SISTEM RANKING PERSATUAN BULUTANGKIS SELURUH INDONESIA 1.
Definisi Ranking Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) adalah daftar atlet/pasangan atlet berdasarkan pengumpulan poin ranking hasil dari keikutsertaan dalam kejuaraan dengan pengaturan sebagai berikut: 1.1. Atlet/pasangan atlet memperoleh poin ranking dari keikutsertaannya pada kejuaraan yang telah ditentukan. 1.2. Atlet/pasangan atlet diberi peringkat jika telah bermain di dua kejuaraan atau lebih yang ditentukan dalam 12 bulan terakhir. 1.3. Level kejuaraan menentukan poin ranking maksimum. Makin tinggi level kejuaraannya akan makin tinggi poin ranking maksimumnya. 1.4. Babak pertandingan yang dimenangkan menentukan banyaknya poin ranking. Makin jauh babak pertandingan yang dimenangkan, makin banyak poin ranking yang diperoleh. 1.5. Jumlah poin ranking tersebut diurutkan menjadi Ranking PBSI. 1.6. Sistem ini mengadopsi sistem Badminton World Federation (BWF) dan ada integrasi dengan poin ranking yang didapat dari kejuaraan BWF.
2.
Kejuaraan Yang Mendapatkan Poin Ranking 2.1. Kejuaraan yang disetujui oleh PBSI dari tingkat Kabupaten/Kota, MultiKabupaten/Kota, Provinsi, Multi-Provinsi, Nasional, swasta yang diakui. 2.2. Kejuaraan BWF yang menghasilkan poin ranking BWF termasuk pertandingan beregu Thomas Cup, Uber Cup, dan Sudirman Cup, 2.3. Kejuaraan multi-cabang olahraga seperti; Olympiade, Asian Games, SEA Games dan PON.
3.
Jadwal Publikasi Ranking PBSI Daftar ranking PBSI tingkat Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota PBSI dipublikasikan setiap hari Jum’at dalam minggu berjalan.
4.
Sistem Poin Ranking 4.1. Atlet/pasangan atlet mendapatkan poin ranking lebih banyak berdasarkan sejauh babak mana mereka main dan menang. 4.2. Atlet/pasangan atlet yang masuk babak utama (main draw) otomatis mendapat poin ranking. Bila atlet/pasangan atlet kalah di babak pertama, maka mendapat poin ranking di babak pertama dan begitu seterusnya untuk babak-babak berikutnya. 4.3. Atlet/pasangan atlet yang mendapatkan kemenangan walkover (WO) berhak mendapat poin ranking kemenangan di babak itu. Atlet/pasangan atlet yang kalah tanpa bertanding tidak mendapat poin ranking kekalahan di babak itu. Adapun yang dimaksud tidak mendapat poin ranking kekalahan di babak itu adalah: 4.3.1. Apabila atlet/pasangan atlet kalah tanpa bertanding di babak pertama, maka atlet/pasangan atlet tersebut tidak mendapat poin ranking. 4.3.2. Apabila atlet/pasangan atlet kalah tanpa bertanding di babak kedua, maka atlet/pasangan atlet tersebut hanya mendapatkan poin ranking di babak pertama, begitu seterusnya untuk babak-babak berikutnya.
4.4. Jika atlet/pasangan atlet dalam suatu pertandingan: 4.4.1. memperoleh bye di babak pertama dan kalah di babak kedua, mendapat poin ranking sama dengan atlet/pasangan atlet yang kalah di babak pertama. 4.4.2. memperoleh bye dibabak pertama, menang di babak kedua, dan kalah di babak ketiga, mendapat poin ranking sama dengan atlet/pasangan atlet yang kalah di babak ketiga. 4.4.3. memperoleh bye di babak pertama, menang WO di babak kedua, dan kalah di babak ketiga, mendapat poin ranking sama dengan atlet/pasangan atlet yang kalah di babak ketiga. 4.4.4. memperoleh kemenangan WO di babak pertama dan kalah di babak kedua, mendapat poin ranking sama dengan atlet/pasangan atlet yang kalah di babak kedua. 4.5. Jika seorang atlet ganda berpasangan dengan dua atlet atau lebih yang berbeda maka nama atlet tersebut ditulis dua kali atau lebih dalam ranking dengan pasangan yang berbeda itu. 4.6. Atlet/pasangan atlet yang telah mengikuti dua kejuaraan yang sama dalam kurun waktu 12 bulan, maka poin ranking kejuaraan yang terdahulu tidak dihitung. 5.
Perhitungan Poin Ranking Di Kejuaraan Beregu 5.1. Kejuaraan beregu yang mendapat poin ranking PBSI adalah: 5.1.1. Kejuaraan Nasional sistem Sudirman Cup, 5.1.2. Kejuaraan Liga Bulutangkis Indonesia sistem Thomas Cup dan Uber Cup, 5.1.3. Kejuaraan beregu BWF mewakili regu Indonesia dalam kejuaraan Thomas Cup, Uber Cup, dan Sudirman Cup. 5.1.4. Kejuaraan beregu Asian Games, SEA Games dan PON. 5.2. Atlet/pasangan atlet hanya mendapatkan poin ranking dari hasil terbaik mereka dalam periode 12 bulan di semua kejuaraan beregu di atas: 5.2.1. jika atlet/pasangan atlet yang mempunyai ranking nasional memenangkan satu pertandingan, mereka mendapatkan poin rata-rata mereka (poin rata-rata dijelaskan dalam angka 5.2.6.) ditambah jumlah total poin ranking dari lawan dibagi 100. 5.2.2. jika atlet/pasangan atlet yang mempunyai ranking nasional kalah dalam satu pertandingan, mereka hanya mendapatkan poin rata-rata mereka sendiri. 5.2.3. jika atlet/pasangan atlet yang tidak mempunyai ranking nasional memenangkan satu pertandingan , maka mereka mendapat 1 poin ditambah jumlah total poin ranking lawan dibagi 100. 5.2.4. jika atlet/pasangan atlet yang tidak mempunyai ranking nasional kalah dalam satu pertandingan, maka mereka tidak mendapat poin ranking 5.2.5. jika atlet/pasangan atlet yang tidak mempunyai ranking nasional memenangkan pertandingan dan lawan juga tidak mempunyai ranking nasional, maka mereka mendapatkan 2 poin. 5.2.6. Poin rata-rata digunakan untuk menghitung poin ranking atlet/pasangan atlet yang bertanding di kejuaraan beregu sebagai berikut: 5.2.6.1. Jika atlet/pasangan atlet bertanding kurang dari 11 kejuaraan dalam periode 12 bulan terakhir, poin rata-rata dihitung dari jumlah poin ranking yang didapatkan dibagi dengan jumlah kejuaraan yang diikuti. 5.2.6.2. Jika atlet/pasangan atlet telah bertanding di 11 kejuaraan atau lebih dalam periode 12 bulan terakhir, poin rata-rata dihitung dari 10 poin ranking tertinggi yang didapat dibagi dengan 10.
6.
Jumlah Kejuaraan Yang Dihitung Dalam Perhitungan Ranking 6.1. Atlet Dewasa (umur bebas)
6.2.
6.3.
6.4.
6.5.
6.1.1. Jika atlet/pasangan atlet bertanding kurang dari 11 kejuaraan dalam 12 bulan terakhir, maka ranking dihitung dengan menambah poin ranking yang didapatkan dalam kejuaraan-kejuaraan itu. 6.1.2. Jika atlet/pasangan atlet bertanding sebanyak 11 kejuaraan atau lebih dalam 12 bulan terakhir, maka hanya 10 poin ranking tertinggi yang dihitung. 6.1.3. Apabila poin ranking diperoleh dalam kejuaraan beregu bisa masuk 10 besar terbaik dari poin ranking yang diraih atlet/pasangan atlet, maka poin ranking tersebut juga bisa dihitung. 6.1.4. Maksimum satu kejuaraan beregu dengan poin ranking tertinggi yang dapat dihitung poin rankingnya. Atlet Taruna (umur di bawah 19 tahun) 6.2.1. Jika atlet/pasangan atlet bertanding kurang dari 9 kejuaraan dalam 12 bulan terakhir, maka ranking dihitung dengan menambah poin ranking yang didapatkan dalam kejuaraan-kejuaraan itu. 6.2.2. Jika atlet/pasangan atlet bertanding sebanyak 9 kejuaraan atau lebih dalam 12 bulan terakhir, maka ranking dihitung dari hasil penjumlahan 8 poin ranking yang tertinggi. 6.2.3. Apabila poin ranking yang diperoleh dalam kejuaraan beregu bisa masuk 8 besar terbaik dari poin ranking yang diraih atlet/ pasangan atlet, maka poin ranking tersebut juga bisa dihitung. 6.2.4. Maksimum satu kejuaraan beregu dengan poin ranking tertinggi yang dihitung poinnya. Atlet Remaja (umur di bawah 17 tahun) 6.3.1. Jika atlet/pasangan atlet bertanding kurang dari 7 kejuaraan dalam 12 bulan terakhir, maka ranking dihitung dengan menambah poin ranking yang didapatkan dalam kejuaraan-kejuaraan itu. 6.3.2. Jika atlet/pasangan atlet bertanding sebanyak 7 kejuaraan atau lebih dalam 12 bulan terakhir, maka ranking dihitung dari hasil penjumlahan 6 poin ranking yang tertinggi. 6.3.3. Apabila poin ranking diperoleh dalam kejuaraan beregu bisa masuk 6 besar terbaik dari poin ranking yang diraih atlet/ pasangan atlet, maka poin ranking tersebut juga bisa dihitung. 6.3.4. Maksimum satu kejuaraan beregu dengan poin ranking tertinggi yang dihitung poinnya. Atlet Pemula (umur di bawah 15 tahun) 6.4.1. Jika atlet/pasangan atlet bertanding kurang dari 7 kejuaraan dalam 12 bulan terakhir, maka ranking dihitung dengan menambah poin ranking yang didapatkan dalam kejuaraan-kejuaraan itu. 6.4.2. Jika atlet/pasangan atlet bertanding sebanyak 7 kejuaraan atau lebih dalam 12 bulan terakhir, maka ranking dihitung dari hasil penjumlahan 6 poin ranking yang tertinggi. Atlet Anak-anak (umur di bawah 13 tahun) 6.5.1. Jika atlet/pasangan atlet bertanding kurang dari 5 kejuaraan dalam 12 bulan terakhir, maka ranking dihitung dengan menambah poin ranking yang didapatkan dalam kejuaraan-kejuaraan itu.
6.5.2. Jika atlet/pasangan atlet bertanding sebanyak 5 kejuaraan atau lebih dalam 12 bulan terakhir, maka ranking dihitung dari hasil penjumlahan 4 poin ranking yang tertinggi. 6.6. Atlet Usia Dini (umur di bawah 11 tahun) 6.6.1. Jika atlet/pasangan atlet bertanding kurang dari 3 kejuaraan dalam 12 bulan terakhir, maka ranking dihitung dengan menambah poin ranking yang didapatkan dalam kejuaraan-kejuaraan itu. 6.6.2. Jika atlet/pasangan atlet sebanyak 3 kejuaraan atau lebih dalam 12 bulan terakhir, maka ranking dihitung dari hasil penjumlahan 2 poin ranking yang tertinggi. 6.7. Atlet Veteran 6.7.1. Jika atlet/pasangan atlet bertanding kurang dari 3 kejuaraan dalam 12 bulan terakhir, maka ranking dihitung dengan menambah poin ranking yang didapatkan dalam kejuaraan-kejuaraan itu. 6.7.2. Jika atlet/pasangan atlet bertanding sebanyak 3 kejuaraan atau lebih dalam 12 bulan terakhir, maka ranking dihitung dari hasil penjumlahan 2 poin ranking yang tertinggi. 6.8. Atlet/pasangan atlet semua kelompok umur dapat mengikuti kejuaraan yang tidak melanggar ketentuan kejuaraan kelompok umur. Poin ranking yang didapat dihitung sesuai kelompok yang diikuti dan dapat dihitung untuk menentukan ranking pada beberapa kelompok yang sesuai umur atlet itu. Contoh: Atlet Mia Audina, umur 14 tahun, jadi bisa dikategorikan Dewasa, Taruna, Remaja dan Pemula. Namun Mia tidak boleh ikut kejuaraan kelompok Veteran 35+, 45+ dst, dan tidak boleh mengikuti kejuaraan kelompok Anak-anak dan kelompok Usia Dini. Atlet Mia Audina mengikuti Sirkuit Nasional Dewasa dan berhasil masuk semifinal. Poin ranking yang Mia dapatkan 1750. Angka 1750 ini diperhitungkan di pengumpulan poin ranking Mia di kategori Dewasa (jika termasuk 10 hasil terbaik Mia), Taruna (jika termasuk 8 hasil terbaik Mia), Remaja (jika termasuk 6 hasil terbaik Mia), dan Pemula (jika termasuk 6 hasil terbaik Mia). 7.
Daftar Peringkat Ranking 7.1. Atlet/pasangan atlet dengan jumlah poin ranking tertinggi akan berada di peringkat ranking tertinggi dan seterusnya secara berurutan 7.2. Jika dua atlet/pasangan atlet atau lebih mempunyai poin ranking yang sama, maka atlet/pasangan atlet yang bermain lebih banyak mendapatkan ranking yang lebih tinggi. 7.3. Jika dua atlet/pasangan atlet atau lebih mempunyai poin ranking yang sama dan bertanding dengan jumlah kejuaraan yang sama, maka mereka mempunyai ranking yang sama Contoh: Lima pemain di peringkat 1 s.d. 5, kemudian 3 pemain berikutnya mempunyai poin ranking yang sama, maka urutan rankingnya adalah : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 6, 6, 9, 10. 7.4. Atlet/pasangan atlet yang sudah tidak bertanding dalam kurun waktu 12 bulan terakhir dianggap tidak mempunyai ranking.
8.1. Tabel Sistem Ranking BWF Dan Sistem Ranking PBSI Tipe Ekuivalen Juara I Juara II Olympic Games dan 12000 10200 Y World Champs BWF Super Series 11000 9350 X Master Finals Premier Super Series 9200 7800 W Super Series 7000 5950 V Grand Prix Gold 5000 4250 U Grand Prix 4000 3400 T International Challenge 2500 2130 S International Series 1700 1420 R Future Series 1200 1020 Q 900 765 P 600 510 O 500 425 N 400 340 M 300 255 L 200 170 K 150 127,5 J 100 85 I 80 65 H 60 51 G 50 42,5 F 40 34 E 30 25,5 D 20 17 C 10 8,5 B 5 4,25 A
*3 – 4
5-8
9 - 16
17-32
33-64
65-128
129-256
257-512
513-1024
8400
6600
4800
3000
1200
600
240
120
60
7700
6050
4320
2660
1060
520
-
-
-
6420 4900 3500 2800 1750 1170 840 630 420 350 280 210 140 105 70 56 42 35 28 21 14 7 3,5
5040 3850 2750 2200 1370 920 660 495 330 275 220 165 110 82,5 55 44 33 27,5 22 16,5 11 5,5 2,75
3600 2720 1920 1520 920 600 480 360 240 200 160 120 80 60 40 32 24 20 16 12 8 4 2
2220 1670 1170 920 550 350 300 225 150 125 100 75 50 37,5 25 20 15 12,5 10 7,5 5 2,5 1,25
880 660 460 360 210 130 120 90 60 50 40 30 20 15 10 8 6 5 4 3 2 1 0,5
430 320 220 170 100 60 55 45 30 25 20 15 10 7,5 5 4 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0,25
130 90 70 40 20 18 16 12 10 8 6 4 3 2 1,6 1,2 1 0,8 0,6 0,4 0,2 0,1
60 40 30 20 10 9 8 6 5 4 3 2 1,5 1 0,8 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0,05
30 25 20 10 5 4,5 4 3 3 2 1,5 1 0,75 0,5 0,4 0,3 0,25 0,2 0,15 0,1 0,05 0,25
Keterangan : 1. Kejuaraan perorangan Olympics Games mendapatkan point ranking seperti Kejuaraan Dunia, juara III mendapat point ranking 9200, juara IV mendapat point ranking 8400. 2. Kejuaraan perorangan Asia Games mendapatkan point ranking seperti kejuaraan Grand Prix Gold 3. Kejuaraan perorangan Eropa Games mendapatkan point ranking seperti kejuaraan Grand Prix Gold 4. Kejuaraan perorangan Ocean Games mendapatkan point ranking seperti kejuaraan Grand Prix. 5. Kejuaraan perorangan Pan American Games mendapatkan poit ranking seperti kejuaraan Grand Prix 6. Kejuaraan perorangan Afrika Games mendapatkan point ranking seperti kejuaraan International Series.
8.2. Tabel Sistem Ranking BWF Junior Tipe
Kejuaraan Taruna Dunia
Juara I
Juara II
3–4
5-8
9 - 16
17-32
33-64
65-128
129-256
257-512
513-1024
12000
10200
8400
6600
4800
3000
1200
600
240
120
60
9200
7800
6420
5040
3600
2220
880
430
-
-
-
7000
5950
4900
3850
2720
1670
660
320
130
60
30
5000
4250
3500
2750
1920
1170
460
220
90
40
25
4000
3400
2800
2200
1520
920
360
170
70
30
20
2500
2130
1750
1370
920
550
210
100
40
20
10
1700
1420
1170
920
600
350
130
60
20
10
5
Taruna Asia Taruna Eropa dan Upgraded Asia Int. Upgraded Asia dan Taruna Eropa Taruna Asia dan Eropa Int. Antar Benua Ocean ,Pan Am dan Afrika Taruna Ocean, Pan Am dan Afrika
8.3. Tabel Sistem Ranking PBSI (Dewasa-Usia Dini) Tipe
Y
BWF Tournament Olympic Games World Champs
Poin Ranking Pemenang 12000
BWF Dewasa
PBSI Dewasa
PBSI Taruna (U-19)
Olympiade Kejuaraan Dunia
Indonesia Open Korea Open Denmark Open All England China Open Malaysia Open Singapura Open India Open China Masters Japan Open French Open Hongkong Open
X
BWF Super Series Master Finals Premier Super Series
W
Super Series
9200
V
Grand Prix Gold
7000
Macau Open Germany Open
Asian Games
U
Grand Prix
5000
Thailand Open New Zealand Open
SEA Games
T
International Challenge
4000
Vietnam Challenge Indonesia Challenge
Kejurnas Indonesia Kej. PON
Kej. Taruna Dunia
S
International Series
2500
Singapore Series Malaysia Series
Kej. Dewasa Sirkuit Nasional
Kej. Taruna Asia
R
Future Series
1700
11000
PBSI Remaja (U-17)
Taruna Eropa dan Upgrade Asia Int.
Q
1200
Kej. Dewasa Multi Provinsi Kej Dewasa Swasta Tingkat Nasional Kej, Dewasa Antar Pusdiklat
P
900
Kej. Dewasa Provinsi
Upgrade Asia dan Eropa Int. Kej. Taruna Nasional Asia dan Eropa Int. Kej. Taruna Sirkuit Nasional
Kej. Remaja Asia
PBSI Pemula (U-15)
PBSI Anak-Anak (U-13)
PBSI Usia Dini (U-11)
8.3. Tabel Sistem Ranking PBSI (Dewasa-Usia Dini) Antar benua Ocean, Pan Am dan Afrika Kej. Taruna MultiProvinsi O
Kej. Asia Internasional Besar
600 Kej. Taruna Swasta Tingkat Nasional Kej. Taruna Antar Pusdiklat
N
500
M
400
L
300
K
200
Kej. Remaja Internasional Kecil Kej. Remaja Sirkuit Nasional Kej. Dewasa Multi-Kab./Kota
Kej. Dewasa Kab./Kota
Kej. Taruna Provinsi
Kej. Taruna MultiKab./Kota
Kej. Taruna Kab./Kota
Kej. Pemula Asia Kej. Pemula Internasional Besar
Kej. Remaja MultiProvinsi Kej. Remaja Swasta Tingkat Nasional Kej. Remaja Antar Pusdiklat Kej. Remaja Provinsi
Kej. Pemula Internasional Kecil Kej. Pemula Sirkuit Nasional
Kej. Pemula MultiProvinsi Kej. Pemula Swasta Tingkat Nasional Kej. Pemula Provinsi
J
150
Kej. Remaja MultiKab./Kota
I
100
Kej. Remaja Kab./Kota
H
80
Kej. Pemula MultiKab./Kota
G
60
Kej. Pemula Kab./Kota
F
50
E
40
Kej. Anak-anak Sirkuit Nasional Kej. Anak-anak Multi Provinsi Kej. Anak-anak Swasta Tingkat Nasional Kej. Anak-anak Provinsi Kej. Anak-anak Multi Kab./Kota Kej. Anak-anak Kab./Kota
Kej. Usia Dini Swasta Tingkat Nasional
Kej. Usia Dini Multi Kab./Kota
8.3. Tabel Sistem Ranking PBSI (Dewasa-Usia Dini) D
30
C
20
B
10
A
5 Total Kejuaraan yang dihitung:
Kej. Usia Dini Kab./Kota
10 terbaik
10 terbaik
8 terbaik
6 terbaik
6 terbaik
4 terbaik
Keterangan: 1. Kejuaraan Remaja Internasional Besar antara lain : 2. Kejuaraan Remaja Internasional Kecil antara lain :
Belum ditentukan Cheers Junior U-17 (Singapura) Kejuaraan Asean dibawah 17 Tahun (Asean) 3. Kejuaraan Pemula Internasional Besar antara lain : Belum ditentukan 4. Kejuaraan Pemula Internasional Kecil antara lain : Cheers Junior U-15 International (Singapura) 5. Kejuaraan Internasional yang baru, akan mendapatkan poin ranking setelah disahkan oleh Kabid. Turnamen dan Perwasitan PB PBSI.
2 terbaik
8.4. Tabel Sistem Ranking PBSI (Veteran)
Tipe
Y
BWF Tournament Olympic Games World Champs
Poin Ranking Pemenang 12000
BWF Dewasa
PBSI Dewasa
PBSI Veteran 35 +
PBSI Veteran 40 +
PBSI Veteran 45 +
PBSI Veteran 50 +
Olympiade Kejuaraan Dunia Indonesia Open Korea Open Denmark Open All England China Open Malaysia Open Singapura Open India Open China Masters Japan Open French Open Hongkong Open
X
BWF Super Series Master Finals Premier Super Series
11000
W
Super Series
9200
V
Grand Prix Gold
7000
Macau Open Germany Open
U
Grand Prix
5000
Thailand Open New Zealand Open
SEA Games
T
International Challenge
4000
Vietnam Challenge Indonesia Challenge
Kejurnas Indonesia Kej. PON
S
International Series
2500
Singapore Series Malaysia Series
Kej. Sirkuit Nasional
R
Future Series
1700
Asian Games
Kej. Multi-Provinsi Q
1200
P
900
O
600
N
500
M
400
Kej. Multi-Kab./Kota
L
300
Kej. Kab./Kota
Kej. Swasta Tingkat Nasional Kej. Provinsi Kej. Swasta Tingkat Nasional Kej. Swasta Tingkat Nasional Kej. Swasta Tingkat Nasional
Kej. Multi-Kab./Kota
Kej. Swasta Tingkat Nasional
PBSI Veteran 55 +
K
200
J
150
I
100
H
80
G
60
F
50
E
40
D
30
C
20
B
10
A
Kej. Kab./Kota
Kej. Swasta Tingkat Nasional
Kej. MultiKab./Kota Kej. Kab./Kota
Kej. MultiKab./Kota Kej. Kab./Kota
Kej. MultiKab./Kota Kej. Kab./Kota
Kej. MultiKab./Kota Kej. Kab./Kota
5 Total Kejuaraan yang dihitung:
10 terbaik
10 terbaik
2 terbaik
2 terbaik
2 terbaik
2 terbaik
2 terbaik
8.5. Tabel Poin Pemenang di Sistem Pertandingan Multi-Level Kelompok Umur Dewasa (umur bebas) Taruna (umur di bawah 19 tahun) Remaja (umur di bawah 17 tahun) Pemula (umur di bawah 15 tahun) Anak-anak (umur di bawah 13 tahun) Usia Dini (umur di bawah 11 tahun)
Veteran 35 th ke atas Veteran 40 th ke atas Veteran 45 th ke atas Veteran 50 th ke atas Veteran 55 th ke atas
Kelompok Kemampuan
Kejuaraan Utama
Madya
Dasar
Multi-Kab./Kota
400
200
100
Kab./Kota
300
150
80
Multi-Kab./Kota
300
150
80
Kab./Kota
200
100
70
Multi-Kab./Kota
150
80
60
Kab./Kota
100
60
50
Multi-Kab./Kota
80
50
40
Kab./Kota
60
40
30
Multi-Kab./Kota
50
30
20
Kab./Kota
40
20
10
Multi-Kab./Kota
40
20
10
Kab./Kota
30
10
5
Multi-Kab./Kota
300
150
100
Kab./Kota
200
100
80
Multi-Kab./Kota
200
100
80
Kab./Kota
150
80
60
Multi-Kab./Kota
150
80
60
Kab./Kota
100
60
40
Multi-Kab./Kota
100
60
40
Kab./Kota
80
40
30
Multi-Kab./Kota
80
40
30
Kab./Kota
60
30
20