SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT PADA SAPI DENGAN METODE FORWARD CHAINING Indra Setiawan Teknik Informatika STMIK ATMA LUHUR PANGKALPINANG Jl. Jendral Sudirman. Selindung Lama Pangkalpinang Kepulauan Babel email:
[email protected]
Abstraction Expert system for diagnosing the disease in cows is an expert system that is designed so that it can perform reasoning like an expert. However, it should be noted that the expert system is not to replace the function of an expert in this case a veterinarian or animal expert, but it is only intended as a tool for this, since the system only consultative experts and not as an expert who can diagnose a disease with his thoughts. The making of this expert system using PHP programming and MySQL as the database. Statistical methods used were forward chaining, the inference process that initiates a search of the premises or the input data in the form of symptoms toward conclusion conclusion on the types of diseases as well as the solution.
Keywords: Application of expert systems, cow disease, forward chaining, PHP and MySQL
1. Pendahuluan Di Indonesia masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan daging dan susu sapi. Untuk mengurangi impor kebutuhan daging dan susu sapi dari negara lain. Peluang beternak sapi masih sangat terbuka lebar. Namun kendalanya terdapat pada penyakit yang menyebabkan hewan menjadi tidak sehat. Dari permasalahan akan dicoba untuk membangun rekayasa perangkat lunak yang dirancang oleh sistem pakar dalam mendiagnosa penyakit pada sapi dengan menggunakan aplikasi web. Tujuan dari penelitian ini membuat aplikasi sistem pakar dalam mendiagnosis 7 penyakit pada sapi Sedangkan manfaatnya, memudahkan orang awam untuk mendapatkan penanganan lebih dini untuk kesehatan ternak sapinya. Tujuan dan Manfaat Membuat aplikasi sistem pakar dalam mendiagnosis 7 penyakit pada sapi Sedangkan manfaatnya,
memudahkan orang awam untuk mendapatkan penanganan lebih dini untuk kesehatan ternak sapinya. Metodelogi Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu : a. Mengumpulkan data-data yang diperlukan : 1) Studi Literatur Pembelajaran dari berbagai macam literatur tentang penyakit sapi, konsep dan teori dasar sistem pakar serta pengembangan program PHP dan My-SQL. 2) Browsing Pengamatan keberbagai website di internet yang menyediakan informasi yang relevan dengan permasalahan dalam pembuatan sistem ini. b. Menganalisa data yang telah dikumpulkan Membuat analisa terhadap data yang sudah diperoleh dari hasil observasi. c. Perancangan dan Desain sistem.
0911500030 Indra Setiawan - STMIK Atma Luhur Pangkalpinang
d. e. f.
Pembuatan Aplikasi. Uji Coba dan Evaluasi. Penyusunan.
Batasan Masalah Agar pembahasan dalam tugas ini lebih terarah maka penulis melakukan pembatasanpembatasan masalah sebagai berikut : a. Data penunjang penyakit yang digunakan hanya pada sapi saja, yaitu 7 penyakit umum yang sering terjadi pada sapi. b. Informasi penyakit sapi didapat dari buku yang dibuat oleh tim penulis AGRIFLO dengan Pembaca ahli yaitu seorang pakar bernama Dr. Ir. Endang Purbowati, MP. c. Interaksi antara sistem dan user menggunakan pertanyaan berupa daftar gejala yang sudah tampak berdasarkan kondisi fisik dan prilaku sapi, dimana user akan diminta untuk memilih gejala pada setiap daftar gejala berdasarkan kondisi sapi tersebut. d. Output yang dihasilkan dari aplikasi ini adalah jenis penyakit sapi dan cara mengobatinya. e. Pengembangan aplikasi ini akan dititik beratkan pada implementasi metode inferensi forward chaining.
2. Landasan Teori Sistem Pakar Secara umum, sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah yang biasa dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu pemasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli. Adapun beberapa definisi sistem pakar, antara lain : a. Menurut Durkin: Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan penyelesaian masalah yang dilakukan oleh seorang pakar. b. Menurut Ignizio: Sistem pakar adalah suatu model dan prosedur yang berkaitan, dalam suatu domain tertentu, yang mana tingkat keahliannya
c.
dapat dibandingkan dengan keahlian seorang pakar. Menurut Giarratano dan Riley: Sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang bisa menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar.
Motor Inferensi Ada 2 cara yang dapat dikerjakan dalam melakukan inferensi, yaitu: a. Forward Chaining. Pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kiri (IF dulu). Dengan kata lain, penalaran dimulai dari fakta terlebih dahulu untuk menguji kebenaran hipotesis. b. Backward Chaining. Pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kanan (THEN dulu). Dengan kata lain, penalaran dimulai dari hipotesis tersebut dicari harus dicari fakta-fakta yang ada dalam basis pengetahuan. PHP (Perl Hypertext Preprocessor) PHP adalah kependekan dari perl hypertext preprocessor yang digunakan sebagai bahasa script server-side dalam pengembangan web yang disisipkan pada dokumen HTML. Sintak PHP mirip dengan bahasa Perl dan C. PHP biasanya sering digunakan bersama web server Appache di beragam sistem operasi. PHP juga men-support ISAPI dan dapat digunakan bersama dengan Microsoft IIS di Windows. Menurut dokumen resmi PHP, PHP singkatan dari Hypertext Preprocesor, yang merupakan bahasa berbentuk script yang ditempatkan di server dan di proses di server. MySQL MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database Management System) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.
0911500030 Indra Setiawan - STMIK Atma Luhur Pangkalpinang
Macromedia Dreamweaver Adobe Dreamweaver adalah aplikasi desain dan pengembangan web yang menyediakan editor WYSIWYG visual (bahasa sehari-hari yang disebut sebagai Design view) dan kode editor dengan fitur standar seperti syntax highlighting, code completion, dan code collapsing serta fitur lebih canggih seperti real-time syntax checking dan code introspection untuk menghasilkan petunjuk kode untuk membantu pengguna dalam menulis kode.
Gambar
Simbol untuk Proses / Langkah
Titik Keputusan
Diagram Alir (Flowchart) Flowchart atau diagram alir merupakan sebuah diagram dengan simbol-simbol grafis yang menyatakan aliran algoritma atau proses yang menampilkan langkah-langkah yang disimbolkan dalam bentuk kotak, beserta urutannya dengan menghubungkan masing masing langkah tersebut menggunakan tanda panah. Diagram ini bisa memberi solusi selangkah demi selangkah untuk penyelesaian masalah yang ada di dalam proses atau algoritma tersebut. Sterneckert (2003) menyarankan untuk membuat model diagram alir yang berbeda sesuai dengan perspektif pemakai (managers, system analysts and clerks) sehingga dikenal ada 4 jenis diagram alir secara umum: a. Diagram Alir Dokumen, menunjukkan kontrol dari sebuah sistem aliran dokumen. b. Diagram Alir Data, menunjukkan kontrol dari sebuah sistem aliran data. c. Diagram Alir Sistem, menunjukkan kontrol dari sebuah sistem aliran secara fisik. d. Diagram Alir Program, menunjukkan kontrol dari sebuah program dalam sebuah sistem.
Masukan / Keluaran Data
Keterangan Menyatakan kegiatan yang akan ditampilkan dalam diagram alir.
Proses atau langkah dimana perlu adanya keputusan atau adanya kondisi tertentu. Dititik ini selalu ada dua keluaran untuk melanjutkan aliran kondisi yang berbeda. Digunakan untuk mewakili data masuk atau data keluar.
Database
Sebagai media penyimpanan.
Terminasi
Menunjukan awal atau akhir sebuah proses.
Garis Alir
Menunjukkan aliran proses atau algoritma.
Gambar simbol Flowchart ERD ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. a. Entiti Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain (Fathansyah, 1999: 30). Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang.
simbol entity b. Atribut Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang
0911500030 Indra Setiawan - STMIK Atma Luhur Pangkalpinang
dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.
c.
Simbol Atribut Hubungan / Relasi Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Relasi dapat digambarkan sebagai berikut :
Relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dalam satu basis data yaitu : 1). Satu ke satu (One to one) Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B.
A
1
1
B
One to One 2). Satu ke banyak (One to many) Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
A
1
M
B
One to Many 3). Banyak ke banyak (Many to many) Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B. A
M
N
B
Many to Many Use Case Diagram Use Case Diagram adalah model yang di gunakan untuk menganalisa fungsi yang di butuhkan pada sistem, dilakukan pada saat awal pembuatan sistem, pada tahap analisis, untuk membantu developer mengerti fungsi yang di butuhkan oleh sistem tanpa
kawatir tentang kebutuhan yang akan implementasikan(George et al 2004: p180).
di
Permodelan Proyek Pemodelan proyek adalah langkah dalam menentukan kegiatan untuk menyelesaikan suatu usaha dalam waktu yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan. Pelaksanaan proyek sendiri mempunyai beberapa cakupan yang disebut dengan project scope. Dibawah ini adalah cakupan umum sebuah proyek a. Sasaran proyek (Project Objective) – Harus menjawab “apa, kapan, dan harga”. b. Deliverables – Output yang diharapkan dari umur hidup proyek. c. Milestone – Suatu peristiwa/event penting dalam proyek yang terjadi pada satu waktu dan mudah dikenali. d. Persyaratan teknis (technical requirements) – Kriteria yang wajib dipenuhi, jika tidak maka output proyek tersebut menjadi tidak berguna. e. Batasan dan pengecualian (limits and exclusions) – Batasan (limits) mencakup layanan, perawatan, dan jaminan. Pengecualian (exclusions) menyatakan apa yang tidak termasuk dalam kontrak. f. Tinjauan ulang (Reviews with customer) – Pemahaman yang seragam atas hasil proyek yang diharapkan. Work Breakdown Structure (WBS) WBS adalah penggambaran menyeluruh dari semua tugas yang diperlukan untuk mencapai penyelesaian proyek secara sukses. Dari gambaran ini kemudian disusun penjadwalan (scheduling), pendelegasian dan penganggaran kerja. Bentuknya yang paling sederhana berupa outline dan pohon diagram. Dibawah ini adalah gambar work breakdown structure (WBS). Diagram Gaant (Ganttchart) Diagram Gantt (sering disebut diagram batang) memungkinkan peserta proyek dan pihak yang berkepentingan (stakeholder) untuk melihat saat awal dan akhir dari tugastugas dan sub-sub tugas. Komponen penyusunnya menggunakan Work Breakdown Structure/WBS (struktur rincian kerja) yang telah dibahas sebelumnya. WBS menggambarkan outline kegiatan, sedangkan diagram Gantt memberikan gambaran kronologis tugas dan
0911500030 Indra Setiawan - STMIK Atma Luhur Pangkalpinang
sub tugas. Diagram Gantt menggambarkan secara sederhana tentang status keseluruhan proyek sekaligus juga menggambarkan status tiap tugas dalam proyek.
f.
Kembung (Bloat) Bloat adalah kondisi terkumpulnya gas secara tidak normal disaluran pencernaan. Diduga penyebabnya adalah pemberian leguminosa yang kadar proteinnya terlalu tinggi.
Penyakit Pada Sapi Mencegah lebih baik dari pada mengobati, slogan itulah yang sebaiknya dihayati oleh peternak. Sebut saja menjaga kebersihan kandang beserta peralatan, memandikan sapi, memisahkan sapi yang sakit dengan yang sehat, melakuan pengobatan pada sapi yang sakit, menjaga lantai kandang selalu kering, memeriksa kesehatan sapi secara teratur, serta melakuakan vaksinasi sesuai petunjuk. Semua wajib dilakukan untuk mengoptimalkan produksi.
g.
Ketosis Ketosis biasanya terjadi pada masa sapi perah dimasa awal laktasi. Penyebab utama ketosis belum dipahami sepenuhnya.
a.
3.
Permodelan Proyek
Wrok Breakdown Structure (WBS) Berikut adalah work breakdown structure dari proyek perancangan aplikasi sistem pakar penyakit pada sapi
Antraks (radang limpa) Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Bila terpapar udara, bakteri tersebut akan membentuk spora yang dapat bertahan hidup hingga puluhan tahun di tanah.
b. Penyakit Kuku dan Mulut Dikenal juga dengan nama PMK Aphthae Epizootica (AE), disebabkan oleh aphthovirus dari family Picornaviridae. Virus ini labil terhadap kondisi asam dan basa serta sensitif terhadap panas. c.
Penyakit Ngorok Penyakit ngorok disebut juga Septicaemia Epizootica (SE) atau shipping fever, disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida serotipe 6B dan 6E. Penularannya dapat melalui pakan dan air minum yang tercemar bakteri.
d. Diare Biasanya diare disebabkan oleh bakteri Escherichia Coli atau Clostridium sp. Masalah pakan dan cuaca yang terlampau dingin. Penyakit ini berimplikasi pada gangguan alat pencernaan. e.
work breakdown structure Milestone Ini adalah milestone pengembangan aplikasi NO
Milestone
Finish
1
Project Charter
2
Pengembangan Aplikasi
3
Inisiasi
12 April 2013
4
Analisa
18 April 2013
5
Implementasi
14 Mei 2013
6
Perancangan Aplikasi
29 April 2013
7
Closing
Pneumonia Radang paru-paru pada sapi disebabkan oleh infeksi virus parainfluenza 3, bovine respiratory syncitial virus, bovine viral diarrhea virus, bakteri Pasteurella, Mycoplasma dan Chlamydia.
0911500030 Indra Setiawan - STMIK Atma Luhur Pangkalpinang
27 Maret 2013 6 Juni 2013
6 Juni 2013
Milestone
Penjadwalan Proyek Berikut adalah Jadwal proyek berdasarkan task pada proyek pengembangan aplikasi sistem pakar penyakit sapi :
Jadwal Proyek RANCANGAN ANGGARAN BIAYA Proyek ini hanya menjelaskan biaya untuk SDM atau pekerja saja. Biaya tim proyek dihitung per jam sesuai dengan task yang dikerjakan, berikut adalah rincian biaya pada pengembangan aplikasi sistem pakar penyakit sapi. No
1
Nama
Durasi
Gaji
Pekerja
kerja
Standar
Indra
136 jam
Setiawan 2
3
Nalarati
Ramonda
71 jam
152 jam
Total Gaji
Rp
Rp
12.000,00
1.632.000,00
Rp
Rp
10.000,00
710.000,00
Rp
Rp
10.000,00
1.520.000,00
Total biaya
Rp 3.862.000,00
4.
Analisa dan Rancangan
Analisa Masalah Sistem pakar merupakan sistem dengan basis pengetahuan yang dinamis. Dimana pengetahuan tersebut dapat berubah seiring berjalannya waktu sehingga harus dapat dilakukan pembaharuan, seperti penambahan, penghapusan maupun perubahan terhadap data yang sudah disimpan sebelumnya tanpa harus mengubah isi dari program secara keseluruhan. Perubahan hanya dilakukan pada bagian basis pengetahuan saja sehingga sistem pakar ini dapat dikembangkan lebih lanjut. Tahapan analisis terhadap suatu sistem dilakukan sebelum tahapan perancangan, hal ini agar perangkat lunak yang dirancang sesuai dengan masalah yang akan diselesaikan. Penyelesaian Masalah Sebuah proses terhadap basis pengetahuan atau informasi yang didapat dari seorang pakar, terlebih dahulu diubah kedalam bentuk diagram pohon keputusan, sehingga didalam penyelesaian masalah lebih mudah dilakukan penelusuran untuk mendapatkan solusi atau kesimpulan akhir yang tepat. Pohon Keputusan Pohon keputusan merupakan suatu rancangan yang digunakan untuk membangun sebuah sistem pakar, di dalam diagram pohon keputusan tersebut akan dicari solusi hasil akhir dari setiap pemeriksaan. Diagram pohon keputusan akan mempermudah untuk menyusun basis pengetahuan dan aturan serta menentukan faktor kepastian dari setiap pelaksanaan identifikasi gejala pada penyakit sapi. Keterangan
:
Rancangan Anggaran Biaya Gejala G001
y
Struktur Tim Proyek Berikut adalah struktur tim proyek pengembangan aplikasi sistem pakar penyakit sapi.
G002 y
= ya
t
= tidak
y
y
G005
G008
y y
t
G013
Nalarati
G020
y
G012
y
y
y P000 G030 y
y G015
P006 G022
G031
y y G016
P004 Sistem Analist
Aplication Designer
Programer
Indra Setiawan Nalarati
Indra Setiawan Nalarati Ramonda
Indra Setiawan Nalarati Ramonda
Struktur Tim Proyek
0911500030 Indra Setiawan - STMIK Atma Luhur Pangkalpinang
G023
P005
Pohon Keputusan
t
G029
G021
y
P002
y
G026
G027
G014
G028
y
y
y
P003
P001
G025
G019
G011
t
y
y
G009 Manager
G024
G018
y
G007
G004
G006
G010
t
y
Project Leader
G017 t
t
y G003
y
Indra Setiawan
t
Penyakit
P007
Use Case Berikut Use Case yang digunakan dalam aplikasi ini.
START
Data Pasien, Nama, Kelamin, Alamat, Pekerjaan
Login
Entry Daftar Penyakit
Tidak
Kaidah Berbasis Aturan
Kaidah Telah Sesuai
Entry Gejala Admin
Ya
Laporan Hasil Konsultasi
File Berbasis Pengetahuan
Deteksi Penyakit Sapi
Ya
Daftar Penyakit Terkena Penyakit
Entry Konsultasi
Tidak
Kesimpulan dan Solusi
User
Use Case Diagram
Analisa
ERD (Entity Relationship Diagram)
Data Hasil Konsultasi
Admin
END
Penyakit
Kd Penyakit Nm_Penyakit Solusi Keterangan
Flowchart Algoritma Forward Chaining
1
Relasi
Kelebihan dan Kekurangan Program
Kd_Penyakit Kd_Gejala
M
Gejala
Kd Gejala Nm_Gejala
M Relasi
N
Konsultasi
Kd_Gejala Kd_Konsultasi Hasil
Kd Konsultasi Tgl_Konsultasi
Kelebihan a. Mempunyai login admin sehingga data-data bisa
M
Jawab
1
User
diubah, ditambah, dihapus.
Id_User Kd_Konsultasi
Id User Nm_User Almt Telp Pass Konf Pass
Entity Relationship Diagram
Algoritma Algoritma digunakan untuk merancang sebuah sistem sehingga lebih mudah dimengerti struktur dari sistem yang akan dibuat. Algoritma dibuat seperti diagram yang terdiri dari bentuk-bentuk seperti persegi, trapezium, persegi panjang dan kemudian dihubungkan oleh garis-garis yang saling terhubung.
b.
Tampilan sederhana dan mudah digunakan.
c.
Tidak banyak menggunakan biaya.
Kekurangan a. Mengaksesnya masih melalui localhost. b.
Menggunakan xampp untuk menjalankannya.
c.
Jumlah penyakit yang di diagnosis dalam aplikasi ini masih dibatasi.
d.
Aplikasi ini hanya bersifat konsulatif atau hanya sebagai alat bantu untuk berkonsultasi saja dan memberikan solusi. Namun untuk penanganan lebih spesifikasi sebaiknya bekonsultasi langsung dengan dokter hewan atau pakar ternak.
0911500030 Indra Setiawan - STMIK Atma Luhur Pangkalpinang
5.
Kesimpulan dan Saran Kesimpulan
a.
b.
c.
d.
Aplikasi ini menggunakan metode forword chaining yang diaplikasikan ke dalam layanan berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai databasenya. Metode forword chaining yang digunakan merupakan proses inferensi yang memulai pencarian dari premis atau data masukan berupa gejala menuju pada konklusi yaitu kesimpulan jenis penyakit serta solusinya. Data penunjang penyakit yang digunakan hanya pada sapi saja, yaitu 7 penyakit umum yang terjadi pada sapi berdasarkan buku AGRIFLO dengan pembaca ahli adalah seorang pakar bernama Dr. Ir. Endang Purbowati, MP. Berdasarkan hasil pengujian, aplikasi sistem pakar ini berguna untuk membantu dan mempermudah user dalam memperoleh informasi mengenai penyakit sapi serta mendapatkan hasil diagnosa penyakit sapi.
Saran
Sutojo, T S.si, M.kom., Edi Mulyanto, S.Si., M.kom., Dr. Vincent Suharto. Kecerdasan Buatan. Yogyakarta : Andi 2011 Fatansyah, Ir. Basis Data. Informatika Bandung. 1999 Anhar, ST. Panduan menguasai PHP dan MySQL secara Otodidak. Jakarta : mediakita. 2010. Membangun WEB Interaktif dengan Adobe Dreamweaver CSS.5, PHP &MySQL. Semarang: Wahana Komputer. Yogyakarta: Andi. Bell, D. UML Basic: An Introduction to the Unified Modeling Languange. 15-12-2003. http://www.ibm.com/developerworks/rational/library/ 769.html Febriyanto, Eka. Slide Presentasi Materi MPPL. Pangkalpinang 2010. http://id.wikipedia.org/wiki/Adobe_Dreamweaver Diakses tanggal 24 Maret 2013 http://id.wikipedia.org/wiki/Diagram_alir tanggal 24 Maret 2013
a. Pengetahuan sistem pakar penyakit pada sapi kiranya semakin diperkaya dengan penambahan kompleksitas gejala yang diberikan, agar dapat memberikan penjelasan informasi kepada pengguna yang lebih optimal. b. Perlu dipertimbangkan untuk membuat penyajian pilihan data gejala yang lebih baik agar lebih mudah dalam penggunaan sistem pakar ini. c. Untuk penanganan penyakit lebih lanjut sehingga dapat menghasilkan perkembangan yang maksimal, sebaiknya user langsung mendatangi dokter hewan ataupun seorang pakar ternak. d. Semua kekurangan yang tidak disadari oleh penulis agar dapat di sempurnakan lagi.
Daftar Pustaka Purbowati, Endang. Pembaca Ahli. Agriflo Sapi Dari Hulu ke Hilir dan Info Mancanegara. Jakarta: Agriflo 2012 Kusumadewi, Sri. Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya). Yogyakarta: Graha Ilmu. 2003.
0911500030 Indra Setiawan - STMIK Atma Luhur Pangkalpinang
Diakses