ISSN 1978.4597
POTRET PEREMPUAN DALAM LIRIK LAGU (Analisis Wacana Kritis tentang Relasi Gender dalam Lirik Lagu 'Gaya' Kelompok Musik Jamrud ) Netty Dyah Kurniasari Dosen Prodi Ilmu Komunikasi, ,FISIBUniversitas Ttunojoyo -
Abstract Song Indonesia condition majority with love [relation/link] depicting gen der construction in society Song lyric ' Gaya' representing effort for the deconstruction of gender construction which usually predominate Indonesia song majority. Target of this research to find construction idea [of? composer ( Azis, MS about gender relationship which [is] represented in song lyric ' Gaya. Besides also to depict how gender relationship in song lyric ' Gaya '.Methodologies weared [by] research qualitative having a purpose analytical and systematic. Technique analyse and data interpretation which [is] used in this research use framework frorn conducive M.A. K Halliday and approach analyse critical discourse property of Sara Mills. Pursuant to M.A.K Halliday framework got to be to be found that composer construction wish to submit the following message: that [do] not only just men which can affairs but woman also can; woman depicted [by] [is] with its type humanity; that lesbian have to be accepted as [by] an existing in society; and also depiction [of] woman buttonhole which dare to affair. In a flash, Azis [do/conduct] deconstruction role [of] existing gender in society. But, after analysed to wear Sara Mills framework got [by] conclusion that gender relationship which there are in song lyric Gaya' [is] woman which [is] affairs assumed below par and digress. this Song lyric nor give 'place' to attendance [of] lesbian clan.Pursuant to result of interview, please find that Azis intention lift lesbian theme, gender deconstruction values and coitus in Style song so that its song [is] taken a fancy to, to be assumed saleable and bizzare [in] market ( capitalism orientation).
Key words: lyrics, gender, women, men, lesbian, representation I. Pendahuluan
Lirik lagu yang beredar di pasaran lebih banyak yang berisi tentang tema hubungan percintaan serta menggambarkan perempuan sebagai obyek, pasif, tergantung pada pria, dan didominasi dalam seksualitas. Mayoritas lagu Indonesia syarat dengan hubungan percintaan yang menggambarkan konstruksi gender dalam masyarakat. Lirik lagu 'Gaya' merupakan upaya untuk mendekonstruksi konstruksi gender yang biasanya mendominasi mayoritas lagu Indonesia. Penelitian ini untuk menemukan konstruksi pemikiran pencipta lagu (Azis, M.S
tentang relasi gender yang direpresentasikan dalam lirik lagu 'Gaya' kelompok musik Jarnrud. Selain itu juga untuk menggambarkan b aga imana relasi gender dalam lirik lagu 'Gaya' milik kelompok musik Jamrud.(Kurniasari, 2003, hal 9) II. Metodologi
Metodoiogi yam; dipakai adalah rnctoclologi penelitian kualitatif yang m e m p u n y a i t u j u a n sistematis dan analitis. Kategori yang dipakai atau
26 dibuat hanya merupakan guide dari studi yang dilakukan. Oleh karena itu peneliti. yang melakukan studi analisis isi kualitatif harus memperhatikan beberapa halt pertama adalah connect atau situasi sosial di seputar tekt atau dokurnen yang diteliti. Di sini peneliti diharapkan dapat memahami the nature (kealarninan) dan cultural meaning (makna kultural) dari artifact (teks) yang diteliti. Kedua adalah process, atau bagaimana suatu produksi media atau sisi pesannya dikreasi secara aktual dan diorganisasikan secara bersama. Ketiga adalah emergence, yakni pembentukan secara gradual atau bertahap dari makna sebuah pesan melalui pemahaman dan interpretasi. (Moleong dalam Kurniasari, 2003, hal 26)
Komunikasi, Vol.111 No. 1, Maret 2009 1 - 116
discourse)dan sarana wacana (mode of discourse). (Kurniasari, 2003, hal 30) Medan wacana ( f i el d o f di s c ou r ce ) merujuk pada hal yang sedang berlangsung, dan aktivitas apa yang sedang dilakukan oleh pelibat atau pelaku. Pernyataan ini merujuk pad Menunjuk pada bagian yang diperankan oleh bahasa, apa yang diharapkan oleh para pelaku dari peranan bahasa yang digunakan, akankah bersifat membujuk, menjelaskan, mendidik dan semacamnya. Pernyataan ini merujuk pada peran dan tujuan bahasa yang dipergunakan penulis lirik dalam menuangkan karyanya.
Pelibat wacana (tenor of discourse) menunjuk pada para pelibat atau pelaku, sifat, kedudukan dan peran mereka, jenis-jenis Pengumpulan data penelitian ini melalui hubungan peranan apa yang terdapat antara wawancara dengan pencipta lagu (Axis, M.S) pepalu. Pernyataan ini merujuk path peran dan untuk menj awab bagaimana konstruksi kedudukan penulis lirik dan public pendengarnya. pernikiran Azis , M.S tentang relasi gender yang Sarana wacana (mode of discourse) ada dalam link lagu 'Gaya. Sedangkan untuk menunjuk pada bagian yang diperankan oleh menernukan penggambaran relasi gender dalam bahasa, apa yang diharapkan oleh para pelaku lirik lagu 'Gaya' dilakukan pengamatan terhadap dari peranan bahasa yang digunakan, akankah lagu 'Gaya' karya kelompokmusik Jarnrud. bersifat membujuk, menjelaskan, mendidik dan Lirik lagu 'Gaya' yang menggambarkan relasi semacamnya. Pernyataan ini merujuk pada gender selanjutnya dianalisis berdasarkan peran dan tujuan bahasa yang dipergunakan landasan teori. Dari hasil pengamatan ini penulis lirik. digunakan untuk mengetahui penggambaran Selain itu untuk menganalisis bahasa fenomena sosial yang berkaitan dengan kaitannya dengan ideologi serta menjawab perrnasalahan perempuan. Teknik yang lainnya pert anyaan bagaimana relasi gender adalah dengan penggunaan bahan dokumenter digambarkan dalam lirik lagu Jarnrud, digunakan seperti internet dan buku.Sumber bahan pendekatan Prancis Sara Mills. Titik perhatian doku ment er t er sebut di guna kan unt uk Sara Mills adalah menunjukkan bagaimana teks memperoleh informasi mengenai fenomena bias dalmmenampilkan perempuan. Perempuan sosial yang terjadi seputar masalah perempuan. Unit analisis dalam penelitian ini adalah kata- cenderung ditampilkan dalam teks sebagai pihak kata dan kalimat dalam lirik lagu 'Gaya'. Selain yang salah, marginal dibandingkan laki-laki. itu yang menjadi unit analisis pendukung adalah Ketidakadilan dan gambaran yang buruk pernyataan hasil wawancara dengan pencipta mengenai perempuan inilah yang menjadi sasaran laza. Peneliti lebih mernfokuskan unit analisis utama dari tulisan Mills. 7t.ada kata-kata dan kalimat dalam lirik lagu, Analisis Mills menunjukkan bagaimana :arena Elhal:sis yang peneliti pakai adalah analisis perempuan digambarkan dan dimarginalkan ' o r dalam teks, dan pada bagaimana posisi-posisi acana krizis yang lebih menekankan pada aktor ditampilkan dalam teks. Dan juga r..tansa dun makna yang laten dalam teks. memusatkan perhatian pada bagaimana Teknik analisis dan interpretasi data yang pendengar dan pencipta ditampilkan dalam teks. digunakan dalam penelitian ini menggunakan (Kurniasari, 2003, hal 31) kerangka kerja dari M.A.K Halliday yang memungkinkan konteks yang didasarkan pada 1. Posisi subyek obyek 3 (tiga) konsep yaitu medan wacana .(field of Posisi ini dalam anti siapa yang menjadi d i s c o u r s e ) , pelibat wacana ( t e n o r o f subyek pencerita dan siapa yang menjadi obyek
•
-
Potret Perempuan Dalam Link Lagu ( Netty Dyan Kurniasari }
27
pencerita. Bagaimana satu pihak, kelompok, orang, gagasan atau peristiwa ditampilkan dengan cara tertentu dalam wacana Erik lagu yang mempengaruhi pernaknaan ketika diterixna olek khalayak.
Medan Wacana (field of discourse) Medan wacana lirik lagu yang terdiri dari 5 bait ini adalah menggambarkan cinta antara lakilaki dan perempuan. Dalam lagu ini pencipta ingin menyarnpaikan bahwa tidak hanya laki-laki saja yang bisa berselingkuh tapi perempuan juga bisa. Perempuan digambarkan sedang 2. Posisi pendengar Hal yang penting dan menarik dalam model berselingkuh dengan sesama jenisnya. Hal yang diperkenalkan oleh Sara Mills adalah tersebut digambarkan lewat kata `kencan' dalam bagaimana posisi pendengar ditampilkan dalam bait keempat, baris keempat: teks. Sara Mills berpandangan, dalam suatu teks posisi pendengar lirik sangatlah penting dan kau makin semangat kencan dengan sejenismu' haruslah diperhitungkan dalam teks. III. Hasil dan Pembahasan Lirik Lagu Dalam konsep Medan Wacana Judul Lam : Gaya Pencipta Azis M. Siagian Judul Album : NINGRAT Vokalis : Krisyanto Gaya S abtu pagi bikin janji Nanti rnalam kita mojok di sofa Setelah langit gelap, dandan habis Semprot kiri, semprot kanan Lanzo pun kering Di halaman rumahmu, nongkrong Mercy Gonjang-ganjing rada janggal Kujadipanik Sambil tiarap dekati mobil Ngintip ke kaca, jantungpun berhenti Aku terkejut, sumpah terkejut Kau dan dia saling raba di kursi belakang Aku cemburu, aku tertipu Kau malah makin semangat, kencan dengan sejenismu .-kku lari, tanpa pamit Entah marah atau malah simpatik Masih takhabis fakir yang terjadi, Untuk gaya atau rnernang ada yang lain
Perilaku perselingkuhan merupakan suatu perilaku yang dalam suatu tatanan norma-norma sosial tidak selayaknya dilakukan, namun seringkali dilakukan oleh kaum laki-laki. Akan tetapi karena pengaruh tatanan nilai sosial budaya masyarakat kita yang masih berdasarkan pada konsep budaya patriarkhi, menyebabkan laki-laki terkonstruksi untuk mendominasi, sehingga menimbulkan anggap an perilaku tersebut wajar apabila dilakukan oleh laki-laki, namun tidak oleh perempuan. Dalam pandangan masyarakat. Bila laki-
laki atau berselingkuh dianggap biasa dan wajar. Namun apabila perempuan yang berselingkuh maka dianggap berkhianat. Namun, pada lagu ini, digambarkan bahwa yang berkhianat adalah perempuan. Mengenai hal au digambarkan path bait keempat Aku terkejut, sumpah terkejut Kau dan dia saling raba di kursi belakang Aku cemburu, aku tertipu Kau malah makin semangat, kencan dengan sej enismu. Dalam realitas hubungan percintaan.Seringkali yang menipu (menyeleweng) adalah laki-laki. Sedangkan perempuan digambarkan setia, jujur, dan tidak akan menyeleweng. Namun, liri k lagu ini,menggambarkan laki-laki yang tertipu oleh perempuan. Digambarkan bahwa perempuan tersebut berselingkuh. Walaupun beresiko me mu n c u l ka n t a n gga p a n ba h w a ya n g dilakukannya menyimpang dari norma masyarakat. Apalagi digambarkan perempuan
28 tersebut berselingkuh dengan sesama. jenisnya (lesbian). Lesbian, merupakan salah satu jenis dad orientasi seksual. Orientasi seksual merupakan salah satu dari 4 komponen seksualitas yang dad daya tank emosionat, romantis, seks•.;a1, dan kasth sayang dalam diri seseorang dalarn jenis kelamin tertentu. Tiga komponen seksualitas adalah jenis kelaminbiologis, identitas gender (arti psikologis laki-laki dan perempuan), dan perananjenis kelamin (norma-norma budaya untuk perilaku feminine dan maskulin) (www.lcunei.or.id askes September-Oktober 2002). Tiga jenis orientasi seksual adalah : homoseksual, tertarik pada sesama jenis; heteroseksual, tertarik pada kedua jenis kelamin. Orang-orang yang dianggap homoseksual kadang-kadang disebut gay (laki-laki dengan laldlaki) atau lesbian (perempuan denganperempuan (www1ainci.onid akses September-Oktober 2002)
Komunikasi, %/dill No. 1, Maret 2009 : 1- 116 manusia laki-laki dan perempuan. Juga perkawinan jenis itu berlawanan dengan kodrat. Meski dalam hal ini seorang warian. (homoseksual) telah beroperasi kelamin, (www. Gloria. Net akses September-Oktober 2002) .
Melalui lirik ini sebenarnya penulis lirik ingin rnenyamp aikan pesan moral kepada masyarakat. Bahwa lesbian itu adalah ada dalam masyarakat kita. Dan janganlah itu diterima sebagai aib atau pelanggaran norma. Namun harus dihadapi kalau realitas yang ada di sekitar kita. Dan kita hams bisa menerimanya. " ya, itu khan realitas yang ada dalam masyarakat. Sedangkan lagu Jamrud tidak mungkin bertolak belakang dengan realitas yang ada di masyarakat. Kalau kenyataannya dalam realitas ada orang yang seperti itu, kenapa mesti dilarang atau ditutup-tutupi dengan alasan dosa, dekadensi moral atau merusak generasi muda. Di luar negeri hal seperti itu tidak dilarang, Tetapi di sini masih dianggap sebagai penyimpangan (wawancara dengan Azis, M.S, Dalam masyarakat umum, perempuan yang tanggall8 Rill 2002) lesbian adalah dianggap tidak wajar. Karena yang Lagu di atas juga menggambarkan bahwa Wajar dalam masyarakat adalah heteroseksual laki-laki tertipu oleh kelakuan perempuan. Si Laki-laki dengan perempuan). Hal ini perempuan digambarkan telah menipu, diperkuat Liengan ajaran agama yang berselingkuh dan kencan bersama bersama mengharamkan honioseksual. jenisnya. Banyak masyarakat yang menilai, orang Apabila sejalan dengan proses produksi dengan orientasi homoseksual dianggap menyalahi aturan umum di masyarakat. Hal ini pesan yang berfokus path state explanations secara tersirat digambarkan path bait kelima: yang berarti pernyataan pikiran mengacu pada pengalaman pada periode waktu tertentu , pandangan penulis lirik didasari oleh Aku lari, tanpa pamit pengalamannya dalam mengamati situasi sosial Entah march atau malah simpatik di sekelilingnya. Dia melihat bahwa dalam Masih tak habis pikir yang terjadi hubungan percintaan, seringkali yang tertipu dan Untuk gaya atau memang ada yang lain berselingkuh adalah laki-lald.Namun, saat ini juga tidak sedikit perempuan yang menipu atau Bait diatas, menyiratkan, kalau seorang berselingkuh. perempuan yang mempunyai orientasi seksual Dalam linglcungan masyarakatpun, dia dengan sesarna jenisnya maka dianggap `gaya'. melihat bahwa orientasi seksual yang dianggap Karena tindakan tersebut tidak umum dan sah adalah heteroseksual. Dan melalui lirik ini dilarang oleh ajaran agama. Lesbian, menurut penulis lirik berusaha rnenyampaikan informasi, ajaran Gereja Katolik merupakan tindakan yang bahwa sekarang ini tidak sedikit orientasi seksual tidak berrnoral dan berlawanan dengan hukum yang homoseksual. Dan itu adalah wajar karena alarn. Perkawinan antara kaum gay (laki-laki merupakan pilihan masing-masing individu. dengan laki-laki), lesbian (perempuan dengan Hasil pengalaman ini mernbuahkan perempuan) atau perkawinan seorang waria pemaknaan dalam diri penulis Erik, bahwa dengan laki-laki haram hukumnya, karena perselingkuhan seorang perempuan adalah perkawinan jenis itu bukan perkawinan yang dikehendaki Allah sejak Tuhan menciptakan
PotretPerempuan Dalam LidkLagu Natty yah Kumiasan )
29
sesuatu yang wajar. Beg-itu pula lesbian. Karena pengamatannya dan pengalamannya yang telah itu merupakan pilihan dan menyangkut orientasi diperoleh diorganisasikan dalam bentuk struktur pesanberupa lirik lagu. seksual yang setiap orang bebas untuk Ada beberapa hal yang bisa disimpulkan Berdasarkan uraiandiatas, Nampak penulis d a l a m l i r i k l a g u ' G a ya ' . A z i s i n g i n Erik menyadari, dalam realitas sosial masyarakat, menyampaikan antara lain, pertama , perempuan yang berselingkuh masih dianggap perempuan wajar berselingkuh (berkhianat) serta sebagai hal yang negatif. Hal ini dapat laki-laki digambarkan tertipu. Kedua, diharapkan dimengerti, karena pada dasarnya bail( laki-laki masyarakat mengakui dan menerima keberdaan maupun perempuan mempunyai potensi yang kaum homoseksual (lesbian). sama dalam melakukan perselingkuhan. Hanya Pandangan Azis tersebut tidaa bisa saja hal ini menjadi tidak wajar apabila dilakukan dilepaskan dari pergaulannya dengan lingkungan oleh perempuan, karena telah dikonstruksi seni yang memandang wajar dan biasa sebelumnya sebuah peran bagi perempuan yakni perempuan berselingkuh. S ela in itu juga pengaruh sifat setia, bahkan lebih lanjut, peran ini dianggap budaya Barat yang mengakui dan memberikan seagai suatau keharusan dan dipahami sebagai temp at bagi kaum homoseksual. kodrat bagi perempuan. Mengenai lesbian, penulis lirik ingin Pelibat Wacana (tenor of discourse) Pelibat wacana utama adalah pencipta lagu menyampaikan bahwa dalam realitas masyarakat, lesbian dianggap sesuatu yang tidak yang mempunyai perhatian dengan masalah normal. Banyak perlakuan diskrirninatif yang perempuan dan ingin menggambarkan suatu diterima oleh mereka. Bahkan melalui media realitas social. Dalam realitas banyak sekali lagupun keberadaan mereka belum ada yang kejadian yang berhubungan dengan perempuan. menyinggung. S alah satu yang menghalangi tidak diana.kat dalam lirik lagu, salah satunya adalah adanya anggapan kalau lesbian itu adalah tentang perselinglcuhan yang dilakukan oleh abnormal. Bahkan beberapa orang mengira seorang perempuan dan keberadaan kaum kalau lesbian itu menular ke orang lain, sehingga homoseksual (lesbian). mereka takut berdekatan dan bergaul dengan Pelibat wacana lairmya adalah pubs k yang mereka kira atau ketahuan lesbian. pendengar lirik lagu ini secara umum. Secara (www. ko mp a s . c om ak s es S ept e mb et-0 kt ob e r tidak langsung ini bisa ditujukan untuk pendengar 2002). laki-laki dan perempuan. Bagi perempuan, Penulis lirik melalui lagu 'Gaya' ini, berusaha setidaknya lagu ini mewakili perasaan dan menyurakan keberadaan komunitas tersebut. pemikiran mereka yang sebenarnya ingiernereka Belum ada yang berani mengangkat persoalan ungkapkan. Bagi pendengar lald-laid, lirik lagu lesbian ini ke perrnukaan apalagi mengambilnya ini juga mewakili perasaan mereka yang sebagai sebuah tema lagu. k e l i h a t a n n ya k e b e r a t a n ' m e n e r i m a Dalam lagu 'Gaya', keduanya masih dalam perselingkuhan perempuan dan adanya lesbian. taraf pacaran, si perempuan digambarkan Namun, lagu ini lebih ditujukan dan menekankan selingkuh, manipu kekasihnya. Sedangkan perasaan laki-laki. Hal ini tidak terlepas pengaruh lakinya digambarkan setia dan cernburu. Juga Azis serta nilai-nilai patriarkhi. Hubungan antara digambarkan bahwa orientasi seksual yang pelibat dilakukan melalui media komunikasi terjadi bukan heteroseksual yang masyaraklat elektronik misalnya radui, TV, tape recorder, umum akui. Namun adalah orientasi seksual compact disctape recorder, compact disc atau dengan sesama jenis perempuan (lesbian) yang media komunikasi tatap muka meialui pagelaran bertentangan dengan nilai masyarakat atau musik (konser). Secara tidak langsung, lirik lagu norma agama. ini memberikan pengaruh khusus bagi kaum Lebih lanjut, bila ditinjau dari proses produksi perempuan, karena kik lagu ini mengangkat tema yang mengacu pada process explanations , yang memberikan konstruksi pemikiran baru ketika muncul inspirasi atau. ide untuk tentang perempuan melalui penggambaran mengangkatnya dalam sebuah lirik lagu, hasil sosok perempuan yang berani berselingkuh,
30
Komunikasi, Vol.IIINo. 1, Maret 2009: 1 - 116
sosok laki-laki yang digambarkannya. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan penyampaian gambaran sosok laki-laki yang dalam hal ini mewakili simbol patriarkhi. Selain itu, dengan menempatkan diri sebagai subyek, maka memudahkan penyampaian materi lirik lagu kepada publik pendengarnya. Juga menambah penghayatan terhadap sisi Erik lagu dan pengekspresian yang ingin digambarakan lirik lagu. Gaya bahasa yang digunakan menggunak an bahasa sehari-hari yang lugas dan mudah dimengerti, karena seperti itu yang dinyatakan oleh pencipta lirik lagu, gaya Bahasa yang lugas dan mudah dimengerti merupakan salah satunya karakteristik lirik lagu yang diciptakannya untuk album-album Jamrud selain sebagai sarana untuk memudahkan penyampaian konstruksi pemilciran dan pemahaman pencipta lagu kepada publik pendengarnya. Kata 'gaya' mengalami pengulangan dan dijadikan sebagai judul lagu untuk memberikan penekanan terhadap kehidupan lesbian, bahwa Sarana Wacana (mode of discourse) kehidupan lesbian belum bisa diterima secara wajar di masyarakat. Masih merupakan hal yang Teks atau wacana yang berbentuk lirik is i berperan menterjemahkan pandangan dan dianggap 'gaya' . pernildran yang ingin diungkapkan oleh Azis M.S Setelah mengetahui konstruksi pernikiran sebagai pencipta lagu. Lebih lanjut hal ini sesuai pencipta lagu (Azis. M.S) yang berhubungan dengan pandangannya secara pribadi sebagai dengan link lagu 'Gaya', maka tahap selanjutnya pencipta lagu 'Gaya'. adalah menemukan penggambaran relasi gender Lirilc lagu tersebut berperan sebagai sarana dalam lirik lagu 'Gaya' dilakukan dengan cara untuk menyuarakan pikiran dan perasaan pengamatan terhadap lirik lagu tersebut. sebagai penulis link. Sekaligus, sebagai sarana Selanjutnya hasilnya dianalisis berdasarkan untuk menjelaskan fenomena yang terjadi jaman kerangka berpikir Sara Mills. Analisis Mills sekarang, yaitu perselingkuhan dalam masa menunjukkan bagaimana perempuan 0 pacaran yang dilakukan oleh perempuan. Lebih digambarkan dan dimarginalka.n dalam teks, dan lanjut juga untuk menjelaskan realitas yang ada pada bagaimana posisi-posisi aktor ditampilkan jaman sekarang yaitu tentang lesbian. Lirik Iagu dalam teks. Dan juga memusatkan perhatian ini bertujuan untuk memberitahu bahwa pada bagaimana pendengar dan pencipta perselingkuhan perempuan adalah sesuatu yang ditampilkan dalam teks. wajar.
dan berkencan dengan sesama jenisnya yang selarna ini tidak pernah diangkat.dalam sebuah link lagu. Hal ini karena perilaku perempuan masingma sing dikendalikan oieh konstruksi soaial nilainilai bidaya yang dianut. Masyarakat sering menentukan bahwa perempuan adalah setia, penurut. Sedangkan laki-laki digambarkan play boy, gampang selingkuh. Apabila perempuan yang berselingkuh maka dianggap adalah perempuan yang nakal. Namuan bila yang melakukan laki-laki diangap suatu kewajaran. Atas dasar ini tampak bahwa dalam berperilaku yang dalam hal ini dikhususkan hubungan percintaan, laki-laki dan perempuan tidaklah egaliter. Perselingkuhan perempuan beresiko munculnya tanggapan bahwa yang dilakukannya menyimpang clari yang seharusnya dilakukan oleh perempuan. Akhirnya perempuan tersebut dicap sebagai `perempuan nakal'. Perselingkuhan laki-laki dianggap sebagai sesuava yang wajar dan tidak menjadi masalah.
Dalam rangka mempersuasi agar ma syarakat bisa terbuka menerima keberadaaan lesbian.Pacia lirik lagu ini, penulis lirik memposisikan dirinya sebagai subyek dalam penggambaran hubungan percintaan antara lakilaki dan perempuan. Secara khusus Azis berperan sebagai laki-laki yang dalam lirik lagu tersebut digambarkan tertipu dan cemburu. Dengan penggunaan kata aku sebagai pengganti
1. Posisi Subyek-Obyek Dalam teks lagu 'Gaya', yang diposisikan sebagai subyek adal ah l aki - l aki , yai t u sebagal pencerita. Sedangkan perempuan, ditempatkan sebagai obyek (yang diceritakan). Akibatnya karena diceritakan dalam perspektiflaki-laki, menempatkan laki-laki sebagai subyek, maka cenderung menguntungkan posisi Keseluruhan lagu
PotretPerampuan DalamLirik Lagu Netty Dyah Kumiasari) diatas adalah alur yang menguntungkan laki-laki. Bila kita lihat mulai dari bait pertama sarnpai bait kelima, yang banyak diceritakan adalah aktivitas laki-laki. Kehadiran perempuan tidak disinggung. Sehingga penilaian laki-lakipun masuk. Dia menjusttfikasi bahwa kekasihnya itu selingkuh dan kencan dengan sejenisnya, Benarkah kekasihnya itu benar-benar selingkuh, dan benarkah si perempuan itu lesbian? Tidak ada kata-kata yang mengisyaratkan kehadiran perempuan berdasarkan pernyataan perempuan itu sendiri. Kehadiran perempuan diceritakan oleh tampak pada bait keempat Alctt terkejut, sumpah terkejut
Kau dan dia saling raba di kursi belakang Aku cemburu aku tertipu Kau malah makin semangat, kencan dengan sejenismu. Benarkah perempuan tersebut kencan? Tidak ada kata-kata yang mendukung untuk itu. Hanya :rata `raba'. Dan raba disini bisa diartikan hanya meraba seperti halnya kakak ke adik atau s eb a liknya Ketika alur tersebut juga sesuai dengan alur laki-laki, maka versi kebenaran dan konstrol juga di pihak laki-laki. Sehingga aktivitas yang dilakukan oleh perempuan dalam versi salah, Perempuan dikesankan sebagai pihak yang berkhhianat dan tidak setia. Dari judul lag-unya `Gaya' mengesankan kalau itu diarahkan ke perbuatan yang menyalahi norma dan aturan.
2. Posisi pendengar Pendengar diposisikan mengikuti alur lakilaki. Dengan mengikuti alur laki-laki pendengar akan mengiyakan pendapat laki-laki sebagai pihak yang benar, sekalipun mendukung kalau perempuan dalam lirik lagu tersebut selingkuh dan lesbian, Karena selaras dengan apa yang dikatakan laki-laki, dalam diri pendengar akan mendukung pendapat laki-laki kalau perempuan dalam lirik lagu tersebut selingkuh dan lesbian karena kebenaran dan justifikasi itu berada pada kontrol laki-laki.
itu sangat bias gender, karena lirik lagu terse:7)u: diceritakan dalam pandangan laki-laki, lenzka- p dengan dominasi. Perempuan, sebagai obyek bukan hanya tidak bisa menampilkan dan tnenghadirka lirinya sendiri dalam teks lagu, kehadiranny, tihadirlcan atau diceritakan oleh laki-laki. karena itu, Liam teks lagu peneliti mendapat: bagaimana perempuan didefinisikan sebagai obyek laki-laki. Yaitu lewat kalitnat bait keempat. Aku terkejut, sumpah terkejut Kau dan dia sating raba di kursi belakang Aku cemburu, aim tertipu Kau malah makin semangat, kencan dengan sejenismu. Bait diatas berisi justifikasi perbuatan perempuan tersebut sebagai perilaku buruk ( menipu dan kencan dengan sesame jenisnya). Tidak mengherankan, dalam teks lagu semacam ini perempuan selalu menkadi obyek, selalu dipandang dan direpresentasikan secara buruk. Sebaliknya, laki-laki dihadirkan dan ditampilkan dalam citra yang balk karena mereka yang menguasai alur, tindakan, dan memiliki dunia. Kesimpulan bahwa perempuan sebagai obyek dalam lirik lagu juga diantini oleh pencipta lagu Azis, M.S. "Perempuan itu misterius, banyak yang digali dari perempuan ketimbang laki-laki, Perempuan pantas dijadikan obyek karena misterius, dari keindahannya, kita melihat dari fisik saja khan lain dengan cowolk, maklitya ya dari situlah tercitalah lagu itu.Masih pantas untuk dijadikan obyek. he. he. he. Apalagi dengan kelebihannya seperti lemah lembut. Ya karena posisi aku ini laki-laki maka yang pantas dijadikan obyek ya perempuan. Perempuan dilihat dari fisiknya lebih rnemancarkan keindahan (di iklan, jadi bintang porno). Perernpuan dijadikan obyek itu hukum clam, perempuan memancarkan keindahan." (Wawancara dengan Azis, M.S tanggal 17 Juli 2002, Garden Palace Hotel Surabaya).
Pendengar diposisikan mengikuti pihak lakilaki, pembacaan dominan atas suatu teks. Keseluruhan lirik lagu diatas menggambarlcan bagaimana posisi subyek dan Pendengar mengikuti kisah peristiwa' tersebut, obyek penceritaan menentukan bagaimana lirik diposisikan seperti ketika is memerankan sebagai lagu hadir kepada khalayak pendengar. Lirik lagu laki-laki. Dengan pemposisian seperti itu,
32 pendengar tidak akan banyak prates, karena selaras dengan apa yang diinginkan oleh pencipta lagu. Dan path akbirnya, "kerja sama" antara pencipta dan pendengar ini melestarikan bias gender yang ada di masyarakat. BiIa sesuai dengan teori wacana kritis, karakteristik yang pertama adalah adanya tindakan, Maka lirik lagu `Gaya' yang dalam haI ini disebut wacana dipandang sebagai sesuatu yang bertujuan, yaitu mempengaruhi pendengar sup aya melanggengkan konstruksi bahwa perselingkuhan perempuan dan perilaku lesbian adalah hal yang tidak wajar. Lirik lagu ini diciptakan dan dickspresikan secara sadar, terkontrol, dan bukan seseuatu yang diluar kenclali.(Kurniasari, 2002, hal 125) Karakteristik kedua dari teori wacana kritis adalah konteks, Sejalan dengan konteks, lirik lagu 'Gaya' tersebut diciptakan oleh seorang lakilaki, yaitu Azis Mangasi Siagian, bersuku Jawa, beragama Kristen (dulu) dan sekarang Islam. Vvracana perselingkuhan dan lesbian yang digarnbarkan dalam lagu 'Gaya' juga tidak lepas dari pengaruh agarna, konsep-konsep Jawa serta system yang patriarkhi. (Kurniasari, 2002, hal 125). Dalam agama Kristen, tidak merestui perkawinan dan hubungan antara kaum homoseksual atau perkawinan seorang waria dengan seorang laki-laki.' Karena perkawinan jenis itu bukan perkawinan yang dikehendaki Allah sejak Tinian menciptakan manusia lakilaki dan perempuan. Juga perkawinan jenis itu berlaw-anan dengan kodrat (alam). Dalam ajaran Islam, lesbian juga merupakan tindakan yang dilarang dan dianggap dosa oleh Allah (www. Glorianet.org, aks es bulan September-Oktober 2002). Tentang perselingkuhan oleh perempuan hal ini clipenganihi oleh konteks budaya Jawa. Budaya Jawa menganggap bahwa perselingkPh n perempuan dianggap tidak wajar. Sehingga bila ada perempuan yang berselingkuh maka julukan dan label negatif akan melekat pada dirinya. Julukan tersebut biasanya • perempuan gatel', perempuan gampangan'. Namun, bila laki-laki yang berselinglath dianggap wajar. Hal ini karena ada anggapanbahwa nafsu lebih tinggi. Keba.nggaan laki-laki adalah bila dia bisa memiliki turongo (kendaraan),
Komunikasi, Vo1.111No.1, Maret 2009 1 -116 wisma (rumah) dan garwa (perempuan). Dia akan merasa bangga bila bisa mernikat hati banyak perempuan. Perernpuan, dalam budaya Jawa, kedudukannya dipandang sejajar dengan turonggo clan wisma. Karakteristik ketiga teori wacana kritis adalah historis. Lagu 'Gaya' diproduksi pada. tahun 2000. Konclisi sosial politik waktu itu adalah era keterbukaan pasca penggulingan Orde Baru. Semua orang seolah bereuforia terhadap ke b e b a s a n b e r b i c a r a , t i d a k a d a ya n g melarang.Kebebasan berekspresi mengalir bak air bah setelah 32 tahun tertutup rezim Orde Baru. Freedom of expression and speech menjadi jargon dimana-mana. Hal tersebut merarnbah pula dalam seksualitas. Para kaum homoseksual mulai berani menyuarakan agar masyarakat mengakui keberadaan mereka. Hal tersebut juga turut mernpengaruhi Azis mengangkat terra lesbian. Lebih lanj ut turut mempengaruhi Azis mencitakan lirik vulgar, nakal, spontan dan nakal. Karakteristik keempat teori wacana kritis adalah kekuasaan.Seperti pada lirik lagu SurtiTejo'. Laid-laid dalam Iirik lap ini mengontrol dan menguasai alur lagu. Sehingga justifikasinya (menjustifikasi perempuan selingkuh) diterima pendengar sebagai sebuah kebenaran. Laki-laki juga mengontrol dalam struktur wacana. Hal i ni di per l i hat kan dengan pengulangan kata 'gaya ' dan dijadikannya kata `gaya' ini sebagai judul lagu. Semua bentuk kontrol atas perempuan tidak terlepas dari nilai patriarkhi yang melekat pada diri Azis. Dalam masyarakat yang patriarkhi, perselingkuhan perempuan dianggap tidak wajar dan menyalahi 110 nilai masyarakat. Sehingga perilaku perempuan harus dikekang dan dibatasi, sementara perselingkuhan laki-laki dianggap wajar. Mengenai posisi pembaca (pendengar), pendengar diposisikan mengikuti alur laki-laki. Dengan mengikuti alur pendengar tidak banyak yang prates karena selaras dengan apa yang diinginkan pencipta. Sehingga apa yang di ko mu ni kasi kan o l eh pen ci pt a yai t u ketidakwajaran bila perempuan berselinglcuh dan lesbian tampak absah, benar dan wajar. Posisi pendengar yang berada pada pihak laki-laki (pencipta lagu) memperkuat konstruksi bahwa perselingkuhan oleh perempuan dan
Potret Perempuan Dalam Lirik Lagu ( Netty Dyah Kumiasari )
33
orientasi homo (lesbian) adalah 'suatu yang tidak lirik lagu 'Gaya' adalah perempuan yang wajar. Sernentara perselingkuhan laki-laki berselingkuh dianggap tidak normal dan dianggap wajar. menyimpang. Lirik lagu ini juga tidak memberikan tempat bagi kehadiran kaum lesbian. IV. Penutup Berdasarkan hasil wawancaranya, Berdasarkan kerangka kerja M.A.K Ditemukan bahwa wa ma ksud A zi s. M.S Halliday didapat ditemukan bahwa konstruksi mengangkat t ema lesbian, hubungan seks dan pencipta lagu ingin rnenyampaikan pesan sebagai berilcut: bahwa tidak hanya laki-laki saja yang nilai-nilai dekonstruksi gender dalam lagu Gaya bisa berselingkuh tapi perempuan juga bisa; supaya lagunya .disukai, dianggap aneh dan p e r e m p u a n d i g a m b a r k a n s e d a n g laku di pasar (orientasi kapitalisrne). Berikut berselingkuh dengan sesama jenisnya; petikan wawancaranya "Dengan adanya lirik lagu yang aneh, vulgar lesbian itu hares diterima sebagai suatu yang a d a d a l a m m a s y a r a k a t ; s e r t a dan nakal tersebut justru banyak yang dan akhirnya ini juga penggambaran sosok perempuan yang mengkritik menguntungkan bagi promosi album berani berselingkuh. Sekilas, Azis melalculcan dekonstruksi peran gender yang ada dalam Jarnrud.Setidaknya orang yang t a d i n y a t i d a k rnasyarakat. Namun, setelah dianalisis memakai t a h u m e n j a d i t a b u , h e . . h e . h e . kerangka kerja Sara Mills didapat kesimpulan (Wawancara dengan Azis, M.S tanggal 18 Juli 2002, Garden Palace Hotel). bahwa relasi gender yang terdapat dalam Daftar Pustaka Buku Kurniasari, Netty Dyah, 2003, Relasi Gender dalam Lirik Lagu Jamrud, Surabaya. Internet : www.kunci.or.id askes September-Oktober 2002. www.gloria.net akses September-Oktober 2002