PERBEDAAN KETEPATAN PASSING LAMBUNG (LONG PASS) ANTARA PEMAIN BELAKANG DENGAN PEMAIN TENGAH UKM SEPAKBOLA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh: Wawan Darmawan NIM. 06602241021
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013
MOTTO Sesali masa lalu karena ada kekecewaan dan kesalahan, tetapi jadikan penyesalan itu sebagai senjata untuk masa depan agar tidak terjadi kesalahan lagi. Hiduplah untuk memberi yang sebanyak-banyaknya, bukan untuk menerima yang sebanyak-banyaknya. Mulailah dengan yang kanan.
v
PERSEMBAHAN Karya kecil ini kupersembahkan untuk: Kedua orang tuaku, Ibu Endang Sri Murwani dan Ayah Munawir Hasan Basri yang selalu membimbingku. Terima kasih atas perjuangan Ayah dan Ibu yang selalu berjuang dan berdoa tak kenal lelah hingga aku bisa menuntut ilmu sampai ke perguaruan tinggi. Maafkan anakmu yang belum bisa membalas semua perjuangan dan pengorbanan Ayah dan Ibu selama ini. Senyum Ibu dan Ayah adalah semangatku. Kepada Nabi Muhammad SAW yang selalu menginspirasi kami. Kakaku, Kurnia Wardhani terima kasih atas serangan-serangan yang kau lancarkan, sehingga aku bisa ujian lebih dahulu. Adikku, Mutiawardati terima kasih walaupun sumbangsihmu terhadap skripsiku tak ada nak, tapi maafkan aku yang selalu memarahimu. Pembimbingku Ibu Endang Rini Sukamti, M.S berkat bimbingan Ibu akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Untuk Paman Mubasyir Hasan Basri terima kasih atas masukan dan nasehat yang diberikan padaku. Teman-teman PKO 06, akhirnya aku menyusul kalian teman. Teman-teman UKM Sepakbola UNY aku sudah tidak lagi merumput teman. Bapak Komarudin Mashadi terima kasih atas nasehat dan motivasinya. Asrama Mahasiswa Olahraga, terima kasih untuk Kepala Suku Geovani Akbar dan anggota atas doa dan saran kalian. Untuk teman-teman seperjuangan SSO Real Madrid UNY, Nugroho Budi, Anang Dwi, Hermawan Sutanto, Resa Rafsanjani, Rizal Gibran, Slamet, Geovani Akbar, Lalu Armin, Bapak Sulistiono, Bapak Nawan, Bapak Siswantoyo, Bapak Sarno terima kasih atas ejekan-ejekannya. Bapak Saryono terimakasih atas sentilan-sentilannya. Fitria Indah Sari terima kasih atas doa, semangat dan nasehat-nasehat yang diberikan padaku sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan.
vi
PERBEDAAN KETEPATAN PASSING LAMBUNG (LONG PASS) ANTARA PEMAIN BELAKANG DENGAN PEMAIN TENGAH UKM SEPAKBOLA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Oleh: Wawan Darmawan NIM. 06602241021 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan ketepatan passing lambung pemain tengah dan pemain belakang Unit Kegiatan Mahasiswa Sepakbola Universitas Negeri Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu survei dengan teknik pengumpulan data menggunakan tes dan pengukuran. Populasi dalam penelitian ini adalah pemain UKM Sepakbola Universitas Negeri Yogyakarta berjumlah 60 orang. Sampel yang diambil dari hasil purposive sampling, dengan kriteria, yaitu: (1) pemain sepakbola Unit Kegiatan Mahasiswa UNY, (2) berposisi sebagai pemain tengah dan belakang, yang memenuhi kriteria berjumlah 22 orang, dengan rincian pemain tengah 11 dan pemain belakang 11 orang. Instrumen yang digunakan yaitu tes passing lambung Bobby Charlton. Analisis data menggunakan uji t. Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) Ada perbedaan yang signifikan ketepatan passing lambung antara pemain tengah dan belakang Unit Kegiatan Mahasiswa Sepakbola UNY, dengan t hitung 2.343 > t tabel 2.23, dan nilai signifikansi 0.041 < 0.05. (2) Ketepatan Passing lambung pemain tengah lebih baik dari pada pemain belakang Unit Kegiatan Mahasiswa Sepakbola UNY, dengan t hitung 2.442 > t tabel = 2.09 dan sig. 0.024 < 0.05, selisih rata-rata sebesar 53.6364. (3) Sebagian besar ketepatan passing lambung (long pass) pemain tengah Unit Kegiatan Mahasiswa Sepakbola UNY berada pada kategori cukup dengan persentase sebesar 45.45%. (4) Sebagian besar ketepatan passing lambung (long pass) pemain belakang Unit Kegiatan Mahasiswa Sepakbola UNY berada pada kategori sangat kurang dengan persentase sebesar 45.45%. Kata kunci: passing lambung, pemain tengah, pemain belakang, UKM sepakbola UNY
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T, karena atas kasih dan rahmat-Nya sehingga penyusunan Tugas Akhir Skripsi dengan judul “Perbedaan Ketepatan Passing Lambung Pemain Tengah dan Pemain Belakang UKM Sepakbola Universitas Negeri Yogyakarta” dapat diselesaikan dengan lancar. Selesainya penyusunan Tugas Akhir Skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada yang terhormat: 1. Bapak Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd, M.A Rektor Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk belajar di Universitas Negeri Yogyakarta. 2. Bapak Rumpis Agus Sudarko, M.S Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian. 3. Ibu Dra. Endang Rini Sukamti, M.S, Ketua Jurusan PKL dan Prodi PKO, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta dan Pembimbing skripsi, yang telah dengan ikhlas memberikan ilmu, tenaga, dan waktunya untuk selalu memberikan yang terbaik dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Ibu Dr. Lismadiana, M.Pd selaku Penasehat Akademik. 5. Seluruh dosen dan staf Jurusan PKL yang telah memberikan ilmu dan informasi yang bermanfaat. 6. Teman-teman PKL 2006, terima kasih kebersamaannya, maaf bila banyak salah.
viii
7. Untuk almamaterku FIK UNY. 8.
Kedua orang tuaku tercinta yang senantiasa mengirimkan doa untuk penulis.
9.
Pelatih, pengurus, dan pemain UKM Sepakbola Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian.
10. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih sangat jauh dari sempurna, baik penyusunannya maupun penyajiannya disebabkan oleh keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, segala bentuk masukan yang membangun sangat penulis harapkan baik itu dari segi metodologi maupun teori yang digunakan untuk perbaikan lebih lanjut. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Yogyakarta, Penulis,
ix
Mei 2013
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK ..................................................................................................... vii KATA PENGANTAR ................................................................................... viii DAFTAR ISI .................................................................................................. x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. B. Identifikasi Masalah .................................................................................. C. Pembatasan Masalah .................................................................................. D. Rumusan Masalah ..................................................................................... E. Tujuan Penelitian ...................................................................................... F. Manfaat Penelitian ....................................................................................
1 5 5 6 6 7
BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori .......................................................................................... 1. Hakikat Permainan Sepakbola ............................................................. 2. Hakikat Pemain Sepakbola .................................................................. 3. Hakikat Ketepatan ................................................................................ 4. Hakikat UKM Sepakbola ..................................................................... B. Penelitian yang Relevan ............................................................................ C. Kerangka Berfikir ...................................................................................... D. Hipotesis ....................................................................................................
8 8 13 20 23 26 28 29
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ....................................................................................... B. Definisi Operasional Variabel Penelitian .................................................. C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................ D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ................................................ E. Teknik Analisis Data .................................................................................
30 30 31 32 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ......................................................................................... B. Hasil Analisis Data ..................................................................................... 1. Uji Prasyarat ........................................................................................ 2. Uji Hipotesis ........................................................................................ C. Pembahasan ...............................................................................................
36 38 38 39 41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ............................................................................................... B. Implikasi Hasil Penelitian ......................................................................... C. Keterbatasan Penelitian .............................................................................
44 44 45
x
D. Saran ..........................................................................................................
45
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
46
LAMPIRAN ...................................................................................................
48
xi
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Prestasi Sepakbola UKM UNY........................................................
26
Tabel 2. Kelas Interval ...................................................................................
34
Tabel 3. Hasil Passing Lambung Pemain UKM Sepakbola UNY ................
36
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Long Passing Pemain Tengah dan Belakang .
37
Tabel 5.
Hasil Uji Normalitas .......................................................................
38
Tabel 6. Uji Homogenitas ..............................................................................
39
Tabel 7.
Uji Perbedaan Long Passing Pemain Tengah dan Belakang ..........
40
Tabel 8.
Uji Gain Score ................................................................................
41
xii
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Gerakan Menendang Passing Lambung ........................................
12
Gambar 2. Posisi Pemain dalam Sepakbola (4-4-2).........................................
14
Gambar 3. Daerah Sasaran Tes Passing Lambung ..........................................
33
Gambar 4. Grafik Long Passing Pemain Tengah dan Belakang UKM UNY..
38
xiii
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian dari Fakultas ............................................. 49 Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian dari UKM UNY ........................................ 50 Lampiran 3. Data Penelitian ........................................................................... 51 Lampiran 4. Deskriptif Statistik ..................................................................... 52 Lampiran 5. Uji Normalitas ........................................................................... 53 Lampiran 6. Uji Homogenitas ........................................................................ 54 Lampiran 7. Uji Hipotesis .............................................................................. 55 Lampiran 8. Tabel t........................................................................................ 57 Lampiran 9. Dokumentasi Penelitian............................................................. 58
xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi di telinga kita. Semua orang suka dengan sepakbola, mulai dari anak-anak, remaja hingga orang tua. Sepakbola juga merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas orang, dan salah satunya penjaga gawang. Dalam permainan sepakbola ada berbagai teknik yang digunakan seperti dribbling, passing, controling, shooting, dan heading serta teknik khusus penjaga gawang (Sucipto, et al., 2000: 17). Dalam permainan sepakbola, seorang pemain bukan saja dituntut harus mempunyai fisik serta mental yang kuat, akan tetapi juga teknik dasar permainan yang baik dan benar. Passing sebagai salah satu teknik dasar dalam permainan sepakbola yang dilakukan dengan cara menendang bola ke sasaran yang telah ditentukan, harus dikuasai oleh seorang pemain, karena keterampilan tersebut (tendangan) membantu dalam membangun serangan ke arah pertahanan lawan dan sekaligus menciptakan peluang-peluang untuk terjadinya gol. Untuk melakukan teknik passing, seorang pemain harus memperhatikan
aspek-aspek
yang
mempengaruhinya,
seperti
akurasi,
pandangan, tenaga dan gerakan, sehingga memberikan hasil yang memuaskan. Mengumpan atau passing merupakan hal yang pokok dalam permainan sepakbola, tanpa mengabaikan pentingnya gerakan-gerakan yang lain. Dalam sepakbola, teknik passing menurut keadaannya dibagi menjadi dua, yakni
1
passing lambung dan passing datar (bawah menyusur tanah). Dalam passing, bagian tubuh yang banyak memegang peranan penting salah satunya adalah kaki. Dimana kekuatan tungkai merupakan salah satu yang memegang peranan yang penting dalam keberhasilan passing bola ke sasaran. Dalam sepakbola terdapat berbagai pemain yang di antaranya ada penyerang (striker) atau pemain depan, gelandang (midfielder) atau pemain tengah, pemain belakang (defender), dan penjaga gawang (goal keeper). Kemudian dari berbagai macam pemain penyerang terdiri atas penyerang kanan dan penyerang kiri, gelandang terdiri atas gelandang gelandang kanan, gelandang kiri dan gelandang tengah. Selain pemain penyerang dan pemain gelandang ada juga pemain belakang (defender) yang biasa disebut pemain bek (pertahanan) yang terdiri atas bek kanan, bek kiri dan bek tengah serta seorang penjaga gawang (goal keeper). Tiap-tiap pemain mempunyai peran yang berbeda-beda yaitu penyerang atau pemain depan berperan sebagai penyerang, kemudian pemain tengah atau gelandang berperan sebagai pengumpan bola atau bisa juga gelandang bertugas membantu penyerang untuk memasukkan bola kegawang. Selain itu, ada juga pemain belakang atau defender yang berperan menjaga pertahanan gawang dari serangan para lawan. Akan tetapi selain bertugas sebagai bertahan, pemain belakang atau yang lebih sering disebut bek juga dapat bertugas membantu penyerangan dengan cara memberikan umpan panjang dengan passing lambung atau bahkan ikut naik mendekati gawang lawan. Oleh karena tiap pemain memiliki peran atau tugas masing-masing yang berbeda, tentunya hal
2
tersebut berpengaruh kepada kualitas passing khususnya passing lambung bagi pemain tengah dan belakang. Passing lambung memegang peranan penting dalam usaha untuk memenangkan sebuah pertandingan. Oleh karena itu, program latihan yang baik perlu dilakukan untuk dapat menguasai teknik passing lambung atau long pass mencapai prestasi yang maksimal, salah satu contohnya adalah dengan mengikuti UKM Sepakbola yang melaksanakan program latihan sebanyak tiga kali dalam seminggu. UKM Sepakbola UNY disebut juga Persatuan Sepakbola Universitas Negeri Yogyakarta (PS UNY) yang merupakan anggota kompetisi divisi utama Pengcab PSSI Kota Yogyakarta tahun 2010. Peranan UKM di samping memperdalam dan memperluas pengetahuan mahasiswa juga dapat membentuk upaya pembinaan, pemantapan, dan pembentukkan nilai-nilai kepribadian para mahasiswa. Unit Kegiatan Mahasiswa diarahkan untuk membina serta meningkatkan bakat, minat, dan keterampilan. Kegiatan ini diharapkan dapat memunculkan atlet berprestasi, karena prestasi tidak diciptakan dalam waktu yang singkat. (Mujahidin Prabowo, 2008: 32). UKM sepakbola sendiri adalah merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa yang banyak peminatnya. Ini dibuktikan dari banyaknya jumlah anggota dari UKM sepakbola itu sendiri. UKM sepakbola juga aktif dalam setiap kompetisi atau pertandingan. Karena apabila mereka dapat merebut juara pertama, secara tidak langsung tim UKM sepakbola itu telah mengharumkan nama baik Universitas Negeri Yogyakarta itu sendiri.
3
Oleh karena itu, dibutuhkan persiapan yang matang baik secara materi maupun spiritual untuk mendukung agar UKM sepakbola dapat meningkatkan prestasi yang telah diukirnya. Salah satunya adalah kesiapan dari pemain itu sendiri. Tentunya mereka dituntut untuk memiliki skill yang baik, dan salah satu skill yang dibutuhkan para pemain adalah umpan panjang menggunakan passing lambung atau long pass. Passing lambung ke arah sasaran pemain yang berada jauh di depan dapat mempercepat waktu tempuh bola untuk mendekati gawang, sehingga peluang untuk terciptanya gol semakin besar. Kemampuan mengoper atau mengumpan bola yang baik sangat berguna dalam mempertahankan daerah pertahanan dan membangun penyerangan yang baik, selain itu umpan juga membutuhkan teknik yang sangat penting, agar nanti bola tetap dalam penguasaan yang baik pula oleh rekan satu tim. Umpan yang baik akan membawa arah yang terbuka dan dapat mengendalikan permainan saat akan membangun strategi pertahanan maupun penyerangan. UKM sepakbola UNY terdiri dari berbagai pemain, yaitu pemain depan, pemain tengah, dan pemain belakang. Tiap-tiap pemain memiliki karakteristik tendangan yang berbeda-beda. Pemain depan atau penyerang cenderung hanya menerima umpan/passing lambung yang dilakukan oleh pemain belakang dan pemain tengah, kemudian pemain tengah memiliki karakteristik tendangan pengumpan kepada pemain depan dan memiliki tendangan yang akurat ke gawang dan sedangkan pemain belakang sendiri, sama halnya dengan pemain tengah tetapi yang diutamakan pemain belakang adalah tendangan passing lambung. Dari berbagai karakteristik tendangan yang
4
berbeda-beda dari tiap pemain itu sendiri tentunya hal tersebut akan mempengaruhi kemampuan passing lambung khususnya pemain belakang dan pemain tengah. Dari permasalahan yang muncul di atas penulis bermaksud mengadakan penelitian yang berjudul “perbedaan kemampuan passing lambung pemain tengah dan pemain belakang UKM Sepakbola UNY”. B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut: 1. Tingkat kemampuan passing lambung tiap-tiap pemain berbeda. 2. Perbedaan peran setiap posisi pemain mempengaruhi kemampuan passing lambung. 3. Belum diketahui perbedaan ketepatan passing lambung antara pemain belakang dengan pemain tengah. 4. Belum diketahui manakah yang lebih baik ketepatan passing lambung antara pemain belakang dengan pemain tengah. C. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah disebutkan di atas serta terbatasnya waktu dan keterbatasan-keterbatasan yang lain, maka peneliti hanya akan mengkaji tentang perbedaan ketepatan passing lambung pemain tengah dan pemain belakang UKM Sepakbola UNY.
5
D. Rumusan Masalah Atas dasar pembatasan masalah tersebut, maka rumusan masalahnya dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Apakah ada perbedaan ketepatan passing lambung antara pemain tengah dan belakang UKM Sepakbola UNY? 2. Manakah yang lebih baik ketepatan passing lambung antara pemain tengah dengan pemain belakang UKM Sepakbola UNY? 3. Bagaimana ketepatan passing lambung pemain tengah UKM Sepakbola UNY? 4. Bagaimana ketepatan passing lambung pemain belakang UKM Sepakbola UNY? E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui perbedaan ketepatan passing lambung antara pemain tengah dan belakang UKM Sepakbola UNY. 2. Untuk mengetahui ketepatan passing lambung yang lebih baik antara pemain belakang dengan pemain tengah UKM Sepakbola UNY. 3. Untuk mengetahui ketepatan passing lambung pemain tengah UKM Sepakbola UNY. 4. Untuk mengetahui ketepatan passing lambung pemain belakang UKM Sepakbola UNY.
6
F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun praktis, yaitu: 1. Manfaat Teoritis a. Penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat menjadi bahan kajian ilmiah bagi mahasiswa dan insan olahraga sepakbola yang akan mendalami tentang teknik passing lambung. b. Memberikan suatu sumbangan pemikiran dalam dunia olahraga khususnya sepakbola sehingga dapat dijadikan sebagai acuan dalam meningkatkan ketepatan passing lambung. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Pemain/Atlet dan Masyarakat Memberikan gambaran tentang bentuk alternatif latihan untuk meningkatkan ketepatan passing lambung dalam rangka pencapaian prestasi yang maksimal. b. Bagi Pelatih Sebagai masukan dan sumber informasi dan evaluasi dalam usaha meningkatkan ketepatan passing lambung atlet. c. Bagi Klub/Lembaga Sebagai bahan pertimbangan dalam menyiapkan programprogram latihan guna pencapaian prestasi maksimal.
7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Permainan Sepakbola a. Pengertian Sepakbola Sepakbola adalah permainan beregu, yang tiap regu terdiri dari sebelas orang pemain salah satunya adalah penjaga gawang, permainan seluruhnya
menggunakan
kaki
kecuali
penjaga
gawang
boleh
menggunakan tangan di daerah hukumannya (Sucipto, 2000: 7). Permainan sepakbola merupakan permainan kelompok yang melibatkan banyak unsur, seperti fisik, teknik, taktik, dan mental (Herwin, 2006: 78). Sepakbola adalah permainan dengan cara menendang sebuah bola yang diperebutkan oleh para pemain dari dua kesebelasan yang berbeda dengan
bermaksud
memasukan
bola
ke
gawang
lawan
dan
mempertahankan gawang sendiri jangan sampai kemasukan bola (Subagyo Irianto, 2010: 3). Menurut Muhajir (2004: 22) sepakbola adalah suatu permainan yang dilakukan dengan jalan menyepak, yang mempunyai tujuan untuk memasukkan bola ke gawang lawan dengan mempertahankan gawang tersebut agar tidak kemasukan bola, di dalam memainkan bola setiap pemain dibolehkan menggunakan seluruh anggota badan kecuali lengan, hanya penjaga gawang diperbolehkan memainkan bola dengan kaki dan lengan.
8
Sepakbola merupakan permainan beregu yang menggunakan bola sepak yang dimainkan oleh kedua kesebelasan yang berlawanan masingmasing terdiri dari 11 orang pemain (Sukintaka, 1983: 70). Menurut Soedjono dkk (1985: 103) sepakbola adalah permainan yang dilakukan dengan cara menyepak bola, bola disepak kian kemari untuk diperebutkan diantara pemain yang mempunyai tujuan untuk memasukan bola kedalam gawang lawan dan mempertahankan gawang sendiri jangan sampai kemasukan. Dengan demikian sepakbola adalah permainan beregu yaitu dua kesebelasan saling bertanding yang melibatkan unsur fisik, teknik, taktik, dan mental, dilakukan dengan cara menendang sebuah bola yang diperebutkan oleh pemain dari kedua tim dengan tujuan untuk memasukkan
bola
ke
gawang
lawan
sebanyak-banyaknya
dan
mempertahankan gawang dari kebobolan dengan mengacu pada peraturan-peraturan yang telah ditentukan. b. Teknik Dasar Permainan Sepakbola Menurut Sucipto, dkk (2000: 17) teknik dasar dalam permainan sepakbola adalah sebagai berikut. 1) Menendang (kicking) Bertujuan untk mengumpan, menembak ke gawang dan menyapu untuk menggagalkan serangan lawan. Beberapa macam tendangan, yaitu menendang dengan menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian luar, punggung kaki dan punggung kaki bagian dalam. 2) Menghentikan (stoping) Bertujuan untuk mengontrol bola. Beberapa macamnya yaitu menghentikan bola dengan kaki bagian dalam, menghentikan bola dengan telapak kaki, menghentikan bola dengan
9
menghentikan bola dengan paha dan menghentikan bola dengan dada. 3) Menggiring (dribbling) Bertujuan untuk mendekati jarak kesasaran untuk melewati lawan, dan menghambat permainan. Beberapa macamnya, yaitu menggiring bola dengan kaki bagian luar, kaki bagian dalam dan dengan punggung kaki. 4) Menyundul (heading) Bertujuan untuk mengumpan, mencetak gol dan mematahkan serangan lawan. Beberapa macam, yaitu menyundul bola sambil berdiri dan sambil melompat. 5) Merampas (tackling) Bertujuan untuk merebut bola dari lawan. Merampas bola bisa dilakukan dengan sambil berdiri dan sambil meluncur. 6) Lempar ke dalam (throw-in) Lemparan kedalam dapat dilakukan dengan awalan ataupun tanpa awalan. 7) Menjaga gawang (kiper) Menjaga gawang merupakan pertahanan terakhir dalam permainan sepakbola. Teknik menjaga gawang meliputi menangkap bola, melempar bola, menendang bola. Selanjutnya menurut Sukatamsi (1992: 17) pembagian teknik dasar bermain sepak bola terdiri dari dua macam, yaitu: 1) Teknik gerakan tanpa bola yang meliputi: a) Melompat dan meloncat b) Bertumpu tanpa bola/gerakan tipu c) Lari dan mengubah arah 2) Teknik gerakan dengan bola yang meliputi: a) Menendang bola b) Menerima/mengontrol bola c) Menyundul bola d) Gerak tipu dengan bola e) Merebut bola f) Menggiring bola g) Merampas dan merebut bola Dalam pelaksanaan, kedua teknik dasar tersebut selalu terjadi dan dilakukan dalam permainan. Teknik dasar tanpa bola dan teknik dasar dengan bola harus mampu dikombinasikan didalam situasi permainan menurut kebutuhan.
10
c. Teknik Dasar Passing Lambung (long pass) Dalam sepakbola terdapat berbagai jenis teknik menendang. Menendang adalah suatu usaha untuk memindahkan bola dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kaki atau bagian kaki. (Sukatamsi 2001: 113). Menendang bola mempunyai fase-fase utama dalam tekniknya yaitu: (1) letak tumpu kaki, (2) kaki yang menendang, (3) sikap badan, (4) pandangan mata dan (5) bagian bola yang ditendang (Sukatamsi, 1984: 118). Salah satu teknik menendang dalam sepakbola adalah passing. Passing (memberikan, menyampaikan) dilakukan dengan menendang bola mengarah ke kawan. Passing memiliki tiga cara yakni head pass (passing dengan kepala), chest pass (passing dengan dada), dan foot pass (passing dengan kaki). Di antara ketiga cara tersebut yang paling sering digunakan adalah foot pass. Passing juga dibagi menjadi dua berdasarkan jaraknya yaitu passing pendek (menyusur tanah) atau short pass dan passing lambung (long pass) untuk operan yang panjang. Permainan dengan jarak yang lebih panjang, misal tendangan sudut, passing silang, atau passing panjang dengan jarak 30 meter sampai 40 meter dapat menggunakan teknik passing lambung atau long pass. Setiap pemain dapat memilih menggunakan passing lambung agar rekan satu tim dapat berlari mendahului lawan, melompat, atau menghindari lawan dengan mudah (Danny Mielke, 2007: 22).
11
Gambar 1. Gerakan Menendang Passing Lambung (Danny Mielke, 2007: 22) Menurut Danny Mielke (2007: 23) teknik passing lambung sebagai berikut: 1) 2) 3) 4)
Menggunakan punggung kaki, bukan kaki bagian dalam. Perkenaan pada bola bagian bawah. Ayunan kaki lurus mengarah kepada sasaran yang dituju. Pada saat menyentuh bola, posisi tubuh sedikit miring ke belakang. 5) Letakkan dengan kuat kaki yang digunakan sebagai tumpuan, sedikit di depan bola dan agak menyamping. 6) Rentangkan tangan untuk mendapatkan keseimbangan pada saat perkenaan dengan bola dan setelah menendang bola. Melambungkan bola menggunakan punggung kaki membutuhkan banyak latihan. Kuncinya adalah mempertahankan lutut kaki yang digunakan untuk menendang sedikit agak ditekuk pada saat menyentuh bola, kemudian luruskan kaki saat mengayunkan tendangan. Kesalahan yang biasanya terjadi yaitu perkenaan tidak tepat mengenai titik sentuh dan terkadang menendang bola atau tanah menggunakan ujung kaki. Passing harus dilakukan dengan kekuatan dan keakurasian tertentu, sehingga tujuannya tercapai. Perlu diperhatikan juga analisa kemampuan kawan saat menerima passing, usahakan kawan mampu
12
mengontrol dan menjangkaunya. Passing yang sembarangan hanya akan mematikan gerak kawan. 2. Hakikat Pemain Sepakbola Permainan sepakbola dimainkan oleh sebelas pemain setiap timnya. Dari sebelas pemain tersebut dibagi menjadi beberapa posisi utama yang memiliki tugas masing-masing. Menurut John Devaney (1994: 22), pemain sepakbola dibedakan menjadi empat kelompok dasar, yaitu: penjaga gawang, pemain belakang, gelandang, dan pemain depan. Pemain sepak bola terbagi dalam beberapa posisi, sesuai dengan kemampuan dan tugasnya. Selain penjaga gawang, pemain dibagi dalam tiga posisi utama, yaitu pemain bertahan (beck), pemain tengah (gelandang), dan pemain depan (penyerang) (http://www.xriu.com/index. php/law-of-thegame/pemain diakses tanggal 2 Januari 2010). Jadi pembagian posisi pemain sepakbola terbagi menjadi empat kelompok dasar, yaitu: penjaga gawang, pemain belakang (beck), pemain tengah (gelandang), dan pemain depan (penyerang). Namun dalam penelitian ini lebih fokus kepada pemain tengah dan pemain belakang, karena serangan dalam sepakbola adalah ke depan, dan yang sering melakukan passing lambung yaitu pemain belakang dan pemain tengah, selain penjaga gawang. Pemain sepak bola terbagi dalam beberapa posisi, sesuai dengan kemampuan dan tugasnya. Selain penjaga gawang, pemain dibagi dalam tiga posisi utama, yaitu pemain bertahan (beck), pemain tengah (gelandang), dan pemain depan (penyerang) (http://www.xriu.com/index. php/law-of-the-game/pemain diakses tanggal 2 Juli 2012).
13
Jadi pembagian posisi pemain sepakbola terbagi menjadi empat kelompok dasar, yaitu: penjaga gawang, pemain belakang (back), pemain tengah (gelandang), dan pemain depan (penyerang). Taktik yang biasa dipakai oleh klub-klub sepak bola adalah sebagai berikut: (1) 4-4-2 (klasik: empat skipper), (2) 4-4-2 (dengan dua sayap), (3) 4-4-1-1, (4) 4-2-4, (5) 4-32-1, (6) 4-3-1-2, (7) 4-5-1, (8) 4-3-3, (9) 4-2-3-1, (10) 4-1-4-1, (11) 3-4-3, (12) 3-5-2 dengan libero, Taktik yang dipakai oleh sebuah tim selalu berubah tergantung dari kondisi yang terjadi selama permainan berlangsung. Pada intinya ada tiga taktik yang digunakan, yaitu bertahan, menyerang, dan normal (http://id. wikipedia. org/winde. php?title=Sepakbola&action=edit). Adapun gambar posisi bermain dalam sepakbola sebagai berikut:
Gambar 2. Posisi Pemain dalam Sepakbola (4-4-2) (http://venseven.blogspot.com/2010/12/mengenal-posisi-yang-ada-dalam.html) a. Pemain Depan Pemain depan atau penyerang adalah pemain yang berada di depan dalam olahraga permainan sepakbola. Dalam permainan
14
sepakbola, seorang penyerang atau pemain depan dituntut untuk dapat memasukkan bola ke gawang lawan. Seorang penyerang atau pemain depan dituntut memiliki tendangan yang keras dan terarah ke arah gawang. Posisi pemain depan (penyerang) dibagi menjadi beberapa posisi, yaitu penyerang tengah dan penyerang sayap. Pemain yang paling diwaspadai oleh pemain bertahan lawan adalah pemain yang memiliki posisi sebagai penyerang. Posisi penyerang dalam sebuah tim terbagi atas penyerang tengah dan penyerang sayap. Penyerang tengah adalah pemain yang menusuk daerah pertahanan lawan dari tengah lapangan. Sedangkan penyerang sayap memanfaatkan lebar lapangan dan celah pertahanan lawan dari kanan dan kiri gawang lawan. Biasanya penyerang sayap, selain mencetak gol, merupakan “pembantu” dari penyerang utama dalam melaksanakan tugasnya. Tugas utama dari penyerang adalah memasukkan bola ke gawang lawan. Namun selain itu, penyerang juga dapat membuka pertahanan lawan dan memberi ruang maupun umpan kepada rekannya untuk memasukkan bola lewat ruang yang dibukanya. Hal ini sangat mungkin karena biasanya pemain bertahan terpaku pada pergerakan penyerang, tanpa menyadari munculnya pemain lain yang menerobos masuk ke daerah pertahanannya dan mencetak gol (ttp://venseven. blogspot.com/2010/12/mengenal-posisi-yangada-dalam.htm diakses tanggal 2 Juli 2012). Menurut John Devaney (1994: 25) pemain depan mempunyai kesempatan dalam mencetak gol. Dua pemain depan luar yang disebut sayap kanan dan sayap kiri, selalu berusaha menggiring bola secepat mungkin menuju gawang lawan. Pemain depan dalam, yaitu striker, berjaga-jaga di dekat mulut gawang seperti halnya pivotmen dalam permainan bola basket.
15
b. Pemain Tengah Pemain tengah atau gelandang adalah pemain yang berada di tengah-tengah antara pemain depan dan pemain belakang. Dalam permainan sepakbola pemain tengah sangat dibutuhkan kontribusinya untuk membantu penyerang atau pemain depan untuk mencetak gol dan membantu pertahanan. Seorang pemain tengah atau gelandang dituntut memiliki akurasi tendangan baik, baik tendangan keras maupun tendangan yang pelan. Posisi pemain tengah (gelandang) dibagi menjadi beberapa posisi, yaitu gelandang bertahan, gelandang sayap, gelandang tengah, dan gelandang menyerang. Posisi pemain tengah terbagi atas empat bagian, yaitu gelandang bertahan, gelandang sayap, gelandang tengah, dan gelandang menyerang. Gelandang bertahan adalah pemain tengah yang menempati posisi di depan bek tengah, dengan tugas utama membantu pertahanan. Gelandang tengah merupakan penyeimbang permainan, dengan tugas membantu pertahanan dan penyerangan. Saat ini posisi gelandang tengah dan gelandang bertahan banyak dimainkan oleh satu orang pemain, karena posisi dan fungsinya yang hampir sama. Gelandang sayap menempati posisi di kanan dan kiri lapangan tengah. Mereka biasanya membantu penyerangan dengan memanfaatkan lebar lapangan, dan mengirimkan umpan silang ke daerah pertahanan lawan. Dari umpan silang gelandang sayap ini sering terjadi gol yang cukup menentukan hasil pertandingan.” (http://www.xriu.com/index. php/law-of-the-game/ pemain. diakses tanggal 2 Juli 2012). Sedangkan posisi gelandang yang memiliki tugas hampir sama dengan posisi pemain depan adalah posisi gelandang menyerang, mereka menempati posisi di bagian depan dari lapangan tengah, dekat dengan
16
pemain depan. Pemain yang berkarakter hampir sama dengan penyerang ini lebih sering memberikan umpan kepada penyerang. Pemain yang berposisi gelandang menyerang menempati wilayah bagian depan dari lapangan tengah, dekat dengan posisi pemain penyerang. Fungsi utamanya adalah membantu penyerang dalam upaya membobol gawang lawan. Karena dekatnya posisi gelandang menyerang dengan posisi pemain penyerang, maka pemain ini sering disebut juga sebagai penyerang lubang (tiba-tiba muncul dari celah antara dua pemain penyerang), dan cukup merepotkan pemain bertahan lawan (http://www. xriu.com/index.php/law-of-the-game /pemain diakses tanggal 2 Juli 2012). Sedangkan menurut John Devaney (1994: 25) gelandang sering disebut sebagai “otak” atau “pengatur siasat” dalam kesebelasan sepakbola. Mereka mengoper bola dengan cepat ke daerah lawan, dengan cara menendangnya ke tengah lapangan. Seperti halnya pemain bek ekstra, mereka selalu mencari kesempatan untuk dapat memberikan bola pada pemainnya sendiri yang bebas. Satu gelandang berfungsi sebagai penyerang yang kuat, sementara dua gelandang lainnya sebagai penghela yang tangguh dan setiap saat dapat mundur dan membantu pertahanan. Mereka lebih sering berlari ke sana ke mari dibandingkan dengan pemain lainnya, oleh karena itu harus mempunyai stamina yang lebih kuat.
17
c. Pemain Belakang Pemain belakang atau pemain back adalah pemain yang berada di belakang penyerang dan gelandang. Pemain belakang bertugas sebagai pertahanan gawang dari serangan lawan. Akan tetapi selain bertugas sebagai pertahanan gawang, seorang pemain belakang juga dituntut untuk dapat membantu dalam penyerangan. Posisi pemain belakang dibagi menjadi beberapa posisi, yaitu: wing back (pemain belakang yang berposisi di kedua sayap pertahanan), Stopper (pemain belakang yang menempati posisi tepat di bagian tengah daerah pertahanan, di depan penjaga gawang), dan Sweeper (pemain belakang yang menempati posisi di antara Stopper dan penjaga gawang). Untuk pemain belakang, posisi yang dapat ditempati adalah back tengah, back sayap, dan sweeper. Back tengah menempati posisi tepat di bagian tengah daerah pertahanan, di depan penjaga gawang. Back sayap menempati bagian kanan dan kiri daerah pertahanan, sedangkan sweeper menempati posisi di antara back tengah dan penjaga gawang, dengan tugas menyapu bersih bola dan pemain lawan yang berhasil lolos dari hadangan back tengah (http://www.xriu.com/index.php/law-of-the-game/pemain diakses tanggal 2 Juli 2012). Namun saat ini posisi sweeper sudah jarang digunakan. Hal ini karena para pelatih lebih suka memasang pemain bertahan yang sejajar, dengan tujuan memungkinkan dilakukannya jebakan offside. John Devaney (1994: 43), menambahkan bahwa: Keempat pemain belakang yaitu back kanan, back kiri, stopper, dan sweeper. Sebagai pemain yang seringkali berada di dekat garis samping lapangan, back kanan dan back kiri merupakan pemain belakang yang tercepat larinya karena mereka berusaha menempel kedua pemain sayap lawan. Stopper bermain di bagian tengah lapangan dan ia harus merupakan penyundul bola yang cekatan untuk mengembalikan tembakan bola yang tinggi dan juga menghadapi gempuran penyerangan tengah lawan. Di belakang ketiga pemain belakang tersebut di atas, tetapi di depan kiper adalah sweeper. Sweeper memberikan instruksi-instruksi
18
pada ketiga pemain belakang lainnya dan menyingkirkan setiap bola atau lawan yang mendekati mereka. Jadi terdapat tugas yang berbeda antara pemain belakang meskipun mereka memiliki tugas utama yang sama, yaitu bertahan. Namun pemain belakang yang berada di posisi sayap dapat membantu penyerangan. Sedangkan pada saat tim mendapat tendangan pojok, pemain yang berposisi stopper ataupun sweeper sering maju untuk mencetak gol. Karena salah satu karakteristik pemain tersebut adalah penyundul yang baik. Sebenarnya permainan sepak
secara bola
spesifik
ada
tujuh
posisi
dalam
(http://lhosgibol.blogspot.com/2009/05/posisi-
pemain.html diakses tanggal 2 Agustus 2012), yaitu: a. Bek sayap Bertugas menjaga daerah pertahanan sendiri di sisi (pinggir) lapangan. Seorang bek sayap biasanya melakukan improvisasi ikut membantu serangan menyisir sisi lapangan. b. Stoper Bertugas menjaga daerah pertahanan sendiri di sentral daerah pertahanan. Tugas utama seorang stoper adalah merebut bola atau pressing-pressing kepada pemain lawan yang coba memasuki daerah pertahanan sendiri. c. Libero Bertugas menjaga daerah pertahanan sendiri di sentral daerah pertahanan. Seorang libero adalah pemain terakhir sebelum penjaga gawang. Tugas utama seorang libero adalah membaca arah serangan lawan dan mengorganisir rekannya di daerah pertahanan. Seorang libero dan stoper sering melakukan improvisasi dengan maju ke depan gawang lawan saat sepak pojok atau tendangan bola-bola mati. d. Gelandang bertahan Bertugas sebagai penyeimbang lini tengah sebuah tim. Artinya seorang gelandang bertahan bertugas merebut bola dari kaki lawan sebelum lawan meamasuki daerah pertahanan, selain itu gelandang bertahan juga sebagai penyambung bola
19
dari bek untuk di arahkan ke depan dalam mengawali serangan. e. Gelandang Serang Bertugas membantu serangan. Artinya seorang gelandang serang bertugas memberikan umpan kepada penyerang atau juga bisa melakukan pergerakan-pergerakan tanpa/dengan bola memasuki daerah pertahanan lawan dengan tujuan untuk mencetak gol. f. Second striker Tugas utama seorang Second striker adalah tetap sebagai pencetak gol. Tetapi ada sedikit pembeda tugas yang diemban seorang second striker. Pemain ini sekaligus juga bertugas untuk melakukan pergerakan-pergerakan yang sifatnya membongkar pertahanan lawan dengan tujuan memecah konsentrasi pemain bertahan lawan. g. Striker Murni Sebagai target man atau pencetak gol utama. Seorang striker murni biasanya hanya menunggu umpan-umpan matang dan menyelesaikannya dengan tendangan ke gawang. 3. Hakikat Ketepatan (Acuracy) a. Pengertian Ketepatan Menurut Suharno HP (1981: 32) bahwa ketepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengarahkan suatu gerak ke suatu sasaran sesuai dengan tujuannya. Dengan kata lain bahwa ketepatan adalah kesesuaian antara kehendak (yang diinginkan) dan kenyataan (hasil) yang diperoleh terhadap sasaran (tujuan) tertentu. Ketepatan merupakan faktor yang diperlukan seseorang untuk mencapai target yang diinginkan. Ketepatan berhubungan dengan keinginan seseorang untuk memberi arah kepada sasaran dengan maksud dan tujuan tertentu. Suharno HP (1981: 32) menyatakan bahwa manfaat ketepatan dalam permainan bulutangkis meliputi; (1) Meningkatkan prestasi atlet, (2) Gerakan anak latih dapat
20
efektif dan efisien, (3) Mencegah terjadinya cidera, (4) Mempermudah menguasai teknik dan taktik. Dari pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ketepatan adalah kemampuan dalam melakukan gerak ke arah sasaran tertentu dengan melibatkan beberapa faktor pendukung dan terkoordinasi dengan baik secara efektif dan efisien. b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Ketepatan dipengaruhi oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri subjek sehingga dapat dikontrol oleh subjek. Faktor eksternal dipengaruhi dari luar subjek, dan tidak dapat dikontrol oleh diri subjek. Menurut Suharno HP (1981: 32) faktor-faktor penentu baik tidaknya ketepatan (accuracy) adalah; (a) Koordinasi tinggi, (b) Besar kecilnya sasaran, (c) Ketajaman indera dan pengaturan saraf, (d) Jauh dekatnya sasaran, (e) Penguasaan teknik yang benar akan mempunyai sumbangan baik terhadap ketepatan mengarahkan gerakan, (f) Cepat lambatnya gerakan, (g) Feeling dan ketelitian, (h) Kuat lemahnya suatu gerakan. Dari uraian di atas dapat digolongkan antara faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal antara lain koordinasi ketajaman indera, penguasaan teknik, cepat lambatnya gerakan, feeling dan ketelitian, serta kuat lemahnya suatu gerakan. Faktor internal dipengaruhi oleh keadaan subjek. Sedangkan faktor eksternal antara lain
besar
kecilnya sasaran dan jauh dekatnya jarak sasaran. Menurut Sukadiyanto (2005: 102-104) ada beberapa faktor yang mempengaruhi ketepatan, antara lain: tingkat kesulitan, pengalaman,
21
keterampilan sebelumnya, jenis keterampilan, perasaan, dan kemampuan mengantisipasi gerak. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang menentukan ketepatan adalah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang (internal) dan faktor yang berasal dari luar diri seseorang (eksternal). Faktor internal antara lain keterampilan (koordinasi, kuat lemah
gerakan,
cepat
lambatnya
gerakan,
penguasaan
teknik,
kemampuan mengantisipasi gerak), dan perasaan (feeling, ketelitian, ketajaman indera). Sedangkan faktor eksternal antara lain tingkat kesulitan (besar kecilnya sasaran, jarak), dan keadaan lingkungan. Agar seseorang memiliki ketepatan (accuracy) yang baik perlu diberikan latihan-latihan tertentu. Suharno HP (1981: 32) menyatakan bahwa latihan ketepatan mempunyai ciri-ciri, antara lain harus ada target tertentu untuk sasaran gerak, kecermatan atau ketelitian gerak sangat menonjol kelihatan dalam gerak (ketenangan), waktu dan frekuensi gerak tertentu sesuai dengan peraturan, adanya suatu penilaian dalam target dan latihan mengarahkan gerakan secara teratur dan terarah. Menurut Suharno HP (1981: 32) cara-cara pengembangan ketepatan adalah sebagai berikut: 1) Frekuensi gerakan dan diulang-ulang agar otomatis. 2) Jarak sasaran mulai dari yang dekat kemudian dipersulit dengan menjauhkan jarak. 3) Gerakan dari yang lambat menuju yang cepat. 4) Setiap gerakan perlu adanya kecermatan dan ketelitian yang tinggi dari anak latih. 5) Sering diadakan penilaian dalam pertandingan-pertandingan percobaan maupun pertandingan resmi.
22
Dengan demikian yang dimaksud ketepatan dalam penelitian ini adalah kemampuan seseorang untuk mengarahkan sesuatu gerak ke sesuatu sasaran sesuai dengan tujuannya”. Dengan kata lain bahwa ketepatan adalah kesesuain antara kehendak (yang diinginkan) dan kenyataan (hasil) yang diperoleh terhadap sasaran (tujuan) tertentu. 4. Hakikat UKM Sepakbola a. UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Olahraga UNY Unit Kegiatan Mahasiswa olahraga merupakan bidang minat dan kegemaran mahasiswa di dalam bidang olahraga yang dikembangkan oleh perguruan tinggi. UKM olahraga juga merupakan wahana untuk melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat pengembangan bakat jasmani untuk meningkatkan keterampilan dan manajemen mahasiswa. Dengan adanya UKM mahasiswa mendapat kesempatan untuk mengembangkan potensi, mengerjakan kegiatan yang selaras dengan
bakat,
motivasi,
inisiatif,
kreatifitas,
keterampilan
dan
kepribadian. Menurut Herminarto Sofyan (2007: 6-9) upaya pengembangan olahraga di perguruan tinggi adalah sebagai berikut: 1) Menata sistem pembinaan dan pengembangan olahraga secara terpadu dan berkelanjutan dalam konteks kegiatan kurikuler, ko-kurikuler dan atau ekstrakurikuler. 2) Meningkatkan akses dan partisipasi mahasiswa dalam kegiatan keolahragaan kampus baik untuk prestasi keolahragaan maupun untuk kesehatan dan kebugaran jasmani serta membentuk watak bangsa. 3) Optimalisasi sarana dan prasarana olahraga yang sudah tersedia untuk mendukung pembinaan olahraga.
23
4) Meningkatkan upaya pengembangan prestasi olahraga secara sistematik, berjenjang dan berkelanjutan. 5) Meningkatkan pola kemitraan dan kewirausahaan dalam upaya menggali potensi ekonomi olahraga melalui pengembangan kompetensi olahraga antar kampus dan pemanfaatan sarana dan prasarana olah masyarakat. 6) Mengembangkan sistem penghargaan dan meningkatkan kesejahteraan atlet, pelatih, dan tenaga keolahragaan. b. Tujuan dan Fungsi UKM UNY Menurut Herminarto Sofyan yang dikutip oleh Mujahidin Prabowo Aji (2008: 23-24) tujuan UKM olahraga adalah untuk menyalurkan minat dan kegemaran dalam bidang olahraga agar dapat mengembangkan kemampuan berorganisasi, kepemimpinan, meningkatkan kesehatan jiwa dan kesegaran jasmani, menanamkan jiwa sportif, kedisiplinan, dan pencapaian prestasi dalam berbagai bidang olahraga. Sedangkan fungsi UKM adalah sebagai wahana untuk merencanakan, melaksanakan dan mengembangkan kegiatan ekstra-kurikuler di tingkat perguruan tinggi yang bersifat minat dan pengembangan bakat, kesejahteraan mahasiswa serta pengabdian pada masyarakat. c. Unit Kegiatan Mahasiswa Sepakbola Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) sepakbola Universitas Negeri Yogyakarta melakukan latihan tiga kali dalam satu minggu, yaitu pada hari Selasa, Rabu dan Jum’at, di lapangan sepakbola sebelah barat dan timur Universitas Negeri Yogyakarta jl. Colombo No. 1 Yogyakarta. Adapun keunggulan UKM sepakbola Universitas Negeri Yogyakarta adalah dapat meningkatkan prestasi mahasiswa dalam bidang olahraga dan mahasiswa dapat mengembangkan potensi, mengerjakan kegiatan
24
yang selaras dengan bakat, motivasi, inisiatif, kreatifitas, keterampilan, dan kepribadian. Perkembangan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) sepakbola Universitas Negeri Yogyakarta dari tahun ketahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2003-2004 jumlah anggota UKM adalah 25 orang, pada tahun 2009-2010 jumlah mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta yang mengikuti UKM sepakbola adalah 60 mahasiswa (dengan seleksi yang ketat). Adapun susunan pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) sepakbola Universitas Negeri Yogyakarta adalah: 1) Pembina : Nawan Primasoni, S. Pd 2) Pelatih
: Geovani Akbar
3) Ketua
: David Fendi Ciptadi
4) Sekretaris : Nugroho Budi 5) Bendahara: Sabar Marfianto
Selain itu, Unit Kegiatan Mahasiswa Sepakbola Universitas Negeri Yogyakarta memiliki prestasi-prestasi yang meningkat. Prestasi 6 (enam) tahun terakhir Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) sepakbola Universitas Negeri Yogyakarta adalah:
25
9
Tabel 1. Prestasi Sepakbola UKM UNY Keterangan Invitasi sepakbola antar Perguruan Tinggi seIndonesia di Universitas Negeri Yogyakarta Sanata Dharma Cup II tahun Indonesian Universities Soccer Invitation dalam rangka Dies Natalis Universitas Negeri Yogyakarta ke-41 Sepakbola Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah (POMDA) DIY Sepakbola Walikota Yogyakarta Kompetisi Divisi I PSIM Pengcab. Kota Yogyakarta Kompetisi Divisi Utama PSIM Pengcab. Kota Yogyakarta Sepakbola Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah (POMDA) DIY LPI DIY dan Kompetisi Pengcab Kota DIY
10
Invitasi Sepakbola antar PT se DIY
No 1 2 3
4 5 6 7 8
Prestasi
Tahun
Juara I
2004
Juara II
2005
Juara III
2005
Juara III
2007
Juara IV Juara I
2007 2008
Juara IV
2009
Juara III
2009
11 LPI DIY 12 LPI DIY (Sumber: Data UKM UNY)
Juara I dan II Juara I dan II Juara I Juara II
2010 2011 2012 2013
B. Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Iswahyudi yang berjudul “Perbedaan Kemampuan Shooting Antara Pemain Tengah, Depan, dan Belakang UKM Sepakbola UNY (PS UNY)” dengan hasil sebagai berikut: Hasil uji anova pemain UKM sepakbola UNY Fhit > Ftab yaitu 482,679 > 3,354131. Kemudian hasil uji-t pemain UKM sepakbola UNY yaitu: pemain depan dengan pemain tengah diperoleh t hitung sebesar 18,443 lebih besar dari t tabel sebesar 2,262. Ini berarti kemampuan shooting pemain depan lebih baik dari pemain tengah, pemain depan dengan pemain belakang diperoleh t hitung sebesar 33,734 lebih besar dari t tabel sebesar 2,262. Ini berarti
26
kemampuan shooting pemain depan lebih baik dari pemain belakang, dan pemain tengah dengan pemain belakang diperoleh t hitung sebesar 16,385 lebih besar dari t tabel sebesar 2,262. Ini berarti kemampuan shooting pemain tengah lebih baik dari pemain belakang UKM sepakbola Universitas Negeri Yogyakarta. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Ari Setiyadi Wibowo (2012) yang berjudul perbedaan akurasi tendangan ke arah gawang antara pemain belakang, tengah dan depan pada siswa kelas olahraga cabang sepakbola di SMP Negeri 13 Yogyakarta. Metode yang digunakan adalah survei, dengan teknik pengumpulan data menggunakan tes dan pengukuran. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas olahraga cabang sepakbola di SMP Negeri 13 Yogyakarta yang berjumlah 34 atlet. Sampel yang diambil dari hasil purposive sampling, berjumlah 30 atlet, yaitu pemain depan, tengah dan belakang masing-masing berjumlah 10 atlet. Analisis data untuk uji prasyarat menggunakan uji normalitas dan uji homegenitas, sedangkan untuk uji hipotesis menggunakan uji anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) ada perbedaan yang signifikan akurasi tendangan ke arah gawang pemain depan, tengah, dan belakang pada siswa kelas olahraga cabang sepakbola di SMP Negeri 13 Yogyakarta, dengan F hitung (21.652) > (3.354) F tabel pada α = 5% dengan derajat kebebasan 2;27. (2) Akurasi tendangan ke arah gawang pemain depan lebih baik daripada akurasi tendangan ke arah gawang pemain tengah pada siswa kelas olahraga cabang sepakbola di SMP Negeri 13 Yogyakarta, dengan t hitung = 6.061 > t tabel
27
= 2.26 dan nilai signifikansi p sebesar 0.000 < 0.05, selisih rata-rata sebesar 9.1. (3) Akurasi tendangan ke arah gawang pemain depan lebih baik daripada akurasi tendangan ke arah gawang pemain belakang pada siswa kelas olahraga cabang sepakbola di SMP Negeri 13 Yogyakarta, dengan t hitung = 8.287 > t tabel = 2.26 dan nilai signifikansi p sebesar 0.000 < 0.05, selisih rata-rata sebesar 13.6. (4) Akurasi tendangan ke arah gawang pemain tengah lebih baik daripada akurasi tendangan ke arah gawang pemain belakang pada siswa kelas olahraga cabang sepakbola di SMP Negeri 13 Yogyakarta, dengan t hitung = 11.211 > t tabel = 2.26 dan nilai signifikansi p sebesar 0.000 < 0.05, selisih rata-rata sebesar 4.5. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari ketiga pemain tersebut, kemampuan akurasi tendangan ke arah gawang pemain depan memiliki tendangan yang paling baik daripada pemain tengah dan belakang. C. Kerangka Berpikir Universitas Negeri Yogyakarta memiliki UKM bidang olahraga yang di dalamnya terdapat berbagai olahraga yang dapat menjadi pilihan bagi para mahasiswa dan salah satu olahraga tersebut adalah sepakbola. Dalam UKM sepakbola ini, terdapat berbagai posisi pemain. Dalam penelitian ini peneliti hanya fokus pada dua posisi yakni pemain tengah atau gelandang dan pemain belakang. Tiap-tiap pemain memiliki tugas masing-masing. Pemain tengah bertugas sebagai pemberi umpan kepada pemain depan dengan berbagai macam teknik (salah satunya adalah passing lambung), sedangkan pemain belakang sendiri bertugas sebagai pertahanan gawang akan tetapi selain
28
menjadi pertahanan gawang seorang pemain belakang juga dituntut untuk dapat membantu dalam penyerangan dan salah satunya adalah dengan memberikan umpan jauh berupa passing lambung. Setiap pemain memiliki tugas dan peran yang berbeda, tentunya hal tersebut menjadikan kemampuan passing lambung dari masing-masing pemainpun berbeda-beda. Oleh karena perbedaan peran antara pemain tengah dan pemain belakang tersebut peneliti ingin mengetahui tingkat perbedaan kemampuan passing lambung dari kedua posisi tersebut. D. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, hipotesis penelitian yang diajukan adalah: 1. Ada perbedaan yang signifikan ketepatan passing lambung antara pemain tengah dan belakang UKM Sepakbola UNY. 2. Ketepatan passing lambung pemain tengah lebih baik dari pada pemain belakang UKM Sepakbola UNY.
29
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif comparatif, yaitu penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda (Sugiyono, 2007: 3). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, sedangkan teknik dan pengumpulan data menggunakan tes dan pengukuran. Metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh faktafakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari kekurangan-kekurangan secara faktual (Suharsimi Arikunto, 2002: 56). Tes yang digunakan yaitu tes passing lambung Bobby Charlton yakni tes passing lambung ke daerah sasaran seluas 10 meter persegi di lapangan. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian Sesuai dengan desain penelitian tersebut, maka definisi operasional penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Passing lambung atau long pass merupakan teknik menendang bola yang digunakan pemain ketika menghadapi situasi bola pada tendangan sudut, passing silang, atau passing panjang dengan jarak 30 meter sampai 40 meter. 2. Pemain tengah atau gelandang adalah pemain yang berada di tengah-tengah antara pemain depan dan pemain belakang. Posisi pemain tengah terbagi atas empat bagian, yaitu gelandang bertahan, gelandang sayap, gelandang tengah, dan gelandang menyerang.
30
3. Pemain belakang atau pemain back adalah pemain yang berada di belakang penyerang dan gelandang. Posisi pemain belakang dibagi menjadi beberapa posisi, yaitu: wing back, stopper, dan sweeper/libero. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi menurut Sugiyono (2006: 55), adalah sebuah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang dipilih peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 112) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi penelitian ini adalah pemain UKM Sepakbola Universitas Negeri Yogyakarta sebanyak 60 orang. 2. Sampel Sampel adalah sebagian jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi (Sugiyono; 2006: 56). Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling atau sampel bertujuan. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu dan telah ditentukan oleh peneliti (Suharsimi Arikunto, 2002: 138). Kriteria sampel pada penelitian ini yaitu: (1) pemain sepakbola UKM UNY, (2) berposisi sebagai pemain tengah dan belakang. Pada penelitian ini sampel yang digunakan hanya 22 orang karena yang menjadi fokus penelitian hanya pada pemain tengah dan belakang.
31
D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data 1. Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Suharsimi Arikunto, 2002: 139). Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan oleh peneliti dalam mengambil data yaitu tes passing lambung Bobby Charlton, yaitu tes passing lambung kearah sasaran daerah berupa persegi. Tes yang digunakan yaitu dengan tes passing lambung Bobby Charlton yakni tes passing lambung ke daerah sasaran seluas 10 meter persegi di lapangan. Di dalam bidang persegi tersebut terdapat tiga bidang persegi yang lebih kecil. Bidang persegi yang paling tengah luasnya 4 m, bidang berikutnya 6 m, dan bidang ketiga adalah 8 m. Setiap bidang persegi memiliki nilai poin sendiri-sendiri: bidang yang paling tenah bernilai 100 poin, bidang berikutnya 50 poin, bidang berikutnya lagi 40 poin, dan bidang paling luar bernilai 30 poin. Letakkan empat bola pada jarak 45 meter dari persegi terluar. Setiap pemain mendapatkan empat kali kesempatan untuk melambungkan bola ke target untuk mencetak skor sebanyak mungkin (Danny Mielke, 2007: 26). Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar tes passing lambung berikut ini:
32
30 poin 40 poin 50 poin
30 meter 100 poin 4 44 4m
6m 8m Gambar 3. Daerah Sasaran Tes Passing Lambung (Danny Mielke, 2007: 26) 2. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah survei dengan alat tes dan pengukuran. Metode yang digunakan adalah metode penelitian survei dengan alat tes passing lambung Bobby Charlton yakni tes passing lambung ke daerah sasaran seluas 10 meter persegi di lapangan. E. Teknik Analisis Data Setelah data dikelompokkan dalam setiap kategori, kemudian mencari persentase masing-masing data dengan rumus persentase. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 245-246) rumus persentase yang digunakan adalah:
Keterangan: P = Persentase yang dicari F = frekuensi N = jumlah responden
33
Sehingga untuk menghitung persentase responden digunakan rumus sebagai berikut: Tabel 2. Kelas Interval No Interval 1 (M + 1½ s) X (M + ½ s) < X ≤ (M + 1½ s) 2 (M - ½ s) < X ≤ (M + ½ s) 3 (M - 1½ s) < X ≤ (M - ½ s) 4 X ≤ (M - ½ s) 5 (Anas Sudjiono, 2008: 175)
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
Keterangan: M : Nilai rata-rata (Mean) X : Skor S : Standar Deviasi Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, maka perlu dilakukan uji prasyarat. Pengujian data hasil pengukuran yang berhubungan dengan hasil penelitian bertujuan untuk membantu analisis agar menjadi lebih baik. Untuk itu dalam penelitian ini akan diuji normalitas dan uji homogenitas data. 1. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas Uji normalitas tidak lain sebenarnya adalah mengadakan pengujian terhadap normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Pengujian dilakukan tergantung variabel yang akan diolah. Pengujian normalitas sebaran data menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test dengan bantuan SPSS 16. Menurut metode Kolmogorov Smirnov, kriteria pengujian adalah sebagai berikut:
34
1) Jika signifikansi di bawah 0.05 berarti data yang akan diuji mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data normal baku, berarti data tersebut tidak normal. 2) Jika signifikansi di atas 0.05 maka berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara data yang akan diuji dengan data normal baku, berarti data tersebut normal (Gempur Safar, 2010: http: //exponensial. wordpress. com/2010/04/21/metode – kolmogorov – smirnov – untuk – uji -normalitas/). b. Uji Homogenitas Di samping pengujian terhadap penyebaran nilai yang akan dianalisis, perlu uji homogenitas agar yakin bahwa kelompok-kelompok yang membentuk sampel berasal dari populasi yang homogen. Uji homogenitas menggunakan uji F dari data pretest dan posttest pada kedua kelompok dengan menggunakan bantuan program SPSS 16. 2. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis menggunakan uji-t dengan menggunakan bantuan program SPSS 16, yaitu dengan membandingkan mean antara kelompok 1 dan kelompok 2. Apabila nilai t hitung lebih kecil dari t tabel, maka Ha ditolak, jika t hitung lebih besar dibanding t tabel maka Ha diterima. Uji hipotesis dalam penelitian ini peneliti menggunakan bantuan program SPSS 16.
35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 2013 di UKM Sepakbola Universitas Negeri Yogyakarta. Subjek penelitian ini adalah pemain UKM Sepakbola Universitas Negeri Yogyakarta yang terdiri atas 11 pemain tengah dan 11 pemain belakang. Dalam penelitian ini data yang dimaksud adalah data yang diperoleh dengan menggunakan metode survei dengan teknik pengumpulan data menggunakan tes dan pengukuran. Data dalam penelitian ini terdiri atas ketepatan passing lambung (long pass) pemain tengah dan pemain belakang. Rangkuman hasil penelitian disajikan pada tabel 3 berikut ini. Tabel 3. Hasil Passing Lambung Pemain UKM Sepakbola UNY No Subjek Pemain Tengah Pemain Belakang 1 170 200 2 240 100 3 250 240 4 170 170 5 240 170 6 140 100 7 190 240 8 290 100 9 230 90 10 170 110 11 190 170 Rata-rata 207.2727 153.6364 SD 45.40725 56.96889 Minimal 140.00 90.00 Maksimal 290.00 240.00 Secara terperinci deskripsi tiap-tiap variabel adalah sebagai berikut:
36
Hasil penghitungan data ketepatan passing lambung (long pass) pemain tengah pemain UKM Sepakbola Universitas Negeri Yogyakarta menghasilkan rerata sebesar 207.27 dan standar deviasi = 45.41. Adapun nilai terkecil sebesar 140.0 dan terbesar sebesar 290.0. Sedangkan ketepatan passing lambung (long pass) pemain belakang pemain UKM Sepakbola Universitas Negeri Yogyakarta menghasilkan rerata sebesar 153.63 dan standar deviasi = 56.96. Adapun nilai terkecil sebesar 90.0 dan terbesar sebesar 240.0.Hasil selengkapnya disajikan pada lampiran 8 halaman 70. Tabel distribusi passing lambung (long pass) pemain tengah dan pemain belakang pemain UKM Sepakbola Universitas Negeri Yogyakarta adalah sebagai berikut: Tabel 4. Distribusi Frekuensi Long Passing Pemain Tengah dan Belakang Pemain Tengah Pemain Belakang No Interval Kategori F (%) F (%) Sangat Baik 2 18.18% 0 0% 1 250 210 – 249 Baik 3 27.27% 2 18.18% 2 170 – 209 Cukup 5 45.45% 4 36.36% 3 130 – 169 Kurang 1 9.09% 0 0% 4 Sangat Kurang 0 0% 5 45.45% 5 129 Jumlah 11 100% 11 100% Berdasarkan tabel 4 di atas terlihat bahwa sebagian besar ketepatan passing lambung (long pass) pemain tengah dan pemain belakang pemain UKM Sepakbola Universitas Negeri Yogyakarta, pemain tengah berada pada kategori cukup dengan persentase sebesar 45.45% dan pemain belakang pada kategori sangat kurang dengan persentase sebesar 45.45%. Apabila ditampilkan dalam bentuk grafik, maka data ketepatan passing lambung (long pass) pemain tengah dan pemain belakang pemain UKM Sepakbola Universitas Negeri Yogyakarta tampak pada gambar sebagai berikut:
37
100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
Pemain Tengah 45,45%
45,45% 36,36%
Pemain Belakang
27,27% 18,18% 18.18% 9.09% 0%
0% Sangat Kurang
Kurang
0% Cukup
Baik
Sangat Baik
Gambar 4. Grafik Ketepatan Long Passing Pemain Tengah dan Belakang UKM UNY B. Hasil Analisis Data 1. Hasil Uji Prasyarat Analisis data untuk menguji hipotesis memerlukan beberapa uji persyaratan
yang
harus
dipenuhi
agar
hasilnya
dapat
dipertanggungjawabkan. Uji persyaratan analisis meliputi: a. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari tiap-tiap variabel yang dianalisis sebenarnya mengikuti pola sebaran normal atau tidak. Rangkuman hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel berikut ini. Hasil selengkapnya disajikan pada lampiran 6 halaman 52. Tabel 5. Hasil Uji Normalitas Variabel
p
Sig.
Keterangan
Long Passing Pemain Tengah
0.804
0.05
Normal
Long Passing Pemain Belakang
0.591
0.05
Normal
38
Dari tabel 5 di atas, menunjukkan bahwa nilai signifikansi (p) semua variabel adalah lebih besar dari 0.05, jadi, data adalah berdistribusi normal. Oleh karena semua data berdistribusi normal maka analisis dapat dilanjutkan dengan analisis statistik parametrik. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas berguna untuk menguji kesamaan sampel yaitu seragam atau tidak varian sampel yang diambil dari populasi. Kaidah homogenitas jika p > 0,05, maka tes dinyatakan homogen, jika p < 0.05, maka tes dikatakan tidak homogen. Hasil uji homogenitas penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut. Hasil selengkapnya disajikan pada lampiran 7 halaman 53. Tabel 6. Uji Homogenitas Levene Kelompok df1 df2 statistic Pemain Tengah, 1.048 1 20 Belakang
Sig.
Keterangan
.318
Homogen
Dari hasil tersebut dapat dilihat dari tabel Test of Homogeneity of Variances dari semua variabel memiliki nilai p (Sig.) > 0.05, sehingga data bersifat homogen. Oleh karena semua data homogen maka analisis data dapat dilanjutkan dengan statistik parametrik. 2. Uji Hipotesis a. Perbedaan Long Passing Pemain Tengah dan Belakang Hipotesis yang pertama dalam penelitian ini berbunyi “Ada perbedaan yang signifikan ketepatan passing lambung antara pemain tengah dan belakang UKM Sepakbola UNY”. Apabila hasil analisis
39
menunjukkan perbedaan yang signifikan, maka terdapat perbedaan ketepatan passing lambung antara pemain tengah dan belakang UKM Sepakbola UNY. Berdasarkan hasil analisis diperoleh data sebagai berikut. Kesimpulan penelitian dinyatakan signifikan jika nilai t hitung > t tabel dan nilai sig lebih kecil dari 0.05 (Sig < 0.05). Berdasarkan hasil analisis diperoleh data sebagai berikut. Hasil selengkapnya disajikan pada lampiran 8 halaman 53. Tabel 7. Uji Perbedaan Long Passing Pemain Tengah dan Belakang t-test for Equality of means Kelompok Rata-rata t ht t tb Sig. Selisih Pemain Tengah
207.2727
Pemain Belakang
153.6364
2.343
2.23
0.041
53.6364
Dari hasil uji-t dapat dilihat bahwa t hitung 2.343 dan t tabel 2.23 (df 10) dengan nilai signifikansi p sebesar 0.041. Oleh karena t hitung 2.343 > t tabel 2.23, dan nilai signifikansi 0.041 < 0.05, maka hasil ini menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan. Dengan demikian hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi “Ada perbedaan yang signifikan ketepatan passing lambung antara pemain tengah dan belakang UKM Sepakbola UNY”, diterima. Dari data ketepatan passing lambung pemain tengah memiliki rerata 207.2727, selanjutnya pada pemain belakang rerata mencapai 153.6364. Besarnya perbedaan tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata yaitu sebesar 53.6364.
40
b. Long Passing Pemain Tengah Lebih Baik daripada Pemain Belakang Hipotesis yang kedua berbunyi “ketepatan passing lambung pemain tengah lebih baik dari pada pemain belakang UKM Sepakbola UNY”, dapat diketahui melalui uji gain score. Berdasarkan hasil analisis diperoleh data sebagai berikut. Hasil selengkapnya disajikan pada lampiran 8 halaman 55. Tabel 8. Uji Gain Score t-test for Equality of means Kelompok Pemain Tengah Pemain Belakang
Rata-rata 207.2727 153.6364
t ht
t tb
Sig.
Selisih
2.442
2.09
0.024
53.6364
Dari tabel hasil uji t di atas dapat dilihat bahwa t hitung sebesar 2.442 dan t-tabel df (20) = 2.09, sedangkan besarnya nilai signifikansi p 0.024. Karena t hitung 2.442 > t tabel = 2.09 dan sig. 0.024 < 0.05, dengan demikian hipotesis yang berbunyi “ketepatan passing lambung pemain tengah lebih baik dari pada pemain belakang UKM Sepakbola UNY”, diterima. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai rerata ketepatan passing lambung pemain tengah sebesar 2207.2727, nilai rerata pemain belakang sebesar 153.6364, dilihat dari selisih sebesar 53.6364. B. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah perbedaan ketepatan passing lambung pemain tengah dan pemain belakang UKM Sepakbola UNY. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 2013 pada
41
pemain UKM Sepakbola UNY maka pembahasaan hasil penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut: Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan ketepatan passing lambung antara pemain tengah dan belakang UKM Sepakbola UNY, dengan t hitung 2.343 > t tabel 2.23, dan nilai signifikansi 0.041 < 0.05, maka hasil ini menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan. Selanjutnya menunjukkan bahwa ketepatan passing lambung pemain tengah lebih baik dari pada pemain belakang UKM Sepakbola UNY, dengan t hitung 2.442 > t tabel = 2.09 dan sig. 0.024 < 0.05, berarti ada perbedaan yang signifikan ketepatan passing lambung pemain tengah dan pemain belakang. Dengan melihat hasil pengujian tersebut dapat diuraikan bahwa: Pemain tengah atau gelandang adalah pemain yang berada di tengahtengah antara pemain depan dan pemain belakang. Dalam permainan sepakbola pemain tengah sangat dibutuhkan kontribusinya untuk membantu penyerang atau pemain depan untuk mencetak gol dan membantu pertahanan. Seorang pemain tengah atau gelandang dituntut memiliki akurasi tendangan baik, baik tendangan keras maupun tendangan yang pelan. Pada pemain tengah memiliki kemampuan akurasi tendangan ke arah gawang lebih baik dari pemain belakang karena pemain tengah sebagai pengumpan untuk pemain depan sehingga karakteristik tendangan dari pemain tengah cenderung akurat sebagai pengumpan untuk pemain depan. Suatu gelandang berfungsi sebagai penyerang yang kuat, sementara dua gelandang lainnya sebagai penjelajah yang tangguh
42
dan setiap saat dapat mundur dan membantu pertahanan. Pemain lebih sering berlari ke sana ke mari dibandingkan dengan pemain lainnya, oleh karena itu harus mempunyai stamina yang lebih kuat. Menurut John Devaney (1994: 25) gelandang sering disebut sebagai “otak” atau “pengatur siasat” dalam kesebelasan sepakbola. Mereka mengoper bola dengan cepat ke daerah lawan, dengan cara menendangnya ke tengah lapangan. Seperti halnya pemain bek ekstra, mereka selalu mencari kesempatan untuk dapat memberikan bola pada pemainnya sendiri yang bebas. Tugas pemain tengah atau gelandang membantu pertahanan daerahnya bila diserang dan mengantarkan bola dari belakang ke depan untuk membantu serangan dengan cara memberi umpan dengan baik kepada pemain depan. Pemain pada bagian tengah sering juga disebut sebagai otak dari suatu permainan, sebab pemain tengah mempunyai fungsi sebagai pengatur serangan dalam pertandingan sepak bola, selain itu, pemain tengah harus dapat membantu dalam penyerangan dan pertahanan. Pemain belakang atau pemain back adalah pemain yang berada di belakang penyerang dan gelandang. Pemain belakang bertugas sebagai pertahanan gawang dari serangan lawan. Akan tetapi selain bertugas sebagai pertahanan gawang, seorang pemain belakang juga dituntut untuk dapat membantu dalam penyerangan. Pada pemain belakang memiliki kemampuan passing lambung lebih rendah dari pemain tengah, karena pemain belakang cenderung bertahan dari serangan-serangan lawan.
43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data, deskripsi, pengujian hasil penelitian, dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Ada perbedaan yang signifikan kemampuan passing lambung antara pemain tengah dan belakang UKM Sepakbola UNY, dengan t hitung 2.343 > t tabel 2.23, dan nilai signifikansi 0.041 < 0.05. 2. Kemampuan passing lambung pemain tengah lebih baik dari pada pemain belakang UKM Sepakbola UNY, dengan t hitung 2.442 > t tabel = 2.09 dan sig. 0.024 < 0.05, selisih rata-rata sebesar 53.6364. 3. Sebagian besar ketepatan passing lambung (long pass) pemain tengah Unit Kegiatan Mahasiswa Sepakbola UNY berada pada kategori cukup dengan persentase sebesar 45.45%. 4. Sebagian besar ketepatan passing lambung (long pass) pemain belakang Unit Kegiatan Mahasiswa Sepakbola UNY berada pada kategori sangat kurang dengan persentase sebesar 45.45%. B. Implikasi Hasil Penelitian Berdasarkan kesimpulan di atas, penelitian memiliki implikasi, yaitu: 1. Hasil penelitian dapat dijadikan salah satu acuan bahan pertimbangan bagi pelatih dalam pelaksanaan latihan kemampuan passing lambung. 2. Dapat dijadikan salah satu wacana mengenai kelebihan dan kelemahan dalam posisi pemain melakukan kemampuan passing lambung.
44
C. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini dilakukan sebaik mungkin, namun tidak terlepas dari keterbatasan yang ada. Keterbatasan selama penelitian, yaitu: 1. Tidak tertutup kemungkinan para atlet kurang bersungguh-sungguh dalam melakukan tes kemampuan passing lambung. 2. Peneliti tidak dapat mengontrol faktor lain yang dapat mempengaruhi teknik menendang bola, yaitu faktor psikologis atau kematangan mental. 3. Tidak diperhitungkan dengan cermat posisi dalam tim dan kebiasaan subjek dalam melakukan tendangan. D. Saran Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, ada beberapa saran yang dapat disampaikan, yaitu: 1. Perlu diadakan penelitian lanjutan dengan menambah variabel lain ataupun penelitian yang bersifat eksperimental. 2. Dalam penelitian lanjutan sebaiknya mengambil sampel dari pemain yang berlatar belakang latihan yang sama, dengan mempertimbangkan usia biologis maupun anatomis. 3. Dalam skripsi ini masih banyak kekurangan, untuk itu bagi peneliti selanjutnya hendaknya mengembangkan dan menyempurnakan instrumen penelitian ini.
45
DAFTAR PUSTAKA
Ari Setiyadi Wibowo. (2012). Perbedaan Akurasi Tendangan Ke Arah Gawang Antara Pemain Belakang, Tengah dan Depan Pada Siswa Kelas Olahraga Cabang Sepakbola di SMP Negeri 13 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: FIK UNY. Devaney, John. (1994). Rahasia Para Bintang Sepakbola. Semarang: Dahara Prize. Herminarto Sofyan. (2007). Pembinaan Olahraga di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. http://www.guruolahraga.co.cc/2009/10/dalam-olahraga-istilah-vo2maxtentu.html diakses hari Sabtu jam 10.25 tanggal 20 Februari 2010. http://www.xriu.com/index.php/law-of-the-game/pemain diakses hari Sabtu jam 10.30 tanggal 20 Februari 2010. http://lhosgibol.blogspot.com/2009/05/posisi-pemain.html Agustus 2012.
diakses
tanggal
2
http://venseven.blogspot.com/2010/12/mengenal-posisi-yang-ada-dalam.html. diakses hari Sabtu jam 10.30 tanggal 20 Februari 2010. http://id.wikipedia.org/winde.php? title=Sepakbola&action=edit. diakses hari Sabtu jam 10.30 tanggal 20 Februari 2010. Iswahyudi. (2009). “Perbedaan Kemampuan Shooting Pemain Depan, Tengah dan Belakang UKM Sepakbola Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2009”. Skripsi. Yogyakarta: FIK UNY. Mielke, Danny. (2007). Dasar-dasar Sepakbola. Bandung: Pakar Raya. Muhajir. (2004). Pendidikan Jasmani Teori dan Kesehatan. Bandung: CV. Angkasa. Mujahidin Prabowo Aji. (2008). Motivasi Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta dalam Mengikuti UKM Sepakbola. Skripsi. Yogyakarta: FIK UNY. Saifuddin Azwar. (2007). Tes Prestasi: Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
46
Sharkey, B.J. (2003). Kebugaran dan Kesehatan. (Eri Dasmarini Nasution). Terjemahan. Jakarta: PT Gramedia. Sukatamsi. (1984). Teknik Dasar Bermain Sepakbola. Surabaya: Tiga Serangkai. ________. (1992). Teknik dan Taktik Bermain Sepakbola. Surakarta: Tiga Serangkai. Sucipto, dkk. (2000). Sepakbola. Jakarta: Direktoral Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Sugiyono. (2006). ”Statistika Untuk Penelitian.” Bandung: CVF Alfabeta. Suharsimi Arikunto. (2002). Metode Penelitian. Yogyakarta. Andi Offset. Sutrisno Hadi. (1991). Analisis Butir untuk Instrumen. Yogyakarta: Andi Offset.
47
LAMPIRAN
48
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian dari Fakultas
49
Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian dari UKM UNY
50
Lampiran 3. Data Penelitian
LONG PASS PEMAIN TENGAH NILAI NO NAMA 1 2 3 1 Yusuf Eko P 50 40 50 2 Tri Ari P 100 50 50 3 Wisnu Angga Dewantara 50 50 100 4 Dede Irawan 30 50 50 5 Panji Tri 50 40 50 6 Seto Aryo H 50 50 40 7 Rifky Testiawan 40 50 50 8 Lalu Armin 100 100 40 9 Ardila Aji S 50 50 100 10 Agil Awang Sanjaya 30 50 40 11 Edi Santoso 50 40 50
LONG PASS PEMAIN BELAKANG NILAI NO NAMA 1 2 3 1 Andika Mulia Pratama 30 40 30 2 Singgih Dani Prasetyo 40 0 30 3 Andi Taufiq 40 50 100 4 Denny Aries W 100 40 30 5 Anang Dwi Prasetya 40 30 50 6 Dicky Zulkarnaen 30 40 0 7 Muhammad Fadholi 50 40 100 8 Ditya Adi Wisesa 0 30 30 9 Edo Pradana 40 0 0 10 Febiaji 50 30 30 11 Hendra Dwi A 40 30 100
51
4 30 40 50 40 100 0 50 50 30 50 50
4 100 30 50 0 50 30 50 40 50 0 0
Jumlah 170 240 250 170 240 140 190 290 230 170 190
Jumlah 200 100 240 170 170 100 240 100 90 110 170
Lampiran 4. Deskriptif Statistik
Statistics Long Pass Pemain Tengah N
Valid
Missing Mean Median Mode Std. Deviation Minimum Maximum Sum
Long Pass Pemain Belakang
11
11
0 207.2727 190.0000 170.00 45.40725 140.00 290.00 2280.00
0 153.6364 170.0000 a 100.00 56.96889 90.00 240.00 1690.00
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Long Pass Pemain Tengah Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
140
1
9.1
9.1
9.1
170
3
27.3
27.3
36.4
190
2
18.2
18.2
54.5
230
1
9.1
9.1
63.6
240
2
18.2
18.2
81.8
250
1
9.1
9.1
90.9
290
1
9.1
9.1
100.0
Total
11
100.0
100.0
Long Pass Pemain Belakang Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
90
1
9.1
9.1
9.1
100
3
27.3
27.3
36.4
110
1
9.1
9.1
45.5
170
3
27.3
27.3
72.7
200
1
9.1
9.1
81.8
240
2
18.2
18.2
100.0
Total
11
100.0
100.0
52
Lampiran 5. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Long Pass
N
Long Pass
Pemain
Pemain Tengah
Belakang
11
11
Mean
207.2727
153.6364
Std. Deviation
45.40725
56.96889
Absolute
.194
.233
Positive
.194
.233
Negative
-.146
-.158
Kolmogorov-Smirnov Z
.642
.772
Asymp. Sig. (2-tailed)
.804
.591
Normal Parameters
a
Most Extreme Differences
a. Test distribution is Normal.
53
Lampiran 6. Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances Pemain tengah dan belakang Levene Statistic 1.048
df1
df2 1
Sig. 20
.318
ANOVA Pemain tengah dan belakang Sum of Squares
df
Mean Square
Between Groups
15822.727
1
15822.727
Within Groups
53072.727
20
2653.636
Total
68895.455
21
54
F 5.963
Sig. .024
Lampiran 7. Uji Hipotesis
PERBEDAAN KEMAMPUAN LONG PASSING PEMAIN TENGAH DAN PEMAIN BELAKANG
Paired Samples Statistics Mean Pair 1
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Long Pass Pemain Tengah
2.0727E2
11
45.40725
13.69080
Long Pass Pemain Belakang
1.5364E2
11
56.96889
17.17677
Paired Samples Correlations N Pair 1
Correlation
Sig.
Long Pass Pemain Tengah & Long Pass Pemain
11
-.089
.796
Belakang
Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the
Mean
Std.
Std. Error
Deviation
Mean
Difference Lower
Upper
Sig. (2t
df tailed)
Pair Long Pass 1
Pemain Tengah Long Pass
5.36364E1 75.93059 22.89393
Pemain Belakang
55
2.62550
104.64723 2.343 10
.041
UJI GAIN SCORE Group Statistics Kelompok Gain Score
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
1
11
2.0727E2
45.40725
13.69080
2
11
1.5364E2
56.96889
17.17677
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the
Sig. (2F Gain
Sig.
t
df
Mean
Std. Error
tailed) Difference Difference
Difference Lower
Upper
Equal
Score variances
1.048 .318 2.442
20
.024 53.63636
21.96541 7.81732 99.45541
2.442 19.052
.025 53.63636
21.96541 7.67078 99.60195
assumed Equal variances not assumed
56
Lampiran 8. Tabel t
df 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
P = 0.05 12.71 4.30 3.18 2.78 2.57 2.45 2.36 2.31 2.26 2.23 2.20 2.18 2.16 2.14 2.13 2.12 2.11 2.10 2.09 2.09 2.08 2.07 2.07 2.06 2.06 2.06 2.05 2.05 2.05 2.04
P = 0.01 63.66 9.92 5.84 4.60 4.03 3.71 3.50 3.36 3.25 3.17 3.11 3.05 3.01 2.98 2.95 2.92 2.90 2.88 2.86 2.85 2.83 2.82 2.81 2.80 2.79 2.78 2.77 2.76 2.76 2.75
57
P = 0.001 636.61 31.60 12.92 8.61 6.87 5.96 5.41 5.04 4.78 4.59 4.44 4.32 4.22 4.14 4.07 4.02 3.97 3.92 3.88 3.85 3.82 3.79 3.77 3.75 3.73 3.71 3.69 3.67 3.66 3.65
Lampiran 9. Dokumentasi Penelitian Gambar Instrumen Long Pass Sepakbola
58
59
60
61