PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM PENDEK ANIMASI “POSTMAN” JONATHAN REINER Desain Komunikasi Visual Animasi, Lontar 4 no 20, Tanjung Duren 0899-8822-730,
[email protected]
Jonathan Reiner, Arik Kurnianto, S.Sn., M.T, Ahmad Faisal Choiril Anam Fathoni, S.Sn
Abstract The role of a mailman in the digital age now increasingly forgotten along with advances in communications technology. The author expects to present the theme Postman mailman or in the form of animated short films to help recall the romance associated with a letter, and the postman job or introductory letters back in mind. The author uses research methods such as questionnaires and observations novels and films related to the theme. Based on the method the authors analyzed and found that the theme of the postman who made animated short film is quite unique and interesting. Author memnyajikan a short film with a duration of 3-4 minutes are packed theme mailman with stories of struggle a postman who fought for the love of the unique visualization. The conclusion of the film is, even though times have evolved and technology is getting easier for us to communicate, but to send a message to the conventional fixed handwriting is more romantic, and the role of a postman who delivered the letter should not be forgotten. (JR)
Abstrak Peran seorang Tukang Pos di era digital kini semakin terlupakan seiring dengan kemajuan teknologi komunikasi. Penulis mengharapkan dengan menghadirkan tema Tukang Pos atau Postman dalam bentuk film pendek animasi dapat membantu mengingat kembali romansa berhubungan dengan selembar surat, dan pekerjaan tukang pos atau pengantar surat kembali diingat. Penulis menggunakan metode penelitian berupa kuisioner dan pengamatan novel serta film yang berhubungan dengan tema. Bedasarkan Metode tersebut penulis menganalisis dan mendapati bahwa tema tukang pos yang dijadikan film pendek animasi memang tergolong unik dan menarik. Penulis memnyajikan sebuah film pendek yang berdurasi 3-4 menit dengan tema Tukang Pos yang dikemas dengan cerita perjuangan seorang tukang pos yang berjuang demi cintanya dengan visualisasi yang unik. Kesimpulan yang didapat dari film ini adalah, walaupun jaman sudah berkembang dan teknologi semakin memudahkan kita berkomunikasi, akan tetapi mengirimkan pesan konvensional dengan tulisan tangan tetap lebih romantic, dan peran seorang tukang pos yang mengantarkan surat tidak boleh terlupakan.(JR) Kata Kunci: Postman,
Mailman, Love Story, Short Movie
PENDAHULUAN Berkembangnya teknologi digital di era modernisasi kini, pengiriman surat dan pesan sudah sangatlah mudah untuk dilakukan. Semakin banyak yang memilih surat elektronik dibandingkan dengan surat konvensional. Hal ini membuat sosok seorang tukang pos mulai dilupakan oleh masyarakat.
Surat konvensional yang dikirim lewat jasa pos mulai di tinggalkan karena munculnya teknologi yang memudahkan kita untuk mengirim pesan. Adapun sarana pengiriman surat di zaman ini sudah sangat beragam, mulai dari Pengiriman surat konvensional yang menggunakan Jasa Pos, SMS (Short Message Service) atau Layanan Pesan Singkat, MMS (Multimedia Messaging Service) atau Layanan Pesan Multimedia, dan E-Mail (Electronic Mail) atau Pesan Elektronik. Terlepas dari semua itu, apabila kita menelusuri kembali zaman sebelum surat elektronik muncul, menjalin hubungan dengan pasangan di zaman dulu menggunakan media surat menyurat sebagai alat komunikasi mereka. Peranan seorang tukang pos kala itu menjadi sangat penting. Bagaimanapun juga profesi seorang tukang pos tidak bisa kita lupakan begitu saja
METODE PENELITIAN Penulis melakukan survey online melalui docs.google.com dan kuisioner tertulis dengan jumlah responden sebanyak 50 orang dan seleksi menurut ketertarikan dengan film animasi. Survey berhubungan dengan pengangkatan tema dan respons audience. Berikut adalah hasil data dari survey tersebut. Berapakah usia anda?
15-20 20-25 25-30 1.
Jumlah 21 23 6
Presentase (%) 42 46 12
Apakah anda tertarik dengan film animasi?
Tertarik Tidak tertarik
Jumlah 50 0
Presentase (%) 100 0
Berikan Alasan anda: Lucu, menarik, bagus, dapat menciptakan yang imposible, menambah imajinasi, cerita dan visual yang beragam, dll. 2.
Menurut anda plot cerita manakah yang paling menarik?
Alur Maju Alur Mundur Alur Campuran
Jumlah 7 2 41
Presentase (%) 14 4 42
Berikan Alasan anda: Alur campuran, karena lebih menggunakan logika dan kepintaran untuk menontonnya, membuat berfikir lebih daripada hanya alur maju ataupun hanya alur mundur. selain itu juga lebih banyak kejutan yang di dapat pada cerita.
3.
Komedi apa yang paling menarik menurut anda?
South Park (banyak dialogue) Spongebob (gerakan dan dialogue) Mr. Bean (banyak gerakan)
Jumlah 1 38 11
Presentase (%) 2 76 22
Berikan Alasan anda: Gabungan suara dan gerakan lebih menarik untuk ditonton. karena tidak hanya bisa merasa lucu melihat tampilan visualnya, penonton jg bisa mendengar melalui kata, kalau “mr. bean” yg mengutamakan visual gerakan kekurangannya adalah mau tidak mau penonton harus melihat terus ke TV untuk tau tingkah lucu “mr. bean”, karena hampir tidak ada dialog dalam cerita, hanya berupa gumaman. 4.
Film Pendek Animasi apa yang paling menarik yang pernah anda saksikan? Presentase terbanyak pada Paperman yaitu 17 Suara (34%), Up sebanyak 6 suara (12%), dan film animasi lain. Berikan Alasan anda: ceritanya tidak terlalu rumit melainkan sangat bagus, visual simple tapi menarik dan inti cerita yang ingin disampaikan tereksekusi dengan baik.
5.
Bila anda menyaksikan film pendek animasi, hal apakah yang Paling membuat anda tertarik?
Visual Style Tokoh/Karakter Gerakan Animasi Musik Cerita
Jumlah 25 21 19 15 29
Presentase (%) 50 42 38 30 58
*Jawaban dipilih boleh lebih dari 1 6.
Tolong sebutkan sebuah judul film yang bertema percintaan yang paling anda sukai Titanic dan Romeo & Juliet mendapat suara terbanyak, Titanic sebesar 8 suara, dan Romeo & Juliet sebanyak 6 suara, sisanya adalah film lain. Berikan Alasan anda:
Cerita yang menarik Tokoh yang unik atau lucu Visual yang baik Lain Lain
Jumlah 31 6 1 12
Presentase (%) 62 12 2 24
7.
ernahkah anda menyaksikan film pendek yang mengangkat tema tukang pos atau surat konvensional?
Belum Pernah Pernah
Jumlah 41 9
Presentase (%) 82 18
8. Jika ada film pendek animasi yang mengangkat kembali peran tukang pos dan surat konvensional, apakah anda tertarik untuk menontonnya? Jumlah Presentase (%) 5 19 38 4 12 24 3 13 26 2 5 10 1 1 2 *5 Sangat Tertarik, 1 Tidak tertarik
Memperlihatkan semua responden yang dituju menyukai film animasi. Dengan responden terbanyak dari usia 20-25. Didapati bahwa sebagian besar responden lebih menyukai alur cerita campuran, dengan alasan “Alur campuran, karena lebih menggunakan logika dan kepintaran untuk menontonnya, membuat berfikir lebih daripada hanya alur maju ataupun hanya alur mundur. selain itu juga lebih banyak kejutan yang di dapat pada cerita” sehingga dapat disimpulkan bahwa alur cerita campuran lebih menarik untuk disaksikan.
HASIL DAN BAHASAN Dari data hasil survey audien yang telah dikumpulkan oleh penulis menunjukkan bahwa tema Romantis dan percampuran bisa diikutin oleh audiens dengan alasan kurangnya film animasi dengan tema tersebut, maka dari itu hal ini jugalah yang mendorong penulis untuk membuat film pendek animasi dengan genre Romantis yang mencampurkan unsur lokal. Untuk itulah dibuat strategi kreatif untuk pembuatan film pendek animasi “Postman” antara lain sebagai berikut: Fakta Kunci Fakta kunci dari film pendek animasi “Postman” adalah :
1. Film animasi dengan tema tukang pos masih jarang. 2. Salah satu film kegemaran anak remaja usia 15-21 tahun adalah drama romantis. 'Target Audiens' Laki-laki dan wanita berumur 21-25 tahun sebagai primer dan laki-laki dan wanita berumur 18-20 sebagai target sekunder. 'Unique Selling Point' (USP) Keunikan dari film animasi ini yaitu: 1.
Cerita twist yang tidak terduga
2.
Desain dan karakter yang unik dan menarik
3.
Latar cerita belakang lokal
4.
Animasi yang bagus
Premis Perjuangan cinta seorang pengantar surat demi mendapatkan hati gadis pujaannya.
Ringkasan Cerita Seorang pemuda yang bekerja sebagai pengantar surat bertemu dengan gadis yang ia dambakan, akan tetapi perbedaan status sosial membuat mereka terpisah cukup jauh, suatu kebetulan sang pemuda yang bernama Tono ini mengantarkan surat ke rumah sang gadis, akan tetapi Tono tidak mengetahui bahwa gadis itu yang tinggal disana. Konfilkpun terjadi ketika Sindy sang gadis idaman pindah rumah dan Tono masih mempunyai sepucuk surat untuk diantarkan kepada Sindy. Dengan penuh perjuangan Tono mengejar mobil Sindy dan ia pun berhasil mengantarkan surat kepada Sindy. Dengan demikian mereka bisa mulai saling mengenal lebih jauh. 'Character & Environment' Pada film pendek ini penulis menggunakan warna cerah untuk background adengannya, dengan style digital painting yang dimodifikasi dari foto. Penulis sengaja membuat background tidak terlalu jelas agar lebih terlihat gaya digital painting. Pada scene pembukaan, untuk mendapatkan kesan kartun 2D penulis memperkuat garis digital painting background dan segaja tidak diperhalus.
Gambar 1: adegan pembuka film “Postman” Berikut salah satu contoh shot scene yang dipakai didalam film “Postman”. Hasil pengabungan foto asli, digital painting, digabungkan dengan teknik matte painting di After Effect. Karakter Pada visualisasi karakter pertama-tama penulis melakukan sketsa yang dikira cocok untuk menjadi penggambaran karakter. Berikut penjelasan dan pembahasan desain karakter.
Tono Tono adalah seorang tukang pos yang berusia sekita 23 Tahun, mengantarkan suratnya dengan menggunakan sepeda ontel kesayangannya, badannya kurus tinggi dengan rambut yang berponi kesamping dan seragam Pos Indonesia. Dalam penggunaan warna, penulis memberikan warna orange yang lebih terang dari warna Pos Indonesia yang sebenarnya, agar lebih menarik dan menyesuaikan dengan style visual penulis. Penulis juga menambahkan tas bahu yang menjadi tas untuk Tono membawa surat yang harus ia antar.
Gambar 2: Tono
Sindy Sindy adalah seorang gadis berusia 21 Tahun yang cantik, namun pemalu. Latar belakang Sindy berasal dari keluarga menengah keatas. Menggunakan kemeja berwarna biru, proporsi badan kurus tinggi. Penulis membuat kedua karakter berbentuk semi realis agar lebih terlihat kartun dan menarik. Penulis juga mempertimbangkan penggunaan warna baju dan celana yang disesuaikan dengan fashion pada saat itu (tahun 90-an). Baju Biru dengan kemeja yang digulung dan celana Jeans. Penulis membuat 2 variasi rambut kuncir dan gerai, untuk membedakan kondisi Sindy di rumah atau saat berpergian, agar lebih terlihat nyata dan mirip kehidupan sehari-hari.
Gambar 3: Sindy
KIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Peranan Tukang Pos dikehidupan kita sehari-hari, kini mulai terlupakan, akan tetapi perlu kita ingat jauh sebelum teknologi kemunikasi berkembang seperti sekarang, Tukang Pos paling berperan dalam berkomunikasi antar insan yang terbatasi oleh jarak, terutama insan muda yang sedang dimabuk asmara. Untuk itu jasa Tukang Pos sampai kapanpun tidak boleh dilupakan. Dalam kehidupan tidak mungkin manusia tidak mendapat masalah. Masalah sili berganti dikeseharian kita. Sayangnya terkadang kita terlalu jenuh atau malas berusaha sehingga gagal ditengah jalan, walau hanya tertimpa masalah kecil. Sering kali kita ingin hasil yang baik dan memuaskan akan tetapi tidak mau berusaha. Hal inilah yang menghancurkan dan membuat prestasi antar generasi semakin merosot. Dari film ini Penulis ingin menyampaikan bahwa apabila kita ingin mendapatkan sesuatu, raihlah dan kejarlah sampai dapat apapun rintangan yang akan dihadapi, seperti kisah Tono dalam mendapatkan hati Sindy. Begitu pula dalam menciptakan sebuah karya animasi, banyak pengalaman yang penulis dapati saat mengerjakan film pendek animasi “Postman” ini, baik yang manis maupun pahit, mulai dari masalah konsep sampai dengan teknis pengerjaan. Akhir kata penulis ingin menyampaikan setiap individu pasti mempunyai masalah dan kadang kala itu terasa mustahil untuk dikerjakan, akan tetapi dengan tekat yang kuat dan berdoa tidak ada sesuatu yang mustahil. Saran Penulis dengan rendah hati mengakui bahwa pengalaman penulis dalam mengerjakan film memang belum banyak, namun penulis memiliki saran agar dikedepannya film animasi Indonesia makin dikenal di dunia Internasional. Ada baiknya penulis memulai dari pendidikan animasi yang ada di Indonesia, kini sudah sangat banyak institusi yang mengajarkan tentang animasi, tentu itu merupakan sebuah kemajuan dan kebanggan, akan tetapi masih banyak pula institusi yang memiliki kurikulum yang penulis rasa belum tertata dengan baik dan belum difokuskan untuk peminatannya. Ada baiknya Indonesia mulai memikirkan kurikulum dasar untuk pengajaran animasi di Indonesia dan peminatan yang secara mendetail. Penulis juga berpesan agar tim pengajar sebaiknya diseleksi terlebih dahulu dan dipastikan benar-benar mengerti apa yang akan ia ajarkan kepada siswanya. Dalam studi penulis di Universitas Bina Nusantara, penulis merasa sangat senang dan penuh akan pengalaman, akan tetapi penulis merasa belum cukup untuk terjun ke rancah Internasional, terutama karena penulis ingin menjadi seorang Animator.
Bercermin dari Negara tetangga Malaysia yang kini sudah sukses untuk mencapai rancah Internasional, ditandai dengan masuknya film karya Malaysia ke Disney Channel, salah satu Channel yang menyuguhkan film animasi dunia. Indonesia seharusnya mulai memikirkan strategi untuk memajukan perfilman animasi, karena penulis melihat bahwa Industri animasi adalah industry yang menjanjikan dan memiliki daya ekonomi yang tinggi, sehingga dapat membantu perekonomian Indonesia serta mendongkrak popularitas Indonesia di dunia Internasional.
REFERENSI
DAFTAR PUSTAKA Beane, Andy. (2012). 3D Animation Essentials. 1st edition. Indiana: John Wiley & Sons, Inc. Jhonston ,Ollie dan Frank Thomas. (1995) Illusion of Life Riyadi, Tunjung. (2011). Jejak Waktu Animasi Dunia. CHIP Spesial Animasi, 1(1): 31 Whelan, Bride M. (1994). Color Harmony 2. 1st edition. Beverly: Rockport Williams, R. (2001). The Animator's Survival Kit. 1st edition. New York: Faber and Faber Inc Woodcock ,Vincent .(2007). How to Draw and Paint Crazy Cartoon Caracters. Page One Publish Private Limited. Anonymous, Sejarah PT Pos Indonesia (PERSERO), http://www.posindonesia.co.id/index.php/profilperusahaan/sejarah-pos. Senin, 18 maret 2013. 19:10:31 Anonymous, Bahasa Indonesia XII. http://bahasaindonesiakelasxii.blogspot.com/. Minggu, 17 Maret 2013. 15:21:33 Anonymous. 6 Prangko Termahal di Dunia. http://www.tamoranews.com/2012/11/6-prangko-termahal-didunia.html. Minggu, 17 Maret 2013. 12:45:21 Anonymous. History of Handwritten Letters. http://www.handwrittenletters.com/history.html. Sabtu, 16 Maret 2013. 15:23:50 Ardiansyah, 12 Prinsip Animasi. http://dkv.binus.ac.id/2010/04/14/12-prinsipanimasi/. Senin, 18 maret 2013. 21:08:42 Anonymous, Belajar Psikologi. http://belajarpsikologi.com. Minggu, 17 Maret 2013. 18:44:35 Indra, Aditya. Sejarah Pengiriman Surat vs Sejarah Email. http://sejarah.kompasiana.com/2013/03/13/sejarah-pengiriman-surat-vs-sejarah-email-541857.html ItsArtMag. The Making of Paperman. http://www.itsartmag.com/features/the-making-ofpaperman/#.Uf6IHJJmim4. Minggu, 17 Maret 2013. 21:44:14 Rawls. Meet Buck. http://cghub.com/blog/view/meet-buck/. Sabtu 16 Maret 2013. 21:22:15
Yudono , Jodhi.Sejarah Surat, Sejarah Diri. http://oase.kompas.com/read/2011/04/10/13023346/Sejarah.Surat.Sejarah.Diri, Senin, 18 maret 2013. 18:20:12
RIWAYAT PENULIS Jonathan Reiner lahir di kota Jakarta pada tanggal 23 Juli 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Desain Komunikasi Visual pada tahun 2013. Saat ini melanjutkan bekerja sebagai freelancer.