SISTEM PENGAMANAN RUMAH BERBASISKAN ANDROID ADLIZIL HAZMI, HERLINA HALIM, RYNALDI ZUL HAZMI, BAYU KANIGORO Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Computer Science, Universitas Bina Nusantara Jl. KH. Syahdan No 9, Jakarta Barat
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan aplikasi Android untuk pengamanan rumah yang dapat melakukan monitoring dan pengendalian peralatan listrik yaitu menghidupkan/mematikan arus peralatan listrik di rumah yang dilengkapi dengan sistem keamanan rumah. Sistem ini diintegrasikan di setiap pintu dan jendela di rumah untuk mengantisipasi dan menghindari pencurian di rumah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis yang menggunakan data-data yang diperlukan melalui kuesioner, studi pustaka, dan perancangan sistem menggunakan metode Waterfall sedangkan perancangan system flow menggunakan Unified Modeling Language (UML). Dari hasil evaluasi melalui kuesioner mengenai aplikasi ini, pengguna sistem ini terbantu dalam mengendalikan peralatan listrik di rumah dengan mudah meskipun berada di luar rumah dan pengguna juga dapat memantau kondisi keamanan rumah ketika rumah ditinggalkan kosong menggunakan smartphone Android melalui internet.
Kata Kunci: Android, Pengamanan, Rumah
ABSTRACT This research aims to develop Android applications for security systems that can house monitoring and control of electrical appliances to turn on/off the electric current homes equipped with a home security system. This system is installed integrated in every door and window in the home to anticipate and avoid theft in the house. The method used is a method of analysis that uses the data required by the questionnaire, literature, and the system design using the Waterfall method while the system design flow using the Unified Modeling Language (UML). From the results of the evaluation through questionnaires concerning this application, the user of this system be greatly helped in controlling the electrical appliances at home with ease despite being outside the house and the user can also monitor the condition of the house when the house is being left empty by the Android smartphone via the internet.
Keywords: Android , Security, Theft
PENDAHULUAN Saat ingin menghidupkan peralatan listrik yang berada di rumah biasanya memerlukan suatu aksi. Dalam penggunaan sakelar contohnya, membutuhkan sebuah aksi untuk menuju ke tempat sakelar itu untuk menyalakan sakelarnya, hal ini membutuhkan waktu dan tenaga tersendiri. Ini mungkin mudah bagi orang dalam kondisi normal, tetapi bagi orang yang memiliki keterbatasan fisik, sakit, atau halangan kesehatan lainnya hal ini merupakan sesuatu yang sulit untuk dilakukan. Berdasarkan analisa kebutuhan pengguna yang didapatkan dari cara membagikan kuesioner, sebanyak 54% atau 54 orang mengatakan pengendalian listrik di rumah mereka “Sulit”. Menurut para responden, bila mereka harus ke tempat di mana lampu atau peralatan listrik dinyalakan, itu tidak praktis dalam kondisi tertentu, seperti saat sedang terburu-buru saat ingin mematikan atau menghidupkan peralatan listrik, atau dalam keadaan sakit, ketika sendirian di rumah. Permasalahan berikutnya, dari hasil kuesioner menunjukan 58% atau 58 orang dari 100 orang memilih “Sering” memiliki keinginan untuk menyalakan atau mematikan peralatan listrik ketika berada di luar rumah dalam waktu yang lama. Bukan hanya masalah menghidupkan atau mematikan saja, berdasarkan kuesioner pula sebanyak 51% atau sebanyak 51 orang dari 100 orang sering lupa untuk mematikan peralatan listrik ketika di luar rumah. Untuk satu atau dua kali memang bukan suatu masalah besar, namun secara teknis bila hal itu terlalu sering terjadi dapat menyebabkan peralatan listrik itu rusak, selain itu dapat menimbulkan Mini Circuit Breaker (MCB) tidak berfungsi dengan baik sehingga dapat menimbulkan panas yang bila tidak segera dikendalikan dapat menyebabkan korsleting hingga kebakaran. Selain itu, membiarkan peralatan listrik yang tidak digunakan dalam keadaan menyala merupakan pemborosan listrik.
Berdasarkan data
dari
Dinas Pemadam
Kebakaran dan
Penanggulangan Bencana (Damkar-PB) DKI Jakarta, jumlah kebakaran pada tahun 2013 telah mencapai 739 kasus. Kejadian itu menimbulkan 36 korban jiwa meninggal dunia dan 54 korban lukaluka. Kepala Seksi Pengendalian dan Operasional Damkar PB DKI Jakarta, Heru Agus M mengatakan “Kebakaran paling banyak disebabkan korsleting listrik. Sebab, masyarakat kurang menjaga keamanan jaringan listrik di rumahnya dan tidak mengikuti petunjuk umum instalasi listrik. Pengerjaan perbaikan itu juga terkadang tidak dilakukan oleh petugas yang memiliki sertifikasi dalam penanganan kelistrikan. Lebih dari itu, warga yang telah memiliki rumah dengan usia di atas sepuluh tahun jarang memeriksa kondisi jaringan listriknya” (Aziza k. S., 2013). Maka dari itu dengan melihat kondisi tersebut dibutuhkan suatu pengembangan sistem untuk dapat menghidupkan/mematikan peralatan listrik dalam keadaan apapun dan di mana pun dengan mudah dan aman, selain pengendalian listrik dibutuhkan pula sistem keamanan rumah yang efisien dan terjangkau secara ekonomis yang dapat melindungi rumah dari pencurian. Melalui kuesioner terlihat juga bahwa 78% atau 78 orang dari 100 orang adalah pengguna Android, dan 72% atau 72 orang dari seratus orang menginginkan sistem aplikasi yang dapat membantu mereka itu berbasiskan Android. Menurut Safaat (2011:1-2) Android sendiri merupakan sebuah sistem operasi pada smartphone berbasis Linux yang mencakup sistem operasi dan bersifat open source. Sedangkan, pertimbangan mengapa internet menjadi platform telekomunikasi yang tepat dalam sistem ini, karena selain internet merupakan jaringan komunikasi tanpa hambatan jarak, zaman sekarang masyarakat luas sudah tidak
merasa asing ketika mendengar istilah internet. Diperkirakan 32,77% dari jumlah penduduk dunia telah menggunakan internet, hal itu dikutip dari data World Bank pada tanggal 18 Januari 2013, dan hal itu secara nasional jumlah pengguna internet di Indonesia bertambah sebanyak 58% menjadi 55 juta orang dibandingkan dengan tahun lalu. Ini membuat Indonesia berada di peringkat ke-3 dalam daftar pertambahan pengguna internet tertinggi selalu bertambah persentase nya tiap tahun, itu secara internasional sedangkan dunia (Palo, 2014). Setidaknya dari sekian banyak orang para pengguna internet di Indonesia memasang modem internet sendiri di rumahnya. Fasilitas modem itulah yang akan menjadi salah satu perangkat sebagai pemancar internet yang menjadi jaringan telekomunikasi untuk menjalankan sistem pengamanan rumah melalui sistem operasi Android. Jadi, rumusan masalah yang di dapat adalah masyarakat membutuhkan suatu sistem yang dapat membantu untuk melakukan monitoring dan pengendalian dalam menghidupkan/mematikan peralatan listrik di rumah dengan cara menyalakan atau mematikan arus listrik peralatan tersebut yang dilengkapi dengan sistem keamanan di rumah. Tujuan dari pembuatan sistem ini adalah sebagai penelitian yang dapat membantu pekerjaan masyarakat. Sistem tersebut dapat dipantau secara efisien dan efektif di manapun dan kapanpun berbasiskan Android, dan manfaat yang didapat adalah membantu meringankan ingatan jangka pendek mengenai status peralatan listrik yang ada, membantu dalam penjagaan keamanan hanya dengan smartphone Android, dan pengguna dapat monitoring dan mengendalikan peralatan listrik di rumah secara real time melalui Android. Real time yang dimaksud adalah dapat langsung terlihat kegiatan apa yang dilakukan pada peralatan listrik dan status peralatan listrik setelah terjadinya kegiatan tersebut, menghindari dan memperkecil kemungkinan terjadi bencana yang tidak diinginkan, dan mengantisipasi dan menghindari dari kejadian pencurian yang berlangsung di rumah.
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan untuk pembuatan dan pengembangan sistem aplikasi ini antara lain: 1.
Metode Analisis Dalam menjalankan metode ini, dilakukan beberapa analisis, antara lain: a.
Analisis pengguna melalui kuesioner Analisis terhadap kuesioner ini dilakukan pada tanggal 3 Oktober - 11 September 2014 kepada 100 responden dengan latar belakang dan umur yang berbeda-beda seperti mahasiswa yang tinggal di rumah, ibu rumah tangga, karyawan perkantoran dengan umur sekitar 18 - 68 tahun. Tujuan dari perbedaan ini agar data yang didapat merupakan data dari masyarakat secara umum bukan dari kalangan tertentu. Cara analisa untuk kuesioner ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Hasil dari analisis kuesioner tahap pertama dibuat presentase jawaban pengguna sehingga dapat mengetahui keinginan dan kebutuhan dari pengguna.
b.Wawancara Selain membagikan kuesioner, beberapa pertanyaan langsung tetap diberikan kepada responden untuk menanyakan alasan dari beberapa jawaban responden dari pertanyaan kuesioner, dan hal lain seperti apa keinginan responden terhadap sistem yang lebih detail yang tidak responden tuliskan dalam pengisian kuesioner. c. Studi pustaka Dalam tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah mencari sumber yang bersesuaian, melalui buku-buku, jurnal, media internet, dan berbagai sumber untuk mendukung dalam pembuatan sistem yang optimal. Tujuannya agar analisis masalah dan sistem dapat lebih jelas. d.Analisis Kebutuhan Setelah hasil analisis kuesioner, wawancara dan studi pustaka terkumpul. Tahap selanjutnya melakukan analisis kebutuhan dari perangkat keras yaitu harga, kualitas perangkat keras, bahasa pemrograman dan perangkat lunak yang diperlukan.
2.
Metode Perancangan Pada tahap metode perancangan dilakukan dengan menggunakan metode waterfall. Alasan metode tersebut dianggap tepat dalam perancangan sistem ini karena dengan menggunakan metode waterfall, sistem yang dihasilkan akan baik dan teratur dikarenakan pelaksanaannya secara bertahap dan pengembangan sistem sangat terorganisir. Menurut Pressman (2010:39) metode waterfall ini memiliki tahapan, antara lain: 1.Communication (Komunikasi) Sebelum melakukan pekerjaan yang bersifat teknis, tahap komunikasi merupakan tahap awal yang dilakukan untuk mengetahui kebutuhan dan permasalahan yang menjadi latar belakang dalam pengembangan sistem. Tahap komunikasi dilakukan dengan cara melakukan hubungan langsung kepada masyarakat sebagai calon pengguna dalam bentuk memberikan kuesioner dan wawancara langsung. Hasil kuesioner dan wawancara tersebut akan menjadi tolak ukur dalam tahap selanjutnya yaitu perencanaan sistem. 2.
Planning (Perencanaan) Pada tahap perancanaan adalah pembagian tugas-tugas teknis yang akan dilakukan, lalu penjadwalan beserta deadline tiap tugas yang telah dibagikan seperti, survei perlengkapan yang dibutuhkan dengan melihat kualitas dan harga yang tidak terlalu mahal dan terakhir mengumpulkan hal-hal apa saja yang dibutuhkan untuk tahap selanjutnya, menentukan metode perancangan dan mengumpulkan buku referensi yang dibutuhkan sebagai petunjuk pengerjaan.
3.Modelling (Perancangan) Pada tahap ini yang dilakukan adalah membuat perancangan sistem yang menggunakan metode UML untuk menggambarkan jalannya proses sistem. Pada tahap ini juga mulai merancang fitur-fitur dari aplikasi Android hingga membuat perancangan layar aplikasi
Android dengan menggunakan desain interface mobile dan 10 aturan design interface mobile. Pada tahap ini sistem sudah mulai terlihat secara kasar dari fitur aplikasi termasuk fungsinya dan tampilan aplikasi. 4.
Construction (Pemrograman dan testing) Pada tahap ini mulai tahap pengerjaan secara teknis, yaitu tahap pemrograman, baik pada Android, Raspberry Pi, web server, database dan desain sistem. Setelah keseluruhan program dan desain selesai, langsung masuk tahap testing program. Bagian yang diperhatikan dalam tahap testing adalah semua fitur pada aplikasi Android dapat berjalan. Tujuan dari testing, agar dapat langsung terlihat apabila ada kesalahan dan langsung diperbaiki sehingga sistem dapat berfungsi dengan semestinya.
5.Deployment (Pengaplikasian oleh pengguna dan evaluasi) Sistem secara keseluruhan sudah selesai dan siap digunakan. Untuk mengetahui sistem yang telah dibuat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat atau tidak, dilakukanlah pembagian form evaluasi kepada masyarakat dengan profesi dan umur yang bervariasi sambil mencoba aplikasi ini. Jika sistem belum sesuai dengan harapan pengguna, maka akan terlihat bagian dari sistem yang belum sesuai dan langsung dapat dicari jalan keluar agar sesuai kebutuhan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Aplikasi Sejenis dan Jurnal Banyak aplikasi yang sudah mencoba untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat seperti mengendalikan peralatan listrik dan memantau keamanan rumah secara mobile menggunakan smartphone Andoid, seperti Smart Home Plug Switch (Edimax SP1101W). Edimax SP1101W adalah aplikasi sistem pengendalian peralatan listrik yang terhubung dengan colokan listrik di rumah dengan smartphone sebagai alat pengendalinya via WiFi. Produk ini memberikan pengontrolan yang mudah, pengguna hanya diminta untuk beralih dari colokan listrik biasa dan menggantinya dengan Edimax SP-1101W, kemudian pengguna sudah dapat menghidupkan/mematikan jaringan operasi listrik melalui smartphone (switch, 2014). Namun kelemahan yang ada, aplikasi ini hanya membantu pengguna mengendalikan peralatan lsitrik yang terhubung dengan colokan listrik saja, selain itu seperti lampu pengguna tidak dapat mengendalikan menggunakan samrphone mereka. Aplikasi lain seperti WeMo application yang diproduksi oleh perusahaan Belkin, aplikasi ini merupakan aplikasi smart home sebagai pengendali peralatan listrik di rumah dari jarak jauh menggunakan mobile melalui jaringan internet. Sistem ini dapat mengendalikan alat masak dapur, lampu di rumah, mengendalikan AC, monitoring keamanan rumah melalui CCTV hanya dengan menggunakan smartphone pengguna. Bila pengguna ingin menggunakan sistem aplikasi ini, pengguna dapat membeli produk dari WeMo. Namun kelemahan dari aplikasi ini, ketika pengguna ingin mengendalikan 5 colokan listrik di rumahnya dari jarak jauh dengan menggunakan sistem aplikasi WeMo, pengguna harus membeli 5 perangkat dari produk WeMo yang akan dipasangkan ke colokan listrik di rumahnya sehingga lebih mahal dalam pemakaian (Belkin, 2014).
Selain dari produk aplikasi sejenis, banyak jurnal yang membahas mengenai sistem pengamanan dalam mengendalikan peralatan listrik di rumah menggunakan smartphone Android. Berikut berdasarkan jurnal internasional, sistem smart home research ini tidak hanya dapat mengendalikan peralatan listrik saja tapi mengendalikan hingga alat-alat yang digunakan sehari-hari seperti sofa, tempat tidur dan sebagainya menggunakan Android sebagai pengendalinya. Tujuannya untuk memberikan kenyamanan kepada pengguna yang ada di dalam rumah (Li Jiang D.-Y. L., 2004). Tapi kelemahan dari sistem ini yaitu, masih menggunakan radio frequency dalam pengendaliannya sehingga keterbatasan jarak dalam mengakses jaringan sistem ini dan pengendalian yang terlalu berlebihan seperti pengendalian terhadap tempat tidur tidak terlalu dibutuhkan sesuai kebutuhan dan keinginan masyarakat. Sedangkan berdasarkan penjelasan sistem pengendalian listrik di dalam jurnal nasional, sistem smart home ini sistem yang dapat mengendalikan peralatan-peralatan listrik yang berada di rumah berbasiskan web tetapi dapat di kontrol melalui Android. Sistem ini menggunakan mikrokontroller ATMEGA 8535 untuk melakukan pengontrolan peralatan listrik yang ada, selain itu juga menggunakan webcam untuk mengontrol gerakan yang terjadi seperti pencuri, selain itu juga menggunakan database untuk menyimpan status listrik (Farid Arifiyanto, 2012). Kelemahan, sistem tidak mendukung pengguna untuk dapat mengendalikan peralatan listriknya menggunakan sakelar atau pengendalian secara manual, sedangkan masyarakat ingin tetap mengendalikan peralatan lsitriknya secara manual, untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan pada smartphone mereka. Dari masalah-masalah yang ada dan demi tercapainya keinginan masyarakat, maka dibangun sistem aplikasi yang dinamakan HelpMe application. HelpMe application merupakan aplikasi yang dapat mengendalikan sistem pengamanan rumah berbasiskan Android yang menggunakan jaringan internet sebagai jaringan telekomunikasi yang dapat melakukan monitoring dan pengendalian dalam menghidupkan/mematikan peralatan listrik di rumah dengan cara mematikan arus listrik pada peralatan listrik tersebut serta dilengkapi sistem pengamanan rumah yang dapat dipantau di manapun, kapanpun dan dalam kondisi apapun namun dengan harga yang relatif lebih murah dibanding aplikasi lainnya.
Proses Sistem
Gambar 1. Proses Sistem
HelpMe application ini memiliki kemampuan dapat berkomunikasi dengan sistem prototype melalui jalur internet yaitu menggunakan PHP dan JSON. Pada gambar 1 dapat dilihat PHP digunakan untuk komunikasi dari aplikasi Android ke sistem prototype. JSON digunakan untuk komunikasi dari sistem prototype ke aplikasi Android dengan dibantu PHP. Di dalam perangkat Raspberry Pi, terdapat Web server yang berguna sebagai perantara sistem melalui jalur internet agar dapat diakses dan digunakan, serta terdapat database . Database
digunakan untuk penyimpan data aplikasi, salah
satunya data mengenai status pin GPIO. Code pada GPIO Server yaitu code yang merubah atau membaca status atau nilai dari pin GPIO dan database . General Purpose Input Output (GPIO) berguna sebagai antarmuka antara relay board dan peralatan lain. Dalam sistem prototype, selain perangkat Raspberry Pi terdapat pula relay board yang berguna menerima instruksi dan menghubungkan antara peralatan listrik dengan perangkat Raspberry Pi, tujuannya agar dapat mengendalikan lampu dan colokan listrik. Sensor listrik dan sensor keamanan yang digunakan hanya menghubungkan output 3,3 VDC dari perangkat Raspberry Pi dengan GPIO agar dapat merubah nilai pin GPIO yang disediakan menjadi 1, bila tidak terdapat aliran listrik bertegangan 3,3VDC di pin GPIO maka kondisi nilainya adalah 0, yang berarti terjadi kemalingan untuk sensor keamanan, dan berarti terjadi listrik padam untuk sensor listrik.
Sistem Keamanan
Gambar 2. Sistem Keamanan
Gambar 2. di atas merupakan contoh rangkaian pengamanan rumah yang diasumsikan disetiap pintu dan jendela rumah menggunakan slot kunci yang sejenis seperti gambar di atas. Ketika slot kunci pintu atau jendela terkunci, pin 3,3 VDC sebagai sumber arus listrik akan mengalirkan arus ke pin GPIO 23 sebagai receiver sehingga status yang muncul di database bernilai 1 atau terkunci sedangkan apabila hubungan arus tersebut putus karena slot kunci terbuka, status di database bernilai 0 atau tidak terkunci. Gambar di atas hanya ada 1 slot sebagai contoh, pada implementasinya, rangkaian pengamanan rumah akan dibuat paralel ke banyak pintu atau jendela rumah yang tetap terhubung pada pin 3,3 VDC dan pin 23. Sistem pengamanan ini dapat dihidupkan atau dimatikan melalui aplikasi Android.
Sistematika Jaringan
Gambar 3. Sistematika Jaringan
Gambar 3. merupakan kondisi di dalam sistem prototype yang terbentuk, terdapat modem, router, dan perangkat Raspberry Pi. Di dalam sistem prototype dibutuhkan beberapa teknologi router yaitu port forwarding dan DMZ yang pada umumnya sudah terdapat di dalam router pasaran. Di dalam router, yang harus dilakukan adalah membuat ip static dalam Raspberry Pi dan install apache web server, vsftpd (FTP), phpmyadmin, dan MySql. Di dalam router diperlukan penyesuaian port forwarding yang ditunjuk ke ip static Raspberry Pi dengan membuat masing-masing layanan yang diperlukan Raspberry Pi dan pengembang dengan membuat external port. Di dalam router juga harus perlu penyesuaian DMZ. DMZ itu sendiri merupakan jalur akses langsung tanpa melewati firewall router. DMZ menunjuk ip static Raspberry Pi, sehingga pengguna dapat mengakses dari jaringan internet secara bebas ke Raspberry Pi.
Evaluasi Aplikasi Pembanding
Tabel 1. Evaluasi aplikasi pembanding Faktor pembanding
WeMo (Belkin)
Smart Home Plug Switch (Edimax
HelpMe Application
SP1101W) Harga
Mahal
Mahal
Murah
Efisiensi
Kurang Efisien
Kurang Efisien
Efisien
Internet
Wifi (terbatas)
Internet
Semua alat elektonik
Colokan listrik
Penggunaan
Sulit
Mudah
Keamanan
Dapat dikontrol
rumah
menggunakan CCTV
Jangkauan jarak Yang dapat dikendalikan
Tidak dapat dipantau
Lampu, colokan listrik, pengamanan rumah Mudah Dapat dipantau (Alert alarm dan notifikasi)
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi pada penelitian sistem pengamanan rumah berbasiskan Android ini, dapat disimpulkan: 1.
Sistem pengamanan rumah terbukti dapat untuk melakukan monitoring dan pengendalian dalam menghidupkan/mematikan peralatan listrik di rumah dengan cara menyalakan atau mematikan arus listrik peralatan.
2.
Sistem pengamanan rumah terbukti dapat membantu menjaga keamanan rumah dengan membuat sistem notifikasi atau alert menggunakan fungsi dari pin GPIO sebagai indikator keamanan yang dipasang disetiap slot kunci pintu dan jendela rumah untuk mendeteksi ketika adanya usaha pencurian.
3.
Sistem pengamanan rumah dapat dipantau secara efisien dan efektif di manapun dan kapanpun karena berbasiskan Android melalui jaringan internet.
REFERENSI
Aziza, k. S. (2013, September 16). Retrieved Juni 14, 2014, from Kompas: http://kompas.com/ H, Nazarudin Safaat. 2011. Pemrograman aplikasi mobile smartphone dan tablet pc berbasis android. Bandung : Informatika Bandung, 2011. 978-602-8758-23-9. Palo, A. (2014, Januari 20). Retrieved Juni 14, 2014, from Tempo: http://tempo.co/ Pressman, R. S. (2005). Software engineering: a practitioner's approach (6th ed). Boston: McGraw-Hill. Belkin. (2014, November 4). Retrieved Novermber 4, 2014, from Belkin Business: http://www.belkin.com/us/Products/home-automation/c/wemo-homeautomation/ switch, S. H. (2014, November 4). Retrieved November 4, 2014, from Dimensi data: dimensidata.com/smart-home-plug-switch-edimax-sp1101w-gadget-kendalijarak-jauh/ Li Jiang, D.-Y. L. (2004). Smart Home research. International of teknologi. Farid Arifiyanto, W. A. (2012). Perancangan Prototype Web-Based Online Smart
RIWAYAT HIDUP A. Identitas Diri 1
Nama Lengkap (dengan gelar)
: Adlizil Hazmi
2
Jenis Kelamin
: Laki-laki
3
Program Studi
: Teknik Informatika
4
NIM
: 1501208380
5
Tempat dan Tanggal Lahir
: Jakarta, 11 Desember 1992
6
E-mail
:
[email protected]
7
Nomor Telepon / HP
: 085797000425
B. Riwayat Pendidikan SD Nama Instansi
SMP
SD Al-Azhar 03
SMP Al-Azhar 05
-
-
Jurusan Tahun Masuk - Lulus
1999 - 2005
2005 - 2008
SMA SMAN 4 IPA 2008 - 2011
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) No
Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
1
Studium Generale
Starbucks Chapter
BINUS
2
Stadium Generale
IBM Chapter
BINUS
3
Healthy lifestyle, Healthy Me
Drug Addiction and Abuse
BINUS
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir No
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun
1
PASKIBRAKA
Pemda DKI Jakarta
2009
2
Aplikasi Hackaton Windows 8
Microsoft
2013
A. Identitas Diri 1
Nama Lengkap (dengan gelar)
: Herlina Halim
2
Jenis Kelamin
: Perempuan
3
Program Studi
: Teknik Informatika
4
NIM
: 1501206904
5
Tempat dan Tanggal Lahir
: Klaten, 15 November 2014
6
E-mail
:
[email protected]
7
Nomor Telepon / HP
: 085711091996
B. Riwayat Pendidikan
Nama Instansi
SD
SMP
SMA
SD Tarsisius II
SMPN 111 Jakarta
SMAN 78 Jakarta
-
-
IPA
1999-2005
2005-2008
2008-2011
Jurusan Tahun Masuk - Lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) Nama Pertemuan
No
Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah/Seminar 1
Seminar Hackaton
2
Mengikuti acara ACM/ICPC
Waktu dan Tempat
Seminar Acara Hackaton Windows 8
2013 2013
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir No 1
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun
Aplikasi Hackaton Windows
Microsoft
2013
8
A. Identitas Diri 1
Nama Lengkap (dengan gelar)
: Rynaldi Zul Hazmi
2
Jenis Kelamin
: Laki-laki
3
Program Studi
: Teknik Informatika
4
NIM
: 1501168944
5
Tempat dan Tanggal Lahir
: Jakarta, 07 Desember 1993
6
E-mail
:
[email protected]
7
Nomor Telepon / HP
: 081513764616
B. Riwayat Pendidikan
Nama Instansi
SD
SMP
SMA
SD Muhammadiyah 05
SMPN 19 Jakarta
SMAN 32 Jakarta
-
-
IPA
1999-2005
2005-2008
2008-2011
Jurusan Tahun Masuk - Lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) No
Nama Pertemuan
Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah/Seminar
Waktu dan Tempat
1
Seminar narkoba
Healty care
BINUS university
2
Seminar microsoft
Cloud computing
BINUS university
3
Seminar IBM
Machine bussiness
BINUS university
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir No
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun