PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJRAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DAN TIPE COMPLETE SENTENCE DIBANTU MEDIA GAMBAR PADA SUB MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA (Studi Eksperimen Di Kelas XI MAN Awipari Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014/2015) The Differences of Students Result Learning Process by Using Cooperative Learning Model Make A Match Type And Complete Sentence Type by Picture on sub Material of Digestion Food System in Human Resti Dwi Lestari, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman
[email protected] Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl.Siliwangi No.24 Kotak Pos 164 Tlp (0265) 330634 Tasikmalaya 46115 e-mail:
[email protected] ABSTRACT This research is aimed to know the differences of students result learning process by using cooperative learning model make a match type and complete sentence type by picture on the impacts of digestion food system in human sub material at XIth science grade Islamic senior high school 2014/2015 Awipari Tasikmalaya city. This research was conducted on December 2014 until March 2015 at the XIth science grade Islamic senior high school. Pre-experimental research is used as the method of the research. The population of this research is all students at the XIth science grade Islamic senior high school 2014/2015 Awipari Tasikmalaya city academic year as much as three classes with the number of stufdents 88 students. The sample used was the cluster random sampling. The test technique is used in this research as the teachnique of collecting data. The instruments used in this research is achievement test total 36 items in the form multiple choice with 5 option. To analisys the data, the writer used t-test with α 5%. Based on analysis data and t-test concluded that there was differences of students result learning process by using cooperative learning model make a match type and complete sentence type by picture on the impacts of digestion food system in human sub material at XIth science grade Islamic senior high school 2014/2015 Awipari Tasikmalaya city. Keywords: cooperative learning model make a match type, complete sentence type, media picture, digestion food system in human ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajran kooperatif
tipe make a match dan complete sentence dibantu media gambar pada sub materi sistem pencernaan makanan pada manusia kelas XI MAN Awipari Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2014/2015.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2014 sampai dengan bulan Maret 2015 di MAN Awipari kota Tasikmalaya. Metode yang digunakan yaitu pre-eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XI MAN Awipari Kota Tasikmalaya pada tahun ajaran 2014/2015 dengan jumlah kelas sebanyak 3 kelas dan jumlah siswa sebanyak 88 orang Sampel penelitian yang digunakan menggunakan teknik cluster random sampling. Instrument penelitian berupa tes hasil belajar berjumlah 36 butir soal yang berbentuk pilihan ganda dengan lima options. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji perbedaan rata-rata (uji t) dengan taraf signifikan (α) = 5%.Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis diperoleh simpulan ada perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan complete sentence dibantu media gambar pada sub materi sistem pencernaan makanan pada manusia kelas XI MAN Awipari Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2014/2015. Kata kunci: model kooperatif tipe make a match, model kooperatif tipe complete sentence, media gambar, sistem pencernaan makanan pada manusia Pendahuluan Saat ini Indonesia berusaha untuk menjadikan sumberdaya manusia yang ada menjadi berkualitas dan lebih baik Hal tersebut menunjukan bahwa dalam dunia pendidikan dituntut untuk memberikan nilai nyata kepada masyarakat yang dapat merubah kualitas negara itu sendiri. Sebelum terjun ke dunia masyarakat biasanya pendidikan dimulai sejak dini, seperti memulai pendidikan di sekolah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan materi pelajaran yang berhubungan erat dengan perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan, Karena dalam dunia pendidikan IPA khususnya di sekolah, Dalam IPA siswa dapat mencari tahu tentang alam sekitar berdasarkan fakta-fakta dan dapat menjelaskannya secara ilmiah, sehingga siswa dapat memiliki pengalaman belajar agar siswa menjadi pelajar yang aktif dan dapat lebih kreatif dalam mengemukakan gagasan-gagasan baru. Salah satu cabang IPA yaitu Biologi yang mempelajari aspek kehidupan dari terbentuknyna kehidupan, interaksi antar makhluk hidup, lingkungan, maupun interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Biologi kelas XI MAN Awipari Kota Tasikmalaya Pada Tanggal 9 Januari 2015 masih menerapkan model pembelajaran yang berbasis ceramah di seluruh kelas. Hal itu menyebabkan siswa menjadi kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar, baik siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa lainnya, sehingga menyebabkan siswa menjadi bosan ketika berada didalam kelas. Hal tersebut dapat dilihat pada materi sistem pencernaan pada manusia di Semester II yang kebanyakan diantara siswa belum dapat mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yaitu dengan rata-rata nilai 68 dari KKM yang ditentukan yaitu 76 pada tahun ajaran 2013/2014. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan adanya variasi mengajar yang perlu dirubah sehingga pembelajaran menjadi aktif dan tidak kaku. Sehingga variasi model merupakan solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut, model yang dipilih harus merupakan model pembelajaran yang mengajak siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar dan dapat memahami teori secara teoritis serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Model pembelajaran yang efektif tentunya model pembelajaran secara berkelompok, sehingga siswa dengan siswa lainnya dapat bertukar pemikiran dan terjadinya interaksi sosial yang tidak membosankan. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dan tipe Complete Sentence. Model pembelajaran Make A Match tidak hanya berperan dalam kerja sama tim saja, tapi dalam pembelajrannya dibutuhkan pemikiran yang kritis serta dapat membantu untuk memahami materi-materi biologi yang dianggap sulit oleh siswa. Fungsi hubungan kerjasama yang terjalin yaitu supaya semua siswa menjadi aktif didalam kelas serta dapat terjalin suatu pemahaman mengenai materi yang diajarkan. Demikian pula model pembelajaran kooperatif tipe Complete Sentence, merupakan model pembelajaran dimana siswa bekerjasama dengan teman lainnya dan mengungkapkan gagasan pemikiran mereka, supaya terciptanya suatu permasalahan materi yang diberikan oleh guru. Selain penggunaan model, tentunya dengan bantuan media siswa akan lebih memahami materi yang
disampaikan serta dapat mempertinggi mutu proses kegiatan belajar-mengajar. Salah satu media belajar yang dapat diterapkan yaitu media gambar. Media gambarpun dapat menjadi bahan untuk mendorong pembelajaran siswa, karena dengan media gambar siswa menjadi lebih memahami materi yang disampaikan oleh guru. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode pre-eksperimenal. Penelitian ini menggunakan dua kelas yang telah dipilih secara random. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara statistik dengan membandingkan hasil post test. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah one shot case study. Pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik cluster random sampling. Hasil pengambilan sampel menunjukkan kelas XI IPA 2 menggunakan model kooperatif tipe complete sentence dan kelas XI IPA 3 menggunakan model kooperatif tipe make a match. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan dari perlakuan, diberikan post test. Tes yang digunakan berupa tes tertulis berbentuk pilihan ganda dengan jumlah options sebanyak 5 buah. Soal yang diberikan telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di kelas XI MAN Awipari Kota Tasikmalaya. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Hasil penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data hasil post test pada sub materi sistem pencernaan makanan pada manusia di kelas XI MAN Awipari Kota Tasikmalaya. Skor rata-rata post test kelas XI IPA 2 yang proses pembelajarannya menggunakan model complete sentence adalah 26,3, sedangkan kelas VII XI IPA 3 yang proses pembelajarannya menggunkan make a match adalah 29,6. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data serta pengujian hipotesis yang diperoleh, kedua data berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan kedua kelompok data tersebut memiliki varians yang homogen. Karena kedua kelompok data telah diambil dari populasi yang berdistribusi normal dan kedua kelompok data variansnya homogen, maka pengujian
dilanjutkan dengan menggunakan uji t. Kaidah pengujian hipotesis yang digunakan adalah terima Ho jika – ttabel < thitung ≤ + ttabel. Hasil analisis diperoleh harga thitung = 4,34 sedangkan harga ttabel = -1,94 atau 1,94 yang artinya tolak Ho. Dengan demikian, hasil penelitian menunjukan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan complete sentence dibantu media gambar pada sub materi sistem pencernaan makanan pada manusia (studi eksperimen di kelas XI MAN Awipari Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2014/2015). 2. Pembahasan a. Hasil Belajar Siswa Yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Dibantu Media Gambar Berdasarkan data hasil penelitian yang telah penulis lakukan, yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dibantu media gambar diperoleh X =29,6 dengan
9,98
dari s = 3,16. Adapun KKM mata pelajaran Biologi untuk kelas XI MAN Awipari Kota Tasikmalaya pada materi sistem pencernaan makanan pada manusia yaitu 76. Hasil belajar siswa yang menggunakan model make a match dibantu media gambar telah mencapai KKM yang telah ditentukan. Hal ini dikarenakan siswanya dapat memahami materi yang diberikan oleh guru dengan bantuan model make a match. Pada pertemuan pertama, ketika siswa mencari pasangan dari kartu yang dipegangnya, waktu yang digunakan oleh siswa sedikit lebih lama, selain itu tidak semua siswa aktif hanya sebagian besar saja, hal ini dikarenakan ada beberapa siswa yang kurang bisa berinteraksi dengan temannya. dilakukan babak pertama selanjutnya kartu di kocok ulang agar siswa mendapatkan kartu yang berbeda. Pasangan kartu sebelumnya dicatat terlebih dahulu. Setelah waktu habis, guru mengklarifikasi pasangan kartu pada babak pertama dan kedua, terdapat 9 dari 14 pasangan kartu yang berhasil mencocokan kartu pertanyaan dan kartu jawaban. Pada
pertemuan kedua, terlihat perbedaan dengan sebelumnya, hal ini dapat dilihat dengan waktu yang diperoleh siswa untuk mencari pasangan kartu lebih cepat dari pertemuan sebelumnya, karena siswa lebih memahami penyampaian materi yang diberikan oleh guru. Selain itu semua siswa menjadi aktif dalam mencari pasangan kartu, hal tersebut menunjukan bahwa siswa mulai terbiasa dengan cara berinteraksi dengan teman lainnya. Setelah pertemuan kedua selesai, selanjutnya dilanjutkan dengan kegiatan post test. b. Hasil Belajar Siswa Yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Complete Sentence Dibantu Media Gambar Berdasarkan data hasil penelitian yang telah penulis lakukan, yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe complete sentence dibantu media gambar diperoleh X =26,3 dengan 9,54 dari s = 3,094. Adapun KKM mata pelajaran Biologi untuk kelas XI MAN Awipari Kota Tasikmalaya pada materi sistem pencernaan makanan pada manusia yaitu 76. Dalam proses pembelajaran complete sentence hanya sedikit siswa yag dapat mencapai KKM hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman siswa dalam menerima materi yang telah disampaikan oleh guru, selain itu siswa yang kurang aktif dalam mengerjakan LKS yang telah diberikan oleh guru. Pembelajaran
dengan
menggunakan
model
kooperatif
tipe
complete sentence pada dasarnya merupakan sama-sama dilakukan sesudah penyampaian materi, menekankan pada kerjasama sehingga akan terjalinnya interaksi antar kelompok dalam memahami materi yang diujikan kedalam LKS. Namun dalam pelaksanaannya terdapat beberapa kendala dintaranya beberapa siswa kurang dapat berinteraksi dengan teman kelompoknya sehingga untuk mengerjakan LKSpun dapat menyita waktu yang telah diberikan, selain itu beberapa siswa yang cenderung malas untuk mengerjakan dan hanya bergantung pada temannya untuk mengerjakan soal-soal tersebut.
c. Hasil Belajar Siswa Yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Denagn Complete Sentence Dibantu Media Gambar Dari penelitian yang telah dilakukan, peneliti menggunakan dua sampel dengan perlakuan yang berbeda. Peneliti menggunakan kelas XI IPA 2 sebagai sampel model complete sentence dan kelas XI IPA 3 sebagai sampel model make a match. Berdasarkan data hasil penelitian yang telah penulis lakukan, proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match diperoleh X= 29,6 dengan s2=9,98 dari s=3,16 dan nilai L0 (0,15) < Lkritis (0,166), dengan kesimpulan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe complete sentence X =26,3 dengan
9,54 dari s = 3,094, dan nilai L0
(0,098) < Lkritis (0,161). Maka sampel tersebut berassal dari populasi yang berdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan uji t yang telah penulis lakukan, diperoleh bahwa thitung 4,34 dan ttabel 1,94 berada di daerah penolakan H0, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dengan complete sentence dibantu media gambar pada materi sistem pencernaan makanan pada manusia di kelas XI MAN Awipari Kota Tasikmalaya. 30 29 28 27 26 25 24
29,6 27,36 26,3
KKM complete sentence make a match
KKM
Kelas XI IPA Kelas XI IPA 2 3
Diagram Rata-rata Postest Siswa Kelas XI MAN Awipari Kota Tasikmalaya
Dari data tersebut diketahui bahwa KKM yang telah ditentukan sebesar 76 dan jumlah soal yang valid yaitu 36, sehingga diperoleh data jumlah KKM yaitu 27,36. Pembelajaran dengan menggunakan model make a match di kelas XI IPA 3 diperoleh nilai sebesar 29,6, hal tersebut menunjukan bahwa pembelajaran dengan menggunakan make a mach telah mencapai KKM. Sedangkan nilai yang diperoleh oleh kelas XI IPA 2 dengan menggunakan model pembelajaran complete sentence sebesar 26,3 maka nilai tersebut belum mencapai KKM yang telah ditentukan. Adanya perbedaan dari hasil belajar tersebut karena pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe make a match dapat membuat keadaan kelas menyenangkan, melatih siswa untuk mengingat materi yang telah dipelajari sebelumnya, melatih siswa untuk berkomunikasi dengan siswa yang lainnya. Penggunaan model kooperatif tipe make a match merupakan model yang digunakan setelah penyampaian materi untuk menguji pemahaman siswa terhadap materi yang telah diberikan, make a match cocok digunakan dalam ruang kelas yang kurang aktif sehingga dapat membuat siswa menjadi aktif dengan adanya interaksi antara siswa dengan siswa lainya ataupun siswa dengan guru. Dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe make a match terdapat beberapa kelebihan yang dapat melatih siswa untuk menjalin interaksi sosial baik siswa dengan siswa lainnya, ataupun siswa dengan guru, lebih suasana pembelajaran menjadi menyenangkan karena siswanya lebih aktif dan berkomunikasi dengan baik, ditambah lagi diakhir pembelajaran banyak siswa yang mendapatkan pasangan karena siswa lebih mengasai materi secara menyeluruh. Sedangkan dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe complete sentence memiliki beberapa kekurangan, yaitu hanya sebagian siswa saja yang aktif dalam diskusi kelompok, dan ada perbedaan tingkat pemahaman dan penghafalan siswa atas materi pembelajaran. Penelitian menunjukan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa yang
proses
pembelajarannya
menggunakan
model
pembelajaran
kooperatif tipe make a match dengan complete sentence dibantu media gambar pada materi sistem pencernaan makanan pada manusia di kelas XI MAN Awipari Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014/2015 Simpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan pengujian hipotesis, maka diperoleh simpulan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan complete sentence dibantu media gambar pada sub materi sistem pencernaan makanan pada manusia (studi eksperimen di kelas XI MAN Awipari Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2014/2015) Daftar Pustaka Arikunto,Suharsimi. (2012). Prosedur Penelitian. Jakarta :PT Rineka Cipta Ashyar, Rayandra. (2012). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta :GP press Budiyono,Setiadi. (2011). Anatomi Tubuh Manusia. Bekasi :Laskar Aksara Hernawan,Edi.(2011). Statistika Non Parametrik. Tasikmalaya: Universitas Siliwangi Tasikmalaya Huda,Miftahul. (2013). Model-model Yogyakarta :Pustaka Pelajar
Pengajaran
Dan
Pembelajaran
.
Nanang, Hanafiah dan Cucu Suhana.(2012). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung :PT Refika Aditama Pearce, Evelyn C.(2011). Anatomi Dan Fisiologi Untuk Para Medis. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama Riyanto, Yatim. (2012). Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta :Kencana Slameto.(2010).Belajar Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta :Rineka Cipta Supriyanti, F.M Titin dan Anna Poedjiadi. (2005). Dasar-dasar Biokimia. Jakarta : Universitas Indonesia Sadiman, Arief S, dkk. (2010). Media Pendidikan. Jakarta :PT RajaGrafindo Persada Widaningsih, Dedeh. (2012). Evaluasi Pembelajaran Matematika.Tasikmalaya : Tidak Diterbitkan