BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 02/03/53/Th. XV, 1 Maret 2012
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI
Pada press release Maret 2012, penyajian Nilai Tukar Petani (NTP) dimulai untuk data bulan Januari sampai bulan Februari 2012 didasarkan pada perhitungan NTP dengan tahun dasar 2007 (2007=100). Penghitungan NTP baru ini meliputi 32 provinsi dan mencakup 5 subsektor, yaitu subsektor padi & palawija, hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, peternakan dan perikanan.
Pada bulan Januari 2012, NTP masing-masing subsektor tercatat sebesar 101,63 untuk Subsektor Padi & Palawija (NTP-P), 96,96 untuk Subsektor Hortikultura (NTP-H), 101,90 untuk Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R), 114,42 untuk Subsektor Peternakan (NTP-Pt) dan 115,82 untuk Subsektor Perikanan (NTP-Pi). Sedangkan NTPp Nusa Tenggara Timur tercatat sebesar 103,50, mengalami peningkatan sebesar 0.25 persen bila dibandingkan dengan bulan Desember 2011.
Pada bulan Februari 2012, NTP masing-masing subsektor tercatat sebesar 100,14 untuk Subsektor Padi & Palawija (NTP-P), 96,30 untuk Subsektor Hortikultura (NTP-H), 100,76 untuk Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R), 114,23 untuk Subsektor Peternakan (NTP-Pt) dan 115,63 untuk Subsektor Perikanan (NTP-Pi). Sedangkan NTPp Nusa Tenggara Timur tercatat sebesar 102,44, mengalami penurunan sebesar 1.02 persen bila dibandingkan dengan bulan Januari 2012.
Secara regional di NTT pada Februari 2012, terjadi Deflasi sebesar 1.02 persen karena terjadi penurunan NTP dibanding bulan sebelumnya.
Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam persentase), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di NTT pada Februari 2012, NTP di Nusa Tenggara Timur mengalami penurunan sebesar 1.02 persen dibanding bulan Januari 2012, yaitu dari 103,50 menjadi 102,44. Berita Resmi Statistik No. 02/03/53/Th. XV, 1 Maret 2012 1 dari 6
Tabel 1.
Nilai Tukar Petani Nasional Per Subsektor Januari-Februari (2007=100) Bulan
Subsektor (1)
Persentase
Januari
Februari
Perubahan
(2)
(3)
(4)
1. Tanaman Padi-Palawija a. Indeks yang Diterima b. Indeks yang Dibayar c. Nilai Tukar Petani 2. Hortikultura a. Indeks yang Diterima b. Indeks yang Dibayar c. Nilai Tukar Petani 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks yang Diterima b. Indeks yang Dibayar c. Nilai Tukar Petani 4. Peternakan a. Indeks yang Diterima b. Indeks yang Dibayar c. Nilai Tukar Petani 5. Perikanan a. Indeks yang Diterima b. Indeks yang Dibayar c. Nilai Tukar Petani Gabungan/Nusa Tenggara Timur a. Indeks yang Diterima b. Indeks yang Dibayar c. Nilai Tukar Petani
144.36
143.10
-0.88
142.04
142.89
0.60
101.63
100.14
-1.47
135.26
135.14
-0.09
139.50
140.33
0.59
96.96
96.30
-0.68
145.43
144.79
-0.44
142.73
143.70
0.68
101.90
100.76
-1.12
147.56
148.36
0.54
128.96
129.88
0.71
114.42
114.23
-0.16
156.20
156.86
0.42
134.87
135.66
0.59
115.82
115.63
-0.16
144.32
143.74
-0.40
139.45
140.32
0.63
103.50
102.44
-1.02
Bila NTP Februari dibandingkan Januari, lima subsektor NTP mengalami penurunan, yaitu subsektor Padi-Palawija (-1,47%), subsektor Hortikultura (-0,68%), subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (-1,12%), subsektor Peternakan (-0,16%) dan subsektor Perikanan (-0,16%).
1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks Harga yang diterima Petani dari ke lima subsektor menunjukkan fluktuasi harga beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada Februari 2012, indeks harga yang diterima petani terjadi penurunan sebesar 0,40 persen dibandingkan dengan bulan Januari 2012, yaitu dari 144,32 menjadi 143,74.
Berita Resmi Statistik No. 02/03/53/Th. XV, 1 Maret 2012 2 dari 6
2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui indeks harga yang dibayar petani dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada Februari 2012 indeks harga yang dibayar petani dilaporkan meningkat sebesar 0,63 persen bila dibandingkan Januari 2012, yaitu dari 139,45 menjadi 140,32. 3. NTP Subsektor a. Subsektor Padi & Palawija Pada bulan Februari 2012 NTP subsektor padi dan palawija di Nusa Tenggara Timur mengalami penurunan sebesar 1,47 persen, hal ini disebabkan penurunan indek yang diterima petani (-0,88%) lebih besar dibanding kenaikan pada indek yang dibayar petani (0,60%). Penurunan yang terjadi pada indek yang diterima ini dipengaruhi oleh penurunan pada indek terima palawija (-1,81%). Sedangkan kenaikan yang terjadi pada indek yang dibayar dominan dipengaruhi oleh peningkatan indek subkelompok konsumsi rumah tangga (0,68%). b. Subsektor Hortikultura Pada bulan Februari 2012, Nilai Tukar Petani untuk Subsektor Hortikultura dilaporkan terjadi penurunan sebesar 0,68 persen, hal ini karena penurunan pada indek yang diterima petani (-0,09%) tidak sebesar kenaikan pada indek yang dibayar (0,59%). Penurunan yang terjadi pada indek terima lebih dominan dipengaruhi oleh perubahan pada indek subkelompok buah-buahan (-0,40%), sedangkan kenaikan pada indek bayar dipicu oleh kenaikan pada indek subkelompok konsumsi rumah tangga (0,67%). c. Subsektor Perkebunan Rakyat Pada bulan Februari 2012 NTP sub sektor perkebunan rakyat dilaporkan terjadi penurunan (-1,12%), hal ini karena penurunan pada indek yang diterima petani (-0,44%) tidak sebesar kenaikan pada indek yang dibayar petani (0,68%). Penurunan pada indek yang diterima dipengaruhi oleh sub sektor tanaman perkebunan rakyat, sedangkan peningkatan pada indek yang dibayar dipengaruhi oleh kenaikan indek pada konsumsi rumahtangga yakni sebesar 0,79%.
Berita Resmi Statistik No. 02/03/53/Th. XV, 1 Maret 2012 3 dari 6
Tabel 2.
Nilai Tukar Petani Per Subsektor dan Perubahannya Januari 2011-Februari 2012 (2007=100) Kelompok dan Sub kelompok (1)
Bulan
Persentase
Januari
Februari
Perubahan
(2)
(3)
(4)
1. Tanaman Pangan a. Indeks Diterima Petani
144.36
143.10
-0.88
- Padi
131.36
134.26
2.20
- Palawija
148.84
146.14
-1.81
142.04
142.89
0.60
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
144.76
145.74
0.68
- Indeks BPPBM
132.29
132.68
0.30
135.26
135.14
-0.09
- Sayur-sayuran
147.50
148.40
0.61
- Buah-buahan
130.56
130.04
-0.40
139.50
140.33
0.59
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
144.09
145.06
0.67
- Indeks BPPBM
116.86
116.98
0.10
145.43
144.79
-0.44
145.43
144.79
-0.44
142.73
143.70
0.68
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
146.87
148.03
0.79
- Indeks BPPBM
125.29
125.48
0.15
147.56
148.36
0.54
- Ternak Besar
126.67
128.02
1.07
- Ternak Kecil
181.44
181.39
-0.02
- Unggas
149.22
149.64
0.28
- Hasil Ternak
120.78
121.37
0.49
b. Indeks Dibayar Petani
2. Hortikultura a. Indeks Diterima Petani
b. Indeks Dibayar Petani
3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks Diterima Petani - Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) b. Indeks Dibayar Petani
4. Peternakan a. Indeks Diterima Petani
b. Indeks Dibayar Petani
128.96
129.88
0.71
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
140.50
141.77
0.91
- Indeks BPPBM
103.47
103.59
0.12
156.20
156.86
0.42
- Penangkapan
156.24
156.92
0.43
- Budidaya
154.73
154.73
0.00
134.87
135.66
0.59
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
142.78
143.82
0.73
- Indeks BPPBM
115.82
117.64
0.22
5. Perikanan a. Indeks Diterima Petani
b. Indeks Dibayar Petani
Berita Resmi Statistik No. 02/03/53/Th. XV, 1 Maret 2012 4 dari 6
d. Subsektor Peternakan Pada bulan Februari 2012, NTP subsektor peternakan mengalami penurunan sebesar 0,16 persen, hal ini disebabkan kenaikan indek yang diterima petani (0,54%) lebih kecil dibanding kenaikan indek yang dibayar (0,71%). Kenaikan yang terjadi pada indek terima dominan dipengaruhi oleh kenaikan indek pada subkelompok ternak besar (1,07%). Sementara itu, kenaikan yang terjadi pada indek bayar dipicu oleh kenaikan indek subkelompok konsumsi rumahtangga sebesar (0,91%). e. Subsektor Perikanan Pada bulan Februari 2012, NTP subsektor perikan mengalami penurunan (-0.16%), hal ini dipicu oleh kenaikan indek yang diterima petani (0,42%) lebih kecil dibanding kenaikan indek yang dibayar (0,59%). Kenaikan yang terjadi pada indek terima dipicu oleh kenaikan pada indek terima sub kelompok penangkapan (0,43%), sedangkan peningkatan pada indek bayar dipicu oleh peningkatan pada subkelompok Konsumsi rumahtangga (0,73%).
Berita Resmi Statistik No. 02/03/53/Th. XV, 1 Maret 2012 5 dari 6
BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
Informasi lebih lanjut hubungi:
Ir. Poltak Sutrisno Siahaan Kepala BPS Nusa Tenggara Timur Telp (0380) 826289, 821755 e-mail :
[email protected],
[email protected]
Berita Resmi Statistik No. 02/03/53/Th. XV, 1 Maret 2012 6 dari 6