UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKN MATERI LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA DAN SUSUNAN PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT DENGAN METODE PETA KONSEP BERGAMBAR SISWA KELAS IV MI MA’ARIF GARONGAN, PANJATAN, KULON PROGO TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI Diajukan Kepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam NegeriSunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh GelarSarjana Strata Satu Pendidikan Islam
Disusun Oleh: Suprapmi NIM 13485234
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2014
MOTTO
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.(Q.S Alam Nayrah ayat 5 dan 6) 1
1
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang : Karya Toha Putra,1971), hlm 1073
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
Prodi PGMI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
vi
ABSTRAK
Suprapmi, “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar PKn Materi LembagaLembaga Negara dan Susunan Pemerintahan Tingkat Pusat dengan Metode Peta Konsep Bergambar di Kelas IV MI Ma’arif Garongan Kecamatan Panjatan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2013/2014”. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014. Dalam pembelajaran PKn, siswa harus dilibatkan secara mental, fisik, dan sosial untuk membuktikan kebenaran tentang penerapan metode peta konsep bergambar dapat berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Di MI Ma’arif Garongan dalam proses pembelajaran melibatkan siswa, dan guru masih menjadi pusat pembelajaran di kelas sehingga berpengaruh pada prestasi siswa dalam belajar. Untuk mengatasi masalah tersebut, hal yang perlu dilakukan yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran yang menuntut siswa untuk aktif, berani mengemukakan pendapat dan mencoba, salah satuanya adalah metode pembelajaran peta konsep bergambar. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimana penerapan metode peta konsep pada pembelajaran PKn materi lembaga-lembaga negara dan susunan pemerintahan tingkat pusat siswa kelas IV MI Ma’arif Garongan Panjatan Kulon Progo, (2) bagaimana peningkatan prestasi belajar siswa kelas IV MI Ma’arif Garongan Panjatan Kulon Progo pada pelajaran PKn materi lembagalembaga negara dan susunan pemerintahan tingkat pusat. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, yang masing-masing siklus terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Data yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi: prestasi belajar siswa yang diambil dari pemberian soal pre-tes dan post test pada setiap siklus, hasil wawancara dengan siswa untuk memberikan masukan tentang jalannya proses penelitian. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah adanya peningkatan prestasi belajar PKn siswa yaitu meningkatnya prestasi siswa di atas KKM 70 yang mencapai 100% dari jumlah siswa kelas IV MI Ma’arif Garongan. Hasil pengamatan dengan Metode Peta Konsep Bergambar dengan beberapa tahapan yaitu pemberian pre-tes I, pembelajaran dengan metode peta konsep bergambar, post tes I, refleksi, pre tes II, pembelajaran dengan metode peta konsep bergambar, post tes II, refleksi. Hasil penelitian pada siklus I menunjukkkan angka peningkatan nilai 11,1%, pada siklus II menunjukkan peningkatan 44,5 %. Kata Kunci: Keadaan MI Ma’arif Garongan, metode peta konsep bergambar, meningkatnya prestasi belajar.
vii
KATA PENGANTAR
��اﻟﺮ ِﺣ ْﻲ اﻟﺮ ْﺣ َﻤ ِﻦ ﱠ اﻟﻠﻢ ﱠ ِ ِﺑ ْﺴ ِﻢ
ﺎء ِ ِ ُ ا َ ْﻟ َﺣ ْﻣد ِ ف اْﻻَ ْﻧ ِﺑ َﯾ ّ َ َواﻟ.ب ْاﻟ َﻌﺎﻟَ ِﻣﯾ َْن ِ ﻠﻰ أ َ ْﺷ َر ِ ّ � َر َ ﺻﻼَة ُ َواﻟﺳـﱠﻼَ ُم َﻋ .ﺻ َﺣﺎ ِﺑ ِﮫ أ َ ْﺟ َﻣ ِﻌﯾ َْن ْ َ ﻠﻰ ا َ ِﻟ ِﮫ َوأ َ ﺳ ِﻠﯾ َْن َ َو ْاﻟ ُﻣ ْر َ ﺳ ِﯾّ ِد ﻧَﺎ ﷴَُﱠٍ َو َﻋ Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah yang telah memberi taufik, hidayah dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat serta salam tercurah kepada Nabi Agung Muhammad SAW juga keluarganya serta semua orang yang meniti jalannya. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, karya tulis ini belum dapat terwujud. Oleh karena itu tidak berlebihan
penulis
menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada: 1. Prof. Dr.H. Harumni, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta beserta staf-stafnya, yang telah membantu penulis dalam menjalani studi program Sarjana Strata Satu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. 2. Drs. H. Jamroh Latief, M.Si dan Dr. Imam Machali selaku ketua dan sekretaris pengelola program Peningkatan Kualifikasi S1 Guru MI dan PAI melalui Dual Mode System pada LPTK Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
viii
3. Andi Prastowo, S.Pd.I, M.Pd, selaku pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu, mencurahkan pikiran, mengarahkan serta memberikan petunjuk dalam penulisan skripsi ini dengan penuh keikhlasan. 4. Lisdiyati, S.Pd.I selaku Kepala Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Garongan Panjatan Kulon Progo, yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian dan membantu dalam melengkapi data yang penulis perlukan. 5. Bapak dan Ibu guru Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Garongan Panjatan Kulon Progo atas bantuan yang diberikan. 6. Segenap Dosen dan Karyawan yang ada di lingkungan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta atas didikan, perhatian, pelayanan, serta sikap ramah dan bersahabat yang telah diberikan. 7. Para sahabat dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan yang telah berbuat banyak membantu penulis dalam menyusun skripsi ini. Penulis sangat menyadari, bahwa skripsi ini masih jauh dalam kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan. Semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi semua pembaca pada umumnya. Kulon Progo, 20 Juni 2014 Penyusun
Suprapmi NIM 13485234
ix
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .........................................................................................
i
SURAT PERNYATAAN ..................................................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................
iv
HALAMAN MOTTO .......................................................................................
v
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................
vi
HALAMAN ABSTRAK ...................................................................................
vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................
viii
DAFTAR ISI .....................................................................................................
x
DAFTAR TABEL .............................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................
xiii
DAFTAR GRAFIK ...........................................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................
xv
BAB I.
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................
1
B. Rumusan Masalah .......................................................................
4
C. Tujuan Penelitian .........................................................................
5
D. Kajian Pustaka ............................................................................
5
E. Landasan Teori ...........................................................................
8
F. Hipotesis ......................................................................................
19
G. Indikator Keberhasilan ..............................................................
19
x
H. Metode Penelitian ........................................................................
20
I. Sistematika Pembahasan ............................................................
31
BAB II. GAMBARAN UMUM MADRASAH IBTIDAIYAH MA`ARIF GARONGAN PANJATAN KULON PROGO A. Letak Geografis MI Ma`arif Garongan ....................................
32
B. Sejarah Singkat Berdirinya MI Ma`arif Garongan .................
33
C. Dasar dan Tujuan Pendidikan MI Ma`arif Garongan ............
34
D. Struktur Organisasi MI Ma`arif Garongan .............................
36
E. Keadaan Guru,Siswa, dan Karyawan MI Ma`arif Garongan.
39
F. Keadaan Sarana dan Prasarana MI Ma`arif Garongan .........
43
G. Keunikan dan prestasi MI Ma`arif Garongan .........................
44
BAB III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Pra Tindakan ..............................................................
46
B. Penerapan Peta Konsep Bergambar Dalam Pembelajaran PKn
Kelas IV MI Ma’arif Garongan Kulon Progo ..............
48
C. Pembahasan Hasil Analisis Data ...............................................
60
BAB IV. PENUTUP A. Kesimpulan...................................................................................
64
B. Saran..............................................................................................
65
C. Kata Penutup................................................................................
67
DAFTAR PUSTAKA
............................................................................
69
LAMPIRAN- LAMPIRAN ..............................................................................
70
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Keadaan Guru MI Ma’arif Garongan .............................................
39
Tabel 1.2 Jumlah Siswa Perkelas 3 Tahun Terakhir .....................................
40
Tabel 1.3. Jumlah Siswa Lulus Dan Melanjutkan 2 Tahun Terakhir ..............
42
Tabel 1.4. Nilai Rata-Rata Ujian 3 Mata Pelajaran 2 Tahun Terakhir ...........
42
Tabel 1.5. Data Sarana Dan Prasarana Tahun 2013/2014 ...............................
43
Tabel I. 6 Prestasi Yang Di Peroleh 3 Tahun Terakhir ...................................
44
Tabel I. 7 Kegiatan Ekstra Kurikuler ..............................................................
45
Tabel II.1 Nilai Pra Siklus ..............................................................................
47
Tabel II.2 Distribusi Frekuensi Pra Siklus ......................................................
47
Tabel II.3 Nilai pre-test siklus I.......................................................................
50
Tabel II.4 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Pada Pre-test Siklus I ...
51
Tabel II.5 Nilai Post-Test Siklus I ..................................................................
52
Tabel II.6 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Pada Post-test Siklus I ..
52
Tabel II.7 Data Hasil Pre-Test Dan Post Test Pada Uji Coba I ......................
53
Tabel II.8 Catatan Dan Rencana Perbaikan Pada Uji Coba I .........................
54
Tabel II.9 Nilai Pre-Test Siklus II ..................................................................
56
Tabel II.10 Tabel Distribusi Frekuensi Pre-Test Siklus II ...............................
56
Tabel II.11 Nilai Post-Test Siklus II ................................................................
58
Tabel II.12 Post-Test Siklus II .........................................................................
58
Tabel II.13 Prosentase Hasil Belajar Siswa Dari Soal Tes Pada Siklus I Dan II....................................................................................................
xii
61
DAFTAR GAMBAR
Gambar
I. 1 Struktur Organisasi MI Ma,arif Garongan........................................
xiii
36
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1 Histogram Prestasi Belajar PKn Sebelum Siklus .............................
70
Grafik 2 Histogram Prestasi Belajar Pre-Test PKn Siklus I ............................
51
Grafik 3 Histogram Prestasi Belajar Post-Test PKn Siklus I ...........................
53
Grafik 4 Histogram Prestasi Belajar Pre-Test PKn Siklus II ...........................
57
Grafik 5 Histogram Prestasi Belajar Post-Test PKn Siklus II..........................
59
Grafik 6 Histogram Prestasi Belajar Pre-Test dan Post-Test PKn Siklus II ....
62
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
1.
Surat Keterangan Riset ............................................................................
70
2.
Kartu Bimbingian Skripsi .........................................................................
71
3.
Bukti Seminar Proposal ............................................................................
72
4.
Berita Acara Seminar Proposal ................................................................
73
5.
RPP Siklus I ..............................................................................................
74
6.
RPP Siklus II .............................................................................................
77
7.
Soal Siklus I ..............................................................................................
80
8.
Soal Siklus II .............................................................................................
83
9.
Peta Konsep Siklus I .................................................................................
86
10. Peta Konsep Siklus II ................................................................................
89
11. Foto Dokumentasi Mengajar.....................................................................
94
12. Lembar Observasi Guru Siklus I...............................................................
97
13. Lembar Observasi Guru Siklus II .............................................................
98
14. Pedoman Wawancara dengan Siswa .........................................................
99
15. Hasil Wawancara dengan Siswa ............................................................... 101
xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan program pendidikan melalui proses belajar mengajar di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal sangat dipengaruhi oleh manajemen pengajaran guru, sebab gurulah yang berperan sebagai aktor sekaligus sutradara. Berhasil tidaknya suatu proses pengajaran juga sangat ditentukan oleh usaha guru dalam memberikan motivasi kepada peserta didik.Oleh karena itu faktor guru sangat dominan sekali dalam mempengaruhi kualitas pengajaran. Hal ini tidak berarti faktor-faktor yang lain tidak turut andil dalam mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar,hanya saja yang paling dominan adalah guru. Variabel guru yang paling dominan mempengaruhi kualitas pengajaran adalah kompetensi profesional yang dimilikinya,misalnya bidang kognitif
seperti penguasaan
bahan,bidang sikap seperti mencintai profesi dan bidang perilaku seperti keterampilan mengajar,menilai hasil belajar siswa dan lain-lain.1 Belajar adalah petualangan seumur hidup,perjalanan ekplorasi tanpa akhir untuk menciptakan pemahaman personal kita sendiri. Petualangan itu haruslah melibatkan
kemampuan
untuk
secara
terus-menerus
menganalisis
dan
meningkatkan cara belajar. Belajar harus dimulai jauh sebelum hari pertama masuk sekolah dan berlangsung seumur hidupnya.2 Mengacu dari pendapat tersebut, maka pembelajaran yang aktif ditandai adanya rangkaian kegiatan terencana yang melibatkan siswa secara langsung, komprehensif baik fisik,
1
Sunhaji, Strategi Pembelajaran, ( Yogyakarta : Grafindo Litera Media, 2012 ), hlm. 19 Rose,olin and Nicholl Malcolm,.Accelerated Learning, (Bandung : Yayasan Nuansa Cendekia,2002 ), hlm.14 2
mental maupun emosi. Hal semacam ini sering diabaikan oleh guru karena guru lebih mementingkan pada pencapaian tujuan dan target kurikulum. Permasalahan yang dihadapi siswa di MI Ma’arif Garongan Panjatan adalah hasil belajar PKn yang belum tuntas yakni belum mencapai angka minimal daya serap yang telah ditentukan. Sebagian siswa berpendapat bahwa pelajaran PKn dianggap sulit, sehingga berdampak pada rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa. Rendahnya hasil belajar siswa karena kurangnya pemahaman siswa terhadap materi PKn tentang lembaga-lembaga negara dan susunan pemerintahan tingkat pusat.Taraf berpikir siswa masih berada pada tingkat konkret, mereka masih kesulitan untuk membayangkan tentang pemerintahan negara, mereka belum dapat menyerap hal yang bersifat abstrak. Perlu diketahui bahwa tingkat pemahaman tiap-tiap siswa tidak sama, sehingga kecepatan siswa dalam mencerna bahan pengajaran berbeda. Penggunaan media dengan metode yang tepat akan mempercepat siswa dalam memahami suatu tema tertentu. Fungsi media dalam pembelajaran tidak hanya sekedar alat bantu guru,melainkan sebagai pembawa informasi atau pesan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.Dengan demikian seorang guru dapat memusatkan tugasnya pada aspek-aspek lain seperti pada kegiatan bimbingan dan penyuluhan individual dalam kegiatan pembelajaran.3 Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran dalam kurikulum SD/MI. Sebagai mata pelajaran di Madrasah Ibtidaiyah, PKn mempunyai misi sebagai pendidikan nilai pancasila dan kewarganegaraan untuk warga negara muda usia SD/MI. Secara ontologis, mata pelajaran ini berangkat dari nilai-nilai pancasila dan konsep kewarganegaraan. Secara epistemologis, mata pelajaran ini 3
Susilana, Rudi dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran , (Bandung : CV Wacana Prima,2007
), hlm. 8
2
bertujuan untuk pendewasaan peserta didik sebagai anggota masyarakat, warga negara, dan komponen bangsa Indonesia. Oleh karena itu secara umum pembelajaran PKn di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk mempersiapkan para peserta didik sebagai warga negara yang cerdas dan baik. Warga negara yang dimaksud adalah warga negara yang menguasai pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai yang dapat dimanfaatkan untuk menumbuhkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air.4 Guru selaku orang yang paling bertanggung jawab di dalam pendidikan formal di sekolah, seharusnya selalu aktif dan kreatif dalam berusaha meningkatkan prestasi belajar anak didiknya. Guru harus selalu mencari alternatif metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan kepada siswa, dengan harapan siswa akan merasa bersemangat dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah maupun mengerjakan tugas belajar di rumah.Guru juga harus berusaha bagaimana menjadikan suasana kelas menjadi menarik sehingga para siswa menjadi nyaman di kelas. Dengan metode yang tepat artinya sesuai dengan keadaan saat itu maka akan ditemukan pembelajaran yang efektif dan menarik. Metode antar kelas,dari tahun ke tahun tidaklah harus sama.Situasilah yang menuntut para guru untuk kreatif menemukan metode yang tepat. Pada umumnya guru cenderung menggunakan metode pembelajaran konvensional yang lebih menitik beratkan pada kegiatan pengajaran ceramah, karena selain sederhana dan mudah dilaksanakan, metode ini juga tidak memakan banyak waktu. Tetapi metode ini memberikan kesan siswa cenderung hanya
4
Sapriya, Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, (Jakarta:Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2012), hlm. 15
3
sebagai obyek dan membatasi siswa untuk berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.5 Berdasarkan uraian masalah diatas, maka kami sebagai guru pengajardi Madrasah Ibtidaiyah mempunyai gagasan untuk menggunakan metode peta konsep bergambar dalam pembelajaran, karena akan dapat melibatkan semua siswa dalam melakukan pembelajaran dengan tugas dan peran sesuai dengan kegiatan PKn yang sesungguhnya dalam memahami materi pokok bahasan konsep susunan pemerintahan tingkat pusat. Untuk meyakinkan bahwa metode pembelajaran peta konsep bergambar dapat meningkatkan prestasi PKn, maka perlu dilaksanakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan maksud untuk mengetahui sejauh mana efektivitas metode pembelajaran peta konsep bergambar tersebut dalam mengatasi masalah prestasi belajar siswa. Dari uraian latar belakang tersebut maka diambil judul penelitian sebagai berikut : “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar PKn Materi Lembagalembaga Negara dan Susunan Pemerintahan Tingkat Pusat dengan Metode Peta Konsep Bergambar di Kelas IV MI Ma’arif Garongan Kecamatan Panjatan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2013/2014”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalahdalam penelitian ini adalah : 1.Bagaimana penerapan metode peta konsep pada pembelajaran PKn materi lembaga-lembaga negara dan susunan pemerintahan tingkat pusat kelas IV MI Ma’arif Garongan Panjatan Kulon Progo? 5 Wanto,”Upaya Meningkatkan Prestasi belajar PKN Materi Sistem Pemerintahan Desa Menggunakan Metode Role Playing Kelas IV MI Sukorejo Sragen “ Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,2011.
4
2.Bagaimana peningkatan prestasi belajar siswa kelas IV MI Ma’arif Garongan Panjatan Kulon Progo pada pelajaran PKn materi lembaga-lembaga negara dan susunan pemerintahan tingkat pusat?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan prestasi belajar PKn siswa kelas IV MI Ma’arif Garongan Panjatan Kulon Progo dalam pembelajaran PKn materi lembaga-lembaga negara dan susunan pemerintahan tingkat pusat.
2.
Kegunaan penelitian Penelitian ini diharapkan mempunyai kegunaan sebagai berikut: a.
Memberi wawasan kepada guru tentang penerapan pembelajaran dengan metode peta konsep bergambar.
b.
Menambah khasanah ilmu pengetahuan terutama pada pembelajaran PKn.
c.
Mendorong siswa untuk aktif dalam pembelajaran di sekolah.
d.
Sebagai referensi bagi orang yang ingin meneliti tentang pembelajaran peta konsep bergambar.
D. Kajian Pustaka Terdapat banyak sekali hasil penelitian yang relevan dan berkaitan dengan Pembelajaran kooperatif diantaranya adalah : Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Junet, Program Studi S1 PGSD FIP Universitas Negeri Malang tahun 2009 dengan judul ” Penerapan Pembelajaran Peta Konsep Untuk Meningkatkan Hasil
5
Belajar Siswa Kelas IV SDN Minggir Winongan Pasuruan Dalam Pembelajaran PKN”. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan cara meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Minggir Winongan Pasuruan dalam pembelajaran PKn dan untuk menjelaskan model pembelajaran peta konsep dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Minggir Winongan Pasuruan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran peta konsep dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Minggir Winongan Pasuruan dalam pembelajaran PKn. Untuk itu peneliti menyarankan kepada guru untuk menggunakan model pembelajaran yang bervariasi untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal.6 Kedua, skripsi yang ditulis oleh Djaelani, Program Studi S1 PGSD FIPUniversitas Negeri Malang tahun 2010 dengan judul “Penerapan model peta konsep untuk meningkatkan hasil belajar pendidikan kewarganegaraan siswa kelas IV SDN Dermo I Bangil – Pasuruan”. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan dengan materi Sistem Pemerintahan Kabupaten, Kota, dan Propinsi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan Penelitian Tindakan Kelas, dilaksanakan dalam 2 siklus. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas IV SDN Dermo I Bangil Pasuruan, sejumlah 41 anak. Data dikumpulkan dengan observasi, wawancara dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan dari nilai rata-rata 55,36 pada siklus I menjadi 88,17 pada siklus II. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran model peta konsep dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Maka 6 Juned, Penerapan Pembelajaran Peta Konsep Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Minggir Winongan Pasuruan Dalam Pembelajaran PKN, SKRIPSI Universitas Negeri Malang 2009.
6
berdasarkan temuan penelitian disarankan kepada guru sekolah dasar untuk menerapkan pembelajaran model Peta Konsep pada pelajaran PKN maupun pelajaran yang lainnya. Ketiga,Beti Purwita SariProgram Studi S1 PGSD FIP Universitas Negeri Malang Tahun 2010 dengan judul “penerapan peta konsep untuk meningkatkan hasil belajar IPS kelas IV di SDN Sentul 4 Kota Blitar”. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui dan mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran IPS dan peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan peta konsep. Penelitian ini menggunakan penelitian jenis penelitian tindakan kelas dengan pendekatan kualitatif dalam bentuk kolaboratif partisipatoris. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Sentul 4 Kota Blitar. Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai perencana dan pemberi tindakan
yang
dibantu
Hasil penelitian menunjukkan
oleh
guru
mitra
sebagai
observer.
bahwa dengan menerapkan peta konsep pada
pelajaran IPS dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa. Peningkatan tersebut dilihat melalui hasil karya siswa dan hasil tes akhir siswa mulai dari tahap pra tindakan sampai siklus II. Dari 40 siswa yang tidak tuntas belajar 3 siswa, dikarenakan 2 siswa yang memang tingkat kecerdasannya rendah karena pernah tidak naik kelas dan 1 siswa sering tidak masuk karena sakit. Oleh karena itu disarankan agar pembelajaran dengan peta konsep diterapkan dalam mata pelajaran lain yang memerlukan peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa. Dari ketiga penelitian diatas dijadikan bahan referensi oleh peneliti untuk mengadakan penelitian di MI Ma’arif Garongan Panjatan Kulon Progo yang mengalami permasalahan hampir sama yaitu pembelajaran PKn,terutama materi
7
lembaga-lembaga negara dan susunan pemerintahan tingkat pusat.Penelitian ini mengambil sampel, lokasi dan waktu yang berbeda dengan ketiga penelitian yang peneliti gunakan sebagai referensi tersebut.Jadi ketiga hasil penelitian diatas hanya peneliti gunakan sebagai bahan referensi untuk mengadakan uji coba terhadap permasalahan yang peneliti anggap relevan.
E. Landasan Teori 1.
Proses Belajar Mengajar a. Pengertian Belajar Pengertian Belajar adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan
kepada
tujuan
dan
proses
berbuat
melalui
berbagai
pengalaman.7 Aliran
behavioristik
mengatakan
bahwa
belajar
merupakan
perubahan perilaku yang dapat dilakukan melalui manipulasi lingkungan yang mempengaruhi peserta didik. Aliran kongnitisme menganggap bahwa belajar adalah proses mental dalam mengolah informasi dengan menggunakan strategi kognitif. Aliran humanistik menganggap bahwa belajar merupakan proses pengembangan diri peserta didik.8 Sedangkan Skinner bepandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun. 9
7
Rahardjo, Muljo dan Daryanto, Model Pembelajaran Inovatif, (Yogya:Gava Gramedia,2012),
8
Sani, Ridwan Abdulah, Inovasi Pembelajaran, ( Jakarta:Bumi aksara,2013), hlm. 3 Dimyati,Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran,(Jakarta: Rineka cipta,2006),hlm. 9
hlm. 16 9
8
Dari uraian beberapa pendapat dan pengertian diatas maka dapat dirumuskan definisi belajar yaitu : pertama, belajar merupakan suatu , yaitu kegiatan yang berkesinambungan yang dimulai sejak lahir dan terus berlangsung seumur hidup.Kedua, dalam belajar terjadi adanya perubahan tingkah laku yang bersifat relatif permanen. Ketiga, hasil belajar ditujukan dengan aktivitas-aktifitas tingkah laku secara keseluruhan. Keempat, adanya peranan kepribadian dalam proses belajar antara lain aspek motivasi, emosional, sikap dan sebagainya. Kegiatan pembelajaran yang efektif pada umumnya meliputi aspek-aspek sebagai berikut: Pertama berpusat pada peserta didik, kedua interaksi edukatif antara guru dengan siswa, ketiga suasana demokratis, keempatvariasi motode mengajar, kelima bahan yang sesuai dan bermanfaat, keenam lingkungan yang kondusif, ketujuhsarana belajar yang menunjang. Kegagalan memenuhi persyaratan tersebut dapat berdampak pada rendahnya hasil belajar. Berdasarkan analisis proses dan hasil belajar, diketahui beberapa penyebab prestasi belajar seperti diilustrasikan pada gambar berikut.10 b. Mengajar Arti mengajar adalah: Mengajar adalah aktifitas guru untuk mengorganisir lingkungan supaya siswa
belajar.Dari
pengertian
diatas
dapat
disimpulkan
bahwa mengajaradalah kegiatan membimbing dan menciptakankondisi yang ada di lingkungan anak didik
sehingga memungkinkan proses
10
Sani, Ridwan Abdulah, Inovasi Pembelajaran, ( Jakarta:Bumi aksara,2013), hlm. hlm. 46
9
belajar yang optimal.11Dari pengertian diatas menunjukkan bahwa dalam proses belajar mengajar seorang guru harus mengetahui beberapa faktor tentang diri siswa diantaranya,latar belakang keluarga,keadaan lingkungan hidup siswa, dalam hal ini termasuk teman akrab dari siswa itu sendiri.Dari beberapa faktor itu akan berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar siswa.Faktor belajar yang juga berpengaruh terhadap hasil belajar adalah dari guru itu sendiri misalnya tingkat emosi seorang guru,keterampilan dalam mengajar dan literatur seorang guru dalam mendapatkan ilmu. c. Proses Belajar Mengajar Berdasarkan pengertian
belajar dan mengajar di atas, dapat
dikatakan bahwa kegiatan belajar mengajar tidak dapat dipisahkan satu sama lain.Belajar merupakan proses perubahan sedangkan mengajar merupakan proses pengaturan agar perubahan itu terjadi. Fungsi dan peran guru sangat berpengaruh terhadap pendidikan. Oleh karena itu peran pengajar adalah sebagai berikut: Sebagai pendidik, sebagai Pengajar, sebagai sumber belajar, Sebagai mediator, sebagai demonstrator, Sebagai Pengelola, dan sebagai evaluator. Kompetensi yang harus dimiliki oleh guru adalah: Pertama kompetensi kepribadian, kedua kompetensi sosial, ketiga kompetensi pedagogik, keempat kompetensi profesi12 Proses perumusan
perancangan
tujuan.
Usaha
pembelajaran untuk
selalu
menunjang
diawali pencapaian
dengan tujuan
pembelajaran dibantu oleh penggunaan alat bantu pembelajaran yang tepat 11
Sunhaji, Strategi Pembelajaran,(Yogyakarta:GrafindoLitera Media,2012),hlm.11 Rahardjo, Muljo dan Daryanto, Model Pembelajaran Inovatif, (Yogya:Gava Gramedia,2012), hlm. 39 12
10
dan sesuai karakteristik komponen penggunaannya. Setelah itu guru menentukan alat dan melaksanakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat menjadi bahan masukan kegiatan yang telah dilksanakan. Apabila hasilnya
rendah,
maka
kita
mengidentifiksi
bagian
apa
yang
mengakibatkan hasil rendah.Khususnya dalam penggunaan media, maka perlu melihat efektifitas apa yang menjadi faktor penyebabnya.13 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwaProses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.14 d. Prestasi Belajar Siswa Prestasi belajaradalah suatu hasil usaha yang telah dicapai oleh siswa yang mengadakan suatu kegiatan belajar disekolah dan usaha yang dapat menghasilkan perubahan pengetahuan,sikap dan tingkah laku.Hasil perubahan tersebut diwujudkan dengan nilai atau skor.15 Dari pengertian tentang prestasi belajar tersebut mengandung arti bahwa prestasi belajar adalah hasil dari kegiatan belajar yang dicapai.Adapun tinggi rendahnya prestasi belajar seseorang tidaklah sama.Ada siswa yang memiliki prestasi belajar yang baik ada pula yang memiliki prestasi belajar yang buruk,tergantung bagaimanakah siswa itu dalam belajarnya.Siswa yang sungguh-sungguh dalam belajarnya akan mendapat prestasi yang baik,memuaskan dan siswa tersebut akan lebih 13 14
Susilana Rudi, Riyana Cepi, Media Pembelajaran, (CV.Wacana Prima, 2007)hlm. 5 Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran,(Bandung : C.V Sinar Baru, 1989) hlm.
1 15 Wanto, “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar PKN Materi Sistem Pemerintahan Desa Melalui Penggunaan Metode Role Playing di kelas IV MI Sukorejo Kecamatan Sambirejo Sragen “, Skripsi,Fakultas Ilmu Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,2011,hlm. 10
11
baik serta giat dalam belajarnya.Berbeda dengan siswa yang kurang bersungguh-sungguh dalam belajarnya akan mendapatkan prestasi belajar yang buruk sehingga tidak memuaskan hatinya. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan/PKN pada seorang siswa akan memperoleh hasil dari kerja kerasnya yang dicapai oleh siswa tersebut, setelah proses belajar mengajar dalam kurun waktu tertentu maka akan diukur dengan menggunakan alat evaluasi (tes). Pendapat dari Howard Kingsley sebagaimana dikutip Nana Sujana Yang membagi tiga macam hasil belajar atau prestasi belajar, yakni: pertama, keterampilan dan kebiasaan. Kedua,Pengetahuan dan pengertian. Ketiga, sikap dan cita-cita yang masing-masing golongan dapat diisi dengan bahan yang ditetapkan dalam kurikulum sekolah.Suryabrata mengemukakan bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni pertama,faktor internal yang berasal dari dalam diri siswa. dan yang kedua faktor eksternal yang berasal dari luar diri siswa. Faktor eksternal diantaranya adalah kemampuan yang dimilikinya.16 e. Metode Peta Konsep Metode secara umum adalah hal yang termuat dalam setiap proses pengajaran, baik itu pengajaran matematika, kesenian,PKn dan lain sebagainya. Metode bisa diartikan sebagai sistematika umum bagi pemilihan, penyusunan, serta penyajian materi.17 Peta Konsep adalah teknik visual untuk menunjukkan struktur informasi bagaimana konsep-konsep dalam suatu domain tertentu saling 16
Nashar,Peranan Motivasi dan Keapuan Awal dalam Kegiatan Pembelajaran,(Jakarta:Delia Press, 2004) hlm. 80 17 Hamid,Abdul,dkk, Pendekatan, Metode, Strategi, Materi dan Media Pembelajaran Bahasa Arab,(UINMalang:Sukses Offset, 2008) hlm. 3
12
berhubungan.18
Pengertian
lain
tentang
Peta
konsep
atau
peta
pembelajaran adalah cara dinamik umtuk menangkap butir-butir pokok informasi yang signifikan. Mereka menggunakan format global atau umum,yang memungkinkan informasi ditunjukkan dalam cara mirip seperti otak kita berfungsi dalam berbagai arah secara serempak. Penelitian yang dilakukan oleh Robert Ornstein dan lain-lain telah menunjukkan bahwa proses berfikir adalah kombinasi komplek kata, gambar, skenario, warna dan suara musik. Dengan demikian,proses menyajikan dan menangkap isi pelajaran dalam peta-peta konsep mendekati operasi alamiah dalam berpikir.Otak dapat dipandang sebagai hutan raya tempat puluhan ribu pohon dengan ratusan ribu cabang besar, jutaan dahan dan milyaran ranting. Peta konsep dibuat dengan cara yang sama seperti halnya informasi disimpan pada cabang-cabang dari tema sentral meskipun skalanya jauh lebih kecil. Dalam menyusun peta konsep gaya pemrosesan belahan kiri dan belahan kanan otak dilibatkan secara penuh.19 Ketika informasi baru diserap dengan menggunakan peta-peta konsep,kapasitas penyimpanan meningkat pula. Formatnya banyak menarik para pembelajar visual dan pembelajar global dan tentu saja , otak”emosional” lebih banyak dilibatkan atau diikutsertakan melalui warna.Selanjutnya informasi tersebut akan bersifat personal, spesifik.20 Langkah-langkah
membuat
peta
konsep
yakni
Pertama,
menuliskan tema pokok ditengah-tengah halaman,Fungsinya untuk 18
Djumhana,Pembelajaran Ilmu Pengetahuan, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI 2009),hlm. 110 19 Rose,Colin and J. Nicholl Malcolm, Accelerated Learning, ( Bandung : Yayasan Nuansa Cendekia,2002 ), hlm.136 20 Ibid,hlm. 137
13
mendefinisikan gagasan inti subyek yang dipelajari Kedua menggunakan kata-kata kunci. Biasanya menggunakan kata kerja atau kata benda kunci.Fungsinya untuk memicu ingatan terhadap seluruh subyek pelajaran.Ketiga membuat cabang-cabang peta konsep, fungsinya untuk menghubungkan antara tema pokok dengan sub tema.Keempat gunakan simbol, warna, kata, gambar dan citra-citra lainnya.Kelima buatlah setebal mungkin, menarik dan kata-kata penting lebih menonjol dari kata yang lain.21 Concept map sebagai satu teknik yang telah digunakan secara estensif dalam pendidikan. Teknik ini diilhami oleh teori belajar asimilasi kognitif DafidP. Ausubel 1963 mengatakan bahwa belajar bermakna terjadi
dengan
mudah
apabila
siswa
mampu
mengasimilasikan
pengetahuan yang ia miliki dengan pengetahuan yang baru. Dengan mengambil teori Ausubel, Novak mengembangkan teori ini dari penelitiannya tentang siswa pada tahun 1974 yang menghasilkan concept map. Pengembangan teori ini didukung dengan mempertimbangkan tiga faktor kunci yakni pertama, belajar bermakna melibatkan konsep-konsep baru dan proposisi-proposisi ke dalam bangunan struktur kognisi yang memodifikasi struktur-struktur tersebut. Kedua, Pengetahuan terorganisasi secara hirarkis di dalam struktur kognisi dan banyak informasi baru melibatkan konsep-konsep dan proposisi-proposisi ke dalam hirarki yang ada. Ketiga, Pengetahuan yang diperoleh dengan hafalan tidak akan terasimilasi ke dalam bingkai kognisi yang ada dan tidak akan memodifikasi bingkai proposisi yang ada. Kegunaan peta konsep yaitu 21
.ibid, hlm.139
14
sebagai sarana belajar,cara lain dalam mencatat pelajaran, sebagai alat belajar dan membantu meningkatkan daya ingat.22
f. Mata pelajaran PKN Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan 1) Pendidikan kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang diambil dari nilai-nilai pancasila dan konsep kewarganegaraan yang bertujuan untuk pendewasaan peserta didik sebagai anggota masyarakat, warga negara, dan komponen bangsa Indonesia.23 2) Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan bagi siswa Tujuan
Pendidikan
Kewarganegaraan
di
kelas
MI
adalah
mengembangkan kepekaan,ketanggapan,dan kreatifitas sosial dalam konteks kehidupan bermasyarakat secara tertib, damai, dan kreatif. 3) Karakteristik
Materi
Pendidikan
Kewarganegaraan
Tentang
Pemerintahan di Indonesia Menurut Montevideo 1933, ada empat unsur negara, yaitu: Wilayah, penduduk, pemerintah dan kemampuan negara mengadakan hubungan dengan negara lain.Secara teoritis, kekuasaan pemerintah di bagi atas kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif. Materi pada penelitian ini tentang lembaga-lembaga negara yang terdiri atas: 1. Lembaga-lembaga legislatif a. DPR DPR singkatan dari Dewan Perwakilan Rakyat. Anggota DPRdipilih dari partai politik yang berkompetisi dalam pemilihan umum 22
Munthe, Bernawi, Desain Pembelajaran,(Yogyakarta:Pustaka Insan madani 2009) hlm. 20 Sapriya, Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, (Jakarta:Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2012), hlm. 15 23
15
Lembaga legislatif setidaknya mempunyai 3 (tiga) fungsi: 1).
Mengadakan
dan
mengesahkan
undang-undang
negara
(fungsilegislasi). 2). Mengesahkan anggaran belanja dan pendapatan negara (fungsi anggaran). 3). Mengawasi jalannya roda pemerintahan (fungsi pengawasan). b. DPD DPD
singkatan
dari
Dewan
Perwakilan
Daerah.
Anggota
DPDdipilih dari setiap provinsi melalui pemilihan umum. Di mana 4calon
anggota
DPD
yang
memperoleh
suara
terbanyak
ditetapkanmenjadi anggota DPD. Adapun tugas DPD antara lain: 1) Mengajukan RUU (Rancangan Undang-Undang) kepada DPR.24 2) Ikut membahas RUU 3) Melakukan pengawasan pelaksanaan RUU. Adapun
RUU
yang
dimaksud
hanya
berkaitan
dengan
otonomidaerah, hubungan pusat – daerah, pembentukan dan pemekaranserta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dansumber daya ekonomi lainnya serta perimbangan keuangan pusatdan daerah. c. MPR MPR
singkatan
dari
Majelis
Permusyawaratan
Rakyat.
AnggotaMPR terdiri dari anggota DPR dan DPD. Tugas dan wewenang MPR antara lain: 24
Sapriya, Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan,(Jakarta:Direktorat Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2009), hlm. 22
Jenderal
16
1) Mengubah dan menetapkan UUD. 2) Melantik presiden dan wakil presiden. 3) Memberhentikan presiden dan wakil presiden dalam masa jabatannya menurut UUD. 2. Lembaga yudikatif Lembaga yudikatif adalah lembaga yang memegang kekuasaandi bidang kehakiman. a.
Mahkamah Agung(MA) merupakan badan yang melaksanakan kekuasaan kehakiman tertinggi. Lembaga yudikatif bebas dari campur
tangan
siapapun.
Lembaga
yudikatif
juga
yang
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan.25 b.
Mahkamah Konstitusi (MK) Mahkamah Konstitusi adalah lembaga kehakiman yangmenangani tuntutan masyarakat atas kelayakan suatu undang-undangatau peraturan. Mahkamah Konstitusi dapat mencabut suatuperaturan atau UU yang dirasa tidak adil atau tidak layak, sertabertentangan dengan UUD 45. Menurut UUD 1945, ada empat kewenangan MK, yaitu: 1) Menguji UU terhadap UUD 1945. 2) Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yangdiberikan oleh UUD. 3) Memutuskan pembubaran partai politik. 4) Memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum.
25
Ibid, hlm. 22
17
c. Komisi Yudisial (KY) Komisi
Yudisial
adalah
lembaga
yang
mengawasi
para
hakimdalam memutus perkara. Komisi Yudisial menerima keluhan danaduan masyarakat atas perilaku hakim dalam memutus perkara. Setelah
menerima
aduan
masyarakat,
KY
kemudian
menyelidikihakim yang dimaksud. Setelah itu barulah KY mengeluarkanrekomendasi kepada MA atas nasib hakim.KY diangkat
dan
diberhentikan
presiden
atas
persetujuan
DPR.Anggota KY dipilih karena pengetahuan dan pengalamannya dibidang hukum serta kejujurannya.26 3. Lembaga Eksekutif Lembaga
eksekutif
artinya
lembaga
yang
memegang
kekuasaanpemerintahan. Lembaga ini merupakan lembaga yang paling luas wewenang dan tugasnya dibanding lembaga negara legislatif dan yudikatif. Lembaga inilah yang mengendalikan dan melaksanakan pembangunan sesuai UU.Lembaga eksekutif dipimpin oleh presiden dan wakil presiden.Presiden dan wakil presiden juga dibantu menterimenteri dan lembaganegara lainnya. Lembaga eksekutif itulah yang disebut dengan pemerintah pusat. Presiden dan wakil presiden dipilih oleh rakyat Indonesia dalam pemilihan presiden. 4. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) BPK merupakan lembaga yang memeriksa pengelolaan dantanggung jawab tentang keuangan negara. Hasilpemeriksaannya diserahkan kepada
DPR,
DPD,
dan
DPRD
sesuai
kewenangannya.Hasil
26
Ibid, hlm. 23
18
pemeriksaan ditindaklanjuti oleh lembaga perwakilan dan ataubadan sesuai dengan UU. Anggota
BPK
dipilih
oleh
DPR
dengan
memperhatikan
pertimbanganDPD. Selanjutnya, anggota BPK diresmikan oleh presiden,pimpinan BPK di pilih oleh anggotanya. 27
F. Hipotesis Hipotesis adalah suatu pernyataan sementara mengenai sesuatu, yang keandalannya biasanya tak diketahui.28 Dengan melihat rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka hipotesis yang dirumuskan oleh penulis adalah bahwa dengan menggunakan metode pembelajaran peta konsep bergambar prestasi belajar PKn siswa kelas IV MI Ma’arif Garongan Kulon Progo Tahun 2013/2014 akan meningkat.
27
Sapriya, Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, (Jakarta:Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2012) hlm. 22 28 James A.B, dan Dean J. Champion, Penelitian Sosial, (Bandung: PT Refika Aditama,2001), hlm.109
19
G. Indikator Keberhasilan 1. Meningkatnya prestasi belajar siswa yang ditandai dengan meningkatnya hasil pre-test dan post-test di setiap siklus serta dibandingkan dengan nilai ulangan bab sebelumnya 2. Adanya peningkatan dari post test siklus I ke post test siklus II.
H. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Clasroom Action Research), berdasarkan pendapat para ahli berikut ini. Suhardjono mengatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan
mutu
praktik
pembelajaran.
Rustam
dan
Mundilarto
mendefinisikan penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipasifdengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Dari beberapa definisi di atas, penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara lebih berkualitas sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan konstruktivisme,yaitu pendekatan yang menjadikan informasi itu miliknya sendiri,dan berperan aktif dalam pembelajaran,karena informsi yang diterima dapat ditransfer dan
20
dibangun sendiri menjadi suatu pengetahuan yang lebih bermakna.29Dalam penelitian ini peneliti mengetahui bahwa pada pikiran siswa mengalami proses asimilasi yakni penyatuan informasi baru ke struktur kognitif yang sudah ada dalam benak anak.30Sebelum pembelajaran dengan metode peta konsep bergambar siswa telah memiliki banyak pengetahuan tentang lembagalembaga negara, kemudian dengan pembelajaran menggunakan metode yang baru ini pengetahuan yang telah ada disatukan sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik.Dalam meng-asimilasi pengetahuan dari pengetahuan yang lama ini dalam benak anak juga mengkonstruksi sendiri pengetahuan itu sehingga menghasilkan pengetahuan-pengetahuan yang baru lagi. 2. Waktu Penelitian Dengan beberapa pertimbangan dan alasan peneliti menentukan waktu penelitian yaitu pada bulan Mei 2014. 3. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di kelas IV MI Ma’arif Garongan, Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulon Progo, DIY. 4. Subyek dan obyek penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Ma’arif Garongan Panjatan Kulon Progo yang terdiri dari 9 tersebut 3 siswa laki – laki dan 6 siswa perempuan pada semester genap tahun pelajaran 2013/ 2014. Ma’arif Garongan didirikan pada tahun 1960, dan berada dibawah naungan Kementerian Agama Kabupaten Kulon Progo. Sedangkan obyek penelitian ini adalah keseluruhan proses pada siswa kelas IV MI Ma’arif Garongan melalui metode pembelajaran Peta Konsep Bergambar. 29 30
Asrori, Moh , Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung:CV Wacana Prima,2007), hlm. 5 Sani, Ridwan Abdulah, Inovasi Pembelajaran, ( Jakarta:Bumi aksara,2013), hlm. hlm. 11
21
Alasan penulis memilih sekolah ini karena : 1. Ditempat penelitian tersebut terdapat masalah yang mencerminkan karakteristik masalah yang akan diteliti 2. Sejauh ini belum ada penelitian serupa yang dilakukan ditempat penelitian tersebut, sehingga hasil penelitian ini akan mengungkap sesuatu yang baru
5.
Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a.
Peneliti Peneliti merupakan instrumen yang sangat penting dalam penelitian kualitatif,karena peneliti sebagai perencana, pelaksana pengumpul data ,penganalisis data,penafsir data dan pada akhirnya melaporkan hasil penelitian.
b.
Lembar Observasi. Lembar observasi ini digunakan sebagai pedoman untuk melaksanakan pengamatan di dalam kelas.Dari lembar observasi inilah peneliti bisa mengetahui
gambaran
aktivitas
yang
dilakukan
guru
dalam
pembelajaran PKN menggunakan metode pembelajaran peta konsep bergambar.Lembar observasi ini berupa lembar observasi aktivitas pembelajaran guru ( peneliti langsung praktik mengajar). c.
Wawancara Wawancara merupakan kegiatan komunikasi verbal dengan tujuan mendapatkan informasi. Disamping akan mendapatkan gambaran yang
22
menyeluruh, juga akan mendapatkan informasi yang penting.31 Dalam Penelitian ini wawancara dilakukan dua kali yaitu pertama pada akhir siklus 1 terhadap 9 siswa kelas IV, wawancara kedua dilakukan setelah akhir siklus 2 terhadap 9 siswa kelas IV MI Ma’arif Garongan. d.
Catatan Lapangan Yang dimaksud catatan lapangan ini adalah catatan rinci tentang keadaan selama proses pembelajaran berlangsungnya penelitian.Catatan ini diperoleh dari apa yang didengar,dilihat,dialami dan dipikirkan peneliti.
e.
Lembar soal pre-test dan post-test Test ini dilakukan di awal dan di akhir pembelajaran yang di buat oleh peneliti yang disesuaikan dengan indikator yang telah ditentukan. Test ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari dan untuk mengetahui tentang kemajuan prestasi belajar siswa.
f.
Dokumentasi. Dokumen yaitu macam-macam data yang telah didokumentasikan yang berkenaan dengan obyek utama penelitian. Beberapa macam dokumen dalam penelitian tindakan kelas yang dapat dianalisis diantaranya daftar kehadiran siswa, lembar kerja siswa, nilai hasil belajar siswa dan sebagainya.32
6.
Teknik Pengumpulan Data. Teknik atau metode penelitian adalah langkah-langkah yang ditempuh dalam riset yang diatur secara baik.
31
hlm.306
32
James A.B. , dan Dean J. Champion, Penelitian Sosial, (Bandung: PT RefikaAditama,2001), Asrori, Moh , Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung:CV Wacana Prima,2007), hlm.110
23
Adapun metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah : a. Observasi Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara melakukan pengamatan dan pencatatan mengenai pelaksanaan pembelajaran di kelas.Observasi ini dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan serta berupa catatan lapangan digunakan untuk mencatat hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran di kelas ketika melakukan observasi.Catatan diperolah dari apa yang peneliti lihat,dialami,didengar dan yang dipikirkan. b. Wawancara Wawancara dilakukan terhadap Siswa Kelas IV hal ini dilakukan untuk mengetahui respon siswa terkait dengan pelaksanaan pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan
menggunakan
metode
peta
konsep
bergambar. Adapun teknik wawancara pada penelitian ini adalah: dari 9 siswa kelas IVakan diwawancarai semua. Pada siklus pertama, penulis akan mewawancarai 9 siswa, pada siklus kedua akan mewawancarai 9 siswa. c. Dokumentasi Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data tentang proses pembelajaran, sejarah berdirinya, visimisi dan tujuan pendidikan MI Ma’arif Garongan, kondisi pendidik, karyawan dan siswa, struktur organisasi, kegiatan ekstrakurikuler, saranaprasarana, dan dokumentasi lain.
24
Dokumentasi yang akan diberikan dalam penelitian ini adalah nilai hasil belajar siswa dan foto pada saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan metode Peta Konsep Bergambar. d. Tes hasil belajar Penilaian hasil belajar siswa diketahui dari hasil pre-test dan posttest.Peningkatannya dilihat dari rata-rata antara hasil post-test uji coba II lebih besar dari uji coba I, Kemudian prestasi belajar Pkn ujicoba I dan uji coba II dibandingkan.Pada perbandingan ini akan terlihat dengan jelas hasil penelitian yang telah dilaksanakan. Penggunaan grafik batang untuk memperjelas pembacaan data dipilih
dalam penelitian
ini karena grafik batang lebih
mudah
pembacaannya. Grafik batang adalah grafik yang terdiri dari dua sumbu yakni sumbu datar dan sumbu tegak lurus. Sumbu datar ini dibagi menjadi beberapa skala yang sama begitu juga sumbu tegaknya. Skala pada sumbu datar dengan sumbu tegak tidak perlu sama.33 7.
Uji Keabsahan Data Untuk menjaga keabsahan data, dalam penelitian ini peneliti berperan sebagai guru penyampai materi dan teman sejawat sebagai kolaborator.Uji keabsahan data menggunakan teknik triagulasi yakni teknik keabsahan data yang memanfaatkansesuatu yang lain.Dalam penelitian ini menggunakan teknik trigulasi sumber,yaitu membandingkan data dan mengecek balik derajad kepercayaan yang diperoleh melalui waktu dan nilai.34 Hal ini dapat dicapai dengan jalan:
33
Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran,(Jakarta : Ciputat Pers, 2002)hlm. 40 Wanto, “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar PKN Materi Sistem Pemerintahan Desa Melalui Penggunaan Metode Role Playing di kelas IV MI Sukorejo Kecamatan Sambirejo Sragen “, Skripsi,Fakultas Ilmu Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,2011 34
25
a. Membandingkan hasil pengamatan dengan hasil wawancara b. Membandingkan dengan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu c. Membandingkan keadaan perspektif seseorang dengan berbagaipendapat dan pandangan orang yang tidak terlibat dalam penelitian. d. Membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan. 8. Teknik Analisa Data Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis dari penelitian dan dari hasil analisis ditarik kesimpulan. Penelitian menggunakan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif, yaitu menggambarkan data dengan kalimat untuk memperoleh keterangan yang jelas dan terperinci. Teknik analisis ini diperoleh dengan cara merefleksikan hasil observasi terhadap pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan siswa di kelas. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa observasi, catatan lapangan,hasil wawancara dengan guru dan siswa yang dilakukan disetiap akhir tindakan dan tes hasil belajar. a. Analisis Data Hasil Observasi Data observasi yang telah diperoleh kemudian dilakukan analisis secara deskriptif, sehingga mampu memberi gambaran yang jelas tentang pembelajaran yang dilakukan guru pada saat pembelajaran PKn berlangsung. b. Analisis Hasil Wawancara. Hasil dari wawancara yang telah dilakukan kemudian dianalisis secara deskriptif. Sehingga mudah dibaca dan dipahami. c. Analisis Hasil Belajar
26
Tes diberikan pada setiap satu siklus dua kali.Hasil akhir tes belajar siswa dihitung rata- ratanya,yaitu antara siklus satu dengan siklus kedua.Hasil tes siklus 1 dibandingkan dengan hasil tes siklus 2,jika hasil tes mengalami
peningkatan
pembelajaranmenggunakan
maka metode
Peta
diasumsikan Konsep
model
Bergambardapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.Adapun analisis data yang digunakan adalah data yang diperoleh siswa selama berlangsungnya penelitian tindakan kelas, yaitu berupa nilai dari masing-masing siswa setelah diberikan test pada awaldan akhir pembelajaran.Sebagaimana bentuk penelitian-penelitian ini maka teknik analisis data yang digunakan analisis perbandingan. Artinya peristiwa atau kejadian yang timbul dibandingkan kemudian dideskripsikan kedalam suatu bentuk data penilaian yang berupa kata-kata
yang
dapat
menggambarkan
keadaan
sacara
sistematis.
Selanjutnya analisis data dalam penelitian kualitatif pada dasarnya dilakukan sejak awal kegiatan sampai akhir kegiatan penelitian. Dalam membaca hasil test penilaian, digunakan dengan sistem persen (presentages correction) yaitu besarnya nilai yang diperoleh oleh siswa merupakan persentase dari skor maksimum ideal yang seharusnya dicapai jika test tersebut dikerjakan dengan hasil 100% betul. Dengan kata lain, jika materi tes benar-benar mewakili seluruh bahan pelajaran yang telah diajarkan sesuai dengan kurikulum, maka nilai yang diperoleh siswa menunjukkan besarnya persentase penguasaan siswa terhadap bahan pelajaran yang telah diajarkan.35
35
Purwanto, Ngalim, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1986) hlm. 102
27
d. Analisis Data Lapangan Data dari catatan lapangan dianalisis secara diskriptif kualitatif untuk melengkapi data selama proses pembelajaran PKn berlangsung dengan
model
pembelajaran
menggunakan
metode
Peta
Konsep
Bergambar. e. Penarikan Kesimpulan Data yang telah dianalisis selanjutnya diambil kesimpulan.Dari kesimpulan tersebut dapat diketahui apakah tujuan dari penelitian dapat dicapai atau tidak. 9.
Rancangan Penelitian Model atau desain yang digunakan dalam penelitian Tindakan Kelas ini adalah
model
Kemmis
dan
Mc
Taggart
dari
Deakin
University
Australia,dimana dalam satu siklus terdiri dari 4 komponen yaitu : Planning (perencanaan), action(tindakan), observation (pengamatan) dan Reflection (refleksi).36 Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus.Kegiatan awal dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang ada yaitu dengan melakukan observasi di kelas saat pembelajaran PKN berlangsung dari beberapa siswa kelas 1V. Dari hasil kegiatan awal tersebut kemudian peneliti menetapkan pembelajaran dengan metode Peta Konsep Bergambar.Adapun lebih rincinya penelitian tindakan kelas tersebut akan dijabarkan sebagai berikut : a. Siklus I 1). Perencanaan (planing) Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanan tindakan kelas adalah: 36
Asrori, Moh , Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung:CV Wacana Prima,2007), hlm.68
28
a). Membuat rencana Pelaksanaan Pembeajaran (RPP) dengan menggunakan model pembelajaran
metode Peta Konsep
Bergambar. b). Mempersiapkan sarana dan media pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran. c). Mempersiapkan lembar observasi dan catatan lapangan yang akan digunakan pada setiap pembelajaran. d). Mempersiapkan soal tes untuk pre-test dan post test sklus I. Tes disusun dengan pertimbangan kolaborator. Dari hasil tes tersebut, nilai siswa diurutkan dari yang tinggi sampai yang rendah. 2). Tindakan (action) Pada tahap ini, peneliti sekaligus guru PKn mendesain pembelajaran dengan metode Peta Konsep Bergambar yang telah dirancang.Selama pembelajaran berlangsung peneliti dalam mengajar menggunakan RPP yang telah disusun dengan pertimbangan kolaborator. Dalam hal ini kolaborator sebagai pengamat mengisi lembar observasi yang telah disiapkan peneliti. 3). Pengamatan(observation) Observasi dilakukan oleh kolaborator dan peneliti sebagai pelaksana pembelajaran.Observasi
diakukan
selama
kegiatan
pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang mengetahui jalannya pembelajaran dengan metode Peta Konsep Bergambar. 4). Refleksi (reflektion) Pada tahap ini,peneliti mengumpulkan dan mengidentifikasi data yang telah diperolah, yaitu meliputi lembar observasi dan wawancara atau catatan
dari
kolaborator,kemudian
peneliti
melakukan
refleksi. 29
Pelaksanaan refleksi dilakukan antara peneliti dengan kolaborator. Pada refleksi ini harus dilaksanakan dengan secermat mungkin agar penelitian berhasil dengan baik. Diskusi dilakukan untuk mengevaluasi hasil yang telah dilakukan yaitu dengan cara melakukan penilaian terhadap proses selama pembelajaran berlangsung,masalah yang muncul dan berkaitan dengan hal-hal yang dilakukan. Setelah melakukan tahap refleksi kemudian peneliti merumuskan perencanaan untuk siklus selanjutnya. b. Siklus II Pada tahapan siklus kedua ini mengikuti tahapan pada siklus pertama. Artinya rencana tindakan siklus kedua disusunberdasarkan hasil refleksi siklus pertama.Kegiatan pada siklus kedua dilakukan sebagai penyempurnaan atau perbaikan pada siklus pertama terhadap pembelajaran dengan metode Peta Konsep Bergambar. Pada
siklus
kedua
juga
terdiri
dari
empat
tahapan
yaitu
:
Perencanaan,pelaksanaan, pengamatana dan refleksi. Perencanaan Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan Gambar 1.1 Bagan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas37
37
Ibid, hlm.103
30
I.
Sistimatika Pembahasan Guna mempermudah pembahasan, maka penulis membagi pokok pembahasan menjadi beberapa bab. Adapun sistimatika pembahasannya adalah sebagai berikut. Bagian formalitas yang terdiri dari : halaman judul, halaman surat pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, halaman abstrak, halaman kata pengantar, halaman daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran. Bab I merupakan pendahuluan yang berisi tentang : latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, sistimatika pembahasan. Bab II membahas tentang gambaran umum MI Ma’arif Garongan, Panjatan, Kulon Progo, yang meliputi :letak geografis, sejarah berdiri dan berkembangnya, dasar dan tujuan pendidikannya, struktur organisasi, keadaan guru,siswa dan karyawan, keadaan sarana dan prasarana. Bab III berisi tentang Penerapan Metode Peta Konsep Bergambar padapembelajaran
PKN
materi
lembaga-lembaga
negara
dan
susunan
pemerintahan tingkat pusat siswa kelas IV MI Ma`arif Garongan Kulon Progo,prestasi belajar PKNmateri lembaga-lembaga negara dan susunan pemerintahan tingkat pusat kelas IV MI Ma’arif Garongan Panjatan Kulon Progo setelah menerapkan metode peta konsep Bergambar. Bab IV penutup, didalamnya berisi tentang: kesimpulan, saran, kata penutup.Bagian akhir dari skripsi ini terdiri dari daftar pustaka dan lampiran yang terkait dengan penelitian.
31
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil dari pembahasan pada bab III penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Proses pembelajaran PKn dengan metode peta konsep bergambar di kelas IV MI Ma’arif Garongan Kulon Progo dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I diawali pre-test, kemudian setelah pre-test selesai tahap berikutnya guru menjelaskan materi PKn dengan materi lembaga-lembaga negara dan susunan pemerintahan tingkat pusat dengan metode peta konsep bergambar. Siswa mencatat kata-kata kunci untuk mempermudah menguasai konsep, kemudian siswa berdiskusi dengan teman sebangku untuk mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru. Selanjutnya siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya didepan teman-teman. Guru memberikan penilaian dan pujian kemudian siswa dan guru membuat kesimpulan bersama. Setelah menarik suatu kesimpulan bersama guru memberikan post-test pertama. Siklus II dilaksanakan jum’at tanggal 9 Mei 2014. Kegiatan dimulai dengan apersepsi dan beberapa pertanyaan sebagai pengait untuk memasuki materi pelajaran,selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran kemudian memberikan pre-test siklus II setelah selesai pre-test guru menyampaikan materi PKn dengan metode peta konsep bergambar, kemudian langkah selanjutnya tanya jawab dan berdiskusi lalu guru memberikan soal post test siklus ke II dan pada akhir kegiatan siswa serta guru membuat kesimpulan.
2. Pembelajaran
materi PKn dengan metode peta konsep bergambar dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV MI Ma’arif Garongan, ini dapat dibuktikan dengan rekapitulasi hasil belajar peserta didik, sebelun adanya tindakan untuk materi lembaga-lembaga Negara dan susunan pemerintahan tingkat pusat rata-ratanya nilai hanya 66,11, kemudian dilakukan tindakan siklus I yang nilai rata-ratanya dapat menunjukkan peningkatan yaitu 72. meskipun dalam siklus I sudah mengalami peningkatan namun nilainya belum memuaskan maka dilakukan siklus II sehingga nilainya dapat meningkat lagi dari siklus I yaitu 77,11. Kemudian dilakukan lagi perlakuan kedua dan hasilnya meningkat, hal ini dapat dilihat dari post-test ke II yakni 81,1. Dari data diatas dapat kita lihat bahwa dengan metode peta konsep bergambar dapat meningkatkan prestasi belajar PKn peserta didik, terbukti nilai dari sebelum diadakan tindakan sampai pada siklus I dan siklus II terus mengalami peningkatan, sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan metode peta konsep bergambar dapat meningkatkan prestasi peserta didik. B. Saran Bertitik tolak dari kesimpulan hasil penelitian, maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Kepada guru a. Hendaknya meningkatkan kualitas pembelajaran, untuk itu guru perlu terus berlatih, memilih dan mengembangkan strategi pembelajarannya serta
mencari
metode-metode
yang
tepat
dalam
pelaksanaan
pembelajaran. b.
Agar memilih dan menggunakan metode pembelajaran peta konsep bergambar dalam pembelajaran PKn.
65
c.
Memberikan dorongan/motivasi kepada siswa untuk menjalankan peran dalam penerapan metode pembelajaran peta konsep bergambar dalam pembelajaran PKn.
d.
Hendaknya dapat membina hubungan dan kerjasama saling memberi informasi kepada orangtua siswa,sehingga dapat mengetahuai masalahmasalah yang timbul yang mungkin berasal dari keluarga sehingga mengakibatkan rendahnya prestasi belajar siswa.
e.
Hendaknya selalu tanggap dan cepat mengatasi masalah-masalah yang ada di lingkungan sekolah.
f.
Hendaknya selalu bekerjasama harmonis antar guru pengampu meta pelajaran lain sehingga berbagai masalah yang timbul dapat diatasi bersama.
2. Kepada Kepala Madrasah a.
Hendaknya sekolah menyediakan sarana dan prasarana berupa media pembelajaran,perpustakaan,buku-buku paket perlu diprioritaskan karena hal tersebut dianggap dapat menghambat dalam kelancaran dan suksesnya pelaksanaan pembelajaran dengan metode pembelajaran peta konsep bergambar dalam pembelajaran PKn.
b.
Perlu menggiatkan penggunaan media khususnya media yang digunakan untuk pembelajaran PKn dengan metode peta konsep bergambar,sebab dengan giatnya latihan maka akan dapat meningkatkan kualitas belajarnya.
c.
Menyediakan media pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran dengan metode peta konsep bergambar khususnya dalam pembelajaran PKn.
66
d.
Ikut mendorong siswa dalam belajar guna meningkatkan prestasi yang baik khususnya dalam pembelajaran PKn.
e.
Sesering mungkin mengirim guru pada pelatihan-pelatihan guna meningkatkan prestasi diri atau bila perlu mengadakan pelatihan mandiri.
3.
Kepada orang tua/wali dan masyarakat a.
Ikut mendorong bekerja sama dengan sekolah dalam rangka peningkatan prestasi belajar yang baik.
b.
Bekerjasama dengan guru dalam mendorong siswaa untuk meningkatkan belajar dan memiliki jiwa berprestasi dengan menggunakan cara belajar yang baik,khususnya mata pelajaran PKn.
c.
Hendaklah orang tua mampu menciptakan suasan yang harmonis dengan putera puterinya sehingga apabila terdapat permasalahan dalam pembelajaran khususnya PKn dapat segera diatasi.
d.
Orangtua hendaknya tanggap terhadap perubahan anaknya terutama yang menyangkut prestasi belajar.
e.
Orang tua hendaknya mampu berperan ganda dalam menghadapi anak,distu sisi bisa menjadi teman yang baik namun disisi lain dapat berperan sebagai orangtua yang menjadi suri tauladan bagi anakanaknya.
C.
Kata Penutup Dengan mengucapkan rasa syukur alhamdulillah, karena berkat taufik dan hidayahNya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini, walaupun sebagai persyaratan
kuliah
S1
kedua
di
Universitas
Islam
Negeri
Sunan
67
KalijagaYogyakarta, namun penulis juga ingin mengetahui metode pembelajaran dengan peta konsep bergambar dapat meningkatkan prestasi PKn pada siswa. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan-kekurangan, hal itu dikarenakan keterbatasan penulis. Oleh karena itu dengan lapang dada mengharap kritik serta saran dari berbagai pihak. Dan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunanskripsi ini tidak lupa penulis sampaikan ucapan banyak terima kasih.
68
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NamaSekolah
: MI MA’ARIF GARONGAN
Mata Pelajaran
: PendidikanKewarganegaraan (PKn)
Kelas/ Semester
: IV/ 2
AlokasiWaktu
: 2x35’ (1 x Pertemuan)
HaridanTanggal
: Selasa, 6 Mei 2014
A.STANDAR KOMPETENSI 3. Mengenalsystempemerintahantingkatpusat. B.KOMPETENSI DASAR 3.1 .Mengenal lembagalembagaNegaradalamsusunanpemerintahantingkatpusatseperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK.
C. INDIKATOR ‐
Mengidentifikasilembaga-lembagatingkatpusat
‐
Melakukandiskusitentangwewenang, tugasdantanggungjawablembagapemerintahanpusat
‐
Membuatklipingtentanglembaga-lembagapemerintahpusat
D.TUJUAN PEMBELAJARAN MelaluiTanyajawab, diskusidanpenugasandiharapkansiswadapat : 1. Mengidentifikasilembaga-lembagatingkatpusat 2. Melakukandiskusitentangwewenang, tugasdantanggungjawablembagapemerintahpusat 3. Membuatklipingtentanglembaga-lembagapemerintahpusat
NILAI KARAKTER YANG DITANAMKAN ‐
Nasionalisme
‐
Keingintahuan
‐
Kerjasama
‐
Tanggungjawab
‐ 74
E.MATERI AJAR Lembagapemerintahantingkatpusat
F.METODE PEMBELAJARAN ‐
Tanya jawab
‐
Diskusi
‐
Inkuiri
‐
Pemberiantugas
G.LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
1
KegiatanPendahuluan ( 10 menit )
‐
Guru menyampaikan kembali ringkasan pelajaran pada pertemuan sebelumnya.
‐
Guru menyampaikan gambaran tentang lembaga negara
‐
Guru mengadakanTanyajawabtentanglembaga-lembaga yang ada di pemerintahanpusat
‐
SiswamemberikantanggapandenganadanyaTanyajawab
‐
Guru menyampaikantujuanpembelajaranpadasiswa
2
KegiatanInti ( 50 menit )
‐
Guru memberikan pre-test kepada siswa
‐
Guru menyajikan gambar peta konsep di depan kelas
‐
Guru menjelaskan materi dengan menggunakan peta konsep bergambar
‐
Siswa diminta mencatat kata kunci untuk mempermudah menguasai konsep tentanglembaga-lembagadan susunan pemerintahantingkat pusat
‐
Siswabelajar dengan teman sebangku untuk memahami dan menghafaltentanglembaga-lembagadan susunan pemerintahantingkat pusat
‐
Siswamempresentasikanpemahaman dan hafalan materi lembaga-lembagadan susunan pemerintahantingkat pusatdi depan kelas
‐
Siswa lain memberikantanggapankepada temannya yang maju
‐
Guru dan siswa mengadakan tanya jawab tentang materi lembaga-lembagadan susunan pemerintahantingkat pusat
‐
Bersama guru siswamembuatkesimpulantentangpentingnyatugastugaspemerintahan yang diemban
3
KegiatanPenutup ( 10 menit )
‐
Siswamengerjakanlembarpost test
75
‐
Guru melakukanpenilaian
‐
Guru memberikanmotivasipadaanakuntukmengulangipelajaran di rumah
‐
Guru menyampaikan materi pelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya
H.ALAT DAN SUMBER BAHAN Alat ‐
Slaid, gambar peta konseplembagapemerintahanpusat dan susunanpemerintahanpusat
‐
Lembar soal pre-test dan post test SumberBahan
‐
Buku BSE penerbit Aneka Ilmu,pengarangPrayogaBestari,Tahun 2008 Hal.55
I. PENILAIAN HASIL EVALUASI
Pengamatan Tugas Tes
: proses hasilbelajar : mendiskripsikanlembagapemerintahanpusat : tertulis
Mengetahui
Garongan, 6 Mei 2014
KepalaSekolah
Mahasiswa/Guru Kelas IV
LISDIYATI,S.Pd.I
SUPRAPMI, S.Pd.I.
NIP 19680404 199303 2 002
19770525 201101 2 009
76
SOAL SIKLUS I I.
Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang benar. 1. Kepala pemerintahan negara republik Indonesia adalah seorang .... a.
Presiden
c. Bupati
b.
Gubernur
d. Walikota
2. Salah satu tugas Mahkamah konstitusi adalah .... a. Menguji UUD terhadap negara Republik Indonesia UU 1945 b. Mendorong masyarakat melaksanakan UU c. Melaksanakan keputusan pengadilan d. Mengayomi masyarakat agar tidak melanggar hukum 3. Setelah melakukan amandemen UUD 45 MPR menjadi lembaga .... a.
Tertinggi negara
c. Biasa
b.
Negara
d. Rakyat
4. Salah satu tugas MPR adalah .... a.
Melaksanakan GBHN
c. Melantik para menteri
b.
Menetapkan GBHN
d. Membuat UUD
5. Perangkat Kesatuan Negara Republik Indonesia yang terdiri dari Presiden dan pembantu-pembantu presiden disebut .... a.
Pemerintah daerah
c. Pemerintah provinsi
b.
Pemerintah pusat
d. Pemerintah kabupaten
6. Anggota komisi yudisial diangkat dan diberhentikan oleh presiden dengan persetujuan .... a.
MPR
c. DPD
b.
MA
d. DPR
7. Lembaga yang melaksanakan kekuasaan kehakiman di negara kita adalah .... a.
Mahkamah Yudisial
c. Mahkamah Agung
b.
Mahkamah Konstitusi
d. Mahkamah Militer
8. Jumlah anggota DPR pusat adalah .... a.
350 orang
c. 450 orang
b.
400 orang
d. 550 orang 77
9. Anggota Perwakilan Daerah dari setiap provinsi ditetapkan sebanyak .... a.
4 orang
c. 8 orang
b.
6 orang
d. 10 orang
10. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dipilih melalui .... a.
Masyarakat
c. Pemilu
b.
Rapat komisi
d. Langsung
II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaba yang tepat! 1. BPK singkatan dari ... 2. Anggota MPR, DPR dan DPD dipilih melalui ... 3. Untuk menjalankan pemerintahan presiden dibantu oleh ... 4. Anggota DPR berkedudukan di ... 5. Masa jabatan presiden adalah ...
Mengetahui KepalaSekolah
Garongan,6 Mei 2014 Mahasiswa(Guru kelas IV)
LISDIYATI,S.Pd.I NIP 19680404 199303 2 002
SUPRAPMI, S.Pd.I. 19770525 201101 2 009
78
KUNCI JAWABAN ROMAWI I 1. a
6. d
2. a
7. c
3. a
8. d
4. a
9. a
5. b
10. c
ROMAWI II 1. Badan Pemeriksa keuangan 2. Pemilu 3. Wakil presiden dan para menteri 4. Jakarta 5. 5 tahun Skor Penilaian I. II.
Pilihan ganda Isian
ௌ ௌ௦
(10) (5)
= 10 = 20
x 100%
79
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NamaSekolah
: MI MA’ARIF GARONGAN
Mata Pelajaran
: PendidikanKewarganegaraan (PKn)
Kelas/ Semester
: IV/ 2
AlokasiWaktu
: 2x35’ (1 x Pertemuan)
HaridanTanggal
: Selasa, 9 Mei 2014
A.STANDAR KOMPETENSI 3. Mengenalsystempemerintahantingkatpusat. B.KOMPETENSI DASAR 3.1 .MengenallembagalembagaNegaradalamsusunanpemerintahantingkatpusatseperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK.
C. INDIKATOR ‐
Mengidentifikasilembaga-lembagatingkatpusat
‐
Melakukandiskusitentanglembagapemerintahanpusat
D.TUJUAN PEMBELAJARAN MelaluiTanyajawab, diskusidanpenugasandiharapkansiswadapat : 1. Mengidentifikasilembaga-lembagatingkatpusat 2. Melakukandiskusitentanglembagapemerintahpusat
NILAI KARAKTER YANG DITANAMKAN ‐
Nasionalisme
‐
Keingintahuan
‐
Kerjasama
‐
Tanggungjawab
‐ E.MATERI AJAR Lembagapemerintahantingkatpusat
80
F.METODE PEMBELAJARAN ‐
Tanya jawab
‐
Diskusi
‐
Peta konsep
‐
Pemberiantugas
G.LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. KegiatanPendahuluan ( 10 menit ) ‐
Guru menyampaikan kembali ringkasan pelajaran pada pertemuan sebelumnya.
‐
Guru menyampaikan gambaran tentang lembaga negara
‐
Guru mengadakanTanyajawabtentanglembaga-lembaga yang ada di pemerintahanpusat
‐
Siswamemberikantanggapandenganadanyatanyajawab
‐
Guru menyampaikantujuanpembelajaranpadasiswa
2. KegiatanInti ( 50 menit ) ‐
Guru memberikan pre-test kepada siswa
‐
Guru menyajikan gambar peta konsep di depan kelas
‐
Guru menjelaskan materi dengan menggunakan peta konsep dengan gambar yang lebih jelas
‐
Siswa diminta mencatat kata kunci untuk mempermudah menguasai konsep tentanglembaga-lembagadan susunan pemerintahan tingkat pusat
‐
Siswabelajar dengan teman sebangku untuk mengerjakan soal latihan tentanglembaga-lembaga dan susunan pemerintahan tingkat pusat
‐
Siswamempresentasikan hasil pekerjaannya
‐
Guru memberikan penilaian dan pujian untuk nilai bagus
‐
Guru dan siswa mengadakan tanya jawab tentang materi lembaga-lembaga dan susunan pemerintahan tingkat pusat
‐
Bersama guru siswamembuatkesimpulantentangpentingnyatugastugaspemerintahan yang diemban
3. KegiatanPenutup ( 10 menit ) ‐
Siswamengerjakanlembar post test
‐
Guru melakukanpenilaian
‐
Guru memberikanmotivasipadaanakuntukmengulangipelajaran di rumah
81
‐
Guru menyampaikan materi pelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya
H.ALAT DAN SUMBER BAHAN Alat ‐
Gambar peta konsep lembagapemerintahanpusat
‐
Lembar soal pretest dan post-test SumberBahan
‐
Buku BSE penerbit Aneka Ilmu,pengarangPrayogaBestari,Tahun 2008 Hal.55
I. PENILAIAN HASIL EVALUASI
Pengamatan Tugas Tes
: proses hasilbelajar : menjawab soal lembagapemerintahanpusat : tertulis
Mengetahui
Garongan, 9 Mei 2014
KepalaSekolah
Mahasiswa/Guru Kelas IV
LISDIYATI,S.Pd.I
SUPRAPMI, S.Pd.I.
NIP 19680404 199303 2 002
19770525 201101 2 009
82
SOAL SIKLUS II I.
Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang benar. 1. DPD kependekan dari .... a. Dewan Pimpinan Daerah b. Dewan Perwakilan Daerah c. Dewan Penasihat Daerah d. Dewan Pembina Daerah 2. Anggota komisi yudisial diangkat dan diberhentikan oleh presiden dengan persetujuan .... a. MPR
c. DPD
b. DPA
d. DPR
3. Lembaga negara yang tugas pokoknya mengawasi jalannya pemerintahan adalah .... a. DPD
c. Presiden
b. DPR
d. MPR
4. Jumlah anggota DPR pusat adalah .... a. 350 orang
c. 450 orang
b. 400 orang
d. 550 orang
5. Perwakilan Daerah dari setiap provinsi ditetapkan sebanyak .... a. 4 orang
c.
8 orang
b. 6 orang
d.
10 orang
6. Salah satu tugas presiden selaku kepala negara adalah .... a. mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri negara b. memberi grasi, amnesti, abolisi, dan rehabilitasi c. menyatakan hak pendapat, hak angket, dan hak interpelasi d. mengangkat ketua Mahkamah Agung 7. Salah satu tugas MPR adalah .... a. Melaksanakan GBHN b. Menetapkan GBHN c. Melantik Para Menteri d. Membuat UUD
83
8. Salah satu tugas Mahkamah konstitusi adalah ....
9.
a.
Menguji UUD terhadap negara Republik Indonesia UU 1945
b.
Mendorong masyarakat melaksanakan UU
c.
Melaksanakan keputusan pengadilan
d.
Mengayomi masyarakat agar tidak melanggar hukum
Setelah melakukan amandemen UUD 45 MPR menjadi lembaga .... a.
tinggi negara
c. Biasa
b.
Negara
d. Rakyat
10. Lembaga tinggi negara yang bertugas mengaudit penggunaan uang negara adalah .... a. Badan Kas dan Perbendaharaan Negara b. Badan Pemeriksa Keuangan c. Badan Pusat Statistik d. Badan Intelegen Negara II.
Isilah titik-titik soal berikut dengan jawaban yang benar! 1. Anggota MPR, DPR dan DPD dipilih melalui ... 2. Memegang kekuasaan, membentuk UU dengan persetujuan DPR merupakan tugas presiden di bidang .... 3. Anggota DPR berkedudukan di .... 4. Masa jabatan presiden adalah ... 5. MPR singkatan dari .... Mengetahui KepalaSekolah
Garongan,9 Mei 2014 Mahasiswa(Guru kelas IV)
LISDIYATI,S.Pd.I NIP 19680404 199303 2 002
SUPRAPMI, S.Pd.I. 19770525 201101 2 009
84
KUNCI JAWABAN ROMAWI I 1. b
6. a
2. d
7. d
3. c
8. a
4. d
9. a
5. a
10. b
ROMAWI II 1. Badan Pemeriksa keuangan 2. legislatif 3. Jakarta 4. 5 tahun 5. Majelis Permusyawaratan Rakyat Skor Penilaian I. II.
Pilihan ganda Isian
ௌ ௌ௦
(10) (5)
= 10 = 20
x 100%
85
LEMBAG L GA PEND DIDIKAN MA’A ARIF MI M MA’ARIF GARO ONGAN A Alamat : Dukkuh VI Garo ongan Panjaatan Kulon Progo P
SU URAT KET TERANGA AN RISET NOMOR R: 49/MI.Mrff/V/2014 b ggandibawahhini: Yang bertandatang Nama
: Lisdiyati, S S. Pd.I
NIP
: 19680404 199303 2 00 02
Jabatan
: Kepala Maadrasah
Unit Kerjja
: MI Ma’arifGarongan
Menerrangkanbahw wa: Nama
: Suprapmi
NIM
:13485234
Mahasisw wa
: Universitas Islam Negeri Yogyakaarta
Alamat
: Pongangann, RT 11 RW W 06 Sentoloo,KulonProggo
benar--benartelahm mengadakanp penelitianunttukmengumppulkan daata dalam mrangkamenyyusunskripsidenganjudull: Upaya Meningkatka M an Prestasi Belajar PK Kn Materii Lembaga--lembaga Negara N Dan Susunan Pemerintahann Tingkat Pusat P Dengaan Metodde Peta Kon nsep Bergam mbar Siswa K Kelas IV MII Ma’arif Gaarongan, Paanjatan, Kuloon Progo mulaitanggal 21 April 20014 sampaaidengantangggal 30 Mei 2014. Demik yanng kiansuratKetteranganini kkami berikannkepada bersanngkutanuntukkdapatdigunnakansebagaiimanamestinnya. Garonngan, 30 Mei 2014 Kepalla Madrasah
Lisdiyyati, S.Pd.I NIP.19680404 1999303 2 002
LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS I Hari / Tanggal Jam Hasil Observasi
: Selasa, 6 Mei 2014 : 09.20 – 11.30 WIB : Perbaikan Pembelajaran Realisasi Ya (√) Tidak(√)
No
Aspek yang diminati
1.
Keterampilan membuka pelajaran: a. Menarik perhatian siswa b. Membuat apersepsi c. Menyampaikan tujuan pembelajaran d. Memberi pre-test Keterampilan menjelaskan materi: a. Kejelasan b. Penekanan hal penting c. Penggunaan metode secara tepat d. Penggunaan sumber belajar secara tepat Interaksi pembelajaran: a. Mendorong siswa aktif b. Kemampuan mengelola kelas c. Memberi bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan Keterampilan bertanya: a. Penyebaran b. Pemindahan giliran c. Pemberian waktu berfikir Keterampilan memberikan penguatan: a. Penguatan verbal b. Penguatan non verbal Keterampilan menggunakan waktu: a. Menggunakan waktu secara proporsional b. Memulai dan mengakhiri pembelajaran sesuai jadwal c. Memanfaatkan waktu secara efektif Keterampilan menutup pelajaran: a. Meninjau kembali isi materi b. Melakukan post test
2.
3.
4.
5. 6.
7.
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Garongan, 6 Mei 2014 Teman Sejawat
Sukamto, S.Pd NIP 19700823 199303 1 005
97
LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS II Hari / Tanggal Jam Hasil Observasi
: Jum’at, 9 Mei 2014 : 07.30 – 08.40 WIB : Perbaikan Pembelajaran Realisasi Ya (√) Tidak(√)
No
Aspek yang diminati
1.
Keterampilan membuka pelajaran: a. Menarik perhatian siswa b. Membuat apersepsi c. Menyampaikan tujuan pembelajaran d. Memberi pre-test Keterampilan menjelaskan materi: a. Kejelasan b. Penekanan hal penting c. Penggunaan metode secara tepat d. Penggunaan sumber belajar secara tepat Interaksi pembelajaran: a. Mendorong siswa aktif b. Kemampuan mengelola kelas c. Memberi bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan Keterampilan bertanya: a. Penyebaran b. Pemindahan giliran c. Pemberian waktu berfikir Keterampilan memberikan penguatan: a. Penguatan verbal b. Penguatan non verbal Keterampilan menggunakan waktu: a. Menggunakan waktu secara proporsional b. Memulai dan mengakhiri pembelajaran sesuai jadwal c. Memanfaatkan waktu secara efektif Keterampilan menutup pelajaran: a. Meninjau kembali isi materi b. Melakukan post test
2.
3.
4.
5. 6.
7.
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Garongan, 19 Mei 2014 Teman Sejawat
Sukamto, S.Pd NIP 19700823 199303 1 005
98
Hasil Wawancara Siklus II Metode Pengumpulan Data: Wawancara siklus II Hari/Tanggal : Selasa, 9 Mei 2014 Jam
: 08.10-08.25(setelah KBM)
Lokasi
: MI Ma,arif Garongan
Sumber Data : 9 siswa kelas IV Deskripsi data: 1) Apakah anak-anak merasa lebih paham belajar dengan menggunakan metode peta konsep bergambar pada siklus II ini? 2) Menurut anak-anak, apakah ada hal yang menarik dari pembelajaran PKn dengan menggunakan metode peta konsep bergambar ini pada siklus II ini? 3) Apa yang menarik menurut kalian? Dari hasil wawancara dari pertanyaan tersebut terungkap bahwa dari 9 anak dapat diambil kesimpulan bahwa anak merasa senang karena sudah mulai terbiasa dengan metode peta konsep dan lebih faham dengan menggunakan metode peta konsep bergambar. Anak merasa lebih konsentrasi di banding pada pertemuan sebelumnya.
xvi
CURICULUM VITAE
Nama
: Suprapmi
Tempat, Tanggal Lahir: Kulon Progo, 25 Mei 1977 Alamat asal
: Pongangan, RT 11 RW 06 Sentolo, Kulon Progo
Unit kerja
: MI Ma’arif Garongan
Nama Orangtua Nama Ayah
: Kahadi Sanjaya(Alm)
Pekerjaan
: Wiraswasta
Nama Ibu
: Kasiyem
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Alamat
: Malangan RT02 RW 01
Pendidikan 1. 2. 3. 4. 5.
SD Negeri Dlaban Sentolo kulon Progo, lulus tahun 1990 SMP Negeri 2 Sentolo, lulus tahun 1993 SMA Negeri Sentolo,lulus tahun 1996 STITM wates UIN Sunan kalijaga Yogyakarta Program S1 kedua PGMI
Pengalaman pekerjaan: 1. Guru SD Muhammadiyah Bantar tahun 2005-2010 2. Guru MIN Ngestiharja Kulon Progo tahun 2011 3. Guru MI Ma’arif Garongan 2012-sekarang