3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014
PERSEPSI AKADEMISI TERHADAP DECISION USEFULNESS DAN UNDERSTANDABILITY LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SALATIGA Christien Natalia Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Marwata Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
[email protected] ABSTRACT Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi akademisi terhadap kegunaan dan dapat dipahaminya laporan keuangan berbasis akrual yang diterbitkan oleh pemerintah daerah. Dengan menggunakan pendekatan studi kasus di Kota Salatiga, penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan pertanyaan sejauh mana laporan-laporan keuangan pemerintah daerah berbasis akrual memenuhi karakteristik kualitatif laporan keuangan yang utama yaitu berguna dalam pembuatan keputusan (decision usefulness) dan keterpahaman oleh para pengguna (understandability). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk mendeskripsikan dan menganalisis persepsi, pemikiran dan pemahaman para anggota akademisi sebagai pihak pengguna eksternal laporan keuangan pemerintah daerah. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah survey dengan alat atau instrumen kuesioner dan wawancara dengan instrumen peneliti sendiri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laporan keuangan berbasis akrual yang disajikan oleh Pemkot Salatiga cukup mudah dipahami. Namun, laporan-laporan keuangan berbasis akrual kurang dapat berguna dalam pengambilan keputusan. Kata kunci : Laporan keuangan pemerintah daerah, Kegunaan, Keterpahaman, Akademisi, Persepsi.
PENDAHULUAN
Akuntansi pemerintahan mengalami perkembangan yang cukup pesat. Banyak perubahan-perubahan yang dilakukan pemerintah untuk memperbaiki praktik pelaporan keuangan baik lembaga atau instasi pemerintah pusat maupun daerah sebagai salah satu cara untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Salah satu perkembangan dan perubahan yang dilakukan oleh pemerintah adalah adopsi praktik akuntansi sektor swasta oleh organisasi pemerintahan yaitu adopsi akuntansi berbasis akrual pada laporan keuangan yang disajikan Pemerintah. Akuntansi basis akrual menuntut adanya pembuatan laporan keuangan baru di lembaga pemerintahan diluar laporan tradisional seperti laporan realisasi anggaran dan laporan realisasi pendapatan dan belanja. Di Indonesia, fenomena adopsi tersebut sudah dimulai sejak diundangkannya UndangUndang No.17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara (UUKN). UUKN menentukan bahwa laporan pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN)/Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) wajib disampaikan dalam bentuk laporan keuangan yang setidak-tidaknya terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan (UUKN pasal 31 ayat 2). Pada Tahun Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
1593
3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014
2005 Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 yang menyatakan bahwa lembaga pemerintahan wajib menggunakan basis akuntansi cash towards accrual, untuk menghasilkan neraca, laporan realisasi anggaran, laporan arus kas, laporan kinerja keuangan dan laporan perubahan ekuitas serta catatan atas laporan keuangan. Ketentuan tersebut diperbarui dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 yang antara lain menyatakan bahwa lembaga pemerintahan wajib mengadopsi basis akuntansi accrual untuk menghasilkan laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas, laporan perubahan SAL, laporan operasional, laporan perubahan ekuitas dan catatan atas laporan keuangan, paling lambat tahun 2014. Respon lembaga pemerintahan terhadap penerbitan PP 71/2010 beragam. Beberapa lembaga pemerintahan sudah bergerak cepat dengan menyajikan sebagian laporan yag dipersyaratkan oleh PP 71 Tahun 2010. Salah satunya adalah Pemerintah kota (Pemkot) Salatiga. Pemkot Salatiga pada tahun 2011 sudah menghasilkan Laporan Keuangan berbasis akrual berupa Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas dan Laporan Target dan Realisasi Pendapatan dan Belanja. Secara umum, tujuan pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi keuangan mengenai suatu entitas yang akan berguna dalam pembuatan keputusan. Agar memenuhi tujuannya, laporan keuangan harus memiliki sejumlah karakteristik tertentu yang secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu decision-specif qualities dan userspecific qualities. Munculnya laporan-laporan baru Pemerintah daerah tersebut menimbulkan pertanyaan sejauh mana laporan-laporan baru tersebut memenuhi karakteristik kualitatif laporan keuangan yang utama yaitu berguna dalam pembuatan keputusan (decision usefulness) dan keterpahaman oleh para pengguna (understandability). Penelitian mengenai decision usefulness dan understandability laporan-laporan jenis baru di sektor pemerintahan tersebut sudah dilakukan oleh beberapa peneliti. Kober, Ralph.,Lee, Janet.,dan Ng, Juliana, (2010) meneliti kegunaan dan keterpahaman laporan keuangan berbasis akrual pada Pemerintah Australia dengan melakukan survey terhadap pengguna internal maupun eksternal laporan keuangan pemerintah. Hasil penelitian Kober,dkk (2010) menunjukkan bahwa untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pemerintah, akuntansi berbasis kas dianggap tidak lagi memadai untuk lembaga pemerintah, basis kas tidak dianggap berguna untuk sebagian besar situasi keputusan. Dalam hal ini laporan akuntansi akrual dinilai lebih dipahami dan berguna oleh para pengguna laporan keuangan sektor publik di Australia. Penelitian ini menggunakkan metode kualitatif dengan menyebarkan kuesioner pada pengguna laporan keuangan sektor publik baik pengguna eksternal maupun pengguna internal. Di dalam kuesioner yang disebarkan oleh Kober terdapat 2 bagian yang ditanyakan. Bagian pertama menanyakan mengenai identitas responden dan bagian yang kedua dibagi lagi menjadi dua pertanyaan. Pertanyaan pertama meminta responden untuk menilai usefulness dari 12 konteks keputusan dilihat dari sistem akuntansi yang berbeda sedangkan pertanyaan kedua meminta responden untuk menilai pernyataan mengenai understandability dari laporan keuangan dilihat dari sistem akuntansi yang berbeda. Di sisi lain, Deaconu, Adela.,Nistor, Cristina, S.,dan Filip, Crina (2011) meneliti ada atau tidaknya manfaat atau keuntungan basis akuntansi akrual dibandingkan akuntansi kas pada Pemerintah Romania. Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa di Rumania akuntansi basis akrual lebih baik dibandingkan dengan akuntansi basis kas. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
1594
3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014
Penelitan seperti yang dilakukan oleh Kober, dkk (2010) dan Deaconu,dkk (2011) sampai saat ini belum ada di Indonesia. Oleh karena itu penelitian ini menjadi penting untuk dilakukan agar diketahui persepsi pengguna di Indonesia mengenai karakteristik kualitatif utama dari berbagai laporan keuangan Pemerintah yang baru yaitu usefulness dan understandability. Ada banyak pihak yang terkait dengan laporan keuangan sektor pemerintah. Salah satunya adalah akademisi selaku pengguna laporan keuangan eksternal sekaligus sebagai ahli. Akademisi perlu digali pandangannya karena beberapa alasan. yaitu akademisi adalah kelompok masyarakat yang berpendidikan baik dan berpikiran kritis, akademisi memiliki kapasitas intelektual untuk mengomentari perkembangan dalam masyarakat serta akademisi merupakan kelompok masyarakat yang berperan penting dalam pengembangan dan penyebarluasan praktik akuntansi dan pelaporan keuangan yang baru dalam suatu masyarakat, khususnya akademisi dalam bidang akuntansi. Akademisi dalam penelitian ini adalah akademisi yang bekerja di Universitas Kristen Satya Wacana dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi “AMA” Salatiga. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk memberikan informasi kepada para pembaca mengenai persepsi akademisi terhadap decision usefulness dan understandability laporan keuangan yang disajikan Pemkot Salatiga.
1. TELAAH TEORITIS 2.1 Laporan Keuangan Pemerintah Laporan keuangan pemerintah disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan. Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya. (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 24, 2005). Menurut PP No. 71 2010, pelaporan keuangan pemerintah seharusnya menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial, maupun politik dengan:
1. Menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi, kewajiban dan ekuitas dana pemerintah; 2. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi sumber daya ekonomi, kewajiban dan ekuitas dana pemerintah; 3. Menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya ekonomi; 4. Menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya; 5. Menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kas nya; 6. Menyediakan informasi mengenai potensi pemerintah untuk membiayai penyelenggaraan kegiatan pemerintah; 7. Menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas pelaporan dan mendanai aktivitasnya Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
1595
3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014
Komponen laporan keuangan menurut PP No. 71 Tahun 2010 adalah sebagai berikut: 1. Laporan Realisasi Aggaran (LRA) Laporan Realisasi Anggaran (LRA) mengungkapkan kegiatan keuangan pemerintah pusat/daerah yang menunjukkan ketaatan terhadap APBN/APBD dengan menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah dalam satu periode pelaporan. Struktur Laporan Realisasi Anggaran (LRA) menyajikan informasi realisasi pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit, pembiayaan, dan sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran (SiLPA/SiKPA). 2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih Laporan perubahan saldo anggaran lebih menyajikan secara komparatif dengan periode sebelumnya pos-pos saldo anggaran lebih awal, penggunaan saldo anggaran lebih, sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran tahun berjalan, koreksi kesalahan pembukuan tahun sebelumnya, lain-lain, dan saldo anggaran lebih akhir. 3. Neraca Neraca merupakan laporan yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu. 4. Laporan Operasional (LO) Laporan operasional ini bermanfaat untuk menyediakan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan, dan penyajiannya disandingkan dengan periode sebelumnya. Struktur laporan keuangan terdiri dari pendapatan operasional, beban, surplus/defisit dari operasi, kegiatan non operasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit laporan operasi. 5. Laporan Arus Kas (LAK) Laporan arus kas merupakan bagian dari laporan finansial yang menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris (penerimaan atau pengeluaran kas yang tidak termasuk dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan). 6. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) Laporan perubahan ekuitas menyajikan sekurang-kurangnya ekuitas awal, surplus/defisit laporan operasional, koreksi-koreksi yang langsung menambah/mengurangi ekuitas, dan ekuitas akhir. 7. Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK) Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) adalah bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang penjelasan pos-pos laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai. CaLK ditujukan agar laporan keuangan dapat dipahami dan dibandingkan dengan laporan keuangan entitas lainnya. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
1596
3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014
2.2 Usefulness dan Understandability Laporan keuangan bagi para pengguna Laporan keuangan yang ada pada pemerintahan daerah sekarang tidak hanya digunakan sebagai alat pertanggungjawaban dan pencatatan saja, namun juga dijadikan sebagai alat pengambilan keputusan. Karena itu pemerintah perlu untuk memperhatikan kualitas dari laporan keuangan tersebut. Financial Accounting Standard Board (FASB) dalam Concept Statement No. 2 menyebutkan karakteristik-karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi yang memisahkan informasi yang berguna dari yang tidak begitu berguna untuk tujuan pengambilan keputusan. Dimana menurut Ghozali dkk (2007) kegunaan (usefulness) bagi pengambilan keputusan dipandang sebagai kualitas informasi yang paling penting, tapi informasi akan berguna dan terdapat manfaat jika para pengguna laporan keuangan memahami (understandability) laporan keuangan itu. Informasi barulah dikatakan berguna jika informasi dari laporan keuangan mempunyai dua kualitas primer yang terhubung dengan tiga kualitas lainnya yaitu, pertama dikatakan relevan. Relevan merupakan kemampuan dari suatu informasi untuk mempengaruhi keputusan manajer atau pemakai laporan lainnya, sehingga keberadaan informasi tersebut mampu mengubah atau mendukung harapan mereka tentang hasil-hasil atau konsekuensi dari tindakan yang diambil. Informasi dapat dikatakan relevan jika dapat mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa sekarang dan masa akan datang (predictive value) dan menegaskan atau memperbaiki harapan yang dibuat sebelumnya dan juga harus tepat waktu (timeliness) (IAI, 2002) Selain relevan, informasi barulah dikatakan berguna jika juga memiliki kualitas primer andal (reliable), dimana para pemakai informasi sangat tergantung dengan kebenaran informasi yang dihasilkan. Keandalan bagi setiap pemakai laporan keuangan juga berbeda-beda tergantung dari pemahaman (understandability) mereka terhadap aturan-aturan dalam menyajikan informasi. Keandalan memiliki tiga hal yaitu ketika dapat diuji kebenarannya (verifiable), dapat menggambarkan keadaan secara wajar sesuai peristiwa (representational faithfulness) dan juga netral (neutrality). Setelah kedua kualitas primer ini, ada juga yang dapat menambah kegunaan (usefulness) dari laporan keuangan yaitu dapat dibandingkan dan konsisten (comparability). Secara jelas informasi akuntansi akan digambarkan dalam karakteristik kualitas informasi akuntansi berikut:
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
1597
3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014
Sumber: SFAC No.2 (FASB 1980) dalam Scott (2009)
Menurut SAK No.1 (2007) kualitas penting yang terkandung dalam laporan keuangan selain kegunaan (usefulness) adalah kemudahannya untuk dipahami (understandability) oleh para pemakainya. Untuk tujuan ini pemakai diasumsikan mempunyai kemampuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis serta memiliki kemauan untuk mempelajari informasi yang terkandung dalam laporan keuangan. Informasi kompleks yang seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat tidak dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut sulit untuk dipahami pemakai tertentu. Laporan keuangan understandability bukan berarti laporan keuangan harus dibuat seringkas mungkin supaya pihak berkepentingan dapat memahami laporan keuangan, tetapi lebih kepada dibuat sederhana dan mudah dipahami, sehingga para pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengambil keputusan dengan tepat. Tujuan pelaporan keuangan adalah untuk mengkomunikasikan informasi kepada pengguna. Pengguna akan menggunakkan laporan keuangan jika mereka memandang bahwa laporan keuangan itu memiliki kegunaan (usefulness) dalam proses pembuatan keputusan. Laporan keuangan berguna jika pengguna dapat memahami (understandability) laporan keuangan tersebut. Karena itu, laporan keuangan wajib untuk memiliki dua kualitas kualitatif utama tersebut, jika laporan keuangan hanya memiliki satu atau tidak ada sama sekali kualitas kualitatif utama, maka praktik pelaporan keuangan adalah aktivitas yang sia-sia. Dalam penelitian Kober,dkk (2010) informasi berbasis akrual dinilai relatif lebih berguna (usefulness) dalam pembuatan keputusan (decision making). Para pengguna yakin dalam mengambil keputusan, karena kualitas laporan keuangan tersebut telah menyajikan informasi dan dipersiapkan dengan baik. Penelitian Kober, dkk (2010) mengungkapkan kerangka konseptual Australia menyoroti empat karakteristik kualitatif informasi yang beguna untuk pengguna yaitu relevansi, keandalan, dapat dipahami dan dapat dibandingkan. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
1598
3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014
3. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk mendeskripsikan dan menganalisis persepsi, pemikiran dan pemahaman para anggota akademisi sebagai pihak pengguna eksternal laporan keuangan pemerintah daerah. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah survey dengan alat atau instrumen kuesioner dan wawancara dengan instrumen peneliti sendiri. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer yaitu data yang di kumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti langsung dari obyeknya (Supramono dan Sugiarto, 1993). Data Primer didapat dari kuesioner dan wawancara akademisi dengan memilih responden yang relevan. Populasi dalam penelitian ini adalah akademisi akuntansi dan non akuntansi yang berada di Universitas Kristen Satya Wacana dan STIE “AMA” Salatiga. Jumlah sampel yang digunakan adalah 31 responden. Penentuan sampel menggunakkan metode stratified random sample. Metode penelitian yang digunakan mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Kober, Ralph,dkk (2010) yang membagi pertanyaan menjadi 3 bagian. Bagian pertama mengenai identitas responden, bagian kedua mengenai kegunaan laporan keuangan dalam 12 konteks keputusan dan bagian ketiga mengenai keterpahaman laporan keuangan (lihat lampiran) Adapun teknik analisis yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Menyusun pertanyaan kuesioner untuk konsep decision usefulness dengan mengacu pada pertanyaan penelitian Kober, Ralph dkk (2010) dan membuat pernyataan untuk konsep understandability terhadap laporan keuangan yang disajikan Pemkot. b. Meminta responden untuk menilai laporan mana yang berguna untuk 12 konteks keputusan. Laporan keuangan yang disajikan adalah Neraca, LRA, LAK DAN Laporan Target dan Realisasi Pendapatan dan Belanja. c. Menghitung prosentase relevansi terhadap kegunaan laporan keuangan berdasarkan 12 konteks keputusan yang ada. Prosentase akan di rata-rata dan dianalisis berdasarkan karakteristik responden. d. Meminta responden untuk memberi skor pada konsep understandability menggunakkan skala Likert. Penggunaan skala likert dalam penelitian ini memungkinkan responden menjawab dalam berbagai tingkatan jawaban yang nantinya akan menunjukkan persepsi atau tanggapan responden terhadap keterpahaman pada laporan keuangan yang disajikan oleh pemkot. Skor yang digunakan penulis yaitu dari skala 1 sampai 4, dimana skor 1 menunjukkan skor terendah dan skor 4 menunjukkan skor tertinggi.
Sangat Sulit (diberi bobot 1)
Sulit
(diberi bobot 2)
Mudah
(diberi bobot 3)
Sangat Mudah
(diberi bobot 4)
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
1599
3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014
Interval Kelas I = 4 – 1= 0.75 4 Range 1,00 – 1,75 1,76 – 2,50 2,51 – 3,25 3,26 – 4,00
Kriteria Sangat Sulit Sulit Mudah Sangat Mudah
Setelah itu menghitung nilai total skor dengan mengalikan skor dengan jumlah responden (frekuensi responden) yang ada untuk masing-masing kategori. Total Skor = Skor x Frekuensi Responden Dilanjutkan dengan mencari rata-rata dari masing-masing variable, skor ini diperoleh dari total skor dibagi dengan jumlah sampel (n) Rata-rata = ∑x. f n e. Selain dengan kuesioner peneliti juga melakukan beberapa wawancara dengan pihak yang bersedia dan dianggap kompeten mengenai topik yang diangkat penulis.
4. TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran umum responden Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai data responden, didapat informasi yang digambarkan dengan Tabel 1 di bawah ini : Tabel 1 Gambaran Umum Responden Keterangan
Kriteria
Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan Total
Jumlah Responden 16 15 31
S1
4
12.90%
S2 S3 Total
20 7 31
64.50% 22.60% 100%
Akuntansi
16
51.60%
Keuangan
9
29%
Tingkat Pendidikan
Bidang Pendidikan
Presentase 52% 48% 100%
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
1600
3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014
Lama Bekerja
Tempat bekerja
Lain-lain Total
6 31
19.40% 100%
< 5 Tahun 5 - 10 Tahun > 10 Tahun Total
3 9 19 31
9.70% 29% 61.30% 100%
Universitas Kristen Satya 25 Wacana STIE "AMA" Salatiga 6 Total 31
80.60% 19.40% 100%
Sumber : Data Primer, 2013 Dari total 37 kuesioner yang dibagikan, terdapat 33 kuesioner yang kembali dan hanya 31 kuesioner yang dinilai layak untuk dilibatkan dalam penelitian. Menurut jenis kelamin, penelitian ini didominasi oleh responden laki-laki daripada wanita. Menurut usia, penelitian ini didominasi oleh responden yang berusia di bawah 50 Tahun. Pendidikan terakhir responden dalam penelitian ini hanya berkisar S1, S2 dan S3 dan didominasi oleh responden berpendidikan terakhir S2. 4.2 Penilaian responden terhadap item-item di dalam kuesioner 4.2.1 Penilaian repsonden terhadap konsep decision usefulness pada laporan keuangan yang di sajikan oleh Pemkot Salatiga Berdasarkan penilaian responden terhadap kegunaan (usefulness) laporan keuangan yang disajikan, didapat hasil seperti terlihat pada Tabel 2 dibawah ini: Tabel 2 NO 1 2 3
4
5
Total Skor KONTEKS KEPUTUSAN N LRA Menilai kinerja 16 24 Pemerintah Kota Menilai kinerja program 4 21 Pemkot Menilai efektifitas pemkot dalam penyediaan 8 15 barang / jasa Menilai efisiensi departemen dalam 1 17 penyediaan barang / jasa Membantu mengelola asset dan liabilitas 26 7 (kewajiban) Sumber: Data Primer, 2013
LAK LTRPdB
Prosentase (%) N LRA
LAK
LTRPdB
13
26
51.61
77.42
41.94
83.87
6
22
12.90
67.74
19.35
70.97
13
18
25.81
48.39
41.94
58.06
6
18
3.23
54.84
19.35
58.06
10
4
83.87
22.58
32.26
12.90
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
1601
3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014
Membantu pemkot 6 memenuhi kewajiban akuntanbilitas Untuk keputusan alokasi 7 sumber daya Untuk keputusan belanja 8 modal pemkot yang besar nilainya Untuk mengevaluasi 9 keputusan alokasi sumber daya Menilai kebutuhan 10 sumber daya pemkot masa depan Mengidentifikasi biaya 11 harga pokok untuk barang atau jasa Untuk menilai kebutuhan 12 arus kas pemkot AVERAGE Rata-rata keseluruhan
27
24
18
15
87.10
77.42
58.06
48.39
22
13
13
13
70.97
41.94
41.94
41.94
18
13
18
16
58.06
41.94
58.06
51.61
15
14
10
18
48.39
45.16
32.26
58.06
19
5
9
17
61.29
16.13
29.03
54.84
3
9
6
6
9.68
29.03
19.35
19.35
7
8
27
8
22.58
25.81
87.1
25.81
44.624 44.76
45.7
40.05
48.656
Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 2, dapat dikatakan bahwa ke empat laporan yang disajikan oleh Pemkot Salatiga tidak dianggap berguna untuk pengambilan 12 konteks keputusan yang ada dalam kuesioner. Hal ini dilihat dari besarnya rata-rata yang ada pada tabel 2 kurang dari 50% untuk semua laporan keuangan yang disajikan Pemkot. Jika dilihat secara keseluruhan pun dapat disimpulkan hal yang sama bahwa laporan keuangan yang disajikan tidak berguna untuk pengambilan keputusan 12 konteks, dilihat dari rata-rata secara keseluruhan yang hanya mendapatkan prsentase 44,76%. Hal ini disebabkan karena berbagai macam hal. Misalnya salah satu responden mengatakan “…..untuk menilai kinerja program pemkot tidak ada laporan yang dapat digunakan, karena dari ke empat laporan tersebut tidak dapat dilihat sama sekali program-program apa yang dibuat pemerintah, jadi ke empat laporan tersebut tidak dapat dipakai untuk menilai kinerja pemerintah..…” Responden lain mengatakan “….. untuk mengidentifikasi harga pokok dibutuhkan laporan keuangan yang lebih detail, dari ke empat laporan keuangan yang disajikan tidak ada yang dapat digunakan karena dari ke empat laporan keuangan tersebut tidak terlihat detail-detail dari pembelian…” 4.2.1.1 Perbandingan hasil persepsi responden yang di bedakan menurut atribut berdasarkan aspek decision usefulness Selain perbandingan data secara keseluruhan, data-data yang telah didapat dari penelitian ini dapat dibandingkan berdasarkan atribut-atribut demografis yang dimiliki oleh responden.
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
1602
3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014
4.2.1.2 Perbandingan rata-rata menurut pendidikan terakhir Berdasarkan penilaian responden terhadap kegunaan (usefulness) laporan keuangan yang disajikan Pemkot Salatiga terhadap 12 konteks keputusan yang dibedakan menurut pendidikan terakhir, didapat hasil seperti Tabel 3 dibawah ini : Tabel 3
NO
< 5 TAHUN (3 responden)
KONTEKS KEPUTUSAN N
5-10 TAHUN (9 responden)
> 10 TAHUN (19 responden)
LRA
LA K
LTR PdB
N
LR A
LA K
LTR PdB
N
LR A
LA K
LTR PdB
1
Menilai kinerja Pemerintah Kota
67
33
33
100
33
78
44
89
58
84
42
79
2
Menilai kinerja program Pemkot
33
67
0
100
0
67
11
89
16
68
26
63
Menilai efektifitas pemkot dalam 3 penyediaan barang / jasa
67
33
33
67
22
22
44
44
21
63
42
63
Menilai efisiensi departemen dalam 4 penyediaan barang / jasa
0
100
33
67
11
44
11
44
0
53
21
63
5
Membantu mengelola asset dan liabilitas (kewajiban)
67
33
67
33
10 0
22
22
11
79
21
32
11
6
Membantu pemkot memenuhi kewajiban akuntanbilitas
100
67
67
67
67
89
33
22
89
74
68
58
7
Untuk keputusan alokasi sumber daya
100
67
67
67
56
22
56
22
74
47
32
47
8
Untuk keputusan belanja modal pemkot yang besar nilainya
33
0
33
67
67
44
56
33
58
47
63
58
9
Untuk mengevaluasi 100 keputusan alokasi sumber daya
67
33
100
33
44
22
78
47
42
37
42
Menilai kebutuhan sumber 10 100 daya pemkot masa depan
0
33
67
56
11
22
56
58
21
32
47
11 Mengidentifikasi 33 biaya harga pokok
33
0
0
11
33
22
33
5
26
21
16
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
1603
3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014
untuk barang atau jasa 12
Untuk menilai kebutuhan arus kas pemkot AVERAGE
33 61.0 8
33
100
33
0
0
100
11
32
37
79
26
44.4
41. 6
64
38
39. 67
36.9 2
44.3 3
44. 75
48. 583
41. 25
47.7 5
TOTAL AVERAGE
211.08
158.92
182.33
Rata-rata keseluruhan
52.77
39.73
45.58
Sumber : Data Primer, 2013
Dari data yang didapat pada Tabel 3, secara rata-rata keseluruhan, responden dengan pendidikan S3 memberikan penilaian bahwa laporan keuangan yang disajikan Pemkot Salatiga berguna untuk 12 konteks keputusan. Dalam Tabel 3 dapat dilihat responden dengan pendidikan terakhir S3 memberikan nilai yang paling besar yaitu 58,44. Sedangkan responden dengan pendidikan S2 memberikan nilai paling sedikit pada laporan keuangan yang disajikan oleh pemkot. Hal ini mungkin saja terjadi oleh perbedaan tingkat pendidikan yang dimiliki oleh responden. Responden S2 mengatakan “…..untuk keputusan belanja modal pemkot yang besar nilainya hanya LRA lah yang dapat dipakai karena LRA menunjukkan pos belanja yang menjadi pilihan alokasi pemerintah, dari situ dapat diambil keputusan belanja modal…” Responden S3 mengatakan “…..untuk keputusan belanja modal pemkot yang besar nilainya semua laporan keuangan yang disajikan pemerintah kota dapat digunakan misalnya saja dilihat dari neraca, di neraca dapat dilihat apakah asset nya kurang atau kewajibannya yang terlalu banyak, jika di neraca menunjukkan kewajibannya terlalu banyak dari situ pemkot akan menunda kegiatan untuk belanja modal….” . Dari hasil analisis Tabel 3 dapat ditarik kesimpulan bahwa jika penilaian responden dibedakan menurut pendidikan terakhir terdapat perbedaan persepsi pada responden. 4.2.1.3 Perbandingan rata-rata menurut bidang pendidikan Berdasarkan penilaian responden terhadap kegunaan (usefulness) laporan keuangan yang disajikan Pemkot Salatiga terhadap 12 konteks keputusan yang dibedakan menurut bidang pendidikan, didapat hasil seperti Tabel 4 dibawah ini :
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
1604
3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014
Tabel 4 Sumber : Data Primer,2013 Keuangan KONTEK responden) N S L L O KEPUTU R A SAN N A K
1
Menilai kinerja Pemerinta h Kota
5 6
2
Menilai kinerja program Pemkot
1 1
3
Menilai efektifitas pemkot dalam penyediaa n barang / 3 jasa 3
4
Menilai efisiensi departeme n dalam penyediaa n barang / jasa 0
67
5
Membant u mengelola asset dan liabilitas 1 (kewajiba 0 n) 0
6
Membant u pemkot memenuhi kewajiban akuntanbil 6 itas 7
67
LTR PdB
N
LR A
(16
LA K
LTR PdB
Lainnya (6 responden)
N
LR A
LA K
LTR PdB
93.8
50
10 0
33. 3
50
68.8
33. 3
66. 7
33. 3
50
68.8
33. 3
50
50
50
0
16. 7
3.3
50
88.9
50
75
50
88.9
6.2 5
68. 8
18. 8
44.4
18. 8
37. 5
37. 5
7.4
44.4
6.2 5
62. 5
18. 8
68.8
0
22
0
87. 5
31. 25
43. 8
18.75 50
33. 3
16. 7
16.7
67
44
33.3
10 0
87. 5
62. 5
83. 56.25 3
66. 7
66. 7
50
67
67
44
(9 Akuntansi responden)
11
44
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
1605
3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014
7
Untuk keputusan alokasi sumber daya
8
Untuk keputusan belanja modal pemkot yang besar 8 nilainya 9
22
56
33.3
37. 5
9
Untuk mengeval uasi keputusan alokasi sumber daya
5 6
33
44
55.6
50
50
1 0
Menilai kebutuhan sumber daya pemkot masa depan
5 6
44.4
68. 75
12. 5
25
1 1
Mengiden tifikasi biaya harga pokok untuk barang atau jasa
1 1
22
22
0
12. 5
37. 5
18. 8
31.25 0
1 2
Untuk menilai kebutuhan arus kas 3 pemkot 3
33
10 0
22.2
12. 5
18. 75
93. 8
37.5
33. 3
33. 3
50
0
40
42. 40.73 71
47. 40
42. 72
41. 56.79 66
48. 62
30. 83
41.68
8 9
33
11
AVERAGE
5 0
TOTAL AVERAGE
171.88
41
44
44
33.3
62. 5
43. 75
43. 8
66. 43.75 7
43. 75
68. 8
31. 3
189.62
50
33. 3
50
66. 56.25 7
66. 7
33. 3
66.7
33. 68.75 3
50
16. 7
33.3
68.75 50
33. 3
16. 7
66.7
16. 7
16. 7
16.7
162.78
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
1606
3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014
Rata-rata keseluruhan
42.97
47.40
40.70
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4 dapat diambil kesimpulan bahwa laporan keuangan yang disajikan Pemkot Salatiga tidak berguna untuk pengambilan 12 konteks keputusan yang ada . Namun jika dilihat secara teliti, responden dengan latar belakang akuntansi memberikan nilai yang terbesar dengan nilai rata-rata keseluruhan 47,40. Sedangkan responden dengan latar belakang non akuntansi memberikan nilai yang lebih kecil kepada 4 laporan keuangan yang disajikan oleh pemkot. Perbedaan ini mungkin terjadi karena perbedaan latar belakang pendidikan dan pemahaman terhadap laporan keuangan. Mengingat format dan isi laporan keuangan yang hampir mirip dengan yang biasa dipelajari dalam akuntansi, kemungkinan responden yang berlatar belakang akuntansi memberikan nilai lebih baik kepada laporan keuangan yang ada karena responden lebih akrab dengan laporan-laporan keuangan yang disajikan oleh pemkot. Sedangkan responden dengan latar belakang non akuntansi masih baru dalam pemahaman laporan keuangan sehingga perbedaan pemahaman dan pengetahuan ini kemungkinan besar menyebabkan perbedaan penilaian terhadap kegunaan ke empat laporan keuangan tersebut. 4.2.1.4 Perbandingan rata-rata menurut lama bekerja Berdasarkan penilaian responden terhadap kegunaan (usefulness) laporan keuangan yang disajikan Pemkot Salatiga terhadap 12 konteks keputusan yang dibedakan menurut lama bekerja, didapat hasil seperti Tabel 5 dibawah ini :
Tabel 5 < 5 TAHUN responden) NO
KONTEKS KEPUTUSAN N
(3 5-10 TAHUN responden)
LR A
LA K
LT RPd B
(9 > 10 TAHUN (19 responden)
N
LR A
LA K
LT RPd B
N
LR A
LA K
LT RPd B
1
Menilai kinerja 67 Pemerintah Kota
33
33
100
33
78
44
89
58
84
42
79
2
Menilai kinerja 33 program Pemkot
67
0
100
0
67
11
89
16
68
26
63
3
Menilai efektifitas pemkot dalam 67 penyediaan barang / jasa
33
33
67
22
22
44
44
21
63
42
63
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
1607
3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014
4
Menilai efisiensi departemen 0 dalam penyediaan barang / jasa
100
33
67
11
44
11
44
0
53
21
63
5
Membantu mengelola asset 67 dan liabilitas (kewajiban)
33
67
33
10 0
22
22
11
79
21
32
11
6
Membantu pemkot memenuhi kewajiban akuntanbilitas
100
67
67
67
67
89
33
22
89
74
68
58
7
Untuk keputusan alokasi sumber 100 daya
67
67
67
56
22
56
22
74
47
32
47
8
Untuk keputusan belanja modal 33 pemkot yang besar nilainya
0
33
67
67
44
56
33
58
47
63
58
9
Untuk mengevaluasi 100 keputusan alokasi sumber daya
67
33
100
33
44
22
78
47
42
37
42
Menilai kebutuhan 10 sumber daya 100 pemkot masa depan
0
33
67
56
11
22
56
58
21
32
47
Mengidentifikas i biaya harga 11 33 pokok untuk barang atau jasa
33
0
0
11
33
22
33
5
26
21
16
Untuk menilai 12 kebutuhan arus 33 kas pemkot
33
10 0
33
0
0
100
11
32
37
79
26
44.4
41. 6
64
38
39. 67
36.9 2
44.3 3
44. 75
48. 41. 583 25
AVERAGE
61. 08
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
1608
47.7 5
3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014
TOTAL AVERAGE
211.08
158.92
182.33
Rata-rata keseluruhan
52.77
39.73
45.58
Sumber : Data Primer, 2013
Dari hasil analisis yang diperoleh pada Tabel 5, dapat dilihat bahwa responden dengan lama bekerja lebih dari 5 tahun menilai laporan keuangan yang disajikan oleh Pemkot Salatiga tidak berguna untuk 12 konteks keputusan. Berbeda dengan hasil penilaian responden dengan lama bekerja kurang dari 5 tahun. Responden dengan lama bekerja kurang dari 5 tahun menilai bahwa laporan keuangan yang disajikan Pemkot Salatiga berguna untuk 12 konteks keputusan. Perbedaan pendapat ini diperkuat oleh hasil wawancara yang didapat. Salah satu responden dengan lama bekerja kurang dari 5 tahun mengatakan “…..Untuk menilai keputusan alokasi sumber daya, semua laporan keuangan yang ada berguna untuk pembuatan keputusan tersebut karena neraca, LRA ,LAK dan LTRPdB saling berkaitan satu sama lain, dan dari ke empat laporan keuangan itu dapat dilihat sumber daya yang ada, dapat kelihatan mana sumber daya yang perlu untuk ditambah atau tidak, jadi semua laporan keuangan yang ada berguna untuk konteks keputusan tersebut…” sedangkan responden dengan lama bekerja lebih dari 5 tahun mengatakan “….Untuk keputusan alokasi sumber daya, hanya LRA saja yang dapat di gunakan karena di LRA terdapat pos-pos belanja pilihan alokasi pemerintah…” 4.2.2 Penilaian responden terhadap Laporan keuangan yang di sajikan oleh pemerintah kota Salatiga berdasarkan aspek understandability. Berdasarkan hasil penilaian responden terhadap keterpahaman (understandability) laporan keuangan yang disajikan Pemkot Salatiga, didapatkan hasil seperti terlihat pada Tabel 6 dibawah ini:
Tabel 6 PILIHAN KETERPAHAMAN JAWABAN SS S NERACA
0
M
TOTAL SKOR
RATARATA
KATEGORI
87
2.81
Mudah
SM
10 17 4
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
1609
3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014
LRA
0
8
16 7
92
2.97
Mudah
LAK
0
15 14 2
80
2.58
Mudah
LTRPdB
0
6
95
3.06
Mudah
TOTAL
11.42
-
RATA-RATA KESELURUHAN
2.855
Mudah
17 8
Sumber : Data Primer, 2013 Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pemerintah membuat 4 laporan keuangan sebagai pertanggungjawaban pemerintah terhadap masyarakat. Tujuan dari survey ini adalah untuk mencari tau bagaimana keterpahaman responden terhadap laporan keuangan yang disajikan oleh Pemkot. Dari data yang didapat dapat disimpulkan bahwa responden secara keseluruhan setuju bahwa laporan keuangan yang disajikan oleh Pemkot Salatiga mudah untuk dipahami oleh semua responden. Hal ini menunjukkan laporan keuangan yang disajikan oleh Pemkot Salatiga sudah memiliki aspek understandability. 4.2.2.1 Perbandingan hasil persepsi responden yang di bedakan menurut atribut berdasarkan aspek understandability Selain perbandingan data secara keseluruhan, data yang didapat dari penelitian ini dapat dibandingkan berdasarkan atribut-atribut demografis responden 4.2.2.2 Perbandingan penilaian responden berdasarkan pendidikan terakhir Berdasarkan penilaian responden terhadap keterpahaman (understandability) laporan keuangan yang disajikan Pemkot Salatiga menurut pendidikan terakhir, didapat hasil seperti Tabel 7 dibawah ini :
Tabel 7 PENDIDIKAN TERAKHIR KETER PAHA MAN
S1 RESPONDEN)
(4
S2 (20 RESPONDEN)
S3 (7 RESPONDEN)
PILIHAN JAWABAN
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
1610
3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014
T S S S M ot S M al
Rat arata
S S S
T S o M M ta l
Rat arat a
T S S o Rata S M S M ta -rata l
Neraca
0 0 3 1
1 3
3.2 5
0 9
9
2
5 3
2.6 5
0 1 5 1
2 1
3
LRA
0 1 2 1
1 2
3
0 7
1 0
3
5 6
2.8
0 0 4 3
2 4
3.43
LAK
0 1 3 0
1 1
2.7 5
0
1 1
8
1
5 0
2.5
0 3 3 1
1 9
2.71
LTRPd B
0 1 2 1
1 2
3
0 4
1 2
4
6 0
3
0 1 3 3
2 3
3.29
TOTAL RATA-RATA
12
10.95
12.43
RATA-RATA KESELURUHAN
3
2.7375
3.1075
KATEGORI
M UD AH
MUDAH
MUDAH
Sumber : Data Primer, 2013 Dilihat dari hasil analisis pada Tabel 7, jika responden dibedakan menurut pendidikan terakhir tidak ada perbedaan yang berarti. Semua responden setuju bahwa laporan keuangan yang disajikan oleh Pemkot Salatiga mudah untuk dipahami oleh responden. Responden dengan latar belakang pendidikan S3 memberikan rating mudah dengan skor rata-rata keseluruhan paling banyak yaitu 3,1075. Hal ini terjadi karena akademisi dengan pendidikan terakhir S3 memiliki lebih banyak pengalaman dan ilmu yang dimiliki sehingga mudah sekali bagi para responden S3 untuk memahami laporan keuangan yang disajikan Pemkot. Sedangkan responden dengan pendidikan terakhir S2 memiliki nilai rata-rata keseluruhan yang paling sedikit yaitu 2,7375. Jika dilihat secara teliti, hasil penilaian yang sedikit ini disebabkan karena banyaknya responden S2 yang menyatakan bahwa Laporan Arus Kas sulit untuk dipahami. Dari 20 responden S2, sebanyak 11 responden (55%) menyatakan bahwa LAK sulit untuk dipahami. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara pada responden S2 yang mengatakan bahwa “…Dari semua laporan yang disajikan oleh Pemkot Salatiga, menurut saya Laporan Arus Kas merupakan laporan keuangan yang cukup sulit untuk dipahami, karena pada laporan arus kas kita harus memahami betul mana transaksi yang harus masuk pada aktivitas operasi, investasi atau lainnya, selain itu dalam LAK ada banyak item yang kurang dimengerti seperti misalnya Taperum, UUDP, dan lain nya…” Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
1611
3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014
4.2.2.3 Perbandingan penilaian responden berdasarkan bidang pendidikan Berdasarkan penilaian responden terhadap keterpahaman (understandability) laporan keuangan yang disajikan Pemkot Salatiga menurut bidang pendidikan, didapat hasil seperti Tabel 8 dibawah ini : Tabel 8 PENDIDIKAN TERAKHIR KEUANGAN RESPONDEN)
(9 AKUNTANSI (16 LAIN-LAIN RESPONDEN) RESPONDEN)
KETE RPAH PILIHAN JAWABAN AMA T RA N O S S TAS M T S M RA A TA L
S S
T O S S M T M A L
RA TARA TA
(6
S S
T O S S M T M A L
RA TARA TA
NER ACA
0
4 4 1 24
2.67
0
4 9 3 47
2.94
0
2 4 0
1 6
2.67
LRA
0
5 2 2 24
2.67
0
3 9 4 49
3.06
0
0 5 1
1 9
3.17
LAK
0
6 2 1 22
2.44
0
7 8 1 42
2.63
0
2 4 0
1 6
2.67
LTRP dB
0
3 4 2 26
2.89
0
2 9 5 51
3.19
0
1 4 1
1 8
3.00
TOTAL RATA-RATA
10.6 7
11.8 1
RATA-RATA KESELURUHAN
2.67
2.95
2.88
KATEGORI
MU DA H
MUDAH
MUDAH
11.5
Sumber : Data Primer, 2013
Pada Tabel 8 dapat dilihat bahwa secara keseluruhan semua responden setuju bahwa laporan keuangan yang disajikan Pemkot Salatiga mudah untuk dipahami. Responden dengan latar belakang keuangan mempunyai nilai ratarata keseluruhan yang paling sedikit yaitu 2,67. Hal ini terjadi karena ada beberapa responden dengan latar belakang keuangan merasa agak kesulitan untuk memahami isi dari laporan keuangan yang disajikan pemkot. Hal ini diperkuat dengan pernyataan salah satu responden berlatar belakang keuangan yang mengatakan “….laporan keuangan yang disajikan agak sulit untuk dapat Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
1612
3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014
dipahami karena kita tidak mengerti arti dari masing-masing pos-pos yang ada pada laporan keuangan pemkot, pos-pos seperti ini sangat asing sekali bagi saya, Saya lebih familiar dengan laporan keuangan manajemen keuangan seperti laporan laba rugi,dll. Jika laporan seperti ini, saya tidak jelas pos-pos yang ada itu maksudnya apa, jadi menurut saya laporan keuangan yang disajikan pemkot Salatiga ini sulit untuk dipahami…”. Sedangkan responden dengan latar belakang akuntansi memiliki nilai rata-rata keseluruhan yang paling besar yaitu 2,95. Hal ini terjadi karena para akademisi akuntansi sudah terbiasa dengan laporan keuangan seperti neraca, laporan arus kas,dll. Jadi lebih mudah bagi akademisi berlatarbelakang akuntansi untuk lebih memahami laporan keuangan yang disajikan pemkot. Sedangkan untuk responden dengan latar belakang lain-lain memiliki nilai rata-rata keseluruhan sebesar 2,88. Hal ini terjadi karena beberapa responden merasa sudah familiar dengan laporan keuangan pemkot dan tidak sulit untuk memahami laporan keuangan yang disajikan Pemkot. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh dosen dengan latar belakang ilmu hukum mengatakan bahwa “….laporan keuangan pemkot mudah untuk dipahami dan tidak membutuhkan pengetahuan akuntansi tingkat tinggi atau dasar untuk memahaminya, hanya dibutuhkan kebiasaan dan pembiasaan dalam mencermati detail yang terbagi dari laporan keuangan…” 4.2.2.4 Perbandingan penilaian responden berdasarkan lama bekerja. Berdasarkan penilaian responden terhadap keterpahaman (understandability) laporan keuangan yang disajikan Pemkot Salatiga menurut lama bekerja, didapat hasil seperti Tabel 9 dibawah ini : Tabel 9 LAMA BEKERJA < 5 TAHUN RESPONDEN) KETE RPA HAM AN
(3 5-10 TAHUN RESPONDEN)
(9 >10 TAHUN RESPONDEN)
(19
PILIHAN JAWABAN T O S S S M T S M A L
RA TARA TA
NER ACA
0 1 0 2
10
LRA
0 0 3 0
9
S S
T O S S M T M A L
RAT ARAT A
2.7 8
0
6
1 1 2
5 2
2.74
2.7 8
0
4
1 5 0
5 8
3.05
S S
TO S S M TA M L
RA TARA TA
3.3 3
0
3 5 1 25
3.0 0
0
4 3 2 25
Sumber : Data Primer, 2013 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
1613
3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014
LAK
0 0 3 0
9
3.0 0
0
5 3 1 23
2.5 6
0
1 8 1 0
4 8
2.53
LTRP dB
0 0 2 1
10
3.3 3
0
3 4 2 26
2.8 9
0
3
1 5 1
5 9
3.11
TOTAL RATA-RATA
12. 67
11. 00
RATA-RATA KESELURUHAN
3.1 7
2.75
2.86
KATEGORI
MU DA H
MUDAH
MUDAH
11.42
Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat bahwa rata-rata responden setuju laporan keuangan yang disajikan oleh Pemkot Salatiga mudah untuk dipahami. Hal ini mungkin saja terjadi karena responden yang ada adalah para akademisi yang memiliki pendidikan yang baik dan kapasitas intelektual yang tinggi sehingga mudah untuk para akademisi memahami laporan keuangan yang disajikan Pemkot Salatiga. Jadi pada Tabel 9 dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan penilaian jika responden dibagi berdasarkan lama bekerja. Semua responden setuju bahwa laporan keuangan Pemkot Salatiga mudah untuk dapat dipahami. 5. KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN Berdasarkan hasil kuesioner yang telah dikumpulkan, dapat ditarik kesimpulan bahwa secara rata-rata, responden menilai laporan keuangan yang disajikan pemkot Salatiga kurang dapat berguna untuk pengambilan 12 konteks keputusan yang terdapat dalam kuesioner, meskipun ada beberapa responden yang menilai laporan keuangan yang disajikan Pemkot Salatiga dapat berguna untuk pengambilan keputusan 12 konsep tersebut. Namun hal ini tidak mentutup kemungkinan laporan yang disajikan pemkot berguna untuk konteks keputusan yang lain diluar dari 12 konteks keputusan yang ada pada kuesioner. Untuk aspek understandability dapat diambil kesimpulan bahwa laporan keuangan yang disajikan pemkot dapat dengan mudah dipahami. Meskipun ada beberapa responden yang menilai laporan keuangan Pemkot Salatiga tidak mudah untuk dipahami, tetapi lebih banyak yang menilai mudah untuk di pahami. Walaupun begitu , berdasarkan telaah teoritis dapat dikatakan bahwa laporan keuangan yang disajikan Pemkot Salatiga belum memenuhi karakteristik kualitatif utama yaitu usefulness dan understandability. Dalam hal ini pengguna beranggapan bahwa, lebih banyak dari laporan keuangan yang disajikan Pemkot Salatiga tidak berguna dalam pembuatan keputusan untuk 12 konteks keputusan yang disediakan. Dapat dikatakan bahwa laporan keuangan yang disajikan belum memenuhi tujuan utama dari laporan keuangan Namun hal ini mungkin saja dapat berbeda hasil jika laporan keuangan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
1614
3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014
Pemkot Salatiga dinilai kegunaannya (usefulness) diluar dari 12 konteks keputusan yang disajikan pada penelitian ini. Mengingat penilaian responden yang menganggap bahwa isi yang terdapat dalam laporan keuangan yang disajikan kurang berguna untuk pengambilan keputusan maka langkah yang sebaiknya dilakukan adalah memperjelas pos-pos yang ada pada laporan keuangan Pemkot sehingga pos-pos yang ada dapat lebih dipahami oleh para pengguna. Di dalam melakukan penelitian ini peneliti memiliki beberapa keterbatasan. Pertama, adanya beberapa responden yang tidak bersedia dan berhalangan dalam pengisian kuesioner maupun proses wawancara, sehingga sampel yang didapat tidak dapat maksimal. Kedua, penelitian ini masih berada dalam taraf deskriptif kualitatif , belum terdapat kajian statistik yang mendalam. Ketiga penelitian ini mengacu pada paenelitian yang dilakukan oleh Kober, dkk (2010) sehingga penelitian ini memiliki ruang batas yang sempit. Untuk penelitian-penelitian yang akan datang sebaiknya dilakukan dengan lebih memperkaya konteks keputusan yang berasal dari literature, serta dapat dilakukan kajian statistik yang lebih mendalam (inferensial) seperti misalnya perbandingan antar atribut,dll sehingga bisa didapatkan hasil analisis yang lebih mendalam.
DAFTAR PUSTAKA Deaconu, Adela.,Nistor, Cristina, S.,dan Filip, Crina. 2011. The Impact of Accrual Accounting on Public Sector Management An Exploratory Study for Romania.http://ssrn.com/abstract=1911285. 25 Oktober 2012. FASB, 1980. Statement of Financial Accounting concepts No. 2, “Qualitative Characteristics of Accounting Information”, Stamford, Connecticut Ghozali Imam dan Chariri Anis. 2007. Teori Akuntansi, Badan penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Ikatan Akuntan Indonesia, 2007. “Standar Akuntansi Keuangan”. Jakarta: Salemba Empat. Kober, Ralph.,Lee, Janet.,dan Ng, Juliana, 2010, “Mind Your Accruals: Perceived usefulness Of Financial Information In the Australian Accounting System”, Financial Accountability & Management, 26(3), August 2010, 0267-4424. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005, Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, Tanggal 22 Oktober 2010, Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, lampiran II.01. Supramono dan Sugiarto.,1993. Statistika, Andi Offset, Yogyakarta. Scott, W.R., 2009. “Financial Accounting Theory”. Toronto, Canada: Prentice-Hall Undang- Undang Keuangan Negara No 17 Tahun 2003, Tentang Keuangan Negara
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
1615
3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014
LAMPIRAN PERTANYAAN PANDUAN WAWANCARA Wawancara ini merupakan wahana untuk menggali informasi mengenai persepsi akademisi mengenai decision usefulness dan understandability dalam laporan keuangan yang disajikan pemkot Salatiga.
1. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama responden*
: …………………………………………….. (*Boleh
tidak di isi) 2. Jenis Kelamin
: ……………………………………………..
3. Umur*
: ………………………………………………(*Boleh tidak
di isi) 4. Pendidikan Terakhir
: …………………………………………….., Bidang
…………………………….
Terima kasih atas kesediaan Bapak / Ibu yang telah menyediakan waktu untuk ikut andil dalam penelitian ini dengan memberikan kontribusi dalam hal pengisian kuesioner dan 5. Lama Bekerja : ……………………………………………… wawancara mendalam. Semoga Tuhan Memberkati.
6. Tempat Kerja
: ………………………………………………. Peneliti
Christien Natalia
2. KEGUNAAN (USEFULNESS) Berisi mengenai laporan mana yang berguna untuk konteks keputusan berikut? Petunjuk cara pengisian:
1. Amatilah pernyataan dengan cermat dan pahami baik-baik setiap pernyataan 2. Kemudian pilih lah laporan yang menurut Bapak/ Ibu pribadi sesuai dengan konteks keputusan yang ada,dengan cara member tanda tick mark (√) pada laporan keuangan yang tersedia. Laporan keuangan yang di beri tanda centang bisa lebih dari satu tergantung dengan pilihan Bapak/Ibu pribadi.
No
Konteks Keputusan
Laporan
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
1616
3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014
Neraca
1
Laporan Realisasi Anggaran
Menilai kinerja Pemerintah Kota ( Assess departement Performance) √
Laporan Arus Kas
Laporan Target dan Realisasi Pendapatan dan Belanja
√
3. Bila saudara ingin mengganti jawaban, berilah tanda dua garis horizontal (=) pada pilihan jawaban yang salah. Laporan No Konteks Keputusan
1
Laporan Laporan Neraca Realisasi Arus Anggaran Kas
Menilai kinerja Pemerintah Kota ( Assess departement Performance) √
Laporan Target dan Realisasi Pendapatan dan Belanja
√
4. Pernyataan ini bukanlah suatu tes, semua jawaban yang Bapak/Ibu berikan adalah benar dan tidak ada jawaban yang salah. Laporan No Konteks Keputusan
1
Menilai kinerja Pemerintah Kota ( Assess departement Performance)
2
Menilai kinerja program Pemkot (Assess program performance)
3
Menilai efektifitas pemkot dalam penyediaan barang / jasa (Assess departement’s effectiveness in delivery of goods / service)
4
Menilai efisiensi departemen dalam penyediaan barang / jasa (Assess departement’s efficiency in delivery of goods / service)
Laporan Neraca Realisasi Anggaran
Laporan Arus Kas
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
Laporan Target dan Realisasi Pendapatan dan Belanja
1617
3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014
5
Membantu mengelola asset dan liabilitas (kewajiban) pemkot (To assist in managing departement’s assets and liabilities)
6
Membantu pemkot memenuhi kewajiban akuntanbilitas (To assist in discharging department’s accountability obligations)
7
Untuk keputusan alokasi sumber daya ( For departmental resource allocation decisions)
8
Untuk keputusan belanja modal pemkot yang besar nilainya (For major departmental asset acquisition decisions)
9
Untuk mengevaluasi keputusan alokasi sumber daya pemkot (For evaluating departmental resource allocation decisions)
10
Menilai kebutuhan sumber daya pemkot masa depan (To asses future departmental resource needs)
11
Mengidentifikasi biaya harga pokok untuk barang atau jasa (To identify departmental costs for goods or service provided)
12
Untuk menilai kebutuhan arus kas pemkot (To asses the cash flows needs of department)
3.
KETERPAHAMAN (UNDERSTANDABILITY)
Berisi pernyataan mengenai sejauh mana laporan keuangan yang disajikan Pemkot Salatiga dapat dipahami oleh Bapak/ Ibu sekalian.
Laporan Keuangan
SS
S
M
SM
Neraca Laporan Realisasi Anggaran Laporan Arus Kas Laporan Target dan Pendapatan dan Belanja
Realisasi
Keterangan: Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
1618
3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014
SS S M SM
: Sangat Sulit : Sulit : Mudah : Sangat Mudah
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
1619