Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
10 Pages
ISSN 2302-0253 pp. 21- 30
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KESELAMATAN LALU LINTAS DI JALAN TEUKU UMAR, KOTA BANDA ACEH Khairun1, M. Isya2, Renni Anggraini2 1)
Mahasiswa Magister Teknik Sipil Bidang Manajemen Rekayasa Transportasi, Universitas Syiah Kuala Jl. Tgk. Syeh Abdul Rauf No. 7, Darussalam Banda Aceh 23111. Email :
[email protected] 2) Dosen Program Studi Magister Teknik Sipil, Universitas Syiah Kuala Jl. Tgk. Syeh Abdul Rauf No. 7, Darussalam Banda Aceh 23111. Email :
[email protected]
Abstract: Along with the rapid development growth and increasing of economic activity in the Banda Aceh City, the volume of traffic to be more increased , irregular parking of vehicles and driver compliance rate against the traffic signs become lower. These things can cause a traffic accidents. To determine the causal factors of the accident, it is necessary to do an evaluation. This study aimed to evaluate the critical points of traffic accidents (blackspot) and knowing the perception of respondents about the factors that cause traffic accidents. The evaluation is done on roads in Banda Aceh namely Jalan Teuku Umar. The study was implemented by direct observation in the study location and distributing questionnaires to find out the perceptions of the respondents. Processing and analysis of data using qualitative descriptive analysis and data analysis of questionnaire results using a Likert scale. The study results showed that the blackspots at Jalan Teuku Umar is Simpang 3 PU, intersection in front of Suzuya Mall and intersection in front of SPBU Simpang Jam. From the results of a user questionnaire on Jalan Teuku Umar found that the dominant factor in the cause of traffic accidents is the human factor. Then followed by a road factor, vehicles factor and the environment factor. Keywords : traffic safety, traffic accidents, perception of respondent
Abstrak: Seiring dengan pertumbuhan pembangunan yang cepat dan meningkatnya kegiatan perekonomian di Kota Banda Aceh, volume lalu lintas menjadi lebih meningkat, kendaraan parkir tidak beraturan dan tingkat kepatuhan pengendara terhadap rambu-rambu lalu lintas semakin berkurang. Hal-hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan, perlu dilakukan suatu evaluasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi titik-titik rawan kecelakaan lalu lintas (blackspot) dan mengetahui persepsi responden mengenai faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas. Evaluasi dilakukan pada ruas jalan dalam Kota Banda Aceh yaitu Jalan Teuku Umar. Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan pengamatan secara langsung di lokasi penelitian dan membagikan kuesioner untuk mengetahui persepsi responden. Pengolahan dan analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan analisis data hasil kuesioner dengan menggunakan skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa titik blackspot di Jalan Teuku Umar adalah Simpang 3 PU, persimpangan depan Suzuya Mall dan persimpangan depan SPBU Simpang Jam. Dari hasil kuesioner user di Jalan Teuku Umar didapatkan bahwa faktor dominan penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas adalah faktor manusia. Kemudian diikuti oleh faktor jalan, kendaraan dan lingkungan. Kata Kunci :
21 -
keselamatan lalu lintas, kecelakaan lalu lintas, persepsi responden
Volume 3, No. 2, Mei 2014
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala lintas dan korban jiwa. Dengan demikian akan
PENDAHULUAN
Kota Banda Aceh merupakan Ibukota 2
Provinsi Aceh yang memiliki luas daerah 61,26 km
tercipta keselamatan dalam berlalu lintas di jalan dalam Kota Banda Aceh.
dan terdiri dari 9 kecamatan dan 90 desa. (BPS METODE PENELITIAN
Kota Banda Aceh, 2011)
Sistematika dalam melakukan penelitian
Seiring dengan pertumbuhan pembangunan yang
cepat
dan
meningkatnya
kegiatan
perekonomian di Kota Banda Aceh, volume lalu lintas menjadi lebih meningkat, kendaraan parkir
ini adalah tahapan penelitian, sumber data, proses pengumpulan data, proses pengolahan data serta analisis-analisis untuk hasil penelitian. Tahapan penelitian ini dimulai dengan
tidak beraturan dan tingkat kepatuhan pengendara terhadap
rambu-rambu
lalu
lintas
semakin
berkurang. Hal-hal tersebut dapat menyebabkan
menentukan rumusan masalah yang akan diteliti, dilanjutkan melakukan studi literatur yang memuat teori-teori pendukung dan hasil kajian penelitian
terjadinya kecelakaan lalu lintas. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan, perlu dilakukan suatu evaluasi. Evaluasi dilakukan pada ruas jalan dalam Kota Banda Aceh. Jalan tersebut adalah Jalan Teuku Umar. Hal ini dikarenakan kedua jalan tersebut
terdahulu sehingga dapat disusun latar belakang masalah dan rumusan masalah serta penetapan tujuan
Pada jalan tersebut, volume lalu lintas relatif tinggi sehingga berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu
Selanjutnya
dilakukan
pengumpulan data, yaitu data primer maupun dari data sekunder. Data
merupakan jalan utama di Kota Banda Aceh dan menjadi jalan akses langsung menuju arah luar kota.
penelitian ini.
primer
diperoleh
dari
hasil
pengamatan langsung di lokasi penelitian dan pembagian
kuesioner
terhadap
responden.
Responden yang digunakan adalah masyarakat pengguna jalan (user). Kuesioner yang diajukan
lintas. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengevaluasi titik-titik rawan kecelakaan lalu
kepada responden adalah mengenai faktorfaktor penyebab kecelakaan lalu lintas. Data sekunder yang digunakan berupa
lintas (blackspot) dan mengetahui persepsi responden
tentang
faktor-faktor
penyebab
terjadinya kecelakaan lalu lintas. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi
Peta Aceh, Peta Kota Banda Aceh, data geometrik jalan serta data kecelakaan lalu lintas tahun 2010-2012. Berdasarkan rumus Slovin dengan nilai
bahan evaluasi dan acuan kebijakan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh dalam hal penerapan fasilitas keselamatan lalu lintas di Jalan Teuku Umar guna mengatasi masalah
tingkat kesalahan 10% dan volume lalu lintas maka
jumlah
sampel
responden
yang
dibutuhkan dapat dilihat pada Tabel 1.
keselamatan lalu lintas. Hal ini akan berguna untuk mengurangi terjadinya kecelakaan lalu Volume 3, No. 2, Mei 2014
- 22
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Tabel 1.
Jumlah Responden
Langkah-langkah
penelitian
ini
selengkapnya dapat lihat pada Gambar 1.
Gambar 1.
Bagan alir penelitian
dibedakan atas :
KAJIAN PUSTAKA
Dalam kajian pustaka ini diuraikan beberapa
a.
Jalan Arteri,
teori yang mendukung penelitian yang dikutip dari
b.
Jalan Kolektor,
beberapa referensi yang ada kaitan dengan
c.
Jalan Lokal, dan
penelitian.
d.
Jalan Lingkungan.
Jalan
Jalan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004
menurut
dikelompokkan menjadi :
dan Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun
a.
Jalan Nasional,
2006
menetapkan
b.
Jalan Provinsi,
pengelompokan jalan menurut fungsi dan status.
c.
Jalan Kabupaten,
Pengelompokan jalan menurut fungsinya dapat
d.
Jalan Kota, dan
23 -
tentang
Jalan,
telah
Volume 3, No. 2, Mei 2014
statusnya
dapat
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala e.
Jalan Desa.
dengan meningkatkan kegiatan yang dijalankan pada skala nasional, regional dan global.
Tipe jalan perkotaan menurut MKJI 1997 adalah :
Semangat
deklarasi
DoA sejalan
dengan
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22
1.
Jalan 2 lajur 1 arah (2/1),
2.
Jalan 2 lajur 2 arah tak terbagi (2/2 UD),
3.
Jalan 4 lajur 2 arah tak terbagi (4/2 UD),
4.
Jalan 4 lajur 2 arah terbagi (4/2 D), dan
5.
Jalan 6 lajur 2 arah terbagi (6/2 D).
Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yaitu menyusun Rencana Umum Nasional Keselamatan
(RUNK)
Jalan.
(Departemen
Perhubungan, 2011) Pemerintah Indonesia menyusun RUNK Jalan (25 tahun) dan 10 tahun pertama RUNK
Volume Lalu Lintas
Jalan ditetapkan menjadi program Dekade Aksi
Menurut Morlok (1991), volume lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang melalui
Keselamatan Jalan Republik Indonesia 20112020.
suatu titik/penampang melintang jalan pada satu satuan waktu tertentu.
Penyusunan RUNK Jalan bertujuan : a.
Memberikan pemangku
panduan/pedoman kebijakan
merencanakan
dan
agar
bagi dapat
melaksanakan
Dimana :
penanganan keselamatan jalan secara
q
= volume lalu lintas (kend/jam/lajur);
terkoordinir dan selaras.
n
= jumlah kendaraan yang melalui satu
T
b.
Dapat menjadi acuan bagi Pemerintah
penampang melintang jalan pada satu
Daerah untuk menjabarkan langkah-
lajur gerak, dalam interval waktu T;
langkah penanganan keselamatan jalan di
= interval waktu pengamatan.
wilayahnya.
Aksi Keselamatan Lalu Lintas
Ada 5 (lima) pilar yang terdapat dalam
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
Rencana
Umum
memperkirakan pada tahun 2030, kecelakaan
(RUNK) Jalan, yaitu :
lalu lintas menjadi penyebab kematian nomor 5
1.
di dunia setelah penyakit jantung, stroke, paru-
Nasional
Keselamatan
Manajemen Keselamatan Jalan (Road Safety Management),
paru dan infeksi saluran pernapasan. Pada bulan
2.
Jalan yang Berkeselamatan (Safer Road),
Maret
3.
Kendaraan yang Berkeselamatan (Safer
2010,
Majelis
Umum
PBB
mendeklarasikan Decade of Action (DoA) for
Vehicle),
Road Safety 2011 - 2020. Kegiatan ini
4.
Perilaku Pengguna Jalan (Safer People),
dilakukan dengan tujuan untuk mengendalikan
5.
Perawatan Pasca Kecelakaan (Post
dan
mengurangi
tingkat
fatalitas
korban
Crash).
kecelakaan lalu lintas jalan secara global Volume 3, No. 2, Mei 2014
- 24
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala a.
Kecelakaan lalu lintas ringan,
Republik
b.
Kecelakaan lalu lintas sedang, dan
Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu
c.
Kecelakaan lalu lintas berat.
Lintas dan Angkutan Jalan, setiap jalan yang
d.
Menurut Pedoman Penanganan Lokasi
Fasilitas Keselamatan Lalu Lintas Menurut
Undang-undang
digunakan untuk lalu lintas umum wajib
Rawan Kecelakaan Lalu Lintas (Pd T-09-
dilengkapi dengan perlengkapan jalan berupa :
2004-B) yang dikeluarkan Kementerian
a.
Rambu lalu lintas,
Pekerjaan Umum, lokasi rawan
b.
Marka jalan,
kecelakaan adalah suatu lokasi dimana
c.
Alat pemberi isyarat lalu lintas,
angka kecelakaan tinggi dengan kejadian
d.
Alat penerangan jalan,
kecelakaan berulang dalam suatu ruang
e.
Alat pengendali dan pengaman
dan rentang waktu yang relatif sama yang
f.
pengguna jalan,
diakibatkan oleh suatu penyebab tertentu.
g.
Alat pengawasan dan pengamanan jalan,
h.
Fasilitas untuk sepeda, pejalan kaki, dan
i.
penyandang cacat, dan
kecelakaan lalu lintas apabila :
j.
Fasilitas pendukung kegiatan lalu lintas
a.
Memiliki angka kecelakaan yang tinggi.
k.
dan angkutan jalan yang berada di jalan
b.
Lokasi kejadian kecelakaan menumpuk.
l.
dan di luar badan jalan.
c.
Lokasi kecelakaan berupa persimpangan
Suatu lokasi dinyatakan sebagai rawan
atau segmen ruas jalan sepanjang 100 – Kecelakaan Lalu Lintas Menurut
Undang-undang
300 m untuk jalan perkotaan, ruas jalan Republik
Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu
sepanjang 1 km untuk jalan antar kota. d.
Lintas dan Angkutan Jalan, kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga
dan
tidak
disengaja
Kecelakaan terjadi dalam ruang dan rentang waktu yang relatif sama.
e.
melibatkan
Memiliki penyebab kecelakaan dengan faktor yang spesifik.
kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban manusia
Populasi dan Sampel
dan/atau kerugian harta benda. Penyelenggara jalan wajib segera dan patut untuk memperbaiki jalan yang rusak yang dapat mengakibatkan kecelakaan lalu lintas. Menurut
Undang-undang
Lintas dan Angkutan Jalan, kecelakaan lalu
25 -
Volume 3, No. 2, Mei 2014
unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga. Dalam setiap penelitian, populasi harus disebut secara
Republik
Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu
lintas digolongkan atas :
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari
eksplisit,
terkait
dengan
besarnya
anggota populasi dan wilayah penelitian. Semakin besar sampel yang diambil akan semakin representatif data yang diperoleh. (Wardiyanto, 2006)
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Menurut Nazir (2011), sampel adalah
HASIL PEMBAHASAN
bagian dari populasi. Survei sampel adalah
Titik-titik Rawan Kecelakaan Lalu Lintas
suatu prosedur dimana hanya sebagian dari
(blackspot)
populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk
menentukan
sifat
serta
ciri
yang
digunakan
menentukan rumus
Slovin
Teuku Umar, Banda Aceh. Berdasarkan data kecelakaan lalu lintas tahun 2010–2012 yang
dikehendaki dari populasi. Untuk
Lokasi penelitian dilakukan di Jalan
jumlah
sampel
didapatkan dari Polresta Banda Aceh dan hasil
sebagai
berikut
pengamatan yang dilakukan, terdapat beberapa titik yang menjadi blackspot pada kedua jalan
(Riduan dan Akdon, 2007) :
tersebut. Blackspot di Jalan Teuku Umar terletak di Simpang 3 PU, depan Terminal Lama Seutui dan depan SPBU Simpang Jam.
Dimana : n
= jumlah sampel;
N
= jumlah populasi;
d
= presisi yang ditetapkan.
1. Simpang 3 PU
Teknik Sampling Menurut Riduan dan Akdon (2007), teknik sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi. Ada 2 (dua) macam teknik penarikan sampel yaitu sampel probabilita (probability sampling) dan sampel
non
probabilita
(non-probability
sampling). Riduan dan Akdon (2007) mengemuka kan bahwa skala Likert digunakan untuk mengukur
sikap,
pendapat
dan
persepsi
seseorang atau sekelompok orang terhadap variabel penelitian. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
Gambar 2.
Simpang 3 PU, Banda Aceh
indikator variabel. Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka
dilakukan, Simpang 3 PU termasuk titik rawan
jawaban itu dapat diberi skor.
kecelakaan. Hal ini berdasarkan beberapa faktor, yaitu sebagai berikut : Volume 3, No. 2, Mei 2014
- 26
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Merupakan kawasan persimpangan yang
termasuk titik rawan kecelakaan. Hal ini
sangat padat, terutama pada jam puncak
berdasarkan beberapa faktor, yaitu sebagai
sehingga
berikut :
berpotensi
menyebabkan
kecelakaan lalu lintas.
Pada badan jalan di depan toko dekat
Pengaturan lampu lalu lintas yang belum
dengan persimpangan sering terlihat
optimal. Pada jam-jam atau kondisi
kendaraan
tertentu, lampu yang menyala hanya yang
menyebabkan kendaraan yang datang
berwarna kuning saja, hal ini berpotensi
dari arah Simpang Jam tidak dapat
menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
melihat kendaraan yang keluar dari
Sikap para pengendara yang menerobos
persimpangan.
lampu merah.
-
yang
parkir.
Hal
ini
Pada persimpangan tidak ada rambu
Marka jalan yang sudah tidak jelas.
peringatan atau warning light untuk
Kendaraan yang parkir di badan jalan
berhati-hati.
yang dekat dengan traffic light.
-
Marka jalan yang sudah tidak jelas.
-
Merupakan kawasan persimpangan yang
2. Persimpangan Depan Suzuya Mall
sangat padat, terutama pada jam puncak sehingga
berpotensi
menyebabkan
kecelakaan lalu lintas. -
Sikap para pengendara yang parkir secara sembarangan.
-
Sikap para pengendara yang mengendara kendaraannya berlawanan dengan arah lalu lintas.
3. Persimpangan Depan SPBU Simpang Jam
Gambar 3.
Persimpangan Depan Suzuya Mall, Banda Aceh
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, persimpangan depan Suzuya Mall 27 -
Volume 3, No. 2, Mei 2014
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Umar,
Banda
Aceh.
Jawaban
kuesioner
responden menggunakan skala Likert. Setiap jawaban yang terdapat pada kuesioner
dihubungkan
dengan
bentuk
pernyataan atau dukungan sikap responden. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu diberi skor, sangat setuju (SS) Gambar 4.
Persimpangan Depan SPBU Simpang
diberi skor 5, setuju (S) diberi skor 4, ragu-ragu
Jam, Banda Aceh
(R) diberi skor 3, tidak setuju (TS) diberi skor 2 dan sangat tidak setuju (STS) diberi skor 1.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah
Dari hasil kuesioner responden dapat
dilakukan, persimpangan depan SPBU Simpang
diketahui bahwa sebagian besar masyarakat
Jam termasuk titik rawan kecelakaan. Hal ini
pengguna
berdasarkan beberapa faktor, yaitu sebagai
merupakan
berikut :
kecelakaan lalu lintas terutama
Merupakan kawasan yang sangat padat,
perkotaan, kemudian diikuti oleh faktor jalan,
terutama pada jam puncak sehingga
kendaraan
berpotensi menyebabkan kecelakaan lalu
mengindikasikan bahwa faktor paling dominan
lintas.
penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas di
Sikap para pengendara yang menerobos
jalan perkotaan adalah faktor perilaku manusia,
langsung dari SPBU tanpa menghiraukan
yaitu seperti kurangnya kesadaran pengemudi
kendaraan yang melaju dari arah simpang
dalam
3 PU.
menerobos
Jarak pandang pengendara dari arah
menggunakan
Simpang 3 PU menjadi terhalang oleh
kendaraan dengan sembarangan.
kendaraan yang masuk ke SPBU.
jalan
setuju
faktor
dan
bahwa
penyebab
lingkungan.
mematuhi
manusia terjadinya di jalan
Hal
ini
peraturan
lalu
lintas,
merah,
sering
tidak
lampu helm
dan
memarkirkan
Untuk lebih jelasnya mengenai hasil
Kendaraan yang parkir di dekat belokan
kuesioner responden di Jalan Teuku Umar dapat
di depan SPBU.
dilihat pada Tabel 2.
Analisis Persepsi Responden terhadap Faktorfaktor Penyebab Terjadinya Kecelakaan Lalu Lintas Karakteristik responden dikategorikan berdasarkan jenis kelamin, usia dan jenis pekerjaan.
Kuesioner
dibagikan
kepada
masyarakat pengguna jalan di Jalan Teuku Volume 3, No. 2, Mei 2014
- 28
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Tabel 2.
Rekapitulasi Hasil Kuesioner Responden di Jalan Teuku Umar
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
a.
Pada Jalan Teuku Umar, Banda Aceh terdapat 3 (tiga) blackspot yaitu Simpang
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
3 PU, persimpangan depan Suzuya Mall
dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan,
dan persimpangan depan SPBU Simpang
yaitu :
Jam.
29 -
Volume 3, No. 2, Mei 2014
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala b.
Persepsi responden yaitu masyarakat pengguna jalan terhadap faktor-faktor penyebab terjadinya
kecelakaan
lalu
lintas sangat bervariasi. Pada Jalan Teuku Umar, sebagian besar responden setuju bahwa
manusia
merupakan
faktor
dominan penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas. Kemudian diikuti oleh faktor kendaraan,
faktor
jalan
dan
faktor
lingkungan. Hal ini mengindikasikan bahwa faktor paling dominan penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalan perkotaan adalah faktor perilaku manusia. Saran Beberapa saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian dan pembahasan antara lain : a.
Perlu dilakukan kerjasama dan koordinasi yang lebih erat antara pihak-pihak yang berkompeten dalam masalah keselamatan lalu
lintas
guna
mencegah
dan
mengurangi kecelakaan lalu lintas yang terjadi. b.
Perlu dilakukan pengawasan yang lebih ketat pada proses penerbitan Surat Izin Mengemudi (SIM).
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta. Direktorat Jenderal Bina Marga 2004, Pedoman Penanganan Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu Lintas (Pd T-09-2004-B), Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat 2011, Dekade Aksi Keselamatan Jalan, Departemen Perhubungan, Jakarta (http://hubdat.dephub.go.id/spesialkonten/dokumen-publikasi/umum/1148dekade-aksi-keselamatan-jalan-20112020-republik-indonesia/ download, diakses pada 30 Mei 2013) Junaidi 2007, Audit Keselamatan Jalan terhadap Aspek Kondisi Geometrik (Studi Kasus pada Jalan Banda Aceh – Seulimum), Tesis, Darussalam, Banda Aceh. Morlok, E. K 1991, Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi, Jakarta : Penerbit Erlangga. Nazir, M 2011, Metode Penelitian, Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan. Riduan dan Akdon 2007, Rumus dan Data dalam Analisis Statistika, Penerbit Alfabeta, Bandung. Setijowarno, D & Frazila, R.B 2001, Pengantar Sistem Transportasi, Penerbit Unika Soegijapranata, Semarang. Syamsul, A 2008, Keselamatan Jalan pada Bagian Jalan yang paling Rawan di Kawasan Kota Banda Aceh, Skripsi,Darussalam, Banda Aceh. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan. Wardiyanto 2006, Metode Penelitian dan Pariwisata, Penerbit CV Andi Offset, Yogyakarta.
Armo, ATD, Subarto & Jehosua, J 2012, Analisis Kecelakaan pada Ruas Jalan Aki Balak di Kota Tarakan, Prosiding pada FSTPT, Bekasi. BPS Kota Banda Aceh 2011, Banda Aceh dalam Angka 2011, Banda Aceh. (www.bandaacehkota.go.id/images/dokum en/BDA%202011.pdf, diakses pada 12 Mei 2013) Direktorat Jenderal Bina Marga 1997, Manual
Volume 3, No. 2, Mei 2014
- 30