KEEFEKTIFAN PENERAPAN MEDIA BATIK POCKETS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MATERI JENIS MOTIF BATIK DAERAH SETEMPAT DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI PECABEAN KABUPATEN TEGAL
SKRIPSI disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
oleh Dewi Erniati 1401409023
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi ini benarbenar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain baik sebagian atau keseluruhannya. Pendapat/temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Tegal,
Juli 2013
Dewi Erniati
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi ini disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Di
: Tegal
Tanggal : 11 Juli 2013
Pembimbing I
Pembimbing II
Moh. Fathurrahman, S. Pd, M.Sn.
Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd.
19770725 200801 1 008
19630923 198703 1 001
Mengesahkan, Koordinator UPP Tegal
Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd. 19630923 198703 1 001
iii
PENGESAHAN Skripsi dengan judul Keefektifan Penerapan Media Batik Pockets terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Materi Jenis Motif Batik Daerah Setempat di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Pecabean Kabupaten Tegal, oleh Dewi Erniati 1401409023, telah dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang pada tanggal 26 Juli 2013.
PANITIA UJIAN
Ketua
Sekretaris
Drs. Hardjono, M.Pd.
Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd.
19510801 197903 1 007
19630923 198703 1 001
Penguji Utama
Drs. Sigit Yulianto 19630721 198803 1 001
Penguji Anggota 1
Penguji Anggota 2
Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd.
Moh. Fathurrahman, S. Pd, M.Sn.
19630923 198703 1 001
19770725 200801 1 008 iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto Kehidupan ini ibarat jalan satu arah. Seberapa banyak pun perubahan rute yang anda tempuh, tidak satu pun akan membawa anda kembali. Begitu anda mengetahui dan menerima hal itu, kehidupan akan tampak menjadi jauh lebih sederhana. (Isabel Moore) Kesejahteraan adalah usaha, diperlukan keteguhan hati untuk mencapainya. (Parlindungan Marpaung) Gajah mati meninggalkan gading, semangat tinggi menjadikan tiada tanding. (Dewi Erniati)
Persembahan Skripsi ini saya persembahkan untuk: Keluarga besarku (Bapak, ibu, mas Adi, Irfan, mbak Wiwit). Keluarga besar mbah Jupri (Ma’wo dan keluarga, Om Nasikin dan keluarga, Om Kirno dan keluarga, Om In dan keluarga, Om Kun dan keluarga) yang selalu memberi motivasi kepada peneliti. Rekan-rekan mahasiswa PGSD UPP Tegal seperjuangan (Risa, Hamidah, Eka, Teh Nia, Atika, Hidah, Lela, Sari, Kiki, Eneng, Rizam, Slepi, Prada, Beni, Farid, Cepungdz, Imron dan rekan-rekan satu angkatan lainnya) atas pengalaman luar biasa selama berdiskusi dan berbagi ilmu. v
PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Keefektifan Penerapan Media Batik Pockets terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Materi Jenis Motif Batik Daerah Setempat di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Pecabean Kabupaten Tegal”. Banyak pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, oleh karena itu peneliti menyampaikan terima kasih kepada: 1.
Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menempuh jenjang S1 di UNNES.
2.
Drs. Hardjono, M.Pd. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES yang berkenan memberikan ijin penelitian kepada peneliti.
3.
Dra. Hartati, M.Pd. Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES yang telah menyetujui dilaksanakannya penelitian ini.
4.
Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd. Koordinator UPP Tegal serta sebagai pembimbing II yang senantiasa membimbing peneliti sehingga dapat menyelesaikan skripi ini.
5.
Moh. Fathurrahman, S. Pd, M.Sn. Pembimbing I yang senantiasa membimbing serta mengarahkan peneliti dalam menyusun skripsi ini.
6.
Drs. Sigit Yulianto, dosen wali yang senantiasa membimbing peneliti dalam hal akademik.
7.
Seluruh dosen dan karyawan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPP Tegal Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang yang telah membantu kelancaran penyusunan skripsi ini. vi
8.
H. Shofar Sholahudin Bisri, S.Ag., M.Pd. Kepala MI Negeri Pecabean Kabupaten Tegal.
9.
Nurningsih, S.Pd. Guru mata pelajaran SBK di MI Negeri Pecabean Kabupaten Tegal yang telah memberikan informasi guna mendukung pelaksanaan penelitian di MI Negeri Pecabean Kabupaten Tegal.
10. Segenap guru dan staf di MI Negeri Pecabean Kabupaten Tegal yang senantiasa mendukung terlaksananya penelitian. 11. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi bagi pembaca.
Tegal, Juli 2013
Peneliti
vii
ABSTRAK Erniati, Dewi. 2013. Keefektifan Penerapan Media Batik Pockets terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Materi Jenis Motif Batik Daerah Setempat di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Pecabean Kabupaten Tegal. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: I Moh. Fathurrahman, S. Pd, M.Sn., II Drs. Akhmad Junaedi M.Pd. Kata Kunci: Media, Batik Pockets, Hasil Belajar. Rendahnya hasil belajar siswa materi Jenis Motif Batik Daerah Setempat di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Pecabean Kabupaten Tegal, salah satu faktornya adalah kurangnya pemanfaatan dan penerapan media pembelajaran. Oleh karena itu diperlukan media yang dapat mencakup materi Jenis Motif Batik Daerah Setempat. Media Batik Pockets dapat menjadi salah satu alternatif media pembelajaran SBK kelas V materi Jenis Motif Batik Daerah Setempat. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa materi jenis motif batik daerah setempat antara yang menggunakan media Batik Pockets dengan yang tidak menggunakan media Batik Pockets. Tujuan penelitian ini yaitu menguji keefektifan penerapan media Batik Pockets terhadap hasil belajar siswa kelas V materi Jenis Motif Batik Daerah Setempat di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Pecabean Kabupaten Tegal. Desain penelitian ini menggunakan quasi experimental design dengan bentuk nonequivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V MI Negeri Pecabean Kabupaten Tegal tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 55 siswa. Pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh, yaitu pengambilan sampel dari keseluruhan populasi. Data awal penelitian berupa nilai pretest kedua kelompok. Rata-rata nilai hasil pretes di kelompok eksperimen dan kontrol yaitu 45,58 dan 45,35. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nilai hasil postes di kelas eksperimen yaitu sebesar 79,62, sedangkan kelas kontrol sebesar 69,14. Uji normalitas terhadap nilai postes dilakukan menggunakan uji liliefors pada program SPSS 17. Berdasarkan uji normalitas, diperoleh data kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. Setelah itu dilakukan uji homogenitas dengan menggunakan program SPSS 17. Diketahui bahwa Significance Levene's Test for Equality of Variances = 0.252 > α = 0,05 sehingga disimpulkan bahwa data tersebut homogen. Uji hipotesis menggunakan T-Test (Uji t). Hasil penghitungan menunjukkan bahwa besar t hitung 2,994 dan 3,032, pada taraf signifikansi 0,004<0,05. Berdasarkan ketentuan pengambilan keputusan pengujian hipotesis dengan taraf signifikansi 0,05% maka untuk df sebesar 53 nilai t tabelnya adalah 2,005, dapat dilihat bahwa 2,994 dan 3,032)> (2,0057) sehingga disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti ada perbedaan rerata hasil belajar siswa materi Jenis Motif Batik Daerah Setempat antara yang menggunakan media Batik Pockets dengan yang tidak menggunakan media Batik Pockets.
viii
DAFTAR ISI Halaman PRAKATA ................................................................................................................ vi ABSTRAK ................................................................................................................ viii DAFTAR ISI ............................................................................................................. ix DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xv Bab 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
1.2
Identifikasi Masalah ..................................................................................... 7
1.3
Pembatasan Masalah ..................................................................................... 8
1.4
Rumusan Masalah .........................................................................................
8
1.5
Tujuan Penelitian ..........................................................................................
9
1.5.1 Tujuan Umum ..............................................................................................
9
1.5.2 Tujuan Khusus .............................................................................................
9
1.6
Manfaat Penelitian ........................................................................................
9
1.6.1 Manfaat Teoritis ...........................................................................................
9
1.6.2 Manfaat Praktis ............................................................................................ 10 1.6.2.1 Bagi Siswa ................................................................................................... 10 1.6.2.1 Bagi Guru ..................................................................................................... 10 1.6.2.3 Bagi Sekolah ................................................................................................ 10
ix
2
KAJIAN PUSTAKA
2.1
Penelitian yang Relevan ................................................................................. 11
2.2
Landasan Teoritis ........................................................................................... 12
2.2.1 Belajar dan Pembelajaran ............................................................................. 13 2.2.2 Hasil Belajar .................................................................................................. 14 2.2.3 Media Pembelajaran ...................................................................................... 16 2.2.4 Media Pembelajaran Batik Pockets ............................................................... 21 2.2.5 Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) di SD ............................................... 22 2.2.6 Materi Jenis Motif Batik Daerah Setempat ................................................... 25 2.2.7 Karakteristik Siswa SD .................................................................................. 39 2.3
Kerangka Berpikir ......................................................................................... 40
2.4
Hipotesis ....................................................................................................... 42
3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Desain Penelitian .......................................................................................... 43
3.2
Populasi dan Sampel ..................................................................................... 44
3.2.1 Populasi ......................................................................................................... 44 3.2.2 Sampel ........................................................................................................... 44 3.3
Variabel Penelitian ......................................................................................... 45
3.3.1 Variabel Bebas .............................................................................................. 45 3.3.2 Variabel Terikat ............................................................................................ 45 3.4
Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 45
3.4.1 Tes .................................................................................................................. 45 3.4.2 Observasi ....................................................................................................... 46 3.4.3 Dokumentasi ................................................................................................. 46 x
3.4.4 Wawancara .................................................................................................... 46 3.5
Instrumen Penelitian ..................................................................................... 47
3.5.1 Pengujian Validitas Instrumen ....................................................................... 47 3.5.1.1 Validitas Logis .............................................................................................. 48 3.5.1.2 Validitas Empiris .......................................................................................... 48 3.5.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen .................................................................. 49 3.5.3 Analisis Taraf Kesukaran ............................................................................... 50 3.5.4 Analisis Daya Pembeda ................................................................................ 52 3.6
Uji Kesamaan Rata-rata ................................................................................ 54
3.7
Metode Analisis Data ..................................................................................... 55
3.7.1 Deskripsi Data ................................................................................................ 55 3.7.2 Uji Prasyarat Analisis .................................................................................... 55 3.7.2.1 Uji Normalitas ............................................................................................... 56 3.7.2.2 Uji Homogenitas ........................................................................................... 56 3.7.3 Analisis Akhir (Pengujian Hipotesis) ............................................................ 57 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Deskripsi Data ............................................................................................... 58
4.1.1. Data Hasil Penelitian ..................................................................................... 58 4.1.2. Hasil Belajar Siswa........................................................................................ 60 4.2
Uji Prasyarat Analisis ................................................................................... 62
4.2.1 Uji Normalitas Data ...................................................................................... 62 4.2.2 Uji Homogenitas Data ................................................................................... 62 4.3
Hasil Analisis Akhir (Pengujian Hipotesis) .................................................. 63
4.4
Pembahasan ................................................................................................... 64 xi
5
PENUTUP
5.1
Simpulan ........................................................................................................ 66
5.2
Saran .............................................................................................................. 66
Lampiran-lampiran ................................................................................................... 67 Daftar Pustaka .......................................................................................................... 184
xii
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
3.1 Rekapitulasi Uji Validitas Soal Tes Uji Coba ................................................... 49 3.2 Hasil Uji Reliabilitas Soal ................................................................................. 50 3.3 Analisis Tingkat Kesukaran Soal ...................................................................... 51 3.4 Daya Pembeda Soal .......................................................................................... 53 3.5 Distribusi Frekuensi Nilai Pretes Kelas Eksperimen ......................................... 54 3.6 Distribusi Frekuensi Nilai Pretes Kelas Kontrol................................................ 54 3.7 Perbandingan Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ..................... 55 4.1 Distribusi Frekuensi Data Posttest Kelompok Kontrol...................................... 60 4.2 Distribusi Frekuensi Data Posttest Kelompok Eksperimen ............................... 60 4.3 Data Hasil Postes .............................................................................................. 61 4.4 Uji Normalitas ................................................................................................... 62 4.5 Uji Homogenitas ............................................................................................... 62 4.6 Uji Hipotesis ..................................................................................................... 63
xiii
DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
2.1
Batik Pockets ................................................................................................... 22
2.2
Motif Tegalan Berasal dari Bentuk Hewan .................................................... 27
2.3
Motif Tegalan Berasal dari Bentuk Hewan ..................................................... 28
2.4
Motif Tegalan Berasal dari Bentuk Tumbuhan .............................................. 29
2.5
Motif Tegalan Berasal dari Bentuk Tumbuhan ............................................... 30
2.6
Motif Tegalan Berasal dari Bentuk Benda Lain .............................................. 31
2.7
Motif Tegalan Berasal dari Bentuk Benda Lain ............................................. 32
2.8
Motif Batik Daerah Pekalongan ..................................................................... 33
2.9
Motif Batik Daerah Pekalongan ...................................................................... 34
2.10 Motif Batik Daerah Pekalongan ...................................................................... 35 2.11 Motif Batik Daerah Cirebon ........................................................................... 36 2.12 Motif Batik Daerah Cirebon ............................................................................ 37 2.13 Motif Batik Daerah Cirebon ............................................................................ 38 2.14 Kerangka Berpikir .......................................................................................... 41 4.1 Gambar Grafik Rata-rata Nilai Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen 61
xiv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Halaman
1
Data Populasi Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............................ 68
2
Silabus Pengembangan SBK ........................................................................... 70
3
RPP Kelas Eksperimen .................................................................................... 71
4
RPP Kelas Kontrol .......................................................................................... 87
5
Kisi-kisi Soal Tes Uji Coba ............................................................................. 105
6
Soal Uji Coba .................................................................................................. 109
7
Data Nilai Hasil Uji Coba Soal ....................................................................... 124
8
Lembar Validasi Soal oleh Penilai Ahli .......................................................... 130
9
Hasil Uji Validitas Soal ................................................................................... 146
10
Data Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................... 150
11
Kisi-kisi Soal Pretest-posttest .......................................................................... 151
12
Soal dan Kunci Jawaban Pretest-posttest ....................................................... 154
13
Hasil Pretest Kelas Eksperimen ...................................................................... 160
14
Hasil Pretes Kelas Kontrol .............................................................................. 161
15
Hasil Posttest Kelas Eksperimen ..................................................................... 162
16
Hasil Posttest Kelas Kontrol ............................................................................ 163
17
Out Put Uji Normalitas dan Homogenitas ....................................................... 164
18
T-Test .............................................................................................................. 165
19
Foto .................................................................................................................. 166
20
Surat Ijin Penelitian ........................................................................................ 168
21
Surat Keterangan Selesai Penelitian ............................................................... 169
xv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia. Dengan pendidikan manusia memperoleh pengetahuan tentang berbagai ilmu, baik ilmu alam, ilmu sosial, dan juga disiplin ilmu lainnya yang menjadikan manusia menjadi dewasa. Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Ketentuan Umum Pasal I dinyatakan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa seseorang akan lebih berkembang apabila mendapatkan pendidikan. Maka pendidikan menjadi penting bagi setiap warga negara guna mengembangkan potensi yang dimiliki. Fungsi pendidikan dirumuskan dalam UU No. 20 Tahun 2003, dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan demikian setiap warga negara akan menjadi berkarakter dan bermartabat jika negara mempunyai kualitas pendidikan yang baik.
1
2
Tujuan pendidikan nasional dijelaskan dalam rumusan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Rumusan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 menjelaskan bahwa peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Berikutnya dalam penelitian ini istilah peserta didik disebut dengan siswa. Setiap siswa memiliki hak yang sama dalam memperoleh pendidikan yang bermutu. Upaya untuk menjamin mutu pendidikan yang dilakukan pemerintah salah satunya yaitu dengan menetapkan standar nasional pendidikan. Salah satu standar yang dimaksud yaitu standar isi. Pada pasal 35 Ayat (1) dijelaskan standar isi mencakup runag lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam persyaratan tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Pendidikan dasar terdiri dari Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah
3
Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau bentuk lain yang sederajat. Dalam Sistem Pendidikan Nasional Bab IV Bagian kesatu tentang hak dan kewajiban warga negara dijelaskan setiap warga negara dengan usia 7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Namun, pada umumya usia SD berada pada rentang 6-11 tahun. Menurut Peaget dalam Yusuf (2009: 6) usia 6-11 tahun berada pada tahap perkembangan kognitif operasional konkrit dimana terdapat tiga kemampuan baru yaitu mengklasifikasikan (mengelompokkan), menyusun atau mengasosiasikan
(menghubungkan
atau
menghitung),
dan
kemampuan
menyelesaikan masalah (problem solving). Siswa mencapai tiga kemampuan ini melalui pembelajaran baik dengan menggunakan objek nyata ataupun dengan memanfaatkan media yang mendukung. Criticos (1996) mengartikan media sebagai salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan (Daryanto 2010: 4). Sehingga pemilihan media yang sesuai akan mempengaruhi hasil penyampaian pesan yang dilakukan. Dalam pembelajaran materi pelajaran merupakan pesan yang disampaikan oleh guru sebagai komunikator kepada siswa sebagai komunikan. Namun, setelah melaksanakan pengamatan peneliti menemukan bahwa media pembelajaran Seni Budaya Dan Keterampilan untuk Kompetensi Dasar (KD) mengidentifikasi jenis motif hias pada karya seni rupa nusantara daerah setempat belum mencakup semua materi yang harus disampaikan guru. Guru juga mendapat hambatan lain yaitu minimnya buku sumber yang mendukung tercapainya seluruh indikator pembelajaran, serta
4
terbatasnya
media
pembelajaran
Seni
Budaya
dan
Keterampilan
yang
komunikatif, menarik serta sarat materi. Kurikulum pendidikan dasar yang termuat dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 27 wajib memuat 10 disiplin ilmu yang terdiri dari pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, seni dan budaya, pendidikan jasmani dan olahraga, keterampilan/kejuruan, dan muatan lokal. Mata pelajaran Seni Budaya Dan Keterampilan dalam kurikulum sekolah dasar mencakup seni rupa, seni musik, seni tari, dan keterampilan. Dalam silabus Seni Budaya Dan Keterampilan sekolah dasar disemester 2 terdapat Kompetensi Dasar (KD) mengidentifikasi jenis motif hias pada karya seni rupa nusantara daerah setempat untuk Standar Kompetensi (SK) mengapresiasi karya seni rupa. Dengan adanya KD dan SK tersebut maka warisan budaya pada setiap daerah dapat menjadi alat/pendukung pendidikan, hal ini sesuai dengan pendapat Henderson di bawah ini: Henderson dalam Sadulloh (2003: 55) mengemukakan: But to see education as a process of growth and development talking place as the result of the interaction of an individual with his environment, both physical and sosial, beginning at birth and lasting as long as life itself a process in which the social heritage as a part of the social environment becomes a tool to be used toward the development of the best and most intelligent person possible, men and woman who will promote human welfare, that is to see the educational reformers conceived it. Menurut Henderson, pendidikan merupakan suatu proses pertumbuhan dan perkembangan, sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik, berlangsung sepanjang hayat sejak manusia lahir. Warisan sosial merupakan lingkungan masyarakat, merupakan alat bagi
5
manusia untuk pengembangan manusia yang terbaik dan inteligen, untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Sebagaimana yang dijelaskan Henderson, interaksi siswa dengan lingkungan sosial berperan penting dalam mengenalkan siswa dengan masyarakatnya guna mengembangkan potensi diri. Harapannya ketika siswa mampu mengembangkan potensi dirinya secara maksimal maka ia dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Maka siswa dalam pembelajaran perlu diperkenalkan dengan berbagai produk lokal yang berkembang di daerahnya. Batik selain sebagai hasil kebudayaan masyarakat juga merupakan produk
lokal
yang
dikembangkan
sebagai
peluang
usaha.
Dengan
memperkenalkan keragaman batik Tegal atau yang lebih dikenal dengan batik tegalan kepada siswa diharapkan dapat menumbuhkan kecintaan siswa terhadap produk lokal. Di dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dijelaskan bahwa: Kelompok mata pelajaran estetika pada SD/MI/SDLB/ Paket A, SMP/MTs/SMPLB/Paket B, SMA/MA/SMALB/Paket C, SMK/ MAK, atau bentuk lain yang sederajat dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, seni dan budaya, keterampilan, dan muatan lokal yang relevan. Nasution (2010: 16) menyatakan bahwa demi kelangsungan hidup bangsa dan negara, kepada generasi muda disampaikan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh bangsa itu. Nilai-nila yang dimaksud di atas mencakup nilai-nilai religi, nilai-nilai kebudayaan, nilai-nilai sains dan teknologi, nilai-nilai seni, dan nilai-nilai keterampilan (Sadulloh 2003: 57). Batik merupakan salah satu hasil kebudayaan dan seni bangsa Indonesia yang diwariskan secara turun-temurun.
6
Sekolah Dasar sebagai lembaga pendidikan dasar diharapkan dapat memerankan fungsi pentingnya untuk mewariskan hasil kebudayaan dalam hal ini batik kepada siswanya. Sekolah mewujudkan fungsi ini melalui interaksi positif antara siswa dan lingkungan sosialnya melalui pembelajaran materi jenis motif batik daerah setempat. Motif batik Tegal merupakan salah satu motif hias yang berasal dan berkembang di daerah Tegal. Maka melalui materi Motif Batik Daerah Setempat, Kompetensi Dasar mengidentifikasi jenis motif hias pada karya seni rupa nusantara daerah setempat dapat dicapai. Melalui materi ini siswa dikenalkan dengan macam-macam motif pada kain batik yang berasal dan berkembang di daerahnya sendiri. Dalam menghadirkan lingkungan sosial kedalam kelas, guru sering menghadapi berbagai hambatan. sebagai solusi atas hambatan yang dihadapi dalam pembelajaran digunakanlah media pembelajaran. Hambatan di MI Negeri Pecabean Kabupaten Tegal yaitu penggunaan media dalam mengajarkan materi Jenis Motif Batik Daerah Setempat, belum mencakup keseluruhan materi yang disesuaikan dengan indikator yang akan ditempuh. Sedangkan pencapaian seluruh indikator sangat menentukan tercapainya Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sehigga perlu adanya pengembangan media yang mampu mencakup seluruh materi. Media gambar berbentuk lembaran kertas yang selama ini digunakan di MI Negeri Pecabean Kabupaten Tegal Peneliti kembangkan menjadi media gambar berbentuk kartu. Kartu yang berisi motif batik ini kemudian dilengkapi
7
dengan keterangan nama motif. Selain itu dibuat kantong-kantong dengan warna yang berbeda bertuliskan nama daerah tegal serta dua daerah sekitar tegal. Setiap kartu motif batik dimasukkan kedalam kantong sesuai dengan daerah asalnya. Media ini kemudian dinamakan Batik Pockets karena berupa kantong-kantong yang memuat berbagai motif batik. Melalui media Batik Pockets materi yang disampaikan dapat termuat secara lengkap dan menarik. Bentuknya yang berupa kantong-kantong
akan
memudahkan
siswa
dalam
mengenali
dan
mengklasifikasikan berbagai motif batik di daerah Tegal sehingga pembelajaran yang dilaksanakan dapat memenuhi indikator yang telah ditentukan. Penelitian dengan judul “Keefektifan Penerapan Media Batik Pockets terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Materi Jenis Motif Batik Daerah Setempat di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Pecabean Kabupaten Tegal” ini dilaksanakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penerapan media Batik Pocket terhadap hasil belajar siswa kelas V materi Jenis Motif Batik Daerah Setempat di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Pecabean Kabupaten Tegal.
1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut: (1) Media
yang
digunakan
dalam
pembelajaran
Seni
Budaya
Dan
Keterampilan materi Jenis Motif Batik Daerah Setempat belum sesuai dengan materi yang disampaiakan.
8
(2) Media yang digunakan belum mampu memenuhi indikator pembelajaran
sehingga hasil belajar siswa kurang optimal. (3) Buku dengan judul Seni Budaya dan Keterampilan Jilid 5 karya Solich,
dkk. Tahun 2007 yang digunakan sebagai buku sumber tidak memuat motif-motif batik dari daerah Tegal.
1.3 Pembatasan Masalah (1) Materi dalam penelitian ini yaitu Jenis Motif Batik Daerah Setempat. (2) Populasi yang digunakan yaitu siswa kelas 5 di MI Negeri Pecabean Kabupaten Tegal sebanyak 55 siswa.
(3) Media yang digunakan adalah media Batik Pockets dibandingkan dengan media gambar.
(4) Menguji keefektifan media Batik Pockets.
1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan sebelumnya tentang perlunya media pembelajaran yang menunjang tercapainya pemahaman siswa terhadap materi jenis motif batik daerah setempat, maka rumusan masalah dalam penelitian ini ialah apakah ada perbedaan rerata hasil belajar siswa pada materi Jenis Motif Batik Daerah Setempat antara yang menggunakan media Batik Pockets dan yang tidak menggunakan media Batik Pockets?
9
1.5 Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini mencakup tujuan umum dan tujuan khusus. Berikut penjelasan dari kedua tujuan tersebut. 1.5.1 Tujuan Umum Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji keefektifan penerapan media Batik Pockets terhadap hasil belajar siswa kelas V Materi Jenis Motif Batik Daerah Setempat di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Pecabean Kabupaten Tegal. 1.5.2 Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penelitian ini yaitu Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar materi Jenis Motif Batik Daerah Setempat antara pembelajaran yang menggunakan media Batik Pockets dan yang tidak menggunakan media Batik Pockets.
1.6 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis. Penjelasan dari manfaat teoritis dan praktis ialah sebagai berikut.
1.6.1 Manfaat Teoritis Manfaat teoritis yang diharapkan yaitu: (1) Untuk menyediakan informasi media pembelajaran Batik Pockets. (2) Sebagai bahan kajian untuk penelitian pengembangan lebih lanjut.
10
Manfaat Praktis 1.6.1.1 Bagi Siswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif media bagi siswa untuk mempelajari materi Jenis Motif Batik Daerah Setempat dalam mata pelajaran Seni Budaya Dan Keterampilan. 1.6.1.2 Bagi Guru Mengembangkan kemampuan profesionalnya melalui pengembangan media. 1.6.1.3 Bagi Sekolah Hasil penelitian ini dapat memperkaya pengetahuan dan menjadi referensi bagi penelitian sejenis yang akan dilakukan oleh guru lain.
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian yang Relevan Penelitian melalui penggunaan media gambar sudah pernah dilakukan. Namun gambar yang ada berbentuk kartu. Peneliti mengembangkan media pembelajaran Batik Pockets terinspirasi dari penelitian terdahulu yang menggunakan media appreciation card yaitu penelitian Eko Sugiarto, mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Semarang, pada tahun 2011 yang berjudul ”Peningkatan Kemampuan Apresiasi Berbasis Kritik Menggunakan Media Pembelajaran Appreciation Card Bagi Siswa Kelas IXB SMP N 2 Kudus”. Dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa melalui penggunaan media appreciation card dapat meningkatkan hasil belajar mengapresiasi karya seni rupa. Penelitian lain yang menggunakan media kartu yaitu ”Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Dengan Media Kartu Bilangan pada Kelas I SDN Pamedaran 01 Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes” oleh Ida Royani mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan pada tahun 2009. Dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa ada peningkatan kemampuan berhitung pada siswa kelas I SD Negeri Pamedaran 01 Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes.
11
12
Hasanuddin, seorang mahasiswa program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, jurusan Pendidikan Dasar di Universitas Tanjungpura Pontianak dalam artikel penelitiannya membahas tentang penelitiannya yang berjudul “Penggunaan Media Kantong Bilangan pada Pembelajaran Matematika tentang Pengurangan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas I Sekolah Dasar Negeri 16 Mempawah Hilir”. Dalam artikelnya ini dijelaskan bahwa kemampuan guru melaksanakan pembelajaran meningkat. Pada siklus I adalah 12,03 dengan ratarata skor 3,00. Pada siklus II adalah 13,63 dengan rata-rata skor 3,40. Pada siklus III adalah 20 dengan rata-rata 4,00. Maka peningkatan kemampuan guru dari siklus I ke siklus II sebesar 0,40. Dari siklus II ke siklus III sebesar 0,60. Sehingga dari siklus I ke siklus III sebesar 1,00. Hasil belajar dengan menggunakan media kantong bilangan pada materi pengurangan juga mengalami peningkatan. Pada siklus I jumlah nilai hasil belajar siswa 1350 dengan rata-rata 54,00. Pada siklus II jumlah nilai hasil belajar siswa 1690 dengan rata-rata 67,60. Pada siklus III jumlah nilai hasil belajar 2050 dengan rata-rata 82,00. Sehingga nilai peningkatan nilai hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 13,60. Dari siklus II ke siklus III sebesar 14,40. Maka peningkatan nilai hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus III sebesar 28,00.
2.2 Landasan Teori Pada landasan teori, akan dijelaskan teori-teori yang mendukung penelitian yang akan dilaksanakan. Landasan teori ini berisi tentang penjelasan mengenai belajar dan pembelajaran, hasil belajar, media pembelajaran, media
13
pembelajaran Batik Pockets, Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) di SD, batik Tegal sebagai karya seni rupa nusantara daerah setempat, materi jenis motif batik daerah setempat, karakteristik siswa SD. 2.2.1 Belajar dan Pembelajaran Menurut Slameto (2010: 2) belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Dalam definisi lain belajar adalah mengalami, dalam arti bahwa belajar terjadi karena individu berinteraksi dengan lingkungannya, baik lingkungan pisik maupun sosial. Lingkungan pisik ialah lingkungan disekitar individu baik dalam bentuk alam sekitar (natural) maupun dalam bentuk hasil ciptaan manusia (cultural) (Siddiq, dkk 2008: 1-6). Interaksi yang terjalin dalam proses belajar dapat dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung. Beberapa interaksi tidak dapat dilakukan secara langsung karena alasan keselamatan dan biaya, disinilah media memegang peranan penting. Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar. Pembelajaran dapat melibatkan dua pihak yaitu siswa sebagai pembelajar dan guru sebagai fasilitator. Lingkungan pembelajaran yang baik ialah lingkungan yang merangsang dan menantang siswa untuk belajar. Guru yang mengajar tanpa menggunakan alat peraga tentu kurang merangsang/menantang siswa untuk belajar. Apalagi bagi
14
siswa SD yang perkembangan intelektualnya masih membutuhkan alat peraga (Susilana dan Riyana 2008: 1). Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses perubahan tingkah laku dengan cara memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif yang baru baik secara langsung ataupun tidak langsung dengan bantuan media pembelajaran. 2.2.2 Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana 2011: 22). Menurut Susilana dan Riyana (2008: 1) sesuatu dikatakan hasil belajar apabila memenuhi beberapa ciri berikut: (1) Belajar sifatnya disadari, dalam hal ini siswa merasa bahwa dirinya sedang belajar, timbul dalam dirinya motivasi-motivasi untuk memperoleh pengetahuan yang diharapkan sehingga tahapan-tahapan dalam belajar sampai pengetahuan itu dimiliki secara permanen (retensi) betul-betul disadari sepenuhnya. (2) Hasil belajar diperoleh dengan adanya proses, dalam hal ini pengetahuan diperoleh tidak secara spontanitas, instan, namun bertahap (sequensial). (3) Belajar membutuhkan interaksi, khususnya interaksi yang sifatnya manusiawi. Seorang siswa akan lebih cepat memiliki pengetahuan karena bantuan dari guru, pelatih ataupun instruktur. Dalam hal ini terjadi interaksi dua arah antara siswa dan guru.
15
Kingsley dalam Sudjana (2011: 22) membagi tiga macam hasil belajar, yaitu keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, sikap dan citacita. Sedangkan Gagne (Sudjana 2011: 22) membagi menjadi lima kategori hasil belajar yaitu informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap, dan keterampilan motoris. Di dalam Sistem Pendidikan Nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar Bloom (Sudjana 2011: 22-23). Klasifikasi Bloom mencakup tiga ranah, yaitu: (1) Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yaitu pengetahaun dan ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi, (2) Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni peneriamaan, jawaban dan reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi, (3) Ranah psikomotoris, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan, dan kemampuan bertindak. Ada emam aspek yaitu gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif. Ketiga ranah di atas menjadi objek penilaian hasil belajar. Diantara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru disekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran. Beberapa aspek yang terdapat dalam ranah kognitif sebagian hanya cocok diterapkan di sekolah dasar (ingatan, pemahaman, dan aplikasi),
16
sedangkan analisis dan sintesis hanya cocok dilatihkan di SLTP, SMU, dan perguruan tinggi secara bertahap (Arikunto 2012: 134). Maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Fokus penilaian hasil belajar dengan media Batik Pockets ialah ranah kognitif tanpa meninggalkan ranah psikomotor dan afektif yang terangkum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). 2.2.3 Media Pembelajaran Kata “media” berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari kata “medium”. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau pengantar. Lebih lanjut Heinich (1993) mencontohkan media ini seperti film, televisi, diagram, bahan tercetak (printed materials), komputer dan instruktur. Contoh media tersebut bisa dipertimbangkan sebagai media pembelajaran jika membawa pesan-pesan (messages) dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran (Susilana dan Riyana 2008: 5). Criticos mengartikan media sebagai salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan (Daryanto 2010: 4). Sehingga pemilihan media yang tepat akan mempengaruhi penyampaian pesan yang dilakukan. Dalam definisi lain media diartikan sebagai alat perantara penyampaian pesan. Beberapa fungsi dari media pembelajaran dalam proses komunikasi pembelajaran diantaranya sebagai berikut: (1) Berperan sebagai komponen yang membantu mempermudah/memperjelas materi atau pesan
17
pembelajaran dalam proses pembelajaran yang dilakukan, (2) Membuat pembelajaran menjadi lebih menarik, (3) Membuat pembelajaran lebih realistis/objektif, (4) Menjangkau sasaran yang luas, (5) Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu, karena dapat menampilkan pesan yang berada di luar ruang kelas dan dapat menampilkan informasi yang terjadi pada masa lalu, mungkin juga masa yang akan datang, (6) Mengatasi informasi yang bersifat membahayakan, gerakan rumit, objek yang sangat besar dan sangat kecil, semua dapat disajikan menggunakan media yang telah dimodifikasi, (7) Menghilangkan verbalisme. (Siddiq, dkk 2008: 1-21) Menurut bentuk dan cara penyajiannya, media diklasifikasikan kedalam tujuh kelompok, yaitu: (1) Media grafis, bahan cetak, dan gambar diam. Media grafis adalah media yang menyajikan fakta, idea tau gagasan
melalui
penyajian
kata-kata,
kalimat,
angka-angka,
dan
simbol/gambar (Susilana dan Riyana 2008: 13). Jenisnya yaitu grafik, diagram, bagan, sketsa, poster, papan flannel, dan bulletin board. Media cetak adalah media visual yang
pembuatannya melalui proses
pencetakkan/printing atau offset. Jenis media bahan cetak antara lain buku teks, modul, bahan pengajaran terprogram. Media gambar diam adalah media visual yang berupa gambar yang dihasilkan melalui proses fotografi. (2) Media proyeksi diam Media proyeksi diam adalah media visual yang diproyeksikan atau media yang memproyeksikan pesan, dimana hasil proyeksinya tidak
18
bergerak atau memiliki sedikit unsure gerakan. Jenis media ini diantaranya ialah OHP/OHT, opaque projector, slide, dan film strip. (3) Media audio Media audio adalah media yang penyampaian pesannya hanya dapat diterima oleh indera pendengaran. Jenisnya ialah media radio, alat perekam pita magnetik. (4) Media audio visual diam Media audio visual diam adalah media yang penyampaian pesannya dapat diterima oleh indera pendengaran dan indera penglihatan, akan tetapi gambar yang dihasilkan ialah gambar diam atau sedikit memiliki unsur gerak. Jenis media ini antara lain media soun slide (slide suara), film strip bersuara, dan halaman bersuara. (5) Media gambar hidup/film Media gambar hidup disebut juga film, yaitu serangkaian gambar diam (still picture) yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan sehingga menimbulkan kesan hidup dan bergerak. Beberapa jenisnya yaitu film bisu, film bersuara, dan film gelang yang ujungnya saling bersambungan dan proyeksinya tak memerlukan penggelapan ruangan. (6) Media televisi Televisi adalah media yang dapat menampilkan pesan secara audiovisual dan gerak (sama dengan film). Jenis media televisi diantaranya ialah televisi terbuka (open boardcast television), televisi siaran
19
terbatas/TVST (close circuit Television/ CCTV), dan video-cassette recorder (VCR). (7) Multi media Multi media merupakan suatu sistem penyampaian dengan menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit atau paket. Contohnya suatu modul belajar yang terdiri atas bahan cetak, bahan audio, dan bahan audio visual. Newby et al (2000) memfokuskan pendapatnya pada media yang biasa digunakan di sekolah dasar dan menengah, berikut kutipan klasifikasi yang dikemukakannya: We can also refer to the classification offered more recently by Newby et al. (2000), who, focusing on the media commonly use in elementary and secondary school, differentiate between: (a) Text. Letters and numbers usually presented in the form of printed materials or an computer screen; (b) Audio. Spoken words or sound, either live or recorded; (c) Graphics. Any pictorial representation, such as charts, graphs, animated figures or photographic reproductions; (d) Video. Moving images accompanied by sound; (e) Multimedia. A system in which various media are integrated into a single delivery aystem under computer control-interactive media and computer software; (f) Real models and objects. A three-dimensional representation of a real object or the real object itself. Dari jurnal tentang pengklasifikasian media yang dikemukakan Newby et al. tersebut dapat kita artikan sebagai berikut: Kita juga bisa merujuk pada klasifikasi yang ditawarkan baru-baru ini oleh Newby et.al (2000), yang, dengan fokus pada media yang biasa digunakan di sekolah dasar dan menengah, yaitu: (1) Text. Huruf dan angka biasanya disajikan dalam bentuk bahan cetak atau layar computer, (2) Audio. Diucapkan kata-kata
20
atau suara, baik hidup atau direkam, (3) Graphics. Setiap representasi bergambar, seperti tabel, grafik, tokoh animasi, atau reproduksi fotografi, (4) Video. Gambar bergerak disertai suara, (5) Multimedia. Sebuah sistem dimana berbagai media diintegrasikan ke dalam sistem pengiriman tunggal di bawah kontrol komputerinteraktif media dan perangkat lunak computer, (6) Model real dan benda. Sebuah representasi tiga dimensi dari sebuah benda nyata atau benda nyata itu sendiri. (Ros and Gonzalez 2006: 416) Allen (Daryanto 2010: 18) mengelompokkan media menjadi sembilan, yaitu visual diam, film, televisi, obyek tiga dimensi, rekaman, pelajaran terprogram, demonstrasi, buku teks cetak, dan sajian lisan. Allen juga mengaitkan antara jenis media pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Seiring dengan hal itu Gerlach dan Fly (Daryanto 2010: 18), mengelompokkan media berdasarkan ciri-ciri fisiknya kedalam delapan kelompok, yaitu benda sebenarnya, presentasi verbal, presentasi grafis, gambar diam, gambar bergerak, rekaman suara, pengajaran terprogram, dan simulasi. Ibrahim (Daryanto 2010: 18), mengelompokkan media berdasarkan ukuran serta kompleks tidaknya alat dan perlengkapannya ke dalam lima kelompok, yaitu media tanpa proyeksi dua dimensi, media tanpa proyeksi tiga dimensi, media audio, media proyeksi (televisi, video, komputer). Media dua dimensi adalah sebutan umum untuk alat peraga yang hanya memiliki ukuran panjang dan lebar yang berada pada satu bidang datar. Media dua dimensi meliputi grafis, media bentuk papan, dan media cetak yang penampilan isinya tergolong dua dimensi. Media grafis adalah suatu penyajian secara visual yang
21
menggunakan titik-titik, garis-garis, gambar-gambar, dan tulisan-tulisan, atau simbol visual yang lain dengan maksud untuk menihtisarkan (mengiktisarkan), menggambarkan, dan merangkum suatu ide, data atau kejadian. Fungsi media grafis ialah untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan (Daryanto 2010: 19). Lebih lanjut Daryanto (2010: 19) mengemukakan pengertian media tiga dimensi, yaitu sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga dimensional. Media tiga dimensi yang dapat diproduksi dengan mudah adalah tergolong sederhana dalam penggunaan dan pemanfaatannya, karena tanpa harus memerlukan keahlian khusus, dapat dibuat sendiri oleh guru, bahannya mudah diperoleh di lingkungan sekitar. Dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah perantara yang digunakan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Media pembelajaran tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut: (1) Media dua dimensi, (2) Media tiga dimensi, (3) Media audio, atau (4) Media proyeksi (televisi, video, komputer). Dari keempat kelompok tersebut media pembelajaran Batik Pockets termasuk kedalam kelompok media tiga dimensi. 2.2.4 Media pembelajaran Batik Pockets Media Batik Pockets merupakan media pembelajaran alternatif berbentuk tiga dimensi untuk mengajarkan materi jenis motif batik daerah setempat yang pengembangannya disesuaikan dengan pola pikir operasi konkrit siswa kelas V SD. Media gambar dan kartu yang ada pada penelitian sebelumnya menginspirasi peneliti untuk mengembangkan media serupa dengan penyajian yang lebih menarik sebagai media pembelajaran Seni Budaya Dan Keterampilan. Guru dapat
22
menggunakan media ini tanpa memerlukan keterampilan khusus (operasional komputer atau semacamnya). Batik Pockets menggunakan plastik dan kertas karton sebagai bahan dasar, yang dibentuk sedemikian rupa sehingga menyerupai kantong-kantong. Kantong-kantong ini kemudian menjadi tempat untuk meletakkan gambar-gambar motif batik dari Tegal dan daerah sekitarnya. Guru dapat menggunakan Batik Pockets dalam pembelajaran dengan metode ceramah, penugasan dan diskusi untuk materi jenis motif batik daerah setempat. Bentuk dari Batik Pockets dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 2.1 Batik Pockets 2.2.5 Seni Budaya dan Keterampilan di SD Seni menurut Dewantara dalam Tocharman, dkk (2006: 3) adalah perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat indah, hingga dapat menggerakan jiwa perasaan manusia yang lain, yang menikmati karya seni
23
tersebut. Menurut Tolstoy dalam Tocharman, dkk (2006: 3) seni memiliki proses transfer of feeling atau pemindahan perasaan dari si pencipta ke penikmat seni. Dalam hal ini Tolstoy berpendapat seni merupakan suatu sarana komunikasi perasaan manusia. Sebagaimana yang dikemukakan Eisner dalam Alter, at all (2009), Enganging children in the creative arts can allow them to communicate in potentially profound ways. Yang artinya mengikutsertakan anak dalam seni kreatif dapat memungkinkan mereka untuk berkomunikasi dengan sangat baik.Thomas Munro (Tocharman, dkk 2006: 6) mengemukakan seni adalah buatan manusia untuk menimbulkan efek-efek psikologis atas manusia lain yang melihatnya. Maka dapat disimpulkan bahwa seni adalah sarana komunikasi yang digunakan manusia untuk menyampaikan perasaanya yang diwujudkan dalam suatu karya yang indah dan menggerakan jiwa dan perasaan manusia yang lain. Secara lebih spesifik seni disampaikan kepada siswa sekolah dasar melalui mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan. dengan harapan setelah memperoleh pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan aspek psikologis siswa dapat berkembang dengan baik. Seni tradisional yang berkembang di Indonesia hampir seluruhnya memperlihatkan kedalaman makna dalam sifat kebentukan seninya (Tocharman, dkk 2006: 10). Bentuk-bentuk abstraksi dan abstrak banyak terdapat pada ornament (motif hias) karya kerajinan (kriya), misalnya pada keramik, batik, ukiran kayu, perhiasan, anyaman, dan lain-lain. Sumanto (2006: 17) menjelaskan sifat multidimensional yang dimiliki seni, artinya seni berperan untuk mengembangkan kompetensi dasar siswa yang mencakup persepsi, pengetahuan,
24
pemahaman, analisa, evaluasi, apresiasi, dan produktivitas dengan memadukan unsur logika, etika, serta estetika. Sumanto (2006: 17-18) juga menjelaskan bahwa seni
memiliki
sifat
multikultural
yang
berarti
seni
bertujuan
menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan berapresiasi terhadap keragaman budaya lokal dan global sebagai pembentukan sikap menghargai, toleransi, demokratis, beradab, dan hidup rukun dalam masyarakat yang berbudaya majemuk. Sifat multikultural yang telah dijelaskan sebelumnya memberi konsekuensi logis tentang perlunya pendidikan seni. Pada awalnya mata pelajaran Seni Budaya Dan Keterampilan disebut dengan KTK yang memiliki pengertian sebuah mata pelajaran yang mencakup kerajinan tangan dan kesenian (Oho Garha 1998: 3). Dalam silabus 2007 mata pelajaran Seni Budaya Dan Keterampilan di SD mencakup seni rupa, seni musik, seni tari, dan keterampilan. Disini yang menjadi fokus penelitian yaitu pendidikan seni rupa. Maman Tocharman (2006: 147) menyatakan bahwa pendidikan seni rupa dapat mencakup kognisi, apresiasi, dan berkreasi. Kegiatan kognisi dan apresiasi memberi bekal kepada anak untuk mengenal dan memahami pengetahuan kesenirupaan. Maman (2006: 3) juga mengatakan bahwa pendidikan seni rupa merupakan wahana dan cara yang paling tepat untuk mengembangkan kreativitas sejak dini. Alasannya, bila dilaksanakan terlambat dimana anak sudah melewati masa kanak-kanaknya, pembinaan hanya akan dapat disampaikan kepada sekelompok kecil anak ialah mereka yang memiliki pembawaan saja.
25
Maka dapat disimpulkan bahwa Seni Budaya Dan Keterampilan merupakan pendidikan seni yang di wujudkan dalam kurikulum Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) di sekolah dasar sebagai upaya untuk mengembangkan kreativitas sejak dini guna menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan berapresiasi terhadap budaya lokal dan global. 2.2.6 Materi jenis motif batik daerah setempat Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Namun beberapa daerah sentra kerajinan batik mengalami kemunduran, salah satunya Tegal. Ari Wulandari (2008: 27) menuturkan bahwa pembatikan dikenal luas di Tegal pada akhir abad XIX. Pewarna yang dipakai pada saat itu diambil dari tumbuhtumbuhan, seperti mengkudu, nila, dan soda kayu. Kain yang dipakai merupakan tenunan sendiri dengan cara sederhana. Pada awalnya warna batik Tegal adalah sogan dan dasar abu-abu. Setelah dikenal pewarna nila dari pabrik, warna meningkat menjadi merah dan biru. Tegal sebagai salah satu daerah penghasil batik di Jawa Tengah kalah tenar dengan Pekalongan dan Solo, salah satu sebabnya karena kurangnya pengenalan akan keragaman motif batik tegalan kepada masyarakat luas. Masyarakat Tegal sendiri dapat menjadi sarana promosi batik tegalan yang menjanjikan, yaitu dengan cara mulai mengenal dan mau menggunakan produk daerahnya itu. Dengan mengajarkan materi jenis motif batik tegalan melalui pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan kepada siswa SD maka lembaga pendidikan sekolah dasar ikut melestarikan hasil budaya lokal tersebut.
26
Dalam silabus yang digunakan di MI Negeri Pecabean Kabupaten Tegal. Untuk Kelas 5 semester 2 mata pelajaran Seni Budaya Dan Keterampilan terdapat materi Jenis Motif Pada Karya Seni Rupa Nusantara Daerah Setempat. Pada materi ini siswa akan melakukan identifikasi terhadap jenis motif Batik Tegal serta mencari perbedaannya dengan motif batik daerah lain dalam kegiatan pembelajarannya. Batik Tegalan merupakan batik yang berasal atau berkembang di daerah Tegal. Motif batik adalah gubahan bentuk alam yang menjadi ide dasar pada kain batik di daerah Tegal. Guna memudahkan siswa dalam mengidentifikasi maka jenis motif batik Tegal dikelompokkan menjadi 3 berdasarkan bentuk asalnya. Pengelompokkan itu meliputi motif dengan bentuk asal hewan, motif dengan bentuk asal tumbuhan, dan motif dengan bentuk asal benda lain. Selain mempelajari jenis motif batik Tegal, siswa juga mempelajari motif-motif dari Pekalongan dan Cirebon. Dengan mempelajari motif dari daerah lain tersebut siswa akan dapat membedakan antara motif batik daerahnya dengan daerah lain. Perbedaan tersebut meliputi daerah asal, bentuk asal, dan warna dominan. Beberapa jenis motif Tegalan yang termasuk dalam kelompok bentuk asal hewan (fauna), tumbuhan (flora), dan benda lain, serta jenis motif dari Cirebon dan Pekalongan dapat dilihat pada gambar berikut.
27
a. Motif Cumi-cumi
b. Motif Kuku Macan Gambar 2.2 Motif Tegalan berasal dari bentuk hewan.
28
a. Motif Uler Oget
b. Motif Merak Gambar 2.3 Motif Tegalan berasal dari bentuk hewan.
29
a. Motif Beras Mawur
b. Motif Cempaka Putih Gambar 2.4 Motif Tegalan berasal dari bentuk tumbuhan.
30
a. Motif Tumbar Bolong
b. Motif Kembang Pacar Gambar 2.5 Motif Tegalan berasal dari bentuk tumbuhan.
31
a. Motif Sawatan
b. Motif Galaran (Rambut Brintik) Gambar 2.6 Motif Tegalan berasal dari bentuk benda lain.
32
a. Motif Gribikan
b. Motif Benang Tugel Gambar 2.7 Motif Tegalan berasal dari bentuk benda lain.
33
a. Motif Gaya Jawa Hokokai
b. Motif Jlamprang Gambar 2.8 Motif batik daerah Pekalongan.
34
a. Motif Merak Kesimpir
b. Motif Terang Bulan Gambar 2.9 Motif batik daerah Pekalongan.
35
a. Motif Dhlorong Kembang
b. Motif Tambal Gambar 2.10 Motif batik daerah Pekalongan
36
a. Motif Patran Kangkung
b. Motif Taman Tarate Gambar 2.11 Motif batik daerah Cirebon
37
a. Motif Simbar Menjangan
b. Motif Wayang Gambar 2.12 Motif batik daerah Cirebon.
38
a. Motif Raji Besi
b. Motif Ikan
Gambar 2.13 Motif batik daerah Cirebon.
39
2.2.7 Karakteristik siswa SD Siswa SD berada pada tahap perkembangan operasi konkrit (usia 6-11 tahun). Tahapan perkembangan ini dikemukakan oleh Peaget dalam Yusuf (2009: 6) sebagai berikut. (1) Sensorimotor (0-2 tahun) Pada tahap ini pengetahuan anak diperoleh melalui interaksi fisik, baik dengan orang atau objek (benda). Skema-skemanya baru berbentuk
refles-refleks
sederhana,
seperti:
menggenggam
atau
mengisap. (2) Praoperasional (2-6 tahun) Pada tahap ini anak mulai menggunakan simbol-simbol untuk mempresentasi dunia (lingkungan) secara kognitif. Simbol-simbol itu seperti: kata-kata dan bilangan yang dapat menggantikan objek, peristiwa dan kegiatan (tingkah laku yang tampak). (3) Operasi konkret (6-11 tahun) Pada tahap ini anak sudah mamp membentuk operasi-operasi mental atas pengetahuan yang mereka miliki. Mereka dapat menambah, mengurangi dan mengubah. Operasi ini memungkingkan untuk memecahkan masalah secara logis. (4) Operasi formal (11 tahun sampai dewasa) Periode ini merupakan operasi mental tingkat tinggi. Disini anak (remaja) sudah dapat berhubungan dengan peristiwa-peristiwa hipotesis atau abstrak, tidak hanya dengan objek-objek konkret. Remaja sudah
40
dapat berpikir abstrak dan memecahkan masalah melalui pengujian semua alternatif yang ada. Menurut Yusuf (2009), perkembangan intelektual pada usia sekolah dasar ditandai dengan tiga kemampuan atau kecakapan baru. Kemampuan tersebut yaitu mengklasifikasikan (mengelompokkan), menyusun atau mengasosiasikan (menghubungkan atau menghitung) angka-angka atau bilangan, serta kemampuan memecahkan masalah (problem solving) sederhana yang muncul pada akhir masa ini. Dapat disimpulkan bahwa siswa SD berada pada tahap perkembangan kognitif operasional konkrit. siswa mengklasifikasikan, menyusun atau mengasosiasikan materi yang dipelajari, serta memecakan masalah dengan bantuan objek nyata atau media yang mewakili. Dengan demikian ketersediaan media yang sesuai sangat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran pada siswa kelas V. Media pembelajaran Batik Pockets menyajikan berbagai motif batik sehingga siswa secara langsung dapat mengidentifikasi motif batik dari daerahnya.
2.3 Kerangka Berpikir Media pembelajaran merupakan faktor penunjang dalam tercapainya tujuan pembelajaran di SD. Hal ini sesuai dengan karakter siswa SD yang berada pada tahap perkembangan kognitif operasi konkret. Pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan di SD memberi pengetahuan dasar pada siswa tentang budaya masyarakatnya. Dalam hal ini mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan
41
berfungsi untuk mentransformasi budaya lokal kepada generasi muda. Maka untuk memperkenalkan budaya lokal kepada siswa SD memerlukan media pembelajaran yang komunikatif dan menarik. Media pembelajaran Batik Pockets diharapkan dapat menjadi media pembelajaran yang komunikatif dan menarik dalam pembelajaran materi jenis motif batik tegalan karena sesuai dengan karakteristik siswa dan melibatkan siswa secara langsung melalui kegiatan individu dan kelompok.
Pembelajaran SBK SD: 1. menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan berapresiasi terhadap budaya lokal dan global. 2. Harus diajarkan kepada siswa 3. Perkembangan kognitif siswa SD pada tahap operasi konkrit. 4. Media pembelajaran yang digunakan harus melibatkan siswa secara langsung.
Diajarkan dengan media gambar
Diajarkan dengan Batik Pockets
Hasil belajar siswa dengan media gambar
Hasil belajar siswa dengan Batik Pockets
Gambar 2.14 Kerangka Berpikir.
42
2.4 Hipotesis Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini ialah: H 0:
Tidak ada perbedaan rerata hasil belajar siswa pada materi Jenis Motif Batik Daerah Setempat antara yang menggunakan media Batik Pockets dengan yang tidak menggunakan media Batik Pockets.
Ha:
Ada perbedaan rerata hasil belajar siswa pada materi Jenis Motif Batik Daerah Setempat antara yang menggunakan media Batik Pockets dengan yang tidak menggunakan media Batik Pockets.
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian Penelitian
ini
merupakan
penelitian
eksperimen
kuasi
(quasi
experimental design). Dalam penelitian eksperimen ini, ada satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang mendapat perlakuan, dalam penelitian ini yaitu kelas 5B di MI Negeri Pecabean. Sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang tidak mendapat perlakuan atau hanya sebagai pembanding, dalam penelitian ini yaitu kelas 5A di MI Negeri Pecabean. Desain penelitian yang digunakan yaitu Nonequivalent Control Group Design. Desain penelitian eksperimen ini dapat digambarkan sebagai berikut: O₁ O₃
X
O₂ O₄
Keterangan: X
: perlakuan yang diberikan
O1 dan O3
: pretes pada tiap kelas
O2 dan O4
: postes pada tiap kelas (Sugiyono 2011: 118).
Dalam desain ini terdapat dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kontrol. O1 adalah pretes yang dilakukan di kelas eksperimen. O3 adalah pretes yang dilakukan di kelas kontrol. Pretes dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal 43
44
kedua kelas tersebut. Perlakuan yang diberikan kepada kelas eksperimen yaitu penerapan media Batik Pockets. dan untuk kelas kontrol tidak diberi perlakuan penerapan media Batik Pockets, melainkan dengan menerapkan media gambar dalam pembelajaran. O2 dan O4 adalah postes untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang telah diberikan.
3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi Pengertian populasi menurut Sugiyono (2011: 119) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas V MI N Pecabean Kabupaten Tegal semester 2 tahun ajaran 2012/2013 terdiri dari 2 kelas yaitu kelas 5A yang terdiri dari 29 siswa, dan kelas 5B yang terdiri dari 26 siswa. Jadi banyaknya populasi dalam penelitian ini ialah 55 siswa. 3.2.2 Sampel Pengertian sampel menurut Sugiyono (2011: 120) adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pada penelitian ini sampel dari kelas kontrol adalah kelas 5A sebanyak 29 siswa, sedangkan sampel dari kelas eksperimen adalah kelas 5B sebanyak 26 siswa. Cara pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Teknik ini sering dilakukan bila jumlah poulasi relatif kecil (Sugiyono 2011: 126).
45
3.3 Variabel Penelitian Variable penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2011:64). Variable-variabel dalam penelitian ini ialah sebagai berikut: 3.3.1 Variabel bebas Variabel bebas (independen) merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependen) (Sugiyono 2011: 64). Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu media pembelajaran Batik Pockets pada materi jenis motif batik daerah setempat. 3.3.2 Variabel terikat Variabel terikat (dependen) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat adanya variabel bebas (Sugiyono 2011: 64). Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu hasil belajar Seni Budaya Dan Keterampilan. Hasil belajar dinyatakan dengan skor hasil tes prestasi belajar setelah perlakuan.
3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes, observasi, dokumentasi, dan wawancara. Berikut penjelasan dari teknik tes tersebut. 3.4.1 Tes Peneliti menggunakan tes untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa pada materi jenis motif batik daerah setempat. Teknik tes yang digunakan adalah tes tertulis. Peneliti menggunakan tes tertulis dalam mengumpulkan data, karena
46
aspek yang dinilai adalah hasil belajar siswa. Dalam hal ini, jenis tes yang digunakan adalah pretes dan postes. Pretes digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum mendapatkan pembelajaran sedangkan postes digunakan
untuk
mengetahui
kemampuan
siswa
setelah
mendapatkan
pembelajaran. Bentuk tes yang digunakan yaitu pilihan ganda. Bentuk tes pilihan ganda adalah tes yang keseluruhan informasi yang diperlukan untuk menjawab tes telah tersedia. 3.4.2 Observasi Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti. Observasi dilakukan untuk mendapatkan data-data siswa, yang meliputi aktivitas dan sikap siswa selama pembelajaran. Penggunaan observasi dalam mengumpulkan data dimaksudkan agar peneliti benar-benar dapat mengetahui dan mengidentifikasi keaktifan dan sikap siswa pada masingmasing kelas selama pembelajaran. 3.4.3 Dokumentasi Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi digunakan untuk mengetahui data-data nilai siswa pada mata pelajaran Seni Budaya Dan Keterampilan. Data nilai siswa ini berupa data nilai ulangan harian. 3.4.4 Wawancara wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Teknik wawancara yang digunakan yaitu wawancara tidak terstruktur. Teknik ini digunakan pada saat peneliti mengumpulkan data tentang
47
jenis motif batik Tegal. Wawancara dilakukan dengan Ibu Muniroh salah satu pengrajin batik dari “Batik Tulis Tegalan Rizki Ayu” yang beralamat di Jalan Tuban Rt. 03 Rw. 01 No. 21 Kelurahan Kalinyamat Wetan Kecamatan Tegal Selatan Kota Tegal.
3.5 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data (Riduwan 2008: 77). Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Rencana Pelaksaaan Pembelajaran (RPP), kisi-kisi soal, dan soal tes. Instrumen penelitian yang digunakan harus memenuhi validitas dan reliabilitas yang dipersyaratkan. 3.5.1. Pengujian Validitas Instrumen Menurut Arikunto dalam Riduwan (2008: 97), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Untuk mengukur validitas soal, digunakan validitas logis dan validitas empiris. Pengujian validitas logis, yaitu dengan menggunakan lembar validasi yang dilakukan oleh penilai ahli. Setelah data hasil uji coba diperoleh dan ditabulasikan, selanjutnya dilakukan pengujian validitas empiris yaitu dengan melakukan uji coba instrumen (try out) pada siswa kelas VI MI N Pecabean Kabupaten Tegal. Cara penghitungannya menggunakan program SPSS versi 17. Berikut rincian hasil uji validitas yang telah dilakukan.
48
3.5.1.1 Validitas Logis Validitas logis diperoleh dengan melakukan konsultasi kepada tim ahli. Tim ahli terdiri dari tiga orang yaitu Moh. Fathurrahman S. Pd., M. Sn. (pembimbing I), Drs. Akhmad Junaedi, M. Pd. (pembimbing II), dan Nurningsih S. Pd. selaku guru Mata Pelajaran Seni Budaya Dan Keterampilan di MI Negeri Pecabean Kabupaten Tegal. Lembar validasi ahli dapat dibaca pada lampiran 9. 3.5.1.2 Validitas Empiris Setelah melalui uji validitas logis kemudian soal sejumlah 40 buah ini diuji cobakan kepada 44 siswa. Langkah ini merupakan cara pengujian validitas empiris atau bisa disebut dengan kegiatan uji coba (try out) instrumen. Pengolahan data validitas empiris menggunakan korelasi pearson product moment dimana skor tiap item dikorelasikan dengan skor total. Teknik yang digunakan yaitu korelasi Bivariate Pearson
(Korelasi Pearson Product Moment)
menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan: = Koefisien korelasi = Jumlah skor item = Jumlah skor total n
= Jumlah Responden Pengambilan keputusan dilakukan dengan batasan rtabel dengan
signifikansi (
= 0,05 uji dua sisi,
untuk n (44) = 0,297. Penghitungan
49
validitas empiris ini dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS 17. Berikut tabel rekapitulasi uji validitas empiris. Tabel 3.1. Rekapitulasi Uji Validitas Soal Tes Uji Coba Pearson Nomor Correlations Soal (r11) 1 082 2 290 3 444** 4 325** a 5 6 400** 7 229 8 465** 9 558** 10 375* 11 530** 12 023 13 553** 14 -385** 15 447** 16 360* 17 288 18 -021 19 114 20 552**
Validitas Tidak valid Tidak valid Valid Valid Tidak valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Valid
Pearson Nomor Correlations Soal (r11) 21 335* 22 502** 23 038 24 407** 25 523** a 26 27 358* 28 264 29 486** 30 304* 31 357* 32 384* 33 468** 34 248 35 -065 36 265 37 600** 38 500** 39 502** 40 418**
Validitas Valid Valid Tidak valid Valid Valid Tidak valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid
Dari tabel 3.1. dapat diketahui bahwa terdapat 26 soal yang valid dan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian. Soal-soal yang valid yaitu nomor 3, 4, 6, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 20, 21, 22, 24, 25, 27, 29, 30, 31, 32, 33, 37, 38, 39, 40. 3.5.2. Pengujian Reliabilitas Instrumen Reliabilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil pengukuran.nsuatu instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang memadai, bila
50
instrumen tersebut digunakan mengukur aspek yang diukur beberapa kali hasilnya sama atau relatif sama (Sukmadinata, 2010: 229). Uji reliabilitas hanya dilakukan pada soal yang valid dengan menggunakan uji Cronbach’s Alpha. Untuk menguji reliabilitas, peneliti menggunakan aplikasi SPSS 17. Taraf signifikansi yang digunakan adalah (α) = 5 %. Jika
>
maka perangkat tes dikatakan reliabel (Sugiyono,
2009:186). Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 11. Berikut simpulan uji reliabilitas yang telah dilakukan. Tabel 3.2 Hasil Uji Reliabilitas Soal Cronbach's Alpha
N of Items
,807
26
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai cronbach’s alpha sebesar 0,807. Sedangkan
untuk n (44) = 0,297. karena
(0,807) >
(0,297) maka dapat disimpulkan bahwa 26 soal tersebut reliabel. 3.5.3. Analisis Taraf Kesukaran Untuk mengetahui taraf kesukaran soal digunakan rumus: I=
B N
I =
indeks/taraf kesukaran untuk tiap soal.
B =
banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal.
N =
banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksud.
51
Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal tersebut, dan sebaliknya. Kriteria indeks kesulitan soal yakni sebagai berikut: 0
- 0,30 = soal kategori sukar
0,31
- 0,70 = soal kategori sedang
0,71
- 1,00 = soal kategori mudah
(Sudjana, 2009: 137). Berikut ini disajikan tabel analisis tingkat kesukaran soal yang dilakukan pada keseluruhan butir soal uji coba. Tabel 3.3. Analisis Tingkat Kesukaran No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
P
Kriteria
0,86 0,90 0,75 0,98 0,89 1 0,93 0,36 0,64 0,73 0,91 0,87 0,70 0,27 0,73 0,95 0,95 0,23 0,91 0,77
Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang Mudah Mudah Mudah Sedang Sukar Mudah Mudah Mudah Sukar Mudah Mudah
No. Soal 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
P
Kriteria
0,84 0,89 0,89 0,80 0,36 1 0,66 0,34 0,77 0,52 0,93 0,45 0,14 0,93 0,95 0,82 0,66 0,59 0,70 0,91
Mudah Mudah Mudah Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Sedang Sukar Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang Mudah
Keterangan: warna baris biru menandakan soal tersebut sudah valid dan reliabel.
52
Dari tabel dapat dilihat bahwa soal dengan tingkat kesukaran mudah yaitu nomor 3, 4, 6, 10, 11, 15, 16, 20, 21, 22, 29, 31, 40. Soal dengan tingkat kesukaran sedang yaitu nomor 8, 9, 13, 25, 27, 30, 32, 37, 38, 39. Soal dengan tingkat kesukaran sukar yaitu 14, 33. 3.5.4. Analisis Daya Pembeda Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu (tinggi prestasinya) dengan siswa yang tergolong kurang atau lemah prestasinya. (Sudjana, 2010: 141). Untuk menghitung daya pembeda butir soal pilihan ganda dapat digunakan rumus:
D=
B A BB − = PA − PB JA JP
Keterangan: D
= daya pembeda soal
JA = banyaknya peserta kelompok atas JB = banyaknya peserta kelompok bawah BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Kriteria yang digunakan yakni: D
= 0,00 - 0,20 : berarti jelek
53
D
= 0,21 - 0,40 : berarti cukup
D
= 0,41 - 0,70 : berarti baik
D
= 0,71 - 1,00 : berarti baik sekali
(Arikunto 2012: 228-32). Soal yang digunakan dalam penelitian ini yaitu soal dengan daya pembeda cukup, baik, dan baik sekali. Berikut hasil analisis daya pembeda soal. Tabel 3.4 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
D 0 0,18 0,23 0,05 0 0,23 0,13 0,46 0,45 0,27 0,23 0,05 0,32 0,23 0,36 0,36 0,09 0 0,09 0,45
Kriteria Jelek Jelek Cukup Jelek Jelek Cukup Jelek Baik Baik Cukup Cukup Jelek Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek Jelek Jelek Baik
No. Soal 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
D 0,23 0,23 -0,05 0,32 0,36 0 0,41 0,23 0,45 0,23 0,14 0,36 0,27 0,14 0 0,1 0,5 0,45 0,5 0,18
Kriteria Cukup Cukup Negatif Cukup Cukup Jelek Baik Cukup Baik Cukup Jelek Cukup Cukup Jelek Jelek Jelek Baik Baik Baik Jelek
Dari hasil tersebut maka butir soal yang akan digunakan sebagai instrumen penelitian yaitu nomor 3, 6, 8, 9, 10, 11, 14, 15, 16, 20, 21, 22, 24, 25, 27, 32, 33, 37, 38, 39. Soal-soal ini yang kemudian dijadikan sebagai soal pretes dan postes.
54
3.6 Uji Kesamaan Rata-rata Pengujian kesamaan rata-rata dilakukan untuk meyakinkan bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki kesetaraan yang meliputi akreditasi sekolah, sarana dan prasarana pembelajaran, lingkungan sekolah, dan tingkat kemampuan siswa. Uji kesamaaan rata-rata nilai dilakukan terhadap data nilai pretes. Dalam uji kesamaan rata-rata peneliti membandingkan rata-rata nilai pretes dari kelompok kontrol dan eksperimen. Berikut data hasil pretes yang disajikan dalam bentuk interval. Tabel 3.5 Distribusi Frekuensi Nilai Pretes Kelas Eksperimen No. 1 2 3 4 5 6 7
Kelas Interval 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 Jumlah
Frekuensi 3 3 5 5 2 3 5 26
Tabel 3.6 Distribusi Frekuensi Nilai Pretes Kelas Kontrol No. 1 2 3 4 5 6
Kelas Interval 30-35 36-41 42-47 48-53 54-59 60-65 Jumlah
Frekuensi 10 1 6 3 6 3 29
55
Tabel 3.7. Perbandingan Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kriteria Data Jumlah siswa Skor rata-rata Median Skor minimal Skrol maksimal Rentang
Kelas Eksperimen 26 45,58 45 30 60 30
Kelas Kontrol 29 45,35 45 30 65 35
Dari tabel di atas dapat dilihat nahwa rata-rata nilai pretes kelas eksperimen sebesar 45,58, dan rata-rata nilai pretes kelas kontrol sebesar 45,35. Dapat disimpulkan bahwa rata-rata kedua kelas tidak terpaut jauh sehingga penelitian dapat dilaksanakan.
3.7 Metode Analisis Data 3.6.1 Deskripsi data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif yaitu berupa nilai hasil pretes dan postes siswa. Data hasil pretes dan postes diperoleh melalui tes tertulis. Tes tertulis dilakukan keseluruh anggota sampel baik pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol. 3.6.2 Uji Prasyarat Analisis Metode pengujian hipotesis yang akan dilakukan terlebih dahulu ditentukan, untuk menentukannya terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yang meliputi uji normalitas dan homogenitas.
56
3.6.2.1 Uji Normalitas Uji prasyarat analisis data dalam penelitian ini, untuk menguji normalitas data diolah menggunakan program SPSS versi 17. Normalitas data akan diuji dengan menggunakan rumus Chi Kuadrat. Rumus Chi Kuadrat (Riduwan, 2008: 124) adalah sebagai berikut:
Keterangan: = Chi Kuadrat. = frekuensi yang diobservasi. = frekuensi yang diharapkan. Pengambilan keputusan dan penarikan kesimpulan terhadap uji normalitas dilakukan pada taraf signifikansi 0,05. Kaidah keputusannya yaitu: jika ≥ ≤
, artinya distribusi data tidak normal. Sedangkan jika
, artinya data berdistribusi normal.
3.6.2.2 Uji Homogenitas Setelah melakukan uji normalitas data, selanjutnya dilakukan uji homogenitas data. Uji homogenitas data akan diuji menggunakan uji Bartlet (Riduwan 2008:119). = (In 10) x (B –
)
57
Pengambilan keputusan dan penarikan kesimpulan terhadap uji normalitas dilakukan pada taraf signifikasi 5 %. Kaidah keputusannya: jika ≥
, berarti tidak homogen. Sebaliknya jika
≤
,
berarti homogen. 3.6.3 Analisis Akhir (Pengujian Hipotesis) Analisis akhir merupakan analisis yang digunakan untuk menyimpulkan hasil penelitian, apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara yang menggunakan media pembelajaran Batik Pockets dan yang tidak menggunakan media Batik Pockets. Karena uji prasyarat analisis telah memenuhi syarat, yakni data yang diperoleh normal atau homogen, maka untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan, peneliti menggunakan uji t-test. Taraf signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Kriteria pengujiannya yaitu
diterima jika atau
>
signifikansi > 0,05 dan
≤
≤
dan
. Berdasarkan taraf signifikansi, maka
< -
diterima jika
ditolak jika signifikansi < 0,05. Penghitungan
dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.
ditolak jika -
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan di MI Negeri Pecabean kabupaten Tegal. Hasil penelitian tersebut meliputi deskripsi data, uji prasyarat analisis, dan pembahasan.
4.1 Deskripsi data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif berupa data hasil postes siswa. Berikut penjelasan dari data yang diperoleh. 4.1.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dengan judul “Keefektifan Penerapan Media Batik Pockets terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Materi Jenis Motif Batik Daerah Setempat di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Pecabean Kabupaten Tegal” dilaksanakan dengan menggunakan populasi siswa kelas V di MI N Pecabean kabupaten Tegal. Dengan memberi perlakuan yang berbeda dalam hal media pembelajaran yang digunakan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas VA digunakan sebagai kelas kontrol dimana pembelajarannya menggunakan media gambar. Dan sebagai kelas eksperimen yaitu VB yang diberi pembelajaran dengan menggunakan media Batik Pockets. Penelitian dilakukan dalam dua pertemuan untuk masing-masing kelas, baik kelas kontrol ataupun eksperimen. Sebelum melakukan pembelajaran dengan menggunakan media Batik Pockets, terlebih dahulu peneliti masuk ke kedua kelas 58
59
populasi guna membiasakan siswa dengan kehadiran peneliti dan kamera. Kegiatan pembiasaan dilakukan dalam satu kali pertemuan selama 1 jam pelajaran di masing-masing kelas. Selain kegiatan pembiasaan, diadakan koordinasi rencana pelaksanaan penelitian dengan kepala sekolah MI N Pecabean Kabupaten Tegal guna menyesuaikan jadwal yang peneliti ajukan dengan agenda kegiatan Madrasah. Rencana pelaksanaan kegiatan yang diajukan mengalami revisi dikarenakan terjadi kemunduran jadwal dari pihak peneliti. Rencana awal penelitian dimulai pada awal April 2013, dan mengalami kemunduran hingga awal Mei 2013. Pada tanggal 25 April 2013 dilaksanakan pertemuan yang pertama, baik untuk kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Pertemuan di kelas kontrol dilaksanakan pada jam pelajaran ke-1 sampai ke-2. Dan untuk kelas eksperimen dilaksanakan pada jam pelajaran ke-4 sampai ke-5. Gambaran kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama secara lebih rinci ada pada lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1. Pertemuan kedua untuk kedua kelas dilaksanakan pada tanggal yang berbeda. Pada kelas kontrol peneliti melaksanakan pertemuan yang kedua tanggal 1 Mei 2013. Pertemuan ini dilaksanakan pada jam pelajaran ke-1 hingga jam pelajaran ke-2. Sedangkan pertemuan kedua untuk kelas eksperimen dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 2013. Pertemuan ini dilaksanakan pada jam pelajaran ke-1 hingga jam pelajaran ke-2. Gambaran kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua secara lebih rinci ada pada lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2.
60
Kelas kontrol dan kelas eksperimen melaksanakan postes pada hari yang sama. Pada jam pelajaran ke-1 kelas kontrol melaksanakan postes yang diawasi oleh teman sejawat peneliti. Kemudian kelas eksperimen melaksanakan postes pada jam pelajaran ke-3. 4.1.2 Hasil Belajar Siswa Data dari penelitian ini berupa data hasil belajar siswa kelas V di MI N Pecabean Kabupaten Tegal pada materi jenis motif batik daerah setempat. Data hasil postes kemudian digunakan untuk mengolah data secara kuantitatif pada pengujian hipotesis mengenai hasil belajar siswa. Berikut merupakan data postes siswa pada kelas kontrol dan eksperimen. Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Data Postes Kelas Kontrol Kelas Interval 40 – 49 50 – 59 60 – 69 70 – 79 80 – 89 90 – 99 Jumlah
Frekuensi 5 0 6 9 8 1 29
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Data Postes Kelas Eksperimen Kelompok Eksperimen Kelas Interval Frekuensi 50 – 57 1 58 – 65 2 66 – 71 2 72 – 79 5 80 – 87 9 88 – 95 7 Jumlah 26
61
Tabel 4.1 dan 4.2 merupakan tabel data nilai hasil postes pada kelompok kontrol dan eksperimen. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi baik untuk kelas kontrol maupun kelas eksperimen sesuai dengan daftar nilai yang diperoleh dari postes. Berikut rata-rata nilai kelas kontrol dan kelas eksperimen beserta grafiknya. Tabel 4.3 Data Hasil Postes Kelas Eksperimen Kontrol
Skor tertinggi 95 95
Skor terendah 50 40
Rata-rata 79,62 69,14
Varians (S²) 127,846 203,695
Gambar 4.1 Gambar Grafik Rata-rata Nilai Postes Kelompok Kontrol dan Eksperimen. Data nilai postes pada kelompok kontrol dan eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.3 Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa skor tertinggi kelompok kontrol = 95, skor terendah = 40. Rata-rata nilai postes di kelompok kontrol ( ) = 69,14 dan varian (S²) = 203,695. Sedangkan skor tertinggi kelompok eksperimen = 95, skor terendah = 50. Rata-rata nilai postes di kelompok eksperimen ( ) = 79,62 dan varian (S²) = 127,846.
62
4.2 Uji Prasyarat Analisis 4.2.2 Uji normalitas data Uji normalitas pada sampel digunakan untuk mengatahui kondisi data apakah berdistribusi normal atau tidak. Kondisi data perlu diketahui karena menjadi syarat untuk menggunakan hipotesis statistik parametrik atau statistik non parametrik. Tabel 4.4 Uji Normalitas Kelas Hasil
eksperimen Kontrol
Kolmogorov-Smirnova Statistic .149 .145
Df 26 29
Shapiro-Wilk
Sig. Statistic .141 .931 .124 .928
Df
Sig. 26 .080 29 .050
a. Lilliefors Significance Correction
Dapat dilihat bahwa nilai signifikansi pada kolom Kolmogorov-Smirnof kelas kontrol sebesar 0,124, dan kelas eksperimen sebesar 0,141. Nilai signifikansi di kedua kelas lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh berdistribusi normal. 4.2.3
Uji homogenitas data Tabel 4.5 Uji Homogenitas Postes Equal variances assumed
Levene's Test for Equality of Variances
F Sig.
1,339 0,252
Equal variances not assumed
63
Dari tabel diketahui nilai signifikansi sebesar 0, 252 maka terbukti bahwa data tersebut homogen, sehingga pengujian hipotesis menggunakan t-test (statistik parametris).
4.3 Hasi Analisis Akhir (Pengujian Hipotesis) Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui penerimaan atau penolakan terhadap hipotesis yang dianjurkan. Data yang dianalisis disini yaitu data hasil belajar siswa. Analisis akhir dilakukan dengan menggunakan uji t-test. Penghitungan dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17. Menu yang digunakan adalah analyze-compare dilanjutkan means- independent-sample t-test. Taraf signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Kriteria pengujiannya yaitu diterima jika >
≤
≤
dan
ditolak jika -
. Berdasarkan taraf signifikansi, maka
signifikansi > 0,05 dan
<-
atau
diterima jika
ditolak jika signifikansi < 0,05. Tabel 4.8 Uji Hipotesis
t-test for Equality of Means
95% Confidence Interval of the Difference
T Df Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error Difference
2,994 53 0,004 10,477
3,032 52,247 0,004 10,477
3,500
3,456
Lower
3,458
3,544
Upper
17,497
17,411
Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan besarnya t hitung dengan t tabel. Hasil penghitungan menunjukkan bahwa besar t hitung 2,994 dan
64
3,032, pada taraf signifikansi 0,004<0,05. Berdasarkan ketentuan pengambilan keputusan pengujian hipotesis dengan taraf signifikansi 0,05% maka untuk df sebesar 53 nilai t tabelnya adalah 2,005, dapat dilihat bahwa 3,032)>
2,994 dan
(2,0057) sehingga disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima
(ada perbedaan rerata hasil belajar siswa pada materi Jenis Motif Batik Daerah Setempat antara yang menggunakan media Batik Pockets dengan yang tidak menggunakan media Batik Pockets).
4.4 Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penerapan media Batik Pockets terhadap hasil belajar siswa kelas V materi Jenis Motif Batik Daerah Setempat di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Pecabean Kabupaten Tegal. Dalam pelaksanaan penelitian populasi dibagi kedalam dua kelompok/kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Dalam perencanaan pembelajaran untuk kedua kelas diberi perbedaan media pembelajaran yang digunakan, sedangkan dalam hal metode dan materi pembelajaran tetap diperlakukan sama. Dalam penelitian ini yang diteliti yaitu mengenai hasil belajar siswa. Pengujian hasil belajar dilakukan dengan menggunakan soal tes hasil belajar sebagai instrumen penelitiannya. Sebelum menggunakan instrumen maka peneliti terlebih dahulu melakukan analisis butir soal. Uji statistik yang dilakukan meliputi uji validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran. Setelah soal memenuhi kriteria pada pengujian analisis butir soal tersebut maka dapat digunakan sebagai instrumen postes. Berdasarkan hasil pengujian validitas,
65
reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran diperoleh 20 soal yang digunakan sebagai instrumen pada postest Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan SPSS17. Uji statistik yang digunakan yaitu uji t (statistik parametris), hal ini dikarenakan data hasil penelitian berdistribusi normal serta homogen. Dari uji t diperoleh nilai 2,994 dan 3,032)>
(2,0057). Maka disimpilkan bahwa Ho
ditolak dan Ha diterima. Dengan diterimanya Ha dapat disimpulkan bahwa rerata hasil belajar siswa materi jenis motif batik daerah setempat dengan menggunakan media Batik Pockets memiliki perbedaan dengan rerata hasil belajar siswa materi Jenis Motif Batik Daerah Setempat yang tidak menggunakan media Batik Pockets. Media Batik Pockets memiliki kelebihan secara visual. Selain variasi warna yang disukai siswa, bentuknya juga dapat menunjukkan secara nyata kegiatan pengelompokkan. Menurut Yusuf (2009), perkembangan intelektual pada usia sekolah dasar ditandai dengan tiga kemampuan atau kecakapan baru. Kemampuan tersebut yaitu mengklasifikasikan (mengelompokkan), menyusun atau mengasosiasikan (menghubungkan atau menghitung) angka-angka atau bilangan. Selama penelitian berlangsung media Batik Pockets menunjukkan pada siswa bahwa kegiatan mengelompokkan/ mengklasifikasikan seperti halnya memasukkan objek atau benda-benda yang memiliki kesamaan kedalam sebuah kantong atau Pockets. Dengan demikian siswa dapat dengan mudah menguasai kemampuan barunya dalam hal mengelompokkan/ mengklasifikasikan.
BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan Penelitian eksperimen yang telah dilaksanakan pada pembelajaran Seni Budaya Dan Keterampilan materi Jenis Motif Batik Daerah Setempat dengan menerapkan media Batik Pockets pada siswa kelas V di MI Negeri Pecabean Kabupaten Tegal menunjukkan bahwa rerata nilai hasil belajar siswa pada kelas eksperimen sebesar 79,62, dan di kelas kontrol sebesar 69,14. Hasil tersebut kemudian diolah melalui penghitungan program SPSS 17 dengan menggunakan Uji T. Setelah dilakukan penghitungan diperoleh taraf signifikansi 0,004<0,05. Hasil penghitungan menunjukkan bahwa ada perbedaan rerata hasil belajar siswa pada Materi Jenis Motif Batik Daerah Setempat antara yang menggunakan media Batik Pockets dengan yang tidak menggunakan media Batik Pockets. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan media Batik Pockets terhadap hasil belajar siswa kelas V materi jenis motif batik daerah setempat di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Pecabean Kabupaten Tegal terbukti efektif.
5.2 Saran (1) Hendaknya guru menggunakan Batik Pockets sebagai alternatif media pembelajaran materi jenis motif batik daerah setempat. 66
67
(2) Hendaknya guru mengembangkan kemampuan profesionalnya melalui pengembangan media pembelajaran. (3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi guru lain yang akan melakukan penelitian sejenis.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
67
68
Lampiran 1 Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Daftar Nama Siswa Kelas VA MI Negeri Pecabean (Kelas Kontrol) NO URUT INDUK 1 746 2 746 3 726 4 743 5 720 6 721 7 772 8 773 9 774 10 775 11 776 12 777 13 778 14 779 15 780 16 781 17 782 18 783 19 784 20 785 21 786 22 787 23 790 24 791 25 792 26 793 27 794 28 795 29 824
NAMA SISWA ESTRI UTAMI USWATUN NISAIL. M IRKHAM FAUZI SYAHRUL GUNAWAN ADE FAHMI IJAZI AHMAD MUSTAQIM AENUL AYU PUTRIKASARI AHMAD GUS WAHID HASIM ARIFIN BAYU SAPUTRA DIAN FARKHANI ELSA APRILIA MURTI FANI RETNO ANGGILIANI FATKHUZZAMAN ISMI SUSRIYANTI KHAERUL FADLI AMIN ULIS SIFAH LIZZATUNISA LUTFIATUN AFIFAH M.AJI NURHIDAYAT M.IZUL RAMDANI M.YUDHA NURFAJAR M.ADAM MAULANA M.SUKRON HIDAYATULLOH NUR KHIKMATUL AFIDA NURLAELATUL ISTIMAH SITI KAFI AFIYAH TANTI YULI YANI THO'ATUN ISNAENI ALI MUSTOFA
L/P P P L L L L P L L P P P L P L P P P L L L L L P P P P P L
69
Daftar Nama Siswa Kelas VB MI Negeri Pecabean (Kelas Eksperimen) NO URUT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
INDUK 760 751 796 797 798 799 800 801 802 803 804 805 806 807 808 810 811 812 813 814 816 818 819 820 821 932
NAMA SISWA
L/P
NUR BAETI AHMAD UMAR SAID ALAMUDIN KHANIFUL ATHO ANGGY RIFANI BANI NUR MASITOH FITRI AWALLIYAH LAELATUS SAIDAH LAELA NURUL FADILAH LAELATUL ISTIQOMAH MILADIA ZULFAH MUZAYANAH M.MIFTAKHUZAINI M.AGUNG MUHZAKI M.MISBANUL MUNIF M.TUBAGUS MAULIDI M.KHOIRUL FIRMANSYAH NAELA ASKA NURLAELI RAHMAWATI NUR RAHMAWATI NURUL ANWAR ROICHAN FIRDAUS SITI NUNUNG ALFINA SITI NURKHUSNUDZONI SITI WIDIYANTI UBAIDI MUHTAROM MAHFUD
P L L P P P P P P P P L L L L L P P P L L P P P L
AZMI RIZQIAN HIJRIATI
P
70
Lampiran 2 SILABUS PENGEMBANGAN SBK Nama Sekolah
: MI Negeri Pecabean Kab. Tegal
Mata Pelajaran
: SBK
Kelas/ Semester
: V/ 2 (dua)
Standar Kompetensi
: Seni Rupa
9. Mengapresiasi karya seni rupa Kompetensi dasar
Materi pokok
7.6 Mengidentifikasi jenis motif hias pada karya seni rupa nusantara daerah setempat.
Jenis motif pada karya seni rupa nusantara daerah setempat.
Alokasi Bentuk waktu penilaian 9.1.1 Mengamati motif hias pada benda 4jp x 35 Pilihan atau karya seni rupa yang mengandung menit ganda motif hias. 9.1.2 Menyebutkan jenis benda atau karya seni rupa yang mengandung motif hias. 9.1.3 Membedakan motif hias pada benda atau karya seni rupa daerah setempat terhadap daerah lain. Indikator
Sumber belajar Buku referensi lain yang mendukung
71
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah
: MI Negeri Pecabean
Mata Pelajaran
: SBK
Kelas / Semester
: VB / 2
Pokok Bahasan
: Jenis Motif Batik Daerah Setempat
Alokasi Waktu
: 2 x 30 menit ( 2 jam pelajaran)
Pelaksanaan
: Kamis, 25 April 2013
Pertemuan ke
:1
I. Standar Kompetensi 9. Mengapresiasi karya seni rupa.
II. Kompetensi Dasar 9.1. mengidentifikasi jenis motif hias pada karya seni rupa nusantara daerah setempat.
III. Indikator 9.1.1 Mengamati motif batik tegal yang terdapat pada benda. 9.1.2 Menyebutkan 12 jenis motif batik Tegal. 9.1.3 menjelaskan bentuk asal 6 jenis motif batik Tegal. IV. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah mengamati motif batik pada salah satu benda, siswa dapat menyebutkan 2 benda yang umumnya memiliki motif batik. 2. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang jenis motif batik daerah setempat, siswa dapat menyebutkan 12 jenis motif batik Tegal. 3. Melalui media Batik Pockets, siswa dapat menjelaskan bentuk asal dari 6 motif batik Tegal yang ada.
72
*
Karakter siswa
yang diharapkan: cinta
(cooperation), tanggung
tanah
air, kerjasama
jawab (responsibility), ketekunan (diligent),
kejujuran (fairness), ketelitian
(carefulness),
dan
percaya
diri
(confidence)
V. Materi Pokok A. Batik Tegal Batik Tegal merupakan batik yang berasal atau berkembang di daerah Tegal. Motif batik Tegal adalah gubahan bentuk alam yang menjadi ide dasar pada kain batik di daerah Tegal. B. Batik Daerah Lain Batik juga berkembang di daerah selain Tegal. (materi selengkapnya terlampir)
VI. Metode dan Media Pembelajaran 1. Metode
: Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab, Penugasan
2. Media
: Batik Pockets
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan awal (10 menit) a. Guru mengucapkan salam. b. Guru menanyakan kabar kepada siswa. c. Guru melakukan absensi. d. Guru memberikan apersepsi, yaitu dengan bertanya jawab kepada siswa: 1) Pernahkah kalian melihat batik? Dimana kalian melihatnya? 2) Pernahkah kalian mendengar tentang kota batik? Dimanakah itu? 3) Pernahkah kalan menemui batik di Tegal? e. Guru memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran.
73
2. Kegiatan inti (65 menit) a. Eksplorasi 1) Guru menunjukkan gambar motif batik. 2) Guru menjelaskan tentang motif batik Tegal pada gambar. 3) Guru menunjukkan motif-motif batik Tegal. 4) Guru bersama siswa mengenali jenis motif batik Tegal berdasarkan bentuk asalnya. 5) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok. 6) Guru menjelaskan tugas yang harus dikerjakan tiap-tiap kelompok. b. Elaborasi 1) Secara berkelompok, siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru. 2) Secara berkelompok, siswa mengidentifikasi jenis motif batik Tegal berdasarkan bentuk asalnya. 3) melalui perwakilan kelompok, siswa menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas. c. Konfirmasi 1) Guru memberi tanggapan atas hasil pekerjaan siswa. 2) Guru mengkonfirmasi dan menjelaskan materi pembelajaran yang belum dipahami siswa. 3) Guru dan siswa sepakat atas perbedaan pendapat. 3.
Kegiatan penutup (15 menit) a. Guru bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman/simpulan pelajaran. b. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan yaitu dengan memberikan soal evaluasi kepada siswa.
VIII. Sumber Bahan Sumber : Sunaryo, Aryo. 2010. Ornamen Nusantara. Semarang: Effar Offset Semarang.
74
Djoemena, Nian S. 1990. Ungkapan Sehelai Batik Its Mystery and Meaning. Jakarta: Penerbit Djambatan. Djoemena, Nian S. 1990. Batik dan Mitra Batik and its Kidul. Jakarta: Penerbit Djambatan. Sondari, Koko, Yusmawati. 2000. Batik Pesisir. Jakarta: Depdiknas.
IX. Penilaian 1. Prosedur penilaian
: tes tertulis
2. Jenis penilaian
: penilaian proses dan hasil
3. Bentuk penilaian
: pengamatan guru, tes formatif (postes)
4. Alat penilaian
: lembar pengamatan dan soal essay (terlampir)
5. Kunci jawaban
: terlampir
6. Skor penilaian
:
NA
=
x 100
Tegal, 25 April 2013 Guru Mapel
Peneliti
Nurningsih, S.Pd
Dewi Erniati
NIP 19651109 199403 2 001
NIM 1401409035 Mengetahui,
Kepala MI Negeri Pecabean
H. Shofar Sholahudin Bisri, S.Ag., M.Pd. NIP 1970413 199603 1 001
75
Lampiran RPP BAHAN AJAR A. Batik Tegal Batik Tegal merupakan batik yang berasal atau berkembang di daerah Tegal. Motif batik Tegal adalah gubahan bentuk alam yang menjadi ide dasar pada kain batik di daerah Tegal. Berdasarkan bentuk asalnya, jenis motif batik tegal dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu bentuk asal hewan, tumbuhan, dan benda lain. (1) Motif dengan bentuk asal hewan Beberapa jenis motif Tegalan yang termasuk dalam kelompok bentuk asal hewan (fauna), yaitu:
a. Motif Cumi-cumi
b. Motif Kuku Macan
c. Motif Uler Oget
d. Motif Merak
76
(2) Motif dengan bentuk asal tumbuhan Beberapa jenis motif Tegalan yang termasuk dalam kelompok bentuk asal tumbuhan (flora), yaitu:
a. Motif Beras Mawur
c. Motif Tumbar Bolong
b. Motif Cempaka Putih
d. Motif Kembang Pacar
77
(3) Motif bentuk asal benda lain Beberapa jenis motif Tegalan yang termasuk dalam kelompok bentuk asal tumbuhan (flora), yaitu:
a. Motif Sawatan
c. Motif Gribigan
b. Motif Galaran (Rambut Brintik)
d. Motif Benang Tugel
78
MEDIA PEMBELAJARAN
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) Jawablah soal berikut bersama teman sekelompokmu! 1. Sebutkan benda bermotif batik yang pernah kamu temui! 2. Sebutkan jenis motif batik Tegal yang bentuk asalnya hewan! 3. Sebutkan jenis motif batik Tegal yang bentuk asalnya tumbuhan! 4. Sebutkan jenis motif batik Tegal yang bentuk asalnya benda lain!
SOAL EVALUASI 1. Sebutkan benda yang pada umumnya bermotif batik! 2. Sebutkan jenis motif batik yang termasuk ke dalam kelompok bentuk asal tumbuhan! 3. Sebutkan jenis motif batik yang termasuk ke dalam kelompok bentuk asal hewan! 4. Sebutkan jenis motif batik yang termasuk ke dalam bentuk asal benda lain! 5. Nama motif pada gambar di samping adalah....
79
KUNCI JAWABAN
A. Lembar Kerja Siswa (LKS) 1. Baju dan sarung. 2. Motif Cumi-cumi, Kuku macan, Uler oget, Merak. 3. Motif Beras mawur, Tumbar bolong, Cempaka putih, Kembang pacar. 4. Motif Sawatan, Galaran, Benang Tugel, Gribigan. B. Soal Evaluasi 1. Pakaian dan kain sarung. 2. Motif Beras mawur, Tumbar bolong, Cempaka putih, Kembang pacar. 3. Motif Cumi-cumi, Kuku macan, Uler oget, Merak. 4. Motif Sawatan, Galaran, Benang Tugel, Gribigan. 5. Motif Galaran/ Rambut brintik.
80
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah
: MI Negeri Pecabean
Mata Pelajaran
: SBK
Kelas / Semester
: VB / 2
Pokok Bahasan
: Jenis Motif Batik Daerah Setempat
Alokasi Waktu
: 2 x 30 menit ( 2 jam pelajaran)
Pelaksanaan
: Kamis, 2 Mei 2013
Pertemuan ke
:2
I. Standar Kompetensi 9. Mengapresiasi karya seni rupa.
II. Kompetensi Dasar 9.1. mengidentifikasi jenis motif hias pada karya seni rupa nusantara daerah setempat.
III. Indikator 9.1.4 membedakan sebuah motif batik Tegal terhadap 2 motif dari daerah lain.
IV. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui diskusi kelompok siswa dapat membedakan sebuah motif batik Tegal terhadap 2 motif dari daerah lain. * Karakter siswa yang diharapkan: cinta tanah air, kerjasama (cooperation), tanggung
jawab (responsibility), ketekunan (diligent),
kejujuran (fairness), ketelitian (confidence)
(carefulness),
dan
percaya
diri
81
V. Materi Pokok A. Batik Tegal Batik Tegal merupakan batik yang berasal atau berkembang di daerah Tegal. Motif batik Tegal adalah gubahan bentuk alam yang menjadi ide dasar pada kain batik di daerah Tegal. B. Batik Daerah Lain Batik juga berkembang di daerah selain Tegal. (materi selengkapnya terlampir).
VI. Metode dan Media Pembelajaran 1. Metode
: Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab, Penugasan
2. Media
: Batik Pockets
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran 1.
Kegiatan awal (10 menit) a. Guru mengucapkan salam. b. Guru menanyakan kabar kepada siswa. c. Guru melakukan absensi. d. Guru memberikan apersepsi, yaitu dengan mengulang kembali pelajaran yang lalu. e. Guru memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran.
2.
Kegiatan inti (65 menit) a. Eksplorasi 1) Guru menunjukkan motif batik dari daerah lain. 2) Guru meminta siswa membedakan sebuah motif batik Tegal terhadap 2 motif dari daerah lain. 3) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok. 4) Guru menjelaskan tugas yang harus dikerjakan tiap-tiap kelompok.
82
b. Elaborasi 1) Secara berkelompok, siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru. 2) Secara berkelompok, siswa membedakan motif batik Tegal terhadap moti batik daerah lain. 3) melalui perwakilan kelompok, siswa menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas. c. Konfirmasi 1) Guru memberi tanggapan atas hasil pekerjaan siswa. 2) Guru mengkonfirmasi dan menjelaskan materi pembelajaran yang belum dipahami siswa. 3) Guru dan siswa sepakat atas perbedaan pendapat. 3. Kegiatan penutup (15 menit) a. Guru bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman/simpulan pelajaran. (Terlampir) b. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan yaitu dengan memberikan soal evaluasi kepada siswa.
VIII. Sumber Bahan Sumber : Sunaryo, Aryo. 2010. Ornamen Nusantara. Semarang: Effar Offset Semarang. Djoemena, Nian S. 1990. Ungkapan Sehelai Batik Its Mystery and Meaning. Jakarta: Penerbit Djambatan. Djoemena, Nian S. 1990. Batik dan Mitra Batik and its Kidul. Jakarta: Penerbit Djambatan. Sondari, Koko, Yusmawati. 2000. Batik Pesisir. Jakarta: Depdiknas.
83
IX. Penilaian 1. Prosedur penilaian
: tes tertulis
2. Jenis penilaian
: penilaian proses dan hasil
3. Bentuk penilaian
: pengamatan guru, tes formatif (postes)
4. Alat penilaian
: lembar pengamatan dan soal essay (terlampir)
5. Kunci jawaban
: terlampir
6. Skor penilaian
:
NA
=
x 100
Tegal, 2 Mei 2013 Guru Mapel
Peneliti
Nurningsih, S.Pd
Dewi Erniati
NIP 19651109 199403 2 001
NIM 1401409035
Mengetahui, Kepala MI Negeri Pecabean
H. Shofar Sholahudin Bisri, S.Ag., M.Pd. NIP 1970413 199603 1 001
84
Lampiran RPP BAHAN AJAR Selain berkembang di daerah Tegal, batik juga berkembang di daerah selain Tegal. Berikut contoh batik dari Cirebon dan Pekalongan. (1) Batik Pekalongan Motif batik dari daerah pekalongan antara lain:
a. Motif Gaya Jawa Hokokai
b. motif Jlamprang
c. motif Merak Kesimpir
d. motif Terang Bulan
e. motif Dhlorong Kembang
85
(2) Batik Cirebon Motif batik dari daerah Cirebon antara lain:
a.Motif Patran Kangkung
b. Motif Taman Tarate
c.Motif Simbar Menjangan
d. Motif Wayang
e. Motif Raji Besi
86
MEDIA PEMBELAJARAN
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 1.
Ambillah sebuah gambar motif batik Tegal, sebuah motif batik Cirebon, dan sebuah
motif
batik
Pekalongan.
Jelaskan
perbedaannya
(tunjukkan
perbedaannya dengan gambar, bentuk asal, dan warna yang digunakan)!
SOAL EVALUASI 2.
jelaskan perbedaan antara sebuah motif batik dari daerah Tegal dan sebuah motif dari daerah lain meliputi bentuk motifnya, daerah asal, dan warna yang digunakan!
KUNCI JAWABAN A. Lembar Kerja Siswa (LKS) 1. Perbedaan sesuai dengan motif batik pilihan siswa. B. Soal Evaluasi 1. Penjelasan sesuai dengan motif batik pilihan siswa.
87
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
I.
Nama Sekolah
: MI Negeri Pecabean
Mata Pelajaran
: SBK
Kelas / Semester
: VA / 2
Pokok Bahasan
: Jenis Motif Batik Daerah Setempat
Alokasi Waktu
: 2 x 30 menit ( 2 jam pelajaran)
Pelaksanaan
: Kamis, 25 April 2013
Pertemuan ke
:1
Standar Kompetensi 9. Mengapresiasi karya seni rupa.
II.
Kompetensi Dasar 9.1. mengidentifikasi jenis motif hias pada karya seni rupa nusantara daerah setempat.
III.
Indikator 9.1.1 Mengamati motif batik tegal yang terdapat pada benda. 9.1.2 Menyebutkan 12 jenis motif batik Tegal. 9.1.3 menjelaskan bentuk asal 6 jenis motif batik Tegal.
IV.
Tujuan Pembelajaran 1. Setelah mengamati motif batik pada salah satu benda, siswa dapat menyebutkan 2 benda yang umumnya memiliki motif batik. 2. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang jenis motif batik daerah setempat, siswa dapat menyebutkan 12 jenis motif batik Tegal. 3. Melalui media gambar motif batik, siswa dapat menjelaskan bentuk asal dari 6 motif batik Tegal yang ada.
88
*
Karakter siswa
yang diharapkan: cinta
(cooperation), tanggung
tanah
air, kerjasama
jawab (responsibility), ketekunan (diligent),
kejujuran (fairness), ketelitian
(carefulness),
dan
percaya
diri
(confidence)
V.
Materi Pokok A. Batik Tegal Batik Tegal merupakan batik yang berasal atau berkembang di daerah Tegal. Motif batik Tegal adalah gubahan bentuk alam yang menjadi ide dasar pada kain batik di daerah Tegal. B. Batik Daerah Lain Batik juga berkembang di daerah selain Tegal. (materi selengkapnya terlampir).
VI.
VII.
Metode dan Media Pembelajaran 1. Metode
: Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab, Penugasan.
2. Media
: Gambar motif batik.
Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan awal (10 menit) a. Guru mengucapkan salam. b. Guru menanyakan kabar kepada siswa. c. Guru melakukan absensi. d. Guru memberikan apersepsi, yaitu dengan bertanya jawab kepada siswa: 1) Pernahkah kalian melihat batik? Dimana kalian melihatnya? 2) Pernahkah kalian mendengar tentang kota batik? Dimanakah itu? 3) Pernahkah kalan menemui batik di Tegal? e. Guru memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran.
89
2. Kegiatan inti (65 menit) a. Eksplorasi 1) Guru menunjukkan gambar motif batik. 2) Guru menjelaskan tentang motif batik Tegal pada gambar. 3) Guru menunjukkan motif-motif batik Tegal. 4) Guru bersama siswa mengenali jenis motif batik Tegal berdasarkan bentuk asalnya. 5) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok. 6) Guru menjelaskan tugas yang harus dikerjakan tiap-tiap kelompok. b. Elaborasi 1) Secara berkelompok, siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru. 2) Secara berkelompok, siswa mengidentifikasi jenis motif batik Tegal berdasarkan bentuk asalnya. 3) melalui perwakilan kelompok, siswa menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas. c. Konfirmasi 1) Guru memberi tanggapan atas hasil pekerjaan siswa. 2) Guru mengkonfirmasi dan menjelaskan materi pembelajaran yang belum dipahami siswa. 3) Guru dan siswa sepakat atas perbedaan pendapat. 3.
Kegiatan penutup (15 menit) a. Guru bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman/simpulan pelajaran. (Terlampir) b. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan yaitu dengan memberikan soal evaluasi kepada siswa.
VIII. Sumber Bahan Sumber : Sunaryo, Aryo. 2010. Ornamen Nusantara. Semarang: Effar Offset Semarang.
90
Djoemena, Nian S. 1990. Ungkapan Sehelai Batik Its Mystery and Meaning. Jakarta: Penerbit Djambatan. Djoemena, Nian S. 1990. Batik dan Mitra Batik and its Kidul. Jakarta: Penerbit Djambatan. Sondari, Koko, Yusmawati. 2000. Batik Pesisir. Jakarta: Depdiknas.
IX. Penilaian 1. Prosedur penilaian
: tes tertulis
2. Jenis penilaian
: penilaian proses dan hasil
3. Bentuk penilaian
: pengamatan guru, tes formatif (postes)
4. Alat penilaian
: lembar pengamatan dan soal essay (terlampir)
5. Kunci jawaban 6. Skor penilaian NA
=
: terlampir : x 100
Tegal, 25 April 2013 Guru Mapel
Peneliti
Nurningsih, S.Pd
Dewi Erniati
NIP 19651109 199403 2 001
NIM 1401409035 Mengetahui,
Kepala MI Negeri Pecabean
H. Shofar Sholahudin Bisri, S.Ag., M.Pd. NIP 1970413 199603 1 001
91
Lampiran RPP BAHAN AJAR B. Batik Tegal Batik Tegal merupakan batik yang berasal atau berkembang di daerah Tegal. Motif batik Tegal adalah gubahan bentuk alam yang menjadi ide dasar pada kain batik di daerah Tegal. Berdasarkan bentuk asalnya, jenis motif batik tegal dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu bentuk asal hewan, tumbuhan, dan benda lain. (1) Motif dengan bentuk asal hewan Beberapa jenis motif Tegalan yang termasuk dalam kelompok bentuk asal hewan (fauna), yaitu:
a. Motif Cumi-cumi
b. Motif Kuku Macan
c. Motif Uler Oget
d. Motif Merak
92
(2) Motif dengan bentuk asal tumbuhan Beberapa jenis motif Tegalan yang termasuk dalam kelompok bentuk asal tumbuhan (flora), yaitu:
a. Motif Beras Mawur
c. Motif Tumbar Bolong
b. Motif Cempaka Putih
d. Motif Kembang Pacar
93
(3) Motif bentuk asal benda lain Beberapa jenis motif Tegalan yang termasuk dalam kelompok bentuk asal tumbuhan (flora), yaitu:
a. Motif Sawatan
c. Motif Gribigan
b. Motif Galaran (Rambut Brintik)
d. Motif Benang Tugel
94
MEDIA PEMBELAJARAN
95
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) Jawablah soal berikut bersama teman sekelompokmu! 1. Sebutkan benda bermotif batik yang pernah kamu temui! 2. Sebutkan jenis motif batik Tegal yang bentuk asalnya hewan! 3. Sebutkan jenis motif batik Tegal yang bentuk asalnya tumbuhan! 4. Sebutkan jenis motif batik Tegal yang bentuk asalnya benda lain!
SOAL EVALUASI 1. Sebutkan benda yang pada umumnya bermotif batik! 2. Sebutkan jenis motif batik yang termasuk ke dalam kelompok bentuk asal tumbuhan! 3. Sebutkan jenis motif batik yang termasuk ke dalam kelompok bentuk asal hewan! 4. Sebutkan jenis motif batik yang termasuk ke dalam bentuk asal benda lain! 5. 6.
Nama motif pada gambar diatas adalah....
96
KUNCI JAWABAN
A. Lembar Kerja Siswa (LKS) 1. Baju dan sarung. 2. Motif Cumi-cumi, Kuku macan, Uler oget, Merak. 3. Motif Beras mawur, Tumbar bolong, Cempaka putih, Kembang pacar. 4. Motif Sawatan, Galaran, Benang Tugel, Gribigan. B. Soal Evaluasi a. Pakaian dan kain sarung. b. Motif Beras mawur, Tumbar bolong, Cempaka putih, Kembang pacar. c. Motif Cumi-cumi, Kuku macan, Uler oget, Merak. d. Motif Sawatan, Galaran, Benang Tugel, Gribigan. e. Motif Galaran/ Rambut brintik.
97
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
I.
Nama Sekolah
: MI Negeri Pecabean
Mata Pelajaran
: SBK
Kelas / Semester
: VA / 2
Pokok Bahasan
: Jenis Motif Batik Daerah Setempat
Alokasi Waktu
: 2 x 30 menit ( 2 jam pelajaran)
Pelaksanaan
: Rabu, 1 Mei 2013
Pertemuan ke
:2
Standar Kompetensi 9. Mengapresiasi karya seni rupa.
II. Kompetensi Dasar 9.1. mengidentifikasi jenis motif hias pada karya seni rupa nusantara daerah setempat.
III. Indikator 9.1.4 membedakan sebuah motif batik Tegal terhadap 2 motif dari daerah lain.
IV. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui diskusi kelompok siswa dapat membedakan sebuah motif batik Tegal terhadap 2 motif dari daerah lain. * Karakter siswa yang diharapkan: cinta tanah air, kerjasama (cooperation), tanggung
jawab
(responsibility),
(diligent), kejujuran (fairness), ketelitian percaya diri (confidence)
ketekunan
(carefulness),
dan
98
V. Materi Pokok A. Batik Tegal Batik Tegal merupakan batik yang berasal atau berkembang di daerah Tegal. Motif batik Tegal adalah gubahan bentuk alam yang menjadi ide dasar pada kain batik di daerah Tegal. B. Batik Daerah Lain Batik juga berkembang di daerah selain Tegal. (materi selengkapnya terlampir).
VI. Metode dan Media Pembelajaran 1. Metode
: Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab, Penugasan
2. Media
: Gambar motif batik
VII.Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan awal (10 menit) a. Guru mengucapkan salam. b. Guru menanyakan kabar kepada siswa. c. Guru melakukan absensi. d. Guru memberikan apersepsi, yaitu dengan mengulang kembali pelajaran yang lalu. e. Guru memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan inti (65 menit) a. Eksplorasi 1) Guru menunjukkan motif batik dari daerah lain. 2) Guru meminta siswa membedakan sebuah motif batik Tegal terhadap 2 motif dari daerah lain. 3) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok. 4) Guru menjelaskan tugas yang harus dikerjakan tiap-tiap kelompok.
99
b. Elaborasi 1) Secara berkelompok, siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru. 2) Secara berkelompok, siswa membedakan motif batik Tegal terhadap moti batik daerah lain. 3) melalui
perwakilan
kelompok,
siswa
menyampaikan
hasil
diskusinya di depan kelas. c. Konfirmasi 1) Guru memberi tanggapan atas hasil pekerjaan siswa. 2) Guru mengkonfirmasi dan menjelaskan materi pembelajaran yang belum dipahami siswa. 3) Guru dan siswa sepakat atas perbedaan pendapat. 3. Kegiatan penutup (15 menit) a. Guru bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman/simpulan pelajaran. (Terlampir) b. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan yaitu dengan memberikan soal evaluasi kepada siswa.
VIII. Sumber Bahan Sumber : Sunaryo, Aryo. 2010. Ornamen Nusantara. Semarang: Effar Offset Semarang. Djoemena, Nian S. 1990. Ungkapan Sehelai Batik Its Mystery and Meaning. Jakarta: Penerbit Djambatan. Djoemena, Nian S. 1990. Batik dan Mitra Batik and its Kidul. Jakarta: Penerbit Djambatan. Sondari, Koko, Yusmawati. 2000. Batik Pesisir. Jakarta: Depdiknas.
100
IX. Penilaian 1. Prosedur penilaian
: tes tertulis
2. Jenis penilaian
: penilaian proses dan hasil
3. Bentuk penilaian
: pengamatan guru, tes formatif (postes)
4. Alat penilaian
: lembar pengamatan dan soal essay (terlampir)
5. Kunci jawaban
: terlampir
6. Skor penilaian
:
NA
=
x 100
Tegal, 1 Mei 2013 Guru Mapel
Peneliti
Nurningsih, S.Pd
Dewi Erniati
NIP 19651109 199403 2 001
NIM 1401409035 Mengetahui,
Kepala MI Negeri Pecabean
H. Shofar Sholahudin Bisri, S.Ag., M.Pd. NIP 1970413 199603 1 001
101
Lampiran RPP BAHAN AJAR Selain berkembang di daerah Tegal, batik juga berkembang di daerah selain Tegal. Berikut contoh batik dari Cirebon dan Pekalongan. 1.
Batik Pekalongan Motif batik dari daerah pekalongan antara lain:
a. Motif Gaya Jawa Hokokai
b. Motif Jlamprang
c. Motif Merak Kesimpir
d. Motif Terang Bulan
e. Motif Dhlorong Kembang
102
2.
Batik Cirebon Motif batik dari daerah Cirebon antara lain:
a.Motif Patran Kangkung
b. Motif Taman Tarate
c.Motif Simbar Menjangan
d. Motif Wayang
e. Motif Raji Besi
103
MEDIA PEMBELAJARAN
104
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 1.
Ambillah sebuah gambar motif batik Tegal, sebuah motif batik Cirebon, dan sebuah
motif
batik
Pekalongan.
Jelaskan
perbedaannya
(tunjukkan
perbedaannya dengan gambar, bentuk asal, dan warna yang digunakan)!
SOAL EVALUASI 1.
jelaskan perbedaan antara sebuah motif batik dari daerah Tegal dan sebuah motif dari daerah lain meliputi bentuk motifnya, daerah asal, dan warna yang digunakan!
KUNCI JAWABAN A. Lembar Kerja Siswa (LKS) 1. Perbedaan sesuai dengan motif batik pilihan siswa. B. Soal Evaluasi 1. Penjelasan sesuai dengan motif batik pilihan siswa.
105
Lampiran 5 Kisi-kisi Soal Kisi-kisi Soal Tes Uji Coba Mata Pelajaran SBK Satuan Pendidikan
: MI Negeri Pecabean
Kelas/Semester : V/2
Mata Pelajaran
: SBK
Materi Pokok
: Jenis motif batik daerah setempat
Standar Kompetensi : 9. Mengapresiasi karya seni rupa. Kompetensi Dasar
Indikator Soal
Jenis Soal
Ranah
Nomor
Kognitif
Soal
Jenjang Kemampuan dan Tingkat Kesukaran Soal Mudah Sedang
9.1. mengidentifikasi 1
Siswa
jenis motif hias pada
benda yang pada umumnya
karya
menggunakan kain batik.
seni
nusantara
rupa daerah 2
setempat.
dapat
menyebutkan Pilgan
C1
1, 21
Pilgan
C3
2, 22
Pilgan
C2
3, 23
√
Siswa dapat membandingkan sebuah motif batik dari daerah Tegal dengan motif batik dari
√
daerah lain. 3
Disebutkan 4 jenis motif batik, siswa dapat menunjukkan motif
Sulit
√
106
batik yang berasal dari daerah Tegal. 4
Siswa
dapat
menunjukkan
gambar yang merupakan motif
Pilgan
C2
4, 24
√
Pilgan
C2
5, 25
√
Pilgan
C1
6, 26
√
Pilgan
C1
7, 27
√
Pilgan
C3
8, 28
√
Pilgan
C3
9, 29
√
Gribigan. 5
Disebutkan 4 jenis motif batik, siswa dapat mengelompokkan berdasarkan bentuk asalnya.
6
Siswa dapat menyebutkan jenis motif batik yang ditunjukkan oleh gambar.
7
Siswa dapat menyebutkan motif batik yang berasal dari daerah Tegal.
8
Siswa dapat mengurutkan jenis motif batik berdasarkan gambar yang tersedia.
9
Siswa dapat memilih motif batik
yang
bentuk
asalnya
107
tumbuhan. 10 Siswa dapat menyebutkan motif batik
dari
ciri-ciri
yang
Pilgan
C1
10, 30
√
Pilgan
C1
11, 31
√
Pilgan
C2
12, 32
√
Pilgan
C2
13, 33
√
Pilgan
C3
14, 34
√
Pilgan
C3
15, 35
√
diberikan. 11 Siswa dapat menyebutkan salah satu jenis motif batik dari daerah lain. 12 Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri
sebuah
motif
batik
daerah Tegal. 13 Siswa
dapat
mencontohkan
motif batik yang berasal dari daerah lain. 14 Siswa
dapat
menentukan
pernyataan yang benar tentang jenis motif batik daerah Tegal. 15 Siswa dapat menentukan jenis motif
batik
yang
termasuk
dalam kelompok bentuk asal
108
tertentu. 16 Siswa
dapat
menyimpulkan
tentang bentuk asal suatu motif
Pilgan
C2
16, 36
√
Pilgan
C2
17, 37
√
Pilgan
C2
18, 38
√
Pilgan
C2
19, 39
√
Pilgan
C2
20, 40
√
batik dari daerah lain. 17 Siswa dapat membedakan motif batik daerah Tegal terhadap motif batik daerah lain. 18 Siswa dapat mengkategorikan jenis
motif
batik
Tegal
berdasarkan bentuk asalnya. 19 Siswa beberapa
dapat motif
menerangkan batik
yang
berasal dari daerah Tegal. 20 Siswa dapat menjelaskan dua gambar motif batik dari daerah Tegal. Jumlah Soal
40
10
20
10
100%
25%
50%
25%
109
Lampiran 6 Soal Uji Coba SOAL UJI COBA VALIDASI SOAL MATA PELAJARAN SBK SD MATERI POKOK JENIS MOTIF BATIK DAERAH SETEMPAT KELAS V WAKTU 40 MENIT Petunjuk: 1.
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!
2.
Kerjakan sesuai dengan kemampuan!
1.
Kelompok benda di bawah ini yang umumnya menggunakan kain batik, yaitu….
2.
a. baju dan sarung
c. baju dan kain kafan
b. kain kafan dan ulos
d. sarung dan ulos
Motif Beras mawur dan motif Dhlorong kembang memiliki kesamaan dilihat dari….
3.
a. Daerah asal
c. asal-usul
b. warna
d. Bentuk asal
Perhatikan tabel di bawah ini! No.
Jenis Motif Batik
Daerah Asal
1
Beras mawur
Pekalongan
2
Kembang pacar
Tegal
3
Terang bulan
Cirebon
4
Merak kesimpir
Pekalongan
110
Pasangan jenis motif batik dan daerah asal yang tepat ditunjukkan oleh nomor….
4.
a. 1 dan 2
c. 2 dan 4
b. 2 dan 3
d. 3 dan 4
Yang menunjukkan jenis motif Gribikan pada gambar di bawah ini adalah…. a.
5.
b.
c.
d.
Perhatikan daftar di bawah ini! (1) Motif Sawatan (2) Motif Gribigan (3) Motif Galaran (4) Motif Benang tugel Berdasarkan bentuk asalnya jenis motif batik di atas dikelompokkan kedalam kelompok.... a. Bentuk asal tumbuhan
c. bentuk asal benda lain
b. Bentuk asal hewan
d. bentuk asal bangunan
6.
7.
motif batik pada gambar di samping dinamakan…. a.
motif Cempaka putih
c. motif Kembang pacar
b.
motif Tumbar bolong
d. motif Beras mawur
Motif Kuku macan berasal dari daerah…. a. Solo
c. Tegal
b. Yogyakarta
d. Pekalongan
111
8.
(1)
(2)
(3)
Jenis motif dari gambar-gambar diatas berturut-turut adalah…. a. motif Kuku macan, Gribigan, Sawatan b. motif Beras mawur, Galaran, Kuku macan c. motif Beras mawur, galaran, sawatan d. motif Galaran, Beras mawur, Benang tugel 9.
Contoh jenis motif batik yang bentuk asalnya tumbuhan yaitu…. a. motif Sawatan
c. motif Galaran
b. motif Uler oget
d. motif Tumbar bolong
10. Motif batik dari daerah Tegal yang bentuk asalnya hewan yaitu…. a. motif Jlamprang
c. motif Benang tugel
b. motif Kuku macan
d. motif Merak kesimpir
11. Salah satu jenis motif batik yang berasal dari Cirebon yaitu…. a. motif Kuku macan
c. motif Patran kangkung
b. motif Kembang Pacar
d. motif Gaya jawa hokokai
12. Ciri-ciri dari motif Merak yaitu…. a. bentuk asalnya hewan dan memiliki warna dominan merah b. bentuk asalnya tumbuhan dan memiliki warna dominan putih c. bentuk asalnya benda lain dan memiliki warna dominan merah d. bentuk asalnya hewan dan memiliki warna dominan putih
112
13. Motif Patran kangkung, Simbar menjangan, dan Wayang merupakan contoh motif batik dari daerah…. a. Pekalongan
c. Tegal
b. Pemalang
d. Cirebon
14. Pernyataan yang benar mengenai jenis motif batik daerah Tegal ialah…. a. berdasarkan bentuk asalnya jenis motif batik Tegal dapat dikelompokkan menjadi 4 b. motif Beras mawur adalah salah satu motif batik daerah Tegal c. berdasarkan bentuk asalnya jenis motif batik Tegal dapat dikelompokkan menjadi 2 d. motif Simbar menjangan adalah salah satu motif batik daerah Tegal. 15. Berikut ini yang merupakan jenis motif batik dengan bentuk asal benda lain yaitu…. a. motif Gaya jawa hokokai
c. motif Dhlorong kembang
b. motif Tumbar bolong
d. motif Wayang
16. Motif Dhlorong kembang memiliki bentuk asal yang berbeda dengan motif Kuku macan, sehingga dapat disimpulkan bahwa…. a. motif Dhlorong kembang berasal dari Tegal b. motif Dhlorong kembang dan Kuku macan berasal dari daerah yang sama c. motif Dhlorong kembang tergolong jenis motif yang bentuk asalnya hewan d. motif Dhlorong kembang tidak tergolong jenis motif yang bentuk asalnya hewan 17. Motif Kembang pacar dan motif Terang bulan memiliki perbedaan pada…. a. daerah asal dan warna dominan b. bentuk asal dan daerah asal c. bentuk asal dan warna dominan d. bentuk asal, daerah asal, dan warna dominan
113
18. Karena memiliki bentuk asal yang sama dengan motif Tumbar bolong maka motif Cempaka putih dapat dikategorikan sebagai motif dengan bentuk asal…. a. hewan
c. benda lain
b. tumbuhan
d. bangunan
19. Motif batik daerah Tegal sangat beragam, salah satunya yaitu motif Galaran yang merupakan…. a. motif dengan bentuk asal tumbuhan dan warna dominan coklat b. motif dengan bentuk asal hewan dan warna dominan biru c. motif dengan bentuk asal benda lain dan warna dominan coklat d. motif dengan bentuk asal benda lain dan warna dominan biru 20. Perhatikan gambar di bawah ini!
(1)
(2)
Gambar di atas merupakan…. a. motif Cumi-cumi dan Uler oget yang memiliki kesamaan bentuk asal b. motif Cumi-cumi dan Kuku macan yang memiliki kesamaan bentuk asal c. motif Tumbar bolong dan Beras mawur yang memiliki kesamaan bentuk asal d. motif Cumi-cumi dan Beras mawur yang memiliki kesamaan bentuk asal 21. perhatikan daftar berikut: (1) pakaian (2) Sarung (3) Kain kafan (4) Ulos Kelompok benda di atas yang umumnya menggunakan kain batik yaitu….
114
a. (1) dan (2)
c. (1) dan (3)
b. (2) dan (3)
d. (3) dan (4)
22. Dilihat dari bentuk asalnya motif Cempaka putih memiliki kesamaan dengan motif…. a. Motif Wayang
c. Motif Jlamprang
b. Motif Gaya jawa hokokai
d. Motif Raji besi
23. Jenis motif batik yang berasal dari daerah Tegal yaitu…. a. motif Tumbar bolong, Beras mawur, Kembang pacar b. motif Terang bulan, Beras mawur, Kembang pacar c. motif Merak kesimpir, Jlamprang, Tumbar bolong d. motif Merak kesimpir, Jlamprang, Terang bulan 24.
(1)
(2)
(3)
(4)
Pada gambar di atas motif Galaran ditunjukkan oleh nomor…. a. (1)
c. (3)
b. (2)
d. (4)
25. Perhatikan daftar di bawah ini! (1)Motif Beras mawur (2)Motif Tumbar bolong (3)Motif Cempaka putih (4)Motif Kembang pacar Berdasarkan bentuk asalnya jenis motif batik di atas dikelompokkan kedalam kelompok.... a. Bentuk asal hewan
c. bentuk asal bangunan
115
b. Bentuk asal tumbuhan 26.
d. bentuk asal benda lain
motif batik pada gambar di samping dinamakan…. a. motif Merak
c. motif Beras mawur
b. motif Tumbar bolong
d. motif Cempaka putih
27. Jenis motif di bawah ini yang berasal dari daerah Tegal yaitu …. a. motif Gaya jawa hokokai
c. motif Dhlorong kembang
b. motif Terang bulan
d. motif cumi-cumi
28. Perhatikan gambar di bawah ini!
(1)
(2)
(3)
Motif Sawatan, Benang Tugel dan Gribigan, secara berturut-turut ditunjukkan oleh nomor…. a. (1), (2), (3)
c. (2), (3), (1)
b. (1), (3), (2)
d. (3), (2), (1)
29. Bentuk asal dari motif Kembang pacar adalah…. a. hewan
c. benda lain
b. tumbuhan
d. bangunan
30. perhatikan daftar berikut! (1)Motif Terang bulan (2)Motif Simbar menjangan (3)Motif Galaran
116
(4)motif Wayang (5)motif Benang tugel (6)motif Cempaka putih Dari daftar di atas, yang merupakan motif batik daerah Tegal dengan bentuk asal benda lain ditunjukkan oleh nomor…. a. (1), (3)
c. (3), (5)
b. (2), (4)
d. (4), (6)
31. Salah satu jenis motif batik yang berasal dari Pekalongan yaitu…. a. motif Kuku macan
c. motif Patran kangkung
b. motif Kembang Pacar
d. motif Gaya jawa hokokai
32. Ciri-ciri dari motif Benang tugel yaitu…. a. bentuk asalnya hewan dan memiliki warna dominan coklat b. bentuk asalnya tumbuhan dan memiliki warna dominan putih c. bentuk asalnya benda lain dan memiliki warna dominan coklat d. bentuk asalnya hewan dan memiliki warna dominan putih 33. Motif Jlamprang, Merak kesimpir, dan Terang bulan merupakan contoh motif batik dari daerah…. a. Pekalongan
c. Tegal
b. Pemalang
d. Cirebon
34. Perhatikan pernyataan berikut! (1)Berdasarkan bentuk asalnya, jenis motif batik Tegal dapat dikelompokkan kedalam bentuk asal hewan, tumbuhan, dan benda lain. (2)Contoh motif batik dari daerah Tegal ialah Gribigan, Simbar menjangan, dan Cempaka putih. (3)Berdasarkan bentuk asalnya jenis motif batik Tegal dapat dikelompokkan menjadi 3
117
(4)Contoh motif batik dari daerah Tegal ialah Gribigan, Sawatan, dan Patran kangkung. Pernyataan yang benar ditunjukkan oleh nomor… a. (1), (2)
c. (1), (3)
b. (3), (4)
d. (2), (4)
35. Berikut ini yang merupakan jenis motif batik dengan bentuk asal tumbuhan yaitu…. a. motif Gaya jawa hokokai
c. motif Jlamprang
b. motif Galaran
d. motif Wayang
36. Motif Raji besi memiliki bentuk asal yang sama dengan motif Gribigan, sehingga dapat disimpulkan bahwa…. a. motif Raji besi berasal dari Tegal b. motif Raji besi tergolong jenis motif yang bentuk asalnya benda lain c. motif Raji besi dan Gribigan berasal dari daerah yang sama d. motif Raji besi tidak tergolong jenis motif yang bentuk asalnya benda lain 37. Yang membedakan antara motif Beras mawur dengan motif Patran kangkung yaitu…. a. bentuk asal dan daerah asal b. daerah asal dan warna dominan c. bentuk asal dan warna dominan d. bentuk asal, daerah asal, dan warna dominan 38. Karena memiliki bentuk asal yang sama dengan motif Sawatan maka motif Benang Tugel dapat dikategorikan sebagai motif dengan bentuk asal….
a. hewan
c. bangunan
b. tumbuhan
d. benda lain
118
39. Motif batik daerah Tegal sangat beragam, salah satunya yaitu motif Merak yang merupakan…. a. motif dengan bentuk asal tumbuhan dan warna dominan coklat b. motif dengan bentuk asal hewan dan warna dominan merah c. motif dengan bentuk asal benda lain dan warna dominan coklat d. motif dengan bentuk asal benda lain dan warna dominan merah 40. Perhatikan gambar di bawah ini!
(1)
(2)
Gambar diatas merupakan…. a. motif Beras mawur dan Cempaka putih yang memiliki kesamaan bentuk asal b. motif Uler oget dan Cempaka Putih yang memiliki kesamaan bentuk asal c. motif Tumbar bolong dan Kembang pacar yang memiliki kesamaan bentuk asal d. motif Kembang pacar dan Cempaka putih yang memiliki kesamaan bentuk asal
119
Kunci Jawaban Soal Uji Coba 1.
A
21. A
2.
D
22. B
3.
C
23. A
4.
A
24. C
5.
C
25. D
6.
A
26. A
7.
C
27. D
8.
B
28. C
9.
D
29. B
10. B
30. C
11. C
31. D
12. A
32. C
13. D
33. A
14. B
34. C
15. D
35. A
16. D
36. B
17. A
37. B
18. B
38. D
19. C
39. B
20. A
40. D
120
Lampiran 7 Data Nilai Hasil Uji Coba Soal Responden S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1
2 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1
4 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Skor untuk Butir Nomor (X) 8 9 10 11 12 13 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1
14 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
15 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
19 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
20 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1
121
S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32 S33 S34 S35 S36 S37 S38 S39 S40 S41 S42 S43 S44 Jumlah
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 38
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 40
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 33
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 43
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 44
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 39
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 41
1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 16
1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 28
1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 32
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 40
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 39
1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 31
0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 12
1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 32
1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 10
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 42
1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 42
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 40
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 34
122
Responden 21 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25
22 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
23 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
24 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1
25 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
27 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1
Skor untuk Butir Nomor (X) 28 29 30 31 32 33 34 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1
35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
36 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
37 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1
38 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1
39 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1
40 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Skor Total (Y) 29 26 19 29 24 26 32 29 20 29 28 23 34 36 34 35 25 24 37 26 22 34 39 33 36
123
S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32 S33 S34 S35 S36 S37 S38 S39 S40 S41 S42 S43 S44 Jumlah
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 37
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 39
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 39
1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 35
1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 16
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 44
0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29
1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 15
1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 34
1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 23
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 41
1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 20
0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 6
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 41
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 42
1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 36
1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 29
1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 26
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 31
1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 40
36 30 26 28 34 29 26 23 33 27 30 26 25 36 35 35 30 34 27
124
Lampiran 8 Lembar Validasi Soal Lembar Validasi Oleh Penilai Ahli Mata pelajaran : SBK Kelas/Semester : V/2 Petunjuk Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butir-butir soal evaluasi pembelajaran SBK di MI Negeri Pecabean Kabupaten Tegal, berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia jika butir soal sesuai dengan kriteria telaah dan tanda silang (x) jika tidak sesuai. No
Aspek yang Diperhatikan
A.
Materi
1.
Soal sudah sesuai dengan
Nomor Soal 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
indikator soal dalam kisi-kisi. 2.
Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi (urgensi, relevasi, kontinuitas, keterpakaian sehari-hari tinggi).
125
3.
Pilihan jawaban homogen dan
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
logis. 4.
Hanya ada satu kunci jawaban.
B.
Konstruksi
5.
Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas
6.
Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang diperlukan saja
7.
Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban
8.
Pokok soal bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda
9.
Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi
10.
Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan berfungsi
126
11.
Panjang pilihan jawaban relatif
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
sama 12.
Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan "semua jawaban di atas salah/benar" dan sejenisnya
13.
Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusun berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau kronologisnya
14.
Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya
C.
Bahasa/Budaya
15.
Bahasa soal sudah komunikatif dan sesuai dengan jenjang pendidikan siswa.
16.
Soal sudah menggunakan bahasa Indonesia baku.
127
17.
Soal tidak menggunakan bahasa
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
yang berlaku setempat/tabu. 18.
Pilihan jawaban tidak mengulang kata/ kelompok kata yang sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian. Catatan:
Tegal, 18 April 2013 Penilai Ahli
Moh. Fathurrahman S. Pd., M. Sn. NIP 19770725 200801 1 008
128
Lembar Validasi Oleh Penilai Ahli Mata pelajaran
: SBK
Kelas/Semester
: V/2
Petunjuk Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butir-butir soal evaluasi pembelajaran SBK di MI Negeri Pecabean Kabupaten Tegal, berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia jika butir soal sesuai dengan kriteria telaah dan tanda silang (x) jika tidak sesuai. No A. 1. 2.
3. 4.
Aspek yang Diperhatikan Materi Soal sudah sesuai dengan indikator soal dalam kisi-kisi. Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi (urgensi, relevasi, kontinuitas, keterpakaian seharihari tinggi). Pilihan jawaban homogen dan logis. Hanya ada satu kunci jawaban.
Nomor Soal 30 31 32
21
22
23
24
25
26
27
28
29
33
34
35
36
37
38
39
40
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
129
B. 5.
6.
7. 8. 9.
10.
Konstruksi Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang diperlukan saja Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban Pokok soal bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan berfungsi
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
11.
Panjang pilihan jawaban relatif sama
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
12.
Pilihan jawaban tidak
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
130
13.
14.
C. 15.
16.
17.
menggunakan pernyataan "semua jawaban di atas salah/benar" dan sejenisnya Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusun berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau kronologisnya Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya Bahasa/Budaya Bahasa soal sudah komunikatif dan sesuai dengan jenjang pendidikan siswa. Soal sudah menggunakan bahasa Indonesia baku. Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
131
18.
Pilihan jawaban tidak mengulang kata/ kelompok kata yang sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian. Catatan:
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Tegal, 18 April 2013 Penilai Ahli
Moh. Fathurrahman S. Pd., M. Sn. NIP 19770725 200801 1 008
√
√
√
√
132
Lembar Validasi Oleh Penilai Ahli Mata pelajaran
: SBK
Kelas/Semester
: V/2
Petunjuk Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butir-butir soal evaluasi pembelajaran SBK di MI Negeri Pecabean Kabupaten Tegal, berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia jika butir soal sesuai dengan kriteria telaah dan tanda silang (x) jika tidak sesuai. No
Aspek yang Diperhatikan
A. 1.
Materi Soal sudah sesuai dengan indikator soal dalam kisi-kisi. Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi (urgensi, relevasi, kontinuitas, keterpakaian sehari-hari tinggi). Pilihan jawaban homogen dan logis. Hanya ada satu kunci jawaban.
2.
3. 4. B. 5.
Konstruksi Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Nomor Soal 11 12 13
14
15
16
17
18
19
20
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
133
6.
7. 8. 9. 10. 11. 12.
13.
14.
Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang diperlukan saja Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban Pokok soal bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan berfungsi Panjang pilihan jawaban relatif sama Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan "semua jawaban di atas salah/benar" dan sejenisnya. Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusun berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau kronologisnya Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
134
C. 15. 16. 17. 18.
Bahasa/Budaya Bahasa soal sudah komunikatif dan sesuai dengan jenjang pendidikan siswa. Soal sudah menggunakan bahasa Indonesia baku. Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/ kelompok kata yang sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian. Catatan:
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Tegal, 18 April 2013 Penilai Ahli
Drs. Akhmad Junaedi, S.Pd., M. Pd. NIP 19651109 199403 2 001
135
Lembar Validasi Oleh Penilai Ahli Mata pelajaran
: SBK
Kelas/Semester
: V/2
Petunjuk Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butir-butir soal evaluasi pembelajaran SBK di MI Negeri Pecabean Kabupaten Tegal, berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia jika butir soal sesuai dengan kriteria telaah dan tanda silang (x) jika tidak sesuai. No A. 1. 2.
3. 4.
Aspek yang Diperhatikan Materi Soal sudah sesuai dengan indikator soal dalam kisi-kisi. Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi (urgensi, relevasi, kontinuitas, keterpakaian seharihari tinggi). Pilihan jawaban homogen dan logis. Hanya ada satu kunci jawaban.
Nomor Soal 30 31 32
21
22
23
24
25
26
27
28
29
33
34
35
36
37
38
39
40
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
136
B. 5.
6.
7. 8. 9.
10.
Konstruksi Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang diperlukan saja Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban Pokok soal bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan berfungsi
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
11.
Panjang pilihan jawaban relatif sama
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
12.
Pilihan jawaban tidak
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
137
13.
14.
C. 15.
16.
17.
menggunakan pernyataan "semua jawaban di atas salah/benar" dan sejenisnya Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusun berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau kronologisnya Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya Bahasa/Budaya Bahasa soal sudah komunikatif dan sesuai dengan jenjang pendidikan siswa. Soal sudah menggunakan bahasa Indonesia baku. Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
138
18.
Pilihan jawaban tidak mengulang kata/ kelompok kata yang sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian. Catatan:
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Tegal, 18 April 2013 Penilai Ahli
Drs. Akhmad Junaedi, S.Pd., M. Pd. NIP 19651109 199403 2 001
√
139
Lembar Validasi Oleh Penilai Ahli Mata pelajaran
: SBK
Kelas/Semester
: V/2
Petunjuk Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butir-butir soal evaluasi pembelajaran SBK di MI Negeri Pecabean Kabupaten Tegal, berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia jika butir soal sesuai dengan kriteria telaah dan tanda silang (x) jika tidak sesuai. No
Aspek yang Diperhatikan
A. 1.
Materi Soal sudah sesuai dengan indikator soal dalam kisi-kisi. Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi (urgensi, relevasi, kontinuitas, keterpakaian sehari-hari tinggi). Pilihan jawaban homogen dan logis. Hanya ada satu kunci jawaban. Konstruksi Pokok soal dirumuskan
2.
3. 4. B. 5.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Nomor Soal 11 12 13
14
15
16
17
18
19
20
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
140
6.
7. 8. 9. 10. 11. 12.
13.
dengan singkat, jelas, dan tegas Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang diperlukan saja Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban Pokok soal bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan berfungsi Panjang pilihan jawaban relatif sama Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan "semua jawaban di atas salah/benar" dan sejenisnya Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusun berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau kronologisnya
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
141
14. C. 15.
16. 17. 18.
Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya Bahasa/Budaya Bahasa soal sudah komunikatif dan sesuai dengan jenjang pendidikan siswa. Soal sudah menggunakan bahasa Indonesia baku. Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/ kelompok kata yang sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian. Catatan:
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Tegal, 18 April 2013 Penilai Ahli
Nurningsih, S.Pd NIP 19651109 199403 2 001
142
Lembar Validasi Oleh Penilai Ahli Mata pelajaran
: SBK
Kelas/Semester
: V/2
Petunjuk Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butir-butir soal evaluasi pembelajaran SBK di MI Negeri Pecabean Kabupaten Tegal, berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia jika butir soal sesuai dengan kriteria telaah dan tanda silang (x) jika tidak sesuai. No A. 1. 2.
3. 4.
Aspek yang Diperhatikan Materi Soal sudah sesuai dengan indikator soal dalam kisi-kisi. Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi (urgensi, relevasi, kontinuitas, keterpakaian seharihari tinggi). Pilihan jawaban homogen dan logis. Hanya ada satu kunci jawaban.
Nomor Soal 30 31 32
21
22
23
24
25
26
27
28
29
33
34
35
36
37
38
39
40
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
143
B. 5.
6.
7. 8. 9.
10.
Konstruksi Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang diperlukan saja Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban Pokok soal bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan berfungsi
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
11.
Panjang pilihan jawaban relatif sama
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
12.
Pilihan jawaban tidak
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
144
13.
14.
C. 15.
16.
17.
menggunakan pernyataan "semua jawaban di atas salah/benar" dan sejenisnya Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusun berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau kronologisnya Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya Bahasa/Budaya Bahasa soal sudah komunikatif dan sesuai dengan jenjang pendidikan siswa. Soal sudah menggunakan bahasa Indonesia baku. Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
145
18.
Pilihan jawaban tidak mengulang kata/ kelompok kata yang sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian. Catatan:
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Tegal, 18 April 2013 Penilai Ahli
Nurningsih, S.Pd. NIP 19651109 199403 2 001
√
√
146
Lampiran 9 Hasil Uji Validitas Soal item1
item2
item3
item4
item5
item6
item7
item8
item9
item10
item11
item12
item13
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
Skortotal .082 .595 44 .290 .057 44 .444** .003 44 .325* .031 44 a . . 44 . 400** .007 44 .229 .134 44 .465** .001 44 .558** .000 44 .375* .012 44 .530** .000 44 .023 .880 44 .553**
147
item14
item15
item16
item17
item18
item19
item20
item21
item22
item23
item24
item25
item26
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.000 44 -.385** .010 44 .447** .002 44 .360* .016 44 .288 .058 44 .- 021 .892 44 .114 .463 44 .552** .000 44 .335* .026 44 .502** .001 44 .038 .807 44 .407** .006 44 .523** .000 44 .a . 44
148
item27
item28
item29
item30
item31
item32
item33
item34
item35
item36
item37
item38
item39
item40
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
.358* .017 44 .264 .084 44 .486** .001 44 .304* .045 44 .357* .017 44 .384* .010 44 .468** .001 44 .248 .105 44 -.065 .674 44 .265 .083 44 .600** .000 44 .500** .001 44 .502** .001 44 .418** .005
149
N skortotal Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
44 1 44
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed) **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed) a.Cannot be computed because at the least one of the variables is constant
150
Lampiran 10 Data Hasil Uji Reliabilitas Hasil Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's N of Items Alpha .807 26 Item-Total Statistics Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted item3 item4 item8 item9 item10 item11 item13 item14 item15 item16 item20 item21 item22 item24 item25 item27 item29 item30 item31 item32 item33 item37 item38 item39 item40 item6
16.43 16.20 16.82 16.55 16.45 16.27 16.48 16.91 16.45 16.95 16.41 16.34 16.30 16.39 16.82 16.52 16.41 16.66 16.25 16.73 17.05 16.52 16.59 16.48 16.27 16.30
18.716 19.980 18.571 18.068 19.230 19.087 18.395 22.085 18.858 19.254 18.433 19.253 19.143 19.080 18.478 18.813 18.852 19.300 19.680 18.901 19.021 17.976 18.340 18.581 19.366 19.469
Corrected Item-Total Correlation .402 .318 .387 .514 .253 .496 .461 -.438 .350 .268 .499 .321 .422 .332 .410 .334 .380 .197 .303 .292 .426 .547 .433 .412 .383 .303
Cronbach's Alpha if Item Deleted .797 .804 .798 .791 .805 .796 .794 .835 .800 .804 .793 .801 .798 .801 .797 .801 .799 .808 .803 .803 .797 .790 .796 .797 .800 .802
151
Lampiran 11 Kisi-kisi Soal Pretes-Postes Mata Pelajaran SBK Satuan Pendidikan
: MI N Pecabean
Kelas/Semester : V/2
Mata Pelajaran
: SBK
Materi Pokok
: Jenis motif batik daerah setempat
Standar Kompetensi: 9. Mengapresiasi karya seni rupa. Kompetensi Dasar
Indikator Soal
Jenis Soal
Ranah Kognitif
Nomor Soal
Jenjang Kemampuan dan Tingkat Kesukaran Soal Mudah Sedang
9.1. mengidentifikasi jenis motif hias pada karya seni rupa nusantara daerah setempat.
1. 2.
3.
4. 5.
Siswa dapat menyebutkan benda yang pada umumnya menggunakan kain batik. Siswa dapat membandingkan sebuah motif batik dari daerah Tegal dengan motif batik dari daerah lain. Disebutkan 4 jenis motif batik, siswa dapat menunjukkan motif batik yang berasal dari daerah Tegal. Siswa dapat menunjukkan gambar yang merupakan motif Gribigan. Disebutkan 4 jenis motif batik, siswa dapat mengelompokkan berdasarkan bentuk asalnya.
Pilgan
C1
1
Pilgan
C3
2
Pilgan
C2
3
√
Pilgan
C2
4
√
Pilgan
C2
5
√
Sulit
√
√
152
6. 7.
8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Siswa dapat menyebutkan jenis motif batik yang ditunjukkan oleh gambar. Siswa dapat menyebutkan motif batik yang berasal dari daerah Tegal. Siswa dapat mengurutkan jenis motif batik berdasarkan gambar yang tersedia. Siswa dapat memilih motif batik yang bentuk asalnya tumbuhan. Siswa dapat menyebutkan motif batik dari ciri-ciri yang diberikan. Siswa dapat menyebutkan salah satu jenis motif batik dari daerah lain. Siswa dapat mengidentifikasi ciriciri sebuah motif batik daerah Tegal. Siswa dapat mencontohkan motif batik yang berasal dari daerah lain. Siswa dapat menentukan pernyataan yang benar tentang jenis motif batik daerah Tegal. Siswa dapat menentukan jenis motif batik yang termasuk dalam kelompok bentuk asal tertentu.
Pilgan
C1
6
√
Pilgan
C1
7
√
Pilgan
C3
8
√
Pilgan
C3
9
√
Pilgan
C1
10
√
Pilgan
C1
11
√
Pilgan
C2
12
√
Pilgan
C2
13
√
Pilgan
C3
14
√
Pilgan
C3
15
√
153
16. Siswa dapat menyimpulkan tentang bentuk asal suatu motif batik dari daerah lain. 17. Siswa dapat membedakan motif batik daerah Tegal terhadap motif batik daerah lain. 18. Siswa dapat mengkategorikan jenis motif batik Tegal berdasarkan bentuk asalnya. 19. Siswa dapat menerangkan beberapa motif batik yang berasal dari daerah Tegal. 20. Siswa dapat menjelaskan dua gambar motif batik dari daerah Tegal. Jumlah Soal
Pilgan
C2
16
√
Pilgan
C2
17
√
Pilgan
C2
18
√
Pilgan
C2
19
√
Pilgan
C2
20
√
40 100%
10 25%
20 50%
10 25%
154
Lampiran 12 Soal dan Kunci Jawaban Pretes-Postes SOAL PRETES-POSTES MATA PELAJARAN SBK SD MATERI POKOK JENIS MOTIF BATIK DAERAH SETEMPAT KELAS V WAKTU 30 MENIT Petunjuk: 1.
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!
2.
Kerjakan sesuai dengan kemampuan!
1. perhatikan daftar berikut: (1) pakaian (2) Sarung (3) Kain kafan (4) Ulos Kelompok benda di atas yang umumnya menggunakan kain batik yaitu…. a.
(1) dan (2)
c. (1) dan (3)
b.
(2) dan (3)
d. (3) dan (4)
2. Dilihat dari bentuk asalnya motif Cempaka putih memiliki kesamaan dengan motif….
3.
a.
Motif Wayang
c. Motif Jlamprang
b.
Motif Gaya jawa hokokai
d. Motif Raji besi
Perhatikan tabel di bawah ini! No.
Jenis Motif Batik
Daerah Asal
1
Beras mawur
Pekalongan
2
Kembang pacar
Tegal
3
Terang bulan
Cirebon
4
Merak kesimpir
Pekalongan
155
Pasangan jenis motif batik dan daerah asal yang tepat ditunjukkan oleh nomor…. a. 1 dan 2
c. 2 dan 4
b. 2 dan 3
d. 3 dan 4
4.
(1)
(2)
(3)
(4)
Pada gambar di atas motif Galaran ditunjukkan oleh nomor….
5.
a. (1)
c. (3)
b. (2)
d. (4)
Perhatikan gambar di bawah ini!
(1)
(2)
Gambar di atas merupakan…. a. motif Cumi-cumi dan Uler oget yang memiliki kesamaan bentuk asal b. motif Cumi-cumi dan Kuku macan yang memiliki kesamaan bentuk asal c. motif Tumbar bolong dan Beras mawur yang memiliki kesamaan bentuk asal d. motif Cumi-cumi dan Beras mawur yang memiliki kesamaan bentuk asal
156
6.
7.
motif batik pada gambar di samping dinamakan…. c.
motif Cempaka putih
c. motif Kembang pacar
d.
motif Tumbar bolong
d. motif Beras mawur
Jenis motif di bawah ini yang berasal dari daerah Tegal yaitu …. c. motif Gaya jawa hokokai
c. motif Dhlorong kembang
d. motif Terang bulan
d. motif cumi-cumi
8.
(1)
(2)
(3)
Jenis motif dari gambar-gambar diatas berturut-turut adalah…. e. motif Kuku macan, Gribigan, Sawatan f. motif Beras mawur, Galaran, Kuku macan g. motif Beras mawur, galaran, sawatan h. motif Galaran, Beras mawur, Benang tugel 9.
Contoh jenis motif batik yang bentuk asalnya tumbuhan yaitu…. a. motif Sawatan
c. motif Galaran
b. motif Uler oget
d. motif Tumbar bolong
10. Motif batik dari daerah Tegal yang bentuk asalnya hewan yaitu…. a. motif Jlamprang
c. motif Benang tugel
b. motif Kuku macan
d. motif Merak kesimpir
11. Motif batik berikut yang berasal dari Cirebon yaitu…. a. motif Kuku macan
c. motif Patran kangkung
157
b. motif Kembang Pacar
d. motif Gaya jawa hokokai
12. Ciri-ciri dari motif Benang tugel yaitu…. a. bentuk asalnya hewan dan memiliki warna dominan coklat b. bentuk asalnya tumbuhan dan memiliki warna dominan putih c. bentuk asalnya benda lain dan memiliki warna dominan coklat d. bentuk asalnya hewan dan memiliki warna dominan putih 13. Motif Jlamprang, Merak kesimpir, dan Terang bulan merupakan contoh motif batik dari daerah…. a. Pekalongan
c. Tegal
b. Pemalang
d. Cirebon
14. Pernyataan yang benar mengenai jenis motif batik daerah Tegal ialah…. a. berdasarkan bentuk asalnya jenis motif batik Tegal dapat dikelompokkan menjadi 4 b. motif Beras mawur adalah salah satu motif batik daerah Tegal c. berdasarkan bentuk asalnya jenis motif batik Tegal dapat dikelompokkan menjadi 2 d. motif Simbar menjangan adalah salah satu motif batik daerah Tegal. 15. Berikut ini yang merupakan jenis motif batik dengan bentuk asal benda lain yaitu…. a. motif Gaya jawa hokokai
c. motif Dhlorong kembang
b. motif Tumbar bolong
d. motif Wayang
16. Motif Dhlorong kembang dan motif Kuku macan memiliki bentuk asal yang berbeda. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa…. a. motif Dhlorong kembang berasal dari Tegal b. motif Dhlorong kembang dan Kuku macan berasal dari daerah yang sama c. motif Dhlorong kembang tergolong jenis motif yang bentuk asalnya hewan
158
d. motif Dhlorong kembang tidak tergolong jenis motif yang bentuk asalnya hewan 17. Yang membedakan antara motif Beras mawur dengan motif Patran kangkung yaitu…. a. bentuk asal dan daerah asal b. daerah asal dan warna dominan c. bentuk asal dan warna dominan d. bentuk asal, daerah asal, dan warna dominan 18. Karena memiliki bentuk asal yang sama dengan motif Sawatan maka motif Benang Tugel dapat dikategorikan sebagai motif dengan bentuk asal…. a. hewan
c. bangunan
b. tumbuhan
d. benda lain
19. Motif batik daerah Tegal sangat beragam, salah satunya yaitu motif Merak yang merupakan…. a. motif dengan bentuk asal tumbuhan dan warna dominan coklat b. motif dengan bentuk asal hewan dan warna dominan merah c. motif dengan bentuk asal benda lain dan warna dominan coklat d. motif dengan bentuk asal benda lain dan warna dominan merah 20. Perhatikan daftar di bawah ini! (5)Motif Beras mawur (6)Motif Tumbar bolong (7)Motif Cempaka putih (8)Motif Kembang pacar Berdasarkan bentuk asalnya jenis motif batik di atas dikelompokkan kedalam kelompok....
c. bentuk asal hewan
c. bentuk asal bangunan
d. bentuk asal tumbuhan
d. bentuk asal benda lain
159
Kunci Jawaban Soal Pretes-Postes 1. A
11. C
2. B
12. C
3. C
13. A
4. C
14. B
5. A
15. D
6. A
16. D
7. D
17. B
8. B
18. D
9. D
19. B
10. B
20. B
160
Lampiran 13 Hasil Pretes Kelas Eksperimen Nomor Urut Induk 1 760 2 751 3 796 4 797 5 798 6 799 7 800 8 801 9 802 10 803 11 804 12 805 13 806 14 807 15 808 16 810 17 811 18 812 19 813 20 814 21 816 22 818 23 819 24 820 25 821 26 932 Rata-rata
Nama Siswa
Nilai
Nur Baeti Ahmad Umar Said Alamudin Khanifulatho Anggi Rifani Bani Nur Masitoh Fitri Awalliyah Laelatus Saidah Laela Nurul Fadilah Laelatul Istiqomah Miladia Zulfah Muzayanah M. Miftskhuzaini M. Agung Muhzaki M. Misbakhul Munif M. Tubagus Maulidi M. Khoirul Firmansyah Naela Aska Nurlaeli Rahmawati Nur Rahmawati Nurul Anwar Roichan Firdaus Siti Nunung Alfina Siti Nur Khusnudzoni Siti Widiyanti Ubaidi Muhtarom Mahfud Azmi Rizqian Huriati
60 45 45 50 35 30 30 40 55 40 55 60 55 40 35 35 60 60 50 30 45 40 45 45 60 40 45,58
161
Lampiran 14 Hasil Pretes Kelas Kontrol NO URUT INDUK 1 746 2 746 3 726 4 743 5 720 6 721 7 772 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 Rata-rata
773 774 775 776 777 778 779 780 781 782 783 784 785 786 787 790 791 792 793 794 795 824
NAMA SISWA ESTRI UTAMI USWATUN NISAIL. M IRKHAM FAUZI SYAHRUL GUNAWAN ADE FAHMI IJAZI AHMAD MUSTAQIM AENUL AYU PUTRIKASARI AHMAD GUS WAHID HASIM ARIFIN BAYU SAPUTRA DIAN FARKHANI ELSA APRILIA MURTI FANI RETNO ANGGILIANI FATKHUZZAMAN ISMI SUSRIYANTI KHAERUL FADLI AMIN ULIS SIFAH LIZZATUNISA LUTFIATUN AFIFAH M.AJI NURHIDAYAT M.IZUL RAMDANI M.YUDHA NURFAJAR M.ADAM MAULANA M.SUKRON HIDAYATULLOH NUR KHIKMATUL AFIDA NURLAELATUL ISTIMAH SITI KAFI AFIYAH TANTI YULI YANI THO'ATUN ISNAENI ALI MUSTOFA
NILAI 30 35 45 30 50 65 35 35 55 55 45 55 55 55 60 45 30 35 35 35 40 35 55 45 50 50 65 45 45 45,35
162
Lampiran 15 Hasil Postes Kelas Eksperimen Hasil Postes Kelas Eksperimen Nomor Urut Induk 1 760 2 751 3 796 4 797 5 798 6 799 7 800 8 801 9 802 10 803 11 804 12 805 13 806 14 807 15 808 16 810 17 811 18 812 19 813 20 814 21 816 22 818 23 819 24 820 25 821 26 932 Rata-rata
Nama Siswa Nur Baeti Ahmad Umar Said Alamudin Khanifulatho Anggi Rifani Bani Nur Masitoh Fitri Awalliyah Laelatus Saidah Laela Nurul Fadilah Laelatul Istiqomah Miladia Zulfah Muzayanah M. Miftskhuzaini M. Agung Muhzaki M. Misbakhul Munif M. Tubagus Maulidi M. Khoirul Firmansyah Naela Aska Nurlaeli Rahmawati Nur Rahmawati Nurul Anwar Roichan Firdaus Siti Nunung Alfina Siti Nur Khusnudzoni Siti Widiyanti Ubaidi Muhtarom Mahfud Azmi Rizqian Huriati
Nilai 70 75 70 80 80 60 95 50 75 95 90 85 85 80 90 90 95 90 85 60 85 80 75 75 80 75 79,62
163
Lampiran 16 Hasil Postes Kelas Kontrol Hasil Postes Kelas Kontrol Nomor Urut Induk 1 2 746 3 726 4 743 5 720 6 721 7 772 8 773 9 774 10 775 11 776 12 777 13 778 14 779 15 780 16 781 17 782 18 783 19 784 20 785 21 786 22 787 23 790 24 791 25 792 26 793 27 794 28 795 29 824 Rata-rata
Nama Siswa Estri Utami Uswatun Nisail M. Irkham Fauzi Syahrul Gunawan Ade Fahmi Ijazi Ahmad Mustaqim Aenul Ayu Putrikasari A.Gus Wahid Hasyim Arifin Bayu Saputra Dian Farkhani Elsa Aprilia Murti Fani Retno Anggiliani Fatkhuzzaman Ismi Susriyanti Khaerul Fadli Amin Ulis Sifah Lizzatunisa Lutfiatun Afifah M. Aji Nurhidayat M. Izul Ramdani M. Yuda Nurfajar M. Adam Maulana M. Sukron Hidayatulloh Nur Khikmatul Afida Nurlaelatul Istimah Siti Kafi Afiyah Tanti Yuli Yani Tho’atun Isnaeni Ali Mustofa
Nilai 45 70 45 45 65 40 80 75 45 75 80 70 85 75 85 80 85 75 65 80 65 60 65 95 60 70 85 70 70 69,14
164
Lampiran 17 Out Put Uji Normalitas dan homogenitas Case Processing Summary Cases Valid Kelas hasil
N
Percent
Missing N
Total
Percent
N
Percent
eksperimen
26
100.0%
0
.0%
26
100.0%
Kontrol
29
100.0%
0
.0%
29
100.0%
Item-Total Statistics Kelas hasil
eksperimen
Statistic Mean
79.62
95% Confidence Interval Lower Bound for Mean Upper Bound
75.05
5% Trimmed Mean
80.28
Median
80.00
Variance Std. Deviation
Kontrol
2.217
84.18
127.846 11.307
Minimum
50
Maximum
95
Range
45
Interquartile Range
15
Skewness
-.819
.456
Kurtosis
.657
.887
Mean
69.14
2.650
95% Confidence Interval Lower Bound for Mean Upper Bound
63.71
5% Trimmed Mean
69.41
Median
70.00
Variance Std. Deviation
Std. Error
74.57
203.695 14.272
Minimum
40
Maximum
95
Range
55
Interquartile Range
18
Skewness
-.575
.434
Kurtosis
-.305
.845
165
Lampiran 18 T-Test Group Statistics Hasil
Kelas
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Eksperimen
26
79.62
11.307
2.217
Kontrol
29
69.14
14.272
2.650
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference
F hasil Equal variances assumed Equal variances not assumed
1.339
Sig. .252
T 2.994
Sig. (2tailed)
df
Mean Std. Error Difference Difference
Lower
Upper
53
.004
10.477
3.500
3.458
17.497
3.032 52.247
.004
10.477
3.456
3.544
17.411
166
Lampiran 19 Foto Pertemuan 1 Kegiatan Pembelajaran di Kelas Kontrol
Kegiatan Pembelajaran di Kelas Eksperimen
167
Foto Pertemuan 2 Kegiatan Pembelajaran Kelas Kontrol
Kegiatan Pembelajaran Kelas Eksperimen
168
169
170
DAFTAR PUSTAKA Alter, Frances, at all. 2009 .The challenges of implementing primary arts education: what our teachers say. Australasian Journal of Early Chilhood. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Azhar, Arsyad. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo. Barmin, Eko Wijiono. 2004. Bermain dan Berkarya Kerajinan Tangan dan Kesenian Jilid 5 untuk Kelas 5 Sekolah Dasar dan Ibtidaiyah. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media. Dedi S, Deden. 2009. Sejarah Batik Indonesia. Bandung: PT Sarana Panca Karya Nusa. Garha, Oho. 1998. Pokok-Pokok Kerajinan Tangan dan Kesenian. Jakarta: Depdiknas. Garha, Oho, Md. Idris. 1980. Pendidikan Kesenian Seni Rupa III. Jakarta: Depdikbud. Herawati, Ida Siti, Iriaji. 1999. Pendidikan Seni Rupa. Jakarta: Depdikbud. Nasution, S. 2010. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Riduwan. 2008. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta. Ros,
Rafael Garcia, Francisco Peres Gonzalez.2006. Learning Styles, Motivational Orientation, and Instructional Media Preferences: A Study With Student Teachers in Spain. University of Valencia (Spain).
Saduloh, Uyoh. 2004. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Soedarsono. 1992. Pengantar Apresiasi Seni. Jakarta: Balai Pustaka. Solich, dkk. 2007. Seni Budaya dan Keterampilan Jilid 5. Jakarta: Penerbit Erlangga.
171
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian dan Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. Sumanto. 2006. Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak SD. Jakarta: Depdiknas. Sukaryono, Eddi, dkk. 1986. Seni Rupa. Surakarta: Widya Duta. Susilana, Rudi, Cepi Riyana. 2008. Media Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpend FIP UPI. Suwarna, dkk. 2006. Pembelajaran Mikro, Pendekatan Praktis Dalam Menyiapkan Pendidikan Profesional. Yogyakarta: Tiara Wacana. Tarjo, Enday. 2004. Strategi Belajar Mengajar Seni Rupa. Bandung: UPI Press. Tocharman, Maman, dkk. 2006. Pendidikan Seni Rupa. Bandung: UPI Press. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2006. Bandung: Citra Umbara. Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara. Yamin, Martinis. 2007. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Prees. Yusuf, Syamsu. 2009. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya.