PERBEDAAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA ANTARAMENERAPKAN STRATEGI QUESTION STUDENT HAVE DAN STRATEGI THINK PAIR SHAREPADA KELAS X DI SMA NEGERI 1 DAN SMA NEGERI 2 KOTA SOLOK
JURNAL
Oleh : DIAN SUCIANA AMRI 2008/02392
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012
1
2
PERBEDAAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA ANTARA MENERAPKAN STRATEGI QUESTION STUDENT HAVE DAN STRATEGI THINK PAIR SHARE PADA KELAS X DI SMA NEGERI 1 DAN SMA NEGERI 2 KOTA SOLOK Dian Suciana Amri, Agus Irianto, Yulhendri Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang Jl. Prof. Hamka Air Tawar Padang Email:
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan perbedaan hasil belajar ekonomi siswa antara menerapkan strategi question student have dan strategi think pair share pada kelas X di SMA Negeri 1 Kota Solok dan SMA Negeri 2 Kota Solok. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Populasinya adalah siswa kelas X di SMA Negeri 1 Kota Solok dan SMA Negeri 2 Kota Solok. Pengambilan sampel dilakukan secara Purposive Sampling, siswa kelas X5 di SMA Negeri 1 Kota Solok terpilih sebagai kelas eksperimen 1 dan siswa kelas X3 di SMA Negeri 2 Kota Solok sebagai kelas eksperimen 2. Data dikumpulkan dari hasil tes yang diberikan pada kedua kelas sampel dengan analisis data menggunakan uji Z. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar ekonomi siswa antara yang pembelajarannya menerapkan strategi Question Student Have dengan yang menerapkan strategi Think Pair Share. Kedua strategi ini menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan meransang siswa untuk berpartisipasi dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa. Kata kunci : hasil belajar, strategi question student have, strategi think pair share ABTRACT This research aims toknowdifferences of learning result between study question student have strategyandthinkpairsharestrategyon a classXin SMA1andSMA 2 SolokCity. This type of researchis experimental research. Its populationis allstudentof class Xin SMA1andSMA 2SolokCity. Sampling wasdone inpurposive sampling, class X5graderatSMANegeri 1Solok Citywas chosenas the experimental class1 andclass X3in SMA2 CitySolokas classexperiment 2. Datacollected fromthe test resultsgiven inthe secondgradesample,data
analysisusingZ
test.The
results
showedthat
there
was
nosignificant
differencebetween the results ofthe economicstudyof studentsbetweenthelearning by studenthavequestion strategy andbythink pair sharestrategy. Both strategiesmake learninga funandstimulatingstudents toparticipatein learningso as toimprove the result of economy learning. Keyword : learning result, question student have strategy, think pair share strategy
1
PENDAHULUAN
juga belum diarahkan untuk belajar secara
Pendidikan merupakan suatu proses yang dilakukan dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.
Melalui
pendidikan,
seseorang
mandiri. Hal ini cenderung membuat partisipasi belajar siswa rendah, perhatian dan minat siswa tidak dapat dipantau. Banyak di antara siswa yang malu
diharapkan dapat menjadi individu yang mapan dari segi akademis dan kehidupan sosialnya. Dari keseluruhan proses pendididikan, kegiatan pembelajaran merupakan hal pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan
banyak
bergantung
kepada
bertanya dan
tidak berani mengemukakan
pendapat mereka dalam pembelajaran. Jika tidak ada siswa yang bertanya maka guru cenderung menganggap bahwa siswa telah memahami materi pelajaran. Selain itu, guru juga tidak memberikan ruang bagi siswa untuk berbagi
bagaimana proses belajar siswa.
dalam
pembelajaran
sehingga
hanya
yang
Keberhasilan siswa dalam belajar adalah
pintar saja yang memperoleh hasil belajar yang
dengan mendapatkan hasil belajar yang baik.
baik. Hal ini menyebabkan masih banyak siswa
Upaya
yang
meningkatkan
hasil
belajar
siswa
merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab seorang
guru
tenaga
ketuntasan
dalam
belajar. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa,
pendidikan,
maka proses belajar mengajar harus lebih
orientasi strategi pembelajaran adalah student
ditingkatkan dengan menciptakan pembelajaran
centerartinya
pusat
yang efektif, kreatif, inspiratif, menantang dan
pembelajaran sehingga anak didik belajar secara
menyenangkan sehingga siswa dapat berperan
aktif menemukan pengetahuan sendiri. Slameto
aktif sesuai dengan yang diharapkan. Untuk itu,
(2010: 97) menjelaskan bahwa guru mempunyai
diperlukan suatu strategi pembelajaran yang
tugas untuk mendorong, membimbing, memberi
dapat
arahan dan memfasilitasi anak didik untuk
mengembangkan
mencapai tujuan pembelajaran.
sehingga hasil belajar yang diperoleh menjadi
Paradigma
anak
pendidik
memperoleh
yang
professional.
atau
tidak
baru
didik
menjadi
Kenyataan yang dijumpai di sekolah, pembelajaran masih sebagai (teacher
pemberi center)
pembelajaran
didominasi
pengetahuan dengan
menerapkan
sehingga
dan
serta
pemikirannya
Salah dapat
satu strategi pembelajaran yang
diterapkan adalah
strategi Question
Student Have. Strategi ini tidak membuat siswa
siswa
takut mengungkapkan pertanyaan dan pendapat
hanyamenunggu penjelasan dari guru sehingga
mereka karena mereka dituntut berpartisipasi
pemikiran siswa kurang berkembang. Mereka
melalui
2
ceramah
siswa
potensi
partisipasi
lebih baik.
oleh guru bagi
meningkatkan
tulisan.
Question
Student
have
merupakan cara yang mudah dilakukan untuk
pembelajaran, dan sebagainya sehingga terjadi
mengetahui
perubahan dalam dirinya”. Winkel (1996:53)
kebutuhan
dan
harapan
siswa
(Hisyam, 2002: 17). Dengan demikian guru
juga
dapat memenuhi kebutuhan siswa sehingga hasil
aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam
belajar siswa lebih maksimal.
interaksi langsung dan interaksi aktif dengan
Strategi lain yang dapat digunakan adalah
menjelaskan
lingkungan,
yang
bahwa
“Belajar
menghasilkan
adalah
perubahan
strategi Think Pair Share. Strategi ini memiliki
dalam pengetahuan, keterampilan, dan nilai
prosedur secara eksplisit yang dapat memberi
sikap”.
siswa waktu lebih banyak untuk berpikir,
Sedangkan mengajar menurut Ali (2002:
menjawab, dan saling membantu satu sama lain
12). adalah “Upaya yang sengaja dalam rangka
(Anita, 2010: 56). Dengan demikian, tidak hanya
memberikan kemudahan bagi siswa untuk
siswa yang pintar saja yang dapat menguasai
terjadinya proses belajar sesuai dengan tujuan
materi pelajaran sehingga setiap siswa dapat
yang
memperoleh hasil belajar yang maksimal.
menjelaskan bahwa mengajar merupakan suatu
Namun, di antara kedua strategi tersebut belum diketahui strategi mana yang lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengangkat fenomena tersebut sebagai permasalahan yang akan penulis teliti yaitu apakah terdapatperbedaaan hasil belajar ekonomi siswa antara menerapkan strategi QSH dan strategiTPS pada kelas X di SMA Negeri 1 Solok dan SMA Negeri 2 Solok.
usaha
telah
dirumuskan”.
mengorganisasi
Uzer
(2005:
lingkungan
6)
dalam
hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran yang menimbulkan proses belajar. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses interaksi antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa. Suatu kegiatan belajar mengajar dapat dikatakan berhasil jika peserta mempunyai hasil belajar yang baik yang dapat dilihat dari pemahamannya terhadap apa yang sudah
TINJAUAN TEORI DAN HIPOTESIS
mengajar.
Proses Belajar Mengajar Belajar
mengajar
merupakan
proses
pendidikan yang mempunyai hubungan erat antara satu sama lain. Menurut Hilgard dan Marquis dalam Syaiful (2003: 13) “Belajar merupakan proses mencari ilmu yang terjadi dalam
3
diri
seseorang
didapatnya dari proses belajar
melalui
latihan,
Hasil belajar Hasil belajar menurut Dimyati dan Mudjiono
(1999:
200)
adalah
tingkat
keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran, dimana
tingkat keberhasilan tersebut ditandai dengan
keterampilan
skala nilai berupa huruf, angka, atau symbol.
ekspensif interpretative.
Hasil belajar dapat berupa keterampilan, nilai, dan sikap setelah siswa tersebut mengalami proses belajar. Diharapkan hasil belajar yang dicapai mempunyai efek yang bagus terhadap peningkatan hasil belajar dan minat siswa untuk belajar.Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Oemar (2004: 30) mengatakan bahwa bukti seseorang
telah
belajar
adalah
terjadinya
perubahan tingkah laku pada diri seseorang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Berkaitan
dengan
kemampuan
yang
diperoleh sebagai hasil belajar, Bloom dalam Syaiful (2003: 33) membagi hasil belajar dalam tiga ranah atau kawasan yaitu:
kompleks,
dan
gerakan
Di antara ketiga ranah tersebut, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai guru di sekolah
karena
berkaitan
erat
dengan
kemampuan siswa dalam menguasai pelajaran dan dapat diukur melalui tes hasil belajar. Hasil belajar dapat diperoleh dengan mengadakan evaluasi.Ini berarti bahwa hasil belajar sangat berkaitan sekali dengan evaluasi yang diberikan. Ngalim (2009:5) mengatakan bahwa
tujuan
mendapatkan menunjukkan
dari data
evaluasi pembuktian
sampai
ialah yang
dimana
untuk akan tingkat
kemampuan dan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan-tujuan kurikuler. Strategi Question Student Have
a. Ranah kognitif yang berkenaan dengan
Question Student Have merupakan salah
kemampuan intelektual yang terdiri dari enam
satu strategi pembelajaran aktif (active learning)
aspek yakni : pengetahuan atau ingatan,
yang digunakan untuk mendapatkan partisipasi
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan
siswa
dalam kegiatan pembelajaran. Hisyam
evaluasi.
(2002:
139)
menjelaskan
bahwa
“Strategi
b. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang
Question Student Have merupakan salah satu
terdiri dari lima aspek yakni penerimaan,
cara yang menuntut partisipasi siswa melalui
jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan
tulisan”. Question Student have merupakan
internalisasi.
teknik yang mudah dilakukan dan mudah dipakai
c. Ranah psikomotor berkenaan dengan hasil belajar
keterampilan
dan
kemampuan
bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotor, yakni kemampuan gerak refleks, keterampilan gerakan
dasar,
keharmonisan
4
kemampuan atau
ketetapan,
perceptual, gerakan
untuk mengetahui kebutuhan dan harapan siswa (Hisyam, 2002: 17). Adapun prosedur dari strategi Question Student Have seperti yang diungkapkan oleh Hisyam (2002: 139) adalah sebagai berikut :
a. Bagikan secarik kertas kosong pada siswa
menuliskan
b. Setiap siswa diminta menuliskan pertanyaan
mereka tentang mata pelajaran ini, topik yang
yang mereka miliki tentang materi pelajaran
mereka harapkan untuk dibahas, atau aturan
atau tentang situasi kelas yang sedang
dasar untuk partisipasi kelas yang harus
berlangsung (nama siswa tidak ditulis)
mereka patuhi.
c. Edarkan kertas tersebut searah jarum jam. Siswa
berikutnya
harus
membaca
dan
harapan
atau
keprihatinan
Membuat pertanyaan merupakan salah satu cara untuk dapat mengaktifkan siswa dalam
memberikan tanda checklist (√) pada kertas
belajar.
yang berisi pertanyaan yang juga menjadi
pertanyaan oleh siswa merupakan salah satu cara
permasalahan bagi siswa tersebut.
agar siswa dapat memahami materi pelajaran.
Pemberian
tugas
untuk
membuat
d. Ketika masing-masing kertas sudah kembali
Dengan adanya pertanyaan setiap siswa dalam
ke penulisnya, identifikasi pertanyaan yang
kertas, maka setiap anggota kelompok akan
menerima paling banyak tanda cek (√).
berusaha
e. Mintalah
beberapa
sukarela
berbagi
orang
siswa
penjelasan
secara tentang
pertanyaan mereka.
ada pertanyaan yang akan direspon pada pelajaran yang akan datang
Have juga dapat divariasikan. Silberman (2006: 91) mengemukakan bahwa srategi Question Student Have dapat divariasikan sebagai berikut: a. Jika kelas terlalu besar hingga waktunya tidak cukup untuk membagikan kartu ke seluruh kelompok, bagilah kelas menjadi sub-sub kelompok dan lakukan instruksi yang sama. Atau, kumpulkan saja kartu-kartu tersebut tanpa mengharuskan mereka mengedarkannya ke seluruh kelas dan merespon pada satu sampel pertanyaan.
5
seoptimal mungkin demi tercapainya hasil belajar yang lebih baik.
Think Pair Share adalah salah satu strategi cooperative learning yang menggunakan
Kelompok berpasangan ini memiliki beberapa kelebihan seperti yang dikemukakan Anita (2010: 45) yaitu : a. Meningkatkan partisipasi anggota kelompok b. Lebih banyak kesempatan untuk kontribusi masing-masing anggota kelompok c. Interaksi lebih mudah d. Lebih mudah dan cepat membentuknya Strategi
think
pair
share
memiliki
prosedur secara eksplisit yang dapat memberi siswa waktu lebih banyak untuk berpikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lain
b. Sebagai alternatif pengajuan pertanyaan pada perintahkan
jawabannya
metode diskusi berpasangan (Anita, 2010 : 45).
Pelaksanaan strategi Question Student
indeks,
menemukan
Strategi Think Pair Share
f. Kumpulkan kertas tersebut karena mungkin
kartu
untuk
siswa
untuk
Anita (2010:56). Selain itu, Anita (2010:49) juga
menjelaskan bahwa pembelajaran Think Pair Shareini
memiliki
ketergantungan
beberapa prinsip
yang
positif
seperti (positive
Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa
strategi
pembelajaran
kooperatif Think Pair Share dapat meningkatkan
interdependence), tanggung jawab perseorangan
aktivitas
(individual
gairah belajar siswa, sehingga bukan yang pintar
accountability),
dan
partisipasi
komunikasi (participation communication).
yang
dikemukakan
oleh
Trianto
(2009:81) yaitu :
Penelitian yang Relevan ini
adalah
penelitian
yang
memiliki relevansi dengan permasalahan yang
Guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang dikaitkan dengan pelajaran dan meminta siswa menggunakan waktu beberapa menit untuk memikirkan sendiri jawaban atau masalah.
diteliti antara lain : a. Almeng
Kesma
(2010)
dengan
judul
“Pengaruh strategi Question Student Have dan motivasi belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas VII di SMP N 1 Bayang
2) Tahap kedua : Berpasangan (Pairing) guru
meminta
siswa
Kab. untuk
berpasangan dan mendikusikan apa yang telah mereka peroleh. Interaksi selama waktu yang disediakan dapat menyatukan jawaban atau
meningkatkan
belajar.
Berikut
1) Tahap pertama : Berpikir (Thinking)
Selanjutnya
serta
saja yang dapat memperoleh keberhasilan dalam
Think Pair Share melibatkan tiga langkah seperti
pembelajaran
gagasan
tentang
masalah
yang
diidentifikasi. 3) Tahap ketiga : Berbagi (Sharing) Pada langkah akhir, guru meminta kepada pasangan-pasangan untuk berbagi dengan seluruh kelas tentang apa yang telah mereka bicarakan. Bagian terpenting dalam Think Pair
Pesisir
menunjukkan motivasi
Selatan”. bahwa
Penelitian
strategi
berpengaruh
QSH
secara
ini dan
signifikan
terhadap hasil belajar ekonomi siswa. b. Hindara
Simeru
(2010)
dengan
judul
“Pengaruh penggunaan strategi pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share terhadap hasil belajar siswa pada mata diklat PKDLE kelas X TKJ di SMK N 2 Lubuk Basung”. Penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa yang
menerapkan
strategi
pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share.
Share adalah keterkaitan antar tahap, siswa tidak bisa menjalankan tahap kedua (pair) sebelum
Kerangka Konseptual
melaksanakan tahap pertama (think), dan siswa
Pada penelitian ini, penulis melakukan percobaan pada kedua kelas sampel dengan menerapkan strategi yang berbeda untuk masing-
tidak dapat berlanjut ke tahap ke tiga (share) sebelum melanjutkan tahap kedua (pair).
6
masing sampel dan kemudian melihat apakah terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa antara penerapan kedua strategi tersebut. Dalam penelitian ini penulis akan menerapkan strategi pembelajaran Question Student Have pada kelas eksperimen 1 dan strategi Think Pair Share pada kelas eksperimen 2.
penelitian yang sama dengan penelitian pada umumnya, hanya saja pada tanpa melakukan pretest terlebih dahulu(post test only). Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA N 1 Solok dan SMA N 2 Solok yang terdaftar pada tahun ajaran
Hipotesis
2011/2012. Berdasarkan batasan
masalah
rumusan
masalah
penelitian,
maka
dan dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
hasil
belajar
siswa
yang
teknik purposive sampling, yaitu dengan cara pemilihan
Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
Pengambilan sampel dilakukan dengan
diajar
menggunakan strategi Question Student Have dengan siswa yang diajar menggunakan strategi Think Pair Share. Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar menggunakan
sampel
yang
sengaja
dipilih
berdasarkan pertimbangan tertentu yaitu karena sampel ini memiliki nilai rata-rata terendah yang hampir sama sehingga dapat dikatakan bahwa kedua sampel memiliki kemampuan yang sama. Dipilihlah kelas X5 SMA N 1 Solok sebagai kelas eksperimen 1 dan kelas X3 SMA N 2 Solok sebagai kelas eksperimen 2.
strategi Question Student Have dengan siswa yang diajar menggunakan strategi Think Pair
Instrumen Penelitian Untuk memperoleh data dalam penelitian
Share.
ini, penulis memberikan tes kepada dua kelas METODE PENELITIAN
sampel.Tes yang diberikan berupa pertanyaan-
Jenis Penelitian
pertanyaan yang sesuai dengan materi yang
Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka penelitian yang dilakukan
adalah
penelitian
Quasi
Eksperimen.Penelitian Quasi Eksperimen adalah penelitian semi eksperimental yang merupakan pengembangan dari true eksperimental design yang
sulit
Penelitian
7
ini
dilaksanakan
(Sugiyono:114).
memiliki
langkah-langkah
diajarkan selama perlakuan berlangsung. Sebelum memberikan tes kepada kedua kelas sampel, terlebih dahulu dilakukan langkahlangkah sebagai berikut : a. Merumuskan kisi-kisi soa, yang disusun berpedoman pada silabus mata pelajaran ekonomi dan indikator yang sesuai dengan standar kompetensi.
b. Menyusun soal tes sesuai dengan kisi-kisi yang dibuat. c. Melakukan uji coba soal untuk mengetahui
Untuk menerima atau menolak hipotesis nol (Ho) pada tingkat signifikan α = 0,05 digunakan tabel Z dengan kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut :
validitas, reliabilitas, taraf kesukaran soal, dan daya beda soal.
a. H0 ditolak dan Ha diterima jika Zhit ≥ Ztab b. H0 diterima dan Ha diterima jika Zhit ≤ Ztab
Teknik Analisis Data HASIL PENELITIAN Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji Z. Sebelum melakukan uji hipotesis
Deskripsi Data Penelitian
tersebut, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat
Setelah proses penelitian selesai dilaksanakan maka diperoleh hasil belajar siswa berupa nilai post test. Berikut nilai post test siswa kedua kelas sampel :
analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas varians. Untuk menguji normalitas dapat digunakan uji liellifors. Menurut sudjana (2002: 466) kriteria terima hipotesis berdistribusi normal adalah jika L0 lebih kecil dari Ltabel , lain dari itu ditolak. Sedangkan untuk menguji homogenitas digunakan uji F dengan criteria jika harga F hitung lebih kecil berarti kelompok data mempunyai varians yang homogen, sebaliknya jika harga F yang di dapat dari hasil perhitungan lebih besar dari F tabel, berarti kedua kelompok data varians tidak homogen (Sudjana, 2002:249). Uji Hipotesis Rumus untuk menguji hipotesis yaitu: H0 : µ1 = µ2 H0 : µ1≠ µ2 Keterangan:
µ1= rata-rata kelas eksperimen µ2= rata-rata kelas eksperimen
8
Kelas Eksperimen 1
Kelas Eksperimen 2
X
f
%
X
f
%
68
2
5,88
68
2
5,88
72
2
5,88
72
3
8,82
76
5
14,71
76
4
11,76
80
3
8,82
80
9
26,47
84
8
23,53
84
6
17,65
88
4
11,76
88
5
14,71
92
5
14,71
-
-
-
96
3
8,82
96
5
14,71
100
2
5,88
-
-
-
Jumlah 34
100%
Jumlah
34
100 %
Mean
84,47
Mean
82,35
Median
84
Median
80
Modus Std Tuntas Tidak Tuntas Max Min
84 Modus 80 8,6838 Std 7,8851 88,24% Tuntas 85,29% 11,76% Tidak Tuntas 14,71% 100 68
Max Min
96 68
Sumber: Data olahan 2012 Berdasarkan data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata post test
kelas
eksperimen 1 adalah 84,47 dengan nilai terendah 68, nilai tertinggi 100, nilai yang sering muncul (modus) yang diperoleh siswa adalah 84 dan nilai tengah (median) adalah 84. Standar deviasi yang diperoleh pada kelas eksperimen adalah 8,6838 artinya rata-rata penyimpangan setiap nilai dengan rata-rata hitung nilai adalah 8,6838. Sedangkan untuk persentase ketuntasan siswa pada kelas eksperimen adalah 88,24 %. Pada kelas eksperimen 2 diperoleh nilai
Untuk menarik kesimpulan hasil penelitian maka dilakukan uji hipotesis setelah dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu yaitu uji normalitas dengan dan uji homogenitas. Untuk uji normalitas pada kelas eksperimen 1 diperoleh nilai Lhit = 0,1081 dan Ltab = 0,1519 sedangkan pada kelas eksperimen 2 diperoleh nilai Lhit = 0,1473dan Ltab = 0,1519 maka pada kedua kelas sampel Lhit
dan Ftab = 1,7878
sehingga Fhit < Ftab yang berarti varians kedua kelas sampel adalah homogen.
rata-rata siswa 82,35 dengan nilai terendah 68,
Dari hasil perhitungan kedua uji prasyarat
nilai tertinggi 96 dan nilai yang sering muncul
tersebut, maka dapat dinyatakan bahwa kedua
(modus) yang diperoleh siswa adalah 80,
sampel pada penelitian ini berdistribusi normal
sedangkan nilai tengah (median) adalah 80.
dan memiliki varians yang homogen.
Standar deviasi yang diperoleh pada kelas eksperimen 2 adalah 7,8851 artinya rata-rata
Uji Hipotesis
eksperimen 1 dengan kelas eksperimen 2sebesar
Dari uji hipotesis nilai posttest yang dilakukan, diperoleh nilai Zhit=1,055 dan Ztab= 1,96 sehingga Zhit
2,12 (84,47 – 82,35). Pada tabel juga dapat
Pembahasan
penyimpangan setiap nilai dengan rata-rata hitung nilai adalah 7,8851. Persentase ketuntasan siswa pada kelas eksperimen 2 adalah 85,29 %. Selisih
nilai
rata-rata
antara
kelas
dilihat sebesar 88,24% nilai siswa pada kelas
Berdasarkan instrumen penelitian, telah
eksperimen 1 berada diatas KKM yang telah
didapatkan soal yang telah diuji validitas dan
ditetapkan. Sementara pada kelas eksperimen 2
reliabilitasnya, sehingga soal tersebut dapat
sebesar 85,29% nilai siswa yang berada diatas
digunakan
KKM yang telah ditetapkan yaitu 75.
ekonomi siswa. Pada saat melakukan penelitian,
Analisis Data Penelitian
peneliti memberikan perlakuan yang berbeda
untuk
mengukur
hasil
belajar
kepada kedua kelas sampel dalam proses
9
pembelajaran.
Pembelajaran
pada
kelas
Have
menciptakan
situasi
belajar
yang
eksperimen 1 menggunakan strategi Question
menyenangkan dan mendorong siswa aktif
Student Havesedangkan kelas eksperimen 2
dalam proses pembelajaran sehingga hasil
menggunakan strategi Think Pair Share.Setelah
belajar siswa lebih optimal.
diberi perlakuan yang berbeda pada kedua kelas
Dengan menerapkan strategi Question
sampel, dilakukan post test untuk mengetahui
Student Have siswa tidak lagi merasa takut atau
hasil belajar siswa.
malu untuk
Penerapan
strategi
Question
Student
bertanya
dan mengungkapkan
keinginannya.Setiap
siswa
dapat
Have dapat meningkatkan partisipasi siswa
mengungkapkan pertanyaan, rasa ingin tahu, dan
dalam
melalui
ketidakpahaman mereka sehubungan dengan
tulisan.Strategi ini mewajibkan setiap siswa
materi yang dipelajari sehingga guru dapat
menuliskan
mengetahui
pembelajaran
terutama
pertanyaan
berupa
soal
kebutuhan
siswa
dalam
atau masalah lain yang berhubungan dengan
pembelajaran dan dapat memaksimalkan potensi
materi yang belum dipahaminya dalam secarik
siswa.selaras dengan pernyataan Hisyam (2002:
kertas. Hal tersebut didukung oleh pernyataan
17) bahwa “Question Student have merupakan
yang dikemukakan olehHisyam (2002: 139)
teknik yang mudah dilakukan dan mudah dipakai
bahwa
untuk
“Strategi
Question
Student
Have
mengetahui
kebutuhan
dan
harapan
merupakan salah satu cara yang menuntut
siswa”. Dengan demikian, siswa lebih menguasai
partisipasi siswa melalui tulisan”.
dan memahami materi pelajaran dan hasil belajar
Pembelajaran
dengan
menerapkan
yang diperoleh menjadi lebih baik.
strategi Question Student Have juga mendorong
Dari evaluasi yang dilakukan, didapatkan
siswa berani mengungkapkan pendapat mereka
hasil belajar
serta menanggapi pendapat temannya.Dengan
memperoleh nilai rata-rata post test 84, 47 yang
demikian pembelajaran menjadi lebih menarik
berada di atas KKM yang ditetapkan yaitu 75.
dan tercipta suasana yang menyenangkan bagi
Artinya,
pembelajaran
siswa
strategi
Question
sehingga
meningkatkan
minat
dan
siswa pada kelas eksperimen 1
dengan
Student
menerapkan Have
dapat
motivasi belajar siswa.Menurut Nurhayati (2009:
meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini
279) “Efek menyenangkan yang ditimbulkan
mendukung hasil penelitian sebelumnya yang
stimulus akan mampu memberi kesan yang
dilakukan oleh Almeng Kesma (2010) dengan
mendalam pada diri siswa, sehingga mereka
judul
cenderung akan mengulang aktivitas tersebut”.
student havedan motivasi belajar terhadap hasil
Dari beberapa kutipan tersebut dapat diambil
belajar ekonomi siswa kelas VII di SMP N 1
kesimpulan bahwa strategi Question Student
Bayang Kab. Pesisir Selatan, yang menunjukkan
10
pengaruh
penerapan
strategiquestion
student
(2009:81) bahwa, “Think Pair Share adalah
havedan motivasi belajar berpengaruh terhadap
pembelajaran yang memberi siswa kesempatan
hasil belajar ekonomi siswa.
untuk bekerja sendiri dan bekerjasama dengan
bahwa
penerapan
strategiquestion
Sedangkan strategi Think Pair Share
orang lain”. Dalam hal ini, guru sangat berperan
yang diterapkan pada kelas eksperimen 2 juga
penting untuk membimbing siswa melakukan
dilaksanakan
atas
diskusi, sehingga terciptanya suasana belajar
beberapa kelompok tetapi secara berpasangan,
yang lebih hidup, aktif, kreatif, efektif dan
yang dibagi berdasarkan tingkat kemampuan dan
menyenangkan. Seperti yang telah dijelaskan
jenis
Kelompok
sebelumnya bahwa efek menyenangkan juga
berpasangan ini memberikan kesempatan yang
dapat memberi kesan yang mendalam pada diri
sama
siswa,
dengan
kelamin
bagi
membagi
yang
siswa
siswa
sama.
untuk
lebih
menguasai
pembelajaran.
sehingga
mereka
cenderung
akan
mengulang aktivitas yang dilakukan dalam
Pembelajaran dengan strategi Think Pair
pembelajaran.
Share dilaksanakan atas tiga tahap yakni
Trianto
(2009:
81)
mengungkapkan
thinking, pairing, dan sharing.Penerapan strategi
bahwa “Strategi ini memiliki prosedur yang
ini
untuk
memberi siswa waktu yang lebih banyak untuk
meningkatkan kemampuan individu tetapi juga
berpikir, merespons, dan saling membantu satu
mengutamakan
sama lain”. Dengan demikian, siswa secara
tidak
hanya
melatih
kerjasama
siswa
dalam
kelompok
untuk menggapai hasil yang maksimal.Pada
langsung
tahap pertama yaitu thinking, masing-masing
memahami suatu materi secara berkelompok
siswa
keterampilan
dengan saling membantu antara satu dengan
berfikir dan menjawab soal secara individu. Pada
yang lainnya, dan membuat kesimpulan dengan
tahap
meningkatkan
berdiskusi, serta mempresentasikannya di depan
kemampuan mereka dalam berkomunikasi antara
kelas sebagai salah satu langkah evaluasi
satu dengan yang lain, serta bekerja saling
terhadap kegiatan pembelajaran yang telah
membantu dalam kelompok kecil. Sedangkan
dilakukan. Akibatnya, tidak hanya siswa yang
pada tahap
berbagi
pintar saja yang dapat menguasai materi
pengetahuan mereka kepada yanga lain sehingga
pelajaran tetapi setiap siswa dapat belajar dari
menambah pemhaman siswa terhadap materi
temannya sehingga hasil belajar yang diperoleh
yang belum dipahaminya.
lebih optimal.
dapat
mengembangkan
pairing,
siswa
sharing,
Penjelasan
di
dapat
siswa dapat
atas
sesuai
dengan
dapat
Berdasarkan
memecahkan
evaluasi
masalah,
yang
telah
pengertian dari pembelajaran Think Pair Share
dilakukan pada kelas eksperimen 2, diperoleh
itu sendiri yang dikemukakan oleh Trianto
hasil belajar siswa dengan nilai rata-rata post test
11
82, 35
berada di atas KKM yang ditetapkan
yaitu 75. Hal ini berarti terjadi peningkatan hasil
sesuai dengan kemampuan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
belajar ekonomi siswa pada kelas eksperimen 2
Selama penelitian berlangsung juga ada
yang mendukung hasil penelitian sebelumnya
beberapa hambatan yang ditemukan. Hal ini
seperti yang dilakukan oleh Hindara Simeru
terjadi karena peneliti belum memiliki banyak
(2010) dengan judul pengaruh penggunaan
pengalaman dalam proses belajar mengajar.
strategi pembelajaran kooperatif tipe think pair
Adapun hambatan yang ditemui peneliti pada
share terhadap hasil belajar siswa kelas X TKJ
saat melakukan penelitian adalah:
di SMK N 2 Lubuk Basung. Penelitian ini
1. Pada awalnya sulit membangkitkan semangat
menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan
siswa dalam pembelajaran baik di kelas
terhadap hasil belajar siswa yang menerapkan
eksperimen 1 maupun eksperimen 2.
strategi pembelajaran kooperatif tipe think pair share.
2. Kurangnya
sumber
pembelajaran
yang
dimiliki siswa seperti buku paket sehingga Dari penerapan kedua strategi tersebut
yakni strategi Question Student Have dan Think Pair Sharemaka dapat disimpulkan bahwa kedua
siswa mengalami kesulitan dalam menjawab pertanyaan yang diberikan peneliti. 3. Penggunaan waktu yang kurang efektif dan
strategi ini meningkatkan hasil belajar ekonomi
efisien
siswa pada kelas X di SMA Negeri 1 Solok dan
pembelajaran tersita untuk mempersiapkan
SMA Negeri 2 Solok. Hal ini mendukung dan
kelas sebelum proses pembelajaran dimulai.
memperkuat
teori
dan
hasil
penelitian
sebelumnya yang menunjukkan bahwa strategi Question Student Have dan strategi Think Pair Share meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam
melaksanakan
penelitian
waktu
dalam
proses
PENUTUP Simpulan Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
pembahasan dapat disimpulkan bahwa: ini,
peneliti mengalami beberapa kendala baik di kelas eksperimen 1 maupun di kelas eksperimen 2. Kendala utamanya yaitu sulit mengubah kebiasaan siswa yang biasanya belajar dengan cara mendengarkan ceramah diganti dengan belajar memahami dan mengusai materi secara kelompok, hal ini merupakan kesulitan sendiri bagi siswa. Selain itu, peneliti juga harus bisa menentukan pembagian kelompok secara tepat
12
karena
1. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar ekonomi siswa yang pembelajarannya Question
Student
menerapkan Have
dengan
strategi yang
menerapkan strategi Think Pair Share. 2. Secara
keseluruhan
penerapanstrategi
Question Student Have dan strategi Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar Ekonomi siswa.
Saran
Anita
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat dikemukakan saran yang diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan hasil belajar Ekonomi siswa :
Dimyati dan Mudjiono. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
1. Kepada Guru di SMA N 1 Solok dan SMA N 2 Solok, khususnya guru mata pelajaran ekonomi
dapat
menggunakan
strategi
Question Student Have dan Think Pair Sharesebagai alternatif dalam pembelajaran dengan strategi ini dapat meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa. 2. Kepada Kepala sekolah, diharapkan untuk mengadakan kegiatan pelatihan/penyuluhan kepada guru tentang penerapan strategi Question Student HavedanThink Pair Share, berdasarkan hasil penelitian kedua strategi
Lie. (2010). Cooperative Learning Mempraktikkan Kooperatif Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo
Hindara Simeru. (2010). Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Diklat PKDLE Kelas X TKJ di SMK N 2 Lubuk Basung. Padang : Skipsi UNP Hisyam Zaini. (2002). Desain Pembelajaran di Perguruan Tinggi. Yogyakarta : IAIN Sunan Kalijaga Ngalim Purwanto. (2009). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Jakarta : Rosda Oemar
Hamalik. (2004). Proses belajar mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
tersebutdapat meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa. 3. Kepada
peneliti
berikutnya,
agar
lebih
mempersiapkan diri serta mempertimbangkan
Silberman, Melvin L. (2006). Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani
dan meminimalisir kendala-kendala yang ditemukan oleh peneliti sebelumnya, sehingga tujuan penelitian dapat tercapai sesuai dengan
Sudjana. (2002). Metoda Statistik. Bandung: Tarsito
harapan yang diinginkan. DAFTAR PUSTAKA Ali Muhammad. (2002). Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Syaiful Sagala. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta
Almeng Kesma. (2010). Pengaruh strategi Question Student Have dan motivasi belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas VII di SMP N 1 Bayang Kab. Pesisir Selatan. Padang : Skripsi UNP
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Surabaya: Kencana
13
Uzer Usman. (2005). Menjadi Guru yang Professional. Bandung: PT Remaja Rosda Karya
Winkel. (1996). Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grafindo
14