Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2016
ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-7 Februari 2016
SISTEM PAKAR ANALISA PERMASALAHAN MESIN BAGI SEPEDA MOTOR BEBEK 4TAK SISTEM CDI (NON PLATINA) BERBASIS WEB Rully Wahyu Bintoro1), Muhammad Habib2) 1), 2)
Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ring road Utara, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta 55281 Email :
[email protected]),
[email protected]) Abstrak Seringkali pemilik kendaraan bermotor khususnya sepeda motor ketika mengalami kendala pada kendaraanya sering mengalami kebingungan untuk melakukan diagnosa, sehingga pemilik kendaraan langsung menyerahkan kepada bengkel untuk mengetahui diagnosa masalah yang terdapat pada kendaraan bermotor yang dimiliki. Dengan ketidaktahuan pemilik tentang diagnosa masalah, seringkali pihak bengkel berlaku curang terhadap kejelasan diagnosa permasalahan yang dialami. Hal tersebut menjadi kerugian tersendiri bagi pemilik kendaraan bermotor tersebut. Sistem Pakar Analisa Kerusakan Mesin Beserta Cara Perbaikan Untuk Sepeda Motor Bebek 4tak ini menggunakan aturan if-else-then sebagai representasi pengetahuan permasalahan yang ditemui. dan juga sistem pakar ini menggunakan metode Forward Chaining yang telah di sesuaikan agar sesuai dengan permasalahan pada kendaraan bermotor. Aplikasi ini menggunakan bahasa pemrograman PHP(Hypertext Prepocessor) dan berbasis web sehingga dapat di jalankan pada browser apapun tanpa harus menginstall aplikasinya[3]. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan dapat memudahkan bagi pemilik kendaraan bermotor khususnya yang tidak paham dengan bagaimana cara mendiagnosa kerusakan dapat mengetahui permasalahan suatu kendaraan bermotor agar tidak ada lagi hal-hal yang dapat di permainkan oleh pihak bengkel kendaraan bermotor. Kata kunci: diagnosa, sepeda motor, kerusakan, sistem pakar, perbaikan, forward chaining. 1. Pendahuluan Kebutuhan masyarakan terhadap kendaraan bermotor khususnya sepeda motor sangatlah besar, sebab sepeda motor dianggap sebagai sarana transportasi yang sangat memudahkan pengendara untuk menuju tempat dengan pertimbangan waktu yang lebih cepat disbanding menggunakan kendaraan bermotor lain (mobil / bus). Menurut Benny “Tidak sedikit dari para pemilik sepeda motor ternyata hanya mengerti bagaimana cara menaiki
sepeda motornya saja tanpa memahami bagaimana merawat serta memelihara sepeda motor miliknya” [2]. Pada sepeda motor sebenarnya tidak hanyabagian mesin saja yang menjadi pokok permasalahan, dimana sebuah kelistrikan sepeda motor-pun merupakan suatu hal yang tidak bisa di anggap remeh. Pada sepeda motor yang akan di bahas pada sistem pakar ini adalah jenis yang sudah tidak lagi menggunakan sistem platina, melainkan sistem CDI (Capasitor Discharge Ingition) dikarenakan sepeda motor bertipe CDI ini pemeliharaannya mudah dan tidak ada persoalan aus pada titik-titik kontak pengapian [1]. Sehingga banyaknya kasus yang menimpa pemilik kendaraan yang dilakukan oleh bengkel “nakal” menjadi kerugian bagi pemilik kendaraan. Berawal dari kasus diatas maka aplikasi ini di buat untuk memudahkan pengguna kendaraan sepeda motor maupun bagi para siswa SMK calon mekanik kendaraan bermotor yang belum begitu mengerti tentang permasalahan mulai dari diagnosa hingga cara perbaikan dari hasil temuan yang di alami pada kendaraanya dapat terbantu degan adanya aplikasi ini. Dengan menggunakan sistem pakar dapat dijadikan sebagai alternative dalam mendiagnosis kerusakan pada kendaraan sepeda motor, dalam hal ini aplikasi dapat membantu dalam memberikan infomasi kepada masyarakat mengenai diagnosis kerusakan sepeda motor serta berbasis website sehingga user bisa mengakses dimana saja selama ada jaringan internet [3]. Metode Penelitian Pada penelitian yang kami lakukan, kami menggunakan beberapa metode untuk mengumpulkan data, antara lain : 1. Wawancara Pengumpulan data dengan metode wawancara, kami mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mekanik guna mendapatkan data-data informasi mengenai gejala kerusakan pada sepeda motor. 2. Observasi Metode observasi, kami melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap beberapa unsur yang terlihat dalam gejala pada objek
3.6-19
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2016
ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-7 Februari 2016
3.
penelitian. Pada hal ini objek kami adalah komponen mesin pada mesin sepeda motor. Studi pustaka Metode ini adalah mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan kerusakan sepeda motor guna mendapatkan data yang akurat.
2. Pembahasan Pada pembuatan sistem pakar ini penulis mendasarkan tiap-tiap aturan yang dibuat berdasarkan pohon faktor peraturan. Untuk lebih jelasnya pohon faktor peraturan dapat dilihat pada [Gambar 1].
And Percikan busi berwarna merah kecil And Mesin sering macet saat jalan And Busi mudah mati Then Kerusakan pada Digital CDI RULE 3 If Motor susah dihidupkan baik dengan electric starter ataupun secara manual And Mesin tidak stasioner(gas tidak tetap, kadang kecil kadang besar) And Keluar asap hitam pada knalpot And Bahan bakar boros And Oli cepat habis Then Kerusakan pada Klep RULE 4 If Saat dihidupkan tampilan lampu ornament/background mati And Saat dihidupkan tampilan lampu gigi tranmisi mati And Sensor bensin mati And Jarum speedometer tidak jalan And Odometer tidak jalan Then Kerusakan pada Digital Speedometer
Gambar 1. Pohon faktor peraturan Pada pohon faktor diatas menunjukan bagaimana alur sebuah inference engine dapat dikeluarkan sebagai solusi akhir. Pada pohon faktor ini, binary tree hanya memiliki 0,1, 2 dan atau lebih cabang per-node. Rule dari sistem ini sebagai berikut : RULE 1 If Motor susah dihidupkan baik dengan electric starter ataupun secara manual And Tenaga yang dihasilkan lemah And Mesin cepat panas And Busi mudah mati And Keluar asap putih pada knalpot And Suara kasar pada kepala silinder And Suara ledakan saat nutup gas pada knalpot And Suara membesar seperti knalpot blong And Suara kasar pada knalpot And Oli cepat habis Then Kerusakan pada Piston RULE 2 If Motor susah dihidupkan baik dengan electric starter ataupun secara manual And Tenaga yang dihasilkan lemah And Mesin tersendat-sendat saat jalan
RULE 5 If Tenaga yang dihasilkan lemah And Mesin tersendat-sendat saat jalan And Suara gemeretak pada rantai terutama pada suhu dingin Then Kerusakan pada Rantai Mesin RULE 6 If Mesin tersendat-sendat saat jalan And Suara kasar saat memasukkan gigi transmisi And Susah memasukkan gigi transmisi Then Kerusakan pada Rotary Transmisi RULE 7 If Saat dihidupkan dengan electric starter, tidak ada bunyi sama sekali And Saat dihidupkan dengan electric starter ada bunyi, tetapi selip tidak mau berputar And Suara kasar pada dynamo starter And Dynamo starter panas Then Kerusakan pada Electric Starter RULE 8 If Saat dihidupkan secara manual, selip/sangat ringan, tidak ada tekanan And Tenaga yang dihasilkan lemah And Mesin cepat panas
3.6-20
ISSN : 2302-3805
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2016 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-7 Februari 2016
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
And Timbul hentakan pada saat pemindahan gigi And Sering los ketika memasukkan gigi transmisi Then Kerusakan pada Rem Kopling RULE 9 If Motor dalam keadaan dingin dapat di hidupkan, tetapi mesin tiba-tiba mati kembali. And keluar asap hitam And busi berwarna hitam / basah And bensin menetes dari mulut karburator And suara knalpot seperti tertahan berat And putaran mesin tidak stabil Then Pasokan bensin terlalu basah/boros
G01 G02
RULE 11 If motor dapat berjalan tetapi setelah mesin panas motor tiba-tiba mati And suara knalpot seperti tertahan berat And keluar asap hitam And busi berwarna pucat putih And indicator radiator menunjukkan High And suara mesin kasar Then Pasokan bensin terlalu sedikit RULE 12 If Putaran mesin pada RPM rendah tidak stabil And bunyi kasar pada bagian head mesin And Oli merembes dari packing blok And keluar asap putih dari knalpot Then Klep mesin kurang rapat
G03 G04 G05 G06 G07 G08 G09 G10 G11 G12 G13 G14 G15 G16 G17 G18 G19 G20 G21 G22
RULE 13 If Power motor terasa lemah And ketika di kick stater terlalu enteng And keluar asap putih dari knalpot And bunyi kasar pada bagian head mesin And oli mesin berkurang Then kerusakan pada piston (ring piston lemah) Berdasarkan aturan-aturan yang telah dibuat, untuk memudahkan dalam menganalisa maka datanya di buat dalam bentuk [Table 1].
G23
Table 1. Tabel keputusan berdasar rule
G26
1 2
IF G01, G10, G12, G16, G17, G19, G20, G21, G22, G31 G01, G10, G13, G14, G15, G16
C D E F G H I J K L M
Untuk penjelasan dari kode gejala dapat dilihat pada [Tabel 2].
RULE 10 If Mesin motor terasa tersendat-sendat And keluar asap hitam And busi berwarna hitam / basah And bensin menetes dari mulut karburator And suara knalpot seperti tertahan berat And terdapat kotoran di dalam mangkuk karbu Then Busi berkerak / kotor
Rule
G01, G11, G18, G30, G31 G05, G06, G07, G08, G09, G10, G13, G23 G13, G26, G29 G02, G03, G24, G25 G04, G10, G12, G27, G28 G18, G32, G33, G34, G35 G32, G33, G34, G36 G18, G34, G37, G38, G39 G17, G40, G41, G42 G17, G41, G43, G44, G45
THEN
G24 G25
G27
A
G28
B
3.6-21
Table 2. Tabel penjelasan kode gejala Motor susah dihidupkan baik dengan electric starter ataupun secara manual Saat dihidupkan dengan electric starter, tidak ada bunyi sama sekali Saat dihidupkan dengan electric starter ada bunyi, tetapi selip tidak mau berputar Saat dihidupkan secara manual, selip/sangat ringan, tidak ada tekanan Saat dihidupkan tampilan lampu ornament/background mati Saat dihidupkan tampilan lampu gigi tranmisi mati Sensor bensin mati Jarum speedometer tidak jalan Odometer tidak jalan Tenaga yang dihasilkan lemah Mesin tidak stasioner(gas tidak tetap, kadang kecil kadang besar) Mesin cepat panas Mesin tersendat-sendat saat jalan Mesin sering macet saat jalan Percikan busi berwarna merah kecil Busi mudah mati Keluar asap putih pada knalpot Keluar asap hitam pada knalpot Suara ledakan saat nutup gas pada knalpot Suara membesar seperti knalpot blong Suara kasar pada knalpot Suara kasar pada kepala silinder Suara gemeretak pada rantai terutama pada suhu dingin Suara kasar pada dynamo starter Dynamo starter panas Suara kasar saat memasukkan gigi transmisi Timbul hentakan pada saat pemindahan gigi Sering los ketika memasukkan gigi transmisi
ISSN : 2302-3805
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2016 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-7 Februari 2016
G29 G30 G31 G32 G33 G34 G35 G36 G37 G38 G39 G40 G41 G42 G43 G44 G45
dari setiap fakta sehingga menghasilkan suatu solusi untuk pengguna sistem dalam menyelesaikan permasalahan. Agar lebih jelas alur metode forward chaining dapat di lihat pada [Gambar 2].
Susah memasukkan gigi transmisi Bahan bakar boros Oli cepat habis busi berwarna hitam / basah bensin menetes dari mulut karburator suara knalpot seperti tertahan berat putaran mesin tidak stabil terdapat kotoran di dalam mangkuk karbu busi berwarna pucat putih Suara mesin kasar indicator radiator menunjukkan High Putaran mesin pada RPM rendah tidak stabil bunyi kasar pada bagian head mesin Oli merembes dari packing blok Power motor terasa lemah ketika di kick stater terlalu enteng oli mesin berkurang
Untuk penjelasan permasalahannya dapat dilihat pada [Table 3]. Table 3.Tabel penjelasan permasalahan
A B C D E F G H I J K L M
Kerusakan pada Piston
Gambar 2. Alur metode Forward Chaining Metode ini merupakan suatu metode pengambilan keputusan yang berjalan dengan alur dari kiri ke kanan (premis –> kesimpulan). Dalam penggunaan metode forward chaining ini dapat digunakan jika banyak aturan yang berbeda tetapi menghasilkan kesimpulan yang sama. 2.2 Tampilan Sistem
Kerusakan pada Digital CDI
Pada bagian ini menunjukkan bagaimana tampilan dari sistem meliputi bagian Home dari sistem hingga hasil output permasalahan dari analisa gejala yang terjadi pada kendaraan sepeda motor. Berikut tampilan utama programnya dapat di lihat pada [Gambar 3].
Kerusakan pada Klep Kerusakan pada Digital Speedometer Kerusakan pada Rantai Mesin Kerusakan pada Rotary Transmisi Kerusakan pada Electric Starter Kerusakan pada Rem Kopling Pasokan bensin terlalu basah/boros Busi berkerak / kotor Pasokan bensin terlalu sedikit Klep mesin terlalu rapat Kerusakan pada piston (Ring Piston Lemah)
2.1 Metode Forward Chaining
Gambar 3. Tampilan interface awal sistem
Metode forward chaining menurut Andri dalam bukunya yang berjudul “Kecerdasan Buatan” adalah strategi untuk memprediksi atau mencari solusi dari suatu masalah yang dimulai dengan sekumpulan fakta yang diketahui, kemudian menurunkan fakta baru berdasarkan aturan yang premisnya cocok dengan fakta yang diketahui [4]. Dalam sistem pakar yang kami buat ini mengadopsi basis pengetahuan (knowledge base) dari seorang pakar (manusia) yang di gabungkan dengan bahasa pemrograman komputer sehingga dapat menggantikan peran dari seorang pakar. Metode forward chaining ini merupakan suatu langkah untuk memprediksi suatu permasalahan yang di ambil dari sekumpulan fakta kemudian diambil kesimpulan
Berikut tampilan daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh user untuk menentukan kerusakan seperti pada [Gambar 4].
3.6-22
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2016
ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-7 Februari 2016
Gambar 4. Tampilan daftar pertanyaan gejala dari sistem Berikut tampilan hasil analisa sistem berdasarkan analisa gejala seperti pada [Gambar 5].
Gambar 5. Tampilan hasil dari analisa gejala pada sistem 2.3 Pengujian Sistem Pada tahapan ini, sistem yang telah kami buat di uji ketepatan solusinya oleh 2 responden yang berbeda. Antara lain : 1. Penulis dan Pembuat sistem 2. User pakar Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk memastikan bahwa program benar-benar berjalan dengan baik dan terbebas dari kesalahan baik dari alur maupun coding. Jika dalam tahapan ini di temukan adanya kesalahan, maka tindakan kami sebagai pembuat site mini langsung melakukan perbaikan dan di uji kembali hingga benarbenar terbebas dari kesalahan. Hasil pengujian oleh pakar, dimana dalam kasus ini di uji oleh Tri Santoso sebagai kepala mekanik dari Tri Tech dengan total 13 solusi dari 45 kemungkinan tersebut menghasilkan presentase 80% ketepatan menurut beliau. Hasil pengujian kami mengambil sample 20 orang yang terdiri dari pengendara sepeda motor dan mekanik bengkel sebagai reponden. Skenario pengujiannya adalah sistem yang telah di buat diberikan kepada 20 responden tersebut untuk di testing lalu diberikan kuisioner yang berisi pertanyaan sesuai dengan [Tabel 4] kemudian responden memberikan feedback berupa jawaban YA atau TIDAK. Hasil dari kuisioer seperti yang di tunjukkan pada [Tabel 4].
Table 4. Hasil pilihan responden KETERANGAN YA TIDAK Tampilan sangat memudahkan 80% 20% pengguna ? Hasil solusi sangat membantu dalam 70% 30% menganalisa permasalahan sepeda motor Perlukah tindakan untuk membawa ke bengkel setelah 90% 10% mengetahui permasalahan dari sistem ini? Berdasarkan analisa dari hasil kuisioner pada [Tabel 4] maka di dapatkan hasil sebagai berikut: 1. Tampilan sangat user-friendly. Berdasar pengujian sistem oleh 20 responden meliputi cara penggunaan apakah mudah di pahami atau tidak tampilan sistemnya, dengan tipikal responden ada yang belum terlalu paham dengan pengoprasian komputer, hasilnya sistem ini sangat mudah di jalankan karena hanya melakukan klik pada setiap ciri-ciri kerusakannya. 2. Solusi yang diberikansangat membantu. Berdasar pengujian sistem oleh 20 responden tersebut, dikarenakan kesimpulan permasalahan yang di berikan oleh sistem dapat di ketahui oleh responden. khususnya responden yang belum terlalu paham dengan permasalahan mesin hasil ini bisa menjadi pengetahuan kemudian bisa membawa ke bengkel untuk diagnosa lebih lanjut. ciri responden dalam hal ini ada yang merupakan mekanik bengkel, pemilik kendaraan sepeda motor yang mengetahui tentang permasalahan mesin. 3. Masih perlu penanganan pihak bengkel untuk mengatasi permasalahan yang sudah diketahui. Berdasarkan pengujian terhadap 20 responden pemilik kendaraan sepedamotor yg telah megetahui permasalahan motor tetapi tidak memiliki peralatan yang lengkap dan khususya bagi orang yang belum mengetahui tentang mesin maka lebih disarankan untuk menyerahkan kepada bengkel yang bisa menangani dalam hal ini memiliki peralatan yang lengkap untuk mengatasi permasalahan mesin. 3. Kesimpulan Berdasarkan dengan metode forward chaining. Di dapati ketika sebuah sistem tidak bisa menemukan hasil
3.6-23
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2016 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-7 Februari 2016
diagnosa dari permasalahan yang di pilih oleh pengguna tidak dapat menunjukkan hasil output yang bisa menjadi acuan untuk pengguna dalam melakukan perbaikan kendaraanya. Dapat di simpulkan bahwa dengan metode forward chaining masih terdapat kekurangan dalam membuat pola solusi untuk penggunanya. Adapun saran-saran yang ingin disampaikan oleh penulis yaitu sebagai berikut : 1.
Sistem pakar ini masih dapat dikembangkan denga Algoritma lain yang lebih bagus, karena Forward Chaining ini masih terdapat kesalahan ketika sebuah sistem tidak dapat menemukan solusi yang dicari.
2.
Sistem pakar ini hanyalah sebagai sample dalam menentukan sebuah solusi berdasarkan fakta yang di temui, kedepannya bisa dtambahkan lagi mengenai hal-hal lain sehingga sebuah sistem ini bisa lebih membantu permasalahan seputar kendaraan bermotor khususnya sepeda motor.
Daftar Pustaka [1] Suganda, Hadi, Pedoman Perawatan Sepeda Motor,Jakarta: PT. Pradnya Paramita, 1996. [2] Hidayat, Benny, Teknik Perawatan, Pemeliharaan & Reparasi Sepeda Motor,Yogyakarta: Absolut, 2004. [3] Bunafit, Nugroho, “ Membuat Aplikasi Sistem Pakar dengan PHP dan MySQL“,Yogyakarta: Ardana Media, 2006. [4] Kristanto, Andri, “ Kecerdasan Buatan“,Yogyakarta:Graha Ilmu, 2004.
Biodata Penulis Rully Wahyu Bintoro,sedang menempuh pendidikan Strata 1 (S1). Saat ini berstatus Mahasiswa di STMIK AMIKOM Yogyakarta angkatan 2013. Muhammad Habib,sedang menempuh pendidikan Strata 1 (S1). Saat ini berstatus Mahasiswa di STMIK AMIKOM Yogyakarta angkatan 2013.
3.6-24
ISSN : 2302-3805