel Arikunto (1998:117) menjelaskan,” Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.” Sampel yang
72
DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
digunakan dalam penelitian ini adalah sampel purposive atau sampel bertujuan. Pengambilan sampel purposif dilakukan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut. Masalah yang diteliti adalah penggunaan metode inkuiri dalam perkuliahan pengembangan materi ajar. Perkuliahan pengembangan materi ajar adalah perkuliahan yang ada pada mahasiswa tingkat dua semester empat yang jumlahnya 9 kelas dan jumlah mahasiswa 193 orang. Mengingat ketersediaan tenaga dan waktu bagi peneliti, maka dalam penelitian ini penulis mengambil sampel 6 kelas yaitu kelas D, E, F, G, H, dan I dengan jumlah mahasiswa 120 orang. Jonathan Sarwono (2006:118) menjelaskan bahwa penentuan ukuran sampel yang dikembangkan oleh Isaac Michael dengan menggunakan pendekatan statistik untuk tingkat kesalahan 1%, 5%, dan 10% dapat dilakukan dengan melihat tabel 13.1. tentang Ketentuan Jumlah Sampel dengan Jumlah Populasi tertentu dengan Tingkat Kesalahan 1%, 5%, dan 10%. Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa penelitian dengan jumlah populasi 193 orang dengan sampel 120 orang, maka tingkat kesalahannya 5%. Pengambilan sampel tersebut dilakukan secara random melalui undian. Undian dilakukan dengan cara menuliskan semester empat kelas A sampai dengan semester empat kelas I pada lembaran kertas kecil lalu digulung. Kesembilan gulungan kertas kecil tersebut dikocok sampai beberapa lama dan dikeluarkan lima gulungan. Setelah dibuka, terlihat tulisan semester empat kelas D, E, F, G, H, dan I. Itu berarti mahasiswa semester empat kelas D, E, F, G, H, dan I diambil sebagai sampel. I. Fungsi Butir Indikator Departemen Pendidikan Nasional (2002b:13) menjelaskan, bahwa “Butirbutir indikator suatu kompetensi dasar
dapat dijadikan ukuran untuk menilai ketercapaian hasil pembelajaran siswa.” Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil kuliah mahasiswa adalah soal tes yang akan digunakan untuk pretes dan postes. Oleh karena itu, soal tes atau intrumen tes pengembangan materi ajar harus disusun berdasarkan indikator. Di dalam setiap butir indikator hasil perkuliahan pengembangan materi ajar terdapat dua aspek yang harus dipelajari oleh siswa. Aspek-aspek tersebut meliputi aspek kegiatan mahasiswa dan aspek materi ajar. Kedua aspek tersebut merupakan aspek yang hendak diukur ketercapaiannya berikut ciri-ciri perilakunya dan merupakan data yang hendak diteliti secara tepat atau data yang diinginkan. Oleh karena itu, setiap butir indikator hasil hasil perkuliahan pengembangan materi ajar telah memiliki validitas logis dan dapat dijadikan dasar untuk menyusun indikator soal tes. Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat dinyatakan bahwa butir-butir indikator hasil perkuliahan pengembangan materi ajar dapat dijadikan dasar untuk menyusun butir-butir indikator soal. J. Urutan Materi Kuliah dan Soal Tes Jumlah materi yang dipelajari oleh mahasiswa dalam setiap indikator hasil kuliah tidak sama. Dalam indikator kuliah pertama terdapat dua materi ajar yaitu proses penyusunan RPP-KTSP dan komponen-komponen RPP-KTSP. Dalam indikator kuliah kedua terdapat dua materi ajar yaitu materi ajar dan kegiatan belajar siswa sebagai unsur kompetensi dasar dan unsur indikator. Dalam indikator kuliah ketiga terdapat tiga materi ajar yaitu materi ajar, bahan ajar, dan perbedaan materi ajar dengan bahan ajar. Dalam indikator hasil kuliah keempat terdapat enam materi ajar yaitu kearifan lokal yang sesuai dengan materi ajar dalam kompetensi dasar dan indikator; pengintegrasian kearifan lokal ke dalam KD dan indikator sehingga menjadi KD dan Indikator KTSP;
73
DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
penentuan tema bahan ajar yang sesuai dengan kearifan lokal; penentuan sumbersumber belajar; penyusunan dan atau
pemilihan bahan ajar; pengujian ketepatan bahan ajar; dan pembuktian ketepatan bahan ajar.
Berdasarkan indikator materi ajar yang harus dikuasai oleh mahasiswa, maka disusunlah soal-soal tes sebagai alat ukur untuk menguji tingkat penguasaan mahasiswa sebagai berikut. No 1. 2.
7. 8.
Indikator Komponen RPP-KTSP Materi ajar dan kegiatan belajar siswa sebagai unsur KD dan unsur indikator. Perbedaan materi ajar dengan bahan ajar. Kearifan lokal yang sesuai dengan materi ajar dalam KD dan indikator Pengintegrasian kearifan lokal ke dalam KD dan indikator sehingga menjadi KD dan indikator KTSP Tema bahan ajar sesuai dengan kearifan lokal Sumber-sumber belajar Penyusunan bahan ajar
9.
Pengujian ketepatan bahan ajar
10.
Pembuktian ketepatan bahan ajar
3 4. 5.
6.
K. Dasar-Dasar Pengolahan Hasil Validasi Dalam mengolah butir soal diperlukan distribusi skor butir soal dan skor tes. Azwar (1987:137) menjelaskan, bahwa “Distribusi skor tes adalah distribusi angka-angka dari jawaban benar setiap subjek. Distribusi butir soal jenis tes uraian sangat bergantung pada tingkat kesukarannya. Tingkat kesukaran setiap soal tes tidak sama. Soal nomor 1, 2, 3, 4, 6, dan 7 adalah soal yang mudah. Soal-soal ini tidak perlu menggunakan pemikiran yang mendalam. Mahasiswa hanya membaca dengan teliti dan berpikir dengan sederhana saja, maka jawaban soal tersebut sudah ditemukan. Oleh karena itu, skor
Soal tes Tuliskan komponen-komponen RPP-KTSP Tuiskan materi ajar dan kegiatan belajar siswa yang terdapat dalam KD dan indikator RPP-KTSP. Jelaskan perbedaan materi ajar dengan bahan ajar. Tentukan kearifan lokal yang sesuai dengan materi ajar dalam KD dan indikator Integrasikan kearifan lokal tersebut ke dalam KD dan indikator sehingga menjadi KD dan indikator KTSP Tentukan tema bahan ajar sesuai dengan kearifan lokal Tentukan sumber-sumber belajarnya. Berdasarkan tema bahan ajar tersebut susunlah bahan ajarnya Susunlah pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan indikator untuk menguji ketepatan bahan ajar Jawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut untuk membuktikan ketepatan bahan ajar. tertinggi untuk soal-soal tersebut adalah 5. Jadi jumlah skor tertinggi keenam soal tersebut adalah 5 x 6 soal sama dengan 30. Soal nomor 5 membutuhkan jawaban agak rumit yaitu mahasiswa harus mampu menggabungkan dua frasa yaitu frasa pertama adalah kompetensi dasar dan indikator. Sedangkan frase kedua adalah kearifan lokal yang akan diintegrasikan atau digabungkan ke dalam kompetensi dasar dan indikator. Oleh karena itu, skor tertinggi untuk soal nomor 5 adalah 10 sedangkan soal nomor 8, 9, dan 10 adalah soal yang membutuhkan pengertian yang mendalam, pemikiran yang cerdas, dan keluasan wawasan mahasiswa sebagai calon guru bahasa Indonesia. Oleh karena
74
DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
itu, skor tertinggi untuk ketiga soal tersebut adalah 20. Jadi jumlah skor ketiga soal itu adalah 3 x 20 = 60. Jumlah seluruh skor adalah 30 + 10 + 60 = 100. L. Pelaksanaan Pretes Pengembangan Materi Ajar Kegiatan pretes kepada mahasiswa semester empat kelas D, E, F, G, H, dan I dilaksanakan sebelum kegiatan perkuliahan pengembangan materi ajar dimulai. Dalam pelaksanaan pretes setiap mahasiswa diberikan sebuah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (RPP-KTSP) dan tugas-tugas yang harus dikerjakan. 1. Tugas-tugas Mahasiswa 1. Menuliskan kompenen-komponen RPP-KTSP. 2. Menuliskan materi ajar dan kegiatan belajar siswa terdapat dalam kompetensi dasar dan indikator dalam RPP-KTSP.
3. Menjelaskan perbedaan antara materi ajar dalam kompetensi dasar dan indikator dengan bahan ajar dalam RPP-KTSP. 4. Menentukan kearifan lokal yang sesuai dengan materi ajar dalam KD dan indikator. 5. Mengintegrasikan kearifan lokal tersebut ke dalam KD dan indikator sehingga menjadi KD dan indikator KTSP. 6. Menentukan tema bahan ajar yang sesuai dengan kearifan lokal. 7. Menentukan sumber belajarnya. 8. Menyusun bahan ajar berdasarkan tema. 9. Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan indikator untuk menguji ketepatan bahan ajar. 10. Menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut untuk membuktikan bahwa bahan ajar tersebut tepat.
Lembar kerja mahasiswa tersebut dikumpulkan dan dinilai untuk diperoleh hasil pretes. Berikut ini disajikan tabel hasil pretes mata kuliah pengembangan materi ajar.
NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Tabel 4.1 Hasil Pretes Pengembangan Materi Ajar NAMA SKOR ANGKA MAHASISWA PRE TEST MUTU Mugi syafii 38 0 Umi Dzikiriyah 34 0 Nur Aripin 38 0 Nur azizah 38 0 Kartinih 34 0 Astri Syaumi 38 0 Aef Ahmad S. 25 0 M. Tharekat 30 0 Liyanawati 30 0 Nina Oktaviani 28 0 Afnita Puspitasari 34 0 Fardu Al Imam 38 0 Lisyati 38 0 M. Miftah Rachmat 38 0 Akhmad Al Rosid Faisal 28 0 Dedi Firmanto 34 0
HURUF MUTU E E E E E E E E E E E E E E E E
75
DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59
Hesti Susanti Linda Anis Setiawati Andini Dwi Octaviani Iqbal Khamli Hendrik Alim Abdurahman Shohibul Anwar Heri Heryanto Siska Eryani Angga Juniawan Ogi Hendrayana Rosi Misyana Fajru Rohmah Khasan Bisri Cep Nadi Riverda Pratiwi Noer Indah Sari Wiyogo Pornomo Sukawati Devi Indri Friyanti Yulfi Yatin Masruhah Anton Hidayat Siti Nur Khasanah Riska Rosdiana Euis Pujiastuti Linda Lestari Desi Krisnawati Vinanthy M. Maya Mustika Sari Diki Hermawan Rahmi Susan Andes Dilla Adria Ryan Hardiyanto I Indri Yanti Sutan Hadinata Abdul Somad Tantria Fajrin Anah Nopianah Rizky Yuliani Yanwari Indri Apriati
34 20 34 20 28 34 38 34 30 25 30 34 34 38 28 30 30 30 34 38 34 38 28 30 30 28 34 30 38 34 28 38 34 38 26 34 38 28 35 34 26 34 32
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E
76
DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102
Rohvini Erlinah Adi Supriyadi Mahrizal Januar Rizal FadilRamahan Nurul Eka Ningsih Melinda Abdul Manaf Iis Kristiyana Dinda Permatasari Susi Susanti Daniti Ida Rohidah Ayu Permata Dewi Khumaeroh Susanti Vivit Citra Veronika Ulfa Nurmayanti Cariya Syarifuddin Ali H Arif Rahmanudin Tia Setiawati Roaeti Wulan agustiani Susanti Nur Azizah Dede Zulfahmi Nuelaelah Diyana Aam Amaliyah Siti Solihat Mimasari Aprilini Zakiyatul Miskiyah Fadhilah Mustika Sari Afinda Risa Maulida Gita Rhoma Dani Tumanengsih Dina Rosyana Herdiva Daim Riza Ummami Hadiyanto Fatimatuzzahro Ahmad Dimyati Lingga Dea Ningtias
28 38 36 34 38 26 28 38 26 34 36 36 34 20 34 34 30 28 26 30 34 26 34 34 26 30 36 28 38 20 30 38 38 30 30 28 38 38 34 30 30 26 38
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E
77
DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
103 Korib 104 Vita Juluanah 105 Nungky Ekasaputri 106 Novia Indriani 107 Nandri Kusuma 108 Tri Ismariyanti 109 Pipit Indrianto 110 Winda Nur Novianti 111 Dhita Febriani 112 Maretha Yholanda 113 Ulfiyanti 114 Dian Anggraeni 115 Endang Retno Ningrum 116 Zaenal Abidin 117 Yana Nurjanah 118 Moh Bayu Hariri 119 Ahmad Taufik 120 Rijal Fauzan JUMLAH RATA-RATA M. Perencanaan dan Pelaksanaan Perkuliahan Pengembangan Materi Ajar melalui Penggunaan Metode Inkuiri 1. Perencanaan Perkuliahan Perkuliahan pengembangan materi ajar dengan menggunakan metode inkuiri direncanakan 12 kali perkuliahan dengan 2 kali ujian yaitu ujian tengah semester (UTS) sebagai tes diagnostik dan ujian akhir semester (UAS) sebagai kegiatan postes. Dalam 12 kali perkuliahan tersebut dibagi menjadi 2 tahapan yaitu tahapan pertama sebelum UTS yang dilaksanakan dimulai awal bulan Maret sampai dengan akhir bulan April 2013. Tahapan kedua yaitu sebelum UAS yang dilaksanakan awal bulan Mei sampai dengan akhir bulan Juni 2013. Kegiatan perkulihan dilakukan dengan menggunakan metode inkuiri. Perkuliahan tahapan pertama sebelum UTS mahasiswa ditugasi bekerjasama dalam kelompok yang beranggotakan 3-4 orang.
29 26 29 26 25 38 26 27 25 38 38 25 26 24 38 25 25 38 3785 31.54
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
E E E E E E E E E E E E E E E E E E
0
E
Mereka bekerjasama melakukan berbagai kegiatan sesuai dengan tahapan-tahapan inkuiri. Sedangkan dalam tahapan kedua mahasiswa dilatih mendalami materimateri perkuliahan pengembangan materi ajar melalui tugas-tugas menganalisis KDKD dan indikator-indikator dari Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/M.Ts. Melalui kedua tahapan tersebut diharapkan mahasiswa yang menjadi sampel memiliki keterampilan dan pengetahuan pengembangan materi ajar yang mumpuni, serta memiliki sikap professional sebagai seorang guru dalam mengembangkan materi ajar. 2. Pelaksanaan Perkuliahan sebelum UTS Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam perencanaan perkuliahan di atas bahwa perkuliahan pertama mahasiswa disajikan dua masalah yaitu masalah pertama proses penyusunan RPP-KTSP dan mengidentifikasi komponen-
78
DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
komponen RPP-KTSP. Masalah kedua menganalisis materi ajar dan kegiatan belajar siswa sebagai unsur kompetensi dasar dan unsur indikator. II. Pelaksanaan Perkuliahan Tahap Kedua sebelum UAS Berikut ini disajikan pelaksanaan perkuliahan pengembangan materi ajar tahap kedua sebelum UAS dengan menggunakan metode inkuiri dengan tahapan-tahapan sebagai berikut. Tahap Pertama: Penyajian Masalah Dalam perencanaan perkuliahan tahap kedua sebelum UAS mahasiswa dalam kelompok diberikan latihan untuk menganalisis materi ajar yang terdapat dalam Standar Kompetensi Mata Pelajaran bahasa dan Sastra Indonesia SMP/M.Ts. dengan cara setiap kelompok dari kelas D, E, F, G, dan H diberikan satu kompetensi dasar berikut indikatornya. Kegiatan Inti Tahap kedua: Pengumpulan dan Verifikasi Data Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap pertama. Pada tahap ini setiap kelompok ditugasi menganalisis satu kompetensi dasar berikut indikatorindikatornya yang berbeda. Kelompok satu dari kelas D, E, F, G, dan H diberi tugas menganalisis kompetensi dasar dan indikator sebagai berikut. Kompetensi Dasar: Membaca ekstensif dan menyimpulkan masalah utama Indikator: • Mampu menemukan satu topik yang sama dari berbagai media • Mampu menemukan masalah utama dari tiap artikel • Mampu menyimpulkan persamaan masalah utama dari semua artikel Tahap Ketiga: Melakukan Penemuan Pada tahap ini mahasiswa ditugasi untuk menganalisis kompetensi dasar berikut indikatornya dengan bekarjasama dengan saling mempercayai, menghargai,
dan membantu dalam mengerjakan perintah-perintah di bawah ini. 1.
Tuliskan kompenen-komponen RPPKTSP! 2. Tuliskan materi ajar dan kegiatan belajar siswa terdapat dalam kompetensi dasar dan indikator tersebut! 3. Jelaskan perbedaan antara materi ajar dalam kompetensi dasar dan indikator dengan bahan ajar dalam RPP-KTSP! 4. Tentukan kearifan lokal yang sesuai dengan materi ajar dalam KD dan indikator! 5. Integrasikan kearifan lokal tersebut ke dalam KD dan indikator sehingga menjadi KD dan indikator KTSP! 6. Tentukan tema bahan ajar yang sesuai dengan kearifan lokal! 7. Tentukan sumber belajarnya! 8. Berdasarkan tema tersebut susunlah bahan ajarnya! 9. Susunlah pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan indikator untuk menguji ketepatan bahan ajar! 10. Jawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut untuk membuktikan bahwa bahan ajar tersebut tepat! Tahap Keempat: Merumuskan Penjelasan Pada tahap ini mahasiswa ditugasi merumuskan temuan-temuannya untuk disusun sebagai suatu teori. Mahasiswa dengan bimbingan penulis mencoba merumuskan temuan-temuan tersebut menjadi sebuah teori. Teori-teori tersebut sebagai berikut. Bahwa 1) komponenkomponen RPP-KTSP adalah kompetensi dasar, indikator, materi pokok, sumber belajar, bahan ajar, kegiatan belajar siswa, alat tes, dan yang lainnya; 2) dalam kompetensi dasar dan indikator terdapat kegiatan belajar siswa dan materi ajar; 3) materi ajar terdapat dalam komptensi dasar dan indikator sedangkan bahan ajar harus disusun sendiri oleh guru atau dapat diambil dari berbagai sumber belajar; 4)
79
DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
kearifan lokal adalah kekhasan kondisi daerah dan potensi masyarakat; keunggulan sekolah; dan pengalaman siswa; 5) kearifan lokal yang diintegrasikan ke dalam kompetensi dasar dan indikator Standar Kompetensi akan mengubah menjadi kompetensi dasar dan indikator KTSP; 6) tema bahan ajar harus sesuai dengan kearifan lokal yang dipilihnya; 7) sumber-sumber belajar berupa media cetak, media elektronik, atau narasumber; serta 8) bahan ajar baik berupa teks atau nonteks disusun oleh guru atau guru memilih dari sumber belajar; 9) pertanyaan-pertanyaan yang disusun sesuai dengan bunyi indikator untuk menguji ketepatan bahan ajar; dan 10) menjawab pertanyaan-pertanyaan untuk membuktikan ketepatan bahan ajar. Kegiatan penutup Tahap Kelima: Mengadakan Analisis Tahap kelima merupakan tahap analisis yaitu setiap kelompok melaporkan di depan kelas seluruh hasil kuliahnya. Kelompok yang lain ditugasi untuk
NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
menganalisis dan memberikan tanggapan dengan cara memberikan pertanyaan, pendapat, saran, masukan, atau yang lainnya. Selain itu, sebagai kegiatan penutup mahasiswa ditugasi menganalisis proses inkuiri yang baru saja dilakukannya untuk mencari dan menemukan kekurangan-kekurangan pada setiap tahapan proses inkuiri serta menentukan solusi untuk mengatasinya. III. Pelaksanaan Ujian Akhir Semester Perkuliahan pengembangan materi ajar dengan menggunakan metode inkuiri direncanakan dan telah dilaksanakan 12 kali perkuliahan. Dalam perencanaan dan pelaksanaan 12 kali perkuliahan tersebut dibagi menjadi 2 tahapan yaitu tahapan pertama sebelum UTS yang dilaksanakan dimulai awal bulan Maret sampai dengan akhir bulan April 2013. Tahapan kedua yaitu sebelum UAS yang dilaksanakan awal bulan Mei sampai dengan akhir bulan Juni 2013.
Adapun hasil ujian akhir semester tersebut tercantum dalam tabel 4.2 di bawah ini. Tabel 4.2 Hasil Ujian Akhir Semester Pengembangan Materi Ajar NAMA HASIL ANGKA HURUF MAHASISWA UAS MUTU MUTU Mugi syafii 4 A 90 Umi Dzikiriyah 4 A 90 Nur Aripin 4 A 100 Nur azizah 4 A 90 Kartinih 4 A 100 Astri Syaumi 4 A 100 Aef Ahmad S. 4 A 90 M. Tharekat 4 A 90 Liyanawati 4 A 100 Nina Oktaviani 4 A 90 Afnita Puspitasari 4 A 100 Fardu Al Imam 4 A 90 Lisyati 4 A 90 M. Miftah Rachmat 4 A 90 Akhmad Al Rosid Faisal 4 A 100
80
DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58
Dedi Firmanto Hesti Susanti Linda Anis Setiawati Andini Dwi Octaviani Iqbal Khamli Hendrik Alim Abdurahman Shohibul Anwar Heri Heryanto Siska Eryani Angga Juniawan Ogi Hendrayana Rosi Misyana Fajru Rohmah Khasan Bisri Cep Nadi Riverda Pratiwi Noer Indah Sari Wiyogo Pornomo Sukawati Devi Indri Friyanti Yulfi Yatin Masruhah Anton Hidayat Siti Nur Khasanah Riska Rosdiana Euis Pujiastuti Linda Lestari Desi Krisnawati Vinanthy M. Maya Mustika Sari Diki Hermawan Rahmi Susan Andes Dilla Adria Ryan Hardiyanto I Indri Yanti Sutan Hadinata Abdul Somad Tantria Fajrin Anah Nopianah Rizky Yuliani Yanwari
90 100 90 100 100 90 90 90 90 100 90 100 100 90 90 90 90 100 92 100 100 100 95 90 90 90 90 98 90 90 100 90 90 92 100 90 90 90 100 100 90 92 90
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
81
DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101
Indri Apriati Rohvini Erlinah Adi Supriyadi Mahrizal Januar Rizal FadilRamahan Nurul Eka Ningsih Melinda Abdul Manaf Iis Kristiyana Dinda Permatasari Susi Susanti Daniti Ida Rohidah Ayu Permata Dewi Khumaeroh Susanti Vivit Citra Veronika Ulfa Nurmayanti Cariya Syarifuddin Ali H Arif Rahmanudin Tia Setiawati Roaeti Wulan agustiani Susanti Nur Azizah Dede Zulfahmi Nuelaelah Diyana Aam Amaliyah Siti Solihat Mimasari Aprilini Zakiyatul Miskiyah Fadhilah Mustika Sari Afinda Risa Maulida Gita Rhoma Dani Tumanengsih Dina Rosyana Herdiva Daim Riza Ummami Hadiyanto Fatimatuzzahro Ahmad Dimyati
100 90 100 90 90 90 100 100 95 90 100 92 100 100 90 92 90 90 100 92 90 90 100 90 90 95 92 92 90 92 100 100 90 90 100 92 95 90 90 92 90 100 90
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
82
DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
102 Lingga Dea Ningtias 103 Korib 104 Vita Juluanah 105 Nungky Ekasaputri 106 Novia Indriani 107 Nandri Kusuma 108 Tri Ismariyanti 109 Pipit Indrianto 110 Winda Nur Novianti 111 Dhita Febriani 112 Maretha Yholanda 113 Ulfiyanti 114 Dian Anggraeni 115 Endang Retno Ningrum 116 Zaenal Abidin 117 Yana Nurjanah 118 Moh Bayu Hariri 119 Ahmad Taufik 120 Rijal Fauzan JUMLAH RATA-RATA
100 90 90 95 93 93 38 26 27 25 38 38 25 26 24 38 25 25 38 9380 93.80
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
4
A
N. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN a. Deskripsi Data Kuantitatif Data kuantitatif diambil dari hasil pretes dan hasil ujian akhir semester (UAS) sebagai data postes. Adapun data hasil pretes dan postes dideskripsikan sebagai berikut. Tabel 4.3 Data Skor Pretes dan Postes NAMA SKOR SKOR POST NO. MAHASISWA PRE TEST TEST 1 Mugi syafii 38 90 2 Umi Dzikiriyah 34 90 3 Nur Aripin 38 100 4 Nur azizah 38 90 5 Kartinih 34 100 6 Astri Syaumi 38 100 7 Aef Ahmad S. 25 90 8 M. Tharekat 30 90 9 Liyanawati 30 100 10 Nina Oktaviani 28 90 11 Afnita Puspitasari 34 100 12 Fardu Al Imam 38 90 13 Lisyati 38 90 14 M. Miftah Rachmat 38 90
83
DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57
Akhmad Al Rosid Faisal Dedi Firmanto Hesti Susanti Linda Anis Setiawati Andini Dwi Octaviani Iqbal Khamli Hendrik Alim Abdurahman Shohibul Anwar Heri Heryanto Siska Eryani Angga Juniawan Ogi Hendrayana Rosi Misyana Fajru Rohmah Khasan Bisri Cep Nadi Riverda Pratiwi Noer Indah Sari Wiyogo Pornomo Sukawati Devi Indri Friyanti Yulfi Yatin Masruhah Anton Hidayat Siti Nur Khasanah Riska Rosdiana Euis Pujiastuti Linda Lestari Desi Krisnawati Vinanthy M. Maya Mustika Sari Diki Hermawan Rahmi Susan Andes Dilla Adria Ryan Hardiyanto I Indri Yanti Sutan Hadinata Abdul Somad Tantria Fajrin Anah Nopianah Rizky Yuliani
28 34 34 20 34 20 28 34 38 34 30 25 30 34 34 38 28 30 30 30 34 38 34 38 28 30 30 28 34 30 38 34 28 38 34 38 26 34 38 28 35 34 26
100 90 100 90 100 100 90 90 90 90 100 90 100 100 90 90 90 90 100 92 100 100 100 95 90 90 90 90 98 90 90 100 90 90 92 100 90 90 90 100 100 90 92
84
DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
Yanwari Indri Apriati Rohvini Erlinah Adi Supriyadi Mahrizal Januar Rizal FadilRamahan Nurul Eka Ningsih Melinda Abdul Manaf Iis Kristiyana Dinda Permatasari Susi Susanti Daniti Ida Rohidah Ayu Permata Dewi Khumaeroh Susanti Vivit Citra Veronika Ulfa Nurmayanti Cariya Syarifuddin Ali H Arif Rahmanudin Tia Setiawati Roaeti Wulan agustiani Susanti Nur Azizah Dede Zulfahmi Nuelaelah Diyana Aam Amaliyah Siti Solihat Mimasari Aprilini Zakiyatul Miskiyah Fadhilah Mustika Sari Afinda Risa Maulida Gita Rhoma Dani Tumanengsih Dina Rosyana Herdiva Daim Riza Ummami Hadiyanto Fatimatuzzahro
34 32 28 38 36 34 38 26 28 38 26 34 36 36 34 20 34 34 30 28 26 30 34 26 34 34 26 30 36 28 38 20 30 38 38 30 30 28 38 38 34 30 30
90 100 90 100 90 90 90 100 100 95 90 100 92 100 100 90 92 90 90 100 92 90 90 100 90 90 95 92 92 90 92 100 100 90 90 100 92 95 90 90 92 90 100
85
DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 N=120
Ahmad Dimyati Lingga Dea Ningtias Korib Vita Juluanah Nungky Ekasaputri Novia Indriani Nandri Kusuma Tri Ismariyanti Pipit Indrianto Winda Nur Novianti Dhita Febriani Maretha Yholanda Ulfiyanti Dian Anggraeni Endang Retno Ningrum Zaenal Abidin Yana Nurjanah Moh Bayu Hariri Ahmad Taufik Rijal Fauzan RATA-RATA
Penelitian ini menggunakan desain pretes dan postes, dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
Md
t
x
2
d
N ( N 1) = = =
, ,
(
, ,
,
− )
√ , , = , = .
Dengan t0.05 harga t=1,90 t hitung > t tabel =signifikan Apabila nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel berarti hasil eksperimen
26 38 29 26 29 26 25 38 26 27 25 38 38 25 26 24 38 25 25 38 32.19
90 100 90 90 95 93 93 95 95 90 95 90 93 93 90 90 100 90 90 95 93.8
tidak signifikan. Kesimpulannya adalah eksperimen tidak berpengaruh apa-apa terhadap subjek. Sebaliknya, apabila nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel berarti hasil eksperimen signifikan. Kesimpulan penelitian ini adalah eksperimen sangat berpengaruh terhadap subjek. O. Simpulan dan Saran Hasil pengolahan data eksperimen secara kuantitatif menunjukkan bahwa nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel, ini berarti hasil eksperimen signifikan. Kesimpulannya adalah eksperimen sangat berpengaruh terhadap subjek. Diharapkan agar teman-teman dosen FKIP Unswagati Cirebon dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai motivator untuk melakukan penelitian sesuai dengan mata kuliah yang diampunya. Dalam melaksanakan perkuliahan diharapkan menggunakan metode pembelajaran yang mendorong para mahasiswa untuk aktif menemukan
86
DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
pengetahuan yang dipelajarinya dan mampu memanfaatkannya dalam kehidupan nyata. PUSTAKA RUJUKAN Arikunto, S. (1996). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Bumi Aksara. Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Rineka Cipta. Azies, F. dan Alwasilah, Ch. (1996). Pengajaran Bahasa komunikatif, Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosda Karya. Azwar, S. (1987). Tes Pretasi, Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta: Liberty. Dahlan, M. (1990). Model-model Mengajar, Beberapa Alternatif Interaksi Belajar Mengajar. Bandung: Diponegoro. Departemen Pendidikan Nasional. (2003d). Standar kompetensi Mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah. Jakarta: Depdiknas. Departemen Pendidikan Nasional. (2003e). Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Ditendik Deporter, B dan Henarchi, M. (2000). Quantum Learning. Bandung: Kaifa. Muhadjir, N. (1996). Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin. Moesa, M. (1982). Gagasan Baru dalam Pendidikan. Jakarta: Mutiara. Munir,B.(2001). Dinamika Kelompok. Jakarta: Universitas Sriwijaya. Nurgiyantoro, B. (2001). Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.
87