RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno Wardhani, S.Si 1. Allah, Tiada Tuhan Selain Dia
Allah adalah nama untuk wujud sejati sebagai subjek sifat-sifat ketuhanan, tidak ada wujud lain kecuali Dia yang dapat mengklaim dirinya sendiri. Allah adalah nama yang paling agung di antara 99 nama-Nya karena nama ini menunjukkan esensi yang mempersatukan sifat ilahiah. Sementara nama lain hanya menunjukkan satu sifat. Allah juga merupakan nama yang paling khusus karena tidak ada yang menggunakannya selain Dia, baik secara harfiah maupun kiasan. Mengenai zat Allah, Rasulullah saw, memberikan panduan : "Berpikirlah tentang ciptaan Allah dan jangan memikirkan (zat) Allah karena kalian tidak mungkin akan mampu memperhitungkan kadarnya". Dalam Al-Qur'an, kata Allah diulang sebanyak 2698 kali. Dalam Al-Qur'an pun Tuhan menamai diri-Nya dengan Allah. Ayat ini merujuk kepada asma Allah diantaranya terdapat dalam QS Taha, 20: 14 dan QS. Al-Ikhlas, 112:1
2. Ar-Rahman (Yang Maha Pemurah)
Ar-Rahman adalah nama yang berasal dari kerahiman. Ar-Rahman memiliki nama khusus sehingga hanya Allah yang dinamai dengan nama ini. Nama Ar-Rahman dekat dengan nama Allah sebagai asmaul husna (nama indah Allah) meski berasal dari kerahiman. Untuk memadukan kedua kata itu, Allah menjelaskan dalam Al-Qur'an surah Al-Isra, 17:110 Dalam sebuah hadist, Rasulullah saw bersabda : "Orang-orang yang penyayang maka Zat yang Maha rahman akan menyayangi mereka. Oleh karena itu, sayangilah sesama penghuni Bumi. Dengan demikian, yang ada di langit akan menyayangi kalian."
www.bioearthworm.wordpress.com
Page 1
3. Ar-Rahim (Yang Maha Pengasih)
Ar-Rahim berasal dari kata kerahiman. Kerahiman memerlukan objek kerahiman dan tidak ada satu objek kerahiman kecuali orang yang membutuhkan. Kerahiman Allah sempurna dan menyeluruh (tammah wa 'ammah). Maksudnya : Sempurna, karena kerahiman tersebut memenuhi kebutuhan mereka yang membutuhkan. Menyeluruh, karena meliputi pihak yang patut menerima dan tidak patut menerima, yang mencakup dunia dan akhirat, meliputi kebutuhan paling sederhana, dan karunia khusus atas mereka. Ayat Al-qur'an yang merujuk kepada makna kata Ar-Rahim ada di surah Fussilat, 41:2. Diriwayatkan berdasarkan hadist 'Iyadh ra' Rasulullah saw bersabda: "Penghuni surga ada tiga golongan orang yang mempunyai kekuasaan antara lain : Orang yang adil dan suka bersedekah, Orang yang penyayang, lembut hati kepada sesama kerabat dekat dan sesama muslim. Orang yang suka menjaga diri, menyuciikan diri dan mempunyai keluarga. (HR. Shahih Muslim)
4. Al-Malik (Maha Raja)
Al-malik memiliki esensi bahwa Dia tidak membutuhkan wujud apa pun, tetapi setiap wujud membutuhkan-Nya. Tidak ada yang dapat melepaskan diri dari-Nya, baik secara esensi maupun sifat, keberadaan, dan kelangsungan hidupnya. Akan tetapi, keberadaan sesuatu adalah dari-Nya. Sifat Al-Malik ada di surat Al-Mu'minun 23:116 Dalam suatu hadist juga disebutkan dari abu hurairah ra. bahwasanya rasulullah bersabda, "Allah turun dari langit dunia setiap sepertiga malam. Kemudian Dia berfirman, 'Akulah Sang Raja, Akulah Sang Raja. Bagi siapa yang berdoa kepada-Ku maka akan aku kabulkan." Kerajaan yang sesungguhnya adalah hati dan jiwanya sendiri. Tentaranya adalah selera, amarah dan kasih sayang. Rakyatnya adalah pancaindera dan anggota tubuh lainnya.
www.bioearthworm.wordpress.com
Page 2
5. Al-Quddus (Maha Suci)
Al-Quddus adalah yang bebas dari setiap sifat yang dapat ditangkap indra, imajinasi, suara hati, atau pikiran. Yang Maha Suci adalah melebihi setiap sifat yang dianggap sempurna oleh kebanyakan makhluk sebagai kesempurnan. Sifat Al-Quddus ini jelas termaktub dalam QS.Al-Hasyr,59:23 dan QS. Al jumuah,62:1. Untuk meneladani sifat Al-Quddus berarti membebaskan pengetahuan dan kehendak diri kita dari segala persepsi. Persepsi yang dimaksud adalah kesenangan hwa nafsu, amarah, seks, makanan,pakaian, dan segala kenikmatan yang dapat dirasakan melalui panca indera dan tubuhnya. Dengan demikian, kita tidak menginginkan apa-apa kecuali Allah, tidak meniru kecuali meniru sifat-sifat Allah, yang dirindukannya hanyalah bertemu dengan Allah, dan yang membuatnya bahagia adalah dekat dengan Allah.
6. As-Salam (Maha Sejahtera)
As-salam adalah Zat yang bebas dari kerusakan dan kecacatan, bebas dari ketidaksempurnaan. Kata As-salam termaktub dalam QS.Al-Hasyr,59:23 dan hadist rasulullah : "Sesungguhnya As-Salam itu adalah salah satu nama Allah. oleh karena itu, sebarkanlah dikalangan kalian. (Shahih Al-Jama'i) Setiap hamba yang hatinya bebas dari kebencian, iri hati, kebohongan dan niat buruk, yang anggota badannya tidak tercemari dosa-dosa dan perbuatan haram, dan yang sifat-sifatnya tidak dipengaruhi keburukan, dia akan menjadi hamba yang datang kepada Allah dengan hati yang sejahtera.
7. Al-Mu'min (Maha Terpercaya)
Al-Mu'min adalah yang dari-Nya datang keselamatan dan keamanan, karena Dia memiliki sarana untuk mendapatkan keamanan dan keselamatan serta sarana untuk menolak bahaya. Ketakutan terbesar manusia adalah mendapatkan kemalangan abadi dan tidak ada pelindung dirinya kecuali pernyataan beriman kepada keesaan Allah karen Allah memandunya kepada iman tersebut. Sifat Al-Mu'min termaktub dalam QS.Al-Hasyr,59:23; QS. Ali Imran 3:53; QS.Al-Mu'minun 23:109); QS. Taha, 20:50. Rasulullah bersabda : "Jika seorang beriman kepada Allah dan hari akhir, tetangganya selamat dari perbuatan buruknya."(HR.Muslim)
www.bioearthworm.wordpress.com
Page 3
8. Al-Muhaimin (Maha Memelihara)
Al-Muhaimin bermakna Allah yang memperhatikan makhluk-makhlukNya, seperti mengurusi perilaku mereka, rezeki mereka, dan saat kematian mereka. Dia memperhatikan mereka dengan pengetahuan-Nya, Milik-Nya, dan perlindungan-Nya. Kata Al-Muhaimin termaktub dalam QS.Al-Hasyr,59:23.
9. Al-Aziz (Maha Perkasa)
Al-Aziz berarti Dia yang "Paling penting" sehingga "tiada yang sepertiNya" dan "sulit didapati" karena langka. Kalau ketiga makna ini tidak berpadu, istilah Al-Aziz tidak bisa digunakan. Al-Aziz juga harus memiliki kesempurnaan. Yang memiliki kesempurnaan hanya satu dan mustahil ada yang sepertiNya, hanya Allah-lah yang memenuhi kriteria ini. Kata Al-Aziz termaktub dalam QS. An-Naml,27:9 dan QS. AsySyu'ara,26:9. Hadist yang berkaitan dengan Al-Aziz "Seseorang akan menjadi "utama dan mulia" di kalangan masyarakat jika hamba-hamba Allah lain membutuhkan dirinya dalam masalah-masalah yang paling penting bagi mereka, seperti akhirat dan kebahagiaan abadi."
10. Al-Jabbar (Maha Memaksa)
Al-Jabbar adalah yang menerapkan kehendak-Nya dengan pemaksaan pada segala sesuatu dan kehendak wujud-wujud lain tidak dapat mengatasi-Nya. Pemaksa mutlak adalah Allah karena Dia dapat memaksa-Nya atau menandingi-Nya dalam hal apa pun. Sifat Al-Jabbar dicantumkan dalam Al-Qur'an di surah Al-Hasyr,59:23.
11. Al-Mutakabbir (Yang Memiliki Kebesaran)
Al-Mutakabbir adalah yang memandang sesuatu tidak perlu dipertimbangkan dalam kaitannya dengan diri-Nya yang melihat kebesaran dan kemuliaan itu hanya ada pada diri-Nya. Hanya Allah yang boleh memiliki sifat Maha Besar. Dari Ibnu Mas'ud ra. Bahwa rasulullah pernah bersabda "Tidak akan pernah masuk surga orang yang didalam hatinya ada kesombongan meski sebesar biji sawi." (Shahih muslim)
www.bioearthworm.wordpress.com
Page 4
12. Al-Khalik (Yang Maha Mencipta)
Al-Khalik adalah Dia Yang Maha Pencipta karena merencanakan apa yang akan diciptakannya. Ayat yang merujuk kepada sifat Al-Khalik di antaranya terdapat dalam surat QS.Al-Hasyr,59:24, QS.Ali Imran,3:191, QS. Al-Falaq,113:1-5.
13. Al-Bari'u (Yang mengadakan dari Tiada)
Al-Bari'u adalah Dia yang mewujudkan sesuai dengan rencana apa yang telah dibuat-Nya Ayat yang merujuk pada sifat Al-Bari'u ini ada pada QS.Al-Hasyr,59:24.
14. Al-Mushawwir (Yang Maha Pembentuk)
Al-Mushawwir adalah Dia yang menyusun bentuk-bentuk segala sesuatu yang diciptakan dengan sebaik-baiknya. Dia adalah Dekorator yang paling indah. Al-Mushawwir ada pada surat QS.Al-Hasyr, 59:24.
15. Al-Ghaffar (Yang Maha Pengampun)
Al-Ghaffar adalah Dia yang membuat nyata apa yang indah dan menyembunyikan apa yang buruk. Ada 3 hal yang ditutupi Allah atas manusia : 1. Menutupi bagian dalam tubuh kita yang buruk dengan keindahan bagian luar tubuh kita. 2. Menyembunyikan pikiran dan maksud buruk kita di lubuk hati sehingga orang lain tidak dapat mengetahui rahasia kita. 3. Menutupi dosa-dosa kita yang patut menjadi aib di hadapan umum dengan perbuatan-perbuatan baik kita. Sifat Al-Ghaffar ada di QS. Al-Furqan, 25:70 dan asma Al-Ghaffar ada di QS. Sad, 38:66. Rasulullah bersabda "Barang siapa menutupi kelemahan-kelemahan orang mukmin maka Allah akan menutupi kelemahannya pada hari kiamat."
16. Al-Qahhar (Yang Maha Menguasai)
Al-Qahhar adalah Dia yang menghancurkan musuh-musuh yang kuat dan menundukkan mereka dengan membunuh dan menghinakan mereka. Sifat Al-Qahhar ada di QS. Ar-Ra'd, 13:16 Jika Manusia berkuasa berarti dia menundukkan musuh-musuhnya. Musuh terbesar manusia adalah jiwa yang ada dalam dirinya. Barang siapa mampu menaklukkan hawa nafsu, berarti dia berhasil menaklukan setan dalam dirinya.
www.bioearthworm.wordpress.com
Page 5
17. Al-Wahhab (Yang Maha Memberi)
Al-Wahhab berarti Dialah yang memberi setiap makhluk-Nya apa yang dibutuhkannya, bukan demi mendapatkan balasan atau kepentingan tertentu, kini atau kelak. Ayat Al-Qur'an yang berkaitan dengan asma Al-Wahhab terdapat dalam QS.Ali Imran,3:8.
18. Ar-Razzak (Maha Pemberi Rezeki)
Ar-Razzak adalah Dia yang menciptakan sarana-sarana rezeki dan menciptakan jalan untuk menikmati rezeki. Pemberian Rezeki ada dua macam : 1. Lahiriah berupa pemeliharaan dan makanan, untuk melahirkan kekuatan jasmani. 2. Batiniah berupa hal-hal yang diketahui dan yang dapat disingkapkan atau diwahyukan yang diarahkan pada batin/qalbu yang berbuah kehidupan abadi. Ayat yang merujuk sifat Ar-Razzak ada di QS. Asy-Syura,42:12 dan QS.Az-Zariyat,51:58. Rasulullah bersabda : "Hamba yang beriman yang dengan bahagia memberikan kepada dirinya apa yang diperintahkan untuk memberikan maka dia termasuk yang bersedekah." Manusia yang memahami esensi sifat Ar-Razzak ini hanya kepada-Nya dia mengharapkan dan menyandarkan rezekinya.
19. Al-Fattah (Yang Maha Membuka Hati)
Al-Fattah adalah Dia dengan kekuasaan-Nya membuka apa yang tertutup, dengan petunjuk-Nya membuat jelas apa yang tidak jelas. Sifat Al-Fattah dijelaskan dalam QS. Al-Fatir,35-2 dan QS. As-Saba', 34:26. Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah bersabda : Tidaklah seorang hamba berkata " Tiada Tuhan kecuali Allah secara ikhlas terkecuali Allah akan membukakan pintu-pintu langit sampai tersingkap 'Arsy-Nya selama dia tidak melakukan dosa besar." (Shahih Al-Jami")
www.bioearthworm.wordpress.com
Page 6
20. Al-Alim (Yang Maha Mengetahui)
Al-Alim adalah Dia yang pengetahuan-Nya meliputi apa yang nyata dan yang gaib, yang kecil dan yang besar, yang pertama dan yang terakhir, proses dan hasilnya. Sifat Al-'Alim ini terdapat di QS. Al-Baqarah, 2:137 dan QS. Al-A'raf, 7:200 Dari Abu sa'id ra, bahwasanya rasulullah bersabda, "Aku berlindung kepada Allah yang Maha Mendengar dan Yang Maha Mengetahui dari setan yang terkutuk berupa umpatannya, kesombongan, dan embusannya." (Shahih Abu Dawud)
21. Al-Qabidh (Yang Maha Pengendali) 22. Al-Basith (Yang Maha Melapangkan)
Al-Qabidh adalah Dia yang Maha pengambil dan Al-Basith adalah Dia yang Maha Memberikan. Dia yang mengambil ruh dari tubuh manusia saat meninggal dunia dan memberikan ruh kepada manusia ketika hidup. Dia juga memberikan berupa pengingat akan rahmat Allah dan keridaanNya ke dalam hati manusia. Dia menggenggam nyawa saat kematian dan menghamparkannya saat hari kebangkitan. Dia yang menyempitkan dada sehingga hati terasa sesak dan melapangkannya sehingga keresahan menjadi sirna. Ayat yang meruujuk kepada kedua sifat ini adalah QS.Asy-Syarh, 94:1-8.
23. Al-Khafidh (Yang Maha Merendahkan)
Al-Khafidh adalah Dia yang merendahkan orang-orang kafir dengan kutukan dan menjauhkan mereka dari-Nya. Ayat yang merujuk pada sifat al-khafidh ada di QS. At-Tahrim,66:8
24. Ar-Rafi' (Yang Maha meninggikan)
Ar-Rafi' adalah Dia yang meninggikan orang mukmin dengan keselamatan. Ayat yang merujuk pada sifat Ar-Ra'fi' diantaranya QS.Al-Mujadalah, 58:11, QS. Gafir, 40;15, QS. Al-An'am, 6:165, QS. Az-zukhruf, 43:32. Allah memuliakan hamba-hambanya dengan medekatkan diri-Nya dengan mereka.
www.bioearthworm.wordpress.com
Page 7
25. Al-Mu'izz (Yang Maha Memuliakan)
Al-Mu'izz adalah Dia yang memberikan kekuasaan kepada siapa pun yang dikehendki-Nya. Ayat ini ada di QS. Al-Fajr,89:27-30 Kekuasaan sejati berupa bebas dari keadaan membutuhkan, kekuassan hawa nafsu, dan aib kebodohan. Orang yang tabir hatinya telah diangkat oleh Allah dapat menyaksikan keindahan kehadiran-Nya. Semuanya telah dicukupkan-Nya sehingga dia dapat bebas dari makhluk-Nya. Orang ini ditolong dengan kekuatan dari Allah sehingga dapat mengurus sifat-sifat jiwanya. Orang seperti ini adalah dia yang telah diberi kekuasaan. Orang seperti ini akan dimuliakan di akhirat oleh Allah.
26. Al-Mudzill (Yang Maha menghinakan)
Al-Mudzill adalah Dia yang mengambil kekuasaan dari siapa pun yang dikehendaki-Nya. Ayat yang berkaitan dengan sifat Al-Mudzill ada di QS.Al-Mulk,67:14-15. Orang yang dihinakan Allah adalah orang yang senantiasa memperhatikan makhluknya sampai dia membutuhkan mereka dan menjadikannya rakus terhadap mereka sampai tidak ada lagi yang dapat memuaskannya.
27. As-Sami' (Yang Maha Mendengar)
As-Sami' adalah Dia dapat mendengar semua pembicaraan baik tersembunyi atau nyata. Sifat As-Sami' ada di QS. As-Syura, 42:11 dan QS. Al-Fatir, 35:22, QS.Al-Baqarah,2:127, QS. Ali Imran, 3:38. Hadist yang berkaitan dengan hal ini diriwayatkan oleh imam muslim. Rasulullah bersabda : " Jika seseorang berkata, 'Allah mendengar doa orang yang memuji-Nya, '"maka katakanlah, 'Ya Tuhan kami, hanya milik-Mulah segala puji." (Shahih muslim) Dua hikmah asma As-Sami' Dapat Mengetahui bahwa Allah Maha Mendengr, kita harus menjaga lidah kita. Dia hanya menciptakan pendengaran agar kita mendengarkan firman Allah dan kitab-Nya sehingga manusia dapat menerima manfaat petunjuk menuju jalan Allah.
www.bioearthworm.wordpress.com
Page 8
28. Al-Bashir (Yang Maha Melihat)
Al-Bashir adalah Dia yang maha menyaksikan segala sesuatu yang terjadi, meskipun dibawah bumi sekalipun. Penyematan sifat/asma Al-Bashir, diantaranya ada dalam QS. Gafir, 40:56 dan QS. At-Taubah, 9:105. Rasulullah bersabda : "Ihsan adalah kamu menyembah Allah seolah-olah kamu melihat-Nya. Jika kamu tidak melihat-Nya, yakinlah bahwa Allah melihatmu" (Shahih Al-Bukhari). Dua hikmah mengenal sifat Al-Bashir: 1. Menyadari Dia menciptakan penglihatan agar kita memperhatikan ayat-ayat dan keajaiban kerajaan langit dan bumi, sehingga apa yang kita lihat akan menjadi peringatan. 2. Menyadari bahwa kita dilihat oleh Allah, didengar oleh-Nya, dan Dia tahu sepenuhnya tentang kita.
29. Al-Hakam (Yang Memutuskan Hukum)
Al-Hakam berarti hakim yang mengadili dan menuntut balas yang kekuasaan-Nya tidak ada yang dapat menggulingkan dan tidak ada yang dapat mengubah ketentuan-Nya Sifat ini dapat dipelajari di QS. An-Najm, 53:39-40, QS. Infithar,82:13-14, QS.Ar-Rad,13:41, QS.Al-Maidah, 5:1, dan QS. Yusuf, 12:40.
30. Al-Adl (Yang Maha Adil)
Al-'Adl adalah Dia yang selalu bertindak adil, lawannya zalim dan penindas. Sifat Al-'Adl ada di QS. Al-An'am, 6:75.
31. Al-Lathif (Yang Maha lembut)
Al-Lathif adalah Dia yang penuh kebajikan memadukan kelembutan tindakan dan kehalusan persepsi. Mengenai sifat Al-Lathif ada di QS. Al-Mulk,67:14 . Aisyah ra, bahwa rasulullah berkata kepadanya : " Agar yang Mahalembut dan Maha Mengetahui mengabarkan kepadaku" (shahih muslim) cara terbaik untuk berbaik hati adalah menarik orang lain untuk menerima kebenaran dengan sifat-sifat baiknya, bersikap menyenangkan, dan memberikan keteladanan karena hal itu lebih baik daripada seribu nasehat.
www.bioearthworm.wordpress.com
Page 9
32. Al-Khabir (Yang Maha Mengetahui)
Al-Khabir adalah Dia adalah "Yang Maha Tahu"' 'ilm (pengetahuan/ilmu) mengenai rahasia-rahasia gaib disebut khibar (tahu). Yang memilikinya disebut "Dia yang memiliki segalanya. Asma Al-khibar ada di QS. Aan'am, 6:18. Allah dapat mengetahui semua yang ada di bumi dan dilangit.
33. Al-Halim (Yang Maha Penyantun)
Al-Halim adalah Dia yang maha penyantun, yang memiliki kebijaksanaan, mencukupkan diri, berlaku baik, serta membenci perkataan kasar. Ayat yang merujuk pada sifat Al-Halim ada di QS. An-nahl, 16-61 dan QS. Al-Baqarah, 2:263.
34. Al-adhim (Yang Maha Agung)
Al-Adhim dibagi menjadi dua yaitu : 1. Apa yang mengisi mata dan menyita perhatian. 2. Apa yang tidak mungkin tertangkap oleh mata, seperti bumi dan langit. Ayat yang merujuk pada sifat Al-Adhim ada di QS. Al-Haqqah, 69:52. Dari Abu Hurairah ra. rasulullah bersabda, " Ada dua kalimat yang mudah bagi lidah untuk mengucapkannya tetapi ia menjadi berat dalam timbangan kelak serta disukai oleh Zat yang maha pengasih, yaitu maha suci Allah, maha suci Allah dengan segala puji bagi-Nya." (Shahih AlBukhari).
35. Al-Ghafur (Yang Maha Pengampun)
Al-Ghafur berkaitan dengan makna " Dia yang penuh dengan pengampunan" (Al-Ghaffar), tetapi Al-ghafur maknanya lebih luas lagi. Al-Ghafur berarti Dia pemberi ampunan yang sempurna atau Dia adalah kesempurnaan pengampunan. Asma Al-Ghafur termaktub dalam QS.Al-Hijr, 15:49.
www.bioearthworm.wordpress.com
Page 10
36. Asy-Syakur (Yang Menerima Syukur)
Asy-Syakur adalah Dia yang memberi pahala berlipat-lipat bagi perbuatan baik dan memberikan kebahagiaan yang tidak terbatas di akhirat. Siapa pun yang menghargai kebaikannya disebut orang yang bersyukur. Ayat yang berkaitan dengan ayat ini ada di QS. At-tagabun, 64:17. Salah satu sifat terpuji manusia adalah manusia adalah manusia yang mau bersyukur kepada manusia lain atas perbuatan baiknya kepada dirinya atau dengan memberi imbalan kepada yang memberinya lebih dari yang di berikan orang lain. Rasulullah bersabda, "Siapa pun yang tidak berterima kasih kepada manusia, berarti dia tidak berterima kasih kepada Allah.' Sebaik-baik bentuk bersyukur atas rahmat Allah adalah memanfaatkan rahmat tersebut, bukan untuk durhaka melainkan untuk menaati-Nya. Ayat yang berkaitan dengan sifat Asy-Syakur ada di QS. An-naml, 27:19 dan QS. Al-Ahqaf, 46:15.
37. Al-'Aliyy (Yang Maha Tinggi)
Al-Aliyy adalah Dia yang di atas kedudukan-Nya, tidak ada lagi kedudukan yang lain, dan semua kedudukan lain ada di bawah-Nya. Ayat yang merujuk kepada sifat Al-Aliyy terdapat dalam surat AlBaqarah, 2:255 dan QS.Lukman, 31:30
38. Al-Kabir (Yang Maha Besar)
Al-Kabir adalah Dia yang memiliki kebesaran (kibriya'). Kebesaran di sini bermakna sama dengan "kesempurnaan zat' atau "kesempurnaan eksistensi" Kesempurnaan eksistensi ini bisa diartikan dalam dua hal yaitu : Dia abadi karena setiap yang ada di dunia ini sebelumnya tidak ada dan setelah itu akan kembali menjadi tidak ada. Kebesaran Allah adalah lama dan abadi sehingga disebut "besar" (kabir). Eksistensi-Nya memunculkan eksistensi setiap yang ada. Mengenai kebesaran Allah (Al-kabir) disebutkan dalam QS.Ar-Ra'd, 13:9, QS. Al-Lukman, 31:30, dan QS. Al-Baqarah, 2:255. Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra, bahwasanya dia (Rasulullah saw) bersabda ; " Tidaklah langit dan bumi yang tujuh di hadapan Allah terkecuali seperti sebuah biji dalam tangan kalian." (Tafsir At-Thabari)
www.bioearthworm.wordpress.com
Page 11
39. Al-Hafidh (Yang Maha Pelestari)
Al-Hafidh adalah penjaga sempurna. Makna ini dapat diketahui dengan dua jalan yaitu: Melestarikan Eksistensi benda-benda yang ada dan menopangnya, lawannya memusnahkannya. Allah adalah pelestari bumi dan langit, para malaikat dan benda-benda yang ada dengan jalan melestarikan dan melindungi dari hal-hal yang berlawanan dengannya, seperti api dengan air. Dia menjaga seseorang dengan dua pertentangan yang saling mengatasi dengan memberi kekuatan kepada yang diatasi sehingga dia dapat menghadapi apa yang mengatasinya. Ayat yang merujuk pada asma Al-hafidh ada di QS. Saba', 34:21.
40. Al-Muqit (Yang Maha Pemelihara)
Al-Muqit adalah Pencipta makanan bergizi dan Dia memberikannya ke tubuh sebagai makanan, ke hati sebagai pengetahuan. Ayat yang menjelaskan asma Al-Muqit ada di QS. An-Nisa, 4:85.
41. Al-Hasib (Yang Maha Pembuat Perhitungan)
Al-hasib adalah Dia yang mencukupi, karena Dia yang dibutuhkan oleh apa yang dimiliki-Nya. Allah adalah pengukur atas setiap sesuatu dan Dia yang mencukupinya. Hikmah dari sifat Al-Hasib bagi manusia adalah bahwa Allah saja yang dapat memenuhi kebutuhannya dalam kaitan dengan niat dan kehendaknya sehingga yang diinginkan hanyalah Allah. Ayat yang merujuk pada sifat Al-Hasib ada di QS. Hud, 11:6 dan QS. Annahl, 16:18, QS. Ali Imran, 3:173)
42. Al-Jalil (Yang Penuh Keagungan)
Al-Jalil adalah Dia yang memenuhi syarat kemuliaan, kebesaran, dan ketinggian. Sifat-sifat kemuliaan berupa kekuasaan, pengetahuan, kekayaan, kekuatan, kesucian, keperkasaan, dan lainnya sehingga Dia benar-benar mutlak mulia. Ayat yang merujuk pada sifat Al-Jalil ada di QS. Ar-Rahman, 55:78
www.bioearthworm.wordpress.com
Page 12
43. Al-Karim (Yang Maha Mulia)
Al-Karim adalah Dia yang memaafkan, memenuhi janji jika berjanji, dan berlebihan jika memberi. Dia tidak memperhatikan berapa banyak yang diberikannya atau siapa yang diberinya. Ayat yang merujuk pada sifat Al-Karim ada di QS. Al-Infitar, 82:6, QS. Maryam, 19:65 dan QS. an-Naml, 27:40.
44. Ar-Raqib (Yang Maha Mengawasi)
Ar-Raqib adalah Dia yang mengetahui dan melindungi. Ayat yang merujuk untuk asma Ar-raqib ada di QS. Al-Ahzab, 33:52. Sifat menjaga dan memperhatikan dalam diri manusia hanya terpuji jika yang dijaga dan diperhatikannya adalah Tuhannya dan Hatinya.
45. Al-Mujib (Yang Maha Mengabulkan)
Al-Mujib adalah Dia yang menjawab doa-doa mereka yang memohon, dengan cara membantu mereka, seruan mereka yang menyeru-Nya dengan menjawab-Nya, dan menjawab janji si miskin dengan apa yang dibutuhkannya. Dia memberi rahmat kepada pemohon. Allah mahatahu kebutuhan mereka yang membutuhkan sebelum mereka meminta dalam doanya. Sifat Al-Mujib ada di QS. Surah Hud, 11:61 dan QS. Ad-Dhuha, 93:10.
46. Al-Wasi' (Yang Maha Luas)
Al-Wasi berasal dari keluasan yang dikaitkan dengan pengetahuan yang mencakup banyak objek, kadang berkaitan pula dengan kedermawanan dan rahmat yang tersebar luas dan sejauh mungkin. Dia maha luas secara mutlak karena pengetahuan-Nya melebihi luasnya lautan yang tiada bertepi. Lautan akan kering jika dijadikan tinta untuk menuliskan pengetahuanNya. Ayat yang merujuk pada sifat Al-Wasi ada di QS. Al-Baqarah, 2:115, QS. Al-A'raf,7:89 dan QS. Gafir, 40:7.
www.bioearthworm.wordpress.com
Page 13
47. Al-Hakim (Yang Maha Bijaksana)
Al-Hakim adalah Dia yang memiliki kebijaksanaan. Kebijaksanaan setara dengan mengetahui hal-hal tinggi melalui cara-cara yang tertinggi. Ayat yang merujuk sifat Al-Hakim ada di QS.Ali Imran, 3:18, dan QS. AlMumtahanah, 60:5.
48. Al-Wadud (Yang Maha Mengasihi)
Al-Wadud adalah Dia yang ingin agar semua makhluk bahagia dan sejahtera sehingga memberi mereka karunia dan memuji mereka. Arti kata Al-Wadud dekat dengan Ar-Rahim, tetapi tindakan Ar-rahim mensyaratkan adanya orang yang lemah untuk menerima kerahiman, sedangkan Al-Wadud tidak memerlukan syarat seperti itu. Al-Wadud melimpahkan karunia sejak awal karena Dia bersifat kasih sayang. Sifat Al-Wadud terdapat di QS. Al-Buruj,85:14, QS.Hud,11:90, dan QS. Al-Buruj, 85:12-13. Hamba Allah bisa menjadi penyayang jika dia menginginkan kebaikan bagi orang lain seperti kebaikan yang diinginknnya dan lebih mementingkan mereka daripada dirinya sendiri, Rasulullah berkata: " Jika engkau ingin lebih diutamakan daripada mereka yang dekat dengan Allah, rujuklah dengan mereka yang bermusuhan denganmu, berilah mereka yang menyingkirkanmu, dan ampunilah mereka yang berbuat buruk kepadamu." (HR Ahmad Ibn Hanbal)
49. Al-Majid (Yang Maha Mulia)
Al-Majid adalah Dia yang mulia zat-Nya, yang indah tindakan-Nya, dan berlimpah ruah pemberian dan karunia-Nya. Ayat yang berkaitan dengan hal ini ada di QS. Hud, 11:73.
50. Al-Baits (Yang Membangkitkan yang mati)
Al-Baits adalah Dia yang menghidupkan makhluk-makhluk pada hari kiamat. Sifat ini ada di QS. Al-Hajj, 22:7, QS. Al-Adiyat, 100:10, QS. AlQiyamah, 75:3-4.
www.bioearthworm.wordpress.com
Page 14
51. Asy-Syahid (Yang Maha Menyaksikan)
Asy-Syahid maknanya menunjukkan pengetahuan dengan tambahan tertentu yang khas karena Allah yang mengetahuiyang gaib dan nyata. Sifat ini ada di QS.Saba,34:47, QS.Ibrahim,14:10,At-Talaq,65:2.
52. Al-Haqq (Yang Maha Benar)
Al-Haqq adalah Dia yang merupakan lawan kepalsuan karena segala sesuatu akan menjadi jelas melalui lawan-lawannya. Ayat yang berkaitan dengan sifat ini QS.Al-Qasas,28:28,QS.AlMu'minun,23:116.
53. Al-Wakil (Yang Maha Pemelihara)
Al-Wakil adalah Dia yang segala persoalan dipercayakan kepada-Nya. Allah secara mutlak yang dipasrahi segala sesuatu dan sepenuhnya mampu menunaikannya dengan sempurna. Penyematan kata Al-Wakil terdapat dalam QS. Ali Imran, 3:173.
54. Al-Qawiyy (Yang Maha Kuat)
Al-Qawiyy adalah Mahakuat, karena kuat menunjukkan kuasa sempurna. ayat yang merujuk pada sifat Al-Qawiyy ada di surat QS. Al-Zariyat,51:58 dan QS.Ar-Rum,30:54.
55. Al-Matin (Yang Maha Kukuh)
Al-Matin berarti Mahakukuh, karena kukuh menunjukkan intensifikasi kekuatan. Sejauh Dia memiliki kekuatan hebat berarti Dia "kukuh" Ayat yang merujuk pada sifat Al-Matin ada di QS.Gafir,40:65, QS.AlA'raf,7:183, QS. Al-Qalam,68:45 dan QS.Al-Zariyat,51:58.
56. Al-Waliyy (Yang Maha Melindungi)
Al-Waliyy adalah yang mencintai dan melindungi yang perlindungan-Nya mampu menekan musuh-musuh agama dan mendukung sahabat-sahabat agama. Ayat yang merujuk pada asma Al-Waliyy ada dalam QS, Asy-Syura, 42:28, QS. Al-Baqarah, 2:257, QS. Muhammad, 47:11, dan QS. Mujadalah, 58:21.
www.bioearthworm.wordpress.com
Page 15
57. Al-Hamid (Yang Maha Terpuji)
Al-Hamid adalah Dia yang terpuji karena Dia memuji Diri-Nya sejak azali dan karena hamba-hamba-Nya memuji-Nya untuk selamanya. Ayat yang merujuk kepada sifat Al-Hamid terdapat dalam QS. Al-fatir, 35:15. Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah bersabda : "Barang siapa yang duduk di suatu majelis kemudian banyak kesalahan yang dilakukannya lalu sebelum berangkat berdiri, dia membaca, 'Maha Suci Engkau, Ya Allah! Dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan kecuali Engkau. Aku memohon ampun dan bertobat kepada-Mu.' Allah akan mengampuni dosa dan kesalahan selama dia berada di majelis itu." (Shahih Al-Jami'a)
58. Al-Muhshi (Yang Mengetahui Segala Sesuatu)
Al-Muhshi adalah Dia yang mengetahui satu per satu hal secara mutlak. Dalam Pengetahuan-Nyalah batas-batas tiap-tiap objek dari kuantitas serta dimensinya. Ayat yang merujuk kepada sifat Al-Muhsi terdapat dalam QS. Yasin, 36:12.
59. Al-Mubdi'u (Yang Maha Memulai) 60. Al-Mu'id (Yang Maha Memulihkan)
Al-Mubdi'u dan Al-Mu'id adalah Dia yang memberikan keberadaan (mujid). Jika penciptaan ini tidak didahului sesuatu, disebut permulaan (berkaitan dengan Al-Mubdi'u). Jika didahului sesuatu seperti penciptaan disebut pemulihan/perbaikan (berkaitan dengan Al-Mu'id). Ayat yang merujuk pada sifat Al-Mubdi'u ada di QS.Yunus, 10:4, QS. AnNaml, 27:64, QS. At-Tur, 52:35. Ayat yang merujuk pada sifat Al-Mu'id ada di QS. Ar-Rum, 30:27, QS. Yasin, 36:78-81, QS. Al-Isra, 17:99.
www.bioearthworm.wordpress.com
Page 16
61. Al-Muhyi (Yang Maha Menghidupkan) 62. Al-Mumit (Yang Maha Mematikan)
Al-Muhyi dan Al-Mumit adalah mewujudkan, tetapi objeknya hidup disebut menghidupkan . Jika objeknya mati disebut membunuh. Tidak ada yang menciptakan hidup dan mati kecuali Allah. Makna Al-Muhyi selaras dengan Al-Baits (Yang membangkitkan mereka dari mati)....asma ke 50 Ayat yang merujuk sifat Al-Muhyi ada di QS. Fussilat, 41:39, dan QS. AlInsan, 76:1. Ayat yang merujuk sifat Al-Mumit ada di QS. Az-Zumar, 39;24, QS. Yunus, 10:49, dan QS. An-Nisa,4:78.
63. Al-Hayy (Yang Maha Hidup)
Al-Hayy adalah Dia penyebab dan yang membuat suatu kehidupan. Allah, Dialah yang kehidupannya mutlak dan sempurna. Ayat yang merujuk sifat Al-Hayy ada di QS. Gafir, 40:65 dan QS. Albaqarah, 2:255.
64. Al-Qayyum (Yang Maha Mandiri)
Al-Qayyum adalah Dia yang hidup bukan karena wujud lain dan keberadaannya tidak ditentukan oleh wujud yang lain sehingga Dia benarbenar hidup dengan sendirinya. Ayat yang merujuk pada sifat Al-Qayyum ada di QS. Al-Baqarah, 2:255; QS. Ali Imran, 3:2.
65. Al-Wajid (Yang Maha Kaya)
Al-Wajid adalah Dia yang tidak kekurangan apa-apa, lawan dari yang membutuhkan. Ayat yang merujuk pada sifat Al-Wajid ada di QS. Ad-Dhuha, 93:6-8.
66. Al-Majid (Yang Maha Mulia)
Al-Majid sama artinya dengan Al-Majid (asma/nama ke 49) Kemuliaan Allah membuat-Nya selalu ingin memuliakan manusia sehingga apa yang diberikan-Nya sesuai keadilan-Nya. Ayat yang berkaitan dengan sifat ini ada di QS. An-Nahl,16:18.
www.bioearthworm.wordpress.com
Page 17
67. Al-Wahid (Yang Maha Tunggal)
Al-Wahid adalah Dia tidak dapat dibagi dan tidak dapat disamai. Tidak dapat dibagi artinya seperti satu substansi yang tidak memiliki bagian, seperti satu titik yang tidak memiliki bagian-bagian lagi. Ayat yang merujuk sifat Al-Wahid ada di QS. Az-Zumar, 39:4.
68. ASh-Shamad (Yang Maha Dibutuhkan)
Ash-Shamad adalah Dia yang dituju jika dibutuhkan dan Dia yang dimaksud dalam keinginan-keinginan kita karena kekuasaan puncak ada pada-Nya. Ayat yang merujuk Ash-Shamad ada di QS. Al-Ikhlas, 112:2.
69. Al-Qadir (Yang Maha Kuasa)
Al-Qadir adalah Dia memiliki kekuasaan. Dia Maha Kuasa atau mampu menciptakan segala sesuatu karena kekuasaan mutlak hanya milik Dia yang menciptakan setiap wujud tanpa memerlukan bantuan dari siapa pun. Ayat yang merujuk pada sifat Al-Qadir ada di QS. Ar-Rum, 30:54, dan QS. Al-Isra, 17:99.
70. Al-Muqtadir (Yang Maha Berkuasa)
Al-Muqtadir adalah Dia berkuasa untuk menentukan kehendaknya. Kuasa berarti kehendak. Yang Kuasa adalah Dia yang melakukan apa yang dikehendaki-Nya atau tidak bertindak jika tidak menghendaki-Nya. Ayat yang merujuk pada asma Al-Muqtadir ada di QS. Al-Qamar, 54:42.
71. Al-Muqaddim (Yang Maha Mendahulukan)
Al-Muqaddim adalah Dia yang mendekatkan dan siapapun yang didekatkan-Nya maka akan dimajukan. Ayat yang merujuk kepada sifat Al-Muqaddim ada di QS. As-Sajdah, 32:13, QS. Yunus,10:49, QS. Al-Anbiya, 21:101.
72. Al-Muakhhir (Yang Maha Mengakhirkan)
Al-Muakhir adalah Dia yang menjauhkan. Allah berkuasa untuk memajukan atau mengangkat derajat manusia yang dikehendaki-Nya, Allah berkehendak untuk menurunkan atau merendahkan derajat manusia yang dikehendaki-Nya.
www.bioearthworm.wordpress.com
Page 18
73. Al-Awwal (Yang Maha Permulaan
Al-Awwal adalah Dia yang pertama karena semuanya menjadi ada berkat Dia dan Dia tidak menjadi ada karena yang lainnya, tetapi karena Zat-nya. Dalam pengetahuan mengenai Allah, sebagai tahap pengetahuan tertinggi memberikan jawaban bahwa sehubungan dengan keberadaan maka permulaan pertama adalah dari Allah. Ayat yang merujuk sifat Al-Awwal ada di QS. Al-Hadid, 57:3. Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah bersabda; "Ya Allah, sesungguhnya Engkau yang Maha Awal, yang tidak ada sesuatu apa pun sebelum engkau." (Shahih Muslim)
74. Al-Akhir (Yang Maha Akhir)
Al-Akhir adalah Dia adalah akhir dari tujuan perjalanan hidup. Ayat yang merujuk sifat Al-Akhir ada di QS. Al-Hadid, 57:3. Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Rasulullah bersabda: "Engkaulah yang Maha Akhir yang tiada sesuatu pun setelah Engkau." (Shahih Muslim)
75. Adh-Dhahir (Yang Maha Nyata) 76. Al-Bathin (Yang Maha Gaib)
Adh-Dhahir dan Al-bathin harus dipahami secara relatif. Allah adalah Gaib jika dilihat melalui persepsi indrawi atau menggunakan sumber-sumber imajinasi. Allah adalah Nyata jka dilihat dengan penyimpulan menggunakan sumberumber akal budi. Ayat yang merujuk kedua sifat ini ada di QS. Al-hadid, 57:3
77. Al-Waly (Yang Maha Penguasa)
Al-Waly adalah Dia yang merenanakan urusan-urusan makhluk dan mengatur mereka, yaitu mengurus mereka dan sepenuhnya menangani pengaturan mereka. Kata "Penguasa" yang mencakup tugas mengatur, menguasai, atau memerintah memberikan pengertian penataan, kuasa dan tindakan. Al-Waly dapat dijabarkan melalui tiga hal : Tidak ada yang menguasai segala sesuatu kecuali Allah, karena Dia adalah yang merencanakan mereka. Dia yang mengaplikasikan rencana dan merealisasikannya. Dia melindungi mereka dengan melestarikan mereka. Ayat yang merujuk pada sifat Al-Waly ada di QS. Ar-Ra'd, 13:11, dan QS. Al-Mulk, 67: 3-4.
www.bioearthworm.wordpress.com
Page 19
78. Al-Muta'aly (Yang Maha Tinggi)
Al-Muta'aly' memiliki makna yang sama dengan Al-'Aliy (Yang Maha Tinggi).... Asma Allah ke 37. Ayat yang merujuk pada sifat Al-Muta'Aly ada di QS. Ar-Ra'd, 13:9, QS. An-Nahl, 16:60, QS. Al-Mu'minun 23:91, QS. At-Taha, 20:5, QS. AzZumar, 39:4.
79. Al-Barr (Yang Maha Dermawan)
Al-Barr adalah yang dermawan (muhsin), yang melimpahkan kebaikan. Yang mutlak berlaku adalah Dia yang melahirkan segala perbuatan baik dan kedermawanan. Ayat yang merujuk pada sifat Al-Barr ada di QS. At-Tur, 52:27-28, dan QS. Al-baqarah,2:29.
80. At-Tawwab (Yang Maha Penerima Tobat)
Al-Tawwab adalah Allah yang menerima permintaan maaf dari hambahambanya. Ayat yang merujuk pada sifat ini ada di QS. Al-Baqarah, 2:37.
81. Al-Muntaqim (Yang Maha Penyiksa)
Al-Muntaqim adalah Dia yang menghancurkan mereka yang suka menantang, menghukum para penjahat, dan memperkeras hukuman para penindas. Namun semua itu dilakukan setelah memberi mereka peringatandan kesempatan untuk berubah.
82. Al-'Afuww (Yang Maha Pemaaf)
Al-'Afuww adalah Dia yang menghapuskan dosa-dosa dan mengabaikan tindakan-tindakan durhaka. Makna Al-'Afuww dekat dengan Al_ghafur (Yang Maha Pengampun)...asma ke 35. Hanya saja, pengampun mengandung arti menyembunyikan sedangkan pemaaf mengandung arti menghapus dosa. Rasulullah bersabda, "Ada tiga hal yang jika seseorang melakukannya Allah akan menempatkannya dalam naungan-Nya, mencurahkan rahmatNya, dan Memasukkan ke dalam surga-Nya; (1) jika diberi rezeki dia bersyukur, (2) jika mampu membalas dia memberi maaf, (3) Jika marah dia bisa menahan diri." (HR. Hakim)
www.bioearthworm.wordpress.com
Page 20
83. Ar-Rauf (Yang Maha Pengasih)
Ar-Ra'uf adalah Dia yang memiliki belas kasih yang merupakan manifestasi kerahiman. Makna Ar-Ra'uf sama dengan Ar-Rahim (Yang Maha Penyayang) Ayat yang merujuk pada sifat Ar-Ra'uf ada di QS. An-Nur,24:20, QS. AlHajj,22:25.
84. Malik Al-Mulk (Raja Yang Maha Berdaulat)
Malik Al-Mulk adalah Dia yang melaksanakan apa yang dikehendaki-Nya di dalam kerajaan -Nya dengan mewujudkan, menghancurkan, melestarikan, dan menyinarkan. Al-Malik berarti kerajaan dan Mulk berarti berkuasa dengan kuasa yang sempurna. Sifat Malik Al-Mulk ada di QS. Ali Imran, 3:26, QS, Al-Baqarah,2:255.
85. Dzul Jalal wal Ikram (Yang Maha Memiliki Kebesaran serta Kemuliaan)
Dzul Jalal wal ikram adalah Dia yang hanya milik-Nya kemuliaan dan kesempurnaan dan hanya dari-Nya mengalir kemurahan hati aqtau karunia mulia. Kemuliaan adalah sifat-Nya, sedangkan kemurahan hati mengalir dari-Nya menuju ciptaan-Nya. Ayat mengenai asma Dzul Jalal wal Ikram ada di QS. Al-Isra,17:70, QS. at-Tin,95:4, QS. Al-Hujurat,49:13.
86. Al-Muqsith (Yang Maha Adil)
Al-Muqsith adalah Dia yang menuntut keadilan untuk pihak yang mendapat perlakuan buruk dari pihak yang memberikan perlakuan buruk. Rasulullah bersabda, " Takutlah kepada Allah dan berdamailah di antara dirimu sendiri karena Allah akan membuat damai di antara orang yang beriman pada hari kiamat." (Kitab Al Hakam An Nysaburi, al-Mustdrak). Sifat yang merujuk sifat Al-Muqsith ada di QS. Ali Imran,3:18.
87. Al-Jami' (Yang Maha Mengumpulkan)
Al-Jami' adalah Dia yang memadukan hal-hal yang sama, hal-hal yang berbeda, dan hal-hal yang berlawanan. Ayat yang merujuk sifat Al-jami'i ada di QS. Yasin,36:12.
www.bioearthworm.wordpress.com
Page 21
88. Al-Ghaniyy (Yang Maha Kaya)
Al-Ghaniyy adalah Dia tidak ada kaitannya dengan yang lain (baik dalam keberadaan maupun dalam sifat-sifat keberadaannya). Ayat yang merujuk pada sifat Al-Ghaniyy ada di QS. Al-Hajj,22:64 dan QS. Muhammad, 47:38.
89. Al-Mughniy (Yang Maha Mencukupi)
Al-Mughniy adalah Dia yang dengan kekayaan-Nya mampu mencukupi segala kebutuhan tanpa membutuhkan pihak lain yang mencukupinya. Ayat yang merujuk sifat Al-Mughniy ada di QS. Ar-Rahman, 55: 29-30, QS. Al-fajr,89:15-17, QS. Al-Baqarah,2:273. Rasulullah bersabda, "Yang dinamakan kaya bukanlah dengan banyak harta benda, melainkan kekayaan (yang sebenarnya) adalah kekayaan jiwa."
90. Al-Mani' (Yang Maha Pelindung)
Al-Mani' adalah Dia yang melawan kehancuran dan kemerosotan dalam urusan keagamaan dan duniawi dengan menciptakan sebab-sebab untuk melindungi. Hal ini berkaitan erat dengan sifat Allah "Al-Hafidz" (Yang Maha Pelestari)---asma ke 39. Rasulullah bersabda,"Siapa pun di antara kamu melihat suatu kemungkaran, hendaklah cegah dengan tangan. Jika tidak sanggup cegah dengan lisan. Jika tidak sanggup cegahlah dengan hati dan hati ini adalah selemah-lemahnya iman." (HR. Al-Bukhari)
91. Adh-Dharu (Yang Maha Penghukum) 92. An-Nafi' (Yang Maha Memberi Manfaat)
Adh-Dharu dan An-Nafi' adalah Dia yang mendatangkan kebaikan dan keburukan, manfaat dan mudharat, baik bertindak melalui malaikat, manusia, benda-benda mati, maupun melalui hal lainnya. Allah berfirman, " Aku ingin murka melihat kemaksiatan yang dilakukan oleh makhluk-Ku. Namun, Aku melihat orang tua-orang tua yang rukuk dan sujud, anak-anak yang menyusu kepada ibunya, dan binatang-binatang yang mencari makanan, maka berhentilah kemarahan-Ku. Ayat yang merujuk pada sifat Adh-Dharu diantaranya QS. Al-An'am, 6:17 dan QS. Yasin, 36:23 dan ayat yang merujuk pada sifat An-nafi' ada di QS. Al-Mu'minun, 23:21; QS. Ali Imran, 3: 190-191, QS. Asy-Syarh, 94:5-6, dan QS. Al-A'raf,7:188.
www.bioearthworm.wordpress.com
Page 22
93. An-Nur (Yang Maha Bercahaya)
An-Nur adalah yang tampak, segala sesuatu menjadi kelihatan oleh-Nya. An-Nur adalah cahaya Ayat yang merujuk pada sifat An-Nur ada di QS. Al-Baqarah, 2: 257; QS. Al-Maidah, 5: 16; QS. An-Nur, 24:25
94. Al-Hadiy (Yang Maha Memberi Petunjuk)
Al-Hadiy adalah Dia yang memandu hamba-hamba terpilih-Nya untuk mengetahui zat-Nya Ayat yang merujuk pada sifat Al-Hadiy ada di QS. Al-A'la, 87:1-3, QS. Taha, 20:50
95. Al-Badi' (Yang Maha Mencipta)
Al-Badi' adalah Dia yang menciptakan segala sesuatu pertama kali sehingga tidak ada yang dapat menyerupai ciptaan-Nya, baik dalam zatnya, sifatnya, tindakannya, dan dalam apa pun yang dianggap sebagai sifat karena Dia-lah pencipta mutlak asli dan orisinal, Dialah pencipta untuk selamanya. Ayat yang merujuk sifat Al-Badi' di antara QS.Al-Baqarah, 2:117. Rasulullah bersabda: "Barang siapa mempelopori suatu amal kebaikan, dia akan mendapat pahalanya, ditambah pahala orang-orang yang ikut melaksanakan kebaikan itu setelahnya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun." (HR. Muslim, HR. At-Tirmidzi, dan Ahmad)
96. Al-Baqiy (Yang Maha Kekal)
Al-Baqiy adalah wujud yang keberadaannya pasti ada (niscaya) sejak dari semula atau 'Azali (qadim) dan akan terus ada atau abadi Ayat yang merujuk pada sifat Al-Baqiy ada di QS. Al-Qasas,28:88; QS. Al-Anbiya, 21:30.
97. Al-Warits (Yang Maha Mewarisi)
Al-Warits adalah Dia yang menjadi tempat kembali sesuatu setelah pemiliknya tiada. Dialah yang abadi setelah sirnanya ciptaan dan segala sesuatu kembali kepada-Nya sebagai hasil akhir mereka. Ayat yang merujuk sifat Al-Warits ada di QS. Al-Hijr, 15:23, QS. AlMaryam, 19:40; QS. Al-Qasas, 25:58.
www.bioearthworm.wordpress.com
Page 23
98. Ar-Rasyid (Yang Maha Pandai)
Ar-Rasyid adalah Dia yang segala rencana-Nya disusun untuk mencapai tujuan-tujuan-Nya, menurut cara yang dikehendaki-Nya tanpa arah, bimbingan, arah dari siapa pun. Ayat yang merujuk sifat Ar-Rasyid ada di QS. Al-Baqarah, 2:216, QS. AlBaqarah, 2: 284.
99. Ash-Shabur (Yang Maha Sabar)
Ash-Shabur adalah Dia yang tidak terburu-buru bertindak sebelum waktunya, tetapi memutuskan segala persoalan menurut rencana dan tidak menundanya. Ayat yang merujuk sifat Ash-Shabur ada di QS. Al-Anfal, 8:46.
Daftar Pustaka Miracle the Reference, Syamil Qur’an
www.bioearthworm.wordpress.com
Page 24