PERFORMA PENTING 2009 2009 Key Performance Aset (Rp Miliar) Assets (Rp Billion)
60,000
54,060 56,010
50,000 40,000
Simpanan Nasabah (Rp Miliar) Customer Deposits (Rp Billion)
Jumlah Kredit - Net (Rp Miliar) Total Loans - Net (Rp Billion)
50,000
40,000
42,769
45,721
40,000
34,782
37,842 39,298 30,000
30,000
28,361 28,603 30,072
21,357
10,000
10,000
10,000
0
0 05
06
07
08
09
LDR LDR
0 05
06
07
08
09
NPL - Gross NPL - Gross
100%
78.5% 80%
83.1%
88.0%
90.6% 81.8%
05
06
07
08
09
ROE ROE
10%
50%
8%
40%
6.4% 60%
6%
40%
4%
20%
2%
0%
30%
5.3%
4.6% 3.5%
4.0%
06
07
08
09
20%
14.3% 13.1%
18.1% 12.4% 13.3%
10%
0% 05
IMPROVING PERFORMANCE THROUGH FOCUSED ACTIONS
25,289
20,000
20,000
2009
22,784
20,000
30,000
Laporan Tahunan Annual Report
39,585 33,520
0% 05
06
07
08
09
05
06
07
08
09
Daftar Isi Table of Contents
26
56
154
RENCANA KE DEPAN
DATA PERUSAHAAN
INTRODUCTION
BUSINESS REPORT
OPERATIONAL REPORT
FUTURE OUTLOOK
CORPORATE DATA
1
Tema
28
58
2
Strategi Bisnis 2009
PEMBUKA Theme
LAPORAN BISNIS Retail Banking Retail Banking
Teknologi dan Operasi
Technology and Operations
• Consumer Banking Consumer Banking
Business Strategy 2009
• Simpanan Nasabah Customer Deposits
8
Sekilas PermataBank PermataBank in Brief
• Kredit Pemilikan Rumah Mortgage
9
Visi dan Misi
• Joint Financing Joint Financing
10
LAPORAN OPERASIONAL
Vision and Mission
• PermataKTA PermataKTA
Peristiwa Penting 2009 & Penghargaan
• Kartu Kredit Credit Cards
2009 Event Highlights & Awards
• Wealth Management Wealth Management
12
Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlights
• SME Banking SME Banking
14
Ikhtisar Saham 2009
• Perbankan Syariah Sharia Banking
16
Laporan Komisaris Utama
Report from the President Commissioner
• Saluran Distribusi Elektronik Electronic Channels
20
Laporan Direktur Utama
2009 Stock Highlights
• National Non Branch Sales National Non Branch Sales
Report from the President Director
48
62
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
156
ANALISIS DAN PEMBAHASAN UMUM OLEH MANAJEMEN
CORPORATE GOVERNANCE REPORT
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
• Layanan Berkualitas & Operasional yang Prima Service Quality & Operational Excellence
64
Laporan Tata Kelola Perusahaan
168
• Pengembangan Sumber Daya Manusia Human Resources Development
86
Sekretaris Perusahaan
• Marketing Campaign 2009 Marketing Campaign 2009
90
Komunikasi Perusahaan & Hubungan Masyarakat
96
Laporan Komite
110
Laporan Sumber Daya Manusia
116
Laporan Kepatuhan
120
Laporan Manajemen Risiko
144
Laporan Internal Audit
148
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Wholesale Banking Wholesale Banking
• Client Relationship Client Relationship
- Middle Market Middle Market
- Corporate Group Value Chain Corporate Group Value Chain
- Automotive Value Chain Automotive Value Chain
- Local Corporate Local Corporate
- Financial Institutions Financial Institutions
- Commodity Corporate Commodity Corporate
• Transaction Banking Transaction Banking • Global Markets Global Markets
Corporate Governance Report
Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan Responsibility for Financial Reporting
Corporate Secretary
Communication & Public Affairs Committee Report
Human Resources Report Compliance Report
Risk Management Report Internal Audit Report
Corporate Social Responsibility Report
169
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
357
358
Struktur Organisasi
360
Biografi Dewan Komisaris
365
Biografi Direksi
369
Biografi Anggota Komite
373
Biografi Dewan Pengawas Syariah
374
Pejabat Eksekutif
375
Informasi Pemegang Saham
378
Anak Perusahaan & Afiliasi
379
Produk dan Layanan
380
Alamat Kantor
Organization Structure The Board of Commissioners Biographies The Board of Directors Biographies Member of Committees Biographies The Sharia Supervisory Board Biographies Senior Executives
Shareholder Information
Subsidiaries & Affiliated Companies Products and Services Office Addresses
IMPROVING PERFORMANCE THROUGH FOCUSED ACTIONS Proses transformasi PermataBank terus berlanjut dengan membangun landasan pertumbuhan yang kokoh dalam aspek kapabilitas sumber daya manusia dan manajemen risiko maupun jaringan dan infrastruktur. Di tahun 2009, PermataBank fokus pada pelaksanaan yang prima dari strategi bisnis yang telah dipersiapkan dengan cermat serta penyempurnaan model bisnis customer focus. Hasilnya, PermataBank mampu mengatasi tantangan tahun 2009 dan mencapai kinerja keuangan maupun operasional yang kuat guna menjaga momentum pertumbuhan di tahun-tahun mendatang.
Having laid solid foundations for growth in human capital, risk management capabilities and network as well as infrastructure, PermataBank is now well into its journey of transformation. Throughout 2009, PermataBank focused on fine tuning its customer focus business model and the effective implementation of carefully-planned business strategies. As a result, PermataBank was able to rise above the challenges of 2009, and improve its financial as well as operational performance towards sustained growth in the years to come.
Strategi Bisnis 2009 Business Strategy 2009
DI TAHUN 2009, PERMATABANK MELANJUTKAN TRANSFORMASINYA DENGAN MEMBANGUN LANDASAN PERTUMBUHAN YANG KOKOH DI TENGAH TANTANGAN AKIBAT KETIDAKPASTIAN KONDISI EKONOMI GLOBAL. PERMATABANK FOKUS PADA OPTIMALISASI JARINGAN DISTRIBUSI, PENYEMPURNAAN KAPABILITAS PERBANKAN ELEKTRONIK SERTA PENINGKATAN SINERGI DAN CROSS SELL ANTAR SEGMEN USAHA.
SELAIN ITU, PERMATABANK JUGA MELAKUKAN LANGKAH-LANGKAH PENTING GUNA TERUS MEMPERKUAT KAPABILITAS DI BIDANG MANAJEMEN RISIKO, TATA KELOLA PERUSAHAAN, SUMBER DAYA MANUSIA SERTA LAYANAN DAN OPERASIONAL YANG PRIMA.
MELALUI PELAKSANAAN YANG PRIMA, PERMATABANK TELAH SEMAKIN MEMPERKUAT POSISINYA DAN MENCAPAI KINERJA KEUANGAN YANG SANGAT BAIK. PERMATABANK BERHASIL MENGOPTIMALKAN PENYALURAN KREDIT UNTUK MENDUKUNG PEREKONOMIAN, MENINGKATKAN PENDAPATAN SERTA MEMPERBAIKI KOMPOSISI DANA PIHAK KETIGA DAN POSISI LIKUIDITAS. MELALUI PENERBITAN SURAT HUTANG SUBORDINASI, PERMATABANK JUGA TELAH MEMPERKUAT STRUKTUR MODAL GUNA MENDANAI EKSPANSI BISNIS DAN MENANGKAP PELUANG PASAR DI MASA MENDATANG.
DENGAN LANDASAN YANG KOKOH, BERBAGAI PENCAPAIAN TERSEBUT TELAH MEMBUAT PERMATABANK MAMPU TUMBUH SELAMA TAHUN 2009.
2
Laporan Tahunan PermataBank 2009
PERMATABANK CONTINUED ITS TRANSFORMATION JOURNEY IN 2009, LAYING APPROPRIATE FOUNDATIONS FOR GROWTH AND WEATHERING CHALLENGES BROUGHT ON BY GLOBAL ECONOMIC UNCERTAINTY. FOCUSED EFFORTS IN THE OPTIMIZING OF PERMATABANK’S EXTENSIVE DISTRIBUTION NETWORK ENHANCED ELECTRONIC BANKING CAPABILITIES AND ENCOURAGED BETTER SYNERGIES AND CROSS SELLING ACROSS BUSINESSES.
IN ADDITION, PERMATABANK IMPLEMENTED KEY INITIATIVES AIMED AT FURTHER STRENGTHENING CAPABILITIES IN THE AREAS OF RISK MANAGEMENT, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, HUMAN RESOURCES, SERVICE AND OPERATIONAL EXCELLENCE.
OUR FOCUS IN EXECUTION SHOWS POSITIVE RESULTS, WHICH ARE REFLECTED IN THE BANK’S STRONGER FRANCHISE AND FINANCIAL PERFORMANCE. WE MANAGED TO FURTHER OPTIMIZE OUR INTERMEDIARY FUNCTION IN THE INDONESIAN ECONOMY, BOOST OUR REVENUE AND GROW OUR FUNDING AND LIQUIDITY BASE. THROUGH SUB-DEBT ISSUANCE, WE ALSO MANAGED TO STRENGTHEN OUR CAPITAL FUNDING STRUCTURE TO FUND FUTURE BUSINESS EXPANSION AND TAP MARKET OPPORTUNITIES.
THESE ACHIEVEMENTS COUPLED WITH STRONG FOUNDATIONS HAVE ENABLED PERMATABANK TO SUSTAIN GROWTH IN 2009.
PermataBank 2009 Annual Report
3
MEMBERIKAN LEBIH B A N YA K N I L A I B A G I NASABAH DELIVERING MORE VALUE TO CUSTOMERS
Sukses sebuah bank ditentukan oleh
SUCCESS IN BANKING REQUIRES LISTENING. AND
kemampuan memahami kebutuhan
PERMATABANK IS ABLE TO OFFER WHAT CUSTOMERS
nasabah. Dengan lebih mendekatkan
WANT BECAUSE PERMATABANK REACHES OUT
diri pada nasabah, PermataBank dapat
TO LISTEN. IN THIS WAY, PERMATABANK CAN
memenuhi dan bahkan melebihi ekspektasi
SUCCESSIVELY MEET CUSTOMER EXPECTATIONS AND
nasabahnya.
THEN PROVIDE MORE.
45.72
Rp
trillion
Simpanan Nasabah di Tahun 2009 Deposits from Customers in 2009
MEMPERKUAT STRUKTUR KEUANGAN STRENGTHENING THE FINANCIAL STRUCTURE
PermataBank membangun landasan
PERMATABANK HAS BUILT A STRONG
keuangan yang kokoh dengan sumber daya
FINANCIAL FOUNDATION AND ASSEMBLED
manusia berkualitas untuk mengelola risiko
QUALITY PEOPLE TO MANAGE RISK AND
dan likuiditas. Bersama dengan portofolio
LIQUIDITY. WITH THESE AND BALANCED
yang sehat, PermataBank melangkah optimis
PORTFOLIOS, PERMATABANK IS READY AND
menyambut peluang usaha.
CONFIDENT TO SEIZE BUSINESS OPPORTUNITY.
56.01
Rp
trillion
Total Aset di Tahun 2009 Total Assets in 2009
Sekilas PermataBank PermataBank in Brief
PermataBank berkomitmen untuk meningkatkan pertumbuhan dan pangsa pasar dalam transformasinya menjadi penyedia jasa keuangan terkemuka di Indonesia. PermataBank is committed to sustain growth and expand market share in transforming to be an outstanding financial service provider in Indonesia.
8
PermataBank dibentuk pada tahun 2002 sebagai hasil merger lima bank di bawah pengawasan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) yaitu PT Bank Bali Tbk, PT Bank Universal Tbk, PT Bank Prima Express, PT Bank Artamedia dan PT Bank Patriot. Pada tahun 2004, PT Astra International Tbk dan Standard Chartered Bank mengambil alih PermataBank dan melakukan perombakan organisasi secara menyeluruh. Sebagai wujud komitmennya terhadap PermataBank, kedua pemegang saham utama ini kemudian meningkatkan kepemilikan gabungannya menjadi 89,01% pada tahun 2006.
PermataBank was formed in 2002 through a merger of five banks under the oversight of Indonesian Banking Restructuring Agency (IBRA), namely PT Bank Bali Tbk, PT Bank Universal Tbk, PT Bank Prima Express, PT Bank Artamedia and PT Bank Patriot. In 2004, PT Astra International Tbk and Standard Chartered Bank took over PermataBank and initiated a major transformation of the organization. Subsequently, as a manifestation of their commitment to PermataBank, these major shareholders increased their joint ownership to 89.01% in 2006.
PT Astra International Tbk merupakan kelompok perusahaan terkemuka di Indonesia dengan pemahaman mendalam di pasar domestik, sementara Standard Chartered Bank adalah bank internasional ternama di dunia dengan keahlian dan pengalaman global. Gabungan kedua pemegang saham strategis ini menjadi salah satu kekuatan utama PermataBank yang unik di industri perbankan nasional.
PT Astra International Tbk is a leading conglomerate group of companies in Indonesia having a deep insight in the domestic market, while Standard Chartered Bank is a well-respected international bank with market leading expertise and global experience. The combination of these two strategic shareholders has become one of PermataBank’s core strengths, one that is unique in the Indonesian banking industry.
Mengusung visi menjadi penyedia jasa keuangan terkemuka di Indonesia, PermataBank berkomitmen terus meningkatkan pertumbuhan dan pangsa pasarnya. PermataBank membangun reputasi atas dasar pelayanan prima dan produk keuangan yang inovatif, kenyamanan dan keamanan bagi nasabah didukung oleh sistem teknologi informasi dan pengelolaan risiko yang canggih serta sumber daya manusia dan kepemimpinan yang unggul.
Envisioning itself to be an outstanding financial services provider in Indonesia, PermataBank is committed to sustain growth and expand market share. PermataBank is constantly building a reputation that relies on excellent service and innovative financial products, customer convenience and safety backed by sophisticated information technology and risk management systems, as well as outstanding people and leadership.
Pada akhir tahun 2009, PermataBank adalah bank ke-10 terbesar di Indonesia berdasarkan jumlah aset, hadir di 55 kota di seluruh Nusantara melalui 279 kantor cabang konvensional maupun syariah serta 569 unit ATM.
At year end 2009, PermataBank was the 10th largest bank in Indonesia in terms of assets size, with a footprint in 55 cities throughout the country comprising 279 conventional and dedicated sharia branches as well as 569 ATMs.
Dengan mendayagunakan kekuatan utamanya yaitu jaringan kantor cabang dan jalur distribusi yang luas, pelayanan prima serta pemegang saham yang unik, PermataBank terus membangun masa depannya di industri perbankan Indonesia dengan menghadirkan solusi inovatif yang mampu memenuhi kebutuhan nasabah.
Leveraging on core strengths of an extensive branch network, comprehensive delivery channels, service excellence and unique shareholders, PermataBank is ensuring its future in Indonesia’s banking landscape by delivering innovative solutions that best meet the needs of customers.
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Visi dan Misi Vision and Mission
VISI VISION
MISI MISSION
Menjadi penyedia jasa keuangan terkemuka di Indonesia, yang memiliki fokus pada segmen Consumer dan Commercial. To be the outstanding financial services provider in Indonesia, focusing on the Consumer and Commercial segments.
• Nasabah Menjadi mitra pilihan melalui kesempurnaan pelayanan dan pemberian solusi yang optimal
• Customers Be the partner of choice through service excellence and valueadded solutions
• Karyawan Turut serta mendorong pengembangan profesionalisme dan kepribadian
• Employees Support our people to develop both professionally and personally
• Masyarakat Aktif berpartisipasi dalam upaya mewujudkan kontribusi yang bermanfaat
• Communities Make a difference through active participation
• Pemegang Saham Memberikan hasil investasi terbaik bagi pemegang saham
• Investors Deliver superior shareholder value
• Pemerintah Menjadi panutan dalam penerapan Tata Kelola Perusahaan dan asas ketaatan yang baik
• Government Be the role model for Good Governance and compliance practices
PermataBank 2009 Annual Report
9
Peristiwa Penting 2009 2009 Event Highlights
h JANUARI JANUARY
h MARET MARCH
h
MEI MAY
29 January 2009 PermataBank Peduli menggelar acara ‘Thank You for Your Books’ yang merupakan akhir dari program pengumpulan buku secara nasional. Buku-buku yang terkumpul kemudian disebarkan ke berbagai taman bacaan di seluruh Indonesia melalui Komunitas 1001 Buku.
1 May 2009 PermataBank meraih penghargaan untuk kategori ‘Best Individual Indicators – Equitable Treatment of Shareholders’ dalam GCG Award 2009 yang diselenggarakan oleh Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) dan majalah Business Review.
PermataBank Peduli hosted a ‘Thank You for Your Books’ event at the completion of nation-wide book collection program. In cooperation with the Komunitas 1001 Buku, PermataBank Peduli donated the books collected during the program to a variety of libraries and book clubs throughout Indonesia.
PermataBank received an award for ‘Best Individual Indicators – Equitable Treatment of Shareholders’ category in the GCG Award 2009 conducted jointly by the Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) and the Business Review magazine.
h PEBRUARI FEBRUARY
5 February 2009 Peluncuran PermataTabungan iB Optima sebagai upaya melengkapi produk perbankan bagi nasabah syariah. Launching of PermataTabungan iB Optima to provide more comprehensive sharia banking products to customers.
12 March 2009 Untuk keempat kalinya, PermataTel meraih posisi teratas (The Most Prestigious Carre) dalam Annual Call Center Award 2009 yang diselenggarakan oleh Carre – Center for Customer Satisfaction & Loyalty (Carre-CCSL). For the fourth time, PermataTel achieved the top rank (The Most Prestigious Carre) in the Annual Call Center Award 2009 conducted by Carre – Center for Customer Satisfaction & Loyalty (Carre – CCSL).
h APRIL APRIL 22 April 2009 PermataBank memperluas jaringan kantor cabang syariah di Yogyakarta untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Yogyakarta akan layanan perbankan syariah yang modern dan berkualitas.
7 May 2009 PermataBank Kencana meraih peringkat terbaik (Diamond Award) dalam Service Quality Award 2009 yang diselenggarakan oleh Carre – Center for Customer Satisfaction & Loyalty (Carre – CCSL). PermataBank Kencana achieved the top rank (Diamond Award) in the Service Quality Award 2009 polling conducted by Carre – Center for Customer Satisfaction & Loyalty (Carre – CCSL).
23 February 2009 Sebagai wujud komitmen terhadap sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM), PermataBank bekerja sama dengan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) menyalurkan kredit lunak kepada pengusaha kecil binaan YDBA. In its commitment to support the Small and Medium Enterprise (SME) sector, PermataBank cooperated with Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) to provide low-interest loans to small businesses under the care of YDBA.
PermataBank was one of the banks with the highest efficiency rating (in the category of banks with assets exceeding Rp50 trillion) in the Banking Efficiency Award polling, conducted by the Bisnis Indonesia daily newspaper. 30 April 2009 Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PermataBank memberikan persetujuan atas Laporan Tahunan dan Keuangan 2008 serta perubahan susunan Direksi. The Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) of PermataBank approved the 2008 annual report and financial statements, as well as changes in the Board of Directors.
10
Laporan Tahunan PermataBank 2009
3 June 2009 Peluncuran PermataBintang, produk tabungan untuk anak-anak dengan manfaat asuransi rawat-inap maupun asuransi jiwa bagi orang tua pemegang rekening, memperoleh penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk rekor acara peluncuran di 12 kota secara serentak. Launching of PermataBintang, a savings account for children that comes with in-patient insurance coverage as well as life insurance benefit for parents of the account holders, was recognized by Museum Rekor Indonesia (MURI) for its simultaneous launching ceremonies held in 12 cities. 16 June 2009 PermataBank memperkuat modal melalui penerbitan Medium Term Notes subordinasi berjangka waktu 12 tahun senilai US$100 juta, yang seluruhnya dibeli oleh Standard Chartered Bank dan PT Astra International Tbk. PermataBank strengthened its capital structure through the issuance of US$100 million of subordinated Medium Term Notes with a 12-year tenor, which were fully subscribed by Standard Chartered Bank and PT Astra International Tbk.
PermataBank expanded its network of sharia branch offices in Yogyakarta to meet the demand of the banking public in Yogyakarta for modern, high-quality sharia banking products and services. 23 April 2009 PermataBank merupakan salah satu bank yang meraih skor efisiensi tertinggi (untuk kategori bank dengan aset di atas Rp50 triliun) dalam Banking Efficiency Award yang diselenggarakan oleh harian Bisnis Indonesia.
h JUNI JUNE
14 May 2009 PermataBank mengembangkan layanan pembayaran melalui telepon selular, PonselPay, yang merupakan terobosan dalam layanan transaksional perbankan. PermataBank developed PonselPay, a breakthrough product in transactional banking that enables payment transactions to be made via a cellular phone. 28 May 2009 PermataBank dan Federal International Finance (FIF) bekerja sama mengembangkan Permata-FIF Card e-Saving (FIF Card). PermataBank and Federal International Finance (FIF) cooperated to develop the Permata-FIF Card e-Saving product (FIF Card).
29 June 2009 PermataBank memperoleh penghargaan peringkat ke-8 Perusahaan Terbaik Asia untuk kategori Tata Kelola Perusahaan, dan peringkat ke-2 CEO Terbaik di Indonesia untuk Stewart D. Hall, Direktur Utama PermataBank, dari majalah FinanceAsia, salah satu publikasi internasional terkemuka yang berbasis di Hong Kong. PermataBank was ranked 8th as Asia’s Best Companies in the Corporate Governance category, and ranked 2nd as Best CEO in Indonesia for Stewart D. Hall, President Director of PermataBank, in a polling conducted by FinanceAsia, a Hong Kong-based, leading international financial publication.
Penghargaan Awards
h
JULI JULY
h
OKTOBER OCTOBER
27 July 2009 PermataBank menyelenggarakan program Priority Week untuk membangun kesadaran dan pemahaman akan fungsi dan makna dari 5 Prioritas Utama 2009.
1. Annual Report Award 2008 (Overall Winner and First Place Winner – listed private financial institution category) Bapepam-LK, Indonesia Stock Exchange, Bank Indonesia, Ministry of State Owned Enterprises, National Committee on Governance, Indonesia Accountant Association and Directorate General of Taxation.
PermataBank engaged in the Priority Week socialization program to instill awareness and understanding of PermataBank’s Top 5 Priorities 2009.
h
AGUSTUS AUGUST
12 October 2009 PermataBank menyelenggarakan acara Temu Nasabah dimana disampaikan presentasi ‘Indonesia Economic Outlook and Prospects 2010’ sebagai wujud komitmen untuk menjalin hubungan baik dengan nasabah. PermataBank hosted a Customer Gathering event featuring a presentation on ‘Indonesia Economic Outlook and Prospects 2010’ as part of its commitment in building and enhancing relationships with customers.
12 August 2009 PermataBank meraih Juara Umum dan Juara Pertama kategori Private Keuangan Listed dalam ajang Annual Report Award (ARA) 2008.
h NOPEMBER NOVEMBER
PermataBank won the Overall Award and First Place Award in the Private Listed Financial Company category in the Annual Report Award (ARA) 2008.
11 November 2009 PermataBank menjalin kemitraan strategis dengan PT Aetra Air Jakarta dalam memberikan kemudahan pembayaran tagihan bagi pelanggan air bersih.
12 August 2009 Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PermataBank menyetujui perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi PermataBank. The Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) of PermataBank approved changes to the Board of Commissioners and the Board of Directors.
PermataBank entered into a strategic partnership with PT Aetra Air Jakarta to provide more convenience for customers of Aetra Air Jakarta in paying their bills.
PermataBank achieved a number of awards in the Service Star Award polling conducted by Carre - Center for Customer Satisfaction & Loyalty (Carre - CCSL). September 2009 PermataBank Syariah dinobatkan sebagai unit usaha Syariah terbaik 2009 untuk kategori aset di atas Rp500 miliar oleh majalah Investor. PermataBank Sharia was recognized as the Best Sharia Business Unit 2009 in the category of assets in excess of Rp500 billion by Investor magazine.
3. Investor Magazine Sharia Awards 2009 (Best Sharia Unit) Investor magazine 4. Islamic Finance Award 2009 (Overall Winner for Financial and Service Quality – six different categories) Karim Business Consulting 5. Service Quality Award 2009 (Diamond Award for PermataBank KENCANA) Carre – CCSL and Marketing magazine 6. Banking Service Excellence Award 2009 (17 awards total in two categories – conventional and sharia banking) Marketing Research Indonesia (MRI) and Infobank magazine 7. Annual Call Center Award for Service Excellence 2009 (1st position among all industries – fourth consecutive year) Carre – Center for Customer Satisfaction & Loyalty (Carre – CCSL) 8. Annual Call Center Award for Service Excellence 2009 (1st position for Credit Card category) Carre – Center for Customer Satisfaction & Loyalty (Carre – CCSL) 9. Annual Call Center Award for Service Excellence 2009 (1st position for Banking category) Carre – Center for Customer Satisfaction & Loyalty (Carre – CCSL)
h SEPTEMBER SEPTEMBER 3 September 2009 PermataBank meraih beberapa penghargaan dalam Service Star Award yang diselenggarakan oleh Carre - Center for Customer Satisfaction & Loyalty (Carre - CCSL).
2. e-Company Award 2009 (1st position in the Banking category) Warta Ekonomi magazine
30 November 2009 PermataBank meluncurkan layanan PermataBank Priority di Jakarta, yang dapat dinikmati oleh nasabah maupun anggota keluarganya, sebagai penyempurnaan dari layanan PermataBank Kencana. In Jakarta PermataBank launched PermataBank Priority banking services that provides more benefits for customers as well as their family members, representing an improvement over the previous service, PermataBank Kencana.
h
DESEMBER DECEMBER
1 December 2009 PermataBank meluncurkan layanan PermataBank Priority di Surabaya. PermataBank launched PermataBank Priority banking services in Surabaya.
10. Exemplary Good Corporate Governance of Best Managed Companies (8th rank) FinanceAsia publication 11. Best CEO of Best Managed Companies (2nd rank) FinanceAsia publication 12. GCG Award 2009 (Best Individual Indicators – Equitable Treatment of Shareholders) OECD, IICD, and Business Review magazine 13. Banking Efficiency Award 2009 (One of the highest scoring banks) Bisnis Indonesia 14. Tax Awards for Taxpayers 2008 (3rd position for taxpayers in Jakarta area) Directorate General of Taxes – Ministry of Finance 15. 5th National Customer Service Championship 2009 (3rd position) Carre – Center for Customer Satisfaction & Loyalty (Carre – CCSL) 16. Top 5 Bank of Choice for Mortgages in Indonesia Housing Estate publication
PermataBank 2009 Annual Report
11
Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlights
NERACA KONSOLIDASI
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham)
2009
2008
2007
2006
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS
2005
(in Millions of Rupiah, except Share Data)
Jumlah Aset
56,009,953
54,059,522
39,298,423
37,841,524
34,782,459
Total Assets
Aktiva Produktif-Bersih
49,230,529
46,493,364
32,704,293
31,658,762
29,010,601
Earning Assets-Net
Kredit yang Diberikan-Bersih
39,585,076
33,519,929
25,289,060
22,783,695
21,356,766
Loans-Net
5,488,281
8,633,350
6,586,022
7,404,595
4,667,773
Marketable Securities-Net and Government Bonds
396
407
84
234
5,251
Investment in Stock-Net
Simpanan dari Nasabah
45,720,638
42,768,849
30,071,547
28,603,091
28,361,046
Deposits from Customers
Pinjaman yang Diterima
319,184
487,640
709,263
676,163
750,642
Borrowings
51,107,365
49,706,027
35,336,070
34,025,970
32,154,802
Total Liabilities
4,835,512
4,288,662
3,902,676
3,762,072
2,572,032
Equity - Net *)
7,743,125,924
7,743,125,924
7,743,125,924
7,743,125,924
7,743,125,924
Number of Shares Issued and Fully Paid (in units)
2009
2008
2007
2006
2005
Efek-efek Bersih dan Obligasi Pemerintah Penyertaan Saham-Bersih
Jumlah Kewajiban Ekuitas Bersih *) Jumlah Lembar Saham yang Disetor dan Dibayar Penuh (dalam satuan)
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Laba (Rugi) Bersih per Saham)
Pendapatan Bunga Bersih
2,871,490
2,505,367
2,297,037
CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME (in Millions of Rupiah, except Net Profit (Loss) per Share)
1,986,114
1,653,868
Net Interest Income
Pendapatan Operasional Lainnya
785,280
595,610
1,026,645
554,295
362,757
Other Operating Income
Beban Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif
(484,522)
(345,040)
(370,507)
(340,067)
(57,967)
Allowance for Losses on Productive Assets
Beban Penyisihan Kerugian Aktiva Non-Produktif
(33,588)
(11,804)
(32,533)
(431)
-
Allowance for Losses on Non-Productive Assets
(5,513)
3,836
(16,934 )
449
1,311
(Allowance for) Reversal of Estimated Losses from Off-Balance Sheet Transactions
(2,393,585)
(2,127,122)
(2,130,844)
(1,679,746)
(1,561,011)
Other Operating Expenses
739,562
620,847
772,864
520,614
398,958
Operating Income
27,060
133,890
(36.066)
(65,445)
6,385
Non-Operating Income (Expenses) - Net
766,622
754,737
736,798
455,169
405,343
Income before Tax
(280,545)
(293,478)
(227,886)
(136,719)
(100,979)
Tax Benefit (Expense)
480,155
452,409
499,025
311,469
295,005
Net Profit *)
62
58
64
40
38
Net Income per Share
Penyisihan (Pemulihan) Taksiran Kerugian atas Transaksi Rekening Administratif Beban Operasional Lainnya Laba Operasional Pendapatan (Beban) Non- Operasional - Bersih Laba sebelum Pajak Penghasilan (Beban) Pajak Laba Bersih *) Laba Bersih per Saham
Aktiva Produktif - Bersih (Rp Miliar) Earning Assets - Net (Rp Billion)
49,231
50,000
46,493
31,659
39,585
40,000
Ekuitas Bersih (Rp Miliar) Net Equity (Rp Billion)
4,836
5,000 4,289
33,520
40,000 30,000 29,011
Kredit yang Diberikan - Bersih (Rp Miliar) Loans - Net (Rp Billion)
3,762
4,000
30,000
32,704
21,357
22,784
3,903
25,289 3,000 2,572
20,000 20,000
2,000 10,000
10,000 0
0
0 05
12
1,000
06
07
08
09
Laporan Tahunan PermataBank 2009
05
06
07
08
09
05
06
07
08
09
RASIO KEUANGAN **) Induk Perusahaan saja
2009
2008
2007
2006
**) FINANCIAL RATIOS Parent Company only
2005
I. Permodalan
I. Capital
1. CAR
12.2%
10.8%
13.3%
13.5%
9.8%
1. Capital Adequacy Ratio (CAR)
2. Aktiva Tetap Terhadap Modal
31.7%
39.0%
40.4%
45.3%
53.6%
2. Fixed Assets to Capital
II. Aktiva Produktif 1. Aktiva Produktif Bermasalah
3.1%
2.5%
3.5%
4.6%
4.2%
II. Earning Assets 1. Non Performing Earning Assets
2. NPL - Gross
4.0%
3.5%
4.6%
6.4%
5.3%
2. Non Performing Loan (NPL) - Gross
3. NPL - Net
1.5%
1.1%
1.5%
3.3%
2.6%
3. Non Performing Loan (NPL) - Net
4. PPAP Terhadap Aktiva Produktif
3.2%
2.9%
3.4%
3.2%
3.4%
5. Pemenuhan PPAP
137.0%
142.4%
117.8%
131.9%
144.3%
4. Allowance for Losses on Earning Assets to Earning Assets 5. Allowance for Losses on Earning Assets to Required Allowance of Earning Assets III. Rentability 1. Return on Assets (ROA)
III. Rentabilitas 1. ROA
1.4%
1.7%
1.9%
1.2%
1.2%
2. ROE
13.3%
12.4%
18.1%
13.1%
14.3%
2. Return on Equity (ROE)
3. NIM
5.7%
6.2%
7.0%
6.4%
5.9%
3. Net Interest Margin (NIM)
4. BOPO
89.2%
88.9%
84.8%
90.0%
89.3%
90.6%
81.8%
88.0%
83.1%
78.5%
4. Operating Expenses to Operating Revenues IV. Liquidity Loans to Deposits Ratio (LDR)
IV. Likuiditas LDR V. Kepatuhan (Compliance) 1. a. Persentase Pelanggaran BMPK a. 1. Pihak Terkait a. 2. Pihak Tidak Terkait b. Persentase Pelampauan BMPK b. 1. Pihak Terkait b. 2. Pihak Tidak Terkait 2. GWM Rupiah
a. GWM Utama
b. GWM Sekunder***)
3. PDN
LAIN-LAIN Induk Perusahaan saja - Jumlah Karyawan
0.0% 0.0%
0.0% 0.0%
0.0% 0.0%
0.0% 0.0%
0.0% 0.0%
0.0% 0.0%
0.0% 0.0%
0.0% 0.0%
0.0% 0.0%
0.0% 0.0%
V. Compliance 1. a. Percentage of Violation of Legal Lending Limit a. 1. Related Parties a. 2. Third Parties b. Percentage of Excess of Legal Lending Limit b. 1. Related Parties b. 2. Third Parties 2. Minimum Reserve Requirement (Rupiah)
5.2%
5.2%
8.3%
8.0%
8.3%
a. Primary
12.6%
-
-
-
-
b. Secondary***)
1.9%
1.8%
10.1%
1.7%
5.3%
3. Net Open Position
2009
2008
2007
2006
OTHERS Parent Company only
2005
5,150
5,067
4,624
6,521
6,624
- Total Employees
- Jumlah Kantor Cabang
279
276
260
288
318
- Total Branches
- Jumlah Anjungan Tunai Mandiri (ATM)
569
549
552
581
582
- Total ATMs
Keterangan:
Notes:
*) Tidak termasuk Hak Pemegang Saham Minoritas. **) Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 sebagaimana telah diubah sebagian dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005. ***) Berlaku efektif sejak tanggal 24 Oktober 2009 sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008.
*) Excluding Minority Interests. **) Based on Circular Letter of Bank Indonesia No.3/30/DPNP dated 14 December 2001 as amended partly with the Circular Letter of Bank Indonesia No. 7/10/DPNP dated 31 March 2005. ***) Effective as of 24 October 2009 as stated in Bank Indonesia Regulation No. 10/25/PBI/2008 dated 23 October 2008.
Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik menggunakan notasi bahasa Inggris.
Numerical notations in all tables and graphs are in English.
PermataBank 2009 Annual Report
13
Ikhtisar Saham 2009 2009 Stock Highlights
Tertinggi Highest January
Terendah Lowest
510
Harga Penutupan Closing Price
480
Volume Transaksi Transaction Volume
480
157,500
February
450
420
425
763,000
March
435
400
435
129,000
April
590
425
550
612,000
May
630
500
600
41,158,000
June
630
580
600
4,161,500
July
620
500
600
541,000
August
880
590
730
2,523,000
1,020
780
950
4,484,000
September October
970
770
770
2,901,500
November
900
760
800
499,000
December
900
800
800
283,000
Kinerja Saham PermataBank (BNLI) di Bursa Efek Indonesia Stock Performance of PermataBank (BNLI) on the Indonesia Stock Exchange
Rp 1,000
Lembar Saham Shares 45,000,000 37,500,000
800
30,000,000
600
22,500,000 400
15,000,000
200
7,500,000
0
0 Jan
Feb
Mar
Harga Penutupan Closing Price
Apr
May
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
Volume Transaksi Transaction Volume
2009 Harga Saham Share Price
Terendah Lowest
Kinerja Saham Share Performance
2009
2008
Kuartal Pertama First Quarter
510
400
Harga Tertinggi Highest Price
1,020
940
Kuartal Kedua Second Quarter
630
425
Harga Terendah Lowest Price
400
450
1,020
500
Harga Akhir Tahun Year End Price
970
760
Laba per Saham Earnings per Share
Kuartal Ketiga Third Quarter Kuartal Keempat Fourth Quarter
14
Tertinggi Highest
Laporan Tahunan PermataBank 2009
800
490
62.01
58.43
Kronologis Pencatatan Saham di BEI
Chronology of Share Listing at IDX
Tanggal Pencatatan Listing Date
Jumlah Saham yang Beredar Number of Shares Issued
Jumlah Saham Number of Shares
Description
15 January 1990 10 September 1990 14 November 1990 8 September 1992 17 July 1995 18 March 1996 - 20 March 1998 27 October 1997
3,999,000 15,508,000 42,525,000 124,064,000 65,133,600 1,434,230 252,603,830
3,999,000 19,507,000 62,032,000 186,096,000 251,229,600 252,663,830 505,267,660
Initial Public Offering of PT Bank Bali Tbk Limited Public Offering I PT Bank Bali Tbk Recording of Founder Shares PT Bank Bali Tbk Issuance of Bonus Shares PT Bank Bali Tbk Limited Public Offering II PT Bank Bali Tbk Warrant Conversion PT Bank Bali Tbk Stock Split PT Bank Bali Tbk
25 August 1998 20 September 2000
166,738,173 66,528,577,467
672,005,833 67,200,583,300
27 September 2002
126,377,564,775
193,578,148,075
8 June 2004
25
193,578,148,100
Issuance of Bonus Shares PT Bank Bali Tbk Limited Public Offering III with the Recapitalization Programme of PT Bank Bali Tbk Merger of Five Banks to become PT Bank Permata Tbk Private Placement without Preemptive Rights
8 June 2004
7,743,125,924
Keterangan Penawaran Umum Perdana PT Bank Bali Tbk Penawaran Umum Terbatas I PT Bank Bali Tbk Pencatatan Saham Pendiri PT Bank Bali Tbk Penerbitan Saham Bonus PT Bank Bali Tbk Penawaran Umum Terbatas II PT Bank Bali Tbk Konversi Waran PT Bank Bali Tbk Perubahan Nilai Nominal Saham (Stock Split) PT Bank Bali Tbk Penerbitan Saham Bonus PT Bank Bali Tbk Penawaran Umum Terbatas III dalam Rangka Rekapitalisasi PT Bank Bali Tbk Penggabungan Lima Bank menjadi PT Bank Permata Tbk Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Penggabungan Nilai Nominal
Reverse Stock Split
Obligasi Subordinasi
Subordinated Bonds
Keterangan
Tanggal Penerbitan Issuance Date
Jumlah Obligasi Amount
Description
Penawaran Umum Obligasi Subordinasi I PermataBank tahun 2006 Medium Term Notes
15 December 2006 17 June 2009
Rp500,000,000,000 US$100,000,000
Public Offering of Subordinated Bonds I PermataBank 2006 Medium Term Notes
Peringkat
Rating
PT Bank Permata Tbk Periode 26 Oktober 2009 - 1 Nopember 2010 Obligasi Subordinasi I PermataBank Tahun 2006 Periode 26 Oktober 2009 - 1 Nopember 2010
idA+ (Single A Plus; Stable Outlook)
PT Bank Permata Tbk Period of 26 October 2009 - 1 November 2010
idA (Single A; Stable Outlook)
Subordinated Bonds I PermataBank 2006 Period of 26 October 2009 - 1 November 2010
Kronologis Pelaksanaan Pembayaran Kupon
Chronology of Coupon Payments
Obligasi Subordinasi I PermataBank tahun 2006 Keterangan Pembayaran Bunga ke-1 (satu) Pembayaran Bunga ke-2 (dua) Pembayaran Bunga ke-3 (tiga) Pembayaran Bunga ke-4 (empat) Pembayaran Bunga ke-5 (lima) Pembayaran Bunga ke-6 (enam) Pembayaran Bunga ke-7 (tujuh) Pembayaran Bunga ke-8 (delapan) Pembayaran Bunga ke-9 (sembilan) Pembayaran Bunga ke-10 (sepuluh) Pembayaran Bunga ke-11 (sebelas) Pembayaran Bunga ke-12 (dua belas)
Subordinated Bonds I PermataBank 2006
Tanggal Pembayaran Payment Date
Jumlah Pembayaran (Bersih) Amount (Net)
Description
14 March 2007 14 June 2007 14 September 2007 14 December 2007 14 March 2008 14 June 2008 14 September 2008 14 December 2008 14 March 2009 14 June 2009 14 September 2009 14 December 2009
Rp14,778,604,167 Rp14,746,481,945 Rp14,823,861,112 Rp14,813,312,500 Rp14,752,402,778 Rp14,813,993,056 Rp15,027,483,334 Rp15,045,041,667 Rp14.983.502.431 Rp14.874.562.500 Rp14.881.095.833 Rp14.911.312.500
Payment of Coupon 1 (one) Payment of Coupon 2 (two) Payment of Coupon 3 (three) Payment of Coupon 4 (four) Payment of Coupon 5 (five) Payment of Coupon 6 (six) Payment of Coupon 7 (seven) Payment of Coupon 8 (eight) Payment of Coupon 9 (nine) Payment of Coupon 10 (ten) Payment of Coupon 11 (eleven) Payment of Coupon 12 (twelve)
Medium Term Notes tahun 2009
Medium Term Notes year 2009
Keterangan Pembayaran Bunga ke-1 (satu)
10.990%
7,743,125,924
44.505%
44.505%
Tanggal Pembayaran Payment Date
Jumlah Pembayaran (Bersih) Amount (Net)
Description
17 December 2009
US$4,265,625
Payment of Coupon 1 (one)
3,446,086,010 PT Astra International Tbk*) 3,446,086,010 Standard Chartered Bank 850,953,904 Masyarakat Public**)
*) Jardine Matheson Holdings Limited (Bermuda) melalui PT Astra International Tbk dan Standard Chartered PLC melalui Standard Chartered Bank adalah ultimate shareholders sesuai Peraturan Bank Indonesia No.5/25/PBI/2003 tanggal 10 Nopember 2003 dan Surat Edaran Bank Indonesia No.6/15/DPNP tanggal 31 Maret 2004 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test). **) Termasuk saham PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) qq Menteri Keuangan Republik Indonesia sebesar 19.994.027 saham (0,26%). *) Jardine Matheson Holdings Limited (Bermuda) through PT Astra International Tbk and Standard Chartered PLC through Standard Chartered Bank are the ultimate shareholders of PermataBank in line with Bank Indonesia Regulation No.5/25/ PBI/2003 dated 10 November 2003 and Circular Letter of Bank Indonesia No.6/15/ DPNP dated 31 March 2004 on Fit and Proper Tests. **) Including shares of PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) qq Ministry of Finance of Republic of Indonesia amounting to 19,994,027 shares (0.26%).
PermataBank 2009 Annual Report
15
LAPORAN KOMISARIS UTAMA Report from the President Commissioner
Raymond J. Ferguson President Commissioner Komisaris Utama
16
Laporan Tahunan PermataBank 2009
KINERJA KEUANGAN PERMATABANK DI TAHUN 2009 MEMPERKOKOH POSISINYA DI JAJARAN 10 BESAR BANK DI INDONESIA, DENGAN KEMAMPUAN YANG LEBIH BAIK UNTUK MEMANFAATKAN PELUANG-PELUANG PERTUMBUHAN.
PermataBank’s 2009 financial performance further cemented its position as one of the top 10 banks in Indonesia, leaving PermataBank in a better position to take advantage of growth opportunities.
Pemegang Saham yang terhormat,
Dear Shareholders,
Sementara banyak negara mengalami kontraksi ekonomi di tahun 2009 akibat perkembangan perekonomian global yang tidak kondusif, Indonesia, bersama dengan China dan India, merupakan suatu pengecualian. Di dukung oleh permintaan pasar domestik yang kuat dan rendahnya ketergantungan terhadap ekspor, perekonomian Indonesia tetap tangguh dan tumbuh positif sepanjang tahun tersebut.
While many economies receded into negative growth due to the unfavorable global environment in 2009, Indonesia, along with China and India bucked the trend. Thanks to strong domestic demand and a low reliance on exports, Indonesia remained resilient and maintained positive GDP growth throughout the year.
Sekalipun beberapa segmen bisnis mengalami tekanan akibat menurunnya kepercayaan pasar dan melemahnya permintaan, saya berbesar hati dapat melaporkan bahwa PermataBank mampu mengatasi tantangan-tantangan tersebut dan berhasil mencapai kinerja yang kuat di tahun 2009 seiring berlanjutnya transformasi bisnis inti dan operasional PermataBank.
While there were challenges in key business segments due to reduced consumer confidence and reduced demand, I am delighted to report that PermataBank weathered these well and delivered a solid performance in 2009 as it continued to transform its core businesses and operations.
Peningkatan kapabilitas operasional menggarisbawahi keberhasilan pelaksanaan program kerja utama, sehingga ke depan, PermataBank akan dapat menyediakan produk dan jasa yang lebih fokus pada kebutuhan nasabahnya.
Increased operational capabilities underpinned the successful implementation of key initiatives and going forward put us in good stead to deliver more customerfocused products and services.
Fokus pada perbaikan dan peningkatan proses kerja, pengelolaan risiko, serta prosedur Tata Kelola Perusahaan, telah membuahkan hasil sebagaimana tercermin pada kinerja keuangan PermataBank untuk tahun buku 2009.
Our focus on improving processes, risk management and strengthening governance procedures showed positive results, which are reflected in PermataBank’s 2009 full year financial performance.
Secara konsolidasian, kredit yang diberikan tumbuh 18% dari tahun sebelumnya menjadi Rp41.246 miliar sementara total simpanan nasabah naik 7% menjadi Rp45.721 miliar. Laba usaha tercatat meningkat 19% dari Rp621 miliar di tahun 2008 menjadi Rp740 miliar, sementara laba bersih setelah pajak meningkat 5% menjadi sebesar Rp486 miliar di tahun 2009, terutama akibat penurunan pada pendapatan non-operasional.
PermataBank’s consolidated loan book grew a robust 18% year-on-year (yoy) to Rp41,246 billion, while total customer deposits grew a healthy 7% yoy to Rp45,721 billion. Full year operating profit increased 19% yoy from Rp621 billion in 2008 to Rp740 billion, while net profit after tax recorded 5% yoy growth to Rp486 billion in 2009, primarily due to lower non-operating income.
PermataBank menerbitkan obligasi subordinasi senilai US$100 juta pada bulan Juni 2009 untuk mendanai perluasan usaha ke depan serta untuk lebih memperkuat struktur permodalan. Dengan peningkatan modal, PermataBank akan dapat lebih leluasa memanfaatkan peluang pertumbuhan yang ada. Tingkat rasio kecukupan modal tetap dapat dipertahankan.
PermataBank issued subordinated debt of US$100 million in June 2009 to fund future business expansion and to further strengthen its balance sheet. This increase in capital positioned PermataBank well to take advantage of growth opportunities as they arose. The Bank remains well capitalized.
PermataBank 2009 Annual Report
17
Laporan Komisaris Utama Report from the President Commissioner
Pencapaian kinerja yang mengesankan di tahun 2009 ini dimungkinkan berkat dedikasi kerja seluruh staf PermataBank, jaringan cabang di seluruh Indonesia yang didukung oleh kapabilitas jalur distribusi lain yang komprehensif, serta komitmen dan dukungan kuat dari kedua pemegang saham utama PermataBank.
This solid 2009 performance was made possible by the strong support from our dedicated staff, our nationwide branch network supplemented by comprehensive additional delivery channel capabilities, and the unrelenting commitment and support from our two controlling shareholders.
PT Astra International Tbk memberikan dukungan yang berharga melalui pemahaman, pengetahuan dan penguasaan pasar di Indonesia yang mendalam dan ekstensif, sementara Standard Chartered Bank terus mendukung PermataBank dengan keahlian internasional dan teladan praktik terbaik perbankan.
PT Astra International Tbk, provided valuable support by sharing its local insight, knowledge and deep understanding of the Indonesian marketplace, while Standard Chartered Bank continued to support PermataBank by transferring its international banking expertise and best practices.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 2009, Peter B. Stok dan Stewart D. Hall telah mengundurkan diri dari jabatannya masing-masing di Dewan Komisaris dan Direksi PermataBank. Kita semua sangat menghargai kontribusi, dedikasi dan kepemimpinan mereka selama bersama PermataBank. Menggantikan mereka, RUPSLB PermataBank mengangkat Ajay Chamanlal Kanwal sebagai Komisaris dan David Martin Fletcher sebagai Direktur Utama yang baru. Pengalaman internasional dan keahlian industri yang mereka miliki akan memberikan kontribusi berharga pada percepatan pertumbuhan PermataBank di tahun 2010.
At the 2009 Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS), we bade farewell to Peter B. Stok from the Board of Commissioners and Stewart D. Hall from the Board of Directors. I would like to take this opportunity to thank both for their tremendous contribution, dedication and leadership during their time with PermataBank. At the EGMS we welcomed Ajay Chamanlal Kanwal to the Board of Commissioners and David Fletcher as the Bank’s new President Director. Their international experience and deep industry expertise will be a strong asset to PermataBank as it seeks to accelerate growth in 2010.
Tidak lupa, saya ingin mewakili seluruh jajaran Dewan Komisaris dalam memberikan penghargaan sebesarbesarnya kepada para nasabah setia PermataBank atas dukungan mereka selama ini.
Lastly, on behalf of the Board of Commissioners, I would like to extend our deepest appreciation to our customers for their continuing support and loyalty to the Bank.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada para anggota ketiga Komite di bawah Dewan Komisaris atas kinerja yang baik dalam memastikan standar tertinggi Tata Kelola di PermataBank, serta kepada Direksi dan jajaran manajemen senior atas kepemimpinan mereka yang kuat dalam mengelola PermataBank.
I would also like to thank members of the three committees under the Board of Commissioners for their outstanding work in ensuring PermataBank operates to the highest governance standards, and thank the Board of Directors and senior management for their strong leadership.
Dengan dedikasi Manajemen dan komitmen seluruh staf serta dukungan penuh dari kedua pemegang saham utama, PermataBank optimis dapat terus meningkatkan kinerja di tahun 2010.
With their continued dedication, our committed staff and the strong support of our two major shareholders we are well positioned for a stronger 2010.
Raymond J. Ferguson Komisaris Utama President Commissioner
18
Laporan Tahunan PermataBank 2009
3
7
8
5
6
4
2
1
1 Raymond J. Ferguson
5 I. Supomo
2 Gunawan Geniusahardja
6 David A. Worth
3 Lukita D. Tuwo
7 Mark Spencer Greenberg
Komisaris Utama President Commissioner
Wakil Komisaris Utama Vice President Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
4 Inget Sembiring
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Commissioner
8 Ajay Chamanlal Kanwal
Komisaris Commissioner
PermataBank 2009 Annual Report
19
LAPORAN DIREKTUR UTAMA Report from the President Director
David M. Fletcher Direktur Utama President Director
20
Laporan Tahunan PermataBank 2009
SUKSES PERMATABANK MERUPAKAN HASIL DARI FOKUS DAN KOMITMENNYA PADA NASABAH DAN PENYEDIAAN LAYANAN KEUANGAN BERKUALITAS, DIDUKUNG OLEH PENDEKATAN TOTAL RELATIONSHIP DAN KEMITRAAN STRATEGIS.
We focused on delivering quality financial services. We renewed our commitment to support our customers. We promoted a total relationship approach and made strategic alliances. These actions proved to be fruitful.
Mengawali Laporan Tahunan saya yang pertama sebagai Direktur Utama PermataBank, saya berbesar hati dapat melaporkan bahwa PermataBank telah mengakhiri tahun 2009 dengan baik, sehinggga akan mampu menggalang peluang pertumbuhan di tahun mendatang.
In my first Annual Report as President Director I am delighted to report that PermataBank ended 2009 stronger than it has ever been and is well positioned to capitalize on growth opportunities in the year ahead.
Sepanjang tahun 2009 Manajemen terus memimpin transformasi PermataBank yang berfokus pada aspekaspek dasar – struktur modal dan jaringan kerja, produk dan jasa perbankan yang ditawarkan serta nasabah dan karyawan.
During 2009 management continued to lead PermataBank’s transformation, focusing on the basics of banking – our capital structure and network, our products and services, our customers and our people.
Berbagai inisiatif telah dilakukan untuk memperkuat landasan yang diperlukan untuk menumbuhkembangkan bisnis inti PermataBank di segmen konsumer dan komersial, dan untuk secara efektif mengatasi berbagai tantangan dari perkembangan dunia usaha.
Through a range of measures we strengthened the foundations on which we grew our core consumer and commercial businesses, while taking appropriate measures to effectively weather business challenges.
PermataBank terus mengintensifkan hubungan dengan nasabah dengan meningkatkan kualitas layanan, menyempurnakan fitur produk, dan memperbaiki waktu layanan, sementara terus membangun kapabilitas jalur distribusi elektronik yang ada.
We put programmes in place to deepen customer relationships by enhancing service quality, product features and delivery times, while continuing to develop our market leading e-banking capabilities.
PermataBank telah menyempurnakan layanan Priority Banking dan mentargetkan segmen-segmen nasabah baru sementara terus mengoptimalkan infrastruktur jaringan yang ada untuk memberikan lebih banyak kemudahan akses bagi lebih banyak nasabah di berbagai lokasi.
We enhanced our Priority Banking offering, and targeted new consumer segments while modifying our branch network and infrastructure to reach out to more customers in more convenient locations.
Per akhir Desember 2009, PermataBank mengoperasikan 279 cabang (termasuk 10 cabang Syariah), 241 outlet Syariah di kantor cabang, dan 2 payment point di 55 kota. Nasabah di seluruh Indonesia juga dilayani melalui 569 PermataATM (termasuk 1 ATM PermataBank Syariah) dan lebih dari 20.000 ATM di jaringan mitra.
As at the end of December 2009, we had 279 branches (including 10 Sharia branches), 241 Sharia channeling offices and 2 payment points across 55 cities. In addition, we also had 569 proprietary ATMs (including 1 Sharia ATM) throughout Indonesia and provided our customers with access to more than 20,000 shared ATMs.
PermataBank 2009 Annual Report
21
Laporan Direktur Utama Report from the President Director
22
Sektor UKM telah terbukti memberikan kontribusi signifikan pada perekonomian nasional, dan PermataBank terus mendukung pengembangan sektor tersebut melalui penyaluran kredit modal kerja dan investasi serta berbagai layanan nilai-tambah lainnya.
We maintained our commitment to support the development of the SME sector in light of its significant contribution to the economy by actively disbursing working capital and investment loans and providing a full-range of value added services.
PermataBank juga terus mengembangkan segmen bisnis komersial dengan menawarkan kapabilitas layanan berbasis value chain business, serta berbagai produk dan layanan inovatif lainnya untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang semakin berkembang.
We also continued the momentum to grow our commercial business by marketing enhanced capabilities in value chain business models and by providing innovative products and services in response to the growing needs of our customers.
Penunjukan PermataBank sebagai satu dari empat bank pembayaran resmi untuk penyelesaian transaksi di Bursa Efek Indonesia menggarisbawahi posisi PermataBank sebagai salah satu bank transaksi pembayaran yang terkemuka.
Our position as a leading payment bank was enhanced when PermataBank was mandated as one of four banks authorized to make Indonesia Stock Exchange payment settlements.
Keberhasilan PermataBank mencapai kinerja yang prima telah diakui oleh berbagai pihak independen pada tahun 2009. PermataBank memperoleh sejumlah penghargaan, termasuk sebagai juara umum dan peringkat pertama untuk kategori lembaga keuangan swasta terdaftar dalam Annual Report Award 2008 oleh Bapepam-LK, Bursa Efek Indonesia, Bank Indonesia, Kementerian BUMN, Komite Nasional Kebijakan Governance, Ikatan Akuntan Indonesia dan Dirjen Pajak.
Our success in improving performance was acknowledged by a range of independent external parties during the year. We received several awards, including Overall winner and First Prize winner in the listed private financial institutions category of Annual Report Awards 2008 held by the Bapepam-LK, Indonesia Stock Exchange, Bank Indonesia, Ministry of State Owned Enterprises, National Committee on Governance, Indonesia Accountant Association and Directorate General of Taxation.
Komitmen Permatabank pada kualitas pelayanan nasabah juga nampak dari keberhasilan selama empat kali berturut-turut menduduki peringkat pertama kategori semua industri dalam Annual Call Center Award for Service Excellence 2009 oleh Carre – Center for Customer Satisfaction & Loyalty (Carre – CCSL).
Endorsement of our customer service commitment was provided by our fourth consecutive win of the Carre – Centre for Customer Satisfaction & Loyalty (Carre – CCSL) Annual Call Center Award for Service Excellence – which covers all industries.
PermataBank juga menerima penghargaan sebagai Unit Usaha Syariah Terbaik dalam Investor Magazine Sharia Awards 2009 oleh majalah Investor, serta meraih juara pertama kategori bank pada ajang e-Company Awards 2009 oleh majalah Warta Ekonomi.
PermataBank was named the Best Sharia Unit in Investor Magazine Sharia Awards 2009 by Investor magazine and also received the first prize in the banking category of Warta Ekonomi magazine’s e-Company Awards 2009.
Sebagai bagian dari upaya memperkokoh landasan pertumbuhan, PermataBank juga meningkatkan kapabilitas manajemen risiko, memperbaiki prosedurprosedur Tata Kelola Perusahaan, serta terus menyempurnakan berbagai aspek pengelolaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia.
As part of strengthening foundations we also improved our risk management capabilities, strengthened our corporate governance procedures and continued to enhance our human resources management and people development capabilities.
Upaya-upaya terfokus yang dilakukan di berbagai tingkatan organisasi tersebut telah membuahkan hasil. Portofolio kredit tumbuh 18% dari tahun sebelumnya dan mencapai Rp41.246 miliar di akhir tahun 2009, mencerminkan komitmen PermataBank untuk terus
This multilevel and targeted approach yielded results. Our loan book grew 18% to Rp41,246 billion at the end of 2009, compared to the year before, reflecting our continued commitment in optimizing our intermediary function in the Indonesian economy. We also steadily
Laporan Tahunan PermataBank 2009
4
5
6 7
1
2
3
1 David M. Fletcher
5 Giridhar S. Varadachari
2 Herwidayatmo
6 Guy R. Isherwood
3 Lauren Sulistiawati
7 Indri K. Hidayat
Direktur Utama President Director
Wakil Direktur Utama Vice President Director
Direktur Retail Banking Retail Banking Director
Direktur Keuangan Finance Director
Direktur Risiko Risk Director
Direktur Sumber Daya Manusia Human Resources Director
4 Honggo Widjojo Kangmasto
Direktur Wholesale Banking Wholesale Banking Director
PermataBank 2009 Annual Report
23
Laporan Direktur Utama Report from the President Director
24
mengoptimalkan fungsi intermediari keuangan dalam perekonomian Indonesia. PermataBank juga terus memperbaiki struktur pendanaan, dimana Giro dan Tabungan yang berbiaya rendah mengkontribusikan 45% terhadap total simpanan nasabah di akhir tahun 2009, dibandingkan 38% di akhir tahun 2008.
increased lower-cost funding, with Current Account and Savings Account deposits comprising 45% of our total customer deposits at the end of 2009, compared to 38% at the end of 2008.
Pendapatan operasional meningkat 15% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp3.745 miliar, didorong oleh pertumbuhan portofolio kredit dan kenaikan pada pendapatan operasional lainnya.
Total operating income also grew a healthy 15% yearon-year to Rp3,745 billion, driven by continued growth in lending and other operating income.
Melalui pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) di bawah program Permata Peduli, PermataBank terus berkontribusi positif pada kesejahteraan masyarakat di lingkungannya. Di tahun 2009, melalui program ‘Book for Thought’ PermataBank menambah jumlah buku bacaan yang dikumpulkan untuk disumbangkan, dan menyelenggarakan sejumlah lomba dongeng yang diikuti oleh lebih dari 107 taman bacaan dari seluruh Indonesia. Edukasi perbankan terus ditingkatkan melalui program ‘Banking for Students’ yang diadakan di 77 kantor cabang PermataBank.
Through Permata Peduli, our Corporate Social Responsibility programme, we expanded the positive contributions we make to the communities in which we operate. We increased the number of books we collected and donated in 2009 and held storytelling competitions involving more than 107 reading clubs nationwide through our ‘Book for Thought’ programme. Banking education through our ‘Banking for Students’ programme was also intensified and seminars were held in 77 PermataBank branches across the country.
Selain program ‘Banking for Students’ dan ‘Book for Thought’, PermataBank juga memberikan perhatian untuk membantu masyarakat di wilayah bencana alam. Menyusul gempa bumi di Padang, PermataBank bersama dengan Yayasan Dompet Dhuafa telah membantu pembangunan kembali gedung SDN 25 Sungai Sarik, Padang Sago, Padang Pariaman, Sumatera Barat. Melanjutkan upaya bantuan pasca-gempa bumi Yogyakarta, PermataBank telah merenovasi perpustakaan sekolah SDN 1 Pundong. Di tahun mendatang, PermataBank akan terus memperluas cakupan aktivitas CSR terutama melalui dukungan pendidikan, pemberdayaan dan keterlibatan aktif karyawan PermataBank.
Aside from the ‘Banking for Students’ and ‘Book for Thought’ programmes, we helped to reconstruct communities in disaster stricken areas. After the recent earthquake in Padang, we together with Yayasan Dompet Dhuafa, helped to rebuild the devastated SDN 25 Sungai Sarik, Padang Sago, Padang Pariaman, West Sumatera. Continuing our contribution to Yogyakarta post earthquake, we renovated the library and added books to SDN 1 Pundong. In the coming year, we plan to further expand the scope of our CSR activities especially through education, empowerment and employee volunteerism.
Di tahun 2010, PermataBank akan lebih mengintensifkan sinergi dengan kedua pemegang saham utamanya. Bersama PT Astra International Tbk, PermataBank akan mengembangkan kerja sama bisnis dengan lebih dari 130 anak perusahaan Astra, memanfaatkan pemahaman Astra yang mendalam terhadap pasar di Indonesia. PermataBank juga akan terus menarik manfaat dari keahlian internasional, standar praktik terbaik serta produk dan jasa kelas dunia yang dimiliki Standard Chartered Bank.
In 2010 we will intensify efforts to develop greater synergies with our two outstanding major shareholders. With PT Astra International Tbk, we will look to expand business co-operation with Astra’s more than 130 subsidiary companies and benefit from Astra’s deep understanding of the Indonesian marketplace. With Standard Chartered Bank, we will continue to leverage off Standard Chartered’s expertise, knowledge of international best practice and world class products and services.
PermataBank optimis bahwa tahun 2010 akan memberikan lebih banyak peluang seiring dengan proyeksi percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan dampak positifnya terhadap konsumen.
We believe 2010 will be a year of increased opportunities for PermataBank as the Indonesian economy is projected to grow at a faster pace and consumer sentiment follows.
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Direktur Utama Report from the President Director
PermataBank akan terus meningkatkan kinerja melalui program kerja yang fokus, untuk memperkuat posisinya di beberapa kota penting.
PermataBank will continue to improve performance through focused actions and we will seek to become an even larger player in key cities with significant populations.
Dengan strategi yang telah disusun matang, tantangan ke depan adalah untuk melaksanakannya dengan baik bersama-sama sebagai satu PermataBank, memperkokoh reputasi sebagai salah satu penyedia layanan jasa keuangan terkemuka di Indonesia.
The strategy is firmly in place and the challenge before us is to act together as one team and strengthen further our reputation as an outstanding financial services provider in Indonesia.
Di awal 2010, Joseph Georgino Godong telah mengundurkan diri dari jajaran Direksi. Saya ingin berterima kasih atas kontribusi beliau selama bersama PermataBank. Hasil dari kerja keras serta dedikasi beliau akan terus tercermin pada pertumbuhan PermataBank ke depan.
In early 2010, we bade farewell to Joseph Georgino Godong. I wish to express my sincerest appreciation to Georgi for his tremendous contribution during his time with PermataBank. His hard work and dedication will continue to be reflected in PermataBank’s future growth.
Mewakili Direksi PermataBank, saya sampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada para nasabah dan mitra kerja atas dukungan, kesetiaan dan kepercayaan yang terus diberikan kepada PermataBank. Dukungan dan kepercayaan tersebut akan terus memotivasi PermataBank untuk menjadi mitra pilihan melalui penyediaan layanan serta solusi nilai tambah yang prima.
On behalf of the Board of Directors, I would also like to extend our utmost appreciation to our customers and business partners for their support, loyalty and trust in PermataBank. With their continued support and confidence, I believe that the Bank will continue to be the partner of choice by focussing on service excellence and value-added solutions.
Sebagai penutup, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh karyawan atas kerja keras dan komitmen mereka dalam mengatasi berbagai tantangan di tahun 2009. Bersama-sama, kita telah melakukan langkah awal yang baik, dan saya berharap dapat menyampaikan hasil yang lebih baik di tahun depan.
Allow me to close my message with a profound thank you to our staff for their hard work and commitment during a challenging year. Together, we are off to a good start and I look forward to reporting positive results this time next year.
David M. Fletcher Direktur Utama President Director
PermataBank 2009 Annual Report
25
LAPORAN BISNIS Business Report
PERMATABANK MELAKUKAN UPAYA YANG OPTIMAL UNTUK MEMBERIKAN YANG TERBAIK BAGI NASABAH. PERMATABANK MENJADI BANK YANG TERKEMUKA KARENA MAMPU MENGHADIRKAN PRODUK DAN LAYANAN YANG BERKUALITAS.
PermataBank makes the extra effort to provide all customers the best. And in the marketplace, PermataBank has assumed its position as a leading bank precisely because it delivers quality products and quality service.
Apa yang anda dapatkan di bab ini:
What you will get in this chapter:
UM UM PUBLI C
RE GU LATOR RE GU LATOR
Produk dan layanan unggulan, kapabilitas distribusi, dan profesionalisme karyawan sebuah bank terbaik di industrinya.
Proses-proses manajemen produk maupun Sumber Daya Manusia yang mengacu pada standar praktik terbaik dan perlindungan kepentingan konsumen.
An overview of product offerings, distribution channels and professional attitude will highlight PermataBank’s strong position in the banking industry.
Details of product and personnel management indicate commitment in following best practices and ensuring customer protection.
PermataBank 2009 Annual Report
27
RETAIL BANKING Retail Banking
28
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Bisnis Business Report Retail Banking Retail Banking
‘Customer Focus’ adalah landasan pelayanan perbankan di PermataBank. PermataBank selalu menempatkan nasabah di sentral kegiatannya, baik dalam meluncurkan produk maupun memberikan service melalui semua jaringan PermataBank: cabang-cabang, ATM, Mobile Banking, Internet Banking dan Phone Banking. Customer Focus is the foundation for PermataBank in providing its banking services. The customer is placed at the central core in the activities from launching products to service provision across the PermataBank network: Branches, ATMs, Mobile Banking, Internet Banking and Phone Banking.
Kinerja yang baik dari Retail Banking di tahun 2009 merupakan hasil dari peningkatan produktivitas, penyediaan produk-produk dan layanan yang dapat memenuhi kebutuhan nasabah dengan lebih fokus.
The good performance made in Retail Banking in 2009 was the result of increasing productivity, providing products and services, all of which give more focus in meeting customer needs.
Setiap unit di bawah Retail Banking menerapkan formula sukses tersebut, dengan pencapaian yang baik di tahun 2009. Baik dana pihak ketiga, maupun kredit ke sektor UKM dan konsumer membukukan peningkatan, sementara tingkat kredit bermasalah (NPL) Retail Banking tetap rendah. Cross selling dengan nasabahnasabah yang ada di Consumer Banking, SME Banking maupun Wholesale Banking dengan keberagaman produk dan jasa yang ditawarkan oleh Retail Banking telah memungkinkan seluruh nasabah PermataBank menikmati layanan yang berkualitas. Peningkatan kinerja melalui eksekusi yang fokus sangat jelas terlihat selama tahun 2009. Hasilnya, lebih banyak nasabah dapat mengambil KPR, berwirausaha dengan sukses, dan menabung atau berinvestasi untuk membangun masa depan yang lebih baik.
This successful customer focus formula provided good results in 2009 across all units in Retail Banking. Increases were recorded in third-party deposits as well as lending to SMEs and consumers, while overall NPLs remained low. With the wide range of Retail Bank products and services, the cross selling opportunities between Consumer Banking, SMEs and even Wholesale Banking, enables all PermataBank customers to enjoy quality service. Improved performance through focused actions was widely evident in 2009, enabling more customers to get home mortgages, conduct successful business, and save and invest for a better tomorrow.
Consumer Banking PermataBank menghadirkan rangkaian produk simpanan maupun pinjaman yang lengkap untuk nasabah segmen konsumer. Berdasarkan besaran simpanan nasabah, PermataBank memilah nasabah menjadi kategori Priority, Preferred, atau Personal. Segmentasi ini sangat membantu PermataBank untuk melakukan pemasaran produk dan layanannya secara lebih efektif.
Consumer Banking PermataBank provides customers of the consumer banking segment with a complete array of deposit and loan products. For internal segmentation purposes, PermataBank customers are classified as Priority, Preferred, or Personal based on the size of their deposits, enabling PermataBank to better match products and services to customers through effective marketing and sales programs.
PermataBank 2009 Annual Report
29
Laporan Bisnis Business Report Retail Banking Retail Banking
30
Simpanan Nasabah Bank Indonesia (BI) secara bertahap menurunkan besaran suku bunga acuan pada tahun 2009, dengan tujuan untuk mendorong perbankan agar menurunkan suku bunga kredit. Bank Indonesia berinisiatif mengumpulkan 14 bank terbesar di Indonesia, termasuk PermataBank, yang kemudian sepakat untuk menetapkan batas atas suku bunga simpanan sebesar suku bunga BI ditambah persentase tertentu.
Customer Deposits Throughout 2009, Bank Indonesia (BI) gradually reduced the BI benchmark rate, encouraging the banking sector to reduce the bank funding and lending rates. In order to provide stability during an uncertain global economic situation, Bank Indonesia working closely with 14 major banks, including PermataBank, have agreed to cap all funding rates at the BI rate plus a certain percentage.
Dengan adanya kesepakatan tersebut, bank-bank bersangkutan harus lebih kreatif untuk menarik dana depositor karena tidak lagi dapat bersaing melalui pendekatan suku bunga. Seiring dengan fokus bankbank pada kualitas produk, PermataBank berupaya memperkuat pendanaan pihak ketiga dengan cara seperti program promosi yang menarik untuk tabungan dan giro maupun peluncuran produk-produk baru dengan fitur yang menarik.
This agreed cap in funding rates removed pricing as a marketing variable, forcing all major banks to raise creativity in attracting new customers. With heavier focus among the banks in providing quality products, PermataBank executed a number of key initiatives to strengthen its funding portfolio, such as continuous promotion of an attractive program for savings and current accounts and the launching of several products with exciting new features.
Dengan fokus pada pelayanan, PermataBank di tahun 2009 telah mengembangkan jaringan menjadi 279 cabang untuk meningkatkan cakupan layanan sehingga dapat lebih memenuhi kebutuhan nasabah.
Focusing on service in 2009, PermataBank expanded to 279 branches, enabling better penetration and coverage, increasing customer service and satisfying customer needs and expectations.
Beberapa inisiatif yang terkait dengan produk pada tahun 2009 adalah peluncuran PermataBintang, sebuah produk tabungan untuk anak-anak; PermataGiro Ganda yang menawarkan manfaat fleksibilitas antara mata uang Rupiah dan US$; PermataBank Passbook juga diluncurkan yaitu buku tabungan praktis ukuran saku yang memberikan kenyamanan bagi penabung. PermataBintang disertai dengan perlindungan asuransi bebas premi untuk orang tua dan anak, kartu debet dengan desain yang menarik, serta hadiah menarik dari PermataBintang Smart Point.
Among the initiatives related to products in 2009 is the launching of PermataBintang, a savings account designed for the children’s segment; PermataGiro Ganda offering flexibility between Rupiah and US$ currencies and; PermataBank Passbook, providing customers with practical pocket size passbook for greater convenience. PermataBintang features free insurance coverage for parents and children, attractively designed debit card and enticing gifts for customers with PermataBintang Smart Point.
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Bisnis Business Report Retail Banking Retail Banking
Jumlah Kantor Cabang Number of Branches
279
PermataBank mendekatkan diri kepada nasabahnya melalui 279 kantor cabang di 55 kota di Indonesia. For its customers, PermataBank is always near with 279 branches at 55 cities throughout Indonesia.
Pada tahun 2009, PermataBank mencatat kenaikan jumlah simpanan nasabah dari Rp42,8 triliun menjadi Rp45,7 triliun, atau 7%, terutama berasal dari pertumbuhan rekening giro dan tabungan yang merupakan dana murah.
During 2009, PermataBank achieved total deposits increasing from Rp42.8 trillion to Rp45.7 trillion, equivalent of a 7% growth. This increment was mostly driven from the growth of low cost funds in savings and current accounts.
Kredit Pemilikan Rumah PermataBank merupakan salah satu pemain penting di pasar Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan pangsa pasar sekitar 4,9% di tahun 2009, naik dari 4,2% di tahun 2008. Di tengah ketatnya persaingan di bisnis KPR, PermataBank terus mengandalkan pada model bisnis yang customer-focus sehingga mampu menginovasi produk-produk sesuai dengan ragam kebutuhan konsumen. Tingkat kepuasan nasabah terus dipantau dan hasilnya dijadikan dasar untuk melakukan penyempurnaan terus-menerus pada produk dan layanan.
Mortgage PermataBank is one of the leading players in the mortgage industry in Indonesia with a market share of approximately 4.9% in 2009, growing from 4.2% in 2008. Amidst intense competition in the mortgage market, PermataBank, relying on its customer-focus business model, continued developing innovative mortgage products meeting customers varied needs. Levels of customer satisfaction are closely monitored and serve as a basis for continuous improvement on products and services.
Salah satu contoh kejelian PermataBank dalam membaca keinginan pasar adalah PermataKPR Bijak. Sejak diluncurkan pada tahun 2008, produk inovatif ini dengan cepat meraih popularitas di kalangan konsumen dan saat ini menyumbang hampir 50% dari total portofolio baru KPR PermataBank di tahun 2009. Dengan mengkaitkan saldo kredit terhadap jumlah tabungan di rekening nasabah di PermataBank, nasabah memperoleh fleksibilitas dan beban biaya yang rendah, yang dapat mempercepat pelunasan KPR-nya.
One example of success in identifying public perceptions was the mortgage product PermataKPR Bijak. Launched in 2008, this highly innovative product has quickly grown to contribute nearly 50% of PermataBank’s new home mortgage portfolio in 2009. In PermataKPR Bijak, the outstanding loan balance linked with an individual’s savings in a PermataBank deposit account, reducing customer costs, increasing customer flexibility and reducing overall mortgage tenure.
PermataBank 2009 Annual Report
31
Laporan Bisnis Business Report Retail Banking Retail Banking
37% Portofolio Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tumbuh 37% pada tahun 2009 mencapai Rp5,8 triliun. PermataBank’s mortgage portfolio grew an impressive 37% to reach Rp5.8 trillion in 2009.
32
Contoh lain adalah produk kredit PermataHome Ready Cash bagi individu dan PermataKPR Cicilan Tetap. Pada produk PermataKPR Cicilan Tetap, besarnya cicilan bulanan tidak berubah, sementara lamanya mencicil dapat berubah mengikuti pergerakan suku bunga. Karena memberikan kepastian yang lebih besar mengenai besarnya cicilan, produk inovatif ini terutama sangat menarik bagi konsumen kalangan pegawai dengan gaji tetap. Produk PermataHome Ready Cash memberikan keleluasaan bagi nasabah untuk menggunakan rumah sebagai sumber dana untuk dapat dipakai memenuhi kebutuhan tertentu.
Another example of responding successfully to people’s needs was PermataHome Ready Cash personal loan product as well as the Fixed-for-Life Mortgage, in which the amount of the monthly installment is fixed during the tenor while adjusting the number of payments in response to interest rate changes. This startling new product has encouraged especially salaried workers to begin the process of home ownership through a confident signal of security and predictability. PermataHome Ready Cash allows customers to use their homes as a funding source to meet their needs.
Pada tahun 2009, survei oleh sebuah majalah properti menempatkan PermataBank sebagai ‘Top-5 in Customer Mind’. Dengan terus menekankan pada eksekusi yang terfokus, prestasi ini diharapkan akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang. Secara keseluruhan, portofolio KPR tumbuh signifikan sebesar 37% mencapai Rp5,8 triliun per akhir tahun 2009, sementara tingkat NPL yang rendah berhasil dipertahankan sebesar 1,2%.
In 2009, PermataBank has placed itself as “Top-5 in Customer Mind”, according to a property magazine. Continued focus on the execution of these and other new products will hopefully improve this standing in the years to come. Overall, PermataBank mortgage lending grew by an impressive 37% to reach Rp5.8 trillion at year-end 2009, while NPLs were successfully kept to a low of 1.2%.
Joint Financing PermataBank melakukan kerja sama joint financing dengan perusahaan multi finance dalam menyalurkan pembiayaan mobil dan motor kepada nasabah. Menggalang sinergi dengan salah satu pemegang saham utamanya, PT Astra International Tbk, PermataBank saat ini menyalurkan kredit untuk pembelian mobil dan motor melalui perusahaan-perusahaan multi finance di dalam Grup Astra. Selain menghasilkan pendapatan bunga, lini usaha ini juga memberikan akses pada basis pelanggan yang luas guna melakukan cross selling produk dan jasa perbankan lainnya.
Joint Financing PermataBank engages in joint financing arrangements with various multifinance companies to provide auto loans to end-users. Building on the synergy with Astra International, one of its major shareholders, PermataBank currently provides loans for the purchase of automobiles and motorcycles via multifinance companies within the Astra International group. Aside from generating interest income, this line of business also provides PermataBank with a large customer base with which to cross-sell our other banking products or services.
Laporan Tahunan PermataBank 2009
972
Laporan Bisnis Business Report Retail Banking Retail Banking
Sekalipun pasar otomotif domestik turun pada tahun 2009, PermataBank mampu mempertahankan kinerja yang baik di bisnis ini, dimana total kredit yang disalurkan tumbuh pesat sebesar 48% mencapai Rp6,6 triliun di akhir tahun 2009, dari Rp4,5 triliun pada tahun sebelumnya. Tingkat NPL di bisnis Joint Financing berhasil dipertahankan di level 1% di tahun 2009. PermataBank akan terus memanfaatkan momentum pertumbuhan di bisnis yang prospektif ini melalui perluasan jaringan kerja sama dengan perusahaan multi finance, termasuk yang bergerak di bidang nonotomotif.
Despite the 2009 decline in the domestic automotive market, PermataBank was able to maintain its performance in this segment, with total loans outstanding increasing strongly by 48% to reach Rp6.6 trillion at year-end 2009, from Rp4.5 trillion a year earlier. At the same time, through rigorous loan portfolio management and monitoring, NPLs in the Joint Financing segment were successfully maintained at a level of 1% in 2009. Going forward, PermataBank intends to capitalize on the growth momentum of this rewarding lending segment by expanding and further improving cooperation with multifinance companies, including those offering non-automotive products.
PermataKTA Sejak Juni 2009, target pasar bagi produk kredit tanpa agunan individu PermataKTA telah diperluas. Dengan strategi ekspansi yang berhati-hati, produk tersebut kini dipasarkan terutama kepada nasabah PermataBank seperti pemegang rekening tabungan, giro dan deposito, nasabah payroll, nasabah kartu kredit, nasabah KPR dan nasabah Joint Financing. Tingkat kredit macet PermataKTA di tahun 2009 jauh lebih rendah dari ratarata industri untuk kredit tanpa agunan.
PermataKTA Starting in June 2009, a PermataBank unsecured loan product, branded PermataKTA, has expanded its target market. With a prudent expansion strategy, market growth is focused on existing PermataBank customers such as holders of savings, current account and time deposit, payroll customers, credit card holders, mortgage customers and Joint Finance customers. The delinquency rate of PermataKTA in 2009 was much lower than the industry average.
Keberhasilan pemasaran produk ini melalui berbagai upaya cross selling menyebabkan pencairan pinjaman baru naik mencapai Rp54,4 miliar di tahap pertama ekspansinya di tahun 2009, dengan saldo pinjaman yang diberikan sebesar Rp50,7 miliar pada Desember 2009. Dengan tingkat NPL yang rendah, penyaluran fasilitas baru tersebut diharapkan akan menjadi landasan kokoh untuk lebih mengembangkan volume bisnis PermataKTA di masa mendatang.
This lending was made successful through various cross selling initiatives, resulting in PermataKTA disbursing new loans up to Rp54.4 billion in the first phase expansion of 2009. These new loans disbursed have increased the total loans outstanding of PermataKTA to Rp50.7 billion as of December 2009. These new loans, disbursed with their low delinquency rate (NPL), will build a strong foundation for PermataKTA business growth into the future.
Kartu Kredit Bisnis kartu kredit PermataBank diprioritaskan untuk nasabah yang telah mempunyai rekening di PermataBank untuk menikmati berbagai kemudahan bertransaksi sebagai bagian dari gaya hidup mereka. Ragam kartu kredit PermataBank mencakup kartu Classic, Gold dan Platinum dari Visa dan MasterCard serta sejumlah produk kartu co-branding, sehingga dapat memenuhi kebutuhan ataupun keinginan yang berbeda dari berbagai segmen nasabah.
Credit Cards PermataBank’s credit card business is targeted primarily to existing account holders with PermataBank, allowing these customers to have a more wide-ranging banking experience with PermataBank as part of an enhanced lifestyle. PermataBank offers the complete range of Classic, Gold, and Platinum cards from Visa and MasterCard as well as various co-branding card products, filling the different needs and preferences of various consumer segments.
Pada tahun 2009, aktivitas kartu kredit secara berkesinambungan fokus pada peningkatan brand awareness, loyalitas nasabah, dan penggunaan kartu, serta pada akuisisi nasabah baru.
Throughout 2009, PermataBank’s credit card activities continued to focus on strengthening brand awareness, deepening customer loyalty, broadening card usage programs, and emphasizing new cardholder acquisition.
PermataBank 2009 Annual Report
33
Laporan Bisnis Business Report Retail Banking Retail Banking
Akuisisi nasabah baru terutama dilakukan melalui upaya cross selling di antara ragam produk dan jasa perbankan PermataBank, termasuk melalui product bundling dengan produk-produk KPR dan tabungan. PermataBank juga menggalang sinergi dengan pemegang saham utama untuk memperluas pemasaran produk kartu kredit. Kartu AstraWorld Permata, sebuah produk co-brand otomotif yang diluncurkan pada bulan Agustus 2008 bekerja sama dengan AstraWorld dari Astra International, telah terbukti populer dengan sekitar 10.000 pemegang kartu per akhir tahun 2009.
Increasing the number of new cardholders was accomplished mostly from cross selling initiatives across the range of PermataBank’s products and services, including as part of bundling programs with mortgage and savings products. PermataBank also leveraged on the synergy with its major shareholders to expand the distribution of its credit card products. The AstraWorld Permata card, an automotive co-branded card launched in August 2008 in cooperation with AstraWorld of Astra International, has proved to be highly popular, with some 10,000 cardholders at year-end 2009.
PermataBank juga terus mempromosikan Permata 0% sebagai fitur nilai tambah untuk kartu kredit. Dengan Permata 0%, nasabah dapat dengan mudah mengkonversikan pembelian dengan kartu kredit PermataBank menjadi cicilan tetap sehingga mempermudah pengelolaan keuangan mereka.
PermataBank also intensified promotion for Permata 0% as a value proposition for PermataBank credit cards. Permata 0% enables card users to easily convert retail purchases using a PermataBank credit card to fixed installments for better management of their cash flows.
Pada tahun 2009 PermataBank meluncurkan kartu PermataBlack, sebuah produk kartu kredit superpremium, sebagai bagian dari peluncuran layanan PermataBank Priority. Sebagai produk kategori layanan tertinggi dari Mastercard, kartu PermataBlack didukung oleh berbagai layanan concierge dan mitra eksklusif dari MasterCard.
In 2009, PermataBank launched a super-premium card, the PermataBlack Card, as part of the launch of PermataBank Priority. The PermataBlack Card uses MasterCard’s highest-tier service platform and is supported by an exclusive concierge service and lifestyle partners from MasterCard.
40% Volume transaksi kartu kredit pada tahun 2009 meningkat mencapai sebesar Rp4 triliun. The volume of credit card transactions in 2009 grew significantly to reach Rp4 trillion.
34
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Bisnis Business Report Retail Banking Retail Banking
Pencapaian penting lainnya di 2009 adalah selesainya penggantian seluruh kartu kredit PermataBank dalam peredaran dengan kartu baru yang menggunakan teknologi chip EMV. Program ini dilakukan mengikuti ketentuan Bank Indonesia, sekaligus untuk meningkatkan perlindungan bagi pemegang kartu.
Another major achievement in 2009 was the completed conversion of all circulating PermataBank credit cards with new ones featuring EMV chip technology. This was done in compliance with Bank Indonesia requirements, and also in order to provide more security for the benefit of cardholders.
Berkat upaya-upaya tersebut serta perbaikan terusmenerus pada proses kerja, kartu kredit PermataBank membukukan kinerja yang solid di tahun 2009. Jumlah piutang meningkat 38% menjadi Rp1 triliun per akhir tahun 2009, sementara penggunaan kartu naik 40% mencapai Rp4 triliun.
As a result of these and other in-process improvements, PermataBank’s credit card business had a strong year in 2009. Gross Credit Card receivables grew by 38% to Rp1 trillion at year-end 2009, while card usage volume increased by 40% to reach Rp4 trillion.
Wealth Management PermataBank menghadirkan layanan wealth management bagi nasabah yang umumnya membutuhkan layanan eksklusif. Dilayani oleh profesional berkualitas, nasabah dapat memperoleh informasi dan dibantu untuk memanfaatkan serangkaian produk-produk investasi, valuta asing dan bancassurance.
Wealth Management PermataBank provides wealth management services to high net-worth customers in need of privileged services. With highly trained professionals, customers can receive information and assistance in accessing a variety of investment products, foreign exchange updates and bancassurance products.
Sepanjang tahun 2009, PermataBank terus menawarkan beragam produk sesuai kebutuhan nasabah seperti produk bancassurance, reksadana, produk ORI, obligasi Syariah Pemerintah (Sukuk), dan produk-produk lainnya.
Throughout 2009, PermataBank continued to offer a variety of products suited to customer’s needs, such as bancassurance products, mutual funds, ORI, Government Sharia bonds (Sukuk), and other products.
Dalam rangka pengembangan layanan wealth management, PermataBank meluncurkan PermataBank Priority di tahun 2009, yang merupakan penyempurnaan dari layanan sebelumnya yaitu PermataBank Kencana. Layanan eksklusif yang juga dapat dinikmati oleh anggota keluarga nasabah merupakan salah satu keunggulan PermataBank Priority. Di akhir tahun 2009, terdapat 17 outlet PermataBank Priority Center di kotakota besar di seluruh Indonesia.
To improve and grow its Wealth Management business, PermataBank launched the PermataBank Priority in 2009, which represents a refinement over the previous wealth management service, the PermataBank Kencana. One strong feature of PermataBank Priority is that of extending access to benefits for the whole family of the customer. As at year-end 2009, there were 17 PermataBank Priority Centers in major cities across Indonesia.
SME Banking PermataBank terus berfokus pada segmen nasabah komersial termasuk sektor Usaha Kecil Menengah (UKM). Sektor ini telah menjadi salah satu motor penggerak perekonomian Indonesia yang terbukti tetap tangguh di tengah krisis ekonomi.
SME Banking PermataBank continues its focus on the commercial segment, including to the Small Medium Enterprises (SME) sector. This sector has become an important growth factor within Indonesia’s economy, and has shown to be highly resilient in times of economic or financial crises.
PermataBank 2009 Annual Report
35
22% Dana pihak ketiga dari nasabah UKM meningkat 22% menjadi sebesar Rp7,57 triliun di tahun 2009. Third party funds from SME customers increased by 22% to reach Rp7.57 trillion in 2009.
36
Sejalan dengan strategi customer focus, SME Banking pada tahun 2009 melakukan inisiatif penting terkait penempatan staf Relationship Manager (RM) di kantor-kantor cabang. Apabila sebelumnya staf RM terkonsentrasi di satu atau dua cabang di tiap kota, saat ini mereka ditempatkan di setiap kantor cabang yang memiliki potensi nasabah UKM di wilayah sekitarnya. Dengan demikian, Perbankan UKM dapat semakin mendekatkan diri kepada nasabah, sekaligus memungkinkan penetrasi pasar yang lebih efektif untuk meningkatkan pangsa pasar maupun basis nasabah.
A major initiative by SME Banking in 2009, following along the line of the customer-focus approach strategy of PermataBank, was an accelerated deployment of Relationship Manager (RM) personnel in branches. Whereas previously these RMs were concentrated in one or two branches in each city, now they are stationed at every branch deemed to have suitable potential to generate business with SME customers in the respective areas. This has the effect of bringing SME Banking services closer to existing customers, while allowing greater penetration into target markets in order to expand market share and customer base.
Upaya penetrasi pasar baru juga dilakukan melalui pendekatan value chain business ke perusahaanperusahaan di hulu dan hilir value chain business nasabah.
Market penetration is also enhanced through the value chain approach, targeting value chain businesses both upstream and downstream of existing customers.
Melalui berbagai upaya peningkatan pelayanan tersebut, SME Banking mampu terus tumbuh, dengan total kredit ke sektor UKM sebesar Rp10,52 triliun di akhir tahun 2009, dibandingkan Rp9,09 triliun setahun sebelumnya. Sebagian besar (97,4%) dari jumlah tersebut merupakan fasilitas kredit investasi dan kredit modal kerja, yang tumbuh 16,4% mencapai Rp10,25 triliun. Selebihnya adalah kredit tanpa agunan PermataKTA Bisnis yang diperkenalkan pertama kali pada tahun 2007. Pencairan kredit untuk produk ini selama tahun 2009 adalah sebesar Rp166,7 miliar dengan total kredit sebesar Rp266,2 miliar.
Through these and other initiatives in service improvement, SME Banking succeeded in growing its business, with total outstanding loans to the SME segment amounting to Rp10.52 trillion at year-end 2009, compared with Rp9.09 trillion a year earlier. The bulk (97.4%) of these were in the form of investment and working capital loans, which grew by 16.4% to reach Rp10.25 trillion. The remainder represents the unsecured loan PermataKTA Bisnis (Business Installment Loan) product, first introduced in 2007. New disbursements of this product during 2009 amounted to Rp166.7 billion, with a total outstanding amount of Rp266.2 billion.
Berdasarkan sebaran distribusi, 42,8% dari kredit UKM disalurkan ke perusahaan di sektor Perdagangan, Distribusi Ritel, serta Hotel & Restoran; 30,3% ke sektor Manufaktur; dan 9,5% ke sektor Transportasi dan Pergudangan serta Komunikasi. Berkat upaya-upaya pemantauan dan pengendalian risiko kredit, tingkat NPL dapat ditekan di bawah 5%.
In terms of loan distribution, some 42.8% of SME loans are disbursed to businesses in Trading, Retail Distribution, and Hotel & Restaurant sectors, 30.3% to the manufacturing sector, and 9.5% to the transportation, warehousing and communications sectors. Sustained efforts at credit risk monitoring and mitigation resulted in relatively low NPLs of below 5%.
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Bisnis Business Report Retail Banking Retail Banking
Nasabah UKM juga merupakan sumber dana pihak ketiga yang penting di PermataBank, terutama melalui rekening giro dan deposito, yang jumlahnya meningkat 22% menjadi Rp7,57 triliun di tahun 2009.
PermataBank’s SME customers are also an important source for third party funding, particularly through current accounts and time deposit accounts, which grew by 22% in 2009 to reach Rp7.57 trillion.
Di tahun 2010, PermataBank akan terus meningkatkan volume bisnisnya di sektor UKM melalui serangkaian inisiatif. Pendekatan model bisnis value chain akan diintensifkan untuk memperdalam hubungan dengan berbagai komunitas bisnis. Rencana pengembangan produk antara lain adalah produk kredit multi-guna yang fleksibel dan berbagai penawaran product bundling. Proses-proses kerja juga akan terus diperbaiki untuk mempercepat pemrosesan kredit dan meningkatkan efisiensi.
In 2010, PermataBank will continue to expand its business volume in the SME sector, and has planned several initiatives in support of this objective. PermataBank will continue to develop the value chain approach to forge closer cooperation with various business communities. Planned product enhancements include a flexible multi-purpose loan product and new product bundles. Meanwhile, improvements to work processes will be pursued in order to expedite the various loan processes, achieving greater efficiency.
Perbankan Syariah PermataBank Syariah terus tumbuh baik di sisi pendanaan maupun pembiayaan. Dengan potensi permintaan yang masih tetap besar, jaringan pelayanan PermataBank Syariah terus diperluas dari 234 outlet di 9 kota di tahun 2008 menjadi 241 outlet di 10 kota di tahun 2009. Pengembangan produk dan pelayanan juga terus dilakukan bekerja sama dengan unit Teknologi & Operasi serta peluncuran produk-produk komersial baru seperti PermataFinance iB, PermataBank Guarantee iB, PermataImport LC iB, dan PermataImport Finance iB untuk nasabah UKM, dan PermataTabungan iB Dollar, PermataTabungan iB Optima, dan PermataTabungan iB Bintang untuk nasabah ritel.
Sharia Banking The growth of PermataBank Sharia has continued both in terms of deposits and financing. Operating now in 10 Indonesian cities, up from 9 cities in 2008, with 241 Sharia channeling offices, up from 234 offices in 2008, the Sharia network is expanding to meet latent demand. Product and service development also increased through synergy with the Technology and Operations Unit and through the launching of new commercial products, such as PermataFinance iB, PermataBank Guarantee iB, PermataImport LC iB and PermataImport Finance iB for SME customers, as well as PermataTabungan iB Dollar, PermataTabungan iB Optima and PermataTabungan iB Bintang for retail customers.
PermataBank Syariah mencatat kenaikan aktiva produktif sebesar 19% pada tahun 2009 menjadi Rp1,46 triliun, dimana sejumlah Rp1,41 triliun adalah portofolio pembiayaan. Dari portofolio ini, 64% adalah pembiayaan kepada perusahaan multi finance, 17% KPR, 16% pembiayaan komersial, 3% pembiayaan UKM, sementara kurang dari 1% adalah pembiayaan kendaraan bermotor. Dengan kualitas aktiva produktif yang baik, Perbankan Syariah membukukan laba bersih sebesar Rp82,3 miliar di tahun 2009, naik 73% dari Rp47,4 miliar di 2008.
In 2009, PermataBank Sharia posted a 19% increase in earning assets to Rp1.46 trillion with Rp1.41 trillion consisting of the financing portfolio. Of this, multifinance companies captured 64%, mortgages 17%, commercial 16%, SMEs 3% and auto financing less than 1%. Due to strong earning asset quality, Sharia Banking posted a 2009 net profit of Rp82.3 billion, up 73% from Rp47.4 billion in 2008.
Pendanaan tumbuh 8% dibandingkan tahun 2008 menjadi Rp1,16 triliun di tahun 2009. Dari jumlah ini, deposito berjangka mengkontribusikan 37%, giro 36%, dan tabungan 27%.
Funding also grew an acceptable 8% from 2008 to stand at Rp1.16 trillion in 2009. Of this, time deposits represent 37%, demand deposits 36% and savings 27%.
PermataBank 2009 Annual Report
37
Laporan Bisnis Business Report Retail Banking Retail Banking
73% PermataBank Syariah terus berkembang pesat di tahun 2009 dengan membukukan kenaikan laba bersih sebesar 73%. PermataBank Sharia grew significantly in 2009, posting a net income growth of 73%.
38
Nasabah ritel maupun komersial PermataBank Syariah juga dapat menikmati layanan PermataBank lainnya seperti PermataBank Guarantee iB, PermataImport LC iB, Permata e-Channel, Securities dan Agency Services iB, Bancassurance iB, serta beragam layanan perbankan standar lainnya. Ragam dan kualitas layanan PermataBank Syariah memperoleh pengakuan pada tahun 2009 sebagai Best Sharia Business Unit 2008 oleh Majalah Investor dan Karim Consulting.
Both retail and commercial Sharia customers enjoy a full range of PermataBank services including PermataBank Guarantee iB, PermataImport LC iB, Permata e-Channels, Securities and Agency Services iB, Bancassurance iB and other standard banking services. Because of the quality and comprehensive services offered, PermataBank Sharia was recognized in 2009 as the Best Sharia Business Unit 2008 by Investor Magazine and Karim Consulting.
Memasuki tahun 2010, PermataBank akan terus merebut kepercayaan nasabah baru maupun lama melalui upayaupaya untuk memperluas cakupan layanan secara geografis, mendayagunakan infrastruktur konvensional PermataBank, dan mengembangkan produk-produk yang dibutuhkan konsumen. Dengan demikian, PermataBank Syariah berharap dapat meningkatkan pangsa pasarnya di segmen perbankan Syariah yang terus berkembang di Indonesia.
Going into 2010, PermataBank aims to continue to earn the trust of new and existing customers by making further strides to expand service range geographically, to leverage PermataBank’s conventional banking infrastructure and to develop products demanded by customers. In so doing, PermataBank aims to capture a larger slice of the growing Sharia banking market in Indonesia.
National Non Branch Sales Model proposisi bisnis Bank@Work memperkuat hubungan bisnis Retail Banking melalui pengembangan sinergi dengan para nasabah komersial dan korporasi, dalam hal ini berhubungan dengan para karyawan nasabah komersial dan korporasi tersebut dengan menawarkan produk-produk ritel PermataBank yang pada akhirnya dapat memperkuat posisi PermataBank sebagai bank pilihan nasabah. Konsep Bank@Work juga mengoptimalkan kemitraan dengan para nasabah komersial dan korporasi melalui penyediaan suatu layanan keuangan yang terpadu bagi para karyawan mereka dengan layanan payroll sebagai titik awal, dikombinasikan dengan sejumlah kemasan produk yang memiliki nilai tambah yang berbeda dan disesuaikan dengan kebutuhan para nasabah serta memanfaatkan keunggulan akses dari layanan e-channel PermataBank, khususnya Mobile Banking.
National Non Branch Sales The Bank@Work business proposition model deepens PermataBank Retail Banking relationships by developing synergies with commercial and corporate customers, tapping into targeted and select their employees by offering PermataBank retail products to strengthen PermataBank as their Preferred Bank. Bank@ Work optimizes partnerships with existing commercial and corporate customers by providing comprehensive financial services to their employees through payroll services as the entry point, with distinctive value-added benefits through a needs-based bundling of products and leveraging the e-channel capabilities, particularly Mobile Banking.
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Bisnis Business Report Retail Banking Retail Banking
National Direct Sales merupakan salah satu saluran distribusi yang efektif untuk produk-produk mass market. PermataBank fokus pada pemasaran selektif melalui Bank@Work dan komunitas nasabah dalam melakukan penjualan langsung dan untuk mencari nasabah baru, melalui presentasi langsung untuk memasarkan produk-produk seperti kartu kredit, pinjaman tanpa agunan untuk individu (PermataKTA) dan PermataKTA Bisnis untuk nasabah komersial.
The National Direct Sales is one of the effective retail banking distribution channels for mass marketing of products. Focus on target markets through Bank@Work and customer community basis is a way of direct selling and acquiring new customers through the process of direct personal presentation and selling products such as credit cards, unsecured loan for individual (PermataKTA) and Business Installment Loans (PermataKTA Bisnis) for commercial customers.
Telesales sebagai salah satu contact point dengan nasabah melakukan penjualan produk dan jasa melalui telepon. Ini merupakan cara yang efisien untuk melakukan akuisisi nasabah baru, cross selling, ataupun pendalaman relasi dengan nasabah yang telah ada, dengan menawarkan beragam produk perbankan ritel menggunakan contact relationship management yang berdasarkan pada profil segmentasi nasabah.
Telesales, as one of the customer’s point of contacts, sells products and services over the phone. This efficient means for acquisition of new customers, cross selling and deepening relationships with the existing PermataBank customers, provides various retail banking products, through the proper contact relationship management and based on a customer’s segmentation profile.
Saluran Distribusi Elektronik Dalam rangka menarik nasabah baru dan memberikan layanan yang mudah dan tanpa batas pada semua nasabah, PermataBank mengoperasikan beragam saluran distribusi elektronik untuk melengkapi layanan akses untuk bertransaksi. Nasabah dapat memilih untuk menggunakan layanan PermataATM, PermataMobile, PermataNet, PermataTel, dan PermataMini ATM (EMA).
Electronic Channels Both to attract new customers and to ensure one-stop convenience for existing customers, PermataBank operates a wide range of electronic channels, to complement access to transactional service. PermataBank customers are free to choose from the e-Channels of: PermataATM, PermataMobile, PermataNet, PermataTel and PermataMini ATM (EMA).
PermataBank terus memperluas jangkauan dan cakupan dari berbagai saluran distribusi elektronik tersebut di sepanjang tahun 2009. Langkah-langkah ini tidak saja berdampak pada peningkatan kualitas layanan, namun juga dapat meningkatkan visibilitas PermataBank di masyarakat dan menjadi daya tarik bagi calon nasabah. Kerja sama baru untuk layanan pembayaran tagihan telah diadakan dengan penyedia layanan telekomunikasi Axis, penyedia layanan Internet Biznet, perusahaan air bersih Aetra yang memiliki 380.000 pelanggan, dan Perusahaan Listrik Negara wilayah Sumatera Utara dengan sekitar 2,4 juta pelanggan. Pengguna Taxi Express di Jakarta kini juga dapat membayar menggunakan kartu debet atau Visa melalui perangkat Electronic Data Capture (EDC) PermataBank yang tersambung ke argometer taksi. Layanan seperti ini merupakan yang pertama di Indonesia.
In 2009 many initiatives were taken to expand the range and scope of the various electronic channels, and these initiatives had an immediate impact on increasing service quality but also have a longer term impact in increasing the visibility of PermataBank and encouraging new customers. New cooperation for convenient bill payment services was established with telecommunication provider company Axis, internet provider Biznet, water supply company Aetra with 380,000 customers, and the state electricity company PLN in North Sumatera with 2.4 million customers. As a first in Indonesia, Express Taxi customers can now pay for taxi fares, either debit or Visa, through an PermataBank Electronic Data Capture (EDC) device which is directly hooked up to the taxi’s argometer.
PermataATM PermataBank mengoperasikan 569 unit PermataATM untuk pengambilan tunai, pembayaran maupun informasi, yang juga terhubung dengan jaringan internasional Visa, MasterCard, Cirrus dan Plus, disamping jaringan domestik ATM Bersama, Alto dan Prima. Pada tahun 2009, PermataBank telah mulai memasang perangkat anti-skimmer untuk
PermataATM With a full range of cash, payment and inquiry services, 569 PermataATMs are linked through the international networks of Visa, Master Card, Cirrus and Plus and through the local Indonesian networks of ATM Bersama, ALTO and Prima. In 2009, PermataBank has started to install anti-skimmer devices on its ATMs in order to enhance security protection for customers. Throughout
PermataBank 2009 Annual Report
39
Laporan Bisnis Business Report Retail Banking Retail Banking
40
meningkatkan perlindungan bagi nasabah. Selama tahun 2009, tercatat sebanyak 36,5 juta transaksi senilai Rp27,6 triliun dilakukan melalui PermataATM. Jumlah ini meningkat dari 36 juta transaksi senilai Rp25,1 triliun di tahun 2008.
2009, 36.5 million transactions valued at Rp27.6 trillion were conducted through PermataATMs, an increase from 36 million transactions valued at Rp25.1 trillion in 2008.
PermataMobile PermataMobile merupakan layanan yang populer di kalangan nasabah PermataBank, dengan sekitar 400.000 nasabah terdaftar di tahun 2009, naik dari 365.000 di tahun 2008. Nasabah dapat melakukan transaksi perbankan atau pembayaran dari telepon selular mereka, baik menggunakan menu STK (SIM Tool Kit) atau menu PermataMobile. Menu PermataMobile adalah aplikasi berbasis Java yang dikembangkan oleh PermataBank dan dapat dimasukkan ke telepon selular yang berkemampuan Java atau ke perangkat BlackBerry, dan memberikan kemudahan penggunaan seperti pilihan menu pada mesin PermataATM. Pada tahun 2009, tercatat 4,2 juta transaksi senilai Rp2,3 triliun, meningkat dari 4,1 juta transaksi senilai Rp1,58 triliun di 2008. Layanan PermataMobile menerima penghargaan peringkat ke-2 untuk ‘Best SMS Banking’ untuk bank umum tahun 2009 dari MRI dan majalah Infobank.
PermataMobile PermataMobile remains a popular means of doing banking for PermataBank customers, with 400,000 registered users in 2009, up from 365,000 in 2008. Customers can perform banking or payment transactions from their cellphone using either the STK (SIM Tool Kit) menu or the PermataMobile menu. The PermataMobile menu is a Java application developed by PermataBank and downloadable to Java-enabled cellphones or Blackberry devices, providing users with convenient menu options like those available at PermataATMs. Performance in 2009 was strong with transactions increasing to 4.2 million with a value of Rp2.3 trillion, up from 4.1 million transactions valued at Rp1.58 trillion in 2008. PermataBank was pleased to be recognized by MRI & InfoBank magazine with 2nd Best SMS Banking in a commercial bank in 2009.
PermataNet Fasilitas perbankan Internet PermataNet pada tahun 2009 digunakan untuk lebih dari 3 juta transaksi senilai Rp1,7 triliun, dibandingkan 2,73 juta transaksi senilai Rp1,49 triliun di tahun 2008.
PermataNet PermataNet is a full service internet banking facility that was used in 2009 for more than 3 million transactions valued at Rp1.7 trillion, up from 2.73 million transactions valued at Rp1.49 trillion in 2008.
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Bisnis Business Report Retail Banking Retail Banking
PermataMini ATM (EMA) PermataBank telah menambahkan fungsi-fungsi baru yang berguna ke perangkat EDC yang umum. Dengan fungsi sebagai titik pembayaran, kemampuan transaksional perangkat EDC PermataBank juga dapat diakses oleh nasabah bank lain melalui jaringan ATM ALTO dan ATM Bersama. Selain memproses transaksi pembelian biasa, perangkat ini dapat digunakan untuk layanan ATM seperti transaksi pembayaran tagihan maupun transfer dana, sehingga menciptakan sinergi di lokasi merchant bersangkutan.
PermataMini ATM (EMA) PermataBank has added new features of EDCs to provide useful and powerful functions. Known as payment point functions, these transactional abilities – available to customers of other banks within the ALTO and ATM Bersama networks – offer ATM services such as payments and fund transfers, greatly enhancing the appeal of PermataBank EDCs. In addition to processing regular purchase transactions, merchants become a center for banking transactions, creating a local synergy.
PermataBank telah memasang 13.000 unit EDC. Ini merupakan cara yang efektif bagi PermataBank untuk memperluas infrastrukturnya dengan biaya rendah, sementara memberikan tambahan manfaat bagi nasabah dimana-mana.
PermataBank has installed some 13,000 EDCs, effectively expanding its banking infrastructure in a cost-effective and convenient manner for PermataBank and customers alike.
PermataTel Melalui PermataTel, nasabah dapat memperoleh informasi ataupun melakukan transaksi perbankan 24 jam sehari, 7 hari seminggu, dengan menghubungi nomor 500111 dari telepon rumah atau 63399 dari telepon selular.
PermataTel PermataTel allows customers to obtain information and conduct various banking transactions by telephone, 24 hours a day, 7 days a week by calling 500111 from a fixed line and 63399 from a cell-phone.
Dengan fokus pada kepentingan nasabah, PermataBank senantiasa mampu meningkatkan layanan. Melalui fitur ‘Fast Services’ nasabah dapat mengakses layanan PermataTel dengan lebih mudah dan cepat menggunakan sistem kode 3-digit untuk melakukan berbagai transaksi. Ragam transaksi yang dilayani termasuk transfer antar rekening, pembayaran cicilan (untuk tagihan FIF, ACC, TA Finance), pembayaran kartu kredit, Telkom, PLN, PAM Palyja dan PAM Bintaro, pembayaran tagihan pasca-bayar telepon selular
The interest of our customers is always the focus to improve customer satisfaction. A shortcut, called “Fast Services”, enables customers to access PermataTel services more quickly. By pressing codes consisting of three digits, customers are able to access desired services, such as account transfer, installment payments (such as FIF, ACC, TA Finance), credit card payments, utilities payments (Telkom, PLN, PAM Palyja and PAM Bintaro), cellular phone bill payment and voucher reload, and fax-on-demand for services such as account
PermataBank 2009 Annual Report
41
Laporan Bisnis Business Report Retail Banking Retail Banking
42
maupun pengisian pulsa pra-bayar, serta layanan fax-on-demand untuk informasi rekening simpanan, rekening kartu kredit, dan informasi mengenai produk.
statement information, credit card account information and product information.
Pada tahun 2009, jumlah panggilan masuk naik 7% mencapai 3,8 juta panggilan, dimana sekitar 70% dilayani oleh perangkat IVR, sebagai wujud upaya PermataTel untuk terus meningkatkan kualitas layanan transaksional demi kepuasan nasabah.
During 2009, incoming calls increased 7% to 3.8 million calls with 70% of calls served by the new IVR machine, showing the on-going service improvement in PermataTel to provide better transactional banking services for customer satisfaction.
Dengan motto ‘Providing the best Call Center services anytime, anywhere’, kualitas layanan PermataTel memperoleh banyak pengakuan di tahun 2009, termasuk untuk keempat kalinya berturut-turut meraih peringkat pertama penghargaan Call Center Award for Service Excellence dari Carre – Center for Customer Satisfaction and Loyalty (Carre – CCSL). Penghargaan lain adalah sebagai peringkat pertama untuk Best Phone Banking Officer dalam Banking Service Excellence Award 2009 yang diselenggarakan oleh Marketing Research Indonesia (MRI), serta 12 penghargaan dalam Global Service Index Award oleh PT OmniTouch International, dimana PermataTel terpilih sebagai ‘The Best Call Center’ untuk seluruh industri dalam kategori ‘Most Consistent Good Service’. Berbagai penghargaan tersebut menjadi pengakuan atas kemampuan PermataBank dalam menghadirkan layanan berkualitas secara konsisten dengan sentuhan pribadi.
PermataTel’s motto ”Providing the Best Call Center services anytime, anywhere”, was given further credence during 2009 as PermataTel earned many awards and succeeded in earning the first rank Call Center Award for Service Excellence conducted by the Carre – Center for Customer Satisfaction and for Loyalty (Carre – CCSL) for the fourth time. Another achievement was a Banking Service Excellence Award 2009 conducted by MRI (Marketing Research Indonesia) as the first rank for Best Phone Banking Officer and twelve awards from Global Service Index Award conducted by PT OmniTouch International. In the category of The Most Consistently Good Service, PermataTel was chosen as The Best Call Center from the entire call center industry. PermataBank is indeed honoured to be able to consistently provide service excellence to our customers and to improve service quality with the personal touch.
Layanan Berkualitas & Operasional yang Prima Pencapaian layanan berkualitas dan operasional yang prima terus menjadi prioritas PermataBank agar mampu bersaing dalam dinamika sektor perbankan di Indonesia. Prioritas tersebut juga selaras dengan strategi customer focus yang menempatkan nasabah sebagai titik sentral dalam aktivitas PermataBank. Dalam mengupayakan kepuasan nasabah, PermataBank melakukan siklus
Service Quality & Operational Excellence Improving service quality and developing operational excellence continue to be a priority for PermataBank in order to successfully compete in the dynamic Indonesian banking industry. These objectives are particularly aligned with the customer-focus strategy, making customers the central focus of PermataBank’s activities. With regards to improving customer
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Bisnis Business Report Retail Banking Retail Banking
berulang dari tiga proses, yaitu: memahami kebutuhan dan perilaku nasabah; memberi solusi terbaik melalui perbaikan proses, produk dan sumber daya manusia, dan mengukur tingkat kepuasan dan loyalitas nasabah.
satisfaction, PermataBank follows a repeating cycle of three processes: understanding customer needs and behavior; providing best solutions by improving process, product, and human resources; and measuring levels of customer satisfaction and loyalty.
Untuk memahami kebutuhan dan perilaku nasabah, PermataBank mengandalkan masukan dari nasabah, atau apa yang disebut sistem ‘Voice of Customer’. Untuk memfasilitasi proses ini, PermataBank membentuk fungsi Business Intelligence Unit (BIU) pada tahun 2009. BIU dilengkapi dengan piranti lunak predictive analytics dan perangkat business intelligence lainnya agar dapat melakukan fungsinya dengan efektif.
PermataBank relies significantly on customer feedback, the so-called Voice of Customer (VoC) system, in order to understand customer needs and behaviour. To facilitate this process, PermataBank established the Business Intelligence Unit (BUI) in 2009. The BIU is equipped with predictive analytics software and other business intelligence tools in order to function effectively.
Di antara berbagai upaya di aspek ini adalah peningkatan kualitas data nasabah. Dengan menerapkan prosesproses manajemen data dan standar-standar sesuai praktik internasional terbaik pada basis data nasabah, PermataBank dapat memperoleh pandangan tunggal yang menyeluruh atas nasabah terhadap rangkaian produk dan jasa yang ada. Hal ini memungkinkan pemahaman yang lebih menyeluruh atas kebutuhan dan perilaku nasabah. Salah satu langkah ke arah peningkatan layanan pada tahun 2009 adalah penerapan formulir data pembukaan rekening bagi nasabah baru, yang telah disederhanakan dan diseragamkan menjadi satu formulir untuk semua jenis rekening nasabah. Langkah ini memberikan kemudahan bagi nasabah dan pada saat bersamaan, peningkatan kemampuan PermataBank terkait aspek Customer Relationship Management untuk seluruh produk dan jasa.
Among the major initiatives along this line is the improvement in the quality of customer data. By implementing data quality management and key metrics aligned to international best practice in our customer database, PermataBank is able to get a single view of customers across products and services, in turn allowing a more comprehensive understanding of customer needs and behaviour. One resulting service improvement in 2009 concerns the account opening form for new customers, which has been simplified and standardized into a single form for all types of customer accounts. This has resulted in greater convenience for customers while increasing PermataBank’s benefits and insights in terms of Customer Relationship Management across all products and services.
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada tahun 2009, Retail Banking telah diperkuat oleh kehadiran lulusan angkatan pertama dari Relationship Manager Development Program (RMDP). Peserta RMDP umumnya adalah pegawai baru lulusan perguruan tinggi dengan pengalaman kerja yang masih sedikit, yang mengikuti pelatihan di kelas maupun praktik lapangan selama 9 bulan. Pelatihan RMDP dimaksudkan untuk menghasilkan staf Relationship Manager yang berkualitas dan memiliki keterampilan yang dibutuhkan oleh PermataBank.
Human Resources Development In 2009, Retail Banking was strengthened by a fresh batch of graduates from the Relationship Manager Development Program (RMDP). Participants, mostly newly recruited fresh graduates with only a minimum of work experience, went through 9-month in-class and in-the-field courses at RMDP. The final result of RMDP is the creation of high quality Relationship Management personnel, ready with the skills needed at PermataBank.
PermataBank 2009 Annual Report
43
Laporan Bisnis Business Report Retail Banking Retail Banking
Marketing Campaign 2009 h
Januari January
PermataTabungan Bebas: Program Petik Angpao Hoki saat imlek Program yang diadakan dalam rangka menyambut Hari Raya Imlek 2009. Mekanisme adalah nasabah yang membuka rekening PermataTabungan Bebas selama program berlangsung akan mendapat kesempatan memetik amplop angpao dari lucky tree yang ada di semua Cabang PermataBank. Hadiahnya berupa voucher belanja dengan nominal hingga Rp500.000. PermataTabungan Bebas: “Pick Your Lucky Angpao “ for 2009 Chinese New Year The program coincides with the celebration of Chinese New Year 2009. Customers who open a PermataTabungan Bebas savings account during the program period will get a chance to pick an ‘angpao’ from the ‘lucky tree’ set up at all PermataBank branches. Inside the ‘angpao’ envelopes are shopping vouchers of various face value up to Rp500,000.
h
Pebruari FebruarY
PermataBank Syariah: PermataTabungan iB Optima PermataBank Syariah melakukan launching produk PermataTabungan iB Optima ditengah acara Festival Ekonomi Syariah tanggal 5 Februari 2009. PermataTabungan iB Optima memberikan keleluasaan berinvestasi dengan akses transaksi yang mudah, cepat dan aman serta bagi hasil setara deposito syariah dan bebas biaya administrasi. PermataBank Syariah: PermataTabungan iB Optima PermataBank Sharia launched the PermataTabungan iB Optima deposit product during the Sharia Economic Festival on 5 February 2009. PermataTabungan iB Optima provides the opportunity to invest funds with easy, fast and secure transaction access as well as optimum revenue sharing equivalent to a sharia time deposit account, and free account administration fee.
Laporan Tahunan PermataBank 2009
PermataKartu Kredit: Permata 0% Campaign Semua pengguna PermataKartuKredit dapat menikmati fasilitas cicilan tetap 0% untuk belanja apa saja, kapan saja, dan dimana saja.
PermataKartu Kredit: Permata 0% Campaign Holders of PermataCredit Card can enjoy fixed installment payments at 0% interest rate for any purchases, anywhere, anytime.
h
APRIL APRIL
Permata e-Banking: Umbrella Campaign Untuk meningkatkan awareness terhadap layanan PermataBank e-Banking, PermataBank melakukan Umbrella Campaign dengan tema “kemudahan dalam genggaman”. Hal ini dilakukan agar customer dapat lebih memanfaatkan layanan e-Banking kapanpun dan dimanapun.
44
h
Permata e-Banking: Umbrella Campaign To promote public awareness of Permata e-Banking services, PermataBank conducted an Umbrella Campaign with a theme of ‘Convenience is Yours’. The campaign is intended to encourage customers to use PermataBank’s e-banking services, anytime and anywhere.
Mei MAY
PermataKartu Kredit: Mall Branding Grand Indonesia, Pondok Indah Mall, Pacific Place Untuk meningkatkan awareness dan usage di mallmall terkemuka di Jakarta dan Surabaya. PermataCredit Card: Mall Branding Grand Indonesia, Pondok Indah Mall, Pacific Place To increase awareness and usage of PermataCredit Card at leading shopping malls in Jakarta and Surabaya.
Laporan Bisnis Business Report Retail Banking Retail Banking
h
maret MARCH
PermataKPR: PermataKPR Cicilan Tetap Memberikan ketenangan hati dengan cicilan tetap sampai lunas. Adapun benefit yang ditawarkan ialah: - Besarnya cicilan per bulan TETAP sepanjang jangka waktu kredit - Jangka waktu kredit dapat otomatis berubah sesuai fluktuasi bunga - Kepastian cicilan akan memudahkan Anda mengatur keuangan keluarga
PermataTabungan Bebas: Relaunch Tabungan dengan keunggulan kebebasan bertransaksi kapan dan dimana saja. Visual baru ; jumping man. Dengan headline ‘Ini Baru Bebas!’ PermataTabungan Bebas: Relaunch A savings account with freedom of transactions, anytime, anywhere. A new visual, the ‘jumping man’ with a headline “THIS is real freedom!”
PermataKPR: PermataKPR Cicilan Tetap Peace of mind that comes from a fixed installment payment. The benefits include: - A FIXED monthly installment amount for the duration of the mortgage tenor - The length of the mortgage tenor will automatically adjust to fluctuations in interest rate - Easier for your family’s budget management with a fixed installment
h
Juni June
PermataMasa Depan Merupakan produk tabungan berjangka yang bisa diperuntukkan bagi apapun kebutuhan/keinginan nasabah maupun keluarganya. Produk ini adalah gabungan dari produk PermataPendidikan dan PermataRancangDana. Nasabah bisa menentukan sendiri jangka waktu dan besarnya cicilan sesuai kebutuhan. PermataMasa Depan A structured savings account that can be used to save money for any future needs of the customer and family members. This product is a combination of PermataPendidikan and PermataRancangDana savings account products. Customers can choose the tenor and amount of installment that best meet their needs.
PermataBINTANG: Launching ‘SERENTAK Nabung Seru di 12 kota!’ PermataBank mempersembahkan tabungan yang khusus diperuntukkan bagi first time banking people/anak mulai usia 0 hingga <17 tahun. Dengan proposisi ‘Nabung Seru’, fitur yang diberikan untuk menambah serunya adalah: 1. Bisa pilih desain kartu ATM. 2. Gratis asuransi rawat inap bagi buah hati. 3. Gratis asuransi jiwa bagi orang tua. 4. Bebas biaya administrasi. Keseruan juga diangkat melalui berbagai aktivitas yang diperuntukkan bagi anak-anak.
PermataBINTANG: Launching ‘SERENTAK Nabung Seru di 12 kota!’ PermataBank offers a savings account product specifically designed for the first-time saver or children between 0 - 17 years of age, with the motto of ‘Nabung Seru’ (‘It’s Cool to Save Money’). Among features that make this product ‘cool’ are: 1. A choice of various designs for ATM card. 2. Free hospitalization insurance coverage for the child. 3. Free life insurance coverage for the parents. 4. No administration fee. Account holders can also participate in various fun activities for children.
PermataBank 2009 Annual Report
45
Laporan Bisnis Business Report Retail Banking Retail Banking
Marketing Campaign 2009 h
h
JuLi JuLY
PermataKPR: PermataKPR Bijak Merupakan sinergi antara KPR sekaligus rekening tabungan, memberikan keringanan bunga KPR dari saldo harian tabungan dengan keuntungan: - 75% saldo tabungan diperhitungkan sebagai pengurang pokok pinjaman dalam perhitungan bungaKPR - Semakin BESAR saldo tabungan, semakin KECIL beban bunga KPR - KPR Anda pun lunas lebih cepat - BEBAS bertransaksi apapun dengan menggunakan semua layanan PerrmataBank.
PermataKartu Kredit: Private Sale Giorgio Armani, Doris Vinci, Rococo, Bvlgari Bekerja sama dengan merchant kelas dunia, PermataKartuKredit memberikan penawaran ekslusif untuk pemegang Permata Platinum. PermataKartu Kredit: Private Sale Giorgio Armani, Doris Vinci, Rococo, Bvlgari In cooperation with world-class leading merchants, PermataCredit Card has exclusive offers for holders of Permata Platinum cards.
PermataKPR: PermataKPR Bijak A synergy linking a mortgage product and a savings account, giving lower interest rate on the mortgage from the daily balance at the savings account: - 75% of the balance in the savings account is deducted from the loan principal in calculating the interest payment - As the savings account balance gets HIGHER, the mortgage interest payment gets LOWER - The mortgage can be settled off sooner - All transactions using all of PermataBank’s services FREE of charge.
h
PermataKPR: Umbrella Campaign PermataKPR hadir dengan berbagai produk KPR yang seunik pribadi Anda. Produk-produk PermataKPR unik karena sesuai dengan kebutuhan setiap pribadi dan memahami kebutuhan KPR setiap nasabahnya yang berbeda- beda. Adapun produk-produk yang ditawarkan ialah, PermataKPR Bijak, PermataKPR Cicilan Tetap, PermataPembiayaan Pemilikan Rumah iB, PermataHome Ready Cash. Permata e-Banking: Umbrella Campaign Just like you, each PermataKPR mortgage product is unique and has its own characters. Different PermataKPR mortgage products are designed to fit the different needs of mortgage customers. These include mortgage products like PermataKPR Bijak, PermataKPR Fixed-for-Life, PermataPembiayaan Pemilikan Rumah iB, and PermataHome Ready Cash personal loan.
46
Laporan Tahunan PermataBank 2009
PermataBank Syariah: PermataTabungan iB Bintang PermataBank Syariah mengajak buah hati nasabah untuk melakukan kebiasaan baik termasuk menabung dengan mempersembahkan PermataTabungan iB Bintang untuk kemudahan transaksi perbankan Syariah yang disesuaikan dengan kebutuhan anak, beserta segala keuntungan dan fasilitas yang dapat dinikmati. PermataBank Syariah: PermataTabungan iB Bintang PermataBank Sharia encourages the children of its customers to acquire good habits, including to save money, through PermataTabungan iB Bintang, a Sharia savings account that is specially tailored to the needs of children, and comes with all the convenience of Sharia transactions, facilities and benefits.
h
OkTOBER OCTOBER PermataKartuKredit: Dine & Fly Nasabah memperoleh kesempatan untuk terbang gratis berdua ke Singapura PP. PermataCredit Card: Dine & Fly Card holders have the opportunity of winning free return tickets for two to Singapore.
agustus August
NOPEMBER NOVEMBER
PermataBank Syariah: Umbrella Campaign Dalam rangka meningkatkan brand awareness dan memperkuat posisi nya sebagai Unit Usaha Syariah yang didukung dengan fasilitas e-Banking yang modern, PermataBank Syariah melakukan Umbrella Campaign dengan tema “Nikmati layanan perbankan syariah dengan teknologi terdepan” PermataBank Syariah: Umbrella Campaign To promote its brand image and strengthen its positioning as a Sharia banking unit with modern e-Banking facilities, PermataBank Sharia conducted an Umbrella Campaign with the theme of ‘Enjoy Sharia banking services with cutting-edge technology’.
Laporan Bisnis Business Report Retail Banking Retail Banking
h Permata e-Banking: PermataATM Plus Hoka-Hoka Bento PermataBank mengadakan program khusus untuk nasabah dan non-nasabah yang setia bertransaksi di PermataATM: Gratis Ogura atau puding Caramel dengan hanya menukarkan slip transaksi di PermataATM. Berlaku untuk transaksi pembayaran dan pembelian (Fee Based Income Transaction). PermataBintang: Kompetisi Desain Kartu ATM Salah satu kegiatan yang dipersembahkan bagi anak-anak yang hobi mewarnai, menggambar dan melukis. Hasil karya 2 pemenang dari 2 kategori, akan dicetak sebagai Kartu ATM PermataBintang edisi terbatas. Permata e-Banking: PermataATM Plus Hoka-Hoka Bento PermataBank offers a special program for customers as well as noncustomers who regularly use PermataATM: exchange the transaction slip from PermataATM with free Ogura or Caramel jelly. Applicable for any payment or purchase transactions (fee-based income transaction). PermataBintang: Kompetisi Desain Kartu ATM A fun activity for children who like to color, draw or paint. Two of the winning drawings or paintings from each of two entry categories will be used in the design of a limited edition PermatBintang ATM card.
h Permata e-Banking: PermataATM Plus Jackpot PermataBank mengapresiasi nasabah setianya melalui program hadiah Jackpot Rp1 jt bagi nasabah dengan transaksi tersering selama 30 hari terakhir. Permata e-Banking: PermataATM Plus Jackpot A customer appreciation program from PermataBank offering the chance to win a jackpot prize of Rp1 million for customers with the most transactions in 30 days.
SEPTEMBER SEPTEMBER
PermataBuku Tabungan: Launching Untuk lebih menyempurnakan layanan akan informasi transaksi mutasi yang terjadi di rekening nasabah PermataBank meluncurkan pass book yaitu buku tabungan. Layanan ini dapat dipilih oleh nasabah disamping rekening koran yang setiap bulan dikirimkan ke alamat nasabah setiap bulan. Keunggulan buku tabungan PermataBank adalah informasi yang tertera atas nasabah lebih terperinci. PermataBuku Tabungan: Launching To provide improved services concerning transaction information at customer’s account, PermataBank introduced a Pass Book facility. This is an optional facility alongside the printed monthly account statement that were sent to customer’s address each month. The pass book facility gives a more detailed information on customer’s transactions.
DEsEMBER DECEMBER
PermataBank Priority PermataBank Priority merupakan kemasan baru dari Permata Kencana yang menawarkan Priority banking bagi nasabah dan keluarganya. Guna mendukung PermataBank Priority yang dapat dinikmati bersama keluarga, PermataBank memperkenalkan empat pilar komitmen: 1. Dedicated Family Advisory Team 2. Product Selections Tailored for Your Family 3. Priority Family Access Channel 4. Family Privileges and Benefits
PermataBank Priority PermataBank Priority is a development of Permata Kencana offering priority banking services for customers and their family members. In support of this unique feature of PermataBank Priority for the benefits of family members are the four pillars of commitments introduced by PermataBank: 1. Dedicated Family Advisory Team 2. Product Selections Tailored for Your Family 3. Priority Family Access Channel 4. Family Privileges and Benefits
PermataBlack Card: Launching PermataBank mempersembahkan kartu tertinggi berbasis World dari MasterCard International, ekslusif hanya untuk nasabah Permata Priority. PermataBlack Card: Launching PermataBank is proud to offer a credit card using World, the highest service platform of MasterCard International, available only for customers of PermataBank Priority.
PermataBank 2009 Annual Report
47
WHOLESALE BANKING Wholesale Banking
48
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Bisnis Business Report Wholesale Banking Wholesale Banking
Fokus pada pengembangan selektif serta profesionalisme layanan merupakan strategi unggul untuk kepuasan nasabah dan pertumbuhan PermataBank.
Focus on selective growth and providing professional service is our winning combination, catered to serve and satisfy our customers.
Wholesale Banking terus berkomitmen dalam memberikan layanan nasabah yang terbaik dan tetap fokus secara selektif untuk menunjang pertumbuhan sektor-sektor industri.
Wholesale Banking continued its commitment in delivering excellent customer service while remaining focused and selective in supporting the industry growth.
Meskipun kondisi ketidakpastian pasar dunia terus berlanjut di tahun 2009, Wholesale Banking tetap melanjutkan ekspansi di pasar domestik yang relatif kuat dengan terus mendukung aktivitas nasabah lama dan baru serta mengoptimalkan pendekatan mata rantai bisnis (value chain). Peningkatan pendapatan juga diperoleh dari layanan trade finance dan pengucuran kredit komersial. Sejalan dengan strategi customercentric PermataBank, Wholesale Banking terus fokus dan meningkatkan pendanaan pihak ketiga dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan menjaga kredit bermasalah pada tingkat yang rendah.
Although 2009 was marked by uncertainty in the global marketplace, Wholesale Banking continued its expansion in the robust domestic market by maintaining support for its existing and new customers and optimizing the value-chain business approach, and this was translated into growth in trade finance and commercial lending. In line with PermataBank’s customer-centric strategy, Wholesale Banking was also able to focus and attract more deposits from the market and maintained prudent banking with a low Non-Performing Loan (NPL) level.
Dipicu oleh krisis ekonomi global sejak triwulan keempat tahun 2008, aktivitas ekonomi domestik mengalami kontraksi pada paruh pertama 2009, dimana banyak perusahaan di Indonesia menunda rencana ekspansi usaha dan menurunkan aktivitas bisnisnya, yang pada gilirannya berdampak pada berkurangnya permintaan untuk kredit bank. Sejalan dengan mulai normalnya roda bisnis perekonomian, aktivitas Wholesale Banking mulai meningkat pada semester kedua tahun tersebut. Di akhir tahun 2009, Wholesale Banking berhasil membukukan kinerja yang memuaskan dengan tercapainya targettarget yang ditetapkan di awal tahun.
Triggered by the global economic crisis in the fourth quarter of 2008, domestic economic activities contracted in the first half of 2009, when many companies in Indonesia postponed their expansion plans and slowed down their business activities which in turn resulted in the declining demand for financing. However, this was reversed in the second half of 2009 whereby Wholesale Banking activities started to increase in line with the normalized business activities, resulting in the satisfactory achievement and exceeding performance targets for 2009.
Ekspansi selektif baik pada nasabah maupun infrastruktur sesuai dengan strategi jangka panjang dan kondisi pasar saat ini. Wholesale Banking terus memberikan layanan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan kepercayaan nasabah; khususnya layanan yang bernilai tambah dan pilihan pembiayaan. Ini semua didukung
Selective expansion of Wholesale Banking’s client base and infrastructure are in alignment with both long-term strategy and the current market situation. Wholesale Banking continues to serve its many customers with a view to creating quality and trust; specifically value-added services and lending options offered by
PermataBank 2009 Annual Report
49
Laporan Bisnis Business Report Wholesale Banking Wholesale Banking
50
oleh sumber daya manusia yang berkualitas guna mencapai kepercayaan yang mendalam dan hubungan jangka panjang dengan para nasabah.
Wholesale Banking’s qualified human resources, leading to trust and long-term customer satisfaction.
Kegiatan di Tahun 2009 Kegiatan Wholesale Banking dilakukan melalui tiga (3) unit usaha: Client Relationship – menangani aspek relasi dengan kelompok nasabah berdasarkan segmentasi industri; Transaction Banking – menangani pengembangan produk dan layanan transaksi perbankan seperti cash management, trade dan securities & agency services. Sedangkan Global Markets – menangani aspek likuiditas, manajemen neraca dan risiko pasar, serta layanan produk treasury. Transaction Banking dan Global Markets berkoordinasi dengan Client Relationship dalam melayani nasabah.
Activities in 2009 Wholesale Banking serves its customer’s needs through three (3) business units: Client Relationship – managing customer relations across different industries; Transaction Banking – responsible for the provision of transactional banking products and services such as cash management, trade, and securities and agency services; Global Markets – managing liquidity, balance sheet, and market risk management, as well as treasury products. Both Transaction Banking and Global Markets provide their products and services to customers in coordination with Client Relationship.
Client Relationship Unit Client Relationship melayani kebutuhan nasabah yang dapat digolongkan dalam segmen usaha sebagai berikut: Middle Market, Corporate Group Value Chain, Automotive Value Chain, Local Corporate, Financial Institutions, dan Commodity Corporate.
Client Relationship Client Relationship consists of the following business segments: Middle Market, Corporate Group Value Chain, Automotive Value Chain, Local Corporate, Financial institutions, and Commodity Corporate.
Middle Market Middle Market melayani nasabah perusahaan ukuran menengah dengan pendapatan tahunan antara Rp250 miliar sampai Rp1 triliun. Pada tahun 2009, Middle Market berhasil meningkatkan pendapatan imbal-jasa melalui penawaran multi produk yang dikemas khusus untuk memenuhi kebutuhan nasabah, melalui peningkatan penjualan silang (cross sell), pengembangan konsep mata rantai bisnis, serta peningkatan pendanaan.
Middle Market Middle Market serves medium size businesses with annual turnover of Rp250 billion up to Rp1 trillion. In 2009, Middle Market managed to increase its fee-based income through multi-products offered to serve customer needs as well as through cross selling, the value chain concept, and increased funding.
Sejalan dengan ekspektasi membaiknya perekonomian di 2010, Middle Market mencanangkan target pertumbuhan yang agresif untuk pembiayaan maupun pendanaan, dengan pendekatan strategis untuk memperdalam hubungan dengan nasabah dan meningkatkan penetrasi pasar. Untuk nasabah-nasabah tersebut, Middle Market menawarkan produk-produk inovatif bekerja sama dengan Transaction Banking dan Global Markets sehingga mampu memberikan solusi perbankan yang komprehensif.
In line with expectations of a more robust economy in 2010, Middle Market has set an aggressive 2010 targeted growth in lending as well as funding, using a strategic approach which will deepen its relationships with existing customers and acquire new customers through market penetration. For these customers, Middle Market will offer more innovative solutions in cooperation with Transaction Banking and Global Markets in order to add value to its comprehensive range of product offerings.
Corporate Group Value Chain Corporate Group Value Chain (CGVC) fokus pada peluang bisnis berkaitan dengan aktivitas mata rantai bisnis dari hulu ke hilir yang terkait pada kelompok perusahaan otomotif, alat-alat berat, dan mitra bisnis IT.
Corporate Group Value Chain The Corporate Group Value Chain (CGVC) concentrates on business opportunities to support customers with value chain concept. This covers end-to-end activities from supplier to end-users related to certain industries such as automotive, heavy equipment, and IT business partners.
Di tahun 2009, CGVC juga aktif mencari peluang penjualan silang dan layanan transaksional yang inovatif untuk meningkatkan pendapatan imbal-jasa. Antara lain dengan menjadi intermediary antara nasabah CGVC dan perusahaanperusahaan multifinance dan asuransi.
In 2009, CGVC also actively explored cross selling opportunities and innovative transactional services in order to generate more fee-based income. Included within this innovative approach is an initiative to act as intermediary amongst customers of CGVC, multifinance and insurance companies.
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Bisnis Business Report Wholesale Banking Wholesale Banking
Untuk tahun 2010, CGVC akan terus fokus mengembangkan bisnis melalui penambahan jumlah perusahaan jangkar (anchor) atau mitra usaha di mata rantai bisnis. Salah satu fokus utama dari CGVC adalah supply financing untuk pemasok industri otomotif. Disamping itu, CGVC juga akan terus aktif melakukan penjualan silang untuk memperdalam hubungan dengan para nasabah.
In 2010, CGVC will continue to focus on expanding its business within the value chain concept through increasing the number of anchors (business partners). One of the main focuses for CGVC in 2010 is to supply financing for automotive suppliers. In addition, CGVC will also actively promote cross selling to intensify its relationship with customers.
Automotive Value Chain Automotive Value Chain berkonsentrasi untuk menyediakan fasilitas pembiayaan dealer (dealership financing) baik untuk mobil maupun sepeda motor. Industri otomotif domestik mengalami penurunan pada tahun 2009, dimana permintaan pasar untuk mobil dan sepeda motor turun masing-masing sebesar 22% dan 6%, dibandingkan tahun 2008. Sekalipun demikian, Automotive Value Chain tetap berhasil meningkatkan pangsa pasarnya di industri pembiayaan dealer.
Automotive Value Chain Automotive Value Chain focuses mainly in dealership financing, both for cars and motorcycles. In 2009, the domestic automotive industry experienced a slowdown, with the markets for automobiles and motorcycles declining by approximately 22% and 6%, respectively, compared to 2008. Nevertheless, the Automotive Value Chain unit managed to improve its market share in the automotive dealer financing industry.
Kinerja yang baik tersebut merupakan hasil dari upaya terus-menerus untuk meningkatkan kualitas layanan bagi dealer otomotif di seluruh Indonesia. Salah satu contoh adalah Supply Financing System atau Pembiayaan Rantai Pasok, suatu sistem aplikasi baru yang mulai diterapkan di tahun 2009 untuk pemrosesan transaksi pencairan maupun pembayaran fasilitas secara otomatis. Dengan demikian, aplikasi pembiayaan otomotif di dealer dapat diselesaikan lebih cepat dan efisien, sehingga berdampak pada kepuasan nasabah para dealer.
This achievement resulted from continuous efforts by Automotive Value Chain in improving its services to automotive dealers throughout Indonesia. One of the leading solutions is the Supply Financing System, a new application that was successfully deployed in 2009, allowing automated processing of funds disbursement and repayment by dealers, which leads to a faster and more efficient process, resulting in more satisfied end-users.
Mengantisipasi semakin membaiknya pasar otomotif domestik di tahun 2010, Automotive Value Chain mentargetkan peningkatan jumlah pembiayaan yang akan disalurkan. Hal ini akan dicapai melalui penambahan fasilitas pembiayaan, serta ekspansi pasar ke wilayah-wilayah yang prospektif.
Anticipating a rebound in the domestic automotive market in 2010, this segment has set a higher target for financing facilities disbursements. This will be achieved by allocating more funds for existing facilities, as well as by market penetration into prospective new areas by expanding the service network.
Local Corporate Local Corporate fokus pada kebutuhan nasabah korporasi di Indonesia dengan pendapatan tahunan lebih dari Rp1 triliun dan khususnya perusahaan di sektor-sektor yang terbukti tangguh dalam krisis-krisis ekonomi yang lalu. Untuk para nasabah tersebut, Local Corporate menyediakan fasilitas kredit serta layanan dan produk imbal-jasa.
Local Corporate Local Corporate addresses the needs of large corporate customers in Indonesia with annual turnover of more than Rp1 trillion, and especially those in certain industrial sectors that have had proven resilience in previous crises. Local Corporate provides core lending services, and has increasingly added other fee-based services.
Di tahun 2009, nasabah Local Corporate tidak terpengaruh secara signifikan oleh krisis keuangan maupun perlambatan ekonomi sehingga mampu mempertahankan kinerja yang baik dan mencapai target pertumbuhan bisnis yang telah ditetapkan sebelumnya.
In 2009, customers of Local Corporate were not significantly affected by the financial crisis and economic slowdown and thus able to book a satisfactory performance and achieved its targeted business goals.
Local Corporate akan terus mengembangkan basis nasabahnya di sektor-sektor industri unggulan di tahun 2010, yaitu: perusahaan-perusahaan di sektor transportasi
Local Corporate will continue to expand its relationships and target more winning industries in 2010, including companies in the transportation and logistics sector, food & beverage,
PermataBank 2009 Annual Report
51
Laporan Bisnis Business Report Wholesale Banking Wholesale Banking
dan logistik, industri makanan & minuman, industri barangbarang konsumsi, industri farmasi dan industri berbasis sumber daya alam termasuk sektor migas dan industri pendukungnya.
fast moving consumer goods, and pharmaceutical sectors, as well as natural resources-based industries including the oil and gas industry and its support industries.
Financial Institutions Financial Institutions fokus pada hubungan bisnis dengan bank, perusahaan multifinance, perusahaan sekuritas, manajer investasi, asuransi dan dana pensiun, serta menghasilkan pendapatan dari fasilitas kredit maupun produk dan layanan berbasis imbal jasa.
Financial Institutions Financial Institutions focuses on developing relationships with banks, multifinance companies, securities firms, investment managers, insurance companies and pension funds, and generates revenues from both funded and nonfunded facilities provided to these customers.
Financial Institutions juga mendukung aktivitas pasar modal melalui rangkaian layanan transaksional yang didukung oleh kemampuan teknologi yang handal. Pada tahun 2009, PermataBank menguasai sekitar 20% pasar layanan wali amanat pada penerbitan obligasi di pasar modal, dan bertindak sebagai bank penerima dana pada Initial Public Offering (IPO) saham maupun obligasi dengan pangsa pasar 36,5%. Salah satu prestasi menonjol di tahun 2009 adalah penunjukan PermataBank oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebagai salah satu dari empat bank pembayar untuk transaksi di Bursa Efek Indonesia. Selain itu, PermataBank juga aktif menyediakan fasilitas bank garansi dan pendanaan pasar uang untuk mendukung aktivitas perusahaan sekuritas di bursa.
Financial Institutions also supports capital market activities by providing a variety of transactional services backed by its reliable technology systems. In 2009, PermataBank captured some 20% of the market share for trustee services in various bonds issuances in the capital market, while its service as receiving bank in the Initial Public Offering (IPO) of stocks and bonds accounted for a 36.5% market share. A significant achievement in 2009 was the appointment of PermataBank by the Indonesia Central Securities Depository (KSEI) as one of the four designated payment banks for transactions in the Indonesia Stock Exchange. In addition, PermataBank is also active in the provision of bank guarantee products and money market lines in support of the activities of securities firms in the stock exchange.
Aktivitas cross selling untuk layanan cash management dan produk-produk treasury juga telah mulai diminati oleh nasabah di kalangan perusahaan multifinance, asuransi, serta manajer investasi dan perusahaan sekuritas. Diantara produk-produk yang paling popular adalah produk virtual account dan perbankan elektronik PermataBank yang digunakan untuk layanan cash management, penagihan piutang, serta transaksi valas dan perdagangan obligasi dalam rangka pengelolaan portofolio investasi oleh nasabah.
Cross selling activities to promote cash management and treasury products have also shown encouraging results among customers such as multi finance companies, insurance companies, securities firms and investment managers. Among some of the most popular products are PermataBank’s virtual account and electronic banking products, which are used for cash management and receivables collection, as well as forex transactions and Fixed Income trading services for the management of portfolio investments by customers.
36.5% Pangsa pasar PermataBank sebagai bank penerima dana IPO saham dan obligasi di Bursa Efek Indonesia. PermataBank market share as a receiving bank in the IPOs of stocks and bonds at the Indonesia Stock Exchange.
52
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Bisnis Business Report Wholesale Banking Wholesale Banking
Salah satu prestasi menonjol di tahun 2009 adalah penunjukan PermataBank oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia sebagai salah satu dari empat bank pembayar untuk transaksi di Bursa Efek Indonesia. A significant achievement in 2009 was the appointment of PermataBank by the Indonesia Central Securities Depository as one of the four designated payment banks for transactions in the Indonesia Stock Exchange.
Pada tahun 2010, Financial Institutions akan berkonsentrasi mengembangkan arus pendapatan imbal-jasa melalui pengembangan produk dan layanan yang dikemas khusus (tailor-made), peningkatan hubungan nasabah, serta perluasan basis nasabah di sektor keuangan.
In 2010, Financial Institutions will concentrate more on increasing its fee-based income stream through the development of tailor-made products and services, deepening relationships with existing customers, and expanding its customer base in the financial sector.
Commodity Corporate Commodity Corporate melayani nasabah korporasi yang bergerak di bidang komoditas terutama kelapa sawit, karet dan pertambangan. Unit bisnis ini menyediakan fasilitas pembiayaan untuk ekspansi usaha serta beragam layanan nilai-tambah.
Commodity Corporate Commodity Corporate serves corporate customers in the commodity sectors, particularly in palm oil, rubber and mining. Commodity Corporate provides its customers with financing facilities for business expansion and with other value-added services.
Sekalipun harga komoditas di pasar dunia mengalami penurunan di akhir tahun 2008, portofolio segmen Commodity Corporate pada tahun 2009 tidak terlalu terpengaruh karena nasabah segmen ini umumnya mampu mengantisipasi fluktuasi harga dengan baik dan dibantu oleh membaiknya harga komoditas di tahun yang sama.
Despite the drop in global commodity prices occurring near the end of 2008, the portfolios of the Commodity Corporate in 2009 were mostly unaffected, as customers in this segment were better prepared against price fluctuations, and helped by the recovery in commodity prices during the year.
Untuk tahun 2010, Commodity Corporate akan terus konsisten mengembangkan jumlah nasabahnya di industri yang berbasis sumber daya alam beserta industri pendukungnya.
In 2010, Commodity Corporate will continue to develop and expand its customer base in the natural resources sectors as well as their supporting businesses.
Transaction Banking Unit Transaction Banking menyediakan produk dan layanan transaksional seperti cash management, trade dan securities and agency services.
Transaction Banking Transaction Banking provides transaction banking products and services such as cash management, trade, securities and agency services.
Sepanjang tahun 2009, Transaction Banking fokus pada: 1. Pengembangan produk dan layanan terkini. Beberapa produk yang diluncurkan antara lain layanan Internet Banking multi currency (PeB), pengadministrasian post-dated cheque, virtual accounts, layanan bank pembayar, document pick-up & delivery, serta fasilitas invoice financing.
Throughout 2009, Transaction Banking focused on: 1. Developing advanced products and services. New product launches included multi-currency Internet Banking (PeB) services, post-dated cheque custody, virtual accounts, payment bank services, document pick-up & delivery, and invoice financing.
PermataBank 2009 Annual Report
53
Laporan Bisnis Business Report Wholesale Banking Wholesale Banking
2. Pencapaian layanan prima. Transaction Banking bekerja sama dengan direktorat Teknologi & Operasi untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah. 3. Pengembangan bisnis value chain. Transaction Banking menawarkan produk dan layanannya kepada nasabah potensial di suatu value chain, mulai dari hulu (pemasok) sampai hilir (distributor), sehingga nasabah memperoleh nilai tambah dalam aktivitas bisnisnya melalui kemudahan melakukan transaksi pembayaran, penagihan dan transaksi perbankan lainnya.
2. Service excellence. Transaction Banking worked closely with Technology & Operations to continually improve the quality of services to customers. 3. Developing value chain businesses. Transaction Banking offered its products and services to potential customers throughout a specific business value chain, from the upstream (supplier) side to the down-stream (distributor) side, thereby adding value to their operations by making it more convenient to do their various payments, collections and other banking transactions.
Upaya-upaya pada penyempurnaan produk dan layanan serta peningkatan kualitas pelayanan menghasilkan kinerja yang baik di tahun 2009, antara lain: • Pertumbuhan transaksi Internet Banking (PeB) di atas 65%. • Pertumbuhan pesat transaksi virtual accounts. • Pertumbuhan dua-digit pada layanan trade di saat aktivitas ekspor-impor Indonesia mengalami pertumbuhan negatif. • PermataBank adalah satu-satunya penerima penghargaan ‘Best Cash Management Bank in Indonesia’ dari The Asian Banker.
These efforts in product and service enhancements as well as service quality improvements contributed to an encouraging performance in 2009. Significant achievements are: • Growth of Internet Banking services (PeB) of more than 65%. • Rapid growth of virtual account transactions. • Double-digit growth of trade services, at a time when Indonesia’s import/export activities declined considerably. • The Asian Banker has awarded PermataBank as the sole recipient for ‘Best Cash Management Bank in Indonesia’.
Di tahun 2010, Transaction Banking akan melanjutkan program kerja untuk memperdalam dan memperluas penetrasi pasar ke segmen-segmen yang ditargetkan. Untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan, dan menawarkan harga yang bersaing dalam rangka meningkatkan pangsa pasar, unit bisnis ini akan berkonsentrasi pada: • Perluasan pangsa pasar melalui replikasi model bisnis yang telah teruji secara konsisten.
In 2010, Transaction Banking will continue with its work programs to expand its market penetration into targeted segments, to continually improve its service quality, and to offer competitive prices in order to capture market share, by emphasizing: • Market expansion through consistent replication of proven business models.
65% Penggunaan transaksi Internet Banking multi currency (PeB) tumbuh pesat di tahun 2009. The use of the multi currency Internet Banking (PeB) service grew rapidly in 2009.
54
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Bisnis Business Report Wholesale Banking Wholesale Banking
• Pengembangan produk dan jasa yang terintegrasi, dengan rencana peluncuran account/sub-account, notional pooling, fasilitas eTrade, dan fasilitas Pembiayaan Resi Gudang. • Menawarkan produk dan layanan dengan harga yang bersaing melalui penyederhanaan dan rekayasaulang proses bisnis.
• Development of integrated products and services, with the planned launch of Account/Sub-Account, notional pooling, eTrade facility, and Warehouse Receipt Financing. • Offering products and services with more competitive rates through work process simplification and reengineering.
Global Markets Global Markets mengelola aspek likuiditas, manajemen neraca dan risiko pasar (termasuk risiko suku bunga dan nilai tukar) PermataBank. Unit bisnis ini juga menyediakan beragam produk instrumen keuangan dan treasury yang memberikan nilai tambah kepada para nasabah.
Global Markets Global Markets manages PermataBank’s liquidity, balance sheet, and market risk management (including interest rate risk and foreign exchange risk). The business unit also provides a comprehensive range of financial instruments and treasury products that add value to customers.
Pada tahun 2009, Global Markets secara aktif mendukung bisnis nasabah Wholesale Banking melalui penyediaan solusi-solusi yang inovatif untuk membantu mengatasi gejolak pasar dan ekonomi. Global Markets berhasil mempertahankan posisinya yang dominan dan meningkatkan pangsa pasar untuk layanan valas dan layanan perdagangan obligasi.
In 2009, Global Markets was active in supporting Wholesale Banking’s customers by providing them innovative solutions and assisting them in navigating difficult market and economic conditions. Global Markets successfully maintained its dominant position in the market for Foreign Exchange and Fixed Income products.
Global Markets juga secara aktif memastikan bahwa PermataBank memiliki likuiditas memadai baik untuk kebutuhan operasionalnya maupun Giro Wajib Minimum. Selain itu, Global Markets juga aktif mengelola risiko suku bunga dan nilai tukar dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian perbankan serta kepatuhan pada kebijakan internal maupun peraturan eksternal.
Global Markets is also active in ensuring that PermataBank has sufficient liquidity to meet its operational needs and reserve requirements. Furthermore, Global Markets is also managing interest rate and foreign currency risk in accordance with prudent banking principles as well as regulatory compliance.
PermataBank 2009 Annual Report
55
LAPORAN OPERASIONAL Operational Report
PENINGKATAN KAPABILITAS DI BERBAGAI BIDANG DISERTAI DENGAN PENYEDERHANAAN PROSES OPERASIONAL TELAH MENGHASILKAN TINGKAT EFISIENSI YANG LEBIH TINGGI.
Capability has increased in many areas and streamlining of procedures has resulted in efficiency gains.
Apa yang anda dapatkan di bab ini:
What you will get in this chapter:
UM UM PUBLI C
RE GU LATOR RE GU LATOR
Karyawan dan teknologi yang berada di belakang layar memungkinkan nasabah PermataBank bertransaksi dengan cepat, mudah dan nyaman.
Sistem manajemen data dan keamanan telah berfungsi dengan baik demi menjaga kepentingan nasabah PermataBank.
Behind the scenes and hidden from view are the people and technology that allow PermataBank to make banking transactions easy to accomplish for customers.
Systems for data management and security systems are presented, indicating PermataBank’s preparedness to protect customers’ interests.
PermataBank 2009 Annual Report
57
TEKNOLOGI DAN OPERASI Technology and Operations
58
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Operasional Operational Report Teknologi dan Operasi Technology and Operation
Teknologi & Operasi mendukung aktivitas bisnis PermataBank melalui berbagai layanan terbaik di kelasnya.
Technology & Operations continues to provide the best-in-class support for PermataBank’s business activities.
Teknologi & Operasi menyediakan dukungan penting yang mutlak diperlukan bagi tercapainya tujuan-tujuan seluruh unit usaha di lingkungan PermataBank. Praktik perbankan modern menuntut adanya hubungan yang erat antara manusia dan teknologi, dan PermataBank berupaya memfasilitasi transaksi nasabah secara mudah dan akurat. Dalam hal ini, PermataBank berkomitmen untuk menghadirkan pengalaman bertransaksi sebuah bank kelas dunia sebagai bank pilihan nasabah.
The Technology & Operations Directorate continues to provide the vital support needed for the achievement of business objectives by all business units at PermataBank. Modern banking practices in fact require a close integration between people and technology, and PermataBank endeavours to facilitate the customers’ banking transactions as easily and accurately as possible. In this, PermataBank is dedicated to offering a world-class banking experience and making PermataBank the banking partner of choice.
Proyek Mitigasi Risiko Operasional Mitigasi risiko merupakan salah satu fokus utama Teknologi & Operasi. Suatu kajian yang mendetil telah dilakukan pada tahun 2008 terhadap seluruh proses operasional di PermataBank untuk mengidentifikasi proses-proses yang perlu disentralisasi demi kepentingan pemantauan risiko maupun demi efisiensi biaya. Sebagai hasil dari kajian tersebut, PermataBank melakukan sentralisasi ataupun outsourcing pada sejumlah proses kerja di tahun 2009. Proyek ini diselesaikan dalam dua tahapan sepanjang tahun tersebut, dan telah menghasilkan dampak positif, antara lain adalah perbaikan kerangka pengendalian risiko operasional, standarisasi proses yang lebih baik, kapabilitas straightthrough-processing (STP) pada beberapa proses penting, serta peningkatan skala operasi di Operations Centre untuk menangani volume data dan transaksi yang lebih besar.
Operational Risk Mitigation Project Mitigation of risk is one of the primary objectives of Technology & Operations. A detailed study was undertaken across PermataBank in 2008 on various operational processes with the aim of identifying processes that need to be centralized for better monitoring of risks and greater cost efficiency. As a result of that study, some key processes were earmarked for centralization or outsourcing in 2009. The work was successfully carried out in two phases throughout the year. Among the benefits gained by this initiative are improved operational risk control framework, greater process standardization, straight-through-processing (STP) capability for several key processes, and the scaling up of the Operation Centre to manage higher volumes of data and transactions.
Proyek Manajemen Risiko Operasional Teknologi & Operasi juga mulai dengan program kerja Manajemen Risiko Operasional (ORM) terkait dengan implementasi Kerangka Kerja Manajemen Risiko Operasional (ORMAF) yang komprehensif di seluruh unit transaksional di bawah Operasi. Program kerja ini mencakup antara lain penyempurnaan standar-standar Key Control, kapabilitas pelaporan berbasis-risiko serta penetapan jalur-jalur komunikasi yang jelas antara berbagai pihak yang terkait dengan manajemen risiko.
Operational Risk Management Project Technology & Operations also initiated the Operational Risk Management (ORM) work program, related to the implementation of a comprehensive Operational Risk Management Framework (ORMAF) within all transactional units under Operations. This involves, among other initiatives, enhancement of Key Control standards, risk-based reporting capability, and establishment of clear communication lines in the risk management community.
PermataBank 2009 Annual Report
59
Laporan Operasional Operational Report Teknologi dan Operasi Technology and Operation
60
Global Customer Number Program utama lainnya di Teknologi & Operasi di tahun 2009 adalah proyek Global Customer Number (GCN) – Customer Information System (CIS). Proyek GCN/CIS bertujuan mengalokasikan satu nomor pengenal unik untuk satu nasabah yang sama dalam proses transaksi baik di sisi aset maupun kewajiban. Pada akhirnya, proyek GCN/CIS akan memungkinkan PermataBank melakukan aktivitas Customer Relationship Management (CRM) yang lebih baik dan efektif terkait dengan analisis portofolio produk dan profitabilitas nasabah, segmentasi, pelaporan konsolidasian dan cross selling. Proyek GCN/CIS juga akan bermanfaat dalam beberapa aspek terkait kepatuhan kepada peraturan Bank Indonesia seperti Prinsip Mengenal Nasabah (PMN) dan regulasi Anti Pencucian Uang maupun beberapa aspek pengelolaan risiko lainnya.
Global Customer Number Another major undertaking by Technology & Operations in 2009 was the Global Customer Number (GCN) – Customer Information System (CIS) project. The GCN/CIS project aims at creating a single unique number for one customer across transaction processes both from the asset and liability sides. Ultimately, the GCN/CIS project will benefit PermataBank in terms of better and more effective Customer Relationship Management (CRM) related to product portfolio analysis, customer profitability analysis, customer segmentation, consolidated reporting and cross selling. The GCN/CIS project will also address several compliance issues related to Bank Indonesia regulations, such as the Know Your Customer (KYC) and Anti Money Laundering (AML) regulations as well as aspects of risk management.
Proyek Cost Per Activity Proyek Cost Per Activity (CPA) bertujuan untuk mengembangkan suatu metodologi yang dapat secara akurat mendistribusikan biaya-biaya terhadap setiap output dari Teknologi & Operasi. Melalui perhitungan CPA, Teknologi & Operasi dapat memberikan basis penetapan harga (pricing) yang transparan bagi setiap proses transaksi penting. Hal ini dapat membantu unit-unit bisnis PermataBank mengembangkan strategi pricing yang terbaik untuk produk-produk mereka.
Cost Per Activity Project The Cost Per Activity (CPA) project aims at developing a methodology to accurately distribute costs to each of the various outputs of Technology & Operations. Through CPA calculations, Technology & Operations have provided a transparent cost base pricing for every key transaction processes. In turn, this is expected to assist PermataBank’s business units with the formulation of appropriate pricing strategies for their products and services.
Mendayagunakan Teknologi Teknologi & Operasi terus meningkatkan kemampuannya dalam mendukung aktivitas bisnis dan operasional PermataBank melalui pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi terkini. Pada tahun 2009, PermataBank telah menerapkan teknologi Multi Protocol Label Switching (MPLS) pada jaringan komunikasi data yang digunakan. Teknologi MPLS memungkinkan pemakaian kapasitas bandwidth secara lebih efisien, sehingga menghasilkan penghematan biaya yang signifikan terkait dengan jaringan komunikasi data antar kantor cabang di PermataBank. Bersamaan dengan implementasi MPLS, PermataBank juga melakukan penggantian atau peningkatan pada peralatan komunikasi di cabang-cabang untuk memastikan kinerja komunikasi yang konsisten dan meningkatkan kehandalan peralatan dan sistem.
Making Technology Work Technology & Operations continues to improve its support capability for PermataBank’s operations and business activities through the utilization of advanced information and communication technology. In 2009, PermataBank implemented the MPLS (Multi Protocol Label Switching) technology for its data communication networks. As MPLS technology allows for more efficient use of available bandwidth capacity, PermataBank expects to gain significant savings in communication costs related to its branch office network. Parallel with the implementation of MPLS, PermataBank also replaced or updated a range of communication hardware at branch offices in order to ensure a more consistent performance and greater equipment and system reliability.
Mempertahankan Kinerja Layanan Teknologi & Operasi bertanggung jawab atas tingkat kehandalan kinerja dari sistem-sistem aplikasi Teknologi Informasi (TI) maupun saluran distribusi elektronik di PermataBank. Dengan manajemen sumber daya TI yang baik serta didukung oleh Sumber Daya Manusia yang kompeten, Teknologi & Operasi mampu menjaga kinerja sistem yang secara konsisten berada di atas tingkat Service Level Agreement (SLA) yang disyaratkan oleh unit pengguna sistem, termasuk kinerja sistem-sistem aplikasi yang kritikal seperti PermataATM, PermataNet dan PermataMobile.
Maintaining Service Performance Technology & Operations is responsible for maintaining the service performance level of PermataBank’s various Information Technology (IT) application systems and electronic delivery channels. Excellent management of IT resources, supported by competent human capital, have enabled Technology & Operations to deliver levels of service performance that consistently exceeded the Service Level Agreement (SLA) required by users, which include performance levels of critical application systems such as PermataATM uptime, PermataNet, and PermataMobile.
Laporan Tahunan PermataBank 2009
PermataBank juga berupaya memastikan bahwa aktivitas operasional dan layanan tetap berjalan dengan baik dalam keadaan darurat atau kondisi yang kritikal. PermataBank telah mempunyai prosedur Business Continuity Plan (BCP) dan Disaster Recovery (DR) yang berjalan baik. Secara berkala, PermataBank melakukan uji coba BCP atau DR untuk menguji kesiapan infrastruktur maupun proses yang berdampak langsung pada aktivitas bisnis dan operasional PermataBank.
PermataBank also took steps to ensure that its operations and services remain available during an emergency or a crisis situation. A comprehensive Business Continuity Plan (BCP) and Disaster Recovery (DR) procedures are already in place. Regularly, PermataBank conducts BCP and DR tests to assess the readiness of infrastructure and processes that have a direct impact on PermataBank’s operations and business activities.
Sementara itu, proses kerja di unit-unit TI terus disempurnakan, termasuk di unit Helpdesk Operation Service dan Data Center Operations. Unit Data Center Operations telah menerima sertifikasi ISO 9001:2008 pada bulan Agustus 2009, sementara unit Helpdesk Operation Service berhasil melalui proses surveillance audit yang keempat kalinya pada bulan Mei 2009 untuk sertifikasi ISO 9001:2000. Standar-standar ini memastikan bahwa seluruh proses telah dijabarkan secara rinci untuk dilaksanakan semestinya, seluruh media dan perangkat bantu telah divalidasi dan dikaji secara berkala, dan bahwa seluruh faktor risiko telah diidentifikasi, dievaluasi, dan dimitigasi sebagaimana mestinya.
Meanwhile, work processes continue to be improved in all IT units. Among these units are the Helpdesk Operation Service and the Data Centre Operations. The Data Centre Operations received the ISO 9001:2008 Certification in August 2009, while the Helpdesk Operation Service successfully passed its fourth surveillance audit on the ISO 9001:2000 Certification in May 2009. This ensures that all processes have been defined in detail for proper execution, all the media and tools have been validated and regularly reviewed, and all risks have been properly identified, evaluated, and mitigated.
Proyek PSAK 55 Pada tahun 2009, Teknologi & Operasi turut berperan dalam memfasilitasi penerapan standar akuntansi baru, PSAK 55 tentang ‘Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran’ yang mulai berlaku tanggal 1 Januari 2010 sesuai ketentuan Bank Indonesia.
PSAK 55 Project In 2009, Technology & Operations played a key role in enabling the implementation of a new accounting standard, the PSAK 55 on ‘Financial Instruments: Recognition and Measurement’, that goes live on 1 January 2010, as required by Bank Indonesia.
Membangun Talenta Regenerasi talenta sangat penting mengingat pesatnya kemajuan teknologi dan meningkatnya pemakaian sistemsistem teknologi. Pelatihan Operations Officers Training Program (OOTP) diharapkan dapat memastikan bahwa talenta baru lulusan perguruan tinggi telah dipersiapkan dengan baik untuk peran-peran kepemimpinan di masa mendatang. Sampai dengan akhir tahun 2009, program OOTP telah menghasilkan tiga angkatan lulusan.
Building a Talent Pool Regenerating the talents are critical with the current speed of technical advances and expanding systems. A new recruitment program, the Operations Officers Training Program (OOTP), ensures that the best fresh graduates hired have been successfully prepared for future leadership roles. As at the end of 2009, OOTP has graduated three batches of these new talents.
PermataBank 2009 Annual Report
61
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Report
PERMATABANK TERUS MEMANTAU DAN MENYEMPURNAKAN KINERJA SISTEM TATA KELOLA PERUSAHAAN SEPANJANG TAHUN 2009 SESUAI KOMITMENNYA UNTUK SENANTIASA MENJAGA KEPERCAYAAN DARI PARA PEMANGKU KEPENTINGAN. PermataBank continuously monitored and enhanced good corporate governance systems throughout 2009 in line with its commitment to ensure trust from stakeholders.
Apa yang anda dapatkan di bab ini:
What you will get in this chapter:
UM UM PUBLI C
RE GU LATOR RE GU LATOR
Rincian mengenai proses pengambilan keputusan dapat memberikan gambaran tentang perlindungan berlapis di PermataBank bagi pemangku kepentingan.
Mekanisme pengendalian internal dan pemantauan yang ketat diwujudkan demi pemenuhan aspek-aspek kepatuhan, personalia, dan pemisahan tugas dan tanggung jawab.
Details of the decision-making process are able to provide an insight on the multiple levels of protection for stakeholders.
A description of compliance, human resources and the separation of duties and responsibilities highlights PermataBank’s tight internal control and monitoring.
PermataBank 2009 Annual Report
63
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Report
y = 3 0 . 2
eunever b r e a k d o w 9002 n
64
Laporan Tahunan PermataBank 2009
emocni
%65
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
PermataBank telah menerapkan praktik tata kelola perusahaan yang baik secara optimal dan secara berkesinambungan melakukan upaya-upaya untuk mengimplementasikan inisiatif-inisiatif baru yang terbaik sejalan dengan perkembangan usaha PermataBank.
PermataBank has applied good corporate governance practices optimally and continuously and has implemented new initiatives in line with the growth of PermataBank’s business.
Ikhtisar • Meluncurkan Operational Risk (OR) E-Learning dalam rangka meningkatkan kesadaran tentang risiko. • Menyempurnakan kebijakan dan prosedur Rapat Dewan Komisaris, Rapat Direksi, dan Rapat Komite. • Mengkaji tugas dan komposisi komite-komite di bawah Direksi. • Menetapkan 5 Prioritas Utama dalam strategi dan posisi jangka panjang PermataBank. • Melanjutkan program Speak Up dan sosialisasi Kode Etik. • Memastikan bahwa pengungkapan informasi dilaksanakan secara tepat waktu dan akurat bagi seluruh hal yang bersifat material. • Berkomitmen untuk terus memberikan dukungan terhadap program-program kemasyarakatan. Highlights • Launched Operational Risk (OR) E-Learning in order to raise awareness of risk. • Enhanced policies and procedures for Board of Commissioners’, Board of Directors’, and Committee meetings. • Reviewed the roles and composition of Committees under the Board of Directors. • Determined the Top 5 Priorities for PermataBank’s overall strategy and long-term positioning. • Continued Speak Up program and Code of Conduct socialization. • Ensured that timely and accurate disclosure is made on all material matters. • Continuous strong support for community programs.
Tata kelola perusahaan adalah sistem dimana perusahaan diarahkan dan dikelola. Hal ini mempengaruhi bagaimana tujuan perusahaan ditetapkan dan dicapai, bagaimana risiko dipantau dan dikaji, dan bagaimana kinerja dioptimalkan.
Corporate governance is the system by which companies are directed and managed. It influences how the objectives of the company are set and achieved, how risk is monitored and assessed, and how performance is optimized.
Tata kelola perusahaan yang baik di industri perbankan semakin penting karena meningkatnya risiko dan tantangan yang dihadapi oleh industri perbankan. Dalam setiap keputusan bisnis memiliki unsur ketidakpastian dan membawa risiko, tetapi hal tersebut dapat dikelola melalui pengawasan yang efektif dan pengendalian internal. PermataBank sepenuhnya memahami pentingnya menanamkan budaya kesadaran risiko dan pengendalian lingkungan yang kokoh di dalam dan di seluruh tingkatan organisasi. Sejalan dengan prioritas ini, PermataBank meluncurkan modul Operational Risk (OR) ‘E-Learning’
Good corporate governance in the banking industry is becoming more important due to the increasing risks and challenges faced by the banking industry. Every business decision has an element of uncertainty and carries a risk that can, however, be managed through effective oversight and internal control. PermataBank fully recognizes the importance of embedding a risk awareness culture and a robust control environment within and across all levels. In line with these priorities, PermataBank launched Operational Risk (OR) ‘E-Learning’ modules to raise the awareness of risk in all
PermataBank 2009 Annual Report
65
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
5 Prioritas Utama PermataBank PermataBank Top 5 Priorities
66
• • • • •
Menciptakan Budaya Kinerja yang Kuat Fokus terhadap Customer Meningkatkan Proses Kerja Menyeimbangkan Risiko dan Penghargaan Bangga menjadi Permata
• • • • •
Performance and Execution Customer Centric Continuous Process Improvement Balancing Risk and Reward Proud to be Permata
untuk meningkatkan kesadaran risiko di seluruh kegiatan PermataBank, dalam upaya untuk menciptakan pengawasan yang lebih baik dan mempertahankan kinerja keuangan yang unggul.
PermataBank’s activities, leading to better controls and sustainable superior financial performance.
Dalam kerangka tata kelola perusahaan, Dewan Komisaris dan Direksi mempunyai fungsi utama seperti mengkaji dan mengarahkan strategi perusahaan, mengevaluasi kebijakan risiko, menetapkan sasaran kinerja, memantau efektifitas praktik tata kelola perusahaan dan memastikan bahwa perusahaan mematuhi undang-undang dan peraturan yang berlaku. Agar pelaksanaan rapat dan pelaksanaan tugas yang efektif oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Komite lebih efektif dan terarah, PermataBank di tahun 2009 telah menyempurnakan kebijakan dan prosedur untuk Rapat Dewan Komisaris, Rapat Direksi dan Rapat Komite.
Within the corporate governance framework, the Board of Commissioners and Board of Directors have certain crucial functions such as reviewing and guiding corporate strategy, evaluating risk policy, setting performance objectives, monitoring the effectiveness of corporate governance practices and ensuring that the company complies with prevailing laws and regulations. To better enable well-directed meetings and effective performance of duties for the Boards and Committees, in 2009 PermataBank enhanced policy and procedure for Board of Commissioners’, Board of Directors’ and Committee meetings.
Pelaksanaan praktik-praktik tata kelola perusahaan yang baik secara optimal ditunjukkan melalui suatu kajian komprehensif tentang peran dan komposisi dari komitekomite di bawah Direksi dalam upaya menyempurnakan dukungan tata kelola bagi Direksi dalam melaksanakan tugas dan memenuhi tanggung jawabnya.
Optimal enforcement of good corporate governance practices was evidenced by means of a comprehensive review of the roles and compositions of the Committees under the Board of Directors in an effort to fine-tune governance support for the Board of Directors in the performance of their duties and the carrying-out of their responsibilities.
Di tahun 2009, Direksi menetapkan 5 Prioritas Utama. 5 Prioritas Utama memegang peranan penting bagi PermataBank dan memiliki 2 aspek yaitu pertama berdampak secara langsung terhadap kinerja ditahun 2009 dan kedua menjadi kunci keberhasilan strategi dan positioning PermataBank dalam jangka panjang.
In 2009, the Board of Directors determined Top 5 Priorities. The Top 5 Priorities are important for PermataBank on two levels – first, they had immediate impact on our 2009 performance and second, they are decisive in reaching PermataBank’s overall strategy and long-term positioning.
PermataBank juga telah menetapkan kembali inisiatifinisiatif yang telah diluncurkan pada tahun 2008 dalam rangka untuk mengembangkan budaya risiko yang kuat. Kode Etik PermataBank berfungsi sebagai pedoman dasar
PermataBank also reiterated initiatives which had been launched in 2008 in order to develop a robust risk culture. The PermataBank Code of Conduct acts as the fundamental guide for all individuals in regard to the
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
bagi seluruh karyawan PermataBank dalam bersikap dan berperilaku. Prinsip-prinsip moral yang digariskan dalam Kode Etik berlaku bagi seluruh karyawan dan merupakan elemen utama dari budaya di PermataBank. Adalah tanggung jawab setiap karyawan PermataBank untuk melaporkan dan mengeskalasi setiap pelanggaran kode etik melalui mekanisme eskalasi yang telah ada atau melalui Speak Up.
basic demonstrated behaviours needed by PermataBank employees. The moral principles outlined in the Code of Conduct are applicable to all of us and as such are a central element of our shared culture at PermataBank. It is the responsibility of every PermataBank employee to report and escalate any violation or breach of conduct through established escalation mechanisms or through Speak Up.
Kebijakan Speak Up menjadi metode alternatif bagi karyawan untuk menyampaikan isu-isu terkait dengan penyimpangan etika dan malpraktik. Hal ini merupakan alternatif dan jalur yang confidential untuk melaporkan dan/atau mengeskalasi isu-isu ketika mekanisme eskalasi biasa tidak berjalan dengan baik. Setiap laporan Speak Up akan diterima dan diperlakukan secara rahasia dan dengan demikian, tidak ada karyawan yang akan dihukum jika melaporkan penyimpangan. Karyawan dapat menyampaikan Speak Up melalui tiga saluran media: PO BOX, e-mail dan Short Message Service (SMS).
The Speak Up policy gives employees an alternative method to communicate issues of misconduct and malpractice. This is an alternative and confidential channel to report and/or escalate issues when normal escalations mechanisms do not work. Each Speak Up report will be accepted and treated as confidential and as such, no employee who reports deviations will be punished because they reported it. Employees can use the Speak Up platform through three media channels: PO BOX, e-mail and Short Message Service (SMS).
Keterbukaan dan transparansi merupakan unsur penting dalam kerangka kerja tata kelola perusahaan, dan PermataBank secara konsisten melakukan transparansi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan memastikan pengungkapan secara tepat waktu dan akurat bagi hal-hal yang bersifat material, termasuk diantaranya adalah kinerja keuangan, aksi korporasi dan pelaporan tata kelola perusahaan.
Disclosure and transparency are crucial elements in the corporate governance framework, and PermataBank consistently promotes transparency in accordance with prevailing laws and regulations and ensures that timely and accurate disclosure is made on all material matters, including financial performance, corporate actions and corporate governance reporting.
Selain itu, PermataBank selalu memiliki komitmen kuat untuk mendukung perekonomian Indonesia dan salah satu aspek paling penting pada saat ini adalah fokus pada perilaku sebagai warga korporasi yang baik. PermataBank terus berusaha untuk memperluas kontribusi pada aspek yang sangat penting ini dengan memahami isu-isu sosial dan memberikan dukungan yang relevan kepada masyarakat. Penjelasan lebih lanjut disajikan dalam bagian Laporan CSR pada Laporan Tahunan ini.
Furthermore, PermataBank has always been strongly committed to supporting the Indonesian economy and today one of the most important areas in which we must place more focus is action which clearly demonstrates good corporate citizenship. PermataBank continues to strive to expand our footprint in this crucial area by a clear understanding of social issues and by providing the most relevant support to communities. Further explanation is presented in CSR Report section of this Annual Report.
Rapat Umum Pemegang Saham Hak untuk berpartisipasi dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan hak pemegang saham yang paling mendasar. Proses dan prosedur RUPS memungkinkan perlakuan yang sama bagi seluruh pemegang saham. Keputusan yang dibuat selalu dilaksanakan secara adil dan transparan dalam rangka melindungi bisnis Perusahaan dalam jangka panjang.
General Meeting of Shareholders The right to participate in General Meeting of Shareholders (GMS) is a fundamental shareholder right. Process and procedure for GMS allow for equitable treatment of all shareholders. Decisions made are always carried out in a fair and transparent manner in order to protect the Company’s business in the long term.
PermataBank telah menyelenggarakan dua Rapat Umum Pemegang Saham di tahun 2009 dan satu Rapat Umum Pemegang Saham pada awal tahun 2010 sebagai berikut:
PermataBank convened two General Meeting of Shareholders in 2009, and one General Meeting of Shareholders in early 2010 as follows:
PermataBank 2009 Annual Report
67
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
68
A. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) diselenggarakan pada tanggal 30 April 2009 yang menghasilkan keputusan sebagai berikut: 1. Persetujuan atas Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Bank, yang terdiri dari Neraca dan Laporan Laba Rugi untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008. 2. Persetujuan penggunaan keuntungan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2008. 3. Penunjukan Kantor Akuntan Publik Siddharta & Widjaja untuk melakukan audit pembukuan Perseroan untuk tahun buku 2009 dan pemberian kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan honorarium dan persyaratan lainnya sehubungan dengan penunjukan tersebut. 4. Persetujuan pengunduran diri Moh. Effendi Ibnoe sebagai Direktur dan menyetujui penunjukan Indri Koesindrijastoeti H. sebagai Direktur baru. 5. Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menentukan gaji dan tunjangan untuk setiap anggota Direksi dengan memperhatikan saran/ pendapat dari Komite Remunerasi dan Nominasi. 6. Menetapkan jumlah honor dan tunjangan bagi seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan dengan jumlah maksimum sebesar Rp8.5 miliar (gross) per tahun. 7. Menentukan jumlah honor dan tunjangan bagi anggota Dewan Pengawas Syariah Perusahaan pada jumlah maksimum Rp550 juta (gross) per tahun. 8. Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan pembagian jumlah honorarium dan tunjangan yang akan diberikan antara masing-masing anggota Dewan Komisaris dengan memperhatikan rekomendasi / pendapat dari Komite Remunerasi dan Nominasi. 9. Memberikan kuasa kepada Dewan Pengawas Syariah untuk menetapkan pembagian jumlah honorarium dan tunjangan yang akan diberikan diantara masingmasing anggota Dewan Pengawas Syariah dengan memperhatikan saran/pendapat yang diberikan dari Komite Remunerasi dan Nominasi. 10. Persetujuan perubahan beberapa ketentuan dalam Anggaran Dasar dalam rangka penyesuaian dengan peraturan Bapepam-LK No IX.J.1 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.
A. The Annual General Meeting of Shareholders The Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) was convened on 30 April 2009 with the following resolutions: 1. Ratified the Bank’s Annual Report and endorsed the Financial Statements, consisting of the Balance Sheet and Income Statement for the year ended 31 December 2008. 2. Approved the appropriation of the Bank’s earnings for the year ended 31 December 2008. 3. Appointed Public Accounting Firm of Siddharta & Widjaja to perform an audit of the Bank’s books for the year 2009 and delegated authority to the Board of Commissioners to determine the honorarium and other terms with respect to such appointment. 4. Approved the resignation of Moh. Effendi Ibnoe as Director and Approved the appointment of Indri Koesindrijastoeti H. as new Director. 5. Granted authority to the Board of Commissioners to determine the salaries and benefits for each member of the Board of Directors with due consideration to the recommendation/ opinion of the Remuneration and Nomination Committee. 6. Determined the amount of honorarium and benefits for the members of the Board of Commissioners of the Company at a maximum amount of Rp8.5 billion (gross) per year. 7. Determined the amount of honorarium and benefits for the members of the Sharia Supervisory Board of the Company at a maximum amount of Rp550 million (gross) per year. 8. Delegated authority to the Board of Commissioners to determine the allocation of honorarium and benefits provided to the members of the Board of Commissioners with due consideration to the recommendation/opinion of the Remuneration and Nomination Committee. 9. Delegated authority to the Sharia Supervisory Board to determine the allocation of honorarium and benefits provided to the members of the Sharia Supervisory Board with due consideration of the recommendation/opinion of the Remuneration and Nomination Committee. 10. Approved the amendment to several provisions in the Articles of Association with respect to adjustment for consistency to Bapepam-LK Regulation No. IX.J.1 concerning Articles of Association for Companies with Publicly Listed Equity Securities and for Publicly Listed Companies.
B. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) diselenggarakan pada tanggal 12 Agustus 2009 yang menghasilkan keputusan sebagai berikut:
B. The Extraordinary General Meeting of Shareholders An Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) was convened on 12 August 2009 with the following resolutions:
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
1. Persetujuan pengunduran diri Peter Benyamin Stok sebagai Komisaris Independen dan Stewart Donald Hall sebagai Direktur Utama. 2. Persetujuan pengangkatan David Allen Worth sebagai Komisaris Independen yang baru, dan Ajay Chamanlal Kanwal sebagai Komisaris baru. 3. Persetujuan pengangkatan David Martin Fletcher sebagai Direktur Utama yang baru, Herwidayatmo sebagai Wakil Direktur Utama dan J. Georgino Godong sebagai Direktur Kepatuhan.
1. Approved the resignation of Peter Benyamin Stok as Independent Commissioner and Stewart Donald Hall as President Director. 2. Approved the appointment of David Allen Worth as new Independent Commissioner, and Ajay Chamanlal Kanwal as new Commissioner. 3. Approved the appointment of David Martin Fletcher as the new President Director, Herwidayatmo as Vice President Director and J. Georgino Godong as Compliance Director.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa diselenggarakan pada tanggal 20 Januari 2010 yang menghasilkan keputusan sebagai berikut: 1. Persetujuan pengunduran diri J. Georgino Godong sebagai Direktur Kepatuhan. 2. Persetujuan pengangkatan Chisca Mirawati sebagai Direktur Kepatuhan baru. 3. Persetujuan pengangkatan Sunil Mehta dan Timothy Utama masing-masing sebagai Direktur baru.
An Extraordinary General Meeting of Shareholders was convened on 20 January 2010 with the following resolutions: 1. Approved the resignation of J. Georgino Godong as Compliance Director. 2. Approved the appointment of Chisca Mirawati as the new Compliance Director. 3. Approved the appointment of Mr. Sunil Mehta and Mr. Timothy Utama each as new Director.
Dewan Komisaris dan Direksi Hal yang paling mendasar dalam setiap struktur tata kelola perusahaan adalah menetapkan peran Dewan Komisaris dan Direksi. Di PermataBank, wewenang dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi telah didefinisikan secara jelas sesuai dengan fungsinya masing-masing sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar PermataBank, undang-undang dan peraturan yang berlaku.
The Board of Commissioners and the Board of Directors Fundamental to any corporate governance structure is establishing the roles of the Board of Directors and the Board of Commissioners. At PermataBank the Board of Commissioners and the Board of Directors have clearly defined authority and responsibilities according to their respective functions as stipulated in the Articles of Association of PermataBank, prevailing law and regulations.
Dewan Komisaris dan Direksi memiliki rolling agenda untuk memastikan bahwa setiap hal yang strategis ditinjau secara berkala. Pemantauan tata kelola oleh Dewan Komisaris meliputi kajian secara terus menerus terhadap struktur internal PermataBank untuk memastikan bahwa terdapat kejelasan akuntabilitas manajemen di seluruh lini organisasi.
The Board of Commissioners and the Board of Directors have a rolling agenda to ensure that each strategic matter is reviewed on a periodic basis. Monitoring of governance by the Board of Commissioners also includes continuous review of the internal structure of PermataBank to ensure that there are clear lines of accountability for management throughout the organization.
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Dewan Komisaris bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan fungsi pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi, serta memastikan penerapan tata kelola perusahaan yang baik di semua tingkatan organisasi. Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko serta Komite Remunerasi dan Nominasi.
Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners The Board of Commissioners has the authority with collective duties and responsibilities to perform an oversight function and to provide advice to the Board of Directors, as well as to ensure comprehensive application of good corporate governance standards across all levels within the organization. In order to lend support for effective performance of duties, the Board of Commissioners formed the Audit Committee, Risk Monitoring Committee, and Remuneration and Nomination Committee.
PermataBank 2009 Annual Report
69
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
70
Dewan Komisaris memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi dan pengawasan atas kebijaksanaan pengurusan PermataBank serta memberikan nasihat kepada Direksi. b. Melaksanakan pengawasan atas risiko usaha PermataBank dan upaya manajemen melakukan pengendalian internal. c. Memberikan tanggapan dan rekomendasi atas usulan dan rencana pengembangan strategis PermataBank yang diajukan Direksi. d. Memastikan bahwa Direksi telah memperhatikan kepentingan semua Pemegang Saham. e. Dalam melakukan pengawasan tersebut, Komisaris mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis PermataBank. f. Dalam melakukan pengawasan, Dewan Komisaris dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Perseroan, kecuali dalam hal penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit untuk Bank Umum dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar PermataBank atau peraturan perundangan yang berlaku. g. Memastikan terselenggaranya pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam setiap kegiatan usaha pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. h. Membuat dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban pengawasan atas pengelolaan PermataBank oleh Direksi kepada RUPS untuk memperoleh persetujuan.
The Board of Commissioners is charged with the following duties and responsibilities: a. Performing oversight of the performance of duties and responsibilities of the Board of Directors and of the monitoring of policies enforced by the Board of Directors for managing PermataBank as well as providing advice to the Board of Directors. b. Monitoring PermataBank’s business risks and internal control measures established by management. c. Giving opinion and recommendation on business strategy plans submitted by the Board of Directors. d. Providing assurance that the Board of Directors has adequately addressed the interests of all shareholders. e. In fulfilling its oversight function, the Board of Commissioners provides direction, review and assessment on the progress of PermataBank’s strategic policies. f. In performing its oversight duties, the Board of Commissioners is prohibited from engaging in the process of formulating operating decisions, with the exception of approving credit to related parties as mandated in Bank Indonesia regulations on Legal Lending Limit for Commercial Banks and other matters as stipulated in PermataBank’s Articles of Association or other applicable rules and regulations. g. Ensuring the application of Good Corporate Governance standards in all aspects of PermataBank’s business and across all levels of the PermataBank’s hierarchy. h. Preparing a report on the performance of oversight duties on the management of PermataBank by the Board of Directors to be proposed to the GMS for approval.
Independensi Dewan Komisaris Komisaris Independen pada Dewan Komisaris memberikan kontribusi signifikan terhadap pengambilan keputusan Dewan Komisaris. Komisaris Independen dapat memberi pandangan objektif untuk mengevaluasi kinerja manajemen dan memainkan peran penting dimana kepentingan manajemen, perusahaan dan para pemegang saham dapat bertentangan. PermataBank telah memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku yang berkaitan dengan independensi Dewan Komisaris: • Anggota Dewan Komisaris PermataBank telah memenuhi jumlah, komposisi, kriteria dan independensi sesuai ketentuan Bank Indonesia dimana jumlah anggota Dewan Komisaris PermataBank pada saat ini adalah 8 orang dimana 4 orang atau 50% adalah Komisaris Independen. Komisaris Independen telah memenuhi kriteria independensi berdasarkan peraturan Bapepam-LK.
Independence of the Board of Commissioners Independent members of the Board of Commissioners contribute significantly to the decision-making of the Board of Commissioners. They can bring an objective view to an evaluation of management and play an important role in areas where the interest of management, the company and its shareholders may diverge. PermataBank has complied with prevailing laws and regulations related to the independency of the Board of Commissioners: • The Board of Commissioners of PermataBank has complied with Bank Indonesia requirements on the number, composition, criteria and independence of the members of the Board of Commissioners, with a total of 8 Commissioners at PermataBank, of which 4, representing 50%, are Independent Commissioners. Independent Commissioners have fulfilled criteria of independency, as regulated by Bapepam-LK.
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
• Penggantian dan pengangkatan anggota Dewan Komisaris telah memperhatikan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi. • Setiap anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau anggota Direksi.
• Members of the Board of Commissioners are replaced and appointed subject to the recommendation of the Remuneration and Nomination Committee. • None of the members of the Board of Commissioners have a family relationship up to the second degree with other members of the Board of Commissioners and/or members of the Board of Directors.
Susunan Anggota Dewan Komisaris Susunan Anggota Dewan Komisaris berdasarkan RUPST tanggal 30 April 2009 adalah sebagai berikut:
Composition of the Board of Commissioners The following is the composition of the Board of Commissioners based on the AGMS dated 30 April 2009:
Komisaris Utama President Commissioner
Raymond J. Ferguson
Wakil Komisaris Utama Vice President Commissioner
Gunawan Geniusahardja
Komisaris Independen Independent Commissioner
Lukita D. Tuwo
Komisaris Independen Independent Commissioner
Inget Sembiring
Komisaris Independen Independent Commissioner
I. Supomo
Komisaris Independen Independent Commissioner
Peter B. Stok
Komisaris Commissioner
David A. Worth
Komisaris Commissioner
Mark Spencer Greenberg
RUPSLB pada 12 Agustus 2009 telah menyetujui perubahan susunan anggota Dewan Komisaris menjadi sebagai berikut:
The EGMS on 12 August 2009 approved changes in the composition of the Board of Commissioners with the resulting membership as follows:
Komisaris Utama President Commissioner
Raymond J. Ferguson
Wakil Komisaris Utama Vice President Commissioner
Gunawan Geniusahardja
Komisaris Independen Independent Commissioner
Lukita D. Tuwo
Komisaris Independen Independent Commissioner
Inget Sembiring
Komisaris Independen Independent Commissioner
I. Supomo
Komisaris Independen Independent Commissioner
David A. Worth
Komisaris Commissioner
Mark Spencer Greenberg
Komisaris Commissioner
Ajay Chamanlal Kanwal
Laporan Pengawasan dan Rekomendasi Dewan Komisaris Dewan Komisaris telah secara aktif mengawasi pengelolaan dan pengoperasian PermataBank serta memberikan nasihat kepada Direksi. Pengawasan dilakukan secara langsung melalui pemantauan terhadap tindak lanjut atas rekomendasi Dewan Komisaris kepada Direksi, maupun melalui komite-komite yang dibentuk. Di tahun 2009, Dewan Komisaris PermataBank telah melakukan pengawasan: • Kinerja keuangan PermataBank. • Kerangka kerja manajemen risiko dan tinjauan portofolio. • Mengkaji dan menyetujui Rencana Bisnis. • Kecukupan sistem pengendalian internal. • Perkembangan tindak lanjut atas temuan audit internal dan eksternal.
Oversight Report and Recommendation of the Board of Commissioners The Board of Commissioners has actively overseen PermataBank’s management and operations and provided advice to the Board of Directors. Oversight has also been achieved directly through the monitoring of follow-up actions based on input received by the Board of Directors from the Board of Commissioners, as well as through its Committees. In 2009, the Board of Commissioners of PermataBank monitored the following: • The financial performance of PermataBank. • The risk management framework and portfolio review. • Reviewed and approved PermataBank’s Business Plan. • Adequacy of internal control system. • Progress of follow-up actions on findings of internal and external audit.
PermataBank 2009 Annual Report
71
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
72
• Menelaah Laporan Komite Audit, Laporan Komite Pemantau Risiko serta Laporan Komite Remunerasi dan Nominasi.
• Reviewed Audit Committee Report, Risk Monitoring Committee Report and Remuneration and Nomination Committee Report.
Dewan Komisaris PermataBank memberikan beberapa rekomendasi, termasuk diantaranya adalah: • Penunjukan Kantor Akuntan Publik Siddharta & Widjaja sebagai Auditor Eksternal PermataBank berdasarkan rekomendasi dari Komite Audit. • Usulan anggota Dewan Komisaris, Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham, sesuai dengan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi.
The Board of Commissioners of PermataBank provided recommendations, including: • The appointment of Public Accounting Firm of Siddharta & Widjaja as the External Auditor of PermataBank pursuant to the recommendation of the Audit Committee. • Nomination for members of the Board of Commissioners, Board of Directors to be proposed to the General Meeting of Shareholders, pursuant to the recommendation of the Remuneration and Nomination Committee.
Direksi
Board of Directors
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Direksi bertanggung jawab atas pengelolaan perusahaan secara keseluruhan. Direksi yang efektif sangatlah penting, Direksi menjalankan kepengurusan dan menetapkan arahan strategis.
Duties and Responsibilities of the Board of Directors A Board of Directors is responsible for the overall management of a company. An effective Board of Directors is essential: they provide leadership and set strategic direction.
Di awal tahun 2009, PermataBank menerapkan kebijakan dan prosedur baru untuk rapat Direksi, memungkinkan rapat Direksi lebih fokus pada diskusi strategis. Berikut ini adalah tugas utama Direksi PermataBank: 1. Mengelola PermataBank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sesuai Anggaran Dasar, peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik. 2. Menyusun visi, misi, dan nilai-nilai serta rencana strategis PermataBank dalam bentuk rencana korporasi (Corporate Plan) dan rencana bisnis (Business Plan). 3. Menetapkan struktur organisasi yang lengkap dengan rincian tugas di setiap divisi. 4. Mengendalikan sumber daya manusia PermataBank secara efektif dan efisien. 5. Menciptakan sistem pengendalian intern dan manajemen risiko, menjamin terselenggaranya fungsi audit intern perusahaan dalam setiap tingkatan manajemen dan menindaklanjuti temuan Satuan Kerja Audit Internal PermataBank sesuai dengan arahan yang diberikan Dewan Komisaris. 6. Memperhatikan kepentingan yang wajar dari pemangku kepentingan PermataBank.
Early in 2009, PermataBank implemented new policy and procedure for Board of Directors’ meetings, allowing Board of Directors’ meetings to focus more on strategic discussion. The following are the main duties of the Board of Directors at PermataBank: 1. Managing PermataBank pursuant to the power and responsibility vested in the Board of Directors by the Articles of Association, prevailing regulations and good corporate governance principles. 2. Articulating the corporate vision, mission and values as well as PermataBank’s strategic plan within the Corporate Plan and Business Plan. 3. Building a comprehensive organizational structure with clearly defined functions of each division. 4. Managing PermataBank’s human resources in an effective and efficient manner. 5. Building internal control and risk management systems, ensuring appropriate application of the internal audit function across all management levels and taking measures to follow-up findings of PermataBank’s Internal Audit consistent with directives provided by the Board of Commissioners. 6. Considering the appropriate interests of PermataBank’s stakeholders.
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Susunan Anggota Direksi Susunan anggota Direksi berdasarkan RUPST tanggal 30 April 2009 adalah sebagai berikut:
Composition of the Board of Directors The following is the composition of the Board of Directors based on the AGMS dated 30 April 2009:
Direktur Utama President Director
Stewart D. Hall
Direktur Kepatuhan Compliance Director
Herwidayatmo
Direktur Director
J. Georgino Godong
Direktur Director
Giridhar S. Varadachari
Direktur Director
Guy R. Isherwood
Direktur Director
Honggo Widjojo K.
Direktur Director
Lauren Sulistiawati
Direktur Director
Indri K. Hidayat
RUPSLB pada 12 Agustus 2009 menyetujui perubahan susunan anggota Direksi menjadi sebagai berikut:
The EGMS on 12 August 2009 approved changes in the composition of the Board of Directors with the resulting membership as follows:
Direktur Utama President Director
David M. Fletcher
Wakil Direktur Utama Vice President Director
Herwidayatmo
Direktur Kepatuhan Compliance Director
J. Georgino Godong
Direktur Director
Giridhar S. Varadachari
Direktur Director
Guy R. Isherwood
Direktur Director
Honggo Widjojo K.
Direktur Director
Lauren Sulistiawati
Direktur Director
Indri K. Hidayat
RUPSLB pada 20 Januari 2010 menyetujui perubahan susunan anggota Direksi menjadi sebagai berikut:
The EGMS on 20 January 2010 approved changes in the composition of the Board of Directors with the resulting membership as follows:
Direktur Utama President Director
David M. Fletcher
Wakil Direktur Utama Vice President Director
Herwidayatmo
Direktur Kepatuhan Compliance Director
Chisca Mirawati*
Direktur Director
Giridhar S. Varadachari
Direktur Director
Guy R. Isherwood
Direktur Director
Honggo Widjojo K.
Direktur Director
Lauren Sulistiawati
Direktur Director
Indri K. Hidayat
Direktur Director
Sunil Mehta*
Direktur Director
Timothy Utama*
* Efektif setelah memperoleh persetujuan Regulator
* Subject to Regulator’s approval
PermataBank 2009 Annual Report
73
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Pelatihan untuk Direksi Untuk meningkatkan kompetensi dan mendukung pelaksanaan tugas Direksi PermataBank, para anggota Direksi ikut serta dalam berbagai program pelatihan, lokakarya, konferensi, seminar pada tahun 2009, seperti:
Nama Name
74
Training for the Board of Directors To enhance the competence and support the performance of duties of the Board of Directors of PermataBank, members of the Board of Directors participated in various training programs, workshops, conferences, seminars in 2009, such as:
Pelatihan Training
Fasilitator Facilitator
Lokasi Location
David M. Fletcher
- Operation National Workshop - Media Skill
PermataBank Tan May Lin
Jakarta
Herwidayatmo
- Implementation of PSAK 50 & PSAK 55 and its implication toward Monthly Bank Report - ORMAF Socialization and Training - Risk Management Certification Level V - Media Skill
FKDKP
Jakarta
J. Georgino Godong
- The 4th Risk Management Convention - Banking in Indonesia Highlight
BSMR FKDKP
Jakarta
Guy R. Isherwood
- Assessment of Corporate Financial Distress
Bisnis Indonesia
Jakarta
Honggo Widjojo K.
- Cross Selling Workshop - Assessment of Corporate Financial Distress - Risk Management Certification Level V - Media Skill
PermataBank Bisnis Indonesia GPS Tan May Lin
Jakarta
Lauren Sulistiawati
- Cross Selling Workshop - Lafferty Card Asia 2009 Conference & Objective - The 4th Risk Management Convention - Media Skill - Workshop Product Marketing Plan
PermataBank Lafferty Ltd. BSMR Tan May Lin PermataBank
Jakarta
Indri K. Hidayat
- Leader of Coaches - Visualize Organization Culture - Risk Management Certification
Pricipia Learning Lab Learning Resources Kiran
Bogor Jakarta
PermataBank GPS Tan May Lin
Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi Dewan Komisaris bertemu secara berkala dengan Direksi untuk menjaga keberlangsungan pengawasan yang efektif terhadap aspek-aspek strategis, keuangan, operasi, kepatuhan, dan tata kelola.
Board of Commissioners’ Meetings and Board of Directors’ Meetings The Board of Commissioners meets regularly with the Board of Directors to maintain an effective oversight of strategic, financial, operation, compliance, and governance issues.
Tabel berikut menunjukkan jumlah rapat Dewan Komisaris dan rapat Direksi selama tahun 2009 dan kehadiran oleh masing-masing Komisaris dan Direktur:
The following table shows the number of meetings of the Board of Commissioners and the Board of Directors in 2009 and the attendance by individual Commissioners and Directors:
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Jumlah Rapat Dewan Komisaris dan Direksi yang dilakukan pada tahun 2009 Number of Board of Commissioners’ and Board of Directors’ Meetings held in 2009 Rapat Dewan Komisaris BOC Meetings
Rapat Direksi BOD Meetings
11
46
Raymond J. Ferguson
11/ 11
-
Gunawan Geniusahardja
10/ 11
-
Lukita D. Tuwo
10/ 11
-
Inget Sembiring
11/ 11
-
I. Supomo
11/ 11
-
David A. Worth
9/ 11
-
Mark Spencer Greenberg
6/ 11
-
Ajay Chamanlal Kanwal
3/ 3
-
5/ 5
-
Jumlah Rapat Tahun 2009 Number of Meetings in 2009 Dewan Komisaris Board of Commissioners
1)
Peter B. Stok 2) Direksi Board of Directors David M. Fletcher 3)
2/ 2
4/ 4
Herwidayatmo
10/ 11
44/ 46
J. Georgino Godong
10/ 11
42/ 46
Giridhar S. Varadachari
10/ 11
40/ 46
Guy R. Isherwood
11/ 11
41/ 46
Honggo Widjojo K.
11/ 11
43/ 46
Lauren Sulistiawati
11/ 11
44/ 46
Indri K. Hidayat 4)
5/ 5
11/ 13
Stewart D. Hall 5)
6/ 7
22/ 26
Moh. Effendi Ibnoe 6)
2/ 3
9/ 11
Notes: 1) Ajay Chamanlal Kanwal diangkat sebagai Komisaris tanggal 12 Agustus 2009 dan disetujui Bank Indonesia pada tanggal 20 Oktober 2009. Ajay Chamanlal Kanwal was appointed as Commissioner on 12 August 2009 and obtained approval from Bank Indonesia on 20 October 2009. 2) Peter B. Stok tidak menjabat sebagai Komisaris Independen sejak 27 Mei 2009. Peter B. Stok no longer served as Independent Commissioner from 27 May 2009. 3) David M. Fletcher diangkat sebagai Direktur Utama tanggal 12 Agustus dan disetujui Bank Indonesia pada tanggal 20 Oktober 2009. David M. Fletcher was appointed as President Director on 12 August and obtained approval from Bank Indonesia on 20 October 2009. 4) Indri K. Hidayat diangkat sebagai Direktur tanggal 30 April 2009 dan disetujui Bank Indonesia pada tanggal 18 Agustus 2009. Indri K. Hidayat was appointed as Director on 30 April 2009 and obtained approval from Bank Indonesia on 18 August 2009. 5) Stewart D. Hall tidak menjabat sebagai Direktur Utama sejak 12 Agustus 2009. Stewart D. Hall no longer served as President Director from 12 August 2009. 6) Moh. Effendi Ibnoe tidak menjabat sebagai Direktur sejak 23 Maret 2009. Moh. Effendi Ibnoe no longer served as Director from 23 March 2009.
PermataBank 2009 Annual Report
75
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Kebijakan Remunerasi Remunerasi dan fasilitas lain mengacu kepada keputusan dari pemegang saham sebagaimana ditetapkan dalam RUPS dengan memperhatikan saran yang diberikan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi.
Remuneration Policies Remuneration and other facilities are approved by shareholders based on resolutions of a GMS, with due consideration to recommendation of the Remuneration and Nomination Committee. Jumlah Diterima dalam 1 Tahun Amount Received for 1 Year
Jenis Remunerasi dan Fasilitas lain Type of Remuneration and Other Facilities
Dewan Komisaris Board of Commissioners Orang Number of People
Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non-natura). Remuneration (salaries, bonus, routine allowance, tantiem and other intangible facilities)
Jutaan Rp In million Rp
Orang Number of People
Jutaan Rp In million Rp
7,979
43,030
1,312
6,667
Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya) yang: Other tangible facilities (housing, transportation, health insurance, etc): a. dapat dimiliki may be owned b. tidak dapat dimiliki may not be owned Total
Direksi Board of Directors
9
9,291
Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 tahun Total Remuneration per person in 1 year
9
49,697
Jumlah Direksi Jumlah Komisaris Number of Directors Number of Commissioners
Di atas Rp2 miliar In excess of Rp2 billion
9
Di atas Rp1 miliar s/d Rp2 miliar In excess of Rp1 billion and up to Rp2 billion
5
Di atas Rp500 juta s/d Rp1 miliar In excess of Rp500 million and up to Rp1 billion Rp500 juta ke bawah Rp500 million and below
Rasio gaji tertinggi dan terendah: Uraian Description
Ratio of highest to lowest salaries: Rasio Ratio
Gaji pegawai yang tertinggi dan terendah Highest to lowest salaries of employees
1:85.8
Gaji Direksi yang tertinggi dan terendah Highest to lowest salaries of Directors
1:1.57
Gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah Highest to lowest salaries of Commissioners
1:1.33
Gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi Highest salary of Director to highest salary of employees
1:2.24
Pengungkapan Kepemilikan Saham, Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga anggota Dewan Komisaris dan Direksi Per posisi 31 Desember 2009, tidak ada anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang memiliki saham di PermataBank dan juga tidak ada anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang memiliki saham mencapai 5% di bank-bank lain, lembaga keuangan lain atau perusahaan yang berdomisili di Indonesia maupun di luar negeri.
76
4
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Disclosure of Share Ownership, Financial and Family Relationship of the Board of Commissioners and the Board of Directors As of December 31, 2009, there are no members of the Board of Commissioners and no members of the Board of Directors having share ownership in PermataBank and neither does any member own shares reaching 5% of other banks, other financial institutions or companies domiciled within Indonesia or abroad.
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota lain dari Dewan Komisaris, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali PermataBank.
Members of the Board of Commissioners and the Board of Directors member do not have family relationships up to the second degree with other members of the Board of Commissioners, the Board of Directors and/or the controlling shareholders of PermataBank.
Share Option Share option adalah opsi untuk membeli saham oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif yang dilakukan melalui penawaran saham atau penawaran opsi saham dalam rangka pemberian kompensasi yang telah diputuskan dalam RUPS dan/atau Anggaran Dasar. Per posisi 31 Desember 2009, tidak ada share option yang diberikan oleh PermataBank kepada Dewan Komisaris, Direksi maupun Pejabat Eksekutif.
Share Options A share option is an option granted to Commissioners, Directors and/or Executive Officers to purchase shares through offering/issuance of shares or share option as a form of compensation subject to GMS approval and/or stipulations of Articles of Association. As of 31 December 2009, there has been no share option issued by PermataBank for the benefit of its Commissioners, Directors and/or Executive Officers.
Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait dan Eksposur Besar PermataBank secara konsisten mempertimbangkan kapasitas modal dan distribusi/diversifikasi portofolio dalam pemberian pinjaman, dan selama tahun 2009, tidak terdapat pelanggaran maupun pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
Provision of Funds to Related Parties and Large Exposures PermataBank consistently considers the capacity of capital and distribution/diversification of portfolios in loan disbursements. During 2009, PermataBank did not violate or exceed the Legal Lending Limit (LLL).
Penyediaan Dana Fund Provision
No
Jumlah Total Debitur Debtors
Nominal (jutaan Rupiah) Nominal (million Rupiah)
192
159,945
a. Individu Individual
25
4,869,013
b. Grup Group
25
6,298,265
1.
Kepada Pihak Terkait Related Party
2.
Kepada Debitur Inti: Core Debtors:
Penyimpangan Internal Definisi umum penyimpangan adalah setiap tindakan korupsi atau percobaan penyimpangan terhadap perusahaan atau penyimpangan unsur-unsur korporasi, termasuk namun tidak terbatas pada, penggunaan fasilitas perusahaan, sumber daya, dana untuk bertransaksi bisnis yang tidak disetujui, tidak mendapat kewenangan, tidak dalam satu kapasitas resmi mewakili perusahaan, dan/atau tidak untuk tujuan seperti yang telah dimaksud secara resmi.
Internal Fraud A common definition for fraud is that of any acts of corruption or attempts to cheat the company or corrupt the company’s elements, including but not limited to the use of company facilities, resources, funds for unauthorized or in approved business transaction, act outside the authority to represent the company and or outside the purposes that were officially agreed.
PermataBank 2009 Annual Report
77
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Berikut ini adalah statistik kasus internal fraud selama 2009:
The following are statistics for internal fraud cases during 2009:
Jumlah kasus yang dilakukan oleh Number of cases conducted by Pengurus Management
Internal fraud dalam 1 tahun Internal fraud within 1 year
Pegawai Tetap Full Time Employee
Tahun sebelumnya Previous Year
Tahun Berjalan Year to Date
Tahun sebelumnya Previous Year
Tahun Berjalan Year to Date
Tahun sebelumnya Previous Year
Tahun Berjalan Year to Date
Jumlah internal fraud Number of internal frauds
-
-
-
6
-
1
Telah diselesaikan Resolved
-
-
-
4
-
1
Dalam proses penyelesaian internal Under process of settlement internally
-
-
-
-
-
-
Belum diupayakan penyelesaiannya Currently no settlement efforts
-
-
-
-
-
-
Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum Followed up through legal process
-
-
-
2
-
-
Kasus fraud dengan nominal di atas Rp100 juta.
Fraud cases with nominal value above Rp100 million.
Selama 2009, beberapa inisiatif dihadirkan dengan salah satu tujuan untuk mencegah terjadinya penyimpangan, diantaranya adalah: • Program insentif Speak Up, untuk mendorong karyawan untuk melaporkan setelah mengidentifikasi atau mengetahui adanya pelanggaran terhadap Kode Etik atau penyimpangan yang dilakukan terhadap PermataBank atau nasabahnya. • Program wajib e-learning Kode Etik. • Pelatihan terkait pencegahan penyimpangan secara berkelanjutan. • Pembentukan Komite Pengawasan Fraud. • Perbaikan dalam berbagai kebijakan, prosedur dan proses, misalnya di bidang e-channel, prosedur pembukaan rekening, proses otentikasi, prosedur dormant account, proses verifikasi identitas nasabah, dan sebagainya.
During 2009, initiatives were launched with one of the objectives being fraud control. Among others were: • Incentive program for Speak Up, to encourage speaking up from employees who identify or learn of any violations against the Code of Conduct or any frauds perpetrated against PermataBank or its customers. • Code of Conduct mandatory e-learning program. • Continuous fraud prevention related training. • The establishment of the Fraud Oversight Committee. • Improvement in various policies, procedures and processes, for instance in the area of e-channel, account opening procedure, authentication process, dormant account procedure, customer identity verification process, and so on.
Kasus Litigasi Kasus litigasi adalah kasus perdata dan pidana yang ditindaklanjuti dengan proses hukum.
Litigation Cases Litigation cases are civil and criminal cases that proceed with legal action.
Permasalahan Hukum Legal Proceeding
Jumlah Total Perdata* Civil*
Pidana** Criminal**
Telah diselesaikan (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap) Resolved (permanent and legally binding)
2
1
Dalam proses penyelesaian In the process of settlement
4
3
Total Total
6
4
* **
78
Pegawai Tidak Tetap Temporary Employee
Kasus Perdata dilaporkan sebagai kasus penting dan dengan nilai nominal diatas Rp10 miliar. The civil cases reported are important cases and with nominal value above Rp10 billion. Kasus pidana yang dilaporkan adalah kasus di mana status PT Bank Permata Tbk adalah sebagai Tergugat. The criminal cases reported are cases where the status of PT Bank Permata Tbk is as Defendant.
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Benturan Kepentingan Benturan kepentingan adalah keadaan dimana terdapat konflik antara kepentingan ekonomi PermataBank dan kepentingan ekonomi pribadi Komisaris, Direktur, pemegang saham utama atau pihak terafiliasi dari Komisaris, Direktur atau pemegang saham utama. Selama tahun 2009, tidak ada transaksi yang mengandung benturan kepentingan di PermataBank.
Conflict of Interest A conflict of interest is a condition wherein there is conflict between the economic interest of PermataBank and the personal economic interest of a Commissioner, Director, controlling shareholder or a party affiliated with a Commissioner, Director or controlling shareholder. There were no transactions containing a conflict of interest in 2009.
Share Buy Back dan Buy Back Obligasi Subordinasi Share buy back dan buy back obligasi subordinasi adalah upaya mengurangi jumlah saham atau obligasi subordinasi yang telah terbitkan PermataBank dengan cara membeli kembali saham atau obligasi subordinasi tersebut, yang tata cara pembayarannya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Selama tahun 2009, PermataBank tidak melakukan share buy back dan buy back obligasi subordinasi.
Share Buy Back and Subordinated Bond Buy Back A share buy back or subordinated bond buy back is a mechanism to reduce the number of outstanding shares or subordinated bonds issued by PermataBank through repurchase (buy back) of shares or subordinated bonds, and payment for such transactions is subject to prevailing law and regulations. During 2009, PermataBank did not conduct any share buy back or subordinated bond buy back.
Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial dan Kegiatan Politik PermataBank tidak terlibat di dalam kegiatan politik dan tidak memberikan donasi untuk kepentingan politik. Sebaliknya, kepedulian yang tinggi terhadap masalah sosial dan lingkungan hidup merupakan bagian penting dari tugas dan tanggung jawab PermataBank terhadap masyarakat. Penjelasan secara lebih rinci yang telah dilakukan oleh PermataBank dan nilai nominalnya selama tahun 2009 terdapat di bagian Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam buku Laporan Tahunan ini.
Funds for Social and Political Activities PermataBank is not actively involved in political activities or in funding political interests. Contrarily, PermataBank’s full commitment to social and environmental issues constitutes an essential component of the duties and responsibilities of PermataBank to society. A comprehensive discussion on PermataBank’s activities and resources allocated to these programs throughout 2009 is presented in the Corporate Social Responsibility Report section in this Annual Report.
Self Assessment PermataBank menyadari bahwa aspek tata kelola perusahaan adalah suatu proses yang berkelanjutan. Dalam upaya perbaikan dan peningkatan kualitas pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik, sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, secara berkala PermataBank melakukan self assessment terhadap kecukupan pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik, sehingga apabila masih terdapat kekurangankekurangan dapat segera dilakukan tindakan-tindakan korektif yang diperlukan. Berdasarkan hasil self assessment tersebut, nilai komposit PermataBank adalah 1,150 dengan predikat Sangat Baik. Berikut ini adalah kesimpulan umum hasil Self Assessment Tata Kelola Perusahaan yang Baik per 31 Desember 2009.
Self Assessment PermataBank fully recognizes corporate governance as a sustainable process. In its firm commitment to continuously improve and enhance its good corporate governance practices and standards, in accordance with the requirements established by Bank Indonesia, PermataBank conducts a regular self assessment review of the adequacy of its good corporate governance implementation, such that areas of weaknesses may be immediately identified and corrective measures initiated as required. Based on the self assessment review, PermataBank has a composite score of 1.150 with rating Excellent. The following table presents the breakdown of the general conclusion of the Self Assessment Good Corporate Governance review as of 31 December 2009.
PermataBank 2009 Annual Report
79
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Kesimpulan Umum Hasil Self Assessment Tata Kelola Perusahaan yang Baik No
1
Aspek yang Dinilai Aspects for Assessment
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Bobot Weight (a)
Peringkat Rating (b)
Nilai Score (a) x (b)
10.00%
1
0.100
Performance of Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners
2
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite
20.00%
1
0.200
Penanganan Benturan Kepentingan
10.00%
1
0.100
Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank
10.00%
1
0.100
Penerapan Fungsi Audit Intern
Ketentuan mengenai benturan kepentingan untuk anggota Dewan Komisaris dan Direksi telah jelas diatur di dalam pedoman tata tertib kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual) dan untuk karyawan diatur dalam kode etik (code of conduct). Management of conflict of interest, in the case of the Board of Commissioners and the Board of Directors, has been clearly provided in the respective Board Manual and in the code of conduct for all employees.
5.00%
2
0.100
Implementation of Bank Compliance Function
6
Komposisi dan kompetensi anggota komite telah memenuhi ketentuan yang berlaku. Komite-komite secara aktif memberikan masukan atau rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris. The composition and competence of the committee members have complied with prevailing regulations. The Committees have actively provided input or recommendation to the Board of Commissioners in supporting the performance of duties and responsibilities of the Board of Commissioners.
Management of Transactions with Conflict of Interest
5
Direksi telah menjalankan tata kelola perusahaan dengan baik dan secara berkesinambungan melakukan upaya-upaya untuk mengimplementasikan inisiatif-inisiatif baru yang terbaik termasuk melakukan penyempurnaan proses kerja serta pengkinian/penyesuaian kebijakan dan prosedur sesuai dengan perkembangan usaha PermataBank. The Board of Directors have satisfactorily applied good corporate governance practices and continuously pursued efforts to implement new and improved initiatives, including enhancing work processes and updating/adjusting policies and procedures in accordance with the development of PermataBank’s businesses.
Adequacy and Performance of Duties by the Committees
4
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris telah dijalankan secara efektif dimana fungsi pengawasan/monitoring baik secara langsung maupun melalui komite-komite yang dibentuk berjalan optimal. PermataBank telah melakukan penyempurnaan kebijakan dan prosedur Rapat Dewan Komisaris agar pelaksanaan rapat dapat berjalan lebih efektif dan fokus kepada hal-hal yang sifatnya strategis. Duties and responsibilities of the Board of Directors have been effectively carried out, and the supervisory/monitoring function, performed both directly and through the committees, has been optimal. PermataBank has enhanced policy and procedure for BOC Meetings to ensure the Board of Commissioners’ Meetings run effectively and focus more on strategic discussion.
Performance of Duties and Responsibilities of the Board of Directors
3
Catatan *) Notes *)
Pelaksanaan tugas Direktur Kepatuhan dan Compliance berjalan efektif dan independen terhadap satuan kerja operasional. Sebagai upaya untuk memperkuat penerapan compliance culture, PermataBank telah mengintensifkan implementasi program compliance training secara komprehensif ke seluruh jenjang organisasi, sosialisasi Peraturan Bank Indonesia, re-launch Kode Etik dan kebijakan Speak up. The Compliance Director and Compliance have carried out their duties effectively and independently in the operational units. As part of an effort to strengthen the application of a compliance culture, PermataBank has intensified the comprehensive implementation of the compliance training program at all levels of the organization, Bank Indonesia socialization, and re-launched the Code of Conduct and Speak up Policy.
5.00%
2
0.100
Implementation of Internal Audit Function
Secara keseluruhan, fungsi audit intern Bank telah berjalan secara efektif dan dilaksanakan secara independen dan obyektif. Pedoman audit intern telah sesuai dengan standar minimum yang ditetapkan SPFAIB (Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank), meskipun demikian kaji ulang dan perbaikan secara berkelanjutan tetap dilakukan untuk mengoptimumkan efektifitas dan kualitas pelaksanaan fungsi audit intern. Generally, the Internal Audit function has been effectively carried out and independently and objectively performed. The Internal Audit Charter has complied with Standards of Internal Audit Function Implementation (SPFAIB); however, re-evaluating and continuous improvement shall be continuously done in order to optimize effectiveness and quality of the Internal Audit function.
7
Penerapan Fungsi Audit Ekstern Implementation of External Audit Function
80
Laporan Tahunan PermataBank 2009
5.00%
1
0.050
Pelaksanaan audit oleh Akuntan Publik dilakukan sangat independen dan memenuhi standar profesional Akuntan Pulik serta kualitas dan cakupan hasil audit sangat baik. An audit review by a Public Accountant was conducted in an independent manner and in compliance with the Public Accountant professional standards, with satisfactory quality and audit coverage.
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
General Conclusion of Self Assessment Good Corporate Governance Review Rencana Tindak Lanjut Action Plans
Peran Komisaris Independen akan sangat penting di dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya terhadap pengawasan/monitoring managerial performance, mencegah conflict of interest dan meningkatkan independensi dan obyektifitas.
Target Pemenuhan Achievement Target Berkesinambungan Continuously
In order to exercise its duties of monitoring managerial performance, preventing conflict of interest, increasing independency and objectivity, the Independent Commissioners will play an important role.
Direksi akan terus melakukan perbaikan dari sistem manajemen risiko, meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan terus mengembangkan budaya kinerja yang tinggi.
The performance of duties by the committees will be continuously supported by developing competence of committee members in line with the development of PermataBank’s businesses.
Seluruh pihak wajib menghindari benturan kepentingan, dan dalam hal terjadi benturan kepentingan, pihak yang terlibat dilarang mengambil keputusan yang mengandung benturan kepentingan tersebut.
Berkesinambungan Continuously
Direksi mempunyai komitmen untuk secara terus menerus berusaha agar good corporate governance diimplementasikan dengan standar tertinggi sebagai pedoman bagi tata kelola dan praktik kepatuhan yang baik. The Board of Directors is highly committed to continuously upholding good corporate governance in line with the highest standards to attain optimal governance and compliance.
Berkesinambungan Continuously
Infrastruktur dan soft-structure Komite yang ada di bawah Dewan Komisaris telah lengkap dan didukung oleh kompetensi dan independensi anggota-anggota Komite sehingga pelaksanaan tugas dapat berjalan efektif. The infrastructure and soft-structure of Committees under the Board of Commissioners have been fully equipped and supported by the competence and independence of the Committee members such that their duties have been carried out effectively.
Berkesinambungan Continuously
All parties shall avoid conflicts of interest, and in the event of such conflict, the concerned party is prohibited from making decisions pertaining to such conflict of interest.
Untuk terus menerus memperkuat budaya kepatuhan di PermataBank, ditetapkan prioritas kunci sebagai berikut: - Refurbishment Local Key Control Self Assessment (LKCSA) untuk mendukung penerapan three lines of assurance - Re-launched kebijakan Speak up sebagai bagian untuk membangun budaya risiko yang kuat di PermataBank - Dissemination regulation kepada semua unit kerja untuk memastikan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku
Rapat Dewan Komisaris memiliki agenda tetap untuk memastikan bahwa setiap kebijakan strategis, kinerja keuangan, pencapaian unit-unit bisnis, penerapan manajemen risiko, laporan komite telah dilakukan kajian secara periodik. Board of Commissioners’ Meetings have a rolling agenda to ensure that each key strategic business, financial performance, business unit performance, implementation of risk management, committee report is reviewed on a periodic basis.
The Board of Directors will make continuous improvement of risk management system, strengthening our adherence to good corporate governance principles and further developing a high performance culture.
Pelaksanaan tugas komite-komite akan terus didukung dengan pengembangan kompetensi anggota komite sejalan dengan perkembangan usaha PermataBank.
Kekuatan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance Implementation Strength
Untuk melindungi kepentingan para pemegang saham, PermataBank berkomitmen setiap transaksi dengan benturan kepentingan, pihak yang terlibat dilarang mengambil keputusan dan untuk yang bersifat material harus terlebih dahulu memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Independen. To protect the interests of the shareholders, PermataBank is committed that in each transaction involving a conflict of interest, the concerned party shall be prohibited from making further decisions and for material cases must seek prior approval by independent shareholders at a General Meeting of Shareholders.
Berkesinambungan Continuously
Komponen terpenting dalam kepatuhan di PermataBank adalah aspek sumber daya manusia dan budaya kepatuhan (compliance culture). Kepatuhan adalah tanggung jawab setiap karyawan dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari setiap kegiatan yang dilakukan PermataBank. The most critical components of compliance at PermataBank is human capital and a compliance culture. Compliance is the responsibility of each employee and is an integral part of every business undertaking at PermataBank.
To continuously strengthen the compliance culture in PermataBank, the following key priorities have been identified as follows: - Refurbished Local Key Control Self Assessment (LKCSA) to support the implementation of three lines of assurance - Re-launched Speak up Policy as part of developing a robust risk culture in PermataBank - Disseminated regulation to all units to ensure compliance with prevailing laws and regulations PermataBank terus berupaya meningkatkan efektifitas dan kualitas audit intern, hal ini tercermin pada rencana SKAI untuk tahun 2010 sbb : - Peningkatan kepuasan pemangku kepentingan terhadap kualitas kerja Internal Audit - Peningkatan kualitas hasil kerja Internal Audit - Peningkatan kualitas proses Internal Audit - Peningkatan infrastruktur kerja (dalam hal ini diutamakan pada peningkatan implementasi software audit). - Pengembangan sumber daya manusia dan organisasi PermataBank will continuously enhance effectiveness and quality of Internal Audit, reflected in Internal Audit Plan for year 2010 as follows: - Improvement on stakeholder satisfaction toward quality of Internal Audit - Improvement on Internal Audit results - Improvement on Internal Audit processes - Improvement on the infrastructure (priority on audit software implementation) - Development of human resources and organization Penunjukkan Kantor Akuntan Publik melalui RUPS berdasarkan rekomendasi dari Komite Audit melalui Dewan Komisaris. Untuk menjamin independensi, penunjukkan Kantor Akuntan Publik maksimal 6 (enam) tahun berturut-turut. The Public Accountant was appointed by the GMS based on the recommendation from the Audit Committee through the Board of Commissioners. To ensure independency, the Public Accountant shall be appointed for a period of no more than 6 consecutive years.
31 Desember 2010 31 December 2010
SKAI telah menerapkan audit grading yang merupakan penilaian hasil audit terhadap efektifitas internal control, manajemen risiko, dan governance proses dari unit yang diperiksa (auditee) dimana audit grading tersebut akan diperhitungkan di dalam evaluasi kinerja karyawan (Balance Score Card). Selain itu SKAI telah mengimplementasikan thematic audit untuk mengakselerasi fungsi pengawasan. Internal Audit has applied audit gradings which represent an assessment on the effectiveness of the internal control, risk management and governance processes of the auditee, for which such audit grading will become a factor in the concerned employee’s performance evaluation (Balanced Score Card). In addition, Internal Audit has implemented strategic/thematic audit reviews to improve the monitoring function.
Berkesinambungan Continuously
Pelaksanaan audit oleh Akuntan Publik dilakukan secara independen dengan tujuan untuk memberikan kepastian kepada manajemen, pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya bahwa Laporan Keuangan PermataBank telah mengambarkan secara riil kondisi keuangan dan kinerja Bank. An audit review by a Public Accountant has been conducted in an independent manner, with the purpose of providing assurance to the management, shareholders and all other stakeholders that the Financial Statements of PermataBank fairly present the financial condition and performance of the Bank.
PermataBank 2009 Annual Report
81
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Kesimpulan Umum Hasil Self Assessment Tata Kelola Perusahaan yang Baik No
8
Aspek yang Dinilai Aspects for Assessment
Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern
Bobot Weight (a)
Peringkat Rating (b)
Nilai Score (a) x (b)
7.50%
1
0.075
Implementation of Risk Management and Internal Control Functions
9
Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait (Related Party) dan Debitur Besar (Large Exposures)
7.50%
1
0.075
PermataBank memiliki sistem dan prosedur penyediaan dana pihak terkait dan debitur besar. Dalam penyediaan dana, PermataBank senantiasa memperhatikan kemampuan permodalan dan penyebaran/ diversifikasi portofolio serta diterapkannya ‘Four Eyes Principle’ untuk menjamin independensi. Selama tahun 2009, tidak ada pelanggaran maupun pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). PermataBank has established a system and procedures for provision of funds to related parties and large exposures. In granting loans, PermataBank consistently considers the capacity of capital and distribution/ diversification of portfolio as well as the application of the ‘Four Eyes Principle’ to ensure independence. There were no violations or breaches of the Legal Lending Limit (LLL) in 2008.
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank, Laporan pelaksanaan GCG dan laporan Internal
15.00%
1
0.150
Transparency of Bank’s Financial and NonFinancial Conditions, GCG Implementation Report and Internal Report
11
Dewan Komisaris dan Direksi secara aktif melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan strategi manajemen risiko. PermataBank telah memiliki sistem informasi manajemen risiko yang komprehensif dan mampu mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko bank dalam rangka implementasi Operational Risk Framework yang mendukung proses pengendalian internal, dan penerapan kerangka kerja manajemen risiko secara menyeluruh. The Board of Commissioners and the Board of Directors actively carry out monitoring on the implementation of risk management strategies and policies. PermataBank has applied a comprehensive risk management information system capable of identifying, measuring, monitoring and controlling risks of the Bank in relation to the implementation of the Operational Risk Framework, which supports the internal control process, and application of a comprehensive risk management framework.
Provision of Funds to Related Party and Large Exposures
10
Catatan *) Notes *)
Rencana Strategis Bank
5.00%
2
0.100
Bank Strategic Plan
Nilai Komposit
100.00%
Composite Score
1.150
PermataBank telah melakukan transparansi kondisi keuangan dan non keuangan termasuk laporan pelaksanaan GCG secara tepat waktu dan akurat dengan cakupan sesuai ketentuan yang berlaku. Upaya penyebarluasan informasi kepada publik dilakukan melalui penyampaian Laporan Keuangan Publikasi, Laporan Tahunan dan Laporan Corporate Action kepada otoritas terkait. Disamping itu informasi juga tersedia di website PermataBank (www.permatabank.com). RUPS dan paparan publik senantiasa dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku. PermataBank juga telah memiliki tata cara pengaduan nasabah termasuk menyediakan sarana yang mudah diakses oleh nasabah untuk menyampaikan keluhannya. PermataBank has achieved transparent reporting of its financial and non-financial conditions, including GCG implementation report, in a timely and accurate manner with coverage consistent with applicable regulations. Information disclosure to the public has been made through submission of Published Financial Statements, Annual Report and Corporate Action reports to related authorities. In addition, information is readily available at the corporate website (www.permatabank.com). The GMS and public exposés have been carried out in accordance with applicable regulations. PermataBank has also enforced a customer complaint mechanism, including providing readily accessible media for customers to make complaints. Rencana Korporasi (corporate plan) dan Rencana Bisnis Bank (business plan) disusun cukup realistis dan telah memperhatikan seluruh faktor eksternal dan faktor internal serta prinsip kehati-hatian. Realisasi rencana bisnis di tahun 2009 sesuai dengan Rencana Bisnis Bank (business plan). Seluruh sasaran keuangan tercapai kecuali CAR tetapi masih berada diatas ketentuan minimum BI. The Bank’s corporate plan and business plan were established based on realistic assumptions and have taken into consideration all external and internal factors as well as the prudential banking principle. Realization in 2009 is in line with Business Plan. All financial targets are met, except the CAR, which,however, still remains above BI minimum requirement. Predikat Komposit: Sangat Baik Composite Predicate: Excellent
*) berisikan penjelasan mengapa penilai memberikan peringkat sebagaimana pada kolom (b)
Keterangan
Note Nilai Komposit Composite Score
Nilai Komposit Composite Score < 1.5 1.5 ≤ Nilai Komposit Composite Score < 2.5 2.5 ≤ Nilai Komposit Composite Score < 3.5 3.5 ≤ Nilai Komposit Composite Score < 4.5 4.5 ≤ Nilai Komposit Composite Score < 5
82
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Predikat Komposit Composite Rating Sangat Baik Excellent Baik Good Cukup Baik Fairly Good Kurang Baik Sub-Standard Tidak Baik Poor
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
General Conclusion of Self Assessment Good Corporate Governance Review Rencana Tindak Lanjut Action Plans
PermataBank secara terus menerus meningkatkan Kerangka Kerja Manajemen Risiko untuk mencapai manajemen risiko berkelas dunia dan menjalin kerjasama yang erat antara fungsi manajemen risiko dan bisnis.
Target Pemenuhan Achievement Target Berkesinambungan Continuously
PermataBank continually enhances its Risk Management Framework in order to achieve a world class risk management and strong partnership between the risk management functions and the business.
PermataBank senantiasa menerapkan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko dalam memberikan penyediaan dana khususnya penyediaan dana pihak terkait dan penyediaan dana besar dimana untuk penyediaan dana pihak terkait harus melalui persetujuan Dewan Komisaris.
Berkesinambungan Continuously
PermataBank persistently adheres to the prudential principle and risk management practices in providing funds, particularly lending to related parties and large exposures, which are subject to approval by the Board of Commissioners.
PermataBank akan senantiasa mejalankan prinsip transparansi sesuai dengan ketetuan yang berlaku. PermataBank shall promote transparency based on applicable rules and regulations.
Berkesinambungan Continuously
Kekuatan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance Implementation Strength
PermataBank telah menerapkan manajemen risiko secara efektif dan pengendalian intern yang komprehensif disesuaikan dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas usaha serta kemampuan Bank. Identifikasi dan pengendalian seluruh risiko berjalan efektif termasuk yang berasal dari produk dan aktivitas baru serta akibat perubahan kondisi pasar. Manajemen secara aktif mengelola risiko dan memastikan tersedianya kebijakan dan penetapan limit yang didukung oleh prosedur, laporan, dan sistem informasi dan analisis secara akurat dan tepat waktu. PermataBank implemented risk management and internal control effectively and comprehensively in accordance with the purpose, business policies, size and complexity of the business and capability of the Bank. Identification and control of all risks was conducted effectively, including those arising from new products and activities as well as brought about by changes in market conditions. Management actively managed risks and ensured adequacy of policies and limit setting which is supported by procedures, reports, information system and analysis with accuracy and timeliness. Faktor kunci dalam kerangka kerja manajemen risiko kredit adalah penentuan cakupan dan parameter-parameter yang digunakan untuk menyusun profil risiko kredit; serta perencanaan dan penetapan kebijakan-kebijakan yang diperlukan untuk menjaga risiko kredit sesuai dengan risk appetite Bank. Proses pemberian kredit selalu berdasarkan prinsip kehati-hatian dan diperkuat dengan penerapan ‘Four Eyes Principle’ , dimana unit manajemen risiko akan mengevaluasi setiap proposal kredit dengan nilai limit tertentu, disamping evaluasi oleh unit bisnis. The key factor in the credit risk management framework is the process for determining coverage and parameters used to formulate credit risk profile; as well as planning and formulating policies required to maintain credit risk aligned to the Bank’s risk appetite. The loan approval process is consistently subject to the prudential principle and further strengthened with the application of the ‘Four Eyes Principle’ , in which the risk management unit shall evaluate each loan proposal with a specified limit, in addition to evaluation by the business unit. Pengungkapan informasi kepada pihak ekternal bersifat wajar, terbuka, akurat dan tepat waktu dalam rangka meningkatkan kepercayaan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Untuk mengimplementasikan praktik-praktik transparansi, PermataBank memiliki Sekretaris Perusahaan yang mempunyai tugas untuk membangun komunikasi yang efektif antara PermataBank dengan pemangku kepentingan. Information disclosure to external parties was carried out in a fair, open, accurate and timely manner in order to maintain trust of shareholders and all other stakeholders. To implement transparency, PermataBank appointed a Corporate Secretary to oversee effective communication between PermataBank and its stakeholders.
PermataBank akan senantiasa berupaya untuk memenuhi sasaran-sasaran yang ditetapkan dalam Rencana Korporasi dan Rencana Bisnis Bank serta melakukan penyesuaian yang diperlukan sejalan dengan kebutuhan dan perkembangan yang ada.
31 Desember 2010 31 December 2010
PermataBank shall continuously strive to fulfill targets as established in the Bank’s Corporate Plan and Business Plan as well as make the necessary adjustments in line with the current requirements and developments.
Direksi telah menyusun Rencana Bisnis secara realistis, komprehensif, terukur dan memperhatikan prinsip kehati-hatian. Dewan Komisaris melakukan review dan menyetujui terhadap Rencana Bisnis Bank serta kebijakan strategis Bank lainnya. The Board of Directors have prepared the Business Plan in a realistic, comprehensive and measurable manner with due consideration to the prudential principle. The Board of Commissioners has reviewed and approved the Bank’s Business Plan as well as its other strategic policies.
*) contains description why assessor provides rating as in column (b)
Demikian Kesimpulan Umum Hasil Self Assessment Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik ini dibuat untuk memenuhi ketentuan sebagaimana tercantum dalam Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 yang telah diubah sebagian dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/12/DPNP mengenai Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum.
We hereby submit the general conclusion of the results of this SelfAssessment on Good Corporate Governance Implementation in compliance to the provisions as contained in Bank Indonesia Regulation No. 8/4/PBI/2006 which has been partly revised by Bank Indonesia Regulation No. 8/14/PBI/2006 and Bank Indonesia Circular Letter No. 9/12/ DPNP on Good Corporate Governance Implementation by Commercial Banks.
Raymond J. Ferguson Komisaris Utama President Commissioner
David M. Fletcher Direktur Utama President Director
PermataBank 2009 Annual Report
83
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
LAPORAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH Report of Sharia Supervisory Board
84
Untuk melengkapi jasa layanan yang ditawarkan kepada nasabah, PermataBank juga memberikan jasa perbankan berdasarkan prinsip syariah, sehingga wajib memiliki Dewan Pengawas Syariah yang memiliki tugas sebagai berikut: 1. Memastikan dan mengawasi kesesuaian kegiatan operasional bank terhadap fatwa yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN); 2. Menilai aspek syariah terhadap pedoman operasional dan produk yang dikeluarkan PermataBank; 3. Memberikan opini dari aspek syariah terhadap pelaksanaan operasional PermataBank secara keseluruhan dalam laporan publikasi bank; 4. Mengkaji produk dan jasa baru yang belum ada fatwa untuk dimintakan fatwa kepada DSN; 5. Menyampaikan laporan hasil pengawasan syariah.
To complement banking service offerings to clients, PermataBank also conducts banking services based on sharia principles, thereby necessitating a Sharia Supervisory Board to oversee the following in its operations: 1. Ensuring and monitoring compliance of banking operations to the fatwa issued by the National Sharia Board (DSN); 2. Evaluating the sharia aspects of products and operational guidelines issued by PermataBank; 3. Providing opinions on the sharia aspects of PermataBank’s overall operational activities in bank publication report; 4. Reviewing new products and services for which there is currently no guiding fatwa, hence eventually to request such fatwa from DSN; 5. Submitting sharia supervisory report.
Keanggotaan Dewan Pengawas Syariah Susunan keanggotaan Dewan Pengawas Syariah sampai dengan 31 Desember 2009 adalah: 1. Prof. Dr. H.M. Amin Suma, SH. MA. MM. (Ketua) 2. KH. Saifuddin Amsir, MA. (Anggota) 3. H.M. Faiz, MA. (Anggota)
Members of the Sharia Supervisory Board The members of the Sharia Supervisory Board as of 31 December 2009 are: 1. Prof. Dr. H.M. Amin Suma, SH. MA. MM. (Chairman) 2. KH. Saifuddin Amsir, MA. (Member) 3. H.M. Faiz, MA. (Member)
Laporan Kerja Selama tahun 2009, Dewan Pengawas Syariah telah menyelenggarakan 32 kali rapat (23 rapat internal di Unit Usaha Syariah dan 9 rapat eksternal di Bank Indonesia, DSN, dan MUI), disamping juga memberikan opini dari sudut pandang syariah akan hal-hal sebagai berikut: 1. Persetujuan Perjanjian Kerjasama dengan Pengembang. 2. Persetujuan IPPS Permata FX Spot iB dan Wa’ad iB. 3. Persetujuan IPPS Permata Pembiayaan Rekening Koran iB. 4. Persetujuan Akad Mudharabah Mutlaqah dan Mudharabah Muqayyadah. 5. Persetujuan Program Marketing – Kerjasama dengan Provider Telekomunikasi. 6. Persetujuan IPPS PermataTabungan iB Bintang. 7. Persetujuan SKU, Akad dan Form Aplikasi PermataTabungan iB Bintang. 8. Persetujuan Agen Penjual Reksadana Syariah. 9. Persetujuan Review Pricing dan Tenor Pembiayaan IMBT. 10. Persetujuan Perjanjian Kerjasama dengan Perusahaan Multifinance. 11. Persetujuan Dokumen End User Produk Joint Financing. 12. Persetujuan IPPS ProdukPermata Tabungan Masa Depan iB dan Giro Wadiah iB. 13. Persetujuan Dokumen Syarat Ketentuan Umum (SKU) Generik. 14. Persetujuan Penambahan Bagi Hasil untuk Nasabah Tertentu. 15. Persetujuan Konsep Ujrah untuk Aset dalam Masa Konstruksi.
Performance Report In 2009, the Sharia Supervisory Board convened 32 meetings (23 internal meetings at the Sharia Business Unit and 9 external meetings at Bank Indonesia, DSN, and MUI) and gave input from a sharia perspective on the following matters: 1. Approval for Cooperative Agreement with Developers. 2. Approval for IPPS Permata FX Spot iB dan Wa’ad iB. 3. Approval for IPPS Permata Pembiayaan Rekening Koran iB. 4. Approval for Akad Mudharabah Mutlaqah and Mudharabah Muqayyadah. 5. Approval for Marketing Program in cooperation with Telecommunication Provider. 6. Approval for IPPS PermataTabungan iB Bintang. 7. Approval for General Terms & Conditions, Akad, and Application Form PermataTabungan iB Bintang. 8. Approval for Investment Services iB Selling Agent. 9. Approval for Pricing and Tenor Review of IMBT Financing. 10. Approval for Cooperative Agreement with Multifinance companies. 11. Approval for End User Documents of Joint Financing Products. 12. Approval for IPPS Permata Tabungan Masa Depan iB and Giro Wadiah iB. 13. Approval for General Terms & Conditions documents. 14. Approval on Additional Revenue Sharing for selected customers. 15. Approval on Ujrah concept for Assets under construction.
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
16. Persetujuan Perluasan Segmen Produk FX Spot iB dan FX Wa’ad iB. 17. Persetujuan Agen Penjual Asuransi Syariah. 18. Persetujuan Dokumen Legal PermataFX Spot iB dan Wa’ad iB. 19. Persetujuan Program Sales PermataBank Syariah.
16. Approval for segment widening on PermataFX Spot iB and FX Wa’ad iB products. 17. Approval for Sharia Insurance Selling Agent. 18. Approval for PermataFX Spot iB and FX Wa’ad iB legal documents. 19. Approval for PermataBank Sharia Sales Programs.
Rencana Kerja tahun 2010 Rencana Kerja Dewan Pengawas Syariah tahun 2010 adalah sebagai berikut: 1. Rapat Bulanan Dewan Pengawas Syariah. 2. Sosialisasi Fatwa DSN-MUI (Perbankan). 3. Diskusi dengan unit Produk, Bisnis, Operasional dan unit lainnya. 4. Presentasi Syariah kepada pemangku kepentingan. 5. Audit Syariah kepada seluruh bagian yang ada di unit usaha Syariah. 6. Pelaporan kepada BI dan DSN-MUI. 7. Kegiatan DSN-MUI. 8. Menghadiri undangan terkait dengan Dewan Pengawas Syariah. 9. Tugas lain yang diberikan oleh PermataBank Syariah.
2010 Work Plan The following are the DPS Work Plan for 2010: 1. Sharia Supervisory Board monthly meeting. 2. Socialization of DSN-MUI (Banking) Fatwa. 3. Discussions with Product, Business, Operational and other units. 4. Sharia presentation to stakeholders. 5. Conducting Sharia audits on all Sharia business units. 6. Reporting to BI and DSN-MUI. 7. DSN-MUI activities. 8. Attending invitations pertaining to Sharia Supervisory Board. 9. Other assignments as delegated by PermataBank Sharia.
AUDIT EKSTERNAL External Audit Dalam penyusunan laporan keuangan yang diaudit untuk tahun 2009, PermataBank menunjuk Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar pada Bank Indonesia dan Bapepam-LK, yaitu Siddharta & Widjaja. Penunjukan Akuntan Publik dan KAP tersebut telah memperoleh persetujuan RUPST pada 30 April 2009 berdasarkan rekomendasi dari Komite Audit melalui Dewan Komisaris. Total biaya yang dikeluarkan untuk audit Laporan Keuangan Konsolidasi tahun 2009 adalah US$378.000 (tidak termasuk OPE dan PPN).
In the preparation of the financial audit report for 2009, PermataBank appointed a Public Accountant and Public Accounting Firm (KAP) which is registered with Bank Indonesia and Bapepam-LK, namely Siddharta & Widjaja. The appointment of said Public Accountant and KAP obtained approval at the AGMS on 30 April 2009 based on the recommendation from the Audit Committee through the Board of Commissioners. The total fees incurred for the Audited Consolidated Financial Statements of 2009 were US$378,000 (excluding OPE and VAT).
Akuntan Publik dan KAP tersebut telah menyelesaikan tugas mereka secara independen sesuai dengan pedoman standar profesi akuntan publik, serta sesuai dengan persyaratan kerja dan ruang lingkup audit yang telah ditentukan.
The Public Accountant and KAP have completed their assignments independently under the guidelines of public accountant professional standards and terms of reference and within a pre-determined audit scope.
PermataBank 2009 Annual Report
85
SEKRETARIS PERUSAHAAN Corporate Secretary
86
Fungsi Sekretaris Perusahaan dibentuk mengacu pada Peraturan Bapepam-LK No.IX.I.4 dan Peraturan Bursa Efek Indonesia (BEI) No.I-A.
The Corporate Secretary function is established pursuant to Bapepam-LK Regulation No.IX.I.4 and Regulation No.I-A of Indonesia Stock Exchange (IDX).
Tugas-tugas Sekretaris Perusahaan antara lain adalah: 1) Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. 2) Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan yang berkaitan dengan kondisi PermataBank. 3) Memberikan masukan kepada Direksi guna mematuhi peraturan Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya. 4) Sebagai penghubung/contact person antara PermataBank dengan Bapepam-LK dan masyarakat. 5) Menyiapkan Daftar Khusus Saham. 6) Menghadiri rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi dan membuat minuta hasil Rapat Dewan Komisaris dan Direksi. 7) Bertanggung jawab dalam penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham.
The duties of the Corporate Secretary are: 1) To monitor developments in the Capital Market, particularly rules and regulations applicable in the Capital Market. 2) To offer service to the general public with respect to requests for information pertaining to the conditions of PermataBank. 3) To provide input to the Board of Directors in order to enforce compliance with Capital Market laws and implementing regulations. 4) To serve as liaison/contact person between PermataBank and Bapepam-LK and the general public. 5) To prepare the Special Register of Shares. 6) To attend Board of Commissioners’ and Board of Directors’ meetings and preparing minutes of Board of Commissioners’ and Board of Directors’ meetings. 7) To be responsible for convening General Meetings of Shareholders.
Aktivitas-aktivitas yang telah dilakukan oleh Sekretaris Perusahaan selama tahun 2009, antara lain : 1) Memberikan pelayanan atas setiap informasi yang dibutuhkan pemegang saham dan masyarakat berkaitan dengan kondisi PermataBank, seperti permintaan Laporan Tahunan, informasi terkait penerbitan obligasi subordinasi dan terkait pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa. 2) Mengikuti/mengupdate perkembangan pasar modal termasuk setiap peraturan pasar modal yang baru diterbitkan selama tahun 2009 serta memberikan masukan kepada Dewan Komisaris, Direksi dan unit kerja terkait dengan adanya peraturan baru tersebut. 3) Menyampaikan laporan berkala dan laporan insidentil kepada Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia, termasuk laporan rencana dan hasil pelaksanaan aktivitas-aktivitas korporasi seperti Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.
Activities undertaken by the Corporate Secretary in 2009, included: 1) Providing service with respect to requests by shareholders and the general public for information related to the conditions of PermataBank, including the 2009 Annual Report, information related to issuance of subordinated bonds and the Bank’s Annual General Meeting of Shareholders and Extraordinary General Meeting of Shareholders. 2) Monitoring/updating developments in the capital market, encompassing market regulations issued throughout 2009, as well as providing input to the Board of Commissioners, Board of Directors and related work units affected by said regulation. 3) Submitting regular reports and other supplementary reports to Bapepam-LK and the Indonesia Stock Exchange, including reports on plans and results of corporate activities such as the Annual General Meeting of Shareholders and Extraordinary General Meetings of Shareholders.
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan menjalin hubungan dan komunikasi dengan Bapepam-LK sepanjang tahun 2009 dalam rangka menjaga reputasi PermataBank sebagai perusahaan terbuka yang tercatat.
Responsible for ensuring PermataBank’s reputation as a publicly listed company, the office of the Corporate Secretary was in regular contact with Bapepam-LK throughout 2009.
4) Menyampaikan keterbukaan informasi kepada publik melalui Bursa atas setiap informasi berkaitan dengan aktivitas/kegiatan PermataBank yang disampaikan kepada media massa. 5) Menyiapkan Daftar Khusus Saham yaitu Daftar Kepemilikan Saham Direksi dan Komisaris beserta keluarganya, baik yang ada di PermataBank maupun yang ada di perusahaan lain secara triwulanan. 6) Menghadiri setiap pelaksanaan Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi dan membuat minuta hasil Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi. 7) Mengkoordinasikan 1 (satu) kali penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang telah dilaksanakan pada 30 April 2009, 1 (satu) kali penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang telah dilaksanakan pada 12 Agustus 2009 dan 1 (satu) kali penyelenggaraan Paparan Publik untuk kinerja keuangan PermataBank Semester I tahun 2009, yang telah dilaksanakan pada 14 Oktober 2009.
4) Providing information disclosure to the public through the Stock Exchange for all information pertaining to PermataBank’s activities, related to press releases issued by PermataBank. 5) Preparing quarterly the Special Register of Shares, which provides data on ownership of shares by members of the Board of Commissioners and Board of Directors as well as their family members, whether shares of PermataBank or shares of other Companies. 6) Attending all Board of Commissioners’ Meetings and Board of Directors’ Meetings, as well as preparing minutes of all meetings. 7) Organizing 1 (one) Annual General Meeting of Shareholders which was convened on 30 April 2009, 1 (one) Extraordinary General Meeting of Shareholders which was convened on 12 August 2009, and 1 (one) Public Exposé for PermataBank’s financial performance in 1st Semester 2009, which was held on 14 October 2009.
Pada awal tahun 2010 Sekretaris Perusahaan juga telah mengkoordinasikan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, yang telah dilaksanakan pada tanggal 20 Januari 2010.
Early in 2010, the Corporate Secretary also organized an Extraordinary General Meeting of Shareholders that was convened on 20 January 2010.
Biografi Sekretaris Perusahaan
Biography of Corporate Secretary
Katharine Grace
Katharine Grace
Warga Negara Indonesia. 38 tahun. Bergabung dengan PermataBank sejak 15 Januari 2010 sebagai Sekretaris Perusahaan. Sebelum bergabung dengan PermataBank, beliau adalah Senior Associate di Kantor Konsultan Hukum Hadiputranto, Hadinoto dan Partners. Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia dan gelar Lex Legibus Magister (LL.M) dari Queen Mary University of London, Inggris.
Indonesian citizen. Age 38. Joined PermataBank on 15 January 2010 as Corporate Secretary. Before joining PermataBank she was Senior Associate at Law Office Hadiputranto, Hadinoto and Partners. She earned a Law Degree from Universitas Indonesia and Lex Legibus Magister (LL.M) degree from Queen Mary University of London, England.
PermataBank 2009 Annual Report
87
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Keterbukaan Informasi kepada Publik Tahun 2009 Information Disclosure in 2009
Bulan Month
Media Media
Januari January
Perubahan Susunan Komite Audit Changes to the composition of Audit Committee
Bapepam-LK, BEI
Pebruari February
Iklan Laporan Keuangan Tahunan posisi 31 Desember 2008 (Diaudit) Publication of Financial Statements as at/of 31 December 2008 (Audited)
Surat Kabar News Paper
Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan dan Bukti Iklan Laporan Keuangan posisi 31 Desember 2008 (Diaudit) Submission of Financial Statements and proof of Publication of Financial Statements as at/of 31 December 2008 (Audited)
Bapepam-LK, BEI
Penjelasan atas Permintaan Konfirmasi Bursa Tentang Pemberitaan di Media Massa Clarification regarding request by the Stock Exchange concerning news in the mass media
BEI
Iklan Laporan Keuangan Perusahaan Induk Posisi 31 Desember 2008 (Diaudit) Publication of Financial Statements (Parent Company) as at/of 31 December 2008 (Audited)
Surat Kabar News Paper
Penyampaian Bukti Iklan Laporan Keuangan Perusahaan Induk Posisi 31 Desember 2008 (Diaudit) Submission of proof of Publication of Financial Statements (Parent Company) as at/of 31 December 2008 (Audited)
Bapepam-LK, BEI
Penjelasan atas Permintaan Konfirmasi Bursa Tentang Pemberitaan di Media Massa Clarification regarding request by the Stock Exchange concerning news in the mass media
BEI
Penyampaian Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Submission of Deed of Resolutions of the Extraordinary General Meeting of Shareholders
Bapepam-LK, BEI
Perubahan Susunan Komite Audit Changes to the composition of Audit Committee
Bapepam-LK, BEI
Penyampaian Data Hutang/Kewajiban Dalam Valuta Asing Tahun 2009 Submission of data on foreign currency denominated debts/liabilities in 2009
Bapepam-LK
Pemberitahuan Rencana Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Notification of the plan for Annual General Meeting of Shareholders
Bapepam-LK, BEI
Iklan Pemberitahuan Rencana Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Advertisement of Notification of the plan for Annual General Meeting of Shareholders
Surat Kabar News Paper
Penyampaian Bukti Iklan Pemberitahuan Rencana Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Submission of proof of Notification Advertisement of the plan for Annual General Meeting of Shareholders
Bapepam-LK, BEI
Keterbukaan Informasi tentang Pembayaran Bunga Obligasi ke-9 (sembilan) Information disclosure regarding the 9th coupon payment of bonds
BEI
Iklan Laporan Keuangan Triwulanan posisi 31 Maret 2009 (Tidak Diaudit) Publication of Quarterly Financial Statement as at 31 March 2009 (Unaudited)
Surat Kabar News Paper
Penyampaian Laporan Keuangan Triwulanan dan Bukti Iklan Laporan Keuangan posisi 31 Maret 2009 (Tidak Diaudit) Submission of Quarterly Financial Statement and copy of Publication of Quarterly Financial Statement as at 31 March 2009 (Unaudited)
Bapepam-LK, BEI
Penyampaian Laporan Tahunan 2008 Submission of 2008 Annual Report
Berbagai Pihak Various Parties
Penyampaian Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Submission of Notice for the the Annual General Meeting of Shareholders
Bapepam-LK, BEI
Iklan Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Advertisement of Notice for the the Annual General Meeting of Shareholders
Surat Kabar News Paper
Penyampaian Bukti Iklan Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Submission of proof of Advertisement of Notice for the the Annual General Meeting of Shareholders
Bapepam-LK, BEI
Iklan Pemberitahuan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Advertisement of Resolutions of the Annual General Meeting of Shareholders
Surat Kabar News Paper
Penyampaian Iklan Pemberitahuan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Submission of proof of Advertisement of Resolutions of the Annual General Meeting of Shareholders
Bapepam-LK, BEI
Penjelasan terkait dengan pemberitaan di Media Massa Clarification regarding news in the mass media
Bapepam-LK, BEI
Pemberitahuan tentang Penggantian Corporate Secretary Notification of the change of Corporate Secretary
Bapepam-LK, BEI
Iklan Penggantian Corporate Secretary Publication of the change of Corporate Secretary
Surat Kabar News Paper
Penyampaian Bukti Iklan Penggantian Corporate Secretary Submission of proof of Publication of the change of Corporate Secretary
Bapepam-LK, BEI
Keterbukaan Informasi Pernyataan Resmi Information Disclosure regarding Official Statement
Bepepam-LK, BEI
Pemberitahuan tentang Rencana Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Notification on plans for Extraordinary General Meeting of Shareholders
Bapepam-LK, BEI
Maret March
April April
Mei May
Juni June
88
Keterangan Description
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Bulan Month Juni June
Juli July
Agustus August
September September
Oktober October
Nopember November
Desember December
Keterangan Description
Media Media
Iklan Pemberitahuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Publication of Notification for the Extraordinary General Meeting of Shareholders
Surat Kabar News Paper
Penyampaian Bukti Iklan Pemberitahuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Submission of proof of Publication of Notification for the Extraordinary General Meeting of Shareholders
Bapepam-LK, BEI
Keterbukaan Informasi tentang Pembayaran Bunga Obligasi ke-10 (sepuluh) Information disclosure on 10th coupon payment of bonds
BEI
Iklan Laporan Keuangan Tengah Tahunan posisi 30 Juni 3009 (Tidak Diaudit) Publication of Half-Yearly Financial Statements as at 30 June 2009 (Unaudited)
Surat Kabar News Paper
Penyampaian Bukti Iklan Laporan Keuangan posisi 30 Juni 2009 (Tidak Diaudit) Submission of proof of Publication of Half-Yearly Financial Statements as at 30 June 2009 (Unaudited)
Bapepam-LK, BEI
Pemberitahuan tentang Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Notice for the Extraordinary General Meeting of Shareholders
Bapepam-LK, BEI
Iklan Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Publication of Notice for the Extraordinary General Meeting of Shareholders
Surat Kabar News Paper
Penyampaian Bukti Iklan Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Submission of proof of Publication of Notice for the Extraordinary General Meeting of Shareholders
Bapepam-LK, BEI
Penyampaian Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Submission of Deed of Resolutions of the Extraordinary General Meeting of Shareholders
Bapepam-LK, BEI
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek posisi 31 Juli 2009 Monthly report of registered shareholders as at 31 July 2009
BEI
Iklan Laporan Keuangan Perusahaan Induk PermataBank posisi 30 Juni 2009 Publication of Financial Statement (Bank only) as at 30 June 2009
Surat Kabar News Paper
Penyampaian Bukti Iklan Laporan Keuangan Perusahaan Induk Posisi 30 Juni 2009 Submission of proof of Publication of Financial Statement (Bank only) as at 30 June 2009
Bapepam-LK, BEI
Iklan Pemberitahuan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Publication of Resolutions of the Extraordinary General Meeting of Shareholders
Surat Kabar News Paper
Penyampaian Bukti Iklan Pemberitahuan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Submission of proof of Publication of Resolutions of the Extraordinary General Meeting of Shareholders
Bapepam-LK, BEI
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek posisi 31 Agustus 2009 Monthly report of registered shareholders as at 31 August 2009
BEI
Pemberitahuan Rencana Paparan Publik Notification for Public Exposé
Bapepam-LK, BEI
Keterbukaan Informasi tentang Pembayaran Bunga Obligasi ke-11 (sebelas) Information disclosure on 11th coupon payment of bonds
BEI
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek posisi 30 September 2009 Monthly report of registered shareholders as at 30 September 2009
BEI
Penyampaian Materi Paparan Publik Submission of materials for Public Exposé
Bapepam-LK, BEI
Penyampaian Laporan Hasil Paparan Publik Submission of report on the Public Exposé
Bapepam-LK, BEI
Penjelasan Sehubungan dengan terjadinya Bencana Alam di Sumatera Barat Clarification related to the West Sumatera Earthquake impact
Bapepam-LK, BEI
Iklan Laporan Keuangan posisi 30 September 2009 (Tidak Diaudit) Publication of Third Quarter Financial Statements as at/of 30 September 2009 (Unaudited)
Surat Kabar News Paper
Penyampaian Laporan Keuangan Triwulanan dan Bukti Iklan Laporan Keuangan posisi 30 September 2009 (Tidak Diaudit) Submission of Third Quarterly Financial Statement and proof of Publication of Third Quarter Financial Statements as at/of 30 September 2009 (Unaudited)
Bapepam-LK, BEI
Perubahan Susunan Komite Audit Changes to the composition of Audit Committee
Bapepam-LK, BEI
Penyampaian Akta Pernyataan Susunan Pengurus Submission of Deed of Composition of Management
Bapepam-LK, BEI
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek posisi 31 Oktober 2009 Monthly report of registered shareholders as at 31 October 2009
BEI
Penyampaian Akta Pernyataan Susunan Pengurus Submission of Deed of Composition of Management
Bapepam-LK, BEI
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek posisi 30 Nopember 2009 Monthly report of registered shareholders as at 30 November 2009
BEI
Keterbukaan Informasi tentang pembayaran Bunga Obligasi ke-12 (dua belas) Information disclosure on 12th coupon payment of bonds
BEI
Penyampaian Akta Pernyataan Susunan Pengurus Submission of Deed of Composition of Management
Bapepam-LK, BEI
PermataBank 2009 Annual Report
89
KOMUNIKASI PERUSAHAAN & HUBUNGAN MASYARAKAT Communication & Public Affairs
90
Corporate Affairs bertanggung jawab untuk menjaga dan meningkatkan citra dan reputasi PermataBank. Hal ini terutama dilakukan melalui penyebaran informasi yang akurat secara tepat waktu serta dengan memberi dukungan pada positioning PermataBank dan menjembatani komunikasi internal PermataBank pada para karyawan.
Corporate Affairs undertakes duties to protect and enhance the image and reputation of PermataBank. Key activities are focused on timely and accurate dissemination of information and lending support to positioning PermataBank as well as facilitating internal communication to employees.
Tanggung jawab Corporate Affairs dibagi dalam lima bidang utama: External Communication, Brand Management, Internal Communication, Government & Investor Relations, dan Corporate Social Responsibility. Corporate Affairs juga terlibat dalam acara-acara paparan publik, proses pembuatan Laporan Tahunan, penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan maupun Luar Biasa, dan pada aksi-aksi korporasi yang dilakukan PermataBank. Struktur Corporate Affairs berada di bawah Direktur Utama.
The responsibilities of Corporate Affairs are managed into five key areas: External Communication, Brand Management, Internal Communications, Government & Investor Relations and Corporate Social Responsibility. As a whole, Corporate Affairs is responsible for conducting the Bank’s public exposé, and participating in the annual report creation process, Annual and Extraordinary General Meeting of Shareholders as well as any corporate actions. Corporate Affairs stands below the President Director.
Fungsi External Communications mengelola dan menangani hubungan dengan media massa dan pihak berkepentingan lainnya untuk memastikan terbentuknya citra PermataBank yang dikehendaki. Tugas utamanya mencakup penyediaan informasi yang akurat melalui aktivitas pemberitaan yang informatif dan berguna, mengelola aspek corporate stability dari pihak eksternal, dan mengikuti kegiatan-kegiatan yang dapat membantu pembentukan dan peningkatan citra PermataBank, termasuk menangani kontribusi PermataBank kepada masyarakat melalui program sponsor dan aktivitas lainnya.
External Communication manages and maintains mutual relationship with the Bank’s stakeholders and mass media to ensure a desired image of the Bank is formed. Its main tasks encompass providing accurate information through informative and useful newsfeeding, managing corporate stability issues from external parties and engaging in activities to help shape and improve corporate image, including handling PermataBank’s contribution back to society through sponsorship and other events.
External Communications melakukan aktivitas-aktivitas berikut ini: • Hubungan media: hubungan dengan media dilakukan secara teratur untuk mengevaluasi persepsi publik terhadap PermataBank melalui konperensi pers, siaran pers, dan kunjungan media.
The following activities were conducted by external communications: • Media Relations: Regular contact with press were conducted to asses the public perception of the Bank through various activities e.g. conferences, briefings, and media visits.
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Komunikasi Perusahaan & Hubungan Masyarakat Communication & Public Affairs
Komunikasi Perusahaan & Hubungan Masyarakat mempergunakan berbagai media untuk memastikan bahwa informasi yang tepat telah disampaikan tepat waktu kepada pihak yang membutuhkan.
To reach different people with the important information they need requires using multiple delivery channels. PermataBank Corporate Affairs personnel take pride in their ability to keep this whole process fresh and relevant.
• Issue and Crisis Management: di tahun 2009 PermataBank mulai dengan pengembangan Standard Operating Procedure untuk aspek komunikasi seluruh organisasi Bank sebagai panduan pada waktu normal ataupun krisis. Jajaran manajemen senior dan juru bicara perusahaan menerima pelatihan untuk meningkatkan kemampuan menangani media. • Mengelola persepsi: berdasarkan kajian atas liputan di sejumlah 45 media cetak dan elektronik terkemuka, PermataBank diliput dalam 2.473 artikel selama tahun 2009. Kebanyakan artikel tersebut menyebutkan “PermataBank” baik secara langsung ataupun tidak langsung, termasuk produk dan layanannya. • Situs web: Situs web www.permatabank.com berfungsi sebagai portal layanan dan sekaligus sarana penyajian informasi terkini kepada pihak eksternal, baik publik maupun investor. • Jalur-jalur komunikasi lain: sebagai perusahaan tercatat, PermataBank memberikan informasi terkini kepada pihak-pihak yang berkepentingan melalui berbagai media komunikasi cetak maupun elektronik. Keluhan yang diterima dipantau dari front office sampai ke Head Office sebagai masukan untuk meningkatkan kinerja PermataBank.
• Issue and Crisis Management: In 2009, the Bank initiated the development of a bank-wide Standard Operating Procedure for communications as a guideline during normal business conditions and in crises. Training sessions to familiarize senior management and spokespersons were conducted to build capacity in media management. • Managing Perception: Based on a review of coverages in approximately 45 leading printed and electronic media, PermataBank was covered in 2,473 articles in 2009. Most of these media reported direct and indirect mentions of “PermataBank” including its products and services. • Website: The corporate website www.permatabank. com serves as a service portal and as a provider of information updates to external parties, both to the public and the investors. • Other communication channels: As a public listed company, PermataBank is continuously providing updates to all stakeholders through various communication channels, both printed and electronic. Complaints are actively monitored by PermataBank from front office to Head office and are used as feedback to improve PermataBank’s performance.
Selama tahun 2009 dilakukan berbagai acara dan publikasi berikut ini: 1. Konferensi Pers (7 kali) 2. Siaran Pers (43 kali) 3. Liputan Media (2.473 artikel) 4. Temu Media (99 kali) 5. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (2 kali)
During 2009, a variety of communication events and publications were held including: 1. Press Conferences (7 times) 2. Press Releases (43 times) 3. Media Coverage (2,473 articles) 4. Media Meetings (99 times) 5. Annual and Extraordinary General Meetings of Shareholders (2 times)
PermataBank 2009 Annual Report
91
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Komunikasi Perusahaan & Hubungan Masyarakat Communication & Public Affairs
92
Sebagai bagian dari fungsi external communications, Brand Management fokus pada upaya memperkuat dan meningkatkan kesadaran dan positioning brand PermataBank. Salah satu komponen utama untuk mencapai tujuan ini adalah strategi komunikasi yang terpadu, yang telah dilengkapi prinsip-prinsip standarisasi brand yang dilakukan secara konsisten dan berorientasi pada aspek originality.
As part of the external communication function, Brand Management focuses on strengthening and improving awareness and positioning of PermataBank’s brand. A key component to attain this objective is an integrated communication strategy, which has been complemented by consistent application of brand standardization principles oriented towards maintaining originality.
Internal Communications di PermataBank fokus pada upaya-upaya melibatkan seluruh stakeholder internal dalam suatu kerangka komunikasi yang memberikan edukasi, mendorong keterlibatan aktif, dan menarik. Strategi komunikasi yang komprehensif dan efektif disusun untuk mengkomunikasikan strategi, visi, nilainilai, prioritas utama dan keunggulan-keunggulan PermataBank termasuk perkembangan penting terkait sumber daya manusia dan pencapaian bisnis, yang dilakukan melalui program-program interaksi antara Manajemen dan karyawan guna menciptakan kebersamaan, keterbukaan dan juga peningkatan kualitas komunikasi dua-arah.
Internal Communications in PermataBank focuses on engaging all internal stakeholders through a communications framework which educates, engages and excites the entire organisation. A comprehensive and integrated strategy effectively communicates PermataBank’s strategy, vision, values, top priorities and core strengths including significant developments in human resources and business milestones. Quality engagement programs between management and staff, promote togetherness, transparency and also twoway communication.
Di antara program Internal Communications yang penting pada tahun 2009 adalah kampanye internal ‘5 Prioritas Utama 2009’ untuk membantu memperkuat prioritas-prioritas PermataBank dalam mencapai strateginya. Sejumlah aktivitas telah dirancang untuk menterjemahkan masing-masing prioritas tersebut menjadi kegiatan yang relevan dengan peran dan tanggung jawab masing-masing karyawan, antara lain: pesan dari Direktur Utama, pesan dari Direktur, Focus Group Discussion, Mini Town Halls, Mini-Expo, BreakThrough Initiatives, Quiz Harian, Kata-kata Bijak Harian, serta acara-acara lomba yang mendorong interaksi antar-fungsi.
Among the major internal communication initiatives in 2009 was the launch of the “Top 5 Priorities 2009” internal campaign to help reinforce the Bank’s priorities in achieving its strategy. A number of key functional activities were developed which translated these priorities into focused activities relevant to every employee’s functional role and responsibilities through activities such as: President Director’s messages, Director’s messages, Focus Group Discussions, MiniTown Halls, Mini-Expos, Break-Through Initiatives, Daily Quizzes, Daily Quotes as well as Weekly Games promoting cross-function engagement.
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Komunikasi Perusahaan & Hubungan Masyarakat Communication & Public Affairs
Jalur-jalur komunikasi yang lebih konvensional juga digunakan untuk mendukung tujuan-tujuan Internal Communications selama tahun 2009, termasuk melalui buletin karyawan ‘INTIP’, program-program engagement di berbagai tingkatan organisasi, dan e-mail broadcast secara reguler.
The use of more conventional communication channels and tools are also maintained to further support internal communications efforts throughout the year. These include ‘INTIP’, an internal employee magazine, engagement programs for various levels of the Bank and routine e-mail broadcasts.
Government & Investor Relations berfungsi sebagai penghubung dengan lembaga-lembaga pemerintah untuk menjembatani kepentingan perusahaan dan masalah operasional. Tanggung jawab utama lainnya adalah untuk membina hubungan baik dengan lembaga pemeringkat dan komunitas investor. Investor Relations juga menangani aspek rapat umum pemegang saham, paparan publik, dan pertemuan tertutup dengan investor.
Government & Investor Relations acts as a liaison with government institutions with respect to bridging corporate interests and operational matters. Another major responsibility is to consistently nurture a mutually beneficial relationship with rating agencies and the community of investors. Investor Relations also oversees aspects of shareholder meetings, public exposés and private meetings with investors.
Corporate Social Responsibility (CSR) bertanggung jawab membangun kesadaran dan mengkomunikasikan aspek tanggung jawab sosial PermataBank ke masyarakat dan pihak-pihak berkepentingan lain melalui program-program CSR yang terencana dan terintegrasi di bidang pendidikan dan perbankan, pembinaan kemitraan UKM, dan bakti sosial dan donasi untuk mereka yang tidak mampu dan korban bancana alam. Rincian program CSR PermataBank disajikan di bab Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini.
Corporate Social Responsibility (CSR) is in charge of building awareness and communicating PermataBank’s social responsibility to society and stakeholders through well-planned and integrated CSR programs focused on education and banking, SME partnership development and other social work and donations for the disadvantaged and disaster-stricken regions. A detailed description of PermataBank’s CSR activities is provided in the Corporate Social Responsibility Report in this Annual Report.
Jalur-jalur komunikasi yang lebih konvensional juga digunakan untuk mendukung tujuan-tujuan Internal Communications selama tahun 2009, termasuk melalui buletin karyawan ‘INTIP’. The use of more conventional communication channels and tools are also maintained to further support internal communications efforts throughout the year. These include ‘INTIP’.
PermataBank 2009 Annual Report
93
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Komunikasi Perusahaan & Hubungan Masyarakat Communication & Public Affairs
Laporan Kegiatan Media Relations dan Issue Management per Desember 2009 Activity Report on Media Relations and Issue Management as of December 2009 Siaran Pers No.
94
Press Releases
Tanggal Date
Keterangan Remarks
1
15 Des Dec 15
PermataBank Memberi Kemudahan untuk Nasabah Cabang Padang – Layanan Perbankan Modern dengan Dukungan Jaringan e-Channel yang Lengkap PermataBank Enhances Convenience for Customers of Padang Branch - Presenting Modern Banking Services with the Support of Comprehensive e-Channel
2
14 Des Dec 14
PermataBank Jalin Kerjasama dengan Express Group - Berikan Kemudahan Pembayaran Tiara Express dengan PermataKartuKredit VISA PermataBank Signs Cooperation with the Express Group – Providing Tiara Express Taxi Payment Facility using PermataKartuKredit VISA
3
13 Des Dec 13
PermataBank dan Komunitas 1001 Buku selenggarakan Lomba Dongeng Anak Se-Jabodetabek “Anak Permata Pahlawan Indonesia” PermataBank and Komunitas 1001Buku organize a Story-telling Contest for the Children of Jabodetabek Area titled “Anak Permata Pahlawan Indonesia” (“Permata Children are Indonesian Heroes”)
4
2 Des Dec 2
PermataBank Jalin Kerjasama dengan PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara-Berikan Keleluasaan Pembayaran Tagihan Listik Melalui Layanan e-Channel PermataBank Signs Cooperation with PT PLN (Persero) of North Sumatera – Providing Electricity Bill Payment Facility through e-Channel
5
30 Nop Nov 30
PermataBank mempersembahkan PRIORITY-Nikmati Kesuksesan Anda Bersama Anggota Keluarga PermataBank Introduce PRIORITY - Enjoy and Share Your Success with Your Family
6
12 Nop Nov 12
PermataBank Dukung Program Bank Indonesia “Ayo ke Bank” 2009 - Selenggarakan Program Edukasi Penggunaan Kartu Pembayaran di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta PermataBank Supports Bank Indonesia Program “Let’s Go to the Bank 2009” - by Organizing an Educational Program for the Use of Payment Card at Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
7
11 Nop Nov 11
PermataBank-Aetra Jalin Kerjasama- Berikan Kemudahan Fasilitas Pembayaran Tagihan Air melalui Layanan e-Channel PermataBank and Aetra Signs Cooperation – Providing Water Bill Payment Facility through e-Channel
8
7 Nop Nov 7
PermataBintang Dukung XY-Kids! Futsal Challenge 2009 PermataBintang Supports XY-Kids! Futsal Challenge 2009
9
3 Nop Nov 3
Template Press Release untuk regional “PermataBank Laksanakan Program CSR Banking For Student” Regional Press Release Template “PermataBank Organizes CSR Program - Banking For Students”
10
29 Okt Oct 29
Laba Sebelum Pajak Tumbuh 26% Pre Tax Profit went up 26%
11
21 Okt Oct 21
PermataBank Bersama Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) - Selenggarakan Seminar ”Strategi Pengembangan Kualitas SDM Ekonomi Syariah Berbasis Kompetensi” PermataBank and Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) organize a Seminar titled ”The Strategy for Developing the Quality of Sharia Human Resources Based on Competence”
12
18 Okt Oct 18
PermataBintang Dukung Global Art’s National Competition 2009 PermataBintang Supports Global Art’s National Competition 2009
13
15 Okt Oct 15
PermataBank Jalin Sinergi Bersama Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) - Dukung program Ayo ke Bank 2009 melalui program pemberdayaan UKM PermataBank Signs Cooperation with Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) – Supporting Let’s Go to the Bank 2009 through SME Empowerment
14
12 Okt Oct 12
PermataBank Gelar Temu Nasabah Wholesale Banking PermataBank Organizes Wholesale Banking Customer Gathering
15
9 Okt Oct 9
PermataBank Dukung Program Bank Indonesia “Ayo ke Bank” 2009 Selenggarakan Program Edukasi Penggunaan Kartu Pembayaran di Universitas Parahyangan Bandung PermataBank Supports Bank Indonesia Program “Let’s Go to the Bank 2009” by Organizing an Educational Program for the Use of Payment Card at Universitas Parahyangan Bandung
16
5 Okt Oct 5
Template Press Release untuk regional ”PermataBank Dukung Bank Indonesia Galakkan Program “Ayo ke Bank Regional Press Release Template “PermataBank Supports Bank Indonesia in Encouraging Let’s Go to the Bank Program”
17
7 Sept Sept 7
PermataBank Berikan Kemudahan dan Kenyamanan bagi NasabahUntuk Dapatkan Informasi Transaksi melalui Berbagai Media (Channel) PermataBank Provides Convenience and Flexibility for Customers to Access Transaction Information through Various Media (Channels)
18
27 Agt Aug 27
PermataBank Syariah Bukukan Laba Bersih 29,4 Miliar atau Tumbuh 41% - Tercatat sebagai Unit Usaha Syariah (UUS) Terbaik 2008 dalam The 6th Islamic Finance Award PermataBank Syariah Records Net Income of Rp29.4 Billion or an Increase of 41% - Recognized as the best Sharia Business Unit (Unit Usaha Syariah - UUS) of 2008 in the 6th Islamic Finance Award
19
14 Agt Aug 14
PermataBank Raih Juara Umum dan Juara Pertama Kategori Private Keuangan Listed pada ajang ARA 2008 PermataBank Awarded as the Grand Winner and First Winner of Private Financial Services Category of the Annual Report Award (ARA) 2008
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Komunikasi Perusahaan & Hubungan Masyarakat Communication & Public Affairs
Siaran Pers No.
Tanggal Date
Press Releases Keterangan Remarks
20
12 Agt Aug 12
PermataBank Perkuat Pertumbuhan Kedepan - Umumkan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Baru PermataBank Strengthens Its Future Growth by Announcing New Board of Commissioners and Board of Directors
21
10 Agt Aug 10
22
7 Agt Aug 7
23
3 Agt Aug 3
24
2 Agt Aug 2 1 Agt Aug 1
PermataBank Berikan Kemudahan dan Kenyamanan bagi Nasabah Untuk Dapatkan Informasi Transaksi melalui Berbagai Media (Channel) PermataBank Provides Convenience and Flexibility for Customers to Access Transaction Information through Various Media (Channels)” PermataBank Tingkatkan Kenyamanan Bagi Nasabah Cabang Jambi-Hadir di Lokasi Baru di Jl Hayam Wuruk No 12 Jelutung Jambi PermataBank Enhances Convenience for Customers of Jambi Branch – New Location at Jl. Hayam Wuruk No 12 Jelutung Jambi PermataBank Madiun Hadirkan Produk Giro Tanpa Biaya-Perlancar Bisnis Nasabah melalui Transaksi Tanpa Biaya PermataBank Madiun Presents Free-of-Charge Current Account Product – Supports Customers’ Business through Freeof-Charge Transactions Grup Astra Selenggarakan Uji Emisi dengan Tema ”Save Our World” The Astra Group Organizes Emission Test with the Theme ”Save Our World” PermataBank Jalin Kerjasama dengan SDK Santa Maria Blitar - Kenalkan Dunia Perbankan secara Dini kepada para Siswa PermataBank Signs Cooperation with Catholic Elementary School Santa Maria Blitar – Early Introduction of the Banking World to Students PermataBank Dukung program Pemerintah sosialisasikan ORI 6 - Selenggarakan Temu Nasabah dengan Tema”ORI 6 Investasi Aman & Menguntungkan” PermataBank Supports the Government Program to Socialize ORI 6 – Organizing Customer Gathering with the Theme “ORI 6: Safe and Profitable Investment” Laba Sebelum Pajak PermataBank Meningkat 15% - Aset Tumbuh 26% menjadi Rp54,1 Triliun PermataBank Pre Tax Profit up 15%-Assets up 26% to Rp54.1 Trillion PermataBank Jalin Kemitraan dengan PT BSD Tbk. - Luncurkan “Virtual Account” untuk Memudahkan Transaksi Pembayaran PermataBank Signs Cooperation with PT BSD Tbk. – Launching “Virtual Account” to Ease Payment Transactions PermataBank Dukung Program Bank Indonesia “Ayo ke Bank” 2009 Selenggarakan Program Edukasi Penggunaan Kartu Pembayaran di Universitas Syah Kuala Banda Aceh PermataBank Supports Bank Indonesia Program “Let’s Go to the Bank 2009” by Organizing an Educational Program on the Use of Payment Card at Syah Kuala University Banda Aceh PermataBank Gelar Nabung Serentak di 12 Kota - Luncurkan PermataBintang untuk Budayakan Menabung bagi Anak PermataBank Launches Simultaneous Savings in 12 Cities – Launching PermataBintang to Cultivate a Culture of Saving among Children PermataBank dan Federal International Finance (FIF) Perluas Kemitraan-Kembangkan Kartu Co Branding FIF Card PermataBank and Federal International Finance (FIF) Expand Cooperation – Developing FIF Co Branding Card PermataBank Kembangkan Layanan Pembayaran Melalui Ponsel (PonselPay)-Berikan Keleluasaan Bertransaksi Bagi Pengguna GSM dan CDMA PermataBank Develops Payment Facility through Cellular Telephones (PonselPay) – Providing Transaction Convenience for GSM and CDMA Users PermataBank Sosialisasikan Fasilitas Permata e-Bisnis - Selenggarakan Temu Nasabah dengan Tema “Easy Banking in Your Office” PermataBank Socializes Permata e-Bisnis Facility – Organizing Customer Gathering with the Theme “Easy Banking in Your Office” PermataBank Jalin Kerjasama dengan RS Tlogorejo Semarang-Selenggarakan Temu Nasabah dengan Tema “Healthy & Wealthy” PermataBank Signs Cooperation with Tlogorejo Hospital in Semarang – Organizing Customer Gathering with the Theme “Healthy & Wealthy” PermataBank Jalin Kemitraan dengan St. Moritz Penthouses & Residences-Berikan Fasilitas PermataKPA dengan Keistimewaan KPR Bijak PermataBank Signs Cooperation with St. Moritz Penthouses & Residences – Providing PermataKPA Facilities with Special Feature: KPR Bijak PermataBank Jalin Sinergi dengan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) - Salurkan Kredit Lunak bagi Wirausaha sektor UKM PermataBank Signs Cooperation with Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) – Providing Soft Loans for SME Entrepreneurs Dana Pihak Ketiga PermataBank Tumbuh 42% PermataBank’s Third Party Fund Grew by 42% PermataBank Relokasi Jaringan Cabang di Pasuruan - Komitmen Berikan Layanan Perbankan yang Modern dan Berkualitas PermataBank Relocates Branch Network in Pasuruan – the Commitment to Provide Modern and Quality Banking Services PermataBank Syariah Luncurkan PermataTabungan iB Optima-Tabungan dengan Fungsi sebagai Sarana Investasi dan Transaksional PermataBank Syariah Launches PermataTabungan iB Optima – A Saving Product Functioning as Investment and Transactional Facility
25
26
27 Juli July 27
27
31 Juli July 31 19 Juni June 19
28
29
10 Juni June 10
30
3 Juni June 3
31
28 Mei May 28 14 Mei May 14
32
33
13 Mei May 13
34
6 Mei May 6
35
19 Mar Mar 19
36
23 Peb Feb 23
37
23 Peb Feb 23 16 Peb Feb 16
38
39
5 Peb Feb 5
PermataBank 2009 Annual Report
95
LAPORAN KOMITE Committee Report
96
Komite di bawah Dewan Komisaris Dewan Komisaris telah membentuk tiga Komite yaitu: Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi serta Komite Pemantau Risiko. Setiap Komite bertanggung jawab untuk melakukan review dan melakukan pengawasan berdasarkan tugas dan tanggung jawab yang telah ditetapkan di dalam Pedoman Kerja (charter) masing-masing komite.
Committees under the Board of Commissioners The Board of Commissioners has established three Committees: the Audit Committee; the Remuneration and Nomination Committee and the Risk Monitoring Committee. Each Committee is responsible for the review and oversight of activities within its defined Charter.
Komite Audit
Audit Committee
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit • Menelaah tingkat kecukupan dan efektivitas pengendalian internal PermataBank. • Menelaah tingkat kecukupan upaya manajemen dalam menindaklanjuti rekomendasi auditor internal dan eksternal. • Menelaah kualitas pelaksanaan fungsi audit internal, yaitu dengan melakukan penelaahan terhadap perencanaan, pelaksanaan, hasil dan efektivitas tindak lanjut hasil audit internal yang dilakukan. • Menilai kualitas kinerja auditor eksternal dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris sehubungan dengan penunjukkan auditor ekternal.
Duties and Responsibilities • Review the level of adequacy and effectiveness of PermataBank’s internal control mechanisms. • Review the adequacy of measures taken by management to follow-up recommendations made by the internal and external auditors. • Review the quality of the internal audit function by evaluating the plan, performance, findings and effectiveness of the progress of follow-up actions of the internal audit findings. • Assess the quality of the external auditor’s performance and provide recommendations to the Board of Commissioners with respect to the appointment of an external auditor.
Susunan Anggota Komite Audit Komposisi, kualifikasi, dan independensi Komite Audit sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan Bapepam-LK. Komite Audit diketuai oleh seorang Komisaris Independen dengan anggota yang terdiri dari satu orang Komisaris Independen dan dua Pihak Independen yang memiliki keahlian dalam bidang keuangan dan perbankan.
Members of the Audit Committee Composition, qualification, and independence of the Audit Committee comply with Bank Indonesia and Bapepam-LK regulation. The Audit Committee is chaired by an Independent Commissioner with other members consisting of an Independent Commissioner and two Independent Parties with expertise in the areas of finance and banking.
Hingga Agustus 2009, susunan anggota Komite Audit adalah sebagai berikut:
Up until August 2009, the members of the Audit Committee consisted of:
Ketua Chairman
Inget Sembiring
Komisaris Independen Independent Commissioner
Anggota Members
Peter B. Stok
Komisaris Independen Independent Commissioner
Haswandy S. Effendi
Pihak Independen Independent Party
Viveka Nanda Leimena
Pihak Independen Independent Party
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Komite Committee Report
Komite di bawah Dewan Komisaris maupun Komite di bawah Direksi telah menjalankan perannya dalam memastikan terlaksananya tata kelola perusahaan yang baik di PermataBank sepanjang tahun 2009.
Committees under the Board of Commissioners as well as Committees under the Board of Directors contributed to ensure best practice in corporate governance at PermataBank throughout 2009.
Berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 12 Agustus 2009 yang menyetujui pengunduran diri Peter B. Stok sebagai Komisaris Independen, susunan anggota Komite Audit menjadi sebagai berikut:
Pursuant to the resolution of the Extraordinary General Meeting of Shareholders dated 12 August 2009 which approved the resignation of Peter B. Stok as Independent Commissioner, the composition of Audit Committee was as follows:
Ketua Chairman
Inget Sembiring
Komisaris Independen Independent Commissioner
Anggota Members
I. Supomo
Komisaris Independen Independent Commissioner
Haswandy S. Effendi
Pihak Independen Independent Party
Viveka Nanda Leimena
Pihak Independen Independent Party
Laporan Komite Audit Selama tahun 2009, Komite Audit PermataBank telah membahas 75 laporan hasil pemeriksaan yang terdiri dari kelompok audit reguler, telaah akun tertentu dan pemeriksaan khusus, yang dilaporkan oleh Internal Audit. Peringkat yang diberikan atas pemeriksaan tersebut telah disampaikan pada Rapat Dewan Komisaris. Komite Audit juga telah menyampaikan Laporan Triwulanan dan Laporan Tahunan mengenai aktivitas dan kinerja Komite Audit kepada Dewan Komisaris.
Audit Committee Report In 2009, the Audit Committee of PermataBank discussed 75 audit reports, consisting of regular audits, specific account reviews and special audits submitted by Internal Audit. A rating on these audits was discussed in the Board of Commissioners’ meetings. The Audit Committee also provided a Quarterly Report and Annual Report on its performance and activities to the Board of Commissioners.
Dalam rangka menelaah implementasi Rencana Bisnis Bank, Komite Audit telah mengkaji seluruh Risalah Rapat Direksi tahun 2009. Selain itu, Komite Audit juga telah mengadakan pertemuan, melakukan konfirmasi dan membahas laporan pemeriksaan dengan Direksi.
In order to review the implementation of PermataBank’s Business Plan, the Audit Committee made an evaluation of the minutes of Board of Directors meetings. The Audit Committee held meetings, sought confirmation and completed discussions on its audit report with the Board of Directors.
Komite Audit juga memantau pelaksanaan rekomendasi temuan audit dari internal, eksternal, dan Bank Indonesia. Hal ini dilakukan melalui pemeriksaan khusus oleh Internal Audit dan Compliance.
The Audit Committee also monitored the follow-up on audit findings of the internal and external audit as well as those of the Bank Indonesia audit through a special audit by Internal Audit and the Compliance Unit.
Komite Audit telah memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait penunjukkan auditor eksternal
The Audit Committee made recommendations to the Board of Commissioners on the appointment of the
PermataBank 2009 Annual Report
97
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Komite Committee Report
untuk kegiatan usaha pada tahun 2009. Rekomendasi tersebut disampaikan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Untuk memperjelas penugasan auditor eksternal, Komite Audit telah membahas bersama auditor eksternal terkait rencana kerja, metodologi, pelaksanaan, serta hasil akhir audit kegiatan bisnis tahun 2009.
external auditor for business activities in 2009. The recommendation was submitted to the Annual General Meeting of Shareholders. To clarify the assignment of the external audit, the Audit Committee and external auditor discussed the action plan, methodologies, implementation and final result of the audit on business activities in 2009.
Komite Audit telah menelaah Rencana Bisnis Tahunan tahun 2010 dan Tiga Tahunan tahun 2010-2012. Komite Audit pada akhir tahun 2009 telah mulai memeriksa implementasi Business Operational Risk Management di Unit Usaha Syariah.
The Audit Committee reviewed PermataBank’s Annual Business Plan for 2010 and the Three-Year Business Plan for 2010 – 2012. Closing out 2009, the Audit Committee started to review implementation of Business Operational Risk Management in the Sharia Unit.
Selama tahun 2009, Komite Audit telah mengadakan 25 kali Rapat Internal dan 25 kali rapat pembahasan Laporan Hasil Pemeriksaan Internal Audit.
During 2009, the Audit Committee held 25 Internal Meetings and another 25 meetings to discuss Internal Audit reports.
Rapat Komite Audit
Audit Committee Meeting
Rapat Internal Komite Audit Audit Committee Internal Meetings
Rapat Pembahasan Laporan Internal Audit Internal Audit Report Discussion Meetings
25
25
25 / 25
25 / 25
8/8
8/8
Jumlah Rapat di 2009 Number of Meetings in 2009 Inget Sembiring I. Supomo 1)
10 / 11
9 / 10
Haswandy S. Effendi
24 / 25
24 / 25
Viveka Nanda Leimena
22 / 25
21 / 25
Peter B. Stok
1) 2)
98
2)
I. Supomo diangkat sebagai anggota Komite Audit efektif pada tanggal 17 September 2009. I. Supomo appointed as member of the Audit Committee effective on 17 September 2009. Peter B. Stok tidak lagi menjabat anggota Komite Audit sejak 27 May 2009. Peter B. Stok no longer served as member of the Audit Committee from 27 May 2009.
Komite Remunerasi dan Nominasi
Remuneration and Nomination Committee
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi A. Terkait dengan kebijakan remunerasi: 1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi. 2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai: a. Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. b. Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi melalui Dewan Komisaris.
Duties and Responsibilities A. Related to remuneration policies: 1. Performs evaluation of remuneration policies. 2. Provides recommendations to the Board of Commissioners on: a. Remuneration policies for the Board of Commissioners and the Board of Directors to be proposed to the General Meeting of Shareholders. b. Remuneration policies for Executive Officers and employees to be reported to the Board of Directors through the Board of Commissioners.
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Komite Committee Report
B. Terkait dengan kebijakan nominasi: 1. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/ atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. 2. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/ atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. 3. Memberikan rekomendasi mengenai Pihak Independen yang akan menjadi anggota Komite kepada Dewan Komisaris.
B. Related to nomination policies: 1. Preparing for and providing to the Board of Commissioners recommendations on the system and procedures for selecting and/or replacing members of the Board of Commissioners and the Board of Directors to be proposed to the General Meeting of Shareholders. 2. Providing to the Board of Commissioners recommendations on the nomination of members of the Board of Commissioners and/ or Board of Directors to be proposed to the General Meeting of Shareholders. 3. Providing to the Board of Commissioners recommendations on Independent Parties to be nominated as Committee members.
Susunan Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Komposisi, kualifikasi dan independensi anggota Komite Remunerasi dan Nominasi telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Komite Remunerasi dan Nominasi diketuai oleh Komisaris Independen dengan anggota satu orang Komisaris Independen, dua orang Komisaris dan satu orang Pejabat Eksekutif yang memiliki pengetahuan sistem remunerasi dan nominasi serta sucession plan.
Members of the Remuneration and Nomination Committee Composition, qualification, and independence of the Remuneration and Nomination Committee comply with Bank Indonesia Regulation. The Remuneration and Nomination Committee is chaired by an Independent Commissioner with other members consisting of an Independent Commissioner, two Commissioners and one Executive Officer who are knowledgeable of remuneration and nomination systems as well as succession planning.
Di tahun 2009, terdapat perubahan susunan anggota Komite Remunerasi dan Nominasi. Hingga Juli 2009, susunan anggota terdiri dari:
In 2009, there was a change in the composition of the Remuneration and Nomination Committee. Up until July 2009, the members consisted of:
Ketua Chairman
Peter B. Stok
Komisaris Independen Independent Commissioner
Anggota Members
Lukita D. Tuwo
Komisaris Independen Independent Commissioner
Raymond J. Ferguson
Komisaris Commissioner
Gunawan Geniusahardja
Komisaris Commissioner
Luky Setiawan Suardi
Pejabat Eksekutif Executive Officer
Sesuai dengan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 12 Agustus 2009 yang menyetujui pengunduran diri Peter B. Stok sebagai Komisaris Independen, susunan anggota Komite Remunerasi dan Nominasi menjadi sebagai berikut:
Pursuant to the resolution of the Extraordinary General Meeting of Shareholders dated 12 August 2009 which approved the resignation of Peter B. Stok as Independent Commissioner, the composition of the Remuneration and Nomination Committee was as follows:
Ketua Chairman
Lukita D. Tuwo
Komisaris Independen Independent Commissioner
Anggota Members
Inget Sembiring
Komisaris Independen Independent Commissioner
Raymond J. Ferguson
Komisaris Commissioner
Gunawan Geniusahardja
Komisaris Commissioner
Luky Setiawan Suardi
Pejabat Eksekutif Executive Officer
PermataBank 2009 Annual Report
99
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Komite Committee Report
Laporan Komite Remunerasi dan Nominasi Selama 2009, Komite Remunerasi dan Nominasi telah mengadakan 3 kali pertemuan untuk mengkaji dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai: • Alokasi bonus untuk karyawan. • Kenaikan gaji secara umum di level Bank wide. • Tunjangan lain untuk Direksi. • Tunjangan keanggotaan pada komite. • Penerimaan pengunduran diri anggota Direksi dan Dewan Komisaris. • Nominasi anggota Direksi dan Dewan Komisaris. • Kinerja Direksi.
Remuneration and Nomination Committee Report During 2009, the Remuneration and Nomination Committee held 3 meetings to review and give recommendations to the Board of Commissioners concerning: • The bonus allocation for the employees. • General salary increase at bank wide level. • Other allowances for the Board of Directors. • Committee membership allowance. • Acceptance of resignation of members of Board of Directors and Board of Commissioners. • Nomination of members for Board of Directors and Board of Commissioners. • Board of Directors’ performance.
Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi
Remuneration and Nomination Committee Meetings
Jumlah Rapat di 2009 Number of Meetings in 2009 Lukita D. Tuwo
3/3
Inget Sembiring 1)
2/2
Peter B. Stok 2)
1/1
Raymond J. Ferguson
3/3
Gunawan Geniusahardja
3/3
Luky Setiawan Suardi
3/3
1) 2)
100
3
Inget Sembiring diangkat sebagai anggota Komite Remunerasi dan Nominasi efektif pada tanggal 9 Juli 2009. Inget Sembiring appointed as member of the Remuneration and Nomination Committee effective on 9 July 2009. Peter B. Stok tidak lagi menjabat anggota Komite Remunerasi dan Nominasi sejak 27 Mei 2009. Peter B. Stok no longer served as member of the Remuneration and Nomination Committee from 27 May 2009.
Komite Pemantau Risiko
Risk Monitoring Committee
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko 1. Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut. 2. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko, untuk memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.
Duties and Responsibilities 1. Evaluate the consistency between risk management policies and the implementation of policies. 2. Perform monitoring and evaluation of the performance of duties by the Risk Management Committee and Risk Management Unit, to be recommended to the Board of Commissioners.
Susunan Anggota Komite Pemantau Risiko Komposisi, kualifikasi dan independensi anggota Komite Pemantau Risiko telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Komite Pemantau Risiko diketuai oleh Komisaris Independen dengan anggota dua orang Komisaris Independen, dan dua orang Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang manajemen risiko dan bidang keuangan.
Members of the Risk Monitoring Committee Composition, qualification and independence of the Risk Monitoring Committee comply with Bank Indonesia regulation. Risk Monitoring Committee is chaired by an Independent Commissioner with other members consisting of two Independent Commissioners and two Independent Parties with expertise in the area of risk management and finance.
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Komite Committee Report
Susunan anggota Komite Pemantau Risiko adalah sebagai berikut:
The members of the Risk Monitoring Committee are as follows:
Ketua Chairman
I. Supomo
Komisaris Independen Independent Commissioner
Anggota Members
Lukita D. Tuwo
Komisaris Independen Independent Commissioner
David A. Worth
Komisaris Independen Independent Commissioner
Adi Pranoto Leman
Pihak Independen Independent Party
Goei Siauw Hong
Pihak Independen Independent Party
Laporan Komite Pemantau Risiko Selama tahun 2009, Komite Pemantau Risiko mengadakan 6 kali pertemuan yang membahas evaluasi terhadap kebijakan dan implementasi manajemen risiko; serta pemantauan dan evaluasi terhadap tugastugas Komite Manajemen Risiko dan Unit Manajemen Risiko.
Risk Monitoring Committee Report During 2009, the Risk Monitoring Committee held 6 meetings to discuss evaluation of policies and implementation of risk management; and monitoring and evaluation of Risk Management Committee and Risk Management Unit tasks.
Rapat Komite Pemantau Risiko
Risk Monitoring Committee Meeting
Jumlah Rapat Tahun 2009 Number of Meetings in 2009
6
I. Supomo
5/6
Lukita D. Tuwo
5/6
David A. Worth
5/6
Adi Pranoto Leman
6/6
Goei Siauw Hong
6/6
Komite-komite di Bawah Direksi Direksi dibantu oleh Komite yang memberikan masukan atau rekomendasi dalam mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi. Dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan tugas komite, PermataBank telah melakukan review tugas dan komposisi Komite di bawah Direksi. Komite tersebut adalah sebagai berikut:
Committees under the Board of Directors The Board of Directors was assisted by Committees who provided input or recommendations to support the performance of duties and responsibilities of the Board of Directors. In order to improve the performance of duties by the Committees, PermataBank has reviewed the role and composition of the Committees under the Board of Directors. The Committees are as follows:
Komite Manajemen Risiko
Risk Management Committee
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Manajemen Risiko Menentukan strategi, kebijakan dan prosedur Manajemen Risiko, mengawasi pelaksanaannya, mengembangkan budaya manajemen risiko serta memastikan adanya sumber daya yang memadai untuk pelaksanaan manajemen risiko di seluruh PermataBank.
Duties and Responsibilities The Risk Management Committee is responsible to determine strategies, policies and procedures for Risk Management, to oversee the implementation, to develop a risk management culture and to ensure that adequate resources are deployed to enforce risk management in PermataBank.
PermataBank 2009 Annual Report
101
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Komite Committee Report
Susunan Anggota Komite Manajemen Risiko 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
102
Direktur Utama (Ketua) Direktur Risiko (Ketua Pengganti) Direktur Kepatuhan Direktur Wholesale Banking Direktur Retail Banking Direktur Keuangan Direktur Teknologi dan Operasi Head, Risk for Retail Banking & SME Senior Credit Officer, Wholesale Banking Head, Special Asset Management Head, Market Risk Head, Country Operational Risk Assurance Management Head, Internal Audit Head, Wholesale Banking Policy, Process & MIS (Sekretaris)
Members of the Risk Management Committee 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
President Director (Chairman) Risk Director (Alternate Chairman) Compliance Director Wholesale Banking Director Retail Banking Director Finance Director Technology & Operations Director Head, Risk for Retail Banking & SME Senior Credit Officer, Wholesale Banking Head, Special Asset Management Head, Market Risk Head, Country Operational Risk Assurance Management Head, Internal Audit Head, Wholesale Banking Policy, Process & MIS (Secretary)
Laporan Anggota Komite Manajemen Risiko Pada tahun 2009, Komite Manajemen Risiko mengadakan 7 kali pertemuan dengan beberapa agenda penting: • Regular monthly portfolio status. • Pemantauan credit risk map. • Pemantauan Limit Risiko Pasar dan Limit Risiko Likuiditas. • Tren ekonomi makro. • Pemantauan resolusi di Special Asset Management. • Kajian triwulanan portofolio Wholesale Banking, Retail Banking dan SME.
Risk Management Committee Report In 2009, the Risk Management Committee held 7 meetings with the following key agenda items: • Regular monthly portfolio status. • Update on monthly credit risk map. • Monitoring market and liquidity risk limit. • Trend of macro economy. • Update on resolutions in Special Asset Management. • Quarterly portfolio review on Wholesale Banking, Retail Banking and SME.
Komite Risiko Operasional
Operational Risk Committee
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Risiko Operasional 1. Menetapkan kebijakan dan parameter risiko operasional. 2. Mengawasi pelaksanaan dari kebijakan manajemen risiko operasional dan melaporkan hasilnya kepada komite manajemen risiko termasuk masalah yang dapat meningkatkan risiko secara signifikan yang diidentifikasi dari unit bisnis dan unit support melalui profil risiko. 3. Memastikan proses dan prosedur pengawasan dan pengendalian atas risiko operasional, apakah sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan internal PermataBank. 4. Menyelenggarakan forum secara efektif untuk pembahasan dan pengelolaan seluruh aspek risiko operasional dan mengawasi penyimpangan yang telah terindentifikasi, termasuk kepatuhan terhadap peraturan dan melakukan kajian secara proaktif terhadap perubahan regulasi, penetapan pengawasan terhadap permasalahan utama (high risk) yang mempengaruhi tingkat risiko operasional dan memastikan kerangka manajemen risiko operasional terlaksana dengan memadai.
Duties and Responsibilities of Operational Risk Committee 1. To determine policies and parameters for operational risk. 2. To oversee implementation of operational risk management policies and to report the results to the Risk Management Committee, including issues which may significantly raise risks that have been identified in the business units and support units through risk profiles. 3. To ensure that the process and procedure for monitoring and control of operational risk is appropriate and consistent with the standards as determined externally by Bank Indonesia and internally by PermataBank. 4. To effectively hold forums for discussion and management of all aspects of operational risk and to monitor breaches that have been identified, including compliance to regulations, and proactively review regulatory change, setting monitoring on matters of high risk which have an influence on operational risk and ensuring the adequate application of the operational risk management framework.
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Komite Committee Report
Susunan Anggota Komite Risiko Operasional 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Direktur Utama (Ketua) Wakil Direktur Utama Direktur Kepatuhan Direktur Wholesale Banking Direktur Retail Banking Direktur Risiko (Ketua Pengganti) Direktur Sumber Daya Manusia Direktur Keuangan Direktur Teknologi dan Operasi Head, Country Operational Risk Assurance Management (Sekretaris)
Members of the Operational Risk Committee 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
President Director (Chairman) Vice President Director Compliance Director Wholesale Banking Director Retail Banking Director Risk Director (Alternate Chairman) Human Resources Director Finance Director Technology & Operations Director Head, Country Operational Risk Assurance Management (Secretary)
Laporan Komite Risiko Operasional Komite Risiko Operasional mengadakan rapat setiap bulan sekali dan selama tahun 2009, Komite Risiko Operasional telah mengadakan 12 kali pertemuan yang membahas: • Membahas efektifitas proses mekanisme eskalasi untuk risiko operasional yang telah diidentifikasi oleh unit-unit terkait. • Melakukan analisis terhadap hasil review dari unit assurance. • Memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan audit internal dan ekternal. • Mengidentifikasi, menilai, dan memitigasi seluruh aspek risiko operasional • Melakukan kajian dan menyetujui profil risiko operasional
Operational Risk Committee Report The Operational Risk Committee holds a meeting once a month, and in 2009, the Operational Risk Committee held 12 meetings to discuss: • Ensuring the effectiveness of the escalation process mechanism for operational risk which has been identified by units. • Performing analysis on the review completed by the assurance units. • Monitoring follow-up actions of internal and external audit findings. • Identifying, assessing and mitigating all aspects of operational risks. • Reviewing and approving the operational risk profile.
Komite Kebijakan Kredit
Credit Policy Committee
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Kebijakan Kredit Komite Kebijakan Kredit bertanggung jawab menetapkan kebijakan, prosedur, dan parameter risiko kredit, serta memastikan pelaksanaan dan pengembangan kebijakan, prosedur dan parameter risiko kredit tersebut.
Duties and Responsibilities of Credit Policy Committee The Credit Policy Committee is responsible for establishing credit risk policies, procedures, and parameters, as well as for ensuring the enforcement and development of these policies, procedures, and parameters.
Susunan Anggota Komite Kebijakan Kredit
Members of the Credit Policy Committee
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Direktur Utama (Ketua) Direktur Risiko Direktur Retail Banking Direktur Wholesale Banking Direktur Kepatuhan Direktur Keuangan Head, Internal Audit Head, Operations Head, WB Policy, Process & MIS (Sekretaris)
Laporan Komite Kebijakan Kredit Melalui sirkulasi kepada anggota komite, Komite Kebijakan Kredit melakukan kajian 56 kebijakan dan prosedur untuk Wholesale Banking, 14 kebijakan dan prosedur untuk Perbankan UKM dan Perbankan Syariah serta 12 kebijakan bank.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
President Director (Chairman) Risk Director Retail Banking Director Wholesale Banking Director Compliance Director Finance Director Head, Internal Audit Head, Operations Head, WB Policy, Process & MIS (Secretary)
Credit Policy Committee Report Through circulars to the members of the Committee, the Credit Policy Committee completed review on 56 policies and procedures for Wholesale Banking, 14 policies for SME and Shariah Banking and 12 bank wide Policies.
PermataBank 2009 Annual Report
103
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Komite Committee Report
Komite Kredit
Credit Committee
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Kredit Komite Kredit bertanggung jawab mengkaji, merekomendasikan dan menyetujui proposal kredit dari unit bisnis yang melampaui wewenang pejabatnya.
Duties and Responsibilities of Credit Committee The Credit Committee is responsible to provide reviews, recommendations and approval to credit proposals submitted by business units with limits exceeding the authority of the person in charge.
Susunan Anggota Komite Kredit
Members of the Credit Committee
1. 2. 3. 4. 5.
1. 2. 3. 4. 5.
President Director (Chairman) Finance Director Wholesale Banking Director Retail Banking Director Head, WB Policy, Process & MIS (Secretary)
Laporan Komite Kredit Selama tahun 2009, Komite Kredit telah menyetujui 28 proposal kredit dengan nilai plafon Rp6.775 triliun.
Credit Committee Report During 2009, the Credit Committee approved 28 credit proposals, with total plafond Rp6,775 trillion.
Komite Tanggung Jawab dan Risiko Reputasi
Responsibility and Reputation Risk Committee
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Tanggung Jawab dan Risiko Reputasi 1. Memastikan keberadaan proses monitoring yang efektif untuk Risiko Reputasi dan mengkaji mitigasi risiko-risiko yang signifikan. 2. Meningkatkan kesadaran akan kebijakan dan prosedur PermataBank terkait risiko reputasi serta penerapannya. 3. Mendorong unit bisnis dan unit fungsional untuk senantiasa mempertimbangkan reputasi PermataBank dalam setiap pengambilan keputusan, termasuk transaksi dengan nasabah dan pemasok. 4. Menerapkan sistem pelaporan yang efektif untuk mendeteksi semua potensi permasalahan.
Duties and Responsibilities of Responsibility and Reputation Risk Committee 1. Ensure that effective risk monitoring is in place for Reputation Risk and review mitigation plans for significant risks. 2. Promote awareness and implementation of PermataBank’s policy and procedures regarding Reputation Risk. 3. Encourage business and functional units to take account of PermataBank’s reputation in all decision making, including dealings with customers and suppliers. 4. Implement effective reporting systems to detect all potential issues.
Susunan Anggota Komite Tanggung Jawab dan Risiko Reputasi
Members of the Responsibility and Reputation Risk Committee
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
104
Direktur Utama (Ketua) Direktur Keuangan Direktur Wholesale Banking Direktur Retail Banking Head, WB Policy, Process & MIS (Sekretaris)
Direktur Utama (Ketua) Wakil Direktur Utama (Ketua Pengganti) Direktur Kepatuhan Direktur Wholesale Banking Direktur Retail Banking Direktur Risiko Head, Corporate Affairs (Sekretaris)
Laporan Tahunan PermataBank 2009
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
President Director (Chairman) Vice President Director (Alternate Chairman) Compliance Director Wholesale Banking Director Retail Banking Director Risk Director Head, Corporate Affairs (Secretary)
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Komite Committee Report
Laporan Komite Tanggung Jawab dan Risiko Reputasi Risiko reputasi adalah risiko kegagalan untuk memenuhi standar kinerja atau perilaku yang diharapkan oleh para pemangku kepentingan di dalam menjalankan perusahaan. Kebijakan PermataBank adalah setiap saat menempatkan perlindungan terhadap reputasi PermataBank sebagai prioritas utama di atas semua kegiatan, termasuk kegiatan yang menghasilkan pendapatan.
Responsibility and Reputation Risk Committee Report Reputation risk is the risk of failure to meet the standards of performance or behaviours expected by stakeholders in the way in which business is conducted. It is PermataBank policy that, at all times, the protection of PermataBank’s reputation should take priority over all other activities, including revenue generation.
Risiko reputasi akan timbul dari kegagalan untuk memitigasi secara efektif satu atau lebih risiko kredit, likuiditas, pasar, peraturan dan risiko operasional. Hal ini juga mungkin timbul dari kegagalan untuk mematuhi standar Sosial, Lingkungan dan standar Etika. PermataBank mewajibkan seluruh karyawan bertindak dengan integritas tinggi dan PermataBank berupaya menunjukkan keteladanan dalam hal tata kelola serta menjadi bank dengan standar reputasi tinggi. Seluruh karyawan bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko reputasi dalam aktivitas seharihari.
Reputation risk will arise from the failure to effectively mitigate one or more of credit, liquidity, market, regulatory and operational risk. It may also arise from the failure to comply with Social, Environmental and Ethical standards. In PermataBank, we require our staff to conduct themselves with the highest integrity and we seek to display exemplary governance and aspire to be viewed as a bank with high reputational standards. All staff are responsible for day to day identification and management of reputation risk.
Dari perspektif organisasi, PermataBank mengelola risiko melalui Komite Tanggung Jawab dan Risiko Reputasi (RRRC). Pada tahun 2009, RRRC mengadakan pertemuan dan mendiskusikan tentang bagaimana mengadaptasi kebijakan Sosial, Etika dan Lingkungan agar sesuai dengan kebutuhan PermataBank dan mengenai tujuan kedepan dari RRRC.
From an organisational perspective PermataBank manages the risk through the Reputation Risk and Responsibility Committee (RRRC). In 2009, RRRC met and discussed how to adapt the Social, Environmental and Ethical policies to fit PermataBank’s needs and on the future direction of the RRRC.
Komite Asset Liability (ALCO)
Asset Liability Committee (ALCO)
Tugas dan Tanggung Jawab ALCO ALCO bertanggung jawab dalam memaksimalkan pendapatan bunga dan mengelola neraca PermataBank sejalan dengan Kebijakan Risiko yang direkomendasikan dan telah disetujui oleh Manajemen PermataBank serta peraturan perbankan yang berlaku di Indonesia.
Duties and Responsibilities of ALCO ALCO is responsible for maximizing interest income and managing PermataBank’s balance sheet in line with the Risk Policies as recommended and approved by the management of PermataBank as well as prevailing banking rules and regulations in Indonesia.
Susunan Anggota ALCO
Members of ALCO
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Direktur Utama (Ketua) Direktur Keuangan (Ketua Pengganti) Direktur Wholesale Banking Direktur Retail Banking Direktur Risiko Head, Global Market Head, Market Risk Head, Business Finance/ALCO Support (Sekretaris)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
President Director (Chairman) Finance Director (Alternate Chairman) Wholesale Banking Director Retail Banking Director Risk Director Head, Global Market Head, Market Risk Head, Business Finance/ALCO Support (Secretary)
PermataBank 2009 Annual Report
105
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Komite Committee Report
106
Laporan ALCO Pertemuan ALCO diadakan sebulan sekali dan selama tahun 2009 ALCO mengadakan 12 kali pertemuan.
ALCO Report ALCO meetings are held once a month and during 2009 ALCO held 12 meetings.
Dalam setiap rapat, ALCO mendapatkan informasi terkini mengenai kondisi pasar uang baik lokal maupun internasional, melakukan kajian aspek kepatuhan Bank dalam bulan berjalan maupun posisi akhir bulan terhadap peraturan/batasan terkait dengan pengelolaan Asset Liabilities Management (ALM) yang telah ditetapkan baik internal maupun oleh Bank Indonesia. ALCO juga melakukan kaji ulang atas tren dan proyeksi Net Interest Margin (NIM), proyeksi Asset & Liabilities, Struktur Risiko Suku Bunga maupun strategi Pricing. Selain itu, ALCO juga memonitor portofolio obligasi Pemerintah yang dimiliki dan membahas strategi yang perlu dilakukan Bank untuk meningkatkan pendapatan dari portofolio yang dikelola denagn baik. Pengelolaan modal juga menjadi agenda penting yang dibahas secara rutin dalam rapat ALCO.
In each meeting, ALCO obtains updated information on the conditions of both local and international financial markets, performs reviews of the compliance aspects of PermataBank in the current month as well as the end-of-month position against relevant rules/limits for Asset Liabilities Management (ALM) as predetermined internally as well as by Bank Indonesia. ALCO also conducts a re-evaluation on the trends and projections of the Net Interest Margin (NIM), projections of Assets & Liabilities, Interest Rate Risk Structure as well as Pricing strategies. In addition, ALCO monitors the portfolio of government bonds owned by PermataBank and discusses strategies to be maintained by PermataBank in order to increase returns whilst maintaining a well managed portfolio. Capital management is also a rolling agenda item in each ALCO meeting.
Likuiditas tetap menjadi fokus utama ALCO sepanjang tahun 2009 dengan tetap mengupayakan pengelolaan tingkat suku bunga kredit maupun dana pihak ketiga secara optimal guna meningkatan pendapatan bunga. Loan to Deposit Ratio (LDR) dijaga pada tingkat 90%. Dalam menjalankan fungsi pengelolaan likuiditas dan suku bunga, ALCO dibantu oleh Liabilities SubCommittee yang memantau posisi LDR, pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga dari waktu ke waktu. Di samping itu, suku bunga yang diberikan baik untuk kredit maupun dana pihak ketiga dimonitor secara ketat oleh Sub-Committee ini, terlebih sejak bulan Agustus 2009 dimana Bank Indonesia menetapkan batasan suku bunga maksimum untuk deposito berjangka Rupiah.
Liquidity was the main focus of ALCO in 2009, involving optimal management of credit interest rates and third party funding in order to increase interest income. The Loan to Deposit Ratio was maintained at a level of 90%. In managing liquidity and interest rates, ALCO was assisted by the Liabilities Sub-Committee which monitors the Loan to Deposit Ratio, loan growth and third party funding. In addition, interest rate setting on loans and third party funding is closely monitored by this Sub-Committee, moreover because from August 2009, Bank Indonesia has determined an interest maximum rate for Rupiah time deposits.
Komite Pengarah Teknologi Informasi
Information Technology Steering Committee
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pengarah Teknologi Informasi Komite Teknologi Informasi bertanggung jawab untuk memberikan rekomendasi kepada Direksi antara lain mengenai: 1. Rencana Strategis Teknologi Informasi (Information Technology Strategic Plan) yang searah dengan rencana strategis kegiatan usaha PermataBank. 2. Kesesuaian Teknologi Informasi dengan kebutuhan sistem informasi manajemen dan kebutuhan kegiatan usaha PermataBank.
Duties and Responsibilities of the Information Technology Steering Committee The Information Technology Steering Committee is charged to provide recommendations to the Board of Directors on matters pertaining to: 1. PermataBank’s Information Technology Strategic Plan as consistent with the strategic plans of PermataBank. 2. Appropriateness of Information Technology to the requirements for management information systems and operations of PermataBank.
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Komite Committee Report
3. Meminimalkan risiko atas investasi PermataBank pada sektor Teknologi Informasi agar investasi tersebut memberikan kontribusi terhadap tercapainya tujuan bisnis PermataBank. 4. Pemantauan atas kinerja Teknologi Informasi dan upaya peningkatannya. 5. Menetapkan prioritas dalam investasi di bidang Teknologi.
3. Measures to mitigate risks from PermataBank’s investment in the area of Information Technology in order to realize contributions to the achievement of PermataBank’s business objectives. 4. Monitoring of the performance of Information Technology and the pursuit for further improvement. 5. Priority in Technology investment.
Susunan Anggota Informasi
Members of the Information Technology Steering Committee
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Komite
Pengarah Teknologi
Direktur Teknologi dan Operasi (Ketua) Direktur Risiko (Ketua Pengganti) Direktur Wholesale Banking Direktur Retail Banking Direktur Keuangan Head, Operations Head, Network Head, Information Technology (Sekretaris)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Technology & Operations Director (Chairman) Risk Director (Alternate Chairman) Wholesale Banking Director Retail Banking Director Finance Director Head, Operations Head, Network Head, Information Technology (Secretary)
Laporan Komite Pengarah Teknologi Informasi Selama tahun 2009, Komite Pengarah Teknologi Informasi menyelenggarakan 3 kali pertemuan yang membahas: • Evaluasi implementasi IT Security Plan dan persetujuan Proses Tata Kelola Keamanan Informasi. • Tinjauan tindak lanjut tentang status proyek-proyek Teknologi Informasi (yaitu Supplier Finance System, Joint Finance System, Reksadana Gallery, PSAK 55, CIS System, dan sebagainya) • Persetujuan operasional dan proyek-proyek Teknologi Informasi.
Information Technology Steering Committee Report During 2009, the Information Technology Steering Committee held 3 meetings to discuss: • Evaluation on the implementation of IT Security Plan and approval of Information Security Governance Process • Review the follow-up on the status of IT Projects (i.e. Supplier Finance System, Joint Finance System, Reksadana Gallery, PSAK 55, CIS System, etc.) • Approval of operational and IT projects
Komite Sumber Daya Manusia
Human Resources Committee
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Sumber Daya Manusia Komite Sumber Daya Manusia bertanggung jawab untuk menetapkan kebijakan dan sasaran dalam bidang sumber daya manusia, menyetujui pelaksanaan program remunerasi Sumber Daya Manusia dan memantau pelaksanaan kebijakan yang berlaku di bidang Sumber Daya Manusia.
Duties and Responsibilities of the Human Resources Committee The Human Resources Committee is responsible to establish policies and targets in the area of human resources, to approve the implementation of the Human Resource remuneration program and to monitor the execution of Human Resource policies.
PermataBank 2009 Annual Report
107
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Komite Committee Report
Susunan Anggota Komite Sumber Daya Manusia 1. 2. 3.
1. 2. 3.
Human Resources Director (Chairman) Vice President Director Head, People Product Management (Secretary)
Laporan Komite Sumber Daya Manusia Selama tahun 2009, Komite Sumber Daya Manusia mengadakan 12 kali pertemuan yang membahas: • Kajian dan analisis kompensasi di perbankan • Strategi kompensasi. • Kebijakan kompensasi. • Kebijakan pelatihan dan pengembangan. • Rencana dan kebijakan terkait ekspatriat. • Kebijakan tunjangan karyawan. • Kebijakan dan program retensi karyawan. • Rencana dan kurikulum program pelatihan. • Perencanaan jumlah tenaga kerja dan perekrutan. • Pengkinian undang-undang dan peraturan ketenagakerjaan. • Hubungan dengan Serikat Pekerja. • Pedoman untuk pengelolaan kinerja, kenaikan gaji, promosi dan bonus. • Inisiatif SDM terkait strategi Bank.
Human Resources Committee Report During 2009, the Human Resources Committee arranged 12 meetings to discuss: • Compensation market review and analysis. • Compensation strategy. • Compensation policies. • Training and development policies. • Expatriate plan and policies. • Benefits policies. • Retention policies and program. • Class program curriculum and plan. • Headcount planning and recruitment progress. • Updates of labour related law and regulations. • Union relations. • Guidelines for performance management, salary increase, promotion and bonus. • HR-related Bank strategic initiatives.
Komite Investasi
Investment Committee
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Investasi 1. Menelaah dan menyetujui anggaran dan pengeluaran-pengeluaran yang utama. 2. Menentukan alokasi anggaran dan memonitor status proyek-proyek strategis.
Duties and Responsibilities of the Investment Committee 1. To review and approve major budget items and expenses. 2. To determine budget allocation and monitor the status of strategic projects.
Susunan Anggota Komite Investasi
Members of the Investment Committee
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
108
Direktur Sumber Daya Manusia (Chairman) Wakil Direktur Utama Head, People Product Management (Sekretaris)
Members of the Human Resources Committee
Direktur Utama (Ketua) Wakil Direktur Utama Direktur Keuangan (Ketua Pengganti) Direktur Kepatuhan Direktur Retail Banking Direktur Wholesale Banking Direktur Risiko Direktur Sumber Daya Manusia Direktur Teknologi dan Operasi
Laporan Tahunan PermataBank 2009
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
President Director (Chairman) Vice President Director Finance Director (Alternate Chairman) Compliance Director Retail Banking Director Wholesale Banking Director Risk director Human Resources Director Technology & Operations Director
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Komite Committee Report
Laporan Komite Investasi Komite Investasi mengadakan rapat sesuai dengan kebutuhan dan selama tahun 2009 Komite Investasi telah mengadakan 3 kali pertemuan yang membahas antara lain implementasi PSAK 55.
Investment Committee Report The Investment Committee holds a meeting as required and during 2009, the Investment Committee held 3 meetings to discuss matters such as the implementation of PSAK 55.
Komite Pengawasan Fraud
Fraud Oversight Committee
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pengawasan Fraud Komite Pengawasan Fraud dibentuk untuk mengawasi penyelidikan kasus-kasus fraud; memberikan rekomendasi mengenai tindakan yang harus diambil terhadap pelaku dan/atau pihak yang terlibat dalam fraud baik dalam bentuk tindakan pendisiplinan, pengajuan tuntutan pidana dan/atau tindakan lainnya; dan untuk memastikan bahwa semua tindakan tersebut telah dilakukan secara patut.
Duties and Responsibilities of the Fraud Oversight Committee The Fraud Oversight Committee was established to oversee the investigation of fraud cases; to recommend actions to be taken against the perpetrators and/ or parties involved in the fraud whether in form of disciplinary action, filing of criminal charges and/ or other actions; and to ensure that those actions are properly carried out.
Susunan Anggota Komite Pengawasan Fraud
Members of the Fraud Oversight Committee
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Direktur Kepatuhan (Ketua) Wakil Direktur Utama Direktur Risiko (Ketua Pengganti) Direktur Sumber Daya Manusia Head, Compliance Head, Internal Audit Head, Fraud Risk Management (Sekretaris)
Laporan Komite Pengawasan Fraud Komite Pengawasan Fraud mengadakan pertemuan secara bulanan untuk membahas progress penanganan insiden fraud yang signifikan, tindakan pendisiplinan terhadap karyawan yang terlibat dalam fraud dan halhal umum lainnya terkait pengendalian fraud seperti kebijakan dan strategi untuk penanganan fraud. Adapun Komite Pengawasan Fraud telah mengadakan 9 kali pertemuan sepanjang 2009. Pertemuan tersebut menghasilkan beberapa keputusan penting yang telah atau sedang dalam proses pelaksanaan.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Compliance Director (Chairman) Vice President Director Risk Director (Alternate Chairman) Human Resources Director Head, Compliance Head, Internal Audit Head, Fraud Risk Management (Secretary)
Fraud Oversight Committee Report The Fraud Oversight Committee holds monthly meetings to discuss the progress in handling significant fraud incidents, disciplinary actions against employees involved in fraud incidents and other general matters relevant to fraud control such as policy and strategy for fraud handling. The Fraud Oversight Committee members held 9 meetings throughout 2009. Those meetings resulted in important resolutions which have been or are in the process of being implemented.
PermataBank 2009 Annual Report
109
LAPORAN SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources Report
110
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Sumber Daya Manusia Human Resources Report
Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas memungkinkan PermataBank untuk tumbuh dan terus menciptakan nilai. Divisi SDM terus fokus mengembangkan kualitas dan potensi SDM PermataBank.
With good people, PermataBank has the ability to grow and to add value. The Human Resources Department’s job in turn is to grow the ability of PermataBank’s valuable people.
Kemampuan PermataBank untuk bertumbuh dan terus memberikan nilai tambah yang berarti tergantung pada kualitas sumber daya manusianya. Oleh karena itu, misi utama Divisi SDM (HR) adalah terus membangun kemampuan karyawannya.
PermataBank’s ability to grow and continue to add meaningful values is laid upon the quality of its human resources. Therefore, the key mission of the Human Resources Division (HR) of PermataBank is to continue growing the ability of its people.
Investasi yang berkelanjutan pada pengembangan kemampuan karyawan merupakan kunci tersedianya sumber daya manusia yang handal untuk menjawab tantangan berbagai jabatan dan bagi terciptanya budaya kinerja yang dinamis di PermataBank
Continued investment in human talent development is key to realigning competent personnel to demanding positions, and to the creation of a dynamic performance culture across PermataBank.
Dalam upaya mencapai aspirasinya untuk menjadi penyedia jasa keuangan yang terkemuka dan profitable, serta menjadi tempat bekerja pilihan, PermataBank menyadari pentingnya pelaksanaan strategi dan bahwa kinerja setiap karyawan menentukan efektivitas pelaksanaan strategi ini.
In reaching its aspirations to become a leading, profitable financial service provider and an employer of choice, PermataBank realizes the importance of the actual execution of its strategy and plans, and that it rests with the performance of each individual staff member at PermataBank.
PermataBank memberikan dukungan penuh bagi karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas pekerjaannya sejalan dengan filosofi pemberdayaan: lingkup dan sasaran kerja yang terdefinisikan secara jelas, pembekalan melalui pelatihan-pelatihan yang bermutu, dan terpeliharanya lingkungan kerja yang memberi cukup ruang gerak bagi karyawan dalam melaksanakan misi pekerjaannya.
PermataBank provides full support and assistance to employees in their work endeavors based on the philosophy of enabling: clearly defined scope of work and objectives, top training and a healthy and positive work environment which allows the employees adequate room to fulfill their mission.
PermataBank 2009 Annual Report
111
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Sumber Daya Manusia Human Resources Report
Komposisi Karyawan Berdasarkan Grade Employee by Grade
1,750
Grade Kepangkatan 18 Executive Vice President (EVP) 17 Senior Vice President 16 Senior Vice President (SVP) 15 Vice President 14 Vice President (VP) 13 Assistant Vice President (AVP) 12 Senior Manager (SM) 11 Manager (Mgr) 10 Senior Officer (SO)/Assistant Manager (AM) 9 Officer 8 Associate NS Non Staff
1,552
1,500 1,250
1,248 1,016
1,000 750
564
500
354 223
250
101
72
36
16
5
20
14
15
16
17
18
NS
0 08
112
09
10
11
12
13
Menciptakan Budaya Berbasis-Kinerja Agar dapat merespon secara efektif perubahanperubahan yang terjadi pada perekonomian, produkproduk yang ditawarkan, tuntutan manajemen risiko serta berbagai sistem operasional perbankan, karyawan harus dibekali dengan arahan yang jelas. Melalui penyusunan dan sosialisasi Panduan Perilaku serta melalui pendekatan SMART dalam pengelolaan kinerja, karyawan diharapkan dapat memahami batasanbatasan dalam bertindak dan sekaligus arah tujuan kegiatannya.
Creating a Performance-Based Culture For PermataBank employees to be able to respond effectively to changes in the economic environment, product offerings, risk management and banking operational systems, they must be provided with clear guidelines. Through the establishment of and the systematic socialization of PermataBank’s Code of Conduct and through the SMART performance management approach, employees internalize both the limits of appropriate action, and the direction to move towards.
Mengelola sumber daya manusia, kinerja dan risiko operasional merupakan tanggung jawab utama setiap manajer di PermataBank. Dalam kerangka pemberdayaan, sejumlah 330 manajer mendapatkan pelatihan ‘Building High Performance Workplace’ untuk meningkatkan efektivitas mereka dalam mengelola sumber daya manusia dan kinerja. Mentoring dan coaching yang berkelanjutan sangat penting untuk memperkuat teamwork dan rasa tanggung jawab karyawan yang ditekankan dalam program Right Start bagi karyawan baru.
Managing people, performance and operational risk are the primary responsibilities of a PermataBank manager. Within the framework of enabling, nearly 330 managers were trained in ‘Building a High Performance Workplace’ in 2009 to improve their effectiveness in managing people and performance. Mentoring and coaching continue the process of reinforcing team work and individual responsibility that are emphasized in the Right Start new hires program.
Sebagai bagian dari pemberdayaan dan dalam rangka menciptakan budaya berbasis kinerja secara menyeluruh, inisiatif ‘Priority Weeks’ direncanakan dan dilaksanakan pada tahun 2009 untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman karyawan akan ‘5 Prioritas Utama PermataBank’ melalui keterlibatan karyawan dalam berbagai akitivitas yang diadakan.
As part of enabling and creating a bank-wide performance culture, the Priority Weeks initiative was designed and executed in 2009 to increase employees’ awareness and understanding of ‘PermataBank 5 Top Priorities’ through employees’ involvement in different fun activities.
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Sumber Daya Manusia Human Resources Report
Mengembangkan dan Mempertahankan Talenta Pelatihan dan pengembangan karyawan didisain sejalan dengan arah gerak PermataBank ke depan. Pelatihan dan pengembangan di PermataBank bukan hanya ditujukan untuk meningkatkan efektivitas karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas pekerjaannya pada saat ini, melainkan juga ditujukan membantu mereka maju dalam karir. Aspirasi dan kebutuhan pengembangan jangka pendek dan panjang dibicarakan secara rutin dan rencana pengembangan dipetakan dalam Rencana Pembelajaran dan Pengembangan Individu (ILDP). Atas dasar pemikiran bahwa kita semua memiliki ‘potensi untuk menjadi lebih baik’, PermataBank mendorong karyawan untuk meraih sasaran pengembangan kompetensi masing-masing yang pada gilirannya akan menambah kekuatan PermataBank.
Talent Development and Retention Just as PermataBank is forward directed, so are employees training and development activities. In addition to helping improve current on-the-job effectiveness of employees, training and development is also aimed at helping individuals progress in their career-paths. Both long and near term development aspirations and needs are discussed and mapped out within the Individual Learning and Development Plan (ILDP). By nurturing the idea that we all have ‘room-toimprove’, PermataBank enables staff members to reach for their skills target and by having these skills ready, they do provide PermataBank with increased strength.
Lebih dari 5.100 atau lebih dari 90% karyawan mendapatkan pelatihan baik internal maupun eksternal. PermataBank juga mencatat perkembangan yang menggembirakan dengan tercapainya lebih dari 50% sertifikasi manajemen risiko yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dalam tahun 2009, sehingga PermataBank yakin dapat memenuhi tenggat waktu yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
More than 5,100 employees, more than 90%, received training, both on-site and off-site. PermataBank has also recorded encouraging progress in 2009 in completing more than 50% of Bank Indonesia’s required risk management certification, which positions PermataBank favorably to complete the requirement within Bank Indonesia’s established time line.
Bangga Menjadi Permata Menjadikan PermataBank sebagai tempat terpilih untuk bekerja, dimana karyawan memiliki kebanggaan tentang siapa mereka dan apa yang ingin mereka capai bersama. Proud to be Permata Making PermataBank as the preferred place to work, where employees can take pride in who they are and what they want to achieve together.
PermataBank 2009 Annual Report
113
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Sumber Daya Manusia Human Resources Report
Komposisi Karyawan Berdasarkan Pendidikan Employee by Education
3,500
3,280
3,000 2,500 2,000 1,500
1,123
1,000 500
632 74
29
D1
D2
244
5
2
10
1
SLTP
SD
0
114
D3
D4
S1
S2
S3
SLTA
Di lingkungan industri finansial Indonesia yang sangat kompetitif, kemampuan mengembangkan dan mempertahankan talenta sangatlah krusial agar PermataBank dapat memberikan layanan perbankan yang prima dan profesional secara berkelanjutan bagi nasabahnya.
In the highly competitive labor market of the Indonesian financial industry, an ability to both develop and retain talents is crucial for PermataBank to be able to provide continued excellent and professional banking services to its customers.
PermataBank berkeyakinan, bahwa memberikan kesempatan berkembang, memberikan penghargaan atas dasar kinerja, dan terus meningkatkan keterlibatan karyawan merupakan faktor penting dalam mempertahankan talenta-talenta yang dibutuhkan oleh PermataBank. PermataBank mengukur engagement karyawan secara rutin dengan mengikuti survei tahunan Q12 yang diselenggarakan secara internasional oleh Gallup. Hasil survei dibicarakan secara terbuka dengan karyawan dalam sesi impact planning di mana karyawan membicarakan dan merencanakan bagaimana menjadikan PermataBank sebagai tempat bekerja yang semakin kondusif.
PermataBank believes that along with development opportunities and performance-based rewards, employee engagement is critical to the retaining talents. PermataBank measures employees’ engagement regularly through participation in the annual Gallup Q12 survey. Results are discussed openly with employees in impact planning sessions whereby employees determine the most appropriate actions to continuously make PermataBank a better place to work.
Pada tahun 2009 PermataBank mencatat turnover karyawan pada tingkat 9,8%, jauh di bawah tingkat turnover rata-rata industri perbankan yang berada pada tingkat 13% sebagaimana dilaporkan oleh survei Watson Wyatt.
Over 2009, PermataBank saw an overall staff turnover of 9.8% which is significantly lower when compared to that of the banking industry average of 13%, as reported by the Watson Wyatt survey.
Memasuki 2010 Untuk mendukung rencana ekspansi bisnis, fokus utama HR adalah memastikan tersedianya sumber daya manusia handal yang siap menerima tanggung jawab baru yang lebih menantang, khususnya: • meningkatkan kemampuan para manajer dalam mengelola sumber daya manusia, mengelola kinerja, dan mengelola risiko
Into 2010 To support business expansion plans, HR focus will be ensuring that qualified staff are ready to assume various new and more challenging positions, specifically: • improving the ability of managers in managing people, performance and risks
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Sumber Daya Manusia Human Resources Report
Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia Employee by Age
1,750
1,559
1,500 1,250 1,022 1,000
1,002
950
750 500
479 295
250
93
0 <=25
25-30
30-35
35-40
40-45
45-50
>50
• meningkatkan kemampuan unit-unit bisnis dalam membaca peluang usaha, memahami berbagai kebutuhan nasabah, dan menjual produk dan layanan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut • meningkatkan kemampuan setiap karyawan memberikan layanan yang berfokus pada kebutuhan nasabah • memperkuat kesadaran dan kemampuan karyawan dalam mengelola risiko.
• improving the ability of business units to recognize business opportunities, understand customer needs, and sell products and services to suit those needs • improving employee capabilities to provide a service focused on customer needs, and • improving awareness of and ability to manage risks.
PermataBank akan terus meningkatkan pengelolaan sumber daya manusia dengan memanfaatkan praktik terbaik pengelolaan sumber daya manusia yang dimiliki oleh kedua pemegang saham utamanya, PT Astra International Tbk dan Standard Chartered Bank.
PermataBank aims to continuously improve its management of human resources, leveraging as benchmarks the best HR practices of its major shareholders, PT Astra International Tbk and Standard Chartered Bank.
PermataBank 2009 Annual Report
115
LAPORAN KEPATUHAN Compliance Report
116
Compliance Culture atau budaya kepatuhan merupakan salah satu faktor penting yang harus ditanamkan di seluruh lini organisasi dalam suatu perusahaan. Compliance Culture akan menjadikan perusahaan selalu berada dalam kondisi bisnis yang bersih dan terhindar dari risiko yang mungkin timbul seperti risiko kredit, hukum, kepatuhan dan reputasi, serta berdampak kepada tercapainya seluruh tujuan akhir perusahaan sesuai rencana.
A compliance culture is an important element that must be embedded into the workings at all levels of an organization. A well-established compliance culture leads to a clean business environment and avoidance of potential risks such as credit, legal, compliance, and reputation risk, eventually resulting in the achievement of a company’s goals and objectives as planned.
PermataBank terus membangun Compliance Culture dan Compliance Awareness (kepedulian terhadap kepatuhan) bagi seluruh karyawannya, antara lain melalui Induction Training bagi karyawan baru, pelatihan mengenai budaya kerja, kode etik, kebijakan dan prosedur internal, serta ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku. Seluruh karyawan juga dilibatkan dalam proses control and monitoring untuk memastikan bahwa PermataBank mematuhi ketentuan peraturan yang berlaku dan memenuhi semua komitmennya. Dalam hal ini, PermataBank juga melakukan sharing atas kejadian-kejadian fraud atau kasus yang disebabkan karena ketidakpatuhan atau pelanggaran terhadap kebijakan dan prosedur serta dampaknya terhadap PermataBank dan karyawan yang melakukan fraud tersebut.
PermataBank continues to nurture a compliance culture and compliance awareness among its employees. It does so through, among other measures, induction training for new recruits and through the socializing of work ethics, the code of conduct, internal policies and procedures, and relevant laws and regulations. PermataBank encourages all employees to be involved in control and monitoring processes to ensure that PermataBank is in compliance with all prevailing laws and regulations as well as in the fulfillment of its commitments. PermataBank also conducts sharing sessions on fraud cases or cases due to non-compliance or violation of policies and procedures, and their impact on PermataBank as well as on the employees concerned.
Direktur Kepatuhan dengan dibantu oleh Divisi Kepatuhan bertanggung jawab membangun Compliance Culture dan kesadaran bahwa kepatuhan merupakan tanggung jawab seluruh lini di PermataBank. Divisi Kepatuhan bertugas memastikan bahwa seluruh aktivitas PermataBank telah sesuai dengan peraturan atau kebijakan yang berlaku, baik yang ditetapkan oleh internal bank, Bank Indonesia maupun otoritas lain terkait dengan status PermataBank sebagai perusahaan publik. Pelaksanaan tugas Divisi Kepatuhan tersebut mendapat dukungan penuh dari Manajemen yang memiliki komitmen untuk tidak memberikan toleransi terhadap pelanggaran atas kebijakan ataupun prosedur yang berlaku.
The Compliance Director together with the Compliance Division is responsible for the development of a compliance culture and creating awareness about the importance of compliance among employees at all levels of the organization. The function of Compliance is to ensure that all activities undertaken by PermataBank are in full compliance with relevant policies and regulations established by PermataBank for internal use, by Bank Indonesia, or by other authorities related to PermataBank as a listed company. In performing its tasks, the Compliance Division has the full support of the Management, who are committed not to tolerate any violation to prevailing policies or procedures.
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Kepatuhan Compliance Report
Divisi Kepatuhan sebagai mitra unit bisnis memberikan keyakinan bahwa seluruh proses kerja telah sesuai dengan peraturan yang ada, sehingga memungkinkan PermataBank untuk terus mencapai yang terbaik.
By paying close attention to detail, the Compliance Division acts as a true partner to all business units. Only with the assurance and confidence that guidelines have been followed can PermataBank deliver lasting value.
Divisi Kepatuhan juga bertugas melakukan sosialisasi atas peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia kepada seluruh karyawan melalui e-mail, pelatihan kepatuhan, ataupun pemberian opini atas permintaan pihak tertentu. Divisi Kepatuhan juga mengelola website yang berisikan peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, kebijakan yang dikeluarkan oleh Divisi Kepatuhan dan peraturan perundangan lain yang terkait dengan perbankan yang dapat diakses oleh seluruh karyawan.
The Compliance Division is also tasked with socialization of regulations issued by Bank Indonesia, informing employees through e-mail, compliance training sessions, or advice on compliance issues as requested. The division is also responsible to update the website with the latest regulations by Bank Indonesia, policies of PermataBank and Compliance Division, and other banking regulations, for convenient access by all employees.
Dalam aktivitas bisnis sehari-hari, Divisi Kepatuhan bertindak sebagai mitra unit bisnis dan bersinergi untuk bersama-sama mencapai tujuan akhir dari PermataBank. Divisi Kepatuhan terlibat sejak awal pembuatan rencana bisnis bank hingga bisnis tersebut akan dijalankan atau dipasarkan. Divisi Kepatuhan juga terlibat dalam pengambilan keputusan yang bersifat strategis dengan memberikan opini dan masukan dari sisi kepatuhan.
In day to day business activities, the Compliance Division functions as a partner to the business units at PermataBank, creating synergy towards the achievement of common objectives. The Compliance function is involved in developing business plans and in executing or marketing those plans. The Compliance Division is also involved in strategic decisions, providing input and opinion in terms of compliance.
Sepanjang tahun 2009, Divisi Kepatuhan telah melakukan kegiatan sebagai berikut: • Melakukan peluncuran ulang program ‘Speak Up’. • Melakukan kajian strategis atas program produk, dokumen pengembangan produk dan kebijakan. • Melakukan kajian terhadap proposal permohonan fasilitas kredit di atas jumlah tertentu. • Melakukan sesi pelatihan dan presentasi untuk mensosialisasikan peraturan Bank Indonesia, kebijakan internal Divisi Kepatuhan dan Kebijakan ‘Customer Due Diligence (CDD)/Anti Money Laundering (AML)’ bagi karyawan.
Throughout 2009, the Compliance Division was engaged in the following activities: • Re-launching of the ‘Speak Up’ program. • Conducting strategic reviews on product programs, product development documents, and policies. • Conducting reviews on loan proposals for facilities in excess of a certain amount. • Conducting training sessions and presentations to PermataBank employees, in order to socialize new Bank Indonesia regulations, internal policies of the Compliance Division and the policies on ‘Customer Due Diligence (CDD)/Anti Money Laundering (AML)’.
PermataBank 2009 Annual Report
117
118
• Melakukan program e-learning Kode Etik bagi karyawan. • Melakuan program e-learning Know Your Customer (KYC) bagi karyawan. • Melakukan beberapa diskusi dengan Bank Indonesia dalam rangka implementasi Peraturan Bank Indonesia yang baru dan pengajuan produk dan aktivitas baru PermataBank. • Memperbaharui ‘Local Key Control Standard (LKCS)’ berdasarkan risiko yang akan digunakan sebagai tools dalam penerapan tiga layer of assurance di PermataBank. • Berperan aktif dalam kelompok kerja Bank Indonesia dan Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan.
• Conducting e-learning program on Code of Conduct for employees. • Conducting e-learning program on Know Your Customer (KYC) for employees. • Engaging in discussions with Bank Indonesia concerning implementation of new regulations by Bank Indonesia, as well as concerning PermataBank’s new products or activities. • Refurbishing the risk-based ‘Local Key Control Standard (LKCS)’ to be used as a tool in implementing the three layers of assurance at PermataBank. • Actively participating in Bank Indonesia working groups as well as in Compliance Director Communication Forums.
Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah/Customer Due Diligence (CDD) dan Anti Pencucian Uang (APU) Pemantauan atas penerapan Prinsip Mengenal Nasabah/Know Your Customer (KYC) di PermataBank dilakukan oleh Unit Khusus KYC yang berada di bawah Direktur Kepatuhan. Sejak tahun 2007, PermataBank telah menggunakan Bank Alert System (BAS) untuk mendukung penerapan kegiatan KYC/CDD dan APU. BAS mampu melakukan pemantauan yang otomatis terhadap transaksi keuangan secara real-time dan online. PermataBank terus melakukan peningkatan terhadap kapabilitas pemantauan transaksi.
Implementation of KYC/CDD and AML Principles The KYC Special Unit under the Compliance Director is responsible to monitor the implementation of KYC at PermataBank. Since 2007, PermataBank has adopted the Bank Alert System (BAS) in support of activities related to KYC or AML. The BAS is capable of automatic and extensive monitoring of financial transactions on a real-time and online basis. PermataBank continues to enhance its capability in transaction monitoring.
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Kepatuhan Compliance Report
Beberapa pencapaian dan aktivitas selama tahun 2009 sehubungan dengan penerapan Prinsip Mengenal Nasabah, antara lain adalah: • Penyusunan Pedoman APU dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT). PermataBank telah memiliki pedoman kerja formal terkait dengan Anti Pencucian Uang dan Pendanaan Teroris yang diatur dalam Kebijakan dan Prosedur ‘Customer Due Diligence (CDD) & Anti Money Laundering (AML)’, baik bagi aktivitas Wholesale Banking maupun Retail Banking. Kebijakan dan prosedur tersebut merupakan pedoman kerja yang harus dilakukan oleh seluruh unit kerja untuk memitigasi risiko penggunaan produk dan jasa Bank oleh para pencuci uang dan pihak yang terlibat dalam pembiayaan terorisme dan akan terus diupdate sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku baik yang ditetapkan oleh Bank Indonesia maupun otoritas lain terkait dengan KYC/ CDD dan AML. • Pengelompokan nasabah berdasarkan Risk Based Approach (RBA). Pada kebijakan dan prosedur internal terkait CDD & AML, PermataBank telah menggunakan pengelompokan nasabah berdasarkan RBA baik untuk nasabah Retail Banking maupun Wholesale Banking. • Melakukan pemantauan terhadap pengkinian data nasabah. • Secara berkesinambungan melakukan pelatihan CDD dan AML bagi seluruh karyawan.
Activities and achievements in 2009 related to the implementation of KYC: • Formulation of Guidelines on AML and Funding for Terrorist Activities. PermataBank has established formal work procedures and guidelines related to Anti Money Laundering and Funding for Terrorist Activities, both for the Wholesale Banking and for Retail Banking activities. These policies and procedures serve as guidelines for all related work units in order to mitigate the risk of the use of PermataBank’s products and services for purposes of money laundering and funding for terrorist activities. These guidelines are continually updated with the latest regulations from Bank Indonesia or other authorities concerned with KYC/CDD and AML. • Customer grouping by Risk Based Approach (RBA). Internal procedures and policies concerning CDD/ KYC and AML have already used the grouping of customers by RBA, both for customers of Wholesale Banking and Retail Banking. • Monitoring on updating of customer data. • Training on CDD/KYC and AML for employees.
PermataBank 2009 Annual Report
119
LAPORAN MANAJEMEN RISIKO Risk Management Report
120
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Manajemen Risiko Risk Management Report
Agar dapat efektif, sistem-sistem yang komprehensif untuk menilai dan memitigasi risiko harus disertai dengan ketersediaan informasi yang berkualitas, SDM profesional, dan dukungan pengalaman bertahun-tahun.
Even though we have systems, tests and models for determining risk and risk mitigation, PermataBank relies on human judgment to make the final assessment. This judgment arises out of good information, qualified professionals and the experience of many years.
Tinjauan Risiko Sepanjang tahun 2009, ekonomi global menunjukkan beragam tanda perbaikan. Meskipun sebagian besar perekonomian negara OECD berjuang keras untuk bangkit dari resesi, sebagian besar perekonomian negara Non-OECD, khususnya di Asia, kembali tumbuh. Indonesia secara khusus memperlihatkan perbaikan, dimana perekonomiannya cenderung stabil pada saat resesi global, indikator makro pada tahun 2009 membaik dan terjadi pertumbuhan yang berkelanjutan. Ketidakpastian dalam perekonomian global memperlambat pertumbuhan domestik yang berpengaruh pada beberapa nasabah akibat volatilitas yang tinggi dalam harga komoditas dan nilai tukar pada akhir tahun 2008 sampai dengan awal tahun 2009 yang berimplikasi negatif pada beberapa nasabah. Meskipun mengalami berbagai tekanan tersebut, PermataBank memiliki neraca dan posisi likuiditas yang kuat dan berada dalam posisi yang baik untuk mengambil keuntungan dari percepatan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010 yang telah diantisipasi.
Risk Overview The global economy during 2009 showed mixed signs of recovery. Although most OECD economies struggled to shrug-off deep recession, many non-OECD economies particularly in Asia returned to growth. Indonesia in particular showed resilience during the global recession with stable, improving macro indicators in 2009 and sustained growth. The global uncertainties did slow domestic growth that impacted some customers as did the heightened volatility in commodity prices and exchange rates that manifested in late 2008 and early 2009 that negatively impacted some customers. Notwithstanding these pressures, PermataBank’s balance sheet and liquidity position remain strong and PermataBank is well placed to take advantage of the anticipated acceleration in economic growth in 2010.
Melanjutkan tindakan antisipatif terhadap krisis ekonomi global di akhir tahun 2008, PermataBank mengambil tindakan pencegahan di sepanjang tahun 2009 untuk memperbaiki portofolio, mengetatkan standar proses persetujuan kredit, serta meningkatkan frekuensi pemantauan risiko dan stress testing. PermataBank mempertahankan kewaspadaan pada semester pertama tahun 2009 dan melakukan penyesuaian posisinya secara selektif sesuai dengan kondisi pasar. PermataBank terus mendukung para nasabah dan pada semester kedua tahun 2009 mulai ekspansif dalam pemberian pinjaman yang didasarkan pada prinsip kehati-hatian dan risk adjusted returns.
As a continuing response to the global economic crisis of late 2008, PermataBank took pre-emptive action throughout 2009 to reshape the portfolio, tighten underwriting standards and increase the frequencies of risk monitoring and stress testing. PermataBank maintained a cautious stance in the first half of 2009, selectively adjusting its position in line with the market conditions. PermataBank continued to support its customers and in the second half of 2009 expanded lending based on sound risk principles and at risk adjusted returns.
PermataBank 2009 Annual Report
121
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Manajemen Risiko Risk Management Report
122
Pada akhir Desember 2009, PermataBank memiliki eksposur yang rendah dalam kelompok aktiva berisiko tinggi, dan tetap mempertahankan kewaspadaan dan disiplin dalam merespon perubahan lingkungan yang terjadi. PermataBank juga memiliki portofolio yang terdiversifikasi di berbagai segmen geografis, produk dan nasabah; pengelolaan likuiditas secara disiplin; struktur tata kelola manajemen risiko yang mapan; dan tim manajemen senior yang berpengalaman.
At the end of December 2009 PermataBank continued to have low exposure to higher-risk asset classes, and has maintained vigilance and discipline in responding to the challenging environment. It also has a diversified portfolio across geographical, product and customer segments; disciplined liquidity management; a well-established risk governance structure; and an experienced senior team.
Sebagai hasil dari penetapan strategi yang fokus, PermataBank tidak memiliki eksposur yang signifikan dalam kelompok aktiva dan segmen pasar di luar target nasabah yang diinginkan.
As a result of its focused strategy, PermataBank has low exposure to asset classes and segments outside of its core markets and target customer base.
PermataBank mempertahankan disiplin pengelolaan risiko. Di tahun 2009, PermataBank meningkatkan fokus pada keterkaitan antar jenis risiko dan melakukan pengetatan terhadap standar underwriting. Disamping itu, juga dilakukan kaji ulang terhadap limit eksposur dan pengendalian risiko secara disiplin sebagai upaya mengantisipasi potensi penurunan ekonomi global. Dalam menghadapi gejolak pasar keuangan yang berlangsung, eksposur terhadap lembaga-lembaga keuangan mendapat kajian lebih dalam dan dipantau secara berkesinambungan.
PermataBank maintains discipline in its management of risk. In 2009, PermataBank increased its focus on the interrelationships between risk types and, where deemed appropriate, underwriting standards have been tightened. It also conducted periodic reviews of risk exposure limits and risk control disciplines in anticipation of a global economic downturn. In the face of continued financial market turbulence, exposures to financial institutions were subject to close and continuous review.
Untuk memastikan bahwa PermataBank siap dalam menghadapi tingkat volatilitas pasar yang tinggi dan ketidakpastian dalam kondisi ekonomi, secara rutin PermataBank melakukan kajian stress testing terhadap produk dan segmen nasabah tertentu. Stress testing dilakukan terhadap berbagai jenis risiko dan mencakup kondisi spesifik shock, maupun penurunan dalam faktor ekonomi makro.
To ensure that PermataBank is prepared for a higher level of market volatility and economic uncertainty, PermataBank regularly subjects its products and customer segments to stress tests. The stress testing exercises address different types of risk and cover the impact of specific shocks as well as a downturn in macroeconomics factors.
PermataBank mempertahankan posisi Loan to Deposit Ratio yang kuat. Kebutuhan likuiditas akan terus diupayakan untuk meningkatkan potensi pertumbuhan PermataBank dalam segmen pasar yang dipilih.
PermataBank continues to have a strong Loan to Deposit Ratio. Liquidity will continue to be deployed to support growth opportunities in PermataBank’s chosen markets.
PermataBank memiliki struktur tata kelola manajemen risiko yang mapan dan ditunjang oleh tim manajemen senior yang berpengalaman. Komite risiko yang beranggotakan pejabat senior memperlihatkan bahwa pengawasan terhadap risiko merupakan fokus penting bagi PermataBank, sementara keanggotaan lintas komite membantu PermataBank menangani keterkaitan antar jenis risiko.
PermataBank benefits from a well established risk governance structure and an experienced senior team. Senior level membership in risk committees highlights that risk oversight is a critical focus for PermataBank and substantial common membership between risk committees helps to address the inter-relationships between risk types.
PermataBank telah melakukan kerangka kecukupan modal II dengan cara menyiapkan memastikan kualitas data yang
PermataBank invested considerable effort preparing for the introduction of the Basel II capital adequacy framework by refining analytical tools, ensuring data quality, improving data infrastructure and strengthening
Laporan Tahunan PermataBank 2009
upaya penerapan berdasarkan Basel perangkat analisis, baik, meningkatkan
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Manajemen Risiko Risk Management Report
infrastruktur data dan memperkuat proses terkait. Hasil perbaikan tersebut dan peningkatan dalam kualitas sistem informasi manajemen telah digunakan dalam menunjang proses pengambilan keputusan bisnis, risiko dan modal.
processes. These enhanced capabilities and the resultant management information systems are being leveraged to further inform PermataBank’s business, risk and capital management decisions.
Pengelolaan Risiko Pengelolaan risiko merupakan inti dari bisnis PermataBank. Salah satu risiko utama yang timbul dari pemberian kredit kepada nasabah timbul dari kegiatan trading dan lending. Selain risiko kredit, PermataBank akan berhadapan dengan risiko-risiko lain, diantaranya risiko negara, risiko pasar, risiko operasional, risiko kepatuhan dan risiko reputasi yang melekat pada strategi, produk dan cakupan geografisnya.
Risk Management The management of risk lies at the heart of PermataBank’s business. One of the main risks arises from extending credit to customers through its trading and lending operations. Beyond credit risk, the Bank is always exposed to a range of other risk types such as country, market, operational, compliance and reputation risks which are inherent to PermataBank’s strategy, product range and geographical coverage.
Tahun 2009, Direksi PermataBank menetapkan 5 Prioritas Utama dan kemudian disosialisasikan ke seluruh bagian organisasi. Salah satu dari 5 Prioritas Utama PermataBank adalah Menyeimbangkan Risk dan Reward. Mengelola dan menetapkan pricing untuk setiap risiko yang diambil merupakan salah satu faktor paling penting untuk mencapai kinerja keuangan yang prima secara berkelanjutan. Sebagai sebuah bank, PermataBank tidak dapat menghindari risiko. Oleh karena itu, PermataBank harus mampu mengidentifikasi, memahami, mengelola, mengendalikan dan mengenakan pricing yang sesuai dengan risiko yang diambil. PermataBank telah memperkenalkan model risk pricing untuk nasabah Wholesale Banking dan telah mulai untuk mengkaji kinerja bisnis dengan menggunakan model economic capital.
In 2009, the PermataBank Board of Directors finalized the Top 5 Priorities for 2009 and had begun cascading these throughout the organization. One of the Top 5 Priorities for PermataBank was Balancing Risk and Reward. Managing and pricing for risk is one of the most important enablers for achieving sustainable superior financial performance. As a Bank, PermataBank cannot avoid risk. Thus, PermataBank must identify, understand, manage, control and price appopriately for risk in effect. PermataBank has introduced risk pricing models for Wholesale Banking and PermataBank have started reviewing business performance by using economic capital models.
PermataBank tengah menuju pada fungsi manajemen risiko kelas dunia. PermataBank telah menghasilkan berbagai perbaikan yang signifikan dalam kepatuhan dan pengendalian internal – hasil assurance review dan audit mendukung hal ini. Proyek-proyek penting serta praktik-praktik terbaik seperti Kerangka Kerja Manajemen Risiko (Risk Management Framework - RMF) dan Kerangka Kerja Manajemen Risiko Operasional (Operational Risk Management Framework - ORMAF) juga telah mencapai kemajuan dan efektivitas lebih lanjut. Portofolio kredit PermataBank berkinerja baik meskipun lingkungan eksternal cukup sulit.
PermataBank is well on its way towards a world class Risk Function. PermataBank has generated significant improvements in compliance and internal controls assurance reviews and audit results support this. Key projects and best practices such as the Risk Management Framework (RMF) and Operational Risk Management Framework (ORMAF) have also gained further traction and effectiveness. PermataBank loan portfolios continue to perform well notwithstanding the difficult external environment.
Kerangka Kerja Manajemen Risiko Manajemen risiko yang efektif merupakan hal yang mendasar untuk menghasilkan keuntungan secara konsisten dan berkelanjutan. Dengan demikian hal ini merupakan bagian sentral bagi pengelolaan keuangan dan operasional PermataBank.
Risk Management Framework Effective risk management is fundamental to being able to generate profits consistently and sustainably and is thus a central part of the financial and operational management of PermataBank.
PermataBank 2009 Annual Report
123
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Manajemen Risiko Risk Management Report
124
Kerangka Kerja Manajemen Risiko mengidentifikasi setiap jenis risiko yang dihadapi PermataBank, dan setiap risiko tersebut dikendalikan oleh Risk Type Owner (RTO). Setiap RTO memiliki tanggung jawab untuk menetapkan standar minimum, serta melakukan pengawasan dan proses assurance.
The PermataBank’s Risk Management Framework (RMF) identifies the risk types to which PermataBank is exposed, each of which is controlled by a designated Risk Type Owner (RTO). The RTOs have responsibility for establishing minimum standards and for implementing governance and assurance processes.
Melalui kerangka kerja manajemen risiko, PermataBank mengelola risiko secara enterprise-wide dengan tujuan memaksimalkan risk-adjusted returns dengan tetap berada dalam batasan risk appetite.
Through its risk management framework, PermataBank manages enterprise-wide risks, with the objective of maximizing risk-adjusted returns while remaining within its risk appetite.
Unsur dari kerangka kerja manajemen risiko terdiri dari: 1. Tujuan manajemen risiko yang terdefinisikan dengan jelas 2. Prinsip risiko 3. Tema risiko 4. Jenis risiko 5. Penanggung jawab kebijakan yang jelas untuk setiap jenis risiko 6. Minimum standar untuk setiap jenis risiko 7. Kebijakan risiko 8. Prosedur risiko 9. Kerangka risk assurance 10. Menetapkan dan mengelola seluruh kegiatan agar sesuai dengan risk appetite.
Elements of the risk management framework consist of: 1. Clearly articulated objectives of risk management 2. Risk principles 3. Risk themes 4. Risk types 5. Clearly defined policy owners for each risk type 6. Minimum requirement standards for each risk type 7. Risk policies 8. Risk procedures 9. Risk assurance framework 10. Setting and managing activities to an agreed risk appetite.
Sebagai bagian dari kerangka ini, PermataBank menggunakan seperangkat prinsip yang menggambarkan budaya manajemen risiko PermataBank yang hendak dipertahankan: • Keseimbangan antara risk dan reward: pengambilan risiko dilakukan dengan memperhatikan ketentuan dari stakeholders PermataBank, sesuai dengan strategi dan risk appetite; • Tanggung jawab: seluruh karyawan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pengambilan risiko dilakukan secara disiplin dan fokus. PermataBank memperhitungkan aspek sosial, lingkungan dan tanggung jawab etis dalam mengambil risiko untuk menghasilkan pendapatan; • Akuntabilitas: risiko hanya diambil dalam batasan limit yang sudah ditentukan, sesuai dengan sarana dan sumber daya yang tersedia. Seluruh risiko yang diambil harus transparan, dikontrol dan dilaporkan; • Antisipasi: PermataBank selalu mengantisipasi risiko di masa datang dan memaksimalkan kewaspadaan terhadap seluruh jenis risiko; • Keunggulan kompetitif: PermataBank mengejar keunggulan kompetitif melalui pengelolaan dan pengendalian risiko yang efisien dan efektif.
As part of this framework, PermataBank uses a set of principles that describe the risk management culture PermataBank wishes to sustain:
Laporan Tahunan PermataBank 2009
• Balancing risk and reward: risk is taken in support of the requirements of PermataBank’s stakeholders, in line with PermataBank’s strategy and within its risk appetite; • Responsibility: responsibility lies with all employees to ensure that risk-taking is disciplined and focused. PermataBank takes account of its social, environment and ethical responsibilities in taking risk to produce a return; • Accountability: risk is taken only within authorized limits and only where there is appropriate infrastructure and resources. All risk-taking must be transparent, controlled and reported; • Anticipation: PermataBank looks to anticipate future risks and maximize awareness of all risks; and • Competitive advantage: PermataBank seeks competitive advantage through efficient and effective risk management and control.
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Manajemen Risiko Risk Management Report
PermataBank terus menyempurnakan Kerangka Kerja Manajemen Risiko (Risk Management Framework – RMF) dalam rangka mencapai manajemen risiko kelas dunia dan kemitraan yang kuat antara fungsi-fungsi Manajemen Risiko dan Unit Bisnis.
PermataBank continually enhances RMF in order to achieve a word-class risk management and strong partnership between the Risk Management functions and the Businesses.
Struktur Organisasi dan Tata Kelola Pengelolaan Risiko Penanggung jawab utama dalam pengelolaan risiko adalah Dewan Komisaris dan Direksi. Dengan wewenang yang didelegasikan dari Dewan Komisaris, Risk Monitoring Committee (RMoC) melakukan kajian terhadap area risiko tertentu dan memantau pelaksanaan dari pengelolaan risiko di PermataBank. Anggota RMoC terdiri dari Komisaris dan Pihak Independen yang memiliki keahlian dalam bidang pengelolaan risiko dan keuangan.
Risk Organizational Structure and Governance Ultimate responsibility for the effective management of risk rests with the Boards of Directors and Commissioners. Acting within an authority delegated by the Board of Commissioners, the Risk Monitoring Committee (RMoC) reviews specific risk areas and monitors the activities of the implementations of risk management within PermataBank. The members of RMoC are Commissioners and Independent Parties with risk management and financial management expertise.
RMoC bertanggung jawab untuk: (1) melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan dan pengelolaan risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut; (2) melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko, untuk direkomendasikan kepada Dewan Komisaris.
RMoC is responsible for: (1) conducting evaluation on the accuracy of risk management policies and actual execution; and (2) monitoring and evaluating the performance of duties by the Risk Management Committee and Risk Management Unit, to be recommended to the Board of Commissioners.
Dalam melaksanakan fungsi pengelolaan risiko, Direksi membentuk Komite Manajemen Risiko (Risk Management Committee - RMC) dan Komite Assets dan Liabilities (Assets and Liabilities Committee - ALCO) yang dipimpin oleh Direktur Utama. RMC bertanggung jawab dalam pengelolaan risiko kredit, risiko negara (country risk), risiko pasar, risiko operasional, risiko kepatuhan dan risiko reputasi, sementara pengelolaan risiko likuiditas didelegasikan kepada ALCO.
In implementing risk management functions, the Board of Directors establishes Risk Management Committee (RMC) and Assets Liabilities Committee (ALCO). The President Director is the Chairman of RMC and ALCO. RMC remit is the management of credit risk, country risk, market risk, operational risk, compliance risk and reputation risk, while the management of liquidity risk is delegated to ALCO.
RMC bertanggung jawab dalam menentukan strategi, kebijakan dan prosedur manajemen risiko, mengawasi pelaksanaannya, mengembangkan budaya manajemen risiko serta memastikan adanya sumber daya yang memadai untuk pelaksanaan manajemen risiko di PermataBank. Komite yang ada dibawah RMC terdiri dari Credit Policy Committee (CPC), Credit Committee (CC), Country Operational Risk Committee (CORC), Responsibility and Reputation Risk Committee (RRRC), dan Model Assessment Committee (MAC).
RMC is responsible to determine strategies, policies and procedures for Risk Management, to oversee the implementation, to develop risk management culture as well as to ensure that adequate resources are developed to enforce risk management in PermataBank. Committees under RMC consist of Credit Policy Committee (CPC), Credit Committee (CC), Country Operational Risk Committee (CORC), Responsibility and Reputation Risk Committee (RRRC) and Model Assessment Committee (MAC).
ALCO bertanggung jawab atas pengelolaan rasio modal serta penetapan dan kepatuhan terhadap kebijakan terkait pengelolaan neraca, termasuk pengelolaan likuiditas, tingkat kecukupan modal dan risiko struktural terhadap mata uang asing.
ALCO is responsible for the maintenance of capital ratios and the establishment of and compliance with policies relating to balance sheet management, including management of the Bank’s liquidity, capital adequacy and structural foreign exchange rate risk.
PermataBank 2009 Annual Report
125
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Manajemen Risiko Risk Management Report
Direktur Risiko mengelola fungsi risiko, yang independen terhadap fungsi origination dan penjualan. Fungsi risiko melakukan aktivitas utama sebagai berikut: • Memberikan informasi dan menguji strategi bisnis sebagai bahan diskusi dan proses untuk mendorong keberanian, kualitas, optimalisasi dan transparansi dalam kaitannya dengan pengambilan risiko; • Mengontrol secara independen proses manajemen risiko untuk memastikan disiplin dan konsistensi terhadap standar risiko, kebijakan dan risk appetite; • Memberikan masukan terhadap kerangka pengelolaan risiko, struktur produk dan transaksi, serta pada penilaian dan pengukuran risiko; • Memfasilitasi dan mengelola proses risiko dalam upaya mencapai efisiensi, efektivitas operasional dan praktik terbaik; • Menginformasikan kepada seluruh stakeholder untuk menunjukkan kepatuhan terhadap persyaratan peraturan terkait dengan manajemen risiko.
The Risk Director manages the Risk Function, which is independent of the origination and sales functions of the businesses. The Risk Function performs the following core activities: • Informs and challenges business strategy, material discussions and processes to encourage rigour, quality, optimization and transparency in relation to risk taking; • Independently controls the risk management processes, seeking to ensure discipline and consistency with risk standards, policy and risk appetite; • Advises on the risk management framework, the structuring of products and transactions, and on the assessment and measurement of risk; • Facilitates and manages risk processes, seeking to ensure efficiency, operational effectiveness and best practice; • Communicates with stakeholders to demonstrate compliance with requirements in relation to risk management.
Struktur organisasi manajemen risiko yang berada di bawah fungsi Direktur Risiko adalah sebagai berikut:
The Risk Organizational structure under the Risk Director function is described as follows:
Risk Director
Head Risk Retail & SME Banking
126
Head Wholesale Banking Credit
Head Market Risk
Head Special Asset Management
Head Country Ops. Risk & Assurance Management
Risk Appetite Risk Appetite adalah ekspresi dari besarnya risiko yang bersedia diambil oleh PermataBank dalam rangka mencapai tujuan strategisnya. Risk appetite mencerminkan kemampuan PermataBank untuk menanggung potensi kerugian yang timbul dari berbagai hasil potensial di bawah kondisi stress scenarios yang berbeda-beda.
Risk Appetite Risk appetite is an expression of the amount of risk PermataBank is willing to take in pursuit of its strategic objectives. Risk appetite reflects PermataBank’s capacity to sustain potential losses arising from a range of potential outcomes under different stress scenarios.
PermataBank telah menentukan risk appetite-nya, baik dalam hal terjadi volatilitas pendapatan dan pemeliharaan kebutuhan modal minimum yang dipersyaratkan di bawah stress scenarios.
PermataBank has defined its risk appetite in terms of both volatility of earnings and the maintenance of minimum regulatory capital requirements under stress scenarios.
Stress Testing Stress testing dan analisa skenario digunakan untuk menilai kemampuan keuangan dan manajemen PermataBank untuk terus beroperasi secara efektif di bawah kondisi perekonomian yang ekstrim namun mungkin terjadi. Kondisi seperti itu dapat timbul dari faktor-faktor ekonomi, hukum, politik, lingkungan dan sosial.
Stress Testing Stress testing and scenario analysis are used to assess the financial and management capability of PermataBank to continue operating effectively under extreme but plausible economic conditions. Such conditions may arise from economic, legal, political, environmental, and social factors.
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Manajemen Risiko Risk Management Report
PermataBank memiliki kerangka stress testing yang dirancang untuk: • berkontribusi pada setting dan pemantauan terhadap risk appetite; • mengidentifikasi risiko-risiko utama PermataBank pada strategi, posisi keuangan dan reputasi; • memeriksa sifat dan dinamika profil risiko dan menilai dampak stress terhadap profitabilitas dan rencana bisnis PermataBank; • memastikan bahwa tata kelola, proses dan sistem yang ada, efektif dalam mendukung perhitungan stress testing yang terintegrasi; • memberikan informasi pada manajemen senior; dan • memastikan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku.
PermataBank has a stress testing framework designed to: • contribute to the setting and monitoring of risk appetite; • identify key risks to PermataBank’s strategy, financial position and reputation; • examine the nature and dynamics of the risk profile and assess the impact of stresses on PermataBank’s profitability and business plans; • ensure that effective governance, processes and systems are in place to coordinate and integrate stress testing; • inform senior management; and • ensure adherence to regulatory requirements.
Stress testing dilakukan oleh Unit Risiko melalui RMC dengan mengikutsertakan unit bisnis, Finance dan Global Markets (Treasury). Tujuan utama stress testing adalah menghitung dan memastikan bahwa PermataBank menyadari adanya volatilitas earnings dan dampaknya terhadap modal untuk setiap skenario stress yang dilakukan.
Stress testing is led by the Risk Function through the RMC with participation from the businesses, Finance and the Global Markets (Treasury) function. The primary objective is to seek to ensure that PermataBank understands the earnings volatility and capital implications of given stress scenarios.
Memperhatikan gejolak pasar baru-baru ini, kegiatan stress testing telah diintensifkan dengan fokus khusus pada kelas aset tertentu, segmen nasabah tertentu dan potensi dampak perubahan faktor-faktor ekonomi makro. Stress test juga mempertimbangkan kemungkinan skenario masa depan yang mungkin muncul sebagai akibat dari kondisi pasar yang berlaku.
In view of recent market turbulence, stress testing activity has been intensified with specific focus on certain asset classes, client segments and the potential impact of macroeconomic factors. Stress tests also take into consideration possible future scenarios that could arise as a result of prevailing market conditions.
Tema stress testing seperti inflasi tinggi, inflasi rendah atau penurunan nilai aset, dikoordinasikan dalam forum stress testing untuk memastikan konsistensi pengaruhnya terhadap jenis risiko yang berbeda.
Business stress testing themes such as high inflation, low inflation or declines in asset values are coordinated by the stress testing forum to ensure consistency of impacts on different risk types.
Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko terjadinya kegagalan pihak yang terkait transaksi keuangan dengan PermataBank dalam memenuhi kewajibannya sehingga menyebabkan kerugian bagi PermataBank. Eksposur kredit mencakup baik kreditur individu maupun grup kreditur, dan portofolio banking book dan trading book.
Credit Risk Credit risk is the risk that a counterparty to a financial instrument will cause a financial loss for PermataBank by failing to discharge an obligation. Credit exposures include those both to individual borrowers and groups of connected counterparties and to portfolios in the banking and trading books.
PermataBank terus mengembangkan dan meningkatkan organisasi manajemen risiko kreditnya berdasarkan four-eyes principle. Fokus pengembangan adalah pada pemisahan fungsi risiko kredit dan fungsi pengembangan bisnis dalam memproses persetujuan kredit untuk setiap segmen usaha. Hal ini menjamin kemandirian fungsi risiko dari fungsi origination dan penjualan.
PermataBank is continuously developing and enhancing its credit risk organization based on the four-eyes principle. The focus of development is on the segregation of the credit Risk Function and business development function in processing credit approval for each business segment. This ensures the independence of the Risk Function from the origination and sales functions.
PermataBank 2009 Annual Report
127
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Manajemen Risiko Risk Management Report
128
Pada tahun 2009, PermataBank berhasil mempertahankan NPL di tingkat yang cukup rendah dengan kombinasi perbaikan disiplin Early Alert, underwriting bisnis yang lebih berkualitas, identifikasi segmen usaha yang bermasalah secara cermat, dan fokus terhadap Special Asset Management (SAM) dan Collection dalam penagihan kredit/aktiva bermasalah.
In 2009, the Bank was able to maintain NPLs at low levels through a combination of improved Early Alert disciplines, better quality of new business underwriting, proper identification of troubled segments and a focus on Special Asset Management (SAM) and Collection Team to collect payments from NPL accounts.
Pengawasan Aktif oleh Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris dan Direksi secara terus menerus memantau keseluruhan Portofolio Kredit, termasuk Wholesale Banking, Retail Banking, Small Business, Business Installment Loans, Kartu Kredit dan Collections melalui Komite Manajemen Risiko (di bawah Direksi) dan Komite Pemantau Risiko (di bawah Dewan Komisaris).
Active Supervision by the Board of Commissioners and the Board of Directors The Board of Commissioners (BOC) and the Board of Directors (BOD) are consistently monitoring the overall Credit Portfolio, including Wholesale Banking, Retail Banking, Small Business, Business Instalment Loans, Mortgages, Credit Cards and Collections through the Risk Management Committee (under the BOD) and the Risk Monitoring Committee (under the BOC).
Dewan Komisaris dan Direksi sebagai organ pengawas secara teratur mengkaji dan memutuskan strategi tingkat tinggi dan rencana bisnis untuk Wholesale Banking, Retail Banking, SME Banking dan Perbankan Syariah.
BOC and BOD as the supervisory boards regularly review and decide on high level strategy and action plans for Wholesale, Retail, SME and Sharia Banking.
Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit Kebijakan dan prosedur yang spesifik untuk masingmasing bisnis Retail Banking dan Wholesale Banking dibuat dengan dukungan dari Unit Risiko yang menjadi rekanan masing-masing bisnis tersebut. Kebijakan dan prosedur tersebut disetujui oleh Komite Kebijakan Kredit.
Adequacy of the Policy, Procedure and Limit Setting Policies and procedures that are specific to each business are established by both Retail and Wholesale Banking with the support of the respective risk teams. These policies and procedures are approved by Credit Policy Committee.
Kebijakan terus dipantau untuk mengukur efektivitas dan mengetahui adanya pelanggaran. Setiap pelanggaran dilaporkan kepada manajemen untuk dilakukan kajian dan tindakan bilamana diperlukan. Limit atas kewenangan diberikan kepada pejabat-pejabat tertentu berdasarkan pengalaman kerja, latar belakang pendidikan dan sertifikasi. Nama jabatan fungsional tidak serta merta mencerminkan tingkat otoritas.
Policies are monitored for effectiveness and breaches. Any deviation is brought to management attention for review and, when necessary, action. Limits of authority are delegated to specific individuals based on their work experience, educational background and certification. The functional title is not necessary reflective of the level of authority.
Risiko Kredit Wholesale Banking Risiko kredit dalam Wholesale Banking dikelola melalui suatu kerangka kerja yang menetapkan kebijakan dan prosedur yang mencakup pengukuran dan pengelolaan risiko kredit. Terdapat pemisahan yang jelas antara fungsi transaction origination dan fungsi risiko. Karyawan unit risiko memberikan komentar yang mendukung dan rekomendasi terhadap semua aplikasi kredit baru dan perpanjangan fasilitas kredit. Selain klasifikasi pinjaman Bank Indonesia (1-5), sebuah sistem grading alfanumerik digunakan untuk mengkuantifikasi risiko yang berhubungan dengan counterparty. Pemeringkatan ini didasarkan pada ukuran standar probabilitas default nasabah yang dianalisa terhadap berbagai ukuran
Wholesale Banking Credit Risk Credit risk in Wholesale Banking is managed through a framework which sets out policies and procedures covering the measurement and management of credit risk. There is a clear segregation of duties between transaction originators and the Risk Function. Appropriate risk personnel provide supporting comments and recommendations on all new and renewal credit applications. In addition to Bank Indonesia loan classifications (1-5) an alphanumeric grading system is used for quantifying the risk associated with a counterparty. The grading is based on a probability of default measure with customers and is analyzed against a range of quantitative and qualitative measures. The
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Manajemen Risiko Risk Management Report
kuantitatif dan kualitatif. Peringkat numerik memiliki rentang 1 hingga 14. Counterparty dengan peringkat kredit yang lebih rendah dinilai sebagai pihak dengan kemungkinan default yang lebih rendah. Skala dari A hingga C ditambahkan pada peringkat angka diatas, agar dapat menghasilkan granular mapping atas kemungkinan terjadinya default, sehingga menghasilkan evaluasi risiko, pengendalian risiko dan penetapan harga yang lebih tepat. Counterparty dengan peringkat A memiliki kemungkinan gagal bayar lebih rendah daripada counterparty lain dengan peringkat C. Peringkat kredit 1A hingga 12C diberikan kepada nasabah yang berkinerja baik sedangkan nilai kredit 13 dan 14 diberikan kepada kreditur bermasalah (default). Tidak ada hubungan langsung antara nilai kredit internal PermataBank dengan yang digunakan oleh lembaga pemeringkat eksternal.
numeric grades run from 1 to 14. Counterparties with lower credit grades are assessed as being less likely to default. An A to C scale is assigned to the original numeric rating scale, to enable more granular mapping of the probability of default, which results in more refined risk assessment, risk control and pricing. A counterparty with an A suffix has a lower probability of default than a counterparty with a C suffix. Credit grades 1A to credit grade 12C are assigned to performing customers while credit grades 13 and 14 are assigned to non-performing (or defaulted) customers. There is no direct relationship between PermataBank’s internal credit grades and those used by external rating agencies.
Walaupun demikian, credit grade yang dibangun oleh PermataBank tidak dimaksudkan untuk mereplikasi external credit grades, mengingat faktor-faktor yang digunakan untuk memeringkat debitur adalah sama. Debitur yang dinilai buruk oleh lembaga rating eksternal biasanya juga diberi rating yang juga rendah pada internal credit grades PermataBank.
However, while PermataBank’s credit grades are not intended to replicate external credit grades, as the factors used to grade a borrower are often similar, a borrower rated poorly by an external rating agency is typically rated in the lower rank of PermataBank’s internal credit grades.
Selain eksposur secara nominal, expected loss juga digunakan dalam penilaian eksposur individu dan analisis portofolio. Expected Loss merupakan potensi kerugian kredit rata-rata jangka panjang di berbagai kondisi ekonomi yang berlaku pada umumnya. Pengukuran risiko ini diharapkan akan dipergunakan dalam pendelegasian wewenang persetujuan kredit dan akan diperhitungkan untuk setiap transaksi untuk menentukan tingkatan persetujuan yang sesuai. Eksposur yang signifikan ditinjau dan disetujui secara terpusat melalui Komite Kredit.
In addition to nominal aggregate exposure, expected loss is used in the assessment of individual exposures and for portfolio analysis. Expected loss is the long-run average credit loss across a range of typical economic conditions. It is intended to introduce this risk measure into the delegation of credit approval authority and it will be calculated for every transaction to determine the appropriate level of approval. Significant exposures are reviewed and approved centrally through the Credit Committee.
Risiko Kredit Retail Banking dan SME Banking Risiko kredit dalam Retail Banking dan SME Banking juga dikelola melalui kerangka kebijakan dan prosedur. Proses pengajuan kredit menggunakan formulir aplikasi yang standar, untuk kemudian diproses secara terpusat yang sebagian besar menggunakan proses persetujuan ter-otomasi. Jika diperlukan untuk nasabah, produk atau pasar tertentu, maka proses persetujuan akan menggunakan metode manual. Sama halnya dengan Wholesale Banking, dilakukan pemisahan antara fungsi pengajuan kredit dan fungsi persetujuan. Untuk membantu manajer kredit dalam mengelola portofolio, disiapkan laporan rutin manajemen risiko internal yang berisi informasi tentang pergerakan faktor penting pada lingkungan dan ekonomi di seluruh portofolio utama, kredit bermasalah dan penurunan kualitas kredit, serta portfolio metrics termasuk diantaranya adalah migrasi antar peringkat kredit dan kecenderungan lainnya.
Retail and SME Banking Credit Risk Credit risk in Retail and SME Banking is also managed through a framework of policies and procedures. Credit origination uses standard application forms, which are processed in central units using largely automated approval processes. Where appropriate to the customer, the product or the market, a manual approval process is in place. As with Wholesale Banking, origination and approval roles are segregated. To aid Credit Managers in portfolio management, regular internal risk management reports contain information on key environmental and economic trends across major portfolios, portfolio delinquency and loan impairment performance, as well as portfolio metrics including migration across credit grades and other trends.
PermataBank 2009 Annual Report
129
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Manajemen Risiko Risk Management Report
130
Peringkat kredit pada Retail Banking dan SME Banking didasarkan pada kemungkinan default yang diperhitungkan dengan menggunakan model. Untuk portofolio di mana model tersebut belum dikembangkan, kemungkinan default dihitung dengan menggunakan portfolio deliquency flow rate. Sistem peringkat alfanumerik yang identik dengan yang ada pada Wholesale Banking yang digunakan sebagai indeks kualitas portofolio.
Credit grades within Retail and SME Banking are based on a probability of default calculated using models. For portfolios where such models have not yet been developed, the probability of default is calculated using portfolio delinquency flow rates. An alphanumeric grading system identical to that of the Wholesale Banking business is used as an index of portfolio quality.
Konsentrasi Risiko Konsentrasi risiko kredit dalam portofolio Wholesale Banking dikelola melalui Komite Manajemen Risiko. Berbagai dimensi konsentrasi dinilai termasuk sektor industri, penyebaran secara geografis, peringkat kredit, segmen nasabah dan eksposur terhadap satu counterparty atau grup counterparty yang terafiliasi.
Concentration Risk Credit concentration risk in the Wholesale Banking portfolio is managed through the Risk Management Committee. Various concentration dimensions are assessed including industry sector, geographic spread, credit rating, customer segment and exposure to single counterparties or groups of related counterparties.
Konsentrasi risiko kredit Retail Banking dan SME Banking dikelola dalam limit eksposur yang ditetapkan untuk setiap segmen produk. Batasan ini ditinjau setidaknya setiap tahun dan disetujui oleh pejabat bisnis dan staf risiko yang bertanggung jawab sesuai dengan tingkat kewenangan yang dimiliki.
Credit concentration risk in Retail and SME Banking is managed within exposure limits set for each product segment. These limits are reviewed at least annually and are approved by the responsible business and risk officer in accordance with their delegated authority level.
Derivatif Risiko kredit yang timbul dari transaksi derivatif dikelola sebagai bagian dari keseluruhan limit kredit yang diberikan kepada bank dan nasabah. Jumlah risiko kredit yang diperhitungkan adalah nilai wajar kontrak yang positif pada saat ini, ditambah dengan eksposur yang mungkin timbul akibat pergerakan pasar di masa mendatang.
Derivatives The credit risk arising from derivatives is managed as part of the overall lending limits to banks and customers. The amount of credit risk is the current positive fair value of the underlying contract together with potential exposure arising from future market movements.
Securities Limit pembelian efek-efek sekuritas yang telah ditetapkan sebelumnya untuk tujuan dijual kembali disetujui oleh Komite Manajemen Risiko. Bisnis beroperasi dalam limit yang telah ditentukan, termasuk negara, penerbit tunggal, periode kepemilikan dan peringkat kredit. Kegiatan pengelolaan risiko kredit sehari-hari dilakukan oleh tim Wholesale Bank Credit yang meliputi kegiatan pengawasan dan persetujuan sementara terhadap kenaikan limit dalam batasanbatasan yang telah didelegasikan oleh Komite Manajemen Risiko. Pemantauan risiko emiten dilakukan oleh unit Market Risk, sedangkan risiko pre-settlement dan settlement dari counterparty yang timbul atas penjualan dan pembelian surat berharga dipantau oleh unit Global Market Operations berdasarkan limit yang telah disetujui. Risiko harga sehubungan dengan efekefek ini dikendalikan oleh unit Market Risk.
Securities Limits for the purchase of all pre-defined securities assets to be held for sale are approved by Risk Management Committee. The business operates within set limits, which include country, single issuer, holding period and credit grade limits. Day to day credit risk management activities are carried out by the Wholesale Bank Credit team whose activities include oversight and approval of temporary excesses within authorities delegated by Risk Management Committee. Issuer risk monitoring is performed by Market Risk, whilst the counterparty presettlement and settlement risk arising on the sale and purchase of securities is monitored by Global Market Operations against approved limits. The price risk in respect of these assets is controlled by the Market Risk Function.
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Manajemen Risiko Risk Management Report
Pemantauan Risiko Kredit Perbaikan sistem manajemen risiko dalam proses dan prosedur manajemen risiko kredit dicapai melalui peningkatan modul risiko kredit pada Risk Management System (RMS), yang terdiri dari berbagai modul termasuk sistem Loan Origination, sistem Credit Scoring, Automated Credit Approval processing workflows, Customer Visit processing workflows, Customer Checking processing workflows, dan Credit Monitoring processing workflows yang antara lain terdiri dari sistem Covenant Monitoring, Document Deficiency Monitoring, sistem proses Early Alert, sehingga terdapat proses kredit yang efektif dan efisien serta mampu menghasilkan MIS.
Credit Risk Monitoring Improvement in credit risk management’s processes and procedures is being achieved through the enhancement of the Risk Management System (RMS) credit risk module, which consists of various modules including Loan Origination system, Credit Scoring system, Automated Credit Approval processing workflows, Customer Visit processing workflow, Customer Checking processing workflows, Credit Monitoring processing workflows i.e. Covenant Monitoring system, Document Deficiency Monitoring, Early Alert processing system, so that there is an effective and efficient credit process and MIS generation can be achieved.
Untuk Retail Banking dan SME Banking, sistem Front-end (Aprova) dan sistem Back-end (ASCEND) tersedia untuk mendukung bisnis kartu kredit termasuk application score dan behaviour score sebagai bentuk perangkat penilaian statistik dalam manajemen risiko untuk memberikan rekomendasi terkait risiko.
For Retail and SME Banking, Front-end system (Aprova) and Back-end system (ASCEND) are available to support credit card business including an application score and behaviour score as statistical tools for risk management to provide risk recommendations.
Seluruh produk dan program baru akan ditinjau oleh unit kebijakan yang akan melakukan evaluasi terhadap pangsa pasar, keuangan, kriteria dan proses pemberian kredit.
All new products and programs will be reviewed by the respective policy unit, who will assess the target market, financials, underwriting criteria and process.
Untuk membantu dalam memantau portofolio, berbagai laporan manajemen risiko internal tersedia secara teratur, menyediakan data setiap counterparty, grup counterparty dan informasi eksposur portofolio kredit, informasi migrasi kualitas peringkat kredit, status account yang menunjukkan tanda-tanda pelemahan atau penurunan kondisi keuangan, dan data terkini terkait pasar kredit.
To assist in monitoring the portfolio, various internal risk management reports are available on a regular basis, providing individual counterparty, counterparty group and portfolio exposure information, credit grade migration information, the status of accounts showing signs of weakness or financial deterioration and updates on credit markets.
Setiap bulan, tinjauan portofolio dilakukan untuk setiap segmen, yaitu untuk Wholesale Banking, Medium Enterprise, Small Business, Business Instalment Loan, Kredit Kepemilikan Rumah, Kartu Kredit dan Collections, dan disajikan kepada manajemen unit-unit Bisnis dan Risiko. Tinjauan tersebut bertujuan untuk pemantauan dan pengendalian risiko.
On a monthly basis, portfolio reviews are done for each segment, i.e. Wholesale Banking, Medium Enterprise, Small Businesses, Business Instalment Loan, Mortgage, Credit Cards and Collections, and are presented to management in Business and Risk. The reviews are for monitoring and risk control purposes.
Mitigasi Risiko Jenis agunan yang memenuhi syarat untuk mitigasi risiko termasuk: uang tunai; perumahan, properti komersial dan industri; aktiva tetap seperti kendaraan bermotor, pesawat, pabrik dan mesin; surat berharga; barang-barang komoditas; bank garansi dan Letter of Credit. Kebijakan-kebijakan mitigasi risiko membatasi persetujuan terhadap jenis-jenis agunan. Agunan dinilai sesuai dengan kebijakan mitigasi risiko, dimana ditentukan frekuensi penilaian ulang untuk berbagai jenis agunan. Frekuensi penilaian dipengaruhi oleh tingkat volatilitas harga tiap jenis agunan.
Risk Mitigation Collateral types which are eligible for risk mitigation include: cash; residential, commercial and industrial property; fixed assets such as motor vehicles, aircraft, plant and machinery; marketable securities; commodities; bank guarantees and letters of credit. Risk mitigation policies control the approval of collateral types. Collateral is valued in accordance with the risk mitigation policy, which prescribes the frequency of valuation for different collateral types. The valuation frequency is driven by the level of price volatility of each type of collateral.
PermataBank 2009 Annual Report
131
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Manajemen Risiko Risk Management Report
132
Agunan untuk pinjaman yang tidak lancar dikinikan pada nilai yang wajar. Penilaian agunan dipantau secara berkala dan diuji kembali setidaknya sekali setahun.
Collateral held against impaired loans is maintained at fair value. The valuation of collateral is monitored regularly and is back-tested at least annually.
Sistem Pengendalian Internal
Internal Control system
Proses Peringatan Dini Sistem Proses Early Alert yang formal dan kokoh telah diterapkan untuk memastikan bahwa setiap potensi memburuknya kualitas kredit dapat diidentifikasi sejak dini. Hal ini untuk melaksanakan tindakan preventif jika diperkirakan kualitas kredit memburuk.
Early Alert Process A robust formalized Early Alert Process system has been implemented to ensure that any potential deterioration in credit quality is identified earlier. It enables necessary preventive action to be taken if it is predicted the credit quality may deteriorate.
Dalam Wholesale Banking dan SME Banking, account atau portofolio ditempatkan di Early Alert, pada saat debitur menunjukkan tanda-tanda pelemahan atau pemburukan kondisi keuangan, misalnya, debitur mengalami penurunan yang tajam dalam industri, melanggar perjanjian, kewajiban yang tidak dapat dipenuhi, atau terdapat permasalahan yang berkaitan dengan kepemilikan atau manajemen. Account dan portofolio tersebut perlu diproses secara khusus dengan pengawasan yang melibatkan pejabat senior dari unit fungsi Risk dan Special Asset Management (SAM), unit spesialis dalam hal recovery. Rencana terhadap account dievaluasi ulang dan tindakan perbaikan perlu disepakati dan dipantau. Tindakan perbaikan meliputi, tetapi tidak terbatas pada, pengurangan eksposur, peningkatan jaminan, exit strategy atau pemindahan rekening di bawah pengendalian SAM.
In Wholesale Banking and SME, accounts or portfolios are placed on Early Alert when they display signs of weakness or financial deterioration, for example, where there is a rapid decline in the client’s position within the industry, a breach of covenants, non-performance of an obligation, or issues relating to ownership or management. Such accounts and portfolios are subject to a dedicated process with oversight involving senior officers from the Risk Function and Special Asset Management (SAM), the specialist recovery unit. Account plans are re-evaluated and remedial actions are agreed upon and monitored. Remedial actions include, but are not limited to, exposure reduction, security enhancement, exit of the account or immediate movement of the account into the control of SAM.
PermataBank secara teratur melakukan, biasanya bulanan, rapat Early Alert untuk portofolio Wholesale Banking dan SME Banking. Dimana setiap account yang menunjukkan tanda-tanda peringatan dini akan dibahas, dipantau dan rencana tindakan selanjutnya disetujui. Sebagai bagian dari meningkatkan kesadaran terhadap risiko, PermataBank sangat menganjurkan Relationship Manager untuk secara aktif memperhatikan account yang berpotensi memiliki masalah di masa depan. Orientasi dan lokakarya juga diselenggarakan untuk membangun tingkat kesadaran risiko.
PermataBank regularly holds, normally monthly, Early Alert Meetings for the Wholesale Banking and SME portfolios. In this, each account exhibiting warning signs is discussed, followed up and action plans agreed to. As part of enhancing the risk awareness, PermataBank strongly encourages Relationship Managers to actively escalate those accounts where they consider there may be potential future issues. Orientation and workshops were organized to build risk awareness.
Credit Risk Control Dalam rangka menjamin independensi manajemen risiko kredit pada Wholesale Banking, PermataBank telah membentuk fungsi Credit Risk Control (CRC) secara terpisah, yang bertugas untuk memastikan semua limit kredit yang telah diaktifkan sesuai dengan Kebijakan dan Prosedur Kredit dan Delegasi Kewenangan.
Credit Risk Control In order to assure the independence of the Wholesale Banking credit risk management, the Bank has organized a separate Credit Risk Control (CRC) function, which ensures all credit limits have been activated based on Credit Policies & Procedures and the Delegation of Authorities.
Pengendalian internal telah ditingkatkan melalui penerapan Key Control Standards (KCS) dan proses Key Control Self Assessment (KCSA). Secara berkala, sampling ditentukan dan self assesment dilakukan.
Internal control has been improved through adoption of Key Control Standards (KCS) and the Key Control Self Assessment (KCSA) process. Periodically, the sampling has been defined and self assessment is being performed.
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Manajemen Risiko Risk Management Report
Special Asset Management PermataBank telah membentuk sebuah divisi khusus pemulihan kredit bermasalah yang disebut Special Asset Management (SAM). SAM adalah unit bisnis yang fokus pada penyelesaian rekening bermasalah melalui penagihan, pengambilalihan agunan, restrukturisasi, menjual aset kredit dan litigasi, serta mengelola secara optimal semua aset yang diambil alih. Dari sudut pandang organisasi, aktiva yang bermasalah dikelola secara terpisah dari unit Bisnis.
Special Asset Management PermataBank has set up a specific credit recovery division called Special Asset Management (SAM). It is a business unit focussed on the settlement of problematic accounts through collection, collateral takeover, restructuring, selling credit assets, and litigation, as well as optimally managing all foreclosed assets. From an organizational point of view, non-performing assets are managed independently from the Business.
Kredit diklasifikasikan sebagai bermasalah dan dianggap tidak berkinerja sesuai klasifikasi Bank Indonesia, jika analisis dan kajian menunjukkan bahwa pembayaran penuh baik bunga atau pokok berpotensi menjadi masalah, atau segera setelah pembayaran bunga atau pokok kredit terlambat lebih dari 90 hari. Jika terdapat sejumlah uang yang tidak dapat ditagih, pencadangan secara khusus dialokasikan, sesuai dengan peraturan Bank Indonesia.
Loans are classified as impaired and considered nonperforming as per Bank Indonesia classifications, where analysis and review indicates that full payment of either interest or principal is questionable, or as soon as payment of interest or principal is 90 days overdue. Where any amount is considered un-collectable, an individual impairment provision is raised consistent with Bank Indonesia regulations.
Dalam menilai kecukupan pencadangan, arus kas di masa depan diproyeksikan dengan mempertimbangkan kondisi masing-masing debitur yang dapat muncul dari operasional, penjualan aset atau anak perusahaan, penjualan agunan atau jaminan dari pembayaran hutang piutang. Arus kas dari seluruh sumber yang tersedia juga perlu diperhitungkan. Dalam keputusan apapun yang berkaitan dengan pencadangan, PermataBank berupaya untuk menyeimbangkan kondisi ekonomi, pengetahuan lokal dan pengalaman, dan hasil pemeriksaan serta penilaian terhadap aktiva yang dilakukan secara independen.
In assessing the adequacy of a provision, future cash flows are estimated by taking into account the individual circumstances of each customer and can arise from operations, sales of assets or subsidiaries, realization of collateral or payments under guarantees. Cash flows from all available sources are considered. In any decision relating to the raising of provisions, PermataBank attempts to balance economic conditions, local knowledge and experience, and the results of independent asset reviews.
Jika dianggap tidak terdapat prospek realistis untuk dapat pulih dari suatu eksposur, dimana terhadap kredit bermasalah ini sudah dibentuk pencadangan kredit, maka jumlah itu akan dihapusbukukan.
Where it is considered that there is no realistic prospect of recovering from an exposure against which an impairment provision has been raised, then that amount will be written off.
Untuk mempercepat penjualan aktiva yang diambil alih, SAM telah menerapkan strategi berikut: kemitraan secara umum dan eksklusif dengan agen properti, pemasaran langsung yang intensif dan program lelang melalui agen properti.
To expedite foreclosed asset sales, SAM has pursued the following strategies: general and exclusive estate agent partnerships, intensive direct marketing, and auction programs through estate agents.
Unit Collection di Retail Banking Di Retail Banking, rekening dianggap tunggakan bila pembayaran tidak diterima pada tanggal jatuh tempo. Untuk tujuan laporan keterlambatan, PermataBank mengikuti standar yang berlaku di industri, mengukur keterlambatan per 1, 30, 60, 90, 120, dan 150 hari dari tanggal jatuh tempo. Account yang terlambat lebih dari 30 hari akan dipantau lebih ketat dan ditangani sesuai dengan proses penagihan secara khusus.
Retail Banking Collections Within Retail Banking, an account is considered to be delinquent when payment is not received on the due date. For delinquency reporting purposes, PermataBank follows industry standards, measuring delinquency as of 1, 30, 60, 90, 120, and 150 days past due. Accounts that are overdue by more than 30 days are more closely monitored and subject to specific collections processes.
PermataBank 2009 Annual Report
133
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Manajemen Risiko Risk Management Report
134
Proses yang digunakan untuk menaikkan pencadangan terhadap setiap kredit bermasalah akan dipengaruhi oleh jenis produk kredit. Untuk produk kredit yang tidak memiliki jaminan dan pinjaman yang dijamin dengan mobil, pencadangan untuk seluruh saldo kredit bermasalah dilakukan saat 150 hari sesudah jatuh tempo. Untuk hipotek, pencadangan umumnya dialokasikan 150 hari sejak jatuh tempo yang didasari oleh selisih antara jumlah terhutang atas pinjaman dan nilai saat ini dari estimasi arus kas masa depan yang mencakup realisasi jaminan. Untuk pinjaman yang memiliki jaminan (tidak termasuk yang dijamin dengan hipotek dan mobil), pencadangan dialokasikan pada 90 hari sejak jatuh tempo berdasarkan harga forced sale agunan, tanpa potongan. Hal ini dilakukan karena nilai agunan biasanya direalisasikan dalam waktu kurang dari 12 bulan. Untuk semua produk terdapat beberapa situasi di mana alokasi pencadangan terhadap kredit bermasalah dipercepat, seperti dalam kasus-kasus yang melibatkan kebangkrutan, penipuan dan kematian.
The process used for raising individual impairment provisions is dependent on the product. For unsecured products and loans secured by automobiles, individual provisions are raised for the entire outstanding amount at 150 days past due. For mortgages, impairment provisions are generally raised at 150 days past due based on the difference between the outstanding amount of the loan, and the present value of the estimated future cash flows which includes the realization of collateral. For other secured loans (excluding those secured by mortgage and automobiles), impairment provisions are raised at 90 days past due based on the forced sale value of the collateral without further discounting, as the collateral value is typically realised in less than 12 months. For all products there are certain situations where the individual impairment provisioning process is accelerated, such as in cases involving bankruptcy, fraud and death.
Risiko Negara Risiko negara adalah risiko yang ditanggung oleh PermataBank saat tidak mampu memperoleh pembayaran dari nasabah atau pihak ketiga atas kewajiban kontraktual mereka sebagai akibat dari tindakan-tindakan tertentu yang diambil oleh pemerintah asing, terutama yang berkaitan dengan konversi dan pengalihan mata uang asing. RMC bertanggung jawab atas limit risiko negara bagi PermataBank.
Country Risk Country risk is the risk that PermataBank will be unable to obtain payment from its customers or third parties on their contractual obligations as a result of certain actions taken by foreign governments, chiefly relating to convertibility and transferability of foreign currency. RMC is responsible for PermataBank’s country risk limits.
Cross border assets mencakup pinjaman yang diberikan, simpanan berbunga pada bank lain, trade dan tagihan lainnya, aksep, sertifikat deposito, surat kredit dan surat berharga lainnya dimana nasabah adalah warga negara selain Indonesia. Eksposur kredit berdenominasi mata uang asing kepada penduduk lokal juga termasuk dalam cross border assets.
Cross border assets comprise loans and advances, interest bearing deposits with other banks, trade and other bills, acceptances, certificate of deposit and other negotiable paper and investment securities where the counterparty is resident in a country other than Indonesia. Cross border assets also include exposures to local resident loans denominated in currencies other than the local currency.
Risiko Pasar PermataBank mengakui risiko pasar sebagai eksposur yang berasal dari potensi perubahan harga pasar dan tingkat suku bunga. PermataBank menghadapi risiko pasar terutama yang timbul dari transaksi yang dilakukan oleh para nasabah. Tujuan dari kebijakan dan proses risiko pasar PermataBank adalah untuk memperoleh keseimbangan antara risiko dan imbal hasil yang optimal sekaligus memenuhi kebutuhan dan permintaan nasabah.
Market Risk PerrmataBank recognizes market risk as the exposure created by potential changes in market prices and rates. PermataBank is exposed to market risk arising principally from customer driven transactions. The objective of PermataBank’s market risk policies and processes is to obtain the best balance of risk and return while meeting our customer’s requirements.
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Manajemen Risiko Risk Management Report
Kategori utama risiko pasar bagi PermataBank adalah sebagai berikut: • Risiko suku bunga: timbul dari perubahan pada yield curve, credit spread dan volatilitas yang melekat pada opsi suku bunga; • Risiko nilai tukar mata uang: timbul pada perubahan nilai tukar dan volatilitas yang melekat pada opsi nilai tukar.
The primary categories of market risk for PermataBank are: • Interest rate risk: arising from changes in yield curves, credit spreads and implied volatilities on interest rate options; • Currency exchange rate risk: arising from changes in exchange rates and implied volatilities on foreign exchange options.
Pengawasan Aktif oleh Dewan Komisaris dan Direksi Direksi mengawasi proses penerapan manajemen risiko pasar dan likuiditas melalui RMC dan ALCO, sementara penerapan strategi diawasi oleh Dewan Komisaris melalui RMoC. Komite-komite tersebut mengadakan pertemuan secara berkala, biasanya setiap bulan sekali.
Active Supervision by BOC and BOD The BOD oversight the market and liquidity risk implementation through RMC and ALCO, and the strategy is oversight by the BOC through RMoC. The Committees meet on a regular basis, normally monthly.
Setiap hari, laporan risiko pasar dan likuiditas dikirimkan kepada Direktur Risiko, Direktur Wholesale Banking, Head Global Markets dan Head Market Risk.
Market and liquidity risk reports are reported on a daily basis to the Risk Director, Wholesale Banking Director, Head of Global Markets and Head of Market Risk.
Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit RMC bertanggung jawab dalam penggunaan metode perhitungan Value at Risk (VaR) dan stressloss limits untuk risiko pasar agar sesuai dengan risk appetite PermataBank. RMC juga bertanggung jawab terhadap kebijakan dan pedoman lainnya dalam mengendalikan risiko pasar dan mengawasi efektivitas implementasinya.
Adequacy of the Policy, Procedure and Limit Setting The RMC is responsible for setting Value at Risk (VaR) and stress loss limits for market risk within PermataBank’s risk appetite. The RMC is also responsible for policies and other standards for the control of market risk and overseeing their effective implementation.
Limit risiko pasar diajukan oleh unit bisnis sesuai kebijakan yang berlaku. Apabila diperlukan, akan diajukan limit tambahan untuk instrumen tertentu dan posisi konsentrasinya. Selain VaR, pengukuran sensitivitas juga digunakan sebagai perangkat pengelolaan risiko. Misalnya, sensitivitas suku bunga diukur dalam eksposur terhadap kenaikan satu basis poin pada yield, sedangkan sensitivitas nilai tukar diukur dalam nilai underlying atau nominal terkait.
A market risk limit is proposed by the businesses within the terms of agreed policy. Additional limits are placed on specific instruments and position concentrations where appropriate. Sensitivity measures are used in addition to VaR as risk management tools. For example, interest rate sensitivity is measured in terms of exposure to a one basis point increase in yields, whereas foreign exchange sensitivities are measured in terms of the underlying values or amounts involved.
Limit risiko pasar merupakan kontrol utama untuk memastikan bahwa eksposur risiko pasar PermataBank sejalan dengan risk appetite terhadap risiko pasar. Limit yang paling sesuai untuk mengendalikan risiko pasar dalam unit bisnis ditetapkan melalui proses pengkajian limit.
Market risk limits are key controls designed to ensure that PermataBank’s market risk exposure is aligned with its appetite for taking market risk. The most appropriate limits to control a business’ market risk exposure will be determined through a limit review process.
Risk appetite risiko pasar ditentukan melalui limit VaR. Disamping VaR, terdapat Management Action Trigger untuk kondisi stress, sensitivitas, dan limit posisi baik untuk portofolio trading book maupun banking book. Unit Risiko Pasar melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap limit secara harian dan dilaporkan kepada manajemen senior.
Market Risk appetite is set through a VaR limit. In addition to the VaR limit, there are a Management Action Trigger for Stress, sensitivity, and position limits for both trading and banking book levels. Control and monitoring are done on a daily basis by Market Risk and reported to senior management.
PermataBank 2009 Annual Report
135
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Manajemen Risiko Risk Management Report
136
Perubahan strategi bisnis harus dilengkapi dengan kajian terhadap limit dan produk yang akan terpengaruh, serta melakukan koordinasi dengan unit usaha dan fungsi pendukung lainnya.
Strategic changes to the business should lead to reviews of limits and also of the product programs of those businesses affected, in coordination with the business and other support functions.
Kecukupan Proses Identifikasi, Pemantauan dan Pengendalian Risiko Risiko pasar timbul dari setiap produk yang ditawarkan oleh PermataBank baik pada Trading Book maupun Banking Book. Kajian produk wajib disiapkan untuk seluruh produk untuk memberikan gambaran mengenai produk, pangsa pasar, pendapatan yang diharapkan, pembukuan dan pelaporan keuangan, perlakuan terhadap modal dan risiko-risiko terkait. Risiko Pasar adalah salah satu kontributor utama dalam kajian produk baru, dimana Head Market Risk akan memberikan persetujuan terhadap proposal setelah dipastikan bahwa risiko pasar dalam produk tersebut dapat diidentifikasi, diukur dan dipantau.
Adequacy of Identification Process, Monitoring and Risk Control Market risk arises from any product offered by PermataBank for both the Trading Book and Banking Book. Product Programs are required for all products, mapping out the product, target customers, expected revenue, booking and financial reporting, capital treatment and the principal risks. Market Risk is one of the key contributors to this process and they will sign off on once they are satisfied that the risks can be appropriately captured, quantified and monitored.
Pengukuran risiko pasar ditujukan untuk memastikan bahwa risiko pasar diidentifikasi, dibatasi dengan limit dan risiko lainnya yang tidak dapat terukur oleh model dapat dipantau. Proses pengukuran mencakup pengukuran eksposur risiko pasar secara harian, pemeriksaan rate di luar pasar (off market rate checking), stress testing, dan analisa skenario ad hoc. Hasil pengukuran dibandingkan dengan limit atau parameter lainnya.
The purpose of measurement is to ensure that market risk is recognized, mapped to a limit and any risks not captured by models are monitored. Measurement processes include daily market risk exposure measurement, off-market checking, stress testing, and ad hoc scenario analyses. Measurement results are compared with limits or other parameters.
PermataBank mengukur risiko potensi kerugian yang dapat dihasilkan dari kemungkinan terjadinya pergerakan yang kurang menguntungkan dalam suku bunga, harga dan volatilitas pasar dengan menggunakan metodologi VaR.
PermataBank measures the risk of losses arising from future potential adverse movements in market rates, prices and volatilities using a VaR methodology.
VaR dihitung untuk pergerakan yang diperkirakan dalam jangka waktu tidak kurang dari satu hari kerja dengan tingkat keyakinan (confidence level) sebesar 97,5%. Tingkat keyakinan tersebut memberikan indikasi bahwa potensi kerugian harian yang melebihi perhitungan VaR, diperkirakan akan dialami sebanyak enam kali dalam satu tahun. PermataBank menggunakan simulasi historis (historical simulation) sebagai bagian dari metodologi VaR dengan periode observasi selama satu tahun. Simulasi tersebut melibatkan revaluasi seluruh kontrak yang belum jatuh tempo agar dapat mencerminkan efek perubahan, sesuai observasi data historis pada faktor risiko pasar, terhadap penilaian portofolio saat ini.
VaR is calculated for expected movements over a minimum of one business day and to a confidence level of 97.5%. This confidence level suggests that potential daily losses, in excess of the VaR measure, are likely to be experienced six times per year. PermataBank uses historic simulation as its VaR methodology with an observation period of one year. Historical simulation involves the revaluation of all un-matured contracts to reflect the effect of historically observed changes in market risk factors on the valuation of the current portfolio.
Untuk keperluan pihak regulator, PermataBank menggunakan pendekatan standar (standardized approach) untuk menghitung kebutuhan modal.
For regulator purposes, PermataBank uses a standardized approach to calculate capital requirement.
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Manajemen Risiko Risk Management Report
Stress Testing Kerugian di luar tingkat keyakinan yang digunakan tidak tertangkap dalam perhitungan VaR, sehingga tidak ada indikasi mengenai besarnya unexpected loss dalam situasi ini.
Stress Testing Losses beyond the confidence interval are not captured by a VaR calculation, which therefore gives no indication of the size of unexpected losses in these situations.
Unit Risiko Pasar melengkapi pengukuran VaR dengan melakukan stress testing terhadap eksposur risiko pasar secara berkala untuk mengetahui potensi kerugian yang mungkin timbul akibat kejadian ekstrim di pasar yang jarang, namun mungkin terjadi.
Market risk unit complements the VaR measurement by regularly stress testing market risk exposures to highlight potential risk that may arise from extreme market events that are rare but plausible.
Stress testing merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kerangka pengelolaan risiko pasar dan mempertimbangkan data pasar secara historis dan skenario di masa depan. Skenario ad hoc juga disiapkan untuk mencerminkan kondisi pasar yang khusus. Metodologi stress testing yang konsisten diterapkan untuk trading book dan banking book. Skenario stress test secara rutin diperbarui untuk mencerminkan perubahan dalam profil risiko dan kejadian ekonomi. RMC bertanggung jawab untuk mengkaji hasil stress testing dan, apabila diperlukan, dapat meminta untuk menurunkan eksposur risiko pasar secara keseluruhan.
Stress testing is an integral part of the market risk management framework and considers both historical market events and forward looking scenarios. Ad hoc scenarios are also prepared reflecting specific market conditions. A consistent stress testing methodology is applied to trading and banking books. Stress scenarios are regularly updated to reflect changes in risk profile and economic events. RMC has responsibility for reviewing stress exposures and, where necessary, enforcing reductions in overall market risk exposure.
Skenario stress test secara rutin diterapkan terhadap suku bunga, credit spread dan nilai tukar. Skenario tersebut mencakup semua aset pada aktivitas Global Markets, yang terdiri dari banking book dan trading book. Skenario ad hoc juga disiapkan untuk mencerminkan kondisi pasar khusus dan konsentrasi risiko tertentu yang timbul pada bisnis.
Regular stress test scenarios are applied to interest rates, credit spreads and exchange rates. This covers all asset classes in the Global Markets activities, consisting banking book and trading book. Ad hoc scenarios are also prepared reflecting specific market conditions and for particular concentrations of risk that arise within the businesses.
Sistem Pengendalian Internal Assurance untuk aktivitas terkait risiko pasar tersedia dalam beberapa tingkatan termasuk informasi menyangkut eksposur risiko pasar, penggunaan limit, pelampauan dan kewenangan, pelanggaran back testing, informasi pengecualian kebijakan/pelanggaran dan hal-hal yang ditemukan oleh Audit Internal.
Internal Control system Assurance evidence for market risk related activities are provided at a number of levels including information relating to market risk exposures, limit usage, excesses and authorizations, back testing breaches, policy exception/breach information and issues raised by Internal Audit.
Setiap hari, Unit Pemantauan Risiko Pasar bertanggung jawab atas pemantauan risiko pasar dan likuiditas yang dilakukan setiap hari. Unit tersebut akan melakukan pemeriksaan dan eskalasi atas pelampauan limit kepada pejabat yang berwenang untuk proses persetujuan.
Market Risk – The Monitoring Unit is responsible for market and liquidity risk monitoring which is performed on a daily basis. The Unit will investigate and escalate any excesses to the relevant individual/s for approval.
Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko dimana PermataBank tidak memiliki sumber keuangan yang memadai untuk memenuhi seluruh kewajiban dan komitmen yang telah jatuh tempo, atau hanya dapat mengakses sumber keuangan dengan biaya yang sangat tinggi.
Liquidity Risk Liquidity risk is the risk that PermataBank either does not have sufficient financial resources available to meet all its obligations and commitments as they fall due, or can only access these financial resources at excessive cost.
PermataBank 2009 Annual Report
137
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Manajemen Risiko Risk Management Report
138
PermataBank memiliki kebijakan untuk menjaga likuiditas yang memadai setiap saat, untuk semua mata uang, sehingga selalu berada dalam posisi untuk memenuhi semua kewajiban yang jatuh tempo. PermataBank mengelola risiko likuiditasnya baik dalam jangka pendek maupun jangka menengah. Dalam jangka pendek, PermataBank berfokus untuk memastikan bahwa kebutuhan arus kas dapat dipenuhi melalui aset yang jatuh tempo, simpanan nasabah dan pendanaan wholesale apabila diperlukan. Dalam jangka menengah, pengelolaan risiko likuiditas berfokus untuk menjaga agar struktur neraca tetap sehat.
It is the policy of PermataBank to maintain adequate liquidity at all times and for all currencies, and hence to be in a position to meet all obligations as they fall due. PermataBank manages liquidity risk both on a short-term and medium-term basis. In the short term, the focus is on ensuring that the cash flow demands can be met through asset maturities, customer deposits and wholesale funding where required. In the mediumterm, the focus is on ensuring the balance sheet remains structurally sound.
ALCO merupakan badan yang bertanggung jawab untuk menyetujui kebijakan pengelolaan dan limit risiko likuiditas bagi PermataBank. Unit Risiko Pasar bertanggung jawab untuk menetapkan limit likuiditas dan mengusulkan kebijakan dan prosedur/panduan yang berhubungan dengan pengelolaan risiko likuiditas.
ALCO is the responsible governing body that approves PermataBank’s liquidity management policy and approves the liquidity limits. Market risk unit is responsible for setting liquidity limits and proposing liquidity risk policies and practices.
PermataBank berupaya untuk mengelola likuiditas secara prudent untuk semua jenis mata uang. Peristiwa pasar yang luar biasa dapat berdampak buruk kepada PermataBank, sehingga dapat mempengaruhi kemampuan PermataBank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo. Ketidakpastian utama untuk risiko likuiditas adalah ketika nasabah menarik simpanannya lebih cepat dari kesepakatan, atau saat pembayaran kembali pinjaman yang telah jatuh tempo tidak diterima pada hari yang telah ditentukan. Untuk mengurangi ketidakpastian tersebut, PermataBank memiliki basis simpanan nasabah berdasarkan jenis dan tanggal jatuh temponya. Selain itu, telah disiapkan akses terhadap pendanaan wholesale – bila mana diperlukan – dalam kondisi pasar normal, dan memiliki portofolio aset likuid yang dapat dicairkan jika terjadi tekanan likuiditas.
PermataBank seeks to manage its liquidity prudently for all currencies. Exceptional market events can impact PermataBank adversely, thereby affecting PermataBank’s ability to fulfil its obligations as they fall due. The principal uncertainties for liquidity risk are that customers withdraw their deposits at a substantially faster rate that expected, or that repayment for asset maturities is not received on the intended day. To mitigate these uncertainties, PermataBank has a customer deposit base diversified by type and maturity. In addition it has ready access to wholesale funds – if required – under normal market conditions, and has a portfolio of liquid assets which can be realized if a liquidity stress occurs.
Kerangka kerja manajemen risiko likuiditas PermataBank memerlukan penetapan limit-limit dalam rangka pengelolaan likuiditas yang prudent. Untuk itu terdapat limit-limit untuk: • mismatch mata uang lokal dan mata uang asing pada arus kas contractual dan behavioural; • Jumlah Wholesale Borrowing untuk memastikan besarnya pendanaan wholesale di pasar; • Komitmen, baik yang tercermin dalam maupun di luar neraca (On B/S dan Off B/S), untuk memastikan ketersediaan dana apabila terjadi penarikan komitmen tersebut; • Loan to Deposit Ratio untuk memastikan bahwa pinjaman komersil berasal dari sumber pendanaan yang stabil;
PermataBank’s liquidity risk management framework requires limits to be set for prudent liquidity management. There are limits on: • The mismatch in local and foreign currency contractual and behavioural cash flows; • The level of wholesale borrowing to ensure that the size of this funding is proportional to the market; • Commitments, both on and off balance sheet, to ensure there are sufficient funds available in the event of drawdown on these commitments; • The loans to deposits ratio to ensure that commercial advances are funded by stable sources;
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Manajemen Risiko Risk Management Report
• Jumlah pendanaan jangka menengah untuk mendukung portofolio aset; dan • Jumlah pendanaan dalam mata uang lokal yang bersumber pada sumber pendanaan dari mata uang asing.
• The amount of medium term funding to support the asset portfolio; and • The amount of local currency funding sourced from foreign currency sources.
Selain itu, PermataBank merumuskan liquidity stress scenario yang mengasumsikan laju percepatan penarikan simpanan dalam selang waktu tertentu. PermataBank harus memastikan bahwa arus kas masuk melebihi arus keluar pada skenario tersebut.
In addition, PermataBank prescribes a liquidity stress scenario that assumes accelerated withdrawal of deposits over a period of time. PermataBank has to ensure that cash inflows exceed outflow under such a scenario.
Limit risiko likuiditas ditinjau sekurang-kurangnya setahun sekali atau lebih cepat apabila diperlukan, untuk memastikan bahwa limit - limit tersebut relevan terhadap kondisi pasar dan strategi bisnis. Kepatuhan terhadap seluruh batasan-batasan tersebut dipantau secara independen dan berkala oleh Unit Market Risk. Pelampauan limit risiko likuiditas dieskalasi dan disetujui oleh pejabat wewenang dan dikaji oleh ALCO. Pelampauan limit risiko likuiditas dilaporkan kepada ALCO setiap bulannya, dan dikaji lebih lanjut.
Liquidity limits are reviewed at least annually and more frequently if required, to ensure that they are relevant given market conditions and business strategy. Compliance with limits is monitored independently on a regular basis by the Market Risk Unit. Limit excesses are escalated and approved under a delegated authority structure and reviewed by ALCO. Excesses are also reported monthly to ALCO, which provides further oversight.
PermataBank memiliki surat berharga dalam jumlah yang signifikan, terutama dalam bentuk surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah, yang dapat dicairkan jika terdapat kebutuhan akan likuiditas pada situasi mendesak. Selain itu, PermataBank memiliki rencana manajemen dalam menghadapi krisis likuiditas yang dikaji dan disetujui setiap tahunnya. Rencana manajemen krisis likuiditas memaparkan beberapa pemicu dan menjelaskan prosedur eskalasi dan tindakan yang harus diambil untuk mengelola krisis untuk memastikan bahwa terdapat suatu respon yang efektif oleh anggota manajemen senior pada saat peristiwa kritis. Uji coba telah dilakukan untuk menguji kesiapan manajemen dalam menanggapi krisis likuiditas.
PermataBank has a significant level of marketable securities, principally government securities, which can be realised in the event that there is a need for liquidity in a crisis. In addition, PermataBank maintains a liquidity crisis management plan which is reviewed and approved annually. The liquidity crisis management plan lays out trigger points and describes the escalation procedures and actions to be taken to manage the crisis to ensure that there is an effective response by senior management in case of such an event. Drills are designed to test the readiness of the management to respond to a liquidity crisis.
Sumber Utama Pendanaan Sebagian besar aset PermataBank didanai oleh simpanan nasabah yang terdiri atas rekening giro dan tabungan serta jenis-jenis simpanan lainnya. Simpanan nasabah tersebut, dengan variasi jenis dan jangka waktu, merupakan bentuk-bentuk sumber pendanaan yang stabil. ALCO memantau pergerakan dalam neraca dan memastikan bahwa setiap permasalahan yang berpotensi mempengaruhi kestabilan simpanan telah diatasi secara efektif. ALCO juga mengkaji proyeksi neraca untuk menjamin bahwa rencana pertumbuhan aset telah ditunjang dengan pertumbuhan pendanaan yang stabil.
Primary Sources of Funding A substantial portion of PermataBank’s assets are funded by customer deposits made up of current and saving accounts and other deposits. These customer deposits, which are widely diversified by type and maturity, represent a stable source of funds. ALCO monitors trends in the balance sheet and ensures that any concerns that might impact the stability of these deposits are addressed effectively. ALCO also reviews balance sheet plans to ensure that asset growth plans are matched by growth in the stable funding base.
PermataBank 2009 Annual Report
139
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Manajemen Risiko Risk Management Report
140
PermataBank memelihara akses terhadap pendanaan pasar antar-bank. Hal tersebut diperlukan untuk memastikan bahwa PermataBank memiliki fleksibilitas dalam mengatur jatuh tempo, tanggap terhadap pasar, dan menjaga fasilitas pendanaan yang stabil dan menjadi penentu harga pada saat melakukan kegiatan pengelolaan risiko suku bunga.
PermataBank maintains access to the inter-bank wholesale funding markets. This seeks to ensure that PermataBank has flexibility around maturity transformations, has market intelligence, and maintains stable funding lines and a price maker when it performs its interest rate risk management activities.
Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat suatu peristiwa atau tindakan sebagai akibat dari kegagalan proses internal, manusia, sistem, dan peristiwa eksternal. PermataBank berusaha memastikan bahwa risiko operasional utama dikelola secara tepat waktu dan efektif melalui kerangka kebijakan, prosedur dan alat-alat identifikasi risiko untuk mengidentifikasi, menilai, memantau, melakukan kontrol dan melaporkan risiko-risiko tersebut.
Operational Risk Operational risk is the risk of direct or indirect loss due to an event or action resulting from the failure of internal processes, people, systems, and external events. PermataBank seeks to ensure that key operational risks are managed in a timely and effective manner through a framework of policies, procedures and risk identification tools to identify, assess, monitor, control and report such risks.
Pengawasan Aktif oleh Dewan Komisaris dan Direksi Manajemen Senior mengawasi risiko operasional berdasarkan Operational Risk Management and Assurance Framework (ORMAF) yang disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direksi. Dalam ORMAF, setiap unit bisnis dan fungsional memiliki tanggung jawab untuk mengelola risiko operasional secara langsung dan proaktif.
Active Supervision by BOC and BOD Senior management oversees operational risk based on the Operational Risk Management and Assurance Framework (ORMAF) agreed by the BOC and BOD. In ORMAF, each business and functional unit has the responsibility to manage operational risk directly and proactively.
Direksi, yang didukung oleh Business/Functional Operational Risk Managers (B/FORM) memastikan kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur ORMAF, memantau eksposur risiko operasional utama, dan memberikan bimbingan kepada setiap unit terkait dengan risiko operasional. Seluruh risiko operasional yang berada dalam lingkungan Direktorat tertentu didiskusikan pada rapat-rapat Komite Risiko Operasional yang dilaksanakan setiap bulan.
Directors, supported by Business/ Functional Operational Risk Managers (B/FORM) ensure compliance with ORMAF policies and procedures, monitor key operational risk exposures, and provide guidance to the respective areas on operational risk. All operational risks within the Directorates are discussed in the respective Operational Risk Committee (ORC) meetings held monthly.
Country Operational Risk Committee (CORC) mengawasi dan mengarahkan manajemen risiko operasional di PermataBank. Hasil yang diperoleh dari komite risiko operasional pada setiap Direktorat dikonsolidasikan dan risiko yang material dan kerugian operasional didiskusikan di CORC, yang diketuai oleh Direktur Utama dan beranggotakan Direksi lainnya. Profil risiko operasional Bank yang telah disetujui kemudian disampaikan kepada Dewan Komisaris dan Komite Pemantau Risiko (RMoC).
The Country Operational Risk Committee (CORC) oversees and directs the management of operational risks across PermataBank. Output of operational risk committees at each Directorate are consolidated and material risks and operational losses are discussed at the CORC, chaired by the President Director with all other Directors as members. The agreed operational risks profile of the Bank is then submitted to the BOC and Risk Monitoring Committee (RMoC).
Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit Unit Country Operational Risk Policy and Management adalah unit yang berada di bawah Country Operational Risk and Assurance Manager. Unit ini bertanggung jawab untuk menetapkan kebijakan risiko operasional dan mendefinisikan standar untuk pengukuran.
Adequacy of the Policy, Procedure and Limit Setting Country Operational Risk Policy and Management unit is a department within Country Operational Risk and Assurance Manager. This unit is responsible for setting the Operational Risk policy and defining standards for measurement.
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Manajemen Risiko Risk Management Report
Untuk mengelola risiko operasional secara konsisten kebijakan dan prosedur Operational Risk Management and Assurance telah diperbaiki oleh unit Country Operational Risk Policy and Management. Kebijakan dan prosedur tersebut didistribusikan kepada komunitas Risiko Operasional melalui masing-masing B/F ORM. Selain kebijakan dan prosedur untuk mendukung pengelolaan risiko operasional, Matriks Peringkat Risiko telah dikembangkan dan digunakan oleh semua unit di PermataBank sebagai pedoman untuk menilai dampak dan tingkat kemungkinan munculnya risiko.
To consistently manage Operational Risk, Operational Risk Management and Assurance policies and procedures have been revised by the Country Operational Risk Policy and Management unit to be aligned with best practice. These policies and procedures are distributed to the Operational Risk Community via the respective Business and Functional Operational Risk Managers (B/F ORM). In addition to the policies and procedures to support the management of operational risk, a Risk Grading Matrix used as a guideline to assess the impact and probability level of risk events by all units across PermataBank.
Di PermataBank, kecukupan proses identifikasi, pemantauan dan pengendalian risiko, dan sistem manajemen risiko di seluruh tingkatan, dalam keseluruhan pengelolaan Risiko Operasional, mengikuti suatu siklus manajemen risiko: identifikasi, penilaian, mitigasi, dan pemantauan.
At PermataBank the adequacy of the identification process, monitoring and risk control, and risk management system at all levels, in total Operational Risk Management, follows a risk management cycle: identification, assessment, mitigation, and monitoring.
Selama proses identifikasi, risiko diidentifikasi berdasarkan pada kejadian internal dan eksternal. Risiko yang telah teridentifikasi atau kejadian risiko potensial dinilai/diperingkat dengan menggunakan Matriks Peringkat Risiko untuk menentukan apakah kejadian-kejadian tersebut dikategorikan sebagai tinggi, sedang atau rendah dalam hal dampak dan probabilitas terjadinya. Risiko dan risiko potensial dikategorikan sebagai tinggi atau sedang dieskalasi kepada manajemen senior. Seluruh risiko operasional yang telah teridentifikasi dan dinilai harus memiliki tindakan mitigasi atau pengendalian, dengan target waktu penyelesaian dan pihak yang bertanggung jawab. Tindakan mitigasi dan kemajuan yang dicapai dipantau di tingkat satuan kerja maupun pada rapatrapat Komite Risiko Operasional yang relevan.
During the identification process, risks are identified based on internal and external events. Identified risk or potential risks events are assessed/risk graded using the Risk Grading Matrix to decide whether they are categorized as high, medium or low risks in terms of impact and probability. Risk and potential risk events categorized as high or medium are escalated to senior management. All identified and assessed operational risk events must have mitigation or controlling actions, with a target date for completion and persons responsible for the actions. These actions are monitored and progress is tracked at working unit levels as well as at relevant Operational Risk Committees’ meetings.
Semua peristiwa risiko operasional dan kerugian dilaporkan pada database pelaporan kerugian dan kejadian risiko operasional yang disebut Sistem Manajemen Risiko Operasional (ORMS). Staf Operational Risk di seluruh unit di PermataBank memiliki akses terhadap database ini.
All operational risk and loss events are reported in a loss and risk reporting database called Operational Risk Management System (ORMS). OR staff across PermataBank has access to this database.
Three Lines of Assurance PermataBank menggunakan pendekatan three (3) lines of assurance. First line, unit-unit bisnis dan fungsional bertanggung jawab untuk memastikan bahwa prosesproses operasional mematuhi kebijakan dan prosedur yang relevan. Fungsi dari first line assurance (RP, UORM, BORM) adalah melakukan proses self assurance untuk memastikan bahwa kontrol-kontrol utama yang dilakukan pada kegiatan operasional sehari-hari (kontrol dasar atau kontrol yang melekat) di setiap unit telah dilakukan secara efektif.
Three Lines of Assurance PermataBank uses the three (3) lines of assurance approach. The first line, business and functional units are responsible to ensure that operational processes comply with relevant policies, procedures. The first line of assurance function (RP, UORM, BORM) performs a selfassurance process to ensure that key controls performed on daily operational activities (underlying or embedded controls) at each unit are operating effectively.
PermataBank 2009 Annual Report
141
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Manajemen Risiko Risk Management Report
Fungsi second line of assurance, tim Operational Risk Assurance (ORA), melakukan pemeriksaan terhadap hasil dari first line of assurance, yakni melakukan validasi atas self assessment yang dilakukan first line of assurance. Selanjutnya, ORA secara independen melakukan pemeriksaan pada underlying control (embedded) dalam assurable unit untuk memastikan bahwa embedded control telah berjalan secara efektif. Laporan hasil review ORA disampaikan kepada Direksi melalui rapat CORC.
The second line of assurance function, Operational Risk Assurance (ORA) team, performs checks on the output of the first line of assurance, i.e. validating self-assessment checks conducted by the first line. Furthermore, ORA independently perform checks on the underlying (embedded) controls within the assurable unit to ensure that embedded controls are operating effectively. Results of the ORA review reports are submitted to BOD through the CORC meetings.
Fungsi third line of assurance, Audit Internal membantu pelaksanaan manajemen yang efektif dengan memastikan berfungsinya sistem pengendalian internal PermataBank. Audit Internal melakukan evaluasi atas hasil operational risk management and assurance yang dilakukan oleh first line dan second line.
The third line of assurance function, Internal Audit helps assure effective management action by ensuring the proper functioning of all internal control systems at PermataBank. It evaluates the output of operational risk management and assurance performed by the first and second line.
Risiko Lain Selain mengelola kategori-kategori risiko operasional seperti tersebut di atas, PermataBank juga mengelola kategori risiko lain secara langsung melalui unit pendukung sebagai berikut:
Other Risks
Kategori Risiko Risk Categories
Unit Pendukung Supporting Units
Strategik Strategic
Strategik Strategic
Modal Capital
Keuangan Finance
Keuangan Financial
Keuangan Finance
Kejahatan Keuangan Financial Crime
Kepatuhan Compliance
Hukum Legal
Hukum Legal
Operasional Operations
Operasional Operations
Orang People
Sumber Daya Manusia Human Resources
Properti Property
Layanan Properti Korporasi Corporate Real Estate Services
Pajak Tax
Keuangan Finance
Teknologi Technology
Teknologi Informasi Information Technology
Rekanan Vendor
Manajemen Pengadaan dan Rekanan Procurement and Vendor Management
Risiko Kepatuhan Risiko Kepatuhan meliputi risiko kerugian yang timbul dari kegagalan untuk mematuhi undang-undang, peraturan atau kode etik yang berlaku untuk industri jasa keuangan. Risiko Kepatuhan pada PermataBank dikelola oleh Unit Compliance, yang bertanggung jawab untuk menetapkan dan mempertahankan kerangka kerja sesuai kebijakan kepatuhan regulasi dan prosedur. Kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur tersebut merupakan tanggung jawab dari semua karyawan dan dipantau oleh fungsi-fungsi Kepatuhan dan Assurance.
142
Besides managing of operational risk categories above, PermataBank also manages other risk categories directly through the related supporting units as follows:
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Compliance Risk Compliance risk includes the risk of loss arising from a failure to comply with the laws, regulations or codes applicable to the financial services industry. The Compliance Risk within PermataBank is managed by Compliance, who is responsible for establishing and maintaining an appropriate framework of regulatory compliance policies and procedures. Compliance with such policies and procedures is the responsibility of all employees and is monitored by the Compliance and Assurance functions.
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Manajemen Risiko Risk Management Report
Risiko Reputasi Risiko reputasi timbul dari kegagalan untuk bertindak sebagai bisnis yang bertanggung jawab, dan dengan demikian gagal untuk memenuhi standar kinerja atau perilaku standar yang diamanatkan oleh Dewan Komisaris dan Direksi dan diharapkan oleh stakeholders PermataBank. Adalah kebijakan PermataBank bahwa perlindungan atas reputasi PermataBank harus memperoleh prioritas di atas semua kegiatan lain sepanjang waktu, termasuk penciptaan pendapatan. Risiko reputasi mungkin timbul secara independen dari kegagalan mitigasi yang efektif dari satu atau lebih risiko negara, kredit, likuiditas, pasar, hukum, regulasi, dan risiko operasional, atau gagal untuk mematuhi standar sosial, lingkungan dan etika. Risiko reputasi dapat juga terjadi secara independen dari jenis risiko lainnya. Ini merupakan prioritas untuk memastikan bahwa praktikpraktik bisnis yang bertanggung jawab terus tertanam di PermataBank, dan semua staf diwajibkan untuk tetap waspada setiap saat dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko reputasi. Dari perspektif organisasi, PermataBank mengelola risiko reputasi melalui Komite Tanggung Jawab dan Risiko Reputasi di bawah Direksi.
Reputation Risk Reputation risk arises from the failure to act as a responsible business, and thereby failing to meet the standards of performance or behavioural standards mandated by the BOC and BOD and expected by its stakeholders. It is PermataBank’s policy that the protection of PermataBank’s reputation should take priority over all other activities at all times, including revenue generation. Reputation risk may arise from the failure to effectively mitigate one or more of country, credit, liquidity, market, legal, regulatory and operational risks, or failing to comply with social, environmental and ethical standards. Reputation risk may also occur independently of other risk types. It is a priority to ensure that responsible business practices continue to be embedded across the PermataBank, and all staff are required to be vigilant in the day-today identification and management of reputation risk. From an organisational perspective PermataBank manages reputation risk through the Responsibility and Reputation Risk Committee of the BOD.
Pemantauan Audit Internal adalah fungsi yang terpisah yang melapor kepada Komite Audit di bawah Dewan Komisaris serta kepada Direktur Utama. Audit Internal memberikan konfirmasi independen bahwa PermataBank dan seluruh standar bisnis, kebijakan dan prosedur telah dipenuhi dan apabila diperlukan, melakukan perbaikan sesuai dengan hasil rekomendasi yang diberikan.
Monitoring Internal Audit is a separate function that reports to the Audit Committee of the Board of Commissioners and President Director. Internal Audit provides independent confirmation that PermataBank and business standards, policies and procedures are being complied with and where necessary, corrective action is carried out as recommended.
PermataBank 2009 Annual Report
143
LAPORAN INTERNAL AUDIT Internal Audit Report
144
Pengawasan oleh Manajemen dan Kultur Pengendalian Aspek ini tercermin pada pelaksanaan tugas-tugas Dewan Komisaris dan Direksi. Dewan Komisaris melakukan penelaahan rencana jangka panjang dan jangka pendek PermataBank dan secara berkala melakukan evaluasi pencapaian rencana tersebut. Dewan Komisaris juga mempunyai akses terhadap laporan-laporan yang terkait dengan pengendalian intern, baik melalui rapat Dewan Komisaris maupun laporan yang disampaikan secara langsung maupun melalui Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko. Kaji ulang terhadap pengendalian intern dilakukan melalui Komite Audit dan dilaporkan dalam laporan kuartalan kepada Komisaris Utama.
Management Oversight and Control Culture Management oversight and a control culture appear in the execution of duties of the Board of Commissioner and the Board of Directors. The Board of Commissioners reviews the long-term and short-term plans of PermataBank and periodically evaluates achievements. The Board of Commissioners also have access to reports related to internal control, whether at Board meetings or direct reports or those submitted through the Audit Committee or the Risk Monitoring Committee. The Audit Committee conducts reviews on internal control, which are reported quarterly to the President Commissioner.
Pelaksanaan pengawasan oleh Direksi dilakukan melalui penetapan struktur organisasi yang disesuaikan dengan pengembangan dan strategi usaha PermataBank, termasuk pertimbangan pemisahan fungsi dan prinsip four eyes principles. Hal-hal terkait dengan pengendalian intern dituangkan dalam bentuk Standard Operating Procedures yang dibuat oleh masing-masing risk owner dan business owner yang didistribusikan dalam bentuk hard-copy maupun secara elektronis melalui e-mail.
Meanwhile, management oversight by the Board of Directors is conducted through organisation structure design which is aligned to PermataBank’s business and growth strategy, including consideration for segregation of duties and the four-eye principle. Internal control procedures are formalized in various Standard Operating Procedures which are prepared by the respective Risk Owner and Business Owner, printed and distributed in hardcopy or through e-mail.
Manajemen melakukan langkah tindak lanjut yang tepat dan efektif atas temuan-temuan auditor (intern maupun ekstern) untuk mencegah hal-hal yang sama terulang kembali di masa depan.
Management performs appropriate and effective follow-up measures on audit findings (by internal as well as external auditors) to prevent future occurrence of those issues.
Unit Internal Audit Unit Internal Audit (IA) PermataBank bertanggung jawab kepada Direktur Utama dan dapat berkomunikasi langsung dengan Dewan Komisaris melalui Komite Audit.
Internal Audit Unit The Internal Audit (IA) unit of PermataBank reports to the President Director and has access to the Board of Commissioners through the Audit Committee.
Visi dan misi IA adalah ‘Menjadi Satuan Kerja Audit Intern yang Berkelas Dunia’.
The vision and mission of IA is ‘To be a World Class Internal Auditor’.
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Internal Audit Internal Audit Report
Internal Audit membantu pelaksanaan manajemen yang efektif dengan memastikan berfungsinya sistem pengendalian internal PermataBank.
Internal Audit helps assure effective management action by ensuring the proper functioning of all internal control systems at PermataBank.
Agar fungsi audit intern dapat berjalan dengan efektif maka IA menyusun Piagam Audit Intern (Internal Audit Charter) sebagai pedoman dalam menjalankan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya. Piagam Audit Intern ini disusun dengan merujuk pada peraturan Bank Indonesia dan Bapepam-LK. IA melakukan kajian terhadap Piagam Audit Intern ini secara berkala dan jika dipandang perlu akan mengusulkan revisi kepada Direktur Utama dan Komisaris Utama.
To build an effective internal audit function, an Internal Audit Charter was developed as guidance for IA in conducting its duties, function and responsibilities. The Internal Audit Charter was prepared with reference to relevant regulations of Bank Indonesia and BapepamLK. IA conducts periodic reviews of the Internal Audit Charter and proposes revisions to the President Director and President Commissioner as needed.
Tugas dan tanggung jawab IA antara lain meliputi : • Menyusun rencana audit intern tahunan. • Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan PermataBank. • Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya. • Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen. • Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direktur Kepatuhan. • Memantau, menganalisa dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan. • Bekerja sama dengan Komite Audit. • Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit intern. • Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan sepanjang tidak mempengaruhi independensi.
The duties and responsibilities of IA are: • To prepare the annual internal audit plan. • To test and evaluate the implementation of internal control and risk management in line with PermataBank policies. • To conduct audit and evaluation on the efficiency and effectiveness of financial, accounting, operational, human resources, marketing, information and technology, and other activities. • To recommend corrective actions and provide objective information about the audited activities at all management levels. • To prepare an audit report and distribute the reports to the President Director and Board of Commissioners with a copy to the Compliance Director. • To monitor, analyse, and report on the follow-up status of corrective actions. • To cooperate with the Audit Committee. • To develop an audit quality assurance program. • To conduct a special audit as needed without compromising IA independency.
PermataBank 2009 Annual Report
145
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Internal Audit Internal Audit Report
146
Selama tahun 2009, IA melaksanakan audit melalui tiga pendekatan, yaitu regular audit, special/thematic audit dan audit tindak lanjut. Regular audit merupakan audit atas unit bisnis/fungsional atau proses yang dilakukan berdasarkan hasil risk assessment yang dihasilkan pada fase perencanaan tahunan dan dilaksanakan pada unit/fungsi tertentu. Thematic audit merupakan audit yang dilakukan terhadap satu proses tertentu yang terintegrasi dan melibatkan beberapa unit kerja atau fungsi auditan. Audit dilakukan terhadap keseluruhan proses (end to end process) dan bukan berdasarkan masing-masing unit kerja/fungsi. Selain thematic audit yang direncanakan tersebut, terdapat audit yang bersifat khusus (special audit) yakni tidak direncanakan sebelumnya namun karena pertimbangan urgency dan/atau permintaan dari stakeholder. Sementara itu, audit tindak lanjut dilakukan untuk meyakinkan dan memvalidasi bahwa temuan-temuan berisiko tinggi telah diselesaikan sesuai dengan tindak lanjut yang disepakati antara IA dengan auditan.
Throughout 2009, IA conducted its audits through three approaches, namely regular audit, special/thematic audit, and follow up audit. A regular audit is conducted on a particular business/functional unit or process, based on results of risk assessment during the annual audit planning session. A thematic audit is conducted on an integrated process that involves a number of work units or auditees, whereby the audit is conducted on the entire (end-to-end) process instead of on the respective unit/function involved. In addition to the thematic audit, which is planned beforehand, there is also the special audit. These are unplanned audits, conducted in consideration of an urgent situation and/ or request from a stakeholder. Meanwhile, a follow-up audit is conducted to validate and ensure that follow-up actions on high-risk audit findings have been properly undertaken as agreed by IA and the auditee.
IA juga melakukan pemeriksaan offsite (pasif ) secara berkelanjutan untuk memonitor event-event tertentu, antara lain dilakukan untuk pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan setiap bulan.
IA also performs continuous offsite (passive) audits to monitor certain events, such as audits on the monthly financial statements.
Fokus pemeriksaan dalam pelaksanaan audit tahun 2009 adalah untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengendalian internal, proses tata kelola, dan proses manajemen risiko: a. Pengendalian internal, dengan melakukan evaluasi atas efektivitas dan kecukupan lingkungan pengendalian, aktivitas pengendalian, informasi & komunikasi dan pemantauan, terkait dengan aspek keuangan, proses bisnis dan kepatuhan.
The focus of audit work in 2009 was to evaluate and improve the effectiveness of internal control, corporate governance processes, and risk management processes: a. Internal control, through evaluation on the effectiveness and adequacy of the control environment, control activity, information and communications, and monitoring on aspects of financial, business process, and compliance.
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Internal Audit Internal Audit Report
b. Proses tata kelola, dengan melakukan evaluasi atas kecukupan proses tata kelola dari auditan. c. Proses manajemen risiko, dengan melakukan evaluasi atas kecukupan proses manajemen risiko (identifikasi, pengukuran, pengendalian dan pemantauan) serta efektivitas pengendalian eksposur risiko.
b. Corporate governance process, through evaluation on adequacy of governance process of auditee. c. Risk management process, through evaluation on adequacy of risk management processes (risk identification, measurement, control and monitoring) and effectiveness of managing risk exposure.
IA memantau tindak lanjut terhadap temuan audit, baik temuan yang berasal dari eksternal auditor (Kantor Akuntan Publik dan Bank Indonesia) maupun dari IA sendiri.
IA monitors the follow-up actions on audit findings by the external auditor (Public Accountant Office and Bank Indonesia) or internal auditors.
Beberapa kegiatan dan inisiatif yang dilakukan untuk mendukung aktivitas IA adalah pelatihan dan program sertifikasi untuk auditor, penggunaan audit software, peningkatan fungsi quality assurance, pengembangan teknik dan proses audit serta perbaikan fungsi pendukung audit.
Among initiatives conducted to support the functioning of IA are training and auditor certification programs, optimization of audit software, enhancement of quality assurance function, audit process and technique development, and improvement in audit support functions.
Biografi Head Internal Audit
Biography of the Head of Internal Audit
Richard S. Dompas
Richard S. Dompas
Warga Negara Indonesia. 50 tahun. Bergabung dengan PermataBank sejak 20 Maret 2006 sebagai Head, Internal Audit. Sebelum bergabung dengan PermataBank, beliau memiliki pengalaman yang luas diantaranya ketika bekerja di PT Bank Danamon Tbk, Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dan Chase Manhattan Bank. Memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari The American University, Washington DC, AS.
Indonesian citizen. Age 50. Joined PermataBank on 20 March 2006 as Head, Internal Audit. Before joining PermataBank he had extensive experience working at PT Bank Danamon Tbk, the Indonesian Banking Restructuring Agency (IBRA) and Chase Manhattan Bank. He earned a Bachelor’s Degree in Accounting from The American University, Washington DC, USA.
PermataBank 2009 Annual Report
147
LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Report
148
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Report
Aktivitas Tanggung Jawab Sosial PermataBank menjangkau berbagai lapisan masyarakat di seluruh Indonesia sehingga dapat berkontribusi efektif pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.
PermataBank’s Corporate Social Responsibility commitments reach out to all levels of society throughout Indonesia, ensuring an effective contribution to improve the quality of life of whole communities.
PermataBank memiliki komitmen kuat untuk mewujudkan konsep dasar Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility – CSR) dalam rangka membantu mengentaskan berbagai permasalahan di masyarakat. Sejak tahun 2002, berbagai program CSR telah dijalankan secara efektif dan terpadu di bawah payung program PermataBank Peduli.
PermataBank has a firm commitment to implement the fundamental concepts of Corporate Social Responsibility (CSR) to help address and solve various social issues or problems. Since 2002, various activities within the context of CSR have been undertaken effectively in an integrated manner under the umbrella program of ‘PermataBank Peduli’ – literally, PermataBank Cares.
PermataBank Peduli percaya bahwa pendidikan dan pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu sarana terbaik untuk membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara nyata. Untuk itu, PermataBank Peduli telah merancang dan melakukan berbagai program seperti Book for Thought, Banking for Students, Care to Community, dan Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah. Dalam pelaksanaan program, PermataBank Peduli tidak hanya mengupayakan partisipasi aktif dari masyarakat sebagai penerima manfaat program, namun juga mengajak keterlibatan para PermataBankers untuk aktif menjadi relawan dalam berbagai kegiatan CSR.
PermataBank Peduli believes that support for education and community development represents the most effective means to help improve the quality of life of whole communities. Accordingly, PermataBank Peduli has designed and is engaged in a number of such activities, including the Book for Thought, Banking for Students, and Care to Community programs, as well as support for the Small and Medium Enterprises sector. In implementing these programs, PermataBank Peduli engaged active participation of communities as program benefit recipients, as well as PermataBankers who volunteered in the various activities.
Total investasi CSR PermataBank Peduli selama tahun 2009 adalah sebesar Rp4,1 miliar, dengan porsi terbesar untuk program pemberdayaan UKM.
PermataBank Peduli invested a total of Rp4.1 billion for a variety of CSR activities in 2009, with the bulk of the funds going into SME empowerment programs.
Book for Thought Ciptakan asa lebih berseri, tebar ilmu untuk sesama Membaca buku memungkinkan seseorang untuk menambah pengetahuan dan memperluas wawasan. Melalui program peduli buku, PermataBank berharap dapat membantu mempermudah akses kepada bahan bacaan berkualitas dan menumbuhkan minat baca, terutama di kalangan masyarakat yang kurang mampu.
Book for Thought Share Knowledge to Empower More People The habit of reading enables one to broaden one’s horizon, gain new knowledge and get new skills and confidence. Through the Book for Thought program, PermataBank aims to help provide access to quality reading materials and to nurture the habit of reading, especially among economically-disadvantaged people.
Program ini dilakukan melalui aktivitas Book Collection, yaitu pengumpulan buku bekas dari PermataBankers, dan Book Donation, yaitu penggalangan dana dari
The program consists of Book Collection activities to collect second-hand books from PermataBankers, and Book Donation activities, which collect financial
PermataBank 2009 Annual Report
149
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Report
1,925 Sebanyak 1.925 siswa dari 77 sekolah yang berdekatan dengan 77 cabang PermataBank di seluruh Indonesia dilibatkan dalam program Banking for Students di tahun 2009. A total of 1,925 students at 77 schools located near 77 PermataBank branches throughout Indonesia were involved in the Banking for Students program in 2009.
150
PermataBankers dan nasabahnya, yang kemudian digunakan untuk membeli buku-buku berkualitas. Buku-buku tersebut kemudian disumbangkan kepada berbagai taman bacaan dan perpustakaan yang membutuhkan. Di tahun 2009, tercatat sekitar 7,000 buku telah disumbangkan kepada 107 taman bacaan, perpustakaan, atau yayasan.
donations from PermataBankers as well as PermataBank customers, to be used to buy books. The books so collected are then donated to various libraries. Throughout 2009, around 7,000 books were donated to some 107 libraries and social foundations.
Salah satu fokus program peduli buku PermataBank adalah untuk membantu perpustakaan sekolah dan taman bacaan di berbagai wilayah yang mengalami musibah bencana alam. PermataBank Peduli bekerja sama dengan Dompet Dhuafa Republika untuk membangun kembali perpustakaan di SDN 25 Sungai Tarik, Padang Sago, Padang Pariaman, Sumatera Barat.
A particular focus of the Book for Thought program is to help school libraries and community libraries in areas recently afflicted by natural disasters. PermataBank Peduli joined Dompet Dhuafa Republika to help rebuild the library of SDN 25 Sungai Tarik elementary school at Padang Sago, Padang Pariaman, West Sumatera.
Sebagai kelanjutan dari program rekonstruksi bangunan yang dilakukan PermataBank Peduli pada tahun 2006 di SDN 1 Pundong, Yogyakarta, PermataBank Peduli kembali melakukan pembangunan perpustakaan hingga menjadi taman bacaan yang layak bagi para siswa, ditambah dengan kegiatan ekstrakurikuler Marching Band untuk peningkatan mutu sekolah.
Also, as a follow-up to the school rebuilding program undertaken in 2006 for SDN 1 elementary school at Pundong, Yogyakarta, PermataBank Peduli in 2009 has rebuild the school library, and also provided facilities for student extracurricular participation in a marching band.
Untuk mendukung karya sastra yang berkualitas, meningkatkan daya apresiasi masyarakat terhadap bahan bacaan, serta bagian dari program Book Sharing, PermataBank menggelar pentas seni fragmen sebagai visualiasi drama dari buku ‘9 dari Nadira’ karya Leila S. Chudori bekerja sama dengan Kepustakaan Populer Gramedia dan Yayasan Dian Sastrowardoyo. Acara yang dihadiri oleh lebih dari 250 budayawan dan sastrawan ini juga merupakan peresmian kerjasama antara ketiga belah pihak untuk berkomitmen menyumbangkan buku-buku senilai Rp50 juta kepada taman-taman bacaan dan perpustakaan sekolah yang membutuhkan di seluruh Indonesia.
In support of quality literary materials, promoting the reading habit in society, and as part of the Book Sharing activities, PermataBank hosted a play visualizing the story from the book ‘9 from Nadira’ by the author Leila S. Chudori, in cooperation with Kepustakaan Populer Gramedia and the Dian Satrowardoyo Foundation. The event was attended by around 250 cultural connoisseurs and literary figures, and also served to inaugurate an agreement between the three parties mentioned above regarding the donation of books worth a total of Rp50 million to school libraries and community libraries around the country.
Laporan Tahunan PermataBank 2009
“Saya senang sekali sekarang punya koleksi buku-buku baru di perpustakaan yang baru. Terima kasih PermataBank.” “I’m so excited with the new book collection in the new library. Thank you PermataBank.”
Aktivitas lain yang dilakukan dalam program peduli buku adalah Lomba Dongeng Anak Se-Jabodetabek yang dilangsungkan di Museum Nasional dan Taman Mini Indonesia Indah, melibatkan masing-masing 200 anak dari lebih 102 taman bacaan dibawah binaan Komunitas 1001 Buku.
Another activity in the Book for Thought program in 2009 was the Story-Telling Competition for Children in the Greater Jakarta area held simultaneously at the National Museum and Taman Mini Indonesia Indah. In each of these events, some 200 children representing 102 libraries under the Yayasan 1001 Buku participated.
Banking for Students Ciptakan Pola Hidup Terencana, Cintai Gemar Menabung Sejak Dini PermataBank Peduli telah melaksanakan program Banking for Students sejak tahun 2006, guna menanamkan pola hidup lebih terencana melalui kegiatan menabung sejak usia dini. Dalam jangka panjang nantinya, hal ini diharapkan dapat turut membantu akselerasi pembangunan perekonomian bangsa.
Banking for Students To Create a Well-Planned Life, Let Us Start Saving from Early in Life PermataBank Peduli has implemented the Banking for Students program since 2006, aiming at promoting the habit of saving from an early age towards a better-planned standard of living. Eventually, this is expected also to benefit and accelerate national efforts in economic development.
Program Banking for Students memberikan pengenalan dasar layanan perbankan, termasuk simulasi cara menabung dan praktik mengenal teknologi perbankan, kepada para pelajar dari berbagai tingkatan. Sampai dengan saat ini, sejumlah 62 sekolah di 62 cabang PermataBank telah menjadi sasaran dari program ini.
The Banking for Students program introduces students at various levels to the assortment of basic banking services, including simulation of how to make a savings deposit account and a practical introduction to banking technology. To date, the program has been implemented in 62 schools, corresponding in location to 62 branches of PermataBank across Indonesia.
Care to Community Program ini bertujuan membantu mengatasi permasalahan sosial di masyarakat, terutama di wilayah-wilayah korban bencana alam.
Care to Community The Care to Community program primarily aims at helping communities afflicted by natural disasters.
PermataBank Peduli aktif melakukan penggalangan dana serta donasi barang-barang kebutuhan sehari-hari untuk korban bencana alam di Tasikmalaya serta Sumatera Barat.
PermataBank Peduli collected funds and basic necessity donations for distribution to natural disaster victims at Tasikmalaya and West Sumatra.
Pemberdayaan UKM Untuk membantu menciptakan perekonomian yang tangguh dan mandiri, PermataBank melakukan aktivitas program Pemberdayaan UKM di berbagai daerah.
Empowering SMEs To help create a resilient and self-sufficient economy, PermataBank actively participated in SME Empowerment programs in various regions in Indonesia. During 2009,
PermataBank 2009 Annual Report
151
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Report
152
Bekerjasama dengan Yayasan Dharma Bhakti Astra, PermataBank melakukan seminar dan penyuluhan terhadap UKM di tiga kota, yaitu Jakarta, Waru-Sidoarjo (Jawa Timur) serta Balangan (Kalimantan Selatan). Melalui program kerja sama dengan YDBA ini, PermataBank memberikan kredit tanpa agunan berbunga sangat ringan dibandingkan tingkat suku bunga normal untuk jangka waktu maksimal 3 tahun dengan kemudahan administrasi dan bebas provisi.
PermataBank conducted a variety of seminars and workshops for SME entrepreneurs in Jakarta, Waru-Sidoarjo (East Java), and Balangan (South Kalimantan), in cooperation with Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA). Through this partnership program with YDBA, PermataBank provides non-collateralized loans with highly affordable interest rate with a tenor of up to 3 years. The loan application process is easy, and there is no loan commission fee as well.
Keterlibatan Aktif Karyawan Suatu survei internal yang dilakukan pada bulan September 2009 memperlihatkan bahwa mayoritas responden memiliki aspirasi untuk aktif melakukan kontribusi sosial kepada masyarakat. Aspirasi tersebut diwujudkan dengan cara menyisihkan waktu dan tenaga mereka dalam berbagai kegiatan PermataBank Peduli, antara lain sebagai pembina dan story teller pada program Book for Thought, serta sebagai pengajar dan pembina pada program Banking for Students dan Pemberdayaan UKM. Tercatat sekitar 1.000 orang PermataBankers aktif terlibat sebagai relawan dalam berbagai kegiatan PermataBank Peduli sepanjang tahun 2009.
Active Participation by Employees An internal survey in September 2009 showed that the majority of respondents aspire for active involvement in social contribution programs. These aspirations were met through volunteer activities in various programs of PermataBank Peduli, including as tutors and story-tellers in the Book for Thought program or as instructors and coaches in the Banking for Students or within SME Empowerment programs. Throughout 2009, some 1,000 PermataBankers volunteered their time and energy in a variety of PermataBank Peduli activities.
Program Bank Indonesia “Ayo Ke Bank 2009” Sejalan dengan program “Ayo Ke Bank” yang digalakkan oleh Bank Indonesia, PermataBank berpartisipasi aktif dengan menyelenggarakan berbagai macam program edukasi perbankan ke masyarakat melalui berbagai program yaitu: • Program Banking for Students di 15 sekolah di 15 cabang PermataBank • Card Education Campaign di 3 Universitas. • Program edukasi dan pemberdayaan UKM di 3 kota. • Festival Band, yang diikuti oleh 22 Sekolah Menengah dan 1 Perguruan Tinggi.
Bank Indonesia ‘Ayo ke Bank 2009’ Program PermataBank also contributed its share in support of the ‘Ayo ke Bank’ program by Bank Indonesia, by engaging in a variety of banking education activities in 2009, comprising: • The Banking for Students program in 15 schools located around 15 PermataBank’s branches • Credit Card education campaign at 3 universities • Socialization program for SMEs in 3 cities • Music Festival attended by music groups from 22 high schools and 1 university.
Donasi & Sponsorship Selain menjalankan program diatas, sebagai salah satu bentuk dari kepedulian terhadap lingkungan dan komunitasnya, CSR PermataBank juga melakukan beberapa kegiatan donasi dan sponsorship. Donasi yang terbesar diberikan untuk program pendidikan sebesar 52%, disusul untuk bencana alam sebesar 39% dan donasi lain-lain sebesar 9%.
Donations and Sponsorships Aside from the above mentioned programs, PermataBank’s active concern for communities and the environment is also shown through a variety of cash donation and sponsorship programs. Over 52% of these funds were disbursed for education support programs, followed by natural disaster relief programs (39%), and other donations (9%).
Kesehatan, Keselamatan & Lingkungan Sebagai salah satu upaya untuk mendukung keberlanjutan bisnis, PermataBank memiliki komitmen yang kuat dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan ramah lingkungan.
Health, Safety & Environment In its drive to support business sustainability, PermataBank has a strong commitment to create a safe, healthy and environmentally friendly working environment.
Salahsatuprogrammendasaryangdilakukanuntukmewujudkan komitmen di atas adalah dengan melakukan penyempurnaan kembali berbagai kebijakan dan standar di bidang kesehatan, keselamatan dan lingkungan yang telah ada sebelumnya. Pada tahun 2009, PermataBank berhasil menyelesaikan 1 kebijakan, 28 standar dan 17 Petunjuk Pelaksanaan baru yang berisikan komitmen, ketentuan dan petunjuk dalam pengelolaan kesehatan, keselamatan dan lingkungan.
One of the essential steps to show this commitment is to monitor and re-develop existing health, safety and environmental policies and standards. In 2009, PermataBank completed one new policy, 28 new standards and 17 new guidelines containing commitments and requirements as well as guidance in the management of health, safety and the environment.
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Report
Program mendasar lainnya yang diselenggarakan di tahun 2009 adalah peningkatan kesadaran dan keterlibatan karyawan dalam pengelolaan kesehatan, keselamatan dan lingkungan di tempat kerja melalui program HSE Weeks. Program ini dilaksanakan pada tanggal 2-20 Nopember 2009 dan memiliki tema: ”Keselamatan adalah Tanggung Jawab Kita Bersama”. Aktifitas yang dilakukan dalam program ini diantaranya: pelatihan HSE Masterclass, latihan evakuasi, seminar gempa bumi, kampanye keselamatan, pelatihan bagi kapten lantai dan tips & kuis HSE.
Other fundamental programs in 2009 were to improve the employee awareness and participation in managing health, safety and the environment in the workplace through the HSE Weeks Program. This program was conducted from 2-20 November 2009 and the theme was “Safety is Everyone’s Responsibility”. Some activities conducted in this program were: HSE Masterclass training, evacuation drills, earthquake seminars, safety campaigns, floor warden training and HSE tips and quizzes.
Disamping program di atas, PermataBank juga melakukan beberapa program perbaikan infrastruktur di 3 gedung utama yang bertujuan untuk lebih melindungi keselamatan jiwa karyawan dan nasabah saat melakukan aktivitas di gedung-gedung tersebut.
Besides the above programs, PermataBank also had some infrastructure repair programs in three main buildings to protect the safety of employees and customers when doing their activities in those buildings.
Untuk melestarikan dan melindungi lingkungan, PermataBank melaksanakan beberapa program penghematan sumber daya alam dan energi, diantaranya adalah program peningkatan produktivitas penggunaan kendaraan operasional di 3 gedung utama yang dapat menurunkan konsumsi bahan bakar minyak mencapai 39,7% dan program efisiensi penggunaan listrik dispenser air minum di kantor pusat dan cabang Jabodetabekacil yang memungkinkan penurunan konsumsi listrik dispenser hingga 50%.
To preserve and protect the environment, PermataBank had some natural and energy resources conservation programs: operational vehicle utility improvement program in three main buildings that could reduce fuel consumption by up to 39.7% and an electricity consumption efficiency program for water dispensers in head office and Jabodetabekacil branches that may reduce electricity consumption by up to 50%.
PermataBank juga menunjukkan komitmennya untuk melakukan operasional bisnis yang memperhatikan aspekaspek lingkungan dengan melakukan pengurusan ijin Dokumen Pengelolaan & Pemantauan Lingkungan (DPPL) dan Upaya Pengelolaan Lingkungan / Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL/UPL) untuk 27 kantor cabang PermataBank di 4 kota, yaitu Jakarta, Medan, Lampung dan Palembang. Pengurusan ijin ini sekaligus menunjukkan komitmen PermataBank untuk mematuhi persyaratan hukum terkait dengan pengelolaan lingkungan hidup.
PermataBank also showed its consideration of the environment and environmental law by producing the Environmental Management & Monitoring Document (DPPL) and the Environmental Management & Monitoring Effort Document (UKL/UPL) for 27 branches in 4 cities: Jakarta, Medan, Lampung & Palembang. This concern to produce the required documents goes a long way to show PermataBank’s commitment to comply with all regulatory requirements with regards to issues of environmental management.
Di penghujung tahun 2009, PermataBank melakukan rangkaian kegiatan inspeksi dan asesmen kesehatan, keselamatan dan lingkungan secara sampling di 31 kantor cabang yang meliputi kota Yogyakarta, Semarang, Pontianak, Bandung, Makassar, Palembang dan Jakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa tempat kerja terbebas dari risiko yang dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan karyawan dan merusak lingkungan hidup. Hasil dari kegiatan ini selanjutnya akan dijadikan acuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan di tahun berikutnya.
At the end of 2009, PermataBank completed the series of Health, Safety & Environment inspections and assessments based on samplings taken in 31 branch offices with coverage in Yogyakarta, Semarang, Pontianak, Bandung, Makassar, Palembang and Jakarta. The objective of these activities is to be clear of risks with potential adverse impacts on the environment and employee health and safety. The result of these activities will be used as a reference to make improvements in the following year.
PermataBank 2009 Annual Report
153
RENCANA KE DEPAN Future Outlook
154
PermataBank yakin akan mampu melanjutkan kinerja yang solid di tahun 2009 dan mempercepat pertumbuhan di tahun 2010 dengan terus fokus pada pelaksanaan yang prima, dalam rangka memperkuat posisinya sebagai penyedia jasa keuangan terkemuka di Indonesia, dengan dukungan penuh Standard Chartered Bank dan PT Astra International Tbk sebagai pemegang saham utama.
PermataBank is confident that it will be able to continue its strong performance in 2009 and to accelerate the growth in 2010 by continuously taking focused actions, strengthening its position as the outstanding financial services provider in Indonesia, supported by two major shareholders, Standard Chartered Bank and PT Astra International Tbk.
Strategi Usaha Tahun 2010 PermataBank percaya bahwa tahun 2010 akan merupakan tahun yang penuh peluang, dimana perekonomian Indonesia diperkirakan akan tumbuh semakin cepat sejalan dengan berlanjutnya pemulihan perekonomian global. Permintaan pasar domestik masih akan menjadi motor pertumbuhan perekonomian nasional, selain ekspor yang diproyeksikan akan menguat pada tahun 2010.
Business Strategy in 2010 PermataBank believes that 2010 will be a year of opportunities as Indonesia’s economy is projected to grow at higher pace, in line with the global economy, that has started to recover. Domestic demand is still the major driver of Indonesia’s economy, but exports are projected to improve as well in 2010.
PermataBank akan tetap fokus mengembangkan bisnis konsumer dan komersial (UKM dan perusahaan berskala menengah), mempertajam segmentasi pasar/nasabah, dan menerapkan pendekatan yang berorientasi kepada nasabah. Untuk dapat tetap selangkah di depan ekspektasi nasabah, pengenalan produk-produk yang inovatif dan penyediaan layanan yang prima bagi nasabah akan tetap menjadi prioritas PermataBank di tahun 2010. Perbaikan proses dan efisiensi akan terus dilanjutkan untuk memberikan turnaround time yang lebih cepat dan kualitas pelayanan yang lebih baik untuk kepuasan nasabah PermataBank.
PermataBank will continue to focus on consumer and commercial segments (SME and Middle Market), to apply customer segmentation and to implement a customer-focused approach. Fulfilling customers’ needs is always the main focus of PermataBank, hence offering innovative products and providing excellent services for customers remain priorities in 2010. Process improvement and efficiency will be continued to ensure better turnaround time and higher service quality for PermataBank’s valued customers.
Di tahun 2010, PermataBank akan terus menggalang sinergi dengan pemegang saham utama, Standard Chartered Bank dan PT Astra International Tbk.
In 2010, PermataBank will continue developing synergy with the two major shareholders, Standard Chartered Bank and PT Astra International Tbk.
Dari sisi jaringan pelayanan, PermataBank akan terus mengoptimalkan infrastruktur cabang yang ada dengan melakukan renovasi kantor cabang untuk meningkatkan kenyamanan bagi nasabah serta relokasi ataupun penutupan beberapa kantor cabang untuk meningkatkan produktivitas cabang. PermataBank juga akan melakukan ekspansi secara selektif melalui pembukaan kantor cabang baru di beberapa lokasi strategis dan menambah jumlah unit ATM maupun EDC terpasang. Semua ini diharapkan dapat memperkuat kehadiran PermataBank di tengah nasabah, meningkatkan kualitas layanan pada nasabah, dan membuka peluang-peluang baru di segmen konsumer maupun komersial.
In terms of networks, PermataBank’s approach is to optimize current infrastructure by refurbishing some branches to provide a better customer experience and by relocating or closing some others to increase branch productivity. On top of that, PermataBank will continue to expand selectively in strategic areas by opening new branches and installing new ATMs and EDCs to strengthen its presence, to serve customers better and to tap new opportunities in both consumer and commercial segments.
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Rencana ke Depan Future Outlook
PermataBank percaya bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah salah satu aset paling berharga yang dimilikinya. Oleh karena itu, agenda kerja tahun 2010 juga akan mencakup upaya-upaya berkesinambungan dalam pengembangan kemampuan dan keahlian SDM PermataBank melalui program pelatihan, pengembangan bakat, dan penciptaan lingkungan kerja yang produktif. Strategi pengembangan SDM tersebut selaras dengan fokus PermataBank pada pelaksanaan yang prima, produktivitas, dan praktik pengelolaan risiko.
PermataBank believes that because people are one of its most valuable assets, continuously developing people capabilities and skills through development and training programs, grooming talent and creating a great place to work are in the agenda for 2010. The above people development strategy is in line with PermataBank’s continued focus on action and productivity as well as on risk management practices improvement.
Dengan mempertajam fokus pada target segmen nasabah, meningkatkan produktivitas dan efisiensi proses, memperkuat sinergi dengan pemegang saham, mengoptimalkan jaringan, menyempurnakan praktik pengelolaan risiko, menekankan pada peluang cross selling, serta mengembangkan kemampuan SDM, PermataBank yakin akan mampu mempercepat pertumbuhan di tahun 2010 dan memperkuat posisinya sebagai bank penyedia layanan keuangan terkemuka yang fokus pada segmen konsumer dan komersial. PermataBank juga akan mengoptimalkan perannya dalam melakukan intermediasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia khususnya di segmen komersial termasuk sektor UKM. PermataBank berkomitmen untuk terus bekerja mewujudkan aspirasinya dan memenuhi ekspektasi seluruh stakeholder.
PermataBank is confident that by focusing on the target customers, improving process efficiency and productivity, strengthening synergy with shareholders, optimizing networks, improving risk management practices, emphasizing on cross selling and continuously developing its people, PermataBank will be able to accelerate growth in 2010 and strengthen its position as an outstanding financial services provider in Indonesia, focusing on consumer and commercial segments. PermataBank will aim to optimize its role as intermediary to support Indonesian economic growth especially in the commercial segment including SME sector. PermataBank is committed to continue working toward its aspirations and to meet stakeholders’ expectations.
Tujuan Jangka Menengah dan Panjang PermataBank memiliki tujuan-tujuan jangka menengah dan panjang yang konsisten dengan rencana yang telah disusun tahun sebelumnya. PermataBank memiliki visi untuk menjadi bank penyedia layanan keuangan terkemuka yang fokus pada segmen konsumer dan komersial. Adapun tujuan-tujuan jangka menengah dan panjang PermataBank mencakup tiga hal utama, yaitu: • Menjadi sebuah bank dalam kelompok Tier-2 dengan profitabilitas tertinggi. • Menjadi bank yang menempati posisi 3-besar dalam Indeks Kepuasan Konsumen. • Menjadi perusahaan yang merupakan ‘The Employer of Choice’.
Medium and Longer-Term Objectives PermataBank’s medium and longer-term objectives remain consistent with the plan that was developed last year. PermataBank has a vision to be the outstanding financial services provider in Indonesia, focusing on the consumer and commercial segments. PermataBank’s medium and long-term objectives cover three main areas: • A Tier-2 bank with top profitability. • Within the Top-3 in Customer Satisfaction Index. • The Employer of Choice.
Dalam rangka pengembangan usaha, PermataBank secara konsisten memfokuskan target pasarnya pada segmen konsumer dan komersial. Selain itu, PermataBank juga akan menyelaraskan target kinerja keuangannya dengan indikatorindikator Bank Jangkar sebagaimana ditetapkan oleh Bank Indonesia.
In order to expand its business, PermataBank consistently targets consumer and commercial segments. Moreover, PermataBank will always align its financial performance targets with Anchor Bank indicators as determined by Bank Indonesia.
PermataBank 2009 Annual Report
155
ANALISIS DAN PEMBAHASAN UMUM OLEH MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
PERMATABANK MENGUPAYAKAN KESEIMBANGAN ANTARA OPTIMALISASI PELUANG YANG ADA DAN KEBUTUHAN UNTUK MENJAGA NERACA YANG SEHAT DEMI PERTUMBUHAN YANG BERKELANJUTAN.
Each year holds promise and challenge and 2009 allowed for management decisions that capitalized on opportunity while ensuring balance sheet stability and sustainable growth.
Apa yang anda dapatkan di bab ini:
What you will get in this chapter:
U M UM PUBLI C
RE GU LATOR RE GU LATOR
Keberhasilan PermataBank dalam jangka panjang ditunjang oleh kondisi keuangan yang sehat.
Indikasi kepatuhan PermataBank terhadap standar pelaporan dan pengungkapan informasi sesuai ketentuan.
Behind the long-term success of PermataBank is the ability to ensure that financial health is maintained.
Adherence to established reporting guidelines and to transparent disclosure is demonstrated in this discussion.
PermataBank 2009 Annual Report
157
ANALISIS DAN PEMBAHASAN UMUM OLEH MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
158
Tinjauan Umum Sepanjang tahun 2009, indikator-indikator ekonomi global tidak memberikan sinyal yang jelas mengenai pemulihan perekonomian. Sementara negara-negara maju umumnya mencatat pertumbuhan ekonomi moderat, di beberapa negara lain, terutama China, India dan Indonesia, perekonomian tumbuh dengan baik. Namun demikian, karena seluruh perekonomian saling terkait satu sama lain, Indonesia sempat mengalami gejolak nilai tukar di triwulan pertama, hingga mencapai Rp12.000 per US$1, sebelum akhirnya stabil di kisaran Rp9.700 per US$1 yang tercapai di pertengahan tahun.
Overview Throughout 2009, global economic indicators were providing mixed signals about whether global economic recovery was occurring or not. Though developed economies grew only moderately, other economies, notably those in China, India and Indonesia grew well. Nevertheless as all economies are interconnected, Indonesia did experience some currency volatility in the first quarter, hitting Rp12,000 to US$1 before regaining its former position by mid-year, floating closely around the Rp9,700 to US$1 mark.
Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi 6,5% pada tahun 2009, didukung oleh permintaan pasar domestik yang kuat serta relatif rendahnya ketergantungan terhadap fluktuasi ekspor. Bersama dengan tingkat inflasi yang relatif terkendali pada 6,4%, penurunan bertahap suku bunga Bank Indonesia di tahun 2009 berdampak pada meningkatnya kepercayaan debitur maupun kreditur.
As a direct result of its relatively low exposure to export fluctuations and strong domestic market demand, Indonesia’s economy grew an impressive 6.5% in 2009. With overall inflation at 6.4%, the gradual decline of the Bank Indonesia rate in 2009 increased predictability and confidence for borrowers and lenders alike.
PermataBank mencermati perkembangan kondisi makro ekonomi dan berhasil mengambil manfaat dari stabilitas ekonomi makro Indonesia. Karena pasar PermataBank secara eksklusif hanya ada di Indonesia, peluang ekspansi di sektor riil yang terus tumbuh masih sangat luas, memungkinkan PermataBank untuk meningkatkan penyaluran kredit secara berhati-hati sesuai tingkat toleransi risikonya. Di akhir tahun 2009, PermataBank berhasil mempertahankan posisinya di jajaran atas industri perbankan, dengan profitabilitas dan struktur modal yang kuat dalam memasuki tahun 2010.
PermataBank was alert to unfolding macro-economic events and took full advantage of Indonesia’s macro-economic stability. As PermataBank’s market is exclusively within the Indonesian marketplace, opportunities for expansion within the growing real sector were plentiful and the Bank was thus able to prudently expand lending well within its risk appetite. At year end 2009, PermataBank arrived in a strong position vis-à-vis the banking industry and in a profitable and well-capitalized position to enter 2010.
Standar Akuntansi Baru Terdapat beberapa standar akuntansi yang akan berlaku efektif untuk laporan keuangan periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010, yaitu PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Penyesuaian transisi dalam rangka penerapan standar-standar tersebut terutama akan menyangkut perhitungan ulang atas penyisihan penghapusan, dimana selisihnya akan disesuaikan ke saldo laba awal pada tanggal 1 Januari 2010.
New Accounting Standards Several new accounting standards will be in effect with regard to financial statements for the period beginning on or after January 1, 2010. These are SFAS No. 50 (Revision 2006) and SFAS No. 55 (Revision 2006). The transitional adjustments necessary in the implementation of these standards will mainly be derived from reassessment of allowance for possible losses, with the difference being adjusted to the beginning balance of retained earnings as at January 1, 2010.
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Analisis Dan Pembahasan Umum Oleh Manajemen Management Discussion and Analysis
Pendapatan bunga meningkat signifikan sebesar 25,37% sebagai hasil dari pertumbuhan portofolio kredit, sementara pendapatan operasional lain-lain naik 31,84% terutama dari laba penjualan surat-surat berharga.
Interest income recorded a solid 25.37% increase on the back of strong loan growth, while other operating income increased by 31.84% driven by gains on sale of marketable securities.
Penerbitan Obligasi Subordinasi Pada tanggal 17 Juni 2009, PermataBank menerbitkan Surat Utang Jangka Menengah (Medium Term Notes/ MTN) subordinasi senilai US$100 juta dengan harga 100%, yang dibeli oleh dua pemegang saham utama yaitu PT Astra International Tbk dan Standard Chartered Bank dengan porsi yang sama masing-masing sebesar US$50 juta. MTN subordinasi ini bersifat unsecured, tidak dicatatkan di bursa dan akan jatuh tempo pada 17 Juni 2021. PermataBank memiliki opsi beli untuk pelunasan lebih awal pada 17 Juni 2016 atau pada suatu tanggal pembayaran bunga setelahnya.
Issuance of Subordinated Bonds On June 17, 2009, PermataBank issued subordinated Medium Term Notes (MTN) in the amount of US$100 million, which were fully subscribed at par value, 100%, by the two main shareholders, PT Astra International Tbk and Standard Chartered Bank, in equal amounts of US$50 million each. These unsecured and unlisted subordinated MTNs will mature on June 17, 2021, and are callable by PermataBank on June 17, 2016 or on any interest payment date thereafter.
MTN subordinasi ini memiliki suku bunga tetap sebesar 9,75% per tahun untuk tujuh tahun pertama, serta suku bunga mengambang sebesar US$ LIBOR 6-bulan +660,35bps per tahun untuk tahun ke delapan sampai jatuh tempo, kecuali dilunasi lebih awal. Pembayaran bunga dilakukan dua kali setahun yaitu pada tanggal 17 Juni dan 17 Desember, dimana pembayaran bunga pertama telah dilakukan pada tanggal 17 Desember 2009. Dana dari penerbitan MTN subordinasi ini digunakan untuk memperkuat struktur permodalan PermataBank.
These subordinated MTNs bear a fixed interest rate of 9.75% per annum for the first seven years and a variable interest rate of 6-month US$ LIBOR +660.35bps per annum from the eighth year up to maturity, unless redeemed before maturity. Interest is payable semiannually on June 17 and December 17, the first interest payment having been made on December 17, 2009. Funds from the issuance will be used to strengthen PermataBank’s capital structure.
Kinerja Keuangan 2009 PermataBank mempertahankan kinerja keuangan yang positif di tahun 2009, dengan laba bersih meningkat 6,13% dan total aset meningkat 3,61% dibandingkan tahun 2008. Pendapatan bunga naik signifikan sebesar 25,37% didorong oleh peningkatan kredit, sementara pendapatan operasional lain tumbuh 31,84% yang terutama berasal dari laba penjualan surat berharga. Di lain sisi, penyisihan penghapusan aktiva produktif naik sebesar 40,42%. Selain itu, walaupun beberapa deposan menarik dananya untuk digunakan di pasar saham yang sedang marak serta investasi lainnya, simpanan nasabah
Financial Performance in 2009 PermataBank secured a positive financial performance in 2009 with net income increasing 6.13% and total assets increasing 3.61% from 2008 levels. Interest income recorded a solid 25.37% increase on the back of strong loan growth, while other operating income increased by 31.84% driven by gains on sale of marketable securities. This was, however, offset by a 40.42% increase in allowances for possible losses on earning assets. In addition, despite some thirdparty depositors withdrawing money to engage in a booming stock market and other investment openings,
PermataBank 2009 Annual Report
159
Analisis Dan Pembahasan Umum Oleh Manajemen Management Discussion and Analysis
meningkat 6,90% dari tahun 2008 ke tahun 2009. Hal ini meningkatkan LDR pada tingkat efisien sebesar 90,64%, dari 81,82% di tahun 2008.
third-party funding increased 6.90% from 2008 to 2009, moving the Loan-to-Deposit ratio back into an efficient gearing of 90.64% up from 81.82% in 2008.
Sepanjang tahun 2009, PermataBank mempertahankan neraca yang sehat dengan suntikan dana dari penerbitan MTN subordinasi dan penjualan obligasi pemerintah, yang mengakibatkan meningkatnya jumlah pinjaman, penurunan tajam pada kewajiban segera, dan posisi likuiditas yang kuat. Laba bersih yang positif juga memperkuat jumlah ekuitas dalam neraca.
Over the course of 2009, PermataBank maintained a sound balance sheet with the infusion of funds from the subordinated MTNs and the surrendering of government bonds, which allowed for the increase in lending, a sharp decrease in liabilities payable on demand, and a strong liquidity position. The positive net income has also improved the standing of the equity account.
Results of Operations
Hasil Usaha
Laporan Laba Rugi (Dalam Miliar Rupiah)
Income Statement (In Billion Rupiah) 2009
Pendapatan Bunga Bersih
2007
2006
2005
2,871
2,505
2,297
1,986
1,654
Net Interest Income
Pendapatan Operasional Lainnya
785
596
1,027
554
363
Other Operating Income
Beban Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif
485
345
371
340
Beban Operasional lainnya
160
2008
58 Allowance for Losses on Earning Assets
2,394
2,127
2,131
1,680
1,561
Other Operating Expenses
Laba Operasional
740
621
773
521
399
Operating Income
Laba Bersih
480
452
499
311
295
Net Income
Pendapatan Bunga Pendapatan bunga meningkat dari Rp4.842 miliar di tahun 2008 menjadi Rp6.070 miliar di tahun 2009. Peningkatan sebesar 25,37% ini terutama berasal dari peningkatan pendapatan bunga dari kredit sebesar 31,91%. Sementara pendapatan bunga dari obligasi pemerintah dan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lainnya turun secara moderat, pendapatan bunga dari surat berharga meningkat 111,45%.
Interest Income Interest income increased from Rp4,842 billion in 2008 to Rp6,070 billion in 2009. This 25.37% increase was lead by an increase in interest income on loans of 31.91%. While interest income from government bonds, and placements with Bank Indonesia and other banks fell moderately, interest income from marketable securities increased 111.45%.
Beban Bunga Walaupun volume deposito berjangka menurun di tahun 2009, kenaikan tingkat bunga akibat ketatnya persaingan dengan bank-bank lokal menyebabkan beban bunga deposito berjangka naik 49,99% dibandingkan tahun 2008. Karena deposito berjangka mencakup 54,88% dari total simpanan nasabah, total beban bunga meningkat 36,90% dibandingkan tahun 2008.
Interest Expense While total time deposits decreased in quantity in 2009, increased interest rates due to local competitive pressures caused interest expense for time deposits to increase 49.99% from 2008. Because time deposits represent 54.88% of all deposits, overall interest expense increased 36.90% from 2008.
Pendapatan bunga bersih adalah sebesar Rp2.871,5 miliar di tahun 2009, naik 14,61% dari Rp2.505,4 miliar di tahun 2008. Margin Bunga Bersih sedikit menurun dari 6,18% di tahun 2008 menjadi 5,71% di tahun 2009, yang diakibatkan oleh biaya pendanaan yang lebih tinggi di tahun 2009 akibat tingginya tingkat kompetisi bisnis yang dihadapi.
Net interest income was Rp2,871.5 billion in 2009, an increase of 14.61% compared to Rp2,505.4 billion in 2008. The Net Interest Margin (NIM) decreased slightly from 6.18% in 2008 to 5.71% in 2009, due to higher cost of funds in 2009 necessitated by the increasingly tight business competition in the market.
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Analisis Dan Pembahasan Umum Oleh Manajemen Management Discussion and Analysis
Pendapatan Operasional Lainnya Pendapatan operasional lainnya meningkat 31,84% dari Rp595,6 miliar di tahun 2008 menjadi Rp785,3 miliar di tahun 2009, terutama berasal dari laba penjualan suratsurat berharga, dimana PermataBank memanfaatkan momentum volatilitas harga pasar untuk memperoleh keuntungan. Pendapatan imbalan secara keseluruhan turun sebesar Rp42,9 miliar terutama karena berkurangnya penerimaan komisi dari perusahaan asuransi dan transaksi reksadana. Namun demikian, kenaikan positif pada komponen lain seperti komisi ekspor-impor, komisi kartu debet, dan komisi bank garansi memperlihatkan tekad PermataBank untuk meningkatkan pendapatan berbasis imbalan.
Other Operating Income Other operating income increased by 31.84% from Rp595.6 billion in 2008 to Rp785.3 billion in 2009, mainly on the strength of gains in sales of marketable securities, where PermataBank was able to take advantage of market price volatility to earn a profit. Overall fee income declined by Rp42.9 billion mainly due to lower commissions received from insurance companies and from mutual fund transactions. However, the positive gains recorded on other components of fee income such as from commissions on exports-imports, debit card transactions, and bank guarantee issuances, is indicative of PermataBank’s aim to increase its feebased income streams.
Beban Operasional Lain Beban operasional lain, terutama terdiri atas beban umum dan administrasi serta beban gaji dan tunjangan karyawan, meningkat 12,53% dari Rp2.127,1 miliar di tahun 2008 menjadi Rp2.393,6 miliar di tahun 2009. Kenaikan ini mencerminkan investasi PermataBank untuk meningkatkan kapabilitas strategis, termasuk sistem, proses dan karyawan, agar dapat terus meningkatkan keunggulan di pasar.
Other Operating Expenses Other operating expenses, consisting mainly of general and administrative expenses and employee salaries and benefits, increased 12.53% from Rp2,127.1 billion in 2008 to Rp2,393.6 billion in 2009. This increase reflects investments by PermataBank to improve its strategic capabilities, including in systems, processes and human capital, in order to improve its competitive advantage in the markets.
Laba Bersih Di tahun 2009, laba bersih tercatat sebesar Rp480,2 miliar, naik 6,13% dari Rp452,4 miliar di tahun 2008, sedangkan peningkatan laba bersih per saham adalah Rp62, dibandingkan Rp58 di tahun 2008. Imbal hasil aset (ROA) dan imbal hasil ekuitas (ROE) masing-masing adalah 1,39% dan 13,30% di tahun 2009, dibandingkan 1,67% dan 12,41% masing-masing di tahun 2008.
Net Income Net income in 2009 was Rp480.2 billion, up 6.13% from Rp452.4 billion in 2008. This equated to a 2009 earnings per share of Rp62, up from Rp58 in 2008. Return on assets (ROA) and return on equity (ROE) were 1.39% and 13.30%, respectively, in 2009, compared to 1.67% and 12.41%, respectively, in 2008.
Posisi Keuangan
Financial Position
Neraca (Dalam Miliar Rupiah)
Balance Sheet (In Billion Rupiah)
31 Desember December 31 2009
2008
2007
2006
2005
Kredit yang Diberikan – Bersih
39,585
33,520
25,289
22,784
21,357
Loans – Net
Simpanan Nasabah
45,721
42,769
30,072
28,603
28,361
Customer Deposits
Aktiva Produktif – Bersih
49,231
46,493
32,704
31,659
29,011
Earning Assets – Net
4,836
4,289
3,903
3,762
2,572
Shareholders’ Equity
Jumlah Ekuitas Pemegang Saham
Jumlah Aset Di akhir tahun 2009, total aset tercatat sebesar Rp56.009,9 miliar, meningkat 3,61% dari Rp54.059,5 miliar di akhir tahun 2008. Peningkatan tersebut terutama berasal dari kenaikan pada penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain serta kenaikan pada kredit yang diberikan, yang dikompensasi oleh penurunan pada portofolio surat berharga dan obligasi pemerintah serta pada tagihan derivatif.
Total Assets At year end 2009, total assets amounted to Rp56,009.9 billion, an increase of 3.61% from Rp54,059.5 billion at end of 2008. The increase was mostly attributable to increases in placements with Bank Indonesia and with other banks as well as the increase in loans outstanding, offset by the decline in the marketable securities and government bonds portfolios and in derivative receivables.
PermataBank 2009 Annual Report
161
Analisis Dan Pembahasan Umum Oleh Manajemen Management Discussion and Analysis
162
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank-bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan pada bankbank lain (sebelum penyisihan penghapusan) tercatat meningkat sebesar Rp700,6 miliar, atau 34,42%, menjadi Rp2.736,5 miliar pada tahun 2009, yang terutama mencerminkan kenaikan volume penempatan pada deposito berjangka dalam valuta asing.
Placements with Bank Indonesia and Other Banks Placements with Bank Indonesia and with other banks (before allowance for losses) registered an increase of Rp700.6 billion, or 34.42%, to reach Rp2,736.5 billion in 2009, mainly reflecting increased placements in foreign currency denominated time deposits.
Surat Berharga Portofolio surat berharga (sebelum penyisihan penghapusan) turun sebesar Rp1.109,7 miliar, atau 16,92%, menjadi Rp5.450,4 miliar di tahun 2009, terutama karena adanya penurunan pada Sertifikat Bank Indonesia.
Marketable Securities The marketable securities portfolio (before allowance for losses) declined by Rp1,109.7 billion, or 16.92%, to Rp5,450.4 billion in 2009, mainly due to a decrease in Bank Indonesia Certificates.
Obligasi Pemerintah Obligasi pemerintah tercatat turun sebesar 96,67% dari Rp2.082,8 miliar di tahun 2008 menjadi Rp69,3 miliar di tahun 2009, akibat penjualan pada portofolio obligasi pemerintah tersedia untuk dijual guna membiayai ekspansi kredit.
Government Bonds Government bonds recorded a decline of 96.67% from Rp2,082.8 billion in 2008 to Rp69.3 billion in 2009, due to the sale of government bonds from the available-forsale portfolio to fund the expansion in loan portfolio.
Tagihan Derivatif Selama tahun 2009, PermataBank melakukan restrukturisasi pada kontrak-kontrak structured option valuta asing dengan nasabah, melalui konversi menjadi kredit atau kontrak valuta asing biasa, pertukaran piutang dengan aset nasabah, atau pembayaran kembali dengan haircut. Dengan demikian, saldo tagihan derivatif (sebelum penyisihan kerugian) mengalami penurunan dari Rp469,7 miliar di tahun 2008 menjadi Rp123,3 miliar di akhir tahun 2009.
Derivative Receivables Throughout 2009, PermataBank engaged in the restructuring of its foreign currency structured option contracts with customers, by converting into loans or plain vanilla contracts, debt-to-assets swaps, or partial repayments (with haircuts to customers). Accordingly, the balance of derivative receivables (before allowance for losses) declined from Rp469.7 billion in 2008 to Rp123.3 billion at year end 2009.
Kredit Kredit yang diberikan (sebelum pendapatan bunga ditangguhkan dan penyisihan penghapusan kredit) tercatat sebesar Rp41.245,6 miliar pada tahun 2009, meningkat sebesar 18,23% dari Rp34.885,4 miliar di akhir tahun 2008. Kredit dalam valuta asing adalah sebesar 12,30% dan 13,41% berturut-turut dari total kredit di tahun 2009 dan 2008.
Loans Loans outstanding (before unearned interest income and allowance for losses) amounted to Rp41,245.6 billion in 2009, an increase of 18.23% from Rp34,885.4 billion at year end 2008. Loans in foreign currencies accounted for 12.30% and 13.41% of total loans outstanding respectively in 2009 and 2008.
Kenaikan terbesar terdapat pada kredit konsumsi yang meningkat sebesar Rp3.875,6 miliar menjadi Rp13.988,8 miliar, dan kredit modal kerja yang meningkat sebesar Rp1.606,8 miliar menjadi Rp15.376,2 miliar. Sementara kredit investasi meningkat dari Rp8.244,8 miliar menjadi Rp8.715,0 miliar.
The largest increase in loans was registered by consumer loans, growing by Rp3,875.6 billion to Rp13,988.8 billion, and working capital loans, which increased by Rp1,606.8 billion to Rp15,376.2 billion. Meanwhile, investment loans increased from Rp8,244.8 billion to Rp8,715.0 billion.
Dari sisi distribusi kredit, penyaluran kredit terbesar dilakukan ke sektor perdagangan, restoran dan hotel (19,25%), manufaktur (17,69%), perumahan (15,02%) dan jasa-jasa dunia usaha (8,52%) serta sektor lain-lain (25,03%). Termasuk dalam kredit ke sektor lain-lain
In terms of loan distribution, the majority of loans were extended to the trading, restaurant and hotel sector (19.25%), manufacturing sector (17.69%), housing sector (15.02%) and business services sector (8.52%) as well as others (25.03%). Included within loans to the
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Analisis Dan Pembahasan Umum Oleh Manajemen Management Discussion and Analysis
tersebut adalah fasilitas pembiayaan bersama dengan perusahaan multi finance di lingkungan Astra Group untuk menyalurkan kredit pemilikan mobil dan motor, dimana porsi PermataBank per akhir tahun 2009 adalah sebesar Rp6.695,3 miliar, atau 16,23% dari total kredit yang diberikan.
last mentioned sector were joint financing facilities undertaken in cooperation with various multi-finance companies within the Astra Group to extend car and motorcycle loans, whereby as at year end 2009, PermataBank’s portion of these facilities amounted to Rp6,695.3 billion, or 16.23% of total loans outstanding.
Secara keseluruhan, PermataBank berhasil mempertahankan kualitas portofolio kreditnya sepanjang tahun 2009, dengan tingkat NPL bersih di akhir tahun sebesar 1,46%. Pada akhir Desember 2009, akumulasi penyisihan penghapusan kredit mencapai Rp1.612,9 miliar, yang mencerminkan rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) kredit yang telah dibentuk terhadap PPAP kredit yang wajib dibentuk sebesar 134,30%.
Overall, PermataBank was successful in maintaining the quality of its loan portfolio throughout 2009, with a net NPL of 1.46% at the end of the year. At the end of December 2009, the accumulated balance of allowance for loan losses amounted to Rp1,612.9 billion, which represented a ratio of established allowance for losses to required allowances of 134.30%.
Kewajiban Jumlah kewajiban meningkat tipis sebesar 2,82% dari Rp49.706,0 miliar di tahun 2008 menjadi Rp51.107,4 miliar di tahun 2009. Peningkatan ini terutama berasal dari kenaikan pada simpanan nasabah, yang merupakan 89,46% dari jumlah kewajiban, serta penerbitan MTN subordinasi, yang dikompensasi oleh penurunan pada kewajiban segera dan tagihan derivatif.
Liabilities Total liabilities increased marginally by 2.82%, increasing from Rp49,706.0 billion in 2008 to Rp51,107.4 billion in 2009. The increase was due mostly from increases in customer deposits, which accounted for 89.46% of total liabilities, and the issuance of subordinated MTNs; this increase was offset by declines in liabilities payable on demand and in derivative payables.
Kewajiban Segera Kewajiban segera turun 84,54% dari Rp2.632,6 miliar menjadi Rp406,9 miliar di tahun 2009, terutama akibat penurunan pada hutang pembelian surat berharga dan obligasi pemerintah.
Liabilities Payable on Demand Liabilities payable on demand decreased by 84.54% from Rp2,632.6 billion to Rp406.9 billion in 2009, mainly due to the decrease in payables on purchases of marketable securities and government bonds.
Simpanan Nasabah Jumlah simpanan nasabah pada akhir tahun 2009 adalah sebesar Rp45.720,6 miliar, meningkat 6,90% dari Rp42.768,8 miliar setahun sebelumnya. Peningkatan simpanan nasabah didorong oleh kenaikan pada giro dan tabungan. Giro meningkat 16,64% menjadi Rp10.946,5 miliar, sementara tabungan tumbuh pesat 37,38% menjadi Rp9.681,3 miliar. Di lain sisi, deposito berjangka tercatat turun 4,72% menjadi Rp25.092,8 miliar. Dengan demikian, PermataBank berhasil memperbaiki rasio giro dan tabungan (CASA) sebagai sumber dana murah, dari 38,43% di akhir tahun 2008 menjadi 45,12% dari total simpanan nasabah di akhir tahun 2009.
Customer Deposits Total customer deposits as at year end 2009 amounted to Rp45,720.6 billion, an increase of 6.90% from Rp42,768.8 billion a year earlier. The increase in customer deposits was driven by the growth in demand deposits and savings. Demand deposits increased by 16.64% to Rp10,946.5 billion, while savings grew strongly by 37.38% to Rp9,681.3 billion. On the other hand, time deposits recorded a decline of 4.72% to Rp25,092.8 billion. PermataBank has thus improved the contribution of current account and savings account (CASA) as lowcost funds, from 38.43% at year end 2008 to 45.12% of total customer deposits at year end 2009.
Per akhir tahun 2009, jumlah simpanan nasabah dalam valuta asing tercatat sebesar 25,96%, 4,23% dan 12,51% berturut-turut dari total giro, tabungan dan deposito berjangka.
As at year end 2009, customer deposits in foreign currency represented 25.96%, 4.23% and 12.51%, respectively, of total demand deposits, savings and time deposits.
PermataBank 2009 Annual Report
163
Analisis Dan Pembahasan Umum Oleh Manajemen Management Discussion and Analysis
Kewajiban Derivatif Kewajiban derivatif turun dari Rp452,1 miliar di tahun 2008 menjadi Rp38,3 miliar di tahun 2009, terutama disebabkan oleh penyelesaian transaksi structured options selama tahun 2009.
Derivative Payables Derivative payables decreased from Rp452.1 billion in 2008 to Rp38.3 billion in 2009, mainly due to the settlement of structured options transactions throughout 2009.
Hutang Subordinasi Saldo hutang subordinasi meningkat sebesar 189,22% dari Rp495,3 miliar menjadi Rp1.432,5 miliar di tahun 2009, menyusul penerbitan MTN subordinasi senilai US$100 juta pada bulan Juni 2009 yang dibeli oleh pemegang saham utama PermataBank yaitu PT Astra International Tbk dan Standard Chartered Bank.
Subordinated Debts The balance of subordinated debts grew by 189.22% from Rp495.3 billion to Rp1,432.5 billion in 2009, following the issuance of US$100 million of subordinated Medium Term Notes (MTN) in June 2009, which were fully subscribed by PT Astra International Tbk and Standard Chartered Bank, PermataBank’s majority shareholders.
Ekuitas Jumlah ekuitas meningkat 12,75% dari Rp4.288,7 miliar di tahun 2008 menjadi Rp4.835,5 miliar di tahun 2009. Peningkatan tersebut terutama berasal dari penurunan jumlah kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar surat berharga tersedia untuk dijual, serta penurunan defisit akibat laba bersih tahun 2009.
Equity Total stockholders’ equity increased 12.75% from Rp4,288.7 billion in 2008 to Rp4,835.5 billion in 2009, due to the decline in unrealized losses from the change in fair value of available-for-sale marketable securities, as well as the decline in deficit due to favourable operational results in 2009.
Perbankan Syariah Perbankan Syariah membukukan peningkatan baik pada simpanan maupun pembiayaan. Tabungan Mudharabah meningkat pesat dari Rp96,7 miliar di tahun 2008 menjadi Rp290,0 miliar di tahun 2009, sementara Giro Wadiah meningkat dari Rp351,6 miliar menjadi Rp413,6 miliar di tahun 2009.
Sharia Banking Sharia Banking recorded increases in both deposits and financing facilities. Mudharabah savings increased strongly from Rp96.7 billion in 2008 to Rp290.0 billion in 2009, while Wadiah demand deposits increased from Rp351.6 billion to Rp413.6 billion, in 2009.
Pembiayaan Syariah meningkat 29,29% pada produk Murabahah, dari Rp911,9 miliar di tahun 2008 menjadi Rp1.179,1 miliar di tahun 2009. Pembiayaan Musyarakah turun 19,72% menjadi Rp5,9 miliar, dan hanya berkontribusi 0,50% pada total pembiayaan Syariah.
Sharia financing increased 29.29% in the Murabahah option, from Rp911.9 billion in 2008 to Rp1,179.1 billion in 2009. The Musyarakah financing option decreased 19.72% to Rp5.9 billion and represents only 0.50% of total Sharia financing.
Kinerja Perbankan Syariah untuk dan pada tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Performance of the Sharia Business Unit as of and for the years ended December 31, 2009 and 2008 was as follows:
Neraca dan Laba Rugi
Balance Sheet and Income Statement
(Dalam Miliar Rupiah)
(In Billion Rupiah)
2009
2008
Neraca:
Balance Sheet:
Jumlah Aset
1,538
1,298
Total Assets
Jumlah Kewajiban
1,456
1,250
Total Liabilities
Laporan Laba Rugi: Jumlah Hasil Jumlah Beban Laba Bersih
164
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Income Statement: 209 (127) 82
142 (94) 47
Total Income Total Expenses Net Profit
Analisis Dan Pembahasan Umum Oleh Manajemen Management Discussion and Analysis
Important Financial Ratios
Rasio Keuangan Penting
2009
2008
2007
2006
2005
Rasio
Ratio
CAR
12.2%
10.8%
13.3%
13.5%
9.8%
CAR
ROA
1.4%
1.7%
1.9%
1.2%
1.2%
ROA
ROE
13.3%
12.4%
18.1%
13.1%
14.3%
ROE
LDR
90.6%
81.8%
88.0%
83.1%
78.5%
LDR
NPL – Gross
4.0%
3.5%
4.6%
6.4%
5.3%
NPL – Gross
NPL – Net
1.5%
1.1%
1.5%
3.3%
2.6%
NPL – Net
NIM BOPO
5.7%
6.2%
7.0%
6.4%
5.9%
NIM
89.2%
88.9%
84.8%
90.0%
89.3%
Operating Expenses to Operating Revenues
Rasio Kecukupan Modal (CAR) Rasio kecukupan modal (CAR) dengan memperhitungkan risiko pasar pada tahun 2009 adalah 12,16%, membaik dari 10,76% di tahun 2008. Kenaikan CAR disebabkan oleh pertumbuhan Aset Tertimbang Menurut Risiko dan diperhitungkannya MTN subordinasi sebagai modal pelengkap level bawah. Tingkat CAR ini jauh di atas CAR minimum 8% sebagaimana ketentuan Bank Indonesia.
Capital Adequacy Ratio Capital Adequacy Ration (CAR) with consideration of market risk charges in 2009 was 12.16%, up from 10.76% in 2008. The increase was the result of the increase in Risk Weighted Assets as well as from the inclusion of subordinated MTN as low-level supplementary capital. This CAR figure remains securely above the minimum 8% set by Bank Indonesia regulation.
Giro Wajib Minimum (GWM) Per 31 Desember 2009, rasio GWM untuk mata uang Rupiah terdiri dari GWM utama sebesar 5,17% dan GWM sekunder sebesar 12,61%, dimana rasio ini melebihi rasio minimum yang ditentukan Bank Indonesia sebesar masing-masing 5% dan 2,5%.
Minimum Reserve Requirement (GWM) As of December 31, 2009, GWM ratio for Rupiah currency consisted of primary GWM of 5.17% and secondary GWM of 12.61%, which complied with the minimums required by Bank Indonesia of 5% and 2.5%, respectively.
Posisi Devisa Netto Posisi Devisa Netto (PDN) adalah 1,9% pada akhir tahun 2009, dibandingkan 1,8% pada akhir tahun 2008. Berdasarkan peraturan Bank Indonesia, PDN adalah maksimum 20% dari modal.
Net Open Position As at year end 2009, the Net Open Position (NOP) was 1.9%, as compared to 1.8% at year end 2008. Bank Indonesia regulation sets the maximum NOP at 20% of capital.
Imbal Hasil Aset Imbal hasil aset (ROA) adalah 1,4% di tahun 2009, turun dari 1,7% di tahun 2008, terutama karena total aset meningkat lebih besar daripada peningkatan laba bersih.
Return on Assets Return on Assets (ROA) was 1.4% in 2009, down from 1.7% in 2008, due mostly to a higher increase in total assets as compared to the increase in net income.
Imbal Hasil Ekuitas Imbal hasil ekuitas (ROE) adalah 13,30% di tahun 2009, naik dari 12,41% di tahun 2008, terutama karena laba setelah pajak mengalami kenaikan sedangkan rata-rata modal inti turun.
Return on Equity Return on Equity (ROE) was 13.30% in 2009, up from 12.41% in 2008, due mostly to the increase in net income after taxes while the average Tier-1 capital registered a decline.
PermataBank 2009 Annual Report
165
Analisis Dan Pembahasan Umum Oleh Manajemen Management Discussion and Analysis
166
Beban Operasi terhadap Pendapatan Operasi Rasio Beban Operasi terhadap Pendapatan Operasi adalah 89,18% di tahun 2009, meningkat tipis dari 88,93% di tahun 2008. PermataBank berupaya untuk mengelola rasio ini pada tingkat yang wajar sehingga dapat mendorong pertumbuhan bisnis dengan ditunjang oleh infrastruktur dan sumber daya yang prima.
Operating Expenses to Operating Revenues The Operating Expenses to Operating Revenues ratio was 89.18% in 2009, slightly up from 88.93% in 2008. PermataBank strives to manage this ratio at tolerable levels in order to drive business growth, supported by first-class infrastructure and resources.
Loan to Deposit Ratio (LDR) Tingkat LDR naik menjadi 90,64% di tahun 2009, yang mencerminkan upaya PermataBank untuk meningkatkan efektivitas fungsi intermediari keuangan dalam perekonomian domestik.
Loan to Deposit Ratio The Loan to Deposit Ratio increased to 90.64% in 2009, reflecting efforts by PermataBank to support a more effective financial intermediary function in the domestic economy.
Non Performing Loan (NPL) Rasio NPL gross dan NPL net pada akhir tahun 2009 berturut-turut adalah 3,99% dan 1,46%, dibandingkan 3,53% dan 1,06% masing-masing pada akhir tahun 2008.
Non Performing Loan Gross NPL and net NPL as at year end 2009 were 3.99% and 1.46%, respectively, as compared to 3.53% and 1.06%, respectively, at year end 2008.
Peristiwa Setelah Tanggal Neraca 1. Pada tanggal 15 Januari 2010, PermataBank menandatangani akta jual beli saham dengan pihak ketiga dalam rangka divestasi PT Bali Securities, anak perusahaan, dengan harga penjualan berdasarkan posisi ekuitas porsi PermataBank pada tanggal 14 Januari 2010 ditambah Rp5 miliar. Dengan ditandatanganinya akta jual beli tersebut, maka proses divestasi kepemilikan PermataBank di PT Bali Securities telah diselesaikan.
Subsequent Events 1. In connection with the divestment of PT Bali Securities, a subsidiary, on January 15, 2010, PermataBank signed a deed of sale and purchase with a third party, at a selling price based on PermataBank’s portion of equity as at January 14, 2010, plus Rp5 billion. Upon this signing, the divestment process of PT Bali Securities was completed.
Berdasarkan analisa Manajemen, divestasi PT Bali Securities tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi.
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Based on Management’s evaluation, the divestment of PT Bali Securities did not have a significant impact on the consolidated financial statements.
Analisis Dan Pembahasan Umum Oleh Manajemen Management Discussion and Analysis
2. Di dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 20 Januari 2010, pemegang saham PermataBank menyetujui perubahan pada susunan Dewan Komisaris dan Direksi.
2. In the Extraordinary General Meeting of Shareholders on January 20, 2010, the shareholders approved the changes in the composition of the Board of Commissioners and Board of Directors.
3. Pada bulan Maret 2010, PermataBank menerbitkan surat hutang subordinasi senilai Rp700 miliar yang seluruhnya dibeli oleh Standard Chartered Bank, salah satu pemegang saham utama PermataBank. Surat hutang subordinasi ini berjangka waktu 10 tahun, dan memiliki tingkat suku bunga SBI 3-bulan +2,75% serta ditujukan untuk menambah modal pelengkap level bawah. Persetujuan masuk pasar telah diperoleh dari Direktorat Internasional Bank Indonesia melalui suratnya No. 12/7/Dint tanggal 13 Januari 2010. Melalui surat No. 12/20/DPB3/TPB3-4 tanggal 16 Pebruari 2010, Bank Indonesia telah menyetujui untuk memperhitungkan surat hutang subordinasi ini sebagai modal pelengkap level bawah.
3. In March 2010, PermataBank issued subordinated debt securities amounting to Rp700 billion, the entire amount of which was subscribed by Standard Chartered Bank, one of PermataBank’s major shareholders. The subordinated debt securities will mature in 10 years, bear interest at SBI 3-month +2.75%, and is intended to increase lower level Tier-2 capital. The approval for entering the market had been obtained from the International Directorate of Bank indonesia through its letter No. 12/7/Dint dated January 13, 2010. Through letter No. 12/20/DPB3/TPB3-4 dated February 16, 2010, Bank Indonesia approved to include this subordinated debt securities as lower level Tier-2 capital.
4. Pada tanggal 23 Maret 2010, PermataBank telah menandatangani akta jual beli gedung Kantor Pusat PermataBank yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman Kavling 27, Jakarta.
4. On March 23, 2010, PermataBank signed the deed of sale and purchase of PermataBank’s Head Office building located at Jalan Jenderal Sudirman Kavling 27, Jakarta.
PermataBank 2009 Annual Report
167
Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan Responsibility for Financial Reporting Laporan Tahunan ini, termasuk Laporan Tata Kelola Perusahaan, Laporan Keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab Manajemen PermataBank dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tandatangannya masing-masing dibawah ini.
This Annual Report including the Corporate Governance Report, accompanying Financial Statements and related financial information, are the responsibility of the Management of PermataBank and have been approved by members of the Board of Commissioners and the Board of Directors whose signatures appear below.
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Raymond J. Ferguson Komisaris Utama President Commissioner
Gunawan Geniusahardja Wakil Komisaris Utama Vice President Commissioner
Lukita D. Tuwo
Komisaris Independen Independent Commissioner
David A. Worth
Komisaris Independen Independent Commissioner
Inget Sembiring
Komisaris Independen Independent Commissioner
Mark S. Greenberg Komisaris Commissioner
I. Supomo
Komisaris Independen Independent Commissioner
Ajay C. Kanwal Komisaris Commissioner
Direksi* Board of Directors*
David M. Fletcher Direktur Utama President Director
Herwidayatmo
Wakil Direktur Utama Vice President Director
J. Georgino Godong Direktur Kepatuhan Compliance Director
Honggo Widjojo K. Direktur Director
* Berdasarkan Komposisi Direksi per 31 Desember 2009. * Based on composition of the Board of Directors as at 31 December 2009.
168
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Giridhar S. Varadachari Direktur Director
Lauren Sulistiawati Direktur Director
Indri K. Hidayat Direktur Director
Guy R. Isherwood Direktur Director
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Consolidated Financial Statements
Siddharta & Widjaja
Registered Public Accountants
PT Bank Permata Tbk dan Anak Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 PT Bank Permata Tbk and Subsidiaries Consolidated Financial Statements Years Ended December 31, 2009 and 2008
170
Laporan Tahunan PermataBank 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
ISI
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
HAL/ PAGE
CONTENTS
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
173 - 174
INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT
NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008
175 - 178
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2009 AND 2008
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008
CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008 179 - 180
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN STOCKHOLDERS’ EQUITY YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008
181
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008
182 - 183
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008
184 - 336
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008
SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION:
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN: LAMPIRAN 1 NERACA (INDUK PERUSAHAAN SAJA) 31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SCHEDULE 1 BALANCE SHEETS (PARENT COMPANY ALONE) DECEMBER 31, 2009 AND 2008 337 - 340
LAMPIRAN 2 LAPORAN LABA RUGI (INDUK PERUSAHAAN SAJA) TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008
341 - 342
LAMPIRAN 3 LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (INDUK PERUSAHAAN SAJA) TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008
343
SCHEDULE 2 STATEMENTS OF INCOME (PARENT COMPANY ALONE) YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008
SCHEDULE 3 STATEMENTS OF CHANGES IN STOCKHOLDERS’ EQUITY (PARENT COMPANY ALONE) YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008
PermataBank 2009 Annual Report
171
FORMULIR NOMOR: VIII.G.11-1
LAMPIRAN: 1 Peraturan Nomor: VIII.G.11
SURAT PERNYATAAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2009 (diaudit) PT BANK PERMATA Tbk.
Kami yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama : David Martin Fletcher Alamat Kantor : Jl. Jend. Sudirman Kav. 27, Jakarta 12920 Alamat Domisili/sesuai KTP : Jl. Kemang Timur XVIII No.9 Jakarta No. Telepon : 5237788 Jabatan : Direktur Utama 2. Nama : Giridhar S. Varadachari Alamat Kantor : Jl. Jend. Sudirman Kav. 27, Jakarta 12920 Alamat Domisili/sesuai KTP : Jl. Aditiawarman No. 16 Jakarta No. Telepon : 5237788 Jabatan : Direktur menyatakan bahwa: 1) Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi PT Bank Permata Tbk (“Bank”); 2) Laporan keuangan konsolidasi Bank telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum; 3) a. Semua informasi dalam laporan keuangan Bank telah dimuat secara lengkap dan benar; b. Laporan keuangan konsolidasi Bank tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material; 4) Bertanggung jawab atas sistem pengendalian interen dalam Bank. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, 15 Pebruari 2010 PT BANK PERMATA Tbk Direksi
David Martin Fletcher Direktur Utama
PermataBank Tower 1 Tel. (021) 523 7899 Jl. Jend. Sudirman Kav.27 (021) 523 7999 Jakarta 12920 (Hunting) Indonesia
Giridhar S. Varadachari Direktur
www.permatabank.com
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham )
ASET KAS GIRO PADA BANK INDONESIA
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
Catatan/ Notes 2a,3 2a,4
GIRO PADA BANK-BANK LAIN setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp2.569 (2009) dan Rp7.043 (2008) Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
2a,2c,2g, 2n,5,30
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK-BANK LAIN - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp16.369 (2009) dan Rp3.785 (2008) Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
2c,2h,2n,6,30
EFEK-EFEK Diperdagangkan Tersedia untuk dijual - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp31.328 (2009) dan Rp9.508 (2008) Dimiliki hingga jatuh tempo - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp34 (2009) dan Rp54 (2008)
2i,2n,7
OBLIGASI PEMERINTAH Diperdagangkan Tersedia untuk dijual
2009
2008
1.145.742
1.226.225
CASH
2.075.173
CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA
ASSETS
2.270.791
203.897 27.846
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS net of allowance for losses of Rp2,569 (2009) and Rp7,043 (2008) Third parties 342.193 Related parties 361.655
2.430.017 290.117
2.032.071 -
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS net of allowance for losses of Rp16,369 (2009) and Rp3,785 (2008) Third parties Related parties
651.713
477.769
4.763.898
6.067.455
3.400
5.335
MARKETABLE SECURITIES Trading Available-for-sale - net of allowance for losses of Rp31,328 (2009) and Rp9,508 (2008) Held-to-maturity - net of allowance for losses of Rp34 (2009) and Rp54 (2008)
54.387 14.883
11.899 2.070.892
GOVERNMENT BONDS Trading Available-for-sale
2.395
MARKETABLE SECURITIES PURCHASED WITH AGREEMENTS TO RESELL - net of allowance for losses of Rp1,562 and unearned interest income of Rp19
406.575 -
DERIVATIVE RECEIVABLES net of allowance for losses of Rp1,233 (2009) and Rp63,112 (2008) Third parties Related parties
33.347.520 172.409 48.599.566
LOANS - net of allowance for losses of Rp1,612,883 (2009) and Rp1,330,155 (2008) and unearned interest income of Rp47,662 (2009) and Rp35,277 (2008) Third parties Related parties Carry forward
2i,8
EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp1.562 dan pendapatan bunga ditangguhkan sebesar Rp19
2j,2n,9
TAGIHAN DERIVATIF - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp1.233 (2009) dan Rp63.112 (2008) Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
2c,2k,2n, 10,30
KREDIT YANG DIBERIKAN - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp1.612.883 (2009) dan Rp1.330.155 (2008) dan pendapatan bunga ditangguhkan sebesar Rp47.662 (2009) dan Rp35.277 (2008)
2c,2l,2n, 11,17 18,19,30
-
120.020 2.060
Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Dipindahkan
39.426.730 158.346 51.563.847
The accompanying notes to consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
3
PermataBank 2009 Annual Report
175
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham )
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
Catatan/ Notes
2009
2008
ASET (lanjutan)
ASSETS (continued)
Pindahan TAGIHAN PREMI TAGIHAN AKSEPTASI setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp47.519 (2009) dan Rp19.413 (2008) Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa ASET PAJAK TANGGUHAN - bersih PENYERTAAN SAHAM setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp1.463 (2009) dan Rp1.452 (2008) ASET TETAP - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp485.975 (2009) dan Rp386.934 (2008) ASET LAIN-LAIN - bersih
51.563.847
48.599.566
Carried forward
24.701
22.676
PREMIUM RECEIVABLES
1.057.429 689
1.171.811 302
ACCEPTANCE RECEIVABLES net of allowance for losses of Rp47,519 (2009) and Rp19,413 (2008) Third parties Related parties
415.937
385.527
DEFERRED TAX ASSETS - net
407
INVESTMENTS IN STOCK net of allowance for losses of Rp1,463 (2009) and Rp1,452 (2008)
1.195.437
1.296.182
PREMISES AND EQUIPMENT - net of accumulated depreciation of Rp485,975 (2009) and Rp386,934 (2008)
1.751.517
2.583.051
OTHER ASSETS - net
56.009.953
54.059.522
TOTAL ASSETS
12 2c,2m,2n,13, 30
2u,22 2l,2n,2o
396 2p, 14
2c,2e,2n,2p,2q 15,16,22
JUMLAH ASET
The accompanying notes to consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
4
176
Laporan Tahunan PermataBank 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham ) Catatan/ Notes
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued) December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
2009
2008
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN SEGERA SIMPANAN DARI NASABAH Giro Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Jumlah Giro
LIABILITIES AND STOCKHOLDERS’ EQUITY 15,16,55 2c,2r,17,30
Tabungan Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Jumlah Tabungan
2c,2r,18,30
Deposito Berjangka Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Jumlah Deposito Berjangka
2c,2r,19,30
Jumlah Simpanan dari Nasabah SIMPANAN DARI BANK-BANK LAIN Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
2c,20,30
KEWAJIBAN DERIVATIF Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
2c,2k,10,30
KEWAJIBAN AKSEPTASI Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
2c,2m,21,30
HUTANG PAJAK PINJAMAN YANG DITERIMA Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
406.923
2.632.604 LIABILITIES PAYABLE ON DEMAND
9.174.091
8.185.019
DEPOSITS FROM CUSTOMERS Demand deposits Third parties
1.772.407 10.946.498
1.200.035 9.385.054
Related parties Total Demand Deposits
9.642.980
7.011.796
Savings Third parties
38.328 9.681.308
35.464 7.047.260
Related parties Total Savings
22.411.296
23.671.305
Time deposits Third parties
2.681.536 25.092.832
2.665.230 26.336.535
Related parties Total Time Deposits
45.720.638
42.768.849
Total Deposits from Customers
306.906 47.478
243.495 36.273
DEPOSITS FROM OTHER BANKS Third parties Related parties
37.354 959
451.837 250
DERIVATIVE PAYABLES Third parties Related parties
665.502 87.126
588.378 228.493
ACCEPTANCE PAYABLES Third parties Related parties
131.252
179.905
TAXES PAYABLE
319.184 -
411.762 75.878
BORROWINGS Third parties Related party
47.723.322
47.617.724
Carry forward
2u,22 2c,23,30
Dipindahkan
The accompanying notes to consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
5
PermataBank 2009 Annual Report
177
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham )
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued) December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
Catatan/ Notes
2009
2008
KEWAJIBAN DAN EKUITAS (lanjutan)
LIABILITIES AND STOCKHOLDERS’ EQUITY (continued)
Pindahan TAKSIRAN KERUGIAN ATAS TRANSAKSI REKENING ADMINISTRATIF Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR DAN KEWAJIBAN LAIN-LAIN HUTANG SUBORDINASI - bersih Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Carried forward
24.593) 887)
20.638) 790)
ESTIMATED LOSSES FROM OFF-BALANCE SHEET TRANSACTIONS Third parties Related parties
1.926.065)
1.571.585)
ACCRUALS AND OTHER LIABILITIES
495.885) 936.613)
495.290) -)
SUBORDINATED DEBTS - net Third parties Related parties
51.107.365)
49.706.027)
TOTAL LIABILITIES
67.076)
64.833)
MINORITY INTEREST IN NET ASSETS OF SUBSIDIARIES
2c,2n,24,30
2c,2e,2s,25,41 2c,2t,26,30
JUMLAH KEWAJIBAN HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN
47.617.724)
47.723.322)
2b
EKUITAS Modal saham - nilai nominal per saham Rp12.500 untuk saham kelas A dan Rp125 untuk saham kelas B
1.300.534) 5.826.978)
1.300.534) 5.826.978)
(102)
(66.797)
128) (2.292.026)
128) (2.772.181)
STOCKHOLDERS’ EQUITY Capital stock - par value per share of Rp12,500 for class A shares and Rp125 for class B shares Authorized capital 26,880,234 class A shares and 18,111,976,600 class B shares Issued and fully paid-up capital 26,880,234 class A shares and 7,716,245,690 class B shares Additional paid-in capital - net Unrealized loss from the change in fair value of available-forsale marketable securities and government bonds - net Appropriation for unclaimed dividend by stockholders Deficit
4.835.512)
4.288.662)
TOTAL STOCKHOLDERS’ EQUITY
56.009.953)
54.059.522)
TOTAL LIABILITIES AND STOCKHOLDERS’ EQUITY
Modal dasar - 26.880.234 saham kelas A dan 18.111.976.600 saham kelas B Modal ditempatkan dan disetor penuh 26.880.234 saham kelas A dan 7.716.245.690 saham kelas B Tambahan modal disetor - bersih Kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual - bersih Cadangan dividen yang belum diambil pemegang saham Defisit
1,27 1b,1d,1e,28 2i,7,8
29 2p
JUMLAH EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
The accompanying notes to consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
6
178
Laporan Tahunan PermataBank 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham )
Catatan/ Notes PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Bunga Provisi dan komisi Jumlah pendapatan bunga Beban Bunga Bunga Provisi dan komisi Jumlah beban bunga
5.722.531) 347.068) 6.069.599)
4.332.056) 509.452) 4.841.508)
2c,2e,30,33 2f
(3.192.960) (5.149) (3.198.109)
(2.329.828) (6.313) (2.336.141)
Interest Expense Interest Fees and commissions Total interest expense
2.871.490)
2.505.367)
Interest income - net
345.421) 128.714) 46.526)
388.364) 196.186) 41.331)
198.655)
(126.404)
(8.768) 74.732) 785.280)
10.437) 85.696) 595.610)
Other Operating Income Fees Gain on foreign exchange - net Premiums earned Gain (loss) on sale of marketable securities and government bonds - net (Loss) gain on valuation of marketable securities and government bonds for trading - net Others Total other operating income - net
(484.522)
(345.040)
Allowance for losses on productive assets
(33.588)
(11.804)
Allowance for losses on non-productive assets
(5.513)
3.836)
(909.164)
(874.687)
(1.155.230) (329.191) (2.393.585)
(940.858) (311.577) (2.127.122)
34 2d 35 2i,36
(Kerugian) keuntungan penilaian efekefek dan obligasi pemerintah yang diperdagangkan - bersih Lain-lain Jumlah pendapatan operasional lainnya bersih
2i,37
Penyisihan penghapusan aset produktif
2n,38
Penyisihan penghapusan aset non-produktif
2n,38
Beban Operasional Lainnya Umum dan administrasi Gaji dan tunjangan karyawan dan pengurus Lain-lain Jumlah beban operasional lainnya
2008
2c,2e,30,32 2f
Keuntungan (kerugian) penjualan efekefek dan obligasi pemerintah - bersih
(Penyisihan) pemulihan taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif
2009
OPERATING INCOME AND EXPENSES Interest Income Interest Fees and commissions Total interest income
Pendapatan bunga - bersih Pendapatan Operasional Lainnya Imbalan Laba selisih kurs - bersih Pendapatan premi
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
2n,24,38
2p,14,39 2s,40,41
(Addition) reversal of estimated losses from off-balance sheet transactions Other Operating Expenses General and administrative Salaries and benefits to employees and management Others Total other operating expenses
The accompanying notes to consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
7
PermataBank 2009 Annual Report
179
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham )
Catatan/ Notes
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
2009
LABA OPERASIONAL BERSIH PENDAPATAN NON-OPERASIONAL bersih
2p,2q,42
LABA SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK Kini Tangguhan
2u,22
LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN
2b
LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM DASAR (Rupiah penuh)
2w,43
8
Laporan Tahunan PermataBank 2009
739.562)
620.847)
NET OPERATING INCOME
27.060)
133.890)
NON-OPERATING INCOME net
766.622)
754.737)
INCOME BEFORE TAX
(336.898) 56.353) (280.545)
(321.867) 28.389) (293.478)
TAX EXPENSE Current Deferred
486.077)
461.259)
INCOME BEFORE MINORITY INTEREST IN SUBSIDIARIES’ NET INCOME
(5.922)
(8.850)
MINORITY INTEREST IN SUBSIDIARIES’ NET INCOME
480.155)
452.409)
NET INCOME
62)
58)
EARNINGS PER SHARE BASIC (whole Rupiah)
The accompanying notes to consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
180
2008
PermataBank 2009 Annual Report
181
-) (102)
5.826.978
1.300.534
128
-
-
128
-
-
-
128
(2.292.026)
480.155
-
(2.772.181)
452.409
501.379
-
(3.725.969)
Defisit/ Deficit
4.835.512
480.155
66.695
4.288.662
452.409
-
(66.423))
3.902.676
Jumlah Ekuitas/ Total Stockholders’ Equity
Balance, December 31, 2009
Net income for the year
Movement of unrealized gain from the change in fair value of available-for-sale marketable securities and government bonds - net
Balance, December 31, 2008
Net income for the year
Adjustment in connection with the implementation of SFAS No. 16 regarding Fixed Assets (2007 Revision)
Movement of unrealized loss from the change in fair value of available-for-sale marketable securities and government bonds - net
Balance, January 1, 2008
The accompanying notes to consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.
-
-
66.695
-
-
-
(501.379)
-
(66.797)
-
-)
-
501.379
Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap/ Revaluation Increment of in Premises and Equipment
Cadangan Dividen yang Belum Diambil Pemegang Saham/ Appropriation for Unclaimed Dividend by Stockholders
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN STOCKHOLDERS’ EQUITY Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
-
9
(374)
(66.423)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
Saldo, 31 Desember 2009
Laba bersih tahun berjalan
2i,7,8
Saldo, 31 Desember 2008
Perubahan keuntungan yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efekefek dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual bersih
1.300.534
Laba bersih tahun berjalan 5.826.978
-
-
-
-
5.826.978
-
2p,14
Penyesuaian sehubungan dengan penerapan PSAK No. 16 mengenai Aset Tetap (Revisi 2007)
1.300.534
Tambahan Modal DisetorBersih/ Additional Paid-in Capital - Net
-
2i,7,8
Perubahan kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efekefek dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual bersih
Saldo, 1 Januari 2008
Catatan/ Notes
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid-Up Capital
Keuntungan (Kerugian) Yang Belum Direalisasi Atas Perubahan Nilai Wajar Efek - Efek dan Obligasi Pemerintah Yang Tersedia Untuk Dijual - Bersih/ Unrealized Gain (Loss) from the Change in Fair Value of Availablefor-sale Marketable Securities and Government Bonds - Net
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham )
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
2008
2009
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan bunga, provisi dan komisi Pendapatan operasional lainnya Pendapatan non-operasional - bersih Pendapatan premi Pembayaran bunga, provisi dan komisi Beban operasional lainnya Penerimaan dari (pembayaran untuk) transaksi valuta asing - bersih Hak minoritas atas laba bersih Anak Perusahaan Arus kas sebelum perubahan dalam aset dan kewajiban operasi Penurunan (kenaikan) aset operasi: Penempatan pada bank-bank lain Efek-efek - diperdagangkan Obligasi pemerintah - diperdagangkan Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Tagihan premi Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) kewajiban operasi: Kewajiban segera Simpanan dari nasabah Giro Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank-bank lain Kewajiban lain-lain Kas bersih yang (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas operasi sebelum pembayaran pajak penghasilan Penerimaan kembali pajak yang dibayarkan dan bunganya Pembayaran pajak penghasilan Kas Bersih yang (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas operasi
6.104.025) 618.808) 27.454) 46.526) (3.255.305) (1.974.762)
4.804.635) 347.191) 146.901) 41.331) (2.236.203) (1.918.056)
578.940)
(351.436)
(5.922)
(8.850)
2.139.764)
825.513)
(700.647) (173.324) (51.877)
(1.721.783) 332.383) 469.239)
2.395) (7.166.706) 21.646) (2.025) 768.215)
14.389) (7.964.884) (374.655) 159) (954.288)
(2.243.556)
1.560.001)
1.561.444) 2.634.048) (1.243.703) 74.616) 114.680)
1.696.830) (288.666) 11.289.138) (725.081) (111.395) )
Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Dipindahkan
(4.265.030)
4.046.900)
-) (367.676)
17.031) (346.234)
(4.632.706)
3.717.697)
Net Cash (used in) provided by operating activities
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
1.286.113)
(2.429.771)
2.146.260)
(500.761)
22.671) (36.080)
6.127) (102.049)
Decrease (increase) in availablefor-sale and held-to-maturity marketable securities - net Decrease (increase) in availablefor-sale government bonds - net Proceeds from sale of premises and equipment Acquisition of premises and equipment
3.418.964)
(3.026.454)
Carry forward
The accompanying notes to consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
10
182
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Interest, fees and commissions received Other operating income Non-operating income - net Premiums earned Interest, fees and commissions paid Other operating expenses Receipt from (payment for) foreign exchange transactions - net Minority interest in Subsidiaries’ net income Cash flows before changes in operating assets and liabilities Decrease (increase) in operating assets: Placements with other banks Trading marketable securities Government bonds - Trading Marketable securities purchased with agreements to resell Loans Acceptance receivables Premium receivables Other assets Increase (decrease) in operating liabilities: Liabilities payable on demand Deposits from customers Demand deposits Savings Time deposits Deposits from other banks Other liabilities Net cash (used in) provided by operating activities before payments for income taxes Receipts of refunded tax payments and its interest Income taxes paid
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penurunan (kenaikan) efek-efek yang tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo bersih Penurunan (kenaikan) obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual - bersih
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham )
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
2008
2009 Pindahan Kenaikan hak minoritas atas aset bersih Anak Perusahaan
(3.026.454)
2.243)
5.156)
53)
98)
Increase in minority interest in net assets of Subsidiaries Cash dividends received from investment in stock
3.421.260)
(3.021.200)
Net cash provided by (used in) Investing Activities
Penerimaan dividen kas dari penyertaan saham Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penurunan pinjaman yang diterima bersih Pembayaran pinjaman penerusan Hasil emisi bersih dari penerbitan hutang subordinasi
Carried forward
3.418.964)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES (146.845) (21.611)
(193.972) (27.651)
1.018.458)
-)
Decrease in borrowings - net Repayment of two - step loans Net proceeds from subordinated debts issuance
Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
850.002)
(221.623)
Net cash provided by (used in) Financing Activities
(PENURUNAN) KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(361.444)
474.874)
NET (DECREASE) INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS, AWAL TAHUN
4.012.289)
3.537.415)
CASH AND CASH EQUIVALENTS, BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS, AKHIR TAHUN
3.650.845)
4.012.289)
Kas dan setara kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain
) 1.145.742) 2.270.791) 234.312) 3.650.845)
1.226.225) 2.075.173) 710.891) 4.012.289)
CASH AND CASH EQUIVALENTS, END OF YEAR Cash and cash equivalents consist of: Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks
The accompanying notes to consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
11
PermataBank 2009 Annual Report
183
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham) 1.
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
UMUM a.
1.
Pendirian Bank dan Informasi Umum
a.
The Establishment of the Bank and General Information
PT Bank Permata Tbk (dahulu PT Bank Bali Tbk) (“Bank”) didirikan di Indonesia dengan Akta Pendirian No. 228 tanggal 17 Desember 1954 yang dibuat di hadapan Eliza Pondaag, S.H., selaku pengganti dari Raden Mas Soerojo, S.H., notaris di Jakarta. Akta tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) berdasarkan Surat Keputusan No. J.A.5/2/2 tanggal 4 Januari 1955, didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta dengan No. 123 tanggal 15 Januari 1955 dan diumumkan dalam Tambahan No. 292 pada Berita Negara Republik Indonesia No. 22 tanggal 18 Maret 1955.
PT Bank Permata Tbk (formerly PT Bank Bali Tbk) (“the Bank”) was established in Indonesia on December 17, 1954 based on the notarial deed No. 228 of Eliza Pondaag, S.H., substitute of Raden Mas Soerojo, S.H., notary in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia (currently Minister of Justice and Human Rights) in its Decision Letter No. J.A.5/2/2 dated January 4, 1955, registered in Jakarta District Court under No. 123 dated January 15, 1955 and published in Supplement No. 292 to State Gazette of the Republic of Indonesia No. 22 dated March 18, 1955.
Bank mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 5 Januari 1955. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasarnya, Bank beroperasi sebagai bank umum. Bank memperoleh izin usaha sebagai bank umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 19371/U.M.II tanggal 19 Pebruari 1957. Bank juga memperoleh izin untuk menjalankan aktivitas sebagai bank devisa dan bank yang melakukan kegiatan berdasarkan prinsip syariah masingmasing berdasarkan Surat Keputusan Dewan Moneter Bank Indonesia No. Sekr/D.M./97 tanggal 8 Mei 1956 dan Surat Direktorat Perbankan Syariah No. 6/1082/DPbS tanggal 5 Oktober 2004.
The Bank started its commercial operations on January 5, 1955. According to article 3 of its Articles of Association, the Bank operates as a commercial bank. The Bank obtained the license as a commercial bank under the Decision Letter of the Minister of Finance No. 19371/U.M.II dated February 19, 1957. The Bank also obtained a license to engage in foreign exchange activities and as a bank which engaged in activities based on sharia principles based on the Decision Letter of the Monetary Council of Bank Indonesia No. Sekr/D.M./97 dated May 8, 1956 and the letter of Directorate of Sharia Banking No. 6/1082/DPbS dated October 5, 2004, respectively.
Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan Anggaran Dasar terakhir dilakukan dengan Akta No. 41 tanggal 22 Mei 2009 yang dibuat di hadapan Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta dalam rangka penyesuaian dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam - LK) No. IX.J.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam - LK No. Kep179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik. Akta Perubahan Anggaran Dasar ini telah diberitahukan kepada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Permata Tbk No. AHU-AH.01.10-07950 tanggal 15 Juni 2009, dan diumumkan dalam Tambahan No. 676 pada Berita Negara Republik Indonesia No. 66 tanggal 18 Agustus 2009.
The Bank’s Articles of Association have been amended several times, with the latest amendment, effected by notarial deed No. 41 dated May 22, 2009 of Benny Kristianto, S.H., notary in Jakarta, was to comply with Regulation of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Board (Bapepam - LK) No. IX.J.1, Attachment to the Decision of the Chairman of Bapepam-LK No. Kep179/BL/2008 dated May 14, 2008 regarding The Principles of the Articles of Association of the Company who Conducts Equity Securities Public Offering and Public Company. The deed has been reported to the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia based on the letter No. AHU-AH.01.10-07950 dated June 15, 2009, and published in Supplement No. 676 to State Gazette of the Republic of Indonesia No. 66 dated August 18, 2009.
12
184
GENERAL
Laporan Tahunan PermataBank 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham) 1.
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
UMUM (lanjutan) a.
b.
1.
Pendirian Bank dan Informasi Umum (lanjutan)
GENERAL (continued) a.
The Establishment of the Bank and General Information (continued)
Kantor pusat Bank berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman Kavling 27, Jakarta. Pada tanggal 31 Desember 2009, Bank memiliki 49 kantor cabang (termasuk 10 kantor cabang syariah), 224 kantor cabang pembantu, 6 kantor kas, 2 payment point dan 241 kantor layanan syariah (office channelling). Disamping itu, Bank memiliki 569 jaringan ATM (termasuk 1 ATM syariah) yang lokasinya tersebar di seluruh Indonesia.
The Bank’s head office is located at Jalan Jenderal Sudirman Kavling 27, Jakarta. As of December 31, 2009, the Bank had 49 branches (including 10 sharia branches), 224 sub branches, 6 cash offices, 2 payment points and 241 sharia chanelling offices. In addition, the Bank also had 569 ATMs network (including 1 sharia ATM), which are located throughout Indonesia.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan kegiatan umum perbankan sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku, termasuk menyediakan pembiayaan dan/atau melakukan kegiatan lain berdasarkan prinsip syariah. Bank mulai melakukan kegiatan berdasarkan prinsip syariah sejak bulan Nopember 2004.
According to article 3 of the Bank’s Articles of Association, the scope of activities of the Bank is to engage in general banking in accordance with prevailing laws and regulations, including providing financing and/or carrying out other activities based on sharia principles. The Bank started activities based on sharia principles since November 2004.
Penawaran Umum Saham Bank
b.
The Bank’s Public Offerings
Pada tanggal 15 Januari 1990, berdasarkan izin Menteri Keuangan No. SI-070/SHM/MK.10/1989 tertanggal 2 Desember 1989, saham Bank sejumlah 3.999.000 saham dengan jumlah nilai nominal Rp3.999, telah ditawarkan melalui Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat dan telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya (Kedua bursa ini telah digabung dan sekarang bernama Bursa Efek Indonesia).
On January 15, 1990, based on the license from the Minister of Finance No. SI-070/SHM/ MK.10/1989 dated December 2, 1989, the Bank’s shares amounted to 3,999,000 shares with total par value of Rp3,999, were offered to public through the Initial Public Offering and were listed at the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges (Both stock exchanges have been merged and now namely Indonesian Stock Exchange).
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 5 Juli 1990, Bank menempatkan saham baru dengan cara Penawaran Umum Terbatas (Rights Issue) I sejumlah 15.508.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham yang ditawarkan kepada para pemegang saham lama dimana setiap pemegang saham yang memiliki 3 (tiga) saham lama berhak membeli 1 (satu) saham baru dengan harga Rp8.000 per saham. Berdasarkan surat persetujuan BAPEPAM No. S-1424/PM/1990 tanggal 8 September 1990, saham-saham ini dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta. Saham-saham ini juga dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya berdasarkan surat No. 461/D-70/BES/IX/90 tanggal 24 September 1990.
At the Extraordinary General Meeting of Stockholders on July 5, 1990, the Bank offered to the existing stockholders additional new shares through the Limited Public Offering (Rights Issue) I of 15,508,000 shares with par value of Rp1,000 per share. Through this Rights Issue, each existing shareholder was given the right to buy one (1) additional new share at a price of Rp8,000 per share for every three (3) old shares owned. Based on the Approval Letter from BAPEPAM No. S-1424/PM/1990 dated September 8, 1990, these additional shares were listed at Jakarta Stock Exchange. These shares were also listed at Surabaya Stock Exchange based on its letter No. 461/D-70/BES/ IX/90 dated September 24, 1990.
Berdasarkan surat persetujuan Ketua BAPEPAM No. S-1739/PM/1990 tanggal 5 Nopember 1990, Bank mencatatkan tambahan saham pendiri sejumlah 42.525.000 saham pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
Based on the Approval Letter of the Chairman of BAPEPAM No. S-1739/PM/1990 dated November 5, 1990, the Bank listed additional 42,525,000 founders’ shares at Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange.
13
PermataBank 2009 Annual Report
185
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham) 1.
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
UMUM (lanjutan) b.
1.
Penawaran Umum Saham Bank (lanjutan)
b.
The Bank’s Public Offerings (continued)
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 18 Juni 1992, Bank menerbitkan saham bonus sejumlah 124.064.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham dimana setiap pemegang saham yang memiliki 1 (satu) saham memperoleh 2 (dua) saham bonus. Saham bonus ini berasal dari kapitalisasi tambahan modal disetor ke modal saham. Saham-saham ini dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta berdasarkan surat No. S-488/BEJ.I.1/ VIII/1992 tanggal 27 Agustus 1992. Sahamsaham ini juga dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya berdasarkan surat No. 11/EMT/LIST/ BES/IX/92 tanggal 3)September 1992.
At the Extraordinary General Meeting of Stockholders on June 18, 1992, the Bank declared bonus shares amounted to 124,064,000 shares with par value of Rp1,000 per share, in which each existing shareholder was given the right to have two (2) additional new shares for every one (1) old share owned. These bonus shares were derived from the capitalization of additional paid-in capital to capital stock. These bonus shares were listed at Jakarta Stock Exchange based on its letter No. S-488/BEJ.I.1/VIII/1992 dated August 27, 1992. These shares were also listed at Surabaya Stock Exchange based on its letter No. 11/EMT/LIST/BES/IX/92 dated September 3, 1992.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 27 Juni 1995, para pemegang saham telah menyetujui untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Rights Issue) II sejumlah 65.133.600 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham yang ditawarkan kepada para pemegang saham lama dimana setiap pemegang saham yang memiliki 20 (dua puluh) saham lama berhak membeli 7 (tujuh) saham baru dengan harga Rp2.000 per saham dan mendapat 4 (empat) waran atau keseluruhan berjumlah 37.219.200 waran. Setiap 1 (satu) waran dapat dikonversi menjadi 1 (satu) saham baru dengan nilai nominal Rp1.000 per saham dengan harga Rp2.900 per saham.
At the Extraordinary General Meeting of Stockholders on June 27, 1995, the shareholders agreed to conduct the Limited Public Offering (Rights Issue) II of 65,133,600 shares with par value of Rp1,000 per share to existing stockholders. Through this Rights Issue, each existing stockholder was given the right to buy seven (7) additional new shares at a price of Rp2,000 per share for every twenty (20) old shares owned and received four (4) warrants or a total of 37,219,200 warrants. Each one (1) warrant can be converted into one (1) new share with par value of Rp1,000 per share at a price of Rp2,900 per share.
Harga pelaksanaan dan jumlah waran diubah masing-masing menjadi Rp1.450 dan 71.629.940 waran sebagai akibat dari pemecahan nilai nominal saham Bank pada tahun 1997 dan kemudian masing-masing menjadi Rp1.090 dan 95.267.798 waran, sebagai akibat dari penerbitan saham bonus pada tahun 1998. Bank memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum Terbatas tersebut dari Ketua BAPEPAM tanggal 26 Juni 1995. Saham-saham ini telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta berdasarkan surat No. S-193/BEJ.I.2/VII/1995 tertanggal 14 Juli 1995. Saham-saham ini juga telah dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya berdasarkan surat No. 38/EMT/LIST/BES/VII/95 tertanggal 14 Juli 1995. Pelaksanaan konversi waran menjadi saham sampai dengan tanggal 29 Agustus 2000, yang merupakan tanggal terakhir pelaksanaan konversi waran menjadi saham, adalah sejumlah 2.808.460 saham, dimana saham-saham hasil konversi ini telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
The exercise price of the warrant and the number of warrants outstanding were changed to Rp1,450 and 71,629,940 warrants, respectively, as a result of the stock split in 1997 and then to Rp1,090 and 95,267,798 warrants, respectively, as a result of the issuance of the bonus shares in 1998. The Bank obtained the Letter of Effective Notification on that Limited Public Offering from the Chairman of BAPEPAM dated June 26, 1995. These shares were listed at Jakarta Stock Exchange based on its letter No. S-193/BEJ.I.2/VII/1995 dated July 14, 1995. These shares were also listed at Surabaya Stock Exchange based on its letter No. 38/EMT/ LIST/BES/VII/95 dated July 14, 1995. The number of shares from exercising warrants up to August 29, 2000, which was the last date of warrants conversion, was 2,808,460 shares. These shares from the warrants conversion had been listed at Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange.
14
186
GENERAL (continued)
Laporan Tahunan PermataBank 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham) 1.
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
UMUM (lanjutan) b.
1.
Penawaran Umum Saham Bank (lanjutan)
GENERAL (continued) b.
The Bank’s Public Offerings (continued)
Waran yang belum dikonversi sampai dengan tanggal 29 Agustus 2000 dan menjadi kadaluarsa adalah sebesar 95.267.798 waran.
Warrants which were not exercised up to August 29, 2000 and became expired were 95,267,798 warrants.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 18 Juni 1997, para pemegang saham telah menyetujui perubahan nilai nominal saham Bank dari Rp1.000 per saham menjadi Rp500 per saham.
At the Extraordinary General Meeting of Stockholders on June 18, 1997, the stockholders approved the change in the par value of the Bank’s shares from Rp1,000 per share to Rp500 per share.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 27 Juni 1998, Bank telah menerbitkan saham bonus sejumlah 166.738.173 saham dengan nilai nominal Rp500 per saham dimana setiap pemegang saham yang memiliki 100 (seratus) saham memperoleh 33 (tiga puluh tiga) saham bonus. Saham bonus ini berasal dari kapitalisasi tambahan modal disetor ke modal saham. Saham bonus ini telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta berdasarkan surat No. Peng-14/ BEJ-1.1/SB/0798 tertanggal 20 Juli 1998 dan No. Peng-15/BEJ-1.1/SB/0798 tertanggal 31 Juli 1998. Saham bonus ini juga dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya berdasarkan surat No. Peng-007/PDG/CB/BES/VIII/98 tertanggal 3 Agustus 1998.
At the Extraordinary General Meeting of Stockholders on June 27, 1998, the Bank declared bonus shares amounted to 166,738,173 shares with par value of Rp500 per share, in which each existing stockholder was given the right to have thirty-three (33) additional new shares for every one hundred (100) old shares owned. These bonus shares were derived from the capitalization of additional paid-in capital to capital stock. These bonus shares were listed at Jakarta Stock Exchange based on its letter No. Peng14/BEJ-1.1/SB/0798 dated July 20, 1998 and No. Peng-15/BEJ-1.1/SB/0798 dated July 31, 1998. These bonus shares were also listed at Surabaya Stock Exchange based on its letter No. Peng-007/PDG/CB/BES/VIIII/98 dated August 3, 1998.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 28 Agustus 2000, para pemegang saham telah menyetujui untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Rights Issue) III sejumlah 66.528.577.467 saham baru kelas B, yang mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham kelas A, dengan nilai nominal Rp5 per saham yang ditawarkan kepada para pemegang saham lama dimana setiap pemegang saham yang memiliki 1 (satu) saham lama berhak membeli 99 (sembilan puluh sembilan) saham baru dengan harga Rp80,51 per saham. Bank memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran penawaran umum tersebut dari Ketua BAPEPAM No. S-2178/PM/2000 tanggal 25 Agustus 2000. Saham-saham ini telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta berdasarkan Surat No. S-2686/BEJ.EEM/092000 tanggal 18 September 2000. Sahamsaham ini juga telah dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya berdasarkan surat No. JKT-01/ MKT-LIST/BES/IX/2000 tanggal 12 September 2000.
At the Extraordinary General Meeting of Shareholders on August 28, 2000, the shareholders agreed to offer, through the Limited Public Offering (Rights Issue) III, 66,528,577,467 class B shares, which have the same rights and are equal in every aspect with the class A shares, at par value of Rp5 per share, to the existing shareholders. Under this Rights Issue, each existing shareholder was given the right to buy ninety-nine (99) new shares at a price of Rp80.51 per share for every one (1) old share owned. The Bank obtained the Letter of Effective Notification on that Limited Public Offering from the Chairman of BAPEPAM No. S-2178/PM/2000 dated August 25, 2000. These shares had been listed at Jakarta Stock Exchange based on its letter No. S-2686/ BEJ.EEM/09-2000 dated September 18, 2000. These shares had also been listed at Surabaya Stock Exchange based on its letter No. JKT-01/MKT-LIST/BES/IX/2000 dated September 12, 2000.
15
PermataBank 2009 Annual Report
187
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham) 1.
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Penempatan Terbatas Saham Bank
c.
Private Placement of the Bank’s Shares
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang berita acaranya telah diaktakan dengan akta notaris A. Partomuan Pohan, S.H., LL.M No. 45 tanggal 27 September 2002, para pemegang saham menyetujui untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp668.646 menjadi Rp1.300.534 dengan cara mengeluarkan saham baru kelas B dari portepel yang terdiri dari:
At the Extraordinary General Meeting of Stockholders which was effected by notarial deed of A. Partomuan Pohan, S.H., LL.M. No. 45 dated September 27, 2002, the stockholders approved to increase the issued and paid-up capital from Rp668,646 to Rp1,300,534 by issuing new class B shares from portfolio which consist of:
(i)
15.266.453.664 saham baru kelas B, dengan nilai nominal Rp5 per saham atau dengan jumlah nilai nominal sebesar Rp76.332 kepada para pemegang saham PT Bank Universal Tbk sebagai hasil konversi saham mereka pada PT Bank Universal Tbk menjadi saham mereka di Bank Hasil Penggabungan sebagai konsekuensi dari peleburan usaha (Catatan 1e).
(i) 15,266,453,664 new class B shares, with par value of Rp5 per share or with total nominal value of Rp76,332 to PT Bank Universal Tbk’s stockholders as a result of the conversion of their shares in PT Bank Universal Tbk into the shares in the Surviving Bank in connection with the merger (Note 1e).
(ii)
111.111.111.111 saham baru Kelas B kepada Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dengan nilai nominal Rp5 per saham atau dengan jumlah nilai nominal sebesar Rp555.556 dengan cara penempatan terbatas sesuai dengan Peraturan BAPEPAM No. IX.D.4 tentang Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, dengan uang pemasukan seluruhnya berjumlah Rp4.600.000.
(ii)
111,111,111,111 new class B shares to Indonesian Banking Restructuring Agency (IBRA) with par value of Rp5 per share or with total nominal value of Rp555,556 through a private placement in accordance with the BAPEPAM regulation No. IX.D.4 regarding Additional Capital Stock without Preemptive Rights, with total cash receipts amounting to Rp4,600,000.
Peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh ini dilakukan sehubungan dengan peleburan usaha 4 Bank Dalam Penyehatan (4 BDP) ke dalam Bank (Catatan 1e). Akta No. 45 tersebut disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No. C-18778.HT.01.04.TH.2002 tanggal 30 September 2002, dan diumumkan dalam Tambahan No. 12280 pada Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 2002.
The increase in the Bank’s issued and fully paidup capital was made in connection with the merger of the 4 Banks Under Restructuring (4 BUR) with the Bank (Note 1e). The above notarial deed was approved by the Minister of Justice and Human Rights in its Decision Letter No. C-18778.HT.01.04.TH.2002 dated September 30, 2002, and was published in Supplement No. 12280 to State Gazette of the Republic of Indonesia No. 81 dated October 8, 2002.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang berita acaranya diaktakan dengan akta notaris A. Partomuan Pohan, S.H., LL.M No. 19 tanggal 12 Mei 2004, para pemegang saham menyetujui untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor melalui mekanisme penerbitan saham baru tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dengan mengeluarkan saham baru yang masih dalam simpanan (portepel) sesuai dengan Peraturan BAPEPAM No. IX.D.4 sebanyak 17 saham kelas A dan 8 saham kelas B.
At the Extraordinary General Meeting of Stockholders which was effected by notarial deed of A. Partomuan Pohan, S.H., LL.M, No. 19 dated May 12, 2004, the stockholders approved to increase the issued and paid-up capital through issuing new shares from portfolio without Preemptive Rights in accordance with the BAPEPAM regulation No.IX.D.4 amounting to 17 class A shares and 8 class B shares.
16
188
GENERAL (continued)
Laporan Tahunan PermataBank 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham) 1.
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Penempatan Terbatas Saham Bank (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang berita acaranya diaktakan dengan akta notaris A. Partomuan Pohan, S.H., LL.M, No. 44 tanggal 27 Mei 2004, para pemegang saham menyetujui untuk menggabungkan nilai nominal 25 saham kelas A dan kelas B menjadi 1 saham kelas A yang semula bernilai nominal Rp500 per saham menjadi bernilai nominal Rp12.500 per saham dan 1 saham kelas B dari semula bernilai nominal Rp5 per saham menjadi bernilai nominal Rp125 per saham, sehingga modal dasar Bank terdiri dari 26.880.234 saham kelas A dengan nilai nominal Rp12.500 per saham dan 18.111.976.600 saham kelas B dengan nilai nominal Rp125 per saham. d.
At the Extraordinary General Meeting of Stockholders which was effected by notarial deed of A. Partomuan Pohan, S.H., LL.M, No. 44 dated May 27, 2004, the stockholders approved to combine the par value of 25 class A shares and class B shares into 1 class A share which previously had a par value of Rp500 per share into a par value of Rp12,500 per share and 1 class B share which previously had a par value of Rp5 per share into a par value of Rp125 per share; as such, the Bank’s authorized capital consist of 26,880,234 class A shares with par value of Rp12,500 per share and 18,111,976,600 class B shares with par value of Rp125 per share.
Komposisi Saham Bank
d.
Perubahan saham Bank sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut: Saham kelas A Saham yang berasal dari Penawaran Umum Perdana : Saham yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas (Rights Issue) I : Saham pendiri : Saham bonus yang berasal dari kapitalisasi tambahan modal disetor ke modal saham pada tahun 1992 : Saham yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas (Rights Issue) II dengan waran : Saham yang berasal dari konversi waran sebelum pemecahan nilai nominal saham : Saham yang berasal dari pemecahan nilai nominal saham : Saham bonus yang berasal dari kapitalisasi tambahan modal disetor ke modal saham pada tahun 1998 : Saham yang berasal dari konversi waran selama periode dari 1 Januari 1998 sampai dengan 31 Desember 1998 : Saham yang berasal dari penempatan terbatas dalam rangka peningkatan nilai nominal saham pada tahun 2004 (Catatan 1c) :
Private Placement of the Bank’s Shares (continued)
Composition of the Bank’s Shares The changes in the Bank’s shares up to December 31, 2009 were as follows:
3.999.000
:
15.508.000 42.525.000
: :
124.064.000
:
Class A shares Shares from the Initial Public Offering Shares from the Limited Public Offering (Rights Issue) I Founders’ shares Bonus shares from capitalization of additional paid-in capital to capital stock in 1992
65.133.600
:
Shares from the Limited Public Offering (Rights Issue) II with warrants
1.374.230
:
Shares from the conversion of warrants before stock split
252.603.830
:
166.738.173
:
Shares from stock split Bonus shares from capitalization of additional paid-in capital to capital stock in 1998
:
Shares from the conversion of warrants during the period from January 1, 1998 up to December 31,1998
:
Shares from private placement in connection with the increase in par value of share in 2004 (Note 1c)
60.000
17 672.005.850 17
PermataBank 2009 Annual Report
189
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham) 1.
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
UMUM (lanjutan) d.
1.
Komposisi Saham Bank (lanjutan) Peningkatan nilai nominal saham menjadi Rp12.500 per saham yang mengakibatkan pengurangan jumlah saham (reverse stock) pada tahun 2004 (Catatan 1c) Jumlah saham kelas A pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
d.
:
÷ 25
:
:
26.880.234
:
:
Class B Shares Shares from the Limited Public Offering (Rights Issue) III
:
Shares issuance to Bank Universal’s stockholders (Notes 1c and 1e) in 2002
111.111.111.111 :
Shares from private placement in relation with the Bank’s merger (Note 1e) in 2002
:
Shares from private placement in connection with the increase in par value of share in 2004 (Note 1c)
66.528.577.467
15.266.453.664
8 192.906.142.250
Peningkatan nilai nominal saham menjadi Rp125 per saham yang mengakibatkan pengurangan jumlah saham (reverse stock) pada tahun 2004 (Catatan 1c)
:
÷ 25
:
The increase of par value to Rp125 per share which resulted in the decrease in number of shares (reverse stock) in 2004 (Note 1c)
Jumlah saham kelas B pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
:
7.716.245.690
:
Total class B shares as of December 31, 2009 and 2008
Peleburan Usaha
e.
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan dengan akta notaris A. Partomuan Pohan, S.H., LL.M No. 46 tanggal 27 September 2002, Bank dan 4 Bank Dalam Penyehatan (BDP), yang terdiri dari PT Bank Universal Tbk (Universal), PT Bank Prima Express (Primex), PT Bank Artamedia (Artamedia) dan PT Bank Patriot (Patriot), dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dilakukan oleh masing-masing bank, telah sepakat melakukan peleburan usaha.
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Merger Based on the Minutes of Extraordinary of General Meeting of Stockholders which was effected by the notarial deed of A. Partomuan Pohan, S.H., LL.M No. 46 dated September 27, 2002, the Bank and 4 Banks Under Restructuring (BUR), consisting of PT Bank Universal Tbk (Universal), PT Bank Prima Express (Primex), PT Bank Artamedia (Artamedia) and PT Bank Patriot (Patriot), with the approval from the Extraordinary General Meetings of Stockholders of each respective bank, have agreed to enter into a merger.
18
190
Composition of the Bank’s Shares (continued)
The increase of par value of share to Rp12,500 per share which resulted in the decrease in number of shares (reverse stock) in 2004 (Note 1c) Total class A shares as of December 31, 2009 and 2008
Saham kelas B Saham yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas (Rights Issue) III : Penerbitan saham bagi pemegang saham Bank Universal (Catatan 1c dan 1e) pada tahun 2002 : Saham yang berasal dari penempatan terbatas dalam rangka peleburan usaha (Catatan 1e) pada tahun 2002 : Saham yang berasal dari penempatan terbatas dalam rangka peningkatan nilai nominal saham pada tahun 2004 (Catatan 1c) :
e.
GENERAL (continued)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham) 1.
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
UMUM (lanjutan) e.
1.
Peleburan Usaha (lanjutan)
GENERAL (continued) e.
Merger (continued)
Peleburan usaha ini menjadi efektif sejak disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam).surat keputusannya.No.)C-18778.HT.01. 04.TH.2002 tanggal 30 September 2002.
This merger became effective since the approval of the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia based on its) decision) letter )No. C-18778.HT.01.04.TH.2002 dated September 30, 2002.
Agar Bank Hasil Penggabungan dapat memenuhi rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai akibat beralihnya karena hukum semua kekayaan dan kewajiban dari 4 BDP kepada Bank, maka BPPN melakukan penyertaan modal sementara pada Bank sebesar Rp4.600.000. Penyertaan modal sementara tersebut dilakukan melalui penempatan terbatas tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu, sebanyak 111.111.111.111 saham baru kelas B dengan nilai nominal Rp5 per saham atau seluruhnya berjumlah nominal Rp555.556 dan sisanya sebesar Rp4.044.444 sebagai tambahan modal disetor.
To fulfill the minimum Capital Adequacy Ratio (CAR) stipulated by Bank Indonesia as a consequence of the legal transfer of all assets and liabilities from the)4 BUR to the Bank, IBRA made a temporary capital investment to the Bank amounted to Rp4,600,000. This temporary capital investment was made through private placement without preemptive rights of 111,111,111,111 new class B shares with nominal value of Rp5 per share or total nominal value of Rp555,556 and the remaining balance amounting to Rp4,044,444 as additional paid-in capital.
Atas kekayaan dan kewajiban yang beralih dari Universal kepada Bank pada tanggal peleburan usaha, para pemegang saham Universal memperoleh 15.266.453.664 saham kelas B Bank, dengan nilai nominal Rp5 per saham atau seluruhnya berjumlah nominal Rp76.332.
For assets and liabilities transferred from Universal to the Bank on the date of the merger, the stockholders of Universal received 15,266,453,664 class B shares, with par value of Rp5 per share or total nominal value of Rp76,332.
Berdasarkan Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No. 4/159/KEP.DpG/2002 tanggal 30 September 2002, Bank Indonesia menyetujui peleburan usaha 4 BDP dengan Bank. Peleburan usaha tersebut menjadi efektif sejak tanggal persetujuan perubahan Anggaran Dasar Bank Hasil Penggabungan Usaha oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-18861.HT.01.04.TH.2002 tanggal 30 September 2002.
Based on the Decision of the Deputy Governor of Bank Indonesia No. 4/159/KEP.DpG/2002 dated September 30, 2002, Bank Indonesia approved the merger of the 4 BUR into the Bank. The merger subsequently became effective after the approval of the changes in the Surviving Bank’s Articles of Association by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic Indonesia in its Decision Letter of No. C-18861.HT.01.04.TH.2002 dated September 30, 2002.
Berdasarkan surat Deputi Gubernur Bank Indonesia No. 4/162/KEP.DpG/2002 tanggal 18 Oktober 2002, Bank Indonesia telah menyetujui:
Based on the letter of Deputy Governor of Bank Indonesia No. 4/162/KEP.DpG/2002 dated October 18, 2002, Bank Indonesia approved:
1.
Perubahan nama Bank dari PT Bank Bali Tbk menjadi PT Bank Permata Tbk.
1.
The change of the Bank’s name from PT)Bank Bali Tbk to PT Bank Permata Tbk.
2.
Izin usaha Bank sebagai bank umum berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 19371/U.M.II tanggal 19 Pebruari 1957 tetap berlaku bagi PT Bank Permata Tbk.
2.
The Bank’s business license as a commercial bank based on the Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 19371/U.M.II dated February 19, 1957 is still valid for PT Bank Permata Tbk.
19
PermataBank 2009 Annual Report
191
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham) 1.
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
UMUM (lanjutan) f.
1.
Anak Perusahaan
GENERAL (continued) f.
Anak Perusahaan yang dimiliki secara langsung oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Nama Perusahaan/ Name of Companies PT Bali Securities
PT Bali Tunas Finance PT Asuransi Permata Nipponkoa Indonesia
g.
The details of the directly-owned Subsidiaries of the Bank as of December 31, 2009 and 2008 were as follows:
Tahun Mulai Operasi Komersial/ Year of Starting the Commercial Operation
Bidang Usaha/ Type of Business
Tempat Kedudukan/ Domicile
1991
Sekuritas/ Securities
Jakarta
98,36%
98,36%
52.500
44.271
1991
Pembiayaan Konsumen dan Sewa Guna Usaha/ Consumer Finance and Leasing
Jakarta
-
60,00%
-
69
1976
Asuransi Kerugian/ General Insurance
Jakarta
51,00%
51,00%
208.553
205.151
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership 2009 2008
Jumlah Aset/ Total Assets 2009 2008
Agar Bank dapat lebih fokus pada kegiatan usaha utamanya, Bank merencanakan untuk melakukan divestasi atas seluruh kepemilikan sahamnya pada PT Bali Securities. Proses divestasi saham ini telah diselesaikan dengan ditandatanganinya akta jual beli pada tanggal 15 Januari 2010 (Catatan 54).
As the Bank wants to focus on its core business, the Bank planned to divest all of its shares in PT Bali Securities. The divestment process had been finalized upon signing of deed of sale and purchase on January 15, 2010 (Note 54).
Dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham PT Bali Tunas Finance (BTF) (Anak Perusahaan) yang diselenggarakan pada tanggal 21 Oktober 1998, yang diaktakan dengan akta notaris Rachmat Santoso, S.H., No. 35 tanggal 5 Nopember 1998, para pemegang saham menyetujui untuk melikuidasi Anak Perusahaan tersebut sejak tanggal 31 Oktober 1998. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (NPPKP) atas nama PT Bali Tunas Finance telah dicabut berdasarkan Surat Penghapusan NPWP (No. Surat: PEM-02/WPJ. 05/KP0203/2003 tanggal 9 Juli 2003) dan Surat Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (No. Surat: KEP-05/WPJ.05/KP.0203/ 2003 tanggal 9 Juli 2003). Berakhirnya status badan hukum PT Bali Tunas Finance telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 83 tahun 2009 tanggal 16 Oktober 2009.
At the Extraordinary General Meeting of Stockholders of PT Bali Tunas Finance (BTF) (Subsidiary) on October 21, 1998, as effected by the notarial deed of Rachmat Santoso, S.H., No.)35 )dated November 5, 1998, the shareholders approved to liquidate this subsidiary effective since October 31, 1998. The Tax Identification Number (NPWP) and VATable Enterpreneur Number (NPPKP) under the name of PT Bali Tunas Finance were revoked based on the Abolishment Letter of NPWP (Letter No. PEM-02/WPJ.05/KP0203/2003 dated July 9, 2003) and the Revocation Letter of NPPKP (Letter No. KEP-05/WPJ.05/KP.0203/ 2003 dated July 9, 2003). The liquidation of legal status of PT Bali Tunas Finance had been published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 83 dated October 16, 2009.
Dewan Komisaris dan Direksi
g.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Board of Commissioners and Board of Directors The composition of the Bank’s Board of Commissioners and Board of Directors as of December 31, 2009 and 2008 was as follows:
20
192
The Bank’s Subsidiaries
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham) 1.
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
UMUM (lanjutan) g.
1.
Dewan Komisaris dan Direksi (lanjutan)
GENERAL (continued) g.
Board of Commissioners and Board of Directors (continued)
31 Desember 2009 / December 31, 2009 Dewan Komisaris Komisaris Utama Wakil Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Komisaris
: : : : : : : :
Raymond John Ferguson Gunawan Geniusahardja Lukita Dinarsyah Tuwo Inget Sembiring I. Supomo David Allen Worth Mark Spencer Greenberg Ajay Chamanlal Kanwal
: : : : : : : :
Board of Commissioners President Commissioner Vice President Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Commissioner Commissioner
Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Kepatuhan Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
: : : : : : : :
David Martin Fletcher Herwidayatmo *Joseph Georgino Godong Giridhar Srinivasaraghava Varadachari Guy Roland Isherwood Honggo Widjojo Kangmasto Sulistiawati (Lauren Sulistiawati) Indri Koesindrijastoeti H.
: : : : : : : :
Board of Directors President Director Vice President Director Compliance Director Director Director Director Director Director
* Telah mengundurkan diri sesuai surat tanggal 17 Desember 2009 dan berlaku efektif berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 20 Januari 2010 (Catatan 54).
* Submitted the resignation letter on December 17, 2009 and was effective based on the approval of the Extraordinary of General Meeting of Stockholders dated January 20, 2010 (Note 54).
31 Desember 2008 / December 31, 2008
h.
Dewan Komisaris Komisaris Utama Wakil Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Komisaris
: : : : : : : :
Raymond John Ferguson Gunawan Geniusahardja Lukita Dinarsyah Tuwo Inget Sembiring I. Supomo Peter B. Stok David Allen Worth Mark Spencer Greenberg
: : : : : : : :
Board of Commissioners President Commissioner Vice President Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Commissioner Commissioner
Direksi Direktur Utama Direktur Kepatuhan Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
: : : : : : : :
Stewart Donald Hall Herwidayatmo Joseph Georgino Godong Giridhar Srinivasaraghava Varadachari Guy Roland Isherwood Honggo Widjojo Kangmasto Sulistiawati (Lauren Sulistiawati) Moh. Effendi Ibnoe
: : : : : : : :
Board of Directors President Director Compliance Director Director Director Director Director Director Director
Jumlah Karyawan
h.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Bank mempunyai masing-masing 5.150 dan 5.067 orang karyawan tetap.
Number of Employees As of December 31, 2009 and 2008, the Bank had 5,150 and 5,067 permanent employees, respectively.
21
PermataBank 2009 Annual Report
193
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham) 1.
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
UMUM (lanjutan) i.
1.
Komite Audit
GENERAL (continued) i.
Susunan Komite Audit Bank pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Audit Committee The composition of the Bank’s Audit Committee as of December 31, 2009 and 2008 was as follows:
31 Desember 2009 / December 31, 2009 Ketua Anggota Anggota Independen Anggota Independen
: : : :
Inget Sembiring I. Supomo Haswandi S. Effendi Viveka Nanda Leimena
: : : :
Chairman Member Independent Member Independent Member
: : : :
Chairman Member Independent Member Independent Member
31 Desember 2008 / December 31, 2008 Ketua Anggota Anggota Independen Anggota Independen j.
: : : :
Inget Sembiring Peter B. Stok Haswandi S. Effendi Viveka Nanda Leimena
Dewan Pengawas Syariah
j.
Susunan Dewan Pengawas Syariah Bank pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Sharia Supervisory Board The composition of the Bank’s of Sharia Supervisory Board as of December 31, 2009 and 2008 was as follows:
31 Desember 2009 dan 2008 / December 31, 2009 and 2008 Dewan Pengawas Syariah Ketua Anggota Anggota
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN
: : :
AKUNTANSI
Prof. DR. H.M. Amin Suma KH. Saifudin Amsir Muhamad Faiz
YANG
2.
Dalam pembukuan dan pelaporan keuangannya, Bank dan Anak Perusahaan (“Perseroan”) menganut kebijakan akuntansi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Kebijakankebijakan akuntansi yang penting, yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, adalah sebagai berikut:
Laporan Tahunan PermataBank 2009
OF
Sharia Supervisory Board Chairman Member Member
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
The accounting and reporting policies adopted by the Bank and Subsidiaries (“the Company”) conform to accounting principles generally accepted in Indonesia. The significant accounting policies, consistently applied in the preparation of the consolidated financial statements for the years ended December 31, 2009 and 2008, were as follows:
22
194
SUMMARY POLICIES
: : :
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) a.
Dasar Penyusunan Konsolidasi
AKUNTANSI Laporan
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
YANG
2.
Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
a. Basis for preparation of Financial Statements
Consolidated
Laporan keuangan konsolidasi, yang disajikan dalam jutaan Rupiah, disusun berdasarkan konsep nilai historis, kecuali ditentukan secara khusus.
The consolidated financial statements, presented in millions of Rupiah, are prepared based on the historical cost concept, except otherwise specified.
Laporan keuangan konsolidasi disusun atas dasar akrual, kecuali untuk bunga atas kredit dan aset produktif lainnya yang diklasifikasikan “non-performing” yang dicatat pada saat kas diterima.
The consolidated financial statements are prepared on the accrual basis, except for interest on non-performing loans and other productive assets which are recorded on cash basis.
Laporan keuangan Bank disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”), khususnya PSAK No. 31 (Revisi 2000) tentang “Akuntansi Perbankan” yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia 2001 (PAPI 2001) yang diterbitkan atas kerjasama Ikatan Akuntan Indonesia dengan Bank Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang dikeluarkan Bapepam - LK.
The financial statements of the Bank are prepared in conformity with the Statement of Financial Accounting Standards (“SFAS”), particularly SFAS No. 31 (2000 Revision) regarding “Accounting for Banking Industry” issued by the Indonesian Institute of Accountants, and the accounting and reporting guidelines for Indonesian banking industry (PAPI 2001) issued through a joint task of the Indonesian Institute of Accountants and Bank Indonesia and Regulation No. VIII.G.7 regarding Financial Statements Presentation Guidelines issued by Bapepam - LK.
Laporan arus kas konsolidasi menyajikan perubahan dalam kas dan setara kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan metode langsung. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank-bank lain.
The consolidated statements of cash flows present the changes in cash and cash equivalents from operating, investing, and financing activities. The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method. Cash and cash equivalents consist of cash on hand, demand deposits at Bank Indonesia and demand deposits at other banks.
Bank menyajikan aktivitas syariahnya sesuai dengan standar-standar akuntansi keuangan syariah yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI 2003) yang diterbitkan atas kerjasama Ikatan Akuntan Indonesia dengan Bank Indonesia.
The Bank presents its sharia activities in accordance with the financial accounting standards for sharia issued by the Indonesian Institute of Accountants and the accounting guidelines for Indonesian Sharia Banking (PAPSI 2003) issued through a joint task of the Indonesian Institute of Accountants and Bank Indonesia.
Laporan keuangan Anak Perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha asuransi kerugian, disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan PSAK No. 28 (Revisi 1996) tentang “Akuntansi Asuransi Kerugian” yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
The financial statements of the Subsidiary engaged in general insurance are prepared in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia and SFAS No. 28 (1996 Revision) regarding “Accounting for General Insurance” issued by the Indonesian Institute of Accountants.
23
PermataBank 2009 Annual Report
195
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
c.
d.
AKUNTANSI
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
YANG
2.
Prinsip Konsolidasi
ACCOUNTING
b. Basis of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasi mencakup laporan keuangan Bank dan Anak Perusahaan dengan persentase pemilikan melebihi 50%.
The consolidated financial statements include the accounts of the Bank and Subsidiaries with more than 50% ownership interest.
Seluruh transaksi dan saldo antar perusahaan yang signifikan telah dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasi, sehingga laporan keuangan konsolidasi hanya mencakup transaksi dan saldo dengan pihak lain.
All significant intercompany transactions and balances have been eliminated in the consolidated financial statements; accordingly, the consolidated financial statements include only transactions and balances with other parties.
Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
c. Transactions with Related Parties
Dalam laporan keuangan konsolidasi ini, istilah pihak yang mempunyai hubungan istimewa digunakan sesuai dengan PSAK No. 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” dan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/13/ PBI/2006 mengenai Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 7/3/PBI/2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum.
In these consolidated financial statements, the term related parties is used as defined in SFAS No. 7 regarding “Related Party Disclosures” and Bank Indonesia Regulation No. 8/13/PBI/2006 regarding Amendment on Bank Indonesia Regulation No. 7/3/PBI/2005 concerning Legal Lending Limit.
Seluruh transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
All transactions with related parties, which were made under the same as well as different terms and conditions with non-related parties, are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
Transaksi dan Saldo dalam Valuta Asing
d. Foreign Balances
Currency
Transactions
and
Transaksi-transaksi dalam valuta asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi.
Transactions in foreign currencies are translated into Rupiah at the rates prevailing at the transaction date.
Saldo akhir tahun aset moneter dan kewajiban moneter dalam valuta asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs tengah Reuters pukul 16:00 WIB.
Year-end balances of monetary assets and monetary liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah using the Reuters’ middle rates at 16:00 Western Indonesian Time.
Kurs valuta asing utama pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
The major exchange rates used as of December 31, 2009 and 2008 were as follows:
2009 Rupiah penuh/ Whole Rupiah 1 1 1 1 1 100 1
Dolar Amerika Serikat Dolar Australia Dolar Singapura Dolar Hong Kong Pound Inggris Yen Jepang Euro
9.395,00 8.453,16 6.704,50 1.211,48 15.164,94 10.219,00 13.542,43
24
196
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Laporan Tahunan PermataBank 2009
2008 Rupiah penuh/ Whole Rupiah 10.900,00 7.554,26 7.587,91 1.406,44 15.755,42 12.065,00 15.356,48
United States Dollar (USD) Australian Dollar (AUD) Singapore Dollar (SGD) Hong Kong Dollar (HKD) GB Poundsterling(GBP) Japanese Yen (JPY) Euro (EUR)
1 1 1 1 1 100 1
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
AKUNTANSI
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
YANG
2.
Transaksi dan Saldo dalam Valuta Asing (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d.
Laba (rugi) kurs, yang telah maupun yang belum direalisasi, dikreditkan (dibebankan) dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan. e.
Foreign Currency Balances (continued)
ACCOUNTING
Transactions
and
Foreign exchange gains (losses), realized and unrealized, are credited (charged) to the consolidated statement of income for the year.
Pendapatan dan Beban Bunga
e.
Interest Income and Expenses
Pendapatan dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode akrual. Diskonto dan premi diamortisasi dengan metode garis lurus dan dicatat sebagai penyesuaian atas bunga.
Interest income and expenses are recognized on the accrual basis. Discounts and premiums are amortized on a straight-line basis and are reflected as an adjustment to interest.
Pengakuan pendapatan bunga dari kredit dan aset produktif lainnya dihentikan pada saat kredit dan aset produktif tersebut diklasifikasikan sebagai non-performing (kurang lancar, diragukan dan macet). Pendapatan bunga dari kredit dan aset produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai non-performing dilaporkan sebagai tagihan kontinjensi dan diakui sebagai pendapatan pada saat pendapatan tersebut diterima (cash basis).
The recognition of interest income on loans and other productive assets is discontinued when they are classified as non-performing (substandard, doubtful and loss). Interest income from non-performing loans and other productive assets is reported as contingent receivables and to be recognized as income when the cash is received (cash basis).
Kredit yang pembayaran angsuran pokok atau bunganya telah lewat 90 hari atau lebih setelah jatuh tempo, atau kredit yang pembayarannya secara tepat waktu diragukan, secara umum diklasifikasikan sebagai kredit non-performing. Kredit non-performing terdiri dari kredit yang digolongkan sebagai kredit kurang lancar, diragukan dan macet. Bunga yang telah diakui tetapi belum tertagih akan dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan sebagai non-performing.
Loans which their principal or interest have been past due for 90 days or more, or where reasonable doubt exists as to the timely collection, are generally classified as nonperforming loans. Non-performing loans include loans classified as substandard, doubtful and loss. Interest accrued but not yet collected is reversed when a loan is classified as nonperforming.
Seluruh penerimaan kas yang berhubungan dengan kredit non-performing yang digolongkan sebagai diragukan dan macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan kas di atas pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.
All cash receipts related to non-performing loans which are classified as doubtful and loss are fully applied as a reduction to the principal. The excess of cash receipts over the outstanding principal is recognized as interest income in the consolidated statement of income for the year.
25
PermataBank 2009 Annual Report
197
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) f.
AKUNTANSI
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
YANG
2.
Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
Pendapatan dan beban provisi dan komisi, termasuk yang berhubungan langsung dengan kegiatan pemberian kredit dan/atau mempunyai jangka waktu tertentu dan jumlahnya signifikan, diakui sebagai pendapatan ditangguhkan/beban dibayar dimuka dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktunya. Saldo pendapatan provisi dan komisi yang ditangguhkan dari kredit yang diselesaikan sebelum jatuh tempo, diakui sebagai pendapatan pada saat penyelesaian kredit. Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang tidak berkaitan langsung dengan jangka waktu tertentu diakui pada saat terjadinya transaksi. g.
Giro pada Bank-Bank Lain
g.
Penempatan pada Bank-bank lain
h.
Placements with Other Banks Placements with other banks are stated at their outstanding balances less allowance for losses.
Efek-efek dan Obligasi Pemerintah
i.
Marketable Bonds
Securities
and
Government
Efek-efek terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI), wesel, obligasi korporasi (termasuk obligasi ijarah) dan saham yang tercatat di bursa efek.
Marketable securities consist of Certificates of Bank Indonesia, bills, corporate bonds (including ijarah bonds) and shares listed at stock exchange.
Sesuai dengan PSAK No. 50 tentang “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”, efek-efek dan obligasi pemerintah diklasifikasikan ke dalam salah satu dari kelompok berikut ini: dimiliki hingga jatuh tempo, diperdagangkan, dan tersedia untuk dijual.
In accordance with SFAS No. 50, “Accounting for Investments in Certain Securities”, marketable securities and government bonds are classified as one of these categories: heldto-maturity, trading, and available-for-sale.
Efek-efek dan obligasi pemerintah yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo disajikan dalam neraca konsolidasi sebesar harga perolehan setelah amortisasi premi atau diskonto. Penurunan nilai wajar di bawah harga perolehan (termasuk amortisasi premi dan diskonto) yang tidak bersifat sementara dicatat sebagai penurunan permanen nilai investasi dan dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.
The marketable securities and government bonds which are classified as held-to-maturity are presented in the consolidated balance sheet at acquisition cost, after amortization of premium or discount. The decline in fair value below the cost (including amortization of premium or discount), which is determined to be other than temporary, is recorded as a permanent decline in the value of investment and charged to the consolidated statement of income for the year.
26
198
Current Accounts with Other Banks Current accounts with other banks are stated at their outstanding balances less allowance for losses.
Penempatan pada bank-bank lain dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi penyisihan penghapusan. i.
Fees and Commissions Income and Expense Fees and commissions income and expense, including those which are directly related to lending activities and/or related to a specific period and the amount is significant, are recognized as unearned income/prepaid expenses and amortized based on the straightline method over the terms of the related loans. The outstanding balances of deferred fees and commission income on loans terminated or settled prior to maturity are recognized as income at settlement. Fees and commissions which are not directly related to the specific period are recognized when the transactions occur.
Giro pada bank-bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan penghapusan. h.
ACCOUNTING
Laporan Tahunan PermataBank 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) i.
j.
AKUNTANSI
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
YANG
2.
Efek-efek dan Obligasi Pemerintah (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
Marketable Securities Bonds (continued)
and
ACCOUNTING Government
Efek-efek dan obligasi pemerintah yang diklasifikasikan ke dalam kelompok tersedia untuk dijual dinyatakan berdasarkan nilai wajar pada tanggal neraca. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi yang berasal dari selisih antara nilai wajar dan harga perolehan efek-efek dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual dicatat sebagai unsur ekuitas. Keuntungan atau kerugian yang direalisasi pada saat penjualan efekefek dan obligasi pemerintah diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.
Marketable securities and government bonds classified as available-for-sale are stated at fair value at the balance sheet date. Unrealized gains or losses resulting from the differences between the fair value and acquisition cost of available-for-sale marketable securities and government bonds, are presented as an equity component. Gains or losses which are realized when the marketable securities and government bonds are sold are recognized in the consolidated statement of income for the year.
Efek-efek dan obligasi pemerintah yang diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan dinyatakan berdasarkan nilai wajar pada tanggal neraca. Keuntungan atau kerugian yang belum maupun telah direalisasi akibat perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.
Marketable securities and government bonds classified as trading are stated at fair value at the balance sheet date. Unrealized and realized gains or losses from changes in fair value are recognized to the consolidated statement of income for the year.
Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar yang berlaku. Manajemen akan menentukan nilai wajar efek-efek dan obligasi pemerintah berdasarkan model present value dan estimasi terbaik jika harga pasar yang dapat diandalkan tidak tersedia.
Fair values are determined on the basis of quoted market prices. Management will determine the fair value of marketable securities and Government Bonds based upon present value model and best estimates, if a reliable market price is not available.
Efek-efek disajikan bersih setelah dikurangi penyisihan kerugian.
Marketable securities are presented net of allowance for possible losses
Laba atau rugi yang direalisasikan dari penjualan efek-efek dan obligasi pemerintah diakui atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan berdasarkan metode rata-rata tertimbang.
Realized gains or losses from selling of marketable securities and government bonds are recognized or charged to the consolidated statement of income for the year based on weighted average method.
Efek-Efek Yang Dibeli Dengan Janji Dijual Kembali
j.
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) disajikan sebagai tagihan sebesar harga jual kembali yang disepakati, dikurangi dengan selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati (pendapatan bunga yang ditangguhkan). Selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati tersebut diamortisasi dengan metode garis lurus sebagai pendapatan bunga selama jangka waktu sejak efek-efek itu dibeli hingga saat dijual kembali.
Marketable Securities Agreements to Resell
Purchased
With
Marketable securities purchased with agreements to resell (reverse repo) are presented as receivables at the agreed resale price, net of the difference between the purchase price and the agreed resale price (unearned interest income). The difference between the purchase price and the agreed resale price is amortized using the straight-line method as interest income over the period, commencing from the acquisition date to the resale date.
27
PermataBank 2009 Annual Report
199
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) k.
l.
AKUNTANSI
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
YANG
2.
Instrumen Derivatif
k.
ACCOUNTING
Derivative Instruments
Transaksi derivatif diakui sesuai dengan PSAK No. 55, ”Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”, yang mensyaratkan bahwa semua instrumen derivatif diakui dalam laporan keuangan pada nilai wajarnya. Untuk memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai, PSAK No. 55 mensyaratkan beberapa kriteria tertentu yang harus dipenuhi, termasuk adanya dokumentasi formal pada awal lindung nilai.
Derivative transactions are accounted for in accordance with SFAS No. 55, ”Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”, which requires that all derivative instruments be recognized in the financial statements at fair value. To qualify for hedge accounting, SFAS No. 55 requires certain criteria to be met, including documentation required to have been in place at the inception of the hedge.
Perubahan nilai wajar instrumen derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan. Jika instrumen derivatif dirancang dan memenuhi syarat akuntansi lindung nilai, perubahan nilai wajar yang berkaitan dengan lindung nilai diakui sebagai penyesuaian terhadap item yang dilindung nilai dan diakui dalam laba rugi tahun berjalan atau disajikan dalam ekuitas, tergantung pada jenis transaksi dan efektivitas dari lindung nilai tersebut.
Changes in fair value of derivative instruments that do not qualify for hedge accounting are recognized in the consolidated statement of income for the year. If derivative instruments are designated and qualify for hedge accounting, changes in fair value of derivative instruments are recorded as adjustments to the item being hedged and recognized in the statement of income for the current year or in the stockholders’ equity, depending on the type of hedge transaction represented and the effectiveness of the hedge.
Tagihan derivatif disajikan sebesar nilai tagihan yang timbul dikurangi penyisihan penghapusan.
Derivative receivables are stated at the principal amount outstanding, net of allowance for losses.
Kredit yang Diberikan
l.
Loans
Kredit yang diberikan disajikan sebesar saldo pokok kredit dikurangi dengan penyisihan penghapusan dan pendapatan bunga ditangguhkan. Jumlah bruto kredit yang direstrukturisasi mencakup pokok kredit, bunga, dan beban lainnya yang dikapitalisasi ke pokok kredit. Bunga yang dikapitalisasi ke pokok kredit tersebut diakui sebagai pendapatan bunga ditangguhkan.
Loans are stated at the principal amount outstanding, net of allowance for losses and unearned interest income. For restructured loans, the gross amount of loans consists of loan principal, interest and other charges which are capitalized into loan principal amount. The capitalized interest is recognized as unearned interest income.
Penyertaan saham yang diterima dalam rangka restrukturisasi kredit dengan konversi kredit menjadi penyertaan modal sementara pada perusahaan debitur, diakui sebesar nilai wajar dan dicatat dengan metode biaya.
The shares received in conjunction with loans restructuring through conversion of the loans into temporary investment in debtor’s shares are recognized at fair value and accounted for under the cost method.
Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi) dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank.
Syndicated loans are stated at the principal amount in accordance with the risk borne by the Bank.
Termasuk dalam kredit yang diberikan adalah pembiayaan syariah yang terdiri dari piutang murabahah, musyarakah dan mudharabah. Murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (marjin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli, dan dapat dilakukan berdasarkan pesanan atau tanpa pesanan. Musyarakah adalah
Included in the loans are sharia financing which consists of murabahah, musyarakah and mudharabah receivables. Murabahah is an agreement for the sale and purchase of goods between the buyer and the seller at the agreed cost and margin and can be done based on order or without order. Musyarakah is an
28
200
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Laporan Tahunan PermataBank 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) l.
AKUNTANSI
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
YANG
2.
Kredit yang Diberikan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
akad kerjasama yang terjadi di antara para pemilik modal (mitra musyarakah) untuk menggabungkan modal dan melakukan usaha secara bersama dalam suatu kemitraan, dengan nisbah pembagian hasil sesuai dengan kesepakatan, sedangkan pembagian kerugian dilakukan secara proporsional sesuai dengan kontribusi modal. Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara Bank sebagai pemilik dana (shahibul maal) dan nasabah sebagai pengelola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha dengan nisbah pembagian hasil (keuntungan atau kerugian) menurut kesepakatan dimuka. m.
Loans (continued) agreement between investors (musyarakah partners) to join the capital in a partnership, at an agreed nisbah sharing portion, while losses will be proportionately distributed based on the capital contribution. Mudharabah is an agreement between the Bank as an investor (shahibul maal) and customer as a fund manager (mudharib) to run a business with pre-defined terms of nisbah (gain or loss).
Tagihan dan Kewajiban Akseptasi
m.
Tagihan dan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai nominal letters of credit (L/C) atau nilai realisasi L/C yang diaksep oleh bank pengaksep. Tagihan akseptasi disajikan setelah dikurangi penyisihan penghapusan. n.
ACCOUNTING
Acceptance Receivables and Payables Acceptance receivables and payables are stated at the nominal value of the letters of credit (L/C) or realized value of the L/C accepted by the accepting bank. Acceptance receivables are stated net of allowance for losses.
Penyisihan Penghapusan Aset serta Taksiran Kerugian atas Transaksi Rekening Administratif
n.
Allowance for Losses on Assets and Estimated Losses from Off-Balance Sheet Transactions
Perseroan membentuk penyisihan penghapusan atas aset produktif dan non-produktif serta taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif.
The Company provides an allowance for losses from productive and non-productive assets and estimated losses from off-balance sheet transactions.
Aset produktif Bank meliputi giro pada bankbank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain, efek-efek, obligasi pemerintah, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, penyertaan saham, komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif yang mempunyai risiko kredit, serta aset produktif yang berasal dari kegiatan perbankan syariah.
Productive assets of the Bank include current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, marketable securities, government bonds, marketable securities purchased with agreements to resell, derivative receivables, loans, acceptance receivables, investments in stock, off-balance sheet commitments and contingencies which carry credit risk, and productive assets from sharia banking activities.
Komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit terdiri atas fasilitas kartu kredit kepada nasabah yang belum digunakan, letters of credit yang tidak dapat dibatalkan dan garansi yang diterbitkan.
Commitments and contingencies which carry credit risk consist of unused credit card facility, irrevocable letters of credit and bank guarantees issued.
Aset non-produktif terdiri dari agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account.
Non-productive assets consist of foreclosed assets, abandoned properties, inter-office and suspense accounts.
29
PermataBank 2009 Annual Report
201
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) n.
AKUNTANSI
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
YANG
2.
Penyisihan Penghapusan Aset serta Taksiran Kerugian atas Transaksi Rekening Administratif (lanjutan)
n.
ACCOUNTING
Allowance for Losses on Assets and Estimated Losses from Off-Balance Sheet Transactions (continued)
Penyisihan penghapusan aset dan taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif dibentuk berdasarkan hasil evaluasi terhadap kolektibilitas dari masing-masing aset dan transaksi rekening administratif yang mempunyai risiko kredit sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (“BI”) tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum. Evaluasi manajemen atas kolektibilitas masing-masing aset dan transaksi rekening administratif dilakukan berdasarkan sejumlah faktor, termasuk keadaan ekonomi/prospek usaha saat ini maupun yang diantisipasi untuk masa yang akan datang, kondisi keuangan, kemampuan membayar serta faktor-faktor lain yang relevan.
The allowance for losses from assets and estimated losses from off-balance sheet transactions are determined based on an evaluation of the collectibility of each individual asset and off-balance sheet transaction with credit risk in accordance with Bank Indonesia (“BI”) regulations on Asset Quality Rating for Commercial Banks. Management’s evaluation on the collectibility of each individual asset and off-balance sheet transaction is based on a number of factors, including current and anticipated economic condition/business prospects, financial conditions, payment ability and other relevant factors.
Sesuai dengan ketentuan BI, penyisihan penghapusan aset produktif dan transaksi rekening administratif adalah sebagai berikut:
In accordance with BI regulation, the allowance for losses from productive assets and estimated losses from off-balance sheet transactions are as follows:
1.
Penyisihan umum sekurang-kurangnya 1% dari aset produktif dan transaksi rekening administratif yang digolongkan lancar.
1.
General allowance at a minimum of 1% of productive assets and off-balance sheet transactions that are classified as pass.
2.
Penyisihan khusus untuk aset produktif dan transaksi rekening administratif:
2.
Specific allowance for productive assets and off-balance sheet transactions:
Penggolongan
Persentase minimum/ Minimum percentage
Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
5% 15% 50% 100%
Classification Special mention Substandard Doubtful Loss
Penyisihan khusus untuk aset produktif dan transaksi rekening administratif yang digolongkan sebagai dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet dihitung atas jumlah pokok pinjaman setelah dikurangi dengan nilai agunan yang diperkenankan.
Specific allowance for productive assets and offbalance sheet transactions classified as special mention, substandard, doubtful and loss is calculated after deducting the value of allowable collateral.
Taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif disajikan di sisi kewajiban pada neraca konsolidasi.
Estimated losses from off-balance sheet transactions are presented on the liability section of the consolidated balance sheet.
30
202
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Laporan Tahunan PermataBank 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) n.
AKUNTANSI
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
YANG
2.
Penyisihan Penghapusan Aset serta Taksiran Kerugian atas Transaksi Rekening Administratif (lanjutan)
n.
Sesuai dengan peraturan BI, penggolongan aset non-produktif berupa agunan yang diambil alih dan properti terbengkalai adalah sebagai berikut:
Diragukan Macet
In accordance with BI regulation, non-productive assets in form of foreclosed assets and abandoned properties are classified as follows:
Sampai dengan 1 tahun/Up to 1 year Lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun/ More than 1 year up to 3 years Lebih dari 3 tahun sampai dengan 5 tahun/ More than 3 years up to 5 years Lebih dari 5 tahun/More than 5 years
Penggolongan kualitas untuk aset non-produktif yang berupa rekening antar kantor dan suspense account adalah sebagai berikut:
Classification Pass Substandard Doubtful Loss
The classification for non-productive assets in form of inter-office and suspense accounts are as follows:
Umur/Aging
Penggolongan Lancar Macet
ACCOUNTING
Allowance for Losses from Assets and Estimated Losses from Off-balance Sheet Transactions (continued)
Lama kepemilikan/ Holding period
Penggolongan Lancar Kurang lancar
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Sampai dengan 180 hari/Up to 180 days Lebih dari 180 hari/More than 180 days
Classification Pass Loss
Sesuai dengan peraturan BI, Bank hanya membentuk penyisihan khusus untuk aset nonproduktif.
In accordance with BI regulation, the Bank only provides specific allowance for losses from nonproductive assets.
Penyesuaian atas penyisihan penghapusan aset dan taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif dicatat dalam tahun di mana penyesuaian tersebut diketahui atau dapat ditaksir secara wajar. Penyesuaian ini termasuk penambahan penyisihan penghapusan aset dan penambahan taksiran kerugian transaksi rekening administratif, maupun pemulihan aset yang telah dihapusbukukan sebelumnya.
Adjustments to the allowance for losses from assets and the estimated losses from offbalance sheet transactions are reported in the year such adjustments become known or can be reasonably estimated. These adjustments include additional allowance for losses from assets and additional estimated losses from offbalance sheet transactions, as well as recoveries of previously written-off assets.
Aset dihapusbukukan dengan mengurangi penyisihan penghapusan yang bersangkutan apabila menurut manajemen aset tersebut tidak mungkin tertagih lagi.
Assets are written-off against the respective allowance for losses when management believes that the collectibility of the assets is unlikely.
31
PermataBank 2009 Annual Report
203
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) o.
AKUNTANSI
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
YANG
2.
Penyertaan Saham
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
Penyertaan dalam saham dengan persentase kepemilikan kurang dari 20% dicatat dengan metode biaya, sementara untuk persentase kepemilikan antara 20% - 50% dicatat dengan metode ekuitas. Penyertaan dengan persentase kepemilikan lebih dari 50% dikonsolidasikan (Catatan 2b). Bagian laba (rugi) dari penyertaan yang dicatat dengan metode ekuitas dikreditkan (dibebankan) dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan. Penurunan nilai penyertaan di bawah harga perolehan yang tidak bersifat sementara dicatat sebagai penurunan nilai penyertaan dan dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan. p.
Investments in shares Investments in shares with an ownership interest of less than 20% are recorded using the cost method, while those with an ownership intrest of 20% - 50% are recorded using the equity method. Investment with an ownership interest of more than 50% are consolidated (Note 2b). Share of income (loss) from investments which are recorded using the equity method is credited (charged) to the consolidated statement of income for the year. Impairment in investment value below cost that is other than temporary is recorded as a write-down to the investment’s realizable value and is charged to the consolidated statement of income for the year.
Aset Tetap
p.
Premises and equipment
Aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan (pengukuran awal), dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset. Biaya perolehan termasuk pengeluaranpengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung untuk memperoleh aset tersebut. Setelah pengukuran awal, aset tetap diukur dengan model biaya.
Premises and equipment are stated at cost (initial recognition), less accumulated depreciation and impairment loss. Cost includes expenditures directly attributable to bring the assets for its intended use. Subsequent to initial measurement, premises and equipments are measured using cost model.
Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak disusutkan. Beban-beban tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan pemilikan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama periode yang lebih pendek antara hak atas tanah atau umur ekonomis tanah. Beban ditangguhkan ini disajikan dalam akun “Aset Lain-lain” pada neraca konsolidasi.
Land is stated at cost and not depreciated. Certain costs associated with the acquisition or renewal of legal titles on the landrights are deferred and amortized using the straight-line method over the legal term of the landrights or economic life of the land, whichever is shorter. These deferred costs are presented under “Other Assets” in the consolidated balance sheet.
Golongan bangunan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 5 sampai 40 tahun. Kecuali tanah yang tidak disusutkan, aset tetap lainnya disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset yang berkisar antara 4 sampai dengan 8 tahun dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double-declining balance method) bagi Bank dan metode garis lurus untuk Anak Perusahaan lainnya. Pengaruh perbedaan metode penyusutan tersebut tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasi.
Buildings are depreciated using the straight-line method over their estimated useful lives ranging from 5 to 40 years. Except for land which is not depreciated, other premises and equipment are depreciated over their estimated useful lives ranging from 4 to 8 years using the doubledeclining-balance method for the Bank and straight-line method for the other Subsidiaries. The effect of such different depreciation method is not material to the consolidated financial statements.
32
204
ACCOUNTING
Laporan Tahunan PermataBank 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) p.
q.
AKUNTANSI
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
YANG
2.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.
ACCOUNTING
Premises and equipment (continued)
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan; sedangkan renovasi dan penambahan yang jumlahnya signifikan dan memperpanjang masa manfaat dikapitalisasi ke aset tetap yang bersangkutan. Nilai tercatat serta akumulasi penyusutan atas aset tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan, dan laba atau ruginya disajikan sebagai pendapatan atau beban non-operasional dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.
Normal repair and maintenance expenses are charged to the consolidated statement of income for the year; while renovation and betterments, which are significant and prolong the useful life of assets, are capitalized to the respective assets. The carrying amount and the related accumulated depreciation of premises and equipment which are not utilized anymore or sold, are removed from the related group of assets, and the gains or losses are recognized as non-operating income or expense in the consolidated statement of income for the year.
Bangunan dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke akun bangunan pada saat bangunan tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
Buildings under construction are stated at cost. The accumulated costs will be transferred to the buildings account when construction is completed and buildings are ready for their intended use.
Jika nilai tercatat aset tetap lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset tetap diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali.
When the carrying amount of premises and equipment is greater than its estimated recoverable amount, it is written down to its recoverable amount.
Selisih antara nilai wajar dan nilai tercatat aset tetap yang dinilai kembali pada tanggal penilaian kembali aset tetap dicatat sebagai selisih penilaian kembali aset tetap dan disajikan sebagai akun terpisah di bagian ekuitas di neraca konsolidasi. Sesuai dengan ketentuan transisi PSAK No.16 (Revisi 2007) tentang “Aset Tetap” yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2008, Bank mereklasifikasi seluruh saldo selisih penilaian kembali aset tetap pada tanggal 1 Januari 2008 ke akun defisit. Karena Perseroan menerapkan model biaya di dalam pengukuran aset tetapnya setelah pengukuran awal, maka nilai revaluasi aset tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost). Aset tetap yang telah dinilai kembali tersebut disusutkan berdasarkan sisa umur aset.
The difference between the fair value and carrying value of premises and equipment which are revalued at the revaluation date, is recognized as revaluation increment and presented as a separate account in the stockholders’ equity section of the consolidated balance sheet. In accordance with transitional provisions of SFAS No. 16 (2007 Revision) regarding “Fixed Assets” which was effective since January 1, 2008, the Bank reclassified the balance of revaluation increment as of January 1, 2008 to deficit account. Since the Company applies cost model in the subsequent measurement of premises and equipment, the revaluation value was assumed as deemed cost. The revalued premises and equipment are depreciated over the remaining useful lives of the assets.
Agunan Diambil Alih
q.
Agunan diambil alih sehubungan dengan penyelesaian kredit yang diberikan dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi, dikurangi penyisihan penghapusan. Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah nilai wajar agunan diambil alih setelah dikurangi estimasi beban pelepasan.
Foreclosed Assets Foreclosed assets acquired in conjunction with settlement of loans are stated at their net realizable values, less allowance for losses. Net realizable value is the fair value of the foreclosed assets after deducting the estimated cost of disposal.
33
PermataBank 2009 Annual Report
205
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) q.
r.
AKUNTANSI
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
YANG
2.
Agunan Diambil Alih (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.
Expenses in relation with the acquisition and maintenance of those assets are charged as incurred.
Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Penyisihan penurunan nilai agunan diambil alih dibentuk atas selisih antara nilai tercatat agunan yang diambil alih dengan nilai bersih yang dapat direalisasi.
Management evaluates the value of foreclosed assets regularly. An allowance for decline in value on foreclosed assets is provided based on the difference between carrying value and net realizable value of foreclosed assets.
Selisih antara nilai tercatat dan hasil penjualan dari agunan diambil alih diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan diambil alih, dan diakui sebagai pendapatan atau kerugian non-operasional dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.
The difference between the carrying value and the proceeds from the sale of foreclosed assets is recognized as gain or loss at the time of sale as non-operating income or loss in the consolidated statement of income for the year.
Simpanan
r.
Deposits Demand deposits, savings and time deposits are stated at the amounts payable to the account holders.
Kewajiban Imbalan Pasca-kerja
s.
Obligation for Post-employment Benefits
Kewajiban imbalan pasca-kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi jumlah kewajiban imbalan pasca-kerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu, dikurangi dengan nilai wajar aset program dana pensiun. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode projected-unit-credit.
The obligation for post-employment benefits is calculated at present value of estimated future benefits that the employees have earned in return for their services in the current and prior periods, deducted by any plan assets. The calculation is performed by an independent actuary using the projected-unit-credit method.
Ketika imbalan pasca-kerja berubah, porsi kenaikan atau penurunan imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan menggunakan metode garis lurus selama rata-rata masa kerja karyawan hingga imbalan pasca-kerja menjadi hak karyawan (vested). Porsi imbalan pasca-kerja yang telah menjadi hak karyawan diakui segera sebagai beban dalam laporan laba rugi konsolidasi.
When the plan benefits change, the portion of increased or decreased benefits relating to past service by employees is charged or credited to the consolidated statement of income on a straight-line basis over the average service period until the benefits become vested. To the extent that the benefits vest immediately, the expense is recognized immediately in the consolidated statement of income.
34
206
Foreclosed Assets (continued)
Beban-beban sehubungan dengan perolehan dan pemeliharaan aset tersebut dibebankan pada saat terjadinya.
Giro, tabungan, dan deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai kewajiban Bank kepada nasabah. s.
ACCOUNTING
Laporan Tahunan PermataBank 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) s.
AKUNTANSI
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
YANG
2.
Kewajiban Imbalan Pasca-kerja (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuaria bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% atas nilai yang lebih besar antara nilai kini kewajiban imbalan pasti (sebelum dikurangi aset program) dan nilai wajar dari aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Jika tidak, keuntungan atau kerugian aktuaria tidak diakui. t.
v.
Obligation for Post-employment Benefits (continued) Actuarial gains and losses are recognized as income or expense when the cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting year exceeded 10% of the greater of the present value of the defined benefit obligation (before being deducted by plan assets) and the fair value of the plan assets at the date. These gains or losses are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Otherwise, the actuarial gains or losses are not recognized.
Beban Emisi Hutang Subordinasi
t.
Beban emisi hutang subordinasi dikurangkan langsung dari hasil emisi hutang subordinasi untuk menentukan hasil emisi bersih hutang subordinasi tersebut. Selisih antara hasil emisi bersih dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premi, dan diamortisasi selama jangka waktu hutang subordinasi yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus. u.
ACCOUNTING
Subordinated Debts Issuance Costs Subordinated debts issuance costs are directly deducted from the proceeds of subordinated debts’ issuance to determine the net proceeds of the subordinated debts’ issuance. The difference between the net proceeds of the subordinated debts’ issuance and the nominal value represents discount or premium, and is amortized over the period of the subordinated debts using straight-line method.
Pajak Penghasilan
u.
Income Taxes
Perseroan menerapkan metode aset dan kewajiban dalam menghitung beban pajaknya. Dengan metode ini, aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui pada setiap tanggal pelaporan sebesar perbedaan temporer aset dan kewajiban untuk tujuan akuntansi dan tujuan pajak. Metode ini juga mengharuskan pengakuan manfaat pajak di masa akan datang, seperti kompensasi rugi fiskal, jika kemungkinan realisasi manfaat tersebut di masa mendatang cukup besar (probable). Tarif pajak yang berlaku digunakan dalam menentukan pajak penghasilan tangguhan.
The Company adopts the asset and liability method in determining its income tax expense. Under this method, deferred tax assets and liabilities are recognized at each reporting date for temporary differences between the accounting and tax base of assets and liabilities. This method also requires the recognition of future tax benefits, such as tax loss carryforwards, to the extent that realization of such benefits is probable. Currently enacted tax rates are used in the determination of deferred income tax.
Koreksi atas kewajiban pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau apabila diajukan keberatan dan atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan atau banding itu diterima.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received, or if objection and or appeal is applied, when the results of the objection or the appeal are determined.
Pelaporan Segmen
v.
Berdasarkan PSAK No. 5 (Revisi 2000) tentang “Pelaporan Segmen”, Bank telah mengidentifikasi dan mengungkapkan informasi keuangan berdasarkan segmen usaha dan geografis Bank.
Segment Reporting Based on SFAS No. 5 (2000 Revision), “Segment Reporting”, the Bank has identified and disclosed financial information based on the Bank’s business and geographical segments.
35
PermataBank 2009 Annual Report
207
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) v.
w.
AKUNTANSI
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
YANG
2.
Pelaporan Segmen (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) v.
The financial information is presented based on the information used by management in evaluating the performance of each segment.
Sebuah segmen usaha adalah sekelompok aset dan operasi yang menyediakan barang atau jasa yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen usaha lainnya. Sebuah segmen geografis menyediakan barang maupun jasa di dalam lingkungan ekonomi tertentu yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen operasi lainnya yang berada dalam lingkungan ekonomi lain.
A business segment is a group of assets and operations engaged in providing products or services that are subject to risks and returns that are different from those of other business segments. A geographical segment is engaged in providing products or services within a particular economic environment that are subject to risks and returns that are different from those of segments operating in other economic environments.
Laba Bersih per Saham
w.
Earnings per Share Basic earnings per share is computed by dividing net income with the weighted average number of outstanding common shares in the current year.
Penggunaan Estimasi
x.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat taksiran-taksiran dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan, serta pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasi dan jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama tahun pelaporan. Hasil aktual dapat berbeda dari taksiran-taksiran tersebut.
Use of Estimates The preparation of consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities, and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements, and the reported amounts of revenue and expenses during the reporting year. Actual results could differ from those estimates.
3. KAS
3.
Akun ini terdiri dari:
CASH This account consists of the following: 2008
2009 Rupiah Dolar Amerika Serikat Mata uang asing lainnya
1.037.925 77.305 30.512
1.134.332 51.283 40.610
Rupiah United States Dollar Other foreign currencies
Jumlah
1.145.742
1.226.225
Total
Saldo kas dalam mata uang Rupiah termasuk jumlah sebesar kas pada ATM masing-masing Rp141.139 dan Rp140.455 pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
Total cash in Rupiah currency included cash in ATMs amounted to Rp141,139 and Rp140,455 as of December 31, 2009 and 2008, respectively.
36
208
Segment Reporting (continued)
Informasi keuangan disajikan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja dari setiap segmen.
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan. x.
ACCOUNTING
Laporan Tahunan PermataBank 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
4.
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
GIRO PADA BANK INDONESIA
4.
Akun ini terdiri dari:
This account consists of the following: 2008
2009
5.
CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA
Rupiah Dolar Amerika Serikat
2.179.753
91.038
1.990.262 84.911
Rupiah United States Dollar
Jumlah
2.270.791
2.075.173
Total
Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan giro wajib minimum dari Bank Indonesia.
Current accounts with Bank Indonesia are provided to fulfill Bank Indonesia requirements on minimum reserve requirements.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, rasio Giro Wajib Minimum (GWM) Bank masing-masing sebesar 17,78% dan 5,15% untuk mata uang Rupiah serta masing-masing sebesar 1,09% untuk mata uang asing.
As of December 31, 2009 and 2008, the minimum reserve requirements ratio of the Bank were 17.78% and 5.15% for Rupiah currency, and 1.09% for foreign currency, respectively.
Rasio Giro Wajib Minimum (GWM) untuk mata uang Rupiah pada tanggal 31 Desember 2009 terdiri dari rasio GWM Utama sebesar 5,17% dengan menggunakan saldo rekening giro Rupiah pada Bank Indonesia, dan rasio GWM Sekunder sebesar 12,61% dengan menggunakan Sertifikat Bank Indonesia dan obligasi pemerintah.
The minimum reserve requirements ratio of the Bank for Rupiah currency as of December 31, 2009 consists of primary GWM ratio of 5.17% through current accounts with Bank Indonesia and secondary GWM ratio of 12.61% through Bank Indonesia Certificates and government bonds.
Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang berlaku tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum.
The Bank has fulfilled Bank Indonesia’s regulation regarding minimum reserve requirements of Commercial Banks.
GIRO PADA BANK-BANK LAIN
5.
Akun ini terdiri dari:
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS This account consists of the following:
2009
2008
69.440)
72.527)
27) 69.467)
26) 72.553)
136.745)
273.056)
28.100) 164.845)
365.282) 638.338)
Jumlah Dikurangi penyisihan penghapusan
234.312) (2.569)
710.891) (7.043)
Total Less allowance for losses
Jumlah - bersih
231.743)
703.848)
Total - net
Rupiah - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Standard Chartered Bank Valuta Asing - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Standard Chartered Bank
Giro pada bank-bank lain yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal seperti pada pihak ketiga.
Rupiah - Third parties - Related parties Standard Chartered Bank Foreign Currencies - Third parties - Related parties Standard Chartered Bank
Current accounts with other banks which are related parties were entered at the normal terms and condition as those with the third parties. 37
PermataBank 2009 Annual Report
209
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham) 5.
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
GIRO PADA BANK-BANK LAIN (lanjutan)
5.
Giro pada bank-bank lain dalam valuta asing terutama merupakan giro pada Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ - Tokyo, Standard Chartered Bank Frankfurt, Singapura, London, New York dan Hong Kong, Bank of New York - New York dan United Overseas Bank - Singapura.
Current accounts with other banks in foreign currencies were mainly consisted of current accounts with Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ - Tokyo, Standard Chartered Bank - Frankfurt, Singapore, London, New York and Hong Kong, Bank of New York - New York and United Overseas Bank Singapore.
Rata-rata suku bunga setahun giro pada bank-bank lain adalah masing-masing sebesar 0,01% pada tahun 2009 dan 2008 untuk giro pada bank-bank lain dalam Rupiah, serta masing-masing sebesar 0,01% dan 0,49% pada tahun 2009 dan 2008 untuk giro pada bank-bank lain dalam valuta asing.
Average interest rates of current accounts with other Banks per annum were 0.01% in 2009 and 2008, respectively, for current accounts with other banks denominated in Rupiah, and 0.01% and 0.49% in 2009 and 2008, respectively, for current accounts with other banks denominated in foreign currencies.
Kolektibilitas giro pada sebagai berikut:
The collectibility of current accounts with other banks were as follows:
bank-bank lain
adalah
2009 Lancar Macet Jumlah Dikurangi penyisihan penghapusan Jumlah - bersih
2008
234.025) 287) 234.312) (2.569) 231.743)
Uraian Saldo, awal tahun Penambahan (pemulihan) penyisihan selama tahun berjalan Selisih kurs Saldo, akhir tahun
2009 Valuta Asing/ Foreign Currencies
Rupiah/ Rupiah 699)
6.344)
The movement of allowance for losses was as follows:
Jumlah/ Total
2008 Valuta Asing/ Foreign Currencies
Rupiah/ Rupiah
7.043)
635
3.809
Jumlah/ Total 4.444
(41)
(4.316)
(4.357)
64
1.823
1.887
-)
(117)
(117)
-
712
712
658)
1.911)
2.569)
699
6.344
7.043
Manajemen berkeyakinan bahwa saldo penyisihan penghapusan yang dibentuk cukup untuk menutupi kemungkinan tidak tertagihnya giro pada bank-bank lain serta telah dihitung berdasarkan ketentuan Bank Indonesia (Catatan)2n).
Description Balance, beginning of year Addition (reversal) of allowance during the year Exchange rate difference Balance, end of year
Management believes that the balance of allowance for losses provided was adequate to cover possible losses on uncollectible current accounts with other banks and is computed in accordance with Bank Indonesia regulations (Note 2n).
38
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Pass Loss Total Less allowance for losses Total - net
710.891) -) 710.891) (7.043) 703.848)
Perubahan penyisihan penghapusan adalah sebagai berikut:
210
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS (continued)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham) 6.
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK-BANK LAIN
6.
Akun ini terdiri dari:
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS This account consists of the following:
2009 Rupiah Call Money Sertifikat Wadiah Bank Indonesia Deposito berjangka dan on call - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Bank Danamon Indonesia Tbk Lainnya
Valuta Asing Deposito Berjangka - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Standard Chartered Bank
2008
914.277) 51.000)
1.383.224) 180.000)
92.667)
62.056)
8.988) 10.154)
-) 355)
1.077.086)
1.625.635)
Rupiah Call Money Wadiah Certificates of Bank Indonesia Time and on call deposits - Third parties - Related party PT Bank Danamon Indonesia Tbk Others
Foreign Currencies Time Deposits - Third parties - Related party Standard Chartered Bank
1.375.358)
410.221)
284.059) 1.659.417)
-)) 410.221)
Jumlah Dikurangi penyisihan penghapusan
2.736.503) (16.369)
2.035.856) (3.785)
Total Less allowance for losses
Jumlah - bersih
2.720.134)
2.032.071)
Total - net
Rincian penempatan (sebelum dikurangi penyisihan penghapusan) berdasarkan sisa umur sampai dengan tanggal jatuh tempo pada tanggal 31.Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Rupiah Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan Valuta Asing Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan Jumlah
Details of placements (before allowance for losses) based on the remaining period to maturity date as of December 31, 2009 and 2008 were as follows:
2009
Call Money
Sertifikat Wadiah Bank Indonesia/ Wadiah Certificates of Bank Indonesia
Deposito Berjangka dan On Call/Time and On Call Deposits
914.277 914.277
51.000 51.000
34.667 62.988 4.000 101.655
10.154 10.154
1.010.098 62.988 4.000 1.077.086
-
-
1.549.380 110.037 1.659.417
-
1.549.380 110.037 1.659.417
914.277
51.000
1.761.072
10.154
2.736.503
Lainnya/ Others
Jumlah/ Total Rupiah Less than 1 month 1 - 3 months 3 - 6 months Foreign Currencies Less than 1 month 1 - 3 months Total
39
PermataBank 2009 Annual Report
211
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
6.
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK-BANK LAIN (lanjutan)
Rupiah Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan
2008
Call Money
Deposito Berjangka dan On Call/Time and On Call Deposits
1.383.224 1.383.224
180.000 180.000
13.281 48.775 62.056
355 355
1.576.860 48.775 1.625.635
-
-
386.562 23.659 410.221
-
386.562 23.659 410.221
1.383.224
180.000
472.277
355
2.035.856
Lainnya/ Others
Jumlah/ Total Rupiah Less than 1 month 1 - 3 months Foreign Currencies Less than 1 month 1 - 3 months Total
Pada tanggal 31 Desember 2009, penempatan pada bank-bank lain dalam valuta asing terutama merupakan penempatan pada BNP Paribas Singapura, Rabo Bank - Singapura, Standard Chartered Bank - Singapura dan United Overseas Bank - Singapura.
As of December 31, 2009, placements with other banks in foreign currencies were mainly placements to BNP Paribas - Singapore, Rabo Bank Singapore, Standard Chartered Bank - Singapore and United Overseas Bank - Singapore.
Pada tanggal 31 Desember 2008, penempatan pada bank-bank lain terutama merupakan penempatan pada National Australia Bank - Hong Kong, United Overseas Bank - Singapura, ING Bank - Hong Kong, Deutsche Bank - Singapura dan BNP Paribas Singapura.
As of December 31, 2008, placements with other banks were mainly placements to National Australia Bank - Hong Kong, United Overseas Bank Singapore, ING Bank - Hong Kong, Deutsche Bank Singapore and BNP Paribas - Singapore.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain diklasifikasikan sebagai lancar.
As of December 31, 2009 and 2008, all placements with Bank Indonesia and other banks were classified as pass.
Perubahan penyisihan penghapusan adalah sebagai berikut:
The movement of allowance for losses was as follows:
Uraian Saldo, awal tahun Penambahan (pemulihan) penyisihan selama tahun berjalan Transfer penyisihan dari (ke) aset produktif lainnya Selisih kurs Saldo, akhir tahun
2009 Valuta Asing/ Foreign Currencies
Rupiah/ Rupiah -)
(1.286)
3.785)
15.196)
Jumlah/ Total
Laporan Tahunan PermataBank 2009
2008 Valuta Asing/ Foreign Currencies
Rupiah/ Rupiah
3.785)
12)
13.910)
(1.941)
2.348)
93)
Jumlah/ Total
Description
2.360)
Balance, beginning of year
(1.848)
Addition (reversal) of allowance during the year
1.286)
(365)
921)
1.929)
(79)
1.850)
-)
(2.247)
(2.247)
-)
1.423)
1.423)
-)
16.369)
16.369)
-)
3.785)
3.785)
40
212
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS (continued)
Sertifikat Wadiah Bank Indonesia/ Wadiah Certificates of Bank Indonesia
Valuta Asing Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan Jumlah
6.
Transfer of allowance from (to) other productive assets Exchange rate difference Balance, end of year
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
6.
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK-BANK LAIN (lanjutan)
6.
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS (continued)
Manajemen Bank berkeyakinan bahwa saldo penyisihan penghapusan yang dibentuk adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya penempatan pada bank-bank lain serta telah dihitung berdasarkan ketentuan Bank Indonesia (Catatan 2n).
The Bank’s management believes that the allowance for losses was adequate to cover possible losses on uncollectible placements with other banks and was computed in accordance with Bank Indonesia regulations (Note 2n).
Rata-rata suku bunga setahun adalah sebesar 6,97% pada tahun 2009 dan 8,72% pada tahun 2008 untuk penempatan dalam Rupiah, serta sebesar 0,32% pada tahun 2009 dan 2,49% pada tahun 2008 untuk penempatan dalam valuta asing.
The average interest rates per annum were 6.97% in 2009 and 8.72% in 2008 for placements denominated in Rupiah, and 0.32% in 2009 and 2.49% in 2008 for placements denominated in foreign currencies.
41
PermataBank 2009 Annual Report
213
214
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Dikurangi penyisihan penghapusan Jumlah - bersih
Jumlah
Obligasi
Wesel
Sertifikat Bank Indonesia
Tersedia untuk dijual (nilai wajar)
Jumlah - bersih
Dikurangi penyisihan penghapusan
Obligasi Ijarah
Dimiliki hingga jatuh tempo (harga perolehan setelah amortisasi premi/diskonto)
Rupiah
(153.198)
(444)
(27)
-)
880
4.911.469
-)
(132.823)
383.589
(417)
-)
(20.375)
(66)
Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasi/ Unrealized Gain (Loss)
4.527.000
3.500
Nilai Nominal/ Par Value
Premi (Diskonto) yang Belum Diamortisasi/ Unamortized Premium (Discount)
Rincian efek-efek berdasarkan jenis, mata uang dan kolektibilitas:
EFEK-EFEK
Keterangan
7.
(Diyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
42
4.706.291
853
199.230
4.506.208
3.434
51.536
-
51.536
-
-
-
-
-
-
-
(25.107) 4.732.720)
4.757.827)
853)
250.766)
Less allowance for losses Total - net
Total
Bonds
Bills
Certificates of Bank Indonesia
Available-for-sale (fair value)
Total - net
3.400)
4.506.208)
Less allowance for losses
Ijarah bonds
Held-to-maturity (cost-net of unamortized of premium/discount)
Rupiah
Description
(34)
3.434)
Harga Perolehan Setelah Amortisasi Premi (Diskonto)/Nilai Wajar/ Cost - Net of Unamortized Premium (Discount)/Fair Value Dalam Perhatian Khusus/ Special Mention Lancar/Pass Macet/Loss Jumlah/Total
2009
Details of marketable securities based on type, currency and collectibility:
7. MARKETABLE SECURITIES
(Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PermataBank 2009 Annual Report
215
EFEK-EFEK (lanjutan)
37.399)
Jumlah - bersih (Rupiah dan Valuta Asing)
43
Less allowance for losses
Bills
Available-for-sale (fair value)
Foreign Currencies
Total - net (Rupiah)
Total
Total - net (Rupiah and Foreign Currencies)
7.212
5.387.833)
651.713)
Shares
Certificates of Bank Indonesia
Total - net (Foreign Currencies)
-
-
2.348)
649.365)
31.178)
30.187
-
-
-
5.419.011)
-
651.713
-
-
Trading (fair value)
Rupiah
Description
Jumlah - bersih (Valuta Asing)
(69)
(114)
2.348
649.365
Harga Perolehan Setelah Amortisasi Premi (Diskonto)/Nilai Wajar/ Cost - Net of Unamortized Premium (Discount)/Fair Value Dalam Perhatian Khusus/ Special Mention Lancar/Pass Macet/Loss Jumlah/Total
2009
(6.221)
37.468
(771)
-)
-)
2.348
652.598
(114)
(771)
Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasi/ Unrealized Gain (Loss)
650.250
Nilai Nominal/ Par Value
Premi (Diskonto) yang Belum Diamortisasi/ Unamortized Premium (Discount)
7. MARKETABLE SECURITIES (continued)
(Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
Dikurangi penyisihan penghapusan
Wesel
Tersedia untuk dijual (nilai wajar)
Valuta Asing
Jumlah - bersih (Rupiah)
Jumlah
Saham
Sertifikat Bank Indonesia
Diperdagangkan (nilai wajar)
Rupiah
Keterangan
7.
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
216
Laporan Tahunan PermataBank 2009
EFEK-EFEK (lanjutan)
-)
Obligasi
Dikurangi penyisihan penghapusan Jumlah - bersih
Jumlah
(136.056)
-)
50
880
Saham
6.133.458
-)
21.883
Sertifikat Bank Indonesia
Wesel
(111)
(136.056)
5.500
Nilai Nominal/ Par Value
Premi (Diskonto) yang Belum Diamortisasi/ Unamortized Premium (Discount)
6.110.645
Tersedia untuk dijual (nilai wajar)
Jumlah - bersih
Dikurangi penyisihan penghapusan
Obligasi Ijarah
Dimiliki hingga jatuh tempo (harga perolehan setelah amortisasi premi/diskonto)
Rupiah
Keterangan
7.
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
50
(2.831)
44
5.994.571
705
-) (175)
21.883
-)
5.389
5.971.933
-)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(206) 5.994.365)
5.994.571)
705)
50)
21.883)
5.971.933)
Less allowance for losses Total - net
Total
Bonds
Shares
Bills
Certificates of Bank Indonesia
Available-for-sale (fair value)
Total - net
5.335)
Ijarah bonds Less allowance for losses
(54)
5.389)
Held-to-maturity (cost-net of unamortized of premium/discount)
Rupiah
Description
7. MARKETABLE SECURITIES (continued)
(Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
Harga Perolehan Setelah Amortisasi Premi (Diskonto)/Nilai Wajar/ Cost - Net of Unamortized Premium (Discount)/Fair Value Dalam Perhatian Khusus/ Special Mention Lancar/Pass Macet/Loss Jumlah/Total
2008
(2.656)
Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasi/ Unrealized Gain (Loss)
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
PermataBank 2009 Annual Report
217
EFEK-EFEK (lanjutan)
-)
82.392
Jumlah
Jumlah - bersih (Rupiah dan Valuta Asing)
Jumlah - bersih (Valuta Asing)
Dikurangi penyisihan penghapusan
-)
82.392
(15.769)
-
-
27
-
-)
1
493.511
27
(15.769)
Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasi/ Unrealized Gain (Loss)
493.510
Nilai Nominal/ Par Value
Premi (Diskonto) yang Belum Diamortisasi/ Unamortized Premium (Discount)
Wesel
Tersedia untuk dijual (nilai wajar)
Valuta Asing
Jumlah - bersih (Rupiah)
Jumlah
Saham
Sertifikat Bank Indonesia
Diperdagangkan (nilai wajar)
Rupiah
Keterangan
7.
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
45
14.662
14.662
477.769
1
477.768
59.362
59.362
-
-
-
8.368
8.368
-
-
-
Total Less allowance for losses Total - net (Foreign Currencies) Total - net (Rupiah and Foreign Currencies)
(9.302) 73.090) 6.550.559)
Bills
Available-for-sale (fair value)
Foreign Currencies
Total - net (Rupiah)
Total
Shares
Certificates of Bank Indonesia
Trading (fair value)
Rupiah
Description
82.392)
82.392)
6.477.469)
477.769)
1)
477.768)
Harga Perolehan Setelah Amortisasi Premi (Diskonto)/Nilai Wajar/ Cost - Net of Unamortized Premium (Discount)/Fair Value Dalam Perhatian Khusus/ Special Mention Lancar/Pass Macet/Loss Jumlah/Total
2008
7. MARKETABLE SECURITIES (continued)
(Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham) 7.
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
EFEK-EFEK (lanjutan)
7.
Nilai tercatat (sebelum dikurangi penyisihan penghapusan) efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo berdasarkan sisa umur sampai dengan tanggal jatuh temponya adalah sebagai berikut:
Carrying value (before allowance for losses) of heldto-maturity securities based on the remaining period to maturity date was as follows:
2009
2008
>3 - 12 bulan >12 - 60 bulan
3.434
2.000 3.389
>3 - 12 months >12 - 60 months
Jumlah
3.434
5.389
Total
Nilai tercatat (sebelum dikurangi penyisihan penghapusan) efek-efek yang tersedia untuk dijual berdasarkan sisa umur sampai dengan tanggal jatuh temponya adalah sebagai berikut:
Rupiah/ Rupiah
2009 Valuta Asing/ Foreign Currencies
Carrying value (before allowance for losses) of available-for-sale securities based on the remaining period to maturity date was as follows:
Jumlah/ Total
Rupiah/ Rupiah
2008 Valuta Asing/ Foreign Currencies
Jumlah/ Total
Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan >3 - 12 bulan >12 - 60 bulan Lebih dari 60 bulan
3.581.635 1.164.824 10.515 447 406
35.408 1.630 361 -
3.617.043 1.166.454 10.876 447 406
1.948.439 2.285.424 1.760.002 359 347
81.059 1.333 -
2.029.498 2.286.757 1.760.002 359 347
Less than 1 month 1 - 3 months >3 - 12 months >12 - 60 months More than 60 months
Jumlah
4.757.827
37.399
4.795.226
5.994.571
82.392
6.076.963
Total
Efek-efek pemerintah dan bukan pemerintah pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Government securities and non-government securities as of December 31, 2009 and 2008 were as follows:
2009
2008
Efek-efek pemerintah Efek-efek bukan pemerintah Jumlah Dikurangi penyisihan penghapusan
5.155.573) 294.800) 5.450.373) (31.362)
6.449.701) 110.420) 6.560.121) (9.562)
Government securities Non-government securities Total Less allowance for losses
Jumlah - bersih
5.419.011)
6.550.559)
Total - net
46
218
MARKETABLE SECURITIES (continued)
Laporan Tahunan PermataBank 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham) 7.
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
EFEK-EFEK (lanjutan)
7.
Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia yang berasal dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo), rincian peringkat obligasi untuk obligasi-obligasi yang dimiliki Bank pada tanggal 31.Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
MARKETABLE SECURITIES (continued) As reported by Indonesian Stock Exchange, the ratings of the bonds according to PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) as of December 31, 2009 and 2008 were as follows:
Peringkat / Rating 2009 2008 Jasa Marga JORR Indosat Syariah Ijarah Tahun 2005 Matahari Putra Prima Tbk Syariah Ijarah I Tahun 2004
idAAidAA+(sy)
idAAidAA+(sy)
-
idA+(sy)
Rata-rata suku bunga setahun efek-efek:
Average interest rates of marketable securities per annum: 2009 %
Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Wesel Valuta Asing Obligasi Wesel
2008 %
8,82 10,64 13,70
9,11 8,59 10,63
Rupiah Certificates of Bank Indonesia Bonds Bills
8,99
7,20 6,24
Foreign Currencies Bonds Bills
Perubahan penyisihan penghapusan adalah sebagai berikut: 2009 Valuta Asing/ Foreign Currencies
Rupiah/ Rupiah Saldo, awal tahun Penambahan (pemulihan) penyisihan selama tahun berjalan Transfer penyisihan dari (ke) aset produktif lain Selisih kurs Saldo, akhir tahun
260
Jasa Marga JORR Indosat Sharia Ijarah Year 2005 Matahari Putra Prima Tbk Sharia Ijarah I Year 2004
9.302)
The movement of allowance for losses was as follows:
Jumlah/ Total
2008 Valuta Asing/ Foreign Currencies
Rupiah/ Rupiah
9.562)
3.496)
6.286
Jumlah/ Total 9.782)
24.811
(2.137)
22.674)
316)
983
1.299)
70
-)
70)
(3.552)
812
(2.740)
-
(944)
(944)
-)
1.221
1.221)
25.141
6.221)
31.362)
260)
9.302
9.562)
Manajemen Bank berkeyakinan bahwa saldo penyisihan penghapusan yang dibentuk adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya efek-efek serta telah dihitung berdasarkan ketentuan Bank Indonesia (Catatan 2n).
Balance, beginning of year Addition (reversal) of allowance during the year Transfer of allowance from (to) other productive assets Exchange rate difference Balance, end of year
The Bank’s management believes that the allowance for losses was adequate to cover possible losses on uncollectible marketable securities and was computed in accordance with Bank Indonesia regulation (Note 2n).
47
PermataBank 2009 Annual Report
219
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
7. EFEK-EFEK (lanjutan)
7.
Perubahan keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi untuk efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual selama tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
The movement of unrealized gain (loss) from the change in fair value of available-for-sale marketable securities during the years ended December 31, 2009 and 2008 was as follows: 2009 Valuta Asing/ Foreign Currencies
Rupiah/ Rupiah Saldo, awal tahun - sebelum pajak penghasilan tangguhan Penambahan keuntungan yang belum direalisasi selama tahun berjalan bersih Keuntungan yang direalisasi atas penjualan efek-efek selama tahun berjalan - bersih Jumlah sebelum pajak penghasilan tangguhan
MARKETABLE SECURITIES (continued)
(2.831)
-
(2.831)
10.533)
-
10.533)
Balance, beginning of year before deferred income tax Addition of unrealized gain during the year - net
(8.146)
-
(8.146)
Realized gain from sale of marketable securities during the year - net
(444)
-
(444)
Total before deferred income tax
Pajak penghasilan tangguhan (Catatan 22) Saldo, akhir tahun - bersih
2008 Valuta Asing/ Foreign Currencies
Rupiah/ Rupiah Saldo, awal tahun - sebelum pajak penghasilan tangguhan Penambahan kerugian yang belum direalisasi selama tahun berjalan bersih (Keuntungan) kerugian yang direalisasi atas penjualan efek-efek selama tahun berjalan - bersih Jumlah sebelum pajak penghasilan tangguhan
Deferred income tax (Note 22)
(332)
Balance, end of year - net
Jumlah/ Total
(1.791)
2.185)
394)
(651)
(2.511)
(3.162)
Addition of unrealized loss during the year - net
(389)
326)
(63)
Realized (gain) loss from sale of marketable securities during the year - net
(2.831)
-)
(2.831)
Total before deferred income tax
Saldo, akhir tahun - bersih
48
Laporan Tahunan PermataBank 2009
112)
Balance, beginning of year before deferred income tax
Pajak penghasilan tangguhan (Catatan 22)
220
Jumlah/ Total
792)
Deferred income tax (Note 22)
(2.039)
Balance, end of year - net
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham) 8.
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
OBLIGASI PEMERINTAH
8.
a. Obligasi pemerintah berdasarkan jenis dan sisa umur sampai dengan tanggal jatuh tempo:
GOVERNMENT BONDS a. Government bonds based on type and remaining period to maturity date:
31 Desember 2009 / December 31, 2009 Nilai Nominal/ Nominal Value
Jumlah/ Total
Nilai Wajar / Fair Value 1-5 > 5 - 10 Tahun/ Tahun/ < 1 Tahun/ 1-5 > 5 - 10 < 1 Year Years Years
>10 Tahun/ > 10 Years Rupiah
Rupiah
Available-for-sale
Tersedia untuk dijual Obligasi pemerintah dari pasar sekunder
5.491
5.587
-
5.106
-
481
Government bonds from secondary market Government bonds from secondary market
Diperdagangkan Obligasi pemerintah dari pasar sekunder Jumlah - Rupiah
Trading
52.780
54.387
18.070
23.602
10.813
1.902
58.271
59.974
18.070
28.708
10.813
2.383
Total - Rupiah United States Dollar
Dolar Amerika Serikat Tersedia untuk dijual
9.681
9.296
-
-
9.296
-
Available-for-sale
Jumlah - Dolar Amerika Serikat
9.681
9.296
-
-
9.296
-
Total - United States Dollar
67.952
69.270
18.070
28.708
20.109
2.383
Total
Jumlah
49
PermataBank 2009 Annual Report
221
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
8.
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan)
8.
GOVERNMENT BONDS (continued)
31 Desember 2008 / December 31, 2008 Nilai Nominal/ Nominal Value
Jumlah/ Total
Nilai Wajar / Fair Value 1-5 > 5 - 10/ Tahun/ Tahun/ < 1 Tahun/ 1-5 > 5 - 10 < 1 Year Years Years
>10 Tahun/ > 10 Years Rupiah
Rupiah
Available-for-sale
Tersedia untuk dijual Obligasi pemerintah dari pasar sekunder Obligasi pemerintah dari rekapitalisasi Bank
2.007.247
574 2.007.821
1.966.610
569 1.967.179
5.000
569 5.569
434.106
434.106
652.688
652.688
874.816
874.816
Jumlah - Rupiah
12.233
11.899
5.612
4.158
1.180
949
2.020.054
1.979.078
11.181
438.264
653.868
875.765
Government bonds from secondary market Total - Rupiah
United States Dollar
Dolar Amerika Serikat Tersedia untuk dijual
114.777
103.713
-
-
103.713
-
Available-for-sale
Jumlah - Dolar Amerika Serikat
114.777
103.713
-
-
103.713
-
Total - United States Dollar
2.134.831
2.082.791
11.181
438.264
757.581
875.765
Total
Jumlah
50
222
Government bonds from the Bank’s recapitalization Trading
Diperdagangkan Obligasi pemerintah dari pasar sekunder
Government bonds from secondary market
Laporan Tahunan PermataBank 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham) 8.
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan)
8.
b. Obligasi pemerintah berdasarkan suku bunga dan tanggal jatuh tempo:
GOVERNMENT BONDS (continued) b. Government bonds based on interest rates and maturity date:
31 Desember 2009 / December 31, 2009
Tersedia untuk dijual
Bunga tetap
Nilai Wajar/ Fair Value
14.883 14.883
Rentang Suku Bunga/ Range of Interest Rates
Rentang Tanggal Jatuh Tempo/Range of Maturity Date
6,88% (USD) 9,50% - 10,25% (Rupiah)
3 Desember 2012 s/d 15 Juli 2022/December 3, 2012 up to July.15, 2022
Diperdagangkan
Bunga tetap
44.451
Bunga mengambang
9.936 54.387
Jumlah
9,28% - 14,50% (Rupiah) 6,59% (Rupiah)
18 Pebruari 2010 s/d 15 Juli 2022/ February 18, 2010 up to July 15, 2022 25 Oktober 2010/ October 25, 2010
Nilai Wajar/ Fair Value
Bunga tetap
2.070.323
Bunga mengambang
569 2.070.892
Jumlah
11.899
Fixed rates
Trading 1 bulan - 6 6 bulan/1 month 6 months 3 bulan/ 3 months
Fixed rates Floating rates Total
Frekuensi Pembayaran Bunga/ Frequency of Interest Payment
Rentang Suku Bunga/ Range of Interest Rates
Rentang Tanggal Jatuh Tempo/Range of Maturity Date
6,75% - 7,50% (USD) 9,00% - 14,28% (Rupiah)
20 Pebruari 2010 s/d 12 Oktober 2035/February 20, 2010 up to October 12, 2035
6 bulan/ 6 months
Fixed rates
11% (Rupiah)
25 Juli 2009/July 25, 2009
3 bulan/ 3 months
Floating rates
9,00% - 12,05% (Rupiah)
15 Juni 2009 s/d 15 Juli 2038/June 15, 2009 up to July 15, 2038
Diperdagangkan
Bunga tetap
Available-for-sale
6 bulan/ 6 months
69.270
31 Desember 2008 / December 31, 2008
Tersedia untuk dijual
Frekuensi Pembayaran Bunga/ Frequency of Interest Payment
2.082.791
Available-for-sale
Trading 6 bulan/ 6 months
Fixed rates Total
51
PermataBank 2009 Annual Report
223
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
8. OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan)
8.
Rata-rata suku bunga setahun obligasi pemerintah:
GOVERNMENT BONDS (continued) Average interest rates of government bonds per annum: 2008 %
2009 % Rupiah Dolar Amerika Serikat
11,94 9,25
Pemerintah dapat membeli kembali obligasi-obligasi pemerintah ini sebelum tanggal jatuh temponya pada harga pasar.
The Government may repurchase these government bonds at their market values before maturity dates.
Perubahan keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar untuk obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual selama tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
The movement of unrealized gain (loss) from the change in fair value of available-for-sale government bonds during the years ended December 31, 2009 and 2008 was as follows:
Saldo, awal tahun - sebelum pajak penghasilan tangguhan Penambahan keuntungan yang belum direalisasi selama tahun berjalan bersih Keuntungan yang direalisasi atas penjualan obligasi pemerintah selama tahun berjalan - bersih Jumlah sebelum pajak penghasilan tangguhan
2009 Valuta Asing/ Foreign Currencies
Rupiah/ Rupiah
Saldo, awal tahun - sebelum pajak penghasilan tangguhan Penambahan kerugian yang belum direalisasi selama tahun berjalan bersih (Keuntungan) kerugian yang direalisasi atas penjualan obligasi pemerintah selama tahun berjalan - bersih Jumlah sebelum pajak penghasilan tangguhan
Balance, beginning of year before deferred income tax
(15.362)
(89.943)
150.833)
96.484)
247.317)
(75.851)
(81.215)
(157.066)
401)
(93)
308)
Addition of unrealized gain during the year - net Realized gain from sale of government bonds during the year - net Total before deferred income tax
(78) 230)
Deferred income tax (Note 22) Balance, end of year - net
2008 Valuta Asing/ Foreign Currencies
Rupiah/ Rupiah
Jumlah/ Total
Balance, beginning of year before deferred income tax Addition of unrealized loss during the year - net
(13.866)
12.937
(929)
(67.114)
(18.473)
(85.587)
6.399)
(9.826)
(3.427)
(74.581)
(15.362)
(89.943)
Realized (gain) loss from sale of government bonds during the year - net Total before deferred income tax
25.185) (64.758)
Deferred income tax (Note 22) Balance, end of year - net
Pajak penghasilan tangguhan (Catatan 22) Saldo, akhir tahun - bersih
52
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Jumlah/ Total
(74.581)
Pajak penghasilan tangguhan (Catatan 22) Saldo, akhir tahun - bersih
224
Rupiah United States Dollar
12,15 7,18
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
9.
EFEK-EFEK YANG DIJUAL KEMBALI
DIBELI
DENGAN
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
JANJI
9.
Akun ini merupakan pembelian surat-surat berharga dengan janji dijual kembali yang dilakukan oleh Anak Perusahaan dalam bidang usaha sekuritas yang dilakukan dengan pihak ketiga, serta terdiri dari:
MARKETABLE SECURITIES PURCHASED WITH AGREEMENTS TO RESELL This account represents marketable securities purchased with agreements to resell which was made by a Subsidiary engaged in the securities business with third parties, and consisted of:
2008
Tanggal mulai/ Starting date PT Infinite Global Kapital PT Hortus Danavest
2
Tanggal jatuh tempo/Due date
Nilai jual kembali/ Resell value
Jenis surat berharga/ Type of marketable securities
27 Oktober 2008/ October 27, 2008
03 Nopember 2008/ November 03, 2008
2.462
Saham/Shares
PT Infinite Global Kapital
26 Desember 2008/ December 26, 2008
27 Januari 2009/ January 27, 2009
1.514
Saham/Shares
PT Hortus Danavest
Jumlah Pendapatan bunga ditangguhkan Penyisihan penghapusan
3.976) (19) (1.562)
Jumlah
2.395)
Seluruh transaksi di atas telah diselesaikan pada tahun 2009.
Total Unearned interest income Allowance for losses Total
All of the above transactions have been settled in 2009.
53
PermataBank 2009 Annual Report
225
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF
10. DERIVATIVE RECEIVABLES AND PAYABLES
Tagihan dan kewajiban derivatif Bank pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
The Bank’s derivative receivables and payables as of December 31, 2009 and 2008 were as follows:
2009 Tagihan Kewajiban derivatif/ derivatif/ Derivative Derivative payables receivables Forward - beli Pihak ketiga Forward - jual Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Spot - beli Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Spot - jual Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Swap suku bunga (IRS) - beli Pihak ketiga Swap suku bunga (IRS) - jual Pihak ketiga Cross Currency Swap (CCS) beli Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Cross Currency Swap (CCS) jual Pihak ketiga Option - beli Pihak ketiga Option - jual Pihak ketiga Dikurangi penyisihan penghapusan Jumlah - bersih
2008 Tagihan derivatif/ Derivative receivables
Kewajiban derivatif/ Derivative payables Forward - buy Third parties Forward - sell Third parties
27)
30.144)
53.011)
21.043
118.722)
26)
42.739)
54.894
2.076)
-)
-)
-
295)
3.238)
4.420)
6.230
5)
5)
-)
250
1.048)
200)
4.174)
4.424
-)
73)
-)
-
90)
-)
-)
369
-)
3.746)
466)
-
-)
881)
-)
-
1.050)
-)
-)
-
-)
-)
935)
363.942
-)
-)
363.942)
935
123.313)
38.313)
469.687)
452.087
(1.233)
-)
(63.112)
-
Less allowance for losses
122.080)
38.313)
406.575)
452.087
Total - net
Tagihan derivatif kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 31.Desember 2009 berkualitas lancar dan dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal seperti pada pihak ketiga, serta terdiri dari:
Related parties Spot - buy Third parties Related parties Spot - sell Third parties Related parties Interest rate swap (IRS) - buy Third parties Interest rate swap (IRS) - sell Third parties Cross Currency Swap (CCS) buy Related parties Cross Currency Swap (CCS) sell Third parties Option - buy Third parties Option - sell Third parties
Derivative receivables to related parties as of December 31, 2009 were classified as pass and were entered at the normal terms and condition as those with the third parties, and consist of: 2009
)
PT Toyota Astra Motor PT Astra Honda Motor PT Bank DBS Indonesia Jumlah Dikurangi penyisihan penghapusan Jumlah - bersih
1.955) 121) 5) 2.081) (21) 2.060)
54
226
Laporan Tahunan PermataBank 2009
PT Toyota Astra Motor PT Astra Honda Motor PT Bank DBS Indonesia Total Less allowance for losses Total - net
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF (lanjutan)
10. DERIVATIVE (continued)
RECEIVABLES AND PAYABLES
Pada tanggal 31 Desember 2009, transaksi kewajiban derivatif pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa merupakan kewajiban kepada Standard Chartered Bank, entitas dalam kelompok Standard Chartered Bank dan PT Astra International Tbk (pemegang saham - Catatan 27).
As of December 31, 2009, derivative payables from related party represent payables to Standard Chartered Bank, entities under the group of Standard Chartered Bank and PT Astra International Tbk (shareholders - Note 27).
Pada tanggal 31 Desember 2008, transaksi kewajiban derivatif pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa merupakan kewajiban kepada Standard Chartered Bank (pemegang saham Catatan 27).
As of December 31, 2008, derivative payables from related party represent payables to Standard Chartered Bank (a shareholder - Note 27).
Nilai kontrak dan rentang periode kontrak dari kontrak forward, spot, swap dan option valuta asing adalah sebagai berikut:
The contract amounts and ranges of contract period of foreign currency forward, spot, swap and option contracts were as follows:
Valuta/ Currency
Setara dalam USD/ Equivalent in USD 2009
Rentang periode kontrak (hari)/ Range of contract period (days)
2008
2009
2008
Forward - beli
USD AUD JPY NZD
77.381.949 108.771 181.700
69.346.875 173.263 -
3-366 3 3
6-363 28 -
Forward - buy
Forward - jual
USD AUD NZD SGD DKK JPY SEK
92.689.171 181.700 279.537 174.339 110.191 70.140
78.228.073 173.263 -
3-366 3 4 3 3 3
28-365 28 -
Forward - sell
Spot - beli
USD EUR SGD NZD AUD JPY
90.513.946 3.207.228 899.751 196.476
46.434.794 1.408.851 74.964 14.494 -
1-2 2 2 2
1-3 1 1 1 -
Spot - buy
Spot - jual
USD AUD EUR SGD JPY HKD
32.838.126 989.726 3.308.130 245.007
29.999.124 228.707 2.247.118 69.614 387.408 -
1-2 2 2 2
1-2 1 1 1 3 -
Spot - sell
Option - beli Maksimum Minimum
USD USD
-
219.900.000 109.950.000
-
161-364 161-364
Option - buy Maximum Minimum
Option - jual Maksimum Minimum
USD USD
-
219.900.000 109.950.000
-
161-364 161-364
Option - sell Maximum Minimum
USD JPY
4.399.859 4.532.109
-
1090 1090
-
USD JPY
4.399.859 4.532.109
-
1090 1090
-
Cross Currency Swap beli Cross Currency Swap jual
Cross Currency Swap buy Cross Currency Swap sell
55
PermataBank 2009 Annual Report
227
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF (lanjutan)
10. DERIVATIVE (continued)
Semua instrumen derivatif adalah untuk tujuan mengelola posisi devisa neto Bank, risiko selisih tingkat suku bunga, risiko beda jatuh tempo dan risiko lainnya dalam kegiatan operasional Bank sehari-hari dan tidak memenuhi kriteria untuk penerapan akuntansi lindung nilai. Perubahan nilai wajar dari instrumen derivatif ini dibebankan (dikreditkan) dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
All derivative instruments entered into by the Bank were for proprietary purposes to manage the Bank’s net open position, interest rate gap risk, maturity gap risk, and other risks in the Bank’s daily operations, and did not qualify for hedge accounting. As such, changes in fair value of these derivative instruments were charged (credited) to the consolidated statement of income for the year.
Pada tahun 2008, Bank melakukan beberapa kontrak berjangka valuta asing terstruktur dengan fitur opsi khusus. Kontrak-kontrak ini memiliki karakteristik tertentu yang khusus seperti adanya keharusan untuk menyerahkan sejumlah valuta asing sebagai penyelesaian transaksi pada tanggal penyerahan yang telah ditentukan terlebih dahulu (mingguan atau dua mingguan) selama jangka waktu tertentu (berkisar dari 23 sampai dengan 52 minggu). Apabila kurs menyentuh atau berada di atas strike rate yang ditentukan sebelumnya, tergantung dari struktur transaksi, nasabah (bukan bank) berkewajiban untuk menyerahkan sejumlah valuta asing yang merupakan dua kali lipat dari jumlah penyelesaian semula.
In 2008, the Bank entered into several structured foreign exchange forward contracts with specific option features. These contracts have certain specific characteristics such as the requirement to deliver a series of foreign currency exchange settlements on pre-determined delivery dates (weekly or bi-weekly) during a period of time (ranging from 23 to 52 weeks). If the exchange rate is at, above and/or below a pre-determined strike rate, depending on the structure, the Bank’s counterparty customers (nonbanks) are obligated to deliver an amount of foreign currency which is double the original settlement amount.
Kontrak-kontrak terstruktur ini dilakukan berdasarkan underlying dari arus kas valuta asing nasabah dan tidak mencerminkan aktivitas perdagangan Bank. Untuk mengeliminasi risiko pasar yang timbul, Bank telah mengadakan kontrak back-to-back dengan counterparty bank lain dengan persyaratan dan kondisi yang sama (mirroring).
These structured contracts have been executed based on the underlying foreign exchange cash flows of the Bank’s counterparty customers and do not represent proprietary trading activities of the Bank. In order to eliminate the market risk arising, the Bank has entered into back-to-back contracts with several counterparty banks with the same terms and conditions (mirroring).
Karena adanya kenaikan signifikan pada nilai tukar mata uang Dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah pada kuartal keempat tahun 2008, dan pengaruh memburuknya kondisi ekonomi global, beberapa nasabah telah wanprestasi dalam menyerahkan sejumlah valuta asing (Dolar Amerika Serikat) kepada Bank pada saat penyerahan valuta asing tersebut jatuh tempo.
Due to a significant increase in United States Dollar foreign exchange rates against Rupiah in the last quarter of 2008, and the impact of unfavorable global economic conditions to their businesses, certain counterparty customers failed to deliver the foreign currency amount (USD) to the Bank when they were due.
Saldo dari nasabah pada tanggal 31 Desember 2008 yang berasal dari kontrak-kontrak sebagaimana dijelaskan di atas, dicatat sebagai tagihan derivatif pada nilai wajar sebesar Rp364.877 dan jumlah penyisihan penghapusan sebesar Rp62.012. Saldo dengan counterparty bank yang timbul dari transaksi mirroring, yang dicatat sebagai kewajiban derivatif mempunyai nilai wajar sebesar Rp364.877.
The amount outstanding from counterparty customers as of December 31, 2008 arising from the abovementioned structured contracts, was recorded as derivative receivables with a total fair value of Rp364,877 and total allowance for losses of Rp62,012. Whilst, the amount outstanding with counterparty banks, arising from the mirroring of the above mentioned transactions, which was recorded as derivative payables, had a total fair value of Rp364,877.
56
228
RECEIVABLES AND PAYABLES
Laporan Tahunan PermataBank 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF (lanjutan)
10. DERIVATIVE (continued)
RECEIVABLES AND PAYABLES
Selama tahun 2009, manajemen secara aktif telah melakukan diskusi dengan nasabah untuk melakukan restrukturisasi atau pemutusan kontrak dengan kesepakatan untuk nasabah-nasabah yang terkait. Apabila kesepakatan dengan nasabah telah dicapai, maka kontrak-kontrak tersebut akan direstrukturisasi atau diakhiri. Bank selalu memiliki hak untuk memutuskan dan melakukan restrukturisasi atas kontrak-kontrak tersebut apabila kesepakatan dengan nasabah tidak tercapai. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, Bank telah berhasil melakukan restrukturisasi atau pemutusan kontrak dengan seluruh nasabah. Restrukturisasi yang dilakukan berupa konversi piutang menjadi kredit atau kontrak valuta asing biasa (plain vanilla), pertukaran piutang dengan aset nasabah (debt-toassets swap) dan pembayaran sebagian kepada Bank (pemberian hair cut kepada nasabah).
During 2009, the management has been actively engaging customers to restructure or terminate the underlying contracts with the consent of the counterparty customers impacted. Where agreement with the customers have been reached, the contracts will be restructured or terminated. The Bank continues to reserve its rights to terminate and restructure those structured contracts in the event the agreement with the counterparty customers cannot be reached. Up to 31 December 2009, the Bank had restructured or terminated all structured contracts with counterparty customers. The restructuring comprised of conversion to loans or plain vanilla contracts, debt-to-assets swap and partial repayment (with hair cut to customers).
Pada tanggal 31 Desember 2009, seluruh transaksi mirroring dengan counterparty bank lain juga telah diselesaikan.
As of 31 December 2009, all of mirroring transactions with other counterparty banks have been fully settled.
Kolektibilitas tagihan derivatif adalah sebagai berikut:
The collectibility of derivative receivables was as follows:
2009 Lancar Dalam perhatian khusus Jumlah Dikurangi penyisihan penghapusan Jumlah - bersih
2008
123.313) -) 123.313) (1.233) 122.080)
Perubahan penyisihan penghapusan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009 Valuta Asing/ Foreign Currencies
Rupiah/ Rupiah Saldo, awal tahun Penambahan (pemulihan) penyisihan selama tahun berjalan Transfer penyisihan dari (ke) aset produktif lainnya Selisih kurs Saldo, akhir tahun
Pass Special mention Total Less allowance for losses Total - net
341.786) 127.901) 469.687) (63.112) 406.575)
The movement of allowance for losses during the years ended December 31, 2009 and 2008 was as follows:
Jumlah/ Total
2008 Valuta Asing/ Foreign Currencies
Rupiah/ Rupiah
Jumlah/ Total
29.857)
33.255
63.112)
-
121)
121)
1)
(40.682)
(40.681)
29.852
32.685)
62.537)
(29.857)
10.130
(19.727)
5
837)
842)
-)
(1.471)
(1.471)
-
(388)
(388)
1)
1.232
1.233
29.857
33.255)
63.112)
Balance, beginning of year Addition (reversal) of allowance during the year Transfer of allowance from (to) other productive assets Exchange rate difference Balance, end of year
57
PermataBank 2009 Annual Report
229
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF (lanjutan)
10. DERIVATIVE (continued)
Manajemen berkeyakinan bahwa saldo penyisihan penghapusan yang dibentuk adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya tagihan derivatif serta telah dihitung berdasarkan ketentuan Bank Indonesia (Catatan 2n).
Management believes that the allowance for losses was adequate to cover possible losses on uncollectible derivative receivables and was computed in accordance with Bank Indonesia regulations (Note 2n).
11. KREDIT YANG DIBERIKAN
11. LOANS
Kredit yang diberikan terdiri dari:
Loans consist of the following:
a.
a.
Jenis Kredit 2009 Rupiah Konsumsi Modal kerja Investasi Kartu kredit Program Pemerintah Karyawan Sindikasi Syariah Murabahah Musyarakah
Type of Loans 2008
Rupiah Consumer Working capital Investment Credit card Government program )Employee loans Syndicated Sharia Murabahah Musyarakah
13.987.709) 12.600.420) 6.522.506) 962.415) 487.945) 415.697) 9.167)
10.111.531) 11.543.655) 5.990.752) 696.522) 548.771) 376.144) 19.167)
1.179.089) 5.874) 36.170.822)
911.941) 7.317) 30.205.800)
2.775.798) 2.192.467) 105.457) 1.077) 5.074.799)
2.225.746) 2.254.068) 198.049) 1.698) 4.679.561)
Jumlah Dikurangi: Pendapatan bunga ditangguhkan Penyisihan penghapusan
41.245.621)
34.885.361)
(47.662) (1.612.883)
(35.277) (1.330.155)
Total Less: Unearned interest income Allowance for losses
Jumlah - bersih
39.585.076)
33.519.929)
Total - net
Valuta Asing Modal kerja Investasi Sindikasi Konsumsi
58
230
RECEIVABLES AND PAYABLES
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Foreign Currencies Working capital Investment Syndicated Consumer
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) b.
11. LOANS (continued)
Sektor Ekonomi
b.
Economic Sector
2009
Lancar/ Pass Rupiah Perdagangan, restoran dan hotel Perumahan Manufaktur Jasa-jasa dunia usaha Pertanian, perburuan dan sarana pertanian Konstruksi Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Pertambangan Jasa-jasa sosial/ masyarakat Listrik, gas dan air Lain - lain Jumlah - Rupiah Valuta Asing Manufaktur Perdagangan, restoran dan hotel Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Pertanian, perburuan dan sarana pertanian Konstruksi Jasa-jasa dunia usaha Pertambangan Perumahan Listrik, gas dan air Lain-lain Jumlah - valuta asing Jumlah
Dalam Perhatian Khusus/ Special Mention
Kurang Lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total Rupiah Trading, restaurant and hotel Housing Manufacturing Business services Agriculture, hunting and agriculture improvement Construction Transportation, warehouse and communication Mining
6.656.945 5.803.702 4.989.369 2.385.605
187.809 313.817 288.533 442.894
44.164 12.068 4.077 19.534
28.790 8.068 3.616 25.896
314.796 57.892 97.438 150.904
7.232.504 6.195.547 5.383.033 3.024.833
926.861 931.649
195.964 30.500
348 -
391.023 2.784
92.017 16.676
1.606.213 981.609
1.025.476 164.463
57.530 10.094
2.080 -
3.278 -
24.403 15.197
1.112.767 189.754
74.184
1.305
-
-
7.312
82.801
39.185 9.541.423
532 658.846
43.415
54.807
23.553
39.717 10.322.044
Social services Electricity, gas and water Others
32.538.862
2.187.824
125.686
518.262
800.188
36.170.822
Total - Rupiah
1.603.282
174.369
-
-
137.589
1.915.240
668.021
1.858
8.821
-
29.716
708.416
523.888
161
5.592
2.396
3.892
535.929
293.970 460.631 475.996 658.151 1.040
12.350 -
12.260 -
-
38
293.970 460.631 488.256 670.501 1.078
121 657
-
-
-
-
121 657
4.685.757
188.738
26.673
2.396
171.235
5.074.799
Foreign Currencies Manufacturing Trading, restaurant and hotel Transportation, warehouse and communication Agriculture, hunting and agriculture improvement Construction Business services Mining Housing Electricity, gas and water Others Total - foreign currencies
37.224.619
2.376.562
152.359
520.658
971.423
41.245.621
Total
(47.662)
Unearned interest income
Penyisihan penghapusan
(1.612.883)
Allowance for losses
Jumlah - bersih
39.585.076
Pendapatan bunga ditangguhkan
Total - net
59
PermataBank 2009 Annual Report
231
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) b.
11. LOANS (continued)
Sektor Ekonomi (lanjutan)
b.
Economic Sector (continued)
2008
Lancar/ Pass Rupiah Perdagangan, restoran dan hotel Manufaktur Perumahan Jasa-jasa dunia usaha
Dalam Perhatian Khusus/ Special Mention
Kurang Lancar/ Substandard
Macet/ Loss
Jumlah/ Total Rupiah Trading, restaurant and hotel Manufacturing Housing Business services Agriculture, hunting and agriculture improvement Construction Transportation, warehouse and communication
6.004.700 4.723.786 4.367.615 2.688.661
248.430 334.970 342.021 51.609
69.488 7.124 6.243 75.158
18.726 908 5.719 4.840
112.731 82.399 35.254 57.462
6.454.075 5.149.187 4.756.852 2.877.730
621.025 868.583
612.375 19.511
8.613
413.098 -
2.264 10.084
1.648.762 906.791
729.255
33.765
1.832
72
16.338
781.262
71.253 173.005
3.743 1.280
4.675 5.233
56 -
7.863 2.044
87.590 181.562
46.408 6.867.698
354.811
31.525
36.091
25.456
46.408 7.315.581
Social services Mining Electricity, gas and water Others
27.161.989
2.002.515
209.891
479.510
351.895
30.205.800
Total - Rupiah
1.702.991
233.236
9.890
26.304
141.699
2.114.120
578.873 415.767
16.306 54.256
2.359 349
-
5.714 -
603.252 470.372
624.024
10.592
-
-
3.913
638.529
343.616 150.046 334.292
20.165 3.225
-
-
-
363.781 150.046 337.517
246 1.576
122
-
-
-
246 1.698
4.151.431
337.902
12.598
26.304
151.326
4.679.561
Foreign Currencies Manufacturing Trading, restaurant and hotel Business services Transportation, warehouse and communication Agriculture, hunting and agriculture improvement Mining Construction Electricity, gas and water Housing Total - foreign currencies
31.313.420
2.340.417
222.489
505.814
503.221
34.885.361
Total
(35.277)
Unearned interest income
Penyisihan penghapusan
(1.330.155)
Allowance for losses
Jumlah - bersih
33.519.929
Total - net
Pertanian, perburuan dan sarana pertanian Konstruksi Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Jasa-jasa sosial/ masyarakat Pertambangan Listrik, gas dan air Lain-lain Jumlah - Rupiah Valuta Asing Manufaktur Perdagangan, restoran dan hotel Jasa-jasa dunia usaha Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Pertanian, perburuan dan sarana pertanian Pertambangan Konstruksi Listrik, gas dan air Perumahan Jumlah - valuta asing Jumlah Pendapatan bunga ditangguhkan
60
232
Diragukan/ Doubtful
Laporan Tahunan PermataBank 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) b.
11. LOANS (continued)
Sektor Ekonomi (lanjutan)
b.
Kredit yang diberikan ke sektor ekonomi lain-lain dalam mata uang Rupiah sebagian besar merupakan kredit pembiayaan bersama (joint financing) dalam rangka pemberian fasilitas untuk kredit kendaraan motor dan mobil (Catatan 11l). c.
Economic Sector (continued) Loans provided to other economic sectors in Rupiah currency mostly represent joint financing loans for motorcycle and car loan facilities (Note 11l).
Jangka Waktu
c.
Loan Periods
Rincian kredit (sebelum dikurangi penyisihan penghapusan dan pendapatan bunga ditangguhkan) menurut periode jatuh tempo berdasarkan perjanjian kredit dan periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh temponya adalah sebagai berikut:
Details of loans (before deducting allowance for losses and unearned interest income) by maturity period based on loan agreement and by maturity period based on the remaining period to maturity date were as follows:
1)
1)
Berdasarkan periode jatuh tempo menurut perjanjian kredit: 2009
Uraian Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun >2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah
2)
Rupiah/ Rupiah 7.269.599 10.265.629 11.006.527 7.629.067 36.170.822
Valuta Asing/ Foreign Currencies 2.080.907 1.033.770 1.184.673 775.449 5.074.799
Jumlah/ Total
Rupiah/ Rupiah
9.350.506 11.299.399 12.191.200 8.404.516 41.245.621
6.018.059 9.125.725 8.842.456 6.219.560 30.205.800
2)
2009
Uraian
Rupiah/ Rupiah
Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun >2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah
15.575.834 4.457.175 10.194.172 5.943.641 36.170.822
3.014.478 342.225 1.391.442 326.654 5.074.799
period
based
on
loan
2008
Berdasarkan periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo:
Valuta Asing/ Foreign Currencies
By maturity agreement:
Valuta Asing/ Foreign Currencies 1.422.811 828.883 1.565.143 862.724 4.679.561
Jumlah/ Total 7.440.870 9.954.608 10.407.599 7.082.284 34.885.361
Description Less than 1 year 1 - 2 years >2 - 5 years More than 5 years Total
By maturity period based on the remaining period to maturity date: 2008
Jumlah/ Total
Rupiah/ Rupiah
18.590.312 4.799.400 11.585.614 6.270.295 41.245.621
13.713.402 3.849.654 7.595.116 5.047.628 30.205.800
Valuta Asing/ Foreign Currencies 2.390.147 479.069 453.681 1.356.664 4.679.561
Jumlah/ Total 16.103.549 4.328.723 8.048.797 6.404.292 34.885.361
Description Less than 1 year 1 - 2 years >2 - 5 years More than 5 years Total
61
PermataBank 2009 Annual Report
233
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) d.
11. LOANS (continued)
Kredit non-performing (kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet) serta penyisihan penghapusannya per sektor ekonomi
d.
Non-performing loans (substandard, doubtful and loss) and the related allowance for losses by economic sector
2009 Pokok/ Principal Pertanian, perburuan dan sarana pertanian Perdagangan, restoran dan hotel Manufaktur Jasa-jasa dunia usaha Perumahan Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Konstruksi Pertambangan Jasa-jasa sosial/masyarakat Lain-lain Jumlah
Penyisihan penghapusan/ Allowance for losses
Pokok/ Principal
Penyisihan penghapusan/ Allowance for losses
483.388
463.202
415.362
388.767
426.287 242.720 208.594 78.066
197.852 180.496 90.351 19.106
209.018 268.324 137.809 47.216
100.433 193.938 95.899 14.290
41.641 19.460 15.197 7.312 121.775 1.644.440
15.871 10.662 5.337 2.417 55.584 1.040.878
22.155 18.697 7.277 12.594 93.072 1.231.524
12.199 3.489 715 3.613 45.109 858.452
Agriculture, hunting and agriculture improvement Trading, restaurant and hotel Manufacturing Business services Housing Transportation, warehouse and communication Construction Mining Social services Others Total
Informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:
Other significant information relating to loans are as follows:
a. Rata-rata suku bunga setahun adalah 14,09% pada tahun 2009 dan 12,76% pada tahun 2008 untuk kredit yang diberikan dalam mata uang Rupiah, dan 8,05% pada tahun 2009 dan 7,11% pada tahun 2008 untuk kredit yang diberikan dalam valuta asing.
a. The average interest rates per annum were 14.09% in 2009 and 12.76% in 2008 for loans denominated in Rupiah currency, and 8.05% in 2009 and 7.11% in 2008 for loans denominated in foreign currencies.
b. Kredit pada umumnya dijamin dengan giro, tabungan, deposito berjangka atau harta tak bergerak yang diaktakan dengan akta pemberian hak tanggungan atau surat kuasa memasang hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, atau jaminan lain yang umumnya diterima oleh Bank (Catatan 17,18 dan 19).
b. These loans are generally secured by demand deposits, savings, time deposits or by registered mortgages or by powers of attorney to mortgage or sell, or by other guarantees acceptable to the Bank (Notes 17,18 and 19).
c. Kredit modal kerja dan investasi diberikan kepada debitur untuk kepentingan modal kerja dan barang-barang modalnya.
c. Working capital loans and investment loans were granted to customers for working capital and capital goods.
d. Kredit modal kerja mencakup kredit dalam bentuk rekening koran dan cerukan.
d. Working capital loans include current accounts and overdraft.
e. Kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor dan kredit perorangan lainnya.
e. Consumer loans consist of housing, vehicles and other personal loans.
62
234
2008
Laporan Tahunan PermataBank 2009
motor
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
11. LOANS (continued)
f. Selama tahun 2009 dan 2008, kredit yang direstrukturisasi dilakukan dengan mengubah persyaratan pokok dan bunga serta perpanjangan jangka waktu kredit. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, jumlah kredit yang direstrukturisasi masing-masing sebesar Rp1.050.520 atau 2,55% dan Rp652.249 atau 1,87% dari jumlah kredit yang diberikan, dengan penyisihan penghapusan masing-masing sejumlah Rp575.839 dan Rp461.440.
f. During 2009 and 2008, loan restructuring was conducted by the Bank through modification of terms of principal and interest and extension of terms. As of December 31, 2009 and 2008, total loans restructured were Rp1,050,520 or 2.55% and Rp652,249 or 1.87% of the total loans, respectively, with the respective allowance for losses amounted to Rp575,839 and Rp461,440.
g. Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah berdasarkan perjanjian pembiayaan bersama (sindikasi) dengan bankbank lain. Keikutsertaan Bank sebagai anggota dalam kredit sindikasi adalah berkisar antara 11,68% sampai dengan 30,00% dari setiap fasilitas kredit sindikasi pada tanggal 31 Desember 2009 dan sebesar 5,71% sampai dengan 27,79% dari setiap fasilitas kredit sindikasi pada tanggal 31 Desember 2008.
g. The syndicated loans represent loans provided to customers under syndication agreements with other banks. Total participation of the Bank in syndicated loans in which the Bank acted as a member ranged from 11.68% to 30.00% of each syndicated loan facility as of December 31, 2009 and 5.71% to 27.79% of each syndicated loan facility as of December 31, 2008.
h. Kredit yang diberikan kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa berkualitas lancar kecuali pada tanggal 31 Desember 2009 dimana kredit sejumlah Rp31 berkualitas dalam perhatian khusus. Rincian kredit yang diberikan kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
h. The loans granted to related parties are classified as pass except for loan amounting to Rp31 as of December 31, 2009, which was classified as special mention. Details of loans granted to related parties are as follows:
2009 Karyawan kunci Perusahaan-perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa PT Asco Dinamika Mobilindo PT Adira Sarana Armada PT Mercindo Autorama PT Besmindo Semesta PT Adedanmas PT Tunas Mobilindo Parama PT Besmindo Borneo Semesta PT Asco Citra Mobilindo PT Asco Dwi Mobilindo PT Samadista Karya PT Cempaka Bersama Maju PT Kalimantan Prima Persada Jumlah Dikurangi penyisihan penghapusan Jumlah - bersih
2008
31.775
7.872
Key management personnel
35.353 32.268 17.882 17.123 8.604 8.358 5.800 2.575 207 -
28.202 38.854 13.014 5.841 1.312 3.935 193 60.000 13.500 1.428
Related parties companies PT Asco Dinamika Mobilindo PT Adira Sarana Armada PT Mercindo Autorama PT Besmindo Semesta PT Adedanmas PT Tunas Mobilindo Parama PT Besmindo Borneo Semesta PT Asco Citra Mobilindo PT Asco Dwi Mobilindo PT Samadista Karya PT Cempaka Bersama Maju PT Kalimantan Prima Persada
159.945
174.151
Total
(1.599)
(1.742)
Less allowance for losses
158.346
172.409
Total - net
)
63
PermataBank 2009 Annual Report
235
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
11. LOANS (continued)
Kredit yang diberikan kepada karyawan kunci berupa kredit dengan jangka waktu berkisar antara 1 sampai dengan 20 tahun, dan dikenakan suku bunga 4% setahun untuk kredit rumah dan kredit kendaraan dan dibayar kembali melalui pemotongan gaji setiap bulan.
The loans granted to key management personnel consist of loans with maturity period within 1 to 20 years, with an interest rate of 4% per annum for housing loans and motor vehicles loans, and with repayment through monthly payroll deductions.
Kredit yang diberikan kepada perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal seperti pada pihak ketiga.
The loans granted to related party companies were conducted at the normal terms and condition as those with the third parties.
i. Kredit yang telah dihentikan pembebanan bunganya (non-performing loan/NPL) oleh Bank masing-masing sebesar Rp1.644.440 dan Rp1.231.524 pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Dengan demikian, rasio NPL secara gross sesuai dengan pedoman perhitungan rasio keuangan sebagaimana tercantum dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 sebagaimana telah diubah dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/ 10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 masing-masing adalah sebesar 3,99% dan 3,53% pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Secara neto, rasio NPL pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing adalah sebesar 1,46% dan 1,06%.
i. Loans which are classified as non-performing loans/NPL were Rp1,644,440 and Rp1,231,524, respectively, as of December 31, 2009 and 2008. Thus, the gross ratio of NPL, based on financial ratio calculation guidance as stated in the Circular Letter of Bank Indonesia No. 3/30/DPNP dated December 14, 2001 as amended with the Circular Letter of Bank Indonesia No. 7/10/DPNP dated March 31, 2005 was 3.99% and 3.53% as of December 31, 2009 and 2008, respectively. Ratio of NPL-net as of December 31, 2009 and 2008 was 1.46% and 1.06%, respectively.
j. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Bank secara individu maupun konsolidasi telah memenuhi ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), baik untuk pihak terkait maupun untuk pihak tidak terkait.
j. As of December 31, 2009 and 2008, the Bank individually and at consolidated level complied with Legal Lending Limit (LLL) requirements for both related parties and third parties.
64
236
Laporan Tahunan PermataBank 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) k. Perubahan penyisihan sebagai berikut:
penghapusan
Penambahan penyisihan selama tahun berjalan Transfer penyisihan dari (ke) aktiva produktif lainnya Selisih kurs Penghapusbukuan selama tahun berjalan Penerimaan/pembukuan kembali kredit yang telah dihapusbukukan Saldo, akhir tahun
adalah
2009 Valuta Asing/ Foreign Currencies
Rupiah/ Rupiah Saldo, awal tahun
11. LOANS (continued) k. The movement was as follows:
of the allowance for losses
Jumlah/ Total
Rupiah/ Rupiah
2008 Valuta Asing/ Foreign Currencies
1.114.014
216.141
1.330.155
1.062.862
101.812
460.445
3.578
464.023
261.289
6.008
27.383
-
27.383
(91.974)
91.885
-
(35.308)
(35.308)
-
26.124
(203.052)
(9.682)
(212.734)
(155.668)
(9.688)
30.395
8.969
39.364
37.505
-
1.429.185
183.698
1.612.883) 1.114.014
216.141
Jumlah/ Total 1.164.674
Balance, beginning of year Addition of allowance during the year 267.297 Transfer of allowance from (to) other productive assets (89) Exchange rate difference 26.124 Write-off during the year (165.356) Recovery/rebooking of loans previously written-off 37.505
1.330.155
Balance, end of year
Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan yang dibentuk adalah cukup untuk menutupi kemungkinan tidak tertagihnya kredit yang diberikan serta telah dihitung berdasarkan ketentuan Bank Indonesia (Catatan 2n).
The Bank’s management believes that the allowance for losses is adequate to cover any possible uncollectible loans and is computed in accordance with Bank Indonesia regulations (Note 2n).
l. Bank mengadakan perjanjian kerjasama pemberian fasilitas pembiayaan bersama dengan PT Federal International Finance (FIF), PT Astra Sedaya Finance (ASF), PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance (SBSF), PT Astra Multi Finance (AMF) dan PT Staco Estika Sedaya Finance (SESF) (sejak tahun 2009), kelimanya merupakan perusahaan dalam kelompok PT Astra International Tbk (pemegang saham - Catatan 27), masing-masing untuk menyalurkan kredit kendaraan motor dan mobil. Berdasarkan perjanjian, FIF, ASF, SBSF, AMF dan SESF akan bertindak sebagai manajer fasilitas dan manajer jaminan. Bank, FIF, ASF, SBSF, AMF dan SESF menanggung risiko kerugian atas piutang yang tidak tertagih sebesar porsi masing-masing dalam pembiayaan bersama tersebut. Saldo pembiayaan bersama porsi Bank atas transaksi yang terkait dengan FIF, ASF, SBSF, AMF dan SESF tersebut pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp6.695.273 dan Rp4.451.091.
l. The Bank entered into joint financing agreements with PT Federal International Finance (FIF), PT Astra Sedaya Finance (ASF), PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance (SBSF), PT Astra Multi Finance (AMF) and PT Staco Estika Sedaya Finance (SESF) (since 2009), all are companies under group of PT Astra International Tbk (a shareholder - Note 27), to finance motorcycle loans and car loans, respectively. Based on the agreement, FIF, ASF, SBSF, AMF and SESF will act as facility manager and guarantee manager. The Bank, FIF, ASF, SBSF, AMF and SESF share the credit risk proportionately to each’s funding amount in those joint financing agreements. The outstanding balances of the Bank’s portion in the joint financing arrangements with FIF, ASF, SBSF, AMF and SESF as of December 31, 2009 and 2008 amounted to Rp6,695,273 and Rp4,451,091, respectively.
65
PermataBank 2009 Annual Report
237
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
11. LOANS (continued)
m. Kredit Usaha Kecil (KUK) yang disalurkan Bank sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 sebagaimana telah diubah dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 masing-masing berjumlah 0,85% dan 1,11% dari jumlah kredit yang diberikan Bank pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
m. Small Business Loans distributed by the Bank based on the Circular Letter of Bank Indonesia No. 3/30/DPNP dated December 14, 2001, as amended by the Circular Letter of Bank Indonesia No. 7/10/DPNP dated March 31, 2005 amounted to 0.85% and 1.11% of the Bank’s total loans as of December 31, 2009 and 2008, respectively.
n. Kredit yang diberikan dalam rangka program pemerintah merupakan kredit yang disalurkan kepada pengusaha kecil dengan sistem penerusan Kredit Koperasi Primer untuk Anggotanya (KKPA) dan dalam rangka pelaksanaan pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) (Catatan 23).
n. Loans given in conjunction with the government program are loans distributed to small-scale entrepreneurs through channeling system for Primary Cooperative Members (KKPA) and in connection with financing housing loans (KPR) (Note 23).
12. TAGIHAN PREMI
12. PREMIUMS RECEIVABLES
Akun ini merupakan piutang dari pemegang polis Anak Perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha asuransi.
This account represents receivables from policyholders of a Subsidiary engaged in the insurance business.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 tidak dibentuk penyisihan penghapusan karena manajemen Anak Perusahaan berpendapat bahwa tagihan premi dapat tertagih seluruhnya.
As of December 31, 2009 and 2008, there was no allowance for losses provided since the Subsidiary’s management believes that all premiums receivables are fully collectible.
13. TAGIHAN AKSEPTASI
13. ACCEPTANCE RECEIVABLES
Rincian tagihan akseptasi adalah sebagai berikut:
The details of acceptance receivables were as follows: 2009
Rupiah Bank-bank lain - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Bank Danamon Indonesia Tbk Nasabah bukan bank - pihak ketiga Valuta Asing Bank-bank lain - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Standard Chartered Bank, Cabang India Nasabah bukan bank - pihak ketiga Jumlah Dikurangi penyisihan penghapusan Jumlah - bersih
2008
8.562
3.331
433 521.725 530.720
524.692 528.023
7.722
17.862
263 566.932 574.917
305 645.336 663.503
1.105.637 (47.519) 1.058.118
1.191.526 (19.413) 1.172.113
66
238
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Rupiah Other banks - Third parties - Related party PT Bank Danamon Indonesia Tbk Non-bank customers - third parties Foreign Currencies Other banks - Third parties - Related party Standard Chartered Bank, India Branch Non-bank customers - third parties Total Less allowance for losses Total - net
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
13. TAGIHAN AKSEPTASI (lanjutan)
13. ACCEPTANCE RECEIVABLES (continued)
Rincian tagihan akseptasi berdasarkan periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo:
The details of acceptance receivables based on the remaining period to maturity date:
2009 Rupiah Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan >3 - 6 bulan
84.593 325.689 120.438 530.720
87.923 275.150 164.950 528.023
172.019 206.675 190.312 5.911 574.917
301.318 222.860 124.709 14.616 663.503
1.105.637 (47.519) 1.058.118
1.191.526 (19.413) 1.172.113
Valuta Asing Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan >3 - 6 bulan >6 - 12 bulan
Jumlah Dikurangi penyisihan penghapusan Jumlah - bersih
2008
Perubahan penyisihan penghapusan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Selisih kurs Saldo, akhir tahun
)
Foreign Currencies Less than 1 month 1 - 3 months >3 - 6 months >6 - 12 months
Total Less allowance for losses Total - net
The movement of allowance for losses during the years ended December 31, 2009 and 2008 was as follows:
2009 Valuta Asing/ Foreign Currencies
Jumlah/ Total
8.532
10.881
19.413
165
4.961
5.126
33.526
(4.584)
28.942
8.357
3.993
12.350
25
(10)
15
10
117
127
-
(851)
(851)
-
1.810
1.810
Balance, beginning of year Addition (reversal) of allowance during the year Transfer of allowance from (to) other productive assets Exchange rate difference
47.519
8.532
10.881
19.413
Balance, end of year
Rupiah/ Rupiah Saldo, awal tahun Penambahan (pemulihan) penyisihan selama tahun berjalan Transfer penyisihan dari (ke) aktiva produktif lainnya
)
Rupiah Less than 1 month 1 - 3 months >3 - 6 months
42.083
5.436
2008 Valuta Asing/ Foreign Currencies
Rupiah/ Rupiah
Jumlah/ Total
67
PermataBank 2009 Annual Report
239
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
13. TAGIHAN AKSEPTASI (lanjutan)
13. ACCEPTANCE RECEIVABLES (continued)
Kolektibilitas tagihan akseptasi adalah sebagai berikut:
Lancar Dalam perhatian khusus Jumlah Dikurangi penyisihan penghapusan Jumlah - bersih
The collectibility of acceptance receivables was as follows:
2009
2008
1.057.637 48.000 1.105.637 (47.519) 1.058.118
927.494 264.032 1.191.526 (19.413) 1.172.113
Manajemen Bank berkeyakinan bahwa saldo penyisihan penghapusan yang dibentuk adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi serta telah dihitung berdasarkan ketentuan Bank Indonesia (Catatan 2n).
The Bank’s management believes that the allowance for losses already provided is adequate to cover possible losses on uncollectible acceptance receivables and is computed in accordance with Bank Indonesia regulation (Note 2n).
14. ASET TETAP
14. PREMISES AND EQUIPMENT
Aset tetap terdiri dari:
Harga perolehan/nilai penilaian kembali Tanah Bangunan (Catatan 47) Instalasi Perabot dan peralatan kantor Kendaraan bermotor
Pass Special mention Total Less allowance for losses Total - net
Premises and equipment consist of the following:
Saldo awal/ Beginning balance
2009
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Saldo akhir/ Ending balance Cost/revalued amount
556.600 585.992 1.905
5.108 -
(20.748) (19.900) (919)
535.852 571.200 986
531.741 6.878
50.146 665
(14.751) (1.305)
567.136 6.238
1.683.116
55.919
(57.623)
1.681.412 Accumulated depreciation
Akumulasi penyusutan Bangunan Instalasi Perabot dan peralatan kantor Kendaraan bermotor
Nilai buku bersih
(104.494) (1.643)
(45.045) (148)
7.149 911
(142.390) (880)
(276.913) (3.884)
(75.632) (1.002)
13.542 1.184
(339.003) (3.702)
(386.934)
(121.827)
22.786
(485.975)
1.296.182
1.195.437
68
240
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Land Buildings (Note 47) Installation Furniture, fixtures and office equipment Motor vehicles
Buildings Installation Furniture, fixtures and office equipment Motor vehicles
Net book value
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
14. ASET TETAP (lanjutan)
Harga perolehan/nilai penilaian kembali Tanah Bangunan (Catatan 47) Instalasi Kendaraan bermotor Perabot dan peralatan kantor
14. PREMISES AND EQUIPMENT (continued) Saldo awal/ Beginning balance
2008
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Saldo akhir/ Ending balance Cost/revalued amount
558.702 572.481 2.093 8.704
16.715 9 1.048
(2.102) (3.204) (197) (2.874)
556.600 585.992 1.905 6.878
452.198
84.645
(5.102)
531.741
1.594.178
102.417
(13.479)
1.683.116 Accumulated depreciation
Akumulasi penyusutan Bangunan Instalasi Perabot dan peralatan kantor Kendaraan bermotor
Nilai buku bersih
Land Buildings (Note 47) Installation Motor vehicles Furniture, fixtures and office equipment
(60.781) (1.730)
(44.167) (105)
454 192
(104.494) (1.643)
(199.777) (3.380)
(81.309) (1.381)
4.173 877
(276.913) (3.884)
(265.668)
(126.962)
5.696
(386.934)
1.328.510
1.296.182
Buildings Installation Furniture, fixtures and office equipment Motor vehicles
Net book value
Beban penyusutan sejumlah Rp121.827 dan Rp126.962 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dibebankan dalam beban umum dan administrasi.
Depreciation charged to general and administrative expenses for the years ended December 31, 2009 and 2008 amounted to Rp121,827 and Rp126,962, respectively.
Berdasarkan surat keputusan Kepala Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa No. Kep-02/WPJ.06/KP.0404/1997 tanggal 5 Agustus 1997, Bank telah mendapat persetujuan kantor pajak atas hasil penilaian kembali aset tetapnya per tanggal 31 Desember 1996 yang dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 507/ KMK.04/1996 tanggal 13 Agustus 1996.
Based on the Decision Letter issued by the Head of the Tax Office for Listed Companies No. Kep-02/ WPJ.06/KP.0404/1997 dated August 5, 1997, the Bank obtained the tax office approval to revalue its premises and equipment as of December 31, 1996, based on the Decree of the Ministry of Finance No. 507/KMK.04/1996 dated August 13,1996.
Berdasarkan hasil penilaian tanggal 12 Mei 2000 dari Penilai Independen dengan menggunakan metode pendekatan kapitalisasi pendapatan (income approach), terdapat penurunan nilai aset tetap atas tanah dan bangunan sebesar Rp289.221, dimana sebesar Rp102.001 dikompensasikan ke selisih penilaian kembali aset tetap dan sebesar Rp187.220 dibebankan dalam beban non-operasional.
Based on the appraisal report dated May 12, 2000 by the independent appraiser using the income approach method, there was an impairment in the value of land and building amounting to Rp289,221. Of this amount, Rp102,001 was compensated against the revaluation increment in premises and equipment and the balance of Rp187,220 was charged to non-operating expenses.
Berdasarkan surat keputusan Direktur Jenderal Pajak (DJP) No. KEP-55/WPJ.19/2006 tanggal 24 Agustus 2006, Bank telah mendapat persetujuan kantor pajak atas hasil penilaian kembali aset tetap berupa tanah dan bangunan per tanggal 30 Juni 2006 (berdasarkan penilaian oleh penilai independen PT VPC Hagai Sejahtera) yang dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 486/ KMK.03/2002 tanggal 28 Nopember 2002.
Based on the Decision Letter of Directorate General of Tax (DGT) No. KEP-55/WPJ.19/2006 dated August 24, 2006, the Bank obtained the tax office approval to revalue its land and buildings as of June 30, 2006, (based on appraisal done by independent appraiser PT VPC Hagai Sejahtera) based on the Decree of the Ministry of Finance No. 486/KMK.03/2002 dated November 28, 2002.
69
PermataBank 2009 Annual Report
241
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
14. ASET TETAP (lanjutan)
14. PREMISES AND EQUIPMENT (continued)
Rincian selisih penilaian kembali aset tetap adalah sebagai berikut: Penilaian kembali pada tanggal 31 Desember 1996: - Tanah - Bangunan - Perabot dan peralatan kantor Jumlah yang dibukukan dalam aset tetap Pajak penghasilan final atas selisih penilaian kembali aset tetap Selisih penilaian kembali aset tetap, sebelum pengaruh penurunan nilai atas tanah Pengaruh penurunan nilai atas tanah Selisih penilaian kembali aset tetap yang dicatat sebagai bagian dari Ekuitas (sejak tanggal 1 Januari 2008 telah direklasifikasi ke akun defisit)
The details of revaluation increment in premises and equipment were as follows:
(16.376)
Revaluation on December 31, 1996: - Land - Buildings - Furniture, fixtures and office equipment Amount recorded in premises and equipment Final income tax on revaluation increment in premises and equipment
145.575
Revaluation increment in premises and equipment, before effect of impairment in value of land
161.833 (1.026) 1.144 161.951
(102.001) 43.574
Penilaian kembali pada tanggal 30 Juni 2006: Nilai wajar - tanah dan bangunan
1.166.199
Nilai buku - tanah dan bangunan, basis pajak
(634.838)
Selisih penilaian kembali aset tetap, basis pajak Selisih antara nilai buku, basis pajak dan basis akuntansi: Nilai buku bersih, basis pajak Nilai buku bersih, basis akuntansi
531.361
634.838 (664.009) (29.171)
Revaluation on June 30, 2006: Fair value - land and builldings Net book value - land and buildings, income tax basis Revaluation increment in premises and equipment, income tax basis Difference of net book value between income tax basis and accounting basis: Net book value, income tax basis Net book value, accounting basis
Selisih penilaian kembali, basis akuntansi Pajak penghasilan final atas selisih penilaian kembali aset tetap Pemulihan kewajiban pajak tangguhan atas aset tetap yang dinilai kembali Selisih penilaian kembali aset tetap yang dicatat sebagai bagian dari Ekuitas (sejak tanggal 1 Januari 2008 telah direklasifikasi ke akun defisit)
502.190
457.805
Revaluation increment, accounting basis Final income tax on revaluation increment in premises and equipment Reversal of deferred tax liability relating to the revalued premises and equipment Revaluation increment in premises and equipment as recorded under Stockholders’ Equity (reclassified to deficit since January 1, 2008)
Jumlah
501.379
Total
(53.136) 8.751
Sesuai dengan ketentuan transisi PSAK No. 16 (Revisi 2007) mengenai “Aset Tetap” yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2008, Bank mereklasifikasi seluruh saldo selisih penilaian kembali aset tetap yang dicatat sebagai bagian dari ekuitas konsolidasi ke akun defisit.
In accordance with the transitional provisions of SFAS No. 16 (2007 Revision) regarding “Fixed Assets” which was effective since January 1, 2008, the Bank reclassified the total balance of revaluation increment in premises and equipment as recorded under consolidated stockholders’ equity to deficit.
Sampai dengan 31 Desember 2009, sebanyak 5 hak atas tanah dan bangunan dalam bentuk hak guna bangunan dan hak guna pakai masih dalam proses pengurusan balik nama ke dalam nama Bank. Sisa umur dari hak atas tanah dan bangunan berkisar antara 1 tahun sampai dengan 29 tahun dan dapat diperpanjang.
Up to December 31, 2009, the transfer of 5 titles of certain land and buildings in the form of “Hak Guna Bangunan” and “Hak Guna Pakai” to the Bank’s name was still in process. The remaining terms of the rights on land and buildings ranged from 1 to 29 years and can be renewed.
70
242
Effect of impairment in value of land Revaluation increment in premises and equipment as recorded under Stockholders’ Equity (reclassified to deficit since January 1, 2008)
Laporan Tahunan PermataBank 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
14. ASET TETAP (lanjutan)
14. PREMISES AND EQUIPMENT (continued)
Aset tetap yang dimiliki oleh Bank, kecuali tanah, pada tanggal 31 Desember 2009, diasuransikan terhadap: • Semua risiko properti dan gempa bumi berdasarkan suatu paket polis asuransi kepada PT Asuransi Permata Nipponkoa Indonesia, Anak Perusahaan, dan PT Asuransi Astra Buana, perusahan dalam kelompok PT Astra International Tbk (pemegang saham Catatan 27), dengan nilai pertanggungan sebesar Rp1.612.404 dan US$33.025.410. • Risiko terorisme dan sabotase berdasarkan suatu paket polis asuransi kepada PT Asuransi Bintang dengan nilai pertanggungan sebesar US$83.771.358. • Semua risiko terkait dengan kendaraan bermotor berdasarkan suatu paket polis asuransi kepada PT Asuransi Astra Buana, perusahaan dalam kelompok PT Astra International Tbk (pemegang saham - Catatan 27), dengan nilai pertanggungan sebesar Rp1.950.
Premises and equipments under ownership of the Bank as of December 31, 2009, except for land, are covered by insurance against the following losses: • Property and earthquake risks under blanket policies with PT Asuransi Permata Nipponkoa Indonesia, a Subsidiary, and PT Asuransi Astra Buana, a company under the group of PT Astra International Tbk (a shareholder - Note 27), with total sum insured amounting to Rp1,612,404 and US$33,025,410. •
Terorism and sabotage risks under blanket policies with PT Asuransi Bintang with total sum insured amounting to US$83,771,358.
•
All vehicle risks under blanket policies with PT Asuransi Astra Buana, a company under the group of PT Astra International Tbk (a shareholder - Note 27), with total sum insured of Rp1,950.
Manajemen Bank berpendapat bahwa asuransi tersebut diatas cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
The Bank’s management believes that the above insurance is adequate to cover possible losses from such risks.
Pada tanggal 28 Desember 2009, Bank mengadakan perjanjian pengikatan jual beli dengan pihak ketiga untuk menjual gedung Kantor Pusat Bank yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman Kavling 27, Jakarta. Pengalihan hak atas gedung tersebut berlaku efektif setelah pihak ketiga melunasi seluruh kewajibannya dan akta jual beli tersebut ditandatangani. Pada tanggal 28 Desember 2009, Bank juga menandatangani perjanjian sewa dengan pihak ketiga tersebut untuk menyewa balik gedung yang sama (Catatan 53).
On December 28, 2009, the Bank entered into a sale and purchase agreement with a third party to sell the Bank’s Head Office building located at Jalan Jenderal Sudirman Kavling 27, Jakarta. The transfer of title over the building will be effective upon the receipt of full payment from the purchaser and the signing of the sale and purchase deed. On December 28, 2009, the Bank also entered into a lease agreement with the third party to lease back the same building (Note 53).
15. ASET LAIN-LAIN
15. OTHER ASSETS
Akun ini terdiri dari:
This account consists of the following: 2008
2009 Tagihan lain-lain Klaim pengembalian pajak (Catatan 22) Bunga masih akan diterima Agunan diambil alih - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp95.537 (2009) dan Rp143.644 (2008) dan penyisihan penghapusan sebesar Rp33.348 (2009) dan Rp18.756 (2008) Beban dibayar dimuka Piutang penjualan efek-efek dan obligasi pemerintah Lain-lain - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp22.610 (2009) dan Rp20.613 (2008) Jumlah
546.466 237.734 193.997
546.466 248.752 228.423
158.832 116.530
154.960 92.480
25.679
840.434
472.279
471.536
Other receivable Claims for tax refund (Note 22) Interest receivables Foreclosed assets - net of allowance for decline in value of Rp95,537 (2009) and Rp143,644 (2008), and allowance for losses of Rp33,348 (2009) and Rp18,756 (2008) Prepaid expenses Receivables from sale of marketable securities and government bonds Others - net of allowance for losses of Rp22,610 (2009) and Rp20,613 (2008)
1.751.517
2.583.051
Total
71
PermataBank 2009 Annual Report
243
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham) 15
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
ASET LAIN-LAIN (lanjutan)
15. OTHER ASSETS (continued)
Tagihan lain-lain sebesar Rp546,4 milyar timbul dari transaksi sebagai berikut:
Other receivable amounting to Rp546.4 billion was derived from the following transactions:
• Pada tanggal 31 Desember 1998, dalam saldo
• As of December 31, 1998, included in the Bank’s
• Pada tanggal 11 Januari 1999, saldo penempatan
• As of January 11, 1999, the balance of the above
Dalam pelaksanaan perjanjian pengalihan/cessie tersebut, EGP belum melaksanakan kewajibannya untuk menyerahkan efek-efek kepada Bank dan selanjutnya pada tanggal 29 Maret 1999, EGP memberikan kuasa kepada Bank untuk melakukan penagihan atas tagihannya kepada BDNI dan BUN.
During the implementation of transfer/cessie agreement, EGP had not delivered such marketable securities to the Bank and on March 29, 1999 EGP gave the Bank the power to collect its claims to BDNI and BUN.
• Pada tanggal 1 Juni 1999, Bank menerima pembayaran dari Bank Indonesia atas tagihan kepada BDNI sebesar Rp904,6 milyar.
• On June 1, 1999, the Bank received a payment from Bank Indonesia for its claim to BDNI amounting to Rp904.6 billion.
• Pada tanggal 9 Juni 1999, Bank mengadakan
• On June 9, 1999, the Bank entered into a
penempatan pada pasar uang Bank terdapat penempatan pada bank beku operasi dan bank yang diambil alih oleh Pemerintah Indonesia, yaitu PT Bank Dagang Nasional Indonesia Tbk (BDNI), PT Bank Umum Nasional Tbk (BUN) dan PT Bank Tiara Asia Tbk (Tiara) sebesar Rp1.477 milyar meliputi pokok dan bunganya.
balance of placements at money market was placements at frozen banks and banks taken over by government of Indonesia, namely, PT Bank Dagang Nasional Indonesia Tbk (BDNI), PT Bank Umum Nasional Tbk (BUN) and PT Bank Tiara Asia Tbk (Tiara) amounting to Rp1,477 billion of principal and interests.
tersebut di atas setelah diperhitungkan dengan hutang Bank kepada BDNI dan Tiara, serta rugi selisih kurs yang diakui, berjumlah Rp1.235 milyar dengan rincian: BDNI Rp869,8 milyar, BUN Rp327,3 milyar dan Tiara Rp38 milyar. Pada tanggal tersebut, Bank mengadakan perjanjian pengalihan/cessie dengan PT Era Giat Prima (EGP) dengan tujuan untuk mengalihkan hak tagih Bank atas penempatan pada pasar uang dan kontrak-kontrak swap milik Bank dengan jumlah pokok sebesar Rp798,1 milyar, yang terdiri dari penempatan pada BDNI sejumlah Rp598,1 milyar dan pada BUN sejumlah Rp200 milyar. Sebagai kompensasinya, EGP akan menyerahkan kepada Bank efek-efek senilai Rp798,1 milyar. Bank juga mengadakan perjanjian pengalihan/cessie dengan PT Persada Harum Lestari (PHL) atas kontrak swap dengan Tiara sebesar Rp38 milyar. Sebagai kompensasinya, PHL akan menyerahkan kepada Bank efek-efek senilai Rp38 milyar.
placements, after offsetting with the Bank’s liabilities to BDNI and Tiara, and adjustment for foreign exchange losses, was Rp1,235 billion, which consisting of Rp869.8 billion for BDNI, Rp327.3 billion for BUN and Rp38 billion for Tiara. On the same date, the Bank entered into a transfer/cessie agreement with PT Era Giat Prima (EGP) to transfer Bank’s receivable on the placements at money market and swap contracts with a total principal amount of Rp798.1 billion, consisting of placement at BDNI amounting to Rp598.1 billion and at BUN amounting to Rp200 billion. As a compensation, EGP agreed to deliver marketable securities amounting to Rp798.1 billion to the Bank. The Bank also entered into a transfer/cessie agreement with PT Persada Harum Lestari (PHL) for its swap contract with Tiara amounting to Rp38 billion. As a compensation, PHL agreed to deliver marketable securities amounting to Rp38 billion to the Bank.
perjanjian penyelesaian dengan EGP. Berdasarkan perjanjian tersebut, Bank memindahkan Rp546,4 milyar ke rekening EGP sebagai penyelesaian menyeluruh dari perjanjian pengalihan/cessie atas tagihan BDNI, sehingga jumlah bersih yang diterima Bank atas penempatan pada BDNI adalah sebesar Rp358,2 milyar. Tagihan kepada BUN belum dapat diselesaikan dan Bank menerima surat dari EGP tertanggal 11 Juni 1999, yang menyatakan bahwa EGP akan menyerahkan efek-efek sebesar Rp200 milyar.
settlement agreement with EGP. Based on this agreement, the Bank transferred Rp546.4 billion to the account of EGP as a full settlement of the transfer/cessie agreement covering the BDNI’s claims. As a result, the net amount received by the Bank for the BDNI’s claims was Rp358.2 billion. The claims to BUN have not been settled yet. On June 11, 1999, the Bank received a letter from EGP stating that it will deliver marketable securities amounting to Rp200 billion.
72
244
Laporan Tahunan PermataBank 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
15. ASET LAIN-LAIN (lanjutan)
15. OTHER ASSETS (continued)
• Pada tanggal 9 Juni 1999, Bank mengadakan
• On June 9, 1999, the Bank also entered into a
• Dari
• From August 16 to August 19, 1999, the Bank
• Pada tanggal 15 Oktober 1999, perjanjian
• On
• Pada tanggal 30 Nopember 1999, perjanjian pengalihan/cessie dengan PHL sebagaimana diuraikan di atas dibatalkan dengan Surat Keputusan Ketua BPPN No. SK-464/BPPN/1199. Berdasarkan surat keputusan tersebut, Bank diminta untuk melakukan tindakan/upaya guna memastikan agar pelaksanaan perjanjian tersebut berlangsung sedemikian rupa seperti layaknya tidak pernah diadakan perjanjian tersebut. Oleh karena itu, Bank membukukan kembali tagihan kepada Tiara.
• On November 30, 1999, the transfer/cessie agreement with PHL as discussed above was cancelled by virtue of the Decision Letter of the Chairman of IBRA No. SK-464/BPPN/1199. Based on this letter, the Bank was requested to take the necessary actions to ensure that the implementation of that agreement occured as if the agreement never took place. Because of this, the Bank recorded back its claims to Tiara.
perjanjian penyelesaian dengan PHL di mana kewajiban PHL untuk menyerahkan efek-efek sebesar Rp38 milyar diubah menjadi pembayaran dana sebesar Rp22,8 milyar melalui cek/bilyet giro yang dapat dicairkan selambat-lambatnya pada tanggal 17 Juni 1999. Bank telah menerima cek/bilyet giro tersebut sebesar Rp22,8 milyar pada tanggal 17 Juni 1999. Pada tanggal 19 Agustus 1999, PHL meminta Bank untuk memindahkan dana sejumlah Rp22,8 milyar ke rekening escrow Bank Bali qq. EGP.
settlement agreement with PHL whereby PHL’s obligation to deliver marketable securities amounting to Rp38 billion was changed to a payment by check amounting to Rp22.8 billion. The check had to be cashed not later than June 17, 1999. The Bank received the check amounting to Rp22.8 billion on June 17, 1999. On August 19, 1999, PHL requested the Bank to transfer the fund amounting to Rp22.8 billion to the Bank Bali qq. EGP escrow account.
tanggal 16 Agustus sampai dengan 19 Agustus 1999, Bank menerima transfer dana atas nama rekening escrow Bank Bali qq. EGP yang keseluruhannya berjumlah Rp523,6 milyar. Dengan demikian saldo rekening ini menjadi Rp546,4 milyar yang dibukukan sebagai rekening escrow Bank Bali qq. EGP pada Kewajiban Segera (Catatan 16).
received fund transfers to the Bank Bali qq. EGP escrow account amounting to Rp523.6 billion. Consequently, the balance in this escrow account became Rp546.4 billion, which were recorded as Bank Bali qq. EGP escrow account under Liabilities Payable on Demand (Note 16). October 15, 1999, the transfer/cessie agreement with EGP as discussed above was cancelled by virtue of the Decision Letter of the Chairman of IBRA No. SK-423/BPPN/1099. Based on this letter, the Bank was requested to take the necessary actions to gain control and ownership over the amount of Rp904.6 billion which represented the payment received under the government guarantee scheme. Because of this, the Bank claimed back from EGP the amount of Rp546.4 billion and recorded it as Other Receivable. In addition, the obligation of EGP to deliver the marketable securities amounting to Rp200 billion was cancelled; as such, the Bank had claims to BUN for such amount. Because the claims to BUN cannot be realized, the Bank provided a full allowance for losses for the claims.
pengalihan/cessie dengan EGP sebagaimana diuraikan di atas dibatalkan dengan Surat Keputusan Ketua BPPN No. SK-423/BPPN/1099. Berdasarkan surat keputusan tersebut, Bank melakukan tindakan/upaya diminta untuk agar dana sebesar Rp904,6 milyar yang diterima sebagai pembayaran dalam rangka penjaminan pemerintah dapat dikuasai dan dimiliki oleh Bank. Oleh karena itu, Bank menagih kembali kepada EGP sebesar Rp546,4 milyar dan membukukan tagihan tersebut sebagai Tagihan Lain-lain. Selain itu, kewajiban EGP untuk menyerahkan efek-efek sebesar Rp200 milyar menjadi batal dan timbul kembali tagihan kepada BUN. Karena tagihan kepada BUN tidak dapat direalisasikan, maka Bank membentuk penyisihan penghapusan atas seluruh tagihan tersebut.
73
PermataBank 2009 Annual Report
245
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
15. ASET LAIN-LAIN (lanjutan)
15. OTHER ASSETS (continued)
• Sesuai dengan surat ketua BPPN kepada Bank No. PB-805/BPPN/1299 dan No. PB-804/BPPN/ 1299, keduanya tertanggal 28 Desember 1999, serta surat No. PB-158/BPPN/0200 tanggal 23 Pebruari 2000, BPPN atas nama pemerintah menjamin bahwa Bank akan tetap menerima seluruh dana cessie sebesar Rp546,4 milyar dalam hal pada akhirnya dana cessie tersebut tidak dapat dimiliki kembali. BPPN juga menyatakan bahwa tagihan kepada Tiara termasuk dalam skema penjaminan pemerintah.
• Based on the Decision Letters of the Chairman of IBRA No. PB-805/BPPN/1299 and No. PB-804/ BPPN/1299, both dated December 28, 1999 and also Letter No. PB-158/BPPN/0200 dated February 23, 2000 to the Bank, IBRA on behalf of the government guaranteed that the Bank would receive all cessie funds amounting to Rp546.4 billion if at the end, such cessie funds could not be owned by the Bank. IBRA also confirmed that claims to Tiara are eligible for repayment under the government guarantee scheme.
• Berdasarkan Surat BPPN No. PB-289/BPPN/ 0204 tanggal 21 Pebruari 2004 perihal konfirmasi atas jaminan pemerintah atas pengembalian dana pembayaran klaim interbank kepada PT Bank Permata Tbk, BPPN menyampaikan hal-hal sebagai berikut:
• Based on IBRA’s Letter No. PB-289/BPPN/0204 dated February 21, 2004 regarding the confirmation on government guarantee on the refund of payment of inter-bank claim to PT Bank Permata Tbk, IBRA has stated the following:
1. Sampai saat ini, tidak terdapat perubahan atas kebijakan pemerintah sebagaimana tertuang dalam Surat Ketua BPPN No. PB805/BPPN/1299 tanggal 28 Desember 1999 dan Surat Menteri Keuangan No. S-10/ MK.01/2000 tanggal 14 Januari 2000 perihal Persetujuan Pemberian Jaminan atas Pengembalian Dana Pembayaran Klaim Interbank kepada PT Bank Bali Tbk.
1. Until now, there was no change in the government policy as stated in the Letter of the Chairman of IBRA No. PB-805/BPPN/ 1299 dated December 28, 1999 and the Letter of Ministry of Finance No. S-10/ MK.01/2000 dated January 14, 2000 regarding the Approval on Guarantee on the Refund of Payment of Inter-bank Claim to PT Bank Bali Tbk.
2. Mahkamah Agung Republik Indonesia berdasarkan keputusan No. 447.K/TUN/ 2000 tanggal 4 Maret 2002 telah memperkuat keputusan Ketua BPPN dalam pembatalan transaksi cessie antara PT Bank Bali Tbk (sekarang PT Bank Permata Tbk) dengan PT Era Giat Prima (“EGP”), sehingga pembatalan tersebut tetap sah dan berkekuatan hukum tetap. Dengan demikian dana cessie sebesar Rp546.466 adalah milik PT Bank Permata Tbk.
2. The Supreme Court of the Republic of Indonesia, based on its Decree No. 447.K/ TUN/2000 dated March 4, 2002, has reaffirmed the Decision Letter of IBRA to cancel the cessie agreement between PT Bank Bali Tbk (now PT Bank Permata Tbk) and PT Era Giat Prima (“EGP”); as such, the cancellation is valid and have final legal binding power. Accordingly, the cessie fund amounting to Rp546,466 belongs to PT Bank Permata Tbk.
3. Manajemen Bank Permata diminta untuk terus melakukan segala usaha perbaikan dan peningkatan kinerja Bank dalam rangka mengantisipasi segala kemungkinan yang timbul dari kasus cessie ini, termasuk namun tidak terbatas kepada upaya-upaya corporate action yang diperlukan.
3. The Bank’s management is requested to improve Bank’s performance in order to anticipate every possible effects of this cessie case, including but not limited to the conduct of any necessary corporate actions.
• Berdasarkan surat PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) No. S-1141/PPA/DU/0904 tanggal 29 September 2004 perihal: Pengakhiran Jaminan Pemerintah atas Pengembalian Dana Pembayaran Klaim Interbank PT Bank Bali Tbk, disampaikan bahwa sehubungan dengan adanya surat Menteri Keuangan Republik Indonesia No. SR-120/MK.01/2004 tanggal 27 September 2004 yang ditujukan kepada PPA perihal Pengakhiran Jaminan Pemerintah atas Pengembalian Dana Pembayaran Klaim Interbank kepada PT Bank Bali Tbk (“Surat Menkeu”), PPA menyampaikan antara lain hal-hal sebagai berikut:
• Based on the letter of the Asset Management Company (PT Perusahaan Pengelola Aset/PPA) No. S-1141/PPA/DU/0904 dated September 29, 2004 regarding: Termination of Government Guarantee on the Refund of Payment of Inter-bank Claim to PT Bank Bali Tbk, it was stated that in view of the letter of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia No. SR-120/ MK.01/2004 dated September 27, 2004 to PPA regarding the termination of Government Guarantee on the Refund of Payment of Interbank Claim to PT Bank Bali Tbk (“Ministry of Finance Letter”), PPA informed among others the following:
74
246
Laporan Tahunan PermataBank 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
15. ASET LAIN-LAIN (lanjutan)
15. OTHER ASSETS (continued)
1. Bahwa jaminan pemerintah atas pengembalian dana pembayaran klaim interbank kepada PT Bank Bali Tbk sebagaimana termuat dalam surat Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S-10/ MK.01/2000 tanggal 14 Januari 2000 yang ditujukan kepada Badan Penyehatan Perbankan Nasional (“BPPN”), dinyatakan tidak berlaku lagi;
1. The Government guarantee on the refund of payment of inter-bank claim to PT Bank Bali Tbk as stated in the letter of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia No. S-10/MK.01/2000 dated January 14, 2000 to IBRA, is no longer valid;
2. Berkaitan dengan butir 1 di atas, maka (i) surat BPPN yang ditujukan kepada PT Bank Bali Tbk No. PB-805/BPPN/1299 tanggal 28 Desember 1999 perihal Persetujuan Pemberian Jaminan Atas Pengembalian Dana Pembayaran Klaim Interbank Kepada Bank Bali Tbk dan (ii) surat BPPN yang ditujukan kepada PT Bank Permata Tbk., No. PB-289/BPPN/0204 tanggal 21 Pebruari 2004 perihal Konfirmasi Atas Jaminan Pemerintah Atas Pengembalian Dana Pembayaran Klaim Interbank Kepada PT Bank Permata Tbk, juga menjadi tidak berlaku.
2.
Berkaitan dengan surat PPA di atas dan mengingat isi putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia yang antara lain menyatakan bahwa dana pada Bank, rekening escrow No. 0999.045197 atas nama Bank Bali qq. PT Era Giat Prima sebesar Rp546.466 adalah milik Bank, maka Bank akan menindaklanjuti administrasi penyelesaian tagihan kepada EGP dan pelaksanaannya akan dilakukan dengan prinsip fiduciary duty bagi Direksi serta sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku (Catatan 16). Hal ini telah disampaikan kepada pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Permata Tbk tanggal 22 Nopember 2004 sebagaimana tercantum dalam akta No. 12 yang dibuat oleh A. Partomuan Pohan, S.H., LL.M, notaris di Jakarta.
In connection with the above-mentioned letter of PPA, and the decision of the Supreme Court of the Republic of Indonesia which among others stated that the fund in the Bank’s escrow account No. 0999.045197 in the name of Bank Bali qq. PT Era Giat Prima amounting to Rp546,466 belongs to the Bank, the Bank will follow up the administrative settlement of EGP’s receivable and the settlement will be done in accordance with the principle of fiduciary duty for the board of directors and in accordance with the prevailing laws and regulations (Note 16). This matter has been announced to the stockholders in the Extraordinary General Meeting of the Stockholders dated November 22, 2004, as stated in the notarial deed No. 12 of A. Partomuan Pohan, S.H., LL.M, notary in Jakarta.
• Terhadap perkara lain yang terkait dengan perjanjian cessie antara Bank dengan EGP, EGP telah menggugat surat keputusan BPPN yang membatalkan perjanjian cessie (SK No. 423/BPPN/1099 tanggal 15 Oktober 1999) di Pengadilan Tata Usaha Negara yang terdaftar di bawah No. 148/G.TUN/1999/PTUN-JKT. Untuk perkara No. 148, pada tingkat kasasi, Mahkamah Agung dengan putusan perkara No. 447.K/TUN/ 2000 tanggal 4 Maret 2002 telah mengabulkan permohonan kasasi BPPN dan menyatakan gugatan EGP tidak dapat diterima. Terhadap putusan tersebut, EGP telah mengajukan peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung dan berdasarkan Putusan No. 21 PK/TUN/2003 tanggal 6 Oktober 2004, Mahkamah Agung RI telah menolak permohonan Peninjauan Kembali tersebut.
• In other legal cases related to the cessie agreement between the Bank and EGP, EGP filed a lawsuit against IBRA’s decision letter to cancel the cessie agreement (SK No. 423/ BPPN/1099 dated October 15, 1999) at the State Administrative Court which was registered under No. 148/G.TUN/1999/PTUNJKT. For case No. 148, at the cassation level, the Supreme Court through Decision No. 447.K/TUN/2000 dated March 4, 2002 had accepted IBRA’s appeal and stated that EGP’s claim could not be accepted. For such decision, EGP requested a judicial review of the Supreme Court’s decision and based on Judicial Review Ruling No. 21 PK/TUN/2003 dated October 6, 2004, the Supreme Court rejected the request for Judicial Review.
In connection with abovementioned point 1, therefore (i) IBRA’s letter to PT Bank Bali Tbk No. PB-805/BPPN/1299 dated December 28, 1999 regarding the Approval on Guarantee on the Refund of Payment of Interbank Claim to PT Bank Bali Tbk and (ii) IBRA’s letter to PT Bank Permata Tbk No. PB-289/BPPN/0204 dated February 21, 2004 regarding the Confirmation on Government Guarantee on the Refund of Payment of Interbank Claim to PT Bank Permata Tbk are also no longer valid.
75
PermataBank 2009 Annual Report
247
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
15. ASET LAIN-LAIN (lanjutan)
15. OTHER ASSETS (continued)
Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan (Kejari) melalui surat No. B-1668/0.1.14/Ft/06/2009 tanggal 15 Juni 2009 menyampaikan bahwa sehubungan dengan Putusan Peninjauan Kembali (PK) Mahkamah Agung Republik Indonesia atas perkara pidana Joko S. Tjandra, yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap (in kracht), maka Kejari akan melaksanakan eksekusi barang bukti berupa dana dalam rekening escrow dengan cara menyetorkan ke Kas Negara. Eksekusi tersebut telah dilaksanakan berdasarkan Berita Acara Pelaksanaan Putusan Pengadilan tanggal 29 Juni 2009 (Catatan 16).
The South Jakarta District Attorney (Kejari) through its letter No. B-1668/0.1.14/Ft/06/2009 dated June 15, 2009 informed the Bank that in connection with the decision of Judicial Review (PK) of criminal case of Joko S. Tjandra, which have been final and legally binding (in kracht), Kejari will execute the evidence of the funds in the escrow account by transferring the balance to State Treasury. The execution was done based on Berita Acara Pelaksanaan Putusan Pengadilan dated June 29, 2009 (Note 16).
Manajemen berkeyakinan bahwa Bank adalah pemilik sah dari dana rekening escrow berdasarkan keputusan Mahkamah Agung dalam perkara perdata dan tata usaha negara yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap (in kracht) dan oleh karenanya, Bank akan mengupayakan pengembalian dana tersebut.
Management believes that the Bank is the valid owner of the funds based on decisions of the Supreme Court on civil and state administration cases which have been final and legally binding (in kracht) and therefore, the Bank will take necessary actions for the return of the funds.
• Penempatan pada BUN sebesar Rp204,3 milyar telah dialihkan seluruhnya kepada BPPN, sesuai dengan Perjanjian Jual Beli dan Penyerahan Piutang tanggal 29 September 2000 yang telah dilegalisasi oleh Akta Notaris No. 1181/leg/2000.
• The placement at BUN amounting to Rp204.3 billion was transferred to IBRA in accordance with the Sale, Purchase and Transfer of Rights on Receivables Agreement dated September 29, 2000 which was legalized by Notarial Deed No. 1181/leg/2000.
• Penempatan pada Tiara sebesar US$10 juta telah dilunasi oleh Tiara pada tanggal 11 September 2000 dan Bank juga telah melunasi call money pada Tiara sebesar Rp39 milyar pada tanggal yang sama.
• The placement at Tiara amounting to US$10 million had been fully settled by Tiara on September 11, 2000. The Bank also settled the call money to Tiara amounting to Rp39 billion on the same date.
Agunan diambil alih terutama terdiri dari tanah, bangunan dan kendaraan bermotor.
The foreclosed assets mainly consist of land, buildings and motor vehicles.
Piutang penjualan efek-efek dan obligasi pemerintah merupakan piutang yang timbul karena Bank menerapkan akuntansi tanggal dagang (trade date accounting) sejak Desember 2008.
Receivables from sale of marketable securities and government bonds represent receivables arising from the implementation of trade date accounting by the Bank since December 2008.
Bunga yang masih akan diterima dari kredit yang diberikan Bank kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2009 berjumlah Rp565.
Interest receivables from loans provided by the Bank to related parties as of December 31, 2009 amounted to Rp565.
76
248
Laporan Tahunan PermataBank 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
16. KEWAJIBAN SEGERA
16. LIABILITIES PAYABLE ON DEMAND
Akun ini terdiri dari: Rupiah Rekening Escrow Bank Bali qq. EGP (Catatan 15) Rekening kreditur Hutang kartu kredit dan kartu debit Hutang pembelian efek-efek dan obligasi pemerintah Hutang kepada notaris Hutang kepada ATM Bersama Hutang reasuransi Hutang premi Lain-lain Valuta Asing Rekening kreditur Kiriman uang Hutang reasuransi Lain-lain Jumlah
This account consists of the following: 2009
2008
87.324 51.030
546.466 46.644 55.593
31.749 30.429 23.018 11.765 8.989 53.802 298.106
1.708.874 22.480 18.229 18.827 8.377 44.454 2.469.944
51.457 44.382 11.070 1.908 108.817
47.620 101.323 12.551 1.166 162.660
406.923
2.632.604
Rupiah Bank Bali qq. EGP Escrow Account (Note 15) Creditors’ accounts Credit cards and debit cards payable Payables for purchases of marketable securities and government bonds Payable to notary Payable to ATM Bersama Due to reinsurers Premiums payable Others Foreign Currencies Creditors’ accounts Money transfers Due to reinsurers Others Total
Berdasarkan instruksi Bank Indonesia (BI) melalui surat No. 1/425/UPwBI/AdWBI/Rahasia tanggal 12 Agustus 1999, BI memerintahkan kepada Bank untuk membuka rekening escrow. Dalam suratnya tersebut, BI juga meminta Bank untuk tidak mencairkan dana dalam rekening tersebut tanpa persetujuan BI dan meminta Bank untuk membuat laporan harian ke BI. Pada tanggal 16 Agustus 1999, BI melalui faksimili BI No. 1/70/UPwBI/AdWBI/Fax memerintahkan Bank untuk mengubah nama rekening escrow menjadi Bank Bali qq. PT Era Giat Prima.
Based on the instruction of Bank Indonesia (BI) through its letter No. 1/425/UPwBI/AdWBI/Rahasia dated August 12, 1999, BI instructed the Bank to open an escrow account. In its letter, BI also requested the Bank not to release the fund of that account without obtaining BI’s approval and asked the Bank to prepare daily report to BI. On August 16, 1999, BI through its facsimile No. 1/70/UPwBI/ AdWBI/Fax instructed the Bank to change the name of the escrow account to Bank Bali qq. PT Era Giat Prima.
Dana sejumlah Rp546,4 milyar diterima di rekening escrow Bank Bali qq. EGP dari tanggal 16 Agustus 1999 sampai dengan tanggal 19 Agustus 1999 (Catatan 15).
The funds amounting to Rp546.4 billion was received in the Bank Bali qq. EGP escrow account from August 16, 1999 to August 19, 1999 (Note 15).
Berdasarkan surat Korps Reserse Polri Direktorat Reserse Ekonomi No. R/126-B/IX/99/Serse Ek tanggal 9 September 1999, Kepolisian meminta pemblokiran atas rekening escrow Bank Bali qq. EGP.
Based on the letter of Korps Reserse Polri Direktorat Reserse Ekonomi No. R/126-B/IX/99/Serse Ek dated September 9, 1999, the Police froze the Bank Bali qq. EGP escrow account.
Pada tanggal 15 Oktober 1999, perjanjian pengalihan/cessie antara Bank dengan EGP dibatalkan dengan Surat Keputusan Ketua BPPN No. SK-423/BPPN/1099 (Catatan 15).
On October 15, 1999, the transfer/cessie agreement between the Bank and EGP was cancelled by the Decision Letter of the Chairman of IBRA No. SK-423/ BPPN/1099 (Note 15).
77
PermataBank 2009 Annual Report
249
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
16. KEWAJIBAN SEGERA (lanjutan)
16. LIABILITIES PAYABLE ON DEMAND (continued)
Berdasarkan Surat Kejaksaan Agung (Kejagung) kepada Bank No. R-436/F/Fpk.1/11/1999 tanggal 8 Nopember 1999, Kejaksaan melaksanakan pemblokiran atas rekening escrow Bank Bali qq. EGP.
Based on the Letter of the Attorney General to the Bank No. R-436/F/Fpk.1/11/1999 dated November 8, 1999, the Attorney General froze the Bank Bali qq. EGP escrow account.
Berdasarkan surat BI kepada Bank No. 1/48/DPwBI/ IDWBI/Rahasia tanggal 11 Nopember 1999, BI memberitahukan kepada Bank bahwa rekening escrow Bank Bali qq. EGP sudah tidak di bawah pengawasan BI terhitung sejak diblokir oleh pihak kepolisian.
Based on the letter of BI to the Bank No. 1/48/ DPwBI/IDWBI/Rahasia dated November 11, 1999, BI informed the Bank that the Bank Bali qq. EGP escrow account was no longer under the BI supervision since it was frozen by the police.
Kejaksaan telah melakukan penyitaan atas rekening tersebut pada tanggal 19 Nopember 1999 dan kemudian dititipkan kembali kepada Bank untuk disimpan.
The Attorney General has confiscated the above account on November 19, 1999 and deposited it back to the Bank for safekeeping.
Atas rekening escrow Bank Bali qq. EGP tersebut, pada tanggal 19 Juni 2002, melalui surat No. R-126/F/F.2.1/06/2002, Kejaksaan Agung Republik Indonesia telah meminta pengalihan dana tersebut ke bank pemerintah. Atas permintaan Kejaksaan tersebut, BPPN telah mengirim surat kepada Jaksa Agung No. Prog-2901/BPPN/0802 tanggal 22 Agustus 2002 yang pada intinya menyatakan agar Kejaksaan tidak mengalihkan dana dalam rekening escrow Bank Bali qq. EGP ke bank pemerintah.
On the Bank Bali qq. EGP escrow account, on June 19, 2002, through its letter No. R-126/F/F.2.1/ 06/2002, the Attorney General of the Republic of Indonesia had requested the transfer of the cessie funds to a government bank. Based on such request, IBRA had sent a letter to the Attorney General No. Prog-2901/BPPN/0802 dated August 22, 2002 which stated that the Attorney General should not transfer the fund from Bank Bali qq. EGP escrow account to a government bank.
Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan (Kejari) dalam suratnya No. B-631/0.1.14/Fu.1/06/2003 tertanggal 12 Juni 2003, meminta kembali kepada Bank untuk mengalihkan dana yang ada dalam rekening escrow tersebut di atas ke rekening Kepala Kejari pada PT Bank Mandiri, Cabang Jakarta Sudirman Plaza Bapindo. Atas permintaan tersebut, Bank melalui suratnya No. 293/BP/DIR/VI/03 tertanggal 17 Juni 2003 dan BPPN melalui suratnya No. 5115/BPPN/ 0603 tertanggal 19 Juni 2003, meminta Fatwa kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA) atas pelaksanaan eksekusi terhadap rekening escrow tersebut. Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam suratnya No. KMA/441/VI/2003 tanggal 25 Juni 2003 menyatakan bahwa pelaksanaan putusan pengadilan dalam perkara pidana yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap berdasarkan pasal 270 KUHAP dilakukan oleh Jaksa. Mahkamah Agung Republik Indonesia tidak dapat mencampuri masalah tersebut, karena ketentuan hukumnya telah menyebutkan dengan tegas dan jelas. Berkaitan dengan fatwa Mahkamah Agung RI tersebut, Bank melalui surat No. 313a/BP/DIR/VI/03 tanggal 27 Juni 2003 telah meminta arahan BPPN selaku pemegang saham mayoritas Bank.
In its letter No. B-631/0.1.14/Fu.1/06/2003 dated June 12, 2003, the South Jakarta District Attorney requested the Bank to transfer the fund in the escrow account to the account of the Head of District Attorney in PT Bank Mandiri, Jakarta Branch Sudirman Plaza Bapindo. With that request, the Bank through its letter No. 293/BP/DIR/VI/03 dated June 17, 2003 and IBRA through its letter No. 5115/BPPN/0603 dated June 19, 2003, requested a ruling from the Supreme Court of the Republic of Indonesia for the execution of the escrow account. The Supreme Court in its letter No. KMA/ 441/VI/2003 dated June 25, 2003 confirmed that the execution of the court decision in criminal cases which had a legal binding power based on the article 270 of KUHAP is done by the Attorney. The Supreme Court of the Republic of Indonesia could not interfere with the cases, as the law has been stated clearly and firmly. In relation to the Supreme Court’s ruling, the Bank through its letter No. 313a/BP/DIR/VI/03 dated June 27, 2003 requested IBRA’s guidance as a majority shareholder.
78
250
Laporan Tahunan PermataBank 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
16. KEWAJIBAN SEGERA (lanjutan)
16. LIABILITIES PAYABLE ON DEMAND (continued)
Berdasarkan surat No. PB-1083/BPPN/0703 tanggal 31 Juli 2003, BPPN pada intinya menyatakan bahwa hingga saat ini BPPN masih menunggu jawaban dari Mahkamah Agung atas surat BPPN yang memintakan fatwa dan perlindungan hukum Mahkamah Agung serta langkah-langkah selanjutnya. Bank diharapkan untuk berpedoman kepada pengarahan Ketua BPPN pada pertemuan di Kantor Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian tanggal 29 Juli 2003.
Based on letter No. PB-1083/BPPN/0703 dated July 31, 2003, IBRA confirmed that up to the present date, IBRA was still waiting for the reply from the Supreme Court on IBRA’s letter which requested for a ruling and protection from the Supreme Court and the next steps to take. The Bank was also requested to follow the guidance of the Chairman of IBRA in the meeting at the office of Coordinating Minister for Economy dated July 29, 2003.
Mahkamah Agung dalam suratnya No. KMA/552/ VIII/2003 tanggal 7 Agustus 2003 kepada BPPN, menyatakan bahwa putusan MA terdahulu dalam surat No. 447K/TUN/2000 tanggal 4 Maret 2002 hanya terbatas pada segi formal yang berkaitan dengan yurisdiksi peradilan tata usaha negara untuk memeriksa dan mengadili perkara cessie dan tidak (belum) menyangkut materi atau pokok perkara (Catatan 55b) di mana perkara cessie hanya dapat dibatalkan secara hukum keperdataan. Mahkamah Agung juga menyatakan bahwa dari segi aspek perkara pidananya, telah dikeluarkan putusan dan memperoleh kekuatan hukum tetap. Dengan demikian, eksekusi atau pelaksanaannya dilakukan oleh Jaksa.
The Supreme Court in its letter No. KMA/552/VIII/ 2003 dated August 7, 2003 to IBRA, stated that the previous Supreme Court’s decision in its letter No. 447K/TUN/2000 dated March 4, 2002 was only limited to the formal aspect related to the jurisdiction of the State Administrative Court to review and to judge the cessie case and did not relate to the substance of the case (Note 55b) whereby the cessie case could only be cancelled by civil law. The Supreme Court stated that from the criminal aspect, the court’s decision had been issued and had a legal binding power. Therefore, the execution and implementation were done by the Attorney.
Pada tanggal 2 Maret 2004, Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan melalui suratnya No. B239/01.14/ Fu.1/03/2004 telah mengundang Bank untuk membahas pelaksanaan eksekusi atas rekening escrow Bank Bali qq. EGP. Atas undangan tersebut, Bank bersama-sama konsultan hukum menghadiri undangan tersebut dan sekaligus menyampaikan surat jawaban dari konsultan hukum yang pada intinya menolak pelaksanaan eksekusi atas rekening escrow Bank Bali qq. EGP dengan alasan:
On March 2, 2004, the South Jakarta District Court through its letter No. B-239/01.14/Fu.1/03/2004 invited the Bank to discuss the execution of Bank Bali qq. EGP escrow account. In conjunction with that invitation, the Bank together with its legal counsel attended that invitation and also submitted the reply letter from legal counsel which basically rejected the execution of Bank Bali qq. EGP escrow account with the following reasons:
1.
Perjanjian pengalihan/cessie telah dibatalkan oleh BPPN berdasarkan Keputusan Ketua BPPN No. SK-423/BPPN/1099 tanggal 15 Oktober 1999.
1.
Transfer/cessie agreement had been cancelled by IBRA based on the Decision Letter of the Chairman of IBRA No. SK-423/BPPN/1099 dated October 15, 1999.
2.
Pembatalan perjanjian pengalihan/cessie dilakukan oleh BPPN berdasarkan kewenangan yang dimilikinya berdasarkan ketentuan yang berlaku.
2.
The cancellation of transfer/cessie agreement was conducted by IBRA based on its authority under the prevailing regulations.
3.
Keputusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 447 K/TUN/2000 tanggal 4 Maret 2002 telah memperkuat keputusan BPPN yang telah membatalkan Perjanjian pengalihan/ cessie.
3.
The decision of the Supreme Court of the Republic of Indonesia No. 447 K/TUN/2000 dated March 4, 2002 supported the IBRA’s decision which cancelled the transfer/cessie agreement.
79
PermataBank 2009 Annual Report
251
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
16. KEWAJIBAN SEGERA (lanjutan)
16. LIABILITIES PAYABLE ON DEMAND (continued)
Pada tanggal 27 April 2004, Bank melalui kuasa hukumnya menerima Surat Pemberitahuan Isi Putusan Mahkamah Agung No.)3025 K/Pdt/2001 tentang isi putusan Mahkamah Agung tertanggal 8 Maret 2004 dalam perkara antara EGP dan Bank yang inti putusannya adalah (i) membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Jakarta tanggal 23 Maret 2001 No. 487/PDT/2000/PT.DKI yang menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 448/Pdt.G/1999/PN.JAK.SEL tanggal 18 April 2000, dan; (ii) menyatakan bahwa dana pada Bank, Escrow Account No. 0999.045197 atas nama Bank Bali qq. PT Era Giat Prima sebesar Rp546.466 adalah milik Bank.
On April 27, 2004, the Bank through its legal counsel received the Announcement Letter of Supreme Court’s Decision No. 3025 K/Pdt/2001 regarding the contents of Supreme Court’s decision dated March 8, 2004, on cases between EGP and the Bank where in substance the decisions were (i) cancelling the Jakarta High Court’s decision, dated March 23, 2001 No. 487/PDT/2000/PT.DKI which supported the South Jakarta District Court’s decision No. 448/ Pdt.G/1999/PN.JAK.SEL dated April 18, 2000, and; (ii) stating that the funds in the Bank’s Escrow Account No. 0999.045197 in the name of Bank Bali qq. PT Era Giat Prima amounting to Rp546,466 were belong to the Bank.
Atas putusan Mahkamah Agung ini dan merujuk juga kepada Surat MA No. KMA/507/VII/2004 tanggal 28.Juli 2004 perihal Permohonan Fatwa Atas Eksekusi Putusan Mahkamah Agung yang menyatakan antara lain “bahwa oleh karena itu dana sebesar Rp546.466 milik PT Bank Bali Tbk tersebut tetap dimiliki dan dikuasai oleh PT Bank Bali Tbk”, maka pada tanggal 12 Agustus 2004 Bank melalui kuasa hukumnya mengajukan surat permohonan No. Ref 20/PerPN. Jkt.Sel/VIII/2004/46 kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan mengenai pelaksanaan (eksekusi) isi putusan tersebut. Terhadap surat permohonan ini, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan melalui suratnya No. W7Dd.HT.04.10.012508 tertanggal 23 Agustus 2004 menegaskan bahwa putusan tersebut telah berkekuatan hukum tetap sehingga harus dipatuhi oleh kedua belah pihak yang berperkara. Berdasarkan keputusan Mahkamah Agung tersebut di atas dan putusan peninjauan kembali No. 59 PK/Pdt/2006 tanggal 29 Mei 2007, Bank akan menindaklanjuti keputusan tersebut sesuai ketentuan hukum yang berlaku (Catatan 15 dan 55b).
According to this Supreme Court’s decision and referring the Supreme Court’s Letter No. KMA/ 507/VII/2004 dated July 28, 2004 regarding the Request for Ruling on the Execution of the Supreme Court’s Decision which stated among others “that consequently the funds amounting to Rp546,466 belong to PT Bank Bali Tbk is still owned and controlled by PT Bank Bali Tbk”, then on August 12, 2004, the Bank through its legal counsel submitted a request letter No. Ref 20/Per-PN.Jkt.Sel/VIII/ 2004/46 to the South Jakarta District Court concerning the execution of the Court’s decision. The South Jakarta District Court through its letter No. W7-Dd.HT.04.10.012508 dated August 23, 2004 confirmed that the Court’s decision has a legal binding power; as such, it must be obeyed by both conflicting parties. Based on the Supreme Court’s decision above and judicial review verdict No. 59 PK/Pdt/2006 dated May 29, 2007, the Bank will follow up these decisions in accordance with the prevailing laws and regulations (Note 15 and 55b).
Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan (Kejari) melalui surat No. B-2829/0.1.14/Ft/12/2008 tanggal 11.Desember 2008 kembali meminta kepada Bank untuk mengalihkan dana yang ada dalam rekening escrow ke rekening Kejari pada PT Bank BNI Tbk. Atas permintaan tersebut, pada tanggal 22 Januari 2009 Bank mengirimkan surat kepada Kejari yang pada intinya meminta agar dana rekening escrow tetap berada di Bank.
The South Jakarta District Attorney (Kejari) through its letter No. B-2829/0.1.14/Ft/12/2008 dated December 11, 2008, requested the Bank to transfer the funds in the escrow account to its account with PT Bank BNI Tbk. As the response to that letter, on January 22, 2009 the Bank submitted a letter to Kejari which basically requested that the fund in the escrow account is kept and maintained in the Bank.
80
252
Laporan Tahunan PermataBank 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
16. KEWAJIBAN SEGERA (lanjutan)
16. LIABILITIES PAYABLE ON DEMAND (continued)
Pada tanggal 27 Januari 2009, Bank mengirimkan surat kepada Menteri Keuangan Republik Indonesia yang pada intinya memohon perlindungan hukum dan kepastian hukum dari Menteri Keuangan berkaitan dengan kepemilikan rekening escrow, dengan pertimbangan bahwa Bank adalah pemilik sah dari dana rekening escrow sebagaimana yang dinyatakan dalam putusan Mahkamah Agung mengenai perkara perdata yang telah diputus dalam tingkat Peninjauan Kembali, fatwa Mahkamah Agung dan putusan Mahkamah Agung di tingkat Peninjauan Kembali atas putusan Pengadilan Tata Usaha Negara yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap (Catatan 55b). Menteri Keuangan dalam suratnya tertanggal 29 April 2009 menyampaikan bahwa Menteri Keuangan berpedoman pada putusan Mahkamah Agung dalam perkara perdata dan tata usaha negara sebagaimana tersebut di atas.
On January 27, 2009, the Bank submitted a letter to the Minister of Finance which requested legal protection and legal certainty on the escrow account, with the consideration that the Bank is the legal owner of the fund in the escrow account as stated in the decision of the Supreme Court regarding the judicial review verdict on civil case, fatwa of the Supreme Court and the judicial review verdict from the Supreme Court on the decision of State Administration Court, wherein all decisions have permanent legal binding (Note 55b). In the letter dated April 29, 2009, the Minister of Finance stated that they follow the guidance as decided by the Supreme Court on civil and state administration cases as mentioned above.
Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan (Kejari) melalui surat No. B-1668/0.1.14/Ft/06/2009 tanggal 15 Juni 2009 menyampaikan bahwa sehubungan dengan Putusan Peninjauan Kembali (PK) Mahkamah Agung Republik Indonesia atas perkara pidana Joko S. Tjandra, yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, maka Kejari akan melaksanakan eksekusi barang bukti berupa dana dalam rekening escrow dengan cara menyetorkan ke Kas Negara. Eksekusi tersebut telah dilaksanakan berdasarkan Berita Acara Pelaksanaan Putusan Pengadilan tanggal 29.Juni 2009 (Catatan 15).
The South Jakarta District Attorney (Kejari) through its letter No. B-1668/0.1.14/Ft/06/2009 dated June.15, 2009 informed the Bank that in connection with the decision of Judicial Review (PK) of criminal case of Joko S. Tjandra, which have been final and legally binding, Kejari will execute the evidence of the funds in the escrow account by transferring the balance to State Treasury. The execution has been done based on Berita Acara Pelaksanaan Putusan Pengadilan dated June 29, 2009 (Note 15).
Manajemen berkeyakinan bahwa Bank adalah pemilik sah dari dana rekening escrow berdasarkan keputusan Mahkamah Agung dalam perkara perdata dan tata usaha negara yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap (in kracht) dan oleh karenanya, Bank akan mengupayakan pengembalian dana tersebut.
Management believes that the Bank is the rightful owner of the funds based on decisions of the Supreme Court on civil and state administration cases which have been final and legally binding (in kracht) and, therefore, the Bank will take necessary actions for the return of the funds.
Hutang kartu kredit dan debit merupakan tagihantagihan dari bank-bank lain dan merchant sehubungan dengan transaksi kartu kredit dan kartu debit.
Credit cards and debit cards payable represent liabilities to other banks and merchants in connection with the transactions of credit cards and debit cards.
Hutang pembelian efek-efek dan obligasi pemerintah merupakan hutang yang timbul karena Bank menerapkan akuntansi tanggal dagang (trade date accounting) sejak Desember 2008.
Payables for purchases of marketable securities and government bonds arose because the Bank implemented trade date accounting since December 2008.
81
PermataBank 2009 Annual Report
253
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
17. GIRO
17. DEMAND DEPOSITS
Akun ini terdiri dari:
This account consists of the following:
Rupiah/ Rupiah
2009 Valuta Asing/ Foreign Currencies
Jumlah/ Total
Rupiah/ Rupiah
Jumlah/ Total
Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
6.550.748
2.623.343
9.174.091
5.619.525
2.565.494
8.185.019
Third parties
1.553.992
218.415
1.772.407
827.599
372.436
1.200.035
Related parties
Jumlah
8.104.740
2.841.758
10.946.498
6.447.124
2.937.930
9.385.054
Total
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang memiliki saldo giro pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah PT Astra International Tbk/AI, perusahaan dalam kelompok AI dan Standard Chartered Bank (pemegang saham - Catatan 27) dan karyawan kunci dari Bank.
The related parties who had demand deposits at the Bank as of December 31, 2009 and 2008 were PT Astra International Tbk/AI, companies under the group of AI and Standard Chartered Bank (shareholders - Note 27) and key management personnel of the Bank.
Giro yang diterima dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing berjumlah Rp1.772.407 dan Rp1.200.035.
Demand deposits received from related parties as of December 31, 2009 and 2008 amounted to Rp1,772,407 and Rp1,200,035, respectively.
Giro yang diblokir, yang umumnya digunakan untuk jaminan atas fasilitas kredit yang diberikan oleh Bank dan transaksi lainnya dengan Bank adalah Rp176.439, US$4.922.031, ¥36.032.200, SGD419.100, EUR85.755 dan GBP23.290 pada tanggal 31 Desember 2009 dan Rp151.565, USD$3.730.940, ¥17.490.693, EUR152.182 dan SGD3.918 pada tanggal 31 Desember 2008.
Demand deposits blocked, which were usually used as collateral for credit facilities extended by the Bank and other transactions with the Bank were Rp176,439, US$4,922,031, ¥36,032,200, SGD419,100, EUR85,755 and GBP23,290 as of December 31, 2009 and Rp151,565, US$3,730,940, ¥17,490,693, EUR152,182 and SGD3,918 as of December 31, 2008.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, giro yang diblokir yang berasal dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah masingmasing 4,26% dan 2,88% dari jumlah giro yang diblokir.
As of December 31, 2009 and 2008, demand deposits blocked from related parties amounted to 4.26% and 2.88% of the total demand deposits blocked, respectively.
Giro wadiah yang dikelola oleh unit usaha Syariah pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah masing-masing sebesar Rp413.566 dan Rp351.584.
Wadiah demand deposits managed by the Bank’s Sharia business unit were Rp413,566 and Rp351,584 as of December 31, 2009 and 2008, respectively.
Rata-rata suku bunga setahun untuk giro dalam Rupiah adalah masing-masing sebesar 2,61% dan 2,73% pada tahun 2009 dan 2008, dan untuk giro dalam valuta asing adalah masing-masing sebesar 0,99% dan 1,31% pada tahun 2009 dan 2008.
Average interest rates per annum for demand deposits denominated in Rupiah were 2.61% and 2.73% in 2009 and 2008, respectively, and for demand deposits denominated in foreign currencies were 0.99% and 1.31% in 2009 and 2008, respectively.
82
254
2008 Valuta Asing/ Foreign Currencies
Laporan Tahunan PermataBank 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
18. TABUNGAN
18. SAVINGS
Akun ini terdiri dari: Rupiah Permata Tabungan Permata Tabungan Bebas Permata Payroll Permata Karyawan Permata Pendidikan Permata Rancang Dana Permata Tabungan Bintang Permata Tabungan Utama Tabungan Mudharabah (Syariah)
This account consists of the following: 2009
2008
7.181.374 886.756 579.513 87.680 85.101 70.605 51.499 38.849 289.963 9.271.340
5.812.111 206.699 472.707 75.764 94.471 80.589 44.358 96.661 6.883.360
385.111 24.857 409.968
163.900 163.900
9.681.308
7.047.260
Foreign Currencies
Valuta Asing Permata Tabungan Tabungan Mudharabah (Syariah) Jumlah
Rupiah Permata Saving Permata Free Saving Permata Payroll Permata Employee Permata Education Permata Fund Design Permata Star Saving Permata Saving Primer Mudharabah (Sharia) Saving
Permata Saving Mudharabah (Sharia) Saving Total
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah PT Astra International Tbk/AI, perusahaan dalam kelompok AI (pemegang saham - Catatan 27) dan karyawan kunci dari Bank dengan saldo masingmasing berjumlah Rp38.328 dan Rp35.464.
The related parties on December 31, 2009 and 2008 were PT Astra International Tbk/AI, companies under the group of AI (a shareholder - Note 27) and key management personnel of the Bank with balance amounted to Rp38,328 and Rp35,464, respectively.
Tabungan yang diblokir pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp56.596 dan US$139.014 dan pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp45.092..Tabungan tersebut umumnya diblokir karena adanya program untuk produk tabungan tertentu, program bundling antara kartu kredit dengan produk tabungan tertentu dan sebagai jaminan pelunasan KPR.
Savings blocked as of December 31, 2009 amounted to Rp56,596 and US$139,014 and as of December 31, 2008 amounted Rp45,092. These savings were generally blocked because of program on certain saving accounts, the bundling program between the credit card and certain saving products and as the collaterals of housing loans.
.Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, tabungan yang diblokir yang berasal dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah masingmasing sebesar 0,01% dan 0,03% dari jumlah tabungan yang diblokir.
As of December 31, 2009 and 2008, savings blocked from related parties was 0.01% and 0.03% of the total savings blocked, respectively.
Rata-rata suku bunga setahun untuk tabungan dalam Rupiah adalah masing-masing sebesar 3,90% dan 3,77% pada tahun 2009 dan 2008, dan untuk tabungan dalam valuta asing masing-masing sebesar 1,02% dan 1,89% pada tahun 2009 dan 2008.
The average interest rates per annum for savings denominated in Rupiah were 3.90% and 3.77% in 2009 and 2008, respectively, and for savings denominated in foreign currencies were 1.02% and 1.89% in 2009 and 2008, respectively.
83
PermataBank 2009 Annual Report
255
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
19. DEPOSITO BERJANGKA
19. TIME DEPOSITS
Akun ini terdiri dari:
This account consists of the following:
Rupiah/ Rupiah
2009 Valuta Asing/ Foreign Currencies
Jumlah/ Total
Rupiah/ Rupiah
Jumlah/ Total
Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
19.882.039
2.529.257
22.411.296
21.382.698
2.288.607
23.671.305
Third parties
2.072.156
609.380
2.681.536
2.282.043
383.187
2.665.230
Related parties
Jumlah
21.954.195
3.138.637
25.092.832
23.664.741
2.671.794
26.336.535
Total
Rincian deposito berjangka menurut periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Rupiah/ Rupiah
2009 Valuta Asing/ Foreign Currencies
The details of time deposits based on the remaining period to maturity date:
Jumlah/ Total
Rupiah/ Rupiah
2008 Valuta Asing/ Foreign Currencies
Jumlah/ Total
Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan >3 - 6 bulan >6 - 12 bulan Lebih dari 12 bulan
18.488.869 2.957.689 226.715 279.697 1.225
2.699.841 383.495 26.420 28.881 -
21.188.710 3.341.184 253.135 308.578 1.225
16.166.162 5.997.471 669.051 715.732 116.325
2.272.623 307.579 45.045 46.547 -
18.438.785 6.305.050 714.096 762.279 116.325
Less than 1 month 1 - 3 months >3 - 6 months >6 - 12 months More than 12 months
Jumlah
21.954.195
3.138.637
25.092.832
23.664.741
2.671.794
26.336.535
Total
Rincian deposito berjangka berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut:
Rupiah 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Lebih dari 12 bulan
Valuta Asing 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Lebih dari 12 bulan
Jumlah
The details of time deposits based on the period of time were as follows:
2009
2008
16.745.917 4.183.964 185.414 625.678 213.222
14.254.670 7.134.077 540.560 1.466.440 268.994
21.954.195
23.664.741
2.759.713 245.341 34.233 68.187 31.163
2.146.121 345.885 45.913 66.630 67.245
3.138.637
2.671.794
25.092.832
26.336.535
84
256
2008 Valuta Asing/ Foreign Currencies
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Rupiah 1 month 3 months 6 months 12 months More than 12 months
Foreign Currencies 1 month 3 months 6 months 12 months More than 12 months
Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
19. DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan)
19. TIME DEPOSITS (continued)
Deposito berjangka yang diblokir pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp3.625.170, US$58.013.062, SGD1.365.000, ¥18.482.650, EUR119.084 dan AUD63.021, dan pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp2.439.967, US$34.289.585, SGD1.365.000, EUR158.420, ¥20.414.150 dan AUD63.021. Pemblokiran dilakukan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diberikan oleh Bank dan bank garansi yang diterbitkan oleh Bank (Catatan 11 dan 44).
Time deposits blocked as of December 31, 2009 amounted to Rp3,625,170, US$58,013,062, SGD1,365,000, ¥18,482,650, EUR119,084 and AUD63,021, and as of December 31, 2008 amounted to Rp2,439,967, US$34,289,585, SGD1,365,000, EUR158,420, ¥20,414,150 and AUD63,021. The time deposits are blocked and pledged as collaterals to the credit facilities extended by the Bank and bank guarantees issued by the Bank (Note 11 and 44).
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, deposito berjangka yang diblokir yang berasal dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah masingmasing sebesar 0,12% dan 2,25% dari jumlah deposito yang diblokir.
As of December 31, 2009 and 2008, time deposits from related parties which were being blocked, were 0.12% and 2.25% of the total blocked time deposits, respectively.
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang memiliki saldo deposito berjangka pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah PT Astra International Tbk/AI, perusahaan dalam kelompok AI dan Standard Chartered Bank (pemegang saham Catatan 27) dan karyawan kunci dari Bank.
The related parties who had time deposits at the Bank as of December 31, 2009 and 2008 were PT Astra International Tbk/AI, companies under the group of AI and Standard Chartered Bank (shareholders - Note 27) and key management personnel of the Bank.
Deposito mudharabah yang dikelola oleh unit usaha Syariah pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah masing-masing sebesar Rp386.499 dan Rp499.823.
Mudharabah deposits managed by the Bank’s Shariah business unit amounted to Rp386,499 and Rp499,823 as of December 31, 2009 and 2008, respectively.
Rata-rata suku bunga setahun untuk deposito berjangka dalam Rupiah adalah masing-masing sebesar 9,59% dan 9,22% pada tahun 2009 dan 2008, dan untuk deposito berjangka dalam valuta asing adalah masing-masing sebesar 3,06% dan 3,73% pada tahun 2009 dan 2008.
The average interest rates per annum for time deposits denominated in Rupiah were 9.59% and 9.22% in 2009 and 2008, respectively, and for time deposits denominated in foreign currencies were 3.06% and 3.73% in 2009 and 2008, respectively.
85
PermataBank 2009 Annual Report
257
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
20. SIMPANAN DARI BANK-BANK LAIN
20. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
Akun ini terdiri dari:
Rupiah Giro - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Deposito berjangka Tabungan Call money
This account consists of the following: 2009 103.157
22.861
46.696 67.834 37.842 97.000 352.529
35.975 204.643 14.890 278.369
Valuta Asing Giro - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Jumlah
2008
1.073
1.101
782 1.855
298 1.399
354.384
279.768
- Related parties Time deposits Savings Call money
Foreign Currencies Demand deposits - Third parties - Related parties Total
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, transaksi simpanan dari bank-bank lain pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa merupakan simpanan dari Standard Chartered Bank dan entitas dalam kelompok usaha Standard Chartered Bank (pemegang saham - Catatan 27) yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal seperti pada pihak ketiga.
As of December 31, 2009 and 2008, deposits from other banks from related parties represent deposits from Standard Chartered Bank and entities under the group of Standard Chartered Bank (a shareholder Note 27) which were conducted at the normal terms and condition as those with the third parties.
Rata-rata suku bunga setahun untuk simpanan dalam Rupiah adalah masing-masing sebesar 7,35% dan 8,17% pada tahun 2009 dan 2008 dan untuk simpanan dalam valuta asing adalah masing-masing sebesar 0,09% dan 0,68% pada tahun 2009 dan 2008.
The average interest rates per annum for deposits denominated in Rupiah were 7.35% and 8.17% in 2009 and 2008, respectively, and for deposits denominated in foreign currencies were 0.09% and 0.68% in 2009 and 2008, respectively.
21. KEWAJIBAN AKSEPTASI
21. ACCEPTANCE PAYABLES
Rincian kewajiban akseptasi adalah sebagai berikut:
The details of acceptance payables were as follows:
2009 Rupiah Nasabah bukan bank - pihak ketiga Bank-bank lain - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
2008
201.900
9.129
Rupiah Non-bank customers - third parties
54.349
146.207
Other banks - Third parties
20.132 276.381
155.336
86
258
Rupiah Demand deposits - Third parties
Laporan Tahunan PermataBank 2009
- Related parties
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
21. KEWAJIBAN AKSEPTASI (lanjutan) Valuta Asing Nasabah bukan bank - pihak ketiga Bank-bank lain - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Jumlah
21. ACCEPTANCE PAYABLES (continued) 2009
2008
7.984
18.167
401.269
414.875
66.994 476.247
228.493 661.535
752.628
816.871
Foreign Currencies Non-bank customers - third parties Other banks - Third parties - Related parties
Total
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang memiliki saldo kewajiban akseptasi pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah Standard Chartered Bank dan perusahaan dalam kelompok Standard Chartered Bank (pemegang saham Catatan 27).
Related parties who had balance of acceptance payables as of December 31, 2009 and 2008 were Standard Chartered Bank and companies under the group of Standard Chartered Bank (a shareholder Note 27).
Kewajiban akseptasi menurut periode tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Acceptance payables based on the remaining period to maturity date were as follows:
2009 Rupiah Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan >3 - 6 bulan Valuta Asing Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan >3 - 6 bulan >6 - 12 bulan Jumlah
2008
42.498 222.510 11.373 276.381
62.226 82.071 11.039 155.336
162.252 193.951 117.707 2.337 476.247
301.318 221.271 124.330 14.616 661.535
752.628
816.871
Rupiah Less than 1 month 1 - 3 months >3 - 6 months Foreign Currencies Less than 1 month 1 - 3 months >3 - 6 months >6 - 12 months Total
87
PermataBank 2009 Annual Report
259
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
22. PERPAJAKAN a.
22. TAXATION
Hutang pajak terdiri dari:
a. Taxes payable consisted of: 2009
Pajak penghasilan pasal 4(2) Pajak penghasilan pasal 25 Pajak penghasilan pasal 21 Pajak Pertambahan Nilai Pajak penghasilan pasal 26 Pajak penghasilan pasal 23 Taksiran pajak penghasilan badan Jumlah
b.
2008
44.330 25.025 12.602 4.139 3.696 660 40.800
52.805 7.677 23.581 2.689 1.130 3.096 88.927
Income tax article 4(2) Income tax article 25 Income tax article 21 Value added tax Income tax article 26 Income tax article 23 Estimated corporate income tax
131.252
179.905
Total
Beban (penghasilan) pajak terdiri dari:
b. Tax expense (benefit) consisted of: 2009
Pajak kini: Bank Pajak final Pajak kini Anak Perusahaan Pajak tangguhan: Bank Anak Perusahaan Jumlah
c.
2008
6.403 328.647 1.848 336.898
266 316.281 5.320 321.867
(55.179) (1.174) (56.353)
(29.287) 898 (28.389)
280.545
293.478
Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia, Bank dan Anak Perusahaan menghitung dan melaporkan/menyetorkan pajak untuk setiap perusahaan sebagai suatu badan hukum yang terpisah (pelaporan pajak penghasilan konsolidasi tidak diperbolehkan) berdasarkan sistem self-assessment. Fiskus dapat menetapkan/ mengubah pajak-pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai peraturan yang berlaku.
c.
88
260
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Current tax: Bank Final tax Current tax Subsidiaries Deferred tax: Bank Subsidiaries Total
Under the taxation laws of Indonesia, the Bank and Subsidiaries submit individual company tax returns (submission of consolidated income tax computation is not allowed) on a self-assessment basis. The tax authorities may assess/amend taxes within the statute of limitations under prevailing regulations.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
22. PERPAJAKAN (lanjutan)
22. TAXATION (continued)
d. Pada bulan September 2008, Undang-Undang No. 36 tahun 2008 yang merupakan perubahan ke empat atas Undang-Undang No. 7 tahun 1983 atas Pajak Penghasilan telah disahkan. UndangUndang ini berlaku efektif sejak 1 Januari 2009. Perubahan signifikan yang diatur dalam UndangUndang ini, salah satunya adalah perubahan tarif pajak penghasilan badan menjadi tarif tunggal, yaitu sebesar 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Bank telah membukukan pengaruh dari perubahan tarif pajak penghasilan tersebut pada laporan keuangan konsolidasi tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp22.621 dimana jumlah sebesar Rp19.838 dibukukan ke laporan laba rugi konsolidasi dan jumlah sebesar Rp2.783 dibukukan ke ekuitas konsolidasi sedangkan untuk tanggal dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp59.619 dimana jumlah sebesar Rp57.763 dibukukan ke laporan laba rugi konsolidasi dan jumlah sebesar Rp1.856 dibukukan ke ekuitas konsolidasi.
d. In September 2008, Law No. 36 year 2008 which is the fourth amendment of Law No. 7 year 1983 regarding income tax was approved. The law is effective starting 1 January 2009. The significant change stipulated in this law is a change in corporate income tax rate to a single tax rate, which is 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 and onwards. The Bank has charged the impact of this tax rate change amounted to Rp22,621 in the consolidated financial statements as of and for the year ended December 31, 2009 that consisted of Rp19.838 being recorded to consolidated statement of income and Rp2,783 being recorded to consolidated stockholders’ equity, and amounted to Rp59,619 in the consolidated financial statements as of and for the year ended December 31, 2008 that consisted of Rp57,763 being recorded to consolidated statement of income and Rp1,856 being recorded to consolidated stockholders’ equity.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 71 tahun 2008 yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2009 ditetapkan bahwa pembayaran pajak penghasilan atas pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan bersifat final. Bank telah membukukan pengaruh pajak atas diberlakukannya peraturan tersebut pada laporan keuangan konsolidasi tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp40.221 (mengurangi aset pajak tangguhan yang timbul dari penyisihan penurunan nilai agunan diambil alih).
Government Regulation No. 71 year 2008 which is effective starting January 1, 2009 stated that income tax payment on transfer of rights on land and/or buildings is subject to final tax. The Bank has charged the impact of that regulation in the consolidated financial statement as of and for the year ended December 31, 2009 amounted to Rp40,221 (decreasing the deferred tax asset arising from allowance for decline in value of foreclosed assets).
e. Pajak penghasilan badan dihitung untuk setiap perusahaan sebagai suatu badan hukum yang terpisah (laporan keuangan konsolidasi tidak dapat digunakan dalam perhitungan pajak penghasilan badan).
e...Corporate income tax is computed for each individual company as a separate legal entity (consolidated financial statements are not permitted for computing corporate income tax).
Rekonsiliasi dari laba akuntansi konsolidasi sebelum pajak ke laba kena pajak Bank adalah sebagai berikut:
The reconciliation of consolidated accounting income before tax to taxable income of the Bank was as follows:
2009
2008
Laba akuntansi konsolidasi sebelum pajak Eliminasi Sebelum eliminasi Laba Anak Perusahaan sebelum pajak
766.622 4.937 771.559 (11.533)
754.737 4.733 759.470 (19.798)
Laba akuntansi sebelum pajak (Bank saja)
760.026
739.672
Consolidated accounting income before tax Eliminations Before eliminations Subsidiaries’ income before tax Accounting income before tax (Bank only) Permanent differences:
Beda permanen: Sumbangan dan pemberian kenikmatan kepada karyawan Pendapatan sewa Sanksi administrasi Bagian atas laba bersih Anak Perusahaan - bersih
42.000 (1.878) 1
32.886 (3.051) (607)
Donation and employees’ benefits Rent income Administrative sanctions
(4.938)
(4.732)
Share of income of Subsidiaries - net
Dipindahkan
35.185)
24.496)
Carry forward
89
PermataBank 2009 Annual Report
261
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
22. PERPAJAKAN (lanjutan)
22. TAXATION (continued) 2009
Pindahan Laba penjualan tanah dan bangunan bersih Penyisihan penurunan nilai agunan diambil alih
2008
35.185
24.496
(35.686)
-
5.241
-
4.740
24.496
Beda temporer: Penyisihan penghapusan aset produktif Penyisihan penurunan nilai agunan diambil alih Penyusutan aset tetap Laba (rugi) penjualan aset tetap Beban tenaga kerja dan tunjangan Beban sewa Penyisihan (pemulihan) penghapusan aset non-produktif Kerugian (keuntungan) bersih penilaian efek-efek dan obligasi pemerintah untuk tujuan diperdagangkan Amortisasi atas beban yang ditangguhkan Beban masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain Laba kena pajak
Gain on sale of land and building - net Provision for decline in value of foreclosed assets
Temporary differences: Allowance for losses from productive assets Provision for decline in value of foreclosed assets Depreciation of premises and equipment Gain (loss) on sale of premises and equipment Salaries and employees’ benefits Rent expenses Allowance (reversal) for losses from non - productive assets Net loss (gain) on valuation of marketable securities and government bonds for trading purposes
47.357
289.487
-
(17.590)
2.471
(4.049)
125.575 79
(254) 44.482 83
20.773
(6.213)
9.529
(10.419)
451
454)
Amortization of deferred charges
202.735 408.970
(5.819) 290.162
Accruals and other liabilities
1.173.736
1.054.330
Taxable income
f. Jumlah laba kena pajak Bank tahun 2008 sebesar Rp1.054.330 telah sesuai dengan SPT tahun 2008, dan jumlah laba kena pajak tahun 2009 sebesar Rp1.173.736 telah sesuai dengan perhitungan yang akan dilaporkan dalam SPT tahun 2009.
f.….The 2008 taxable income amounted to Rp1,054,330 agreed with total taxable income reported in the Bank’s 2008 Annual Corporate Income Tax Return, and the 2009 taxable income of Rp1,173,736 agreed with the tax calculation which will be reported in the Bank’s 2009 Annual Corporation Income Tax Return.
g. Rekonsiliasi antara laba akuntansi konsolidasi sebelum pajak dikali tarif pajak maksimum yang berlaku dengan beban pajak adalah sebagai berikut:
g.
2009 Laba akuntansi konsolidasi sebelum pajak Eliminasi Tarif pajak maksimum
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Reconciliation between consolidated accounting income before tax multiplied by the maximum marginal tax rate and tax expense was as follows:
2008
766.622) 4.937) 771.559) 28%) 216.036)
90
262
Carried forward
754.737) 4.733) 759.470) 30%) 227.841)
Consolidated accounting income before tax Eliminations Maximum tax rate
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
22. PERPAJAKAN (lanjutan)
22. TAXATION (continued) 2009
Perbedaan permanen dengan tarif pajak 28% (2009) dan 30% (2008) Bank Sumbangan dan pemberian kenikmatan kepada karyawan Pendapatan sewa Sanksi administrasi Bagian atas laba bersih Anak Perusahaan - bersih Laba penjualan tanah dan bangunan bersih Penyisihan penurunan nilai agunan diambil alih Anak Perusahaan Efek dari perubahan peraturan pajak Pajak final Efek dari tarif pajak progresif Beban pajak
2008 Permanent differences at 28% (2009) and 30% (2008) Bank
11.760) (526) -
9.866) (915) (182)
Donation and employees’ benefits Rent income Administrative sanctions
(1.382)
(1.420)
Share of income of Subsidiaries - net
(9.992)
-)
1.467 (3.280) 60.059 6.403 -
277 57.763 266 (18)
Gain on sale of land and building - net Provision for decline in value of foreclosed assets Subsidiaries Effect of changes in tax regulations Final tax Effect of graduated tax rates
280.545
293.478
Tax expense
h. Perhitungan pajak kini dan hutang pajak (pajak lebih bayar) adalah sebagai berikut:
Laba kena pajak: Bank Anak Perusahaan Pajak kini: Bank Pajak final Pajak kini Anak Perusahaan Pajak dibayar dimuka: Bank Anak Perusahaan Hutang pajak penghasilan badan: Bank Anak Perusahaan
Kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan: Bank Anak Perusahaan
h. The computation of current income tax and tax payable (tax overpayment) was as follows:
2009
2008
1.173.736 2.521 1.176.257
1.054.330 19.137 1.073.467
6.403 328.647 1.848 336.898
266 316.281 5.320 321.867
(294.250) (5.196) (299.446)
(228.151) (4.825) (232.976)
40.800 40.800
88.396 531 88.927
3.348 3.348
36 36
Taxable income: Bank Subsidiaries Current tax expense: Bank Final tax Current tax Subsidiaries Prepaid taxes: Bank Subsidiaries Corporate income tax payable: Bank Subsidiaries
Corporate income tax overpayment: Bank Subsidiaries
91
PermataBank 2009 Annual Report
263
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
22. PERPAJAKAN (lanjutan)
22. TAXATION (continued)
i. 0Aset dan kewajiban pajak tangguhan yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
i. The items that gave rise to significant portion of deferred tax assets and liabilities as of December 31, 2009 and 2008 were as follows:
2009 Induk perusahaan - Bank: Aset pajak tangguhan: Penyisihan penghapusan aset produktif Penyisihan penurunan nilai agunan diambil alih
129.286
117.447
-
40.221
Penyusutan aset tetap
54.003
53.386
Kewajiban imbalan pasca-kerja Kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual - bersih Beban masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain Penyisihan penghapusan aset nonproduktif
52.743
41.273
112
25.977
162.860
99.588
13.990 412.994
8.797 386.689
Kewajiban pajak tangguhan: Keuntungan bersih penilaian efek-efek untuk tujuan diperdagangkan Beban yang ditangguhkan
Deferred tax liabilities: Net gain on valuation of marketable securities for trading purposes Deferred charges
(4.604) (381) (4.985)
Aset pajak tangguhan - bersih (Bank)
411.018
381.704
Deferred tax assets - net (Bank)
Aset pajak tangguhan - bersih (Anak Perusahaan)
4.919
3.823
Deferred tax assets - net (Subsidiaries)
415.937
385.527
Total deferred tax assets net
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, dalam jumlah aset (kewajiban) pajak tangguhan termasuk aset (kewajiban) pajak tangguhan yang berasal dari keuntungan/kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual masing-masing sebesar Rp112 dan Rp792 (Catatan 7) serta obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual masingmasing sebesar (Rp78) dan Rp25.185 (Catatan 8), yang dicatat sebagai unsur ekuitas.
j. ,Total deferred tax assets (liabilities) as of December 31, 2009 and 2008 included the deferred tax asset (liability) arising from unrealized gain/loss from the change in fair value of available-for-sale marketable securities amounting to Rp112 and Rp792 (Note 7), and government bonds amounting to (Rp78) and Rp25,185 (Note 8), respectively, which were recorded as part of stockholders’ equity.
k. Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer kemungkinan besar dapat direalisasi pada tahuntahun mendatang.
k.
92
264
Parent company - Bank: Deferred tax assets: Allowance for losses on productive assets Allowance for decline in value of foreclosed assets Depreciation of premises and equipment Obligation for post-employment benefits Unrealized loss from the change in fair value of available-for-sale marketable securities and government bonds - net Accrued expenses and other liabilities Allowance for losses on non-productive assets
(1.728) (248) (1.976)
Jumlah aset pajak tangguhan bersih
j.
2008
Laporan Tahunan PermataBank 2009
The management believes that total deferred tax assets arising from temporary differences are probable to be realized in the future years.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
22. PERPAJAKAN (lanjutan) l.
22. TAXATION (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, terdapat beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT) yang telah diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar (”KPP WPB”) I sehubungan dengan tahun-tahun fiskal berikut ini: (1)
l.
As of December 31, 2009 and 2008, Large Taxpayers Office (LTO) I has issued various assessment letters of tax underpayment (SKPKB) and assessment letters of additional tax underpayment (SKPKBT) related to the following fiscal years: (1)
Tahun fiskal 2001 dan 2002
Fiscal years 2001 and 2002
Pada tanggal 21 Desember 2004 dan 24 Desember 2004, KPP WPB I menerbitkan beberapa SKPKB dan SKPKBT atas 5 Bank Peserta Penggabungan untuk tahun fiskal 2001 dan 2002 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp411.842. Atas penerbitan SKPKB dan SKPKBT tersebut, Bank pada tanggal 18 Januari 2005 mengajukan permohonan kepada KPP WPB I untuk dapat diberikan penjelasan lebih lanjut atas jumlah perhitungan yang tertera pada SKPKB dan SKPKBT tersebut di atas beserta dasardasar perhitungannya. Jawaban atas permohonan penjelasan Bank disampaikan oleh KPP WPB I melalui suratnya tertanggal 17 Pebruari 2005, namun tanpa penjelasan lebih lanjut atas jumlah/perhitungan yang tercantum dalam SKPKB dan SKPKBT beserta dasar-dasar perhitungannya. Atas penerbitan SKPKB dan SKPKBT tersebut di atas, Bank telah mengajukan keberatan kepada KPP WPB I melalui surat tertanggal 10 Maret 2005.
On December 21, 2004 and December 24, 2004, the LTO I issued various SKPKB and SKPKBT for 5 Banks Under Restructuring for fiscal year 2001 and 2002 with the total tax underpayment of Rp411,842. In relation to the issuance of SKPKB and SKPKBT, the Bank submitted a request to LTO I on January 18, 2005 to obtain further explanation on the computation amount as stated in SKPKB and SKPKBT together with the basis of computation. On February 17, 2005, the LTO I responded through their letters, but gave no any further explanation on the computation amount as stated in SKPKB and SKPKBT together with the basis of computation. For the issuance of SKPKB and SKPKBT, the Bank filed an objection to the LTO I on March 10, 2005.
Pada tanggal 20 Januari 2005, Bank melakukan pembayaran sebagian SKPKB dengan jumlah Rp26.959. Dengan bukti pemindahbukuan No. PBK-000378/VI/WPJ.19/KP.0103/2005 tanggal 2 Juni 2005, KPP WPB I telah melakukan pemindahbukuan berdasarkan SKPLB No. 00017/406/03/ 091/05 tanggal 26 Mei 2005 sejumlah Rp1.026 dari jenis pajak PPh pasal 25/29 Badan tahun 2003 untuk pelunasan sebagian SKPKB PPh final dan fiskal luar negeri tahun 2002. Berdasarkan surat No. S-1301/WPJ.19/KP.01/2005 tanggal 26 Juli 2005, KPP WPB I melakukan pemblokiran dan pencatatan atas kekayaan berupa saldo rekening koran/giro atas nama Rekening Kreditur Finance (PT Bank Permata Tbk) untuk dijadikan jaminan pelunasan hutang pajak Bank sebagaimana diuraikan di atas.
On January 20, 2005, the Bank paid part of SKPKB amounting to Rp26,959. With transfer evidence No. PBK-000378/VI/ WPJ.19/KP.-0103/2005 dated June 2, 2005, the LTO I, based on SKPLB No. 00017/ 406/03/091/05 dated May 26, 2005, transferred Rp1.026 from the 2003 Company’s income tax articles 25/29 for a partial settlement of SKPKB final income tax and 2002 fiscal tax. Based on letter No. S1301/WPJ.19/KP.01/2005 dated July 26, 2005, the LTO I froze and recorded the Bank’s assets in the form of current account on behalf of “Rekening Kreditur Finance” account (PT Bank Permata Tbk) as collateral for settlement of Bank’s tax payable as mentioned above.
93
PermataBank 2009 Annual Report
265
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
22. PERPAJAKAN (lanjutan)
22. TAXATION (continued) (1)
(1) .Tahun fiskal 2001 dan 2002 (lanjutan)
On November 1, 2005 and December 5, 2005, the Bank paid for SKPKB and SKPKBT, as mentioned above, amounted to Rp50,000 and Rp173,350, respectively. Furthermore, based on the letter of LTO I No. S-2307/WPJ.19/KP.01/2005 dated December 21, 2005, the Bank has transferred the frozen balance of Rp4,041 in the “Rekening Kreditur Finance” to the State Treasury. In connection with the tax payment through the transfer account, as described above, LTO I took off the frozen account as stated in the letter No. S-04/ WPJ.19/KP.01/2006 dated January 3, 2006.
Berdasarkan surat tanggal 8 dan 9 Maret 2006, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah XIX Wajib Pajak Besar menolak keberatan yang diajukan Bank. Atas penolakan keberatan ini, Bank telah mengajukan banding ke Pengadilan Pajak pada tanggal 18 Mei 2006.
Based on the letters dated March 8 and 9, 2006 the Regional Office XIX of LTO of the Directorate General of Taxation has rejected the Bank’s objections. On May 18, 2006, the Bank filed appeal letters to the Tax Court.
Pada tanggal 21 Juni 2006, Bank melakukan pembayaran sejumlah Rp156.466 atas saldo SKPKB dan SKPKBT yang menurut KPP WPB I masih terhutang oleh Bank. Dengan demikian Bank telah melunasi seluruh SKPKB dan SKPKBT yang diterbitkan oleh KPP WPB I dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp411.842.
On June 21, 2006, the Bank paid the balance of tax underpayments stated in tax assessment letters SKPKB and SKPKBT amounted to Rp156,466. As such, the Bank has paid all SKPKB and SKPKBT issued by LTO I with the total amount of Rp411,842.
Pengadilan Pajak melalui surat tertanggal 31 Agustus 2006 menyampaikan kepada Bank Surat Uraian Banding yang diterima dari Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah XIX Wajib Pajak Besar. Pada tanggal 29 September 2006, Bank mengirim surat bantahan atas Surat Uraian Banding tersebut ke Pengadilan Pajak.
The Tax Court through its letter dated August 31, 2006 informed the Bank that the Regional Office XIX of LTO of the Directorate General of Taxation has submitted the Summation Letter. On 29 September 2006, the Bank sent an objection letter on that Summation Letter to Tax Court.
Berdasarkan putusan Pengadilan Pajak tanggal 16 Mei 2007, 21 Mei 2007 dan 25 Mei 2007, Pengadilan Pajak telah mengabulkan seluruhnya permohonan banding Bank atas keputusan Direktorat Jendral Pajak. Sehubungan dengan putusan tersebut, Bank telah menerima kembali seluruh pembayaran yang telah dilakukan atas SKPKB dan SKPKBT sejumlah Rp411.842 pada tanggal 3 Juli 2007 berikut kompensasi bunganya sebesar Rp124.485 yang diterima pada tanggal 11 Oktober 2007.
Based on the Tax Court decision dated May 16, 2007, May 21, 2007 and May 25, 2007, the Tax Court accepted all of the Bank's appeals to the Decision of the Directorate General of Taxation, and the Bank received the tax refunds from the payments of SKPKB and SKPKBT with total amount of Rp411,842 on July 3, 2007, and its interest compensation of Rp124,485 on October 11, 2007.
94
266
Fiscal years 2001 and 2002 (continued)
Pada tanggal 1 Nopember 2005 dan 5 Desember 2005, Bank kembali melakukan pembayaran atas SKPKB dan SKPKBT di atas dengan jumlah masing-masing sebesar Rp50.000 dan Rp173.350. Selanjutnya berdasarkan surat KPP WPB I No. S-2307/ WPJ.19/KP.01/2005 tanggal 21 Desember 2005 telah dilakukan pemindahbukuan atas saldo yang diblokir yang tercantum di dalam Rekening Kreditur Finance ke Kas Negara yaitu sejumlah Rp4.041. Berhubung telah dilakukan pembayaran pajak melalui pemindahbukuan sebagaimana diuraikan di atas, maka KPP WPB I mencabut pemblokiran rekening tersebut sebagaimana dinyatakan dalam suratnya No. S-04/ WPJ.19/KP.01/2006 tanggal 3 Januari 2006.
Laporan Tahunan PermataBank 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
22. PERPAJAKAN (lanjutan)
22. TAXATION (continued) (1)
(1) .Tahun fiskal 2001 dan 2002 (lanjutan)
Fiscal years 2001 and 2002 (continued)
Pada saat melakukan pembayaran atas SKPKB dan SKPKBT sejumlah Rp411.842, Bank menggunakan bagian dari akrual beban merger yang dibentuk saat peleburan usaha yang berhubungan dengan perpajakan (Catatan 25). Dengan adanya putusan Pengadilan Pajak dan telah diterimanya kembali pembayaran atas SKPKB dan SKPKBT sejumlah Rp411.842 di atas, Bank telah melakukan pembukuan kembali atas akrual beban merger tersebut (setelah diperhitungkan dengan klaim pengembalian pajak yang tercatat) di bulan Juli 2007.
When paying the tax underpayments as stated in the SKPKB and SKPKBT amounting to Rp411,842, the Bank utilized part of the accrued merger cost related to taxation matters (Note 25). Based on the decision letter of the Tax Court and upon the receipt of tax refunds from the payments of SKPKB and SKPKBT amounted to Rp411,842, the Bank recorded back the accrued merger cost (net of recorded claims for tax refund) in July 2007.
Pengadilan Pajak melalui Pemberitahuan Permohonan Peninjauan Kembali dan Penyerahan Memori Peninjauan Kembali tanggal 60September 2007 dan 17 September 2007 memberitahukan Bank bahwa Direktur Jenderal Pajak mengajukan Permohonan / Memori Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung. Bank juga telah mengajukan Kontra Memori Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung pada tanggal 4 Oktober 2007 dan 11 Oktober 2007. Sampai dengan 31 Desember 2009, upaya hukum peninjauan kembali tersebut masih dalam proses.
The Tax Court through Notification of Appeal for Judicial Review and Submission of Counter Memorandum dated September 6, 2007 and September 17, 2007 notified the Bank that the Director General of Taxation has filed an Appeal / Memorandum for Judicial Review to the Supreme Court. On October 4, 2007 and October 11, 2007, the Bank has also submitted the Judicial Review Counter Memorandum to the Supreme Court. Up to December 31, 2009 the judicial review was still in process.
KPP WPB I melakukan pemeriksaan pajak atas seluruh pajak Bank untuk tahun fiskal 2001 dan 2002 berdasarkan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak (SP3) masing-masing pada tanggal 13 Juli 2006 dan 10 Juli 2006.
LTO I conducted tax audits on the Bank’s all taxes for fiscal years 2001 and 2002 based on Tax Audit Notification Letters dated July 13, 2006 and July 10, 2006, respectively.
Untuk pemeriksaan pajak tahun fiskal 2001, pada tanggal 23 Oktober 2008 KPP WPB I menerbitkan SKPKB atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp8.024, SKP Nihil atas Pajak Penghasilan (PPh) Badan dengan hasil saldo rugi fiskal dikoreksi sebesar Rp116.324 dan pada bulan Nopember dan Desember 2008, Direktur Jenderal Pajak menerbitkan SKPKB PPh Pasal 4 (2) sebesar Rp3.837 dan SKPKB PPh Pasal 26 sebesar Rp471. Pada bulan Januari, Februari dan Maret 2009, Bank telah mengajukan keberatan kepada Direktur Jenderal Pajak atas Surat Ketetapan Pajak tersebut di atas, kecuali untuk SKPKB PPN luar negeri sebesar Rp1.174.
For the tax audit result for fiscal year 2001, on October 23, 2008 LTO I issued SKPKB on Value Added Tax (VAT) with total amount of Rp8,024, nil tax assessment on corporate income tax but reduced the balance of tax loss carryforward by Rp116,324 and in November and December 2008, the Director General of Taxation issued SKPKB on income tax article 4 (2) and article 26 amounted to Rp3,837 and Rp471, respectively. In January, February and March 2009, the Bank had submitted the tax objection letters to the Director General of Taxation for all tax assessment letters, except for the offshore Value Added Tax amounted to Rp1,174.
95
PermataBank 2009 Annual Report
267
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
22. PERPAJAKAN (lanjutan)
22. TAXATION (continued) (1)
(1) .Tahun fiskal 2001 dan 2002 (lanjutan) Pada tanggal 30 September 2009, Direktur Jenderal Pajak menerima seluruh keberatan Bank atas Surat Tagihan Pajak (STP) PPN luar negeri dan Bank telah menerima kembali pembayaran yang telah dilakukan atas STP tersebut sebesar Rp158. Pada tanggal 10 dan 13 Nopember 2009 Direktur Jenderal Pajak menolak keberatan yang diajukan Bank atas SKP PPh Badan, SKPKB PPh Pasal 26 dan SKPKB PPN dalam negeri. Bank memutuskan untuk menerima keputusan penolakan PPh Pasal 26 dan akan mengajukan banding ke Pengadilan Pajak atas PPh Badan dan PPN dalam negeri. Sampai dengan 31 Desember 2009, Direktorat Jenderal Pajak telah menolak keberatan PPh Pasal 4 (2) sebesar Rp1.421 dan atas penolakan tersebut, Bank telah mengajukan banding ke Pengadilan Pajak. Sampai dengan 31 Desember 2009, Bank belum mengetahui hasil dari proses banding tersebut.
On September 30, 2009 Director General of Taxation accepted the Bank’s objection on Tax Collection Letter (STP) for offshore VAT and the Bank received tax refund amounted to Rp158. On November 10 and 13, 2009 Director General of Taxation rejected the Bank’s objections on corporate income tax, SKPKB on withholding income tax article 26 and SKPKB on onshore VAT. The Bank decided to accept the Director General of Taxation decision on withholding income tax article 26 and will submit tax appeals to the Tax Court on corporate income tax and onshore VAT. Up to December 31, 2009 Director General of Taxation rejected withholding income tax article 4 (2) objections amounting to Rp1,421. The Bank has submitted tax appeals to the Tax Court. Up to December 31, 2009 the Bank has not received the result of the above tax appeals.
Untuk pemeriksaan pajak tahun fiskal 2002, pada tanggal 23 Januari 2007 KPP WPB I menerbitkan SKPKB atas Pajak Pertambahan Nilai dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp12.965 dan SKP PPh Badan dengan hasil saldo rugi fiskal menjadi berkurang sebesar Rp51.235. Bank telah mengajukan keberatan atas sebagian besar SKPKB PPN dan SKP PPh Badan tersebut.
For the tax audit result for fiscal year 2002, on January 23, 2007 LTO I issued SKPKB on Value Added Tax amounted to Rp12,965 and tax assessment letter on corporate income tax which reduced the balance of tax loss carryforward by Rp51,235. The Bank filed objection letters for most of the tax assessment letters.
Berdasarkan keputusan Direktur Jenderal Pajak tanggal 25 September 2007, Direktur Jenderal Pajak membatalkan STP Pajak Pertambahan Nilai sejumlah Rp209. Berdasarkan keputusan Direktur Jenderal Pajak tanggal 14 April 2008, Direktur Jenderal Pajak hanya menerima sebagian keberatan atas SKPKB PPN dan pada tanggal 10 Juli 2008, Bank mengajukan banding ke Pengadilan Pajak atas jumlah yang ditolak oleh Direktur Jenderal Pajak sebesar Rp9.448. Sampai dengan 31 Desember 2009, Bank belum mengetahui hasil dari proses banding tersebut.
Based on the decision of the Director General of Taxation dated September 25, 2007, the Director General of Taxation cancelled the STP on Value Added Tax of Rp209. Based on the decision dated April 14, 2008, the Director General of Taxation only accepted part of the objections on VAT assessment and on July 10, 2008, the Bank filed appeal letters for the rejected amount of Rp9,448 to the Tax Court. Up to December 31, 2009 the Bank has not received the result of the tax appeal.
96
268
Fiscal years 2001 and 2002 (continued)
Laporan Tahunan PermataBank 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
22. PERPAJAKAN (lanjutan)
22. TAXATION (continued) (1)
(1) . Tahun fiskal 2001 dan 2002 (lanjutan) Pada tanggal 17 Maret 2008 Direktur Jenderal Pajak menolak keberatan yang diajukan Bank atas SKP PPh Badan dan Bank mengajukan banding ke Pengadilan pajak tanggal 12 Juni 2008. Berdasarkan putusan Pengadilan Pajak tanggal 9 September 2009, Pengadilan Pajak telah menolak permohonan banding Bank dan Bank memutuskan untuk menerima keputusan Pengadilan Pajak tersebut.
Fiscal years 2001 and 2002 (continued) On March 17, 2008, the Director General of Taxation rejected the Bank’s objection on corporate income tax and on June 12, 2008 the Bank filed appeal letter to the Tax Court. Based on the Tax Court decision dated September 9, 2009, the Tax Court rejected the Bank’s appeal and the Bank has decided to accept the Tax Court decision.
(2) .Tahun fiskal 2003 dan 2004
(2)
Fiscal years 2003 and 2004
Pajak penghasilan badan Bank tahun 2003 telah diperiksa oleh fiskus, dimana laba kena pajak tahun 2003 dikoreksi dari Rp590.767 menjadi Rp867.073 serta saldo akumulasi rugi fiskal pada tanggal 31 Desember 2003 dikoreksi dari Rp922.546 menjadi Rp646.239. Bank mengajukan keberatan pada tanggal 23 Agustus 2005.
The Bank’s 2003 corporate income tax has been audited by tax authorities which resulted in an increase of taxable income from Rp590,767 to Rp867,073 and a reduction in balance of tax loss carryforwards as of December 31, 2003 from Rp922,546 to Rp646,239. The Bank filed an objection letter on August 23, 2005.
Dengan dikoreksinya saldo akumulasi rugi fiskal pada tanggal 31 Desember 2003 dari Rp922.546 menjadi Rp646.239, Bank telah melakukan perubahan atas perhitungan pajak penghasilan badan Bank tahun 2004 yang menyebabkan jumlah pajak terhutang berubah dari nil menjadi Rp59.994. Pajak terhutang tersebut telah dibayar pada tanggal 29 Juni 2005.
In line with the reduction of balance of tax loss carryforwards as of December 31, 2003 from Rp922,546 to Rp646,239, the Bank revised its corporate income tax calculation for 2004 which increased the tax payable from nil to Rp59,994. The tax payable was paid on June 29, 2005.
Pada bulan Pebruari 2006, Bank telah mengajukan perubahan pertama atas SPT tahun 2004 dimana saldo laba kena pajak tahun 2004 berubah dari Rp846.280 menjadi Rp579.180. Dengan perubahan SPT tahun 2004 tersebut, jumlah pajak terhutang berubah dari Rp59.994 menjadi nil. Untuk jumlah pajak yang telah dibayar, Bank telah mengajukan restitusi pajak.
In February 2006, the Bank made the first revision of 2004 Tax Return to revise the amount of taxable income from Rp846,280 to Rp579,180. Based on this revision, the amount of tax payable decreased from Rp59,994 to nil. For the tax payable paid, the Bank has claimed for tax refunds.
97
PermataBank 2009 Annual Report
269
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
22. PERPAJAKAN (lanjutan) (2)
22. TAXATION (continued)
Tahun fiskal 2003 dan 2004 (lanjutan)
(2)
Berdasarkan Keputusan Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah XIX-DJP Wajib Pajak Besar No. KEP-136/WPJ.19/BD.05/2006 tanggal 23 Agustus 2006, Direktur Jenderal Pajak menolak keberatan Bank terhadap SKP tahun 2003. Atas penolakan tersebut, Bank telah mengajukan banding ke Pengadilan Pajak. Berdasarkan putusan Pengadilan Pajak tanggal 12 Juni 2008, Pengadilan Pajak telah mengabulkan permohonan banding Bank, sehingga laba kena pajak tahun 2003 dikoreksi dari Rp867.073 menjadi Rp601.697. Pengadilan Pajak melalui Pemberitahuan Permohonan Peninjauan Kembali dan Penyerahan Memori Peninjauan Kembali tanggal 25 September 2008 memberitahukan Bank bahwa Direktur Jenderal Pajak mengajukan Permohonan / Memori Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung. Bank juga telah mengajukan Kontra Memori Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung pada tanggal 6 Nopember 2008. Sampai dengan 31 Desember 2009, upaya hukum peninjauan kembali tersebut masih dalam proses.
Based on the decision of the Reginal Office XIX-DGT of Large Tax Office No. KEP-136/ WPJ.19/BD.05/2006 dated Agustus 23, 2006, Director General of Taxation rejected the Bank’s objection to the tax assessment for fiscal year 2003. The Bank filed appeal letter to the Tax Court. Based on the Tax Court decision issued on June 12, 2008, the Tax Court approved the Bank’s appeal which resulted in a decrease of taxable income from Rp867,073 to Rp601,697. The Tax Court through Notification of Appeal for Judicial Review and Submission of Counter Memorandum dated September 25, 2008 notified the Bank that the Director General of Taxation filed an Appeal / Memorandum for Judicial Review to the Supreme Court. On November 6, 2008, the Bank has also submitted the Judicial Review Counter Memorandum to the Supreme Court. Up to December 31, 2009, the judicial review was still in process.
Berdasarkan surat KPP WPB I tanggal 14 Maret 2006 tentang Surat Perintah Pemeriksaan Pajak (SP3), Kantor Pajak melakukan pemeriksaan atas seluruh pajak Bank untuk tahun fiskal 2004. Pada tanggal 23 Januari 2007, KPP WPB I menerbitkan beberapa SKPKB atas hasil pemeriksaan pajak tahun fiskal 2004 tersebut dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp192.684. Bank telah melunasi SKPKB di atas dan telah mengajukan keberatan atas sebagian besar SKPKB tersebut. Berdasarkan keputusan Direktur Jenderal Pajak tanggal 13 September 2007, Direktur Jenderal Pajak membatalkan STP Pajak Pertambahan Nilai sejumlah Rp120. Pada tanggal 2 April 2008, Direktur Jenderal Pajak menerima sebagian keberatan atas PPh Badan, sehingga jumlah PPh yang masih harus dibayar berkurang dari sejumlah Rp170.727 menjadi Rp119.079. Atas keputusan tersebut, pada tanggal 1 Juli 2008, Bank mengajukan banding ke Pengadilan Pajak.
Based on the Tax Audit Notification Letter from LTO I dated March 14, 2006, the tax authorities performed tax audit on the Bank’s all taxes for fiscal year 2004. On January 23, 2007, LTO I issued several SKPKB as the tax audit result for fiscal year 2004 with the total amount of Rp192,684. The Bank paid all the tax payables on SKPKB and filed objection letters for most of the above tax assessments letters. Based on the decision of the Director General of Taxation dated September 13, 2007, the Director General of Taxation cancelled the tax assessment on Value Added Tax of Rp120. On April 2, 2008, the Director General of Taxes approved part of the Bank’s objection on Corporate Income Tax which adjusted the tax to be paid from Rp170,727 to Rp119,079. On July 1, 2008, the Bank submitted an appeal letter to the Tax Court.
98
270
Fiscal years 2003 and 2004 (continued)
Laporan Tahunan PermataBank 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
22. PERPAJAKAN (lanjutan) (2)
22. TAXATION (continued)
Tahun fiskal 2003 dan 2004 (lanjutan)
(2)
Pada tanggal 9 April 2008, Direktur Jenderal Pajak menerima sebagian besar keberatan atas PPh Pasal 26, sehingga jumlah PPh yang masih harus dibayar berkurang dari sejumlah Rp995 menjadi Rp188. Bank tidak mengajukan banding atas keberatan yang ditolak oleh Direktur Jenderal Pajak. Pada tanggal 11 dan 14 April 2008, Direktur Jenderal Pajak menerima sebagian keberatan Bank atas PPh Pasal 23 dan PPh Pasal 4 (2), sehingga jumlah PPh yang masih harus dibayar berkurang dari jumlah Rp6.507 menjadi Rp2.693 untuk PPh Pasal 23, dan dari sejumlah Rp10.504 menjadi Rp9.865 untuk PPh Pasal 4 (2). Atas keputusan keberatan tersebut, pada tanggal 10 Juli 2008, Bank telah mengajukan banding ke Pengadilan Pajak. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, Bank belum mengetahui hasil dari proses banding tersebut. (3)
Fiscal years 2003 and 2004 (continued) On April 9, 2008 the Director General of Taxation approved most of the Bank’s objection on income tax article 26 which reduced the amount of tax to be paid from Rp995 to Rp188. The Bank did not appeal on the decision. On April 11 and 14, 2008, the Director General of Taxation approved part of the Bank’s objection on income tax article 23 and article 4 (2), which adjusted the amount of tax to be paid from Rp6,507 to Rp2,693 for income tax article 23 and from Rp10,504 to Rp9,865 for income tax article 4 (2). Against the decision, on July 10, 2008, the Bank filed appeal letters to the Tax Court. Up to December 31, 2009, the Bank has not received the results of the tax appeals.
Tahun fiskal 2005
(3)
Fiscal year 2005
Melalui surat KPP WPB I tanggal 4 Mei 2006 tentang Surat Perintah Pemeriksaan Pajak (SP3), Kantor Pajak melakukan pemeriksaan atas seluruh pajak Bank untuk tahun fiskal 2005. Pada tanggal 13 Maret 2007, KPP WPB I menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) untuk Pajak Penghasilan Badan sejumlah Rp36.413 dan beberapa SKPKB untuk jenis pajak lainnya sejumlah Rp9.463. Bank mengajukan keberatan atas SKPLB dan sebagian besar SKPKB tersebut.
Based on the Tax Audit Notification Letter from LTO I dated May 4, 2006, the tax authorities performed a tax audit on the Bank’s all taxes for fiscal year 2005. On March 13, 2007, LTO I issued assessment letter of tax overpayment (SKPLB) for Corporate Income Tax of Rp36,413 and several SKPKB of Rp9,463 for other income taxes. The Bank filed objection letters for SKPLB and most of the SKPKB.
Pada tanggal 28 Maret 2008, Direktur Jenderal Pajak mengeluarkan keputusan yang menerima seluruh permohonan Bank untuk menghapuskan STP Pajak Pertambahan Nilai sejumlah Rp106.
On March 28, 2008, the Director General of Taxation decided to accept the Bank’s request to cancel the STP on Value Added Tax of Rp106.
Pada tanggal 2 April 2008, Direktur Jenderal Pajak menolak keberatan yang diajukan Bank atas SKPLB PPh Badan. Atas penolakan tersebut, pada tanggal 1 Juli 2008, Bank telah mengajukan banding ke Pengadilan Pajak. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, Bank belum mengetahui hasil dari proses banding tersebut.
On April 2, 2008, the Director General of Taxation rejected the Bank’s objection on Corporate Income Tax and on July 1, 2008, the Bank submitted an appeal letter to the Tax Court. Up to December 31, 2009, the Bank has not received the results of the appeal.
99
PermataBank 2009 Annual Report
271
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
22. PERPAJAKAN (lanjutan) (3)
22. TAXATION (continued)
Tahun fiskal 2005 (lanjutan)
(3)
Pada tanggal 16, 22 dan 28 Mei 2008, Direktur Jenderal Pajak menolak keberatan Bank atas PPh Pasal 4 (2) sejumlah Rp4.388 dan menerima sebagian keberatan Bank atas PPh Pasal 26 dan PPh Pasal 23, sehingga jumlah PPh yang masih harus dibayar berkurang dari sejumlah Rp1.433 menjadi Rp517 untuk PPh Pasal 26 dan dari sejumlah Rp2.134 menjadi Rp1.449 untuk PPh Pasal 23. Atas putusan tersebut, pada tanggal 15 dan 20 Agustus 2008, Bank mengajukan banding ke Pengadilan Pajak. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, Bank belum mengetahui hasil dari proses banding tersebut. 23. PINJAMAN YANG DITERIMA
23. BORROWINGS
Rincian pinjaman yang diterima adalah sebagai berikut: Rupiah a) Pinjaman penerusan (two-step loans) b) Bank Indonesia c) PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Valuta Asing d) Penempatan oleh bank-bank lain - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Standard Chartered Bank Jumlah
a)
The details of borrowings were as follows:
2009
2008
21.377 165.433
42.988 255.315
15.045 201.855
26.197 324.500
117.329
87.262
117.329
75.878 163.140
319.184
487.640
Pinjaman penerusan (two-step loans)
a)
Rupiah a) Two-step loans b) Bank Indonesia c) PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Foreign Currencies d) Placements by other banks - Third parties - Related party Standard Chartered Bank Total
Two-step Loans
Japan Bank for International Cooperation (JBIC)
Japan Bank for International Cooperation (JBIC)
Bank (melalui Bank Indonesia) memperoleh fasilitas-fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar ¥4.080.000.000 dari JBIC. Fasilitas-fasilitas kredit tersebut terdiri dari empat tahap, yaitu JBIC tahap kedua dengan jumlah ¥1.000.000.000 sejak tanggal 10 Nopember 1989, JBIC tahap ketiga dengan jumlah ¥1.000.000.000 sejak tanggal 4 Pebruari 1991, JBIC tahap keempat dengan jumlah ¥1.100.000.000 sejak tanggal 28 Januari 1992 dan JBIC tahap kelima dengan jumlah ¥980.000.000 sejak tanggal 16 Juni 1992.
The Bank (through Bank Indonesia) obtained a credit facility with a maximum amount of ¥4,080,000,000 from JBIC. The credit facilities consist of four tranches, namely, the second tranche of JBIC amounting to ¥1,000,000,000 since November 10, 1989, the third tranche of JBIC amounting to ¥1,000,000,000 since February 4, 1991, the fourth tranche of JBIC amounting to ¥1,100,000,000 since January 28, 1992, and the fifth tranche of JBIC amounting to ¥980,000,000 since June 16, 1992.
100
272
Fiscal years 2005 (continued) On May 16, 22 and 28, 2008 the Director General of Taxation has rejected the Bank’s objection on income tax article 4 (2) of Rp4,388 and accepted part of the objection on income tax article 26 and 23, which adjusted the amount of taxes to be paid from Rp1,433 to Rp517 for income tax article 26, and from Rp2,134 to Rp1,449 for income tax article 23. On August 15 and 20, 2008, the Bank submitted appeal letters to the Tax Court. Up to December 31, 2009, the Bank has not received the results of the tax appeals.
Laporan Tahunan PermataBank 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
23. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) a)
Pinjaman (lanjutan)
penerusan
(two-step
23. BORROWINGS (continued) loans)
a)
Two-step Loans (continued)
Japan Bank for International Cooperation (JBIC) (lanjutan)
Japan Bank for International Cooperation (JBIC) (continued)
Pinjaman ini wajib dibayar dalam angsuran tengah-tahunan (setelah tenggang waktu tiga tahun) dimulai pada tanggal 1 April 1993, 15 Januari 1994 dan 15 Juli 1995 masing-masing untuk tahap kedua, ketiga dan keempat. Perjanjian pendanaan ini meliputi jangka waktu 15 tahun kecuali untuk tahap kelima yang meliputi jangka waktu 11 tahun dan wajib dibayar dalam angsuran tengah-tahunan (setelah tenggang waktu dua tahun) dimulai pada tanggal 15 September 1994.
The loans are repayable in semi-annual installments (after a three-year grace period) commencing on April 1, 1993, January 15, 1994 and July 15, 1995 for the second, third and fourth tranches, respectively. These funding arrangements cover a period of 15 years except for the fifth tranche, which covers a period of 11 years and is repayable in semi-annual installments (after a two-year grace period) commencing on September 15, 1994.
Berdasarkan Akta Penerusan Pinjaman tanggal 13 Pebruari 1995, Bank mendapat tambahan fasilitas pinjaman dari JBIC sebesar ¥600.000.000. Pinjaman ini meliputi jangka waktu 15 tahun dan wajib dibayar dalam angsuran tengah-tahunan (setelah tenggang waktu tiga tahun) dimulai pada tanggal 15 Desember 1997.
Based on the relending agreement dated February 13, 1995, the Bank obtained an additional loan facility from JBIC amounting to ¥600,000,000. The loan, which covers a period of 15 years, is repayable in semi-annual installments (after a three-year grace period) commencing on December 15, 1997.
Berdasarkan Akta Penerusan Pinjaman tanggal 21 Nopember 1996, Bank mendapat tambahan fasilitas pinjaman dari JBIC sebesar ¥2.200.000.000 dan ¥1.160.000.000. Pinjaman ini meliputi jangka waktu 14 tahun dan wajib dibayar dalam angsuran tengah-tahunan (setelah tenggang waktu tiga tahun) dimulai pada tanggal 15 Pebruari 2000. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar suku bunga ratarata Sertifikat Bank Indonesia tiga-bulanan selama enam bulan terakhir.
Based on the two-step loan agreement dated November 21, 1996, the Bank obtained an additional loan facility from JBIC amounting to ¥2,200,000,000 and ¥1,160,000,000. The loan, which covers a period of 14 years, is repayable in semi-annual installments (after a three-year grace period) commencing on February 15, 2000. The interest rate is based on the average interest rate of three-month Certificates of Bank Indonesia for the last six months.
Berdasarkan Akta Penerusan Pinjaman tanggal 25 Juli 1996, Bank mendapat fasilitas pinjaman dari JBIC sebesar ¥1.710.000.000. Pinjaman ini meliputi jangka waktu 14 tahun dan wajib dibayar dalam angsuran tengah-tahunan (setelah tenggang waktu tiga tahun) dimulai pada tanggal 15 Pebruari 2000. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar suku bunga ratarata Sertifikat Bank Indonesia tiga-bulanan selama enam bulan terakhir.
Based on the two-step loan agreement dated July 25, 1996, the Bank obtained a loan facility from JBIC amounting to ¥1,710,000,000. The loan, which covers a period of 14 years, is repayable in semi-annual installments (after a three-year grace period) commencing on February 15, 2000. The interest rate is based on the average interest rate of three-month Certificates of Bank Indonesia for the last six months.
Berdasarkan Akta Penerusan Pinjaman tanggal 5 Pebruari 1994, Bank mendapat fasilitas pinjaman dari JBIC sebesar ¥570.000.000. Pinjaman ini meliputi jangka waktu 11 tahun dan wajib dibayar dalam angsuran tengah-tahunan (setelah tenggang waktu dua tahun) dimulai pada tanggal 15 Juni 1996. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar suku bunga ratarata Sertifikat Bank Indonesia tiga-bulanan selama enam bulan terakhir.
Based on the relending agreement dated February 5, 1994, the Bank obtained a loan facility from JBIC amounting to ¥570,000,000. The loan, which covers a period of 11 years, is repayable in semiannual installments (after a two-year grace period) commencing on June 15, 1996. The interest rate is based on the interest rate of three-month Certificates of Bank Indonesia for the last six months.
101
PermataBank 2009 Annual Report
273
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
23. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) a)
b)
Pinjaman (lanjutan)
penerusan
(two-step
23. BORROWINGS (continued) loans)
a)
Japan Bank for International Cooperation (JBIC) (lanjutan)
Japan Bank for International Cooperation (JBIC) (continued)
Rata-rata tingkat suku bunga setahun masingmasing sebesar 10,47% pada tahun 2009 dan 8,27% pada tahun 2008.
The average interest rate per annum was 10.47% and 8.27% in 2009 and 2008, respectively.
Walaupun jumlah fasilitas pinjaman dinyatakan dalam valuta asing, berdasarkan perjanjian pinjaman, saldo hutang Bank kepada Bank Indonesia/Pemerintah Republik Indonesia untuk pinjaman-pinjaman ini akan dibayar dalam Rupiah (sejumlah ekuivalen Rupiah dari jumlah penarikan fasilitas pinjaman dengan menggunakan kurs pada tanggal penarikan pinjaman).
Although the loan facilities are stated in foreign currencies, based on the loan agreements, the outstanding loans of the Bank to Bank Indonesia/Government of Republic of Indonesia for these loans are payable in Rupiah (at the Rupiah amount equivalent to the amount of loan drawdown using the rate at the drawdown date).
Bank Indonesia
b)
Merupakan kredit likuiditas Bank Indonesia (KLBI) untuk kemudian dipinjamkan kembali kepada nasabah lokal dalam bentuk sebagai berikut:
Bank Indonesia Represents liquidity loans obtained from Bank Indonesia to be re-loaned to local customers in the following forms:
2009
2008
(1) Kredit Koperasi Primer untuk Anggotanya (KKPA) (2) Lain-lain
165.424 9
255.298 17
(1) Loans for Primary Cooperative Members (KKPA) (2) Others
Jumlah
165.433
255.315
Total
(1) Merupakan kredit likuiditas jangka panjang yang diperoleh dari Bank Indonesia untuk kemudian disalurkan kepada pengusaha kecil dengan sistem penerusan Kredit Koperasi Primer untuk Anggotanya (KKPA). Pinjaman ini jatuh tempo pada berbagai tahun sampai dengan tahun 2011. Berdasarkan PBI No. 5/20/PBI/2003 tanggal 17 September 2003, pengelolaan Kredit Likuiditas Bank Indonesia dalam rangka kredit program telah dialihkan dari Bank Indonesia kepada PT Permodalan Nasional Madani (Persero). Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga setahun masing-masing sebesar 7,00% pada tahun 2009 dan 2008.
(1) Represents long-term liquidity loans obtained from Bank Indonesia which are distributed to small-scale entrepreneurs with chanelling system through KKPA. The loans will mature in various years up to 2011. Based on Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 5/20/PBI/2003 dated September 17, 2003, the management of the liquidity loan from Bank Indonesia in relation to credit program has been transferred from Bank Indonesia to PT Permodalan Nasional Madani (Persero). The interest rate per annum on this borrowing was 7.00% in 2009 and 2008, respectively.
102
274
Two-step Loans (continued)
Laporan Tahunan PermataBank 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
23. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) b)
23. BORROWINGS (continued)
Bank Indonesia (lanjutan)
b)
(2) Termasuk dalam fasilitas lain-lain adalah fasilitas sebesar Rp500 untuk jangka waktu maksimal 20 tahun yang diperoleh Bank dari Bank Indonesia pada tanggal 16 Mei 1997 dalam rangka pelaksanaan pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) (two-step loans). Berdasarkan PBI No. 5/20/ PBI/2003 tanggal 17 September 2003, pengelolaan Kredit Likuiditas Bank Indonesia dalam rangka kredit program telah dialihkan dari Bank Indonesia kepada PT Bank Tabungan Negara (Persero).
(2) Other facility includes the facility amounting to Rp500 which covers a maximum period of 20 years, obtained by the Bank from Bank Indonesia on May 16, 1997 in conjunction with financing of housing loan (KPR) (two-step loans). Based on PBI No. 5/20/PBI/2003 dated September 17, 2003, the management of the liquidity loan from Bank Indonesia in relation to credit program has been transferred from Bank Indonesia to PT Bank Tabungan Negara (Persero).
Ketentuan tingkat suku bunga setahun atas pinjaman tersebut adalah:
The interest rates per annum on these loans were as follows:
Bank Indonesia kepada Bank/ Bank Indonesia to Bank KPR Sederhana Tipe 18 dan 21 KPR Sederhana Tipe 27 dan 36
c)
Bank kepada nasabah/ Bank to debtors
3,00% 9,00%
PT Permodalan Nasional Madani (Persero)
11,00% 14,00%
c)
Merupakan penyaluran kembali (relending) oleh PT Permodalan Nasional Madani (Persero) kepada pengusaha kecil dengan sistem penerusan Kredit Koperasi Primer untuk Anggotanya (KKPA). Pinjaman ini jatuh tempo pada berbagai tahun sampai dengan tahun 2011. Suku bunga setahun sebesar 7,00% pada tahun 2009 dan 6,71% pada tahun 2008. d)
Bank Indonesia (continued)
KPR Simple Type 18 and 21 KPR Simple Type 27 and 36
PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Represents relending by PT Permodalan Nasional Madani (Persero) to small-scale entrepreneurs with chanelling system through Loans for Primary Cooperative Members (KKPA). The loans will mature in various years up to 2011. The interest rate per annum was 7.00% in 2009 and 6.71% in 2008.
Penempatan oleh Bank-bank Lain
d)
Merupakan penempatan dana yang diterima dari bank-bank lain dengan rata-rata suku bunga setahun sebesar 0,34% pada tahun 2009 dan 1,09% pada tahun 2008.
Placements by Other Banks Represents placements obtained from other banks with the average interest rates per annum at 0.34% in 2009 and 1.09% in 2008.
103
PermataBank 2009 Annual Report
275
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
24. TAKSIRAN KERUGIAN ATAS REKENING ADMINISTRATIF
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
TRANSAKSI
24. ESTIMATED LOSSES FROM SHEET TRANSACTIONS
Akun ini merupakan taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif sebagai berikut: Rupiah Bank garansi - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa L/C yang tidak dapat dibatalkan - pihak ketiga Fasilitas kartu kredit kepada nasabah yang belum digunakan - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
This account represents estimated losses from offbalance sheet transactions as follows:
2009
Valuta Asing Bank garansi - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa L/C yang tidak dapat dibatalkan - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Jumlah
2008
6.907 160 1.197
5.226 130 850
6.518 39 14.821
6.985 44 13.235
2.841 637
3.038 616
7.130 51 10.659
4.539 8.193
25.480
21.428
Rupiah Bank guarantees - Third parties - Related parties Irrevocable letters of credit - third parties Unused credit card facility - Third parties - Related parties Foreign Currencies Bank guarantees - Third parties - Related parties Irrevocable letters of credit - Third parties - Related parties Total
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah PT Astra International Tbk/AI, perusahaan dalam kelompok AI dan Standard Chartered Bank (pemegang saham - Catatan 27) dan karyawan kunci dari Bank.
The related parties as of December 31, 2009 and 2008 were PT Astra International Tbk/AI, companies under the group of AI and Standard Chartered Bank (shareholders - Note 27) and key management personnel of the Bank.
Kolektibilitas transaksi rekening administratif Bank yang mempunyai risiko kredit adalah sebagai berikut:
The collectibility of the Bank’s off-balance sheet transactions that bear credit risk was as follows:
Uraian
Rupiah/ Rupiah
Lancar Dalam perhatian khusus Diragukan Jumlah
1.588.602 1.049 1.589.651
2009 Valuta Asing/ Foreign Currencies 1.206.612 20.848 1.227.460
Jumlah/ Total 2.795.214 21.897 2.817.111
104
276
OFF-BALANCE
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Rupiah/ Rupiah 1.383.649 2.021 650 1.386.320
2008 Valuta Asing/ Foreign Currencies 780.491 19.825 800.316
Jumlah/ Total 2.164.140 21.846 650 2.186.636
Description Pass Special mention Doubtful Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
24. TAKSIRAN KERUGIAN ATAS TRANSAKSI REKENING ADMINISTRATIF (lanjutan)
24. ESTIMATED LOSSES FROM OFF-BALANCE SHEET TRANSACTIONS (continued)
Perubahan taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif adalah sebagai berikut:
The movement of estimated losses from off-balance sheet transactions was as follows:
Uraian Saldo, awal tahun Penambahan (pemulihan) selama tahun berjalan bersih
Rupiah/ Rupiah
Jumlah/ Total
2008 Valuta Asing/ Foreign Currencies
Rupiah/ Rupiah
8.193)
21.428)
15.045)
8.797)
23.842)
1.586
3.927)
5.513)
(1.810)
(2.026)
(3.836)
-
(1.461)
(1.461)
-)
1.422)
1.422)
14.821
10.659)
25.480)
13.235)
8.193)
21.428)
Balance, end of year
25. BEBAN MASIH HARUS KEWAJIBAN LAIN-LAIN
DIBAYAR
The Bank’s management believes that the estimated losses from off-balance sheet transactions were adequate to cover any possible losses from offbalance sheet transactions and were computed in accordance with Bank Indonesia regulations (Note 2n).
DAN
25. ACCRUALS AND OTHER LIABILITIES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of the following: 2009
2008
Rupiah Beban masih harus dibayar Beban peleburan usaha (Catatan 1e)
852.710 458.103
475.851 538.857
Kewajiban imbalan pasca-kerja (Catatan 41) Bunga masih harus dibayar Uang muka diterima Setoran jaminan Premi yang belum merupakan pendapatan Hutang klaim Hutang komisi Lain-lain
267.775 88.755 71.548 38.217 16.288 12.736 3.043 41.472
216.482 145.285 72.358 29.716 11.709 14.558 5.350 11.588
1.850.647
1.521.754
54.910 7.016 6.389 7.103
23.576 7.682 17.603 970
75.418
49.831
1.926.065
1.571.585
Jumlah
Description
13.235
Manajemen Bank berkeyakinan bahwa jumlah taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif yang dibentuk adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas transaksi rekening administratif serta telah dihitung berdasarkan ketentuan Bank Indonesia (Catatan 2n).
Valuta Asing Setoran jaminan Bunga masih harus dibayar Uang muka diterima Lain-lain
Jumlah/ Total
Balance, beginning of year Addition (reversal) during the year net Exchange rate difference
Selisih kurs Saldo, akhir tahun
2009 Valuta Asing/ Foreign Currencies
Rupiah Accrued expenses Merger costs (Note 1e) Obligation for post-employment benefits (Note 41) Accrued interest payable Advances received Guarantee deposits Unearned premium Claims payable Commissions payable Others Foreign Currencies Guarantee deposits Accrued interest payable Advances received Others
Total
105
PermataBank 2009 Annual Report
277
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham) 25. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR KEWAJIBAN LAIN-LAIN (lanjutan)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
DAN
25. ACCRUALS AND OTHER LIABILITIES (continued)
Berdasarkan surat BPPN No. PD/TM/249/X/2002 tanggal 25 Oktober 2002, Bank Peserta Penggabungan (BPP) sebelum tanggal efektif peleburan usaha harus mencatat beban-beban sebesar Rp1.630.611 yang akan timbul berkaitan dengan proses peleburan usaha kelima bank yang antara lain terdiri dari estimasi cadangan litigasi dan klaim, beban pesangon karyawan, beban pajak, beban kantor pusat, beban teknologi, beban “branding” dan lain-lain. Dalam beban peleburan usaha tersebut, sebesar Rp482.248 dicatat sebagai beban peleburan usaha oleh Bank dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk periode sembilan bulan berakhir 30 September 2002 sedangkan sisanya sebesar Rp1.148.363 dicatat oleh 4 BPP masingmasing dalam laporan laba rugi penutupan.
Based on IBRA’s letter No. PD/TM/249/X/2002 dated October 25, 2002, the banks which entered into the merger before the effective date of the merger must record expenses amounting to Rp1,630,611 representing expenses to be incurred in relation to the merger process of the five banks, among others, estimated of litigation and claim allowances, severance package, tax exposures, head office expenses, technology expenses, branding expenses and others. Rp482,248 out of total accrued merger cost was recorded by the Bank in the consolidated statement of income for the nine-months period ended September 30, 2002 while the remaining balance amounting to Rp1,148,363 was recorded by each 4 BUR in the respective closing statement of income.
Sejak peleburan usaha sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, Bank telah menggunakan beban peleburan usaha sebesar Rp851.149, termasuk pembukuan kembali sebesar Rp275.101 sehubungan dengan penerimaan kembali pembayaran yang telah dilakukan atas SKPKB dan SKPKBT sejumlah Rp411.842 (Catatan 22).
Since the effective date of the merger up to December 31, 2009, the Bank has used merger cost amounting to Rp851,149, including the recording back of accrued merger cost amounted to Rp275,101 in relation to the tax refunds from the payments of SKPKB and SKPKBT with total amount of Rp411,842 (Note 22).
Sampai dengan 31 Desember 2009, Bank melakukan pemulihan atas cadangan beban peleburan usaha sebesar Rp321.359 berkaitan dengan pemulihan cadangan penyelesaian klaim dan litigasi serta adanya sisa cadangan beban peleburan usaha yang tidak digunakan lagi yaitu yang berasal dari sisa cadangan beban litigasi dan klaim, eksposur pajak, pesangon karyawan, beban kantor pusat, beban “branding”, beban retail dan komersial, beban komunikasi dan beban pelatihan. Dengan demikian saldo cadangan beban peleburan usaha pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp458.103 terdiri dari estimasi cadangan litigasi dan potensial klaim serta estimasi cadangan eksposur pajak (Catatan 22).
Up to December 31, 2009, the Bank has reversed accrued merger cost amounting to Rp321,359 relating to the reversal of claim and litigation settlement and the remaining unused accrued merger cost from provision for litigation and claims, tax exposures, severance pay, head office, branding, retail and commercial, communication and training expenses. Therefore the balance of accrued merger cost as of December 31, 2009 amounted to Rp458,103 consisted of estimated provision for litigations and potential claims and estimated tax exposures (Note 22).
Di dalam beban masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 termasuk juga cadangan yang dibentuk sehubungan dengan perkara-perkara yang timbul dari Assets Transfer Kit (ATK) yang dilakukan dalam rangka rekapitalisasi Bank, serta cadangan perkara litigasi dan klaim.
In accruals and other liabilities as of December 31, 2009 and 2008 also included provision raised for cases related to Assets Transfer Kit (ATK) which was done in conjunction with the Bank’s recapitalization, as well as provision for litigation and claims.
Bunga yang masih harus dibayar oleh Bank atas simpanan dari nasabah dan hutang subordinasi kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2009 berjumlah Rp11.138.
Accrued interest payables by the Bank on deposits from customers and subordinated debts to related parties as of December 31, 2009 amounted to Rp11,138.
106
278
Laporan Tahunan PermataBank 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
26. HUTANG SUBORDINASI Rupiah - Pihak ketiga Obligasi - nilai nominal Dikurangi beban emisi obligasi yang belum diamortisasi
Dolar Amerika Serikat (Dollar AS) - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Medium Term Notes (MTN) - nilai nominal
26. SUBORDINATED DEBTS 2009
2008
500.000) (4.115)
500.000) (4.710)
495.885)
495.290)
Dikurangi beban emisi MTN yang belum diamortisasi
939.500) (2.887) 936.613)
-) -) -)
Hasil emisi bersih dari penerbitan hutang subordinasi
1.432.498)
495.290)
Rupiah - Third parties Bonds - nominal value Less unamortized bonds issuance costs
United States Dollar (USD ) - Related parties Medium Term Notes (MTN) nominal value Less unamortized MTN issuance costs Net proceeds from subordinated debts issuance
Pada tanggal 17 Juni 2009, Bank menerbitkan surat hutang jangka menengah/ Medium Term Notes (MTN) subordinasi sebesar USD100.000.000 dengan harga 100% yang dibeli oleh kedua pemegang saham utama Bank, yaitu PT Astra International Tbk. dan Standard Chartered Bank (“Pembeli Awal”), dengan porsi yang sama besar yaitu masing masing sebesar USD50.000.000. MTN subordinasi ini bersifat unsecured, tidak dicatatkan di bursa, akan jatuh tempo pada tanggal 17 Juni 2021 dan Bank memiliki opsi beli untuk pelunasan lebih awal pada tanggal 17 Juni 2016 atau suatu tanggal pembayaran bunga setelahnya. Penerbitan MTN subordinasi mengacu pada peraturan Bank Indonesia yang berlaku.
On June 17, 2009, the Bank issued subordinated Medium Term Notes (MTN) amounting to USD100,000,000 at par value 100% and was bought in equal amount at USD50,000,000 each by the Bank’s two main shareholders being PT Astra International Tbk. and Standard Chartered Bank (“Initial Buyers”). These subordinated MTN are unsecured, unlisted, mature on June 17, 2021 and callable by Bank on June 17, 2016 or any interest payment date thereafter. The issuance of this subordinated MTN complies with prevailing Bank Indonesia regulations.
Penerbitan MTN subordinasi ini telah disetujui oleh Bank Indonesia melalui surat No. 11/108/Dint tanggal 22 April 2009.
The issuance of this subordinated MTN was approved by Bank Indonesia through its letters No. 11/108/Dint dated April 22, 2009.
Dalam penerbitan MTN subordinasi ini, Bank juga mengacu kepada Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 sebagaimana tercantum di dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-521/BL/2008 tanggal 12 Desember 2008 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.
The issuance of this subordinated MTN was also in compliance with Bapepam-LK Regulation No. IX.E.1 as attachment of the Decision of the Chairman of Bapepam-LK No. Kep-521/BL/2008 dated December 12, 2008 regarding Affiliated Transaction and Conflict of Interest on Certain Transaction.
MTN subordinasi ini memiliki suku bunga tetap sebesar 9,75% per tahun untuk tahun ke-1 (kesatu) hingga tahun ke-7 (ketujuh) dan selanjutnya suku bunga mengambang sebesar USD LIBOR 6 bulanan + 660,35bps per tahun untuk tahun ke-8 (kedelapan) hingga tahun ke-12 (keduabelas), kecuali dilunasi sebelum jatuh tempo. Pembayaran bunga MTN subordinasi ini dilakukan setiap 6 bulan terhitung sejak tanggal emisi yaitu setiap tanggal 17 Juni dan 17 Desember. Dalam hal ini pembayaran bunga pertama telah dibayarkan pada tanggal 17 Desember 2009 dan bunga terakhir akan dibayarkan pada tanggal 17 Juni 2021, kecuali apabila dilakukan opsi beli untuk pelunasan lebih awal.
The subordinated MTN bears interest at a fixed rate of 9.75% per annum for the first year up to the seventh year and at variable rate of 6 month - USD LIBOR + 660.35bps per annum for the eighth year up to the twelfth year, unless the subordinated MTN is redeemed before maturity. The interest on the subordinated MTN is payable semi annually on June 17 and December 17. The first interest payment was already paid on December 17, 2009 and the last interest payment will be paid on June 17, 2021, unless the surbordinated MTN is redeemed before maturity.
107
PermataBank 2009 Annual Report
279
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
26. HUTANG SUBORDINASI (lanjutan)
26. SUBORDINATED DEBTS (continued)
Dalam perjanjian MTN subordinasi terdapat beberapa pembatasan, antara lain apabila Pembeli Awal akan menjual MTN subordinasi kepada pihak lainnya selain Pembeli Awal, maka diperlukan persetujuan terlebih dahulu dari Bank Indonesia. Penjualan MTN subordinasi antar para Pembeli Awal tidak memerlukan persetujuan Bank Indonesia.
The subordinated MTN agreement includes several covenants, among others, approval from Bank Indonesia should be obtained prior to sale of the subordinated MTN by the Initial Buyers to a nonInitial Buyer. Selling between Initial Buyers can be done without approval from Bank Indonesia.
MTN subordinasi ini tidak diperingkat.
The subordinated MTN is not rated.
Pada tanggal 14 Desember 2006, Bank menerbitkan Obligasi Subordinasi I PermataBank Tahun 2006 (”obligasi subordinasi Rupiah”) sebesar Rp500.000 dengan harga 100% dan tercatat di Bursa Efek Indonesia. Obligasi subordinasi Rupiah ini bersifat unsecured dan akan jatuh tempo pada tanggal 14 Desember 2016 dengan opsi beli pada tanggal 15 Desember 2011 dengan persetujuan terlebih dahulu dari Bank Indonesia.
On December 14, 2006, the Bank issued Subordinated Bonds I PermataBank Year 2006 (“IDR subordinated bonds”) amounting to Rp500,000 at 100% and is listed on the Indonesian Stock Exchange. These subordinated bonds are unsecured, will mature on December 14, 2016 and callable on December 15, 2011 upon Bank Indonesia’s approval.
Penerbitan obligasi subordinasi Rupiah ini telah disetujui oleh Bank Indonesia melalui surat No. 8/ 40/DPB3/TPB3-4/Rahasia tanggal 9 Nopember 2006. Bank juga memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam dan LK berdasarkan Surat Ketua Bapepam dan LK No. S-3067/BL/2006 tanggal 4 Desember 2006.
The issuance of these IDR subordinated bonds had been approved by Bank Indonesia through its letter No. 8/40/DPB3/TPB 3-4/Rahasia dated November 9, 2006. The Bank also obtained the effective notification from Bapepam and LK through its letter of Chairman of Bapepam and LK No. S-3067/BL/ 2006 dated December 4, 2006.
Obligasi subordinasi Rupiah ini memiliki tingkat suku bunga tetap sebesar 12,25% per tahun untuk tahun ke-1 (kesatu) hingga tahun ke-5 (kelima) dan selanjutnya sebesar 22,25% per tahun untuk tahun ke-6 (keenam) hingga tahun ke-10 (kesepuluh), kecuali jika dilunasi pada tanggal 15 Desember 2011. Pembayaran bunga obligasi subordinasi Rupiah ini dilakukan setiap 3 bulan terhitung sejak tanggal Emisi (14 Desember 2006) di mana pembayaran bunga pertama telah dibayarkan pada tanggal 14 Maret 2007 dan bunga terakhir akan dibayarkan pada tanggal 14 Desember 2016, atau 15.Desember 2011 jika dilunasi lebih awal pada tanggal 15 Desember 2011.
The IDR subordinated bonds bear interest at a fixed rate of 12.25% per annum for the first year up to the fifth year and 22.25% per annum for the sixth year up to the tenth year, unless the IDR subordinated bonds are redeemed on December 15, 2011. The interest on the IDR subordinated bonds is payable quarterly since the bonds issuance date (14 December 2006) whereby the first interest payment was on March 14, 2007 and the last interest payment will be on December 14, 2016 or December 15, 2011 if the surbordinated bonds are redeemed on December 15, 2011.
Wali amanat untuk penerbitan obligasi Rupiah ini adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk yang bukan merupakan pihak yang memiliki hubungan istimewa dengan Bank.
The trustee of these bonds issuance is PT Bank CIMB Niaga Tbk which is not a related party to the Bank.
Perjanjian obligasi subordinasi Rupiah mencakup beberapa pembatasan, antara lain mengenai penggabungan dan peleburan usaha, mengubah bidang usaha utama Bank serta pengurangan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor.
The IDR subordinated bonds agreement includes several covenants, among others, merger, change of the Bank’s main business as well as the reduction of authorized capital, issued capital and paid-up capital.
Berdasarkan hasil pemeringkatan atas surat hutang jangka panjang yang dilakukan PT Pemeringkat Efek Indonesia untuk periode dari tanggal 26 Oktober 2009 sampai dengan 1 Nopember 2010, peringkat obligasi subordinasi Rupiah Bank adalah idA (single A ; stable outlook).
Based on rating for long- term borrowings, the rating of the IDR subordinated bonds by PT Pemeringkat Efek Indonesia for the period from October 26, 2009 to November 1, 2010 was idA (single A ; stable outlook).
108
280
Laporan Tahunan PermataBank 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
26. HUTANG SUBORDINASI (lanjutan)
26. SUBORDINATED DEBTS (continued)
Untuk keperluan perhitungan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM), MTN dan obligasi subordinasi di atas diperhitungkan sebagai modal pelengkap level bawah.
For the purpose of calculating the Capital Adequacy Ratio (CAR), the above subordinated MTN and bonds are treated as lower tier 2 capital.
27. MODAL SAHAM
27. CAPITAL STOCK
Rincian pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham PT Astra International Tbk Standard Chartered Bank Masyarakat * Jumlah
The details of the share ownership of the Bank as of December 31, 2009 and 2008 were as follows:
31 Desember 2009 dan 2008 / December 31, 2009 and 2008 Jumlah Lembar Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid Kelas A dengan Kelas B dengan nilai nominal nilai nominal Rp12.500 per Rp125 per saham/ Class A saham/ Class B Persentase kepemilikan/ with par value of with par value of Jumlah/ Rp12,500 Rp125 Percentage per share per share of ownership Amount 26.880.234 26.880.234
3.446.086.010 3.446.086.010 824.073.670 7.716.245.690
44,505% 44,505% 10,990% 100%
430.761 430.761 439.012 1.300.534
Shareholders PT Astra International Tbk Standard Chartered Bank Public* Total
* Termasuk saham PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) qq. Menteri Keuangan Republik Indonesia sebesar 19.994.027 saham (0,26%) per 31 Desember 2009 dan 2008.
* Including shares of PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) qq Ministry of Finance of Republic of Indonesia amounted to 19,994,027 shares (0.26%) as of December 31, 2009 and 2008.
Pemegang saham terakhir dari perusahaan induk (ultimate shareholder) Bank adalah sebagai berikut: • Standard Chartered Bank dimiliki sepenuhnya (100%) oleh Standard Chartered Holdings Limited, dan pemegang saham Standard Chartered Holdings Limited adalah Standard Chartered PLC, dengan kepemilikan sebesar 100%. Pemegang saham PT Astra International Tbk • (PT AI) terdiri dari Jardine Cycle & Carriage Limited Singapore (JCCL), sebuah perusahaan publik di Singapura yang memiliki 50,11% saham PT AI dan sisanya sejumlah 49,89% dimiliki oleh pemegang saham lainnya dengan kepemilikan masing-masing kurang dari 10%. JCCL dimiliki oleh Jardine Strategic Holdings Limited Bermuda (JSHL), sebuah perusahaan publik dengan primary listing di London, yang memiliki 69,30% saham JCCL sedangkan sisanya sejumlah 30,70% dimiliki oleh pemegang saham lainnya dengan kepemilikan masing-masing kurang dari 10%. Pemegang saham JSHL terdiri dari Jardine Matheson Holdings Limited Bermuda, sebuah perusahaan publik dengan primary listing di London, dengan kepemilikan sebesar 81,32%, sedangkan sisanya sejumlah 18,68% dimiliki oleh pemegang saham lainnya dengan kepemilikan masing-masing kurang dari 10%.
The ultimate shareholders of the parent company of the Bank are as follows: • Standard Chartered Bank is fully owned (100%) by Standard Chartered Holdings Limited, and the shareholders of Standard Chartered Holdings Limited is Standard Chartered PLC, with ownership interest of 100%. •
The shareholders of PT Astra International Tbk (PT AI) consist of Jardine Cycle & Carriage Limited-Singapore (JCCL), a public company in Singapore with ownership interest of 50.11% of PT AI shares and the remaining of 49.89% is owned by other shareholders with ownership interest each under 10%. JCCL is owned by Jardine Strategic Holdings Limited Bermuda (JSHL), a public company with primary listing in London, with ownership interest of 69.30% of JCCL shares and the remaining of 30.70% is owned by other shareholders with ownership interest each under 10%. The shareholders of JSHL consist of Jardine Matheson Holdings Limited Bermuda, a public company with primary listing in London, with ownership interest of 81.32% and the remaining of 18.68% is owned by other shareholders with ownership interest each under 10%.
109
PermataBank 2009 Annual Report
281
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
28. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH
28. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL - NET
Tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 berasal dari: Tambahan modal disetor sebelum Penawaran Umum Perdana Tambahan modal disetor yang berasal dari Penawaran Umum Perdana Tambahan modal disetor yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas (Rights Issue) I Saham bonus yang berasal dari kapitalisasi tambahan modal disetor ke modal saham pada tahun 1992 Tambahan modal disetor yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas (Rights Issue) II dengan waran Tambahan modal disetor yang berasal dari konversi waran pada tahun 1996, 1997 dan 1998 Saham bonus yang berasal dari kapitalisasi tambahan modal disetor ke modal saham pada tahun 1998 Tambahan modal disetor yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas (Rights Issue) III Beban emisi Penawaran Umum Terbatas (Rights Issue) III Tambahan modal disetor yang berasal dari penempatan terbatas dalam rangka peleburan usaha pada tahun 2002 Reklasifikasi selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali pada tahun 2005 Tambahan modal disetor - bersih pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
The additional paid-in capital as of December 31, 2009 and 2008 were derived from:
:
2)
:
35.591)
:
:
108.556)
:
:
(124.064)
:
:
65.133)
:
:
2.668)
:
:
(83.369)
:
:
5.023.356)
:
:
(4.821)
:
:
4.044.444)
:
:
(3.240.518)
:
5.826.978
110
282
Laporan Tahunan PermataBank 2009
:
Additional paid-in capital before the Initial Public Offering Additional paid-in capital from the Initial Public Offering Additional paid-in capital from the Limited Public Offering (Rights Issue) I Bonus shares from capitalization of additional paid-in capital to capital stock in 1992 Additional paid-in capital from the Limited Public Offering (Rights Issue) II with warrants Additional paid-in capital from the conversion of warrants in 1996, 1997 and 1998 Bonus shares from capitalization of additional paid-in capital to capital stock in 1998 Additional paid-in capital from the Limited Public Offering (Rights Issue) III Shares issuance costs during Limited Public Offering (Rights Issue) III Additional paid-in capital from private placement in relation with the Bank’s merger in 2002 Reclassification of difference in value arising from restructuring of entities under common control in 2005 Additional paid-in capital - net as of December 31, 2009 and 2008
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
29. CADANGAN DIVIDEN YANG BELUM DIAMBIL PEMEGANG SAHAM
29. APPROPRIATION FOR UNCLAIMED DIVIDEND BY STOCKHOLDERS
Akun ini merupakan jumlah dividen yang belum diambil oleh pemegang saham Bank dimana dividen tersebut berasal dari dividen yang dideklarasikan untuk tahun buku 1995 sampai dengan tahun buku 1997.
This account represents dividend that has not been claimed by the Bank’s shareholders, and consists of dividend declaration for fiscal years 1995 up to 1997.
30. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
30. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Bank melakukan transaksi keuangan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang dilakukan sesuai dengan syarat dan kondisi yang serupa seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga, kecuali kredit yang diberikan kepada karyawan.
The Bank has financial transactions with related parties which were made under the normal terms and conditions as those with the third parties, except loans to employees.
Rincian saldo dan transaksi yang signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang tidak dikonsolidasikan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, adalah sebagai berikut:
The details of significant balances and transactions with related parties which were not consolidated with the Bank as of December 31, 2009 and 2008, were as follows:
Jumlah/ Amount Giro pada bank-bank lain (Catatan 5) Penempatan pada bank-bank lain (Catatan 6) Tagihan derivatif (Catatan 10) Kredit yang diberikan (Catatan 11) Tagihan akseptasi (Catatan 13) Simpanan dari nasabah (Catatan 17, 18 dan 19) Simpanan dari bank-bank lain (Catatan 20) Kewajiban derivatif (Catatan 10) Kewajiban akseptasi (Catatan 21) Pinjaman yang diterima (Catatan 23) Taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif (Catatan 24) Hutang subordinasi (Catatan 26) Fasilitas kartu kredit kepada nasabah yang belum digunakan (Catatan 44) Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan (Catatan 44) Garansi yang diterbitkan (Catatan 44) Pendapatan bunga (Catatan 32) Kredit yang diberikan Beban bunga (Catatan 33) Deposito berjangka Tabungan Giro Hutang subordinasi
2009 Persentase/ Percentage*
2008 Persentase/ Percentage*
Jumlah/ Amount
28.127
0,05
365.308
0,68
293.047 2.081 159.945 696
0,52 0,00 0,29 0,00
174.151 305
0,32 0,00
4.492.271
8,79
3.900.729
7,85
47.478 959 87.126 -
0,09 0,00 0,17 -
36.273 250 228.493 75.878
0,07 0,00 0,46 0,15
887 936.613
0,00 1,83
790 -
0,00 -
Current accounts with other banks (Note 5) Placements with other banks (Note 6) Derivative receivables (Note 10) Loans (Note 11) Acceptance receivables (Note 13) Deposits from customers (Note 17, 18 and 19) Deposits from other banks (Note 20) Derivative payables (Note 10) Acceptance payables (Note 21) Borrowings (Note 23) Estimated losses from offbalance sheet transactions (Note 24) Subordinated debts (Note 26)
3.888
0,59
4.415
0,63
Unused credit card facility (Note 44)
4.987
0,58
-
-
Outstanding irrevocable letters of credit (Note 44)
83.915
6,42
75.101
7,60
15.639
0,27
13.962
0,32
228.748 1.997 44.701 51.259
7,16 0,06 1,40 1,61
233.816 1.863 41.728 -
10,04 0,08 1,79 -
Guarantees issued (Note 44) Interest income (Note 32) Loans Interest expense (Note 33) Time deposits Savings Demand deposits Subordinated debts
111
PermataBank 2009 Annual Report
283
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
30. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
30. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
* Persentase terhadap masing-masing total aset/kewajiban/pendapatan/beban/rekening administratif konsolidasi yang bersangkutan.
* Percentage of the respective total consolidated assets/ liabilities/income/expenses/off-balance sheet transactions.
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
The details of the relationship and type of significant transactions with related parties as of December 31, 2009 and 2008, were as follows:
No/ No
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa/Related Party
Sifat Hubungan Istimewa/ Nature of Relationship
Jenis Transaksi/ Type of Transactions Penempatan rekening koran dan deposito dan transaksi akseptasi/ Placement in current accounts and time deposits and acceptance Transaksi derivatif/Derivatives
1.
Standard Chartered Bank
Pemegang saham mayoritas/Majority shareholder
2.
PT Bank DBS Indonesia
3.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/ Owned by the same ultimate shareholder Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/ Owned by the same ultimate shareholder
4.
PT Toyota Astra Motor
5.
PT Astra Honda Motor
6.
PT Adedanmas
7.
PT Tunas Mobilindo Parama
8.
PT Cempaka Bersama Maju
9.
PT Mercindo Autorama
10.
PT Kalimantan Prima Persada
11.
PT Asco Dinamika Mobilindo
12.
PT Asco Citra Mobilindo
13.
PT Asco Dwi Mobilindo
14.
PT Adira Sarana Armada
15.
PT Besmindo Borneo Semesta
16.
PT Besmindo Semesta
17.
PT Samadista Karya
18.
PT Inti Pantja Press Industri
19.
PT Swadaya Harapan Nusantara
20. 21.
PT Astra International Tbk PT United Tractors Tbk
22.
PT Traktor Nusantara
23.
PT Asuransi Astra Buana
24.
PT Budi Arta Sakti
25.
PT Serasi Auto Raya
26.
PT Hamaden Indonesia
27.
PT Surya Artha Nusantara Finance
Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/ Owned by the same ultimate shareholder Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/ Owned by the same ultimate shareholder Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/ Owned by the same ultimate shareholder Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/ Owned by the same ultimate shareholder Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/ Owned by the same ultimate shareholder Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/ Owned by the same ultimate shareholder Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/ Owned by the same ultimate shareholder Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/ Owned by the same ultimate shareholder Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/ Owned by the same ultimate shareholder Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/ Owned by the same ultimate shareholder Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/ Owned by the same ultimate shareholder Dimiliki oleh karyawan kunci Bank/ Owned by Bank’s key management personnel Dimiliki oleh karyawan kunci Bank/ Owned by Bank’s key management personnel Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/ Owned by the same ultimate shareholder Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/ Owned by the same ultimate shareholder Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/ Owned by the same ultimate shareholder Pemegang saham mayoritas/Majority shareholder Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/ Owned by the same ultimate shareholder Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/ Owned by the same ultimate shareholder Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/ Owned by the same ultimate shareholder Dimiliki oleh karyawan kunci Bank/Owned by the Bank’s key management personnel Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/ Owned by the same ultimate shareholder Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/ Owned by the same ultimate shareholder Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/ Owned by the same ultimate shareholder
112
284
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Penempatan deposito dan transaksi akseptasi/Placement in time deposits and acceptance Transaksi derivatif/Derivatives Transaksi derivatif dan bank garansi/Derivatives and bank guarantees Pemberian pinjaman/Loans Pemberian pinjaman/Loans Pemberian pinjaman/Loans Pemberian pinjaman/Loans Pemberian pinjaman/Loans Pemberian pinjaman dan bank garansi/Loans and bank guarantees. Pemberian pinjaman/Loans Pemberian pinjaman/Loans Pemberian pinjaman/Loans Pemberian pinjaman/Loans Pemberian pinjaman/Loans Pemberian pinjaman/Loans L/C/Letters of credit Bank garansi/Bank guarantees Bank garansi/Bank guarantees Bank garansi/Bank guarantees Bank garansi/Bank guarantees Bank garansi/Bank guarantees Bank garansi/Bank guarantees Bank garansi/Bank guarantees Bank garansi/Bank guarantees Transaksi derivatif/Derivatives
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
31. PELAPORAN SEGMEN
31. SEGMENT REPORTING
Bank dan Anak Perusahaan mengungkapkan pelaporan informasi keuangan berdasarkan segmen usaha dan geografis Bank sebagai berikut:
The Bank and Subsidiaries disclosed their financial information based on the Bank’s business and geographical segments as follows:
113
PermataBank 2009 Annual Report
285
286
Laporan Tahunan PermataBank 2009 82.259)
127.476)
3)
2)
1.538.424) 1.456.165)
23.335.363) 32.383.588)
82.259) -)
Tidak termasuk pendapatan dan beban provisi dan komisi Termasuk pendapatan dan beban bunga antar segmen usaha Termasuk pendapatan dan beban provisi dan komisi serta pendapatan (beban) non-operasional - bersih
14.223.295)
Jumlah Kewajiban
1)
26.649.331)
Jumlah Aset
Laba (Rugi) - bersih
736.969)
-)
-)
-)
Hak Minoritas atas Laba Bersih Anak Perusahaan
127.476) -)
736.969) -)
Laba Sebelum Pajak Beban Pajak
-) (46.430)
(8.305) (1.542.940)
2.792) (539.093)
(12.016) -)
136.631) 4.074) 140.705)
Perbankan Syariah/ Sharia Banking
(255.717) (20.348)
1.288.201) 666.585) 1.954.786)
Perbankan Konsumer/ Consumer Banking
(215.088) (4.151)
1.061.770) 430.739) 1.492.509)
Perbankan Wholesale/ Wholesale Banking
114
2.990.261)
4.365.468)
(466.549)
-)
(186.678) (279.871)
-) (223.263)
(1.701) (9.089)
39.811) 7.564) 47.375)
Lain-lain/ Others
51.053.309)
55.888.586)
480.155)
-)
760.026) (279.871)
(5.513) (2.351.726)
(484.522) (33.588)
2.526.413) 1.108.962) 3.635.375)
Jumlah-Bank (Induk Perusahaan)/TotalBank (Parent Company)
3)
(30.540)
(139.748)
(10.859)
(5.922)
(4.937) -)
-) 170)
-) -)
-) (5.107) (5.107)
Eliminasibersih/ Eliminationnet
1)
2)
51.107.365)
56.009.953)
480.155)
(5.922)
766.622) (280.545)
(5.513) (2.393.585)
(484.522) (33.588)
2.529.571) 1.154.259) 3.683.830)
Jumlah Konsolidasi/ Total Consolidated
Total Liabilities
Total Assets
Net (Loss) Income
Income Before Tax Tax Expense Minority Interest in Subsidiaries’ Net Income
Total Income (Addition) Reversal of Allowance for Losses: - Productive Assets - Non-Productive Assets - Estimated Losses from Off- Balance Sheet Transactions Other Operating Expenses
Interest Income - net 1) 2) Non - Interest Income - net 3)
Description
Excluding fees and commissions income and expenses Including inter-segment interest income and expenses Including fees and commissions income and expense and non-operating income (expenses) - net
84.596)
261.115)
10.859)
-)
11.533) (674)
-) (42.029)
-) -)
3.158) 50.404) 53.562)
Anak Perusahaan/ Subsidiaries
a. Business Segment
31. SEGMENT REPORTING (continued)
(Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
Tahun Berakhir 31 Desember 2009/Year Ended December 31, 2009
(Penambahan) Pemulihan Penyisihan Penghapusan: - Aset Produktif - Aset Non-Produktif - Taksiran Kerugian atas Transaksi Rekening Administratif Beban Operasional Lainnya
Total Pendapatan
Pendapatan Bunga - bersih 1) 2) Pendapatan Di luar Bunga - bersih 3)
Keterangan
a. Segmen Usaha
31. PELAPORAN SEGMEN (lanjutan)
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
PermataBank 2009 Annual Report
287
47.440)
422.673)
3)
2)
1.297.678) 1.250.238)
18.445.927) 28.595.904)
Tidak termasuk pendapatan dan beban provisi dan komisi Termasuk pendapatan dan beban bunga antar segmen usaha Termasuk pendapatan dan beban provisi dan komisi serta pendapatan (beban) non-operasional - bersih
17.441.281)
Jumlah Kewajiban
1)
29.722.046)
Jumlah Aset
Laba (Rugi) - bersih
108.618)
-)
-)
-)
Hak Minoritas atas Laba Bersih Anak Perusahaan
47.440) -)
422.673) -)
108.618) -)
Laba Sebelum Pajak Beban Pajak
-) (19.878)
3.836) (1.658.731)
-) (388.094)
(7.369) (3.416)
70.183) 7.920) 78.103)
Perbankan Syariah/ Sharia Banking
(99.916) 155)
1.185.335) 991.994) 2.177.329)
Perbankan Konsumer/ Consumer Banking
(235.264) (8.660)
577.545) 163.091) 740.636)
Perbankan Wholesale/ Wholesale Banking
115
2.376.287)
4.486.721)
(126.322)
-)
160.940) (287.262)
-) (23.845)
(929) 4.306)
148.473) 32.935) 181.408)
Lain-lain/ Others
49.663.710)
53.952.372)
452.409)
-)
739.671) (287.262)
3.836) (2.090.548)
(343.478) (7.615)
1.981.536) 1.195.940) 3.177.476)
Jumlah-Bank (Induk Perusahaan)/TotalBank (Parent Company)
3)
(34.241)
(142.341)
(13.582)
(8.850)
(4.732) -)
-) 65)
-) -)
-) (4.797) (4.797)
Eliminasibersih/ Elimination - net
1)
49.706.027)
54.059.522)
452.409)
(8.850)
754.737) (293.478)
3.836) (2.127.122)
(345.040) (11.804)
2.002.228) 1.232.639) 3.234.867)
Jumlah Konsolidasi/ Total Consolidated
Total Liabilities
Total Assets
Net (Loss) Income
Income Before Tax Tax Expense Minority Interest in Subsidiaries’ Net Income
Interest Income - net 1) 2) Non - Interest Income - net 3) Total Income (Addition) Reversal of Allowance for Losses: - Productive Assets - Non-Productive Assets - Estimated Losses from Off- Balance Sheet Transactions Other Operating Expenses
Description
Excluding fees and commissions income and expenses 2) Including inter -segment interest income and expenses Including fees and commissions income and expense and non-operating income (expenses) - net
76.558)
249.491)
13.582)
-)
19.798) (6.216)
-) (36.639)
(1.562) (4.189)
20.692) 41.496) 62.188)
Anak Perusahaan/ Subsidiaries
a. Business Segment
31. SEGMENT REPORTING (continued)
(Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
Tahun Berakhir 31 Desember 2008/Year Ended December 31, 2008
(Penambahan) Pemulihan Penyisihan Penghapusan: - Aset Produktif - Aset Non-Produktif - Taksiran Kerugian atas Transaksi Rekening Administratif Beban Operasional Lainnya
Pendapatan Bunga - bersih 1) 2) Pendapatan Di luar Bunga - bersih 3) Total Pendapatan
Keterangan
a. Segmen Usaha
31. PELAPORAN SEGMEN (lanjutan)
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
288
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Premi Penjaminan Simpanan Hutang Subordinasi Lainnya
-
-
-
-
-) -) -)
851.310)
(88.063) (112.509) (12.990)
1.135.852) 196.390)
-) -) -)
-) -) -)
(66.527) (12.689) (6.642)
252)
-)
281.736) 260) -)
Wilayah II/ Region II
239.422)
-) -) -)
-) -) -)
(320.859) (44.725) (27.266)
5.616)
-)
626.199) 457) -)
Wilayah III/ Region III
197.444)
-) -) -)
-) -) -)
(239.695) (35.458) (13.804)
37)
-)
486.303) 61) -)
Wilayah IV/ Region IV
116
111.283)
-) -) -)
-) -) -)
(119.202) (12.250) (3.969)
840)
-)
245.859) 5) -)
Wilayah V/ Region V
2.868.332)
(88.063) (112.509) (12.990)
(2.497) (36.944) (26.044)
(2.430.267) (298.638) (187.804)
53.463)
61.482)
5.185.818) 590.712) 172.613)
Jumlah-Bank (Induk Perusahaan)/ Total-Bank (Parent Company)
3.158
-
-
-
1.146
1.124
888 -
Anak Perusahaan/ Subsidiaries
-)
-) -) -)
-) -) -)
(2.643) -) 290)
(290)
2.643)
-) -) -)
Eliminasibersih/ Eliminationnet
2.871.490)
(88.063) (112.509) (12.990)
(2.497) (36.944) (26.044)
(2.432.910) (298.638) (187.514)
54.319)
65.249)
5.186.706) 590.712) 172.613)
Jumlah Konsolidasi/ Total Consolidated
Explanation:
Segment Revenue - Loans - Marketable Securities - Government Bonds - Placements with Bank Indonesia and Other Banks - Other Productive Assets Segment Expenses - Time Deposits - Savings - Demand Deposits - Marketable Securities Issued - Call money - Borrowings - Deposits Guarantee Premium - Subordinated Debts - Others Segment Revenue Net
Description
- Head Office consists of Treasury, Card Center, Trust & Custody and functional units. - Region I consists of Jakarta, Bogor and Lampung business units. - Region II consists of Bandung, Cirebon and Tasikmalaya business units. - Region III consists of Surabaya, Malang, Jember, Tulungagung, Denpasar, Balikpapan, Samarinda, Banjarmasin and Kediri business units. - Region IV consists of Medan (including Kabanjahe and Padang Sidempuan), Palembang, Batam, Padang, Pekanbaru, Pontianak and Jambi business units. - Region V consists of Semarang, Purwokerto, Solo, Yogyakarta, Makassar and Manado business units.
136.631)
-) -) -)
-) -) -)
(55.236) (9.598) (3.294)
-)
12.712)
189.044) 3.003) -)
Unit Usaha Syariah/ Sharia Business Unit
b. Geographical Segment
31. SEGMENT REPORTING (continued)
(Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
Tahun Berakhir 31 Desember 2009/Year Ended December 31, 2009
Kantor Pusat terdiri dari Treasury, Card Center, Trust & Custody dan unit-unit fungsional. Wilayah I terdiri dari Bisnis Unit Jakarta, Bogor dan Lampung. Wilayah II terdiri dari Bisnis Unit Bandung, Cirebon dan Tasikmalaya. Wilayah III terdiri dari Bisnis Unit Surabaya, Malang, Jember, Tulungagung, Denpasar, Balikpapan, Samarinda, Banjarmasin dan Kediri. Wilayah IV terdiri dari Bisnis Unit Medan (termasuk Kabanjahe dan Padang Sidempuan), Palembang, Batam, Padang, Pekanbaru, Pontianak dan Jambi. Wilayah V terdiri dari Bisnis Unit Semarang, Purwokerto, Solo, Yogyakarta, Makassar dan Manado.
Penjelasan:
Pendapatan Segmen - Bersih
(317) (36.944) (26.044)
Efek-Efek yang Diterbitkan Call money Pinjaman yang Diterima
-
(2.180) -) -)
32.761)
(1.607.239) (183.918) (130.276)
-)
13.957)
48.770)
2.728.715) 13.447) -)
Wilayah I/ Region I
(21.509) -) (2.553)
Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank-bank Lain
627.962) 573.479) 172.613)
Kantor Pusat/ Head Office
- Aset Produktif Lainnya Beban Segmen - Deposito Berjangka - Tabungan - Giro
-
Pendapatan Segmen - Kredit yang Diberikan -0sEfek-Efek - Obligasi Pemerintah
Keterangan
b. Segmen Geografis
31. PELAPORAN SEGMEN (lanjutan)
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
PermataBank 2009 Annual Report
289
170.122)
(344.689)
(1.543)
(1.680) (218.297) 455.223)
(11.337) -)
-) 443.886)
(62.357)
(32.003)
(2.666) (1.740.953) (239.434)
35.961) (279.871)
-) (483.344)
Wilayah I/ Region I
462.693)
Kantor Pusat/ Head Office
-) 169.217)
196) -
(125) (63.753) 169.021)
-)
20.604)
15.905)
Wilayah II/ Region II
-) 130.904)
(1.032) -)
(914) (128.601) 131.936)
(40)
(29.353)
51.422)
Wilayah III/ Region III
-) 94.483)
(438) -)
105) (94.904) 94.921
-)
(36.654)
28.930)
Wilayah IV/ Region IV
117
-) 42.750)
16) -)
(233) (58.788) 42.734)
(2)
(20.057)
10.531)
Wilayah V/ Region V
-) 480.155)
23.429) (279.871)
(5.513) (2.351.726) 736.597)
(33.588)
(484.522)
743.614)
Jumlah-Bank (Induk Perusahaan)/ Total-Bank (Parent Company)
-) 10.859)
3.631) (674)
-) (42.029) 7.902)
-)
-)
46.773)
Anak Perusahaan/ Subsidiaries
(5.922) (10.859)
-) -)
-) 170) (4.937)
-)
-)
(5.107)
Eliminasibersih/ Eliminationnet
(5.922) 480.155)
27.060) (280.545)
(5.513) (2.393.585) 739.562)
(33.588)
(484.522)
785.280)
Jumlah Konsolidasi/ Total Consolidated
Explanation:
Other Operational Income (Addition) Reversal of Allowance for Losses from Productive Assets Addition of Allowance for Losses from Non Productive Assets (Addition) Reversal of Estimated Losses from Off-Balance Sheet Transactions Other Operating Expenses Net Operating Income (loss) Non - Operating Income Expenses) -net Tax Expense Minority Interest in Subsidiaries Net Income Net Income (Loss)
Description
- Head Office consists of Treasury, Card Center, Trust & Custody and functional units. - Region I consists of Jakarta, Bogor and Lampung business units. - Region II consists of Bandung, Cirebon and Tasikmalaya business units. - Region III consists of Surabaya, Malang, Jember, Tulungagung, Denpasar, Balikpapan, Samarinda, Banjarmasin and Kediri business units. - Region IV consists of Medan (including Kabanjahe and Padang Sidempuan), Palembang, Batam, Padang, Pekanbaru, Pontianak and Jambi business units. - Region V consists of Semarang, Purwokerto, Solo, Yogyakarta, Makassar and Manado business units.
-) 82.259)
63) -)
-) (46.430) 82.196)
-)
(12.016)
4.011)
Unit Usaha Syariah/ Sharia Business Unit
b. Geographical Segment
31. SEGMENT REPORTING (continued)
(Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
Tahun Berakhir 31 Desember 2009/Year Ended December 31, 2009
Kantor Pusat terdiri dari Treasury, Card Center, Trust & Custody dan unit-unit fungsional. Wilayah I terdiri dari Bisnis Unit Jakarta, Bogor dan Lampung. Wilayah II terdiri dari Bisnis Unit Bandung, Cirebon dan Tasikmalaya. Wilayah III terdiri dari Bisnis Unit Surabaya, Malang, Jember, Tulungagung, Denpasar, Balikpapan, Samarinda, Banjarmasin dan Kediri. - Wilayah IV terdiri dari Bisnis Unit Medan (termasuk Kabanjahe dan Padang Sidempuan), Palembang, Batam, Padang, Pekanbaru, Pontianak dan Jambi. - Wilayah V terdiri dari Bisnis Unit Semarang, Purwokerto, Solo, Yogyakarta, Makassar dan Manado.
-
Penjelasan:
Pendapatan Operasional Lainnya (Penambahan) Pemulihan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif Penambahan Penyisihan Penghapusan Aset Non-Produktif (Penambahan) Pemulihan Taksiran Kerugian atas Transaksi Rekening Administratif Beban Operasional Lainnya Laba (Rugi) Operasional Bersih Pendapatan (Beban) Non-Operasional bersih Beban Pajak Hak Minoritas atas Laba Bersih Anak Perusahaan Laba (Rugi) Bersih
Keterangan
b. Segmen Geografis
31. PELAPORAN SEGMEN (lanjutan)
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
290
Laporan Tahunan PermataBank 2009
-
-
-
29.928.241 71.301 9 554.918 30.554.469
461.292 485.046 23.034.722
238.205 21.850.179
Wilayah I/ Region I
1.467.143 59.801 45.713 1.572.657
39.585 69.696 2.233.940
3.510 2.121.149
Wilayah II/ Region II
6.783.122 23.907 139.678 6.946.707
108.135 282.420 5.667.434
14.771 5.262.108
Wilayah III/ Region III
4.606.174 32.141 35.621 4.673.936
9.465 232.189 4.015.061
3.773.407
118
1.645.180 29.800 12.239 1.687.219
5.463 135.372 2.194.383
2.053.548
45.751.144 354.384 319.184 1.432.498 3.196.099 51.053.309
1.406.137 108.544 6.737.807 55.888.586
2.596.001 5.401.692 54.868 39.583.537
84.596 84.596
38.566 1.060 41.651 261.115
146.578 17.319 14.402 1.539
(30.506) -) -) -) (34) (30.540)
(8.061) (109.208) (34) (139.748)
(22.445) -) -) -)
Eliminasi bersih/ Elimination net
45.720.638 354.384 319.184 1.432.498 3.280.661 51.107.365
1.436.642 396 6.779.424 56.009.953
2.720.134 5.419.011 69.270 39.585.076
Jumlah Konsolidasi/ Total Consolidated
Explanation:
Liabilities - Deposits from Customers - Deposits from Other Banks - Borrowings - Subordinated Debts - net - Other Liabilities Total Liabilities
Assets - Placements with Bank Indonesia and Other Banks net - Marketable Securities - net - Government Bonds - net - Loans - net - Other Productive Assets net - Investments in Stock - net - Other Assets - net Total Assets
Description
- Head Office consists of Treasury, Card Center, Trust & Custody and functional units. - Region I consists of Jakarta, Bogor and Lampung business units. - Region II consists of Bandung, Cirebon and Tasikmalaya business units. - Region III consists of Surabaya, Malang, Jember, Tulungagung, Denpasar, Balikpapan, Samarinda, Banjarmasin and Kediri business units. - Region IV consists of Medan (including Kabanjahe and Padang Sidempuan), Palembang, Batam, Padang, Pekanbaru, Pontianak and Jambi business units. - Region V consists of Semarang, Purwokerto, Solo, Yogyakarta, Makassar dan Manado business units.
1.115.749 40.435 299.981 1.456.165
1.329 311.831 1.538.424
61.000 3.400 1.160.864
Anak Perusahaan/ Subsidiaries
b. Geographical Segment
31. SEGMENT REPORTING (continued)
(Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
31 Desember 2009/December 31, 2009 Jumlah - Bank Unit (Induk usaha Perusahaan)/ Syariah/ Total - Bank Sharia Business (Parent Wilayah IV/ Wilayah V/ Region IV Region V Company) Unit
Kantor Pusat terdiri dari Treasury, Card Center, Trust & Custody dan unit-unit fungsional. Wilayah I terdiri dari Bisnis Unit Jakarta, Bogor dan Lampung. Wilayah II terdiri dari Bisnis Unit Bandung, Cirebon dan Tasikmalaya. Wilayah III terdiri dari Bisnis Unit Surabaya, Malang, Jember, Tulungagung, Denpasar, Balikpapan, Samarinda, Banjarmasin dan Kediri. Wilayah IV terdiri dari Bisnis Unit Medan (termasuk Kabanjahe dan Padang Sidempuan), Palembang, Batam, Padang, Pekanbaru, Pontianak dan Jambi. Wilayah V terdiri dari Bisnis Unit Semarang, Purwokerto, Solo, Yogyakarta, Makassar dan Manado.
Penjelasan:
205.535 96.999 319.175 1.432.498 2.107.949 4.162.156
Kewajiban - Simpanan dari Nasabah - Simpanan dari Bank-bank Lain - Pinjaman yang Diterima - Hutang Subordinasi - bersih - Kewajiban Lainnya Jumlah Kewajiban
2.535.001 5.141.806 54.868 3.362.282
780.868 108.544 5.221.253 17.204.622
Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank-bank Lain - bersih Efek-efek - bersih Obligasi Pemerintah - bersih Kredit yang Diberikan - bersih
Kantor Pusat/ Head Office
- Aset Produktif Lainnya - bersih - Penyertaan Saham - bersih - Aset Lainnya - bersih Jumlah Aset
-
-
Aset
Keterangan
b. Segmen Geografis
31. PELAPORAN SEGMEN (lanjutan)
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
PermataBank 2009 Annual Report
291
Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank-bank Lain
Efek-Efek yang Diterbitkan Call money Pinjaman yang Diterima
-
-
-
(68.359) (61.250) (7.188) 1.074.913)
-) -) -) 524.714)
(499) -) (2)
(1.172.316) (161.313) (122.225)
(4.382) (2) (6.351)
(3.750) (84.825) (38.917)
32.645)
100)
1.939.102) 9.222) -)
Wilayah I/ Region I
20.179)
77.581)
773.572) 258.760) 219.845)
Kantor Pusat/ Head Office
-) -) -) ) -) -) -) 198.152)
(41.408) (12.131) (5.906)
573)
-)
256.147) 877) -)
Wilayah II/ Region II
-) -) -) 283.194)
-) -) -)
(157.887) (39.693) (23.615)
2.469)
-)
501.602) 318) -)
Wilayah III/ Region III
-) -) -) 210.749)
-) -) -)
(140.148) (36.998) (21.127)
-)
-)
408.290) 732) -)
Wilayah IV/ Region IV
119
-) -) -) 122.771)
-) -) -)
(55.017) (10.415) (4.261)
883)
-)
191.581) -) -)
Wilayah V/ Region V
(68.359) (61.250) (7.188) 2.484.675)
(4.249) (84.825) (38.919)
(1.624.844) (263.854) (185.612)
56.750)
90.128)
4.177.689) 279.363) 219.845)
Jumlah-Bank (Induk Perusahaan)/ Total-Bank (Parent Company)
20.692
-
-
5.158
14.912
622 -
Anak Perusahaan/ Subsidiaries
-) -) -)
-) -) -) -)
-) -) -)
2.809) -) 150)
(150)
(2.809)
Eliminasibersih/ Eliminationnet
(68.359) (61.250) (7.188) 2.505.367)
(4.249) (84.825) (38.919)
(1.622.035) (263.854) (185.462)
61.758)
102.231)
4.178.311) 279.363) 219.845)
Jumlah Konsolidasi/ Total Consolidated
Explanation:
Segment Revenue - Loans - Marketable Securities - Government Bonds - Placements with Bank Indonesia and Other Banks - Other Productive Assets Segment Expenses - Time Deposits - Savings - Demand Deposits - Marketable Securities Issued - Call money - Borrowings - Deposits Guarantee Premium - Subordinated Debts - Others Segment Revenue - Net
Description
- Head Office consists of Treasury, Card Center, Trust & Custody and functional units. - Region I consists of Jakarta, Bogor and Lampung business units. - Region II consists of Bandung, Cirebon and Tasikmalaya business units. - Region III consists of Surabaya, Malang, Jember, Tulungagung, Denpasar, Balikpapan, Samarinda, Banjarmasin and Kediri business units. - Region IV consists of Medan (including Kabanjahe and Padang Sidempuan), Palembang, Batam, Padang, Pekanbaru, Pontianak and Jambi business units. - Region V consists of Semarang, Purwokerto, Solo, Yogyakarta, Makassar and Manado business units.
-) -) -) 70.182)
-) -) -)
(53.686) (3.302) (2.127)
1)
12.447)
107.395) 9.454) -)
Unit Usaha Syariah/ Sharia Business Unit
b. Geographical Segment
31. SEGMENT REPORTING (continued)
(Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
Tahun Berakhir 31 Desember 2008/Year Ended December 31, 2008
Kantor Pusat terdiri dari Treasury, Card Center, Trust & Custody dan unit-unit fungsional. Wilayah I terdiri dari Bisnis Unit Jakarta, Bogor dan Lampung. Wilayah II terdiri dari Bisnis Unit Bandung, Cirebon dan Tasikmalaya. Wilayah III terdiri dari Bisnis Unit Surabaya, Malang, Jember, Tulungagung, Denpasar, Balikpapan, Samarinda, Banjarmasin dan Kediri. Wilayah IV terdiri dari Bisnis Unit Medan (termasuk Kabanjahe dan Padang Sidempuan), Palembang, Batam, Padang, Pekanbaru, Pontianak dan Jambi. Wilayah V terdiri dari Bisnis Unit Semarang, Purwokerto, Solo, Yogyakarta, Makassar dan Manado.
Penjelasan:
- Premi Penjaminan Simpanan - Hutang Subordinasi - Lainnya Pendapatan Segmen - Bersih
-
- Aset Produktif Lainnya Beban Segmen - Deposito Berjangka - Tabungan - Giro
-
Pendapatan Segmen - Kredit yang Diberikan -0sEfek-Efek - Obligasi Pemerintah
Keterangan
b. Segmen Geografis
31. PELAPORAN SEGMEN (lanjutan)
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
292
Laporan Tahunan PermataBank 2009
-
-
-
1.508) (207.509) 450.489) (10.185) -)
2.819) (1.527.536) (308.937)
154.874) (287.260)
-) 440.304)
264)
(4.573)
-)
(69.086)
(441.323)
200.598)
(68.078)
Wilayah I/ Region I
213.518)
Kantor Pusat/ Head office
-) 86.993)
(341) -)
42) (57.571) 87.334)
-)
(74.120)
20.831)
Wilayah II/ Region II 59.746)
-) 184.409)
(2.398) -)
(649) (128.318) 186.807)
(13)
(27.153)
36.087)
-)
43.860)
17) -)
(9) (94.828) 43.843)
-)
(108.156)
120
-)
90.726)
(489) (2)
125) (54.908) 91.217)
123)
10.484)
12.622)
553.785)
-) 452.409)
139.016) (287.262)
3.836) (2.090.548) 600.655)
(7.615)
(343.478)
-) 13.582)
(394) (6.216)
-) (36.639) 20.192)
(4.189)
(1.562)
41.890)
(8.850) (13.582)
(4.732) -)
-) 65) -)
-)
-)
(65)
(8.850) 452.409)
133.890) (293.478)
3.836) (2.127.122) 620.847)
(11.804)
(345.040)
595.610)
Jumlah Konsolidasi/ Total Consolidated
Explanation:
Net Income (Loss)
Other Operational Income (Addition) Reversal of Allowance for Losses from Productive Assets (Addition) Reversal of Allowance for Losses from Non-Productive Assets (Addition) Reversal of Estimated Losses from Off-Balance Sheet Transactions Other Operating Expenses Net Operating Income (loss) Non-Operating Income (Expenses) net Tax expense Minority Interest in Subsidiaries’ Net Income
Description
- Head Office consists of Treasury, Card Center, Trust & Custody and functional units. - Region I consists of Jakarta, Bogor and Lampung business units. - Region II consists of Bandung, Cirebon and Tasikmalaya business units. - Region III consists of Surabaya, Malang, Jember, Tulungagung, Denpasar, Balikpapan, Samarinda, Banjarmasin and Kediri business units. - Region IV consists of Medan (including Kabanjahe and Padang Sidempuan), Palembang, Batam, Padang, Pekanbaru, Pontianak and Jambi business units. - Region V consists of Semarang, Purwokerto, Solo, Yogyakarta, Makassar and Manado business units.
-)
47.440)
(2.462) -)
-) (19.878) 49.902)
(3.416)
(7.369)
10.383)
Eliminasi bersih/ Elimination net
b. Geographical Segment
31. SEGMENT REPORTING (continued)
(Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
Tahun Berakhir 31 Desember 2008/Year Ended December 31, 2008 Unit Jumlah Usaha Bank (Induk Syariah/ Perusahaan)/ Anak Sharia Total-Bank Wilayah III/ Wilayah IV/ Wilayah V/ Business Perusahaan/ (Parent Unit Company) Region III Region IV Region V Subsidiaries
Kantor Pusat terdiri dari Treasury, Card Center, Trust & Custody dan unit-unit fungsional. Wilayah I terdiri dari Bisnis Unit Jakarta, Bogor dan Lampung. Wilayah II terdiri dari Bisnis Unit Bandung, Cirebon dan Tasikmalaya. Wilayah III terdiri dari Bisnis Unit Surabaya, Malang, Jember, Tulungagung, Denpasar, Balikpapan, Samarinda, Banjarmasin dan Kediri. Wilayah IV terdiri dari Bisnis Unit Medan (termasuk Kabanjahe dan Padang Sidempuan), Palembang, Batam, Padang, Pekanbaru, Pontianak dan Jambi. Wilayah V terdiri dari Bisnis Unit Semarang, Purwokerto, Solo, Yogyakarta, Makassar dan Manado.
Penjelasan:
Laba (Rugi) - bersih
Hak Minoritas atas Laba Bersih Anak Perusahaan
Pendapatan Operasional Lainnya (Penambahan) Pemulihan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif (Penambahan) Pemulihan Penyisihan Penghapusan Aset Non-Produktif (Penambahan) Pemulihan Taksiran Kerugian atas Transaksi Rekening Administratif Beban Operasional Lainnya Laba (Rugi) Operasional Bersih Pendapatan (Beban) Non-Operasional bersih Beban Pajak
Keterangan
b. Segmen Geografis
31. PELAPORAN SEGMEN (lanjutan)
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
PermataBank 2009 Annual Report
293
-
-
-
363.040 487.623 495.290 3.883.180 5.229.133
1.758.330 6.420.400 2.067.464 3.221.372 1.420.249 107.447 6.157.162 21.152.424
Kantor Pusat/ Head office
28.020.898 45.690 17 1.199.746 29.266.351
71.670 17.306.193 636.359 378.388 18.392.610
Wilayah I/ Region I
1.519.285 12.758 113.687 1.645.730
12.125 2.144.930 101.500 93.983 2.352.538
Wilayah II/ Region II
6.014.366 31.640 141.704 6.187.710
5.400 4.614.398 92.821 298.130 5.010.749
Wilayah III/ Region III
4.245.209 47.500 43.633 4.336.342
5.578 3.660.973 5.602 248.682 3.920.835
121
1.692.069 19.184 36.953 1.748.206
1.669.747 19.504 136.287 1.825.538
42.803.015 279.768 487.640 495.290 5.597.997 49.663.710
1.938.330 6.520.508 2.067.464 33.517.905 2.276.035 107.447 7.524.683 53.952.372
76.558 76.558
123.296 30.051 15.327 2.024 36.183 1.060 41.550 249.491
Anak Perusahaan/ Subsidiaries
(34.166) -) -) -) (75) (34.241)
(29.555) -) -) -) (4.611) (108.100) (75) (142.341)
Eliminasi bersih/ Elimination - net
42.768.849 279.768 487.640 495.290 5.674.480 49.706.027
2.032.071 6.550.559 2.082.791 33.519.929 2.307.607 407 7.566.158 54.059.522
Jumlah Konsolidasi/ Total Consolidated
Explanation:
Liabilities - Deposits from Customers - Deposits from Other Banks - Borrowings - Subordinated Debts - net - Other Liabilities Total Liabilities
Assets - Placements with Bank Indonesia and Other Banks - net - Marketable Securities - net - Government Bonds - net - Loans - net - Other Productive Assets - net - Investments in Stock - net - Other Assets - net Total Assets
Description
- Head Office consists of Treasury, Card Center, Trust & Custody and functional units. - Region I consists of Jakarta, Bogor and Lampung business units. - Region II consists of Bandung, Cirebon and Tasikmalaya business units. - Region III consists of Surabaya, Malang, Jember, Tulungagung, Denpasar, Balikpapan, Samarinda, Banjarmasin and Kediri business units. - Region IV consists of Medan (including Kabanjahe and Padang Sidempuan), Palembang, Batam, Padang, Pekanbaru, Pontianak and Jambi business units. - Region V consists of Semarang, Purwokerto, Solo, Yogyakarta, Makassar dan Manado business units.
948.148 122.996 179.094 1.250.238
180.000 5.335 900.292 212.051 1.297.678
Jumlah Bank (Induk Perusahaan)/ Total-Bank (Parent Company)
b. Geographical Segment
31. SEGMENT REPORTING (continued)
(Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
31 Desember 2008/December, 2008 Unit Usaha Syariah/ Sharia Wilayah IV/ Wilayah V/ Business Unit Region IV Region V
Kantor Pusat terdiri dari Treasury, Card Center, Trust & Custody dan unit-unit fungsional. Wilayah I terdiri dari Bisnis Unit Jakarta, Bogor dan Lampung. Wilayah II terdiri dari Bisnis Unit Bandung, Cirebon dan Tasikmalaya. Wilayah III terdiri dari Bisnis Unit Surabaya, Malang, Jember, Tulungagung, Denpasar, Balikpapan, Samarinda, Banjarmasin dan Kediri. Wilayah IV terdiri dari Bisnis Unit Medan (termasuk Kabanjahe dan Padang Sidempuan), Palembang, Batam, Padang, Pekanbaru, Pontianak dan Jambi. Wilayah V terdiri dari Bisnis Unit Semarang, Purwokerto, Solo, Yogyakarta, Makassar dan Manado.
Penjelasan:
Jumlah Kewajiban
Kewajiban - Simpanan dari Nasabah - Simpanan dari Bank-bank Lain - Pinjaman yang Diterima - Hutang Subordinasi - bersih - Kewajiban Lainnya
Jumlah Aset
Aset - Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank-bank Lain - bersih - Efek-efek - bersih - Obligasi Pemerintah - bersih - Kredit yang Diberikan – bersih - Aset Produktif Lainnya - bersih - Penyertaan Saham - bersih - Aset Lainnya - bersih
Keterangan
b. Segmen Geografis
31. PELAPORAN SEGMEN (lanjutan)
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
32. PENDAPATAN BUNGA
32. INTEREST INCOME
Pendapatan bunga berasal dari:
Interest income was derived from: 2009
Kredit yang diberikan Efek-efek Obligasi pemerintah Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Giro pada Bank Indonesia Lain-lain Jumlah
2008
4.839.638 590.712 172.613
3.668.859 279.363 219.845
65.249 54.319 5.722.531
102.231 10.373 51.385 4.332.056
Termasuk dalam pendapatan bunga adalah pendapatan dari unit usaha syariah masing-masing sebesar R204.758 dan Rp109.478 pada tahun 2009 dan 2008.
The total interest income above includes income of the Bank’s sharia unit amounted to Rp204,758 and Rp109,478 in 2009 and 2008, respectively.
Pendapatan bunga dari kredit yang diberikan Bank kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing berjumlah Rp15.639 dan Rp13.962.
Interest income from the Bank’s loans to related parties during the years ended December 31, 2009 and 2008 were Rp15,639 and Rp13,962, respectively.
33. BEBAN BUNGA
33. INTEREST EXPENSE
Beban bunga meliputi bunga atas:
Interest expense represents interest incurred on: 2009
Deposito berjangka Tabungan Giro Hutang subordinasi Premi penjaminan simpanan (Catatan 51) Call money Pinjaman yang diterima Efek-efek yang diterbitkan Lain-lain Jumlah
2008
2.432.910 298.638 187.514 112.509 88.063 36.944 20.895 2.497 12.990 3.192.960
1.622.035 263.854 185.462 61.250 68.359 84.825 32.606 4.249 7.188 2.329.828
Time deposits Savings Demand deposits Subordinated debts Deposits guarantee premium (Note 51) Call money Borrowings Marketable securities issued Others Total
Termasuk dalam beban bunga adalah beban dari unit usaha syariah masing-masing sebesar Rp68.127 dan Rp59.115 pada tahun 2009 dan 2008.
The total interest expense above includes expenses of the Bank’s sharia unit amounted to Rp68,127 and Rp59,115 in 2009 and 2008, respectively.
Beban bunga atas deposito berjangka, tabungan, giro dan hutang subordinasi yang dibebankan oleh Bank kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 masing-masing berjumlah Rp228.748, Rp1.997, Rp44.701 dan Rp51.259.
Interest expense on time deposits, savings, demand deposits and subordinated debts charged by the Bank to related parties during the year ended December 31, 2009 were Rp228,748, Rp1,997, Rp44,701 and Rp51,259, respectively.
Beban bunga atas deposito berjangka, tabungan dan giro yang dibebankan oleh Bank kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 masing-masing berjumlah Rp233.816, Rp1.863 dan Rp41.728.
Interest expense on time deposits, savings and demand deposits charged by the Bank to related parties during the year ended December 31, 2008 were Rp233,816, Rp1,863 and Rp41,728, respectively.
122
294
Loans Marketable securities Government bonds Placements with Bank Indonesia and other banks Demand deposits with Bank Indonesia Others Total
Laporan Tahunan PermataBank 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
34. IMBALAN
34. FEES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of the following: 2009
Penerimaan beban administrasi Komisi dari perusahaan asuransi Komisi impor dan ekspor Komisi dari kartu debit Komisi dari bank garansi Penerimaan atas transaksi reksadana Komisi atas jasa Jasa safe deposit box Jasa kustodian dan wali amanat Komisi dari pialang Lain-lain Jumlah
2008
108.686 50.231 46.923 38.310 16.918 13.798 12.070 8.047 7.930 751 41.757 345.421
35. PENDAPATAN PREMI
116.724 79.093 42.424 35.729 12.220 34.815 6.619 7.727 8.654 3.169 41.190 388.364
Administration fees Commissions from insurance companies Commissions on imports and exports Commissions from debit cards Commissions from bank guarantees Mutual fund fee Commissions from services Safe deposit box fees Custodial service and trusteeship Commissions from brokerage Others Total
35. PREMIUM EARNED
Akun ini merupakan pendapatan premi dari pemegang polis Anak Perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha asuransi kerugian.
This account represents premium income from policy holders of the Subsidiary engaged in general insurance business.
36. KEUNTUNGAN (KERUGIAN) PENJUALAN EFEKEFEK DAN OBLIGASI PEMERINTAH - BERSIH
36. GAIN (LOSS) ON SALE OF MARKETABLE SECURITIES AND GOVERNMENT BONDS - NET
2009 Efek-efek Obligasi pemerintah Jumlah
2008
25.825) 172.830) 198.655)
37. KEUNTUNGAN (KERUGIAN) PENILAIAN EFEKEFEK DAN OBLIGASI PEMERINTAH YANG DIPERDAGANGKAN - BERSIH
Marketable securities Government bonds Total
37. GAIN (LOSS) ON VALUATION OF MARKETABLE SECURITIES AND GOVERNMENT BONDS FOR TRADING - NET
2009 Efek-efek Obligasi pemerintah Jumlah
8.054) (134.458) (126.404)
2008
621) (9.389) (8.768)
768) 9.669) 10.437)
Marketable securities Government bonds Total
123
PermataBank 2009 Annual Report
295
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
38.
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
PENAMBAHAN (PEMULIHAN) PENYISIHAN PENGHAPUSAN ASET PRODUKTIF DAN ASET NON-PRODUKTIF SERTA TAKSIRAN KERUGIAN ATAS TRANSAKSI REKENING ADMINISTRATIF Aset Produktif Giro pada bank-bank lain Penempatan pada bank-bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Penyertaan saham Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (Anak Perusahaan) Aset Non-Produktif Tagihan derivatif yang telah jatuh tempo Agunan diambil alih Properti terbengkalai Suspense account Piutang lainnya (Anak Perusahaan)
2009
39.
2008
(4.357) 13.910) 22.674) (40.681) 464.023) 28.942) 11)
1.562) 345.040)
4.155) 14.593) 51) 14.789) -)
-) (1.692) (2.747) 12.054) 4.189)
33.588)
11.804)
5.513)
(3.836)
Off-balance sheet transactions
523.623)
353.008)
Total
The general and administrative expenses include rent, depreciation, supplies, advertising, and other expenses related with the following assets or activities:
2009
2008
309.859) 234.777) 182.564) 120.275) 61.689) 909.164)
GAJI DAN TUNJANGAN KARYAWAN DAN PENGURUS
This account consists of: 2009
2008
920.864) 78.425) 43.310) 29.217) 83.414) 1.155.230)
124
296
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Office Equipment Premises Sales and marketing Others Total
338.248)) 219.731)) 173.594)) 105.600)) 37.514)) 874.687))
40. SALARIES AND BENEFITS TO EMPLOYEES AND MANAGEMENT
Akun ini terdiri dari:
Gaji, tunjangan dan kesejahteraan karyawan dan pengurus Imbalan pasca kerja Pendidikan dan pelatihan Kontribusi program pensiun Lainnya Jumlah
Non-Productive Assets Past due derivative receivables Foreclosed assets Abandoned properties Suspense accounts Other receivables (Subsidiary)
39. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Beban umum dan administrasi meliputi beban sewa, beban penyusutan, beban perlengkapan, beban iklan, dan lain-lain, yang berhubungan dengan aset atau kegiatan di bawah ini:
40.
Productive Assets Current accounts with other banks Placements with other banks Marketable securities Derivative receivables Loans Acceptance receivables Investments in stock Marketable securities purchased with agreements to resell (Subsidiary)
-)
BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Keperluan kantor Perlengkapan Bangunan Penjualan dan pemasaran Lain-lain Jumlah
1.887) (1.848) 1.299) 62.537) 267.297) ) 12.350) (44)
484.522)
Transaksi rekening administratif Jumlah
38. ADDITION (REVERSAL) OF ALLOWANCE FOR LOSSES ON PRODUCTIVE AND NONPRODUCTIVE ASSETS AND ESTIMATED LOSSES FROM OFF-BALANCE SHEET TRANSACTIONS
797.492) 47.926) 40.511) 22.412) 32.517) 940.858) )
Salaries, allowances and other benefits to employees and management Post - employment benefits Training and education Pension plan contributions Others Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham) 40. GAJI DAN TUNJANGAN PENGURUS (lanjutan)
KARYAWAN
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
DAN
40. SALARIES AND BENEFITS TO EMPLOYEES AND MANAGEMENT (continued)
Termasuk dalam jumlah gaji dan tunjangan karyawan dan pengurus adalah remunerasi kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit dengan rincian sebagai berikut:
Included in salaries and benefits to employees and management was the remuneration to the members of the Board of Commissioners, Board of Directors and Audit Committee with the details as follows:
2009 Komisaris Direksi Komite Audit Jumlah
2008
7.979 43.030 989 51.998
41. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA - KERJA
Commissioners Directors Audit Committee Total
7.892 43.103 1.085 52.080
41. OBLIGATION BENEFITS
FOR
POST -
EMPLOYMENT
Sejak tanggal 4 Juli 2003, Bank menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya dan dikelola serta diadministrasikan oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (DPLK BNI). Iuran untuk dana pensiun dihitung berdasarkan persentase tertentu dari gaji pokok karyawan. Dari jumlah iuran tersebut 2,5% (sampai dengan April 2008) dan 3% (mulai Mei 2008) ditanggung oleh karyawan, sedangkan 5% (sampai dengan April 2008) dan 7% (mulai Mei 2008) ditanggung oleh Bank.
Since July 4, 2003, the Bank had a defined contribution pension plan that covers all permanent employees and managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (DPLK BNI). The contribution for pension plan is computed based on certain percentage of employees’ basic salary. From that fund, 2.5% (up to April 2008) and 3% (May 2008 onward) is contributed by employees whereas 5% (up to April 2008) and 7% (May 2008 onward) is contributed by the Bank.
Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 13/2003 tentang ketenagakerjaan, Bank wajib memberikan imbalan pasca-kerja kepada karyawannya pada saat pemutusan hubungan kerja atau pada saat karyawan menyelesaikan masa kerjanya. Imbalan pascakerja ini diberikan terutama berdasarkan masa kerja dan kompensasi karyawan pada saat pemutusan hubungan kerja atau selesainya masa kerja.
In accordance with Law of the Republic of Indonesia No. 13/2003 relating to labor regulations, the Bank is required to provide post-employment benefits to its employees when their employment is terminated or when they retire. These benefits are primarily based on years of service and the employees’ compensation at termination or retirement.
Dengan demikian, selain program pensiun, Bank mencatat tambahan kewajiban yang mencerminkan bagian dari imbalan pasca-kerja yang diwajibkan oleh Undang-Undang No. 13/2003 tetapi belum sepenuhnya dicakup oleh iuran pensiun yang diberikan oleh program pensiun.
Therefore, in addition to the pension program, the Bank recorded an additional liability, which represented a portion of benefits required by Law No. 13/2003 but had not been fully covered by the benefits provided by the pension plan.
125
PermataBank 2009 Annual Report
297
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham) 41. KEWAJIBAN (lanjutan)
IMBALAN
PASCA
-
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
KERJA
41. OBLIGATION FOR POST - EMPLOYMENT BENEFITS (continued)
Tabel berikut menyajikan kewajiban imbalan pascakerja Bank yang tercatat di neraca konsolidasi, perubahan kewajiban imbalan pasca-kerja, dan beban yang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada dan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 dan 2008:
The following table summarizes the obligation for post-employment benefits of the Bank as recorded in the consolidated balance sheets, movement in the obligation, and expense recognized in the consolidated statements of income as of and during the years ended December 31, 2009 and 2008:
2009 Nilai kini kewajiban bersih imbalan pasca-kerja Kerugian aktuaria yang belum diakui Beban jasa lalu yang belum diakui non-vested Kewajiban imbalan pasca-kerja Bank Kewajiban imbalan pasca-kerja Anak Perusahaan Jumlah kewajiban imbalan pasca-kerja konsolidasi (Catatan 25)
2008
296.056) (10.729)
253.689) (11.395)
(29.472)
(32.319)
255.855)
209.975)
11.920)
6.507)
267.775)
Beban jasa kini Beban bunga Amortisasi atas beban jasa masa lalu - non-vested Kerugian (keuntungan) aktuaria yang diakui
Kewajiban imbalan pasca-kerja, awal tahun - Bank Beban imbalan pasca-kerja tahun berjalan Pembayaran imbalan pasca-kerja selama tahun berjalan Kewajiban imbalan pasca-kerja, akhir tahun - Bank
29.557) 31.927)
25.730) 23.681)
2.847) 8.641)
2.008) (4.228)
72.972)
47.191)
209.975)
184.401)
72.972)
47.191)
(27.092)
(21.617)
255.855)
209.975)
Asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris independen pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto per tahun Kenaikan gaji per tahun Hasil yang diharapkan dari aset program per tahun Umur pensiun normal Manfaat
: : : : :
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Current service cost Interest expense Amortization of past service cost non-vested Recognized actuarial losses (gains)
Obligation for post-employment benefits, beginning of year - Bank Post-employment benefits expense for the year Payments of benefits during the year Obligation for post-employment benefits, end of year - Bank
The major acturial assumptions used by the independent actuary as of December 31, 2009 and 2008 were as follows:
2009
2008
10% 9%
13% 11%
9% 10% 55 55 Sesuai dengan Undang-undang No. 13/2003, Perjanjian Kerja Sama, dan Dana Pensiun/ As set forth in Law No.13/2003, Collective Labour Agreement, and Pension Plan
126
298
216.482
Present value of net obligation for post-employment benefits Unrecognized actuarial losses Unrecognized past service cost non-vested Obligation for post - employment benefits Bank Obligation for post - employment benefits Subsidiaries Total obligation for post-employment benefits - consolidated (Note 25)
: : : : :
Discount rate per annum Salary increase per annum Expected return on plan asset per annum Normal retirement age Benefit
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
42. NON-OPERATING INCOME (EXPENSES) - NET
42. PENDAPATAN (BEBAN) NON-OPERASIONAL BERSIH Akun ini terdiri dari:
This account consists of the following: 2009
Laba penjualan agunan diambil alih - bersih Pendapatan sewa Laba (rugi) penjualan aset tetap - bersih Penyisihan penurunan nilai agunan diambil alih Bunga atas pembayaran pajak yang dikembalikan Pemulihan beban peleburan usaha Pendapatan atas penerimaan saham Visa dan Master Pendapatan dividen Lain-lain - bersih Jumlah - bersih
2008
18.767) 1.878)
73.967) 3.051)
7.673)
(1.224)
(8.120)
(28.818)
---
17.031) 33.709)
-53) 6.809) 27.060)
34.613) 98) 1.463) 133.890)
43. LABA BERSIH PER SAHAM - DASAR
Interest on refunded tax payments Recovery of accrued merger cost Income from receipt of Visa and Master shares Dividend income Others - net Total - net
43. EARNINGS PER SHARE - BASIC
Laba bersih per saham - dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Earnings per share - basic is computed by dividing net income by the weighted average number of outstanding shares during the related year.
2009 Laba bersih (dalam jutaan Rupiah) Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar Laba bersih per saham - dasar (Rupiah penuh)
Gain on sale of foreclosed assets - net Rental income Gain (loss) on sale of premises and equipment - net Provision for decline in value of foreclosed assets
2008
480.155
452.409
7.743.125.924
7.743.125.924
62
58
Net income (in millions of Rupiah) Weighted average number of outstanding shares Earnings per share - basic (whole Rupiah)
127
PermataBank 2009 Annual Report
299
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
44. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
44. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Bank memiliki komitmen dan kontinjensi sebagai berikut:
As of December 31, 2009 and 2008, the Bank’s commitments and contingencies were as follows:
2009
2008
KOMITMEN
COMMITMENTS Committed Liabilities
Kewajiban Komitmen Fasilitas kartu kredit kepada nasabah yang belum digunakan - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
(651.701) (3.888) (655.589)
Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Jumlah Kewajiban Komitmen
(698.503) (4.415) (702.918)
(849.525) (4.987) (854.512)
(495.584) -) (495.584)
(1.510.101)
(1.198.502)
KONTINJENSI
Outstanding irrevocable letters of credit - Third parties - Related parties
Total Committed Liabilities CONTINGENCIES
Tagihan Kontinjensi Pendapatan bunga dalam penyelesaian (Catatan 2e)
279.400)
204.028)
Contingent Receivables Interest receivables on non-performing loans (Note 2e)
Jumlah Tagihan Kontinjensi
279.400)
204.028)
Total Contingent Receivables
(1.211.515)
(903.281)
Contingent Liabilities Guarantees issued Bank Guarantees - Third parties
(83.904)
(74.741)
(11.580)
(9.752)
(11)
(360)
Jumlah Kewajiban Kontinjensi
(1.307.010)
(988.134)
Total Contingent Liabilities
Kewajiban Kontinjensi - bersih Jumlah Komitmen dan Kontinjensi Kewajiban Bersih
(1.027.610)
(784.106)
(2.537.711)
(1.982.608)
Contingent Liabilities - net Total Commitments and Contingencies - Net Liabilities
Kewajiban Kontinjensi Garansi yang diterbitkan Bank Garansi - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Lainnya - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
- Related parties Others - Third parties - Related parties
Jumlah fasilitas kredit (uncommitted) kepada nasabah yang belum digunakan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp8.703.995 dan Rp8.558.502.
Unused loan facilities (uncommitted) granted to customers as of December 31, 2009 and 2008 were Rp8,703,995 and Rp8,558,502, respectively.
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah PT Astra International Tbk/AI, perusahaan dalam kelompok AI dan Standard Chartered Bank (pemegang saham - Catatan 27) dan karyawan kunci dari Bank.
The related parties as of December 31, 2009 and 2008 were PT Astra International Tbk/AI, companies under the group of AI and Standard Chartered Bank (shareholders - Note 27) and key management personnel of the Bank.
128
300
Unused credit card facility - Third parties - Related parties
Laporan Tahunan PermataBank 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
45. POSISI DEVISA NETO
45. NET OPEN POSITION
Posisi devisa neto Bank (“PDN”) dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia yang berlaku.
The Bank’s net open position (“NOP”) was calculated based on the prevailing Bank Indonesia regulation.
Posisi devisa neto Bank pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
The Bank’s net open position as of December 31, 2009 and 2008 were as follows:
2009 Posisi devisa neto untuk neraca (selisih bersih aset dan kewajiban)/ Balance sheet net open position (net differences between assets and liabilities) Dolar Amerika Serikat Franc Swiss Yen Jepang Kroner Swedia Dolar Singapura Poundsterling Inggris Dolar Australia Dolar Kanada Kroner Denmark Euro Dolar Hong Kong Dolar Selandia Baru Jumlah Jumlah modal (Catatan 52) Posisi Devisa Neto
(388.890) 2.625) (1.771) 1.745) 3.257) (138) 1.541) 605) 1.824) 802) 2.269) 629)
Selisih bersih tagihan dan kewajiban pada rekening administratif/ Net differences between receivables and liabilities in off-balance sheet accounts 302.144) -) 178) (659) (3.377) (48) (845) -) (1.638) (11.014) (2.302) -)
Posisi devisa neto per mata uang/ Net open position by currency (86.746) 2.625) (1.593) 1.086) (120) (186) 696) 605) 186) (10.212) (33) 629)
Posisi devisa neto secara keseluruhan (nilai absolut)/ Overall net open position (absolute amount) 86.746 2.625 1.593 1.086 120 186 696 605 186 10.212 33 629
United States Dollar Swiss Franc JapaneseYen Swedish Krone Singapore Dollar British Poundsterling Australian Dollar Canadian Dollar Danish Krone Euro Hong Kong Dollar New Zealand Dollar
(375.502)
104.717
Total
5.387.711)
5.387.711
Total capital (Note 52)
6,97%
1,94%
Net Open Position
129
PermataBank 2009 Annual Report
301
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
45. POSISI DEVISA NETO (lanjutan)
45. NET OPEN POSITION (continued) 2008
Posisi devisa neto untuk neraca (selisih bersih asset dan kewajiban)/ Balance sheet net open position (net differences between assets and liabilities) Dolar Amerika Serikat Franc Swiss Yen Jepang Kroner Swedia Dolar Singapura Pound Inggris Dolar Australia Dolar Kanada Baht Thailand Kroner Denmark Euro Dolar Hong Kong Dolar Selandia Baru Jumlah Jumlah modal (Catatan 52) Posisi Devisa Neto
Selisih bersih tagihan dan kewajiban pada rekening administratif/ Net differences between receivables and liabilities in off-balance sheet accounts
(59.024) 3.048) 4.948) 922) 30.976) 193) 2.870) 539) 681) 477) 8.590) 1.390) 34)
35.937) -) (7.139) -) 58) -) (2.493) -) -) -) (21.714) -) 158)
23.087 3.048 2.191 922 31.034 193 377 539 681 477 13.124 1.390 192
United States Dollar Swiss Franc JapaneseYen Swedish Krone Singapore Dollar British Poundsterling Australian Dollar Canadian Dollar Thailand Baht Danish Krone Euro Hong Kong Dollar New Zealand Dollar
(4.356)
77.255
Total
4.326.456)
4.326.456
Total capital (Note 52)
0,10%
1,79%
Net Open Position
46. UNIT USAHA SYARIAH
Laporan Laba Rugi: Jumlah Hasil Jumlah Beban Laba Bersih
Financial information of the Bank’s Sharia Business Unit as of and for the years ended December 31, 2009 and 2008 was as follows:
2009
2008
1.538.424) 1.456.165) 82.259)
1.297.678) 1.250.238) 47.440)
Balance Sheets: Total Assets Total Liabilities Income
209.058) (126.799) 82.259)
141.918) (94.478) 47.440)
Statements of Income: Total Income Total Expenses Net Profit
130
302
Laporan Tahunan PermataBank 2009
(23.087) 3.048) (2.191) 922) 31.034) 193) 377) 539) 681) 477) (13.124) 1.390) 192)
46. SHARIA BUSINESS UNIT
Informasi keuangan Unit Usaha Syariah Bank pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Neraca: Jumlah Aset Jumlah Kewajiban Laba
Posisi devisa neto per mata uang/ Net open position by currency
Posisi devisa neto secara keseluruhan (nilai absolut)/ Overall net open position (absolute amount)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
46. UNIT USAHA SYARIAH (lanjutan)
46. SHARIA BUSINESS UNIT (continued)
Rasio pembiayaan bermasalah secara gross terhadap jumlah pembiayaan yang diberikan oleh Unit Usaha Syariah masing-masing sebesar 3,15% dan 2,92% pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Secara neto, rasio pembiayaan bermasalah pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing adalah sebesar 2,25% dan 1,95%. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Qardh: Sumber dana Qardh, awal tahun Penambahan dari denda Penambahan lainnya Penggunaan dana Sumber dana Qardh, akhir tahun
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat, Infak dan Shadaqah (ZIS): Sumber dana ZIS, awal tahun Sumber dana ZIS: a. Zakat dari Bank b. Zakat dari pihak luar Bank c. Infak dan Shadaqah Total sumber dana ZIS
The ratio of gross non-performing financing to total financing by Sharia Business Unit was 3.15% and 2.92% as of December 31, 2009 and 2008, respectively. Ratio of non-performing financing at net basis as of December 31, 2009 and 2008 was 2.25% and 1.95%, respectively.
2008
2009 135) 109) 35) (124) 155)
2009
45) 90) -) -) 135)
2008
223)
152)
1.216) 846) 103) 2.165)
35) 581) 51) 667)
Statements of Sources and Usage of Qardh Funds: Sources of Qardh funds, beginning of year Addition from fines Addition others Usage funds Sources of Qardh funds, end of year
Statements of Sources and Usage of Zakat, Infak and Shadaqah (ZIS) Funds: Sources of ZIS funds, beginning of year Sources of ZIS funds: a. Zakat from Bank b. Zakat from Bank's external parties c. Infak and Shadaqah Total sources of ZIS funds
(6) (351) (23) (69) (1.244) (546) (2.239)
(71) (12) (103) (38) (333) (39) (596)
Usage of ZIS funds: a. Distributed to other institutions/parties: 1) Yayasan Rumah Zakat Indonesia 2) Yayasan Dompet Dhuafa 3) Yayasan Baitul Maal Hidayatullah 4) Yayasan Pesantren Islam Al Azhar 5) Others b. Distributed by the Bank Total usage of funds
(Penurunan) kenaikan sumber dana ZIS
(74)
71)
(Decrease) increase in sources of ZIS funds
Sumber dana ZIS, akhir tahun
149)
223)
Sources of ZIS funds, end of year
Penggunaan dana ZIS: a. Disalurkan ke lembaga/pihak lain: 1) Yayasan Rumah Zakat Indonesia 2) Yayasan Dompet Dhuafa 3) Yayasan Baitul Maal Hidayatullah 4) Yayasan Pesantren Islam Al Azhar 5) Lainnya b. Disalurkan sendiri Total penggunaan dana
131
PermataBank 2009 Annual Report
303
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
47. IKATAN
47. COMMITMENT
Pada tanggal 8 Oktober 1992, Bank mengadakan perjanjian bangun, kelola, serah dengan PT Yacolt Graha (Yacolt), dimana Bank setuju untuk mengalihkan hak dan kewajibannya kepada Yacolt yang berkenaan dengan penyelesaian, penggunaan dan pengoperasian lantai tertentu gedung Bank yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman Kavling 27, Jakarta.
On October 8, 1992, the Bank entered into a build, operate and transfer back agreement with PT Yacolt Graha (Yacolt), whereby the Bank agreed to transfer to Yacolt its rights and obligations with respect to the completion, utilization and operations of certain floors of the Bank’s building located at Jalan Jenderal Sudirman Kavling 27, Jakarta.
Yacolt akan mengkoordinasi dan membiayai penyelesaian lantai-lantai tersebut dan kemudian akan menggunakan lantai tersebut selama 20 (dua puluh) tahun dimulai dari tanggal lantailantai tersebut siap untuk digunakan yaitu tahun 1993. Pada akhir tahun ke-20 (dua puluh), Yacolt akan mengalihkan lantai-lantai tersebut ke Bank tanpa imbalan apapun. Jangka waktu 20 tahun dapat diperpanjang berdasarkan negosiasi antara Bank dan Yacolt dan atas persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal, jika diperlukan. Bank memiliki hak untuk melaksanakan “early transfer option” berdasarkan harga yang disepakati bersama. Pembangunan lantai lain dari gedung tersebut yang tidak termasuk dalam perjanjian di atas didanai dan dimiliki oleh Bank. Pada tanggal 31 Desember 2009, Bank memiliki 21 lantai baik yang didanai sendiri maupun melalui “early transfer option”, sedangkan Yacolt memiliki 3 lantai dan area parkir mobil.
Yacolt will coordinate and finance the completion of the said floors and will subsequently utilize such floors for twenty (20) years commencing on the date the floors are ready for use, which was in 1993. At the end of twentieth (20) year, Yacolt will transfer the floors to the Bank at no consideration. The 20-year period may be extended based on the terms negotiated and upon approval of the Capital Investment Coordinating Board, if required. The Bank has the right to exercise early transfer option based on an agreed price. The construction of the other floors of the aforementioned building which are excluded from the above agreement is borne by the Bank. As of December 31, 2009, the Bank had 21 floors, either funded by itself or through early transfer option, while Yacolt had 3 floors and the car park areas.
Berkaitan dengan perjanjian pengikatan jual beli gedung (Catatan 14), pada tanggal 23 Desember 2009, Bank mengadakan perjanjian penyelesaian dengan Yacolt, yang antara lain menyangkut penyelesaian kewajiban untuk lantai 9A dan 9B gedung parkir serta jembatan penghubung antara gedung parkir dan bangunan induk. Dengan demikian, seluruh kewajiban Bank berdasarkan perjanjian bangun, kelola, dan serah telah terpenuhi seluruhnya.
In connection with the sale and purchase agreement of the building (Note 14), on December 23, 2009, the Bank entered into an obligation settlement agreement with Yacolt which among others related to the settlement of obligation for floors 9A and 9B of car park building as well as the bridge connecting the car parking areas and the main building. As such, all obligations of the Bank according to the build, operate and transfer back agreement had been fulfilled.
Berdasarkan perjanjian penyelesaian kewajiban tersebut, 3 lantai lainnya (lantai dasar, 4 dan 5) akan diselesaikan Yacolt dengan pemilik baru gedung tersebut (Catatan 14).
Based on the obligation settlement agreement, the remaining 3 floors (basement, 4th and 5th floors) will be settled by Yacolt with the new owner of the building (Note 14).
132
304
Laporan Tahunan PermataBank 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
48. JATUH TEMPO ASET DAN KEWAJIBAN
48. MATURITY LIABILITIES
Ikhtisar jatuh tempo aset dan kewajiban pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
PROFILE
OF
ASSETS
AND
Summary of maturity of assets and liabilities as of December 31, 2009 was as follows: 2009
Nilai Tercatat/ Carrying Amount ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain bruto Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain - bruto Efek-efek - bruto Obligasi pemerintah Tagihan derivatif - bruto Kredit yang diberikan setelah dikurangi pendapatan bunga yang ditangguhkan Tagihan premi - bruto Tagihan akseptasi - bruto Aset pajak tangguhan - bersih Penyertaan saham - bruto Aset tetap - nilai buku Aset lain-lain - bersih Penyisihan penghapusan
KEWAJIBAN Kewajiban segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank-bank lain Kewajiban derivatif Kewajiban akseptasi Hutang pajak Pinjaman yang diterima Taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif Beban masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain Hutang subordinasi - bersih
Selisih
Kontrak Tanpa Tanggal Jatuh Tempo/ Contract Without Maturity Date
Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month
1-3 bulan/ 1-3 months
>3-12 bulan/ >3-12 months
>12-60 bulan/ >12-60 months
Lebih dari 60 bulan/ More than 60 months
1.145.742)
-)
1.145.742
-
-
-
-
2.270.791)
-)
2.270.791
-
-
-
-
234.312)
-)
234.312
-
-
-
-
2.736.503) 5.450.373) 69.270) 123.313)
-) -) -) -)
2.559.478 4.263.812 14.983
173.025 1.171.398 15.742 81.124
4.000 10.876 2.328 26.156
3.881 28.708 1.050
406 22.492 -
41.197.959) 24.701) 1.105.637) 415.937) 1.859)
-) -) -) 415.937) 1.859)
3.466.127 16.178 256.612 -
3.637.533 7.581 532.364 -
11.438.990 942 316.661 -
16.385.014 -
6.270.295 -
1.195.437) 1.751.517) (1.713.398) 56.009.953)
1.195.437) 1.659.780) (1.713.398) 1.559.615)
9.305 14.237.340
9.245 5.628.012
15.018 11.814.971
58.169 16.476.822
6.293.193
406.923) 45.720.638) 354.384) 38.313) 752.628) 131.252) 319.184)
-) 20.627.806) 286.550) -) )-) -) -)
390.002) 21.188.710) 66.263) 12.601) 204.750) 90.452) 117.329)
10.370 3.341.184 1.571 2.096 416.461 40.800 -
950 561.713 19.073 131.417 41.760
5.601 1.225 4.543 160.095
-
ASSETS Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks - gross Placements with Bank Indonesia and other banks - gross Marketable securities - gross Government bonds Derivative receivables - gross Loans - net of unearned interest income Premium receivables - gross Acceptance receivables - gross Deferred tax assets - net Investments in stock - gross Premises and equipment book value Other assets - net Allowance for losses
LIABILITIES Liabilities payable on demand Deposits from customers Deposits from other banks Derivative payables Acceptance payables Taxes payable Borrowings Estimated losses from off-balance sheet transactions
25.480)
25.480)
-)
-
-
-
-
1.926.065) 1.432.498) 51.107.365)
1.875.486) -) 22.815.322)
26) -) 22.070.133)
648 3.813.130
754.913
49.905 495.885 717.254
936.613 936.613
Accruals and other liabilities Subordinated debts - net
4.902.588) (21.255.707)
(7.832.793)
1.814.882
11.060.058
15.759.568
5.356.580
Difference
133
PermataBank 2009 Annual Report
305
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
48. JATUH TEMPO ASET DAN KEWAJIBAN (lanjutan)
48. MATURITY PROFILE OF ASSETS AND LIABILITIES (continued)
Ikhtisar jatuh tempo aset dan kewajiban pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut:
Summary of maturity of assets and liabilities as of December 31, 2008 was as follows: 2008
Nilai Tercatat/ Carrying Amount ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain bruto Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain - bruto Efek-efek - bruto Obligasi Pemerintah Tagihan derivatif - bruto Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - bruto Kredit yang diberikan setelah dikurangi pendapatan bunga yang ditangguhkan Tagihan premi - bruto Tagihan akseptasi - bruto Aset pajak tangguhan - bersih Penyertaan saham - bruto Aset tetap - nilai buku Aset lain-lain - bersih Penyisihan penghapusan
KEWAJIBAN Kewajiban segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank-bank lain Kewajiban derivatif Kewajiban akseptasi Hutang pajak Pinjaman yang diterima Taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif Beban masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain Hutang subordinasi - bersih
Selisih
Kontrak Tanpa Tanggal Jatuh Tempo/ Contract Without Maturity Date
Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month
1-3 bulan/ 1-3 months
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Lebih dari 60 bulan/ More than 60 months
1.226.225))
-
1.226.225)
-)
-
-
-
2.075.173)
-
2.075.173)
-)
-
-
-
710.891)
-
710.891)
-)
-
-
-
2.035.856) 6.560.121) 2.082.791) 469.687)
-) -
1.963.422) 2.247.151) -) 24.460)
72.434) 2.287.312) 5.000) 37.616)
2.021.563 6.181 407.145
3.748 438.264 466
347 1.633.346 -
3.957)
-)
-)
3.957)
-
-
-
34.850.084) 22.676) 1.191.526) 385.527) 1.859)
385.527) 1.859)
2.875.122) 10.174) 389.241) -)
9.739.568 4.987 304.275 -
12.377.520 -
6.404.292 -
1.296.182) 2.583.051) (1.436.084) 54.059.522)
1.296.182) 2.541.103) (1.436.084) 2.788.587)
12.789) 11.534.648)
3.453.582) 7.515) 498.010) -) -) ) -) 966) -) 6.366.392)
17.922 12.501.641
10.271 12.830.269
8.037.985
2.632.604) 42.768.849) 279.768) 452.087) 816.871) 179.905) 487.640)
-) 16.432.314) 75.125) -
2.603.034) 18.438.785) 182.993) 38.734) 363.544) 90.979) 87.261)
) 4.037) 6.305.050) 21.200) 5.602) 303.342) 88.926) 37.957)
3.731 1.476.375 450 407.381 149.985 46.778
21.802 116.325 370 315.644
-
ASSETS Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks - gross Placements with Bank Indonesia and Other banks - gross Marketable securities - gross Government Bonds Derivative receivables - gross Marketable securities purchased with agreements to resell gross Loans - net of unearned interest income Premium receivables - gross Acceptance receivables - gross Deferred tax assets - net Investments in stock - gross Premises and equipment book value Other assets - net Allowance for losses
LIABILITIES Liabilities payable on demand Deposits from customers Deposits from other banks Derivative payables Acceptance payables Taxes payable Borrowings Estimated losses from off-balance sheet transactions
21.428)
21.428)
-)
-)
-
-
-
1.571.585) 495.290) 49.706.027)
1.528.512) -) 18.057.379)
1.337) -) 21.806.667)
210) -) 6.766.324)
41.526 2.126.226
495.290 949.431
-
Accruals and other liabilities Subordinated debts - net
4.353.495) (15.268.792) (10.272.019)
(399.932)
10.375.415
11.880.838
8.037.985
Difference
134
306
>3-12 bulan/ >12-60 bulan/ >3-12 >12-60 months months
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
49. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM VALUTA ASING
49. ASSETS AND CURRENCIES
31 Desember 2009/ December 31, 2009 Jumlah dalam valuta asing/ Ekuivalen Rupiah/ Amount in foreign Rupiah currency equivalent Aset Kas Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Dolar Australia Euro Yen Jepang Lain-lain (ekuivalen USD) Giro pada Bank Indonesia Dolar Amerika Serikat Giro pada bank-bank lain - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Euro Pound Inggris Dolar Hong Kong Baht Thailand
8.228.268) 2.077.940) 1.162.515) 206.665) 38.486.000) 2.342)
9.690.001)
77.305) 13.931) 9.827) 2.799) 3.933) 22)
91.038)
LIABILITIES
IN
FOREIGN
31 Desember 2008/ December 31, 2008 Jumlah dalam valuta asing/ Ekuivalen Rupiah/ Amount in foreign Rupiah currency equivalent
4.704.899) 2.777.589) 888.435) 598.945) 28.894.000) 12.880)
7.790.001)
51.283) 21.076) 6.711) 9.197) 3.486) 140)
Assets Cash United States Dollar Singapore Dollar Australian Dollar Euro Japanese Yen Others (USD equivalent)
84.911)
Current accounts with Bank Indonesia United States Dollar Current accounts with other banks
9.153) 4.867) 9.048) 4.114) 918) -)
28.681.652) 4.858.518) 743.790) 228.580) 53.326) 2.189.925)
312.630) 36.866) 11.422) 3.601) 75) 688)
- Related parties United States Dollar Singapore Dollar Euro British Poundsterling Hong Kong Dollar Thailand Baht
- Pihak ketiga Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Euro Dolar Australia Dolar Hong Kong Yen Jepang Franc Swiss Kroner Denmark Kroner Swedia Lain-lain (ekuivalen USD)
974.242) 725.930) 668.122) 271.284) 757.751) -) ) 4.984.016) 1.705.172) 139.236) 347.932) 1.593.867) 612.021.119) 466.525) 1.012.196) 1.337.944) 141.553)
46.825) 11.432) 1.886) 2.941) 1.931) 62.542) 4.253) 1.842) )1.763) )1.330)
14.746.544) 108.159) 21.127) 588.451) 968.829) 821.663) 386.108) -) -) 206.202)
160.737) 821) 324) 4.445) 1.363) 99.134) 3.984) -) -) 2.248)
- Third parties United States Dollar Singapore Dollar Euro Australian Dollar Hong Kong Dollar Japanese Yen Swiss Franc Denmark Kroner Swedish Kroner Others (USD equivalent)
- Penyisihan penghapusan Dolar Amerika Serikat Lain-lain (ekuivalen USD)
(57.327) (146.121)
(538) (1.373)
(430.669) (151.349)
(4.694) (1.650)
- Allowance for losses United States Dollar Others (USD equivalent) Placements with Bank Indonesia and other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Dolar Amerika Serikat Dolar Australia Euro
17.000.000) 7.099.948) 4.750.034)
159.715) 60.017) 64.327)
-) -) -)
-) -) -)
- Related parties United States Dollar Australian Dollar Euro
- Pihak ketiga Dolar Amerika Serikat Dolar Australia Euro Dolar Singapura
146.392.549) -) -) -)
1.375.358) -) -) -)
13.906.881) 13.000.000) 6.000.000) 9.000.000)
151.586) 98.205) 92.139) 68.291)
- Third parties United States Dollar Australian Dollar Euro Singapore Dollar
(1.610.000) (132.351)
(15.126) (1.243)
(110.000) (237.280)
(1.199) (2.586)
- Allowance for losses United States Dollar Others (USD equivalent)
- Penyisihan penghapusan Dolar Amerika Serikat Lain-lain (ekuivalen USD) Dipindahkan
2.004.837)
1.215.234)
Carry forward
135
PermataBank 2009 Annual Report
307
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
49. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM VALUTA ASING (lanjutan)
49. ASSETS AND LIABILITIES CURRENCIES (continued)
31 Desember 2009/ December 31, 2009 Jumlah dalam valuta asing/ Ekuivalen Rupiah/ Amount in foreign Rupiah currency equivalent Pindahan Efek-efek - Pihak ketiga Dolar Amerika Serikat - Penyisihan penghapusan Dolar Amerika Serikat Obligasi Pemerintah - Pihak ketiga Dolar Amerika Serikat Tagihan derivatif - Pihak ketiga Dolar Amerika Serikat - Penyisihan penghapusan Dolar Amerika Serikat
1.215.234)
Carried forward Marketable securities - Third parties United States Dollar
3.980.629)
37.399)
7.558.907)
82.392)
(662.120)
(6.221)
(853.477)
(9.302)
9.296)
9.514.931)
- Allowance for losses United States Dollar
103.713)
Government bonds - Third parties United States Dollar Derivative receivables - Third parties United States Dollar
111.751)
1.050)
33.474.954)
364.877)
(131.157)
(1.232)
(3.050.917)
(33.255)
- Allowance for losses United States Dollar Loans
Kredit yang diberikan - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Dolar Amerika Serikat
-)
-)
131.009)
1.428)
- Related parties United States Dollar
- Pihak ketiga Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Euro Yen Jepang
502.562.928) 43.396.883) 4.597.893) -)
4.721.579) 290.954) 62.266) -)
403.281.654) 36.903.651) -) 19.400.000)
4.395.770) 280.022) -) 2.341)
- Third parties United States Dollar Singapore Dollar Euro Japanese Yen
- Pendapatan bunga ditangguhkan Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura - Penyisihan penghapusan Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Euro Yen Jepang Tagihan premi - Pihak ketiga Dolar Amerika Serikat
(428.541) (580.675)
(4.026) (3.893)
(9.388) (618.470)
(102) (4.693)
- Unearned interest income United States Dollar Singapore Dollar
(19.068.547) (585.428) (46.077) -
(179.149) (3.925) (624) -)
(19.428.052) (574.493) -) (140.901)
(211.765) (4.359) -) (17)
- Allowance for losses United States Dollar Singapore Dollar Euro Japanese Yen
1.248.004)
11.725)
928.716)
10.123)
Premium receivables - Third parties United States Dollar
Tagihan akseptasi - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Dolar Amerika Serikat
27.994)
263)
27.982)
305)
- Related parties United States Dollar
- Pihak ketiga Dolar Amerika Serikat Euro Yen Jepang Dolar Hong Kong Dolar Singapura Franc Swiss
56.687.849) 703.311) 188.188.000) 3.721.261) 1.243.000) 51.950)
532.582) 9.525) 19.231) 4.508) 8.334) 474)
55.488.917) 1.645.477) 274.341.625) -) -) -)
604.830) 25.269) 33.099) -) -) -)
- Third parties United States Dollar Euro Japanese Yen Hong Kong Dollar Singapore Dollar Swiss Franc
Dipindahkan
Acceptance receivables
7.514.953)
136
308
FOREIGN
31 Desember 2008/ December 31, 2008 Jumlah dalam valuta asing/ Ekuivalen Rupiah/ Amount in foreign Rupiah currency equivalent
2.004.837)
989.462)
IN
Laporan Tahunan PermataBank 2009
6.855.910
Carry forward
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
49. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM VALUTA ASING (lanjutan)
49. ASSETS AND LIABILITIES CURRENCIES (continued)
31 Desember 2009/ December 31, 2009 Jumlah dalam valuta asing/ Ekuivalen Rupiah/ Amount in foreign Rupiah currency equivalent Pindahan - Penyisihan penghapusan Dolar Amerika Serikat Lain-lain (ekuivalen USD) Aset lain-lain - Pihak ketiga Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Lain-lain (ekuivalen USD) - Penyisihan penghapusan Dolar Amerika Serikat
(5.027) (409)
6.855.910) (944.565) (54.047)
(10.295) (586)
Other assets - Third parties United States Dollar Singapore Dollar Others (USD equivalent)
270.415) 20.605) 420)
21.044.495) -) 77.516)
229.385) -) 844)
-)
-)
(794.495)
(8.660) 7.066.598)
7.800.957)
Kewajiban Kewajiban segera - Pihak ketiga Dolar Amerika Serikat Euro Yen Jepang Dolar Singapura Dolar Australia Lain-lain (ekuivalen USD) Simpanan dari nasabah - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Yen Jepang Dolar Australia Euro Pound Inggris Lain-lain (ekuivalen USD) - Pihak ketiga Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Euro Dolar Australia Pound Inggris Yen Jepang Franc Swiss Dolar Hong Kong Lain-lain (ekuivalen USD) Dipindahkan
Carried forward - Allowance for losses United States Dollar Others (USD equivalent)
28.782.937) 3.073.516) 44.744)
Jumlah Aset
FOREIGN
31 Desember 2008/ December 31, 2008 Jumlah dalam valuta asing/ Ekuivalen Rupiah/ Amount in foreign Rupiah currency equivalent
7.514.953) (535.142) (43.524)
IN
- Allowance for losses United States Dollar Total Assets Liabilities
11.041.992) 133.451) 22.285.742) -) -) 105.552)
103.740) 1.807) 2.278) -) -) 992)
12.364.683) 295.461) 123.874) 527.599) 489.000) 64.771)
134.775) 4.537) 14.945) 4.003) 3.694) 706)
LIabilities payable on demand - Third parties United States Dollar Euro Japanese Yen Singapore Dollar Australian Dollar Others (USD equivalent) Deposits from customers
86.005.961) 770.974) 139.084.059) 122.085) -) -) 75.253) 542.447.478) 30.552.179) 9.997.267) 8.212.872) 223.529) ) 491.808.610) 171.630) 50.090) -)
- Related parties United States Dollar Singapore Dollar Japanese Yen Australian Dollar Euro British Poundsterling Others (USD equivalent)
808.026) 5.169) 14.213) 1.032) -) -) 707)
65.195.413) 300.610) 350.990) 40.904) 2.995) 17.010) -)
710.630) 2.281) 42.347) 309) 46) 268) -)
5.096.294) 204.837) 135.387) 69.425) 3.390) 50.258) 1.565) 60) -)
419.769) 25.989) 6.482.251) 13.388.551) 180.327) 336.243) -) -) 88.002)
4.575.487) 197.202) 99.545) 101.141) 2.841) 40.568) -) -) 959)
- Third parties United States Dollar Singapore Dollar Euro Australian Dollar British Poundsterling Japanese Yen Swiss Franc Hong Kong Dollar Others (USD equivalent)
5.936.284)
Carry forward
6.499.180)
137
PermataBank 2009 Annual Report
309
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
49. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM VALUTA ASING (lanjutan)
49. ASSETS AND LIABILITIES CURRENCIES (continued)
31 Desember 2009/ December 31, 2009 Jumlah dalam valuta asing/ Ekuivalen Rupiah/ Amount in foreign Rupiah currency equivalent Pindahan Simpanan dari bank-bank lain - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Dolar Amerika Serikat - Pihak ketiga Dolar Amerika Serikat Euro
FOREIGN
31 Desember 2008/ December 31, 2008 Jumlah dalam valuta asing/ Ekuivalen Rupiah/ Amount in foreign Rupiah currency equivalent
6.499.180
5.936.284
Carried forward Deposits from other banks
83.236
782
27.339
298
- Related parties United States Dollar
100.966 9.220
948 125
100.974 -
1.101 -
- Third parties United States Dollar Euro Derivative payables
Kewajiban derivatif - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Dolar Amerika Serikat
93.726
881
-
-
- Related parties United States Dollar
- Pihak ketiga Dolar Amerika Serikat
-
-
33.474.943
364.876
- Third parties United States Dollar Acceptance payables
Kewajiban akseptasi - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Dolar Amerika Serikat Euro
6.969.239 112.092
65.476 1.518
20.908.624 38.355
227.904 589
- Related parties United States Dollar Euro
- Pihak ketiga Dolar Amerika Serikat Euro Yen Jepang Dolar Singapura Dolar Hong Kong Franc Swiss
39.244.384 591.219 188.188.000 1.243.000 3.721.261 51.950
368.701 8.006 19.231 8.333 4.508 474
34.462.475 1.582.454 274.341.625 -
375.642 24.301 33.099 -
- Third parties United States Dollar Euro Japanese Yen Singapore Dollar Hong Kong Dollar Swiss Franc
Hutang pajak - Pihak ketiga Dolar Amerika Serikat
609.372
5.725
-
-
Taxes payables - Third parties United States Dollar
Pinjaman yang diterima - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Dolar Amerika Serikat
-
-
9.999.855)
75.878)
- Related parties Singapore Dollar
- Pihak ketiga Dolar Amerika Serikat
17.500.000
117.329
11.500.136)
87.262)
- Third parties Singapore Dollar
Taksiran kerugian atas transaksi rekening administrasi - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Dipindahkan
Borrowings
Estimated losses from off balance sheet transactions 73.230 -
688 7.101.905
138
310
IN
Laporan Tahunan PermataBank 2009
56.147) 33.154)
612) 4) 7.127.850)
- Related parties United States Dollar Japanese Yen Carry forward
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
49. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM VALUTA ASING (lanjutan)
49. ASSETS AND LIABILITIES CURRENCIES (continued)
31 Desember 2009/ December 31, 2009 Jumlah dalam valuta asing/ Ekuivalen Rupiah/ Amount in foreign Rupiah currency equivalent Pindahkan - Pihak ketiga Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Lain-lain (ekuivalen USD) Beban masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain - Pihak ketiga Dolar Amerika Serikat Euro Dolar Singapura Lain-lain (ekuivalen USD) Hutang subordinasi - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Dolar Amerika Serikat Jumlah Kewajiban Jumlah Aset (Kewajiban) bersih
7.640.117) -) 416.394) 90.241)
9.063) -) 908)
71.779) -) 2.792) 847)
FOREIGN
31 Desember 2008/ December 31, 2008 Jumlah dalam valuta asing/ Ekuivalen Rupiah/ Amount in foreign Rupiah currency equivalent
7.101.905) 964.621) -) 96.643)
IN
7.127.850) 599.306) 1.607.973) 78.049)
4.335.105) 21.384) -) 206.404)
6.532) 194) 851)
47.253) 328) -) 2.250)
Carried forward - Third parties United States Dollar Japanese Yen Others (USD equivalent) Accrued expenses and other liabilities - Third parties United States Dollar Euro Singapore Dollar Others (USD equivalent) Subordinated debts
100.000.000)
)939.500)
-)
-)
8.126.794)
7.185.258)
(325.837)
(118.660)
- Related parties United States Dollar Total Liabilities Total Assets (Liabilities) net
139
PermataBank 2009 Annual Report
311
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
50. MANAJEMEN RISIKO
.
50. RISK MANAGEMENT
Manajemen risiko yang efektif merupakan landasan untuk dapat menghasilkan keuntungan secara konsisten dan berkelanjutan dan oleh karenanya merupakan peran sentral dari manajemen finansial dan operasional Bank.
Effective risk management is fundamental to being able to generate profits consistently and sustainably and is thus a central part of the financial and operational management of the Bank.
Kerangka Manajemen Risiko Bank (RMF) mengidentifikasi jenis-jenis risiko dimana Bank terekspos terhadap jenis risiko tersebut dan setiap jenis risiko dikendalikan oleh Risk Type Owner (RTO) yang ditunjuk. RTO memiliki tanggung jawab untuk membuat standar minimum dan untuk menerapkan tata kelola dan proses assurance.
The Bank’s Risk Management Framework (RMF) identifies the risk types to which the Bank is exposed, each of which is controlled by a designated Risk Type Owner (RTO). The RTOs have responsibility for establishing minimum standards and for implementing governance and assurance processes.
Melalui kerangka manajemen risiko, Bank mengelola risiko secara enterprise-wide dengan tujuan memaksimalkan risk - adjusted returns dan tetap dalam appetite Bank.
Through its risk management framework, the Bank manages enterprise-wide risks, with the objective of maximizing risk-adjusted returns while remaining within its appetite.
Elemen dari kerangka manajemen risiko (RMF) terdiri atas :
The elements of risk management framework consist of:
1. 2. 3. 4. 5.
Tujuan manajemen risiko yang jelas Prinsip - prinsip risiko Tema risiko Jenis risiko Pemilik kebijakan yang jelas untuk masing masing jenis risiko 6. Standar persyaratan minimum untuk setiap jenis risiko 7. Kebijakan risiko 8. Prosedur risiko 9. Kerangka risk assurance 10. Menetapkan dan mengelola aktivitas sesuai dengan risk appetite yang disetujui.
1. .Clearly articulated objectives of risk .management 2. Risk principles 3. Risk themes 4. Risk types 5. Clearly defined policy owners for each risk type 6. Minimum requirement standards for each risk type 7. Risk policies 8. Risk procedures 9. Risk assurance framework 10. Setting and managing activities to an agreed risk appetite.
Sebagai bagian dari kerangka kerja, Bank menggunakan beberapa prinsip yang menggambarkan kultur pengelolaan risiko yang diinginkan:
As part of this framework, the Bank uses a set of principles that describe the risk management culture which the Bank wishes to sustain:
•
Menyeimbangkan risiko dan hasil : risiko diambil sesuai dengan keinginan stakeholders yang sejalan dengan strategi dan risk appetite Bank;
•
Balancing risk and reward : risk is taken in support of the requirements of Bank’s stakeholders, in line with Bank’s strategy and within its risk appetite;
•
Tanggung jawab : merupakan tanggung jawab seluruh karyawan untuk menjamin bahwa pengambilan risiko dilakukan secara disiplin dan fokus. Bank juga memiliki tanggung jawab sosial, lingkungan dan etika dalam mengambil risiko untuk menghasilkan suatu keuntungan;
•
Responsibility : It is the responsibility of all employees to ensure that risk-taking is disciplined and focused. Bank takes account of its social, environment and ethical responsibilities in taking risk to produce a return;
•
Akuntabilitas : risiko yang diambil sesuai dengan kewenangan yang disetujui yang disesuaikan dengan infrastruktur dan sumber daya yang dimiliki. Seluruh risiko yang diambil harus transparan, terkontrol dan dilaporkan;
•
Accountability : risk is taken only within agreed authorities which are in line with the Bank’s infrastructure and resource. All risk-taking must be transparent, controlled and reported;
140
312
Laporan Tahunan PermataBank 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
50. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
50. RISK MANAGEMENT (continued)
•
Antisipasi : Bank harus dapat mengantisipasi potensi terjadinya risiko dan memaksimalkan kesadaran terhadap seluruh risiko yang ada; dan
•
Anticipation : the Bank should be able to anticipate future risks and maximize awareness of all existing risks; and
•
Keunggulan kompetitif: Bank mencari keunggulan kompetitif melalui pengelolaan dan pengawasan risiko yang efektif dan efisien.
•
Competitive advantage: the Bank seeks competitive advantage through efficient and effective risk management and control.
Bank secara terus menerus mengembangkan RMF dalam upaya mencapai manajemen risiko berkelas dunia dan kerjasama yang erat antara fungsi manajemen risiko dan bisnis.
The Bank continually enhances RMF in order to achieve a world-class risk management and strong partnership between the risk management functions and the businesses.
Penanggungjawab utama dalam mengelola risiko secara efektif adalah Direksi dan Dewan Komisaris. Bertindak sesuai dengan kewenangan yang didelegasikan oleh Dewan Komisaris, Komite Pemantau Risiko melakukan kajian terhadap area risiko tertentu dan melakukan pengawasan terhadap aktivitas Komite Manajemen Risiko dan Komite Aset dan Kewajiban (ALCO).
Ultimate responsibility for the effective management of risk rests with the Boards of Directors (“BOD”) and Commissioners (“BOC”) of the Bank. Acting within an authority delegated by the Board of Commissioners, the Risk Monitoring Committee (“RMoC”) reviews specific risk areas and monitors the activities of the Risk Management Committee (“RMC”) and the Asset and Liability Committee (“ALCO”).
Dewan Komisaris mendelegasikan pengelolaan risiko kredit, risiko pasar, risiko negara, risiko operasional, risiko regulasi dan risiko reputasi kepada Komite Manajemen Risiko yang beranggotakan seluruh anggota Direksi. Ketua dari Komite Manajemen Risiko adalah Direktur Utama.
The Board of Commissioners delegates the management of credit risk, market risk, country risk, operational risk, regulatory risk and reputational risk to RMC. All the Directors of the Bank are members of RMC. This committee is chaired by the President Director.
ALCO, dengan wewenang yang diberikan oleh Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk memelihara rasio modal, penetapan dan kepatuhan terhadap kebijakan yang berkaitan dengan pengelolaan neraca termasuk di dalamnya pengelolaan likuiditas Bank, kecukupan modal dan risiko nilai tukar yang bersifat struktural.
ALCO, through authority delegated by the Board of commissioners, is responsible for the maintenance of capital ratios and the establishment of and compliance with policies relating to balance sheet management including management of the Bank’s liquidity, capital adequacy and structural foreign exchange rate risk.
Anggota ALCO terdiri dari Direktur Utama, Direktur Bisnis, Direktur Risiko dan Direktur Keuangan. Ketua dari ALCO adalah Direktur Utama.
ALCO members consist of the President Director, Business Directors, Risk Director and Finance Director. The committee is chaired by the President Director.
Direktur Risiko mengelola fungsi risiko yang bersifat independen dari fungsi origination, fungsi penjualan dan fungsi trading unit bisnis.
The Risk Director manages the risk function which is independent from the origination, trading and sales functions of the businesses.
141
PermataBank 2009 Annual Report
313
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
50. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
50.
Fungsi risiko melakukan beberapa aktivitas kunci berikut ini:
The risk function performs the following core activities:
•
•
Informs and provides a different perspective on business strategy, material discussions and processes to encourage rigor, quality, optimization and transparency in relation to risk taking;
•
Independently controls the risk management processes which seeks to ensure discipline and consistency with risk standards, policy and risk appetite; Advises on risk management framework, the structuring of products and transactions, and on the assessment and measurement of risk; Facilitates and manages risk processes which seek to ensure operational efficiency, effectiveness and best practice; Communicates with stakeholders to demonstrate compliance with requirements in relation to risk management.
•
• • •
Menginformasikan dan memberi sudut pandang lain atas strategi business, bahan diskusi dan proses untuk mendorong kekokohan, kualitas, optimasi dan transparansi dalam kaitannya dengan pengambilan risiko; Secara independen mengendalikan proses manajemen risiko yang bertujuan memastikan adanya disiplin dan konsistensi dengan standar risiko, kebijakan dan risk appetite; Memberi saran dalam kerangka manajemen risiko, struktur produk dan transaksi, dan dalam menilai dan mengukur risiko; Memfasilitasi dan mengelola proses risiko yang bertujuan untuk memastikan efisiensi, efektifitas dan praktek unggul operasional; Berkomunikasi dengan stakeholder untuk menunjukkan kepatuhan terhadap persyaratan dalam kaitan dengan manajemen risiko.
• • •
Stress testing dan scenario analysis digunakan untuk mengukur kemampuan finansial dan manajemen Bank untuk terus beroperasi secara efektif pada kondisi perdagangan ekstrem namun memungkinkan. Kondisi tersebut dapat muncul dari faktor ekonomi, hukum, politik, lingkungan dan sosial.
Stress testing and scenario analysis are used to assess the financial and management capability of Bank to continue operating effectively under extreme but plausible trading conditions. Such conditions may arise from economic, legal, political, environmental, and social factors.
Stress testing dilakukan oleh fungsi Manajemen Risiko melalui Komite Manajemen Risiko dengan melibatkan unit bisnis, Finance dan fungsi Global Markets (Treasury). Tujuan utama dari stress testing adalah memastikan bahwa Bank memahami adanya volatilitas atas pendapatan yang diperoleh dan implikasi terhadap modal dari stress scenario yang diberikan. Tanggung jawab utama dari stress testing adalah menghasilkan dan mempertimbangkan skenario yang tepat dan masuk akal yang memiliki efek yang berpotensi memberikan dampak buruk terhadap Bank.
Stress testing is led by the Risk function through the RMC with participation from the businesses, Finance and Global Markets (Treasury) function. Its primary objective is to ensure that the Bank understands the earnings volatility and capital implications of given stress scenarios. A key responsibility of the stress testing is to generate and consider pertinent and plausible scenarios that have the potential adverse effect to the Bank.
Memandang kondisi pasar yang bergejolak akhir akhir ini, aktivitas stress testing telah diintensifkan dengan fokus spesifik pada kelas asset tertentu, segmen nasabah tertentu dan dampak potensial dari faktor ekonomi makro. Stress test telah mempertimbangkan kemungkinan skenario di masa datang yang mungkin muncul sebagai hasil dari kondisi pasar saat ini.
In view of recent market turbulence, stress testing activity has been intensified with specific focus on certain asset classes, client segments and the potential impact of macro economic factors. Stress tests have taken into consideration possible future scenarios that could arise as a result of prevailing market conditions.
Tema stress testing bisnis seperti inflasi yang tinggi, inflasi yang rendah atau penurunan dalam nilai asset dikoordinasikan oleh forum stress testing untuk memastikan konsistensi dari dampak pada berbagai jenis risiko.
Business stress testing themes such as high inflations, low inflation or declines in asset values are coordinated by the stress testing forum to ensure consistency of impacts on different risk types.
142
314
RISK MANAGEMENT (continued)
Laporan Tahunan PermataBank 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
50. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
50.
1. Manajemen Risiko Kredit
RISK MANAGEMENT (continued) 1. Credit Risk Management
Di tahun 2009, Bank telah menetapkan 5 prioritas utama dimana salah satunya adalah keseimbangan antara risk dan reward. Identifikasi dan memantau risiko dalam seluruh kegiatan merupakan suatu keharusan. Risiko diharapkan selalu menjadi bahan pemikiran yang utama bagi seluruh karyawan.
In 2009, the Bank has determined top 5 priorities where among them is the balance of risk and reward. Identify and monitoring risks in the environment is a must. Risk is expected to become” top of mind” for all employees.
Kegiatan manajemen risiko kredit telah diarahkan kepada model risiko kredit yang sesuai dengan penerapan Basel II. Bank telah mengembangkan infrastruktur untuk mendukung pengembangan model risiko kredit internal. Saat ini, sistem manajemen risiko sedang ditingkatkan dan database diciptakan untuk pengembangan lebih lanjut dari model Probability of Default, Loss Given Default dan Exposure at Default.
The credit risk management activities have been geared towards the implementation of Basel II compliant credit risk models. The Bank has been developing the infrastructure to support the development of internal credit risk models. The existing risk management system is being enhanced and a database is created for the further development of Probability of Default, Loss Given Default and Exposure at Default Models.
Bank berhasil menjaga rasio kredit bermasalah melalui kombinasi dari disiplin early alert yang lebih ketat, proses menghasilkan bisnis baru dengan kualitas yang lebih baik, identifikasi segmen bisnis bermasalah yang lebih memadai dan fokus pada unit Special Asset Management dan Unit Penagihan untuk memperoleh pembayaran dari kredit bermasalah.
The Bank was able to maintain its NPL through a combination of improved early alert disciplines, better quality of new business underwriting, proper identification of troubled segments and a focus on Special Asset Management and Collection Team to collect payments from NPL accounts.
Manajemen risiko kredit telah mencatat perbaikan berarti dalam hal kedisiplinan proses, khususnya untuk segmen consumer, SME dan Wholesale Bank. Komite Early Alert telah membawa perbaikan dalam diskusi tentang nasabah yang kemungkinan menjadi bermasalah. Pengawasan atas kekurangan dokumen dan covenant juga telah diperbaiki.
The credit risk management has made significant improvements in process disciplines, particularly in the consumer, SME segments and Wholesale Bank. The Early Alert Committees has led to an improvement in discussions on potentially problematic customers. Document deficiencies tracking and covenant monitoring have been improved.
Bank juga mengontrol risiko melalui kebijakan konsentrasi caps dan underwriting. Tujuan pengkajian dari rencana tahunan bisnis dan kinerja manajemen rutin adalah untuk memastikan penerapan risk appetite telah dilakukan dengan tepat.
The Bank also controls risk through concentration caps and underwriting policies. The annual business planning and regular performance management processes aim to ensure the expression of risk appetite remains appropriate.
Bank mengenali risiko pasar sebagai eksposur yang dihasilkan dari potensi perubahan nilai tukar dan harga pasar. Bank terpapar pada risiko pasar yang terutama berasal dari transaksi nasabah. Tujuan dari kebijakan dan proses risiko pasar Bank adalah mencapai keseimbangan antara risiko dan keuntungan seraya memenuhi kebutuhan nasabah.
Bank recognizes market risk as the exposure created by potential changes in market prices and rates. Bank is exposed to market risk arising principally from customer driven transactions. The objective of Bank’s market risk policies and processes is to obtain the best balance of risk and return while meeting our customer’s requirements.
143
PermataBank 2009 Annual Report
315
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
50. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
50.
2. Manajemen Risiko Pasar Kategori utama risiko sebagai berikut:
2. Market Risk Management pasar
Bank adalah
The primary categories of market risk for Bank are:
• Risiko suku bunga: timbul dari perubahan pada kurva imbal-hasil, credit spread, dan volatilitas yang melekat pada opsi suku bunga;
• Interest rate risk: arising from changes in yield curves, credit spreads and implied volatilities on interest rate options;
• Risiko nilai tukar mata uang: timbul dari perubahan pada nilai tukar dan volatilitas yang melekat pada opsi nilai tukar.
• Currency exchange rate risk: arising from changes in exchange rates and implied volatilities on foreign exchange options.
Direksi mengawasi pelaksanaan pengelolaan risiko pasar melalui Komite Manajemen Risiko dan dilaporkan kepada Komite Pemantau Risiko (Dewan Komisaris). Komite tersebut bertemu secara rutin, biasanya setiap bulan sekali. Laporan risiko pasar dan likuiditas dikirimkan setiap hari kepada Direktur Risiko, Direktur Wholesale Banking, Kepala Divisi Global Markets dan Kepala Divisi Market Risk.
BOD oversees the market risk implementation through RMC and acknowledged by RMoC (BOC). The Committees meet on a regular basis, normally monthly. Market and liquidity risk reports are reported on a daily basis to Risk Director, Wholesale Banking Director, Head of Global Markets and Head of Market Risk.
RMC bertanggung jawab untuk menetapkan limit VaR dan stress loss untuk risiko pasar sesuai dengan risk appetite Bank. RMC juga bertanggung jawab terhadap kebijakan dan pedoman lainnya untuk mengendalikan risiko pasar dan mengawasi efektivitas pelaksanaannya.
The RMC is responsible for setting Value at Risk (VaR) and stress loss limits for market risk within Bank risk appetite. The RMC is also responsible for policies and other standards for the control of market risk and overseeing their effective implementation.
Limit risiko pasar diajukan oleh bisnis dengan kondisi sesuai kebijakan yang berlaku. Limit tambahan ditetapkan untuk instrumen tertentu dan konsentrasi posisi apabila diperlukan. Di samping VaR, pengukuran sensitivitas juga digunakan sebagai perangkat pengelolaan risiko. Misalnya, sensitivitas suku bunga diukur dalam eksposur terhadap kenaikan satu basis poin pada yields, sedangkan sensitivitas nilai tukar diukur dalam nilai underlying atau nominal terkait.
Market risk limit is proposed by the businesses with the terms of agreed policy. Additional limits are placed on specific instruments and position concentrations where appropriate. Sensitivity measures are used in addition to VaR as risk management tools. For example, interest rate sensitivity is measured in terms of exposure to a one basis point increase in yields, whereas foreign exchange sensitivities are measured in terms of the underlying values or amounts involved.
Limit risiko pasar merupakan kontrol utama untuk memastikan eksposur risiko pasar Bank sejalan dengan risk-appetite risiko pasar. Limit yang paling cocok untuk mengendalikan risiko pasar suatu bisnis ditetapkan melalui proses pengkajian limit.
Market risk limits are key controls designed to ensure that the Bank’s market risk exposure is aligned with its appetite for taking market risk. The most appropriate limits to control a business’ market risk exposure will be determined through a limit review process.
144
316
RISK MANAGEMENT (continued)
Laporan Tahunan PermataBank 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
50. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
50.
2. Manajemen Risiko Pasar (lanjutan)
RISK MANAGEMENT (continued) 2. Market Risk Management (continued)
Risk appetite risiko pasar ditentukan melalui limit VaR. Sebagai tambahan, terdapat Management Action Trigger untuk kondisi stress, sensitivitas dan limit posisi, baik untuk portofolio trading book dan banking book. Unit Risiko Pasar melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap limit secara harian dan dilaporkan kepada manajemen senior.
Market Risk appetite is set through a VaR limit. In addition to the VaR limit, there are Management Action Trigger for stress, sensitivity, and position limits for both trading and banking book levels. Control and monitoring are done on a daily basis by Market Risk and are reported to senior management.
Bank melakukan pengukuran risiko kerugian yang timbul akibat potensi pergerakan yang tidak menguntungkan di masa datang terhadap tingkat bunga, harga pasar, dan volatilitas dengan menggunakan metodologi VaR. VaR menghitung potensi kerugian maksimum yang mungkin timbul dalam satu hari kerja dengan menggunakan tingkat keyakinan 97,5% dan 99%.
The Bank measures the risk of losses arising from future potential adverse movements in market rates, prices and volatilities using a VaR methodology. VaR is calculated for expected movements over one business day and to a confidence level of 97.5% and 99%.
Untuk keperluan Bank Indonesia, menggunakan pendekatan standar menghitung kecukupan modal.
Bank untuk
For Bank Indonesia purpose, the Bank uses standardized approach to calculate capital requirement.
Stress testing menghitung kerugian di luar tingkat keyakinan yang tidak ditangkap dalam perhitungan VaR, sehingga tidak ada indikasi mengenai besarnya unexpected losses dalam situasi ini.
Stress testing calculates the losses beyond the confidence interval that are not captured by a VaR calculation, which therefore gives no indication of the size of unexpected losses in these situations.
Unit risiko pasar melengkapi pengukuran VaR dengan melakukan stress testing eksposur risiko pasar secara berkala untuk mengetahui potensi kerugian yang mungkin timbul akibat kejadian ekstrim di pasar yang jarang namun mungkin terjadi.
Market risk unit complements the VaR measurement by regularly stress testing market risk exposures to highlight potential risk that may arise from extreme market events that are rare but plausible.
Stress testing merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kerangka pengelolaan risiko pasar dengan mempertimbangkan data pasar secara historis dan skenario di masa depan. Skenario stress test secara rutin diperbaharui untuk merefleksikan perubahan dalam profil risiko dan kejadian ekonomi. Komite Manajemen Risiko bertanggung jawab untuk mengkaji hasil stress testing dan, apabila diperlukan, dapat meminta penurunan eksposur risiko pasar secara keseluruhan.
Stress testing is an integral part of the market risk management framework and considers both historical market events and forward looking scenarios. Stress test scenarios are regularly updated to reflect changes in risk profile and economic events. RMC has responsibility for reviewing stress exposures and, where necessary, enforcing reductions in overall market risk exposure.
Skenario stress test rutin diaplikasikan terhadap suku bunga, credit spreads dan nilai tukar. Ini mencakup semua aset pada aktivitas Global Markets dan trading book. Skenario ad hoc juga disiapkan untuk mencerminkan kondisi pasar khusus dan konsentrasi risiko tertentu yang timbul pada bisnis.
Regular stress test scenarios are applied to interest rates, credit spreads and exchange rates. This covers all asset classes in the Global Markets activities and trading book. Ad hoc scenarios are also prepared reflecting specific market conditions and for particular concentrations of risk that arise within the businesses.
145
PermataBank 2009 Annual Report
317
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
50. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
50.
3. Manajemen Risiko Likuiditas
3. Liquidity Risk Management
Direksi melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan risiko likuiditas melalui ALCO dan dilaporkan kepada Komite Pemantau Risiko (Dewan Komisaris). Komite tersebut melakukan pertemuan secara rutin, biasanya setiap bulan. ALCO bertanggung jawab untuk menyetujui kebijakan pengelolaan risiko likuiditas.
BOD oversees the liquidity risk implementation through ALCO and acknowledged by RMoC (BOC) The Committees meet on a regular basis, normally monthly. ALCO is responsible governing body that approves liquidity management policies
Bank mengelola risiko likuiditas dalam jangka pendek dan jangka menengah. Dalam jangka pendek, pengelolaan risiko likuiditas berfokus untuk memastikan bahwa kebutuhan arus kas dapat dipenuhi melalui jatuh tempo aset yang dimiliki, didukung oleh deposito nasabah dan bilamana perlu berasal dari dana wholesale.
The Bank manages liquidity risk both on a short term and medium term basis. In the short term, the focus is on ensuring that the cashflow demands can be met through asset maturities, supported by customer deposits and wholesale fund raisings where required.
Bank menerapkan kebijakan untuk setiap saat menyediakan likuiditas yang cukup untuk semua mata uang, baik dalam kondisi normal maupun kondisi stress dimana Bank harus dapat memenuhi seluruh kewajibannya, membayar deposito nasabah, memenuhi komitmen pinjaman dan komitmen lainnya yang telah diberikan.
It is the policy of the Bank to maintain adequate liquidity at all times and for all currencies, and hence to be in a position, in the normal course of business and in stress conditions to meet all our obligations, to repay depositors, to fulfill commitments to lend and to meet any other commitments made.
Risiko likuiditas dapat timbul dari seluruh komponen aset dan kewajiban, baik di dalam maupun di luar neraca. Semua produk harus dikaji ulang untuk mengidentifikasi implikasi terhadap risiko likuiditas dan menentukan bagaimana mengelola implikasi tersebut.
Liquidity risk could arise from all components of asset and liabilities for both on balance sheet and off-balance sheet items. All products will be reviewed to identify the impact to liquidity risk, then to determine how to manage the impact.
Bank mengelola likuiditas secara hati-hati untuk semua jenis mata uang. Kejadian pasar yang bersifat luar biasa dapat berpengaruh buruk terhadap Bank, sehingga mempengaruhi kemampuan Bank untuk memenuhi kewajibannya pada saat kewajiban tersebut jatuh tempo. Prinsip ketidakpastian untuk risiko likuiditas adalah bahwa nasabah dapat menarik dananya dengan sangat cepat melebihi normal, atau pelunasan aset yang jatuh tempo tidak diterima pada saatnya. Untuk memitigasi ketidakpastian ini, Bank memiliki basis dana nasabah, yang bervariasi jenis dan jatuh temponya. Di samping itu, Bank memiliki akses dana wholesale - jika diperlukan - dalam kondisi pasar normal, dan memiliki portofolio aset likuid yang dapat dicairkan apabila terjadi tekanan likuiditas.
The Bank seeks to manage its liquidity prudently for all currencies. Exceptional market events can impact Bank adversely, thereby affecting Bank’s ability to fulfill its obligations as they fall due. The principal uncertainties for liquidity risk are that customers withdraw their deposits at a substantially faster rate than expected, or that repayment for asset maturities is not received on the intended day. To mitigate these uncertainties, the Bank has a customer deposit base diversified by type and maturity. In addition it has ready access to wholesale funds - if required - under normal market conditions, and has a portfolio of liquid assets which can be realized if a liquidity stress occurs.
146
318
RISK MANAGEMENT (continued)
Laporan Tahunan PermataBank 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
50. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
50.
3. Manajemen Risiko Likuiditas (lanjutan)
RISK MANAGEMENT (continued) 3. Liquidity Risk Management (continued)
Kerangka pengelolaan risiko likuiditas mensyaratkan Bank untuk menetapkan limit guna mengelola likuiditas secara berhati-hati. Limit-limit tersebut diantaranya adalah:
Liquidity risk management framework requires limits to be set for prudent liquidity management. There are limits on:
• Ketidaktepatan jatuh tempo antara arus kas kontraktual dan behavioral untuk mata uang lokal dan valuta asing
• The mismatch in local and foreign currency contractual and behavioral cash flows.
• Tingkat pinjaman wholesale untuk memastikan bahwa besarnya pendanaan sesuai dengan kondisi pasar.
• The level of wholesale borrowing to ensure that the size of this funding is proportional to the market.
• Komitmen, baik di dalam maupun di luar neraca, untuk memastikan tersedianya dana yang cukup apabila terjadi penarikan komitmen tersebut.
• Commitments, both on and off-balance sheets, to ensure that sufficient funds are available in the event of drawdown on these commitments.
• Rasio pinjaman terhadap deposito untuk memastikan bahwa pinjaman didanai oleh sumber pendanaan yang stabil.
• The loan to deposits ratio to ensure that commercial advances are funded by stable sources.
• Jumlah pendanaan jangka untuk mendukung portofolio aset.
• The amount of medium term funding to support the asset portfolio.
menengah
• Jumlah pembiayaan dalam mata uang lokal yang bersumber pada sumber pendanaan dalam mata uang asing.
• The amount of local currency lending sourced from foreign currency sources.
Selain itu, Bank merumuskan skenario stress likuiditas yang mengasumsikan percepatan penarikan simpanan dalam selang waktu tertentu. Bank harus memastikan bahwa arus kas masuk melebihi arus kas keluar dalam skenario tersebut.
In addition, the Bank prescribes a liquidity stress scenario that assumes accelerated withdrawal of deposits over a period of time. The Bank has to ensure that cash inflows exceed outflow under such a scenario.
Semua limit dikaji setidak-tidaknya setahun sekali atau lebih sering jika diperlukan, untuk memastikan relevansinya dengan kondisi pasar dan strategi bisnis. Kepatuhan terhadap limit dipantau secara rutin oleh pihak independen yaitu unit Market Risk. Pelampauan limit dieskalasi dan disetujui oleh pihak yang berwenang dan dikaji oleh ALCO. Pelampauan limit juga dilaporkan secara bulanan kepada ALCO untuk pengawasan lebih lanjut.
All limits are reviewed at least annually and more frequently if required, to ensure that they are relevant given market conditions and business strategy. Compliance with limits is monitored independently on a regular basis by Market Risk Unit. Limit excesses are escalated and approved under a delegated authority structure and reviewed by ALCO. Excesses are also reported monthly to ALCO which provide further oversight.
Bank memiliki jumlah surat berharga yang signifikan, sebagian besar adalah surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah yang dapat dicairkan apabila terdapat kebutuhan likuiditas pada saat krisis. Selain itu, Bank memiliki rencana pengelolaan krisis likuiditas yang dikaji dan disetujui setiap tahun. Rencana pengelolaan krisis likuiditas mendeskripsikan poin pemicu dan tindakan dalam krisis likuiditas untuk memastikan adanya tanggapan yang efektif dari manajemen senior pada saat terjadi krisis.
The Bank has a significant level of marketable securities, principally government securities, which can be realised in the event that there is a need for liquidity in a crisis. In addition, the Bank maintains a liquidity crisis management plan which is reviewed and approved annually. The liquidity crisis management plan lays out trigger points and actions in the event of a liquidity crisis to ensure that there is an effective response by senior management in the of event of such crisis occurs. 147
PermataBank 2009 Annual Report
319
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
50. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
50.
3. Manajemen Risiko Likuiditas (lanjutan)
3. Liquidity Risk Management (continued)
Sebagian besar aset Bank didanai oleh simpanan nasabah yang terdiri dari giro, tabungan dan deposito lainnya. Simpanan nasabah tersebut, yang terdiversifikasi secara luas jenis dan jatuh temponya, merepresentasikan sumber pendanaan yang stabil. ALCO memantau tren di neraca dan memastikan hal-hal yang mungkin mempengaruhi kestabilan dana tersebut diperhatikan secara efektif. ALCO juga mengkaji proyeksi neraca untuk memastikan rencana pertumbuhan aset sebanding dengan pertumbuhan pendanaan yang stabil.
A substantial portion of Bank’s assets are funded by customer deposits made up of current and saving accounts and other deposits. These customer deposits, which are widely diversified by type and maturity, represent a stable source of funds. ALCO monitors trends in the balance sheet and ensures that any concerns that might impact the stability of these deposits are addressed effectively. ALCO also reviews balance sheet plans to ensure that asset growth plans are matched by growth in the stable funding base.
Bank memiliki akses terhadap pasar pendanaan wholesale antar bank. Hal ini berguna untuk memastikan fleksibilitas terhadap perubahan jatuh tempo, memiliki ketanggapan terhadap pasar, dan mengelola fasilitas pendanaan yang stabil dan penentu harga ketika melakukan aktivitas pengelolaan risiko suku bunga.
Bank maintains access to the interbank wholesale funding markets. This seeks to ensure that Bank has flexibility around maturity transformations, has market intelligence, and maintains stable funding lines and a price maker when it performs its interest rate risk management activities.
4. Manajemen Risiko Operasional
4. Operational Risk Management
Risiko operasional merupakan risiko kerugian langsung atau tidak langsung yang diakibatkan oleh kegagalan proses internal, sumber daya manusia dan sistem atau dari kejadian-kejadian eksternal. Bank memastikan bahwa seluruh risiko operasional utama dikelola secara efektif dan tepat waktu, melalui kerangka kebijakan dan prosedur serta perangkat untuk mengidentifikasi, menilai, memonitor, mengontrol dan melaporkan risiko-risiko tersebut.
Operational risk is the risk of direct or indirect loss due to an event or action resulting from the failure of internal processes, people and systems, or from external events. The Bank seeks to ensure that key operational risks are managed in a timely and effective manner through a framework of policies, procedures and tools to identify, assess, monitor, control and report such risks.
Pengawasan aktif oleh Dewan Komisaris dan Direksi
Active supervisory of the Board of Commissioners (BOC) and Board of Directors (BOD)
Manajemen senior mengawasi pengelolaan risiko operasional sesuai dengan Operational Risk Management and Assurance framework (ORMAF) yang sudah disetujui oleh Dewan Direksi dan Dewan Komisaris. Dalam ORMAF, setiap unit bisnis dan fungsional memiliki tanggungjawab untuk mengelola risiko operasionalnya secara langsung dan proaktif.
Senior management oversees operational risk management based on the Operational Risk Management and Assurance Framework (ORMAF) that has been agreed by the BOD and BOC. In ORMAF, each business and functional unit has the responsibility to manage their operational risk directly and proactively.
Dalam ORMAF, struktur tata kelola dimulai dari tingkat unit sampai dengan tingkat bank-wide. Pada tingkat unit, Head bisnis atau fungsional yang dibantu oleh Unit Operational Risk Manager (UORMs), memiliki tanggung jawab atas pengelolaan risiko operasional yang terjadi pada unit dan sub unit-nya masing-masing. Unit Operational Risk Committee (UORC) menentukan kepemilikan, langkah-langkah serta perkembangan atas pengelolaan risiko-risiko dalam unit, menentukan risiko-risiko yang akan dieskalasi ke tingkat direktorat dan menyetujui profil risiko operasional unit.
Under ORMAF, the governance structure started from the unit to bank-wide level. At unit level, Business or Function Heads, supported by Unit Operational Risk Manager (UORMs) are responsible for the operational risk management at their respective units and sub units. The Unit Operational Risk Committee (UORC) determines ownership, actions and progress of risks managed within the unit, determines which risks are to be escalated to the Directorate level and approves the unit operational risk profile. 148
320
RISK MANAGEMENT (continued)
Laporan Tahunan PermataBank 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
50. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 4.
50.
Manajemen Risiko Operasional (lanjutan)
RISK MANAGEMENT (continued) 4. Operational Risk Management (continued)
Pada tingkat Direktorat, Direktur dibantu oleh Business/Functional Operational Risk Manager (B/FORM) memiliki tanggungjawab untuk memastikan kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur pada unit-unit bisnis/fungsional, memantau eksposur risiko operasional utama serta memberikan arahan untuk mengelola risiko operasional untuk masing-masing unit bisnis. Business/Functional Operational Risk Committees (B/FORC) menentukan kepemilikan, langkah-langkah serta perkembangan atas pengelolaan risiko-risiko dalam direktorat, menentukan risiko-risiko yang akan dieskalasi ke tingkat bank-wide dan menyetujui profil risiko operasional direktorat.
At the Directorate level, Directors, supported by Business/Functional Operational Risk Managers (B/FORMs) are responsible to ensure compliance with policies and procedures in the business/ functions, monitoring key operational risk exposures, and for the provision of guidance to the respective business areas on operational risk. A Business/ Functional Operational Risk Committees (B/FORC) determines ownership, actions and progress of risks managed within the Directorate, determines which risks are to be escalated to the bank-wide level and approves the directorate operational risk profile.
Pada tingkat bank-wide, Country Operational Risk Committee (CORC) menentukan kepemilikan atas langkah-langkah mitigasi terhadap permasalahan risiko operasional yang bersifat bank-wide, menentukan permasalahanpermasalahan yang akan dieskalasi kepada Dewan Komisaris dan menyetujui profil risiko operasional bank-wide.
At the bank wide level, Country Operational Risk Committee (CORC) assign ownerships to in-country mitigating actions of bank-wide operational risk issues, determines issues to be escalated to the BOC and approves the bankwide operational risk profile.
Sebagaimana pengawasan yang dilakukan oleh Direksi, secara berkala Dewan Komisaris melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan ORMAF. Dewan Komisaris memperoleh laporan atas status risiko operasional pada tingkat bankwide melalui dashboard Key Risk Indicator (KRI) dan profil risiko operasional bank dalam pertemuan Komite Pemantau Risiko (RMoC).
As well as BOD, the BOC oversees the implementation of ORMAF on a regular basis. BOC are updated on the bank-wide operational risk status through the Key Risk Indicator (KRI) dashboard and the bank operational risk profile in the RMoC meeting.
Kecukupan kebijakan, prosedur dan limit
Adequacy of the policy, procedure and limit setting
Country Operational Risk Policy and Management merupakan departemen yang berada dalam Direktorat Risk dan bertanggungjawab untuk membuat kebijakan risiko operasional, menentukan standar pengukuran dan perhitungan modal risiko operasional.
Country Operational Risk Policy and Management is a department of the Risk Directorate and responsible for setting the operational risk policy, defining standards for measurement and for operational risk capital calculation.
Untuk mengelola risiko operasional secara konsisten, unit Country Operational Risk Policy and Management telah memperbaiki kebijakan dan prosedur Risiko Operasional agar sesuai dengan best practices.
To manage operational risk consistently, the Country Operational Risk Policy and Management Unit have enhanced to be aligned with best practices.
Selain kebijakan dan prosedur untuk mendukung pengelolaan risiko operasional, telah dibuat Risk Grading Matrix yang digunakan sebagai petunjuk untuk menilai dampak dan tingkat probabilitas dari kejadian-kejadian risiko. Risk Grading Matrix digunakan secara konsisten oleh seluruh unit di Bank.
In addition to the policies and procedures to support the management of operational risk, a Risk Grading Matrix has been developed and used as a guideline to assess the impact and probability level of risk events. This Risk Grading Matrix is used consistently by all units across the Bank. 149
PermataBank 2009 Annual Report
321
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
50. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 4.
50.
Manajemen Risiko Operasional (lanjutan)
4. Operational Risk Management (continued)
Kecukupan proses identifikasi, pemantauan dan kontrol risiko serta sistem pengelolaan risiko
Adequacy of identification monitoring and risk control; management system
Pengelolaan risiko operasional pada seluruh tingkatan di Bank memiliki tahapan: identifikasi, penilaian, mitigasi kontrol dan pelaporan/ pemantauan.
Operational risk management at all levels in the Bank follows the following cycle: identification, assessment, mitigation control and reporting/monitoring.
Pada proses identifikasi, risiko diidentifikasi melalui pemeriksaan key control selfassessment, key risk indicators, audit atau assurance review, dashboards, keluhan nasabah maupun kejadian eksternal. Risikorisiko yang sudah diidentifikasi akan dinilai menggunakan Risk Grading Matrix untuk menentukan apakah risiko tersebut memiliki tingkat risiko yang tinggi, sedang atau rendah, apabila dilihat dari segi dampak dan probabilitas. Setiap risiko-risiko yang dikategorikan tinggi atau sedang akan dieskalasi ke tingkat manajemen yang lebih tinggi. Seluruh kejadiankejadian risiko operasional yang telah diidentifikasi dan dinilai harus memiliki langkahlangkah mitigasi atau kontrol serta target waktu penyelesaian dan pihak yang bertanggungjawab untuk melaksanakan langkah-langkah yang diperlukan. Langkah-langkah penyelesaian berikut perkembangannya akan dipantau pada pertemuan Komite Risiko Operasional.
During the identification process, risks are identified through key control self-assessment checks, key risk indicators, audit or assurance reviews, dashboards, customer complaints and external events. Identified risks are assessed, using the Risk Grading Matrix, to decide whether they are high, medium or low risks in terms of impact and probability. Any risks categorized as high or medium will be escalated to the higher management level. All identified and assessed operational risk events must have mitigation/ control actions, with target date and persons responsible for the actions. These actions are monitored and progress is tracked at the relevant Operational Risk Committees’ meetings.
Untuk mendukung setiap tahapan pengelolaan risiko operasional, Bank memiliki perangkat yang disebut dengan Operational Risk Management System (ORMS). ORMS dapat diakses oleh staf Operational Risk di seluruh cabang atau unit kerja Bank.
To support each cycle, the Bank has a tool called the Operational Risk Management System (ORMS). ORMS can be accessed by OR staff across all the Bank branches/ working unit.
Three Lines of Assurance
Three Lines of Assurance
Dalam ORMAF terdapat 3 lines of assurance. Pada first line, unit bisnis dan fungsional memiliki tanggungjawab untuk memastikan bahwa proses operasional telah sesuai (complied) dengan kebijakan, prosedur dan peraturan yang berlaku. Fungsi first line of assurance (Responsible Person, UORM, B/FORM) melakukan proses self assurance untuk memastikan bahwa pengawasan yang signifikan telah dilakukan terhadap aktifitas harian pada setiap unit secara efektif.
Under ORMAF, there are three (3) lines of assurances. At the first line, business and functional units have responsibility to ensure that operational processes have complied with relevant policies, procedures and prevailing regulations. First line of assurance function (Responsible Person, UORM, B/FORM) performs a self-assurance process to assure themselves that significant controls performed on daily operational activities (underlying or embedded controls) at each unit operate effectively.
150
322
RISK MANAGEMENT (continued)
Laporan Tahunan PermataBank 2009
process, and risk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
50. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 4.
50.
Manajemen Risiko Operasional (lanjutan)
RISK MANAGEMENT (continued) 4. Operational Risk Management (continued)
Pada fungsi second line of assurance, tim Operational Risk Assurance (ORA) melakukan pemeriksaan terhadap hasil yang dijalankan oleh first line of assurance, misalnya melakukan validasi terhadap hasil pemeriksaan selfassessment yang dilakukan oleh first line. Selanjutnya, tim ORA melakukan pemeriksaan secara independen terhadap underlying (embedded) kontrol yang terdapat pada unit kerja yang diperiksa untuk memastikan bahwa embedded kontrol telah dijalankan secara efektif.
The second line of assurance function, the Operational Risk Assurance (ORA) team performs check on the output of the first line of assurance, i.e. validating self-assessment checks conducted by the first line. Further, ORA team performs independent checks on the underlying (embedded) controls in the unit being checked to ensure that embedded controls are operating effectively.
Laporan hasil review yang dilakukan oleh tim ORA akan disampaikan kepada Direksi. Pada fungsi third line of assurance, tim internal audit akan mengevaluasi hasil pengelolaan risiko operasional dan assurance yang telah dilakukan oleh first line dan second line. Laporan dari internal audit akan disampaikan kepada Dewan Direksi dan Dewan Komisaris (melalui Komite Audit).
Reports on the results of the ORA review are submitted to BOD. The third line of assurance function, internal audit team, will evaluate the output of operational risk management and assurance performed by the first and second line. Reports of internal audit will be submitted to BOD and BOC (through the Audit Committee).
Untuk mendukung proses assurance, Key Control Standards (KCS) telah dibuat untuk mengidentifikasi kontrol operasional harian yang signifikan (underlying atau embedded controls) yang tidak boleh gagal dilakukan oleh unit bisnis dan fungsional. KCS yang digunakan terdiri dari Generic Key Control Standards (GKCS), Business/Function Key Control Standards (B/FKCS) dan Local Key Control Standards (LKCS). Berdasarkan KCS disusun seperangkat self-assurance test sehingga first line of assurance yang melakukan pengecekan dapat memperoleh keyakinan bahwa kontrol-kontrol utama telah dilaksanakan.
To facilitate the assurance process, Key Control Standards (KCS) have been developed to capture significant daily operational controls (underlying or embedded controls) that the business and functional units must not fail. The KCS used consists of Generic Key Control Standards (GKCS), Business/Function Key Control Standards (BKCS) and Local Key Control Standards (LKCS). From the KCS, a set of self-assurance tests are designed so that first line of assurance who performs the test can obtain assurance that key controls are operating.
51. JAMINAN TERHADAP PEMBAYARAN BANK UMUM
KEWAJIBAN
51.
Berdasarkan Undang-Undang No. 24 tanggal 22 September 2004, efektif sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dibentuk untuk menjamin kewajiban tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku.
GUARANTEES ON DOMESTIC BANKS
THE
OBLIGATIONS
OF
Based on Law No. 24 dated September 22, 2004, effective September 22, 2005, Indonesia Deposit Insurance Corporation (Lembaga Penjamin Simpanan/LPS) was established to provide guarantee on certain deposits from customers based on prevailing guarantee schemes.
151
PermataBank 2009 Annual Report
323
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
52.
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
HAL-HAL LAIN
52. OTHER MATTERS
a. Kegiatan Jasa Kustodian
a. Custodial Activities
Bank memberikan jasa kustodian berdasarkan surat izin operasi No. KEP-99/PM/1991 tanggal 23 April 1991 yang mencakup jasa-jasa sebagai berikut:
The Bank provides custodial services under license No. KEP-99/PM/1991 dated April 23, 1991 with the following services:
•
•
• • • •
Pengelolaan dan penyelesaian transaksi jual-beli efek dengan dan tanpa warkat Penyimpanan dan administrasi surat-surat berharga Pengurusan hak-hak klien atas kepemilikan surat-surat berharga Perwakilan pada rapat umum pemegang saham Lain-lain
• • • •
Bank memiliki nilai portofolio dalam administrasi kustodian masing-masing sebesar Rp13.532.355 dan Rp13.685.198 pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
As of December 31, 2009 and 2008, total assets under administration of Bank’s custody were Rp13,532,355 and Rp13,685,198, respectively.
b. Kegiatan Wali Amanat
b. Trusteeship Activity
Bank memberikan jasa wali amanat berdasarkan surat izin operasi No. 02/STTDWA/PM/1996 tanggal 28 Maret 1996 yang mecakup jasa-jasa sebagai berikut:
The Bank provides trusteeship activity based on license No. 02/STTD-WA/PM/1996 dated March 28, 1996, with the following services:
•
•
• • • •
Penyediaan dokumentasi bersama dengan pihak terkait dalam penerbitan obligasi Menandatangani surat perjanjian dengan penerbit obligasi Memantau kinerja penerbit obligasi Memfasilitasi dan memimpin rapat umum pemegang obligasi Lain-lain
• • • •
Jumlah nasabah yang dimiliki Bank dan nilai obligasi yang diterbitkan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, sebagai berikut:
Jumlah nasabah Nilai obligasi - Rupiah Nilai obligasi - Dolar Amerika Serikat
c.
Providing required documents for issuance Signing agreement on bond issuance
bond
Monitoring the performance of bond issuers Facilitating and chairing the general meeting of bondholders Others
As of December 31, 2009 and 2008, the number of customers and the volume of bonds issued were as follows:
2009
2008
15 Rp 11.351.000 USD 170.145.310
14 Rp 8.660.000 USD 170.145.310
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
Total customers Bonds - Rupiah Bonds - United States Dollar
c. Capital Adequacy Ratio
Bank (Induk Perusahaan saja)
Bank (Parent Company only)
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dihitung dengan mengacu pada Peraturan Bank Indonesia yang berlaku.
The Bank's capital adequacy ratio (CAR) as of December 31, 2009 and 2008 was computed in accordance with the prevailing Bank Indonesia regulations. 152
324
Managing and settlement of marketable security transactions Safekeeping and administering marketable securities Managing client’s rights on the ownership of marketable securities Acting as proxies in sharehoders’ meetings Others
Laporan Tahunan PermataBank 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
52. HAL-HAL LAIN (lanjutan) c.
Kewajiban (lanjutan)
Penyediaan
52. OTHER MATTERS (continued) Modal
Minimum
c. Capital Adequacy Ratio (continued)
Perhitungan KPMM Bank (induk perusahaan saja) adalah sebagai berikut:
The computation of the Bank’s CAR (parent company only) was as follows: 2009**)
2008*)
44.155.311)
39.134.618)
Risk Weighted Assets (without market risk charge)
44.289.303)
40.221.250)
Risk Weighted Assets (with market risk charge)
3.719.593) 1.777.326) (109.208)
3.788.174) 647.119) (108.837)
Capital: Core capital Supplementary capital Investments
5.387.711)
4.326.456)
Total capital for credit risk only
-)
-)
Additional supplementary capital allocated to anticipate market risk
5.387.711)
4.326.456)
Total core capital, supplementary capital and additional supplementary capital allocated to anticipate market risk
Rasio KPMM (tanpa memperhitungkan risiko pasar)
12,20%)
11,06%)
CAR (without market risk charge)
Rasio KPMM (dengan memperhitungkan risiko pasar)
12,16%)
10,76%)
CAR (with market risk charge)
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan
8,00%)
8,00%)
Required Capital Adequacy Ratio
Aset Tertimbang Menurut Risiko (tanpa memperhitungkan risiko pasar) Aset Tertimbang Menurut Risiko (dengan memperhitungkan risiko pasar) Modal: Modal inti Modal pelengkap Penyertaan Jumlah modal untuk risiko kredit saja Modal pelengkap tambahan yang dialokasikan untuk mengantisipasi risiko pasar Jumlah modal inti, modal pelengkap dan modal pelengkap tambahan yang dialokasikan untuk mengantisipasi risiko pasar
*)
Disajikan dengan tidak memperhitungkan dampak aset pajak tangguhan sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No. 3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum.
*)
**)
Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No. 10/15/ PBI/2008 tanggal 24 September 2008 perihal Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum, saldo selisih penilaian kembali aset tetap (sebesar 45%) diperhitungkan sebagai komponen modal pelengkap dan dampak aset pajak tangguhan tidak diperhitungkan.
**) In accordance with Bank Indonesia Regulation No. 10/15/PBI/2008 dated September 24, 2008 regarding CAR, 45% of revaluation increment in premises and equipment is included in supplementary capital and the impact of deferred tax assets is excluded .
Presented by excluding the impact of deferred tax assets in accordance with Bank Indonesia Regulation No. 3/21/PBI/2001 dated December 13, 2001 regarding CAR.
Unit Usaha Syariah
Sharia Business Unit
Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No. 7/ 13/PBI/2005 tanggal 10 Juni 2005 sebagaimana diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/7/PBI/2006 tanggal 27 Pebruari 2006 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum berdasarkan prinsip syariah, Unit Usaha Syariah wajib menyediakan modal minimum sebesar 8% dari Aset Tertimbang Menurut Risiko dari kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah.
Based on BI regulation No. 7/13/PBI/2005 dated June 10, 2005 as amended by BI Regulation No. 8/7/PBI/2006 dated February 27, 2006 concerning Minimum Capital Adequacy Requirement for Commercial Banks based on sharia principles, Sharia Business Units are required to set aside the minimum capital of 8% from the Risk Weighted Assets of business based on sharia principles.
153
PermataBank 2009 Annual Report
325
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
52. HAL-HAL LAIN (lanjutan) c.
Kewajiban (lanjutan)
Penyediaan
52. OTHER MATTERS (continued) Modal
Minimum
c. Capital Adequacy Ratio (continued)
Dalam hal modal minimum Unit Usaha Syariah kurang dari 8% dari Aset Tertimbang Menurut Risiko, maka kantor pusat bank umum konvensional dari Unit Usaha Syariah wajib menambah kekurangan modal minimum sehingga mencapai 8% dari Aset Tertimbang Menurut Risiko. Risiko yang dimaksud adalah Risiko Penyaluran Dana dan Risiko Pasar.
If the minimum capital of a Sharia Business Unit is less than 8% of the Risk Weighted Assets, the head office of the conventional commercial bank hosting the Sharia Business Unit shall make up the shortfall in minimum capital to reach 8% of the Risk Weighted Assets. Risks as referred to in the regulation are Credit Risk and Market Risk.
Perhitungan KPMM untuk Unit Usaha Syariah adalah sebagai berikut:
The CAR computation of Sharia Business Unit was as follows:
2009 Aset Tertimbang Menurut Risiko (dengan memperhitungkan risiko pasar)
1.336.951
988.590
Jumlah modal
143.750
143.750
Risk Weighted Assets (with market risk charge) Total capital
Rasio KPMM (dengan memperhitungkan risiko pasar)
10,75%
14,54%
CAR (with market risk charge)
d. Rasio pemenuhan penyisihan penghapusan aset produktif Bank (persentase penyisihan penghapusan aset produktif yang telah dibentuk terhadap penyisihan penghapusan aset produktif yang diwajibkan oleh Bank Indonesia) pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masingmasing adalah sebesar 136,98% dan 142,39%.
d. The provisioning ratio of the Bank (percentage of allowance for losses from productive assets booked by the Bank to allowance for losses on productive assets as required by Bank Indonesia) as of December 31, 2009 and 2008 were 136.98% and 142.39%, respectively.
53...PERJANJIAN PENTING
53. SIGNIFICANT AGREEMENTS
Pada tanggal 17 Mei 2005, Standard Chartered Bank dan Bank telah menandatangani perjanjian kerjasama yang disebut Business Cooperation Agreement (BCA). Perjanjian tersebut pada intinya mengatur bahwa antara Standard Chartered Bank dan Bank akan diadakan sinergi bisnis yang saling menguntungkan kedua belah pihak, serta transaksitransaksi kerjasama tersebut dilakukan secara wajar dalam kegiatan-kegiatan usaha perbankan pada umumnya.
On May 17, 2005, Standard Chartered Bank and the Bank signed Business Cooperation Agreement (BCA). The agreement mainly stated that there will be business synergy between Standard Chartered Bank and the Bank which will mutually be beneficial to both parties, and the transactions will be conducted at arm’s length basis.
Pada tanggal 26 Juli 2005, PT Astra International Tbk dan Bank telah menandatangani perjanjian kerjasama yang disebut Business Cooperation Agreement (BCA). Perjanjian tersebut pada intinya mengatur bahwa antara PT Astra International Tbk dan Bank akan diadakan sinergi bisnis yang saling menguntungkan kedua belah pihak, serta transaksitransaksi kerjasama tersebut dilakukan secara wajar dalam kegiatan-kegiatan usaha perbankan pada umumnya.
On July 26, 2005, PT Astra International Tbk and the Bank signed Business Cooperation Agreement (BCA). The Agreement mainly stated that there will be business synergy between PT Astra International Tbk and the Bank which will mutually be beneficial to both parties, and the transactions will be conducted at arm’s length basis.
154
326
2008
Laporan Tahunan PermataBank 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
53...PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
53. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
Pada tanggal 28 Desember 2009, Bank menandatangani perjanjian sewa menyewa dengan pihak ketiga dimana Bank akan menyewa gedung di Jalan Jenderal Sudirman Kavling 27, Jakarta dan terdiri dari lantai-lantai yang saat ini ditempati oleh Bank. Jangka waktu sewa adalah 2 tahun 6 bulan terhitung sejak penyelesaian transaksi penjualan gedung oleh Bank (Catatan 14) dan jangka waktu sewa dapat diperpanjang hingga 2 tahun kemudian.
On December 28, 2009 the Bank signed lease agreement with a third party wherein the Bank will lease a building located at Jalan Jenderal Sudirman Kavling 27, Jakarta and shall consist of the area occupied currently by the Bank. The lease period shall be for a period of 2 years and 6 months and will commence upon completion of the sale of the building by the Bank (Note 14). The lease period can be extended for a further term of 2 years.
54. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA a.
54. SUBSEQUENT EVENT
Pada tanggal 15 Januari 2010, Bank telah menandatangani akta jual beli saham dengan pihak ketiga dalam rangka divestasi PT Bali Securities (Anak Perusahaan) dengan harga penjualan berdasarkan posisi ekuitas porsi Bank pada tanggal 14 Januari 2010 ditambah Rp5.000. Dengan ditandatanganinya akta jual beli tersebut, maka proses divestasi kepemilikan Bank dalam PT Bali Securities telah diselesaikan.
a.
Berdasarkan analisa manajemen, divestasi Anak Perusahaan tersebut tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi. b.
In connection with the divestment of PT Bali Securities (Subsidiary), on January 15, 2010 the Bank signed deed of sale and purchase with the third party at a selling price based on Bank’s portion of equity as at January 14, 2010 plus Rp5,000. Upon this signing, the divestment process of the Bank’s ownership in PT Bali Securities had been completed.
Based on the management’s evaluation, the divestment of Subsidiary did not have a significant impact to the consolidated financial statement.
Di dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 20 Januari 2010, Pemegang Saham Bank menyetujui perubahan susunan pengurus, sehingga susunan Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut:
b.
In the Extraordinary Meeting of Shareholders on January 20, 2010, the shareholders approved the changes in the composition of the Board of Commissioners and Board of Directors as follows:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Wakil Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Komisaris
: : : : : : : :
Raymond John Ferguson Gunawan Geniusahardja Lukita Dinarsyah Tuwo Inget Sembiring I. Supomo David Allen Worth Mark Spencer Greenberg Ajay Chamanlal Kanwal
: : : : : : : :
Board of Commissioners President Commissioner Vice President Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Commissioner Commissioner
Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Kepatuhan Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
: : : : : : : : : :
David Martin Fletcher Herwidayatmo *Chisca Mirawati Sulistiawati (Lauren Sulistiawati) Honggo Widjojo Kangmasto Giridhar Srinivasaraghava Varadachari Guy Roland Isherwood Indri Koesindrijastoeti H. *Sunil Mehta *Timothy Utama
: : : : : : : : : :
Board of Directors President Director Vice President Director Compliance Director Director Director Director Director Director Director Director
* Berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia
* Will be effective after obtaining an approval from Bank Indonesia
155
PermataBank 2009 Annual Report
327
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham) 54. PERISTIWA (lanjutan)
SETELAH
TANGGAL
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
NERACA
54. SUBSEQUENT EVENT (continued)
c. Pada kuartal pertama tahun 2010, Bank merencanakan untuk menerbitkan surat hutang subordinasi sejumlah Rp700.000 yang seluruhnya akan dibeli oleh salah satu pemegang saham utama Bank yaitu Standard Chartered Bank. Surat hutang subordinasi ini berjangka waktu 10 tahun, dan memiliki tingkat suku bunga SBI 3 bulanan + 2,75% serta ditujukan untuk menambah modal pelengkap level bawah. Persetujuan masuk pasar telah diperoleh dari Direktorat Internasional Bank Indonesia melalui suratnya No.12/7/DInt tanggal 13 Januari 2010. Persetujuan dari Bank Indonesia untuk memperhitungkan surat hutang subordinasi ini sebagai modal pelengkap level bawah masih dalam proses.
c.
55. MASALAH HUKUM a.
55. LEGAL MATTERS
Pada tanggal 28 Juni 1999, melalui Register Perkara No. 224/Pdt.G/1999/PN.JKT.BAR., PT Samarinda Pratama Gemilang Enterprise (SPGE) mengajukan Gugatan terhadap Bank sehubungan dengan penyampaian informasi mengenai SPGE sebagai bukti dalam kasus dengan Tn. Santoso Widjaja di Pengadilan Tinggi Singapura. SPGE mengajukan sita terhadap kantor cabang Bank di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Barat dan ganti rugi sebesar US$15.100.000. Pada tanggal 30 September 1999, perkara ini sudah diputus dengan inti putusan mengabulkan gugatan sebagian berupa ganti rugi sebesar US$10.100.000, apabila putusan sudah berkekuatan hukum tetap. Terhadap putusan tersebut, Bank sudah menyatakan banding tanggal 17 Desember 1999 melalui Pengadilan Negeri Jakarta Barat.
a.
156
Laporan Tahunan PermataBank 2009
On June 28, 1999, based on Registration Letter No. 224/Pdt.G/1999/PN.JKT.BAR., PT Samarinda Pratama Gemilang Enterprises (SPGE) filed a lawsuit against the Bank for the use of information about SPGE as evidence in the High Court of the Republic of Singapore in the case against Mr. Santosa Widjaja. SPGE claimed for the confiscation of the Bank’s office in Jalan Hayam Wuruk, West Jakarta and compensation amounting to US$15,100,000. On September 30, 1999, the court decided to approve part of SPGE’s claim amounting to US$10,100,000, if the decision is legally binding. On this decision, the Bank filed an appeal on December 17, 1999 through the West Jakarta District Court.
On November 2, 2000, based on Decision Letter No. 302/Pdt/2000/PT DKI, the High Court of DKI Jakarta decided to accept the appeal of the Bank and overruled the Decree of the West Jakarta District Court No. 224/Pdt.G/1999/PN. JKT.BAR dated September 30, 1999. On this decision, SPGE filed an appeal on July 3, 2001 and submitted a Cassation Memorandum on July 13, 2001. The Bank filed a Cassation Counter Memorandum on August 6, 2001 and registered the Cassation case with the Supreme Court under No. 3982/Pdt/2001 dated December 28, 2001.
Pada tanggal 2 Nopember 2000, melalui putusan No. 302/Pdt/2000/PT DKI, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta memutuskan untuk menerima permohonan Banding Bank dan membatalkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat tanggal 30 September 1999 No. 224/Pdt.G/1999/PN.JKT.BAR. Terhadap putusan tersebut, SPGE mengajukan permohonan Kasasi pada tanggal 3 Juli 2001 dan menyerahkan Memori Kasasi tanggal 13 Juli 2001. Pihak Bank telah pula mengajukan Kontra Memori Kasasi tanggal 6 Agustus 2001 dan berkas perkara Kasasi telah diregister dengan No. 3982/Pdt/2001 tanggal 28 Desember 2001.
328
In the first quarter of 2010, the Bank plans to issue subordinated debt securities amounting to Rp700,000, for which total amount will be bought by one of the Bank’s main shareholders i.e. Standard Chartered Bank. The subordinated debt securities will mature in 10 years, bear interest at SBI 3 months + 2.75% and is intended to increase lower tier 2 capital. The approval for entering the market has been obtained from International Directorate of Bank Indonesia through its letter No.12/7/DInt dated January 13, 2010. The approval from Bank Indonesia to include this subordinated debt securities as lower tier 2 capital is still in process.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
55. MASALAH HUKUM (lanjutan)
55. LEGAL MATTERS (continued)
Perkara telah diputus oleh Mahkamah Agung RI dengan putusan menolak permohonan Kasasi dari Pemohon Kasasi (SPGE) dan menguatkan putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Atas putusan tersebut, SPGE telah mengajukan permohonan Peninjauan Kembali dan menyerahkan Memori Peninjauan Kembali. Pihak Bank telah pula menyerahkan Kontra Memori Peninjauan Kembali. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, perkara masih dalam proses pemeriksaan Peninjauan Kembali oleh Mahkamah Agung. b.
The Supreme Court decided to reject the Cassation Memorandum from SPGE and reaffirmed the decision of the High Court of DKI Jakarta. Based on the decision, SPGE filed an appeal for Judicial Review and submitted Judicial Review Memorandum. The Bank has also submitted Counter Memorandum of Judicial Review. As of December 31, 2009, this case is still in the process of being reviewed by the Supreme Court.
Pada tanggal 24 September 1999, melalui Surat Penetapan No. 448/Pdt.G/1999/PN.Jak.Sel., PT Era Giat Prima (EGP) mengajukan gugatan terhadap Bank sehubungan dengan perjanjian pengalihan/cessie atas tagihan BDNI dan BUN dari Bank kepada EGP. Gugatan ini timbul karena Bank dianggap telah melakukan wanprestasi. Oleh karena itu, EGP mengajukan sita terhadap tanah dan bangunan milik Bank yang dikenal sebagai Bank Bali Tower dan Bintaro serta ganti kerugian sebesar Rp2.536.000 dan meminta agar dinyatakan sebagai pemilik dana hasil pencairan piutang tersebut yang diletakkan dalam escrow account. Selain mengajukan jawaban atas gugatan EGP tersebut, Bank juga mengajukan gugatan balik (rekonpensi) kepada EGP dengan menuntut agar dana yang berada dalam escrow account tersebut adalah milik Bank, mengingat perjanjian pengalihan/cessie telah dibatalkan oleh Surat Keputusan Ketua BPPN No. 423 tanggal 15 Oktober 1999.
b.
Pada tanggal 18 April 2000, melalui penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan mengenai perkara No. 448/Pdt.G/1999/PN.Jak.Sel., Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menyatakan perjanjian pengalihan/cessie atas tagihan BDNI dan BUN dari Bank kepada EGP adalah sah dan mengikat sehingga EGP berhak atas dana yang diletakkan dalam “Escrow Account” sebesar Rp546.466. Pada tanggal 5 Juni 2000 terhadap putusan tersebut, Bank telah mengajukan banding dan terdaftar dengan No. 487/Pdt/2000/PT.DKI. Perkara banding tersebut telah diputus oleh Pengadilan Tinggi DKI pada tanggal 23 Maret 2001, dengan inti putusan menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 448/Pdt.G/1999/PN.Jak.Sel tanggal 18 April 2000. Atas putusan Pengadilan Tinggi tersebut, Bank telah menyatakan kasasi ke Mahkamah Agung pada tanggal 6 Juni 2001 dan menyerahkan Memori Kasasi tanggal 18 Juni 2001. Perkara Kasasi
On September 24, 1999, based on Decision Letter No. 448/Pdt.G/1999/PN.Jak.Sel., PT Era Giat Prima (EGP) filed a lawsuit against the Bank in relation to the transfer/cessie agreement for BDNI’s and BUN’s claims from the Bank to EGP. The Bank was deemed to have breached its agreement with EGP. Because of this, EGP claimed for the confiscation of the Bank’s land and buildings known as Bank Bali Tower and Bintaro as well as compensation for immaterial losses amounting to Rp2,536,000. EGP also demanded to be stated as the owner of the funds from the settlement of the above claims, which was deposited in the escrow account. In addition to submitting the answer on EGP’s claims, the Bank also submitted a counter lawsuit (rekonpensi) to EGP with a claim that the funds in the escrow account was belong to the Bank, because the transfer/cessie agreement had already been cancelled by Decision Letter of the Chairman of IBRA No. 423 dated October 15, 1999. On April 18, 2000, based on decision of the South Jakarta District Court regarding the case No. 448/Pdt.G/1999/PN.Jak.Sel., the South Jakarta District Court declared that the transfer/cessie agreement for BDNI’s and BUN’s claims from the Bank to EGP was valid and binding. Therefore, EGP has rights on the funds placed in the “Escrow Account” amounting to Rp 546,466. On June 5, 2000, the Bank filed an appeal and registered with case No. 487/Pdt/ 2000/PT.DKI. The case was already decided by the High Court of Jakarta on March 23, 2001, whereby the decision was to reaffirm the decision of the South Jakarta District Court No. 448/Pdt.G/1999/PN.Jak.Sel. dated April 18, 2000. On this decision, on June 6, 2001, the Bank filed an appeal to the Supreme Court and submitted a Cassation Memorandum on June.18, 2001. The cassation case was already
157
PermataBank 2009 Annual Report
329
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
55. MASALAH HUKUM (lanjutan)
c.
55. LEGAL MATTERS (continued)
tersebut telah diputus oleh Mahkamah Agung pada tanggal 8 Maret 2004 melalui putusan No. 3025 K/Pdt/2001 dengan inti putusan adalah membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Jakarta tanggal 23 Maret 2001 No. 487/Pdt/2000/PT.DKI dan menyatakan bahwa dana escrow account sebesar Rp546.466 adalah milik Bank (Catatan 16).
decided by the Supreme Court through Decision No. 3025 K/ Pdt/2001 dated March 8, 2004, whereby the basic decision was to cancel the Jakarta High Court Decision on March 23, 2001 No. 487/Pdt/ 2000/PT.DKI and stated that the escrow account amounting to Rp546,466 was belong to the Bank (Note 16).
Pada tanggal 29 Nopember 2005, Bank melalui Kuasa Hukumnya menerima Surat Pemberitahuan Resmi dari Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas diajukannya upaya hukum Peninjauan Kembali (PK) oleh EGP atas putusan Kasasi Mahkamah Agung yang diterima oleh Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 24 Maret 2005. Terhadap upaya hukum PK tersebut, Bank melalui Kuasa Hukumnya telah mengajukan Kontra Memori PK pada tanggal 28 Desember 2005. Berdasarkan surat pemberitahuan putusan PK No. 59 PK/Pdt/2006 perkara PK tersebut telah diputus oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia pada tanggal 29 Mei 2007 dengan putusan menolak permohonan peninjauan kembali dari PT EGP (Bank menang).
On November 29, 2005, the Bank through its Legal Counsel received an Official Notification Letter from the South Jakarta District Court regarding the request for judicial review on the decision of the Supreme Court which was received by the South Jakarta District Court on March 24, 2005. In response to the request for judicial review, the Bank through its Legal Counsel filed a Judicial Review Counter Memorandum on December 28, 2005. Based on the notification letter No. 59 PK/Pdt/2006, the case was decided by the Supreme Court on May 29, 2007 with the decision was to reject the request for judicial review from EGP (in favour of the Bank).
Terhadap perkara lain yang terkait dengan perjanjian cessie antara Bank dengan EGP, EGP telah menggugat surat keputusan BPPN yang membatalkan perjanjian cessie (SK No. 423/BPPN/1099 tanggal 15 Oktober 1999) di Pengadilan Tata Usaha Negara yang terdaftar di bawah No. 148/G.TUN/1999/PTUN-JKT. Untuk perkara No. 148, pada tingkat kasasi, Mahkamah Agung dengan putusan perkara No. 447.K/TUN/2000 tanggal 4 Maret 2002 telah mengabulkan permohonan kasasi BPPN dan menyatakan gugatan EGP tidak dapat diterima. Terhadap putusan tersebut, EGP telah mengajukan peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung dan berdasarkan Putusan No. 21 PK/TUN/2003 tanggal 6 Oktober 2004, Mahkamah Agung RI telah menolak permohonan Peninjauan Kembali tersebut.
In other legal cases related to the cessie agreement between the Bank and EGP, EGP filed a lawsuit against IBRA’s decision letter to cancel the cessie agreement (SK No. 423/ BPPN/1099 dated October 15, 1999) at the State Administrative Court which was registered under No. 148/G.TUN/1999/PTUNJKT. For case No. 148, at the cassation level, the Supreme Court through Decision No. 447.K/TUN/2000 dated March 4, 2002 had accepted IBRA’s appeal and stated that EGP’s claim could not be accepted. For such decision, EGP requested a judicial review of the Supreme Court’s decision and based on Judicial Review Ruling No. 21 PK/TUN/2003 dated October 6, 2004, the Supreme Court rejected the request for Judicial Review.
Pada tanggal 16 September 2002, melalui Register Perkara No. 516/Pdt.G/2002/PN.Jkt. Sel., PT Jaya Andrean Perkasa (Penggugat) telah menggugat Bank Artamedia (salah satu bank yang menggabungkan diri, “Bank”) sehubungan dengan aset Bank (agunan diambil alih) di Jl. Teluk Betung No. 41, Jakarta Pusat yang telah dilakukan Pengikatan Jual Beli (PPJB) kepada Penggugat, namun tidak dapat direalisasikan penandatanganan Akta Jual Beli (“AJB”) dari Bank ke Penggugat karena aset tersebut masih dalam status sita jaminan dalam perkara lain. Dalam hal ini Penggugat telah membayar uang muka/tanda jadi sebesar Rp100 dan menyetor dana dalam bentuk deposito sebesar Rp10.000. Penggugat dalam
c.
158
330
Laporan Tahunan PermataBank 2009
On September 16, 2002, based on Registration Letter No. 516/Pdt.G/2002/PN.Jkt.Sel., PT;Jaya Andrean Perkasa (Plaintiff) filed a lawsuit against the Bank Artamedia (one of the merged banks, “Bank”) in connection with the Bank’s asset (foreclosed asset) at Jl. Teluk Betung No.;41, Central Jakarta which was sold by the Bank to the Plaintiff but the signing of the SalePurchase Agreement (“SPA”) cannot be executed, as the foreclosed asset is an attachment to a lawsuit. The Plaintiff has paid downpayment amounting to Rp100 and deposited fund amounting to Rp10,000. The Plaintiff, in its lawsuit, demanded the Bank to
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
55. MASALAH HUKUM (lanjutan)
55. LEGAL MATTERS (continued)
tuntutannya menuntut sahnya PPJB serta menghukum Bank untuk mencairkan deposito sebesar Rp10.000 ditambah pengembalian uang muka/tanda jadi sebesar Rp100 serta menuntut kerugian materiil sebesar Rp10.100 dan immateriil sebesar Rp12.000 ditambah bunga sebesar 10% setiap bulan dari jumlah kerugian materiil.
execute the SPA and release the time deposit of Rp10,000 plus return the down payment of Rp100 as well as claim for material compensation amounting to Rp10,100 and immaterial compensation amounting to Rp12,000 plus 10% interest each month from total material compensation.
Pada tanggal 5 Juni 2003, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan melalui putusan No. 516/Pdt.G/2002/PN.Jkt.Sel, telah memutuskan untuk mengabulkan sebagian gugatan Penggugat dengan menyatakan PPJB sah dan menghukum Bank (Tergugat) membayar kerugian dengan pengembalian deposito sebesar Rp10.000 dan uang muka/tanda jadi sebesar Rp100. Atas putusan tersebut Bank sudah mengajukan permohonan banding tanggal 28 Oktober 2003 dan telah menyerahkan Memori Banding pada tanggal 2 September 2004. Pihak Penggugat juga telah menyerahkan Kontra Memori Banding.
On June 5, 2003, the South Jakarta District Court based on its Decision Letter No. 516/Pdt.G/2002/PN.Jkt.Sel, decided to fulfill a part of the plaintiff’s request by stating that the SPA was valid and punished the Bank (Defendant) to pay compensation by returning the time deposit amounting Rp10.000 and down payment amounting to Rp100. Based on this decision, the Bank filed an appeal letter on October 28, 2003 and submitted the Memorandum of Appeal on September 2, 2004. The Plantiff has also submitted the Counter Memorandum of Appeal.
Pada tanggal 15 Pebruari 2005, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta melalui putusan No. 551/Pdt/2004/PT.DKI telah memutuskan membatalkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 516/Pdt.G/2002/PN.Jkt.Sel. dan dengan mengadili sendiri memutuskan menyatakan PPJB batal demi hukum serta menghukum Bank (Pembanding/Tergugat) untuk mengembalikan uang muka sebesar Rp100 dan pencairan deposito sebesar Rp10.000 beserta bunga yang telah diperjanjikan.
On February 15, 2005, High Court DKI Jakarta through the ruling No. 551/Pdt/2004/PT.DKI decided to cancel the decision letter of the South Jakarta District Court No. 516/Pdt.G/ 2002/PN.Jkt.Sel. and declared the SPA to be null and void and ordered the Bank (Appellant/Respondent) to return the downpayment of Rp100 and to release the deposit of Rp10.000 along with the promised interest.
Tinggi DKI Atas putusan Pengadilan Jakarta tersebut, pada tanggal 10 Mei 2005 PT Jaya Andrean Perkasa telah mengajukan permohonan Kasasi ke Mahkamah Agung.
Based on the decision of DKI Jakarta High Court, on May 10, 2005 PT Jaya Andrean Perkasa filed a Cassation with the Supreme Court.
Pada tanggal 2 Januari 2006, PT Jaya Andrean Perkasa menyerahkan Memori Kasasi dan pihak Bank juga menyerahkan Kontra Memori Kasasi pada tanggal 11 Januari 2006. Pada tanggal 30 Juni 2009 Bank telah menerima putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 597K/ PDT/2006 jo No. 551/Pdt/2004/PT.DKI jo No. 516/Pdt.G/2002/Jak.Sel, dengan amar putusan menolak Kasasi PT Jaya Andrean Perkasa (Bank menang).
On January 2, 2006, PT Jaya Andrean Perkasa submitted the Cassation Memorandum and the Bank also submitted the Counter Cassation Memorandum dated January 11, 2006. On June 30, 2009, the Bank received the decision of the Supreme Court of the Republic of Indonesia No. 597K/PDT/2006 jo No. 551/Pdt/2004/ PT.DKI jo No. 516/Pdt.G/2002/ Jak.Sel, with the decision to reject the Cassation from PT Jaya Andrean Perkasa (in favour of the Bank).
159
PermataBank 2009 Annual Report
331
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
55. MASALAH HUKUM (lanjutan)
55. LEGAL MATTERS (continued)
Pada tanggal 13 Juli 2009, Bank menerima pemberitahuan Peninjauan Kembali (PK) dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan oleh pihak PT Jaya Andrean Perkasa. Memori PK yang diajukan oleh pihak PT Jaya Andrean Perkasa telah dijawab oleh Bank dengan menyerahkan Kontra Memori PK pada tanggal 12 Agustus 2009. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, perkara masih dalam proses pemeriksaan Peninjauan Kembali oleh Mahkamah Agung.
On July 13, 2009 the Bank received Notification of Appeal for Judicial Review from South Jakarta District Court. The Bank has responded dan submitted the Judicial Review Counter Memorandum on August 12, 2009. As of December 31, 2009, this case is still in the process of being reviewed by the Supreme Court.
d. .Pada tanggal 14 Mei 2004 Silver Touch Limited telah mengajukan gugatan kepada Bank (Tergugat) melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan perkara No. 160/Pdt.G/2004/PN Jak.Pst. tanggal 14 Mei 2004.
d. On May 14, 2004, Silver Touch Limited filed a claim against the Bank (Defendant) through the Central Jakarta District Court, with case No. 160/Pdt.G/2004/PN Jak.Pst. dated May 14, 2004.
Adapun dasar Silver Touch mengajukan gugatan adalah sebagai berikut:
Reasons for Silver Touch to file the claim are:
a) Penggugat telah membeli aset dalam bentuk kredit yang diberikan ke CV. Wira Mustika Indah / CV. WMI (Turut Tergugat II))melalui Program Penjualan Asset Kredit VI (PPAK VI) sebagaimana tercantum pada Perjanjian Jual Beli Piutang tanggal 25 Pebruari 2004 dan) Perubahan )Atas)Perjanjian Jual Beli Piutang No. SP-005/PPAK VI/BPPN/0404 tanggal 7 April 2004 dan Perjanjian Pengalihan Piutang/Akta Cessie No. 23 tanggal 25 Pebruari 2004.
a) Plaintiff had bought an asset in form of credit to CV. Wira Mustika Indah / CV. WMI (Defendant II) through Asset Sale Program VI [Program Penjualan Aset Kredit VI (PPAK VI)], as stated in the Receivable Sale and Purchase Agreement on February 25, 2004 and Amendment on Receivable Sale and Purchase Agreement No. SP-005/ PPAK VI/BPPN/0404 on April 7, 2004 and Receivable Transfer Agreement/ Receivable Cessie Deed No. 23 dated February 25, 2004.
b) Karena merasa telah membeli aset dalam bentuk kredit yang diberikan ke CV. WMI (Turut Tergugat II), maka Penggugat kemudian minta kepada Bank (Tergugat) untuk menyerahkan 29 sertifikat yang menjadi jaminan kredit sindikasi CV. WMI (Turut Tergugat II), termasuk juga hak-hak tagih/piutang berikut hak-haknya selaku Agen Fasilitas dan Jaminan yang masih ada di Bank (Tergugat).
b) As the Plaintif believes that it had bought an asset in form of credit to CV. WMI (Defendant II), the Plaintiff asked the Bank (Defendant) to deliver 29 certificates which were used as collateral for the syndicated loan to CV. WMI (Defendant II), including the rights to the receivable and the rights as a Facility and Collateral Agent which are still held by the Bank (Defendant).
Pihak Bank (Tergugat) tidak bersedia menyerahkan 29 sertifikat jaminan, karena Bank (Tergugat) masih memiliki sisa tagihan CV. WMI (Turut Tergugat II) yang belum diselesaikan sebesar USD9.491.934,69 dan SGD45.540, sehingga piutang yang telah dijual oleh BPPN kepada Silver Touch hanya merupakan sebagian dari total kredit sindikasi yang diberikan kepada CV. WMI.
The Bank (Defendant) did not agree to deliver the 29 collateral certificates, as the Bank (Defendant) still has receivable from CV. WMI (Defendant II) amounting to USD9,491,934.69 and SGD45,540, therefore the receivable acquired by Silver Touch from IBRA was only a part of total syndicated loans to CV. WMI.
160
332
Laporan Tahunan PermataBank 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
55. MASALAH HUKUM (lanjutan)
55. LEGAL MATTERS (continued)
Dalam gugatan tersebut, pihak Penggugat mengajukan tuntutan kepada Bank (Tergugat) untuk membayar ganti rugi materiil sebesar Rp71.000, USD11 juta dan SGD54.000, dan ganti rugi immateriil sebesar Rp50.000.
On this lawsuit, the Defendant filed claims to the Bank (Defendant) to pay material compensation amounting to Rp71,000, USD11 million and SGD54,000 and immaterial compensation amounting to Rp50,000.
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat melalui putusan No. 160/Pdt.G/2004/PN Jak.Pst. telah memutuskan mengabulkan gugatan Silver Touch (Penggugat) dan menghukum Bank (Tergugat) agar menyerahkan jaminan 29 sertifikat kepada Silver Touch (Penggugat) serta menghukum Bank (Tergugat) untuk membayar ganti rugi sebesar Rp1.200.
The District Court of Central Jakarta through the ruling No. 160/Pdt.G/2004/PN Jak.Pst. has rendered a ruling granting the claims of Silver Touch (Plaintiff) and ordered the Bank (Defendant) to deliver the 29 certificates to Silver Touch (Plaintiff) and ordered the Bank (Defendant) to provide a compensation of Rp1,200.
Atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut, pihak Bank telah mengajukan Banding. Dalam hal ini, pihak Penggugat (Silver Touch) telah pula mengajukan Banding (terkait dengan tuntutan ganti rugi) dan menyerahkan Memori Banding. Pada tanggal 13 Desember 2005, Bank telah menyerahkan Memori Banding dan Kontra Memori banding (atas Memori Banding Penggugat). Selain itu, pihak BPPN juga menyatakan banding pada tanggal 14 Desember 2005 namun tidak menyerahkan Memori Banding. Perkara telah diputus oleh Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dengan putusan memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan dengan mengadili sendiri mengabulkan gugatan Penggugat serta menghukum Bank untuk menyerahkan jaminan 29 Sertifikat, namun membebaskan Bank dari segala tuntutan ganti rugi.
Based on the said ruling of the District Court of Central Jakarta, the Bank filed an Appeal. At the same time, Silver Touch also filed an Appeal (in relation to the claim of compensation) and submitted the Memorandum of Appeal. On December 13, 2005, the Bank submitted the Memorandum of Appeal and the Counter Memorandum of Appeal (upon the Memorandum of Appeal from the Plaintiff). IBRA also declared an appeal on December 14, 2005 but did not submit the Memorandum of Appeal. The case had been decided by the High Court DKI Jakarta with the decision to revise the decision of the District Court of Central Jakarta and to accept the lawsuit of the Plaintiff and demanded the Bank to release the 29 certificates, nevertheless release the Bank from any claims for compensation.
Atas putusan tersebut, pada tanggal 22 Januari 2007 Silver Touch telah mengajukan Kasasi dan menyerahkan Memori Kasasi. Pihak Bank telah pula mengajukan Kontra Memori Kasasi pada tanggal 5 Pebruari 2007.
On January 22, 2007, Silver Touch applied for a cassation and submitted the Cassation Memorandum. The Bank also submitted the Counter Cassation Memorandum on February 5, 2007.
Pada tanggal 1 Juli 2008, perkara ini telah diputus oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia. Atas putusan tersebut, pada tanggal 16 April 2009 Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah memberikan aanmaning kepada Bank agar melaksanakan putusan dan putusan tersebut telah dilaksanakan oleh Bank pada tanggal 29 April 2009 dengan menyerahkan 29 sertifikat.
On July 1, 2008, the case has been decided by the Supreme Court. On April 16, 2009, the Central Jakarta District Court submitted aanmaning to the Bank to execute the decision and the decision has been accomplished by the Bank on April 29, 2009 by releasing 29 certificates.
Manajemen Bank berpendapat, penyelesaian akhir dari seluruh masalah hukum tersebut tidak akan membawa dampak buruk secara signifikan terhadap hasil usaha dan posisi keuangan Bank.
The Bank’s management believes that the final outcome of these legal matters will not have a significant adverse effect on the results of the operations and financial position of the Bank.
161
PermataBank 2009 Annual Report
333
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham) 55.
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
MASALAH HUKUM (lanjutan)
55. LEGAL MATTERS (continued)
Selain masalah hukum tersebut di atas, Bank masih memiliki beberapa masalah hukum yang masih dalam proses di pengadilan yang menurut manajemen Bank tidak akan membawa dampak buruk secara signifikan terhadap hasil usaha dan posisi keuangan Bank. 56.
In addition to the above mentioned legal matters, the Bank still has some outstanding legal matters which are still in process in court. The Bank’s management is of the view that they will not have a material adverse effect on the results of the operations and financial position of the Bank.
STÁNDAR AKUNTANSI BARU
56. NEW ACCOUNTING STANDARDS
Terdapat beberapa standar akuntansi yang belum efektif untuk tahun berakhir 31 Desember 2009, dan belum diterapkan di dalam penyusunan laporan keuangan ini, yaitu sebagai berikut:
A number of new accounting standards are not yet effective for the year ended 31 December 2009, and have not been applied in preparing these financial statements, as follows:
•
•
Standar akuntansi yang akan berlaku efektif untuk laporan keuangan dengan periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010 dan diterapkan secara prospektif: PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”. Standar ini akan menggantikan PSAK No. 50 (1998), “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”.
SFAS No. 50 (2006 Revision), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”. This standard will replace the SFAS No. 50 (1998), “Accounting for Investments in Certain Securities”.
PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Standar ini akan menggantikan PSAK No. 55 (Revisi 1999), “Akuntansi untuk Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”.
SFAS No. 55 (2006 Revision), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”. This standard will replace the SFAS No. 55 (1999 Revision), “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”.
Untuk penerapan standar baru ini, Bank sedang melakukan identifikasi atas penyesuaian transisi sesuai dengan standar akuntansi tersebut, PAPI (Revisi 2008) dan Buletin Teknis No. 4 mengenai ketentuan transisi penerapan standar-standar tersebut. Penyesuaian transisi terutama akan berasal dari perhitungan ulang atas penyisihan penghapusan. Selisih antara penyisihan penghapusan yang dihitung dengan standar yang baru dengan standar sebelumnya akan disesuaikan ke saldo laba awal pada tanggal 1 Januari 2010. Saat ini, Bank sedang dalam tahap menghitung besarnya penyesuaian transisi tersebut.
In applying these new standards, currently the Bank is in the process of identifying the transitional adjustments in accordance with the accounting standards, PAPI (2008 Revision) and the Technical Bulletin No. 4 concerning the transitional provisions on implementation of these new standards. The transitional adjustments will mainly derive from reassessment of allowance for possible losses. The difference between allowance for possible losses calculated based on new standards and previous standards shall be adjusted to the beginning retained earnings as of 1 January 2010. Currently, the Bank is still in the process of calculating the transitional adjustment amount.
162
334
The accounting standards which become effective for financial statements beginning on or after 1 January 2010, should be applied prospectively:
Laporan Tahunan PermataBank 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
56.
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
STÁNDAR AKUNTANSI BARU (Lanjutan) •
56. NEW ACCOUNTING STANDARDS (Continued) •
Standar akuntansi yang akan berlaku efektif untuk laporan keuangan dengan periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:
The accounting standards which will become effective for financial statements beginning on or after 1 January 2011:
PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”. Standar ini akan menggantikan PSAK No. 1 (Revisi 1998), “Penyajian Laporan Keuangan”.
SFAS No. 1 (2009 Revision), “Presentation of Financial Statements”. This standard will replace the SFAS No. 1 (1998 Revision), “Presentation of Financial Statements”.
PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”. Standar ini akan menggantikan PSAK No. 2 (1994), “Laporan Arus Kas”.
SFAS No. 2 (2009 Revision), “Cash Flows Statement”. This standard will replace the SFAS No. 2 (1994), “Cash Flows Statement”.
PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. Standar ini akan menggantikan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”.
SFAS No. 5 (2009 Revision), “Operating Segments”. This standard will replace the SFAS No. 5 (2000 Revision), “Segments Reporting”.
PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”. Standar ini akan menggantikan PSAK No. 25 (1994), “Laba atau Rugi Bersih untuk Periode Berjalan, Kesalahan Mendasar, dan Perubahan Kebijakan Akuntansi”.
SFAS No. 25 (2009 Revision), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”. This standard will replace the SFAS No. 25 (1994), “Net Profit or Loss for the Period, Fundamental Errors and Changes in Accounting Policies”.
PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”. Standar ini akan menggantikan PSAK No. 48 (1998), “Penurunan Nilai Aset”.
SFAS No. 48 (2009 Revision), “Impairment of Assets”. This standard will replace the existing SFAS No. 48 (1998), “Impairment of Assets”.
PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”. Standar ini akan menggantikan PSAK No. 57 (2000), “Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”.
SFAS No. 57 (2009 Revision), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”. This standard will replace the SFAS No. 57 (2000), “Provisions, Contingent Liabilities, and Contingent Assets”.
PSAK 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”. Standar ini akan menggantikan PSAK No. 58 (2003), “Operasi dalam Penghentian”.
SFAS No. 58 (2009 Revision), “Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operation”. This standard will replace the SFAS No. 58 (2003), “Discontinued Operation”.
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) No. 10, “Program Loyalitas Pelanggan”. Standar ini akan diadopsi sebagai pelengkap atas PSAK No. 23, “Pendapatan”.
Interpretation of Statement of Financial Accounting Standard (ISFAS) No. 10, “Customer Loyalty Programmes”. This standard is adopted as supplementary of SFAS No. 23, “Revenue”.
163
PermataBank 2009 Annual Report
335
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK PERMATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
56.
STÁNDAR AKUNTANSI BARU (Lanjutan) •
57.
PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
56. NEW ACCOUNTING STANDARDS (Continued) •
Standar akuntansi yang telah dicabut efektif pada 1 Januari 2010: PSAK No. 54 (1998), “Akuntansi Restrukturisasi Utang-Piutang Bermasalah”.
SFAS No. 54 (1998), “Accounting for Troubled Debt Restructuring”.
PSAK No. 31 Perbankan”.
“Akuntansi
SFAS No. 31 (2000 Revision), “Accounting for Banking Industry”.
ISAK No.6, “Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat dalam Kontrak Mata Uang Asing”.
ISFAS No. 6, “Interpretation of Paragraph 12 and 16 of SFAS No. 55 (1999) regarding Embedded Derivatives on Foreign Exchange Contracts”.
Bank dan Anak Perusahaan sedang dalam proses menganalisis dampak yang akan ditimbulkan dari penerapan standar-standar ini.
The Bank and Subsidiaries are in the process of analyzing the impact that will result from adopting these standards.
PENYELESAIAN KONSOLIDASI
(Revisi
2000),
LAPORAN
KEUANGAN
57. COMPLETION OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini yang diselesaikan pada tanggal 15 Pebruari 2010.
The Bank’s management is responsible for the preparation of these consolidated financial statements which were completed on February 15, 2010.
164
336
The accounting standards which have been revoked effective on 1 January 2010:
Laporan Tahunan PermataBank 2009
The original supplementary financial information included herein are in Indonesian language.
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN
SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION
LAMPIRAN 1.1
SCHEDULE 1.1
PT BANK PERMATA Tbk (INDUK PERUSAHAAN SAJA) NERACA 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham )
PT BANK PERMATA Tbk (PARENT COMPANY ALONE) BALANCE SHEETS December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
Perseroan menerbitkan laporan keuangan konsolidasi yang merupakan laporan keuangan utamanya. Informasi keuangan tambahan PT Bank Permata Tbk (induk perusahaan saja) ini, dimana investasi pada Anak Perusahaan dicatat dengan metode ekuitas, disajikan untuk dapat menganalisa hasil usaha induk perusahaan saja. Informasi keuangan tambahan PT Bank Permata Tbk (induk perusahaan saja) berikut ini harus dibaca bersamaan dengan laporan keuangan konsolidasi PT Bank Pemata Tbk dan Anak Perusahaan (halaman 173-336). 1-164).
The Company published consolidated financial statements as its primary financial statements. The supplementary financial information of PT Bank Permata Tbk (parent company alone) with investments in Subsidiaries are accounted for using the equity method, have been prepared in order to analyze parent company alone’s result of operations. The following supplementary financial information of PT Bank Permata Tbk (parent company alone) should be read in conjunction with the consolidated financial statements of PT Bank Permata Tbk and Subsidiaries (page 1-164). 173-336).
2009
2008
KAS
1.145.735
1.226.208
ASSETS CASH
GIRO PADA BANK INDONESIA
2.270.791
2.075.173
CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA
335.692 361.655
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS net of allowance for losses of Rp2,569 (2009) and Rp7,043 (2008) Third parties Related parties
2.314.783 281.218
1.938.330 -
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS net of allowance for losses of Rp16,369 (2009) and Rp3,785 (2008) Third parties Related parties
649.365
477.768
4.748.927
6.037.405
3.400
5.335
MARKETABLE SECURITIES Trading Available-for-sale - net of allowance for losses of Rp31,328 (2009) and Rp9,508 (2008) Held-to-maturity - net of allowance for losses of Rp34 (2009) and Rp54 (2008)
54.387 481
11.899 2.055.565
GOVERNMENT BONDS Trading Available-for-sale
406.575 -
DERIVATIVE RECEIVABLES net of allowance for losses of Rp1,233 (2009) and Rp63,112 (2008) Third parties Related parties
33.345.496 172.409 48.449.510
LOANS - net of allowance for losses of Rp1,612,883 (2009) and Rp1,330,155 (2008) and unearned interest income of Rp47,662 (2009) and Rp35,277 (2008) Third parties Related parties Carry forward
ASET
GIRO PADA BANK-BANK LAIN setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp2.569 (2009) dan Rp7.043 (2008) Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK-BANK LAIN - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp16.369 (2009) dan Rp3.785 (2008) Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa EFEK-EFEK Diperdagangkan Tersedia untuk dijual - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp31.328 (2009) dan Rp9.508 (2008) Dimiliki hingga jatuh tempo - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp34 (2009) dan Rp54 (2008) OBLIGASI PEMERINTAH Diperdagangkan Tersedia untuk dijual TAGIHAN DERIVATIF - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp1.233 (2009) dan Rp63.112 (2008) Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa KREDIT YANG DIBERIKAN - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp1.612.883 (2009) dan Rp1.330.155 (2008) dan pendapatan bunga ditangguhkan sebesar Rp47.662 (2009) dan Rp35.277 (2008) Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Dipindahkan
198.093 27.846
120.020 2.060
39.425.191 158.346 51.400.643
165
PermataBank 2009 Annual Report
337
The original supplementary financial information included herein are in Indonesian language.
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN
SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION
LAMPIRAN 1.2
SCHEDULE 1.2
PT BANK PERMATA Tbk (INDUK PERUSAHAAN SAJA) NERACA 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham )
PT BANK PERMATA Tbk (PARENT COMPANY ALONE) BALANCE SHEETS December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
2009
2008
ASET (lanjutan) Pindahan TAGIHAN AKSEPTASI setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp47.519 (2009) dan Rp19.413 (2008) Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa ASET PAJAK TANGGUHAN - bersih PENYERTAAN SAHAM setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp1.463 (2009) dan Rp1.452 (2008)
ASSETS (continued) 51.400.643
1.057.429 689 411.018
108.779
-
Carried forward
1.171.811 302
ACCEPTANCE RECEIVABLES net of allowance for losses of Rp47,519 (2009) and Rp19,413 (2008) Third parties Related party
381.704
DEFERRED TAX ASSETS - net
107.447
INVESTMENTS IN STOCK net of allowance for losses of Rp1,463 (2009) and Rp1,452 (2008)
ASET TETAP setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp479.575 (2009) dan Rp380.998 (2008)
1.192.026
1.292.378
PREMISES AND EQUIPMENT net of accumulated depreciation of Rp479,575 (2009) and Rp380,998 (2008)
ASET LAIN-LAIN - bersih
1.718.237
2.549.220
OTHER ASSETS - net
55.888.821
53.952.372
TOTAL ASSETS
JUMLAH ASET
166
338
48.449.510
Laporan Tahunan PermataBank 2009
The original supplementary financial information included herein are in Indonesian language.
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN
SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION
LAMPIRAN 1.3
SCHEDULE 1.3
PT BANK PERMATA Tbk (INDUK PERUSAHAAN SAJA) NERACA 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham )
PT BANK PERMATA Tbk (PARENT COMPANY ALONE) BALANCE SHEETS December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
2009
2008
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN SEGERA
LIABILITIES AND STOCKHOLDERS’ EQUITY 378.103
2.601.226
LIABILITIES PAYABLE ON DEMAND
SIMPANAN DARI NASABAH Giro Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Jumlah Giro
9.174.091 1.780.468 10.954.559
8.185.019 1.204.646 9.389.665
DEPOSITS FROM CUSTOMERS Demand deposits Third parties Related parties Total Demand Deposits
Tabungan Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Jumlah Tabungan
9.642.980 38.328 9.681.308
7.011.796 35.464 7.047.260
Savings Third parties Related parties Total Savings
Deposito Berjangka Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Jumlah Deposito Berjangka
22.411.296 2.703.981 25.115.277
23.671.305 2.694.785 26.366.090
Time deposits Third parties Related parties Total Time Deposits
Jumlah Simpanan dari Nasabah
45.751.144
42.803.015
Total Deposits from Customers
SIMPANAN DARI BANK-BANK LAIN Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
306.906 47.478
243.495 36.273
DEPOSITS FROM OTHER BANKS Third parties Related parties
KEWAJIBAN DERIVATIF Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
37.354 959
451.837 250
DERIVATIVE PAYABLES Third parties Related parties
KEWAJIBAN AKSEPTASI Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
665.502 87.126
588.378 228.493
ACCEPTANCE PAYABLES Third parties Related parties
HUTANG PAJAK
131.087
178.375
TAXES PAYABLE
PINJAMAN YANG DITERIMA Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
319.184 -
411.762 75.878
BORROWINGS Third party Related party
47.724.843
47.618.982
Carry forward
Dipindahkan
167
PermataBank 2009 Annual Report
339
The original supplementary financial information included herein are in Indonesian language.
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN
SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION
LAMPIRAN 1.4
SCHEDULE 1.4
PT BANK PERMATA Tbk (INDUK PERUSAHAAN SAJA) NERACA 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham )
PT BANK PERMATA Tbk (PARENT COMPANY ALONE) BALANCE SHEETS December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
2008
2009 KEWAJIBAN DAN EKUITAS (lanjutan) Pindahan TAKSIRAN KERUGIAN ATAS TRANSAKSI REKENING ADMINISTRATIF Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR DAN KEWAJIBAN LAIN-LAIN HUTANG SUBORDINASI - bersih Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa JUMLAH KEWAJIBAN
LIABILITIES AND STOCKHOLDERS’ EQUITY (continued) 47.618.982)
Carried forward
24.593) 887)
20.638) 790)
ESTIMATED LOSSES FROM OFF-BALANCE SHEET TRANSACTIONS Third parties Related parties
1.870.488)
1.528.010)
ACCRUALS AND OTHER LIABILITIES
47.724.843)
495.885) 936.613) 51.053.309)
495.290) -) ) 49.663.710
EKUITAS Modal saham - nilai nominal per saham Rp12.500 untuk saham kelas A dan Rp125 untuk saham kelas B
JUMLAH EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
1.300.534 5.826.978
1.300.534) 5.826.978)
(102)
(66.797)
128) (2.292.026)
128) (2.772.181)
4.835.512)
4.288.662)
TOTAL STOCKHOLDERS’ EQUITY
55.888.821)
53.952.372
TOTAL LIABILITIES AND STOCKHOLDERS’ EQUITY
168
340
Laporan Tahunan PermataBank 2009
TOTAL LIABILITIES STOCKHOLDERS’ EQUITY Capital stock - par value per share of Rp12,500 for class A shares and Rp125 for class B shares Authorized capital 26,880,234 class A shares and 18,111,976,600 class B shares Issued and fully paid-up capital 26,880,234 class A shares and 7,716,245,690 class B shares Additional paid-in capital - net Unrealized loss from the change in fair value of available-forsale marketable securities and government bonds - net Appropriation for unclaimed dividend by stockholders Deficit
Modal dasar - 26.880.234 saham kelas A dan 18.111.976.600 saham kelas B Modal ditempatkan dan disetor penuh 26.880.234 saham kelas A dan 7.716.245.690 saham kelas B Tambahan modal disetor - bersih Kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual - bersih Cadangan dividen yang belum diambil pemegang saham Defisit
SUBORDINATED DEBTS - net Third parties Related parties
The original supplementary financial information included herein are in Indonesian language.
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN
SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION
LAMPIRAN 2.1
SCHEDULE 2.1
PT BANK PERMATA Tbk (INDUK PERUSAHAAN SAJA) LAPORAN LABA RUGI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham )
PT BANK PERMATA Tbk (PARENT COMPANY ALONE) STATEMENTS OF INCOME Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data) The Company published consolidated financial statements as its primary financial statements. The supplementary financial information of PT Bank Permata Tbk (parent company alone) with investments in Subsidiaries are accounted for using the equity method, have been prepared in order to analyze parent company alone’s result of operations. The following supplementary financial information of PT Bank Permata Tbk (parent company alone) should be read in conjunction with the consolidated financial statements of PT Bank Permata Tbk and Subsidiaries (page 1-164). 173-336).
Perseroan menerbitkan laporan keuangan konsolidasi yang merupakan laporan keuangan utamanya. Informasi keuangan tambahan PT Bank Permata Tbk (induk perusahaan saja) ini, dimana investasi pada Anak Perusahaan dicatat dengan metode ekuitas, disajikan untuk dapat menganalisa hasil usaha induk perusahaan saja. Informasi keuangan tambahan PT Bank Permata Tbk (induk perusahaan saja) berikut ini harus dibaca bersamaan dengan laporan keuangan konsolidasi PT Bank Pemata Tbk dan Anak Perusahaan (halaman 173-336). 1-164).
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Bunga Provisi dan komisi Jumlah pendapatan bunga
2009
2008
5.717.020 347.068 6.064.088
4.314.323 509.452 4.823.775
OPERATING INCOME AND EXPENSES Interest Income Interest Fees and commissions Total interest income
(3.190.607) (5.149) (3.195.756)
(2.332.787) (6.313) (2.339.100)
Interest Expenses Interest Fees and commissions Total interest expenses
2.868.332
2.484.675
Interest income - net
344.840 130.018
385.260 198.230
4.937
4.732
198.643
(125.728)
(Kerugian) keuntungan penilaian efekefek dan obligasi pemerintah yang diperdagangkan - bersih Lain-lain Jumlah pendapatan operasional lainnya
(9.530) 74.732 743.640
10.419 85.696 558.609
Other Operating Income Fees Gain on foreign exchange - net Share of income from associated companies - net Gain (loss) on sale of marketable securities and government bonds - net (Loss) gain on valuation of marketable securities and government bonds for trading - net Others Total other operating income
Penyisihan penghapusan aset produktif
(484.522)
(343.478)
Allowance for losses on productive assets
(33.588)
(7.615)
Allowance for losses on non-productive assets
(5.513)
3.836
(Addition) reversal of estimated losses from off-balance sheet transactions
(902.433)
(868.887)
(1.131.892) (317.401) (2.351.726)
(922.019) (299.642) (2.090.548)
Beban Bunga Bunga Provisi dan komisi Jumlah beban bunga Pendapatan bunga - bersih Pendapatan Operasional Lainnya Imbalan Laba selisih kurs - bersih Bagian laba dari perusahaan asosiasi - bersih Keuntungan (kerugian) penjualan efekefek dan obligasi pemerintah - bersih
Penyisihan penghapusan aset non-produktif (Penyisihan) pemulihan taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif Beban Operasional Lainnya Umum dan administrasi Gaji dan tunjangan karyawan dan pengurus Lain-lain Jumlah beban operasional lainnya
Other Operating Expenses General and administrative Salaries and benefits to employees and management Others Total other operating expenses
169
PermataBank 2009 Annual Report
341
The original supplementary financial information included herein are in Indonesian language.
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN
SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION
LAMPIRAN 2.2
SCHEDULE 2.2
PT BANK PERMATA Tbk (INDUK PERUSAHAAN SAJA) LAPORAN LABA RUGI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham )
PT BANK PERMATA Tbk (PARENT COMPANY ALONE) STATEMENTS OF INCOME Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
2009 LABA OPERASIONAL BERSIH PENDAPATAN NON-OPERASIONAL - bersih LABA SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK Kini Tangguhan
LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM-DASAR (Rupiah penuh)
2008
736.623)
605.479)
NET OPERATING INCOME
23.403)
134.190)
NON-OPERATING INCOME - net
760.026)
739.669)
INCOME BEFORE TAX
(335.050) 55.179) (279.871)
(316.547) 29.287) (287.260)
480.155)
452.409)
NET INCOME
62)
58)
EARNINGS PER SHARE (whole Rupiah)
170
342
Laporan Tahunan PermataBank 2009
TAX EXPENSE Current Deferred
PermataBank 2009 Annual Report
343
-
1.300.534
Laba bersih tahun berjalan
Saldo, 31 Desember 2008
5.826.978
1.300.534
Laba bersih tahun berjalan
Saldo, 31 Desember 2009
-
-
-
Perubahan keuntungan yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efekefek dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual bersih
5.826.978
-
-
-
-
5.826.978
Penyesuaian sehubungan dengan penerapan PSAK No. 16 mengenai Aset Tetap (Revisi 2007)
1.300.534
Tambahan Modal DisetorBersih/ Additional Paid-in Capital - Net
Perubahan kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efekefek dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual bersih
Saldo, 1 Januari 2008
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid-Up Capital
(102)
-)
66.695)
(66.797)
-)
-)
(66.423)
(374)
171
-)
-)
-)
-)
128
-
-
128
-
-)
-
128
Cadangan Dividen yang Belum Diambil Pemegang Saham/ Appropriation for Unclaimed Dividend by Stockholders
(501.379)
-)
501.379)
Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap/ Revaluation Increment in Premises and Equipment
(2.292.026)
480.155
-
(2.772.181)
452.409)
501.379)
-)
(3.725.969)
Defisit/ Deficit
Balance, December 31, 2009
Net income for the year 4.835.512)
66.695) 480.155)
Balance, December 31, 2008
Net income for the year
Adjustment in connection with the implementation of SFAS No. 16 regarding Fixed Assets (2007 Revision)
Movement of unrealized loss from the change in fair value of available-for-sale marketable securities and government bonds - net
Balance, January 1, 2008
Movement of unrealized gain from the change in fair value of available-for-sale marketable securities and government bonds net
4.288.662)
452.409)
-)
(66.423)
3.902.676)
Jumlah Ekuitas/ Total Stockholders’ Equity
The Company published consolidated financial statements as its primary financial statements. The supplementary financial information of PT Bank Permata Tbk (parent company alone) with investments in Subsidiaries are accounted for using the equity method, have been prepared in order to analyze parent company alone’s result of operations. The following supplementary financial information of PT Bank Permata Tbk (parent company alone) should be read in conjunction with the consolidated financial statements of PT Bank Permata Tbk and Subsidiaries (page (page 173-336). 1-164).
Perseroan menerbitkan laporan keuangan konsolidasi yang merupakan laporan keuangan utamanya. Informasi keuangan tambahan PT Bank Permata Tbk (induk perusahaan saja) ini, dimana investasi pada Anak Perusahaan dicatat dengan metode ekuitas, disajikan untuk dapat menganalisa hasil usaha induk perusahaan saja. Informasi keuangan tambahan PT Bank Permata Tbk (induk perusahaan saja) berikut ini harus dibaca bersamaan dengan laporan keuangan konsolidasi PT Bank Pemata Tbk dan Anak Perusahaan (halaman 1-164). (halaman 173-336). Keuntungan (Kerugian) Yang Belum Direalisasi Atas Perubahan Nilai Wajar Efek – Efek dan Obligasi Pemerintah Yang Tersedia Untuk Dijual Bersih/Unrealized Gain (Loss) from the Change in Fair Value of Available-forsale Marketable Securities and Government Bonds - Net
PT BANK PERMATA Tbk (PARENT COMPANY ALONE) STATEMENTS OF CHANGES IN STOCKHOLDERS’ EQUITY Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except for share data)
SCHEDULE 3
SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION
PT BANK PERMATA Tbk (INDUK PERUSAHAAN SAJA) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
LAMPIRAN 3
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN
The original supplementary financial information included herein are in Indonesian language.
Halaman ini sengaja di kosongkan This page is intentionally left blank
344
Laporan Tahunan PermataBank 2009
DATA KEUANGAN INDUK PERUSAHAAN Financial Data of Parent Company
346
Laporan Tahunan PermataBank 2009
PermataBank 2009 Annual Report
347
348
Laporan Tahunan PermataBank 2009
PermataBank 2009 Annual Report
349
350
Laporan Tahunan PermataBank 2009
PermataBank 2009 Annual Report
351
Standard Chartered PLC Consolidated income statement For the year ended 31 December 2009 2009
20081
$million
$million
12,926 (5,303)
16,378 (8,991)
Net interest income
7,623
7,387
Fees and commission income Fees and commission expense Net trading income Other operating income
3,824 (454) 2,890 1,301
3,420 (479) 2,405 1,235
Notes
Interest income Interest expense
3 4
7,561
6,581
Operating income
15,184
13,968
Staff costs Premises costs General administrative expenses Depreciation and amortisation
(4,912) (698) (1,822) (520)
(4,737) (738) (1,711) (425)
Operating expenses
(7,952)
(7,611)
Operating profit before impairment losses and taxation
7,232
6,357
(2,000) (102) 21
(1,321) (469) 1
5,151 (1,674)
4,568 (1,224)
3,477
3,344
97 3,380
103 3,241
3,477
3,344
Non-interest income
5
Impairment losses on loans and advances and other credit risk provisions Other impairment Profit from associates Profit before taxation Taxation
6
7
Profit for the year
Profit attributable to: Minority interests Parent company shareholders
26
Profit for the year Earnings per share: Basic earnings per ordinary share (cents)
9
167.9
192.1
Diluted earnings per ordinary share (cents)
9
165.3
191.1
8 8
21.23 44.80 66.03
19.30 42.32
425 904 1,329
364 801
Dividends per ordinary share : Interim dividend paid (cents) Final proposed dividend (cents)2
Total dividend : Interim dividend paid ($ million) Final proposed dividend ($ million) 2
352
1
Amounts have been restated as explained in note 33.
2
The final dividend will be accounted for in 2010 as explained in note 8.
Laporan Tahunan PermataBank 2009
8 8
46
61.62
1,165
Standard Chartered PLC Consolidated balance sheet As at 31 December 2009 Assets Cash and balances at central banks Financial assets held at fair value through profit or loss Derivative financial instruments Loans and advances to banks Loans and advances to customers Investment securities Other assets Current tax assets Prepayments and accrued income Interests in associates Goodwill and intangible assets Property, plant and equipment Deferred tax assets
2009
2008
Notes
$million
$million
10, 28 10, 11 10, 12 10, 13 10, 14 10, 16 10, 18
18,131 22,446 38,193 50,885 198,292 75,728 17,201 203 3,241 514 6,620 4,103 1,096
24,161 15,425 69,657 46,583 174,178 69,342 20,374 764 3,466 511 6,361 3,586 660
436,653
435,068
38,461 251,244 14,505 36,584 29,272 16,139 802 4,113 16,730 193 184 506
31,909 234,008 15,478 67,775 23,447 17,363 512 4,132 16,986 176 140 447
408,733
412,373
1,013 26,327
948 21,192
27,340 580
22,140 555
Total assets Liabilities Deposits by banks Customer accounts Financial liabilities held at fair value through profit or loss Derivative financial instruments Debt securities in issue Other liabilities Current tax liabilities Accruals and deferred income Subordinated liabilities and other borrowed funds Deferred tax liabilities Provisions for liabilities and charges Retirement benefit obligations
10, 19 10, 20 10, 11 10, 12 10, 21 10, 22
10, 24
23
Total liabilities Equity Share capital Reserves
25
Total parent company shareholders’ equity Minority interests Total equity
26
Total equity and liabilities
48
27,920
22,695
436,653
435,068
PermataBank 2009 Annual Report
353
Standard Chartered PLC Cash flow statement For the year ended 31 December 2009 2009 Notes
Cash flows from operating activities Profit before taxation Adjustments for: Non-cash items included within income statement Change in operating assets Change in operating liabilities Contributions to defined benefit schemes UK and overseas taxes paid, net of refund
27 27 27
Net cash (used in)/from operating activities Net cash flows from investing activities Purchase of property, plant and equipment Disposal of property, plant and equipment Acquisition of investment in subsidiaries, net of cash acquired Disposal of investment in subsidiaries Purchase of investment securities Disposal and maturity of investment securities Dividends received from investment in associates Net cash used in investing activities Net cash flows from financing activities Issue of ordinary and preference share capital, net of expenses Purchase of own shares Exercise of share options through ESOP Interest paid on subordinated liabilities Gross proceeds from issue of subordinated liabilities Repayment of subordinated liabilities Dividends paid to minority interests and preference shareholders net of scrip Dividends paid to ordinary shareholders net of scrip Net cash from financing activities Net (decrease)/increase in cash and cash equivalents Cash and cash equivalents at beginning of year Effect of exchange rate movements on cash and cash equivalents 28
Cash and cash equivalents at end of year 1
354
Amounts have been restated as explained in note 33.
Laporan Tahunan PermataBank 2009
50
2008 1
$million
$million
5,151
4,568
1,385 2,962 (11,219) (124) (1,210)
1,995 (88,103) 105,913 (95) (1,400)
(3,055)
22,878
(261) 218 (68) (129,739) 126,678 11
(579) 73 6,209 159 (109,938) 97,756 -
(3,161)
(6,320)
1,817 (103) 22 (361) 2,063 (2,440)
2,753 (76) 9 (718) 3,667 (1,436)
(188) (638)
(257) (815)
172
3,127
(6,044) 73,699 418
19,685 55,338 (1,324)
68,073
73,699
Standard Chartered PLC – Notes continued
31.
Contingent liabilities and commitments
The table below shows the contract or underlying principal amounts and risk weighted amounts of unmatured off-balance sheet transactions at the balance sheet date. The contract or underlying principal amounts indicate the volume of business outstanding and do not represent amounts at risk. The risk weighted amounts have been calculated in accordance with the FSA guidelines implementing the Basel Accord on capital adequacy, after taking account of collateral and guarantees received.
Contingent liabilities1 Guarantees and irrevocable letters of credit Other contingent liabilities Commitments1 Documentary credits and short term trade-related transactions Forward asset purchases and forward deposits placed Undrawn formal standby facilities, credit lines and other commitments to lend: One year and over Less than one year Unconditionally cancellable Risk weighted amount: Contingent liabilities Commitments
2009
2008
$million
$million
28,731 9,927
28,051 11,494
38,658
39,545
6,695 874
5,270 40
20,616 20,729 45,344
14,450 14,903 42,388
94,258
77,051
13,422 8,856
12,8272 6,9672
1
Includes amounts relating to the Group’s share of its joint ventures.
2
Amounts have been adjusted to present consistently with 2009 as a result of continuing refinement in Basel II. This has not had an impact on the Group’s total risk weighted assets.
78
PermataBank 2009 Annual Report
355
Halaman ini sengaja di kosongkan This page is intentionally left blank
356
Laporan Tahunan PermataBank 2009
DATA PERUSAHAAN Corporate Data
STRUKTUR ORGANISASI Organization Structure
Retail Banking Director Lauren Sulistiawati
358
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Wholesale Banking Director Honggo Widjojo K.
Risk Management Director Guy R. Isherwood
Technology & Operations Director Giridhar S. Varadachari
Board of Commissioners
President Director David M. Fletcher
Vice President Director Herwidayatmo
Finance Director Giridhar S. Varadachari
Human Resources Director Indri K. Hidayat
Compliance Director J. Georgino Godong *)
*) Telah mengundurkan diri dan disahkan pada RUPSLB PermataBank tanggal 20 Januari 2010. Resignation approved by PermataBank EGMS on January 20, 2010.
PermataBank 2009 Annual Report
359
BIOGRAFI DEWAN KOMISARIS
The Board of Commissioners Biographies
1
1
360
Raymond J. Ferguson Komisaris Utama President Commissioner
Warga Negara Inggris. 46 tahun. Ditunjuk sebagai Komisaris Utama PermataBank sesuai hasil RUPSLB PermataBank tanggal 29 Agustus 2008 dan memperoleh persetujuan Bank Indonesia pada tanggal 9 Desember 2008. Raymond J. Ferguson menjabat sebagai Regional Chief Executive Officer Standard Chartered Bank Singapore dan untuk kawasan Asia Tenggara. Dengan Kantor Pusat di London, Standard Chartered PLC mencatatkan sahamnya di London Stock Exchange dan Stock Exchange of Hong Kong dan termasuk dalam peringkat 25 besar di antara FTSE-100 companies, berdasarkan kapitalisasi pasar, serta telah mengukir sejarah di sektor perbankan selama lebih dari 150 tahun dengan jaringan internasional yang luas mencakup lebih dari 1.600 cabang tersebar di lebih dari 70 negara. Ray bertanggung jawab atas seluruh kegiatan usaha Bank (Standard Chartered Bank) di Australia, Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam. Saat ini sekaligus memegang jabatan, yaitu: • Chairman, Standard Chartered Bank (Thai) PCL • Deputy Chairman, Standard Chartered Bank Malaysia Berhad • Non-Executive Director, Standard Chartered Saadiq Berhad • Non-Executive Director, Standard Chartered Bank (Vietnam) Limited
British citizen. Age 46. Appointed as President Commissioner of PermataBank pursuant to the resolutions of PermataBank’s EGMS on 29 August 2008 and obtained approval from Bank Indonesia on 9 December 2008. Raymond J. Ferguson is the Regional Chief Executive Officer of Standard Chartered Bank for Singapore and South East Asia. Headquartered in London, Standard Chartered PLC is listed on both the London Stock Exchange and the Stock Exchange of Hong Kong and is ranked in the top 25 among FTSE-100 companies by market capitalization. It has a history of over 150 years in banking and has an extensive global network of over 1,600 branches located in over 70 countries. Ray is responsible for all of SCB businesses in Australia, Brunei, Indonesia, Malaysia, Philippines, Singapore, Thailand and Vietnam. He also holds the following appointments: • Chairman, Standard Chartered Bank (Thai) PCL • Deputy Chairman, Standard Chartered Bank Malaysia Berhad • Non-Executive Director, Standard Chartered Saadiq Berhad • Non-Executive Director, Standard Chartered Bank (Vietnam) Limited
Beliau berbasis di Singapura, dan bertanggung jawab langsung kepada CEO Asia.
He is based in Singapore, and reports directly to CEO Asia.
Ray merupakan bankir berwawasan internasional yang telah membina pengalaman selama lebih dari duapuluh tahun dalam berbagai posisi manajemen senior, termasuk jabatan terakhirnya sebagai Chief Executive Standard Chartered Bank di kawasan Amerika. Sebelumnya, beliau adalah Chief Executive Officer pada Standard Chartered di Uni Emirat Arab berbasis di Dubai. Selama membina karir telah ditugaskan di berbagai cabang di Inggris sebagai Senior Manager pada tahun 1994 hingga di Singapura selama tiga tahun ketika beliau memimpin Asia Pacific Cash Management Sales. Pada tahun 1997 menjadi Head, Corporate Banking pada Standard Chartered Bank di Filipina, kemudian pindah ke Taiwan sebagai Chief Executive dan Corporate & Institutional Bank Head pada tahun 1998. Pada akhir milenium beralih ke Indonesia dalam posisi sebagai Chief Executive dan Corporate & Institutional Bank Head hingga penugasan di Dubai pada tahun 2002.
Ray is an experienced international banker with over twenty years of senior management experience, including his most recent tenure as the Chief Executive of Standard Chartered Bank in the Americas. Prior to this, he was the Chief Executive Officer for Standard Chartered in the United Arab Emirates based in Dubai. His international career has taken him from the UK as a Senior Manager of the UK branches in 1994 to Singapore for three years, where he managed Asia Pacific Cash Management Sales. In 1997 he became Head of Corporate Banking for Standard Chartered Bank in the Philippines, and then moved to Taiwan to take up the role of Chief Executive and Corporate and Institutional Bank Head in 1998. By the turn of the millennium, Ray’s career took him to Indonesia, where he was also Chief Executive and Corporate and Institutional Bank Head until he moved to Dubai in 2002.
Ray adalah Associate, Institute of Bankers di Skotland. Beliau juga anggota penuh Singapore Institute of Directors. Beliau juga menjabat di Council of Association of Banks di Singapura dan di Institute of Banking and Finance di Singapura. Beliau memperoleh gelar MBA dari Henley Management College dan Brunel University, Inggris.
Ray is an Associate of the Institute of Bankers in Scotland and a full member of the Singapore Institute of Directors. He also serves on the Council of Association of Banks in Singapore and The Institute of Banking and Finance in Singapore. He holds an MBA from Henley Management College and Brunel University, UK.
Laporan Tahunan PermataBank 2009
2
3
Warga Negara Indonesia. 54 tahun. Ditunjuk sebagai Wakil Komisaris Utama PermataBank sesuai hasil RUPSLB PermataBank tanggal 29 Agustus 2008 setelah sebelumnya menjabat sebagai Komisaris PermataBank sejak 22 Nopember 2004 dan memperoleh persetujuan Bank Indonesia pada tanggal 26 April 2005. Gunawan Geniusahardja bergabung dengan PT Astra International Tbk pada tahun 1981 dan sejak itu telah menjabat sebagai Chief Executive, PT Astra International Tbk - Sales Operations, Direktur PT Astra International Tbk, dan Group Director Astra Financial Service Business. Beliau adalah lulusan Universitas Kristen Indonesia, Jakarta.
Indonesian citizen. Age 54. Appointed as Vice President Commissioner of PermataBank pursuant to the resolutions of PermataBank’s EGMS on 29 August 2008 after previously serving as Commissioner of PermataBank since 22 November 2004 and obtained approval from Bank Indonesia on 26 April 2005. Gunawan Geniusahardja joined PT Astra International Tbk in 1981, and since then has served as Chief Executive of PT Astra International Tbk - Sales Operations, Director of PT Astra International Tbk, and Group Director for Astra Financial Service Business. He is a graduate of Universitas Kristen Indonesia, Jakarta.
2 3
Gunawan Geniusahardja Wakil Komisaris Utama Vice President Commissioner
Lukita D. Tuwo Komisaris Independen Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia. 48 tahun. Ditunjuk sebagai Komisaris PermataBank sesuai hasil RUPSLB PermataBank tanggal 31 Oktober 2002 dan memperoleh persetujuan Bank Indonesia pada tanggal 10 Februari 2003. Lukita D. Tuwo memulai karir profesionalnya pada tahun 1986 di PT Unilever Indonesia sebagai Management Trainee, Production Planner, Elida Gibbs Division. Selanjutnya bergabung dengan Bappenas pada tahun 1987 dan diangkat sebagai Direktur Neraca Pembayaran dan Kerjasama Ekonomi Internasional Bappenas (1998– 2005) dan menjabat sebagai Deputi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bidang Pendanaan Pembangunan (2005-2010). Pada awal tahun 2010 beliau diangkat sebagai Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional RI. Memiliki pengalaman sebagai Ketua atau Anggota delegasi RI dalam berbagai forum internasional (multilateral dan bilateral). Sejak 2008, telah diangkat sebagai Ketua Komite untuk Efektivitas Bantuan Luar Negeri. Sejak tahun 2002 hingga tahun 2006 beliau menjabat sebagai Sekretaris Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KKSK), dan sejak tahun 2005 hingga saat ini juga sebagai Wakil Presiden Komisaris PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI). Memperoleh gelar sarjana Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung, serta gelar MA di bidang Ekonomi dari Vanderbilt University di Nashville, Tennessee, USA, dan gelar PhD di bidang Ekonomi dari University of Illinois, Urbana-Champaign, Illinois, USA.
Indonesian citizen. Age 48. Appointed as Commissioner of PermataBank pursuant to the resolutions of PermataBank’s EGMS on 31 October 2002 and obtained approval from Bank Indonesia on 10 February 2003. Lukita D. Tuwo began his professional career in 1986 at PT Unilever Indonesia as a Management Trainee, Production Planner, within the Elida Gibbs Division. He then joined the National Development Planning Agency (Bappenas) in 1987 and was subsequently appointed as the Director for Balance of Payments and International Economic Cooperation Bappenas (1998–2005) and served as Deputy Minister of National Development Planning for Development Funding Affairs (2005-2010). In early 2010, Lukita D. Tuwo was appointed as Vice Minister of National Development Planning RI. He had experience as Chairman and Member of the Indonesian delegation to a number of international (multilateral and bilateral) forums. Since 2008, he has held the position as Chairman of Aid for Development Effectiveness Committee. From 2002 to 2006 he served as Secretary to the Financial Sector Policy Committee (FSPC), and from 2005 to present he is also Vice President Commissioner of PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI). Lukita D. Tuwo earned a degree in Industrial Engineering from the Institut Teknologi Bandung, an MA in Economics from Vanderbilt University in Nashville, Tennessee, USA, and PhD degree in Economics from the University of Illinois, Urbana-Champaign, Illinois, USA.
PermataBank 2009 Annual Report
361
BIOGRAFI DEWAN KOMISARIS
The Board of Commissioners Biographies
4
5
Warga Negara Indonesia. 69 tahun. Ditunjuk sebagai Komisaris Independen PermataBank sesuai hasil RUPST PermataBank tanggal 23 Mei 2006 dan memperoleh persetujuan Bank Indonesia pada tanggal 13 Oktober 2006. Inget Sembiring memulai karir di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di tahun 1967. Kemudian mendalami konsultasi melalui proyek-proyek sebuah perusahaan di Jakarta. Antara tahun 1970 dan 1975, menjadi staf profesional di Lembaga PPM, dengan jabatan terakhir sebagai Koordinator, Grup Keuangan. Selanjutnya diangkat sebagai General Manager, Direktur Keuangan dan Administrasi dan Direktur Utama PT Astra Graphia. Pernah menjabat sebagai anggota Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara (KPKPN) selama periode 20012004. Beliau juga sebagai Komisaris dan Ketua Komite Audit PT United Tractors Tbk selama periode 2001-2006. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Indonesian citizen. Age 69. Appointed as Commissioner of PermataBank pursuant to the resolutions of PermataBank’s AGMS on 23 May 2006 and obtained approval from Bank Indonesia on 13 October 2006. Inget Sembiring began his career when he joined the Supreme Audit Board (Badan Pemeriksa Keuangan-BPK) in 1967. He then started a consulting career through various projects with a company in Jakarta. Between 1970-1975, he became a professional staff in Lembaga PPM, with his last position as Coordinator, Finance Group. Subsequently he was appointed as General Manager, Finance and Administration Director and President Director of PT Astra Graphia. Previously he also served as a member of the Commission for Supervising of Government Officials Wealth (Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara/KPKPN) from 2001-2004. He was also appointed as the Commissioner and Chairman of the Audit Committee of PT United Tractors Tbk from 20012006. Inget Sembiring holds a Bachelor’s degree in Economics from Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
4
5
Inget Sembiring Komisaris Independen Independent Commissioner
I. Supomo Komisaris Independen Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia. 61 tahun. Ditunjuk sebagai Komisaris PermataBank sesuai hasil RUPSLB PermataBank tanggal 29 Agustus 2008 dan memperoleh persetujuan Bank Indonesia pada tanggal 16 Desember 2008. I. Supomo pernah bekerja di PT Bank Negara Indonesia Tbk dengan jabatan sebagai Managing Director & SEVP (2003–2008), setelah sebelumnya menjabat EVP/SEVP di PT Bank Mandiri (1999–2003), Managing Director di PT Bank Dagang Negara (1998-1999). Saat ini juga duduk sebagai pengurus organisasi profesi: Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) dan IBI (Ikatan Bankir Indonesia). Beliau memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (1974), serta gelar MA (1985) dan PhD (1988) dari University of Colorado, USA.
362
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Indonesian Citizen. Age 61. Appointed as Commissioner of PermataBank pursuant to the resolutions of PermataBank’s EGMS on 29 August 2008 and obtained approval from Bank Indonesia on 16 December 2008. I. Supomo previously worked with PT Bank Negara Indonesia Tbk with positions as Managing Director & SEVP (2003–2008), after successively serving as EVP/ SEVP of PT Bank Mandiri (1999–2003), Managing Director of PT Bank Dagang Negara (1998-1999). He is presently also a Board Member of Professional Organizations: ISEI (Indonesian Economists Association) and IBI (Indonesian Bankers Association). I. Supomo earned a Bachelor’s degree from Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (1974), and MA (1985) and PhD (1988) degrees from the University of Colorado, USA.
6
6
David A. Worth Komisaris Independen Independent Commissioner
Warga Negara Amerika Serikat. 48 tahun. Ditunjuk sebagai Komisaris Independen PermataBank sesuai hasil RUPSLB PermataBank tanggal 12 Agustus 2009 dan memperoleh persetujuan Bank Indonesia pada tanggal 28 September 2009. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Komisaris PermataBank sesuai hasil RUPSLB PermataBank tanggal 17 Oktober 2006 dan memperoleh persetujuan Bank Indonesia pada tanggal 21 Maret 2007. David A. Worth memulai karir profesionalnya pada tahun 1986 di First Interstate Bank di California di Departemen Keuangan dan selanjutnya di bidang Interest Rate Derivatives dengan spesialisasi di bidang opsi. Kemudian bergabung dengan Standard Chartered Bank, Hong Kong pada tahun 1993 dan sejak saat itu memegang berbagai posisi, termasuk Group Head Financial Engineering and Interest Rate Derivatives, Group Head Global Products dan akhirnya Group Head Capital Markets dari tahun 2001 hingga tahun 2006. Selama masa kerjanya di SCB, beliau bertanggung jawab mempelopori pertumbuhan usaha SCB di bidang currency interest rate derivatives, fixed income, credit derivatives dan aset sekuritisasi di seluruh dunia. David juga menjabat sebagai anggota Board non-executive di Amstelco PLC, sebuah perusahaan minyak dan gas yang berpusat di Indonesia. Memperoleh gelar Master of Business Administration dari Rice University dan gelar Bachelor of Science di bidang Foreign Service dari Georgetown University.
United States of America citizen. Age 48. Appointed as Independent Commissioner of PermataBank pursuant to the resolutions of PermataBank’s EGMS on 12 August 2009 and obtained approval from Bank Indonesia on 28 September 2009. He previously served as Commissioner of PermataBank pursuant to the resolutions of PermataBank’s EGMS on 17 October 2006 and obtained approval from Bank Indonesia on 21 March 2007. David A. Worth began his professional career in 1986 at First Interstate Bank in California in the Finance Department and later in the Interest Rate Derivatives Trading Department, specializing in options. He then joined Standard Chartered Bank, Hong Kong in 1993 and has since held various positions, including Group Head of Financial Engineering and Interest Rate Derivatives, Group Head of Global Products and finally as Group Head of Capital Markets from 2001 to 2006. David spearheaded the growth in SCB’s domestic currency interest rate derivatives, fixed income, credit derivatives and asset securitization businesses around the globe during his tenure with the Bank. David also serves as a non-executive member of the Board of Amstelco PLC, an Indonesia-centric oil and gas company. He holds a Master of Business Administration degree from Rice University and a Bachelor of Science degree in Foreign Service from Georgetown University.
PermataBank 2009 Annual Report
363
BIOGRAFI DEWAN KOMISARIS
The Board of Commissioners Biographies
7
8
Warga Negara Inggris. 40 tahun. Ditunjuk sebagai Komisaris PermataBank sesuai hasil RUPST PermataBank tanggal 15 Mei 2007 dan memperoleh persetujuan Bank Indonesia pada tanggal 7 September 2007. Saat ini, Mark Greenberg juga menjabat Group Strategy Director Jardine Matheson Holdings dan Direktur Jardine Matheson Limited, Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine Cycle dan Carriage, Mandarin Oriental serta Komisaris PT Astra International Tbk. Sebelumnya, telah bekerja selama 16 tahun di bidang investment banking dengan Dresdner Kleinwort Wasserstein di London. Setelah lulus dari Hertford College, Oxford University pada tahun 1990, beliau mendapatkan gelar Master of Arts di bidang Modern History.
British citizen. Age 40. Appointed as Commissioner of PermataBank pursuant to the resolutions of PermataBank’s AGMS on 15 May 2007 and obtained approval from Bank Indonesia on 7 September 2007. Currently, Mark Greenberg is also Group Strategy Director of Jardine Matheson Holdings as well as a Director of Jardine Matheson Limited, Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine Cycle and Carriage, Mandarin Oriental and Commissioner of PT Astra International Tbk. Previously, he spent 16 years in investment banking with Dresdner Kleinwort Wasserstein in London. After graduating from Hertford College, Oxford University in 1990, he was awarded a Master of Arts degree in Modern History.
7
8
Mark Spencer Greenberg Komisaris Commissioner
Ajay Chamanlal Kanwal Komisaris Commissioner
Warga Negara India. 44 tahun. Ditunjuk sebagai Komisaris PermataBank sesuai hasil RUPSLB tanggal 12 Agustus 2009 dan memperoleh persetujuan Bank Indonesia pada tanggal 20 Oktober 2009. Saat ini beliau berbasis di Singapura sebagai Regional Head Consumer Banking untuk Asia Tenggara di Standard Chartered Bank Singapore. Karir perbankan beliau selama dua dasawarsa diawali bersama Citibank N.A. India pada tahun 1989. Bergabung dengan Standard Chartered Bank India pada tahun 1992 beliau kemudian sempat ditempatkan di Standard Chartered Bank Phillipines tahun 2001, Standard Chartered Bank Thailand tahun 2003, dan Standard Chartered Bank Singapore tahun 2006. Ajay memegang gelar Sarjana Tehnik dari J.N. Engineering College, Aurangabad, India, serta gelar Master di bidang Management Studies in Marketing dari P.L.N.W. Institute of Management Studies and Research, Mumbai, India.
364
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Indian citizen. Age 44. Appointed as Commissioner of PermataBank pursuant to the resolutions of the EGMS on 12 August 2009, with approval from Bank Indonesia being obtained on 20 October 2009. Currently he is based in Singapore as Regional Head of Consumer Banking, South East Asia, Standard Chartered Bank Singapore. His two-decade career in banking started with Citibank N.A. India in 1989. In 1992, he joined Standard Chartered Bank India, which was followed by subsequent postings at Standard Chartered Bank Phillipines in 2001, Standard Chartered Bank Thailand in 2003, and Standard Chartered Bank Singapore in 2006. Ajay holds a Bachelor’s Degree in Engineering from J.N. Engineering College, Aurangabad, India, and a Master’s Degree in Management Studies in Marketing from P.L.N.W. Institute of Management Studies and Research, Mumbai, India.
BIOGRAFI DIREKSI
The Board of Directors Biographies
1
2
Warga Negara Inggris. 47 tahun. Ditunjuk sebagai Direktur Utama PermataBank sesuai hasil RUPSLB tanggal 12 Agustus 2009 dan memperoleh persetujuan Bank Indonesia pada tanggal 20 Oktober 2009. Sebelumnya, David Fletcher adalah Head, Group Internal Audit, yang bertanggung jawab atas audit internal yang independen di seluruh perusahaan di Standard Chartered Group. Beliau memiliki pengalaman luas di perbankan, dimulai dengan berbagai posisi di Citibank N.A. dari tahun 1985 sampai 1994. Bergabung dengan Standard Chartered Bank, London, pada tahun 1995, beliau menambah pengalaman internasionalnya saat ditempatkan di kantor-kantor Standard Chartered Bank di China (Shanghai), Hong Kong dan Singapura, serta sebagai CEO Standard Chartered Bank Bangladesh dari tahun 2001 sampai 2004. David Fletcher memiliki gelar Honours di bidang Modern History dari Durham University, Durham, Inggris.
British citizen. Age 47. Appointed as President Director of PermataBank pursuant to the resolutions of the EGMS on 12 August 2009, with approval from Bank Indonesia obtained on 20 October 2009. Previously David Fletcher served as Head of Group Internal Audit responsible for independent internal audit across the Standard Chartered Group. He has extensive work experience in banking, starting with various posts with Citibank N.A. from 1985 to 1994. In 1995, he joined Standard Chartered Bank, London, and has since accumulated further international exposure through various postings at Standard Chartered Bank in China (Shanghai), Hong Kong, Singapore and as the CEO of Standard Chartered Bank Bangladesh from 2002 to 2004. David Fletcher holds an Honours Degree in Modern History from Durham University, Durham, England.
1
2
David Martin Fletcher Direktur Utama President Director
Herwidayatmo Wakil Direktur Utama Vice President Director
Warga Negara Indonesia. 53 tahun. Ditunjuk sebagai Wakil Direktur Utama PermataBank sesuai hasil RUPSLB PermataBank tanggal 12 Agustus 2009 setelah sebelumnya menjabat sebagai Direktur Hukum & Kepatuhan PermataBank sesuai hasil RUPSLB PermataBank tanggal 29 Agustus 2008 dan memperoleh persetujuan Bank Indonesia pada tanggal 17 Oktober 2008 dan sebagai Komisaris PermataBank sejak 17 Oktober 2006 dan memperoleh persetujuan Bank Indonesia pada tanggal 22 Juni 2007. Herwidayatmo memulai karirnya pada tahun 1982 ketika bergabung dengan Bapepam dan sejak saat itu telah memegang berbagai posisi sebelum masa jabatan sebagai Ketua Bapepam selama 2000-2004. Beliau juga menjabat sebagai Deputi Menteri BUMN selama 1998-2000 dan Executive Director World Bank untuk Asia Tenggara selama 2004-2006. Beliau memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Gadjah Mada dan Master of Business Administration dari Saint Mary’s University, Canada.
Indonesian citizen. Age 53. Appointed as Vice President Director of PermataBank pursuant to the resolutions of PermataBank’s EGMS on 12 August 2009 after previously serving as Legal & Compliance Director of PermataBank pursuant to the resolutions of PermataBank’s EGMS on 29 August 2008 with approval obtained from Bank Indonesia on 17 October 2008, and as Commissioner of PermataBank on 17 October 2006 with approval obtained from Bank Indonesia on June 22, 2007. Herwidayatmo started his career in 1982 when he joined Bapepam and since then has held various positions before his tenure as Chairman of Bapepam from 2000-2004. He was also appointed as Deputy to the Minister of State Owned Enterprise from 1998-2000 and Executive Director of the World Bank for South East Asia from 2004-2006. He earned a degree in Accounting from Universitas Gadjah Mada and Master of Business Administration from Saint Mary’s University, Canada.
PermataBank 2009 Annual Report
365
BIOGRAFI DIREKSI
The Board of Directors Biographies
3
4
Warga Negara Indonesia. 48 tahun. Ditunjuk sebagai Direktur Teknologi dan Operasi PermataBank sesuai hasil RUPSLB PermataBank tanggal 31 Oktober 2002 dan memperoleh persetujuan Bank Indonesia pada tanggal 19 Nopember 2002. J. Georgino Godong mengawali karir di bidang perbankan di Bank Bali pada tahun 1986 melalui Officer Development Program. Selanjutnya menempati jabatan di Bank Bali sebagai Head Departemen Retail Banking, System and Operation Group Head, Center Manager Credit Card Issuing Business dan General Manager Individual Marketing. Menjabat sebagai Direktur PT Bank Bali Tbk pada tahun 1998 yang bertanggung jawab atas Individual Financial Services. Pada tahun 2002, setelah terlaksananya merger PT Bank Bali Tbk, PT Bank Unversal Tbk, PT Bank Prima Express, PT Bank Artamedia dan PT Bank Patriot, beliau diangkat sebagai Direktur PermataBank. Saat ini merupakan Honorary Associate (Ahli Honoris) pada Institut Bankir Indonesia. Meraih gelar Sarjana di bidang Teknik Elektro dari Universitas Trisakti, Jakarta.
Indonesian citizen. Age 48. Appointed as Technology and Operations Director of PermataBank pursuant to the resolutions of PermataBank’s EGMS on 31 October 2002 and obtained approval from Bank Indonesia on 19 November 2002. J. Georgino Godong started his career in banking in 1986 through Bank Bali’s Officer Development Program. He then held various positions within Bank Bali including Head of the Retail Banking Department, System and Operation Group Head, Center Manager Credit Card Issuing Business and General Manager Individual Marketing. Subsequently he was appointed a Director in PT Bank Bali Tbk in 1998 in charge of Individual Financial Services. In 2002, following the completion of the merger of PT Bank Bali Tbk, PT Bank Unversal Tbk, PT Bank Prima Express, PT Bank Artamedia and PT Bank Patriot, he was appointed as a Director of PermataBank. He is currently an Honorary Associate (Ahli Honoris) of the Indonesian Bankers Institute. He obtained a degree in Electrical Engineering from Universitas Trisakti, Jakarta.
*) Telah mengundurkan diri dan disahkan pada RUPSLB PermataBank tanggal 20 Januari 2010.
*) Resignation approved by PermataBank EGMS on January 20, 2010.
3
4
J. Georgino Godong *) Direktur Kepatuhan Compliance Director
Giridhar S. Varadachari Direktur Keuangan Finance Director
Warga Negara India. 42 tahun. Ditunjuk sebagai Direktur Keuangan PermataBank sesuai hasil RUPSLB PermataBank tanggal 17 Oktober 2006 dan memperoleh persetujuan Bank Indonesia pada tanggal 7 Juni 2007. Giridhar memiliki pengalaman kerja lebih dari 21 tahun, termasuk 17 tahun di sektor jasa keuangan. Bergabung dengan Standard Chartered Bank di Bahrain pada tahun 1995. Jabatan terakhir adalah sebagai Chief Financial Officer, Group technology and Operations, berbasis di Singapura. Sebelumnya, beliau memegang berbagai posisi senior di kantor-kantor Standard Chartered Bank di kawasan Timur Tengah, Afrika, dan Asia. Beliau menjadi anggota Institute of Chartered Accountants of India sejak tahun 1988. Beliau memiliki gelar Master of Business Administration dari Henley Management College, Inggris.
366
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Indian citizen. Age 42. Appointed as Finance Director of PermataBank pursuant to the resolutions of PermataBank’s EGMS on 17 October 2006 and obtained approval from Bank Indonesia on 7 June 2007. Giridhar has over 21 years of work experience including 17 years in the financial services industry. He joined Standard Chartered Bank in Bahrain in 1995. His last position was as the Chief Financial Officer for Group Technology and Operations, based in Singapore. Prior to that, he held various senior positions in various Standard Chartered Bank offices in Middle East, Africa, and Asia. He is a member of the Institute of Chartered Accountants of India since 1988. He holds a Master of Business Administration degree from Henley Management College, U.K.
5
6
Warga Negara Inggris. 49 tahun. Ditunjuk sebagai Direktur Risiko PermataBank sesuai hasil RUPS PermataBank tanggal 24 April 2008 dan memperoleh persetujuan Bank Indonesia pada tanggal 17 Oktober 2008. Guy Isherwood telah menjabat berbagai posisi di bidang risiko sejak bergabung di Standard Chartered Bank pada tahun 1999 dengan posisi terakhir sebagai Deputy Group Head dan Regional Head, Asia Pacific, Group Special Asset Management (2006–2008). Sebelumnya telah menjabat berbagai posisi di bidang risiko dan bisnis pada Lloyds Banking Group antara tahun 1979 dan 1999, terutama di Asia dan Inggris. Beliau memperoleh gelar Master of Business Administration dari Henley Management College, Inggris, dan merupakan Associate pada Chartered Institute of Bankers.
British citizen. Age 49. Appointed as Risk Director of PermataBank pursuant to the resolutions of PermataBank’s AGMS on 24 April 2008 and obtained approval from Bank Indonesia on 17 October 2008. Guy Isherwood has held various risk positions in Standard Chartered Bank since joining the Group in 1999 with his last position as Deputy Group Head and Regional Head, Asia Pacific, Group Special Asset Management (2006–2008). Before that, he held various risk and business positions in the Lloyds Banking Group between 1979 and 1999 mainly in Asia and the UK. He earned a Master of Business Administration degree from Henley Management College, UK, and is an Associate of the Chartered Institute of Bankers.
5
6
Guy R. Isherwood Direktur Risiko Risk Director
Lauren Sulistiawati Direktur Retail Banking Retail Banking Director
Warga Negara Indonesia. 49 tahun. Ditunjuk sebagai Direktur Retail Banking PermataBank sesuai hasil RUPSLB PermataBank tanggal 29 Agustus 2008 dan memperoleh persetujuan Bank Indonesia pada tanggal 17 Oktober 2008, setelah sebelumnya menjabat sebagai Direktur Kepatuhan, Direktur Strategi dan Direktur Sumber Daya Manusia sejak 24 April 2008. Bergabung dengan PermataBank pada Nopember 2007 sebagai Chief of Staff PermataBank. Sebelumnya, beliau adalah Consumer Banking & Network Director di LippoBank, dan telah memiliki pengalaman yang luas di bidang perbankan setelah bekerja di Citibank, Standard Chartered Bank dan ANZ-Panin. Beliau memperoleh Bachelor of Science in Finance and Accounting dari San Francisco State University, San Francisco, AS, dan lulus dengan magna cum laude.
Indonesian citizen. Age 49. Appointed as Retail Banking Director of PermataBank pursuant to the resolutions of PermataBank’s EGMS on 29 August 2008 and obtained approval from Bank Indonesia on 17 October, 2008 after previously holding positions as Director of Compliance, Director of Strategy and Director of Human Resources from 24 April 2008. Joined PermataBank in November 2007 as Chief of Staff at PermataBank. Previously, she was with LippoBank as Consumer Banking & Network Director and had experience in the Banking industry having worked in Citibank, Standard Chartered Bank, and ANZ-Panin. She earned a Bachelor of Science degree in Finance and Accounting from San Francisco State University, San Francisco, USA and graduated with magna cum laude.
PermataBank 2009 Annual Report
367
BIOGRAFI DIREKSI
The Board of Directors Biographies
7
8
Warga Negara Indonesia. 43 tahun. Ditunjuk sebagai Direktur Wholesale Banking PermataBank sesuai hasil RUPST PermataBank tanggal 24 April 2008 dan memperoleh persetujuan Bank Indonesia pada tanggal 29 Agustus 2008. Sebelum posisinya saat ini, beliau adalah Managing Director PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Beliau telah memiliki pengalaman yang luas di bidang perbankan semasa memegang jabatan di Bank Central Asia, Bank International Indonesia dan Bank Mandiri. Beliau mendapat gelar Sarjana Perikanan dari Universitas Sam Ratulangi, Manado dan Master of Business Administration (MBA) dari Royal Melbourne Institute of Technology, Australia.
Indonesian citizen. Age 43. Appointed as Wholesale Banking Director of PermataBank pursuant to the resolutions of PermataBank’s AGMS on 24 April 2008 and obtained approval from Bank Indonesia on 29 August 2008. Prior to his appointment, he was Managing Director of PT Indofood Sukses Makmur Tbk. He has extensive experience in banking from his previous positions in Bank Central Asia, Bank International Indonesia and Bank Mandiri. He obtained his undergraduate degree in fisheries from Universitas Sam Ratulangi, Manado and Master of Business Administration (MBA) from Royal Melbourne Institute of Technology, Australia.
7
8
Honggo Widjojo Kangmasto Direktur Wholesale Banking Wholesale Banking Director
Indri K. Hidayat Direktur Sumber Daya Manusia Human Resources Director
Warga Negara Indonesia. 50 tahun. Ditunjuk sebagai Direktur Sumber Daya Manusia PermataBank sesuai hasil RUPST tanggal 30 April 2009 dan memperoleh persetujuan Bank Indonesia pada tanggal 18 Agustus 2009, Sebelumnya beliau adalah Direktur Sumber Daya Manusia di PT Rajawali Corpora antara tahun 2007-2009. Memulai karir profesionalnya di berbagai jabatan bersama PT USI/IBM Indonesia (1982-1992) dan kemudian menjabat beberapa posisi bidang SDM di PT Freeport Indonesia (1992-1995), Direktur SDM di PT Keramika Indonesia Asosiasi Tbk (1995-1998), Direktur SDM di Citibank N.A. Indonesia (1998-2002), dan Direktur SDM dan Corporate Affairs di Dexa Medica Group (2001-2007). Lulusan Akademi Sekretaris Tarakanita, Jakarta, Indri saat ini mengikuti program S2 bidang Manajemen di BINUS Business School, Jakarta.
368
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Indonesian citizen. Age 50. Appointed as Director of Human Resources of PermataBank pursuant to the resolutions of the AGMS on 30 April 2009 and obtained approval from Bank Indonesia on 18 August, 2009. Previously she was the Director of Human Resources at PT Rajawali Corpora in 2007-2009. She started her professional career and served in various positions with PT USI/IBM Indonesia (1982-1992) and then served in various HR positions at PT Freeport Indonesia (1992-1995), HR Director at PT Keramika Indonesia Asosiasi Tbk (1995-1998), HR Director at Citibank N.A. Indonesia (1998-2002), and HR & Corporate Affairs Director for Dexa Medica Group (2002-2007). A graduate of Akademi Sekretaris Tarakanita, Jakarta, Indri is currently pursuing a post-graduate degree in Management at BINUS Business School, Jakarta.
Biografi Anggota Komite Member of Committees Biographies
1
2
Komite Audit Audit Committee Ketua Chairman : Inget Sembiring Biografi lengkap dapat dilihat pada bagian Biografi Dewan Komisaris.
For a complete biography please refer to Board of Commissioners’ Biographies section.
Anggota Member : I. Supomo Biografi lengkap dapat dilihat pada bagian Biografi Dewan Komisaris.
For a complete biography please refer to Board of Commissioners’ Biographies section.
Anggota Member
: Haswandy S. Effendi
Anggota Member
: Viveka Nanda Leimena
1
Haswandi S. Effendi Anggota Komite Audit (Pihak Independen) Member of the Audit Committee (Independent Party)
Warga Negara Indonesia. 65 tahun. Anggota Komite Audit PermataBank sejak tanggal 5 Agustus 2006. Beliau adalah anggota tim interview Fit & Proper Test New Entry Bank Indonesia dari Februari 2006 sampai Februari 2007, dan Penasehat untuk Asosiasi Dana Pensiun Indonesia pada tahun 2000-2005. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Dana Pensiun Bank Indonesia pada tahun 2000, Direktur Direktorat Pemeriksaan Bank, Bank Indonesia pada tahun 1999, Kepala Urusan Pemeriksaan Bank I, Bank Indonesia pada tahun 1998, dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia di Tokyo, Jepang pada tahun 1996.
2
Indonesian citizen. Age 65. Member of the Audit Committee of PermataBank since 5 August 2006. He served as a member of the interview team Fit & Proper Test New Entry Bank Indonesia from February 2006 to February 2007, and Advisor to the Indonesian Pension Funds Association from 2000 to 2005. Previously appointed as President Director of Bank Indonesia Pension Fund in 2000, Director of Bank Examination Directorate, Bank Indonesia in 1999, Head of Bank Examination Division Bank I, Bank Indonesia in 1998, and Chief of Bank Indonesia Representative Office in Tokyo, Japan in 1996.
Viveka Nanda Leimena Anggota Komite Audit (Pihak Independen) Member of the Audit Committee (Independent Party)
Warga Negara Indonesia. 64 tahun. Anggota Komite Audit PermataBank sejak tanggal 5 Agustus 2006. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur PT BPK Gunung Mulia. Posisi sebelumnya antara lain adalah Staf Divisi Akuntansi di Kantor Pusat Reserve Bank of Australia pada tahun 1972, Kepala Departemen Transfer, Divisi Operasi Citibank N.A, Jakarta pada tahun 1973, Direktur Utama PT Aseam Indonesia sampai tahun 1989, Direktur dan CEO dari BRI Finance Limited, Hong Kong pada tahun 1989, Direktur Utama PT Bank Uppindo pada tahun 1995, anggota Komite Audit Bank Universal pada tahun 1999.
Indonesian citizen. Age 64. Member of the Audit Committee PermataBank since 5 August 2006. Presently also serving as Director of PT BPK Gunung Mulia. His previous positions include Accounting Department at the Head Office of the Reserve Bank of Australia in 1972, Head of Transfer Department, Operation Division Citibank N.A, Jakarta in 1973, President Director of PT Aseam Indonesia until 1989, Director and CEO of BRI Finance Limited, Hong Kong in 1989, President Director of PT Bank Uppindo in 1995, member of the Audit Committee of Bank Universal in 1999.
PermataBank 2009 Annual Report
369
Biografi Anggota Komite Member of Committees Biographies
1 Komite Remunerasi dan Nominasi Remuneration and Nomination Committee Ketua Chairman : Lukita D. Tuwo Biografi lengkap dapat dilihat pada bagian Biografi Dewan Komisaris.
For a complete biography please refer to Board of Commissioners’ Biographies section.
Anggota Member : Inget Sembiring Biografi lengkap dapat dilihat pada bagian Biografi Dewan Komisaris.
For a complete biography please refer to Board of Commissioners’ Biographies section.
Anggota Member : Raymond J. Ferguson Biografi lengkap dapat dilihat pada bagian Biografi Dewan Komisaris.
For a complete biography please refer to Board of Commissioners’ Biographies section.
Anggota Member : Gunawan Geniusahardja Biografi lengkap dapat dilihat pada bagian Biografi Dewan Komisaris.
Anggota Member
1
For a complete biography please refer to Board of Commissioners’ Biographies section.
: Luky Setiawan S.
Luky Setiawan S. Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi (Pejabat Eksekutif ) Member of the Remuneration and Nomination Committee (Executive Officer)
Warga Negara Indonesia. 41 tahun. Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi PermataBank sejak 24 September 2008. Luki Setiawan S. memiliki lebih dari 19 tahun pengalaman di bidang human resource management, training & development dan management. Beliau memulai karir sebagai Trainee PT Astra International pada tahun 1991 sampai dengan posisi terakhir sebagai Compensation & Benefits Analyst. Selanjutnya bergabung dengan Bank Artha Graha dengan posisi terakhir sebagai HR Development Manager (1994–1995); PricewaterhouseCoopers Consulting dengan posisi terakhir Principal Consultant (1996–2002), IBM Business Consulting Services sebagai Human Capital Management Leader (2002–2004), DDI Indonesia sebagai Project Manager (2004), Mercer (Malaysia) Sdn Bhd sebagai Business Leader/ Principal Consultant Human Capital (2004). Memperoleh Master of Science di bidang International Business dari University of Sains Malaysia.
370
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Indonesian citizen. Age 41. Member of the Remuneration and Nomination Committee of PermataBank since 24 September 2008. Luki Setiawan S. has over 19 years experience in human resource management, training & development and management. He started his career as Trainee at PT Astra International in 1991 up to his last position as Compensation & Benefits Analyst. Thereafter, he joined Bank Artha Graha up to his last position as HR Development Manager (1994–1995), PricewaterhouseCoopers Consulting with his latest position as Principal Consultant (1996–2002), IBM Business Consulting Services as Human Capital Management Leader (2002–2004), DDI Indonesia as Project Manager (2004), Mercer (Malaysia) Sdn Bhd as Business Leader/Principal Consultant Human Capital (2004). He obtained his Master of Science degree in International Business from the University of Sains Malaysia.
1 Komite Pemantau Risiko Risk Monitoring Committee Ketua Chairman : I. Supomo Biografi lengkap dapat dilihat pada bagian Biografi Dewan Komisaris.
For a complete biography please refer to Board of Commissioners’ Biographies section.
Anggota Member : Lukita D. Tuwo Biografi lengkap dapat dilihat pada bagian Biografi Dewan Komisaris.
For a complete biography please refer to Board of Commissioners’ Biographies section.
Anggota Member : David A. Worth Biografi lengkap dapat dilihat pada bagian Biografi Dewan Komisaris.
For a complete biography please refer to Board of Commissioners’ Biographies section.
Anggota Member
: Adi Pranoto Leman
Anggota Member
: Goei Siauw Hong
1
Adi Pranoto Leman Anggota Komite Pemantau Risiko (Pihak Independen) Member of the Risk Monitoring Committee (Independent Party)
Warga Negara Indonesia. 56 tahun. Anggota Komite Monitoring Risiko (sebagai pihak independen) PermataBank sejak 13 Juni 2007. Adi Pranoto Leman memiliki lebih dari 20 tahun pengalaman di bidang konsultan, meliputi jasa audit dan konsultan keuangan. Sejak tahun 2007, mendirikan PT Infinity Capital sebuah perusahaan konsultan keuangan. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai anggota Supervisory Board pada Ernst & Young, dan juga sebagai Deputy Head of Assurance and Advisory Business Services. Sebelum bergabung dengan Ernst & Young, beliau adalah Managing Director yang mengepalai Assurance and Business Advisory (ABA) pada Arthur Andersen Indonesia sejak 1993 hingga 2002, termasuk pada periode 2000-2002 sebagai Country Head, JBO (Japan Business Organization) pada Arthur Andersen Indonesia. Beliau juga Anggota Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan menjabat Ketua Education & Training IAI-KAP (2005 – 2008) serta sebelumnya telah memegang berbagai posisi senior di IAI. Beliau adalah anggota Dewan Kehormatan IAPI (Ikatan Akuntan Publik Indonesia) periode 2008–2012. Aktif sebagai pembicara pada berbagai forum dan seminar di bidang keuangan dan akuntansi. Menyelesaikan studinya di Universitas Airlangga, Surabaya di bidang Akuntansi.
Indonesian citizen. Age 56. Member of the Risk Monitoring Committee (as independent party) of PermataBank since 13 June 2007. Adi Pranoto Leman has more than 20 years of consulting experience, encompassing audit and financial consulting services. In 2007, he established PT Infinity Capital, a financial consulting firm. Previously, he served as a member of the Supervisory Board of Ernst & Young, and also as the Deputy Head of Assurance and Advisory Business Services. Before joining Ernst & Young, he was the Managing Director of the Assurance and Business Advisory (ABA) services of Arthur Andersen Indonesia from 1993 to 2002, including from 2000–2002 holding the position as the Country Head of JBO (Japan Business Organization) of Arthur Andersen Indonesia. He is also a Member of the Indonesian Institute of Accountants (IAI) and Chairman of Education & Training of IAI-KAP (2005 – 2008), and previously held various senior positions in the IAI. He is a member of the Honorary Board of IAPI (Indonesian Institute of Public Accountants) for the period 2008–2012. He is also a regular speaker for various forums and seminars on finance and accounting. Graduated from Universitas Airlangga, Surabaya with a Degree in Accounting.
PermataBank 2009 Annual Report
371
Biografi Anggota Komite Member of Committees Biographies
2
2
Goei Siauw Hong Anggota Komite Pemantau Risiko (Pihak Independen) Member of the Risk Monitoring Committee (Independent Party)
Warga Negara Indonesia. 45 tahun. Anggota Komite Monitoring Risiko (sebagai pihak independen) PermataBank sejak 13 Juni 2007. Goei Siauw Hong mengawali karirnya di tahun 1988 sebagai Systems Analyst di PT Astra Graphia. Tahun 1993 mulai meniti karir di Pasar Modal sebagai Equity Analyst/Senior Equity Analyst di WI Carr Indonesia, kemudian di Credit Lyonnais sebagai Senior Equity Analyst/Deputy Head of Research pada tahun 1995 dan sebagai Head of Research di SocGen Crosby sejak 1996 hingga 1998. Pindah ke Nomura Singapore sebagai Equity Analyst pada tahun 1998 dan kemudian menjabat sebagai Head of Research di Nomura Indonesia sejak tahun 1999 hingga 2001. Sejak 2001 hingga saat ini, menjabat sebagai Managing Director GSH Consulting/GPS. Telah berulang kali ditunjuk sebagai salah satu analis terbaik di kawasan Asia dan merupakan nara sumber utama bagi berbagai media lokal dan internasional. Beliau adalah Chartered Financial Analyst (CFA) dan Financial Risk Manager (FRM), dan menjadi Senior Grader untuk ujian CFA dan Anggota pada CFA Candidate Curriculum Committee. Lulusan Institut Pertanian Bogor di bidang Agronomi pada tahun 1988 dan memperoleh gelar Master di bidang Finance dan Marketing dari Indiana University, AS.
372
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Indonesian citizen. Age 45. Member of the Risk Monitoring Committee (as independent party) of PermataBank since 13 June 2007. Goei Siauw Hong began his career as a Systems Analyst at PT Astra Graphia in 1988. From 1993, started a career in the Capital Market as an Equity Analyst/Senior Equity Analyst at WI Carr Indonesia, then moved to Credit Lyonnais as the Senior Equity Analyst/Deputy Head of Research in 1995 and as the Head of Research at SocGen Crosby from 1996 to 1998. He moved to Nomura Singapore as an Equity Analyst in 1998 and served as the Head of Research of Nomura Indonesia from 1999 to 2001. From 2001 up to today, he has held the position of Managing Director of GSH Consulting/GPS. Repeatedly awarded as one of the best analysts in Asia and is a leading source for various local and international media. He is a Chartered Financial Analyst (CFA) and Financal Risk Manager (FRM), and also serves as a Senior Grader of CFA examinations and Member of the CFA Candidate Curriculum Committee. He graduated with a Degree in Agronomy from Institut Pertanian Bogor in 1988 and earned his Master’s Degree in Finance and Marketing from Indiana University, USA.
BIOGRAFI Dewan Pengawas Syariah (DPS) Sharia Supervisory Board (DPS) Biographies
1
1
Indonesian citizen. Age 54. Appointed as Chairman of the Sharia Supervisory Board of PermataBank since 2004 and obtained approval from Bank Indonesia on 21 November 2008. He is a Professor and Dean of the Faculty of Sharia and Law, Syarif Hidayatullah State Islamic University, Jakarta. He serves as Plenary Member of the National Sharia Board (DSN) since 1995 up to the present, and also as Vice Chairman of the Fatwa Commission of the Indonesian Council of Ulemma (MUI) since 1995 up to the present as well as member of BAZIZ Consultation Boardof Jakartasince 2004 up to present. Currently he is also active as Chairman of the Sharia Supervisory Board of several Sharia insurance companies in Indonesia. He obtained his MA degree (1987) and PhD degree (1989) from IAIN Jakarta, and a Bachelor degree in Law from the Faculty of Law, Universitas Muhammadiyah, Jakarta (1996).
KH. Saifuddin Amsir, MA. Anggota Member
Warga Negara Indonesia. 54 tahun. Ditunjuk sebagai anggota Dewan Pengawas Syariah PermataBank sejak tanggal 29 Agustus 2008 dan memperoleh persetujuan Bank Indonesia tanggal 21 Nopember 2008. Beliau adalah Dosen pada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Universitas Islam negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. Beliau juga aktif sebagai pembimbing dan pembina di berbagai organisasi dan badan keagamaan, termasuk PBNU dan Dewan Syariah Nasional (DSN). Beliau meraih gelar Sarjana dari Fakultas Ushuluddin IAIN Jakarta pada tahun1985, serta Ijazah Ilmiah dari ulama-ulama besar internasional yaitu Sayyid Muhammad Ali Al-Maliki, Mekah (2000) dan Sayyid Muhammad Al-Ya’qubi, Siria (2006).
3
3
Prof. Dr. H.M. Amin Suma, SH. MA. MM. Ketua Chairman
Warga Negara Indonesia. 54 tahun. Ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah PermataBank sejak tahun 2004 dan memperoleh persetujuan Bank Indonesia tanggal 21 Nopember 2008. Beliau adalah Guru Besar dan Dekan pada Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. Menjabat sebagai Anggota Pleno Dewan Syariah Nasional (DSN) sejak tahun 1995 hingga sekarang, dan sebagai Wakil Ketua Komisi Fatwa di Majelis Ulama Indonesia (MUI) sejak 1995 hingga sekarang serta Anggota Dewan Pertimbangan BAZIZ DKI Jakarta sejak tahun 2004 hingga sekarang. Saat ini juga aktif sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah pada beberapa perusahaan asuransi Syariah nasional. Beliau meraih gelar MA (1987) dan gelar Doktor (1989) dari IAIN Jakarta, serta gelar Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta (1996).
2
2
Indonesian citizen. Age 54. Appointed as member of the Sharia Supervisory Board of PermataBank since 29 August 2008 and obtained approval from Bank Indonesia on 21 November 2008. He is a Lecturer at the Faculty of Ushuluddin and Law, Syarif Hidayatullah State Islamic University, Jakarta. He is also active in advisory and leadership positions with several organizations and religious bodies, including PBNU and the National Sharia Board (DSN). He earned a Bachelor degree from the Faculty of Ushuluddin, IAIN Jakarta, in 1985, as well as Scientific Diploma from international leaders in Islam, such as Sayyid Muhammad Ali Al-Maliki, Mecca (2000) and Sayyid Muhammad Al-Ya’qubi, Syria (2006).
H.M. Faiz, MA. Anggota Member
Warga Negara Indonesia. 35 tahun. Ditunjuk sebagai anggota Dewan Pengawas Syariah PermataBank sejak tanggal 29 Agustus 2008 dan memperoleh persetujuan Bank Indonesia tanggal 21 Nopember 2008. Beliau adalah Direktur dari Pondok Pesantren Daarul Rahman dan memiliki pengalaman luas di berbagai organisasi keagamaan dan kemasyarakatan, termasuk di Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan Nadhatul Ulama (NU). Beliau juga aktif sebagai narasumber dan moderator di berbagai seminar dan program pelatihan. Beliau memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Syariah, Universitas Islam Medinah, Arab Saudi, pada tahun 1997.
Indonesian citizen. Age 35. Appointed as member of the Sharia Supervisory Board of PermataBank since 29 August 2008 and obtained approval from Bank Indonesia on 21 November 2008. He is the Director of Pondok Pesantren Daarul Rahman, and has extensive experience in various religious and civil organizations, including Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) and the Nadhatul Ulama (NU). He is also active as speaker and moderator at various seminars and training programs. He obtained a Bachelor degree from the Faculty of Sharia, Medina Islamic University, Saudi Arabia, in 1997.
PermataBank 2009 Annual Report
373
Pejabat Eksekutif Senior Executives
Sesuai dengan definisi Bank Indonesia, Pejabat Eksekutif adalah pejabat bank yang bertanggung jawab langsung kepada direksi. According to the definitions of Bank Indonesia, senior executives are a bank’s executies reporting directly to the board of directors.
Jabatan Title
Nama Name
Nama Name
Internal Audit
Richard S. Dompas
Technology and Operations
Corporate Affairs
Leila Djafaar
Operations
Osman Ershad Faiz
Strategy & PMO
Ida Apulia Simatupang
Information Technology
Mak Kok Mun
Global Markets Control & Operations
Frederick Carlton Ferdinands
Technology & Operations Operational Risk Management
Aloysius Ary Satrio
Retail Banking Opex & Service Quality & BIU
Bernard Lokasasmita
SME Banking
Sukarman Omar
National Non-Branch Sales
Lukito Adisubrata Suwardi
Retail Liability
Robby Mondong
Sharia Banking
Achmad Kusna Permana
Financial Controller
Minnarni Hanli
Marketing & Brand Awareness
Slamet Sudijono
Business Finance
Mok fee Long (Michael Mok)*
Business Operational Risk Management
Kim Elizabeth Blasing
Strategic Information Management Ronald Tauviek A. Kasim
Network
Y.B. Hariantono*
Loan Approval
Sri Wahyuni Hadi P
Corporate Real Estate Services
Firman Hadi
Network 1
Lynna Muliawan*
Finance Ops Risk Management
Martin Luther Marpaung
Consumer Lending
Budiman Poedirahardjo*
Human Resources
Wholesale Banking Client Relationship
Roy Arman Arfandy
Global Markets
Francis Indarto
Business Development & Strategy
Muliani Margono
Business Operational Risk Management
Endang Diatri (Ririn)
Risk Management
Finance
Procurement Vendor Management Handoko Widjaja
People Product Management
Luky Setiawan Suardi
Employee Relations & Services
Landy Kurniawan*
Talent Acquistion & Management
Adriana R. Novitasari*
Organization Learning
Amelia M. Sutoyo
HR Retail Banking
Josephine Regina Dameria
HR Wholesale Banking & Support Function
Dyah Adhi Astuti
Risk Retail & SME Banking
Sanjay SP Nandrajog
Country Operational Risk & Assurance Management
Ahmad Jamal
HR GTO
Riksa Prakoso**
Simon Christopher James Farmer
HR Process Impovement, Risk & Compliance
Sylvia
Senior Credit Officer Wholesale Banking Special Asset Management
Stephani Lena
Market Risk
Iwan Nataliputra
* saat ini telah mengundurkan diri dari PermataBank has resigned from PermataBank ** saat ini sudah tidak menjabat sebagai Pejabat Eksekutif no longer serves as executive officer
374
Jabatan Title
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Legal & Compliance Legal
Mutia Nilawati Dewi
INFORMASI pemegang saham Shareholder Information
Pemegang Saham Utama
Main Shareholders
Standard Chartered Bank Asal mula Standard Chartered Bank adalah ‘The Chartered Bank of India, Australia and China’, suatu badan hukum di bidang perbankan yang didirikan berdasarkan hukum Inggris oleh James Wilson berdasarkan Royal Charter yang diberikan oleh Ratu Victoria pada tahun 1853.
Standard Chartered Bank The origins of Standard Chartered Bank was ‘The Chartered Bank of India, Australia and China’, a legal entity in the banking sector established based on the laws of the Great Britain by James Wilson pursuant to the Royal Charter granted by H.M. Queen Victoria in 1853.
Pada tahun 1969, The Chartered Bank melakukan penggabungan usaha dengan “The Standard Bank of British South Africa” dan membentuk Standard and Chartered Banking Group Limited.
In 1969, The Chartered Bank completed a merger with “The Standard Bank of British South Africa” and formed Standard and Chartered Banking Group Limited.
Nama Standard Chartered Bank efektif mulai digunakan sejak tanggal 1 Januari 1985 pada saat pengambilalihan kegiatan usaha perbankan Standard Chartered Bank oleh The Chartered Bank. Saat ini, Standard Chartered Bank dimiliki sepenuhnya oleh Standard Chartered PLC, dan sahamnya terdaftar di Bursa Efek London dan Bursa Efek Hong Kong.
The name Standard Chartered Bank was effectively used since January 1, 1985 at the time of acquisition of banking operations of Standard Chartered Bank by The Chartered Bank. Today, Standard Chartered Bank is wholly owned by Standard Chartered PLC. Standard Chartered PLC is dual listed on both London and Hong Kong stock exchanges.
Sebagai bank internasional, Standard Chartered Bank memberikan banyak keuntungan bagi PermataBank, termasuk: 1. Akses ke jaringan internasional di lebih dari 70 negara; 2. Pengalaman dan pengetahuan internasional; 3. Akses kepada produk dan layanan inovatif, sistem dan praktik terbaik di berbagai bidang; 4. Bakat-bakat yang beragam lebih dari 70.000 karyawan di seluruh dunia.
As an international bank, Standard Chartered provides many benefits to PermataBank, such as: 1. Access to an international network spanning over 70 countries; 2. International experience and knowledge; 3. Access to innovative products and services, systems and best practices in many areas; 4. A deep and diverse talent pool employing over 70,000 staff worldwide.
PT Astra International Tbk Didirikan pada tahun 1957 sebagai suatu perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, saham Astra telah tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 1990, dengan nilai kapitalisasi pasar per tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp140 triliun.
PT Astra International Tbk Incorporated in 1957 as a trading company, Astra has listed its shares in the Indonesia Stock Exchange since 1990 with market capitalization as at December 31, 2009 of Rp140 trillion.
PT Astra International Tbk saat ini memiliki enam lini bisnis yaitu otomotif, jasa keuangan, alat berat, agribisnis, teknologi informasi, serta infrastruktur dan logistik. Di akhir tahun 2009, jumlah karyawan Astra Group tercatat sekitar 126.700 orang.
PT Astra International Tbk. currently has six business lines, which are automotive, financial services, heavy equipment, agribusiness, information technology, and infrastructure and logistics. Total employees of the Astra Group are 126,700 as at end of 2009.
Pemegang saham PT Astra International Tbk per 31 Desember 2009: • Jardine Cycle & Carriage Ltd: 50,11% • Lain-lain (<5%): 49,89%
Shareholders of PT Astra International Tbk as at December 31, 2009: • Jardine Cycle & Carriage Ltd: 50.11% • Others (<5%): 49.89%
Sebagai group perusahaan besar di Indonesia, PT Astra International Tbk membawa wawasan lokal dan pemahaman bisnis yang mendalam di Indonesia bagi PermataBank, sehingga memberikan banyak peluang bagi pembentukan sinergi, seperti misalnya: 1. Memberdayakan jaringan kerja yang luas dari PT Astra International Tbk. 2. Peluang cross selling kepada konsumen maupun karyawan PT Astra International Tbk. 3. Melakukan pendekatan non-bank terhadap konsumen di Indonesia, baik pemahaman perilaku kredit konsumen maupun pendekatan pemasaran yang bersifat non-bank.
As a conglomerate group of companies in Indonesia, PT Astra International Tbk. provides a true local insight, as well as business understanding in Indonesia for PermataBank, hence providing extensive opportunities for creating synergies, including: 1. Leveraging the wide network of PT Astra International Tbk. 2. Offering opportunities for cross selling to consumers and employees of PT Astra International Tbk. 3. Achieving a non-bank approach for consumers in Indonesia, both for understanding the behavior of consumer loans as well as non-bank marketing approach.
PermataBank 2009 Annual Report
375
Informasi Pemegang Saham Shareholder Information
376
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa 2010 RUPS Luar Biasa 2010 telah diselenggarakan pada hari Rabu, 20 Januari 2010 pukul 15.00 WIB di Ruang Eksekutif PermataBank Tower I Lantai 22, Jl. Jend. Sudirman Kav. 27, Jakarta 12920.
The 2010 Extraordinary General Meeting of Shareholders The EGMS 2010 was held on Wednesday, 20 January 2010 at 3 pm at Executive Room, PermataBank Tower I, 22nd Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 27, Jakarta 12920.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2010 RUPS Tahunan 2010 akan diselenggarakan pada hari Selasa, 27 April 2010 pukul 14.00 WIB di Ruang Eksekutif PermataBank Tower I Lantai 22, Jl. Jend. Sudirman Kav. 27, Jakarta 12920.
The 2010 Annual General Meeting of Shareholders The AGMS 2010 will be held on Tuesday, 27 April 2010 at 2 pm at Executive Room, PermataBank Tower I, 22nd Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 27, Jakarta 12920.
Pencatatan Efek 1. Efek PermataBank dicatatkan di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham ‘BNLI’. 2. Obligasi Subordinasi I PermataBank Tahun 2006 dicatatkan di Bursa Efek Indonesia dengan kode ‘BNLI01’.
Stock Listing 1. PermataBank’s shares are listed at the Indonesia Stock Exchange with stock code ‘BNLI’. 2. Subordinated Bonds I PermataBank 2006 are registered in Indonesia Stock Exchange with code ‘BNLI01’.
Biro Administrasi Efek PT Blue Chip Mulia Gedung Bina Mulia I, Lantai 4 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 10, Jakarta 12950 Tel. : (62-21) 520 1928, 520 1983 Fax. : (61-21) 520 1924
Share Registrar Bureau PT Blue Chip Mulia Gedung Bina Mulia I, 4th Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 10, Jakarta 12950 Tel. : (62-21) 520 1928, 520 1983 Fax. : (62-21) 520 1924
Auditor Independen Siddharta & Widjaja (anggota KPMG International) Wisma GKBI, Lantai 32 Jl. Jend. Sudirman Kav. 28, Jakarta 10210 Tel. : (62-21) 574 2333, 574 2888 Fax. : (62-21) 574 1777, 574 2777 www.kpmg.com (worldwide) www.kpmg.co.id (Indonesia)
Independent Auditor Siddharta & Widjaja (member of KPMG International) Wisma GKBI, 32th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 28, Jakarta 10210 Tel. : (62-21) 574 2333, 574 2888 Fax. : (62-21) 574 1777, 574 2777 www.kpmg.com (worldwide) www.kpmg.co.id (Indonesia)
Wali Amanat PT Bank CIMB Niaga Tbk Graha Niaga, Lantai 20 Jl. Jend. Sudirman Kav. 58, Jakarta 12190 Tel. : (61-21) 250 5151, 250 5252 Ext. 32001, 32002, Fax : (61-21) 250 5777
Trustee PT Bank CIMB Niaga Tbk Graha Niaga, 20th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 58, Jakarta 12190 Tel. : (62-21) 250 5151, 250 5252 Ext. 32001, 32002 Fax. : (62-21) 250 5777
Pemeringkat Efek PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Setiabudi Atrium, Lantai 8 Suite 809-810 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Kuningan , Jakarta 12920 Tel. : (62-21) 521 0077 Fax : (62-21) 521 0078
Rating Agency PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Setiabudi Atrium, 8th floor Suite 809-810 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Kuningan, Jakarta 12920 Tel. : (62-21) 521 0077 Fax. : (62-21) 521 0078
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Informasi Pemegang Saham Shareholder Information
Sekretaris Perusahaan Katharine Grace PermataBank Tower I, Lantai 17 JL. Jend. Sudirman Kav. 27, Jakarta 12920 Tel. : (62-21) 523 7788, 523 7899, 523 7999 ext. 1788 Fax : (62-21) 252 4492 e-mail :
[email protected]
Corporate Secretary Katharine Grace PermataBank Tower I, 17th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 27, Jakarta 12920 Tel. : (62-21) 523 7788, 523 7899, 523 7999 ext. 1788 Fax. : (62-21) 252 4492 e-mail :
[email protected]
Corporate Affairs PermataBank Tower I, Lantai 17 Jl. Jend. Sudirman Kav. 27, Jakarta 12920 Tel. : (62-21) 523 7788, 523 7899 Fax. : (62-21) 523 7253 e-mail :
[email protected]
Corporate Affairs PermataBank Tower I, 17th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 27, Jakarta 12920 Tel. : (62-21) 523 7788, 523 7899 Fax. : (62-21) 523 7253 e-mail :
[email protected]
Situs Internet Laporan Tahunan dan informasi lain mengenai PT Bank Permata Tbk dapat dilihat di situs www.permatabank.com
Website This Annual Report and other information on PT Bank Permata Tbk can be accessed through www.permatabank.com
Call Center 500111 dari telepon fixed line 63399 dari telepon selular
Call Center 500111 from fixed line 63399 from cellular phone
Akta Pendirian No.228 tanggal 17 Desember 1954 Dibuat oleh : Eliza Pondaag pengganti dari Raden Mas Soerojo, Notaris di Jakarta BNRI No. 22 tanggal 18 Maret 1955, TBNRI No.292.
Deed of Incorporation No.228 dated 17 December 1954 Of: Eliza Pondaag substitute to Raden Mas Soerojo, Notary in Jakarta BNRI No. 22 dated 18 March 1955, TBNRI No.292
Perubahan Anggaran Dasar terakhir Akta No.41 tanggal 22 Mei 2009 Notaris : Benny Kristianto, SH BNRI No.66 tanggal 18 Agustus 2009, TBNRI No.676
Last amendment of Articles of Association Deed No.41 dated: 22 May 2009 Notary: Benny Kristianto, SH BNRI No.66 dated 18 August 2009, TBNRI No.676
Surat Ijin Usaha Sebagai Bank Umum No.19371/U.M.II. tanggal 19 Februari 1957 Menjadi Bank Devisa sejak 1 Juni 1956
Business License as Commercial Bank No.19371/U.M.II. dated 19 February 1957 Operated as Foreign Exchange Bank since 1 June 1956
Nomor Pokok Wajib Pajak 01.308.464.5-091.000
Tax Registration Number 01.308.464.5-091.000
Tanda Daftar Perusahaan No.09.03.1.65.25470 tanggal 8 Februari 2010
Company Registration Certificate No.09.03.1.65.25470 dated 8 February 2010
PermataBank 2009 Annual Report
377
Anak Perusahaan & Afiliasi Subsidiaries & Affiliated Companies
No.
378
Nama Perusahaan Company Name
Bidang Usaha Line of Business
Kepemilikan Share Holding
Sekuritas Securities
98.36%
Pembiayaan Konsumen & Sewa Guna Usaha Consumer Finance & Leasing
-
Asuransi Kerugian General Insurance
51.00%
1.
PT Bali Securities*)
2.
PT Bali Tunas Finance**)
3.
PT Asuransi Permata Nipponkoa Indonesia
4.
PT Sarana Bali Ventura
Modal Ventura Venture Capital
4.02 %
5.
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Pasar Modal Capital Market
1.00 %
6.
PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia
Investasi Investment
0.93 %
7.
PT Aplikanusa Lintasarta
Komunikasi Communication
1.90 %
*) Pada tanggal 15 Januari 2010 seluruh kepemilikan saham PT Bali Securities telah dijual kepada pihak lain.
*) The entire shareholding at PT Bali Securities was divested on 15 January 2010.
**) Berakhirnya status badan hukum PT Bali Tunas Finance telah diumumkan dalam Berita Negara RI No. 83 Tahun 2009 tanggal 16 Oktober 2009.
**) The expiration of the legal status of PT Bali Tunas Finance was published in the State Gazette of Republic of Indonesia No. 83 dated 16 October 2009.
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Produk dan Layanan Products and Services
Produk Aset Asset Products
Layanan Services
Produk & Layanan Syariah Sharia Products & Services
• PermataKPR Bijak
• Permata e-Banking
• PermataPembiayaan Pemilikan Rumah iB
• PermataHome Ready Cash
• Permata atm
• PermataKPR Cicilan Tetap
• PermataMobile
• PermataJoint Financing iB (akad Murabahah)
• PermataKPR Konvensional
• PermataNet
• PermataDana Usaha
• PermataMini atm
• PermataAnjak Piutang
• PermataTel
• PermataKTA Bisnis
• Call Center Kencana (500100)
• PermataGriya Bisnis
• Financing iB • Impor LC iB • Import Finance iB • Bank Garansi iB • PermataSecurities & Agency Services iB
• Medika
• PermataTabungan iB (Perorangan dan Perusahaan)
• Si Kecil
• PermataTabungan iB Pendidikan
• Proteksi
• PermataTabungan iB Rancang Dana
• Bijak Plus
• PermataGiro iB (Perorangan dan Perusahaan)
• Bijak Aktif • Santunan Hati Plus • Perisai Ganda • Perisai Prima • SafeSaving • SafeSaving Platinum • SafeSaving AlliSya • Perisai Kecelakaan
• PermataDeposito iB • PermataTabungan iB Payroll • PermataTabungan iB Umrah • PermataTabungan iB Optima • PermataTabungan iB Bintang (versi orang tua) • PermataTabungan iB Bintang (versi Anak) • Layanan PermataBank Syariah
PermataBank 2009 Annual Report
379
Alamat Kantor Office Addresses
Balikpapan Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 1-3 Komp. Klandasan Permai Blok A Tel. (0542) 732263 Fax. (0542) 732266 Balikpapan Baru Jl. MT Haryono No. 34 Tel. (0542) 576 591 Pandan Sari Jl. Pandan Sari Komp. Pertokoan Blok A No. 5 Tel. (0542) 734762 Fax. (0542) 734791
Banda Aceh Pante Pirak Jl. Pante Pirak No. 5-6 Tel. (0651) 31333 Fax. (0651) 635789
Bandung Merdeka Jl. Merdeka No. 66 Tel. (022) 4234366 Fax. (022) 4235290, 4207144 Ahmad Yani Jl. Jend Ahmad Yani No. 251 Tel. (022) 7200054, 7206960, 7271609 Fax. (022) 7207903, 7207514 Astana Jl. Astana Anyar No. 22 Tel. (022) 6079018 Fax. (022) 6079013 Batununggal Kompleks Ruko Batununggal Jl. Batununggal Indah No. 151 Tel. (022) 7569577, Fax. (022) 7569711 Buah Batu Jl. Buah Batu No. 216 Tel. (022) 7311970-71, 7316424-25 Fax. (022) 7311969 Cihampelas Jl. Cihampelas No. 188 Tel. (022) 2038932 Fax. (022) 2038931 Cimahi Jl. Raya Cimahi No. 523 Tel. (022) 6658211, 6658215 Fax. (022) 6658213 Kepatihan King Shopping Center Lt. Dasar Jl. Kepatihan No. 11-17 Tel. (022) 4203447, 4208162 Fax. (022) 4204793
380
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Kopo Jl. Kopo No. 24 Tel. (022) 6033106, 6031626 Fax. (022) 6031592
Windsor Komp. Windsor Central Blok B-7 Tel. (0778) 424061, 459430
Kopo Permai Perumahan Kopo Permai Blok 50 AD No. 1 Tel. (022) 5407815, 5414284, 5414285 Fax. (022) 5403728
Bekasi Cibubur Times Square Cibubur Times Square Blok B-1 No. 28 Jl. Transyogi KM. 3 Cibubur, Jatikarya, Jati Sampurna Tel. (021) 84303655 - 58 Fax. (021) 84303659
Pasirkaliki Jl. Pasirkaliki No. 161 Tel. (022) 6046285, 6120263 Fax. (022) 6046271 Sawunggaling Jl. Sawunggaling No. 1 Tel. (022) 4209090 Fax. (022) 4261154 Soekarno Hatta Jl. Venus Barat Kav. IV No. 14 Komp. Metro Soekarno Hatta Tel. (022) 7507817, 7507818 Fax. (022) 7562462 Sumbersari Komplek Sumbersari Indah T-7 Tel. (022) 6010802, 6010816 Fax. (022) 6047173 Surya Sumantri Jl. Prof. Drg. Surya Sumantri No. 51 Tel. (022) 2013556, 2001310-11, 2004238-39 Fax. (022) 2013556 Unpar Jl. Ciumbeuleut No. 94 Tel. (022) 2033930, 2033926 Fax. (022) 2033932
Banjarmasin A. Yani Jl. A. Yani KM. 2 No. 1 Tel. (0511) 3250933 Fax. (0511) 3250934
Banyuwangi Pesona Intan, Ruko Pesona Intan 2 Panglima Besar Sudirman No. 4, Penganjuran Tel. (0333) 419229, 419230, 429231 Fax. (0333) 419232
Batam Lubuk Baja Jl. Imam Bonjol Komp. Bumi Ayu Lestari Blok A No. 7/8 Lubuk Baja Tel. (0778) 456700 Fax. (0778) 456010 Bengkong Permai Kompleks Bengkong Permai Blok A No. 9 Tel. (0778) 424270, 450859
Cikarang Jababeka Cikarang Industrial Estate Jl. Jababeka Raya Blok B1-B2 Tel. (021) 8936556-57, 8934165-67 Fax. (021) 8934165 Kawasan Lippo Cikarang Ruko Plaza Menteng Blok B No. 31 Jl. M.H. Thamrin, Lippo Cikarang Tel. (021) 8972590, 8972592 Fax. (021) 8972589 Kemang Pratama Jl. Raya Kemang Pratama Blok AN No. 12 A Sepanjang Jaya Tel. (021) 8270172-3, 8270174 Fax. (021) 8270174 MM 2100 Cikarang Ruko Mall Bekasi Fajar Blok B No. 10 Kawasan Industri MM 2100, Cikarang Barat Tel. (021) 89981735-36, 89981738-42 Fax. (021) 89981737 Sentra Niaga Kalimalang Komplek Ruko Sentra Niaga Kalimalang Blok A-4 No. 2, Jl. A. Yani Tel. (021) 88961677, 88961766 Fax. (021) 88963240
Bogor Kapten Muslihat Jl. Kapten Muslihat No. 17 A Tel. (0251) 312990 Fax. (0251) 342500 Cibinong Jl. Raya Cibinong KM 42 No. 707 Tel. (021) 8764571-73 Fax. (021) 8754207 Pahlawan Jl. Pahlawan No. 150 B Tel. (0251) 384983, 384986 Fax. (0251) 384984 Pajajaran Jl. Pajajaran No. 11 A Tel. (0251) 356115-117 Fax. (0251) 356114 Pasar Anyar Rukan Central Jl. Dewi Sartika No. 46-48 Blok B No. 1 Tel. (0251) 353755-57 Fax. (0251) 353754
Plaza Pasar Baru Plaza Pasar Baru Etalase No. 1 Jl. Surya Kencana No. 3 Tel. (0251) 340072, 340073 Fax. (0251) 340074
Kuta Indah Komplek Ruko Kuta Indah Blok C 6 Jl. By Pass Ngurah Rai Tel. (0361) 757966 Fax. (0361) 757967
Intercon Kebon Jeruk Pertokoan Kebon Jeruk Intercon Blok F No. 2-3 Tel. (021) 5304848/4850, 5846087/6117, 5851453/2002 Fax. (021) ext. 110
Tajur Jl. Raya Tajur No. 39 B Tel. (0251) 351176-77, 373911, 376118 Fax. (0251) 376911
Melati Jl. Melati No. 63 Tel. (0361) 263373-76 Fax. (0361) 232921
Mangga Dua Jl. Raya Mangga Dua Blok E-4 No. 3 Tel. (021) 6009867/69, 6011500/1818/3588/6050/8808 Fax. (021) 6018808
Blitar Merdeka Jl. Merdeka No. 165, Kepanjen Kidul Tel. (0342) 810634 Fax. (0342) 801893
Bojonegoro Gajah Mada Komplek Pertokoan KAI No. 4,5 dan 6 Jl. Gajah Mada Tel. (0353) 893 253, 893 650, 893 655, 893 660 Fax. (0353) 893 444
Cianjur HOS Cokroaminoto Jl. HOS Cokroaminoto No. 76 Tel. (0263) 270400, 270722 Fax. (0263) 270411
Cilacap Mayjend S Parman Jl. Mayjen S Parman No. 11 A Tel. (0282) 535199, 532111, 532020, 534478 Fax. (0282) 531888
Cilegon Cilegon Raya Merak Komplek Ruko Istana Cilegon No. 2-3 Jl. Raya Merak No. 146 Tel. (0254) 396166-7, 386919-2 Fax. (0254) 386922
Cirebon Yos Sudarso Jl. Yos Sudarso No. 2-A Tel. (0231) 208134, 208136 Fax. (0231) 201031
Denpasar Dewi Sartika Jl. Dewi Sartika Kav. 88 Tel. (0361) 261678 Fax. (0361) 261679 Benoa Jl. By Pass Ngurah Rai No. 29, Pesanggrahan Tel. (0361) 728202 Fax. (0361) 728203
Menara Ubud Galleria Menara Ubud No. 7, Jl. Raya Ubud Tel. (0361) 978048 Fax. (0361) 978047 Pura Bagus Teruna Jl. Pura Bagus Teruna No. 522 Legian Tel. (0361) 761287, 755 682 Fax. (0361) 761512 Tragia Nusa Dua Komplek Pertokoan Tragia Nusa Dua Jl. By Pass Ngurah Rai, Kuta, Nusa Dua, Bali Tel. (0361) 6046271 Fax. (0361) 6046271 Sanur Jl. Danau Tamblingan No. 77 X Tel. (0361) 270050 Fax. (0361) 282651
Depok Margonda Jl. Margonda Raya Perceel No. 22 D Unit C Tel. (021) 7750284 - 86 Fax. (021) 7760830 Mal Cinere Jl. Raya Cinere No. 84 Unit No. 32, Sawangan Tel. (021) 7545213-14, 7545183 Fax. (021) 7545216
Garut Ciledug Jl. Ciledug No. 104 Tel. (0262) 2246666, 2246667, 2246668, 2246669 Fax. (0262) 2246670
Thamrin Skyline Building (Menara Cakrawala) Jl. M.H. Thamrin No. 9 Tel. (021) 323807, 327061, 3908071, 3908072, 3141895 Fax. (021) 3141161, 326802 Abdul Muis Wisma BSG Lt. 1 Unit 102 Jl. Abdul Muis No. 40 Tel. (021) 3859059-62 Fax. (021) 3859063 ACC Simatupang Gedung ACC TB Simatupang, Lt. Dasar Jl. TB Simatupang No. 90, Tanjung Barat, Tel. (021) 7885 9000 Adhi Graha Adhi Graha Lt. Dasar Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 56 Tel. (021) 5265201-04 Fax. (021) 5265205 Astra Agro Lestari Jl. Pulo Ayang Rayang Blok OR I Kawasan Industri Pulo Gadung Tel. (021) 4616627-33 Fax. (021) 4616626 Arion Building Wisma Arion, Ground Floor Jl. Pemuda Kav. 17 Rawamangun Tel. (021) 4718110-13 Fax. (021) 4718114 Askes Pasar Minggu Gedung Askes Lt. Dasar Jl. Raya Pasar Minggu No. 17 Tel. (021) 79198050 Fax. (021) 7986306
Jakarta Sudirman Jl. Jend. Sudirman Kav. 27 Tel. (021) 5237899, 5237999 Fax. (021) 2500680
Asuransi Astra Buana Graha Asuransi Astra Jl. TB Simatupang Kav.15, Cilandak Barat Tel. (021) 7663618, 7663622-23 Fax. (021) 7664776
Boulevard Raya Kelapa Gading Jl. Kelapa Gading Boulevard Blok LB-1 No. 34-35 Tel. (021) 4500080, 4531414 Fax. (021) 4500079
Atrium Gedung Atrium Plaza Setiabudi Lt. 1 Jl. HR Rasuna Said Kav. 62 Tel. (021) 5274050 Fax. (021) 5274054
Hayam Wuruk Jl. Hayam Wuruk 84-85 Tel. (021) 2601006, 6282277, 6297694, 2601050 Fax. (021) 6296412, 6295363
Balikpapan Jl. Balikpapan Raya No. 19 Tel. (021) 3850188 Fax. (021) 3850205
PermataBank 2009 Annual Report
381
Alamat Kantor Office Addresses
Bandengan Megah Jl. Bandengan Utara No. 81, Ruko No. 2, Penjaringan Tel. (021) 6630919-21, 6631683 Fax. (021) 6631683
Graha Mampang Lobby Dasar, Jl. Mampang Prapatan Raya No. 100 Tel. (021) 791 84206, 79184207 Fax. (021) 791 83501
BEJ Tower II Jakarta Stock Exchange Tower II Lot 2 Unit 142 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Tel. (021) 5154793-95 Fax. (021) 5154707
Gunung Sahari Jl. Gunung Sahari Raya Blok B 8-9 No. 60-63 Tel. (021) 4205561/8225/8233, 4268980 Fax. (021) 4205560
Bintaro Sektor 1 Perumahan Bintaro Jaya Sektor 1-B Blok E No. 1-2 Tel. (021) 7351006, 7359813-16 Fax. (021) 7351005 Casablanca Apartemen Casablanca, Menara I Lt. 1 Unit G-02B, Jl. Casablanca Kav. 12 Tel. (021) 8317228-29 Fax. (021) 8314510 Cempaka Putih Jl. Cempaka Putih Tengah 27 No. 3 A Taman Solo Tel. (021) 4212383-85 Fax. (021) 4212383 Citra Garden 1 Ruko Citra Garden Blok I-1 Kav. No. 7-8 Cengkareng Tel. (021) 5413682, 5408559-61 Fax. (021) line telp. Citra Garden 2 Citra Garden II Blok H 2 No. 1 Cengkareng Tel. (021) 5401806, 5441801, 6198780 Fax. (021) 5401808 Enseval Cempaka Putih Gedung Enseval, Jl. Letjen Suprapto Kav. 4 Tel. (021) 4213431 - 32, 4216219 Fax. (021) 4259842 Fatmawati Acc Jl. Fatmawati No. 9 Tel. (021) 7510822-23 Fax. (021) 7512960 Gedung GKBI Wisma GKBI Suite G.03 Jl. Jend Sudirman No. 28 Tel. (021) 52852388, 52852390, 52852359 Fax. (021) 57852394 Gedung Orion Dusit Mangga Dua Lt. Dasar No. 37-38 B Jl. Mangga Dua Raya Tel. (021) 6126263, 6598368, 6018224 & 6018234 Fax. (021) 6126263 Glodok Ruko Pertokoan Glodok Plaza Blok F No. 6-7 Tel. (021) 6263501, 6493654/7438/7572, 6591664 Fax. (021) 6390668 Graha Internusa Graha Internusa Lt 1 Jl. HR Rasuna Said Kav. X-O, Kuningan Tel. (021) 5272817-20 Fax. (021) 5272813
382
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Harco Mangga Dua Blok P No. 4, Jl. Mangga Dua Raya, Tel. (021) 6122075, 62122074, 6123401, 6123465 Fax. (021) 6120207 Harmoni Plaza Harmoni Plaza Blok B9-7, Jl. Suryopranoto 2 Tel. (021) 6315911 Fax. (021) 6315532 Immanuel Jl. Proklamasi No. 76 Tel. (021) 3149123, 3900794-95 Fax. (021) 3900794 Graha Cempaka Mas Graha Cempaka Mas, Rukan Graha Cempaka Mas Blok A 22-23, Jl. Let Jend Suprapto Tel. (021) 4288 7420, 4290 2960-64
Karang Anyar Ruko Karang Anyar Blok A-1 No. 16 Jl. Karang Anyar No. 55 Tel. (021) 6294006, 6298211, 6591867 Fax. (021) 629 8616 Kartika Chandra Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 18-20 Tel. (021) 5264977-79 Fax. (021) 5264984 Kalimalang Pangkalan Jati Jl. Tarum Barat No. 12 E Ruko C7 Tel. (021) 8614471, 8614737, 8614758 Fax. (021) 8630533 Kedoya Jl. Kedoya Agave Raya Ruko Tomang Tol Blok A 1 No. 6 Tel. (021) 5801071-72, 5804840-42 Fax. (021) 5803273 Kemang Raya Jl. Kemang Raya No. 4 Tel. (021) 7198407-8, 70634700 Fax. (021) 70635800 Mangga Besar Jl. Mangga Besar Raya No. 3-A, Jakarta Tel. (021) 625 2905, 6220 2404, 6220 2408 Fax. (021) 6289171
ITC Fatmawati Komplek Pert. ITC Fatmawati No. 1 Jl. RS Fatmawati, Cipete Utara, Kebayoran Baru Tel. (021) 72791666 Fax. (021) 72791669
Mal Ambasador Mal Ambasador Lt. Dasar No. 18, Jl. Prof Dr. Satrio Tel. (021) 5760460, 5760461, 5760462 Fax. (021) 5760464
ITC Mangga Dua Rumah Susun JITC II A Jl. Raya Mangga Dua Ancol Pademangan Tel. (021) 6018045, 6120395, 6241380 Fax. (021) line telp.
Mal Pondok Indah Mal Pondok Indah Lt. Dasar No. 4 B Jl. Metro Pondok Indah Tel. (021) 7506742 - 44 Fax. (021) 7506742
ITC Permata Hijau Grand ITC Permata Hijau Kantor R & E Blok E/3 Type Meralda, Jl. Arteri Permata Hijau Tel. (021) 53663363, 53663383, 53664068, 69 Fax. (021) 53664070
Mal Taman Anggrek Mal Taman Anggrek Lt. Dasar Unit C 10 Jl. Letjen S. Parman Tel. (021) 5639468-70 Fax. (021) 5639051
Jatinegara Jl. Jatinegara Timur No. 42 Tel. (021) 8197447, 85902035 Fax. (021) 8192037
Mandala Raya Jl. Mandala Raya No. 21 A-B Tomang Tel. (021) 5637424-26, 5654306/4926 Fax. (021) line telp.
Jelambar Jl. Jelambar Baru Raya No. 5 C Tel. (021) 5644894-95, 5649076 Fax. (021) 5644895
Mayestik Jl. Kyai Maja No. 7-D Kebayoran Baru Tel. (021) 725 1915, 720 8774/8839 Fax. (021) 720 8975
Jembatan Lima Jl. K.H. Mas. Mansyur No. 154 B-C Tel. (021) 6325655 Fax. (021) 6308882
Mega Mal Ruko MG-55, Jl. Pluit Indah Raya Tel. (021) 6257645-47, 6257746 Fax. (021) 6683742
Johar Jl. Johar No. 38, Menteng Tel. (021) 3153704-06, 3102145 Fax. (021) 3106994
Melawai Jl. Melawai Raya No. 7A, Jl. Wijaya IX No. 1 Kebayoran Baru Tel. (021) 7201065-66 Fax. (021) 7201067, 7250365
Alamat Kantor Office Addresses
Menara Batavia Gedung Menara Batavia, LT Dasar Jl. KH Mas Mansyur Kav. 126 Tel. (021) 5722309-12 Fax. (021) 5727410 Menara Prima Jl. Lingkar Mega Kuningan Sub Blok 6.2 Menara Hijau Gd Menara Hijau, Lt. Dasar, Lobby Utama Jl. MT Haryono Kv.33 Menara Imperium Menara Imperium Lt. Dasar Jl. HR Rasuna Said Kav. 1 Tel. (021) 8356173-77 Fax. (021) 8356175 Menara Jamsostek Gedung Jamsostek Lt. Dasar Jl. Gatot Subroto No. 38 Tel. (021) 52962302-4, 52962307 Fax. (021) 52962529 Menara Kadin Gd. Menara Kadin, Lt. Dasar Jl. HR Rasuna Said Blok X5 Kav. 2-3, Kuningan Tel. (021) 5274216 - 20 Fax. (021) 5274216 Menara Thamrin Lobby Lt. Dasar, Jl. MH Thamrin Kav. 3 Tel. (021) 39830185 & 8 Fax. (021) 39830186 Menteng Gondangdia Jl. R.P. Soeroso No. 40 D - 42 A (d/h Gondangdia Lama) Tel. (021) 3912215 - 18 Fax. (021) 3146721 Menteng Raya Gedung Jasindo Menteng, Lt. Dasar Jl Menteng Raya No. 21 Tel. (021) 3924770-73 Fax. (021) 3924773 Metro Pondok Indah Pondok Indah Plaza Blok II Jl. Metro Pondok Indah Blok II BA No. 7 Tel. (021) 7504020, 7653022, 7654463, 75902511-12 Fax. (021) 7654463 Mid Plaza Mid Plaza II Lt Dasar, Jl. Jend. Sudirman Kav. 10-11 Tel. (021) 5741679 - 81 Fax. (021) 5741694 Muara Karang Jl. Muara Karang Blok Z 3 Selatan No. 50 Kav. 39 Pejagalan, Penjaringan Tel. (021) 6620447, 0769/8012/7875/7977/8009-10 Fax. (021) 6620447
Muara Karang (PIK) Jl. Camar Indah I, ST/D-D12, Pantai Indah Kapuk Tel. (021) 5881824-26 Fax. (021) 5881827
Prudential Tower KCP Prudential Tower, Lobby Extension Mezzanine Jl. Jendral Sudirman Kav. 79 Tel. (021) 5795 7140 - 45 Fax. (021) 5795 7146
Rukan Cempaka Putih Rukan Cempaka Putih Permai Blok A No. 4-5 Jl. Letjen Soeprapto Tel. (021) 4202308, 4202377, 4202520, 4202562 Fax. (021) 4201081
Puri Indah Jl. Puri Indah Raya Blok A No. 17 Tel. (021) 5803367/9791-92, 5826702-03 Fax. (021) 5809791
Sukarjo Wirjopranoto Jl. Sukarjo Wirjopranoto No. 48 Tel. (021) 345 1873 Fax. (021) Line telp.
Puri Indah Mal Banking Center, Jl. Puri Agung, Puri Indah Tel. (021) 5822438-41 Fax. (021) line telp.
Pondok Indah Kompleks Ruko Taman Hijau Baru Jl. Bukit Hijau I Sektor I Blok PA Kav. 30 Tel. (021) 7590 0580 Fax. (021) 769 0710
Puri Niaga Ruko Puri Blok L 6/A Perumahan Puri Kencana Kembangan Tel. (021) 5825612-13, 5825044-46 Fax. (021) line telp.
Panglima Polim Kompleks Ruko Grand Panglima Polim Unit 27 dan 28, Jl. Panglima Polim Raya Tel. (021) 7278 0904, 7278 0905, 7278 6024 Fax. (021) 7278 1327
Pangeran Jayakarta Ruko Prima Jayakarta Blok A- 3 Jl. Pangeran Jayakarta 133 Blk Tel. (021) 6244156, 6244160, 6245662 Fax. (021) ext. 12
Gedung Sutrado (Eks Pasar Kenari) Gedung Sutrado (d/h Gedung Sumber Abadi) Jl. Kenari II No. 5, Salemba Tel. (021) 392 6512, 392 4083 Fax. (021) 392 6804
Pluit Jl. Pluit Kencana Raya No. 41-43 Tel. (021) 6605018, 6603138 Fax. (021) 6603792
Pasar Pagi Mangga Dua Lt. Dasar Blok AB No. 168, Jl. Mangga Dua Raya Tel. (021) 62306743-45 Fax. (021) 62306742 Patrice Lumumba Jl. Patrice Lumumba No. 18 i (Jl. Angkasa) Kemayoran Tel. (021) 4205155-57, 4208582, 4216247 Fax. (021) 4205157 Plaza D’Best - Kelapa Gading Lobby Utama, Kompleks Plaza Kelapa Gading Inkopal, Lt. I Blok B No. A-17B Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading Tel. (021) 45859370 s/d 45859374 Fax. (021) 45859375 Plaza GRI Plaza GRI Jl. HR Rasuna Said Blok X 2 No. 1 Tel. (021) 5262613-16 Fax. (021) line telp. Plaza Mutiara Jl. Lingkar Mega Kuningan Kav. E 1.2 No. 1 & 2 Tel. (021) 5761987, 5791989, 5761984 Fax. (021) 576 1982 Plaza Permata Jl. MH Thamrin Kav. 57 Tel. (021) 3903190 Fax. (021) 3903157
RS Medistra RS Medistra Lt.1, Jl. Jend.Gatot Subroto Kav. 59 Tel. (021) 5277039 Fax. (021) 5277039 Roa Malaka Jl. Roa Malaka Selatan No. 57 Tel. (021) 2601434-35, 2601444, 2601455 Fax. (021) 2601469 Rukan Artha Gading Rukan Artha Gading Blok C No. 7 Kawasan Sentra Bisnis Jl. Boulevard Artha Gading Tel. (021) 45850590, 45850591 Fax. (021) 45865479 Ruko Sunter Mall Jl. Danau Sunter Blok G-7C No. 8-9 Tel. (021) 6400736-38, 658 5309-10 Fax. (021) 6400739 Sawah Besar Ruko Atap Merah Jl. Pecenongan No. 72 Blok B2-B3 Tel. (021) 3522380, 3520818 Fax. (021) 3500117 Sampoerna Strategic Square Sampoerna Strategic Square Tower B, Lt. 14 Jl. Jend Sudirman Kv.45-46 Tel. (021) 5771321-24 Fax. (021) 5771325
PermataBank 2009 Annual Report
383
Alamat Kantor Office Addresses
fX Lifestyle X’enter fX Lifestyle X’enter Jl. Jend Sudirman Pintu I Senayan Tel. (021) 30030382-84
Teluk Betung Gedung Pangaji, Lt. Dasar, Jl. Teluk Betung No. 41 Tel. (021) 3901092, 3920572 Fax. (021) 3918815
Summagung Kelapa Gading Jl. Kelapa Gading Boulevard Blok H 4 No. 7 Tel. (021) 45152680-71, 4531190 Fax. (021) 4531190
Teluk Gong Ruko Teluk Mas, Jl. Teluk Gong No. 18 G Tel. (021) 6612086, 6631684-87 Fax. (021) 6631687
Sunter Griya Jl. Griya Utama Raya Ruko Griya Inti Santosa Blok A 1 No. 37 Tel. (021) 6401629/3943/3945/4484 Fax. (021) 6401629
Wisma AKR Kebon Jeruk Wisma AKR, Jl. Panjang No. 5 Tel. (021) 5311134 Fax. (021) 5305152
Sunter Indah Jl. Taman Sunter Indah Blok K I-1 Kav. 36 Sunter Jaya Tel. (021) 6501123, 6521404/1434-35 Fax. (021) line telp. Sunter Nirwana Jl. Paradise 23 Blok J-1 Kav No. 5 Tel. (021) 6519824-27 Fax. (021) 6519825 Sunter AMDI Jl. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter Tel. (021) 6522555 ext 131/139, 65310059 Fax. (021) 6510058 Sunter Royal Ruko Royal Sunter F1-3, Jl. Sunter Podomoro Tel. (021) 6507452, 6512595 Fax. (021) 6531058 Taman Duta Mas Ruko Taman Duta Mas Blok D 9 A No. 11 Jl. Tubagus Angke Tel. (021) 5646368/9421-22/9427 Fax. (021) line telp. Taman Palem Perum Taman Palem Jl. Taman Palem Boulevard Blok C-5, No. 57 Tel. (021) 55950301, 5560912 Fax. (021) 5561095 Taman Ratu Jl. Ratu Kemuning Blok A 2 Kav. 9 Duri Kepa, Kebon Jeruk Tel. (021) 5637427-29 Fax. (021) line telp. Tanah Abang Jl. H. Fachrudin 36 Blok BB No. 1, Tanah Abang Tel. (021) 39831700, 39831703 Fax. (021) 39831700 Tanjung Duren Jl. Tanjung Duren Raya No. 72 A Tel. (021) 5685846-49 Fax. (021) 5685850 Tebet Supomo Jl. Prof Supomo SH, Tebet Barat Dalam VII No. 30 Tel. (021) 8350771-72, 8351577-79 Fax. (021) 8351577
384
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Wisma Indovision Green Garden Wisma Indovision Lt. Dasar, Jl. Raya Panjang Z/III Tel. (021) 5825837-5825027 Fax. (021) 5824881 Wolter Monginsidi Jl. Wolter Monginsidi No. 88 P, Kebayoran Baru Tel. (021) 2700311, 2700764-65, 7252622, 7252619 Fax. (021) 2700764-65 Wisma’ 46 Wisma BNI 46 Lt 7, Jl. Jend. Sudirman Kav. 1 Tel. (021) 5727586-89 Fax. (021) 5727585 Graha Pena Jawa Pos Graha Pena Jawa Pos, Kebayoran Lama No. 12 Tel. (021) 5347939, 5348146, 5332464, 5340444 Fax. (021) 5347939 ITC Roxy Mas Ruko Pusat Niaga ITC Roxy Mas Blok B 2 No. 6 Jl. KH Hasyim Ashari Tel. (021) 6336328, 6336329, 6336330 Fax. (021) 6336331 Krekot Jl. Krekot Bunder Raya No. 75 Tel. (021) 3509107-09, 3840946 Fax. (021) 3857229 Perintis Gramedia Gd. Perintis (Kompas) Lt. 3 Jl. Kebahagiaan No. 4-14 Tel. (021) 2601234, 2601555 ext: 6550 RS Mitra Jatinegara RS Mitra Internasional, Jl. Raya Jatinegara No. 87 Tel. (021) 2801019, 2800666-099 Fax. (021) 2800873
Jambi Jelutung Jl. Hayam Wuruk, Talang Jauh Tel. (0741) 20080 Fax. (0741) 27/07/09 Mataher Jl. Raden Mateher Tel. (0741) 26536, 26552, 26511, 26594, 26607, 26601, 26628, 26659, 26625, 26636
Jember Trunojoyo Jl. Trunojoyo No. 35 Tel. (0331) 427888 Fax. (0331) 484614
Jombang A. Yani Jl. A. Yani No. 73 Tel. (0321) 879 123, 879 299, 854 038 Fax. (0321) 879234
Karawang Karawang Tuparev Jl. Tuparev No. 140 Tel. (0267) 406917-19 Fax. (0267) 406917
Kabanjahe Kabanjahe Jl. Kapten Bangsi Sembiring No. 9 Tel. (0628) 20290 Fax. (0628) 20490
Kediri Diponegoro Jl. Diponegoro No. 18 Tel. (0354) 672789, 672794 Fax. (0354) 672801
Klaten Pemuda Jl. Pemuda No. 73 Tel. (0272) 328599, 328250, 325877, 328270 Fax. (0272) 325696
Kudus A. Yani Jl. A Yani No. 79, Panjunan Tel. (0291) 430176 Fax. (0291) 438639
Lampung Malahayati Jl. Laksamana Malahayati No. 23 Tel. (0721) 481477 Fax. (0721) 486927 Antasari Jl. Citra Raya Blok RB-8 Komp. Perumahan Villa Citra Tanjung Karang Tel. (0721) 266429 Fax. (0721) 257547 Kartini Jl. RA Kartini No. 115 B-C Tanjung Karang Tel. (0721) 254965, 254968 Fax. (0721) 253581
Alamat Kantor Office Addresses
Madiun Pahlawan Jl. Pahlawan No. 51, Kartoharjo Tel. (0351) 481414 Fax. (0351) 451547
Magelang Tentara Pelajar Jl. Tentara Pelajar No. 5, Kemiri Rejo Tel. (0293) 312900 Fax. (0293) 312855
Makassar A. Yani Jl. Jend. A. Yani No. 41 Tel. (0411) 314635, 314642 Fax. (0411) 314639 Pan. Jasper Jl. Boulevard Panakkukang Jasper II/21 Komp. Panakkukang Mas Tel. (0411) 446684-85 Fax. (0411) 430388 Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 12 Tel. (0411) 325410 Fax. (0411) 314840
Malang Bromo Jl. Bromo No. 20 Tel. (0341) 361815 Fax. (0341) 328573 Ade Irma Suryani Jl. Ade Irma Suryani A-3/9-11. Tel. (0341) 340870 Fax. (0341) 340871 Borobudur Jl. Borobudur No. 15 Tel. (0341) 470039 Kepanjen Jl. A. Yani No. 80A Tel. (0341) 395029, 391444, 392605, 392607 Fax. (0341) 393456
Manado Piere Tendean Ruko Megamas, Blok 1 A1 Jl. Piere Tendean Boulevard Tel. (0431) 879780, 879781, 879783 Fax. (0431) 879782
Medan Zainul Arifin Jl. KH Zainul Arifin No. 49-51 Tel. (061) 4158188 Fax. (061) 4150188, 4153088
Asia Jl. Asia No. 99 T-U Tel. (061) 7365888 Fax. (061) 7365888 A.R. Hakim Jl. A.R. Hakim No. 27 A Tel. (061) 7351119 Fax. (061) 7351119 Binjai Jl. Jend. Sudirman No. 49 Tel. (061) 8821336 Fax. (061) 8821090 Gatot Subroto Jl. Gatot Subroto 119 Tel. (061) 4536438 Fax. (061) 4536438 Iskandar Muda Jl. Iskandar Muda No. 304-310 Tel. (061) 4142900 Fax. (061) 4151900 Kampung Baru Jl. Brigjen Katamso No. 713 Tel. (061) 7869587 Fax. (061) 7869587 Medan Baru Jl. Iskandar Muda No. 256 Tel. (061) 4577057 Fax. (061) 4577057 Mal Medan Mal Medan Lt. 1, Jl. MT Haryono No. 17-18 Tel. (061) 4564988 Fax. (061) 4564988 Palang Merah Jl. Palang Merah 5 C-1 (d/h 5 E-F) Tel. (061) 4535500 Fax. (061) 4538363 Pulo Brayan Jl. Putri Hijau No. 223 B Pulo Brayan Tel. (061) 6610858 Fax. (061) 6610858 Setia Budi Indah Komp. Perumahan Taman Setia Budi Indah Jl. Cycas II Blok UU/62 Tel. (061) 8200084 Fax. (061) 8200084 Surabaya Jl. Surabaya No. 53 Tel. (061) 4573454 Fax. (061) 4573454 Tengku Raja Muda Jl. Tengku Raja Muda No. 88-A Lubuk Pakam Deli Serdang Tel. (061) 7953321 Fax. (061) 7953321 Thamrin Jl. Thamrin No. 1-D Tel. (061) 4511073 Fax. (061) 4511073
Mojokerto Majapahit Jl. Majapahit No. 59 Tel. (0321) 381132, 381141, 381144, 381145 Fax. (0321) 38126
Padang Jl. Jend. Sudirman No. 21 Tel. (0751) 30600 Fax. (0751) 30588
Padang Sidempuan Supratman Jl. WR Supratman No. 23 Tel. (0634) 21429, 21859, 21529 Fax. (0634) 21846
Palembang Kolonel Atmo Jl. Kolonel Atmo No. 479 Tel. (0711) 311838 Fax. (0711) 351794, 358474 Kebumen Jl. Kebumen Darat No. 901-902 Tel. (0711) 356646 Fax. (0711) 311501 Kenten Jl. AKBP Cek Agus Kenten No. 10 Tel. (0711) 715330, 715331 Fax. (0711) 715538 Veteran Jl. Veteran No. 199 Tel. (0711) 373583, Fax. (0711) 366943
Pasuruan Sudirman Jl. Panglima Sudirman No. 34 E Tel. (0343) 426878 Fax. (0343) 423666
Pekanbaru Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 136-138 Tel. (0761) 43808 Fax. (0761) 22675 Tuanku Tambusai Jl. Tuanku Tambusai No. 508 F (dahulu Jl. Nangka) Tel. (0761) 572106 Fax. (0761) 572106 Teuku Umar Jl. Teuku Umar No. 29 A-B Tel. (0761) 32515, 33379 Fax. (0761) 32516
Pekalongan Imam Bonjol Jl. Imam Bonjol (Ruko Ex Kodim) Tel. (0285) 434427, 434428, 434439, 43449 Fax. (0285) 434429
PermataBank 2009 Annual Report
385
Alamat Kantor Office Addresses
Pontianak Juanda Jl. Ir. H. Juanda 49-50 BB Tel. (0561) 738323 Fax. (0561) 736411
Majapahit Komplek Ruko Gayamsari No. 2 , Jl. Brigjen Katamso Tel. (024) 6724004, 6724734 Fax. (024) 6724735
KH Mukmin Jl. KH Mukmin No. 11 Blok B III Komplek Bumi Jenggala Plaza Tel. (031) 8942931-2, 8921710 Fax. (031) 8941636
Gajah Mada Jl. Gajah Mada No. 69 C Tel. (0561) 747371, 747372
Serang Raya Veteran Jl. Raya Veteran No. 30-40, Tel. (0254) 206344, 205733,205911, 206288 Fax. (0254) 210266
Kembang Jepun Jl. Kembang Jepun No. 129 B Tel. (031) 3558384-86 Fax. (031) 3558382
Tanjungpura Jl. Tanjungpura No. 370 Tel. (0561) 764926
Probolinggo Sudirman Jl. Panglima Besar Jendral Sudirman No. 24 Tel. (0335) 421142, 30368, 403668, 430900 Tel. (0335) 430465
Purwokerto Satria Plaza Komplek Ruko Satria Plaza Blok A-B No. 1-2 Jl. Jend. Sudirman Tel. (0281) 638288 Fax. (0281) 638286
Salatiga Jl. Diponegoro No. 77A-8 Relokasi ke Jl. Diponegoro Kav. 8 Tel. (0298) 329 494, 328294 Fax. (0298) 328484
Samarinda Diponegoro Jl. Diponegoro No. 88 Tel. (0541) 201259-60, 201266-68 Fax. (0541) 201262 Dr. Sutomo Jl. Dr. Sutomo No. 66 Tel. (0541) 202240 Fax. (0541) 742107
Semarang Pandanaran Jl. Pandanaran No. 14 Tel. (024) 8310200-01, 8310298, 8310188 Fax. (024) 8310225 Bangkong Plaza Komp. Bangkong Plaza Blok B 2 Jl. MT Haryono No. 864-866 Tel. (024) 8414551, 8414702, 8414089 Fax. (024) 8414648 Jurnatan Komp. Pertokoan Jurnatan Blok D No. 15-16 Jl. KH. Agoes Salim Tel. (024) 3541115, 3541149, 3541182 Fax. (024) 3515557
386
Laporan Tahunan PermataBank 2009
Solo Slamet Riyadi Jl. Brigjen Slamet Riyadi No. 202 Tel. (0271) 639999 Fax. (0271) 636999 Solo Baru Jl. Raya Solo Permai, Kompleks Ruko Plaza Eceran Solo Baru CA 23-25, Lengenharjo, Grogol, Sukoharjo Tel. (0271) 626770 Fax. (0271) 624277 Urip Sumoharjo Jl. Urip Sumoharjo No. 105 Tel. (0271) 662085, Fax. (0271) 662086
Surabaya Tunjungan Jl. Tunjungan No. 52 Tel. (031) 5315500, 5311342 Fax. (031) 5319530/6 Darmo Park Jl. Mayjend. Sungkono Komp Pertokoan Darmo Park I Blok 2/3 Tel. (031) 5667024, 5678587 Fax. (031) 5677931 Gate Way Pertokoan & Perkantoran Gate Way Jl. Raya Waru Blok B No. 11 Tel. (031) 8556734, 8556736 Fax. (031) 8556738 HR Mohammad Pertokoan Golden Palace A.25 Jl. HR Mohammad No. 373-383 Tel. (031) 7340185, 7340186, 7312699 Fax. (031) 7342025 Jemursari Jl. Raya Jemursari 76 Blok B 1-6 Tel. (031) 8496878, 8419091, 8474740-1 Fax. (031) 8496886 Kapas Krampung Jl. Kapas Krampung No. 160-162 Kav. 2-3 Tel. (031) 5032146, 5032148, 5472146 Fax. (031) 5019401 Kedungdoro Permai Jl. Kedungdoro No. 76 A 2 Tel. (031) 5456912, 5322523, 5318655 Fax. (031) 5456803
Mal Galaxy Jl. Kertajaya Indah Timur No. 37 Tel. (031) 5937272, 5937274 Fax. (031) 5937273 Manyar Jl.a Manyar Kertoarjo V No. 52 Tel. (031) 5947743 - 5, Fax. (031) 5947746 Margorejo Komplek Plasa Marina, Lt. I Blok A 5-6 Jl. Raya Margorejo Indah No. 97-99 Tel. (031) 8421104, 8421106 Fax. (031) 8421105 Ngagel Jl. Ngagel Jaya Selatan 107/I Tel. (031) 5040319, 5040231, 5042573, 5042574 Fax. (031) 5040320 Perak Jl. Tanjung Perak Timur No. 512 Blok H 6 Tel. (031) 3298170, 3294521 Fax. (031) 3294251 RA Kartini Jl. RA Kartini No. 36 Tel. (031) 5675620, 5675631, 5683121, 5683015 Fax. (031) 5675631 RA Kartini Jl. RA Kartini No. 236 Tel. (031) 3984108, 3984110 Fax. (031) 3984109 Slompretan Jl. Slompretan No. 38-40 Tel. (031) 3522109, 3520086, 3522021, 3529065 Fax. (031) 3552865 Sukomanunggal Jl. Raya Sukomanunggal Jaya 2-B Tel. (031) 7325940, 7343538, 7325455 Fax. (031) 7325142 Sutorejo Jl. Raya Mulyosari Blok PFF No. 76 Tel. (031) 5939101, 5939120 Fax. (031) 5938501 Sudirman Jl. Panglima Sudirman No. 54-58 Tel. (031) 5316991- 96 Fax. (031) 5341606
Alamat Kantor Office Addresses
Pasar Atum Mall Pasar Atum Mall, Lt 2 Blok BA No. 23 Jl. Stasiun Kota 7 A, Surabaya Tel. (031) 3532109 Fax. (031) 3530294
Tulungangung WR Supratman Jl. WR Supratman No. 107 Tel. (0355) 322729, 322730, 322731 Fax. (0355) 321011
Sukabumi Ruko Cikiray Ruko Cikiray No. 5, Jl. A. Yani No. 235 Tel. (0266) 239786, 234683, 236751, 232788 Tel. (0266) 214961
Yogyakarta P. Mangkubumi Jl. Pangeran Mangkubumi No. 26-28 Tel. (0274) 516666, 522397, 522398, 520355, 520356 Fax. (0274) 565676
Tangerang Bintaro Sektor 7 Gedung Jaya II Bintaro Jaya Sektor VII Pondok Aren Tel. (021) 7450061, 7450063, 7450067 Fax. (021) 7375871
Brigjen Katamso Jl. Brigjen Katamso 178 Tel. (0274) 372665 Fax. (0274) 385819
Daan Mogot Jl. Daan Mogot No. 35 Tel. (021) 5517705/7707, 5524121, 5524795, 55790873 Fax. (021) 5517706 Bintaro Sektor 9 Bintaro Jaya Sektor IX Blok B9 Kav. 1-01 Tel. (021) 7457870-74 Fax. (021) 7457869 Ciputat Jl. Ir. H. Juanda No. 111-B Tel. (021) 7491688, 743 2542 Fax. (021) 7440715 Supermall Karawaci Lower Ground # 180 Supermall Karawaci, 105 Bulevar Diponegoro – Lippo Karawaci 1200 Tel. (021) 5462028, 54213562-63, 54213568 Fax. (021) 54213571 Gading Serpong Kompleks Ruko Sntra Gading Serpong Blok SG No. 8, Jl. Boulefard Gading Serpong Tel. (021) 5421 1904 Villa Melati Mas Ruko Villa Melati Mas Blok SR I No. 42-43, Serpong Tel. (021) 5372376-77, 5374280-82
Tasikmalaya Yudanegara Jl. Yudanegara No. 59 Tel. (0265) 338888, 331692, 338339, 338342, 338341 Fax. (0265) 338340
Tegal Sudirman Jl. Sudirman No. 27 Tel. (0283) 320800 Fax. (0283) 353000
Kaliurang Jl. Kaliurang KM 6,3, Sleman Tel. (0274) 7471742, 7471743 Fax. (0274) 889125
SYARIAH Jakarta Arteri Pondok Indah Jl. Arteri Pondok Indah No. 41B Tel. (021) 7291225 - 29 Fax. (021) 7290979
Banda Aceh Pante Pirak Jl. Pante Pirak No. 5-6 Tel. (0651) 29884 Fax. (0651) 635789
Bandung Buah Batu Jl. Buah Batu No. 238 Tel. (022) 7322936 Fax. (022) 7322936
Medan Palang Merah Jl. Palang Merah No. 5 C-1 Tel. (061) 4535500 Fax. (061) 4567122
Surabaya P. Sudirman Jl. Panglima Sudirman No. 54-58 Tel. (031) 5352800 Fax. (031) 5341606
Semarang Pandanaran Jl. Pandanaran No. 14, Tel. (024) 831 0200 Fax. (024) 831 0225
Makassar Sudirman Jl. Sudirman No. 12 Tel. (0411) 325410 Fax. (0411) 314840
Pekanbaru Teuku Umar Jl. Teuku Umar, No. 29-B, Pekanbaru Tel. (0761) 45190 Fax. (0761) 32516
Palembang Kolonel Atmo Jl. Kolonel Atmo No. 479 Tel. (0711) 311838 Fax. (0711) 351 794
Yogyakarta Brig Jend Katamso Jl. Brigjen Katamso No. 178 Tel. (0274) 872665 Fax. (0274) 385819
PermataBank 2009 Annual Report
387
Halaman ini sengaja di kosongkan This page is intentionally left blank
388
Laporan Tahunan PermataBank 2009
maksimedia
Laporan Tahunan Annual Report
2009
PermataBank Tower I Jl. Jend. Sudirman Kav. 27, Jakarta 12920 Tel : (021) 523 7899, 523 7999 Fax : (021) 523 7244 www.permatabank.com