PROSES & HASIL UNGA PELUANG & TANTANGAN BAGI PEREMPUAN DI INDONESIA DIAN KARTIKASARI, KOALISI PEREMPUAN INDONESIA MITRA MAMPU - DELEGASI CSO DI UNGA
PROSES PERUMUSAN AGENDA PEMBANGUNAN PASKA 2015
PROSES PERUMUSAN ◦ LEBIH PATISIPATIF ◦ MELIBATKAN SEMUA UNSUR (CSO SEKTOR (CSO, SWASTA, PEMERINTAH, PEMDA, PARLEM EN, AKADEMISI, DONOR, KELOMPOK AKAR RUMPUT) ◦ DIMULAI SEJAK JANUARI 2012 – AGUSTUS 2015 ◦ DISEDIAKAN MEKANISME UNTUK SELUAS MUNGKIN SEMUA PIHAK MEMBERIKAN INPUT
PROSES PERUMUSAN AGENDA PEMBANGUNAN PASKA 2015
BERBAGAI BENTUK KONSULTASI ◦ KONSULTASI DI TINGKAT REGIO DI 4 NEGARA MEWAKILI REGIO : NEW YORK, LONDON, MONROVIA, DAN INDONESIA
◦ KONSULTASI DI TINGKAT NASIONAL DI 50 NEGARA DARI 5 REGIO, AMERIKA, ASIAPASIFIK TIMUR TENGAH, PASIFIK, TENGAH EROPA, EROPA SUB SAHARA
◦ KONSULTASI DENGAN OPEN WORKING GROUP ◦ ONLINE CONVERSATION ◦ KONSULTASI ANTAR PIMPINAN NEGARA
PROSES PERUMUSAN AGENDA PEMBANGUNAN PASKA 2015
KONSULTASI TEMATIK DIPIMPIN OLEH LEMBAGA LEMBAGA DI BAWAH PBB LEMBAGA-LEMBAGA Ketimpangan UNICEF/UNWOMEN Ketahanan K t h Pangan P dan d N Nutrisi t i i FAO Pertumbuhan & Lapangan Kerja UNDP/ILO Konflik dan Kerentanan UNDP/PBSO Kesehatan WHO/UNICEF Pendidikan UNESCO/UNICEF Kelestarian Lingkungan Hidup UNEP/UNDP Dinamika KependudukanUNFPA/ UNHABITAT
PROSES PERUMUSAN AGENDA PEMBANGUNAN PASKA 2015
PEMBENTUKAN LEMBAGA AD HOC ◦ JANUARI 2012A Task Team of Senior Technical Expert, (UNDP & DESA) untuk menyusun ROADMAP KONSULTASI SDG ◦ JULI 2012High Level Panel Of Eminent Persons on Post-2015 Development Agenda, (HLPEP) terdiri dari 27 tokoh, presiden SBY menjadi salah satu cochair. TUGASS untuk mengawal proses konsultasi DI 4 negara mewakili regio menyerahkan laporan pada MEI 2013 regio, 2013.
PROSES PERUMUSAN AGENDA PEMBANGUNAN PASKA 2015 JANUARI 2013- DIBENTUK OPEN WORKING GROUP, terdiri dari 30 orang (pimpinan negara, dan tokoh lainnya). OWG bertugas menetapkan metode pemberian input dan mempersiapkan dokumen Agenda Pembanguan Paska 2015
KONSULTASI di UN SUMMIT membahas: SUMMIT, b h
◦ Strategi implementasi di tingkat nasional an sub nasional ◦ Pola kemitraan Global baru ◦ Tata kelola (goal 16)
HASIL & SUBSTANSI Terjadi perubahan paradigma: K Konsep awall menggunakan k pendekatan d k t Pembangunan dan tidak menggunakan pendekatan berbasis hak. Konsep akhir, menggunakan k pendekatan d k t berbasis b b i H Hak kd dan Pembangunan. Menggunakan gg instrumen hukum internasional sebagai rujukan Konsep keadilan: keadilan sosial, keadilan gender keadilan lintas wilayah dan geografi gender, geografi, dan keadilan lintas generasi Memasukkan CEDAW dan BPFA
HASIL & SUBSTANSI Nama resmi : AGENDA 2030 PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN TUJUAN (GOAL) : 17 goal TARGET : 169 target KESETARAAN GENDER & PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
◦ GOAL 5 , dengan 9 TARGET di dalamnya ◦ Pengarusutamaan Gender di semua goal 98 target (termasuk target dalam goal, goal 5)
PELUANG BAGI PEREMPUAN Perempuan dapat berperan aktif untuk mengawal implementasi dan capaian dari semua tujuan dan target dalam Agenda 2030 Pembangunan Berkelanjutan. Kelompok K l kd dan organisasi-organisasi i i i i perempuan dapat terlibat dalam gerakan di tingkat lokal, nasional maupun global untuk mengawall A Agenda d 2030 P Pembangunan b Berkelanjutan. Kelompok p dan organisasi-organisasi g g perempuan memiliki acuan yang lebih kronkirt dan operasional untuk mendukung p CEDAW dan BPFA implementasi
PELUANG BAGI PEREMPUAN
Kelompok p dan organisasi-organisasi g g perempuan dapat mendorong pemerintah untuk memperbaiki p p kebijakan dan praktek yang selama ini g p perempuan p dan belum merugikan memperoleh perhatian dari g seperti pemerintah maupun legislator perkawinan anak, sunat perempuan.
PELUANG BAGI PEREMPUAN
Kelompok p dan organisasi-organisasi g g perempuan dapat mendorong pemerintah untuk melakukan p harmonisasi sasaran dan indikator g Jangka g Rencana Pembangunan Menengah Nasional (RPJMN) 2015g Jangka g 2019, Rencana Pembangunan Menengah Daerah dan Rencana g Jangka g Menengah g Pembangunan Desa terhadap
PELUANG BAGI PEREMPUAN
Kelompok p dan organisasi-organisasi g g perempuan dapat menggunakan g dan indikator Agenda g target Pembangunan berkelanjutan untuk gender budget g melakukan advokasi g
TANTANGAN BAGI PEREMPUAN Kelompok dan organisasi-organisasi perempuan di tingkat nasional maupun perempuan, daerah belum terkonsolidasi. Kelompok dan organisasi-organisasi perempuan, sebagian b i b besar tterfokus f k pada d issue-issue Kekerasan Terhadap Perempuan, Kesehatan Reproduksi dan seksualitas, k lit sementara t di iissue –issue i llain i seperti pendidikan, kesehatan, akses terhadap air, migrasi, sumber daya alam, l lilingkungan k hid hidup, ttata t kkelola, l l kkorupsii dan ekonomi makro tidak banyak kelompok atau organisasi perempuan yang memberikan b ik perhatian h ti
TANTANGAN BAGI PEREMPUAN
Pengawalan Agenda Pembangunan Berkelanjutan membutuhkan kerjasama dan kemitraan yang inklusif, sementara kelompok perempuan cenderung eksklusif, bekerja dengan sesama kelompok perempuan yang memiliki kesamaan area kerja. Belum ada pemetaan tentang kelompokkelompok dan organisasi-organisasi organisasi organisasi perempuan serta hubungannya dengan Tujuan dan Target Agenda Pembangunan Berkelanjutan
TANTANGAN BAGI PEREMPUAN
Prinsip Agenda Pembangunan Berkelanjutan adalah d l h iinklusif kl if d dan ttransformatif, f tif di dimana semua orang, termasuk disabilitas, lanjut usia,, masyarakat y adat dan semua kelompok p terpinggirkan dapat terlibat dan menikmati hasil dan manfaat Pembangunan berkelanjutan namun sebagian kelompok berkelanjutan, perempuan masih belum terlalu memahami perspektif dan sensitivitas terhadap k l kelompok-kelompok kk l k llain i yang selama l tereksklusi seperti: kelompok disabilitas,, lansia
REKOMENDASI
Organisasi perempuan perlu untuk mengkonsolidasikan diri Organisasi perempuan perlu menyusun strategi untuk gerakan perempuan dan strategi untuk bersinergi dengan kelompok /pelaku pembangunan lainnya M Memetakan t k peran masing-masing i i d dan sumbangannya untuk mengawal p SDG Implementasi Merumuskan mekanisme monitoring, transparansi dan akuntabilitas. akuntabilitas