Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Untuk Kerusakan Komputer Dengan Metode Backward Chaining
RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK KERUSAKAN KOMPUTER DENGAN METODE BACKWARD CHAINING Oleh: Minarni, S. Si., M.T; Rahmad Hidayat, ST Jurusan Teknik Informatika , Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Padang Jl. Gajah Mada, Kandis Nanggalo, Padang Abstract The computer is a machine that can be damaged in carrying out its functions. To provide such information, it takes knowledge of a computer expert. Expert system designed as a computer program, so the expert system program can provide information like a computer expert who always stand beside the computer itself. Method is by using backward chaining, expert system for computer do trace to retreat wet backward, starting from the hypothesis and then looking for evidence supporting or opposing. Expert system for computer damage will provide information and solutions to computer users on issues relating to damage the hardware computer quickly. Keywords : Expert Systems, Computer Damage, Backward Chaining
1. Pendahuluan Komputer atau sering kali disebut PC (Personal Komputer) terdiri dari dua bagian penting yaitu perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software), bagian pertama adalah Hardware komputer berupa alat yang dapat di lihat dan di pegang seperti: monitor, keyboard, mouse, printer, CPU (Central Processing Unit) dan semua perangkat didalamnya. Bagian kedua yang tidak kalah pentingnya adalah Software yaitu berupa kumpulan instruksi yang berupa kodekode dalam bahasa mesin yang dapat dijalankan oleh sistem komputer, software ini terdiri dari sistem operasi dan program aplikasi. Pada penggunaanya terkadang komputer mengalami permasalahan yang membuat kinerja komputer tidak berjalan optimal. Gangguan tersebut sering disebakan oleh persoalan hardware dalam CPU. Persoalan-persoalan hardware bagi pengguna komputer pemula akan dianggap sebagai kerusakan komputer secara keseluruhan, dan kemudian langsung menyerahkan kepada teknisi komputer untuk diperbaiki. Kerusakan komputer biasanya hanya disebabkan oleh salah satu komponen komputer, seperti memori RAM, hardisk, VGA card, dll. Bahkan sebenarnya ada kondisi kerusakan ringan yang dianggap fatal oleh pengguna, seperti kurang pasnya pemasangan memori RAM, hardisk dan
Jurnal TEKNOIF, Vol.1, No.1, Edisi April 2013
bagian lain. Untuk mengetahui lebih detail komponen yang mengalami permasalahan dirasa perlu sebuah pengetahuan yang dapat memberikan informasi kepada pengguna komputer. Sehingga penggunapun dapat mencari solusi sendiri untuk meyelesaikan persoalan komputernya. Salah satu teknik untuk membuat komputer mampu mengolah pengetahuan ini disebut teknik kecerdasan buatan (Artificial Intelligence Technique). Dengan pendekatan ini manusia mencoba membuat komputer dapat berpikir seperti cara yang dipakai manusia dalam memecahkan masalah komputer. Dengan latar belakang masalah tersebut maka penulis tertarik untuk menyajikan judul “ Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Untuk Kerusakan Komputer Dengan Metode Backward Chaining " Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dibahas diatas penulis mencoba merumuskan masalah yaitu “ bagaimana merancang sistem pakar untuk kerusakan komputer yang mampu memberikan informasi mengenai kerusakan komputer ”. Untuk lebih terarahnya ruang lingkup penelitian ini, maka penulis mempersempit pembahasan permasalahan yaitu ” membangun suatu database berbagai macam jenis kerusakan komputer dengan menggunakan Visual Basic “ dan 26
Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Untuk Kerusakan Komputer Dengan Metode Backward Chaining
menitikberatkan pada kerusakan CPU ( Central Processing Unit ) saja, sehingga pengguna dapat mengetahui kerusakan komputer melalui sistem pakar ini.
Tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah merancang sebuah aplikasi sistem pakar untuk mengetahui kerusakan komputer. Manfaat dari penelitian tugas akhir ini diantaranya yaitu pengguna komputer dapat mengetahui dengan cepat permasalahan hardware komputer serta memberikan solusi kepada pengguna terhadap kerusakan komputer yang dialami. 2. Tinjauan Pustaka 2.1 Studi Literatur Ginanjar Wiro Sasmito, dalam tesisnya yang berjudul “ Aplikasi Sistem Pakar Untuk Simulasi Diagnosa Hama dan Tanaman Bawang Merah dan Cabai Menggunakan Forward chaining dan Pendekatan Berbasis Aturan”. Dalam tesis ini simulasi diagnosa menggunakan metode Forward chaining pada mesin inferensi sistem pakar. Aprilia Sulistyohati, Taufik Hidayat. Dalam skripsinya yang berjudul “ Aplikasi Sistem Pakat Diagnosa Penyakit Ginjal Dengan Metode Dempster-Shafer ”. Aplikasi sistem pakar ini menghasilkan keluaran berupa kemungkinan penyakit ginjal yang diderita berdasarkan gejala yang dirasakan oleh user. Besarnya nilai kepercayaan tersebut berdasarkan penghitungan dengan metode Dempster Shafer. Dari kedua referensi diatas, Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Untuk Kerusakan Komputer yang penulis buat terdapat persamaan yaitunya metode yang digunakan yang menitikberatkan pada komponen penyusun sistem pakar. Sedangkan perbedaannya terletak pada alat bantu yang digunakan dalam merancang program dan basis pengetahuan yang diperoleh. 2.2 Landasan Teori 2.2.1 Sistem Pakar a. Pakar
Seorang pakar atau ahli adalah seorang individu yang memiliki kemampuan pemahaman yang superior dari satu
Jurnal TEKNOIF, Vol.1, No.1, Edisi April 2013
dominan tertentu. Misalnya ahli farmasi (dalam bidang farmasi), dokter, penasehat keuangan (dalam bidang ekonomi), dan lain-lain. b. Sistem Pakar Sistem pakar adalah suatu program komputer berbasis pengetahuan yang berusaha seorang pakar ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh seorang pakar. Seperti hal nya seorang pakar, sistem pakar terfokus pada suatu dominan masalah yang spesifik. c. Arsitektur Sistem Pakar Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu lingkungan pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment). Komponen-komponen sistem pakar dalam dua bagian tersebut ada pada gambar 2.1 sebagai berikut:
Gambar 1 Arsitektur Sistem Pakar
Secara umum sistem pakar terdiri dari komponen penyusun sebagai berikut: 1. Knowledge Base ( Basis Pengetahuan ) Basis pengetahuan merupakan hasil akuisis dan representasi pengetahuan dari seorang pakar. Basis pengetahuan berisi pengetahuan-pengetahuan dalam penyelesaian masalah. 2. Inference Engine ( Mesin Inferensi ) Mekanisme inferensi yang utama pada sistem pakar dapat dibedakan menjadi inferensi dengan mekanisme pelacak mundur ( backward chaining ) dan pelacak maju ( forward chaining ). Penalaran dengan Backward chaining dimulai dari sekumpulan hipotesis menuju fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut. Forward chaining merupakan kebalikan dari Backward chaining, yaitu
27
Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Untuk Kerusakan Komputer Dengan Metode Backward Chaining
penalaran di mulai sekumpulan data menuju suatu kesimpulan atau goal 3. User interface ( antar mungka pengguna ) User interface adalah penghubung antar program sistem pakar dengan pengguna d. Forward chaining
chaining
Dan
Backward
1. Forward chaining Forward chaining merupakan metode inferensi yang melakukan penalaran dari suatu masalah kepada solusinya. Jika klausa premis sesuai dengan situasi (bernilai TRUE), maka proses akan menyatakan konklusi. Forward chaining adalah data-driven karena inferensi dimulai dengan informasi yang tersedia dan baru konklusi diperoleh. Jika suatu aplikasi menghasilkan tree yang lebar dan tidak dalam, maka gunakan forward chaining.
Gambar 2 Forward chaining
2.
Backward chaining Menggunakan pendekatan goaldriven, dimulai dari harapan apa yang akan terjadi (hipotesis) dan kemudian mencari bukti yang mendukung (atau berlawanan) dengan harapan kita. Sering hal ini memerlukan perumusan dan pengujian hipotesis sementara. Jika suatu aplikasi menghasilkan tree yang sempit dan cukup dalam, maka gunakan backward chaining.
Jurnal TEKNOIF, Vol.1, No.1, Edisi April 2013
Gambar 3 Backward chaining Tabel 1 Karakteristik Forward chaining dan Backward chaining Forward chaining Backward chaining Perencanaan, Diagnosis monitoring, kontrol Disajkan untuk masa Disajikan untuk masa depan lalu Antecedent ke Konsekuen ke konsekuen antecedent Data memandu, Tujuan memandu, penalaran dari bawah penalaran dari atas ke ke atas bawah Bekerja ke depan Bekerja ke belakang untuk mendapatkan untuk mendapatkan solusi apa yang fakta yang mengikuti fakta mendukung hipotesis Breadth first search Depth first search dimudahkan dimudahkan Antecedent Konsekuen menentukan menentukan pencarian pencarian Penjelasan tidak Penjelasan difasilitasi difasilitasi
2.2.2 Konsep Dasar Database Basis data terdiri dari 2 kata yaitu basis data. Basis data diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan data adalah representasi faktor dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia ( pegawai, mahasiswa, pembeli, pelanggan, barang, peristiwa dll ) yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya. Basis data didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang, seperti: a. Himpunan kelompok data ( arsip yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah ). b. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (Redudansi) yang tidak perlu untuk memenuhi berbagai kebutuhan. c. Kumpulan file atau tabel arsip yang saling berhubungan yang di simpan dalam media penyimpanan elektronik. Database adalah kumpulan data / informasi yang teratur berdasarkan kriteria tertentu yang saling berhubungan (Yuswanto:2001). Dalam dunia komputer
28
Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Untuk Kerusakan Komputer Dengan Metode Backward Chaining
database bisa dikategorikan sangat spesial karena selalu menjadi hal utama dalam perancang sistem komputer. a. Model Database Model database adalah suatu konsep yang terintegrasi dalam menggambarkan hubungan (relationships) antar data dan batasan-batasan (constraint) data dalam suatu sistem database. Model data yang paling umum, berdasarkan pada bagaimana hubungan antar record dalam database (Record Based Data Models), terdapat tiga jenis, yaitu : 1. Model Database Hirarki (Hierarchical Database Model) Model database hirarki disebut juga model pohon, karena hubungan antar simpul digambarkan seperti struktur pohon (tree-structured) yang dibalik dengan pola hubungan orang tua – anak (parent – child). Simpul yang paling atas disebut akar (root) dan paling bawah disebut daun.
Gambar 4 Contoh model database hirarki
2. Model Database Jaringan (Network Database Model) Model database jaringan merupakan pengembangan dari model database hirarki, dimana kelemahan yang ada pada model database hirarki yaitu ketidakmampuannya dalam mengelola hubungan banyak ke banyak (Many to Many) telah dapat diatasi dengan model database jaringan ini.
Gambar 5 Contoh konkret model database jaringan
3. Model Database Relasi (Relational Database Model)
Model database relasi merupakan model database yang paling banyak digunakan saat ini, karena
Jurnal TEKNOIF, Vol.1, No.1, Edisi April 2013
paling sederhana dan mudah digunakan serta yang paling penting adalah kemampuannya dalam mengakomodasi berbagai kebutuhan pengelolaan database. Sebuah database dalam model ini disusun dalam bentuk tabel dua dimensi yang terdiri dari baris (record) dan kolom (field), pertemuan antara baris dengan kolom disebut item data (data value), tabel-tabel yang ada dihubungkan (relationship) sedemikian rupa menggunakan field-field kunci (Key field) sehingga dapat meminimalkan duplikasi data. b.
Tingkatan Data Dalam Database Relasi Dalam suatu sistem database relasi, data yang tersimpan dalam DBMS mempunyai tingkatan-tingkatan, sebagai berikut : a) Karakter (Characters) Merupakan bagian terkecil dalam database, dapat berupa karakter numerik (angka 0 s.d 9), huruf ( A - Z, a - z) ataupun karakter-karakter khusus, seperti *, &. %, # dan lainlain. b) Field atau Attribute Merupakan bagian dari record yang menunjukkan suatu item data yang sejenis. c) Record atau Tupple Tuple/Record adalah kumpulan data value dari attribute yang berkaitan sehingga dapat menjelaskan sebuah entity secara lengkap. d) Table/Entity Entity merupakan sesuatu yang dapat diidentifikasi dari suatu sistem database, bisa berupa objek, orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya akan disimpan dalam database.. e) Database Kumpulan dari tabel-tabel yang saling berelasi, disusun secara logis, sehingga menghasilkan informasi yang bernilai guna dalam proses pengambilan keputusan.
29
Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Untuk Kerusakan Komputer Dengan Metode Backward Chaining
Gambar 6 Tingkatan dalam database
a. b.
c. d.
Ada beberapa sifat yang melekat pada suatu tabel : Tidak boleh ada record yang sama (kembar) Urutan record tidak terlalu penting, karena data dalam record dapat diurut sesuai dengan kebutuhan. Setiap field harus mepunyai nama yang unik (tidak boleh ada yang sama). Setiap field mesti mempunyai tipe data dan karakteristik tertentu.
Tabel 2 Contoh sebuah tabel
Jenis hubungan antar tabel dalam model database relasi, juga didefinisikan dengan hubungan : 1. Satu ke satu (One to One) 2. Satu ke Banyak (One to Many) 3. Banyak ke satu (Many to One) 4. Banyak ke Banyak (Many to Many) 5. c. Model Data Entity Relationship. Seperti telah dijelaskan di atas, bahwa hubungan antar data dan batasan-batasannya dalam suatu sistem database, dapat diolah secara hirarki, jaringan dan relasional. Ketiga tipe model data ini mengacu kepada hubungan antar record (Record Based Data Models) dalam masing-masing entity/tabel. Tapi disisi lain, hubungan dan batasan data ini, dapat juga berupa Object Based Data Model (Model Data Berbasis Object). d. Diagram Entity Relationship (Diagram E-R) Diagram E-R digunakan untuk menggambarkan secara sistematis hubungan
Jurnal TEKNOIF, Vol.1, No.1, Edisi April 2013
antar entity-entity yang ada dalam suatu sistem database menggunakan simbol-simbol sehingga lebih mudah dipahami. Simbolsimbol yang boleh digunakan adalah : a. Persegi Panjang, berfungsi untuk menyatakan suatu entity. b. Elips, berfungsi untuk menyatakan attribute, jika diberi garis bawah menandakan bahwa attribute tersebut merupakan attribute/field kunci. c. Belah Ketupat, menyatakan jenis relasi. d. Garis, penghubungan antara relasi dengan entity dan antara entity dengan attribute.
Gambar 6 Contoh sebuah digram E-R
2.2.3
Gambaran Umum Microsoft Visual Basic 6.0 Visual Basic pada dasamya adalah sebuah bahasa pemograman komputer, juga sering disebut sarana (tool) untuk menghasilkan program-program aplikasi berbasiskan windows. Basic merupakan pengembangan terakhir dari bahasa basic. Visual Basic 6.0 memiliki kelebihankelebihan yang tidak dimiliki oleh versi sebelumnya. Kelebihannya antara lain kompiler (proses compile) dapat dilakukan dengan cepat, mendukung kontrol data objek yang baru, mendukung berbagai macam database, pembuatan laporan yang lebih mudah dan mendukung pengaksesan terhadap internet. Komponen Visual Basic Adapun komponen-komponen yang terdapat pada Visual Basic antara lain: 1. Control Menu Control menu adalah menu yang digunakan terutama untuk memanipulasi jendela Visual Basic.. Berikutnya akan muncul control menu, dimana kita bisa memilih salah satu dari perintah berikut ini: a. Restore Mengubah ukuran jendela ke ukuran sebelumnya. b. Move Untuk memindahkan letak jendela. c. Size Untuk mengubah ukuran jendela.
30
Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Untuk Kerusakan Komputer Dengan Metode Backward Chaining
d. Minimize Untuk meminimalkan ukuran jendela e. Maximaze Untuk memaksimalkan ukuran jendela f. Close Untuk menutup jendela 2. Menu Menu merupakan daftar perintahperintah yang dikelompokkan dalam kriteria tertentu yang berfungsi untuk melaksanakan sebuah perintah. Visual Basic 6.0 terdapat tiga belas menu utama yaitu File, Edit, View, Project, Format, Debug, Run, Query, Diagram, Tools, Add-In, Windows dan Help. 3. Toolbar Toolbar merupakan kumpulan tombol yang dapat melakukan sebuah perintah dengan cepat. Fungsi toolbar hampir sama dengan menu hanya toolbar berbentuk tombol-tombol yang susunannya tidak secara bertingkat. Contoh toolbar tersebut antara lain Add Form, Menu Editor, Save, Cut, Copy dan lain sebagainya. 4. Form Form adalah tempat untuk meletakkan objek-objek yang digunakan untuk melaksanakan perintah yang diberikan. Pada bagian kanan atas form terdapat tombol Minimize, Maximize/Restore dan Close yang digunakan untuk mengatur tampilan jendela form. 5. Windows Code Window Code adalah jendela tempat menuliskan kode program. Semua kode perintah ditulis pada jendela ini. Pada bagian Window Code terdapat fasilitas kode editing yang cukup lengkap. 6. Toolbox Toolbox merupakan kumpulan object yang digunakan untuk merancang sebuah output program. Karena masingmasing object mempunyai sifat yang khas, dan dengan sifat yang khas tersebut kita tinggal memberikan kontrolnya, sehingga menjadi suatu aplikasi program yang kita inginkan, maka object ini disebut dengan Control. kita bisa menambahkan control yang lain ke dalam toolbox jika diperlukan.
Jurnal TEKNOIF, Vol.1, No.1, Edisi April 2013
Penambahan control ini dimungkinkan jika ada beberapa fungsi atau object yang diperlukan ternyata tidak ada dalam toolbox tersebut. 7. Project Explorer Project Explorer digunakan untuk melihat bagian-bagian proyek pembuatan aplikasi. Bagian-bagian tersebut dapat berupa project, form, data environment dan data report. Project Explorer ini berbentuk menu tree sehingga mempermudah dalam pengaksesannya. Pada jendela explorer terdapat tiga tombol kontrol tampilan antara lain Window Code untuk menampilkan kode, Window Project untuk menampilkan dalam bentuk visual dan Toggle Folder untuk pengelompokan jenis objek. 8. Windows Properties Window Properties menampilkan semua properti dari obyek yang digunakan. Kita dapat mengubah setiap properti dari objek yang ada melalui jendela ini. 9. Windows Form Layout Windows Form Layout digunakan untuk mengatur letak form pada layar monitor. 2.2.4
Macam-Macam Komputer
Kerusakan
a. Komputer tidak mau hidup b. Komputer mau hidup tetapi tidak mau booting c. Komputer mau booting tetapi selalu “Safe Mode “ d. Komputer sering hang e. Keyboard tidak dikenali oleh komputer f. Mouse tidak dikenali oleh komputer (sama denagn kasus keyboard) g. Pointer mouse selalu meloncatloncat h. Komputer sering crash i. Bila produsen metherboard(mb) tidak diketahui j. Lupa password bios k. Jam dan setting tanggal bios selalu berubah-rubah l. Menambah perangkat hardware baru, tapi tidak terdeteksi oleh bios 31
Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Untuk Kerusakan Komputer Dengan Metode Backward Chaining
m. Melacak kerusakan card pada mb n. Pasang processor baru tp tidak terdeteksi o. Crash setelah memasang RAM baru p. Menambah RAM tapi tidak terdeteksi q. Setelah menambah RAM proses komputer manjadi semakin lambat r. Virtual RAM bermasalah s. Monitor tidak mau nyala t. Monitor menjadi gelap saat loading windows u. Tampilan tiba-tiba rusak dan komputer manjadi hang v. Ukuran tampilan monitor tidak sesuai keinginan w. Monitor seperti berkedip saat digunakan x. Sound Card baru tidak terdeteksi 3. Metodologi Penelitian Dalam perancangan ini penulis mencoba untuk melakukan eksperimen dalam pengembangan sistem dari penelusuran tentang kerusakan komputer dengan berbagai sumber yang pakar dibidangnya menjadi sistem pakar untuk kerusakan komputer dengan metode backward chaining dan alat bantu Visual Basic 6.0 dimana nantinya dapat memberikan informasi bagi pengguna komputer yang mengalami permasalahan komputer. Rancangan penelitian ini dilakukan sekitar bulan September 2011 sampai bulan Desember 2011 di Institut Teknologi Padang Dalam penelitian ini hardware dan software yang digunakan adalah: 1. Perangkat Keras ( Hardware ) a. Komputer PC, Intel Pentium 2 Cores 3 GHz b. Hardisk 250 Gb c. Motherboard Asus P5KPL-AM SE d. DVD RW Asus e. LCD Samsung 18 inchi f. Keyboard dan Mouse Logitech g. Printer Canon Pixma IP 2770 2. Perangkat Lunak ( Software ) a. Sistem Operasi Windows XP 2 b. Software Visual Basic 6.0 sebagai bentuk visual untuk pengguna
Jurnal TEKNOIF, Vol.1, No.1, Edisi April 2013
c. Microsoft Office Access 2007 sebagai desain database d. Serta software pendukung lainnya. 3.1 Rancangan Basis Pengetahuan Basis pengetahuan yang bersifat dinamis, sehingga pakar dapat menambah atau mengubah basis pengetahuan tersebut sesuai data yang baru. Sedangkan untuk aturan dapat digambarkan pada tabel 3. Tabel 3 Rule Rule If 1 T1,T2,T3,T4,T5,T15,T19,T 20,T21 2 T1,T2,T11,T18,T21 3 T2,T3,T4,T5,T6,T7,T8,T9,T 12,T18 4 T3,T4,T5,T11,T14,T18 5 T2,T3,T7,T8,T10,T11,T12, T13,T15,T20 6 T5,T9,T14,T18,T21 7 T16 8 T1,T17 9
T5,T18
Then K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9
3.2
Rancangan Diagram Context Secara garis besar peracangan sistem ini dapat digambarkan dalam bentuk konteks diagram sebagai berikut: Input Permasalahan Komputer
USER
SISTEM PAKAR UNTUK KERUSAKAN KOMPUTER
Input Pengetahuan
ADMIN
Informasi dan Solusi Permasalahan Komputer
. Gambar 7 Konteks Diagram Sistem Adapun penjelasan dari konteks diagram dari sistem ini adalah sebagai berikut: 1. Administrator telebih dahulu menginputkan pengetahuan kedalam sistem pakar untuk kerusakan komputer berupa tanya jawab sederhana yang mudah di pahami pengguna. Kemudian admin juga menginputkan solusi dari permasalahn komputer itu sendiri. 2. User atau pengguna akan menginput permasalahan komputer yang dihadapi, seperti persoalan umum yang di hadapi, atau permasalahan yang lebih spesifik mengenai perangkat komputer. 3. Sistem pakar akan mengolah data yang telah disimpan melalui tanya jawab interaktif dan kemudian sistem pakar ini akan memberikan penjelasan dan solusi. Sehingga pengguna mendapatkan informasi dari sitem pakar ini mengenai permasalahan komputer yang dihadapi.
32
Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Untuk Kerusakan Komputer Dengan Metode Backward Chaining
3.3
Rancangan Diagram Context Dalam membuat suatu program di perlukan adanya file yang saling berinteraksi satu sama lainnya. File-file program yang dibutuhkan merupakan suatu kesatuan namun dibuat berpisah di tempat yang berbeda dan tidak bisa dijalankan sendiri-sendiri, karna keterkaitannya dengan main program. Tabel 4 Rancangan Tabel Kerusakan No
Nama Field
Tipe Data
Panjang
1
ID_kerusakan
Teks
8
2
jenis_kerusakan
Teks
30
Kunci
Gambar 9 Tampilan Menu Utama
Tabel 5 Rancangan Tabel Pengetahuan No
Nama Field
Tipe Data
Panjang
1
ID
Teks
8
2
pertanyaan
Teks
255
3
faktaYa
Teks
20
4
faktaTIDAK
Teks
20
5
YA
Teks
8
6
TIDAK
Teks
8
7
ID_kerusakan
Teks
8
Kunci
Pada bagian menu, terdapat menu basis pengetahuan untuk edit pengetahuan. Terdapat perbedaan fungsi untuk admin dengan pengguna, untuk admin akan aktif menu basis pengetahuan pada halaman menu utama. Basis pengetahuan merupakan halaman khusus untuk admin, dimana pada halaman tersebut admin menginput pengetahuan. Berikut tampilan menu utama untuk admin.
Tabel 6 Rancangan Tabel Solusi No
Nama Field
1
ID_solusi
2
solusi
Tipe Data
Panjang
Teks
8
Memo
50
Kunci
4. Pembahasan 4.1 Instalasi Program Visual Basic 6.0 Rancang bangun aplikasi sistem pakar untuk kerusakan komputer memerlukan beberapa proses. Proses tersebut dituangkan dalam beberapa langkah langkah pengerjaan. Adapun proses tersebut diantaranya sebagai berikut :
Gambar 10 Login Admin
4.2.2
Input Kerusakan Sebelum program aplikasi sistem pakar untuk kerusakan komputer ini digunakan, admin telebih dahulu menginputkan kerusakan, yang nantinya akan menjadi klasifikasi kerusakan komputer dalam program sistem pakar ini. Admin terlebih dahulu login kedalam sistem, kemudian memilih menu edit pengetahuan.
Gambar 8 Instalasi Visual Basic 6.0
4.2 Tampilan User Interface 4.2.1 Tampilan Menu Utama Halaman menu utama merupakan halaman yang akan langsung tampil sewaktu program dijalankan. Dalam halaman ini akan ada tampil beberapa pilihan sub menu yang bisa dipilih, diantaranya menu sistem untuk exit, diagnosis, basis pengetahuan, tentang, dan lain-lain. Gambar 11 Input Kerusakan
Jurnal TEKNOIF, Vol.1, No.1, Edisi April 2013
33
Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Untuk Kerusakan Komputer Dengan Metode Backward Chaining
4.2.3
Input
Solusi Input solusi dilakukan setelah input kerusakan, data inputan berupa ID solusi dan solusi. Dalam penginputan data solusi variable kode untuk ID solusi dibuat satu variable juga, misalkan S1, S2, S3 dan seterusnya. Seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 14 Relasi Tabel
4.2.6 Pilihan Kerusakan Setelah pengguna melakukan pilihan untuk diganosis kerusakan maka akan muncul pilihan kerusakan. Di dalam pilihan kerusakan terdapat beberapa bagian pilihan diantaranya kerusakan umum, power suplay, hardisk, memory RAM, prsesor, VGA card, LAN card, sound card, dan motherboard.
Gambar 15 Pilihan Kerusakan Gambar 12 Input Solusi
4.2.4 Input pengetahuan Input pengetahuan merupakan kunci dari sistem pakar untuk kerusakan komputer ini. Pada inputan pengetahuan ini, akan direlasikan antara tabel kerusakan dan tabel solusi. Dalam input pengetahuan ini juga akan diinputkan pertanyaan-pertanyaan yang nantinya akan menjadi tanya jawab diagnosis antara pengguna dengan sistem pakar ini.
4.2.7 Diagnosis Masalah umum merupakan salah satu klasifikasi untuk kerusakan komputer yang sering dihadapi pengguna, dan didalamnya terdapat pertanyaan-pertanyaan.
Gambar 16 Diagnosis Masalah Umum
Gambar 13 Input Pengetahuan
4.2.5 Konsep Relasi Tabel Dalam pengolahan data, terdapat hubungan relasi antar tabel. Dalam perancangan program, hubungan antara tabel kerusakan dengan tabel pengetahuan terdapat hubungan one-to-many. Seperti yang telihat pada gambar di bawah ini:
Jurnal TEKNOIF, Vol.1, No.1, Edisi April 2013
Dari gambar diagnosis, jika pengguna memilih ya yang artinya fakta mendukung pertanyaan yang berkaitan dengan masalah umum, maka akan muncul hasil diagnosis, seperti gambar dibawah ini.
34
Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Untuk Kerusakan Komputer Dengan Metode Backward Chaining
Gambar 17 Hasil Diagnosis Masalah Umum
Setelah hasil diagnosis, pengguna bisa memilih selesai atau alasan. Jika pengguna memilih selesai, artinya pengguna kembali ke halaman pilihan kerusakan. Sedangkan jika pengguna memilih alasan, makan akan muncul halaman penanganan.
5. Kesimpulan Sistem pakar untuk kerusakan komputer ini pelacakan mesin inferensinya adalah pelacakan mundur (backward chaining) yang dimulai dari sekumpulan hipotesis gejala kerusakan menuju fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut. Hasil perancangan akan memberikan informasi kepada pemakai komputer bagaimana mengenali dan menangani kerusakan komputer. Kepustakaan Arhamni, Muhammad, “Konsep Dasar Sistem Pakar”, Yogjakarta: Andi 2005 Frieyadie, “Mudah Belajar Database MySql Dengan Microsoft Visual Basic 6.0”, Yogyakarta: Andi 2010
Gambar 18 Penanganan Masalah Umum
Untuk lebih jelas dan detail program sistem pakar untuk kerusakan komputer ini menyediakan form penanganan. Form penanganan ini akan tampil ketika pengguna mengklik alasan pada jendela hasil diagnosis, seperti yang terlihat pada listing program berikut ini. frmPenanganan.Label2.Text = "" rsTemp.MoveFirst While Not rsTemp.EOF frmPenanganan.Label2.Text frmPenanganan.Label2.Text + _ rsTemp!fakta + vbCrLf rsTemp.MoveNext Wend frmPenanganan.Label2.Text frmPenanganan.Label2.Text + vbCrLf vbCrLf + _ "Maka Hasil Diagnosis : " + vbCrLf rsSolusi!solusi frmPenanganan.Show vbModal
=
= + +
Penjelasan listing program: Form penanganan ini merupakan kumpulan dari hasil diagnosis sebelumnya berupa faktafakta yang disimpan dalam temporary, seperti yang diatur dalam script : rsTemp.MoveFirst rsTemp!fakta + vbCrLf rsTemp.MoveNext
Kemudian temporary dijadikan sebuah alasan dengan data dan referensi yang akan memberikan penjelasan berupa penanganan kepada pengguna mengenai kerusakan komputer yang dialami.
Jurnal TEKNOIF, Vol.1, No.1, Edisi April 2013
Kusomo, Ario suryo, “Microsoft Visual Basic 6.0”, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo 2000 Kusrini, Sistem Pakar Teori dan Aplikasi, Yogjakarta: Andi 2006 Kusumadewi, Sri. Artificial Intelligence (Teknik Dan Aplikasinya) Yogjakarta: Graha Ilmu. 2003 Madcoms, “Pemograman Tingkat Lanjut Dengan Visual Basic 6.0 dan Crystal Report”, Yogyakarta: Andi 2010 Sasmito, Ginanjar Wiro, “Aplikasi Sistem Pakar Untuk Simulasi Diagnosa Hama dan Tanaman Bawang Merah dan Cabai Menggunakan Forward Chaining dan Pendekatan Berbasis Aturan”, Semarang: 2010 Sulistyohati, Aprilia dan Hidayat,Taufik .“ Aplikasi Sistem Pakat Diagnosa Penyakit Ginjal Dengan Metode Dempster-Shafer ”, Yogyakarta: 2008 Turban, Efraim. Decision Support and expert systems Management supports (fourth edition). Prentice-Hall International, Inc. 1995
35