PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI DOKUMENTER “AFFANDI MAESTRO SENI LUKIS INDONESIA” Brenda Kusumastuti Maulidina Jln. Tebet Timur Dalam 7i No.4, Jakarta Selatan, +6281298929243,
[email protected] Ardiyansah, S.T; Dermawan Syamsuddin, S.Sn
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperkenalkan kembali sosok Affandi sebagai salah seorang Maestro seni lukis yang terkenal akan gaya lukis ekspresionisnya yang khas dengan menggunakan teknik pelototan yaitu teknik melukis dengan mengeluarkan cat minyak langsung dari tubenya. Metode penelitian yang dilakukan adalah mencari data-data dan artikel melalui media internet, buku, dan catatan tertulis yang berkaitan dengan topik tugas akhir. Hasil yang dicapai adalah memberikan informasi dalam bentuk film animasi dokumenter kepada masyarakat tentang Affandi dan dapat memberikan nilai – nilai inspiratif yang membangun dari sang tokoh. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dapat menghasilkan sebuah film animasi dokumenter yang menarik berisi informasi sejarah mengenai perjuangan Affandi yang merupakan salah satu tokoh penting bagi bangsa Indonesia kepada yang menyaksikannya.
Kata kunci : Affandi, Maestro, Ekspresionisme, Lukisan, Biografi ABSTRACT The purpose of this study is to introduce the figure of Affandi as one of the Maestro's famous painting will be a distinctive expressionist style of painting using the techniques of painting techniques glare by removing the oil paint directly from tube. The method of research is to find the data and media articles over the Internet, books, and records relating to the topic written thesis. The results achieved are providing information in the form of animated documentary films to the public about Affandi and can provide value - the value of inspiring the building of the hero. The conclusion of this research is to produce an animated film compelling documentary contains information about the history of the struggle Affandi which is one of the key figures for the Indonesian people to the witness. Keywords: Affandi, Maestro, Expressionism, Painting, Biography
PENDAHULUAN
Seni pada umumnya merupakan pencerminan mengenai tingkat perkembangan dan kemajuan suatu masyarakat atau bangsa, dimana setiap zaman biasanya dapat ditandai melalui seni dan budaya yang berkembang pada masa itu. Seni lukis salah satunya menduduki tempat yang cukup penting dalam seni budaya Indonesia, karena kita memiliki cukup banyak pelukis-pelukis besar dengan karya-karyanya yang dikenal luas, baik di masyarakat dalam negri maupun di kalangan masyarakat luar negri. Salah satunya pelukis ekspresionis Affandi, yang secara utuh dapat menunjukkan seni lukis Indonesia pada zamannya. Affandi memang hanyalah salah satu pelukis besar Indonesia, namun karena berbagai kelebihan dan keistimewaan karya-karyanya, para pengagumnya sampai menganugerahinya berbagai sebutan dan julukan membanggakan antara lain seperti julukan Pelukis Ekspressionis Baru Indonesia bahkan menerima gelar Maestro yang didapatnya dari yayasan Dag Hammarskjoeld di gedung San Marzano, Florence, Itali. Tema Affandi sang Maestro seni lukis sendiri menjadikan dokumenter ini sebagai referensi historis untuk mengenang jasa Affandi di dunia seni rupa Indonesia yang sedikit banyak telah membawa nama Indonesia di dunia Internasional berkat lukisan ekspresionisnya yang khas. Affandi juga merupakan seorang seniman lukis pertama di Indonesia yang menggunakan teknik plototon atau mengeluarkan cat minyak langsung dari tubenya ke kanvas, maka penulis merasa ada agenda yang hendak dimasukkan di dalam film animasi dokumenter ini, yaitu mengarahkan penonton untuk memperkenalkan kembali tokoh pelukis Affandi sang Maestro, dengan visualisasi yang menarik dan tidak menimbulkan kebosanan dan mampu memberikan inspirasi bagi yang menontonnya.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang dipakai oleh penulis adalah pengumpulan data dari buku literatur yang sudah ditentukan sebelumnya dan juga data dari internet, serta melakukan survei ke tempat yang bersangkutan dengan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisa tema yang ingin diangkat. Berikut ini akan dijabarkan hasil analisa penulis dari sumber-sumber data yang telah dikumpulkan:
a) Fakta Kunci 1. Affandi merupakan pelopor ekspresionis baru dan pelukis pertama yang menggunakan teknik pelototon (mengeluarkan cat minyak langsung dari tube ke kanvas) di Indonesia. 2. Meraih gelar Doctor Honoris Causa dari University of Singapore tahun 1974 dan menerima gelar Grand Maestro, di gedung San Marzano, Florence, Itali. 3. Menghasilkan lebih dari 2.000 karya semasa hidupnya.
4. Affandi tidak lulus dari AMS-B (setingkat SMA) di Jakarta, dan pada saat itu ia berhenti sekolah dan mulai menekuni seni lukis. 5. Affandi pernah menjadi pembuat poster dan tukang sobek karcis bioskop di Bandung. 6. Mengadakan pameran di India, London, Belanda, Brasil, Paris, Italia, Amerika Serikat. 7. Affandi jarang membeli pakaian baru.
b) Target Audiens Target audiens berusia 14 – 19 tahun, setingkat SMP dan SMA, dikarenakan anak sekolah masih butuh mempelajari sejarah-sejarah para pahlawan nasional. Memiliki ketertarikan dengan sejarah pahlawan, multimedia, audio visual, dan animasi. Tingkat ekonomi menengah keatas.
c) Animasi Dokumenter Film animasi dokumenter pertama kali dikenalkan oleh Windsor Mckay dalam film The Sinking of Lusitania (1918) dimana ia menggunakan animasi untuk menampilkan peristiwa tenggelamnya kapal RMS Lusitania karena terkena serangan torpedo. Dari hal tersebut, kita dapat melihat penggunaan animasi dalam mewujudkan suatu kejadian yang tidak mungkin diwujudkan lagi atau suatu kejadian yang tidak pernah terekam atau terdokumentasikan ke dalam sebuah film, selain itu yang menjadi kekuataan animasi adalah fungsinya untuk menghibur walaupun tema yang diangkat ke dalam film animasi dokumenter tersebut adalah tema yang berat, dengan animasi juga dapat memudahkan penyampaina data-data atau informasi penting yang harus disampaikan dalam sebuah dokumenter. Dengan media film animasi documenter, penulis dapat mengangkat sejarah perjalanan hidup Affandi menjadi lebih menarik dan lebih mudah untuk dipaparkan dalam penyampaiannya.
d) Sinopsis Cerita Affandi Koesoema adalah seorang pelukis seni rupa yang dikenal sebagai Maestro Seni Lukis Indonesia, mungkin pelukis Indonesia yang paling terkenal di dunia internasional, berkat gaya ekspresionisnya yang khas. Selama hidupnya Affandi telah menghasilkan ratusan bahkan ribuan karya. Dalam melukis Affandi tidak hanya untuk sekedar mencari nyawa dalam mengekspresikan obyek yang dilukisnya. Namun Affandi juga mencari makna dari obyek atau suatu peristiwa disekelilingnya untuk di ekspresikan lewat lukisannya. Adakalanya Affandi suka melukis dirinya sendiri di depan cermin, karena untuk melatihnya dalam melukis
dan memuaskan hasrat melukisnya. Meski demikian, pada masa
remajanya, tak sekalipun dirinya mendapatkan pelajaran khusus dalam melukis. Semua dilakukan secara otodidak. Belum banyak yang mengetahui pada awal perjalanan melukisnya Affandi menempuh jalur
naturalis. Sebelum melukis Affandi selalu melakukan observasi dan mempelajari terlebih dahulu objek yang akan dilukisnya sehingga ia sangat mengenal
obyek lukisannya dengan sangat baik. Affandi
mengawali gaya ekspresionis pada tahun 1940-an, pada masa itu Affandi mulai langsung mengeluarkan cat dari tubenya. Meskipun menjadi boros dalam pemakaian cat, Affandi telah menemukan teknik baru dalam melukis dan merasa seakan-akan kuas menghalangi kelangsungan curahan emosinya. Teknik melukisnya semakin berkembang setelah Affandi mendapat kesempatan untuk menimba ilmu di India, dia memenuhi undangan belajar melukis selama dua tahun dari Santineketan. Proses melukis Affandi selalu memilih tempat di alam terbuka atau di luar ruangan. Untuk mnyelesaikan sebuah lukisan Affandi hanya membutuhkan waktu beberapa jam saja. Proses melukis yang cukup cepat itu dilakukannya semata mata agar moment estetik yang di dapatkan tidak hilang. Garis warna dan sapuan Affandi yang ekspresif adalah manifestasi dunia dalam emosinya, baginya melukis tidaklah dalam pikiran tapi lebih berdasarkan naluri. Affandi Koesoema dilahirkan di Cirebon, Jawa Barat, dalam tahun 1907. Ayahnya, Koesoema, pekerja pabrik gula di Cirebon. Suatu kali ia meminta kepada kakaknya agar disekolahkan seni lukis ke Belanda. Tentu saja permintaan ini ditolak. Alasan kakaknya, apa bisa seseorang hidup hanya dengan menggambar di atas kanvas dan cat. Meski kecewa, Affandi menurut. Untuk menghilangkan kesedihannya tersebut ia semakin giat melukis. Dan melukis ia lakukan secara otodidak. Affandi yang pernah bekerja sebagai guru dan tukang poster ini seringkali mendapatkan beasiswa untuk menambah pengalaman melukis di luar negri.seperti ke India, itali, dan Amerika. Karena keahliannya itu Affandi menerima
kehormatan gelar Doctor Honoris Causa dari
University of Singapore. Dan menerima gelar Grand Maestro,di gedung San Marzano, Florence, Itali. Pada tahun 1933, Affandi menikah dengan Maryati , gadis kelahiran Bogor dan dikaruniai seorang putri, Kartika. Maryati istri pertama Affandi juga menekuni seni menyulam untuk mengisi hari-harinya. Dan bakat melukisnya ini juga menurun ke anaknya yaitu Kartika buah hatinya dari Maryati. Affandi wafat tanggal 23 mei 1990 karena terkena berbagai komplikasi penyakit.
HASIL DAN BAHASAN
Berikut ini adalah hasil dari analisa dan pembahasan mengenai visual yang dihasilkan untuk film animasi dokumenter :
1. Konsep Visual
1.1 Desain Karakter Dalam film animasi dokumenter ini, penulis membuat 4 karakter yaitu 1 karakter utama dan 3 karater pendukung. Berikut ini adalah karakter tersebut:
1) Affandi Karakter yang dipakai dalam film ini merupakan ilustrasi dari tokoh utama Affandi itu sendiri. Penulis merancang karakter tersebut dengan bentuk yang sederhana, sesuai dengan sifat asli dari tokoh tersebut yaitu sederhana dan urak-urakan.
Gambar 1.1.1 Karakter Affandi
2) Affandi muda, Maryati, Kartika Affandi ketika muda, Maryati istrinya, dan anaknya Kartika adalah karakter pendukung untuk membangun cerita. Penulis merancang karakter tersebut dengan bentuk yang sederhana karena di masa mudanya, Affandi dan keluarga merupakan orang yang serba kekurangan.
Gambar 1.1.2. Karakter Pendukung
3) Mood dan Warna Warna yang dipakai dalam film dokumenter ini merupakan dominasi dari warna lukisanlukisan affandi yang bernuansa warna dari gelap ke terang dan pemilihan warna yang kontras. Warna-warna yang dipilih seperti pada gambar 3 yaitu :
Gambar 1.1.3. Mood dan warna
Warna coklat merupakan dominasi warna pada background yang dapat memberikan suasana klasik serta merupakan dominasi warna pada lukisan Affandi. Warna kuning melambangkan kesenangan, kegembiraan, dan merupakan kontras warna dari gelap ke terang. Warna biru melambangkan kesejukkan, hijau melambangkan kesedihan, merah melambangkan kemarahan dan semangat, hitam merupakan warna yang kontras untuk detail, dan orange merupakan warna asli dari elemen-elemen lukisan Affandi yang ekspresif. Warna yang telah dipilih diolah kembali sehingga akhirnya menghasilkan mood yang sesuai.
4) Elemen Grafis Elemen-elemen grafis yang digunakan dalam film ini merupakan bagian dari komposisi, untuk memperkuat penyampaian pesan dan sebagai bagian dari pemilihan motion style. Adapun elemen-elemen grafis yang dipilih dalam film ini adalah texture canvas yang berfungsi sebagai background keseluruhan, sapuan kuas, percikan cat, dan frame lukisan.
Gambar 1.1. 4. Elemen Grafis
5) Visual Effects Untuk memperkuat visualisasi, penulis menggunakan efek-efek visual dalam film dokumneter ini. Visual effect mencakup penggunaan percikan elemen cat, particle-particle debu dan pemisahan antara background dan foreground pada lukisan yang memberi kesan lebih detail pada lukisan.
Gambar 1.1.5 visual effect
2. Hasil Visual
2.1 Storyboard Berikut merupakan potongan-potongan film animasi dokumenter Affandi Maestro Seni Lukis Indonesia:
Gambar 2.1 Storyboard
2.2 Poster Berikut poster yang penulis rancang sesuai dengan gaya lukisan Affandi yang ekspresionis.
Gambar 2.2 poster
3. Bahasan Karya Karya film animasi dokumenter yang telah dibuat merupakan sebuah harapan bagi penulis agar menjadi referensi sejarah seniman lukis di Indonesia. Disini penulis ingin menyampaikan kepada penonton tentang perjuangan Affandi menjadi seniman lukis yang pada akhirnya menjadi pelukis professional. Bahwa untuk menggapai sebuah mimpi kita jangan mudah putus asa dan terus berjuang menggali potensi diri yang kita miliki.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Kesimpulan dari dalam pembuatan film animasi dokumenter mengenai Affandi Maestro Seni Lukis Indonesia adalah bahwa kita jangan mudah putus asa dan tetap sabar dalam menggapai sebuah mimpi, kita harus tetap berusaha mencoba dan hasil yang baik akan datang dengan sendirinya. Karena kegagalan adalah awal dari kesuksesan.
Saran Disarankan film dokumenter ini dapat membuka wawasan bahwa pelajaran paling utama dalam melukis yang bermodalkan biaya paling “murah” adalah anatomi diri sendiri, pahami diri sendiri, dan disitulah kita akan menemukan gaya dan cara melukis kita yang sebenarnya.
REFERENSI 1) www.ivaa-online.org 2) www.affandi.org 3) www.youtube.com 4) www.vimeo.com 5) Raka, S., Umar, K. (1987). AFFANDI. Jakarta: Yayasan Bina Lestari Budaya 6) Ade, T., Afrizal, M., Ajip, R., Bambang, S., Daoed, Y., I Gede, A., Mia, B., Nashar., Nasjah, J., Ngurah, L., Suwarto, W., Umar, K., Yuswantoro, A., Yuyuk, S., Zuliati. (2012). THE STORIES OF AFFANDI. Yogyakarta: Agung Tobing dan Museum Affandi. 7) Ed Zoelverdi., Syahril Chili., Aries Margono., Fadjri. 8 Juni (1990). Affandi saya sudah melihat.Tempo, halaman 2.
RIWAYAT PENULIS Nama
: Brenda Kusumastuti Maulidina
Tempat/ Tanggal lahir
: Jakarta, 13 September 1991
Lulusan
: S1 Jurusan Desain Komunikasi Visual – Animasi, Bina Nusantara University