RAHMAT DAN NIKMAT DALAM AL-QURAN MENURUT HAMKA DALAM TAFSIF AL-AZHAR
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Theologi Islam (S. Th. I)
Oleh : Ibnu Ibrahim 09530012
JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2016
MOTTO
v
PERSEMBAHAN
Ayah dan Ibuku tercinta yang dengan kessabaran dan ketabahan hatinya selalu mencurahkan kasih sayang yang tiada henti. Yang selalu mendukung dan mendoakan yang terbaik untuk buah hatinya. Mereka berdua adalah segalanya, karena mereka berdua semangat terbesar untuk mengarungi kerasnya ombak kehidupan.
Para guru dan pengajar yang selalu membimbing dan mengarahkan ke arah yang benar. Yang selalu menasehati ketika ada kesalahan. Yang memberikan contoh dan menggambarkan tentang berbagai macam bentuk kehidupan. Mereka semua adalah navigator terhebat yang selalu mengarahkan ke arah yang baik.
Sahabat-sahabat yang selalu ada dimasa-masa suka maupun duka. Yang selalu menemani dan memberikan semangat untuk segala hal. Yang selalu memberikan kritik dan saran untuk membangun jati diri yang lebih baik. Kalian adalah yang terbaik, sang penghibur dan sang pewarna di dalam kehidupan. Dan terakhir adalah, saudara-saudara, teman-temanku, dan tentunya mereka yang berada di sekitarku. Kalian ada pengisi waktuku. Karena kalian hidup ini lebih bermutu.
vi
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN Pedoman Transliterasi Arab-Latin ini merujuk pada SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, tertanggal 22 Januari 1988 No: 158/ 1987 dan 0543b/ U/ 1987. I. Konsonan Tunggal Huruf Arab
Nama
Huruf Latin
Keterangan
أ
Alif
………..
tidak dilambangkan
ة
Bā'
B
Be
د
Tā'
T
Te
ث
Śā'
Ś
es titik atas
ج
Jim
J
Je
ح
Hā'
H ∙
ha titik di bawah
خ
Khā'
Kh
ka dan ha
د
Dal
D
De
ذ
Źal
Ź
zet titik di atas
ر
Rā'
R
Er
ز
Zai
Z
Zet
ش
Sīn
S
Es
vii
ش
Syīn
Sy
es dan ye
ص
Şād
Ş
es titik di bawah
ض
Dād
D ∙
de titik di bawah
ط
Tā'
Ţ
te titik di bawah
ظ
Zā'
Z ∙
zet titik di bawah
ع
'Ayn
…‘…
koma terbalik (di atas)
غ
Gayn
G
Ge
ف
Fā'
F
Ef
ق
Qāf
Q
Qi
ك
Kāf
K
Ka
ل
Lām
L
El
و
Mīm
M
Em
ٌ
Nūn
N
En
و
Waw
W
We
ِ
Hā'
H
Ha
ء
Hamzah
…’…
Apostrof
ي
Yā
Y
Ye
viii
II. Konsonan Rangkap Karena Tasydīd itulis Rangkap:
ٍيتعقدي
ditulis
muta‘aqqidīn
عدح
ditulis
‘iddah
III. Tā' Marbūtah di Akhir Kata. 1. Bila dimatikan, ditulis h:
هجخ
ditulis
hibah
جسيخ
ditulis
jizyah
(ketentuan ini tidak diperlukan terhadap kata-kata Arab yang sudah terserap ke dalam bahasa Indonesia seperti zakat, shalat dan sebagainya, kecuali dikehendaki lafal aslinya). 2. Bila dihidupkan karena berangkaian dengan kata lain, ditulis t:
َعًخ هللا
ditulis
ni'matullāh
زكبح انفطر
ditulis
zakātul-fit}ri
IV. Vokal Pendek __َ__ (fathah) ditulis a contoh
ضَرة
ditulis
d}araba
فهى
_َ_(kasrah) ditulis i contoh
ix
ditulis fahima
__َ__(dammah) ditulis u contoh
كتت
ditulis kutiba
V. Vokal Panjang: 1. Fathah + Alif, ditulis ā (garis di atas)
جبههيخ
jāhiliyyah
ditulis
2. Fathah + Alif Maqşūr, ditulis ā (garis di atas)
يسعي
yas'ā
ditulis
3. Kasrah + Ya mati, ditulis ī (garis di atas)
يجيد
ditulis
majīd
4. Dammah + Wau mati, ditulis ū (dengan garis di atas)
فروض
ditulis
furūd}
VI. Vokal Rangkap: 1. Fathah + Yā mati, ditulis ai
ثيُكى
ditulis
bainakum
2. Fathah + Wau mati, ditulis au
قىل
ditulis
qaul
VII. Vokal-vokal Pendek Yang Berurutan dalam Satu Kata,dipisahkan dengan Apostrof.
ااَتى
ditulis
a'antum
x
اعدد
ditulis
u'iddat
نئٍ شكرتى
ditulis
la'in syakartum
VIII. Kata Sandang Alif + Lām 1. Bila diikuti huruf qamariyah ditulis al-
ٌانقرا
ditulis
al-Qur'ān
انقيبش
ditulis
al-Qiyās
2. Bila diikuti huruf syamsiyyah, ditulis dengan menggandengkan huruf syamsiyyah yang mengikutinya serta tidak menghilangkan huruf l-nya
انشًص
ditulis
al-syams
انسًبء
ditulis
al-samā'
IX. Huruf Besar Huruf besar dalam tulisan Latin digunakan sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) X. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat dapat ditulis menurut penulisannya
ذوي انفروضditulis اهم انسُخ
z|awi al-furūd}
ahl as-sunnah
ditulis
xi
ABSTRAK Al-Quran adalah sebuah kitab suci yang di dalamnya mengandung ajaran-ajaran agama, yang bisa digunakan sebagai pedoman dan landasan kehidupan manusia. Karena Allah menurunkan Al-Quran sebagai rahmat untuk semesta alam. Al-Quran memberikan berbagai petunjuk untuk menggapai sebuah kebahagian dalam sebuah kehidupan manusia, salah satunya adalah tentang kehidupan yang penuh dengan rahmat dan nikmat. terrdapat banyak sekali ayat-ayat al-Quran yang mengandung kata rahmat dan nikmat, paling tidak ditemukan sebanyak 114 kali kata rahmat di dalam 112 ayat, dan 59 kali kata nikmat yang terdapat pada 31 surat. Dalam banyak hal, kedua kata ini merupakan sebuah elemen yang sangat penting, karena keduanya mempunyai karakteristik tersendiri, dan sedikit banyak mengandung hubungan diantaranya baik persamaan ataupun perbedaannya. Pada penelitian ini, Hamka dengan Tafsir al-Azhar-nya digunakan sebagai sumber rujukan primer. Hamka sebagai seorang ulama yang sangat di segani dikalangan ulama Indonesia, dianggap sangat banyak memberikan kontribusi dan menghasilkan pemahaman yang lebih rinci dan lebih jelas berkaitan tentang rahmat dan nikmat Allah di dalam al-Quran. Berdasarkan uraian di atas, di ambil sebuah rumusan masalah yaitu bagaimana penafsiran Hamka tentang rahmat dan nikmat di dalam Tafsir al-Azhar dan apa hubungan antara kedua hal tersebut? Penelitian ini bersifat kepustakaan (library research) dengan menggunakan metode deskriptif-analitis (menuturkan, menggambarkan, dan mengklasifikasikan data secara obyektif). Hasil penelitian yang didapat dari penelitian rahmat dan nikmat dalam alQuran menurut Hamka dalam Tafsir al-Azhar adalah : rahmat dan nikmat adalah sebuah bentuk kasih sayang Allah Swt yang di berikan kepada seluruh umat manusia dengan kadar dan porsinya masing-masing. Rahmat adalah kelebihan yang diberikan langsung oleh Allah kedalam setiap hati dan sikap hidup yang memancarkan kepada amal perbuatan kelak meninggal dunia dengan khusnul khatimah, sedangkan nikmat adalah segala kepuasan yang diberikan oleh Allah. Rahmat dan nikmat saling barkaitan dan beriringan, dibanyak hal banyak di temukan beberapa penjelasan bahwa, rahmat mengandung nikmat yang sangat banyak, begitu juga dengan nikmat dengan penyikapan yang benar akan menghasilkan rahmat.
xii
KATA PENGANTAR
ثسى هللا انرحًٍ انرحيى Assalamu'alaikum Wr. Wb. Kalimat syukur sepantasnya penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala anugerah-Nya. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW, keluarganya, para sahabat dan pengikutnya yang selalu setia hingga akhir zaman. Melalui upaya dan usaha yang melelahkan, akhirnya dengan limpahan karunia-Nya jualah, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan berbagai pihak, baik yang bersifat moril maupun material. Untuk itu, pada kesempatan ini penghargaan dan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya
penulis berikan
kepada : 1. Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta atas segala fasilitas dan pelayanan yang telah diberikan dalam penyelesaian skripsi ini. 2. Bapak Dr. Abdul Mustaqim, selaku Ketua Jurusan Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Bapak Afdawaiza M.A, selaku Sekretaris Jurusan Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Bapak Prof. Dr. Muhammad Chirzin selaku pembimbing skirpsi, yang telah mengarahkan dan membimbing penulis selama proses pembuatan skripsi ini. 3. Bapak M. Yusron, M. Ag selaku penasehat akademik yang telah memberikan arahan yang sangat berarti selama proses pendidikan. Semua dosen dan
xiii
karyawan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam yang telah memfasilitasi dan memperlancar proses pembelajaran dan administrasi. 4. Keluarga tercinta, yang telah memberikan curahan kasih dan sayang yang tak terhingga nilainya. Semoga anugerah Allah selalu mengiringi kehidupannya. keluargaku tercinta. 5. Teman-teman IAT angkatan 2009, semoga tetap bersatu dan bisa saling membantu, meskipun sudah tidak lagi belajar bersama. Di dalam dan di luar kelas tetap seperti keluarga. 6. Kepada sahabat dekat saya yang banyak membantu baik melalui do’a, motifasi serta dukungan yang sangat berarti hingga skripsi ini selesai dibuat. 7. Terima kasih kepada Ulumuddin yang senantiasa menyemangati, mendorong dan memotifasi dalam proses pengerjaan skipsi sampai selesai. 8. Terima kasih kepada H. Bahrul Ulum yang selalu Iklhas di repoti. Memberikan fasilitas baik materi atau motivasi. 9. Mohari yang sudah dahuluan meninggalkanku ke Jambi. Jasamu tak akan pernah saya hapus dari ingatan ini. 10. Hanaffi, Anang Taufiqurrahman, Ahmad Mubarok, dan tentunya teman-teman ngopi. Kalian semua harus segera menyelesaikan studi. Kurangi ngopi sampai kalian selesai studi. 11. Terakhir kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, kepada mereka semua penulis hanya bisa berdo’a kepada Allah SWT, agar amal baiknya menjadi bekal untuk memperoleh kebahagiaan hidup yang abadi. Amin!
xiv
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................
ii
HALAMAN NOTA DINAS ............................................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................
iv
HALAMAN MOTTO ......................................................................................
v
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................
vi
HALAMAN TRANSLITERASI .....................................................................
vii
HALAMAN ABSTRAK ..................................................................................
xii
KATA PENGANTAR .....................................................................................
xiii
DAFTAR ISI ....................................................................................................
xvi
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...........................................................
1
B. Rumusan Masalah ....................................................................
7
C. Tujuan dan Kegunaan penelitian ..............................................
7
D. Telaah Pustaka..........................................................................
8
E. Metode Penelitian .....................................................................
10
1.
Jenis Penelitian................................................................
10
2.
Sumber Data ....................................................................
10
3.
Prosedur Pengumpulan Data ...........................................
11
4.
Analisis Data ...................................................................
11
F. Sistematika Pembahasan ..........................................................
12
xvi
BAB II
HAMKA DAN TAFSIR AL-AZHAR A. Biografi Hamka ........................................................................
BAB III
14
1.
Riwayat Hidup Hamka ....................................................
14
2.
Latar Belakang Pendidikan Hamka.................................
17
3.
Karya-karya Hamka ........................................................
18
B. Tentang Tafsir Al-Azhar ..........................................................
19
1.
Riwayat Penulisan Tafsir al-Azhar .................................
19
2.
Metode dan Corak Penafsiran Tafsir-al-Azhar ...............
21
PENAFSIRAN HAMKA TENTANG RAHMAT DAN NIKMAT DALAM TAFSIR AL-AZHAR A. Ayat-ayat Rahmat dan Nikmat .................................................
23
1.
Ayat-ayat Rahmat di Dalam Al-Quran ...........................
23
2.
Ayat-ayat Nikmat di Dalam Al-Quran ............................
26
B. Asbab Al-Nuzul Ayat ...............................................................
28
1.
Asbab Al-Nuzul Ayat-ayat Rahmat ................................
28
2.
Asbab Al-Nuzul Ayat-ayat Nikmat.................................
34
C. Pengertian Rahmat dan Nikmat ...............................................
39
1.
Pengertian Rahmat ..........................................................
39
2.
Pengertian Nikmat...........................................................
40
D. Penafsiran Hamka Tentang Rahmat .........................................
42
E. Penafsiran Hamka Tentang Nikmat .........................................
49
1.
Nikmat Dunia ..................................................................
xvii
51
2.
Nikmat Akhirat ...............................................................
52
F. Bentuk-bentuk Rahmat dan Nikmat Allah Menurut Hamka....
53
1.
Bentuk-bentuk Rahmat Allah Menurut Hamka di dalam Tafsir al-Azhar ................................................................
2.
BAB IV
53
Bentuk-bentuk Nikmat Allah Menurut Hamka di dalam Tafsir Al-Azhar................................................................
57
a.
Nikmat Materi ..............................................................
57
b.
Nikmat Non Materi .......................................................
60
G. Hubungan Antara Rahmat dan Nikmat ....................................
64
H. Cara Menyikapi Rahmat dan Nikmat Allah .............................
70
1.
Mengingat kembali akan Nikmat yang Allah Berikan....
70
2.
Bersyukur atas Nikmat Allah ..........................................
71
3.
Mengharapkan Rahmat Allah .........................................
74
PENUTUP A. Kesimpulan ..............................................................................
76
B. Saran-saran ...............................................................................
78
DAFTAR PUSTAKA CURRICULUM VITAE
xviii
19
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Allah SWT telah menurunkan Al-Quran sebagai sebuah sumber rahmat bagi seluruh alam. Dia telah mengaruniakan rahmat-Nya kepada manusia dengan menurunkan kitab suci Al-Quran kepada mereka. Karenanya, siapa pun yang merespons karunia ini dengan lapang dada dan sukacita, dia akan memetik
hasilnya.1
Mereka
akan
mampu
memahami
Al-Qur`an,
mengikutinya, mengimaninya, dan akhirnya akan menerima rahmat Allah. Sebaliknya, siapa pun yang merespons Al-Quran ini dengan tidak simpatik dan congkak, dia akan menuai akibat yang dilakukannya. Dia tidak akan pernah mengerti dengan baik Al-Quran dan tidak pula akan memperoleh manfaat dari hikmah yang ada di dalamnya. Al-Quran diturunkan sebagai sebuah kitab suci yang akan dengan mudah dipahami oleh setiap orang. Allah berfirman dalam salah satu ayat Al-Qur`an,
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.(Q.S Yunus ; 57)
1
Harun Yahya, Misi Inteprestasi terhadap al-Quran : mewaspadai penyimpangan dalam menafsirkan al-Quran, terj. Samson Rahman (Jakarta : Rabani Press, 2003), hlm. 1
20
Sebagaimana Allah ilustrasikan dalam ayat di atas, orang-orang yang beriman dan menuruti nuraninya, dia akan bisa memetik faedah yang ada di dalam Al-Quran dan akan dengan gampang mengerti dan mengikuti semua perintah-Nya. Bagi umat Muslim, Al-Quran bukan hanya sebuah gaya hidup ataupun perlengkapan kehidupan spiritual belaka, akan tetapi adalah sebuah pegangan hidup yang harus tetap dipegang secara erat sebagai sebuah pedoman kehidupan, untuk mendapatkan kebahagian baik di dunia maupun di akhirat. Sebagaimana yang telah disampaikan Rasulullah saw, Aku
tinggalkan dua pusaka untukmu sekalian semua, yang kalian tidak akan tersesat selagi berpegang teguh kepada keduanya. Yaitu, kitab Allah (Al-Quran) dan sunah Rasul-Nya (HR. Malik)2 Al-Quran sebagai rahmat dan pedoman kehidupan, senantiasa berada dalam perlindungan Allah, sehingga Al-Quran sangat layak digunakan dan diajarkan untuk setiap golongan ataupun setiap masa. Sebagaimana Firman Allah,
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Quran, sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (Q.S al-Hijr : 9).
2
dan
Hadis tersebut di dalam kitab al-Muwattha’, karya Malik ibn Anas, bab larangan ucapan qadar, no: 1395, dalam Lidwa Pusaka i-Software Kitab 9 Imam hadis.
21
Dengan jaminan ayat di atas, setiap umat Muslim percaya apa yang dibaca dan didengarnya sebagai Al-Quran tidak berbeda sedikit pun dengan apa yang pernah dibaca oleh Rasulullah saw.3 Setiap umat Islam yang senantiasa mengharapkan rahmat-Nya, wajib untuk senantiasa mempelajari dan mengkaji tentang apa saja hal-hal yang ada dan diajarkan oleh Al-Quran, sehingga pada akhirnya bukan saja nikmat yang telah disebarkan oleh Allah untuk setiap Maklhuk-Nya, akan tetapi juga bisa mendapat rahmat yang hanya di Berikan oleh Allah kepada umatumat yang telah dipilih-Nya. Seringkali pada saat Al-Quran
berbicara tentang
satu
persoalan
menyangkut satu dimensi atau aspek tertentu, tiba-tiba ayat lain muncul berbicara tentang aspek atau dimensi lain yang secara sepintas terkesan tidak saling berkaitan. Tetapi bagi orang yang tekun mempelajarinya akan menemukan keserasian hubungan yang amat mengagumkan, sama dengan keserasian hubungan yang memadukan gejolak dan bisikan-bisikan hati manusia, sehingga pada akhirnya dimensi atau aspek yang tadinya terkesan kacau, menjadi terangkai dan terpadu indah, bagai kalung mutiara yang tidak diketahui di mana ujung pangkalnya.4 Namun demikian, karena Al-Quran merupakan kitab yang berbagai penjelasnnya masih global, maka perlu adanya interpretasi secara proporsional dan kontekstual agar dapat diserap dan diamalkan sesuai 3
M. Quraish Shihab, Membumikan al-Quran. (Bandung : Mizan Pustaka, 2007), hlm. 21
4
M. Quraish Shihab, Wawasan al-Quran, Tafsir Tematik atas berbagai Persoalan Umat (Bandung : Mizan Pustaka, 2007), hlm. 8
22
dengan value yang terdapat di dalamnya untuk menjawab permasalahan di era kontemporer yang dinamis. Sebab, seperti yang telah umum dipahami bahwa Al-Quran merupakan kitab yang berlaku uiniversal dan bersifat shālih
likulli zamān wa makān (layak untuk setiap zaman dan tempat).5 Al-Quran
selalu
memberikan
makna
baru
bagi
setiap
yang
menafsirkannya, tanpa mengubah makna yang terkandung di dalamnya dan tanpa mengurangi nilai-nilai yang hendak disampaikan kepada manusia sebagai petunjuk. Al-Quran hanya ditafsirkan secara parsial sehingga pemahman makna ayat menjadi terpotong-potong.6 Sementara itu, Al-Quran merupakan kitab wahyu yang yufassiru ba’duhu ba’dan (sebagian ayatnya menjadi tafsir bagi ayat yang lain).7 Jika dilihat dari ungkapan tersebut, sebenarnya Al-Quran telah menjelaskan dirinya sendiri, hanya saja tergantung kepada para mufassir tentang bagaimana ia bisa mengaitkan antara satu ayat dengan ayat yang lain sesuai dengan tema dan permasalahan yang akan dibahas secara proporsional, walaupun dalam hal ini bukan berarti harus meninggalkan unsur-unsur lain dalam menginterpretasikan Al-Quran, misalnya aspek bahasa, sosio-historis, dan lain sebagiannya.8 Hal tersebut berlaku bagi setiap penafsiran terhadap ayat-ayat AlQuran. Tak terkecuali
dengan penafsiran
tentang
ayat-ayat
yang
5
Abdul Mustaqim, Pergeseran Epistemologi Tafsir (Yogyakrta: Pustaka Pelajar, 2008), cet. I, hlm. 5. 6
M. Imadadun Rahmat, Islam Pribumi: Mendialogkan Agama Membaca Realitas (Jakarta: Erlangga, 2003), hlm. 13. 7
Abdul Mustaqim, Pergeseran Epistemologi Tafsir…, hlm. 40.
8
Ahmad Kamaruzzaman Bustamam, Islam Historis: Dinamika Studi Islam di Indonesia (Yogyakarta: Gilang Press, 2002), hlm, vi-vii.
23
berhubungan dengan rahmat ataupun nikmat. Karena di dalam Al-Quran terdapat banyak sekali ayat-ayat yang menjelaskan sesuatu hal dengan menghubungkan terhadap suatu rahmat ataupun nikmat. Oleh karena itu, untuk memahami sebuah ayat secara utuh, serta menjauhi penggunaan kata yang tidak sesuai dengan konteks tertentu, maka penelitian ini dilakukan dengan harapan bisa memisah dan memilah, serta mendefinisikan kata yang mempunyai makna hampir sama, akan tetapi pada dasarnya memiliki beberapa perbedaan, yaitu kata rahmat dan nikmat di dalam Al-Quran. Di dalam Al-Quran seringkali ditemukan kata rahmat dan nikmat. Sebagai gambaran, kata rahmat terdapat pada 37 surat dengan pengulangan 114 kali dengan berbagai bentuk variasinya. Sedangkan kata nikmat yang berdiri sendiri di dalam suatu redaksi terulang sebanyak 34 kali.9 Di dalam ayat-ayat tersebut, Al-Quran secara jelas telah membagi-bagi bentuk rahmat dan nikmat Allah, serta mengidentifikasi siapa saja yang berhak atas rahmat dan nikmat yang Allah berikan. Sebagai contoh Imam al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin mengartikan setiap kebaikan dan kebahagiaan, bahkan setiap sesuatu yang dicari dan yang diutamakan, maka itu semua dinamakan nikmat.10 Sedangkan tentang rahmat, M. Quraish Shihab juga menyatakan bahwa rahmat itu mencakup segala jenis dan macamnya. Antara lain berupa kemantapan iman,
9
M. Fuad Abdul Baqi, Mu’jam Mufahraz li alfadzil-Quran, (Beirut : Dar al-FIkr, 1992), Hlm 305-306 10
Imam al-Ghazali, Ihya Ulumuddin, terj. Moh Zuhri dkk. (Semarang : CV. Asy syfa, 1994), hlm. 457
24
ketenangan batin kemudahan melaksanakan peritah dan menjauhi larangan. Rahmat tersebut bersumber dan langsung dari sisi Allah.11 Ulama lain yang memberikan penafsiran tentang rahmat dan nikmat adalah Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau sering dipanggil Buya Hamka. Beliau menjelaskan di dalam kitab Tafsir al-Azhar, bahwasanya rahmat adalah sebuah kelebihan yang diberikan langsung oleh Allah ke dalam setiap hati dan sikap hidup yang memancar kepada amal dan perbuatan sampai kelak kita meninggal dunia dengan khusnul khatimah.12 Sedangkan nikmat adalah segala kepuasan yang diberikan oleh Allah di dunia.13 Akan tetapi bentuk-bentuk rahmat dan nikmat itu beragam. Hamka menganalisa setiap rahmat dan nikmat yang Allah berikan kepada setiap makluk-Nya sehingga manusia dapat mengambil pelajaran dan manfaat di dalamnya. Hamka juga mengidentifikasi orang-orang yang mendapatkan rahmat dan nikmat Allah, lewat penafsiran terhadap ayat-ayat yang berkaitan, yang di jelaskan di dalam Tafsir al-Azhar. Atas beberapa penjelasan yang telah teruraikan di atas, Hamka memberikan keterangan bahwa banyak macam bentuk rahmat dan nikmat Allah yang telah diberikan kepada manusia. Oleh karena itu pada penelitian kali ini, penulis hendak mengulas
rahmat dan nikmat dalam Al-Quran
menurut Hamka dalam Tafsir al-Azhar. Dengan keluasan wawasan dan
11
M. Quraish Shihab, Tafsir l-Misbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Quran (Jakarta: Lentera Hati, 2012), vol. 2, hlm 18 12
Hamka, Tafsir al-Azhar (Jakarta : Pustaka Panjimas, 1983), Juzu’3 hlm. 112
13
Hamka, Tafsir al-Azhar ..., Juzu’30, hlm 255
25
kedalaman keilmuan yang dimiliki oleh Hamka, penulis yakin mendapat sebuah ide dan gagasan yang baru, setelah mengkaji dan mempelajari pemikiran-pemikiran Hamka lewat Tafsir al-Azhar karya beliau.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dan penjelasan latar belakang di atas, maka di dalam penelitian kali ini dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana penafsiran Hamka tentang rahmat di dalam Tafsir al-Azhar? 2. Bagaimana penafsiran Hamka tentang nikmat di dalam Tafsir al-Azhar? 3. Apa hubungan antara rahmat dan nikmat menurut Hamka dalam Tafsir al-
Azhar?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Dari beberapa pemaparan dan permasalahan di atas, maka penelitian kali ini bertujuan untuk : 1. Mendeskripsikan pengertian rahmat dan nikmat menurut Hamka dalam
Tafsir al-Azhar. 2. Dapat mengetahui hubungan antara rahmat dengan nikmat. Selain beberapa tujuan yang telah disebutkan diatas, peneltian kali ini juga berguna untuk : 1. Memberikan informasi kepada Masyarakat tentang makna dari rahmat dan nikmat dalam Tafsir al-Azhar.
26
2. Memotivasi pembaca untuk senantiasa mengharap rahmat serta nikmat dari Allah swt. 3. Memberikan informasi tentang bagaimana cara menyikapi rahmat dan nikmat Allah yang sesuai dengan Al-Quran.
D. Telaah Pustaka Kajian yang membahas secara jelas tentang rahmat dan nikmat secara kesuluruhan, sejauh penelilitian penulis selama ini belum ditemukan. Kebanyakan dari pembahasan-pembahasan singkat saja yang tertulis di dalam suatu buku tidak secara utuh. Ada juga beberapa karya tafsir yang menafsirkan ayat-ayat yang mengandung kedua kata tersebut, dan akan digunakan sebagai penunjang dan alat untuk mempermudah penulis dalam menjelaskan rahmat dan nikmat dalam Al-Quran. Beberapa karya skripsi yang terlebih dahulu ditulis yang membahas salah satu dari kedua kata tersebut. Selain itu penulis juga meneliti dan menggali lebih dalam untuk sumber-sumber informasi yang bisa memperkuat argumen dalam karya tulis ini. Ada beberapa sumber-sumber referensi yang digunakan sebagai rujukan utama dalam penulisan ini di antaranya : Pertama Ensiklopedia Al-Quran; Tafsir Sosial berdasarkan Konsep-
konsep Kunci karya M. Dawam Raharjo.14 Dalam buku ini dijelaskan cukup detail dan mendalam tentang hal-hal yang berkaitan dengan rahmat. Mulai
14
M. Dawam Raharjo, Enskilopedia al-Quran : Tafsir Sosial berdasarkan Konsep-konsep Kunci, (jakarta: paramadina, 1996)
27
dari asal kata rahmat dan kata-kata lain yang muncul dari asal kata tersebut. Menurut beliau rahmat ialah kasih sayang yang keduanya hanya di miliki oleh Allah.15 M Quraish Shihab yang berjudul Membumikan Al-Quran. Di dalam buku ini terdapat beberapa informasi tentang rahmat. Di sana dijelaskan tentang makna rahmat dari sudut pandang beliau sendiri, di sertai beberapa pengertian rahmat dari beberapa ulama’.16 M Quraish Shihab dalam bukunya Ensiklopedia Al-Quran : Kajian Kosa Kata. Di dalam buku tersebut terdapat satu bab yang khusus membahas
tentang nikmat. Di sana cukup detail penjelasannya, di mulai dari jumlah ayat, pengertian dari beberapa ulama, serta beberapa macam kategori dari nikmat.17 Menurut Quraish Shihab, nikmat ialah suatu penambahan atau kelebihan yang di berikan kepada manusia.18
Skripsi dari saudara Fauzan Azima “Konsep Rahmat di dalam AlQuran (Kajian Semantik)”19 Rahmat ialah sebuah kasih sayang yang hanya di berikan oleh Allah kepada setiap makluk-Nya.20
15
15
M. Dawam Raharjo, Enskilopedia al-Quran ..., hlm 212 Quraish Shihab, Membumikan Al-Quran Jilid 2 (Lentera Hati : Tangerang 2011) 17 M. Quraish Shihab dkk, Ensiklopedia Al-Quran : Kajian Kosa Kata (Jakarta: Lentera Hati, 2007) 18 M. Quraish Shihab dkk, Ensiklopedia Al-Quran..., hlm 723 16
19
Fauzan Azima, “Konsep Rahmat di dalam al-Quran (Kajian Semantik)”, (Skripsi : UIN Sunan Kalijaga, 2010) 20
Fauzan Azima, “Konsep Rahmat di dalam al-Quran (Kajian Semantik)”, (Skripsi : UIN Sunan Kalijaga, 2010), hlm 49
28
Skripsi dari Mardiyanto “Ni’mah dalam Al-Quran”21. Yang telah menjelaskan tentang gambaran sederhana tentang rahmat ataupun nikmat. Nikmat ialah kebahagiaan.22
E. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang akan dilakukan oleh seorang peneliti dalam melakukan penelitian.23 Oleh karena itu, untuk mendukung penyusunan karya ilmiah, sehingga dapat tersusun dengan akurat, sistematis dan terarah, maka diperlukan sebuah metode untuk menghasilkan suatu hasil penelitian yang optimal dan memuaskan. 1.
Jenis Penelitian Adapun penelitian ini bersifat kepustakaan (library research) dengan menggunakan model penelitian deskritip-analitis yakni menuturkan, menggambarkan, dan mengklasifikasikan secara obyektif data yang dikaji, sekaligus menginterprestasikan dan menganalisis data.24 Langkah dari penelitian ini adalah, pertama-tama penulis mengambil dan membagi, serta mengklasifikasi ayat-ayat Al-Quran yang membicarakan tentang rahmat dan nikmat.
21
Mardiyanto, “Ni’mah dalam al-Quran (Studi Tafsir Temat ik)”, (Skripsi : UIN Sunnan Kalijaga, 2012) 22
Mardiyanto, “Ni’mah dalam al-Quran (Studi Tafsir Temat ik)”, (Skripsi : UIN Sunnan Kalijaga, 2012), hlm 4 23 Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi, Yogyakarta : Fakultas Ushuluddin UIN-SUKA. hlm. 13 24
Kholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hlm. 44
29
2.
Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Dalam penelitian ini sumber data primer tentu saja fokus kajian dalam penelitian ini, yaitu Tafsir al-
Azhar. Kemudian ditunjang dengan ulasan dan pembahasan dari sumber data sekunder yang berisi informasi-informasi tentang rahmat dan nikmat di dalam al-Quran. sumber data sekunder yang di maksud adalah literaur-literatur yang berisikan tentang penjelasan rahmat ataupun nikmat, baik berupa kitab tafsir, buku-buku ilmiah, jurnal, ataupun media elektronik. 3.
Prosedur Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian melalui prosedur
yang sistematis dan sesuai dengan standar pengumpulan
data.25 Dalam pengumpulan data, penulis mengumpulkan semua informasi yang berkaitan dengan rahmat dan nikmat dengan cara yaitu,
pertama, mengumpulkan serta mengelompokan ayat-ayat yang mengandung kata rahmat dan nikmat di dalam al-Quran. kedua, mencari informasi-informasi yang berkaitan dengan ayat-ayat tersebut seperti latar belakang turunnya ayat. Ketiga, membahas ayat-ayat
25
3
Tatang M. Arifin, Menyusun Rencana Penelitian,(Jakarta: Rajawali Press,1995) hlm.
30
tersebut dengan menggunakan sumber data dan sekunder seperti yang di jelaskan di atas. 4.
Analisis Data Melakukan proses penyederhanaan data agar bisa dipahami dan diinterpretasikan, merupakan salah satu bentuk tujuan dari analisis data yang dimaksud. Pengertian analisis data adalah usaha untuk menarik kesimpulan yang shahih atau bisa dikatakan objektif dari sebuah buku atau literatur yang dalam penerapannya dilakukan secara objektif dan sistematis.26 Secara umum metode dalam penelitian pustaka
yang
dilakukan
adalah
deskriptif-analitis,
dengan
menggunakan metode penafsiran tematik yaitu mengumpulkan ayatayat yang sesuai tema serta menganalisis, mengklasifikasi yang dalam pelaksanaanya tidak berhenti pada pengumpulan ayat tersebut, tetapi juga dengan proses menganalisa serta menginterpretasikan ayat tersebut. Dalam proses penulisan, penulis melakukan penafsiran yang didapat dari hasil penggalian informasi kitab tafsir al-Azhar yang kemudian dijelaskan secara mendalam sisi-sisi yang berkaitan dengan rahmat dan nikmat
26
hlm.263
Lexi J. Moeloeng, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991),
31
F. Sistematika Pembahasa Untuk mempermudah pemahaman tentang pokok-pokok pembahasan yang dibahas dalam penelitian ini, dengan bertujuan untuk memperoleh hasil yang utuh, maksimal dan sistematis. Maka, sistematika yang digunakan dalam pembahasan ini adalah sebagaimana berikut: Bab satu adalah pendahuluan. Bab ini meliputi latar belakang masalah yang menjadi gambaran singkat tentang inspirasi awal dari penelitian. Selain itu didalam bab ini dijelaskan beberapa rumusan masalah yang berupa beberapa pertanyaan dasar tentang penelitian ini, serta dilanjutkan dengan tujuan dan kegunaan dari penelitian ini. Selanjutnya dalam bab ini berisi tentang tinjauan pustaka yang akan digunakan penulis untuk meneliti dan membedah hal-hal apa saja yang akan di jawab. Dan pada akhir dari bab ini akan dijelaskan tentang metode dan sistematika pembahasan. Bab kedua ini membahas tentang riwayat hidup Hamka dan setting historis munculnya Tafsir al-Azhar. Sebab pemikiran seorang tokoh tentu tidak lepas dari latar belakang kehidupan yang melingkupinya, sehingga biografi dan perjalanan intelektualnya tersebut dapat dijadikan pertimbangan dalam mengkaji sebuah pemikiran. Biografi tersebut meliputi riwayat hidup, latar belakang pendidikan, dan karya-karya Hamka. Bab ke tiga, diawali dengan pengklasifikasian ayat-ayat rahmat dan nikmat, serta ditambah dengan beberapa asbab al-nuzulnya ayat-ayat tersebut. Selanjutnya dijelaskan pengertian secara umum tentang rahmat dan
32
nikmat, dilanjutkan dengan pendapat Hamka tentang rahmat dan nikmat di dalam Tafsir al-Azhar. kemudian penulis tambahkan tentang bentuk-bentuk rahmat dan nikmat menurut Hamka dalam Tafsir al-Azhar disertai dengan hubungan antara rahmat dengan nikmat. Pada bab terakhir ini adalah penutup, terdiri dari kesimpulan pembahasan dan saran. Sebagai penutup akan di jelaskan tentang beberapa poin pembahasan yang merupakan jawaban dari rumusan masalah yang sudah dipaparkan.
33
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dari seluruh pemaparan pada bab-bab di depan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yang merupakan jawaban dari pokok masalah yang penulis dapatkan, diantaranya sebagai berikut : Rahmat dan nikmat Allah sangatlah luas dan beraneka ragam bentuk dan macamnya. Rahmat dan nikmat tersebut dicurahkan kepada semua makhluk ciptaan-Nya, serta meliputi berbagai aspek dimensi dan waktu. Sehingga dapat disimpulkan jika tidak ada satu makhlukpun yang luput dari rahmat dan nikmatnya. Akan tetapi, ada juga beberapa rahmat dan nikmat yang tidak setiap maklhuk-Nya menerimanya. Rahmat dan nikmat tersebut seperti rahmat di masukan ke surga, nikmat keimanan, keislaman, dan lain sebaginya. Hamka mengartikan rahmat dan nikmat Allah sebagai sebuah anugerah dan wujud kasih sayang Tuhan kepada maklhuk ciptaan-Nya. Hamka lebih memilih untuk mengidentifikasikan serta mengkategorikan rahmat dan nikmat di dalam alQuran yang dijelaskan di dalam Tafsir Al-Azhar-nya dibanding memaknai dan mendalami lebih dalam tentang pengertian atau definisi-definiisi yang berkaitan dengannya. Dengan Tafsir al-Azhar, Hamka lebih fokus kepada menggambarkan tentang keagungan dan keluasan rahmat dan nikmat Allah, dan kurang tertarik untuk mendalami hubungan diantara kedua kata tersebut secara harfiah. Hamka lebih cenderung mendalami hubungan rahmat dan nikmat dengan kehidupan sosial
34
yang terjadi di masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat setiap Hamka menafsirkan ayat-ayat yang mengandung rahmat dan nikmat pasti dihubungkan dengan kejadiankejadian sekarang atau masa lampau yang menurut Hamka mengandung nilai-nilai pelajaran dalam kehidupan dan beragama. Secara sederhana, pengertian rahmat dan nikmat memiliki makna yang hampir sama dan serupa. Jika mengambil pemaknaan dari Kamus Besar Bahasa Indonesia semuanya di artikan sebagai sebuah bentuk cinta, kasih sayang, anugerah, dan karunia daru Tuhan Yang Maha Esa. Akan tetapi jika di teliti lebih dalam, ternyata ada beberapa hal yang berkaitan dan juga ada beberapa hal yang membedakan di antara keduanya. Diantaranya hal yang berkaitan di antara keduanya seperti, dengan menyikapi nikmat dengan benar, bisa mendapatkan rahmat dari Allah swt. Dan diantara beberapa hal yang membedakan antara rahmat dan nimat ialah, konteks penggunaan dari kedua kata tersebut. Yaitu kata nikmat yang digunakan pada setiap ayat biasanya menunjukan nikmat tersebut telah ada sebelumnya dan pada dasarnya setiap manusia telah merasakannya. Akan tetapi rahmat, tidak demikian, rahmat di gunakan untuk konteks yang sudah terjadi, dan dapat dirasakan setelah mengalami kejadian tersebut. Rahmat dan nikmat Allah bukan hanya sebuah wujud kasih sayang dari Tuhan yang bisa digunakan serta disikapi dengan sesuka hati. Perlu sebuah pengetahuan untuk bisa menyikapi kedua hal tersebut dengan baik dan benar. Hal tersebut bertujuan untuk menjauhkan diri dari adzab Allah swt. Dan hal yang telah diajarkan-Nya melalu kitab-Nya adalah dengan mengingat-ingat kembali akan
35
nikmat tersebut, serta senantiasa mensyukurinya. Dan jangan sampai berputus asa dari rahmat dari-Nya, sehingga Allah memerintahkan manusia untuk selalu dan senatiasa mengharapkan rahmat dari-Nya. Demikianlah kesimpulan-kesimpulan yang dapat penulis ambil dari pembahasan-pembahasan di depan. B. Saran-saran Kajian tafsir al-Quran akan senantiasa berkembang seiring dengan perkembangan pengetahuan manusia dengan menggunakan berbagai alat dalam menganalisis kandungan isi dalam al-Quran. Al-Quran dapat dikaji dengan menggunakan banyak pendekatan dan metode. Dalam kajian tentang rahmat dan nikmat ini, tentu di perdalam lagi supaya setiap individu dapat merasakan akan arti kehidupan. Oleh karena itu, penulis menyarankan beberapa saran, yaitu : Pertama, memahami bahwa al-Quran sebagai salah satu dari rahmat terbesar dari Allah swt, yang diberikan kepada setiap umat manusia. Sebagai seorang Muslim harus lebih memperdalam pemahamannya terhadap isi-isi dan kandungankandungan dari ayat-ayat al-Quran. Hal tersebut dapat dilakukan supaya bisa menghayati dan merasakan rahmat dari Allah swt. Kedua, setiap manusia yang terlahir di dunia, pada dasarnya hanya berbekal sebatang raga saja. Dengan nikmat yang Allah berikan, pada perkembangannya manusia dapat berkembanga dan mengetahui akan segala sesuatu. Oleh karena itu, penulis senantiasa intropeksi deri dan mengajak setiap individu untuk selalu memperbanyak rasa syukur atas nikmat Allah yang telah diberikan selama ini.
36
CURRICULUM VITAE A. Biodata Pribadi Nama Lengkap
: Ibnu Ibrahim
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Tempat, Tanggal Lahir : Klaten, 2 Juni 1992 Alamat Asal
: Wonorejo, Temuwangi, Pedan, Klaten
Alamat Tinggal
:-
Email
:
[email protected]
No. HP
: 085701063404
B. Latar Belakang Pendidikan Formal Jenjang
Nama Sekolah TK SD SMP SMU S1
Tahun
TK Aisyah Temuwangi SD N 2 Temuwangi MTS.N Pedan MAN Klaten UIN Sunan Kalijaga
1996-1997 1997-2003 2003-2006 2006-2009 2009-2016
C. Latar Belakang Pendidikan Non Formal Pondok Pesantren Wahid Hasym Yogyakarta : 2010-2011 Pondok Pesantren Al-Muhsin Yogyakarta
: 2011-2012
D. Pengalaman Organisasi Ikatan Pemuda Muhammadiyah Cabang Pedan Pimpinan Ranting Muhammadiyah Ranting Temuwangi