RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEGIATAN OPERASIONAL PERKEBUNAN SAWIT BERBASIS APLIKASI DEKSTOP PADA PT. SINAR AGRO MAKMUR LESTARI PANGKALPINANG SANIA LOPIANI
Sistem Informasi STMIK ATMA LUHUR PANGKALPINANG Jl. Jend. Sudirman Selindung Lama Pangkalpinang Kepulauan Babel email : [email protected]
Abstrak PT. Sinar Agro Lestari Makmur (SAML) is a company engaged in oil palm plantations established since 2007 with a total area of 2400 hectares plantation. For the PT. Sinar Agro Lestari Makmur required to thrive in the oil perkebunana operations include daily jobs and wholesale jobs. One effort to do is improve and improve management information systems activities operasiaonal palm plantation with an integrated computerized system in order to provide precise and accurate information as a basis for decision making. Kata kunci : Sistem Informasi Pengelolaan Kegiatan Operasional, Metodologi Berorientasi Objek, Unifield Modelling Language (UML) 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini, informasi berperan penting pada semua aspek kehidupan terutama bagi mereka yang menekuni dunia bisnis. Kemajuan teknologi khususnya komputer, menjadikan mereka bergerak dibidang bisnis perlu mencermati peluang yang mereka miliki karena komputer merupakan penunjang utama bagi pengguna sistem diera modern ini. komputer sebagai sarana pengolah data membantu untuk dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan dengan cepat, tepat dan akurat. Rancang Bangun Sistem Informasi Pengelolaan Kegiatan Perkebunan Sawit Berbasis Aplikasi Dekstop ini merupakan suatu rancangan sistem informasi yang mengelola seluruh kegiatan perkebunan sawit pada PT. Sinar Agro Makmur Lestari Pangkalpinang yang bergerak dalam bidang perkebunan sawit. Proses bisnis pada sistem berjalan PT. Sinar Agro Makmur Lestari masih belum terintegrasi dan terkomputerisasi. Seluruh kegiatan operasional perkebunan masih menggunakan sistem pencatatan manual yang sangat memungkinkan sekali terjadinya kesalahan dan kerumitan dalam pengolahan data sehingga akan menghasilkan informasi yang tidak akurat dan tidak tepat.
Perubahan sistem pencatatan manual ke sistem yang terintegrasi dan terkomputerisasi dalam kegiatan operasional pada PT. Sinar Agro Makmur Lestari sangat diperlukan agar dapat menghasilkan informasi yang tepat dan akurat. Suatu sistem dapat dikatakan baik apabila berdasarkan pertimbangan dan pengkajian serta kenyataan bahwa sistem tersebut benar-benar telah memenuhi tujuan yang maksimal dan pekerjaan dapat dilakukan seefektif mungkin dan dapat menghasilkan informasi yang akurat sebagai dasar dalam pengambilan keputusan untuk proses selanjutnya oleh karena itu dipilihlah judul “Rancang Bangun Sistem Informasi Pengelolaan Kegiatan Operasional Perkebunan Sawit Berbasis Aplikasi Dekstop Pada PT. Sinar Agro Mamur Lestari Pangkalpinang”. Rancang Bangun Sistem Informasi Pengelolaan Kegiatan Operasional Perkebunan Sawit Berbasis Aplikasi Dekstop adalah sustau Sistem Informasi yang terkomputerisasi dan terintegrasi yang dapat mengakomodir seluruh proses bisnis kegiatan operasional pada PT. Sinar Agro Makmur Lestari. Seluruh proses bisnis yang terjadi tersimpan dalam suatu database yang dapat diakses kapan saja dengan cepat dan tepat. Pimpinan perusahaan pasti memerlukan informasiinformasi untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, melihat kembali dan mengunakan
data. Untuk itu peran dari sebuah sistem yang terkomputerisasi dan terintegrasi sangat penting dalam memperoleh informasi dengan cepat, tepat dan akurat 1.2 Tujuan Penelitian Adapun maksud dan tujuan penulisan sebagai berikut : a. Menghasilkan rancangan sistem yang terkomputerisasi dan terintegrasi, sehingga dapat dengan mudah dan cepat mengetahui perkembangan setiap divisi perkebunan sawit pada PT. SINAR AGRO MAKMUR LESTARI Pangkalpinang. b. Diharapkan dapat melengkapi serta mengembangkan perangkat sistem informasi manajemen khususnya dibidang pengelolaan kegiatan operasional PT. SINAR AGRO MAKMUR LESTARI Pangkalpinang. c. Memberikan kemudahan bagi Asisten Kepala dalam mengontrol kebutuhan yang diperlukan setiap divisi perkebunan sawit. d. Memberikan kemudahan dalam mengontrol aktifitas kerja para pekerja perkebunan sawit. e. Dapat memperoleh data divisi perkebunan sawit yang dibutuhkan secara cepat, tepat dan akurat. f. Dapat dengan mudah dan cepat dalam pembuatan laporan pengelolaan kegiatan operasional perkebunan sawit 1.3 Batasan Penelitian Untuk menghindari meluasnya pembahasan laporan ini dari ruang lingkup permasalahan dan tujuan yang akan dicapai, maka perlu diberikan batasan-batasan sebagai berikut : a. Pendataan Blok Divisi b. Pendataan PHL c. Kegiatan Pekerjaan Harian d. Kegiatan Pekerjaan Borongan e. Permintaan Barang f. Laporan Kegiatan Pekerjaan Harian g. Laporan Kegiatan Pekerjaan Borongan 1.4 Metode Penelitian Metode penelitian yang Penulis gunakan adalah sebagai berikut ini: a. Pengumpulan Data b. Analisa Sistem c. Perancangan Sistem 2. Tinjauan Pustaka 2.1 Sistem Informasi Administrasi Kesiswaan “Sistem Informasi adalah sekelompok elemen yang saling berhubungan atau berinteraksi hingga membentuk satu-kesatuan. (Indrajani 3). Administrasi kesiswaan merupakan bagian dari kegiataan administrasi yang dilaksanakan di sekolah, berupa usaha kerjasama yang dilakukan oleh para pendidik agar terlaksananya proses
belajar mengajar yang relevan, efektif, efisien, guna tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan. Cakupan administrasi kesiswaan meliputi pengelolaan penerimaan siswa baru, pengelolaan bimbingan dan penyuluhan, pengelolaan kelas, pengelolaan organisasi siswa intra sekolah (OSIS) dan pengelolaan data tentang siswa dan sebagainya.. 2.2 Analisa dan Perancangan Sistem Berorientasi Obyek dengan UML Menurut Munawar (2005:27) mendefinisikan obyek sebagai berikut: Obyek, baik yang konkret maupun konseptual, selalu ada di sekeliling kita. Sebuah obyek memiliki keadaaan sesaat (state) dan perilaku (behavior). State suatu obyek adalah kondisi obyek tersebut yang dinyatakan dalam attribute/properties. Sedangkan perilaku sebuah obyek mendefinisikan bagaimana sebuah obyek bertindak/beraksi dan memberikan reaksi. 2.2.1 Unified Modelling Language (UML) UML adalah sebuah ”bahasa pemodelan” yang menspesifikasikan, menvisualisasikan, membangun dan mendokumentasikan kerangka dari sebuah sistem software. Menurut Munawar (25) menyatakan, bahwa UML adalah sistem notasi yang sudah dibakukan di dunia pengembangan sistem, hasil kerja bersama dari Grady Booch, James Rumbaugh, dan Ivar Jacobson. 2.2.2 Analisa Sistem Berorientasi Obyek Tools yang digunakan dalam analisa sistem berorientasi obyek dengan UML adalah sebagai berikut: a) Activity Diagram, teknik untuk mendiskripsikan logika prosedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. b) Analisa Dokumen Keluaran, analisa mengenai dokumen-dokumen keluaran yang dihasilkan sistem. c) Analisa Dokumen Masukan, bagian dari pengumpulan informasi tentang sistem berjalan, dengan tujuan untuk memahami prosedur berjalan. d) Usecase Diagram, deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna. Diagram usecase menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem, yang lebih menekankan pada “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. e) Deskripsi Usecase, digunakan untuk menjelaskan urutan langkah-langkah yang menerangkan antara pengguna dengan sistem yang mendeskripsikan urutan kejadian, dan menjelaskan secara rinci mengenai usecase diagram. 2.2.3 Perancangan Sistem Berorientasi Obyek
Perancangan sistem mempunyai 2 (dua) tujuan utama, yaitu: a. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem. b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada programmer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat. Alat-alat yang digunakan dalam tahap perancangan sistem adalah sebagai berikut: 1) Entity Relationship Diagram (ERD), sebuah model data yang menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data dalam hal entitas dan relasi yang digambarkan oleh data tersebut.(Jeffery L. Whitten et al, 2004 : 295) 2) Transformasi ERD ke LRS (Logical Record Structure), sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah Diagram-ER akan mengikuti pola/aturan pemodelan tertentu. 3) LRS, (Logical Record Structure), terdiri dari link-link diantara tipe record. Record adalah sekumpulan atribut yang mempunyai hubungan relasi terhadap obyek tertentu. Link ini menunjukkan arah hubungan dari satu record ke record lainnya berdasarkan tingkat cardinality setiap entity. LRS digambarkan dengan kotak persegi panjang dan berisi atribut setiap entity. 4) Tabel/Relasi, sekumpulan record yang sejenis secara relasi. Relasi menyatakan sebuah tabel dalam basis data. Tabel dihasilkan dari LRS dimana tiap satu LRS akan menjadi satu tabel, dan nama LRS akan menjadi nama tabel. 5) Spesifikasi Basis Data, menurut Indrajani (2009:2) mendefinisikan basis data sebagai berikut: Basis data merupakan kumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi informasi yang dibutuhkan oleh suatu organisasi. Artinya basis data merupakan tempat penyimpanan data besar yang dapat digunakan oleh banyak pengguna. Menurut Aji Supriyanto (2005:190) mendefinisikan basis data secara konsep sebagai berikut: Basis data adalah kumpulan dari data-data yang membentuk suatu berkas (file) yang saling berhubungan (relation) dengan tatacara tertentu untuk membentuk data baru atau informasi. 6) Rancangan Dokumen Keluaran, berisi gambaran tentang dokumen keluaran yang dihasilkan oleh sistem yang dirancang. 7) Rancangan Dokumen Masukan, berisi gambaran tentang dokemen masukan yang dibutuhkan oleh sistem yang dirancang. 8) Rancangan Layar Program, berisi semua rancangan layar yang dibuat beserta format datanya.
9)
Sequence Diagram, suatu diagram UML yang memodelkan logika dari suatu use case dengan menggambarkan interaksi berupa pengiriman pesan (message) antar objek dalam urutan waktu. (Jeffery L. Whitten et al,2004:702) 10) Class Diagram, merupakan himpunan dari objek yang sejenis yang mempunyai atribut dan perilaku (method) yang sama. struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain. Class dalam notasi UML digambarkan dengan kotak. 3. Metode Penelitian Metode penelitian yang Penulis gunakan adalah sebagai berikut ini: 3.1 Pengumpulan Data a. Wawancara Merupakan metode pengumpulan data yang berupa komunikasi langsung antara penulis dengan responden bertujuan untuk mendapatkan masukan serta informasi yang berkaitan dengan penyusunan laporan ini. b. Observasi Dalam hal ini penulis langsung melihat atau mengadakan pengamatan ke bagian-bagian yang ada hubungannya dengan sistem penggajian Pegawai sekaligus pengumpulan dokumen-dokumen yang digunakan. c. Studi Pustaka Metode pengumpulan data dengan mempelajari dan mengumpulkan bahan dari buku-buku atau sumber yang berkaitan dengan topic permasalahan. d. Studi Literatur Pengumpulan bahan tertulis yang ada kaitannya dengan masalah yang dihadapi. 3.2 Analisa Sistem Berorientasi Obyek Kegiatan - kegiatan yang dilakukan pada tahap ini ialah: a) Menganalisa sistem yang ada, yaitu mempelajari dan mengetahui apa yang dilakukan oleh sistem yang ada. b) Menspesifikasikan sistem, yaitu menspesifikasi masukan yang ada, database yang ada, proses yang dilakukan dan keluaran yang dihasilkan. Tools yang digunakan antara lain, yaitu: 1) Activity diagram sistem berjalan 2) Use case diagram sistem usulan 3) Deskripsi Use Case 4) Dokumen keluaran 5) Dokumen masukan 3.3 Rancangan Sistem Berorientasi Obyek Tahap Perancangan sistem adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan, dengan disertai rancangan database dan spesifikasi program.
Alat-alat yang digunakan pada tahap ini adalah: a) Entity Ralationship Diagram (ERD) b) Logical Record Structure (LRS) c) Table d) Spesifikasi Basis Data e) Rancangan masukan f) Rancangan keluaran g) Rancangan Dialog Layar h) Sequence Diagram i) Class Diagram 4. Hasil dan Pembahasan 4.1 Proses Bisnis Proses bisnis yang ada pada SMP Negeri 3 Pangkalpinang adalah sebagai berikut: a. Pendataan Blok Divisi Mandor Kebun memberikan data blok divisi kepada Asisten Kebun untuk dilakukan pendataan blok divisi oleh bagian Krani yang telah disetujui oleh Asisten Kebun b. Pendataan PHL Asisten Kebun menyerahkan data PHL yang melakukan pekerjaan harian pada blok divisi kebun untuk dilakukan pendataan PHL oleh Bagian Krani c. Kegiatan Pekerjaan Harian Asisten Kebun perintahkan Mandor untuk lakukan kegiatan pekerjaan harian. Pekerjaan harian tersebut berupa kegiatan perawatan kebun yang dilakukan oleh PHL dan setiap PHL akan mengisi absen pekerjaan harian yang kemudian diserahkan kepada bagian Krani d. Kegiatan Pekerjaan Borongan Asisten Kebun perintahkan mandor untuk lakukan kegiatan pekerjaan borongan. Kegiatan Pekerjaan borongan dapat berupa penanaman, pemupukan dan panen. Pekerjaan borongan dilakukan oleh pemborong. Jika pekerjaan borongan tersebut telah disetujui oleh kedua belah pihak akan dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan (BAPP), dan selanjutnya diserahkan kepada bagian Krani. e. Permintaan Barang Bagian Kerani serahkan dokumen permintaan barang. Asisten Kebun buat permintaan barang sesuai dengan kebutuhan blok kebun. Permintaan barang dapat berupa, permintaan pupuk, permintaan pestisida, permintaan alat berat, dan permintaan material/sparepart. Permintaan tersebut harus disetujui oleh Asisten Kepala. f. Laporan Kegiatan Pekerjaan Harian Bagian Krani membuat laporan pekerjaan harian yang disetujui oleh asisten kebun dan Asisten Kepala. g. Laporan Kegiatan Pekerjaan Borongan
Bagian Krani membuat laporan pekerjaan borongan yang disetujui oleh Asisten Kebun dan Asisten Kepala. 4.2 Activity Diagram Mandor
Asisten Kebun
Serahkan data blok divisi
Terima data blok divisi
Krani
Setujui data blok divisi
Terima data blok divisi yang telah disetujui
Serahkan data blok divisi yang telah disetujui
Lakukan pendataan blok divisi
Gambar 1. Activity Diagram Pendataan Blok Divisi Asisten Kebun
Asisten Kepala
Serahkan data PHL yang harus disetujui
Terima data PHL yang harus disetujui
Terima data PHL yang telah disetujui
Setujui data PHL
Krani
Serahkan data PHL
Terima data PHL
Lakukan pendataan PHL
Gambar 2. Activity Diagram Pendataan PHL Asisten Kebun
beri perintah untuk lakukan pekerjaan perawatan kebun
Setujui absensi pekerjaan harian
Mandor
PHL
Krani
Terima perintah lakukan pekerjaan perawatan kebun
serahkan absensi pekerjaan harian
Terima absensi pekerjaan harian
Terima Absensi pekerjaan harian yang telah disisi
isi absensi pekerjaan harian
Serahkan absensi yang harus disetujui
Serahkan absensi pekerjaan harian yang telah disetujui
Terima absensi pekerjaan harian yang telah disetujui
Gambar 3. Activity Diagram Kegiatan Pekerjaan Harian Asisten Kebun
Mandor
Beri perintah untuk lakukan pekerjaan borongan kebun
Terima perintah untuk lakukan pekerjaan borongan
buat berita acara pekerjaan borongan
Terima berita acara yang harus disetujui
Pekerja Borongan
Krani
Terima berita acara pekerjaan borongan
Setujui berita acara pekerjaan borongan
setujui berita acara pekerjaan
Serahkan berita acara yang telah disetujui kedua belah pihak
Terima berita acara yang telah disetujui
Gambar 4. Activity Diagram Pekerjaan Borongan
Krani
Asisten Kebun
Serahkan form dokumen permintaan barang
Buat permintaan barang
Asisten Kepala
Entry Data PHL
Serahkan form permintaan barang yang harus disetujui
Setujui permintaan barang
Bagian Krani Entry Absensi Pekerjaan Harian
Tindak lanjuti permintaan barang
Gambar 9. Use Case Diagram Package Pekerjaan Harian Gambar 5. Activity Diagram Permintaan Barang Krani
Asisten Kebun
Entry Data Pemborong
Asisten Kepala
Buat Laporan pekerjaan harian PHL
Bagian Krani Serahkan laporan pekerjaan harian PHL yang harus disetujui
Cetak BAP
Terima laporan pekerjaan harian PHL
Setujui laporan pekerjaan harian
Terima laporan pekerjaan PHL
Gambar 10. Use Case Diagram Package Pekerjaan Borongan
Setujui laporan pekerjaan PHL
Cetak Permintaan Bahan Gambar 6. Activity Diagram Laporan Pekerjaan Harian Krani
Asisten Kebun
Asisten Kepala
Bagian Krani
Cetak Permintaan Material
Buat laporan pekerjaan borongan
Serahkan laporan pekerjaan borongan yang harus disetujui
Terima laporan pekerjaan borongan yang harus disetujui
Beri persetujuan laporan pekerjaan borongan
Cetak Permintaan BBM
Terima laporan pekerjaan borongan
Setujui laporan pekerjaan borongan
Gambar 11. Use Case Diagram Package Permintaan Barang
Ada NoAbsen KodePHL JamMasuk JamPulang Pekerjaan JmlHK JmlLB
NoMB
Bahan
KodeBlok
Blok
PHL
Permintaan Bahan Isi
NoBAP TglBAP Hari Tgl Bln Thn NoPBor
NoMBBM JenisBBM KodeBlok NoAbsen
NoAbsen Hari TglAbsen KodeBlok
Terima NoMBBM KodeBBM QTTBBM
Kode Bahan
Nama Bahan
Satuan
Stok Bahan
Display
Display
Display
Display
Z Z Z Z Display
Display
Display
Display
BBM KodeBBM JenisBBM SatBBM StokBBM
Gambar 18. Rancangan Layar Entry Data Bahan Gambar 15. Logical Record Structre (LRS)
FORM CETAK ABSENSI HARIAN
FORM PENDATAAN MATERIAL
CETAK ABSENSI HARIAN
INPUT DATA MATERIAL Kode Material
<< INPUT >>
Nama Material
<< INPUT >>
Satuan
<< INPUT >>
Stok Material
<< INPUT >>
SIMPAN
UBAH
HAPUS
BATAL
KELUAR
Kode Material
Nama Material
Satuan
Stok Material
Display
Display
Display
Display
Z Z Display
Display
Z
Z
Display
Display
Nomor Absen
<< INPUT >>
No KTP PHL
<>
Hari
<< PILIH >>
Nama PHL
<>
Tanggal
<<SYSDATE>>
Kode Blok
<>
Nama Divisi
<>
Pekerjaan
<>
Askeb
<>
Jumlah HK
<< INPUT >>
Jumlah Lembur
<< INPUT >>
CETAK
BATAL
cari
Jam Masuk
<>
Jam Pulang
<< INPUT >>
cari
TAMBAH
KELUAR
No KTP PHL
Nama
Jam Masuk
Display
Display
Display
Display
Display
Pekerjaan
Jumlah HK
Display
Display
Display
Display
Display
Display
Display
Display
Jam Pulang
Jumlah Lembur
Z Z Z Z Z Z Z Display
Gambar 22. Rancangan Layar Cetak Absensi Harian Gambar 19. Rancangan layar Entry Data Material Form Entry Pekerjaan Borongan FORM PENDATAAN BBM
ENTRY PEKERJAAN BORONGAN INPUT DATA BBM No. Pekerjaan
<< INPUT >>
Kode BBM
<< INPUT >>
Tanggal
Jenis BBM
<< INPUT >>
Jenis Pekerjaan
<< INPUT >>
Prestasi Kerja
<>
Satuan
<< INPUT >>
Stok BBM
<<SYSDATE>>
Kode Blok
<>
Nama Divisi
<>
Askeb
<< INPUT >>
cari
<>
No KTP PHL
<>
Nama PHL
<>
Keterangan
<>
cari
TAMBAH SIMPAN
UBAH
HAPUS
BATAL
KELUAR
Kode BBM
Jenis BBM
Satuan
Stok BBM
Display
Display
Display
Display
Z Z Display
Display
SIMPAN
Z
Z
Display
Display
BATAL
KELUAR
Nama PHL
Keterangan
Display
Display
Display
Display
Display
Display
No KTP PHL
Z
Z
Z
Gambar 23. Rancangan layar Entry Pekerjaan Borongan Gambar 20. Rancangan Layar Entry Data BBM FORM CETAK BAP
FORM ENTRY DATA PHL
CETAK BAP
ENTRY DATA PHL
Nomor BAP
<< INPUT >>
Tanggal BAP
<<SYSDATE>>
Nomor KTP PHL
<< INPUT >>
Nama PHL
<< INPUT >>
Hari
<< INPUT >>
Alamat
<< INPUT >>
Tanggal
<< INPUT >>
Tempat Lahir
<< INPUT >>
Bulan
<< INPUT >>
Tanggal Lahir
<<SYSDATE>>
Tahun
<< INPUT >>
Jenis Kelamin
<< INPUT >>
SIMPAN
UBAH
No KTP
Nama PHL
Alamat
Display
Display
Display
Z Z
Z
Display
Display
CETAK
HAPUS
Display
BATAL
Tempat Lahir
KELUAR
Tanggal Lahir
Jenis Kelamin
Display
Display
Z Z
Z
Display
Display
Display
Display
Nomor BAP
Tanggal BAP
Hari
Display
Display
Display
Z Z Z Display
Display
Display
No Pekerjaan Borongan
<>
Tanggal Pekerjaan
<>
Jenis Pekerjaan
<>
Prestasi Kerja
<>
Kode Blok
<>
Nama Divisi
<>
BATAL
Tanggal Display
Bulan Display
Tahun Display
No Pekerjaan Borongan Display
Z
Display
Display
Display
Gambar 24. Rancangan Layar Cetak BAP Gambar 21. Rancangan Layar Entry Data PHL
cari
KELUAR
Z Z Z Display
cari
FORM CETAK PERMINTAAN BAHAN
FORM CETAK LAPORAN PEKERJAAN HARIAN
CETAK PERMINTAAN BAHAN Nomor Permintaan
Tanggal Permintaan
<< INPUT >>
<<SYSDATE>>
Kode Blok
<>
Nama Divisi
<>
Kode Bahan
<>
Nama Askeb
<>
Nama Bahan
<< INPUT >>
CETAK
BATAL
Satuan
<>
Quantiti Minta
<< INPUT >> TAMBAH
KELUAR
Kode Bahan
Nama Bahan
Display
Satuan
Display
Z
Z
Display
CETAK LAPORAN PEKERJAAN HARIAN
cari
<<SYSDATE>>
Periode Akhir s/d
<<SYSDATE>>
Quantiti Minta
Display
Display
Display
Display
Z
Display
Periode Awal
Z
CETAK
KELUAR
Gambar 25. Rancangan Layar Cetak Permintaan Bahan Gambar 28. Rancangan Layar Cetak Laporan Pekerjaan Harian FORM CETAK PERMINTAAN MATERIAL
CETAK PERMINTAAN MATERIAL Nomor Permintaan
Tanggal Permintaan
<< INPUT >>
<<SYSDATE>>
cari
Kode Blok
<>
Kode Material
<>
Nama Divisi
<>
Nama Material
<< INPUT >>
Nama Askeb
<>
Satuan
<>
Quantiti Minta
<< INPUT >>
CETAK
BATAL
TAMBAH
KELUAR
Kode Material
Nama Material
Satuan
Quantiti Minta
Display
Display
Display
Display
Display
Display
Display
Display
Z
Z
Z
Z
Gambar 26. Rancangan Layar Cetak Permitaan Material FORM CETAK PERMINTAAN BBM
CETAK PERMINTAAN BBM Nomor Permintaan
<>
Nama Divisi
<>
Nama Askeb
<>
CETAK
Tanggal Permintaan
<< INPUT >>
Kode Blok
BATAL
Kode BBM
<<SYSDATE>>
cari
Kode BBM
<>
Jenis BBM
<< INPUT >>
Satuan
<>
Quantiti Minta
<< INPUT >> TAMBAH
KELUAR
Quantiti Minta
Jenis BBM
Satuan
Display
Display
Display
Display
Display
Display
Display
Display
Z Z
Z
Z
Gambar 27. Rancangan Layar Cetak Permintaan BBM
5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Setelah mempelajari permasalahan yang dihadapi dan juga solusi pemecahan yang diusulkan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : a. Sistem Informasi Pengelolaan Kegiatan Operasional Perkebunan Sawit yang terintegrasi dan terkomputerisasi sangat mendukung penyimpanan dan pendataan blok yang terdiri dari banyak data blok dalam setiap divisi sehingga data blok dapat dengan mudah diolah dan diambil kembali datanya untuk keperluan proses bisnis selanjutnya yang dapat menghasilkan dan memberikan informasi yang dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan selanjutnya. b. Dalam Sistem Informasi Pengelolaan kegiatan operasional perkebunan sawit yang terkomputerisasi dan terintegrasi dapat memberikan kemudahan bagi Asisten Kebun (Askeb) dalam melakukan pengelolaan kegiatan pekerjaan pada blok perkebunan sawit yang biasanya dapat dilakukan dengan pekerjaan harian dan borongan. c. Dengan Sistem Informasi Pengelolaan kegiatan operasional perkebunan sawit yang terkomputerisasi dan terintegrasi, Askeb dapat dengan mudah mengontrol kebutuhan permintaan barang yang diperlukan dalam setiap blok divisi perkebunan sawit sehingga permintaan barang dan penggunaannya sesuai dan tepat sasaran. d. Dalam Sistem Informasi Pengelolaan kegiatan operasional perkebunan sawit yang terkomputerisasi dan terintegrasi dapat dengan mudah dilakukan pemisahan kegiatan pekerjaan harian atau borongan yang harus dilakukan pekerja yang masingmasing kegiatan pekerjaan borongan dan
e.
harian akan dilakukan pendataan dan penyimpanan dalam database. Dengan Sistem Informasi Pengelolaan kegiatan operasional perkebunan sawit yang terkomputerisasi dan terintegrasi, pembuatan laporan pengelolaan kegiatan operasional dapat dilakukan dengan cepat dan mudah karena seluruh data yang diperlukan untuk laporan tersimpan dalam sebuah database. Dengan database, seluruh data dapat dengan mudah dilihat, diolah, dan diambil kembali datanya untuk keperluan proses bisnis selanjutnya.
5.2 Saran
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Adapun saran–saran yang perlu dikemukakan adalah sebagai berikut : Perlu adanya pelatihan terhadap user yang akan menggunakan sistem informasi ini, agar user dapat mengetahui cara penggunaan dan perawatan sistem informasi ini. Perlu adanya perbaikan sistem setiap tiga tahun sekali pada sistem informasi ini agar sistem dapat terus mampu memenuhi kebutuhan pengguna sistem dan sistem dapat menghasilkan informasi yang tepat dan akurat. Perlu adanya peningkatan infrastruktur komputer yang digunakan, agar dapat terciptanya efisien dan efektivitas yang lebih dalam rangka mendukung sistem informasi ini. Untuk menghindari berbagai kesalahan yang mungkin timbul pada sistem, perlu dilakukan perawatan (maintenance) secara rutin. Pengontrolan akses pengguna (user) juga perlu diperhatikan yang merupakan salah satu cara perawatan yang tebaik untuk menghindari berbagai kesalahan dalam penggunaan sistem. Secara rutin perlu dilakukan dalam back-up data yang ada untuk menghindari kerusakan data atau kehilangan data yang merupakan salah satu dalam penyelamatan data pengelolaan kegiatan operasional perkebunan sawit. Spesifikasi Komputer (hardware dan software) perlu diperhatikan dalam implementasi sistem yang akan digunakan pengguna sistem agar sistem dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Daftar Pustaka Indrajani, Pengantar dan Sistem Basis Data Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2009 Munawar, Pemodelan Visual Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005
dengan
UML
Sutanta Edhy, Basis Data dalam Tinjauan Konseptual Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2011 Sutabri Tata, Analisis Sistem Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2012
Informasi
Wahyudi Bambang, Konsep Sistem Informasi dari Bit sampai ke Database Yogyakarta, CV. Andi Offset, 2008 Widjaya Iwan Kurniawan, Manajemen Proyek Teknologi Informasi Yogyakarta, Graha Ilmu, 2013