S. Kalangi
Delapan Tawa
Penerbit By Faith Publisher
Delapan Tawa Oleh: S. Kalangi Copyright © 2011 by S. kalangi
Penerbit By Faith Publisher www.wajahindonesiasaya.blogspot.com
[email protected]
Desain Sampul: S. Kalangi
Diterbitkan melalui: www.nulisbuku.com
2
Ucapan Terimakasih:
Akhirnya.. (Menghela Nafas) Kumpulan cerita pendek yang saya sebut ajaib ini terbit juga. Delapan Tawa adalah delapan cerita yang optimis ingin mengajak anda memuntahkan tawa yang paling lepas! Sebagai ucapan syukur, berjuta trimakasih untuk sahabat pribadi saya, Jesus Christ (Atas karunia berupa ide-ide menggetarkan). Kepada mimi Tea dan pipi Maxie. Kepada ade’ku El Kalangi (Rachel). Kepada semua kakandaku. Teman-teman di RS. Awal Bros Makassar, Ratulangi Medical Centre dan di Twitter. Kalian adalah guru-guru emas di hati beta.. (Angkat Jempol) Terakhir namun sangat penting, trimakasih banyak untuk nulisbuku.com yang telah menyelamatkan tulisan saya yang selama ini hanya tersimpan sebagai dokumen di komputer. Pokoknya I’m single & Very HAPPY!!
S. Kalangi
3
DAFTAR ISI Kawin lari…………………………………………..5 Hujan Dara……………………………………….17 Mau Jual Rumah……………………………..…….28 Ningrum Meranum……………………………….50 Waktu Lampu Jadi Merah………………………..66 Si Pejuang Sekolah……………………………….75 Angin Badai Di Pagi Hari………………………..86 Black Sunday………………………………………94
4
Kawin Lari Bambang dan Retno, sepasang kekasih kasmaran. Mesra. Setiap ketemu cipokan. Kalau berpisah juga cipokan. Pasangan duet ini bikin irih. Anang Syahrini kemaren kalah. Namun, tak ada gading yang tak retak. Sempurnanya cinta mati mereka terhalang restu mama dan papa. Sayang. Sungguh sayang. “Tidak Bambang! Kau tak boleh menikahi Retno! Dia itu bukan perempuan baik-baik!” “Kata siapa papa? Retno itu the best of the best!” “The best dari Hongkong!” 5
“Satu lagi yang papa harus tahu, Retno orang Pasuruan bukan Hongkong!” “Itu dia masalahnya! Kau harus cari istri orang batak! Sesuku dengan kita!” “Papa, aku tak menyangka pola pikir papa serendah itu. Macam mana papa ini. Kita ini Indonesia pa! Bineka tunggal ika! Merdeka!” “Mulut
besar kau ini! Kalau memang cinta
bangsamu, kenapa kalau beli baju kau lebih suka Volcom? Itu kan merek impor! Bagaimana produksi dalam negeri mau maju!” “Tuh kan.. papa naif sekali. Jadi warga kita juga harus realistis. Kualitas barang impor kebanyakan lebih baik dari barang dalam negeri. Sudah resiko. Makanya, produsen dalam negeri mesti serius meluncurkan barang di pasaran.”
6
“Sudah! Kenapa bahas hal lain! Pokoknya tinggalkan Retno keriting itu! Papa dan mama benci lihat rambut grinyolnya!” “O.. jadi itu saja yang menjanggal hati papa? Hanya karena rambut keriting Retno? Baiklah, besok Bambang akan suruh retno rebonding. Thanks masukannya papa!” “Aaagh! Capek bicara sama kamu! Besok, kau sudah harus berstatus single di facebook. Harus!” Terpuruk perasaan Bambang. Cinta-cintanya begitu dibenci dan dilaknat mama dan papanya. “Retno..
Hunnybunnysweety..
Lovely-lovelyku..
grinyol-grinyolku.. Betapa sulit cinta kita ini bersatu. Perih rasa ini, oh dunia.. dengarkan curhatku. Seandainya.. Aduduh.. Vierra banget sih gue! Takut!” ***
7
Entah dirasuk ruh apa. Bambang ingin mencoba ide briliannya. Dia menarik paksa Retno menghadap orangtua sangarnya. Sekali lagi mohon restu. Pertengkaran kecil tak bisa dihindari oleh keduanya. “Beib, jangan narik-narik gitu.. aku bisa kok jalan sendiri. emang aku anak kambing apa?” “Bibeh, aku tak sabar memohon restu mereka sekali lagi! Cepetan bing!” “Apa kamu bilang beib? Bing?” “Aku bilang beib sayang.. kamu congek.” “Gitu ya.. maaf ya sayang aku negatif thinking ke kamu..” “Tak apa babi..eh maksudku baby! Hmm.. coba kamu rebonding baru ke sini, mama dan papa akan lebih respect.”
8
“Yang, jangan pura-pura idiot. Kamu tiada pernah lupa kan, rambut kriting ini penglaris kios karaukean papaku.” “O iya sayang.. maaf. Aku lupa. Hmm.. atau rambut kamu dikuncir aja. Biar rapi.” “Beib, rambut aku jelek banget ya? Huh.. mana tak ada kunciran di tasku lagi..” “Tenang sayang.. tenang.. (Bambang mengeluarkan sesuatu dari sakunya) Taaaraaaang…” Karet gelang warna kuning imut-imut diserahkan Bambang pada Retno. “Thanks God! Beib, kok bisa ya ada karet di saku kamu.. udah jalan dari Yang Kuasa!” “Itu karet emang selalu ada di saku. Biasa.. buat ngiket jempol kalau tiba-tiba rasa boker sementara dosen ngabsen.” “Takhayul tuh..”
9
“Terserah. Kamu tak lupa kan, aku tipe orang yang menghalalkan segala cara untuk menunda boker?” Sekedar informasi, sejak ambeyen Bambang dioperasi dr. Ronald –ahli beda digestive, Bambang sering kehilangan kendali tahan boker. Dan setelah rambut bar-bar Retno terkuncir, dua orang pengidap Love-love sindrom ini menghadap tahta kaisar Darius Sitorus. Papa Bambang. “Papa restuilah kami.. mama dukunglah ketulusan hati kami.. please!” Bambang dan Retno bersujud. Mohon restu. “Bambang, papa sungguh kecewa. Kamu nekat berbuat ini semua demi penyu ini!” Retno terintimidasi. “Om.. aku manusia om. Bukan penyu. Hik.. hik..” Retno anaknya melankolis. Satu kali dihina dia langsung drop.
10