UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA KONSEP PEMBUATAN MAGNET DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONTRASI SISWA KELAS V MIM CETAN SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam
Disusun Oleh : Fahrudin NIM. 13485291 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2014
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA KONSEP PEMBUATAN MAGNET DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONTRASI SISWA KELAS V MIM CETAN SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam
Disusun Oleh : Fahrudin NIM. 13485291 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2014
i
SURAT PERI\IYATAA}{ YaDg bertatrda taogan dibawah
Nama
NIM Progam Studi
ini
:
: Fahrudin : 13485291 : PGMI
Menyatakan dengan sesrmgguhnya bahwa dalam skripsi saya
ini
tidak
kar$ yang pemah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjaman di suatu perguruan tinggi, dan skripsi saya ini adalah asli hasil karya,/penelitiao sendiri dan terdapat
bukan plagiasi dari karya/penelitian orang lain.
Demikian surat pemyataao ini saya buat dengan sesunggulmya agar dapat diketahui oleh anggota dewan penguji.
Yo$/akan4 3 Juni 2014
Fahrudin
NIM.
13485291
W
utu"."r*
Islan Negeri suoan Kalijaga
FM-UINSK.BM.O5-03/RO
SURAT PERSETUJUAI\I SKRIPSI / TUGAS AKHIR Hal Lamp
:
Persetujuan SMpsi/Tugas Akhir
Kepada Yth, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Di Yogyakanb .
Assalamu'alaikum Wr- WbSetelah membaca, meneliti, menelaah, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skipsi Saudara :
Nama
NIM Program Studi
Falultas Judul Skipsi
Fahrudir t348s291 PGMI Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Upaya Meningkatakan Prcstasi Belajar Siswa Pada Konsep Pembuatan Magnet Dengan Menggunakan Metode Demonstasi Siswa Kelas V MIM Cetan Semester II Tahun Pelajaran 20 I 3/20
l4
Sudah dapat diajukan kepada Program Studi PGMI Fakultas Ilrnu Taxbiyah dan Keguruan IIIN Sunan Kalijaga Yogyakafta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam Pendidikan Islam. Dengan ini kami menghamp agar slcipsi,/tugas akhir Saudara tersebut di atas dapat segera diajukan/dimunaqosahkan. Atas pefiatiaDnya kami ucapkan terima kasih. Wassalamu'alaikum Wr, Wb
Yogyakarta,9 Juni 2014
15 199703 1 009
lll
uiD
Universitas Islam Negeri Sunan Kaliiaga
FM-UINSK-BM-05-O7/R0
PtrNGESAHAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR Nomor : UIN.2 /DT/PP.0 Skripsi/"lugas Akhir dengan judul
1.1 I 0441
/2011
:
UPAY,\ MENINGKATI'$J PRESTASI BELAJAR SISWA PADA KONSEP PEMBUATAN MAGNET DENGAN MENGCL]NAKAN METODE DEMPNSTRASI SISWA KELAS V MIM CETAN SEMESTER II TAI ILIN PELAJARAN 2013/2014 Yang clipersiapkan daur disusun oleh: Nama
:
NIM
:13485291
Fahrudin
TelaL dirnunaqosyahkan pada: Llari Kamis tanggal l0 Juli 201,1
Nilai
Munaqosyah : A./B
Dan dinyatal
TIM MUNAQOSYAH
:
Ketua Sjdarg
NIP.1972031
9970 3 1009 Penguji II
Dr. M&1,rwim.
\tP.
M.A
ulkiDli Lessv- M.Ap- Ph.D. NlP. i9681208 200003 I 001
19730310199803 1 002
Yoglakarta.
li
Dekan
Ilmu Tarbiyah dan
*\tRta
sv,.@ '.)7.
r
MOTTO
و ﺧﻴﺮ ﻟﻨﺎس أﻧﻔﻌﻬﻢ ا ﻟﻠﻨﺎس...
...Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni)
v
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan Karya ini untuk : Fakultas
Ilmu
Tarbiyah
dan
Keguruan
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, tempatku menimba ilmu sebagai bekal kehidupanku di dunia dan akhirat.
vi
ABSTRAK Fahrudin, “Upaya Meningkatakan Prestasi Belajar Siswa Pada Konsep Pembuatan Magnet Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Siswa Kelas V MIM Cetan Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014”. Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014. Latar belakang masalah penelitian ini bahwa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada konsep pembuatan magnet masih banyak siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi tersebut. Adapun kesulitan-kesulitan yang dialami siswa yaitu sulit memahami materi yang disampaikan oleh guru jika hanya mengunakakan ceramah sehingga berdampak pada prestasi yang diporoleh siswa belum mencapai standar ketuntasan minimal. Maka dari itu perlu diadakan penelitian untuk memperbaiki serta memperoleh metode yang tepat untuk mengatasi masalah ini. Adapun solusi yang digunakan untuk mengatasi masalah dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode demonstrasi. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan metode demontrasi dalam menigkatakan prestasi belajar siswa pada konsep pembuatan magnet. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes hasil belajar untuk melengkapi data yang ingin diungkap. Dalam penelitian ini, menggunakan data statistik sederhana yaitu : (1) membandingkan hasil nilai pra siklus dan hasil nilai siklus I (2) membandingkan nilai siklus I dengan hasil nilai siklus II. Adapun urutan kegiatan penelitian mencakup : (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Hasil penelitian ini adalah adanya peningkatan yang signifikan terhadap prrstasi belajar IPA pada konsep pembuatan magnet, dimana sebelum tindakan terdapat 9 siswa yang telah mencapai KKM dan 20 siswa yang belum mencapai KKM, pada Siklus I meningkat menjadi 16 siswa telah mencapai KKM dan 13 siswa belum mencapai KKM. Kemudian diakhir siklus II terjadi peningkatan yang sangat pesat dimana dari 16 siswa yang telah mencapai KKM menjadi 29 siswa yang mencapai KKM atau semua siswa telah mencapai KKM dengan demikian tidak perlu dilakukan tindakan selanjutnya dan hasil tersebut mebuktikan bahwa metode demonstrasi mampu meningkatkan prrstasi belajar IPA pada konsep pembuatan magnet siswa kelas V MI Muhammadiyah Cetan. Kata Kunci : Pembelajaran IPA Konsep Pembuatan Magnet, Metode Demonstrasi, Prestasi Belajar.
vii
KATA PENGANTAR
ﷲ اﻟﺮﱠﺣْﻤﻦِ اﻟ ﱠﺮﺣِﻴ ِﻢ ِ ِﺑﺴْ ِﻢ ا ﻦ َ ْﺻﺤْ ِﺒ ِﻪ َأﺟْ َﻤ ِﻌﻴ َ ﻦ وَﻋَﻠَﻰ َا ِﻟ ِﻪ َو َ ْﺳ ِﻠﻴ َ ْف اْﻷَﻧْﺒِﻴَﺎءِ وَاﻟْ ُﻤﺮ ِ ﻋﻠَﻰ َأﺷْ َﺮ َ ﻼ ُم َﺴ َّ ﻼ ُة وَاﻟ َﺼ َّ ب ٱﻟْ َﻌـٰ َﻠﻤِﻴﻦ وَاﻟ ِّ ﺤﻤْ ُﺪ ِﻟَّﻠ ِﻪ َر َ ْٱﻟ ﺤ َّﻤ ٍﺪ َ ﺤ َّﻤ ٍﺪ وَﻋَﻠَﻰ ﺁ ِل ُﻣ َ ﻋﻠَﻰ ُﻣ َ ْﺤ َّﻤ ٍﺪ َوﺑَﺎ ِرك َ ﻋﻠَﻰ ﺁ ِل ُﻣ َ ﺤ َّﻤ ٍﺪ َو َ ﻋﻠَﻰ ُﻣ َ ﺻ ِّﻞ َ َاَﻟّﻠَ ُﻬ ّﻢ ﺠﻴْ ٌﺪ ِ ﺣ ِﻤﻴْ ُﺪ َﻣ َ ﻚ َ ﻋﻠَﻰ ِإﺑْﺮَا ِهﻴْ َﻢ وَﺁ ِل ِإﺑْﺮَا ِهﻴْ َﻢ ِإ َّﻧ َ ﺖ َ ْﺻَّﻠﻴ َ َآﻤَﺎ،
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah yang telah memberi taufik, hidayah dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaaikan penyusunan skripsi ini. Sholawat serta salam tercurah kepada nabi agung Muhmmad SAW juga keluarganya serta semua orang yang meniti jalannya. Selama penulisan skripsi ini tentunya kesulitan dan hambatan telah dihadapi penulis. Dalam mengatasinya penulis tidak mungkin dapat melakukannya sendiri tanpa bantuan orang lain. Atas bantuan yang telah diberikan selama penelitian maupun dalam penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1.
Prof. Dr. H. Hamruni, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta beserta staf-stafnya, yang telah membantu penulis dalam menjalani studi program Sarjana Strata Satu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
2.
Drs. H. Jamroh Latief, M.Si., dan Dr. Imam Machali selaku ketua dan sekertaris pengelola program Peningkatan kualifikasi S1 Guru MI dan PAI melalui Dual Mode System pada LPTK Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
viii
3.
Dr. Sukiman, M.Pd., sebagai pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu, mencurahkan pikiran, mengarahkan serta memberikan petunjuk dalam penulisan skripsi ini dengan penuh keikhlasan.
4.
Drs. Radino, M.Ag., selaku penasehat akademik yang telah meluangkan waktu, membimbing, memberi nasehat serta masukan yang tidak ternilai harganya kepada penulis.
5.
Basuki, S.Pd., selaku Kepala Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Cetan Ceper Klaten, yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian di MI Muhammadiyah Cetan Ceper Klaten.
6.
Barowi, S.Pd.I., selaku guru mitra di MI Muhammadiyah Cetan yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.
7.
Siswa-siswi kelas V MI Muhammadiyah Cetan atas kesediaannya menjadi responden dalam pengambilan data penelitian ini serta Bapak dan Ibu Guru MI Muhammadiyah Cetan atas bantuan yang diberikan.
8.
Kepada kedua orang tuaku tercinta, atas segala pengorbanan dan lantunan doa yang selalu tercurah kapada penulis.
9.
Istriku dan anakku (Umy Siti Istiqomah dan Zulmi Sakhi Zaidan) yang baik hati dan selalu memberikan dukungan serta doa kepada penulis.
10. Segenap dosen dan karyawan yang ada di lingkungan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan atas didikan, perhatian, pelayanan, serta sikap ramah dan bersahabat yang telah diberikan. 11. Teman-teman program Peningkatan Kualifikasi S1 Guru MI dan PAI melalui Dual Mode System pada LPTK Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
ix
Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah memberikan motivasi dan semangat dalam menuntut ilmu. Penulis sangat menyadari, bahwa skripsi ini jauh dalam kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Yogyakarta, 3 Juni 2014 Penyusun
Fahrudin NIM. 13485291
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
i
SURAT PERNYATAAN .................................................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................
iv
HALAMAN MOTTO ......................................................................................
v
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................
vi
HALAMAN ABSTRAK ..................................................................................
vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................
viii
DAFTAR ISI
.......................................................................................
xi
DAFTAR TABEL
.......................................................................................
xiii
DATAR GAMBAR
.......................................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
xv
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ......................................................
1
B. Rumusan Masalah ...............................................................
4
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .........................................
5
D. Kajian Pustaka .....................................................................
6
E. Landasan Teori ....................................................................
8
F. Hipotesis Tindakan ..............................................................
20
G. Metode Penelitian ................................................................
21
H. Sistematika Pembahasan ......................................................
28
xi
BAB II
BAB III
BAB IV
GAMBARAN UMUM MI MUHAMMADIYAH CETAN A. Letak dan Keadaan Geografis .............................................
30
B. Sejarah Berdiri dan Berkembangnya ...................................
31
C. Visi, Misi dan Tujuan MI Muhammadiyah Cetan ..............
32
D. Struktur Organisasi ..............................................................
32
E. Keadaan Guru dan Karyawan ..............................................
34
F. Keadaan Peserta Didik ........................................................
35
G. Sarana dan Prasarana MI Muhammadiyah Cetan ...............
35
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Observasi Awal Pembelajaran IPA Materi Magnet ............
37
B. Penelitian Siklus I ................................................................
40
C. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus I ............................
42
D. Penelitian Siklus II ..............................................................
51
E. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus II ...........................
53
F. Perbandingan Hasil Observasi Siklus I dan Siklus II ..........
62
PENUTUP A. Kesimpulan ...........................................................................
70
B. Saran .....................................................................................
71
C. Kata Penutup ........................................................................
72
DAFTAR PUSTAKA 73 LAMPIRAN – LAMPIRAN 76
xii
DAFTAR TABEL 1. Tabel 1
: Data Guru dan Tenaga Kependidikan MIM Cetan ................
34
2. Tabel 2
: Data Jumlah Peserta Didik MIM Cetan .................................
35
3. Tabel 3
: Keadaan Sarana dan Prasarana MIM Cetan ..........................
36
4. Tabel 4
: Nilai Tes Awal Sebelum Tindakan ........................................
38
5. Tabel 5
: Hasil Observasi Pelaksanaan Tindakan Pada Tindakan Siklus
I Fokus Penelitian Kegiatan Guru ...........................................................
42
6. Tabel 6 : Hasil Observasi Pelaksanaan Tindakan Pada Tindakan Siklus I Fokus Penelitian Kegiatan Siswa ......................................................... 7. Tabel 7
: Perolehan Nilai Siswa Pada Siklus I .......................................
8. Tabel 8
: Hasil Observasi Pelaksanaan Tindakan Pada Tindakan Siklus
II Fokus Penelitian Kegiatan Guru ............................................................ 9. Tabel 9
46 48
53
: Hasil Observasi Pelaksanaan Tindakan Pada Tindakan Siklus
II Fokus Penelitian Kegiatan Siswa ...........................................................
56
10. Tabel 10 : Perolehan Nilai Siswa Pada Siklus I ......................................
59
11. Tabel 11 : Perbandingan Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Tindakan Pada Tindakan Siklus I dan II Fokus Penelitian Terhadap Guru ...........................................................................................................
62
12. Tabel 12 : Perbandingan Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Tindakan Pada Tindakan Siklus I dan II Fokus Penelitian Terhadap Siswa ..........................................................................................................
65
13. Tabel 13 : Perbandingan Perolehan Nilai Siswa Pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II ............................................................................................
xiii
67
DAFTAR GAMBAR 1. Gambar 1 : Garis Gaya Magnet ................................................................
14
2. Gambar 2 : Tahapan Dalam Siklus ...........................................................
25
3. Gambar 3 : Struktur Organisasi MI Muhammadiyah Cetan .....................
33
xiv
DAFTAR LAMPIRAN 1.
Lampiran 1 : Bukti Seminar Proposal ......................................................
76
2.
Lampiran 2 : Surat Keterangan Penelitian ...............................................
77
3.
Lampiran 3 : Catatan Lapangan (Guru/Kepala Madrasah) ......................
78
4.
Lampiran 4 : Catatan Lapangan (Siswa) ..................................................
79
5.
Lampiran 5 : Daftar Siswa Kelas V MI Muhammadiyah Cetan ..............
80
6.
Lampiran 6 : RPP Siklus I ........................................................................
82
7.
Lampiran 7 : Lembar Kerja Siswa Siklus I ..............................................
93
8.
Lampiran 8 : RPP Siklus II ......................................................................
96
9.
Lampiran 9 : Lembar Kerja Siswa Siklus II ............................................ 105
10. Lampiran 10 : Perbandingan Observasi Siklus I dan II Kegiatan Guru ..... 108 11. Lampiran 11 : Perbandingan Nilai Siswa Pra SiklusSiklus I dan Siklus II
110
12. Lampiran 12 : Dokumen Pembelajaran di MIM Cetan .............................. 112 13. Lampiran 13 : Identitas Mahasiswa ........................................................... 113
xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Kualitas pendidikan meliputi berbagai sektor dan jenjang pendidikan, termasuk jenjang pendidikan dasar. Keberhasilan pendidikan banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk guru. Guru yang profesional akan selalu berupaya untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yang dirinci sebagai berikut : 1. Secara mikro pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1 2. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu. 2 Mendidik merupakan usaha sadar untuk meningkatkan dan menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan sebagai persiapan untuk menghadapi perkembangan zaman serta perannya dimasa yang akan datang. Dalam upaya meningkatkan proses belajar, guru harus berupaya
1
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia,2010), hal.35. 2 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dengan penjelasannya. 1
menciptakan strategi yang cocok, sebab dalam proses belajar mengajar yang bermakna, keterlibatan siswa sangatlah penting, guru bertindak sebagai fasilitator dalam kegiatan belajar. Dalam kegiatan pembelajaran, siswa merupakan subjek belajar yang memegang peranan yang utama, sehingga dalam setting proses belajar mengajar siswa dituntut beraktivitas secara penuh, bahkan secara individual mempelajari bahan pelajaran. Dengan demikian, kalau dalam istilah pengajaran atau teaching menempatkan guru sebagai pemeran utama dalam memberikan informasi, maka dalam instruction guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator, memanage berbagai sumber dan fasilitas untuk dipelajari siswa. 3 Dari penjelasan diatas maka keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar mengajar sangatlah penting baik dalam mencari informasi, berbuat maupun menentukan sikap apa yang harus dilakukan. Berkenaan dengan hal tersebut di atas, metoda demontrasi dalam pembelajaran akan lebih bermakna, sebab dengan menggunakan metoda demontrasi siswa akan terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran. Mata pelajaran IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar, dan merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan pengujian gagasan-gagasan. Pelajaran Pengetahuan Alam pada Madrasah Ibtidaiyah, pada dasarnya meletakkan pengenalan dan pengetahuan dasar berfikir 3
Hamruni, Strategi dan Model-Model Pembelajaran Aktif-Menyenagkan, (Yogyakarta: Investidaya,2012), hal. 41. 2
secara ilmiah tentang fenomena dan kejadian di sekitar kita sehari-hari, baik itu yang terjadi pada makhluk hidup atau benda mati. 4 Materi seperti konsep pembuatan magnet akan lebih cepat dimengerti oleh peserta didik jika disampaikan melalui percobaan atau demostrasi. Hal ini juga terjadi di Madrasah Ibtidaiyah Muhmmadiyah Cetan tempat dimana peneliti mengajar, materi pembuatan magnet di kelas V Madrasah Ibtidaiyah Muhmmadiyah Cetan semester genap dirasa sulit dan membingungkan oleh siswa jika hanya disampaikan melalui ceramah, sehingga kebanyakan siswa tidak memahami bagaimana cara membuat magnet secara sederhana sehingga berdampak pada prestasi atau hasil belajar yang belum maksimal. Berdasarkan hasil renungan yang penulis lakukan setelah melaksanakan pembelajaran IPA tentang pembuatan megnet, yang dilanjutkan dengan evaluasi, tetapi hasilnya tidak memuaskan, maka penulis sebagai guru kelas menyadari bahwa terdapat beberapa masalah yang antara lain pembelajaran masih berpusat pada guru, keterlibatan siswa dalam pembelajaran kurang dikerenakan tidak ada kesempatan
untuk
terlibat
langsung dalam
proses
pembelajaran
yang
mengakibatkan siswa pasif dan hasil evaluasi dengan rata-rata nilai 6.00. 5 Berlatar belakang dari permasalahan tersebut, penulis merasa tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di Kelas V MI Muhammadiyah Cetan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pokok bahasan pembuatan magnet. Dasar ketertarikan penulis adalah masih banyak siswa yang belum 4
Departemen Agama RI, Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, Pedoman Khusus Pengetahuan Alam, (Jakarta: Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam,2004), hal.2. 5 Dokumen nilai guru mata pelajaran IPA Kelas V Semester II. 3
memahami konsep pembuatan magnet jika hanya disampaikan secara ceramah. Selain itu juga karena dari hasil ulangan siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pokok bahasan pembuatan magnet mayoritas siswa masih mendapatkan nilai dibawah Standar Ketuntasan Minimal (SKM). Penulis memilih kelas V dikarenakan materi yang berkaitan dengan penelitian ini diajarkan di kelas V dan materi ini merupakan materi yang sangat baik untuk menerapkan metode demonstrasi. Selain itu karakteristik tiap siswa yang berbeda dimana jumlah siswanya sebanyak 29 orang, membuat pembelajaran akan lebih menarik karena setiap anak akan memiliki tingkat pemahaman yang berbeda, sehingga berdampak pada prestasi yang diperoleh. Dengan menggunakan metode demonstrasi dalam menjelaskan materi pembuatan magnet diharapkan siswa akan lebih mudah memahami materi dan memperoleh hasil yang maksimal dan dengan dasar inilah peneliti mengadakan penelitian dengan judul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Konsep Pembuatan Magnet Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Siswa Kelas V MIM Cetan Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : “ Apakah penggunaan metode demonstrasi dapat menigkatkan prestasi belajar siswa pada konsep pembuatan magnet siswa kelas V MIM Cetan Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014”.
4
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : a.
Mendeskrepsikan tentang perencanaan pembelajaran menggunakan metode demontrasi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada konsep pembuatan magnet siswa kelas V MIM Cetan Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014.
b.
Mendeskrepsikan
tentang
pelaksanaan
pembelajaran
dengan
menggunakan metode demontrasi dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada konsep pembuatan magnet siswa kelas V MIM Cetan Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. c.
Mendeskrepsikan tentang prestasi belajar siswa pada konsep pembuatan magnet dengan menggunakan metode demostrasi siswa kelas V MIM Cetan Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014.
2. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan mempunyai kegunaan sebagai berikut : a. Memberi
wawasan
kepada
guru
tentang
penerapan
metode
demonstrasi pada pembelajaran. b. Menambah khasanah ilmu pengetahuan terutama pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. c. Mendorong siswa untuk aktif dalam setiap pembelajaran di Madrasah. d. Sebagai referensi bagi orang yang ingin meneliti tentang penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA.
5
D. Kajian Pustaka Terdapat banyak sekali hasil penelitian yang relevan dan berkaitan dengan penggunaan metode demonstrasi dalam upaya peningkatan prestasi belajar yang diantaranya adalah Pertama, skripsi yang ditulis oleh Sulistyaningsih, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2011 dengan judul “Upaya Meningkatkan Keterampilan Sholat Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa BA Aisyiyah Nglumut Srumbung Magelang”. Dalam penelitian tersebut peneliti mengkaji tentang keterampilan sholat yang kurang maksimal jika hanya dijelaskan dengan ceramah saja dan dengan menggunakan metode demonstrasi keterampilan sholat akan lebih baik serta hasil yang didapat yaitu bahwa dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan keterampilan sholat. 6 Kedua, skripsi yang ditulis oleh Hafid Zulkarnain, Universitas Negeri Padang, Jurusan PGSD Tahun 2009 dengan judul “Penggunaan Metode Demonstrasi Dalam Pembelajaran Menyanyi Pada Siswa Kelas VI SD”. Dalam skripsi ini masalah yang diambil adalah bagaimana menggunakan metode demonstrasi dalam pembelajara bernyanyi di SD dan upaya apakah yang dilakukan oleh guru untuk meningktakan efektifitas penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran bernyayi di SD. Penyelesaian masalah dengan melakukan tahapan-tahapan dalam metode demonstrasi, yaitu : 1. Tahap perencanaan, yang berisi : merumuskan tujuan, menentukan masalah-masalah yang akan didemonstrasikan, persiapan terhadap alat 6
Sulistyaningsih, Upaya Meningkatkan Keterampilan Sholat Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa BA Aisyiyah Nglumut Srumbung Magelang (Yogyakarta :UIN Sunan Kalijaga,2011) 6
dan bahan, persiapan tentang variabel-variabel yang harus dikontrol dengan baik, sehingga demonstrasi tidak mengalami kegagalan. 2. Tahap pelaksanaan, yaitu dengan melakukan demonstrasi dan melakukan evaluasi dari kegiatan bernyayi. 3. Tahap tindak lanjut, siswa menyimpulkan hasil demonstrasi yang telah dilakukan oleh guru agar guru mengetahui sejauh mana pemahaman siswa
dengan
metode
demonstrasi
yang
telah
dilakukan
dan
mendiskusikan secara berkelompok hasil demonstrasi itu. Adapun kesimpulan yang diambil yaitu bahwa metode demonstrasi sangat efektif digunakan dalam pembelajaran bernyayi, karena dari demonstrasi yang dilakukan guru, siswa bisa melihat langsung dan siswa lebih muda memahaminya karena siswa dapat mencontoh di depan kelas. 7 Ketiga, skripsi yang ditulis oleh Hafid Wahyu, Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang, Jurusan PGSD Tahun 2010 dengan judul “ Menggunakan Metode Demonstrasi Dalam Upaya Mengatasi Kesulitan Siswa Memahami Sistem Pencernaan Manusia”. Dalam skripsi ini masalah yang diambil adalah ingin mengetahui bagaimana menggunakan metode demonstrasi dalam upaya mengatasi kesulitan siswa dalam memahami system pencernaan manusia untuk meningkatkan kreatifitas siswa pada proses pembelajaran. Adapun pemecahan masalah yaitu dengan Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari perencanaan, tindakan dan refleksi, sehingga dari siklus ke siklus dapat diketahui perkembangan dan dapat diperbaiki pada siklus 7
Hafidz Zulkarnain, Penggunaan Metode Demonstrasi Dalam Pembelajaran Menyanyi Pada Siswa Kelas VI SD (Padang :Universitas Negeri Padang,2009)
7
berikutnya, jika masih ada permasalahan yang belum teratasi. Dan kesimpulan dari penelitian tersebut adalah bahwa penelitian yang dilakukan dengan mengacu pada teori-teori atau pendapat para ahli pendidikan serta fakta yang ada di lapangan, jelas kemampuan guru sangat mutlak diutamakan dan metode demonstrasi sangat efektif dalam mengatasi kesulitan siswa dalam memahami materi pencernaan manusia. 8 Dari ketiga skrispi tersebut diatas, terdapat keterkaitan dengan penelitian yang penulis buat dalam hal penggunaan metode demonstrasi sebagai upaya peningkatan prestasi maupun hasil belajar. Sedangkan yang membedakan penelitian ini dengan penelitian diatas adalah subjek dan upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan prestasi siswa. Dari sini diharapkan penelitian ini dapat dijadikan masukan yang positif terhadap peningkatan prestasi Ilmu Pengtahuan Alam pada konsep pembuatan magnet bagi guru-guru Madrasah Ibtidaiyah yang lain. E. Landasan Teori 1.
Pengertian Prestasi Belajar Prestasi adalah hasil karya yang dicapai. 9 Dalam pengertian lain prestasi adalah suatu usaha yang dapat dinilai berhasil memuaskan atau tidak dengan kenyataan setelah pekerjaan itu dilakukan. 10 Dari kedua
8
Hafid Wahyu, Menggunakan Metode Demonstrasi Dalam Upaya Mengatasi Kesulitan Siswa Memahami Sistem Pencernaan Manusia (Serang: Universitas Pendidikan Indonesia,2010) 9 Sulchan Yasyin. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Amanah, 1997) hal.381 10 Sumadi Suryabrata. Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 1998) hal.233 8
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah suatu hasil yang dicapai setelah diukur dari suatu pekerjaan atau karya. 11 Sedangkan pengertian belajar telah banyak didefinisikan oleh para ahli, namun pendapat mereka itu berbeda yang satu dengan yang lain. Hal ini disebabkan oleh dasar berfikir serta landasan psikologi yang mereka gunakan berbeda-beda pula. Belajar adalah suatu proses perubahan yang terjadi pada diri manusia dan belajar merupakan suatu proses, artinya berlangsungnya itu memakan sejumlah waktu yang panjang pendeknya sangat ditentukan oleh masalahnya, individu yang belajar dan oleh sarana dan prasarana yang tersedia. 12 Belajar juga dapat diartikan sebagai perubahan dalam kepribadian sebagai yang dimanifestasikan dalam perubahan penggunaan pola-pola respon atau tingkah laku yang baru, yang nyata dalam perubahan keterampilan, kebiasaan, kesanggupan atau pemahaman. 13 Dari penjelasan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah suatu hasil yang diperoleh oleh seseorang dari proses yang dilakukan sebagai upaya perubahan tingkah laku yang berupa penguasaan maupun kecakapan melalui pengukuran atau tes.
11
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hal.32. 12 Agoes Soejanto, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005), hal. 1617. 13 Noehi Nasution, Materi Pokok Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Dirjen Pembinaan Agama Islam Dan Universitas Terbuka, 1995), hal. 3.
9
a.
Faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Prestasi belajar yang dicapai seseorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik dalam diri (faktor internal) maupun dari luar (faktor eksternal) individu. 14 1) Faktor Internal Yang tergolong faktor internal ialah : a) Faktor jasmaniah (fisiologis), baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. b) Faktor psikologis terdiri atas : (1) Faktor intelektif yang meliputi : faktor potensial diri seperti : Kecerdasan, serta bakat atau skill dan faktor kecakapan nyata seperti prestasi yang telah dimiliki. (2) Faktor nonintelektif ialah unsur – unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi. c) Faktor kematangan fisik maupun psikis. Faktor ini berkaitan dengan perkembangan fisik maupun psikis. 2) Faktor Eksternal Yang tergolong faktor eksternal antara lain :
14
Tabrani Rusyan, Atang Kusdinan, dkk, Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1989), hal. 81. 10
a) Faktor sosial yang terdiri atas : lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, lingkungan kelompok. b) Faktor budaya seperti : adat istiadat, ilmu pengetahuan, kesenian. c) Faktor lingkungan fisik seperti : fasilitas rumah, fasilitas belajar, dan iklim d) Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan. 15 Dari pendapat yang dikemukakan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar diantaranya : faktor internal yakni faktor yang berasal dari dalam diri individu, seperti : faktor jasmaniah baik yang bersifat bawaan maupun perolehan, faktor psikologis yang terdiri atas faktor intelektif dan faktor non intelektif, serta faktor kematangan fisik. Selain faktor internal, faktor yang memepengaruhi prestasi belajar juga berasal dari faktor eksternal yakni faktor yang berasal dari luar diri indivudu serta pendekatan belajar, seperti : faktor sosial yang terdiri atas pengaruh dari lingkungan keluarga, masyarakat dan lingkungan kelompok, faktor budaya yaitu adat istiadat, ilmu pengetahuan dan kesenian, faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar dan iklim, selain itu juga dari faktor spiritual keagamaan 15
Noehi Nasution, Materi Pokok Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Dirjen Pembinaan Agama Islam Dan Universitas Terbuka, 1995), hal. 3. 11
2.
Magnet dan Cara Membuat Magnet a. Pengertian dan sifat magnet Kata magnet sendiri berasal dari kata Magnesia, Magnesia adalah nama kuno sebuah wilayah di Turki (Sekarang Magnesia telah beralih nama menjadi Manisa), di mana sejak jaman dahulu ditemukan batu magnet. Magnet yang terbentuk secara alami seperti tersebut di atas disebut magnet alam. Gaya magnet adalah gaya tarik/tolak yang dimiliki benda-benda yang bersifat magnet. Magnet mempunyai sifat yang unik. Beberapa sifat magnet adalah: 1) Magnet dapat menarik benda-benda yang terbuat dari logam Tidak semua logam dapat ditarik oleh magnet, hanya bendabenda yang terbuat dari besi dan baja, kobalt dan nikel yang dapat ditarik dengan kuat oleh magnet. Benda yang dapat ditarik dengan kuat oleh magnet disebut benda magnetis (Feromagnetis), sedangkan yang tidak dapat ditarik oleh magnet disebut benda non magnetis. 16 Benda
non
magnetis
dibedakan
menjadi
dua,
yakni
paramagnetis dan dia magnetis. 17 Benda para magnetis adalah benda yang dapat ditarik lemah oleh magnet. Contohnya adalah benda yang terbuat dari Aluminium dan Platina. Benda diamagnetis adalah benda
16
Departemen Agama RI, Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran Tematik, (Jakarta: Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam,2004), hal.4. 17 Departemen Agama RI, Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, Standar Kompetensi, (Jakarta: Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam,2004), hal.7.
12
yang sama sekali tidak dapat ditarik oleh magnet, bahkan mengalami tolakan, contohnya adalah emas, seng dan garam dapur. 2) Magnet mempunyai dua kutub. Semua magnet mempunyai dua kutub yang pada keadaan bebas (misalnya digantung pada seutas tali) selalu berusaha menghadap ke arah utara dan selatan. Karena itulah kutub magnet di sebut kutub utara dan selatan. Kutub yang selalu mengahadap ke utara disebut kutub utara, sedangkan yang selalu menghadap ke arah selatan disebut kutub selatan. Jika sebuah magnet terpotong, semua bagian akan tetap memiliki dua kutub tersebut. Mengapa? Karena sebenarnya sebuah magnet tersusun atas magnet-magnet kecil yang disebut "magnet elementer" yang tersusun sangat rapi dan searah, sehingga menimbulkan kutub magnet. Sebenarnya benda lain seperti besi yang bukan magnet, juga memiliki magnet elementer, tapi susunannya tidak rapi, sehingga tidak menimbulkan kutub magnet. Dua kutub magnet yang senama, apabila didekatkan akan saling tolak-menolak, sedangkan jika dua kutub magnet yang berbeda, jika didekatkan akan saling tarik-menarik. 3) Gaya tarik magnet yang terbesar terletak pada kedua kutubnya. Karena perbedaan kekuatan gaya tarik pada sebatang magnet, apabila di ditaburi pasir besi, akan terjadi peristiwa pada gambar di bawah ini :
13
Gambar 1 : Garis Gaya Magnet
Garis-garis yang terbentuk menggambarkan Garis Gaya Magnet. Garis gaya magnet adalah garis-garis imaginer yang menggambarkan kekuatan gaya tarik magnet. Sedangkan daerah di sekitar magnet yang masih dapat dipengaruhi gaya tarik magnet disebut medan magnet. Semakin dekat jarak suatu benda, daya tarik magnet terhadap banda tersebut akan semakin besar. 4) Gaya tarik magnet dapat menembus benda-benda tertentu. Benda-benda seperti kertas, kain, juga plastik yang tipis dapat ditembus oleh gaya tarik magnet. Di alam memang terdapat batu magnet, namun jumlahnya tentu saja terbatas, padahal magnet banyak digunakan manusia untuk berbagai keperluan, tapi tidak masalah... karena magnet dapat dibuat. Magnet yang dibuat manusia disebut magnet buatan. Bahan yang biasa digunakan untuk membuat magnet adalah besi dan baja. Besi dan baja dapat dibuat menjadi magnet karena besi yang bukan magnet, juga memiliki magnet elementer, tapi susunannya tidak rapi, sehingga tidak menimbulkan kutub magnet. Nah, jika besi
14
tersebut digosok, atau diinduksikan
dengan magnet, magnet
elementer di dalamnya akan tersusun. Pada magnet buatan, dibedakan menjadi magnet keras dan magnet lunak. Magnet yang dibuat dari baja disebut magnet keras, sulit dibuat namun sifat kemagnetannya tahan lama. Sedangkan magnet yang dibuat dari besi lunak, disebut magnet lunak. Besi lebih mudah dibuat menjadi magnet, tetapi sifat magnetnya lebih cepat hilang. Bentuk magnet buatan beragam, tergantung pemanfaatannya. Ada yang berbentuk batang, jarum, ada yang berbentuk huruf “U”, berbentuk silinder, dan ada yang berbentuk berbentuk lingkaran. 18 b.
Ada tiga macam cara membuat magnet, yaitu sebagai berikut : 1) Induksi Adalah cara pembuatan magnet dengan cara menempelkan benda feromagnetik pada magnet, sehingga benda tersebut menjadi bersifat magnet. Tentu saja kemagnetan yang dihasilkan bersifat sementara. jika magnet dilepas, sifat magnet benda akan hilang. 2) Gosokan Adalah cara pembuatan magnet dengan cara menggosok-gosokkan magnet pada besi atau baja yang akan dibuat magnet. Gosokan harus searah. Dengan cara ini sifat magnet pada benda lebih tahan lama.
18
http://artikel-kependidikan.blogspot.com/2011/09/gaya-magnet.html 15
3) Aliran arus listrik Adalah cara pembuatan magnet dengan cara mengalirkan arus listrik pada benda yang akan dibuat magnet. Benda dililit dengan kabel tembaga yang ujungnya dihubungkan denga sumber arus listrik. Magnet yang dibuat dengan aliran arus listrik disebut electromagnet. Elektromagnet digunakan pada alat berat, untuk mengangkat bendabenda dari besi yang berat. Selain dapat dibuat, sifat magnet pada benda juga dapat dihilangkan, caranya
dengan
dibakar,
dibanting-banting
atau
dipukul-pukul.
Sedangkan manfaat magnet diantaranya adalah : 1) Untuk membantu mengambil benda 2) Penunjuk arah 3) Menghasilkan arus listrik 4) Membantu perubahan energy 5) Merapatkan benda. 19 3.
Prestasi Belajar Siswa Pada Konsep Pembuatan Magnet Prestasi belajar adalah suatu hasil yang diperoleh oleh seseorang dari proses yang dilakukan sebagai upaya perubahan tingkah laku yang berupa penguasaan maupun kecakapan melalui pengukuran atau tes. 20 Secara
19
http://artikel-kependidikan.blogspot.com/2011/09/gaya-magnet.html Fahrudin, Pengaruh Prestasi Belajar Akidah Akhlak Terhadap Penggunaan Bahasa Santun Kepada Orang Yang Lebih Tua Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Cetan Ceper Klaten Tahun Pelajaran 2006/2007, (Surakarta:Skripsi) hal.9. 20
16
umum magnet dapat dibuat dengan tiga cara yakni dengan induksi, digosok menggunakan megnet kuat, serta elektromagnet. 21 Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa pada konsep pembuatan magnet adalah suatu hasil yang diperoleh siswa dari suatu tes setelah melakukan kegiatan atau aktifitas secara sadar dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada konsep pembuatan magnet. 4.
Metode Demontrasi Istilah demonstrasi dalam pengajaran dipakai untuk menggambarkan suatu cara mengajar yang pada umumnya penjelasan verbal dengan suatu kerja fisik atau pengoperasian peralatan barang atau benda. Kerja fisik itu telah dilakukan atau peralatan itu telah dicoba lebih dahulu sebelum didemonstrasikan. 22 Dalam
pengertian
lain
metode
demonstrasi
adalah
metode
pengajaran yang menggunakan pegangan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada peserta didik. Metode demonstrasi merupakan cara mengajar dimana seorang guru menunjukkan, memperlihatkan suatu proses sehingga siswa dapat
melihat,
mengamati,
mendengar
dan
sekaligus
mencoba
mempraktikkan materi yang disampaikan. 23
21
LPTK Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Yogyakarta, Pendidikan Dan latihan Profesi Guru, (Yogyakarta: LPTK Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Yogyakarta,2012) hal.295. 22 Mulyasa E, Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2004),hal.33. 23 Masnur Muslich, Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007) hal.43. 17
1) Kebaikan metode demonstrasi 24 Kebaikan metode demonstrasi antara lain : a) Keaktifan peserta didik akan bertambah, lebih-lebih kalau peserta didik diikut sertakan. b) Pengalaman peserta didik bertambah karena peserta didik turut membantu pelaksanaan suatu demonstrasi sehingga ia menerima pengalaman yang bisa mengembangkan kecakapannya. c) Pelajaran yang diberikan lebih tahan lama. Dalam suatu demonstrasi, peserta didik bukan saja mendengar suatu uraian yang diberikan oleh pendidik tetapi juga memperhatikannya bahkan turut serta dalam pelaksanaan demonstrasi. d) Pengertian lebih cepat dicapai. Peserta didik dalam menaggapi suatu proses adalah dengan menggunakan alat pendengar, penglihat, dan bahkan dengan perbuatannya sehingga memudahkan pemahaman peserta didik dan menghilangkan sifat verbalisme dalam belajar. e) Perhatian peserta didik dapat dipusatkan dan titik yang dianggap penting oleh pendidik dapat diamati oleh peserta didik seperulnya. Sewaktu demonstrasi perhatian peserta didik hanya tertuju kepada suatu yang didemonstrasikan sebab peserta didik lebih banyak diajak mengamati proses yang sedang berlangsung dari pada semata-mata mendengar saja.
24
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 2012), 314. 18
f)
Mengurangi kesalahan-kesalahan. Penjelasan secara lisan banyak menimbulkan salah paham atau salah tafsir dari peserta didik apalagi kalau penjelasan tentang suatu proses. Tetapi dalam demonstrasi, disamping penjelasan dengan lisan juga dapat memberikan gambaran kongkret.
g) Beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan atau masalah dalam diri peserta didik dapat terjawab pada waktu peserta didik menamati proses demonstrasi. h) Menghindari “coba-coba dan gagal” yang banyak memakan waktu belajar, disamping praktis dan fungsional. Khususnya bagi pesrta didik yang ingin berusaha mengamati secara lengkap dan teliti atas jalannya suatu kegiatan. 2) Kelemahan metode demonstrasi Metode demonstrasi memiliki beberapa kelemahan antara lain: a) Metode ini membutuhkan kemampuan yang optimal dari pendidik untuk perlu persiapan yang matang. b) Sulit dilaksanakan kalau tidak ditunjang tempat, waktu dan perlatan yang cukup. 25 Suatu kegiatan demonstasi dapat berjalan dengan baik apabila seorang pendidik telah mempersiapkannya dengan teliti dan cermat. Sejauh mana persiapan itu dilakukan amat tergantung dari pengalaman
25
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2012),
314-315. 19
yang telah dilalui dan pada macam atau demostrasi apa yang ingin disajikan oleh pendidik dalam pembelajaran. 3) Prosedur penggunaan metode demonstrasi Suatu demonstrasi yang baik membutuhkan persiapan yang teliti dan cermat. Sejauh mana persiapan itu dilakukan amat banyak tergantung kepada pengalaman yang telah di lalui dan pada macam demonstrasi yang dilaksanakan. Secara umum melakukan demonstrasi yang baik diperlukan : a) Perumusan tujuan instruksional khusus yang jelas meliputi berbagai aspek, sehingga dapat diharapkan peserta didik itu akan dapat melaksanakan kegiatan yang didemonstarsikan itu setelah pertemuan berakhir. 26 b) Menetapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilaksanakan. Dan sebaiknya sebelum demonstrasi, pendidik sudah mencobakannya lebih dahulu agar demonstrasi itu tidak gagal pada waktunya. c) Mempertimbangkan waktu yang dibutuhkan. Hendaknya pendidik sudah merencanakan seluruh waktu yang dipakai maupun batas waktu untuk langkah demonstrasi yang akan dilakukan. d) Menetapkan rencana untuk menilai kemajuan peserta didik. Seringkali perlu terlebih dahulu dilakukan diskusi-diskusi dan
26
Rohmat, Pengantar Media Pembelajaran, (Surakarta: STAIN Surakarta,2000), hal.21
20
peserta didik mencobakan kembali atau mengadakan demonstasi ulang untuk memperoleh kecekatan yang lebih baik. 27 F. Hipotesis Tindakan Penggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V MIM Cetan pada konsep pembuatan magnet. G. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan kelas merupakan sebuah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk memecahkan permasalahahan nyata yang terjadi di dalam kelas. 28 Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dimana data yang diperoleh dari lapangan ditentukan rata-rata serta prosentase keberhasilan belajar dengan tolok ukur Standar Ketuntasan Minimal. 2. Subjek dan Objek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Cetan yang terdiri dari 29 siswa, dan guru Ilmu Pengetahuan Alam di kelas tersebut. Sedangkan obyek dalam penelitian ini adalah keseluruhan proses dan hasil pembelajaran IPA pada materi pembuatan magnet di kelas V MIM Cetan dengan menggunakan metode demonstrasi. 27
Zakiyah Daradjat, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara 1996), hal.144. 28 LPTK Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Yogyakarta. Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Yogyakarta: LPTK Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Yogyakarta,2012), hal. 179 21
3. Teknik Pengumpulan Data Tekhnik atau metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a.
Teknik Observasi Pada teknik ini, mula-mula peneliti melakukan observasi terhadap rencana pelaksanaan pembelajaran, proses pembelajaran, serta nilai yang diperoleh tiap siswa sebelum dilakukan tindakan. Setalah itu peneliti melakukan persiapan dengan melakukan observasi terhadap rencana pelaksanaan
pembelajaran
yang
akan
digunakan
untuk
proses
pembelajaran. Pada tahapan ini, peneliti berkolaborasi terhadap teman sejawat agar melihat apakah rencana pelaksanaan pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran telah baik dan sesuai rencana, setelah semua perangkat siap maka peneliti melakukan proses pembelajaran dan setelah selesai maka teman sejawat mengobservasi terhadap kegiatan pembelajaran tersebut apakan sudah sesuai dengan rencana atau belum. Tahap selanjutnya peneliti dan teman sejawat akan mengobservasi hasil yang telah dicapai oleh tiap siswa, apakah sudah sesuai dengan tujuan yang diharapkan yakni mencapai standar ketuntasan minimal, dan hasil yang diperoleh tiap siswa tersebut akan dijadikan rujukan apakah perlu untuk melakukan tindakan selanjutnya. b.
Teknik Tes Teknik tes dilakukan pada akhir kegiatan pembelajaran dengan menggunakan lembar soal.
22
4. Instrumen Penelitian Instrumen merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang karakteristik data secara objektif. Instrument yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah : a.
Peneliti Peneliti adalah instrumen yang sagat penting dalam penelitian ini, karena peneliti sebagai perencana, pelaksana pengumpulan data, penganalisis data, penafsir dan akhirnya melaporkan hasil penelitiannya.
b.
Dokumentasi Melalui dokumentasi peneliti bisa mengetahui berita, data-data terkait dengan siswa seperti nilai hasil belajar siswa dan data lain yang menggambarkan situasi saat pembelajaran berlangsung.
c.
Lembar Observasi Lembar
observasi
disini
digunakan
sebagai
pedoman
untuk
melaksanakan pengamatan didalam kelas. Dari lembar observasi inilah peneliti bisa mengetahui gambaran aktivitas yang dilakukan guru dalam pembelajaran IPA pada konsep pembuatan magnet dengan menggunakan metode demonstrasi. Selain itu lembar observasi juga digunakan oleh peneliti untuk mengetahui gambaran aktivitas yang dilakukan siswa dalam pembelajaran IPA pada konsep pembuatan magnet dengan menggunakan metode demonstrasi
23
5. Uji Keabsahan Data Untuk menjaga keabsahan data, dalam penelitian ini peneliti berperan sebagai penyampai materi dan guru sebagai pengamat atau berkalaborasi dengan teman sejawat atau sekantor. 6. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan ada yang bersifat kuantitatif dan kualitatif.
Data
yang
diperoleh
dikatagorikan
dan
diklasifikasikan
berdasarkan analisis kaitan logisnya, kemudian disajikan secara aktual dan sistematis dalam keseluruhan permasalahan dan kegiatan penelitian.29 Selanjutnya untuk menganalisis data, hasil tindakan yang dilakukan penulis disajikan secara bertahap sesuai urutan siklus yang telah dilaksanakan, adapun prosedur pengolahan data adalah sebagai berikut : a.
Seleksi Data Data yang telah terkumpul dari hasil observasi selama kegiatan penelitian maka diadakan penyeleksian data yang ada kaitannya dengan tujuan penelitian.
b.
Klasifikasi Data Data
yang terkumpul
berdasarkan penyeleksian, diklasifikasikan
berdasarkan urutan logis untuk disajikan secara sistematis berdasarkan urutan siklus.
29
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2003),hal.36
24
c.
Prosentase Data Tahap akhir dari teknik analisis data, dilakukan prosentase data bagi data yang telah terkumpul berdasarkan klasifikasi.
7. Rancangan Penelitian Model atau desain yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah model PTK Modifikasi, dimana dalam satu siklus terdiri dari 4 komponen yaitu Planing (perencanaan), acting (tindakan), observing (observasi), dan reflecting (refleksi), secara rinci prosedur pelaksanaan PTK ini dapat digambarkan sebagai berikut. 30 Gambar 2 : Tahapan Dalam Siklus Pelaksanaan
Perencanaan
SIKLUS I
Pengamatan
Refleksi Pelaksanaan
Perencanaan
SIKLUS II
Pengamatan
Refleksi
30
Sutama, Main Sufantri, Pendalaman Materi PTK dan Karya Ilmiah, (Surakarta: Departemen Pendidikan Nasional Universitas Muhammadiyah Surakarta,2009),hal.22-24.
25
Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari 2 siklus. Kegiatan awal dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang ada yaitu dengan melakukan observasi di kelas saat pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Dari hasil kegiatan awal tersebut kemudian peneliti menetapkan pembelajaran dengan metode demonstrasi. Adapun lebih rincinya penelitian tindakan kelas tersebut akan dijabarkan sebagai berikut : a.
Siklus I 1) Perencanaan (Planing) Kegiatan ini dilakukan pada tahap perencanaan tindakan ini adalah : a) Membuat rencana pelaksaan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan metode demonstrasi. b) Mempesiapkan sarana dan media pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran. c) Mempersiapkan lembar observasi dan catatan lapangan yang akan digunakan pada setiap pembelajaran. d) Mempersiapkan soal tes yang akan diberikan pada akhir siklus. e) Pembentukan kelompok Pada setiap siklus, siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil. Setiap kelompok terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa. Anggota kelompok terdiri dari siswa dengan kemampuan dan jenis kelamin yang heterogen. Pembagian kelompok dilakukan pada awal pembelajaran yaitu pada siklus I kemudian pada siklus
berikutnya
juga
masih
menggunakan
pembagian
26
kelompok tersebut. Adapun cara pembentukan kelompok sebagai berikut : (1) Guru memberikan tes awal (pre tes); (2) Dari hasil tersebut, nilai siswa diurutkan dari yang tertinggi sampai yang terendah; (3) Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang mana masing-masing
kelompok
terdiri
dari
siswa
yang
mempunyai kemampuan yang heterogen. 2) Tindakan (acting) Pada
tahap
ini,
peneliti
mendesain
pembelajaran
dengan
menggunakan metode demonstrasi yang telah dirancang. Selama pembelajaran berlangsung peneliti dalam mengajar menggunakan RPP yang telah disusun. 3) Observasi (observing) Observasi dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang sudah disipakan oleh peneliti. Lebar obsrvasi digunakan untuk mengetahui jalannya pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi. 4) Refleksi (reflecting) Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan dan mengidentifikasi data yang telah diperoleh, yaitu meliputi lembar observasi dan kemudian peneliti melakukan refleksi. Pelaksanaan refleksi dilakukan antara
27
peneliti dengan guru pengamat kemudian dilakukan diskusi untuk mengevaluasi hasil yang telah dilakukan yaitu dengan melakukan penilaian terhadap proses selama pembelajaran berlangsung, masalah yang muncul, dan berkaitan dengan hal-hal yang dilakukan. Setelah melakukan
tahap
refleksi
kemudian
peneliti
merumuskan
perencanaan pada siklus berikutnya. b.
Siklus II Pada siklus kedua ini mengikuti tahapan pada siklus pertama. Artinya rencana tindakan siklus kedua disusun berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama. Kegiatan pada siklus kedua sebagai penyempurnaan atau perbaikan pada siklus pertama terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan metode demonstrasi. Pada siklus kedua juga terdiri dari empat tahap yaitu : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi hasil yang telah dilakukan.
H. Sistematika Pembahasan Guna mempermudah pembahasan, maka penulis membagi pokok pembahasan menjadi beberapa BAB, adapun sistematika pembahasannya adalah sebagai berikut : Bagian formalitas yang terdiri dari halaman judul skripsi, halaman surat pernyataan, halaman surat persetujuan skripsi, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, halaman abstrak, halaman kata pengantar, halaman daftar isi, daftar tabel, daftar gambar serta daftar lampiran.
28
Bab I merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian dan sistematika pembahasan. Bab II membahas tentang gambaran umum MI Muhammadiyah Cetan Ceper Klaten yang meliputi : letak dan keadaan geografis, sejarah berdiri dan berkembangnya, dasar dan tujuan pendidikannya, struktur organisasi, keadaan guru, siswa dan karyawan, serta keadaan sarana dan prasarana. Bab III berisi tentang proses pembelajaran IPA di MI Muhammadiyah Cetan yang meliputi : pelaksanaan pembelajaran di MI Muhammadiyah Cetan dengan menggunakan metode demonstrasi, pengaruh penggunaan metode demonstrasi terhadap prestasi belajar siswa pada konsep pembuatan magnet. Kemudian Bab IV penutup, yang didalamnya berisi tentang kesimpulan, saran dan penutup. Bagian akhir pada skripsi ini terdiri atas daftar pustaka dan lampiran yang terkait dengan penelitian.
29
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan Dari hasil penelitian tentang upaya meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep pembuatan magnet dengan menggunakan metoda demontrasi dalam pembelajaran IPA di kelas V MI Muhammadiyah Cetan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Langkah-langkah persiapan yang telah direncanakan untuk pelaksanaan penelitian berjalan sesuai dengan rencana, dari mulai pembuatan Rencana Penelitian (Renpel) sampai pembuatan instrumen yaitu lembar observasi untuk rencana pelajaran, lembar observasi untuk aktivitas guru dalam mengajar dan lembar observasi untuk kegiatan siswa dalam belajar, telah berhasil menjaring data sebagai hasil penelitian. 2. Pelaksanaan pembelajaran tentang konsep pembuatan magnet dengan menggunakan metoda demontrasi, berjalan sesuai dengan skenario yang ada pada rencana pelajaran, dan telah berhasil menciptakan situasi belajar yang kondusif yakni siswa terlibat secara langsung pada proses pembelajaran, juga dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar IPA yang semula dianggap sulit. 3. Tingkat pemahaman siswa tentang magnet dan cara membua magnet setelah pembelajaran menggunakan metoda demontrasi dapat meningkat dengan
70
baik, ini dapat dilihat dari hasil evaluasi yaitu pada siklus 1 memperoleh nilai rata-rata 67.93 dan pada siklus ke 2 memperoleh nilai rata-rata 81.37. B. Saran 1.
Bagi Guru a.
Guru hendaknya mengembangkan kemampuan dalam menyampaikan materi dengan menggunakan variasi metode pembelajaran yang ada seperti metode demonstrasi.
b.
Guru seyogyanya menyusun RPP pada setiap pertemuan agar proses pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan pembelajaran dan langkah – langkah pembelajaran yang baik.
c.
Disamping media pembelajaran harus dikuasai oleh guru, alat peraga yang diperlukan perlu dipersiapkan, karena alat peraga mampu menjembatani pemahaman siswa.
d.
Pakaialah metode pembelajaran yang dapat membuat anak didik senag dan lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga akan lebih mudah dalam menerima materi pembelajaran.
2.
Bagi Siswa a.
Siswa diharapkan terbiasa dengan masalah atau kasus dalam pembelajaran sehingga menimbulkan kepekaan mereka terhadap masalah yang terjadi di masyarakat.
b.
Keaktifan siswa diharapkan terus berkembang seperti kesempatan memberikan pendapat dan peran aktif dalam kegiatan pembelajaran, sehingga pembelajaran akan lebih menyenagkan.
71
3.
Bagi Madrasah Madrasah hendaknya lebih meningkatkan dukungan dan memberikan kemudahan
terhadap
pelaksanaan
kegiatan
pembelajaran
dengan
menggunakan metode – metode yang lebih menarik dan menyenagkan salah satunya dengan melengkapi sarana dan prasarana pembelajaran dan sumber belajar siswa agar dapat bermanfaat lebih optimal dalam proses pembelajaran. C. Kata Penutup Demikian penelitian ini kami sampaikan, semoga dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan umumnya bagi pembaca. Harapan penulis semoga penelitian ini dapat memberikan gambaran bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang efektif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan optimal.
72
DAFTAR PUSTAKA
Agoes Soejanto, Psikologi Perkembangan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005. Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003. Departemen Agama RI, Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, Pedoman Khusus Pengetahuan Alam, Jakarta: Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, 2004. Departemen Agama RI, Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran Tematik, Jakarta: Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, 2005. Departemen Agama RI, Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, Standar Kompetensi, Jakarta: Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam. Fahrudin, “Pengaruh Prestasi Belajar Aqidah Akhlak Terhadap Penggunaan Bahasa Santun Kepada Orang Yang Lebih Tua Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Cetan Ceper Klaten Tahun Pelajaran 2006/2007”, Skripsi, Program Studi Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah STAIN Surakarta, 2007. Tidak Dipubliksaikan. Hamruni, Starategi dan Model-model Yogyakarta: Investidaya, 2012.
Pembelajaran
Aktif-Menyenagkan,
LPTK Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Yogyakarta. Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru Yogyakarta: LPTK Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Yogyakarta, 2012. Musnur Muslich, Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007. Mulyasa E, Implementasi Kurikulum 2004 , Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004. Noehi Nasution, Materi Pokok Psikologi Pendidikan, Jakarta: Dirjen Pembinaan Agama Islam Dan Universitas Terbuka, 1995. Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2012. Rohmat, Pengantar Media Pembelajaran, Surakarta: STAIN Surakarta, 2000.
73
Sulchan Yasin, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya: Amanah, 1997. Sutama, Main Sufantri, Pendalaman Materi PTK dan Karya Ilmiah, Surakarta: Departemen Pendidikan Nasional Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2009. Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta,: Bumi Aksara, 2005. Sumadi Suryabrata. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Press, 1998. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dengan penjelasannya. Tabrani Rusyan, Atang Kusdinan, dkk, Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1989. Zakiyah Daradjat, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta,: Bumi Aksara, 1996.
74
LAMPIRAN – LAMPIRAN
75
Lampiran I :
76
Lampiran II :
MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH (M I M) CETAN CEPER KLATEN STATUS : TERAKREDITAS B NSM : 1112331013022 Alamat : Cetan Ceper Klaten Kode Pos 57465
SURAT KETERANGAN Nomor : 022 / SK.PTK/ MI / VI / 2014 Assalamu’alaikum Wr. Wb Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala MI Muhammadiyah Cetan Ceper Klaten : Nama : Basuki, S.Pd NIP : 19601212 200604 1 032 Jabatan : Kepala Madrasah Alamat : Krobyongan, Kurung, Ceper, Klaten Dengan ini menerangkan bahwa : Nama : Fahrudin NIM : 13485291 Universitas : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Program Studi : PGMI Mahasiswa tersebut telah kami berikan ijin dan benar-benar telah melakukan penelitian di MI Muhammadiyah Cetan Ceper Klaten mulai dari tanggal 10 Mei – 9 Juni 2014 guna penuisan skripsi dengan judul : Upaya Meningkatakan Prestasi Belajar Siswa Pada Konsep Pembuatan Magnet Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Siswa Kelas V MIM Cetan Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014 Demikian surat keterangan ini kami buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb Cetan, 9 Juni 2014 Kepala MIM Cetan
77
Basuki, S.Pd NIP. 19601212 200604 1 032 Lampiran III : Catatan Lapangan Hari/Tanggal : Jum’at, 9 Mei 2014 Jam
: 07.00 – 08.00
Lokasi
: Kantor Kepala MI Muhammadiyah Cetan
Sember Data : Bapak Basuki, S.Pd (Kepala MI Muhammadiyah Cetan) Diskripsi data : Informan adalah Kepala Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Cetan yang baru 1 tahun menjabat. Wawancara kali ini merupakan yang pertama kaitannya dengan penelitian yang saya tulis. Pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan menyangkut materi, pendekatan, dan metode pembelajaran yang ada di MI Muhammadiyah Cetan. Dari hasil wawancara tersebut terungkap bahwa metode mengajar yang dilaksanakan oleh guru di MI Muhammadiyah Cetan umumnya adalah metode ceramah dan tanya jawab. Sedangkan materi yang disampaiakan kepada siswa sangat memungkinkan untuk menggunakan metode selain metode ceramah atau tanya jawab sehingga pemahaman siswa pada materi akan lebih baik. Materi seperti pembuatan magnet sangat baik jika disampaikan secara praktik atau demonstrasi. Hal ini dikarenakan pemahaman siswa akan lebih baik jika materi tersebut di praktikkan secara langsung oleh siswa dengan menggunakan alat dan bahan yang telah disediakan. Interpretasi :
78
Metode pembelajaran di MI Muhammadiyah Cetan pada umumnya masih menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Penggunaan metode demonstrasi sangat baik digunakan dalam upaya memahami materi yang disampaikan. Lampiran IV : Catatan Lapangan
Hari/Tanggal : Jum’at, 9 Mei 2014 Jam
: 08.00 – 09.00
Lokasi
: Ruang Kelas V MI Muhammadiyah Cetan
Sember Data : Iin Widya Astuti (Siswa Kelas V MI Muhammadiyah Cetan) Diskripsi data : Informan adalah Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Cetan yang yang masuk kategori kemampuan rendah. Pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan menyangkut materi dan metode mengajar yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Dari hasil wawancara tersebut terungkap bahwa penyampaian materi dengan menggunakan metode ceramah atau tanya jawab masih kurang maksimal. Hal ini terlihat dari hasil wawancara kepada salah satu siswa kelas V tersebut yang menyatakan bahwa ketika materi-materi yang mereka anggap sulit hanya disampaikan dengan ceramah, mereka kurang paham dan bahkan ada yang tidak paham, sehingga berdampak pada hasil belajar atau prestasi belajar yang belum sampai atau melebihi standar ketuntasan minimal. Metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran sebaiknya lebih menyenagkan dan membuat siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Interprestasi : Penyampaian materi masih didominasi dengan metode ceramah dan tanya jawab. Metode tersebut kurang maksimal dalam upaya pemahaman siswa pada sebuah
79
materi yang berdampak pada hasil belajar atau prestasi belajar yang belum mencapai standar ketuntasan minimal.
Lampiran V : DAFTAR SISWA KELAS V MI MUHAMMADIYAH CETAN CEPER KLATEN TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 NO
NAMA
JENIS KELAMIN
1
Iin Widya Astiti
Perempuan
2
Iyon Antono
Laki – Laki
3
Muh Miftah Afandi
Laki – Laki
4
Riyan Bukhori
Laki – Laki
5
Alif Al-Faiz Nazilah
Laki – Laki
6
Muh Fajrul Ahsan
Laki – Laki
7
Adi Setiyawan
Laki – Laki
8
Rois Haryanto
Laki – Laki
9
Muh. Zulhelmi
Laki – Laki
10
Bagas Rangga
Laki – Laki
11
Munfarid Abdul Wahab
Laki – Laki
12
Ardhila Vitto Vernanda
Laki – Laki
13
Hani
Perempuan
14
Muh Syahrul Alwi
Laki – Laki
80
15
Bernita Marinda Wahdaniyati
Perempuan
16
Alaufi Rizki
Laki – Laki
17
Rifki Arya Putra
Laki – Laki
18
Isnaini Nur Fadhilah
Perempuan
19
Audina Fazira Az Zahra
Perempuan
20
Adelia Rahma Putri
Perempuan
21
Evita Wharma
Perempuan
22
Novita Eka Safitri
Perempuan
23
Labibah Nafiatussolikhah
Perempuan
24
Yogi Tri Prasetyo
Laki – Laki
25
Rizki Septiyanto
Laki – Laki
26
Abu Rizal Bakri
Laki – Laki
27
Alvis Kusuma Romadhon
Laki – Laki
28
Meila Nur Safitri
Perempuan
29
Anisa Yuliana
Perempuan
81
Lampiran VI :
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I
Sekolah
: MIM Cetan
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Materi Pokok
: Energi dan Perubahannya
Kelas/Semester
: V/ 2
Waktu
: 4 x 35 menit (2 x pertemuan)
A. Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya B. Kompetensi Dasar 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya magnet) C. Indikator Pencapaian Kompetensi 1.
Mengelompokkan benda-benda yang bersifat magnetis dan non magnetis.
2.
Menunjukkan kekuatan gaya magnet dalam menembus beberapa benda melalui percobaan.
3.
Memberi contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari.
4.
Membuat magnet dengan cara Induksi, menggosok, dan electromagnet.
D. Tujuan Pembelajaran 1.
Siswa dapat mengelompokkan benda-benda yang bersifat magnetis dan yang tidak magnetis.
82
2.
Siswa dapat menunjukkan kekuatan gaya magnet dalam menembus beberapa benda melalui percobaan.
3.
Siswa dapat memberi contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari.
4.
Siswa dapat membuat magnet baik dengan cara induksi, digosok, maupun dengan elektromagnet.
Karakter siswa yang diharapkan :
Disiplin (Discipline), Rasa hormat dan perhatian (respect), Tekun (diligence) , Tanggung
jawab
(responsibility)
Dan
Ketelitian (carefulness) E. Materi Pokok Gaya magnet o Magnet menarik benda-benda tertentu o Kekuatan gaya magnet o Magnet meiliki dua kutub o Magnet meiliki dua kutub o Kegunaan magnet o Membuat magnet F. Metode Pembelajaran 1. Metode Ceramah 2. Metode Tanya Tawab 3. Metode Diskusi 4. Metode Demonstrasi 5. Metode Penugasan G. Alat / Bahan dan Sumber Belajar 1. Alat dan bahan
: benda-benda dari logam (peniti, paku payung, klip
kertas dari besi, uang logam), benda-benda bukan logam (saputangan, kertas, karet penghapus, pensil, , batu kerikil, selembar karton, selembar mika, kardus, pensil, benang tipis, penggaris), baterai ABC, tembaga, megnet kuat. 2. Sumber Belajar
: Buku SAINS SD/MI Kelas V.
83
H. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Pertama 1. Kegiatan Pendahuluan a. Apersepsi 1)
Guru mengucap salam
2) Guru mengajak peserta didik berdo’a sebelum pelajaran dimulai 3) Guru mengabsen siswa 4) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
b. Pre Test
2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi 1)
Guru menguraikan materi tentang magnet dan benda-benda yang bersifat magnetis dan non magnetis serta sifat-sifat magnet.
2) Guru dalam mengurai materi tentang magnet dan benda-benda yang bersifat magnetis dan non magnetis serta sifat-sifat magnet menggunakan metode demostrasi dimana alat peraga
yang
digunakan adalah magnet yang digunakan untuk mendeteksi benda-benda magnetis dan non magnetis serta menunjukkan sifatsifat megnet. 3) Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa dengan alat maupun bahan yang digunakan untuk menjelaskan materi tentang magnet untuk mencari informasi yang lebih luas tentang materi atau topik yang dipelajari secara berkelompok. 4) Guru melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran dalam bentuk Tanya jawab maupun berpendapat. b. Elaborasi 1)
Guru memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain – lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan atau tertulis
84
2) Guru memberi kesempatan siswa untuk berfikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut 3) Guru memfasilitasi siswa membuat laporan eksplorasi yang dilakukan , baik lisan maupun tulisan, secara individu maupun kelompok 4) Guru memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok 5) Guru memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri siswa. c. Konfirmasi 1) Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa 2) Guru meluruskan kesalahpahaman , memberikan penguatan, dan menyimpulkan 3. Kegiatan Penutup a. Guru bersama dengan siswa dan atau sendiri menyimpulkan pelajaran b. Melakukan penilaian dan atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. c. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran d. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk memberikan tugas secara individu atau kelompok e. Guru menutup kegiatan dengan berdo’a
Pertemuan Kedua 1. Kegiatan Pendahuluan a. Apersepsi 1) Guru mengucap salam 2) Guru mengajak peserta didik berdo’a sebelum pelajaran dimulai 3) Guru mengabsen siswa 4) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
85
b. Motivasi 1) Guru menyiapkan media pembelajaran berupa bahan-bahan seperti : magnet, baterai ABC, Tembaga, benda-benda dari logam dan bukan logam untuk memunculkan daya tarik siswa 2) Guru mengungkapkan satu kata , pertanyaaan dan sebagainya yang ditujukan siswa berkaitan dengan materi yang akan diajarkan 3) Guru meminta siswa mengungkapkan
atau penjelasan singkat
tentang jawabannya.
2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi 1) Guru menguraikan materi tentang cara mebuat magnet baik secara induksi, menggosok, maupun dengan elektromagnet. 2) Guru dalam mengurai materi tentang cara membuat magnet baik secara induksi, menggosok, maupun dengan elektromagnet guru mendemonstrasikan cara pembuatannya terlebih dahulu kemudian siswa secara berkelompok mendemostrasikan cara pembuatan megnet tersebut. 3) Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa dengan alat serta bahan pembuatan magnet untuk mencari informasi yang lebih luas tentang materi atau topik yang dipelajari secara berkelompok. 4) Guru melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran dalam bentuk Tanya jawab maupun berpendapat. b. Elaborasi 1) Guru memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain – lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan atau tertulis 2) Guru memberi kesempatan siswa untuk berfikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut
86
3) Guru memfasilitasi siswa membuat laporan eksplorasi yang dilakukan , baik lisan maupun tulisan, secara individu maupun kelompok 4) Guru memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok 5) Guru memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri siswa.
c. Konfirmasi 1) Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa 2) Guru meluruskan kesalahpahaman , memberikan penguatan, dan menyimpulkan 3. Kegiatan Penutup a. Guru bersama dengan siswa dan atau sendiri menyimpulkan pelajaran b. Post Test c. Guru menutup kegiatan dengan berdo’a I.
Penilaian Indikator Pencapaian
Teknik
Bentuk
Kompetensi
Penilaian
Instrumen
o Mengelompokkan benda-benda yang
Tugas
Instrumen/ Soal
Laporan dan o Kelompokkan
Individu dan unjuk kerja
benda-benda yang
bersifat magnetis dan Kelompok
bersifat magnetis
yang tidak magnetis.
dan yang tidak
o Menunjukkan kekuatan gaya
Uraian Objektif
magnetis. o Menunjukkan
magnet dalam
kekuatan gaya
menembus beberapa
magnet dalam
benda melalui
menembus beberapa
percobaan.
benda melalui
87
o Memberi contoh
percobaan.
penggunaan gaya
o Sebutkanlah contoh
magnet dalam
penggunaan gaya
kehidupan sehari-
magnet dalam
hari.
kehidupan sehari-
o Membuat magnet.
hari. o Buatkanlah magnet.
FORMAT KRITERIA PENILAIAN PRODUK ( HASIL DEMONSTRASI/PRAKTIK ) No. 1.
Aspek Konsep
Kriteria
Skor
* semua benar
4
* sebagian besar benar
3
* sebagian kecil benar
2
* semua salah
1
PERFORMANSI No. 1.
2.
3.
Aspek Pengetahuan
Praktek
Sikap
Kriteria
Skor
* Pengetahuan
4
* kadang-kadang Pengetahuan
2
* tidak Pengetahuan
1
* aktif Praktek
4
* kadang-kadang aktif
2
* tidak aktif
1
* Sikap
4
* kadang-kadang Sikap
2
* tidak Sikap
1
88
Tes tertulis (PRE TES)
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang singkat dan benar! 1.
Magnet berasal dari kata magnesia yang artinya ……..
2.
Gaya magnet adalah …….
3.
Sebutkan 4 sifat magnet ………
4.
Benda – benda yang dapat ditarik oleh magnet disebut ………
5.
Benda – benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet disebut ……..
6.
Berilah 4 contoh benda yang dapat ditarik oleh magnet ……..
7.
Berilah 4 contoh benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet ……
8.
Kutub magnet yang senama akan mengalami ……………. sedangkan kutub magnet yang tidak senama akan mengalami ……………..
9.
Jelaskan kegunaan magnet dalam kehidupan sehari – hari ……..
10. Jelaskan secara singkat cara pembuatan magnet dengan : a. Induksi b. Menggosok c. Elektromagnet
Cetan, 12 Mei 2014 Mengetahui Kepala Madrasah
Guru Kelas / Mapel IPA
BASUKI, S.Pd
FAHRUDIN, S.Pd.I
NIP. 19601212 200604 1 032
89
Kunci Jawaban Soal Pre Tes 1.
Sebuah nama kota di Turki
2.
Gaya tarik/tolak yang dimiliki benda-benda yang bersifat magnet
3.
Magnet menarik benda-benda yang terbuat dari logam, megnet mempunyai dua kutub, gaya tarik magnet yang terbesar terletak pada kedua kutubnya, gaya tarik magnet dapat menembus benda-benda tertetu.
4.
Benda magnetis
5.
Benda non magnetis
6.
Besi, baja, kobalt, nikel
7.
Emas, seng, garam dapur, kayu
8.
Tolak menolak, tarik menarik
9.
Untuk membantu mengambil benda dari logam, untuk pembuatan kompas
10. Cara membuat magnet dengan : a.
Induksi Adalah cara pembuatan magnet dengan cara menempelkan benda feromagnetik pada magnet, sehingga benda tersebut menjadi bersifat magnet.
b.
Gosokan Adalah cara pembuatan magnet dengan cara menggosok-gosokkan magnet pada besi atau baja yang akan dibuat magnet. Gosokan harus searah. Dengan cara ini sifat magnet pada benda lebih tahan lama.
c.
Aliran arus listrik Adalah cara pembuatan magnet dengan cara mengalirkan arus listrik pada benda yang akan dibuat magnet. Benda dililit dengan kabel tembaga yang ujungnya dihubungkan denga sumber arus listrik. Magnet yang dibuat dengan aliran arus listrik disebut electromagnet.
Nilai : Jumlah Benar x 10
90
Tes tertulis (POS TES)
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang singkat dan benar! 1.
Magnet berasal dari kata magnesia yang artinya ……..
2.
Gaya magnet adalah …….
3.
Sebutkan 4 sifat magnet ………
4.
Benda – benda yang dapat ditarik oleh magnet disebut ………
5.
Benda – benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet disebut ……..
6.
Berilah 4 contoh benda yang dapat ditarik oleh magnet ……..
7.
Berilah 4 contoh benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet ……
8.
Kutub magnet yang senama akan mengalami ……………. sedangkan kutub magnet yang tidak senama akan mengalami ……………..
9.
Jelaskan kegunaan magnet dalam kehidupan sehari – hari ……..
10. Jelaskan secara singkat cara pembuatan magnet dengan : d. Induksi e. Menggosok f. Elektromagnet
Cetan, 12 Mei 2014 Mengetahui Kepala Madrasah
Guru Kelas / Mapel IPA
BASUKI, S.Pd
FAHRUDIN, S.Pd.I
NIP. 19601212 200604 1 032
91
Kunci Jawaban Soal Pos Tes Siklus I 1.
Sebuah nama kota di Turki
2.
Gaya tarik/tolak yang dimiliki benda-benda yang bersifat magnet
3.
Magnet menarik benda-benda yang terbuat dari logam, megnet mempunyai dua kutub, gaya tarik magnet yang terbesar terletak pada kedua kutubnya, gaya tarik magnet dapat menembus benda-benda tertetu.
4.
Benda magnetis
5.
Benda non magnetis
6.
Besi, baja, kobalt, nikel
7.
Emas, seng, garam dapur, kayu
8.
Tolak menolak, tarik menarik
9.
Untuk membantu mengambil benda dari logam, untuk pembuatan kompas
10. Cara membuat magnet dengan : a. Induksi Adalah cara pembuatan magnet dengan cara menempelkan benda feromagnetik pada magnet, sehingga benda tersebut menjadi bersifat magnet. b. Gosokan Adalah cara pembuatan magnet dengan cara menggosok-gosokkan magnet pada besi atau baja yang akan dibuat magnet. Gosokan harus searah. Dengan cara ini sifat magnet pada benda lebih tahan lama. c. Aliran arus listrik Adalah cara pembuatan magnet dengan cara mengalirkan arus listrik pada benda yang akan dibuat magnet. Benda dililit dengan kabel tembaga yang ujungnya dihubungkan denga sumber arus listrik. Magnet yang dibuat dengan aliran arus listrik disebut electromagnet.
Nilai : Jumlah Benar x 10
92
Lampiran VII : Lembar Kerja Siswa Siklus I
MEMBUAT MAGNET DENGAN CARA INDUKSI ( DIDEKATKAN DENGAN MAGNET )
1. Alat dan Bahan :
a. Paku Baja b. Magnet Kuat 2. Cara Kerja :
a. Siapkan Bahan yang telah disediakan b. Dekatkan paku baja pada ujung magnet yang telah disiapkan c. Setelah beberapa saat, amati apa yang terjadi d. Lepaskan / jauhkan paku dari magnet! Klip kertas akan lepas artinya batang besi atau baja sudah tidak menjadi magnet lagi
93
MEMBUAT MAGNET DENGAN CARA DIGOSOK DENGAN MENGGUNAKAN MAGNET
1. Alat dan Bahan :
a.
Magnet kuat
b.
Paku Baja
c.
Beberapa klip kertas dari besi
2. Cara Kerja :
a.
Letakkan Paku dari baja diatas meja.
b.
Gosokkan salah satu kutub magnet ke paku tersebut dengan kuat pada salah satu arah saja. Ingat menggosokkannya jangan bolak – balik seperti gerakan mengasah.
c.
Segera lakukan gosokan berikutnya menggunakan kutub magnet lainnya. Demikian seterusnya. Lakukan sedikitnya 60 kali gosokan.
d.
Setelah itu, ujilah potongan besi yang telah kamu gosok itu. Dekatkan ke beberapa klip kertas.
94
MEMBUAT MAGNET DENGAN CARA ELEKTROMAGNET (DIALIRI ARUS LISTRIK)
1. Alat dan Bahan :
a.
Batu baterai yang masih baru.
b.
Kawat tembaga kecil tanpa bungkus
c.
Sebuah paku berukuran besar (misalnya 3 inci)
2. Cara Kerja :
a.
Lilitkan kawat tembaga ke paku. Buatlah lilitan tersebut dengan kuat tetapi berjauhan dan antara lilitan tidak boleh bersentuhan. Usahakan sisa kawat yang tidak terlilit masih cukup panjang.
b.
Hubungkan kedua ujung sisa kawat yang terlilit ke kutub-kutub baterai. Ingat, gunakan sarung tangan agar tidak tersengat listrik dari baterai.
c.
Setelah rangkaian kamu siap, dekatkan paku yang telah terlilit tersebut ke beberapa klip kertas. Amati yang terjadi pada klip kertas.
d.
Ulangilah melilitkan kawat ke paku dengan jarak lebih rapat. Tetapi ingat, antara lilitan tidak boleh bersentuhan.
e.
Dekatkan paku ke klip kertas. Amati yang terjadi dengan klip kertas tersebut.
f.
Lepaskan ujung kawat yang melilit kawat dari baterai. Dekatkan paku tanpa lilitan tersebut ke klip kertas. Amati yang terjadi pada klip kertas.
95
Lampiran VIII :
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II
Sekolah
: MIM Cetan
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Materi Pokok
: Energi dan Perubahannya
Kelas/Semester
: V/ 2
Waktu
: 4 x 35 menit (2 x pertemuan)
A. Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya B. Kompetensi Dasar 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya magnet) C. Indikator Pencapaian Kompetensi 1.
Mengelompokkan benda-benda yang bersifat magnetis dan non magnetis.
2.
Menunjukkan kekuatan gaya magnet dalam menembus beberapa benda melalui percobaan.
3.
Memberi contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari.
4.
Membuat magnet dengan cara Induksi, menggosok, dan electromagnet.
D. Tujuan Pembelajaran 1.
Siswa dapat mengelompokkan benda-benda yang bersifat magnetis dan yang tidak magnetis.
2.
Siswa dapat menunjukkan kekuatan gaya magnet dalam menembus beberapa benda melalui percobaan.
3.
Siswa dapat memberi contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari.
96
4.
Siswa dapat membuat magnet baik dengan cara induksi, digosok, maupun dengan elektromagnet.
Karakter siswa yang diharapkan :
Disiplin (Discipline), Rasa hormat dan perhatian (respect), Tekun (diligence) , Tanggung
jawab
(responsibility)
Dan
Ketelitian (carefulness) E. Materi Pokok Gaya magnet o Magnet menarik benda-benda tertentu o Kekuatan gaya magnet o Magnet meiliki dua kutub o Magnet meiliki dua kutub o Kegunaan magnet o Membuat magnet F. Metode Pembelajaran 1. Metode Ceramah 2. Metode Tanya Tawab 3. Metode Diskusi 4. Metode Demonstrasi 5. Metode Penugasan G. Alat / Bahan dan Sumber Belajar 1. Alat dan bahan
: benda-benda dari logam (peniti, paku payung, klip
kertas dari besi, uang logam), benda-benda bukan logam (saputangan, kertas, karet penghapus, pensil, , batu kerikil, selembar karton, selembar mika, kardus, pensil, benang tipis, penggaris), baterai ABC, tembaga, megnet kuat. 2. Sumber Belajar
: Buku SAINS SD/MI Kelas V.
H. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Pertama 1. Kegiatan Pendahuluan
97
c. Apersepsi 1) Guru mengucap salam 2) Guru mengajak peserta didik berdo’a sebelum pelajaran dimulai 3) Guru mengabsen siswa 4) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
d. Pre Test
2. Kegiatan Inti d. Eksplorasi 1) Guru menguraikan materi tentang magnet dan benda-benda yang bersifat magnetis dan non magnetis serta sifat-sifat magnet. 2) Guru dalam mengurai materi tentang magnet dan benda-benda yang bersifat magnetis dan non magnetis serta sifat-sifat magnet menggunakan metode demostrasi dimana alat peraga yang digunakan adalah magnet yang digunakan untuk mendeteksi benda-benda magnetis dan non magnetis serta menunjukkan sifatsifat megnet. 3) Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa dengan alat maupun bahan yang digunakan untuk menjelaskan materi tentang magnet untuk mencari informasi yang lebih luas tentang materi atau topik yang dipelajari secara berkelompok. 4) Guru melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran dalam bentuk Tanya jawab maupun berpendapat. e. Elaborasi 1) Guru memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain – lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan atau tertulis 2) Guru memberi kesempatan siswa untuk berfikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut
98
3) Guru memfasilitasi siswa membuat laporan eksplorasi yang dilakukan , baik lisan maupun tulisan, secara individu maupun kelompok 4) Guru memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok 5) Guru memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri siswa. f. Konfirmasi 1) Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa 2) Guru meluruskan kesalahpahaman , memberikan penguatan, dan menyimpulkan 3. Kegiatan Penutup a. Guru bersama dengan siswa dan atau sendiri menyimpulkan pelajaran b. Melakukan penilaian dan atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. c. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran d. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk memberikan tugas secara individu atau kelompok e. Guru menutup kegiatan dengan berdo’a
Pertemuan Kedua 1. Kegiatan Pendahuluan a. Apersepsi 1) Guru mengucap salam 2) Guru mengajak peserta didik berdo’a sebelum pelajaran dimulai 3) Guru mengabsen siswa 4) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
99
b. Motivasi 1) Guru menyiapkan media pembelajaran berupa bahan-bahan seperti : magnet, baterai ABC, Tembaga, benda-benda dari logam dan bukan logam untuk memunculkan daya tarik siswa 2) Guru mengungkapkan satu kata , pertanyaaan dan sebagainya yang ditujukan siswa berkaitan dengan materi yang akan diajarkan 3) Guru meminta siswa mengungkapkan
atau penjelasan singkat
tentang jawabannya.
2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi 1) Guru menguraikan materi tentang cara mebuat magnet baik secara induksi, menggosok, maupun dengan elektromagnet. 2) Guru dalam mengurai materi tentang cara membuat magnet baik secara induksi, menggosok, maupun dengan elektromagnet guru mendemonstrasikan cara pembuatannya terlebih dahulu kemudian siswa secara berkelompok mendemostrasikan cara pembuatan megnet tersebut. 3) Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa dengan alat serta bahan pembuatan magnet untuk mencari informasi yang lebih luas tentang materi atau topik yang dipelajari secara berkelompok. 4) Guru melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran dalam bentuk Tanya jawab maupun berpendapat. b. Elaborasi 1) Guru memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain – lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan atau tertulis 2) Guru memberi kesempatan siswa untuk berfikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut
100
3) Guru memfasilitasi siswa membuat laporan eksplorasi yang dilakukan , baik lisan maupun tulisan, secara individu maupun kelompok 4) Guru memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok 5) Guru memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri siswa.
c. Konfirmasi 1) Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa 2) Guru meluruskan kesalahpahaman , memberikan penguatan, dan menyimpulkan 3. Kegiatan Penutup a. Guru bersama dengan siswa dan atau sendiri menyimpulkan pelajaran b. Post Test c. Guru menutup kegiatan dengan berdo’a I.
Penilaian Indikator Pencapaian
Teknik
Bentuk
Kompetensi
Penilaian
Instrumen
o Mengelompokkan benda-benda yang
Tugas
Instrumen/ Soal
Laporan dan o Kelompokkan
Individu dan unjuk kerja
benda-benda yang
bersifat magnetis dan Kelompok
bersifat magnetis
yang tidak magnetis.
dan yang tidak
o Menunjukkan kekuatan gaya
Uraian Objektif
magnetis. o Menunjukkan
magnet dalam
kekuatan gaya
menembus beberapa
magnet dalam
benda melalui
menembus beberapa
percobaan.
benda melalui
101
o Memberi contoh
percobaan.
penggunaan gaya
o Sebutkanlah contoh
magnet dalam
penggunaan gaya
kehidupan sehari-
magnet dalam
hari.
kehidupan sehari-
o Membuat magnet.
hari. o Buatkanlah magnet.
FORMAT KRITERIA PENILAIAN PRODUK ( HASIL DEMONSTRASI/PRAKTIK ) No. 1.
Aspek Konsep
Kriteria
Skor
* semua benar
4
* sebagian besar benar
3
* sebagian kecil benar
2
* semua salah
1
PERFORMANSI No. 1.
2.
3.
Aspek Pengetahuan
Praktek
Sikap
Kriteria
Skor
* Pengetahuan
4
* kadang-kadang Pengetahuan
2
* tidak Pengetahuan
1
* aktif Praktek
4
* kadang-kadang aktif
2
* tidak aktif
1
* Sikap
4
* kadang-kadang Sikap
2
* tidak Sikap
1
102
Tes tertulis (POS TES)
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang singkat dan benar! 1.
Magnet berasal dari kata magnesia yang artinya ……..
2.
Gaya magnet adalah …….
3.
Sebutkan 4 sifat magnet ………
4.
Benda – benda yang dapat ditarik oleh magnet disebut ………
5.
Benda – benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet disebut ……..
6.
Berilah 4 contoh benda yang dapat ditarik oleh magnet ……..
7.
Berilah 4 contoh benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet ……
8.
Kutub magnet yang senama akan mengalami ……………. sedangkan kutub magnet yang tidak senama akan mengalami ……………..
9.
Jelaskan kegunaan magnet dalam kehidupan sehari – hari ……..
10. Jelaskan secara singkat cara pembuatan magnet dengan : a. Induksi b. Menggosok c. Elektromagnet
Cetan, 14 Mei 2014 Mengetahui Kepala Madrasah
Guru Kelas / Mapel IPA
BASUKI, S.Pd
FAHRUDIN, S.Pd.I
NIP. 19601212 200604 1 032 103
Kunci Jawaban Soal Pos Tes Siklus II 1.
Sebuah nama kota di Turki
2.
Gaya tarik/tolak yang dimiliki benda-benda yang bersifat magnet
3.
Magnet menarik benda-benda yang terbuat dari logam, megnet mempunyai dua kutub, gaya tarik magnet yang terbesar terletak pada kedua kutubnya, gaya tarik magnet dapat menembus benda-benda tertetu.
4.
Benda magnetis
5.
Benda non magnetis
6.
Besi, baja, kobalt, nikel
7.
Emas, seng, garam dapur, kayu
8.
Tolak menolak, tarik menarik
9.
Untuk membantu mengambil benda dari logam, untuk pembuatan kompas
10. Cara membuat magnet dengan : a.
Induksi Adalah cara pembuatan magnet dengan cara menempelkan benda feromagnetik pada magnet, sehingga benda tersebut menjadi bersifat magnet.
b.
Gosokan Adalah cara pembuatan magnet dengan cara menggosok-gosokkan magnet pada besi atau baja yang akan dibuat magnet. Gosokan harus searah. Dengan cara ini sifat magnet pada benda lebih tahan lama.
c.
Aliran arus listrik Adalah cara pembuatan magnet dengan cara mengalirkan arus listrik pada benda yang akan dibuat magnet. Benda dililit dengan kabel tembaga yang ujungnya dihubungkan denga sumber arus listrik. Magnet yang dibuat dengan aliran arus listrik disebut electromagnet.
Nilai : Jumlah Benar x 10
104
Lampiran IX : Lembar Kerja Siswa Siklus II
MEMBUAT MAGNET DENGAN CARA INDUKSI (DIDEKATKAN DENGAN MAGNET)
1. Alat dan Bahan :
a. Paku Baja b. Magnet Kuat 2. Cara Kerja :
a. Siapkan Bahan yang telah disediakan b. Dekatkan paku baja pada ujung magnet yang telah disiapkan c. Setelah beberapa saat, amati apa yang terjadi d. Lepaskan / jauhkan paku dari magnet! Klip kertas akan lepas artinya batang besi atau baja sudah tidak menjadi magnet lagi
105
MEMBUAT MAGNET DENGAN CARA DIGOSOK DENGAN MENGGUNAKAN MAGNET
1. Alat dan Bahan :
a.
Magnet kuat
b.
Paku Baja
c.
Beberapa klip kertas dari besi
2. Cara Kerja :
a.
Letakkan Paku dari baja diatas meja.
b.
Gosokkan salah satu kutub magnet ke paku tersebut dengan kuat pada salah satu arah saja. Ingat menggosokkannya jangan bolak – balik seperti gerakan mengasah.
c.
Segera lakukan gosokan berikutnya menggunakan kutub magnet lainnya. Demikian seterusnya. Lakukan sedikitnya 60 kali gosokan.
d.
Setelah itu, ujilah potongan besi yang telah kamu gosok itu. Dekatkan ke beberapa klip kertas.
106
MEMBUAT MAGNET DENGAN CARA ELEKTROMAGNET (DIALIRI ARUS LISTRIK)
1. Alat dan Bahan :
a.
Batu baterai yang masih baru.
b.
Kawat tembaga kecil tanpa bungkus
c.
Sebuah paku berukuran besar (misalnya 3 inci)
2. Cara Kerja :
a.
Lilitkan kawat tembaga ke paku. Buatlah lilitan tersebut dengan kuat tetapi berjauhan dan antara lilitan tidak boleh bersentuhan. Usahakan sisa kawat yang tidak terlilit masih cukup panjang.
b.
Hubungkan kedua ujung sisa kawat yang terlilit ke kutub-kutub baterai. Ingat, gunakan sarung tangan agar tidak tersengat listrik dari baterai.
c.
Setelah rangkaian kamu siap, dekatkan paku yang telah terlilit tersebut ke beberapa klip kertas. Amati yang terjadi pada klip kertas.
d.
Ulangilah melilitkan kawat ke paku dengan jarak lebih rapat. Tetapi ingat, antara lilitan tidak boleh bersentuhan.
e.
Dekatkan paku ke klip kertas. Amati yang terjadi dengan klip kertas tersebut.
f.
Lepaskan ujung kawat yang melilit kawat dari baterai. Dekatkan paku tanpa lilitan tersebut ke klip kertas. Amati yang terjadi pada klip kertas.
107
Lampiran X : Perbandingan Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Pada Tindakan Sikuls I dan II dengan Fokus Penelitian Terhadap Siswa Siklus I
Siklus II
Skor
Skor
1. Menjawab salam
3
4
2. Siswa melakukan doa bersama
3
4
3. Menjawab pertanyaan guru dan
1
3
2
4
1. Mendengarkan penjelasan guru
3
4
2. Menyimak petunjuk dan langkah
2
4
2
4
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
No A.
Aktivitas Siswa Kegiatan Awal
mengkondisikan diri sendiri 4. Menyiapkan buku catatan atau hal – hal lain yang dibutuhkan dalam pembelajaran B.
Kegiatan Inti
kerja yang diberi guru 3. Menyimak perhatian
dan pada
memusatkan materi
yang
disampaikan 4. Mengerjakan tugas sesuai dengan penjelasan guru 5. Bertanya pada guru tentang tugas atau materi yang tidak dimengerti 6. Siswa antusias belajar mengerjakan tugas 7. Merumuskan
masalah
bersama-
sama 8. Bekerjasama dengan guru 9. Siswa
merumuskan
hipotesis
108
sederhana sendiri 10.
Menyimak dan memusatkan
3
3
2
3
perhatian pada materi yang disampaikan 11.
Mengumpulkan dan
mengelompokkan data sebagai bahan pembuktian hipotesis 12.
Membuktikan hipotsesis yang
3
dibuatnya 13.
Merumuskan kesimpulan
3
3
14.
Mempresentasikan hasil di
3
3
depan teman 15.
Mengajukan pertanyaan
2
3
16.
Bersikap kritis
1
3
17.
Memberikan klarifikasi pada
3
3
3
3
2
3
2. Mengerjakan evaluasi dari guru
3
3
3. Membaca doa/hamdalah
3
4
4. Menjawab salam
3
4
Jumlah Perolehan Skor
65
86
Jumlah skor maksimum seluruh aktifitas
104
104
Prrsentase %
62.5
82.69
Baik
Sangat
teman apabila jawaban salah 18. C.
Dapat menghargai teman
Penutup 1. Merangkum dan menyimpulkan materi
Baik
109
Lampiran XI : Perbandingan Perolehan Nilai Siswa pada Siklus I dan Siklus II No
Nama Siswa
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
1
Iin Widya Astiti
50
60
80
2
Iyon Antono
40
60
70
3
Muh Miftah Afandi
50
60
80
4
Riyan Bukhori
50
60
70
5
Alif Al-Faiz Nazilah
60
70
80
6
Muh Fajrul Ahsan
40
60
70
7
Adi Setiyawan
40
60
70
8
Rois Haryanto
60
70
80
9
Muh. Zulhelmi
60
70
80
10
Bagas Rangga
50
60
80
11
Munfarid Abdul Wahab
70
80
90
12
Ardhila Vitto Vernanda
60
70
80
13
Hani
80
90
100
14
Muh Syahrul Alwi
70
70
90
15
Bernita Marinda Wahdaniyati
80
100
100
16
Alaufi Rizki
60
80
90
17
Rifki Arya Putra
60
70
80
18
Isnaini Nur Fadhilah
70
70
90
19
Audina Fazira Az Zahra
70
70
90
110
20
Adelia Rahma Putri
50
60
70
21
Evita Wharma
70
70
90
22
Novita Eka Safitri
60
70
80
23
Labibah Nafiatussolikhah
70
70
90
24
Yogi Tri Prasetyo
50
60
70
25
Rizki Septiyanto
40
60
70
26
Abu Rizal Bakri
40
50
70
27
Alvis Kusuma Romadhon
50
60
80
28
Meila Nur Safitri
70
80
100
29
Anisa Yuliana
50
60
70
Jumlah
1.670
1.970
2.360
Rata-rata
57,58
67.93
81.37
111
Lampiran XII : DOKOMEN PENELITIAN PEMBELAJARAN DI MIM CETAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 (SEMESTER GENAP)
Gambar 1 : Pembelajaran dengan metode ceramah
Gambar 1 : Pembelajaran dengan metode ceramah
Gambar 2 : Pembelajaran dengan metode demonstrasi
112
Lampiran XIII : IDENTITAS MAHASISWA DMS SI KEDUA PGMI UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
Nama
: FAHRUDIN
Tempat/Tgl. Lahir
: Klaten, 13 Juli 1985
Alamat
: Sentono, Ngawonggo, Ceper, Klaten
Jenis Kelamin
: Laki – Laki
RIWAYAT PENDIDIKAN 1.
MI Muhammadiyah Sentono
: Lulus Tahun 1997
2.
SLTP N 1 Ceper
: Lulus Tahun 2000
3.
MAN Klaten
: Lulus Tahun 2003
4.
S1 PAI STAIN Surakarta
: Lulus Tahun 2007
113