SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS “KINERJA PERBANKAN, BISNIS DAN EKONOMI INDONESIA MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015”
SUSUNAN KEPANITIAAN Penanggung Jawab Ketua Wakil Ketua Sekretaris Bendahara Sie Seminar+Call for Paper S.E. Sie Acara Moderator
Publikasi+Dokumentasi Perlengk./ Konsumsi Sekretariat Teknisi Pembantu Sopir
: 1. Dekan. 2. Sekretaris Fakultas : Dr. Ceacilia Srimindarti, M.Si. : Rachmawati Meita Oktaviani, M.Si. CA : 1. Suzy Widyasari, S.E., M.Si. 2. Cahyani Nuswandari, S.E., M.Si., Ak. : Virgono, S.E., Ak. : 1. Drs. Agus Budi Santoso, M.Si. 2. Dr. Euis Soliha, M.Si. 3. Bambang Sudarsono, : 1. Sri Isnowati, S.E., M.Si. 2. BEM FE & HMPS : 1. Dr. Alimuddin Rizal R., M.M. 2. Dr. Bambang Suko Priyono, M.M. 3. Dr. Elen Puspitasari, M.Si. 4. Dr. G.N. Masdjojo, M.Kom., M.Si. 5. Askar Yunianto, S.E., M.Si. : Kristianto, S.E. : Sri Iriyanti, S.H. : 1. Wiji Rochayati, S.Kom.,M.M. 2.Hayati,A.M.d : Guntur Putranto : 1. Sumaryono 2. Sumanto 3. Giyatno : M. Imron
i
SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS “KINERJA PERBANKAN, BISNIS DAN EKONOMI INDONESIA MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015”
EDITOR: Prof. Dr. Christantius Dwiatmadja,S.E.,M.E. Prof. Dr. Andreas Lako Prof. Dr. Agus Suroso Prof. FX. Sugiyanto, MS Budi Trisnanto Dr. Bambang Suko priyono, M.M Dr. Alimuddin Rizal Rivai, M.M Dr. Taswan, M.Si Dr. Bambang Sudiyatno, M.M Dr. Euis Soliha, S.E., M.Si. Dr. Ceacilia Srimindarti, M.Si Dr. Agung Nusantara, M.Si Dr. Gregorius N. Masdjojo, M.Si., M.Kom Dr. Elen Puspitasari, M.Si Askar Yunianto, S.E., M.Si Drs. Agus Budi Santosa, M.Si.
ii
KATA PENGANTAR Assalamu Alaikum Wr. Wb. Pertama marilah kita panjatkan Puji Syukur Kepada Allah SWT karena atas berkat rahmatNya hidayahNya acara Seminar Nasional dan Call for Papers dengan tema “Kinerja Perbankan, Bisnis dan Ekonomi Indonesia Menghadapi Asean Economic Community 2015” dapat terlaksana dengan lancar. Acara ini merupakan kegiatan ilmiah yang diselenggarakan atas kerjasama Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Stikubank Semarang dengan Bank Indonesia. Penyelenggaraan Seminar Nasional dan Call for Papers ini merupakan salah satu upaya untuk berdiskusi dan sharing ilmu pengetahuan dibidang ilmu ekonomi, akuntansi dan manajemen. Kami menyadari bahwa pelaksanaan kegiatan ini masih kurang sempurna, oleh karenanya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kekurangan ini. Kami berharap semoga kegiatan ini bermanfaat Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung terlaksanya acara Seminar Nasional dan Call for Papers. Ketua Panitia
Dr. Ceacilia Srimindarti, M.Si
iii
DAFTAR PESERTA SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS STIKUBANK “KINERJA PERBANKAN, BISNIS DAN EKONOMI INDONESIA MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015”
MDP Business School Palembang
Palembang
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi
Semarang
STIE Dharma Putera
SEmarang
STIE Islam Bumiayu
Bumiayu
STIE Sutaatmadja Subang
Subang
STIE Widya Manggala
Semarang
STIEMusi
Palembang
STMIK Himsya
Semarang
Uiversitas Jenderal Soedirman
Purwokerto
Universitas Darul Ulum Islamic Centre Sudirman GUPPI (UNDARIS)
Ungaran
Universitas Diponegoro
Semarang
Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA)
Semarang
Universitas Khairun Ternate,
Maluku Utara
Universitas Kristen Indonesia Maluku
Maluku
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Universitas Malikussaleh
Banda Aceh
Universitas Muhammadiyah Malang
Malang
Universitas Muhammadiyah Semarang
Semarang
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Yogyakarta
Universitas Pattimura
Ambon
Universitas PGRI Semarang
Semarang
Universitas Sriwijaya
Palembang
Universitas Stikubank
Semarang
Universitas Tarumanagara
Jakarta
Universitas Terbuka
Jakarta
Universitas 17 Agustus 1945
Semarang
Universitas Widya Mataram
Yogyakarta iv
SUSUNAN ACARA SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR FOR PAPERS FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG “KINERJA PERBANKAN, BISNIS DAN EKONOMI INDONESIA MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015” Rabu, 29 Oktober 2014 Waktu 08.00 – 08.30 08.30 – 09.20 09.20 – 12.00
12.00 – 13.00 13.00 – 15.00
Registrasi
Aktivitas
● Laporan Ketua Panitia ● Pembukaan : Rektor UNISBANK Doa Pembukaan Seminar Sesi 1 Regulator dari Bank Indonesia: Bapak Darsono (Direktur Eksekutive Departemen Kebijakan Makro Prudensial) Akademisi Universitas Indonesia Rofikoh Rokhim, SE, SIP, DEA, Ph.D Moderator: Dr. Alimuddin Rizal R, M.M ISHOMA Seminar & diskusi: ● Praktisi Perbankan: Drs. Randi Anto, MBA (Direktur BRI) Pelaku Bisnis: Bernadus Arwin (Wakil Ketua Umum Kerjasama Ekonomi Internasional KADIN Jateng) Moderator: Dr. Gregorius N. Masdjojo, M.Si, M.Kom
Kamis, 30 Oktober 2014 Waktu 08.00 – 08.30 08.30 – 11.30
11.30 – 12.30 12.30 – 13.00
Aktivitas Registrasi Call for Paper: Kelompok Ekonomi Moderator: Dr. G.N. Masdjodo, M.Si, M.Kom Call for Paper: Kelompok Akuntansi dan Keuangan Moderator: Dr. Elen Puspitasari, M.Si Call for Paper: Kelompok Manajemen Pemasaran Moderator: Dr. Alimuddin Rizal R, MM Call for Paper: Kelompok MSDM Moderator: Dr. Bambang Suko Priyono, MM ISHOMA Pengumuman The Best Paper: Sie Seminar dan CFP Penutupan oleh Dekan FEB Unisbank Dr. Bambang Sudiyatno, MM
v
Tempat Kampus Kendeng Ruang D6.2 Kampus Kendeng Ruang D6.2 Kampus Kendeng Ruang D6.2
Kampus Kendeng Ruang D6.2
Tempat Ruang G.6 Ruang G.6-1 Ruang G.6-2 Ruang G.6-3 Ruang G.6-4 Ruang D6.2
DAFTAR ISI Susunan Kepanitiaan …………………………………………………………………………………….
i
Editor ………………………………………………………………………………… …………………….
ii
Kata Pengantar ……………………………………………………………………………………………
iii
Daftar Peserta Seminar Nasional ……………………………………………………………………… iv Susunan Acara ……………………………………………………………………………………………
v
Daftar Isi …………………………………………………………………………………………………… vi
PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN DI KABUPATEN LEBAK (STUDI KASUS KLASTER PISANG SALE DAN GULA AREN……………………
1
DAMPAK PARTISIPASI MASYARAKAT & PELAYANAN PUBLIK TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH MELALUI GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE (STUDI PADA PEMDA DINAS TATA RUANG DAN PEMUKIMAN KABUPATEN CIANJUR)……………………………………………………..….
2
SKEMA PENJAMINAN DALAM PEMBIAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH (UMKM): STUDI KASUS DI KABUPATEN BREBES, JAWA TENGAH …………………………………………………...
3
POTENSI UMKM KREATIF MENUJU PEMBENTUKAN DAN PENGUATAN KLUSTER MEGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (ANALISIS DIAMOND MODEL) …...…………………………………..…
4
KEY SUCCES FAKTOR MODAL SOSIAL TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KABUPATEN INDRAGIRI HILLIR PROVINSI RIAU………………………………………………………….
5
ANALISIS TIPOLOGI SEKTOR USAHA BERDASARKAN TINGKAT UPAH DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA (ANALISIS PADA INDUSTRI DI KABUPATEN SEMARANG DALAM MENDUKUNG ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) 2015)…………………………………………………………………
6
MODEL PENENTU PENDAPAT NELAYAN DI KABUPATEN DEMAK ………………………………………..
7
DINAMIKA SIKLUS BISNIS DI ASEAN DAN CHINA (KAJIAN MAKROEKONOMI DENGAN EXTERNAL SHOCK) …………………………………………………………………………...................................................
8
MODEL KEMITRAAN USAHA PETERNAKAN RAKYAT DALAM RANGKA PENGUATAN EKONOMI DI ACEH …………………………………………………………………………………………………………………
9
vi
PEMODELAN ASSYMETRIC-GARCH UNTUK VARIABEL FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI, HARGA MINYAK, DOW JONES INDUSTRIAL AVERAGE (DJIA), DAN VOLATILITAS HARGA SAHAM (STUDI DI PASAR MODAL INDONESIA PERIODE 2003-2013) ………………………………………………………
10
MODEL KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI MENGANTISIPASI PERSAINGAN MASYARAKAT EKONOMI ASEAN……………………………………………………………………………………………………
11
FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN DAN CAPAIAN TRANSFER PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI PADA UMK (STUDI PENGENALAN PRODUKSI TEMPE KACANG LUPIN KEPADA PRODUSEN TEMPE)…………………………………………………………………………………………………………………
12
ANALISIS POTENSI DAERAH DAN SEKTOR BASIS DI PROPINSI JAWA BARAT ……..........................
13
UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA MISKIN PENGRAJIN BATIK DENGAN CANTING ELEKTRIK (STUDI EMPIRIK PENGARAJIN BATIK DI KECAMATAN GUNUNG PATI SEMARANG) ………………………………………………................................................................................
14
PENGUJIAN MONETARY MODELS VERSI FLEXIBLE DALAM MENJELASKAN PERILAKU NILAI TUKAR RUPIAH …………………………………………………………............................................................
15
VALUASI EKONOMI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM PADA TANAMAN KEDELAI DI JAWA TENGAH …………………………………………………………………………………………………………………………...
16
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SETORAN LPPL RADIO PADA LPPL RADIO KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TENGAH …………………………………………………………………………
17
ANALISIS PENINGKATAN KAPASITAS KETRAMPILAN, MODAL PINJAMAN DAN KOLEKTABILITAS PINJAMAN (STUDI KASUS PADA PNPM KECAMATAN GEMUH KABUPATEN KENDAL MANDIRI ……………………………………………………………………………………………………………………………
18
PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP BIAYA OPERASIONAL DAN PROFITABILITAS (STUDI PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMENT YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2012)………………………………………………………………..
19
KESIAPAN FINANCIAL CAPITAL UKM KABUPATEN SEMARANG DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY …………………………………………………………………………………………..
20
RELEVANSI NILAI INFORMASI AKUNTANSI PADA KONVERGENSI IFRS DI INDONESIA (STUDI EMPIRIS PADA BANK, ASURANSI, DAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN YANG TERCATAT DI BEI) ……………………………………………………………………………………………………………………………
21
TUNNELING SEBAGAI INSENTIF DARI MANAJEMEN LABA MELALUI TRANSAKSI PIHAK BERELASI DI SEKITAR PENAWARAN SAHAM PERDANA ………………………………………………………………….
22
KEY SUCCES KINERJA PEMERINTAH DAERAH BERBASIS WEB DENGAN METODE BALANCED SCORECARD (STUDI PADA PEMERINTAHAN KABUPATEN BANDUNG BARAT) ……………………
23
vii
PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH UNTUK PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL (UMK): STUDI EMPIRIS DI KOTA BITUNG SULAWESI UTARA ………………………………………………………………………………………..
24
PERAN KOMITMEN ORGANISASI DALAM MEMEDIASI PENGARUH KEADILAN ORGANISASIONAL TERHADAP KINERJA MANAJERIALPERUSAHAAN BUMN DI MALUKU …………………………………………………………………………………………………………………………..
25
PENGARUH KAPABILITAS TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN DENGAN KETIDAKPASTIAN TEKNOLOGI SEBAGAI VARIABEL MODERASI ...............
26
ANALISIS PERBEDAAN RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPER, NON PROPER, DAN ANTAR PROPER (STUDI KASUS PADA SEKTOR MANUFAKTUR DAN SEMUA SEKTOR PROPER YANG TERCATAT DI BEI TAHUN 2009-2012) ……………………………………………………………… …..
27
PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN ……………………………..
28
EXPLANATORY ANALYSIS ABOUT REASONING MANAGERS TO DECISE COMPANY FINANCING THROUGH SYARI’AH BANKING …………………………………………………………………………………...
29
MODIFIED VAIC (M-VAIC), INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE (ICD), DAN KAPITALISASI PASAR; SUATU ANALISIS DENGAN WARPPLS 3.0 ……………………………………………………………
30
PENGARUH TEKANAN ANGGARAN WAKTU SEBAGAI VARIABEL MODERASI TERHADAP HUBUNGAN ANTARA FAKTOR INDIVIDU DAN KUALITAS AUDIT ……. ……………………………………
31
APAKAH MAHASISWA SUDAH MELEK KEUANGAN? …………………………………………………………
32
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS DARI PRESPEKTIF KEPATUHAN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BI) PERIODE TAHUN 2009–2013 …………………………………………………………………………………………………….............
33
PERAN AUDIT INTERNAL DALAM PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA PROVINSI JAWA TENGAH …………………………………………………………….
34
DETERMINAN PEMILIHAN AUDITOR BERKUALITAS ......……………………………………………………
35
PENGUKURAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) BERBASISKAN KARAKTERISTIK SOCIAL BANK DALAM KAITAN DENGAN SUSTAINABILITY DEVELOPMENT DAN PENGARUHNYA PADA RETURN SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA ………………..
36
viii
STUDI EMPIRIS PERUSAHAAN MANUFAKTUR LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA: HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS PERSAINGAN DENGAN KINERJA ORGANISASI MELALUI DELEGASI KEWENANGAN, PERUBAHAN SISTEM PENGENDALIAN AKUNTANSI MANAJEMEN …………………..
37
ENTERPRISE RESOURCE PLANNING …………………………………………………………………………..
38
ANALISIS HUBUNGAN ANTARA HARGA MINYAK DUNIA, INDEKS NASDAQ, DAN INDEKS HANGSENG PERIODE 2008-2013 …………………………………………………………………………………
39
ANALISIS PENGARUH NET PROFIT MARGIN, RETURN ON ASSETS, DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON EQUITY DAN CURRENT RATIO TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA …………………………………………..
40
LINKING SOSIAL BONDING INTERACTION AND RELATIONAL CAPITAL ON BUSINESS PERFORMANCE ……………………………………………………………………………………………………
41
PENGARUH PELAYANAN FISKUS, KONDISI KEUANGAN WAJIB PAJAK DAN SANKSI PAJAK TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK (STUDI KASUS TERHADAP WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KABUPATEN TEMANGGUNG) …………………………………………………………………..
42
PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU, LINGKUNGAN DAN KEPEMILIKAN JARINGAN SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN BERWIRAUSAHA BAGI LULUSAN PERGURUAN TINGGI …………………….
43
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI BAWAHAN ATAS GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA BAWAHAN ATAS GAYA KEPEMIMPINAN ………………………………………………………………………..
44
SERVANT LEADERSHIP, PEMBERDAYAAN DAN MEKANISME PSIKOLOGIS KEPUASAN KERJA ..
45
MEMBANGUN SUMBER DAYA MANUSIA BERTALENTA RELIGIUS DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN BISNIS GLOBAL ………………………………………………………………………………….
46
PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DIMEDIASI KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL DALAM RANGKA MENGHADAPI PERSAINGAN MENYONGSONG AEC PADA 2015 (STUDI PADA GURU DI SMA NEGERI DI KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK) …..…………………………………………
47
PENGARUH KOMITMEN TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR : MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING ………………………………………………………...............................................................
48
DAMPAK KELEMAHAN PENEGAKAN HUKUM TERHADAP KELESTARIAN FUNGSI LINGKUNGAN HIDUP …………………………………………………………………………................................................
49
PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP PEMBELIAN TIDAK TERENCANA PRODUK PRIVATE LABEL BRANDS (PLBS) MATAHARI DEPARTMENT STORE DI MADIUN ……………………………………………………………………………………………………………
50
ix
PENGARUH E-MARKETING PADA BISNIS ONLINE MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL (STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF) …………………………………………………...................................................
51
PENGARUH PEMASARAN INTERNAL DAN KUALITAS LAYANAN INTERNAL TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN INTERNAL SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN EKSTERNAL (STUDI PADA INDUSTRI KEPARIWISATAAN DI DIY) ……………………………………………………….....
52
STRATEGI PENDISTRIBUSIAN BUAH LOKAL DI KOTA SEMARANG ……………………………………...
53
ALOKASI DANA, KEPRIBADIAN DAN FAKTOR DEMOGRAFIS TERHADAP IMPULSIVE BUYING(STUDI PADA GURU BERSERTIFIKASI DI JEPARA) …………………………………………………
54
DETERMINASI ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN PEMBELAJARAN ORGANISASI UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PEMASARAN DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015 …………………………………………………………………………………………………………………….
55
MODEL STRATEGI KEUNGGULAN BERSAING PERGURUAN TINGGI SWASTA (PTS) DI KOTA SEMARANG …………………………………………………………………………………………………………..
56
MEMBANGUN JIWA WIRAUSAHA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN DAYA SAING ……………………………………………………………………………………………..………………………….
57
CITRA BISNIS RITEL SEBAGAI FAKTOR PENTING KEPUASAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI PASAR SWALAYAN CARREFOUR SEMARANG ……………………………………………………………………………………..................................................
58
PENGARUH PERSEPSI HARGA, CITRA PERUSAHAAN DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN PADA APOTEK “DELA” DI SEMARANG ……………………………………
59
PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KOMPETENSI TENAGA PENJUALAN, PERSEPSI HARGA, DAN VARIASI PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN MELALUI KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI (STUDI EMPIRIS PADA PT. LIBERA FARMA SEMARANG) ……………..
60
PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP NILAI PELANGGAN DAN KEPUASAN PELANGGAN DAN DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN APOTEK DELA SEMARANG ……………………….
61
PENGARUH BAURAN PROMOSI, ATRIBUT PRODUK, DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA DAN BERIMPLIKASI PADA KEPUTUSAN MEMILIH PERGURUAN TINGGI (STUDI PADA SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI “YAYASAN PHARMASI” SEMARANG) …………………………………………….................................................................... PENGARUH NILAI PELANGGAN SUPERIOR DAN PERSEPSI HARGA TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING BERKELANJUTAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI PENGGUNA SMARTPHONE MEREK SMARTFREN DI SEMARANG) ……………………………………… ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN, PERSEPSI HARGA DAN NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN (STUDI PADA HOTEL BAHARI INN TEGAL) …………………...
x
62
63
64
PENGARUH MOTIVASI, KETERSEDIAAN INFORMASI DAN REPUTASI INSTITUSI TERHADAP KEPERCAYAAN MAHASISWA DAN DAMPAKNYA PADA NIAT REGISTRASI …………………………...
65
TINGKAT KEPUASAN NASABAH TABUNGAN IB ATAS KUALITAS PELAYANAN PT. BANK PERMATA SYARIAH CABANG SEMARANG …………………………………………………………………………………..
66
MODEL PENINGKATAN KEPUASAN DAN MINAT BELI ULANG KONSUMEN RITEL FASHION ONLINE MELALUI KEPERCAYAAN DAN KUALITAS LAYANAN : SEBUAH PERSPEKTIF CUSTOMER RELATIONSHIP MARKETING ………………………………………………………………………………………
67
STANDARISASI DAN SERTIFIKASI KOMPETENSI PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT DALAM MENGHADAPI MEA 2015 ………………………………………………...........................................................
68
xi
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS Kinerja Perbankan, Bisnis dan Ekonomi Indonesia Menghadapai Asean Economic Community 2015
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG
PENGUKURAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) BERBASISKAN KARAKTERISTIK SOCIAL BANK DALAM KAITAN DENGAN SUSTAINABILITY DEVELOPMENT DAN PENGARUHNYA PADA RETURN SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA Yohanes Andri Putranto STIE Musi
[email protected] Abstrak Artikel ini meneliti pengaruh CSR yang berorientasi pada sustainability development yang berbasis pada karakteristik social bank terhadap return saham pasar. Sampel penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI untuk tahun 2008 sampai 2011. Hasil pengujian hipotesis menyatakan bahwa return saham tidak dipengaruhi oleh CSR yang berdasarkan karakteristik social bank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan perbankan melakukan kegiatan CSR sebagai instrumen sustainability development namun median return saham sampel bernilai nol. Hal ini mengindikasikan bahwa di Indonesia, tekanan untuk tanggung jawab sosial dan lingkungan masih lebih pada perusahaanperusahaan industri berat dan ekstraktif daripada sektor perbankan. Kata kunci: CSR, Bank sosial, dan return saham Abstract This article studies how sustainability development in term CSR that based on social bank characteristic influence to stock-market return. Using the banking companies listed in IDX for the year 2008 until 2011, it is found that stock-market return is not influenced by CSR that based on social bank characteristic. The result reveals that most of banking companies use corporate social responsibility activities as sustainability development instruments but median of stock-market return of sample is zero.There is an indication that pressure for recognition of environmental and social responsibility still heaviest on the heavy and extractive industry sector than the banking sector in Indonesia. Keyword: CSR, social bank, and stock-market return perbankan memiliki dampak tidak langsung pada sosial dan lingkungan melalui proyek keuangan mereka, hal ini mendorong perusahaan perbankan dituntut harus melakukan CSR. Tujuan utama CSR adalah sustainability development. Tujuan ini akan tercapai jika CSR tercermin dalam proses bisnis suatu perusahaan. Dengan kata lain proses bisnis suatu perusahaan harus memberikan kontribusi positif yang signifikan terhadap pelestarian kualitas sosial dan lingkungan. CSR tidak boleh dipandang sebagai aktivitas yang terpisah dari proses bisnis suatu perusahaan. CSR tidak memberikan kontribusi signifikan bagi sustainability development dikarenakan penerapan CSR tidak diinternalisasi
PENDAHULUAN Pelaksanaan program CSR tidak hanya merupakan tanggung jawab perusahaan yang bersentuhan langsung dengan Sumber Daya Alam (SDA), perbankan juga merupakan salah satu sektor yang mempunyai tanggung jawab di bidang itu. Sebagai lembaga intermediasi untuk menerima dan menyalurkan kembali dana masyarakat, bank juga memiliki tanggung jawab etis, sosial, dan tanggung jawab discretionary, yaitu tanggung jawab yang semestinya tidak harus dilakukan tetapi dilakukan atas kemauan sendiri. Perusahaan perbankan memiliki proses bisnis yang tidak berdampak langsung terhadap sosial dan lingkungan. Tetapi di sisi lain, perusahaan 1
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS Kinerja Perbankan, Bisnis dan Ekonomi Indonesia Menghadapai Asean Economic Community 2015
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG
ke dalam core business perusahaan (Walker, 2010). Sustainable finance atau bisnis keuangan yang bertanggung jawab merupakan tuntutan utama yang ditujukan pada perusahaan perbankan terkait dengan sustainability development (Durbin, Herz, Hunter, & Peck, 2006). Sustainable finance artinya proyek-proyek keuangan perusahaan perbankan mempertimbangkan aspek sosial, lingkungan, dan etika. Sejak tahun 2000 perusahaan perbankan menggunakan dua instrumen CSR yang digunakan perusahaan perbankan untuk memenuhi tujuan sustainability development yaitu The Equator Principles dan Socialy Responsible Invesment (SRI). Namun dalam praktikknya kedua intrumen tersebut mendapat banyak kritik dan dianggap gagal untuk mencapai tujuan development sustainability serta cenderung dipakai perusahaan perbankan untuk melakukan greenwashing (Relaño, 2011). Sejak tahun 1980-an telah muncul institusi perbankan yang core business-nya mengutamakan sustainability development. Institusi ini disebut social bank atau ethical bank. Social bank merupakan contoh nyata institusi perbankan yang menjalankan sustainability finance. Institusi ini mengukur profitabilitas tidak hanya dari keuntungan finansial tapi juga mengutamakan manfaat sosial yang diperoleh. Social bank sangat berbeda dengan institusi perbankan umumnya. Social bank mengintegrasikan sustainability development ke dalam aktivitas bisnisnya yang sangat bertolak belakang dengan institusi perbankan umumnya yang memanfaatkan instrumen-instrumen sustainability development sebagai aksesoris untuk kepentingan strategi pemasaran. Social bank berani hanya mendapatkan profit yang kecil selama hal itu memberikan manfaat yang besar pada sosial dan lingkungan. Relaño (2011) mengkarakteristikan social bank berdasarkan aktivitas bisnisnya ke dalam dua dimensi, yaitu dimensi eksternal dan internal. Pada dimensi eksternal, social bank menolak berpartisipasi dalam aktivitas spekulasi di pasar modal, investasi pada produk keuangan di pasar modal miliki sampai jatuh tempo, berfokus pada aktivitas original perbankan yaitu mengumpulkan simpanan dan mendistribusikan kredit,
mengutamakan dimensi sosial, lingkungan, dan etika dalam proyek keuangannya, solidaritas dikembangkan antara penabung dengan peminjam untuk memungkinkan terciptanya pinjaman dengan bunga yang rendah untuk proyek yang bermanfaat bagi sosial dan lingkungan, karena kebijakan pinjaman social bank berisiko lebih tinggi dari bank umumnya maka jangkauan pelayanannya hanya lokal atau regional saja sehingga mereka dapat mengenal dengan baik wilayah dan orangorang yang mereka danai. Dan dilihat dari dimensi internal, social bank cenderung memiliki sedikit kantor-kantor pelayanan dan lebih banyak beroperasi melalui telepon dan email, transparansi dalam melaporkan detail informasi aktivitas bisnisnya, partisipasi dan demokrasi dalam pengambilan keputusan, dan menjunjung tinggi kesetaraan martabat manusia. Penelitian terdahulu (misalnya: M. Wang, Qiu, & Kong (2011), Arshad, Mansor, & Othman (2012), Y. G. Wang (2011), Mcguire, Sundgren, & Schneeweis (1988), Saleh, Zulkifli, & Muhamad (2011)) telah memberikan bukti bahwa CSR dapat memberikan citra positif di mata masyarakat sebagai investor, sehingga selain dapat meningkatkan kinerja saham. Penelitian ini menggunakan pendekatan lain dalam pengukuran CSR. Untuk dapat menilai seberapa jauh perusahaan perbankan memiliki komitmen untuk menerapkan CSR sebagai sustainability development merujuk pada karakteristik social bank, penelitian akan berfokus pada apakah aktivitas bisnis perusahaan perbankan memperhatikan nilai etika atau sosial. Karena jika suatu bank sungguh melaksanakan bisnis keuangan yang bertanggung jawab, tentunya akan terefleksi dalam akun-akun laporan keuangannya (Relaño, 2011), maka penelitian ini akan menilai dimensidimensi etika/sosial berdasarkan prinsip-prinsip social bank dalam laporan posisi keuangan perusahaan perbankan. Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini ingin mengkaji secara empiris pengaruh CSR berbasis karakteristik social bank terhadap return saham perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia.
2
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS Kinerja Perbankan, Bisnis dan Ekonomi Indonesia Menghadapai Asean Economic Community 2015
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG
(1983) dalam Foote, Gaffney, & Evans (2010) mengembangkan teori bahwa ada grup-grup lain yang perlu diperhatikan sama baiknya, antara lain pekerja, pelanggan, dan masyarakat. Grup-grup selain pemegang saham sangat berkepentingan dengan setiap tindakan perusahaan. Pemegang saham dan grup-grup selain pemegang saham disebut sebagai stakeholder. Stakeholder theory dapat menjelaskan pengaruh CSR dan kinerja perusahaan. Stakeholder memiliki kekuatan untuk mempengaruhi citra perusahaan. Ketika perusahaan melakukan oparasi bisnis yang tidak bertanggung jawab terhadap sosial dan lingkungan, stakeholder akan membangun penilaian yang tidak baik terhadap perusahaan tersebut dan ini akan berdampak langsung pada kinerja keuangan perusahaan.
LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Teori yang Mendukung CSR Beberapa teori yang mendasari munculnya CSR antara lain social control theory, agency theory, dan stakeholder theory. Teori-teori tersebut dijelaskan berikut ini. Ide utama dari social contract theory adalah bagaimana menghubungkan suatu perusahaan dengan masyarakat. Menurut teori ini, bisnis harus beroperasi secara bertanggung jawab bukan hanya karena kepentingan komersial perusahaan harus seperti itu, namun karena ini merupakan bagian dari bagaimana sesungguhnya masyarakat secara implisit mengharapkan suatu bisnis beroperasi. Lebih jauh, menurut paradigma kontrak sosial, suatu bisnis adalah suatu institusi sosial dan seharusnya masuk dalam struktur sosial sebagai suatu keluarga, sistem pendidikan dan institusi religius, membantu meningkatkan kualitas hidup dan memenuhi kebutuhan. Agency theory menyatakan bahwa dalam suatu transaksi, salah satu pihak (prinsipal) menunjuk pihak lain (agen) untuk bertindak mengatasnamakan pihak tersebut. Dalam hal ini prinsipal harus memiliki kepercayaan terhadap agen walaupun dalam situasi ketidaklengkapan informasi dan ketidakpastian hasil. Friedman (1970) dalam Weshah, Dahiyat, Abu Awwad, & Hajjat (2012) menggambarkan agency theory dalam kritikannya terhadap CSR, menjelaskan bahwa manajer, sebagai agen untuk pemilik perusahaan, memiliki tanggung jawab untuk memaksimalkan laba perusahaan; mengeluarkan uang untuk kegiatan selain untuk tujuan tersebut merupakan penyalahgunaan tanggung jawab. Namun Carroll (1979) Weshah, Dahiyat, Abu Awwad, & Hajjat (2012) menunjukkan bahwa kepentingan ekonomi dan sosial perusahaan adalah saling berkaitan. Contohnya, produk yang aman adalah menjadi perhatian keduanya, baik sisi ekonomi maupun sisi sosial. Oleh karena itu, praktik CSR juga merupakan kepentingan ekonomi yang penting bagi perusahaan. Sementara sebelumnya perhatian hanya aktivitas perusahaan yang berdampak secara nyata terhadap pemegang saham, Freeman dan Reed
Social Bank Social bank muncul pada pertengahan 1980-an. Social bank merupakan institusi keuangan baru yang meyakini bahwa profitabilitas semestinya tidak hanya diukur dari pengembalian keuangan tapi juga dari manfaat sosial. Pandangan inilah yang membedakan social bank dengan institusi perbankan umumnya. Hal inilah yang membuat institusi keuangan ini disebut social bank atau ethical bank. Untuk jenis institusi keuangan baru ini, maksimalkan keuntungan bukan merupakan satu-satunya tujuan yang ingin dicapai melalui aktivitas bisnisnya. Namun nilai tambah pada sosial dan lingkungan juga menjadi tujuan yang ingin dicapai. Maka berbeda dari institusi perbankan umumnya, social bank menyeimbangkan profitabilitas dan etika. Dengan kata lain, social bank mengintegrasikan nilai etika kedalam semua proyek keuangannya. Social bank merupakan institusi perbankan yang melakukan CSR dengan berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan (sustainable development) bukan hanya sekedar strategi pemasaran. Nilai etika/CSR merupakan suatu bagian integral dari keseluruhan aktivitas bisnisnya. Berbeda dengan institusi perbankan umumnya memanfaatkan nilai etika/CSR hanya sebagai aksesoris untuk menarik klien baru dan memaksimalkan keuntungan. Social bank siap memilih untuk beroperasi dengan profit margin 3
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS Kinerja Perbankan, Bisnis dan Ekonomi Indonesia Menghadapai Asean Economic Community 2015
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG
yang kecil asalkan hal ini akan memberikan nilai tambah pada sosial dan lingkungan.
lebih rendah dari tarif bunga yang berlaku) bagi proyek-proyek yang berorientasi sosial, etika, dan lingkungan. e. Jangkauan social bank hanya bersifat lokal atau regional saja. Nasbah social bank terbatas hanya dalam lingkup lokal atau regional saja. Hal ini dikarenakan social bank lebih berisiko dibanding dengan bank umum lainnya maka social bank perlu mengenal dan memahami dengan baik wilayah dimana mereka beroperasi dan klien-klien yang mereka danai. Dengan jangkauan yang lebih dekat akan memudahkan social bank melakukan hal tersebut. Sedangkan dilihat dari dimensi internal, social bank memiliki karakteristik sebagi berikut: a. Karena biaya operasional social bank lebih tinggi dari bank pada umumnya, mereka cenderung memiliki kantor yang kecil dan sebagian besar beroperasi melalui telepon, internet atau email. b. Transparansi. Social bank memberikan perhatian khusus pada penyajian informasi rinci terkait aktivitasnya. Berbeda dengan bank pada umumnya, social bank transparan terhadap informasi tentang siapa yang menerima dan berapa besar pinjaman yang diberikan. c. Pertisipasi dan demokrasi. Hampir semua social bank berstatus hukum bank koperasi/mutual. Hal ini memungkinkan keputusan dibuat secara demokratis, karena setiap anggota memiliki hak suara tanpa melihat besarnya investasi yang ditanamkan. Oleh karena orang-orang lebih penting daripada modal dalam proses pengambilan keputusan maka inilah alasan kenapa institusi perbankan ini disebut social bank. Adanya usaha mengarah pada kesetaraan disetiap level juga merupakan karakteristik social bank. Prinsip ini tidak hanya diterapkan hanya pada kesetaraan gender, tapi juga pada hal-hal lain seperti misalnya kebijakan penggajian.
Social Bank dan Sustainability Development Relaño (2011) mengkarakteristikan social bank ke dalam dua dimensi yaitu dimensi eksternal dan internal. Dimensi eksternal terkait dengan aktivitas finansial yang dilakukan sedangkan dimensi internal terkait dengan fungsi dari institusi. Dilihat dari dimensi eksternal, social bank biasanya dikategorikan sebagai berikut: a. Social bank biasanya menolak untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan spekulasi di pasar modal. Mereka menganggap bahwa aktivitas ini yang menyebabkan terjadinya banyak krisis internasional, kesenjangan sosial, masalah lingkungan, dan lain sebagainya. Socal bank memang secara terbatas menjual SRI, namun ini merupakan permintaan klien, atau memegang sampai jatuh tempo beberapa produk finansial untuk tujuan mengantisipasi potensi kebutuhan likuiditas. Tapi tidak sama dengan bank umum lainnya, partisipasi social bank dalam pasar modal secara umum tidak singnifikan, karena ini bukan merupakan aktivitas bisnis utamanya. Dan kalaupun terlibat dalam aktivitas pasar modal, hal ini dipastikan untuk investasi jangka panjang dan bukan merupakan aktivitas spekulasi. b. Terkait dengan poin diatas, maka aktivitas utama dari institusi keuangan baru ini adalah berfokus pada bisnis origin suatu bank yaitu mengumpulkan tabungan dan mendistribusikan pinjaman. c. Social bank memberikan keutamaan pada dimensi sosial, etika atau lingkungan dalam setiap proyek keuangan mereka. Hal ini berbeda dengan bank umumnya, yang berpraktik hanya pada satu prinsip yaitu fokus pada kinerja keuangan, social bank menempatkan tiga prinsip yaitu kinerja lingkungan, sosial, dan keuangan. Perhatian khusus sosial bank adalah pada bidang perumahan ramah lingkungan dan sosial, pertanian organik, pengembangan energi alternatif, UMKM, dan lain-lain. d. Mempererat solidaritas antar penabung dan peminjam untuk memungkinkan kesepakatan pinjaman dengan bunga yang rendah (bahkan
Corporate Social Responsibility (CSR) dan Return Saham Hubungan CSR dengan return saham akan sangat jelas diuraikan bila dikaitkan dengan social control theory, agency theory, dan stakeholder theory. Inti pemikiran dari ketiga teori tersebut 4
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS Kinerja Perbankan, Bisnis dan Ekonomi Indonesia Menghadapai Asean Economic Community 2015
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG
adalah semakin perusahaan mampu memenuhi harapan stakeholder yaitu beroperasi secara ramah lingkungan dan sosial maka stakeholder akan mendorong kinerja saham perusahaan di pasar modal melalui kontribusi positif atas citra perusahaan. Perusahaan yang mampu memenuhi ekspektasi berbagai macam stakeholder perusahaan maka mereka akan lebih mampu untuk menghasilkan kinerja perusahaan yang baik. Dukungan sikap stakeholder terhadap perusahaan akan sangat dipengaruhi oleh seberapa jauh ekspektasi mereka terpenuhi oleh perusahaan dan hal ini sangat berpengaruh pada kinerja perusahaan khususnya kinerja saham pada perusahaan publik. Ketika perusahaan melakukan operasi bisnis yang tidak bertanggung jawab terhadap sosial dan lingkungan, stakeholder akan membangun penilaian yang tidak baik terhadap perusahaan tersebut dan ini akan berdampak langsung pada kinerja keuangan perusahaan. Oleh sebab itu CSR merupakan alat yang digunakan perusahaan untuk dapat mengakomodasi ekspektasi stakeholder. CSR dapat mempengaruhi opini masyarakat terhadap perusahaan terkait dengan tanggung jawab mereka pada lingkungan dan sosial. Penelitian-penelitian terdahulu (Arshad et al. (2012), M. Wang et al. (2011), Y. G. Wang (2011), Mcguire et al. (1988), dan Saleh et al. (2011) telah menjelaskan bahwa CSR berpengaruh positif terhadap return saham. Berdasarkan penalaran tersebut maka dibangun hipotesis sebagai berikut: Ha : Penerapan CSR berbasiskan karakteristik social bank dalam kaitan dengan sustainability development berpengaruh secara positif signifikan terhadap return saham.
penelitian ini. Variabel independen penelitian ini adalah CSR. CSR dalam penelitian ini adalah sejauh mana perusahaan perbankan berkomitmen pada sustainability development melalui CSR dalam aktivitas bisnis utamanya. Pengukuran CSR dalam penelitian ini akan berbasis pada karakteristik social bank. Relaño (2011) berpendapat bahwa untuk menilai sejauh mana perusahaan perbankan berkomitmen pada sustainability development melalui CSR, fokus riset tidak pada apa yang perusahaan perbankan “ucapkan” namun pada apa yang perusahaan perbankan “sesungguhnya lakukan”. Artinya riset tidak melihat pada pernyataan-pernyaataan terkait aktivitas CSR baik di annual report ataupun sustainability report. Jika bank sungguh melakukan kegiatan bisnis keuangan yang bertanggungjawab maka akan terefleksi dalam akun-akun laporan keuangan. Dalam penelitian ini, menilai dimensi etika dan sosial (social bank) dengan melihat akun-akun dalam laporan posisi keuangan. Berikut tahapan-tahapan pengukuran CSR dalam riset ini: 1. Peneliti mengelompokkan akun-akun dalam laporan posisi keuangan baik aset pada sisi debet maupun liabilitas dan ekuitas pada sisi kredit ke dalam “transaksi klien” dan “transaksi keuangan”. Transaksi klien di sisi aset adalah kredit atau pinjaman yang diberikan bank kepada kliennya. Transaksi klien di sisi liabilitas adalah simpanan-simpanan nasabah. Transaksi keuangan di sisi aset adalah penempatan pada BI dan bank lain, aset keuangan yang diperdagangkan, investasi keuangan, penyertaan saham, surat-surat berharga, surat-surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali, surat-surat berharga yang dimiliki hingga jatuh tempo, efek-efek untuk tujuan investasi, wesel ekspor, obligasi pemerintah, aset derivatif/ tagihan derivatif, investasi pemegang polis pada kontrak unit-linked, investasi sewa pembiayaan, dan tagihan akspetasi. Transaksi keuangan di sisi liabilitas adalah kewajiban derivatif, surat-surat berharga yang diterbitkan, obligasi yang diterbitkan, obligasi konversi, kewajiban akseptasi, kewajiban kepada pemegang polis unit-linked, efek utang yang
METODE PENELITIAN Sampel penelitian dalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara berturut-turut dari tahun 2007 sampai dengan 2011. Total sampel penelitian ini adalah 25 perusahaan perbankan. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah return saham. Return saham diukur adalah perbandingan antara selisih harga saham t dan t-1 dengan harga saham t-1. Return saham periode 2008 sampai dengan 2011 digunakan dalam 5
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS Kinerja Perbankan, Bisnis dan Ekonomi Indonesia Menghadapai Asean Economic Community 2015
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG
diterbitkan, efek yang dijual dengan janji dibeli kembali. 2. Kemudian peneliti membuat persentase besarnya transaksi klien (simpanan dan pinjaman nasabah) dan transaksi keuangan terhadap total aset di sisi debet atau total liabilitas ditambah ekutias di sisi kredit. 3. Selanjutnya peneliti membandingkan persentase besarnya: a.) Pinjaman nasabah (aset) dengan simpanan nasabah (liabilitas) b.) Pinjaman nasabah (aset) dengan transaksi keuangan (aset) c.) Simpanan nasabah (liabilitas) dengan transaksi keuangan (liabilitas) Merujuk pada karakteristik/prinsip social bank, pembandingan tersebut bertujuan untuk melihat aktivitas bisnis bank apakah lebih dominan pada aktivitas original perbankan (mengumpulkan tabungan dan mendistribusikan pinjaman) atau pada aktivitas transasksi keuangan/spekulasi. Bank dianggap sebagai sosial bank jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a.) Persentase pinjaman nasabah (aset) sama atau lebih kecil dari persentase simpanan nasabah (liabilitas) b.) Persentase transaksi keuangan (aset) lebih kecil dari persentase pinjaman nasabah (aset) c.) Persentase transaksi keuangan (liabilitas) lebih kecil dari persentase simpanan nasabah (liabilitas) Perusahaan perbankan yang memenuhi kriteria social bank akan diberi kode 1 dan sebaliknya perusahaan yang tidak memenuhi kriteria social bank dineri kode 0. Pengukuran CSR ini dilakukan pada periode 2008 sampai dengan 2011. Peneliti menggunakan teknik statistik regresi sederhana dan dengan bantuan SPSS versi 19 untuk pengolahan datanya. Teknik bootstrap digunakan untuk pengujian signifikansi koefisien regresi. Level signifikansi yang digunakan adalah 5%. Pemilihan teknik bootstrap ini bertujuan untuk
mempertahankan kekuatan pengujian walaupun model tidak memenuhi kriteria asumsi klasik pengujian regresi OLS (Erceg-hurn & Mirosevich, 2008). HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Statistik Deskriptif Variabel Return
n
Median
100
0
Deviasi Standar 1,34223
Min -0,75
Sumber : Hasil Pengolahan Software R
Pada tabel 1 disajikan statistik deskriptif untuk variabel return pasar, dalam hal ini median return saham untuk seratus observasi menunjukkan nilai nol (0). Dapat diartikan bahwa tidak terjadi kenaikan harga saham-saham perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI selama tahun 2007 s.d. 2011 yang menjadi sampel penelitian. Pada tabel 2 juga disajikan data terkait dengan penerapan CSR yang didasarkan pada karakteristik social bank. Secara total observasi terdapat 13 observasi (13%) yang tidak memenuhi karakteristik social bank. Jika dilihat dari konsistensi kesesuaian karakteristik social bank untuk 25 perusahaan sampel selama 2008 s.d. 2011, hanya enam (6) perusahaan atau 24% saja yang tidak konsisten memenuhi karakteristik social bank selama empat tahun amatan. Tiga observasi (3%) yang memberikan kredit kepada nasabah yang nilainya melebih jumlah tabungan yang dikumpulkan dari nasabah. ketiga perusahaan ini mengalami defisit sumber daya yang dikarenakan memberikan kredit melebihi jumlah tabungan yang berhasil dikumpulkan, sehingga untuk menutupi defisit tersebut perusahaan perbankan tersebut akan melakukan aktivitas spekulasi atau berisiko. Sepuluh observasi (10%) yang aktivitas transaksi keuangannya (akun aset) melebihi nilai kredit yang diberikan kepada pelanggan. Kesepuluh perusahaan perbankan ini lebih mengarah pada perusahaan investasi, yang aktivitas bisnisnya selalu bersentuhan dengan kegiatan spekulasi dan berisiko.
6
25% 0,2767
P
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS Kinerja Perbankan, Bisnis dan Ekonomi Indonesia Menghadapai Asean Economic Community 2015
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG
Tabel 2. Penerapan CSR diukur dengan Karakteristik Social Bank No.
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
AGRO BABP BACA BBCA BBKP BBNI BBNP BBRI BCIC BDMN BEKS BKSW BMRI BNBA BNGA BNII BNLI BSWD BVIC INPC MAYA MEGA NISP PNBN SDRA
Nama Perusahaan
Tabel 3. Hasil Uji Regresi Sederhana dengan Teknik Bootstrap 2008 L > D FT > L
Bank Agroniaga Tbk Bank ICB Bumi Putra Tbk Bank Capital Indonesia Tbk Bank Central Asia Tbk Bank Bukopin Tbk Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Bank Nusantara Parahyangan Tbk Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Bank Mutiara Tbk Bank Danamon Indonesia Tbk Bank Pundi Indonesia Tbk Bank Kesawan Tbk Bank Mandiri (Persero) Tbk Bank Bumi arta Tbk Bank CIMB Niaga Tbk Bank Internasional Indonesia Tbk Bank Permata Tbk Bank Swadesi Tbk Bank Victoria International Tbk Bank Artha Graha International Tbk Bank Mayapada International Tbk Bank Mega Tbk Bank NISP OCBC Tbk Bank Pan Indonesia Tbk Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk Jumlah
Variabel β p-value (1Independen tailed) Tahun 2009 Konstanta 2010 0,193 2011 0,112 L > D FT > L L > D FT >0,097 L L > D FT > 0,315 L CSR Variabel Dependen: Return Saham
Software R
Sumber : Hasil Pengolahan
Pada tabel 3 di atas disajikan hasil pengujian hipotesis menggunakan teknik bootstrap. Pada level signifikansi 5%, nilai p-value variabel CSR sebesar 0,315 dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis alternatif tidak terdukung. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan CSR berbasiskan karakteristik social bank dalam kaitan dengan sustainability development tidak berpengaruh secara positif signifikan terhadap return saham. Atau dengan kata lain tidak terdapat perbedaan return saham antara perusahaan yang menerapkan dan tidak menerapkan CSR berbasiskan karakteristik social bank dalam kaitan dengan sustainability development. 1
Keterangan: L : Loan (Client Transactions - Aset), D: Deposits (client Transactioans - Liabilitas), FT: Financial Transactions – Aset
3
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Hal ini dapat diartikan bahwa mayoritas perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI telah menerapkan CSR dalam aktivitas bisnisnya. Sebanyak sembilan belas perusahaan perbankan atau 76% memberikan kredit kepada nasabahnya tidak melebihi besarnya tabungan yang dikumpulkan dari nasabah (L < D) dan melakukan transaksi keuangan (di kelompok aset) tidak melebih nilai kredit yang diberikan kepada nasabah (FT < L). Ketujuh puluh enam persen perusahaan perbankan ini telah melakukan sustainability finance yang artinya merupakan perusahaan perbankan yang telah memfokuskan diri pada sustainability development.
7
SIMPULAN 2 0 4 DAN1 SARAN 3 1 1 Penelitian ini4 bertujuan2 untuk menguji 4 apakah penerapan CSR berbasiskan karakteristik social bank dalam kaitan dengan sustainability development berpengaruh secara positif signifikan terhadap return saham. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa penerapan CSR berbasiskan karakteristik social bank dalam kaitan dengan sustainability development tidak berpengaruh secara positif signifikan terhadap return saham. Hasil penelitian ini memberikan suatu temuan berbeda dari hasil-hasil penelitian terdahulu terkait dengan pengaruh CSR terhadap return saham (Arshad et al. (2012), M. Wang et al. (2011), Y. G. Wang (2011), Mcguire et al. (1988), dan Saleh et al. (2011). Jika dikaitkan dengan stakeholder theory, dalam hal ini menyatakan bahwa perusahaan yang mampu memenuhi ekspektasi berbagai macam
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS Kinerja Perbankan, Bisnis dan Ekonomi Indonesia Menghadapai Asean Economic Community 2015
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG
stakeholder perusahaan maka mereka akan lebih mampu untuk menghasilkan kinerja perusahaan yang baik. Dukungan sikap stakeholder terhadap perusahaan akan sangat dipengaruhi oleh seberapa jauh ekspektasi mereka terpenuhi oleh perusahaan dan hal ini sangat berpengaruh pada kinerja perusahaan khususnya kinerja saham pada perusahaan publik. Arshad et al., (2012) mengungkapkan bahwa kegagalan perusahaan dalam mengkomunikasikan CSR mereka dapat berpotensi menyebabkan penarikan dukungan stakeholder dan konsekuensinya akan berdampak negatif terhadap kinerja perusahaan. Peneliti menduga bahwa penerapan CSR sebagai kontribusi nyata dan signifikan dalam sustainability development belum bisa ditangkap dengan baik oleh stakeholder khususnya para investor. Kemungkinan perusahaan-perusahaan perbankan belum secara optimal mengkomunikasikan hal ini kepeda stakeholder. Seperti telah disajikan di atas bahwa mayoritas yaitu 76% perusahaan perbankan yang menjadi sampel melaksanakan aktivitas bisnis yang mencerminkan sustainability finance dan ini sangat relevan dengan tujuan utama CSR yaitu sustainability development pada aspek keuangan. Namun ternyata median return saham selama 2008 s.d. 2011 bernilai nol atau dengan kata lain tidak terdapat perubahan harga karena tidak ada reaksi dari pasar terhadap penerapan CSR. Hal ini mengindikasikan bahwa tuntutan masyarakat terhadap penerapan CSR pada perusahaan perbankan di Indonesia masih tidak sebesar bagi perusahaan-perusahaan yang operasi bisnisnya berdampak langsung pada lingkungan dan sosial, secara global desakan penerapan CSR sudah mulai beralih dari perusahaan industri berat ke perusahaan perbankan (Relaño, 2011). Dan akhirnya berikut saran yang dapat diakomodasi pada penelitian selanjutnya.Karena peneliti ini hanya menggunakan return saham yang fokus pada kinerja pasar, maka peneliti selanjutnya disarankan tidak hanya menggunakan variabelvariabel lain yang berbasis pada kinerja pasar tapi juga variabel-variabel yang berbasis pada kinerja akuntansi.
DAFTAR PUSTAKA Arshad, R., Mansor, S. M., & Othman, R. 2012. Market Orientation, Firm Performance And The Mediating Effect Of Corporate Social Responsibility. The Journal of Applied Business Research, 28(5), 851–860. Durbin, A., Herz, S., Hunter, D., & Peck, J. 2006. Shaping The Future of Sustainable Finance: Moving from Paper Promises to Performance (pp. 1–98). Erceg-hurn, D. M., & Mirosevich, V. M. 2008. Modern Robust Statistical Methods: An EasyWay to Maximize the Accuracy and Power of Your Research. American Psychologist, 63(7), 591–601. doi:10.1037/0003-066X.63.7.591 Foote, J., Gaffney, N., & Evans, J. R. 2010. Corporate social responsibility: Implications for Performance Excellence. Total Quality Management, 21(8), 799–812. doi:10.1080/14783363.2010.487660 Mcguire, J. B., Sundgren, A., & Schneeweis, T. 1988. Corporate Social Responsibility and Firm Financial Performance. Academy of Management Journal, 31(4), 854–872. Relaño, F. 2011. Maximizing social return in the banking sector. Corporate Governance, 11(3), 274–284. doi:10.1108/14720701111138698 Saleh, M., Zulkifli, N., & Muhamad, R. 2011. Looking for evidence of the relationship between corporate social responsibility and corporate financial performance in an emerging market. Asia-Pacific Journal of Business Administration, 3(2), 165–190. doi:10.1108/17574321111169849 Walker, J. 2010. CSR bukan GREENWASH. Kompasiana. Retrieved January 8, 2013, from http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2010/ 01/16/csr-bukan-greenwash-54714.html 8
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS Kinerja Perbankan, Bisnis dan Ekonomi Indonesia Menghadapai Asean Economic Community 2015
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG
Wang, M., Qiu, C., & Kong, D. 2011. Corporate Social Responsibility, Investor Behaviors, and Stock Market Returns: Evidence from a Natural Experiment in China. Journal of Business Ethics, 101(1), 127–141. doi:10.1007/s10551-010-0713-9 Wang, Y. G. 2011. Corporate Social Responsibility and Stock Performance - Evidence from Taiwan. Modern Economy, 2(5), 788–799. doi:10.4236/me.2011.25087 Weshah, S. R., Dahiyat, A. A., Abu Awwad, M. R., & Hajjat, E. S. 2012. The Impact of Adopting Corporate Social Responsibility on Corporate Financial Performance: Evidence from Jordanian Banks. Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business, 4(5), 34–44.
9