Jurnal Informatika, Vol.III No.1 April 2016
SISTEM INFORMASI PENJUALAN VOUCHER BELANJA PADA PT. PLAZA INDONESIA REALITY Tbk. JAKARTA Baginda Oloan Lubis AMIK BSI JAKARTA,
[email protected] ABSTRACT PT. Plaza Indonesia Realty Tbk. Jakarta in sales voucher which transaction begins recording voucher entry, customer data records, invoicing sales voucher, recording handover vouchers to customers to making the report is still done manually, making it possible during the process frequent errors in recording, made less accurate reports and delays in data retrieval when needed. That requires the existence of a draft program that will support the sale of the voucher system that allows users and speed up transaction with customers and reporting.Model development system used in the making of this information system is SDLC (System Development Life Cycle)/Waterfall or groove classic or classic live life. The stages are passed in process analysis and system design include: analysis of system requirements, design, code generation, testing and support. From the results of this study are expected by the voucher system sales information can help the user in this case called the concierge at PT. Plaza Indonesia Realty Tbk. Jakarta in the sale to preparing reports accommodated. Keywords : Information System, Sales Voucher, SDLC
ABSTRAK PT. Plaza Indonesia Realty Tbk. Jakarta dalam penjualan voucher yang transaksinya dimulai dari pencatatan voucher yang masuk, pencatatan data pelanggan, pembuatan faktur penjualan voucher, pencatatan serah terima voucher dengan pelanggan sampai pembuatan laporan masih dilakukan secara manual, sehingga memungkinkan pada saat proses berlangsung sering terjadi kesalahan dalam pencatatan, kurang akuratnya laporan yang dibuat dan keterlambatan dalam pencarian data pada saat dibutuhkan. Untuk itu dibutuhkan adanya suatu rancangan program yang akan menunjang kegiatan sistem penjualan voucher yang memudahkan user dan mempercepat transakasi dengan pelanggan dan pembuatan laporan. Model pengembangan sistem yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi ini adalah SDCL (System Development Life Cycle) air terjun (Waterfall) atau alur hidup klasik atau classic life. Tahapan-tahapan yang dilalui dalam proses analisis dan perancangan sistem antara lain: analisa kebutuhan sistem, desain, kode generator, testing dan pendukung. Dari hasil penelitian ini diharapkan dengan adanya sistem informasi penjualan voucher ini dapat membantu user dalam hal ini disebut concierge pada PT. Plaza Indonesia Realty Tbk. Jakarta dalam melakukan transaksi penjualan sampai dengan pembuatan laporan terakomodasi Kata kunci: Sistem Informasi, Penjualan Voucher, SDLC
PENDAHULUAN Sekarang ini banyak orang yang memanfaatkan waktu libur atau waktu luang ke pusat perbelanjaan walau untuk jalan-jalan maupun berbelanja, bagi sebagian orang berbelanja adalah salah satu cara menghilangkan kepenatan selama bekerja. Dalam mall atau pusat ISSN: 2355-6579
perbelanjaan sering terjadi transakasi penjualan yang melibatkan konsumen begitu juga dengan jenis teransaksinya ada yang dilakukan dengan pembayaran tunai, ada yang menggunakan kartu kredit dan lainnya. Pelanggan merupakan aset terbesar untuk kemajuan suatu mall, tanpa pelanggan 51
Jurnal Informatika, Vol.III No.1 April 2016 segala aktivitas mall tidak akan berjalan sempurna, tanpa pelanggan mall tidak akan mendapatkan keuntungan, dari itu pelayanan bagi pelanggan adalah hal yang paling di utamakan bagi PT. Plaza Indonesia Realty Tbk. Jakarta. Melalui concierge dalam ha ini sebagai user pada PT. Plaza Indonesia Realty Tbk. Jakarta adalah bagian yang bertugas untuk memberikan pelayanan bagi pelanggan, bagian concierge menyediakan metode pembayaran yang berbeda untuk bertransaksi di mall tersebut. Concierge menyediakan voucher yang bisa di gunakan untuk bertransaksi di mall tersebut. Voucher tersebut penggunaan sama dengan uang, kartu kredit ataupun kartu debit. Sebagian besar pengunjung lebih tertarik menggunakan pembayaran dengan voucher dikarenakan memiliki keunikan tersendiri. Dari banyaknya minat pengunjung untuk melakukan transaksi dengan voucher, pihak concierge yang berperan penting dalam penjualan voucher tersebut melakukan proses penjualan voucher tersebut masih secara manual sehingga menyebabkan pelayanan terhadap pengunjung tidak optimal. Sistem yang terkomputerisasi merupakan solusi terbaik untuk memecahkan permasalahan yang ada pada perusahaan ini, banyak manfaat yang akan diperoleh yaitu dalam hal proses transaksi, pembuatan laporan menjadi lebih cepat sehingga cara kerja dapat berjalan secara efektif dan efisien. KAJIAN LITERATUR A. Konsep Dasar Sistem Informasi Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, ISSN: 2355-6579
sehingga dalam mengambil keputusankeputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Menurut MC Leod dalam Darmawan (2013:4) menyatakan “Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut Jogiyanto dalam Darmawan (2013:4) “terdapat dua kelompok pendekatan sistem didalam mendefinisikan system, yaitu pendekatan pada prosedur dan pendekatan pada komponen-komponen, serta elemenelemen. B. Konsep Dasar Pemrograman Terstruktur Menurut A.S,Rosa dan Shalahuddin, M. (2013:68), “Pemrograman terstruktur adalah konsep atau paradigma atau sudut pandang pemrograman yang membagibagi program berdasarkan fungsi-fungsi atau prosedur-prosedur yang dibutuhkan program komputer“. Fungsi-fungsi dan prosedur-prosedur ditulis secara sekuensial atau terurut dari atas ke bawah sesuai dengan kebergantungan antar fungsi atau prosedur. Istilah Pemrograman Terstruktur (Structured Programming) mengacu dari suatu kumpulan tehnik yang dikemukan oleh Edsger Dijkstra dalam A.S,Rosa dan Shalahuddin, M. (2013:68). Dengan tehnik ini akan meningkatkan produktifitas programmer, dengan mengurangi waktu yang dibutuhkan dalam penulisan (write), pengujian (test), penelusuran kesalahan (debug) dan pemeliharan (maintenance) suatu program. Pada pembahasan berikut ini kita akan melihat bagaimana tehnik ini yang pendekatan yang dilakukan secara modular, dapat membantu kita dalam membangun suatu program. C. Microsoft Visual Basic 6.0 Menurut Sunyoto (2007:1) “Visual Basic adalah program untuk membuat aplikasi berbasis microsoft windows secara cepat dan mudah”. Visual Basic menyediakan tool untuk membuat aplikasi sederhana sampai aplikasi kompleks baik untuk 52
Jurnal Informatika, Vol.III No.1 April 2016 keperluan pribadi maupun untuk keperluan perusahaan dengan sistem yang lebih besar. “Visual” dalam hal ini merupakan bahasa pemograman yang menyerahkan berbagai macam desain dengan GUI (Grapichal User Interface). Hanya dengan mengetik sedikit kode program. Anda sudah dapat menikmati program dengan tampilan yang menarik. “Basic” menunjukan bahasa pemograman BASIC (Beginner allPurpose Symbolic Intruction Code). Visual Basic dikembangkan dari bahasa BASIC yang ditambah ratusan perintah tambahan, function, keyword, dan banyak berhubungan langsung dengan GUI windows. METODE PENELITIAN Model pengembangan sistem yang di gunakan dalam penulisan ini adalah metode pengembangan sistem dengan model waterfall. Menurut Shalahudin dan Rosa (2013:28), “Model SDLC air terjun (Waterfall) sering juga disebut model sekuensi linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian dan tahap pendukung (support).
Gambar 1 Ilustrasi Model Waterfall Sumber: A.S,Rosa dan Shalahuddin, M. (2013:29) 1. Analisis kebutuhan perangkat lunak Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.
ISSN: 2355-6579
2. Desain Desain perangkat lunak adalah proses multilangkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan. 3. Pembuatan kode program Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain. 4. Pengujian Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan. 5. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance) Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru. PEMBAHASAN A. Analisa Kasus Dikarenakan proses pengolahan data penjualan voucher pada PT. Plaza Indonesia Realty Tbk. Jakarta masih dilakukan secara manual. Dimana hal ini memiliki kekurangan dan keterbatasan apabila dibandingkan dengan program aplikasi yang sudah terkomputerisasi. Tujuan dari program aplikasi tersebut 53
Jurnal Informatika, Vol.III No.1 April 2016 adalah untuk meminimalkan kekurangan, keterbatasan dan kesalahan yang terjadi dalam proses pengolahan data penjualan voucher yang meliputi proses pencatatan ketersediaan voucher, pencatatan proses transaksi penjualan voucher, jurnal penjualan voucher, sampai dengan laporan transaksi penjualan voucher. Sehingga cara kerja menjadi efektif dan efisien dan informasi dapat diterima secara tepat dan akurat. Untuk urutan prosedur pengolahan data penjualan voucher pada PT. Plaza Indonesia Realty Tbk. Jakarta adalah sebagai berikut: 1. Proses pencatatan ketersediaan voucher Dalam proses ini, setiap adanya pemasukan atau pengeluaran voucher pihak concierge (informasi) harus mencatat pada data voucher yang telah tersedia. 2. Proses transaksi penjualan voucher Dalam proses ini, dilakukan penginputan data transaksi yang
meliputi tanggal transaksi, diterima dari, jumlah total transaksi, bentuk pembayaran, jumlah voucher yang dikeluarkan, kode voucher yang di keluarkan, petugas yang melakukan proses transaksi, serta nama pelanggan yang melakukan proses transaksi. 3. Proses jurnal penjualan voucher Dalam proses ini dibuat jurnal setiap penjualan yang telah di proses. 4. Proses pembuatan laporan transaksi penjualan voucher Dalam proses ini, laporan yang disajikan meliputi tanggal pembuatan laporan, petugas yang membuat laporan, nomor receipt yang telah di keluarkan, nama pelanggan yang melakukan proses transaksi, total voucher yang di keluarkan, serta catatan mengenai tipe pembayaran. Untuk frekuensi pelaporan dilakukan perhari dan selanjutnya laporan tersebut akan diserahkan kepada supervisor customer service.
B. Perancangan 1. Perancangan Basis Data.
Gambar 2 Rancangan Basis Data
ISSN: 2355-6579
54
Jurnal Informatika, Vol.III No.1 April 2016 2. Spesifikasi File Basis Data a. Tabel Pengguna. Tabel 1 Spesifikasi Tabel Pengguna Akronim Userid Nama Pass Status
Tipe Text Text Text Text
Panjang 5 20 10 15
g. Tabel Detail Jurnal Tabel 7 Spesifikasi Tabel Detail Jurnal Ket PK
Tipe Text Text Text Number Number Date Date Text
Tipe Text Text Text Currency Currency
Panjang 14 14 4
Ket FK FK FK
h. Detail Nota
b. Tabel Voucher Tabel 2 Spesifikasi Tabel Voucher Akronim Kodevoucher KodeJenis Namavoucher Harga Stok TglMasuk TglKeluar Keterangan
Akronim NoJurnal NoNota KodePerkiraan Debet Kredit
Tabel 8 Spesifikasi Tabel Detail Nota
Panjang 6 5 20
Ket PK FK
Akronim NoNota Kodevoucher Harga JumlahJual Subtotal
Tipe Text Text Number Number Number
Panjang 14 6
Ket FK
3. Perancangan Struktur Kode. 25
c. Tabel Jenis Voucher Tabel 3 Spesifikasi Tabel Jenis Voucher Akronim KodeJenis Jenisvoucher
Tipe Text Text
Panjang 5 30
Ket PK
d. Tabel Perkiraan Tabel 4 Spesifikasi Tabel Perkiraan Akronim KodePerkiraan NamaPerkiraan TipePerkiraan
Tipe Text Text Text
Panjang 4 20 15
Ket PK
Gambar 3 Struktur Kode Voucher. Keterangan 000001 : Adalah sebagai no urut voucher. Panjang : 6 Digit Tipe : Text
Contoh :
e. Tabel Nota Tabel 5 Spesifikasi Tabel Nota Akronim NoNota TglNota TotalBayar Customer UserId
Tipe Text Date Number Text Text
Panjang 14
20 7
Ket PK
FK
f. Tabel Jurnal Tabel 6 Spesifikasi Tabel Jurnal Akronim NoJurnal TglJurnal Keterangan
Tipe Text Date Text
ISSN: 2355-6579
Panjang 14 30
Ket PK
Gambar 4 Struktur No Nota Keterangan TR: Identitas transaksi 2015 : Tahun 06 : Bulan 22 : Tanggal 01 : No urut Panjang : 14 Digit Tipe :Text 55
Jurnal Informatika, Vol.III No.1 April 2016 4. Perancangan Model HIPO LOG IN
0.0
ME NU UTAMA
1.0
2.0
3.0
4.0
5.0
MASTER
TRANSAKSI
LAPORAN
UTILITY
LOG OUT
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
1.1
2.1
4.1
DATA VOUCHER
PENJUALAN
1.0
2.0
3.1 LAPORAN DATA VOUCHER 3.0
1.2
2.2
3.2
4.2
DATA JENIS VOCUHER
JUR NAL
LAPORAN PENJUALAN
RESTORE DATBASE
1.0
2.0
3.0
4.0
3.3 LAPORAN PENJUALAN PER USE R 3.0
EDIT PASSWORD
1.3 DATA PENGGUNA 1.0
BACK UP DATABASE
4.0
4.3
4.0
3.4 LAPORAN JUR NAL PENJUALAN 3.0
1.4
DATA PERKIRAAN 1.0
Gambar 5 Perancangan Model HIPO. 4. Perancangan Flowchart Program. a. Flowchart Login. Start
Masukan USER ID
Pesan: Data Tidak Ditemukan
T Cek Data
Data Benar
Y Pesan: Password Atau Status Tidak Dikenal
Masukan PASSWORD STATUS
T
Y Log In
Cek Data
Data Benar
Y
MENU UTAMA
T
Y Batal
Y T
Exit
Y End
Gambar 6 Flowchart Login.
ISSN: 2355-6579
56
Jurnal Informatika, Vol.III No.1 April 2016 b. Flowchart Pengolahan Data Voucher Start
TAMBAH EDIT KELUAR
TAMBAH
Pesan: Kode Voucher sudah Ada
Y
OTOMATIS MANUAL
Y
OTOMATIS : Input Kode Voucher Pertama
Y Cek Data
Data Sudah Ada
Y
T
Pesan: Kode Voucher sudah Ada
T
Y
OTOMATIS : Input Kode Voucher Terakhir
Cek Data
T OTOMATIS : Input Jenis Voucher Nama Voucher Harga
Pesan: Kode Voucher sudah Ada
Y
MANUAL : Input Kode Voucher
T Cek Data
Data Sudah Ada
Data Sudah Ada
MANUAL : Input Jenis Voucher Nama Voucher Harga
Simpan
Pesan : Data Tersimpan
Y
T
Pesan: Data Voucher Tidak Ditemukan
Batal Simpan
T
Y
Pesan: Masukan Kode Voucher
EDIT
Input Kode Voucher
Cek Data
Data Sudah Ada
Y T
Y
Edit Data Voucher
T
UBAH
Y
Pesan : Data Ter Update
T Batal Ubah
HAPUS
Y
Pesan: Yakin Akan menghapus ?
T
Hapus Data
Y
Pesan : Data Terhapus
T Batal Hapus Keluar
T
Y End
Gambar 7 Flowchart Pengolahan Data Voucher.
ISSN: 2355-6579
57
Jurnal Informatika, Vol.III No.1 April 2016 c. Flowchart Penjualan. Start
PROSES KELUAR
PROSES
Pesan: Kode Voucher Tidak Ditemukan Atau Kode Voucher Harus 6 Digit
T
Nomor Transaksi dan tanggal Secara Otomatis Muncul
Y
Input Customer
Y
INPUT CARI
Input Kode Voucher
Data Sudah Ada
Cek Data
Y
T
Y
Tampil Persediaan Voucher
Pilih Data Voucher
OK
T
Y Cek Ketersediaan
Pesan: Stok Voucher Tidak memadai Pesan: Pembayaran Masih kurang
T
Voucher Tersedia
Y Pesan: Kode Voucher Sudah Digunakan
T Pembayaran Sesuai
Cek Kode Voucher di Tabel voucher
Y Data Sudah Ada
T
Y Cek Pembayaran
Total Harga Otomatis Muncul
Input Pembayaran
Data Tersimpan Di Tabel Voucher
Kembali Otomatis Muncul Batal Simpan
T
SIMPAN & CETAK
HAPUS Data
Y Data Mau Dicetak
Y
Pilih Data Voucher Yang akan di hapus pada table voucher
T Y
Pesan: Anda Yakin Akan menghapus Data Ini ?
T Pesan : Data Tersimpan
Tampil TANDA TERIMA VOUCHER
Batal Hapus
T
Hapus Data Y Pesan : Data Terhapus
Keluar
Keluar Dari Aplikasi
T
Y End
Gambar 8 Flowchart Penjualan.
ISSN: 2355-6579
58
Jurnal Informatika, Vol.III No.1 April 2016
d. Flowchart Cetak Laporan Penjualan Start
PER HARI PER BULAN PER TAHUN TRANSAKSI KELUAR
Pesan : Data Tidak Ditemukan
T PER HARI
Y
Pilih Tanggal
CETAK
Y
Cek Data
Data Ditemukan
Y
Tampil Laporan Penjualan Per Hari
T
T T
KELUAR
Y Pesan : Data Tidak Ditemukan T
PER BULAN
Y
Pilih Bulan
CETAK
Y
Cek Data
Data Ditemukan
Y
Tampil Laporan Penjualan Per Bulan
T
T
T
KELUAR
Y Pesan : Data Tidak Ditemukan
T PER TAHUN
Y
Pilih Tahun
CETAK
Y
Cek Data
Data Ditemukan
Y
Tampil Laporan Penjualan Per Tahun
T T T
KELUAR
Y
Pesan : Data Tidak Ditemukan T
TRANSAKSI
Y
Pilih Transaksi
Y
CETAK
Cek Data
Data Ditemukan
Y
Tampil Laporan Penjualan Per Transaksi
T
T
T
KELUAR KELUAR
Y
T
Y End
Gambar 9 Flowchart Cetak Laporan Penjualan 5. Perancangan Tampilan Program. a. Form Login.
Gambar 10 Tampilan Form Login
ISSN: 2355-6579
59
Jurnal Informatika, Vol.III No.1 April 2016
b. Form Menu Utama
Gambar 11 Form Menu Utama. c. Tampilan Form Pengolahan Data Voucher.
Gambar 12 Tampilan Form Pengolahan Data Voucher.
ISSN: 2355-6579
60
Jurnal Informatika, Vol.III No.1 April 2016
d. Form Penjualan Voucher.
Gambar 13 Form Penjualan Voucher e. Tampilan Tanda Terima Voucher.
Gambar 14 Tampilan Tanda Terima Voucher.
ISSN: 2355-6579
61
Jurnal Informatika, Vol.III No.1 April 2016
f. Tampilan Laporan Penjualan Voucher.
Gambar 15 Tampilan Laporan Penjualan Voucher. PENUTUP Dari hasil pengamatan pada PT. Plaza Indonesia Realty Tbk. Jakarta dalam sistem yang digunakan masih perlu peningkatan dikarenakan pada pelayanan pelanggan dalam pengolahan data penjualan voucher masih menggunakan sistem yang manual. Untuk itu penulis mengajukan kesimpulan mengenai kegiatan penjualan voucher pada PT. Plaza Indonesia Realty Tbk. Jakarta yaitu: a. Dengan sistem penjualan voucher yang berjalan selama ini sering terjadi kesalahan data, dan ditemukan beberapa data yang rangkap. b. Data sering hilang dikarenakan tidak adanya tempat penyimpanan data yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan. c. Dalam proses penjualan voucher membutuhkan waktu yang lama dikarenakan jumlah data yang terlalu banyak, sehingga cara kerja menjadi tidak efektif dan efisien. REFERENSI A.S,Rosa dan Shalahuddin, M. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika. ISSN: 2355-6579
Binanto, Iwan. 2009. Konsep Bahasa Pemograman. Yogyakarta: Andi Offset. Darmawan, Deni dan Kunkun Nur Fauzi. 2013. Sitem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Kuniyo, Andri dan Kusrini. 2007. Membangun Sistem Informasi Akuntansi Dengan Visual Basic & SQL Server. Yogyakarta: Andi. Sunyoto, Andi. 2007. Pemrograman Database Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dan SQL Server 2000. Yogyakarta. Andi Offset. Yakub. 2008 . Sistem Basis Data Tutorial Konseptual. Yogyakarta: Graha Ilmu. BIODATA PENULIS Baginda Oloan Lubis. Kotanopan 16 September 1972. S1 Sistem Informasi STMIK MH. Thamrin Jakarta, S2 Management Information System Program Pasca Sarjana STMIK Nusa Mandiri Jakarta. Dosen di Amik Bina Sarana Informatika Jakarta.
62