SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING (Studi Kasus :Rs. Brawijaya Malang) Ertha Agutina Tristiani1, Rudy Ariyanto 2, Dwi Puspitasari 3 Teknik Informatika, Teknologi Informasi, Polteknik Negeri Malang 1
[email protected], 2
[email protected], 3
[email protected] 1,2,3
Abstrak Hampir setiap orang pernah mengalami gangguan kesehatan gigi, baik berupa gangguan gigi berlubang maupun gangguan jaringan penyangga gigi. Upaya pemeliharaan kesehatan gigi yang masih sangat rendah menjadi pemicu banyaknya terjadi gangguan penyakit pada gigi dan mulut pada manusia. Setiap harinya terdapat puluhan orang yang memeriksakan gangguan pada gigi dan mulutnya di Rumah Sakit Brawijaya Malang. Rumah sakit yang baru beroperasi sekitar th 2014 ini memiliki pengolahan data secara semi manual, artinya pencatatan rekam medik yang menggunakan Microsoft Excel baik dari diagnosis awal maupun dari data rekam medik berkelanjutan. Faktanya terkadang dokter jaga memiliki keterbatasan dalam menindak lanjuti pasien maka dari itu, digunakan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gigi dan Mulut Menggunakan Metode Forward Chaining (Studi Kasus : Rs. Brawijaya Malang). Sistem pakar penentu penyakit gigi dan mulut ini dimulai dari mencari fakta tentang gejala diagnosa penyakit dari beberapa fakta tersebut nantinya akan digunakan untuk menentukan jenis penyakit dan menghitung probabilitas dari masing-masing penyakit. Pengujian fungsionalitas terdapat 17 Penyakit Gigi dan Mulut. Keseluruhan hasil pengujian ini menunjukan bahwa system ini mampu membantu admin / perawat dalam mendeteksi penyakit sebelum mendapat tindak lanjut oleh dokter yang bersangkutan. Kata Kunci : Forward Chaining, Sistem Pakar, Diagnosa, Penyakit Gigi dan Mulut
1.
Pendahuluan
Hampir setiap orang pernah mengalami gangguan kesehatan gigi, baik berupa gangguan gigi berlubang maupun gangguan jaringan penyangga gigi. Upaya pemeliharaan kesehatan gigi yang masih sangat rendah menjadi pemicu banyak terjadinya gangguan penyakit pada gigi dan mulut. Mulut adalah suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air. Gigi merupakan suatu organ manusia yang digunakan sebagai alat pencernaan yaitu untuk mengunyah makanan, sebagai organ wicara dan sebagai penampilan. Infeksi cukup sering terjadi pada gigi dan mulut seperti virus yang menyebabkan gigi busuk, infeksi gusi dan jamur menyebabkan pasien mengalami kesakitan dan menderita atas terjadinya infeksi tersebut. Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga-Survei Kesehatan Nasional Tahun 2010 penyakit periodontal menduduki urutan kedua dengan jumlah penderita 42,8% penduduk Indonesia. Prevalensi penyakit periodontal meningkat seiring dengan pertambahan usia. Berdasarkan survei yang dilakukan Nasional Institute Of Dental Research (NIDR) di Indonesia, penyakit periodontal
menduduki urutan kedua utama merupakan masalah di masyarakat.
yang
masih
Sistem pakar merupakan suatu sistem yang dirancang untuk membantu dalam mendeteksi penyakit dengan basis pengetahuan yang dinamis. Pengetahuan ini didapat dari pakar yaitu dokter gigi. Dalam sistem pakar menggunakan metode forward chaining. Forward chaining merupakan metode penalaran yang dimulai dari fakta yang diketahui menggunakan mesin inferensi. Pencarian dilakukan dengan menggunakan aturan, jika kondisi terpenuhi maka akan dilakukan aksi. Fakta yang diketahui digunakan untuk memperoleh fakta baru dan melanjutkan proses hingga kesimpulan dicapai. Alasan metode forward chaining adalah menggunakan metode pencarian dan penarikan kesimpulan yang berdasarkan pada data atau fakta yang ada menuju ke kesimpulan, penelusuran dimulai melalui informasi user. 2.
Landasan Teori 2.1. JSON JSON (JavaScript Object Notation) merupakan format yang ringan untuk memasukan data ke dalam sebuah variabel. Sangat mudah dimengerti dan
diimplementasikan oleh manusia, dan mudah juga untuk komputer dalam melakukan parsingnya. JSON merupakan bagian dari bahasa pemrograman JavaScript (Standard ECMA-262 3rd Edition – December 1999). JSON merupakan format teks yang sepenuhnya independen tetapi menggunakan konvensi yang familiar dengan bahasa pemrograman dari keluarga-C, termasuk C, C++, C#, Java, JavaScript, Perl, Python, dan sebagainya. 2.2. Sistem Pakar Sistem pakar (expert system) adalah aplikasi berbasis komputer yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sebagaimana yang dipikirkan oleh pakar (Kusrini. 2006). 2.3. Metode Forward Chaining Forward chaining merupakan perunutan yang dimulai dengan menampilkan kumpulan data atau fakta yang menyakinkan menuju konklusi akhir. (Iswanti, 2008). Forward chaining adalah suatu rantai yang dicari atau dilewati/dilintasi dari suatu permasalahn untuk memperoleh solusi. Penalaran dari fakta menuju konklusi yang terdapat dari fakta dan merupakan grup dari multipel inferensi yang melakukan pencarian dari suatu masalah kepada solusinya. 2.4. Penyakit Gigi Dan Mulut Mulut adalah suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air. Gigi merupakan suatu organ manusia yang digunakan sebagai alat pencernaan yaitu untuk mengunyah makanan, sebagai organ wicara dan sebagai penampilan. Infeksi cukup sering terjadi pada gigi dan mulut seperti virus yang menyebabkan gigi busuk, infeksi gusi dan jamur menyebabkan pasien mengalami kesakitan dan menderita atas terjadinya infeksi tersebut. 3.
Kerangka konsep penelitian 3.1 Kerangka konsep
sebagai admin basis data dan metode Forward Chaining sebagai peruntutannya. 4.
Analisis dan Perancangan Dalam analisis dan perancangan akan membahas tentang seperti apa analisa dan perancangan dari aplikasi ini 4.1. Analisis Sistem Analisis sistem merupakan sebuah penjabaran tentang komponen yang dibutuhkan oleh sistem, baik itu analisa data, analisa pengguna, input atau output sistem, kebutuhan perangkat lunak maupun perangkat keras. Serta membahas tentang gambaran umum dari sistem yang akan dibuat. 4.2. Gambaran Umum Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gigi dan Mulut Metode Forward Chaining
Data
Layanan
Hasil
Data Gejala
Diagnosa
Hasil Diagnosa
Data Penyakit
Solusi/Penanganan Solusi dan Pengobatan Interferensi
Riwayat
Gambar 4. 1 WBS (Work Breakdown Structure) WBS merupakan gambaran struktural pembuatan sistem. WBS terdiri atas 3 bagian ; Data, Layanan, Laporan. Data merupakan komponen untuk membangun sebuah sistem meliputi data gejala, data penyakit, solusi dan pengobatan. Layanan dalam sistem ini adalah sebagai media diagnosa awal kemungkinan tingkan probabilitas penyakit gigi dan mulut yang dialami oleh user/ pasien. Untuk laporan sistem ini memberikan laporan tentang hasil diagnosa penyakit. 4.3. Analisis Pengambil Kesimpulan. Rule Sebagai Representasi pengetahuan. Teknik pencarian forward chaining adalah teknik pencarian yang dimulai dari fakta yang diketahui kemudian mencocokan fakta-fakta tersebut dengan bagian IF dari rules IF-THEN .
Gambar 3. 1 Kerangka konsep Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gigi dan Mulut Gambar tersebut merupakan penjabaran dari komponen-komponen utama pembangunan sistem pakar yang dihubungkan oleh interaksi dengan komponen luar untuk mendukung berfungsinya sistem, meliputi pengguna sebagai user dan pakar
R01 : IF G012 R02 : IF G016 R03 : IF G005 R04 : IF G023 R05 : IF G021 R06 : IF G009 AND G007 R07 : IF G009 AND G010 R08 : IF P009 AND G013 AND G018 R09 : IF G003 AND G015 AND G024 R10 : IF G003 AND G009 R11 : IF P006 AND G024 R12 : IF G002 AND G011 R13 : IF G003 AND G017 R14 : IF G020 AND G025
THEN P004 THEN P006 THEN P007 THEN P008 THEN P017 THEN P003 THEN P009 THEN P001 THEN P011 THEN P010 THEN P005 THEN P012 THEN P013 THEN P014
R15 : IF P014 AND G019 R16 : IF P014 AND G018 R17 : IF G022 AND G025
THEN P015 THEN P016 THEN P002
4.4. Block diagram Block Diagram dipergunakan untuk mengetahui urutan kerja sistem pakar untuk mencapai keputusan dan dibuat untuk mempertakan proses kerja pada suatu komputer agar mudah dipahami. Berikut ini merupakan gambaran dari block diagram pada sistem pakar forward chaining tersebut : Gambar 4. 4 Flowchart Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gigi dan Mulut Dari gambar 4.8 di atas dapat dijelaskan bagaimana tahapan dalam proses perhitungan menggunakan metode forward chaining.
Gambar 4. 2 Block Diagram Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gigi dan Mulut
4.5. Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah proses pembuatan sistem berdasarkan rekomendasi dari kebutuhan sistem yang dibuat. Perancangan membuat berbagai uraian mengenai data, proses dan interface dari sistem yang akan dibangun. Berikut ini adalah salah satu perancangan dengan menggunakan ERD (Entity Relationalship Diagram) yang bertujuan untuk mempermudah dalam pembuatan database yang terdapat pada gambar 4.6 serta flowchart metode yang terdapat pada gambar 4.8
4.7. Analisis Tabel Keputusan Tabel keputusan digunakan sebagai acuan dalam membuat pohon keputusan dan kaidah yang digunakan Berikut merupakan tabel data untuk pengacu pada tabel keputusan. Tabel 4.2 Daftar Penyakit Gigi dan Mulut
Tabel 4. 3 Daftar Gejala
Gambar 4. 3 ERD Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gigi dan Mulut Berikut ini adalah gambaran dari prosess perhitungan menggunakan metode forward chaining yang digambarkan melalui flowchart metode yang dapat dilihat pada gambar 4.6. Flowchart Dalam proses diagnosa penyakit menggunakan metode forward chaining.
5. Implementasi 5.1 Implementasi Database Pada sub-bab ini akan dijelaskan mengenai database yang akan digunakan. Berdasarkan perancangan basis data yang telah dilakukan oleh penulis, maka dibuatlah database dengan struktural tabel sebagaimana berikut:
Gambar 5. 1 Implementasi Mapping Database 5.2 Implementasi Antar Muka 5.2.1 Halaman Utama Website Pada halaman utama website, user dihadapkan kepada tampilan utama dan beberapa menu pilihan. Untuk menggunakan website diagnosa penyakit gigi harus memiliki akun untuk masuk dan dapat menggunakan diagnosa dengan baik.
6.
Uji Coba dan Pembahasan Pada bab pengujian dan pembahasan ini akan dilakukan tahapan untuk menguji hasil dari implementasi sistem yang telah dilakukan. 6.1. Pengujian Sistem Pengujian sistem dilakukan dengan cara menjalankan aplikasi dan mencoba semua fungsi yang adal dalam sisitem untuk mengetahui menu atau fitur mana yang sudah berfungsi dengan baik maupun yang tidak berfungsi sesuai dengan sebagaimana mestinya. 6.2. Pengujian Deteksi Penyakit Pada tahapan ini, pengujian dilakukan dengan menggunakan fungsi yang terdapat pada sistem. Proses yang dilakukan yaitu memilih beberapa gejala yang selanjutnya dilakukan diagnose.Proses diagnosa ini berisikan beberapa pertanyaan yang merujuk pada penyakit yang ada 6.3. Pengujian Akurasi Rumus Proporsi pada system pakar tersebut yaitu : Keterangan : p=
𝑛(𝐴) 𝑥100% 𝑛(𝑆)
p : Proporsi n (A) : banyaknya gejala yang tedeteksi pada penyakit A n (S) : banyaknya gejala yang dimiliki penyakit A Setelah diketahui nilai proporsinya maka akan ditentukan status hasil diagnosa dengan aturan sebagai berikut: 1. Nilai Proporsi antara 100%-75% maka status hasil diagnosa adalah ‘terjangkit’ 2. Nilai Proporsi <75% maka status hasil diagnosa kemungkinan menderita. 3. Penyakit akan diarahkan pada nilai proporsi terbesar, nilai yang paling mendekati 100% Dalam menentukan nilai probabilitas/ proporsi ini kita perlu melakukan pengecekan diagnosa dengan mengeklik tombol biru dan memulai diagnosa.
Gambar 5. 2 Halaman Utama Website
Gambar 5. 3 Halaman Diagnosa
Dalam memulai diagnosa maka centang beberapa pertanyaan sesuai diagnosa. Seperti berikut :
Gambar 6. 1 Uji coba Diagnosa User Berikut dari setiap diagnosa akan merujuk pada hasil penentuan diagnosa penyakit berikut contoh kasus dalam menentukan diagnosa penyakit tertentu. CONTOH KASUS : 1) Suatu saat ertha mengalami sakit di mulut , ertha sangat tidak nyaman untuk makan susah minum pun demikian untuk membuka mulut sangatlah susah hal ini disebabkan terdapat luka di mulut pada saat di lihat ternyata luka tersebut kecil-kecil dan sangatlah banyak kira-kira lukanya berdiameter 1 mm.
Sampai disini proses dihentikan karena sudah tidak ada lagi data dari database yang menyebutkan untuk mengeksekusi rule yang telah ada maka, hasil pencarian P016 adalah bernilai benar. Penyakit yang terdeteksi adalah P016 “Sar Minor“.
Hasil Diagnosa Berikut :
2.
Untuk mempermudah dalam penggunaan oleh user karena aplikasi ini masi bersifat offline dapat dikembangkan dan dionlinekan agar supaya dapat dipergunakan dalam beberapa platfrom Daftar Pustaka : Sutojo,T
.,
Mulyanto,
Edy.,
Vincent.2010.
Suhartono,
Kecerdasan
Dr.
Buatan.
Semarang : Penerbit Andi. Desiani, A dan Arhami, M. 2005. Konsep
Hasil Print Out :
Kecerdasan Buatan. Yogyakarta : Penerbit Andi. Dardanela, Sintia. 2014. Analisa dan Perancangan Sistem Pakar Penentuan Penyakit Kucing Menggunakan Metode Forward Chaining berbasis Web. Skripsi. Malang: Politeknik Negeri Malang Wicaksono, Paksi. 2012. Rancang Bangun Expert System
7. Kesimpulan 7.1 Kesimpulan Berdasarkan perancangan, implementasi dan uji coba sistem pakar penentuan penyakit gigi dan mulut berbasis web, maka didapatkan kesimpulan sebagai :
Diagnosa
Penyakit
Anak
Menggunakan Metode Forward Chaining dan
Backward
Tasikmalaya:
chaining.
Skripsi.
Universitas
Siliwangi
Tasikmalaya Dhani, Shafia. 2009. Perancangan Sistem Pakar
1.
Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gigi dan Mulut mampu memberikan jawaban yang sesuai dengan gejala yang ditandai berdasarkan fakta . Sistem pakar yang dibangun dapat memberikan kesimpulan berdasarkan urutan gejala dengan peruntutan Forward Chaining . Pohon keputusan digunakan untuk menentukan pencarian fakta akan tetapi jika semua tidak berjalan dan fakta tidak dapat ditemukan maka akan digunakan nilai probabilitas nilai ini yang akan menentukan hasil tiap penyakit dengan presentase Teknik penalaran menggunakan forward chaining , dengan teknik penelusuran menggunakan Depth first search dan untuk representase menggunakan aturan pengetahuan dan teknik perhitungan nilai menggunakan probabilitas klasik.
2.
3.
4.
7.2
Saran Berikut ini merupakan saran yang dapat diberikan untuk pengembangan sistem : 1.
Untuk aplikasi berbasis website ini dapat dikembangkan dengan beberapa metode lain
untuk Diagnosa Penyakit Anak. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara. Kusrini. 2006. Sistem Pakar, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Penerbit Andi. Muhardin, Endy. PHP programming fundamental dan
Mysql
fundamental.
http://www.ilmukomputer.com/endyphp.pdf diakses tanggal 2 Maret 2015. Oluwagbemi, O., Adeoye, E., Fatumo, S. 2009. Building a Computer-Based Expert System for Malaria Environmental Diagnosis: An Alternative
Malaria
Control
Strategy.
Egyptian Computer Science Journal Vol.33. Shrivastava, P., Satpathy, S. K., Nagwanshi, K. K. 2011. Implementation of an Expert System as
Spiritual
Development.
Guru
for
International
Personality Journal
Computer Theory and Engineering, Vol.3
of