Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) Yogyakarta, 18-19 Maret 2016
ISSN: 2089-9815
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PROJEK BERBASIS WEB UNTUK TRANSPARANSI PUBLIK PADA PEMERINTAH KABUPATEN KAIMANA Daniel Irto Bato Program Studi Teknik Informatika, Program Pascasarjana Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jl. Babarsari Nomor 43, Depok, Sleman, Yogyakarta, Indonesia 55281 email:
[email protected] ABSTARKS Transparansi pengelolaan projek-projek publik kian menjadi sorotan dalam berbagai segi kehidupan bernegara. Penyelenggara Negara, terutama di daerah dituntut untuk menciptakan optimalisasi penyerapan anggaran dan kualitas projek dengan mengedepankan efisiensi dan efektifitas. Transparansi dimaksudkan untuk mencegah dan meminimalisir kendala dan kegagalan projek bahkan indikasi adanya penyimpangan yang berpotensi mengakibatkan kerugian keuangan Negara/daerah. Penelitian ini mencoba menawarkan salah satu solusi yang dapat memberikan tambahan pengawasan nyata terhadap pelaksanaan projek pemerintah daerah oleh publik, dengan mendisain sistem informasi manajemen projek berbasis web yang membuka ruang bagi publik untuk berpartisipasi dalam mengawasi, mengontrol dan memberikan masukan langsung kepada stakeholder projek. Kata Kunci: projek publik, transparansi, sistem informasi manajemen projek. Teknologi informasi dan komunikasi adalah sebuah sarana untuk memudahkan seorang manajer projek melaksanakan koordinasi, pemantauan sekaligus pengendalian, mengingat setiap projek memiliki karakteristik dan kebutuhan teknis yang tidak sama. Hal ini akan berdampak pada efisiensi dan efektifitas dari segi biaya, waktu dan kualitas hasil pekerjaan. Tujuannya mempermudah pengelola projek melakukan analisis dengan lebih cepat, akurat dan sistematis untuk meminimalisir hambatan serta mencegah kegagalan dan deviasi/penyimpangan. Ketersediaan data dan informasi projek yang relevan, akurat dan tepat waktu (real time) sangat diperlukan oleh pihak-pihak yang terlibat termasuk publik penerima manfaat projek untuk memastikan pelaksanaan projek sesuai dengan jadwal dan biaya. Hal ini akan memudahkan manajer projek mengambil tindakan atau keputusan yang tepat manakala terdapat indikasi adanya deviasi terhadap pelaksanaan sebuah projek, misalnya keterlambatan pekerjaan dari waktu yang dijadwalkan atau realisasi termin pembayaran kepada penyedia jasa.
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Probabilitas penyebab terjadinya kegagalan projek adalah estimasi waktu yang tidak akurat serta kualitas hasil pekerjaan yang kurang memuaskan. Disamping itu, penyesuaian perubahan kebutuhan pelanggan yang tidak tepat, tidak lengkap atau tidak didefinisikannya perencanaan sebagai persyaratan awal, tidak lengkapnya persyaratan dokumentasi, ketidaksepakatan atau konflik kepentingan antar departemen yang berbeda adalah juga penyebab sering terjadinya kegagalan dalam manajerial projek (Cousillas, et al., 2010). Selama bertahun-tahun, fokus mendasar dari manajemen projek adalah tepat waktu, sesuai anggaran dan memenuhi spesifikasi. Namun, banyak projek besar masih gagal memenuhi target ini terutama pada biaya dan jadwal. Alasan kegagalan sebuah projek adalah tidak pahamnya pengelola, informasi yang tidak lengkap, produktivitas yang buruk, komunikasi yang tidak memadai, ketidakpastian biaya, tenaga kerja, material, dan manajemen yang tidak tepat waktu dan tepat dan kontrol (Uppal, 2008). Sistem informasi manajemen projek berbasis web (web-based project management information system) sangat diperlukan dalam optimalisasi fungsi untuk meningkatkan kualitas manajemen dan transparansi, termasuk kolaborasi dan kerjasama antar berbagai peran, baik yang dilakukan oleh orang atau oleh proses otomatisasi dalam manajemen projek. Kolaborasi manajemen projek dalam sistem informasi adalah untuk memperoleh akurasi informasi dalam penyelesaian segala sesuatu agar lebih cepat dengan menerapkan pengetahuan, serta kesepahaman pemanfaatan sumber daya (Aadamsoo, 2010).
1.2
Rumusan Masalah Memperhatikan lingkup teknis pelaksanaan projek yang luas, maka rumusan masalah adalah bagaimana membangun sebuah perangkat lunak manajemen projek publik sehingga projek dapat dikelola secara efektif, efisien dan transparan oleh Pemerintah Daerah. 1.3
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah Sistem Informasi Manajemen Projek (SIMPro) berbasis web yang diterapkan secara terpusat dan terkontrol serta dapat diakses oleh publik.
188
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) Yogyakarta, 18-19 Maret 2016
ISSN: 2089-9815
kerja, dan/atau rekening biaya. Berdasarkan hal tersebut, semua data projek dapat diperlakukan sebagai agregasi dari nilai yang telah ditentukan oleh objek kontrol sebelumnya. Hasil penelitian tersebut memberikan manfaat terhadap pengelolaan data projek dari segi kualitas, sehingga informasi yang disajikan benar-benar menggambarkan kondisi projek yang terpantau pada tiap tahapan. Penelitian tentang pelaksanaan dan pengelolaan projek di Iran, digambarkan masih tersentralisasi dan menggunakan model manajemen tradisional sehingga mengalami banyak kendala terkait pengawasan dan pendistribusian kewenangan (Taghavi, et al., 2011). Hal tersebut menjadikan pengelolaan projek khususnya yang beskala besar sering terhambat dikaitkan dengan penjadwalan dan administrasi. Penelitian ini mengusulkan pengelolaan projek melalui sistem informasi berbasis web (web-based project management system) dimana semua peran dapat berkontribusi dan bekerjasama untuk mengeksekusi kebijakan secara otomatis. Model yang diusulkan dalam penelitian ini adalah four-layer client-server computing model yang penekanannya pada tingkat keamanan, yaitu presentation layer (client), service layer (server), information layer (server) dan data layer (server) dimana fungsi pengoperasiannya diterapkan untuk menjamin perlindungan terhadap kejahatan cyber berskala lokal, nasional maupun internasional. Penelitian yang dilakukan oleh Karim (2011), menggambarkan hasil studi mengenai kebutuhan mengelola dalam hal perencanaan, penjadwalan, pengorganisasian, pengawasan dan pengendalian pada berbagai macam projek seperti engineering, teknologi informasi, konstruksi, dan sebagainya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, organisasi harus mengatur projek dengan keterbatasan waktu, biaya dan performa yang baik bersamaan dengan pengelolaan risiko projek. Penelitian ini merupakan survey dan kuesioner yang mengambil subjek manajer projek berbagai industri dari negara yang berbeda untuk mereview model PMIS, yang dibuat dari berbagai pengembangan model yang berbeda. Hasil dari penelitian tersebut menggambarkan kontribusi yang signifikan terhadap perencanaan, penjadwalan, pengawasan dan pengendalian projek yang lebih baik, dan tentu saja lebih efektif dan efisien dalam pengambilan keputusan pada setiap tahapan projek.
1.4
Metodologi Metodologi perancangan menggunakan waterfall model, yaitu metode yang terdiri dari lima fase yang harus diselesaikan secara berurutan dalam pengembangan perangkat lunak (Bassil, 2012). Fase tersebut adalah analisis kebutuhan sistem, disain sistem, penulisan kode program, pengujian sistem dan penerapan sistem. Analisis kebutuhan sistem menggunakan Data Flow Diagram (DFD) dan hubungan antar stakeholder projek menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD). Penulisan kode program menggunakan hypertext prepocessor (PhP) dengan sistem kelola basisdata MySQL. 1.5
Referensi Dalam organisasi privat, projek selalu identik dengan investasi dan perhitungan keuntungan ekonomi pada akhir pelaksanaannya, namun tidak demikian halnya dalam organisasi publik (Negara/ pemerintah) dimana projek diperuntukkan bagi kepentingan dan kesejahteraan publik tanpa balas jasa langsung berupa pengembalian investasi ke kas Negara. Hal ini menjadikan projek-projek pemerintah merupakan sesuatu yang kompleks dan bukan sebuah pekerjaan yang mudah karena terkait dengan administrasi dan pertanggungjawaban kepada publik (McPhee, 2008). Isu utama keberhasilan dalam manajemen projek adalah efisiensi dan efektifitas, dimana pemanfaatan sumber daya dan penjadwalan menjadi prioritas (Demeulemeester, et al., 2012). Keberhasilan tersebut ditentukan oleh beberapa faktor kunci seperti pengajuan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan kontrol serta penutupan yang disusun secara sistematis dengan pertimbangan dampak dan manfaat yang akan dirasakan (Gibson, 2012). Pelaksanaan projek-projek pembanguan sedikit banyak mengalami kesulitan manajerial mengingat kompleksitas pengelolaan projek dari jenis dan jumlahnya. Hal ini tentunya berimbas pada kualitas projek yang tidak maksimal, dimana tidak sedikit projek dimulai tanpa arah yang jelas, dan hanya memenuhi target pelaksanaan saja tanpa pertimbangan dampak dan manfaat yang akan dirasakan masyarakat, sehingga yang sering terjadi adalah pengerjaan ulang akibat penyelesaian yang tidak tepat waktu, membengkaknya anggaran serta pengaruh kepentingan dan konflik pemangku kebijakan di internal organisasi (de Oliveira & De Muylder, 2012). Sistem manajemen database (DBMS) sangat penting dalam mendukung project tracking dan fungsi kontrol. Database menyediakan platform untuk mengatur, menyimpan dan menyajikan data yang secara logis merepresentasikan kinerja aktual dari projek (Li, et al., 2006). Struktur data menjadi sangat penting untuk pengembangan database yang efisien dalam mendukung fungsi kontrol projek. Kontrol projek dilakukan menggunakan satu objek kontrol yang dapat mewakili fase projek, paket
2. PEMBAHASAN 2.1 Analisis Proses Bisnis Aktifitas pengelolaan projek Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) bersifat temporer, dilaksanakan hanya untuk satu tahun anggaran, dengan mekanisme proses bisnis yang telah disusun secara baku.
189
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) Yogyakarta, 18-19 Maret 2016
merupakan entitas sistem yang saling berelasi seperti ditunjukkan pada gambar 3.
PENANGGUNGJAWAB PROJEK
DPA
ISSN: 2089-9815
Laporan penanggungjawab projek
Serah-terima
memiliki
memiliki
pelaksana projek
PENGELOLA
Kontrak PELAKSANA
Penyerahan Konsultasi
PUBLIK memiliki
projek
memiliki
pengelola projek
memiliki
konsultan
KONSULTAN
Asistensi
Gambar 1. Proses bisnis pengelolaan projek pemerintah daerah Proses bisnis pada gambar 1 dimulai ketika penanggungjawab projek menyerahkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) kepada pengelola untuk dilakukan pelelangan. Kontrak projek dibuat setelah penetapan pemenang lelang sebagai pelaksana projek. Mekanisme selanjutnya adalah pelaksanaan projek, dimana kontraktor (pelaksana) dan konsultan melakukan konsultasi dan asistensi terkait teknis pelaksanaan, hingga selesainya projek yang ditandai dengan serah-terima pekerjaan. Proses akhir adalah pembuatan laporan kepada penanggungjawab projek dan penyerahan hasil projek kepada publik.
publik
Gambar 3. ERD SIMPro Pada gambar 3, relasi terjadi antara: (1) entitas penanggungjawab projek dan entitas projek dengan kardinalitas 1 and only 1 to 1 or more; (2) entitas penanggungjawab projek dan entitas pengelola projek dengan kardinalitas 1 and only 1 to 1 or more; (3) entitas pengelola projek dan entitas projek dengan kardinalitas 1 or more to 1 or more; (4) entitas pelaksana projek dan entitas projek dengan kardinalitas 1 or more to 1 or more; (5) entitas pelaksana projek dan entitas konsultan dengan kardinalitas 1 or more to 1 or more. Setiap entitas yang terlibat dalam sistem (SIMPro) memiliki atribut masing-masing. Tabel 1 menjelaskan elemen bawaan yang disebut atribut untuk mendeskripsikan karakter masing-masing entitas yang terlibat dalam sistem.
2.2
Kebutuhan Sistem DFD SIMPro menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan oleh alir data seperti ditunjukkan pada gambar 2. -masuk; -data realisasi fisik projek; -masuk; -visualisasi projek; -data pengguna; -data umum projek. -diskusi.
-informasi pengguna; -informasi umum projek. -masuk.
Penanggungjawab Projek
Tabel 1. Atribut entitas sistem
Pelaksana Projek
Admin
-informasi projek. -masuk; -diskusi.
-informasi projek.
Pengelola Projek -masuk; -data realisasi keuangan projek; -koreksi realisasi fisik projek; -diskusi.
Entitas admin
Primary Key id_admin
penanggungjawab projek
id_pjprojek
pengelola projek
id_pengelola
pelaksana projek
id_pelaksana
konsultan
id_konsultan
publik
id_publik
Konsultan
SIMPro
-informasi projek; -laporan projek. -informasi projek;
admin
-informasi projek.
Publik -masuk; -visualisasi projek; -diskusi.
Gambar 2. DFD SIMPro Pada gambar 2, SIMPro adalah sentra informasi yang diakses oleh berbagai terminator. Komunikasi data yang terjadi antara terminator dan sistem bersifat client-server dimana terminator (client) mengirimkan permintaan ke sistem (server) untuk melakukan tindakan yang diperlukan. 2.3
Relasi Antar Objek Objek yang terlibat dalam SIMPro terdiri dari: (1) admin; (2) penanggungjawab_projek; (3) pengelola_projek; (4) pelaksana_projek; (5) konsultan; (6) publik; dan (7) projek. Objek tersebut
190
Atribut nama; nip; instansi/ perusahaan; alamat; kontak; email; username; password kode_pjprojek; nama; alamat; jabatan; kontak; email; username; password kode_pengelola; nama_instansi; nama_pimpinan; nip; alamat; jabatan; kontak; email; username; password kode_pelaksana; nama_perusahaan; nama_pimpinan; alamat; jabatan; kontak; email; username; password kode_pelaksana; nama_perusahaan; nama_pimpinan; alamat; jabatan; kontak; email; username; password nama; alamat; kontak; email; username; password
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) Yogyakarta, 18-19 Maret 2016
Antarmuka utama (gambar 6) menampilkan pilihan projek yang akan dilihat informasinya. Pilihan terhadap suatu projek akan mengarahkan pengguna pada antarmuka halaman dashboard projek tersebut.
Tabel 1. Lanjutan Entitas projek
Primary Key id_projek
ISSN: 2089-9815
Atribut kode_projek; nama_projek; kegiatan; sifat; lokasi; tahun; sumber_dana; pagu_dana; waktu_pelaksanaan; pengelola; pelaksana; konsultan
2.4
Disain Sistem Antarmuka sistem dirancang sebagai perantara komunikasi yang menghubungkan pengguna dan SIMPro, terdiri dari empat bagian utama, yaitu antarmuka daftar, masuk, utama dan dashboard. Antarmuka masuk (gambar 4) adalah prasyarat agar dapat mengakses SIMPro, yang disesuaikan dengan peran pengguna, yaitu sebagai admin, penanggungjawab projek, pengelola projek, pelaksana projek, konsultan dan publik. Masingmasing peran memiliki fungsi akses tersendiri pada halaman-halaman website SIMPro dan tidak dapat digunakan oleh pengguna lain.
Gambar 6 Antarmuka utama Pada antarmuka dashboard (gambar 7), tersaji informasi umum projek yang telah dipilih. Terdapat tiga menu, yaitu menu realisasi fisik (menampilkan hasil realisasi fisik terkini projek yang dipilih), menu realisasi keuangan (menampilkan penyerapan anggaran projek yang dipilih) dan menu laporan umum projek (menampilkan progres terkini seluruh projek pemerintah daerah).
Gambar 4. Antarmuka masuk Antarmuka daftar (gambar 5) digunakan untuk membuat akun pengguna pada basisdata agar memiliki akses masuk ke SIMPro. Penginputan peran saat mendaftar menjadi hal penting, karena terkait akses dan input halaman realisasi (baik fisik, koreksi maupun keuangan projek), halaman dokumentasi dan halaman diskusi.
Gambar 7 Antarmuka dashboard Khusus pada halaman realisasi fisik dan realisasi keuangan, penginputan progres data projek hanya dapat dilakukan oleh pengelola projek dan pelaksana projek tersebut. Pada halaman realisasi fisik terdapat dua fitur yang menjadikan SIMPro sebagai aplikasi web dinamis, yaitu: (1) diskusi, berfungsi sebagai sarana komunikasi dalam bentuk teks; (2) dokumentasi, berfungsi sebagai sarana pembanding visualisasi fisik projek. Antarmuka diskusi ditunjukkan pada gambar 8, sementara antarmuka dokumentasi ditunjukkan pada gambar 9.
Gambar 5. Antarmuka daftar
191
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) Yogyakarta, 18-19 Maret 2016
ISSN: 2089-9815
Pemilihan peran pada antarmuka masuk dan antarmuka daftar yang inkonsisten mengakibatkan sistem akan menampilkan beberapa pesan error dan pembatalan hak akses untuk menginput data-data realisasi projek (fisik, koreksi dan keuangan) bagi stakeholder projek yang tidak tersangkut projek tersebut. Sistem tetap dapat melanjutkan permintaan client untuk menampilkan halaman-halaman informasi projek lainnya, namun pengguna akan berstatus/ berperan sebagai publik yang tidak mempunyai akses untuk menginput progres projek, sekalipun yang bersangkutan adalah stakeholder projek. Penulisan kode program masuk dapat dilihat pada gambar 10.
Gambar 8. Antarmuka diskusi Pada gambar 8, publik dapat memberikan masukan terkait pelaksanaan suatu projek berupa saran, kritik dan pertanyaan dalam format teks. Stakeholder yang menangani projek projek tersebut memberikan tanggapan, jawaban dan klarifikasi dalam format yang sama atas masukan publik, sehingga terjadi interaksi aktif tentang pelaksanaan suatu projek dalam satu halaman diskusi. Mekanisme dalam forum dokumentasi hampir sama dengan mekanisme diskusi, forum ini berisi gambar fisik projek yang diinput oleh pelaksana projek. Pada gambar 9, publik dapat mengirimkan gambar fisik projek terkini sebagai pembanding apabila dirasa ada kejanggalan atau tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya.
Gambar 10. Source code masuk SIMPro Gambar 9. Antarmuka dokumentasi
Pada form pendaftaran, sistem memberikan beberapa field untuk dilengkapi sebagai persyaratan pembuatan akun SIMPro, salah satunya adalah penginputan peran yang berfungsi untuk membedakan hak akses pengguna sebagai admin, penanggungjawab projek, pengelola projek, konsultan atau publik. Source code daftar sebagaimana gambar 11.
Interaksi yang terjadi antara publik dan stakeholder projek pada forum diskusi dan dokumentasi dimaksudkan sebagai kontrol pelaksanaan tahapan projek di lapangan, sehingga apabila ada indikasi keterlambatan ataupun permasalahan teknis lainnya secara cepat dapat ditanggulangi tanpa menunggu waktu untuk rapat koordinasi teknis. Disamping itu, publik dapat mengetahui secara detail keseimbangan antara realisasi fisik dan penyerapan dana projek. Hal ini penting karena hampir sebagian besar projek publik tidak terkontrol secara optimal sehingga menyisakan persoalan ballance antara fisik dan keuangan projek. Biasanya penyerapan dana telah selesai, namun realisasi fisik belum mencapai 100%.
2.5
Penulisan Kode Program Penginputan data pada antarmuka masuk dan antarmuka daftar merupakan hal yang krusial dalam SIMPro, sehingga data masuk dan data daftar diarahkan pada kontrol sebelum tersimpan di basisdata. Hal ini berlaku agar data perkembangan projek (fisik dan keuangan) diinput hanya dapat oleh stakeholder projek terkait, demikian pula pengiriman dan penghapusan gambar atau teks, hanya dapat dilakukan oleh pengguna yang bersangkutan.
Gambar 11. Source code daftar SIMPro
192
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) Yogyakarta, 18-19 Maret 2016
Penginputan realisasi fisik projek dilakukan oleh pelaksana projek dengan mengisi tabel realisasi fisik. Pengguna lain, selain pelaksana projek tersebut tidak memiliki akses input realisasi fisik. Penulisan kode program untuk kelola realisasi fisik pada gambar 12.
ISSN: 2089-9815
Ciri khas SIMPro adalah adanya forum diskusi dan dokumentasi projek. Pada forum diskusi terjadi interaksi dalam format teks, sementara dalam forum dokumentasi terjadi interaksi dalam format gambar. Kode program forum diskusi dan dokumentasi pada gambar 14 dan gambar 15.
Gambar 14. Source code diskusi Pada gambar 14, pengguna akan diminta untuk melakukan input beberapa field, yaitu nama pengirim, peran dan isi pesan, untuk ditampilkan pada halaman disukusi.
Gambar 12. Source code kelola realisasi fisik
Untuk koreksi realisasi fisik dilakukan oleh pengelola projek dengan melakukan pengeditan atas input data realisasi fisik dari pelaksana projek. Penulisan kode program untuk koreksi realisasi fisik pada gambar 13.
Gambar 15. Source code dokumentasi Hal yang sama juga berlaku pada forum dokumentasi, dimana pada gambar 15 pengguna diminta untuk mengisi field, nama gambar, nama pengirim, peran dan upload file. 2.6
Pengujian Sistem Pengujian dilakukan dengan metode black box untuk memastikan semua fungsi dalam sistem berjalan secara runut, sehingga apabila terjadi kekeliruan dalam penulisan kode program dapat diperbaiki dan dibenahi satu per satu.
Gambar 13. Source code edit realisasi fisik
193
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) Yogyakarta, 18-19 Maret 2016
Identifikasi kriteria pengujian dilakukan pada 10 fungsi, yaitu daftar, masuk, kelola pengguna, kelola data umum projek, kelola realisasi fisik, koreksi realisasi fisik, kelola realisasi keuangan, dokumentasi, diskusi dan cetak laporan. Hasil pengujian fungsi dituangkan dalam tabel-tabel berikut:
nama pengguna, nip, instansi/perusahaan, jabatan, kontak, email, peran, password. Kriteria keluaran ada dua yaitu, data pengguna terupdate, dan data pengguna tidak terupdate. Tabel 5. Hasil pengujian kelola data umum projek
Tabel 2. Hasil pengujian daftar Input
Output Criteria
Obtained Result
nama lengkap, nama pengguna, nip, alamat, instansi/ perusahaan, jabatan, kontak, email, peran, password, konfirmasi password, tombol daftar.
akun tersimpan dalam basisdata; pesan error (3).
akun tersimpan dalam basisdata
Tabel 3. Hasil pengujian masuk Input
Output Criteria
Obtained Result
antarmuka halaman utama; pesan error (1); pesan error (2).
antarmuka halaman utama.
Output Criteria
Obtained Result
data pengguna terupdate; data pengguna tidak terupdate;
data pengguna terupdate
Obtained Result data umum projek terupdate
Input
Output Criteria
Obtained Result
tombol kelola realisasi fisik, input data realisasi fisik, tombol simpan.
data realisasi fisik projek tersimpan pada halaman realisasi fisik; pesan error (5).
data realisasi fisik projek tersimpan pada halaman realisasi fisik.
Tabel 6 merupakan hasil pengujian fungsi kelola realisasi fisik yang dilakukan oleh pelaksana projek. Masukan dalam pengujian ini adalah tombol kelola realisasi fisik, sistem menampilkan form tambah realisasi fisik untuk diinput berupa nomor urut, tanggal, uraian kegiatan, prosentase fisik, total prosentase dan menekan tombol simpan. Kriteria keluaran ada dua, yaitu: data realisasi fisik tersimpan pada halaman realisasi fisik dan pesan error (5).
Tabel 4. Hasil pengujian kelola pengguna Input
Output Criteria data umum projek terupdate; data umum projek tidak terupdate
Tabel 6. Hasil pengujian kelola realisasi fisik
Tabel 3 merupakan hasil pengujian fungsi masuk, dimana pengguna yang telah memiliki akun SIMPro menginput peran, nama pengguna, password, dan menekan tombol masuk. Kriteria keluaran ada tiga, yaitu: antarmuka halaman utama, pesan error (1) dan pesan error (2).
kode pengguna, nama lengkap, nama pengguna, nip, alamat, instansi/ perusahaan, jabatan, kontak, email, peran, password, tombol tambah pengguna, tombol edit, tombol hapus.
Input kode projek, nama projek, kegiatan, sifat, lokasi, tahun, sumber dana, pagu dana, waktu pelaksanaan, pengelola, pelaksana, konsultan, tombol tambah projek, tombol edit, tombol hapus.
Tabel 5 merupakan hasil pengujian kelola data umum projek yang dilakukan oleh admin SIMPro. Pada pengujian ini, terbagi menjadi tiga sub fungsi pengujian yaitu, tambah projek, edit dan hapus, dengan input data: kode projek, nama projek, kegiatan, sifat, lokasi, tahun, sumber dana, pagu dana, waktu pelaksanaan, pengelola, pelaksana, konsultan. Kriteria keluaran ada dua yaitu, data umum projek terupdate, dan data umum projek tidak terupdate.
Tabel 2 merupakan hasil pengujian fungsi daftar, dimana pengguna melakukan pendaftaran atau pembuatan akun dengan menginput nama lengkap, nama pengguna, nip, alamat, instansi/perusahaan, jabatan kontak, email, peran, password, konfirmasi password, dan menekan tombol daftar. Kriteria keluaran ada dua, yaitu: akun tersimpan dalam basisdata dan pesan error (3).
peran, nama pengguna, password, tombol masuk.
ISSN: 2089-9815
Tabel 7. Hasil pengujian koreksi realisasi fisik
Tabel 4 merupakan hasil pengujian kelola pengguna yang dilakukan oleh admin SIMPro. Pada pengujian ini, terbagi menjadi tiga sub fungsi pengujian yaitu, tambah pengguna, edit dan hapus, dengan input data: kode pengguna, nama lengkap,
Input
Output Criteria
Obtained Result
tombol koreksi realisasi fisik, tombol edit, input data koreksi, tombol simpan.
data realisasi fisik projek tersimpan pada halaman realisasi fisik; pesan error (4).
data realisasi fisik projek tersimpan pada halaman realisasi fisik.
Tabel 7 merupakan hasil pengujian fungsi koreksi realisasi fisik yang dilakukan oleh pengelola projek. Masukan dalam pengujian ini adalah tombol koreksi realisasi fisik, sistem menampilkan form edit
194
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) Yogyakarta, 18-19 Maret 2016
realisasi fisik berupa data-data nomor urut, tanggal, uraian kegiatan, prosentase fisik, total prosentase. Setelah melakukan pengeditan, pengelola projek menekan tombol simpan. Kriteria keluaran ada dua, yaitu: data realisasi fisik tersimpan pada halaman realisasi fisik dan pesan error (4). Tabel 8. keuangan
Hasil
pengujian
kelola
dalam pengujian ini adalah tombol diskusi, sistem menampilkan halaman diskusi dan form tambah teks untuk diinput data: nama pengirim, peran, isi pesan, dan menekan tombol kirim (atau menekan tombol hapus pada teks di halaman diskusi). Kriteria keluaran ada lima, yaitu: teks terkirim/terhapus pada halaman diskusi, pesan error (4), pesan error (5), pesan error (6) dan pesan error (8).
realisasi
Input
Output Criteria
Obtained Result
tombol kelola realisasi keuangan, input data realisasi keuangan, tombol tambah, tombol edit, tombol hapus.
data realisasi keuangan projek tersimpan pada halaman realisasi keuangan; pesan error (4).
data realisasi keuangan projek tersimpan pada halaman realisasi keuangan.
Tabel 11. Hasil pengujian cetak laporan Input tombol cetak.
Tabel 9. Hasil pengujian dokumentasi Input
Output Criteria
Obtained Result
gambar terkirim/terhapus pada halaman dokumentasi; pesan error (5); pesan error (8).
gambar terkirim/ terhapus pada halaman dokumentasi.
Tabel 9 merupakan hasil pengujian fungsi dokumentasi yang dilakukan oleh pelaksana projek dan publik. Masukan dalam pengujian ini adalah tombol dokumentasi, sistem menampilkan halaman dokumentasi dan form tambah gambar untuk diinput data: nama gambar, nama pengirim, peran, upload file, dan menekan tombol kirim (atau menekan tombol hapus pada gambar di halaman dokumentasi). Kriteria keluaran ada tiga, yaitu: gambar terkirim/terhapus pada halaman dokumentasi, pesan error (5) dan pesan error (8).
3.
Input
Output Criteria
Obtained Result
teks terkirim/ terhapus pada halaman diskusi; pesan error (4); pesan error (5); pesan error (6); pesan error (8).
teks terkirim/ terhapus pada halaman diskusi.
Obtained Result laporan tercetak
KESIMPULAN SIMPro dirancang terfokus pada transparansi pengelolaan projek dan kolaborasi antara publik dan stakeholder projek. SIMPro berbasis web, diharapkan dapat meningkatkan kinerja SKPD Pemerintah Kabupaten Kaimana, setidaknya dari segi waktu (intensitas kelola projek lebih pendek, rutinitas layanan publik lebih banyak), biaya (efisiensi biaya perjalanan dinas monitoring/kontrol, rapat dan koordinasi, paperless administration), dan tersedianya laporan pelaksanaan projek. Kontribusi publik pada tahapan pelaksanaan projek berupa saran dan perbandingan visualisasi
Tabel 10. Hasil pengujian diskusi tombol diskusi, tombol tambah teks, input teks, tombol kirim, tombol hapus.
Output Criteria laporan tercetak; pesan error (7).
Tabel 11 merupakan hasil pengujian fungsi cetak laporan yang dilakukan oleh penanggungjawab projek. Masukan dalam pengujian ini adalah tombol cetak pada halaman laporan umum projek. Kriteria keluaran yaitu: laporan tercetak dan pesan error (7). Pesan error yang ditampilkan sistem pada tabeltabel di atas adalah: pesan error (1): “pengguna belum terdaftar” apabila pengguna belum memiliki akses masuk ke SIMPro; pesan error (2): “peran, nama pengguna dan password tidak sesuai” apabila penginputan data masuk tidak sesuai dengan data pada saat melakukan pendaftaran; pesan error (3): “password dan konfirmasi password tidak sesuai” apabila pengisian password dan konfirmasinya tidak sesuai; pesan error (4): “pengelola projek tidak memiliki akses” apabila pengguna akan menginput data realisasi keuangan dan mengoreksi data realisasi fisik projek; pesan error (5): “pelaksana projek tidak memiliki akses” apabila pengguna akan menginput realisasi fisik projek; pesan error (6): “konsultan tidak memiliki akses” apabila pengguna akan mengakses dan mengirim teks; pesan error (7): “penanggungjawab projek tidak memiliki akses” apabila pengguna akan mencetak laporan umum projek; dan persan error (8): “pengguna tidak memiliki akses” apabila setiap pengguna akan menghapus gambar atau teks tertentu pada halaman dokumentasi dan diskusi. Penghapusan gambar dan teks hanya dapat dilakukan oleh pengguna yang mengirimkannya.
Tabel 8 merupakan hasil pengujian fungsi kelola realisasi keuangan yang dilakukan oleh pengelola projek. Pada pengujian ini terbagi menjadi tigas sub fungsi, yaitu tambah, edit dan hapus, dengan input data: nomor urut, tanggal, uraian kegiatan, jumlah dana, total dana, prosentase. Kriteria keluaran ada dua, yaitu: data realisasi keuangan tersimpan pada halaman realisasi keuangan dan pesan error (4).
tombol dokumentasi, nama gambar, nama pengirim, peran, upload file, tombol kirim, tombol hapus.
ISSN: 2089-9815
Tabel 10 merupakan hasil pengujian fungsi diskusi yang dilakukan oleh pengelola projek, pelaksana projek, konsultan dan publik. Masukan
195
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) Yogyakarta, 18-19 Maret 2016
fisik projek diharapkan menjadi masukan yang membantu stakeholder projek dalam peningkatan kualitas projek. Untuk pengembangan dan penyempurnaan aplikasi, SIMPro diharapkan dapat berintegrasi dengan sistem informasi lainnya di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kaimana seperti penganggaran (e-budgeting), pengadaan online (eprocurement), manajemen aset (asset management information system) atau pelelangan secara online (e-auction) dan aplikasi lainnya terkait projek dan keuangan daerah.
ISSN: 2089-9815
What?. AACE Volume 1, p. 1.
PUSTAKA Aadamsoo, A.-M., 2010. Web Based Project Management System, India: Vaasan Ammattikorkeakoulu University of Applied Sciences. Bassil, Y., 2012. A Simulation Model for the Waterfall Software Development Life Cycle. International Journal of Engineering & Technology (iJET), 2(5), p. 1. Cousillas, S. M., Rodríguez, V., Concepción, R. & Rodríguez, F., 2010. Identification and Analysis of Causes for Project Failure and Factors for Project Succees in The Asturian Case. Madrid, Universidad de Oviedo - Escuela Técnica Superior de Ingenieros de Minas, p. 223. de Oliveira, W. A. & De Muylder, C. F., 2012. Value Creation from Organizational Project Management: A Case Study in A Government Agency. Journal of Information Systems and Technology Management, 9(3), p. 498. Demeulemeester, E., Kolisch, R. & Salo, A., 2012. Project Management and Scheduling. Springer Science+Business Media, 25(1), p. 1. Gibson, R., 2012. Using the Project Management Body of Knowledge (PMBoK) Framework When Selecting A Learning Management System. Distance Learning, 9(4), pp. 37-38. Karim, A. J., 2011. Project Management Information Systems (PMIS) Factors: An Empirical Study of Their Impact on Project Management Decision Making (PMDM) Performance. Research Journal of Economics, Business and ICT, Volume 2, pp. 22-27. Li, J., Moselhi, O. & Alkass, S., 2006. Internetbased Database Management System for Project Control. Engineering, Construction and Architectural Management, 13(3), p. 242. McPhee, I., 2008. Project Management in The Public Sector. International Journal of Government Auditing, 35(4), p. 10. Taghavi, M., Patel, A. & Taghavi, H., 2011. Design of an Integrated Project Management Information System for Large Scale Public Projects: Iranian Case Study. Journal of Information Technology Research, 4(3), p. 25. Uppal, K. B., 2008. Project Management, Cost Engireering, Project Definition, Action Plans or
196
International
Transactions,