ARTIKEL KAJIAN MANAJEMENIADMINISTRASI PENDIDIKAN ISBN 979378122-X
Tim Editor
Prof. H. Udin Syaefudin Sa'ud, Ph.D. Prof. Dr. Djam'an Satori, M.A. Prof. Dr. H. Johar Permana, M.A. Dr. Hj. Aan Komariah, M.Pd. Dr. Hj. Cicih Sutarsih, M.Pd.
Tim Teknis
Khairul Azan, S.Pd.1. Hijria Efendi, S.Pd.
SAMBUTAN KETU.4 .\PMAPI
Mensikapi perubahan lingkungan strategis yang mernpengaruhi perkembangan tataran operasional pada tingkat kelembagaan pendidikan, khususnya pendidikan tinggi, para pengelola dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari dituntut untuk benar-benar profesional. Sosok seorang leader yang patut memiliki peranan kombinasi secara utuh tidak saja mampu menentukan arah tetapi juga mampu mentransformasikan perubahan dalam suatu disiplin kerja yang penuh kesadaran sebagai pemimpin yang amanah. Sejatinya, pemimpin pada pendidikan tinggi adalah sosok inspiratif yang bekerja dengan otentik yaitu bekerja dengan penuh disiplin, besar tanggung jawab, senantiasa sadar akan perannya sebagai yang diandalkan, dan berupaya secara total untuk perbaikan dan peningkatan muu pendidikan. Orientasi praktek manajemen yang dilakukan mereka tidak cukup sebatas mengoperasikan roda pendidikan. Praktek manajemen yang diharapkan dituntut untuk berorientasi pada mutu, kemandirian dan perubahan. Dengan kata lain, kinerja seorong pengelola pendidikan tinggi di masa depan adalah pribadi yang memiliki kemampuan akademik yang tepat, integritas kuat, benvawasan luas, dilengkapi dengan kemampuan profesional dan kecakapan teknis yang memadai. Secara teoritis perkembangan kepemimpinan pada era ini diharapkan mengimplementasikan tipikal yang ditunjukan oleh gaya kepemimpinan otentik yang bukan saja bekerja dengan visi yang jelas, tetapi juga memiliki self dicipline dan self awareness yang kuat serta menjadi akan sangat bermakna tatkala dilandasi secara konsisten oleh nilai-nilai spiritual.
Bandung, 17 Maret 20 14 Ketua APMAPI Prof H. Udin Syaefudin Sa'ud, Ph. D. NIP. 195306 12 198 103 1003
P r t i k l w j i a n %anajemen/~dministrariQendiikan
DAFTAR IS1
Tim Editor 0) Sambutan Ketua APMAPI (ii) Daftar isi (iii)
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN BERBASIS KARAKTER Imron Arifin Dosen AP FIP & Koprodi MPd Pascasarjana Universitas Negeri Malang e-mail : w a s malann@,val~oo.com ( 1-91 SIGNIFIKANSI PENERAPAN BALANCED SCORECARD DI PERGURUAN TINGGI Hasyim Asy'ari dan Zahrudin Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta e-mail :hasr~ari34@,~~1hoo. co. id (10-18) PRODUKTIVITAS PENDIDIKAN (Kajian terhadap Indikator Koefisien Efisiensi Internal Pendidikan) Dwi Deswary Dosen Manajemen Pendidikan FIPIPPs Universitas Negeri Jakarta e-mail :h i .des~.~~arvcii,,.en~~~iI. corn ( 19-27) MODEL MODEL PEMBELAJARAN UNTUK PEMECAHAN MASALAH Bambang Suteng Sulasmono Program Magister Manajemen Pendidikan -FKIP-UKSW Salatiga e-mail :s~~lasnronobatnDan,~~!~~a/~oo.com (28-4 1) PENINGKATAN PROFESIONALISASI PEKYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI MELALUI PENMGKATAN KUALITAS AKADEMIK Karwanto Program Studi Manajemen Pendidikan FIP Unesa e-mail :karin hai~iar(li)~~uhoo.com (42-52)
-
-~ -
-.
.
iii
-
-~
.
--
-
-..
.. -
.
-.
KEPEMIMPLNAN DAN MANAJEMEN STRATEGI PERGURUAN TINGGl DI NDONESL4 Imanuddin Hasbi Program Studi Administrasi Bisnis, Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Telkom e-mail :in~nt~.I~a.shi~i;i,~n~ail.com (53-6 1) KONTRIBUSI PEMBERLAN MSENTIF NON MATERIL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU SMA NEGERI DI MUARA LABUH KABUPATEN SOLOK SELATAN Nellitawati dan Aswardi Dosen Universitas Negeri Padang e-mail :crsvt~crrdimtfi~.~mnil.com (62-69j PERSONAL COMPETENCY DEVELOPMENT O F S 1 PGSD STUDENTS (Case Study at S 1 PGSD Students Dormitory University of Palangka Raya) Piter Joko Nugroho Universitas Palangka Raya e-mail: piter u~~par@;vahoo.con~ (70-79) PERANAN PIMPINAN PERGURUAN TINGGI DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU DOSEN Cut Zahri Harun Dosen: FKIP Universitas Syiah Kuala e-mail :profc~rt@,vmail.com (80-9 1) PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH (Studi Kausal di Sekolah Menengah Pertama Swasta Kota Depok) Zulfakar Kaprodi Administrasi Pendidikan FIP IKIP Mataram e-mail :udin.lahm@,vahoo.com (92-98) PROFESIONALISME TENAGA ADMMISTRASI SEKOLAHJMADRASAH (TASJM) PELUANG DAN TANTANGAN DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 20 13 Mas'ud Zein dan Zaitun Dosen UIN Suska Riau e-mail :wi~un.sv~~l?hu~iin@,vultoo.c.oni (99- 107)
PERAN MAHASISWA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT H. Syaiful Sagala Dosen Universitas Negeri Medan e-mail :svtrifirl .su~ultr(u]vuhoo.co.iJ
(108-1 16) PENGEMBANGAN MODELMONITORING DAN EVALUASI DENGAN SISTEM PENDAMPINGAN DALAM PEMBINAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DI SULAWESI SELATAN Ratmawati T. Jurusan Administrasi Pendidikan FIP. UNM e-mail :rutmat~riu@~~ul?oo.corn
(1 17-124) RUANG LINGKUP DAN PROSES PENELITIAN MANAJEMEN PENDIDIKAN Slameto PPS MP UKSW Salatiga e-mail :slarneto ~~ksw(iiZvtrhoo.com
(125-129) ILMU, TEKNOLOGI & MANAJEMEN PENDIDIKAN TINGGI INDONESIA: PERGULATAN ARUS STRUKTURAL GLOBAL Teguh Triwiyanto Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang J1. Semarang 5 Malang Jawa Timur e-mail: remh.trin~i)!anto,fipG!i!rtm. uc.id (130-139) THE MANAGEMENT OF THE SCHOOL FINANCING. (Case Studies on the Funding of Primary Schools in Temanggung District, in Central Java Province, Indonesia) Bambang Ismanto PPs Magister Manajemen Pendidikan UKSW Salatiga e-mail :born isn~unto@~~ulioo.c~om
(140-147) REFORMAS1 DAN QUALITY ASSURANCE PENDIDIKAN TINGGl Asep Sunandar Dosen Universitas Negeri Malang e-mail :osep.srrtiG!gmail.c.on~
(148-157)
STRATEGI PENGEhIBANGAN BUDAYA KER!A PEG.L\WAI ADMmISTRASI UNIVERSITAS NEGERI GQRONTALO Arwildayanto Dosen Universitas Negeri Gorontalo e-mail :L ~ I ~ I ~ ~ ~ ~ ~ ~ I ~id~ u ~ ~ ~ ~ ( L ~ ; L I I ~ . ~ . L I c . (158-167) STRATEGI MEMBANGUN BUDAYA AKADEMIK & IMPLIKASINYA TERHADAP BIDANG MANAJEMEN DI PERGURUAN TINGGI Achmad Supriyanto enaga Fungsional Akademik (Dosen) Manajemen Pendidika~ FIP Universitas Negeri Malang (UM) e-mail :a.sp~~ie.vs@,~rnail.coni (168-174) KEBIJAKAN PENDIDIKAN DI ERA DESENTRALISASI Neti Karnati Dosen Jurusan Manajemen Pendidikan FIP UNJ e-mail :netivi~~~nn@r?nhoo.com (1 75- 184) EVALUASI KINERJA DOSEN PROGRAM STUD1 FISIKA FKIP UNIVERSITAS SYIAH KUALA Yusrizal Program Studi Fisika FKIP Universitas Syiah Kuala Banda Aceh e-mail :ylisrizol
[email protected] (185-193) KONDISI SOSIAL PSIKOLOGIS PEREMPUAN JANDA KORBAN KONFLIK (Studi Kasus Kabupaten Aceh Besar, Pidie dan Bireuen) M. Husen Dosen Jurusan BK FKIP Unsyiah e-mail: m. l~u.sen.5 7@,va/loo.corn (1 94-205)
KONTRIBUSI PEMBERIAN INSENTIF NON MATERIL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU SMA NEGERI Dl MUARA LABUH KABUPATEN SOLOK SELATAN
Nellitawati dan Aswardi Dosen Universitas Negeri Padang e-mail :as~~ardiint(ij;n.t~~~~iI, con1
The background of'this study is the importatlce o f notwnater.in/ incerltives in r rlntion to the increased motivntion of teachers working in senior high schools. The aims of this study is to obtain information ahout: I) provision of non-material incentives provided by the principal to teachers, 2) work motivation of teachers, and 3) the contribution of nonmaterial incentives to motivate teachers working in SMA Negeri Muara Labtrh Kabupaten Solok Selatan. The hypothesis proposed in this study were: non-material incentives to contribute signiJicantly to the work motivation of reachers in Muara Labuh Kabupaten Solok Selatan. The population of this study is all of senior high school teacher with the status of PNS. The number ofpopulation is 196 people. Sample was taken with the proportional StratiJied random sampling technique which amounts to 66 people. The research instrument used was a questionnaire Likert scale models that have been tested validity and reliability. Analysis techniques using simple correlation and regression and processing data using SPSS version 15.0. The results showed that 1) the motivation of senior high school teachers at Negeri Muara Labuh Kabupaten Solok Selatan is good in the category (83.65% of the ideal score), 2) The level of non material incentives in Negeri Muara Labuh Kabupaten Solok Selatan are also at good category (85.62% of the ideal score), 3) Provision of non-material incentives is contribute signijicantly to the motivation of teachers working at 56.8% Keywords: Motivationof Works, Non-Material Incentives. PENDAHULUAN Sekolah merupakan sebuah lembaga yang memiliki komponen-komponen yang terlibat dalam kegiatan pendidikan. Komponen tersebut antara lain adalah guru, kepala sekolah, tata usaha, kurikulum, sarana dan prasarana sekolah. Dari komponen tersebut guru merupakan komponen penting tanpa mengabaikan komponen yang lainnya. Sebagai tenaga pengajar guru dituntut untuk menyampaikan ilmu dengan tepat pada sasarannya, sehingga nantinya tercipta sumber daya manusia yang kompetitif dan inovatif. Guru merupakan ujung tombak dalam pencapaian tujuan sekolah, karena mereka berperan sebagai perencana, pelaksana sekaligus pengevaluasi hasil belajar siswa yang mempunyai peranan aktif dalam pencapaian tujuan pendidikan nasional. Keberhasilan guru dalam menjankan perannya akan terlihat dalam berhasii atau tidaknya siswa. Keberhasilan siswa ini ditentukan oleh motivasi kerja guru. Anoraga (1998:34) mengatakan bahwa "motivasi adalah kebutuhan yang mendorong perbuatan
kearah suatu tujuan tertentu". Jadi motivasi kerja guru yang tinggi akan membantu siswa menghadapi belajar dan pembelajaran serta membimbing siswa dalam kemandirian. sebaliknya jika guru memiliki motivasi kerja yang rendah maka, ia akan mengalami hambatan dalam menjalankan tugas dan aktivitas sehari-hari terutama dalam berhadapan langsung dengan siswalanak didiknya. Motivasi kerja merupakan perwujudan dari cara atau usaha kerja yang ditampilkan oleh guru dalam menjalankan tugasnya. Motivasi kerja erat kaitannya dengan masalah produktivitas kerja, karena salah satu cara untuk meningkatkan kerja adalah dengan meningkatkan motivasi kerja. The Liang Gie Cs (kamus administrasi) yang dikutip dari Matutina (1993:16) mengatakan bahwa: motivasi merupakan dorongan dari dalam (diri sendiri) atau internal tention, dan merupakan latar belakang yang mendasari perilaku individu, serta merupakan ha1 yang menyebabkan dan menyalurkan keinginan pegawai/Guru. Penjelasan di atas mengidentifikasi betapa pentingnya motivasi kerja. Oleh sebab itu masalah motivasi kerja yang sangat vital pada lembaga pendidikan perlu mendapatkan perhatian serius dari pimpinan lembaga pendidikan. Karena tingginya motivasi kerja guru akan mempengaruhi kualitas pekerjaannya dan dapat pula meningkatkan produktivitasnya. Banyak cara yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi kerja guru seperti memberikan insentif non materil kepada guru yang memiliki motivasi yang tinggi, menyediakan peralatan yang menunjang proses belajar mengajar, memberikan kesempatan untuk penataran dan pelatihan dan sebagainya. Hal ini disebabkan karena tugas guru yang tidak ringan, terutama di sekolah menengah Atas, karena sebagian besar adalah guru mata pelajaran yang mengajar mata pelajaran tertentu yang hams menguasai dan mampu mengajarkan dengan beberapa metode dan alat pengajarannya. Menurut Ibrahim Bafadal (1992:25) bahwa tugas guru adalah a) menyeleksi kurikulum, b) mendiaknosis kesiapan gaya dan minat guru, c) merencanakan pengelolaan kelas, d) merenanakan program, dan e) melaksanakan pembelajaran di kelas. Semua tugas itu akan terlaksana dengan baik apabila dikerjakan oleh guru dengan motivasi kerja yang tinggi. Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, guru perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan tertentu guna menghindari kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan tugasnya sebagai pembimbing dan pendidik. Selain itu guru dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan fungsi moral seorang guru dituntut untuk mempunyai inisiatif, tanggung jawab dan motivasi kerja yang tinggi. Sedangkan dalam melaksanakan fungsi kedinasannya guru dituntut untuk loyal dan melengkapi administrasi pengajaran. Di samping itu guru juga sebagai makhluk sosial yang memiliki pikiran dan perasaan sefia keinginan yang dapat mempengaruhi sikap mereka terhadap pekerjaan. Sikap ini yang akan menentukan motivasi kerja dan kecintaan mereka terhadap pekerjaan mereka. Oleh sebab itu pimpinan hsrrus mampu memberikan dukungan kepada bawahan seperti adanya penghargaan, pujian, dan pengakuan lainnya. Demings dalam Hasibuan ( 1990:2 1 ) menyatakan .... ha1 itu bisa berarti bahwa sikap, nilai, dan juga manajemen, insentif hams diperbaiki untuk mendorong dan meningkatkan produktivitas kej a . Berdasarkan hasil pengamatan penulis dengan guru-guru yang ada di SMA Negeri Muara Labuh Kabupaten Solok Selatan, penulis mendapatkan kesan bahwa pemberian insentif non materil yang diberikan oleh kepala sekolah masih belum memuaskan. Penulis menemukan gejala yang belum maksimalnya pemberian insentif non materil dan motivasi kerja guru. Hal ini terlihat dari fenomena seperti: (1) guru-guru rnerasa
,An i(ef'Qjian ~ a n a j e m e n / ~ dnictrasi r ~ ~ t Pendidtkan
-- - ---- --
diperlakukan tidak adil oleh atasannya seperti yang menjadi anggota kepanitiaan penerimaan murid baru, mengawas ujian orangnya itu-ih~saja atau tidak bergiliran, (2) guru belum bersungguh-sungguh membantu siswa dalam mengatasi masalah yang dihadapi siswa, (3) guru-guru sering masuk kelas tanpa pesiapan seperti perangkat atau media pembelajaran, (4) guru-guru sering terlambat datang dan masuk sekolah. Berdasarkan fenomena di atas, jelaslah bahwa pemberian insentif non-materil tidak boleh diabaikan begitu saja, karena akan berdampak negatif pada kerja guru yang merupakan komponen penting dalam pencapaian tujuan pendidikan. Sebab Produktivitas kerja yang dimiliki oleh seorang guru merupakan suatu indikasi motivasi kerja yang tinggi. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain lingkungan fisik maupun sosial, insentif materil dan insentif non materil, kebijaksanaan sekolah, kemampuan kerja, sarana dan prasarana dan sebagainya. Mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi motivasi kerja guru maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti yaitu Kontribusi pemberian insentif non materil terhadap motivasi kerja guru di SMA Negeri Muara Labuh Kabupaten Solok Selatan.
METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan jenis penelitian Expost facto dan bersifat korelasional yang akan mengungkapkan kontribusi pemberian insentif non materil terhadap motivasi kerja guru. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri Muara Labuh Kabupaten Solok Selatan. Populasi penelitian adalah seluruh guru di SMA Negeri Muara Labuh Kabupaten Solok Selatan yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Jumlah populasi sebanyak 196 orang. Besarnya sampel sampel adalah sebanyak 66 orang yang diambil dengan teknik Stratified proportional random sampling. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan sumber datanya adalah guru. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket dan dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi dan regresi sederhana. Analisis data dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS versi 15.0. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi data pemberian insentif non materil dan motivasi kerja guru SMA Negeri Muara Labuh Kabupaten Solok Selatan dapat dilihat pada uraian berikut: Deskripsi Data Pemberian Insentif Non Materil Skor minimum adalah 29 dan skor maksimum 145. Dari jawaban responden diperoleh skor terendah sebesar 97 dan tertinggi sebesar 145, skor rata-rata (mean) sebesar 124,15, median sebesar 123, modus sebesar 126 dan simpangan baku (standard deviation) sebesar 10,455. Hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa selisih mean, median dan modus tidak lebih dari satu simpangan baku. Hal ini mengindikasikan bahwa skor variabel pemberian insentif non materil cenderung berdistribusi normal.
Tab,el 1. Distribusi Frekuensi Pemberian Insentif Non Ma
Gambar 1. Histogram Pemberian Insentif Non Materil Kepada Guru (X) Pada tabel 7 terlihat bahwa skor pemberian insentif non materil di atas kelas interval rata-rata sebanyak 46,98%, dan di bawah kelas interval rata-rata sebanyak 39,40%. Ini berarti bahwa sebagian besar skor pemberian insentif non materil berada pada kelas interval rata-rata dan di atas kelas interval. Secara umum dapat dikatakan bahwa pemberian insentif non materil SMA Negeri Muara Labuh Kabupaten Solok Selatan termasuk kategori baik (85,62% dari skor ideal).
Deskripsi Data Motivasi Kerja Skor minimum adalah 28 dan skor maksimal adalah 140. Dari jawaban responden diperoleh skor terendah 95 dan skor tertinggi 136. Skor rata-rata (mean) sebesar 1 17,11, median sebesar 1 16,50, modus sebesar 1 10 dan simpangan baku (standard deviation) sebesar 9,247. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa skor rata-rata, median dan modus tidak berbeda lebih dari satu simpangan baku. Ini berarti bahwa distribusi frekuensi skor variabel motivasi kerja guru cenderung berdistribusi normal.
3ersamaan regresi. Nilai Fhitung 1,222 dengan p = 0.287 > a (0,05). Dengan demikian iersamaan regresi 9 = 32.942 + 0,674X adalah linear dan sangat signifikan. Ini berarti pemberian insentif non materil dapat digunakan untuk memprediksi motivasi kerja guru 3tau dapat dikatakan bahwa pemberian insentif non materil berkontribusi terhadap rnotivasi kerja guru. Berdasarkan hasil analisis yang keseluruhannya signifikan dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yang berbunyi bahwa terdapat kontribusi pemberian insentif non materil terhadap motivasi kerja guru dapat diterima pada taraf kepercayaan 99%. Besaran kontribusi pemberian insentif non materil terhadap motivasi kerja guru adalah 56,8%. Hasil analisis data dan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima. Pemberian insentif non materil memberikan kontribusi sebesar 56,8% terhadap motivasi kerja guru. Sedangkan sisanya sebesar 43,2% merupakan sumbangan variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian insentif non materil memiliki hubungan yang sangat signifikan dan memberi dampak yang berarti untuk motivasi kerja guru. Apabila seseorang memperoleh pemberian insentiv non materil yang baik, maka ia akan termotivasi untuk bekerja lebih baik, sebaliknya apabila seseorang tidak memperoleh pemberian insentif non materil yang tidak baik maka orang tersebut juga akan bekerja dengan kurang termotivasi. Orang yang memiliki motivasi ke rja yang tinggi untuk bekerja selalu melaksanakan pekerjaanya dengan penuh tanggung jawab. Barnard dalam Sutaryadi (19905 1) mengatakan salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi adalah insentif non material berupa tanda kehormatan, prestise dan power. Dengan demikian pemberian insentif non materil berpengaruh terhadap motivasi kerja kerja seseorang. Berdasarkan hasil analisis deskriptif terlihat bahwa pemberian insentif non materil termasuk kategori baik denganskor rata-rata 85,62% dari skor ideal. Hal ini menandakan bahwa guru SMA Negeri Muara Labuh Kabupaten Solok Selatan dalam bekerja menunjukkan adanya pemberian insentiv non materil dari kepala sekolah. Motivasi kerja guru SMA Negeri Muara Labuh Kabupaten Solok Selatan juga termasuk kategori baik dengan skor rata-rata 83,65% dari skor ideal. Hasil yang diperoleh melalui penelitian ini berbeda dengan pengamatan awal, dimana pada pengamatan awal terlihat bahwa motivasi kerja kurang baik. Hal ini terjadi karena hasil pengukuran yang dilakukan berdasarkan pengamatan awal tidak cukup kuat untuk dijadikan dasar melakukan generalisasi, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mendapatkan pembuktian dan kebenaran empiris. Dari analisis data menunjukkan bahwa secara signifikan motivasi kerja dipengaruhi oleh pemberian insentif non materil. Motivasi kerja merupakan factor yang sangat penting dalam meningkatkan motivasi kerja kerja, karena motivasi kerja dapat mempengaruhi motivasi kerja kerja. Sesuai dengan hasil penelitian Azral (2004) bahwa motivasi kerja mempengaruhi motivasi kerja kerja. Guru yang memiliki motivasi kerja yang baik maka akan dapat meningkatkan motivasi kerja kerjanya dengan lebih baik. Dengan demikian, untuk meningkatkan motivasi kerja guru dapat dilakukan dengan benlpaya memperbaiki pemberian insentif non materil agar lebih baik, sehingga diharapkan dengan baiknya motivasi kerja guru maka tujuan pengajaran dapat tercapai dengan maksimal.
3rtiGeCKaiian %anaiemen/administ rnsi ?enhd?&an
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis tentang pemberian insentif non materil dengan motivasi kerja guru di SMA Negeri Muara Labuh Kabupaten Solok Selatan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1) Pemberian insentif non materil guru SMA Negeri Muara Labuh Kabupaten Solok Selatan berada pada kategori cukup baik (79,43 dari skor ideal), 2) Motivasi kerja guru SMA Negeri Muara Labuh Kabupaten Solok Selatan berada pada kategori cukup baik (78,59% dari skor ideal), 3) Terdapat hubungan yang signifikan (berarti) pemberian insentif non materil dengan motivasi kerja guru SMA Negeri Muara Labuh Kabupaten Solok Selatan. besarnya koefisien korelasi yang diperoleh r = 0,456 pada taraf kepercayaan 95%. Pemberian insentif non materil memberikan kontribusi sebesar 56,8% terhadap motivasi kerja guru. Beberapa saran yang penulis usulkan sehubungan dengan hasil penelitian ini adalah Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian insentif non materil guru SMA Negeri Muara Labuh Kabupaten Solok Selatan berada pada kategori cukup baik (79,43% dari skor ideal), untuk itu agar kepala sekolah sebagai pimpinan di sekolah memperhatikan dan meningkatkan kualitas pemberian insentif non materil, antara guru dengan guru maupun dengan kepala sekolah itu sendiri, Motivasi kerja guru SMA Negeri Muara Labuh Kabupaten Solok Selatan berada pada kategori cukup baik (78,59%), untuk itu diharapkan kepala sekolah dapat menciptakan dan mendorong motivasi kerja misalnya melalui menyediakan peralatan yang menunjang pekerjaan, memperhatikan beban tugas yang diberikan kepada guru, sikap kepala sekolah yang penuh perhatian tetapi motivasi kerja, dan pemberian insentif non materil yang memenuhi kebutuhan, Karena terdapat hubungan yang signifikan (berarti) antara pemberian insentif non materil dan motivasi kerja guru SMA Negeri Muara Labuh Kabupaten Solok Selatan, maka diharapkan kepala sekolah dapat menimbulkan dan mendorong pelaksanaan pemberian insentif non material yang efektif di sekolah sehingga dapat meningkatkan motivasi kerja guru, dan DAFTAR PUSTAKA Anoraga, Panji. (1997). Manajemen Bisnis. Jakarta: Rineka Cipta. (1998). Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta. (1995). Perilaku Oraganisasi. Jakarta: PT Dunia Pustaka jaya Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. . (2000). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. . (200 1). SPSS: Mengolah Data statistik Secara Profesional. Jakarta: Gramedia. Dekdikbud. (200 1). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Danim, Sudarwan (2004). Motivasi Kepemimpinan Dan efektivitas Kelompok. Jakarta: Rineka Cipta Dharma, A. (1985). Manajemen Prestasi Kerja. Jakarta: Rajawali. Hasibuan, Malayu. (1996). Organisasi Dan Motivasi. Jakarta: Bumi Aksara. Hogemann, Gisela (1993). Motivasi Untuk Pembinaan Organisasi, Jakarta: PT. Pustaka Biraman Presindo Kreitner & Kinicki. (2005). Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat Matutina, Domi dkk. (1993). Manajemen Personalia. Jakarta: Rineka Cipta. Mukijat, (199 1) Azas-Azas Perilaku Oraganisasi, Bandung: Mandar Maju Musanef. (1989). Manajemen Kepegawaian Di Indonesia. Jakarta: Haji Masagung. Nitisemito, S. Alex. (1982). Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Riduwan. (2005). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dun Peneliti Muda. Bandung: ALFABETA. Riduwan dan Akdon. (2006). Rumus dun Data dalam Aplikasi Statistik. Bandung: ALFABETA Saksono. Siswanto. (1997) Administrasi Kepegawaian. Yogyakarta: Kanisius sastrohadiwiryo, Siswanto. (2002). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara. Strauss & Sayles. (1 977). Manajemen Personalia. Jakarta: Sadodadi. Sujana, Nana. (2005). Tuntunan Penulisan Karya llmiah, Bandung: Sinar Baru Algesindo Sutaryadi. (1990). Administrasi Pendidikan Theori Riset Dan Praktis. Surabaya: Usaha Nasional. Wursanto. ( 1998). Manajemen Kepegawaian 2, Yogyakarta : Kanisius. Wahdjosumojo. (1 984). Kepemimpinan Dan Motivasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.