VICIDI, Volume 2 no.2 Juni 2013
PERANCANGAN ILLUSTRATED-BOOK SEBAGAI MEDIA PROMOSI RENATAOWEN GRAPHIC HOUSE Renata Owen Shienny Megawati Susanto Visual Communication Design Fakultas Teknik dan Desain Universitas Ciputra UC Town, Citra Land, Surabaya ABSTRAK Perancangan ini dilakukan dalam rangka media promosi untuk meningkatkan brand awareness RenataOwen graphic house. Untuk mencapai peningkatan brand awareness RenataOwen, maka dirancanglah sebuah buku ilustrasi tematik yang menampilkan hasil karya RenataOwen. Buku ilustrasi ini diharapkan mampu menyampaikan kualitas dan karakter desain ilustrasi RenataOwen, sehingga mampu meningkatkan awareness dari masyarakat, terutama klien potensial.
Abstract : This design is made for the promotional media in order to increase the brand awareness of RenataOwen graphic house. To achieve the brand awareness increase for RenataOwen, a thematic illustrated-book to show the artworks of RenataOwen is designed. This illustrated-book will communicate the quality and character of RenataOwen’s illustration design well, with the result that the awareness from people, especially potential clients will increase.
Kata kunci: Awareness, Desain ilustrasi, Buku ilustrasi
PENDAHULUAN RenataOwen adalah sebuah graphic house yang menyediakan jasa desain ilustrasi dengan fokus visualisasi desain yang konseptual.
Desain ilustrasi yang dikerjakan oleh
RenataOwen adalah ilustrasi yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan desain grafis. Solusi desain perusahaan ini memadukan efektifitas dan estetika, serta mengarah kepada hasil eksekusi visual yang ilustratif, ornamental, dan sarat akan detail. Berdiri di Surabaya sejak tahun 2011, RenataOwen telah melayani jasa desain ilustrasi berbagai bidang perusahaan, agensi periklanan, dan personal.
Selama satu tahun didirikan, perusahaan ini telah mengalami
perkembangan cukup pesat, dilihat dari bertambahnya jumlah dan jangkauan wilayah klien, serta exposure yang didapatkan, baik dari proyek komersial maupun kompetisi.
H a l a m a n | 43
VICIDI, Volume 2 no.2 Juni 2013
Sebagai perusahaan berkembang, brand awareness menjadi sesuatu yang sangat penting bagi graphic house ini. Untuk meningkatkan brand awareness, RenataOwen sebagai graphic house penyedia jasa desain ilustrasi, memilih buku berilustrasi atau yang dalam bahasa Inggris biasa disebut illustrated-book yang sekiranya mampu menampilkan karya desain ilustrasi RenataOwen secara optimal. Buku sejenis juga pernah dibuat dan dipublikasikan oleh graphic house seperti LeBoYe dan studio ilustrasi Caravan Studio. Menurut Hermawan Tanzil, buku merupakan salah satu media promosi yang sangat baik karena memberi dampak jangka panjang, memuat banyak riset dan informasi yang bermanfaat, dan tentunya memperkuat brand image dari perusahaan.
BAGIAN INTI Illustrated-book dalam bahasa Indonesia berarti buku berilustrasi. Buku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Sedangkan ilustrasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah gambar (foto atau lukisan) untuk membantu memperjelas isi buku, karangan, dsb. atau gambar, desain, atau diagram untuk penghias (halaman, sampul, dsb.). Buku-buku ilustrasi turut mempengaruhi perkembangan ilustrasi di Indonesia sejak tahun 1970. Menurut pengamatan di sebagian besar toko buku di Surabaya, semakin banyak ditemukan buku-buku berilustrasi, baik art book, maupun buku cerita klasik. Buku berilustrasi tersebut memiliki banyak fungsi, antara lain sebagai buku referensi seni dan buku cerita sastra klasik. Menurut Chris Lie, pendiri Caravan Studio, buku berilustrasi memiliki banyak fungsi, yaitu fungsi komersial yaitu dengan dijual dan fungsi promosi, juga bisa menjadi sebuah company profile yang bagus. Promosi dengan menggunakan buku telah dilakukan oleh beberapa perusahaan di bidang jasa desain ataupun ilustrasi, salah satunya LeBoYe dan Caravan Studio.
Buku
merupakan media promosi yang sangat baik karena memberi dampak jangka panjang, memuat banyak riset dan informasi yang bermanfaat dan tentunya memperkuat brand image dari perusahaan, selain itu buku dapat dijadikan collectible items. Sesuai dengan penjelasan di atas, illustrated-book merupakan media promosi yang strategis bagi RenataOwen sebagai graphic house penyedia jasa desain ilustrasi untuk menampilkan kualitas hasil dan eksekusi karya ilustrasi. Selain itu, buku merupakan media produk yang memungkinkan terciptanya interaksi yang menghasilkan pengalaman antara brand perusahaan dengan customer. Menurut Furry Nurbakti, produk merupakan titik pusat dari suatu pengalaman pelanggan. Bukan hanya pengalaman saja, tetapi termasuk juga atribut fungsional, yaitu seberapa bermanfaat dan bernilai lebih produk tersebut dapat dirasakan oleh pelanggan. Buku ilustrasi memiliki tiga jenis kategori menurut Northern State University Journal, yaitu:
44 | H a l a m a n
VICIDI, Volume 2 no.2 Juni 2013
Buku ilustrasi yang mengandalkan gambar, di mana teks hanya berfungsi sebagai
penjelasan gambar
Buku ilustrasi di mana ilustrasinya dibuat khusus untuk menampilkan teks. Ilustrasi
hanya sebagai tambahan atau penjelasan
Buku ilustrasi di mana ilustrasi murni sebagai dekorasi, memiliki sedikit hubungan atau
tidak ada sama sekali hubungan dengan isi teks Menurut Perry Nodelman, seorang pengarang literatur anak, kombinasi sukses antara teks dengan gambar berhasil dengan baik apabila gambar terlihat sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari teks. Buku ilustrasi yang mengandalkan gambar, dengan teks sebagai penjelasan gambar adalah jenis buku yang akan dirancang oleh RenataOwen.
PERANCANGAN TEMA BUKU Tema buku yang diangkat oleh suatu pihak, dalam hal ini graphic house, tentu saja merupakan tema yang sesuai dengan ketertarikan dan bidang pihak tersebut. Oleh karena itu, media promosi buku yang hendak dirancang oleh RenataOwen adalah buku berilustrasi dengan tema dongeng klasik yang dinilai sesuai dengan ketertarikan dan brand identity RenataOwen, terutama pada gaya ilustrasi RenataOwen yang sarat akan imajinasi masa kecil yang bebas. Dongeng klasik merupakan tema yang tak lekang oleh zaman. Sebuah cerita dikatakan klasik apabila telah bertahan dalam waktu yang lama, memiliki pengaruh secara universal. Dongeng klasik yang tergolong dalam cerita fiksi, telah memiliki banyak peran bagi pembentukan moral baik anak-anak maupun dewasa, juga sebagai inspirasi bagi dunia seni dan sastra. Apalagi dongeng klasik sangat identik dengan ilustrasi dan menjadi elemen yang tidak terpisahkan, serta saling melengkapi. Hal tersebut didukung oleh adanya teknologi cetak hitam putih sejak abad ke-19 di Inggris. Salah satu contohnya adalah buku-buku karangan Charles Dickens yang diilustrasikan oleh George Cruikshan, serta Sir John Tenniel dalam buku Alice’s Adventure in Wonderland oleh Lewis Carroll. Dongeng klasik saat ini telah banyak mengalami interpretasi, terutama pada film. Hal ini dimulai sejak tahun 2010 dengan adanya film Alice in Wonderland oleh Disney dan Tim Burton, dengan sedikit banyak interpretasi visual yang baru. Semenjak itu banyak film-film Hollywood yang bermunculan dengan mengadaptasi dongeng klasik, seperti Snow White and the Huntsman, Mirror Mirror, Hansel and Gretel the Witch Hunter, dan Jack The Giant Slayer, yang berlomba-lomba menyajikan dongeng klasik dengan visual maupun cerita yang diperbarui untuk target pasar yang berbeda, yaitu remaja dan dewasa. Dengan adanya pergeseran target pasar dari dongeng klasik tersebut, maka sangat sesuai dengan target pasar RenataOwen, yaitu remaja dan dewasa yang berjiwa muda.
H a l a m a n | 45
VICIDI, Volume 2 no.2 Juni 2013
DONGENG KLASIK ALICE IN WONDERLAND Berdasarkan interest dan brand identity dari RenataOwen, dipilihlah cerita klasik Alice in Wonderland sebagai cerita yang mewakili dan diangkat dalam perancangan buku media promosi ini. Cerita Alice in Wonderland yang sarat akan kultur Inggris dan fantasi gadis kecil yang penuh kebebasan dan keingintahuan dinilai mampu menampilkan kualitas dan karakter ilustrasi RenataOwen yang ornamental, detail, banyak menggunakan unsur kultur sebagai elemen ornamen, dengan warna yang youthful. Alice in Wonderland adalah sebuah dongeng klasik karangan Lewis Carroll pada tahun 1865 yang berasal dari Inggris. Kental dengan pengaruh budaya Victorian pada masa itu, Alice in Wonderland menceritakan tentang petualangan gadis kecil penuh imajinasi dan keingintahuan di dunia fantasi penuh makhluk-makhluk aneh, bernama Wonderland. Alice in Wonderland telah menjadi salah satu ikon dongeng fantasi di era abad ke-19, dengan mempelopori cerita fantasi tanpa adanya konten moral tertentu. Dongeng ini juga menandai era perkembangan ilustrasi pada buku dongeng anak di Inggris. Pada masa itu ilustrasi telah menjadi bagian yang sama pentingnya dengan teks pada suatu buku dan ilustrator tidak lagi anonim. Cerita ini juga telah bebas dari isu copyright, yaitu telah melewati 100 tahun meninggalnya penulis, Lewis Carroll, sehingga sangat fleksibel dan memungkinkan untuk diangkat. Oleh karena itu, cerita ini telah menarik banyak interpretasi yang berbeda-beda dari seniman, penulis, dan ilustrator, bahkan juga kalangan dari bidang di luar seni dan sastra, antara lain:
Dalam bidang film:
-
Alice in Wonderland – Disney (1951)
Gambar 1 Alice in Wonderland – Disney (1951)
46 | H a l a m a n
VICIDI, Volume 2 no.2 Juni 2013
Gambar 2 Alice in Wonderland – Disney and Tim Burton (2010)
Dalam bidang buku dan ilustrasi:
Gambar 3 Alice in Wonderland – Yayoi Kusama (2012)
Gambar 4 Alice in Wonderland – Camille Rose Gracia (2010)
Selain yang disebutkan di atas, masih banyak lagi interpretasi atas Alice in Wonderland dalam bidang fotografi, musik, game, dan desain lainnya. Selain cerita, dongeng ini memiliki banyak elemen menarik, antara lain konsep Wonderland itu sendiri, karakter-karakter yang unik dan penuh fantasi, serta adanya puisi-puisi gubahan dari Lewis Carroll. Puisi sangat erat hubungannya dengan pendidikan dan sastra di era Victorian masa itu. Puisi-puisi tersebutlah yang akan divisualisasikan oleh RenataOwen dalam buku media promosi ini karena puisi ini merupakan pendekatan yang baru dan menarik (belum pernah
H a l a m a n | 47
VICIDI, Volume 2 no.2 Juni 2013
dilakukan oleh ilustrator lain), serta sesuai dengan bidang RenataOwen yang berfokus pada visualisasi, dalam hal ini adalah desain ilustrasi. Gaya Desain Gaya desain yang akan dipakai dalam perancangan illustrated-book ini secara keseluruhan menyesuaikan dengan gaya ilustrasi RenataOwen yang adalah perpaduan spirit art nouveau dan psychedelic, disusun dalam desain editorial. Aliran art nouveau dalam ilustrasi RenataOwen terlihat dari banyaknya pemakaian ornamen yang terdiri atas bentuk-bentuk informal yang mengambang, irama bergelombang, garis-garis lengkung yang feminin, gaya naturalis tumbuhan, dan floral, serta warna-warna natural, yang cenderung terkesan vintage, namun perpaduannya menghasilkan kesan yang muda. Filosofi art nouveau yang berupa perpaduan antara “art for art sake” dan functional aesthetics dinilai sangat cocok dengan filosofi RenataOwen yang menampilkan estetika detail sebagai solusi desain ilustrasi. Nuansa psychedelic dalam gaya ilustrasi RenataOwen terlihat pada komposisi objekobjek dalam ilustrasi yang saling bertabrakan dan tidak teratur dan penggunaan tekstur yang rumit, serta perpaduan warna yang ramai. Gaya psychedelic sendiri dipengaruhi oleh gaya art nouveau yang terdiri atas garis-garis lengkung. Gaya ilustrasi RenataOwen akan dirangkai dalam desain editorial, menyesuaikan dengan bidang RenataOwen yang mengerjakan ilustrasi untuk kebutuhan desain grafis. Desain editorial adalah bagian dari desain grafis yang berfokus pada me-layout komposisi untuk diaplikasikan pada media-media seperti buku, majalah, dan koran. Tujuan Perancangan Tujuan perancangan ini adalah merancang sebuah buku berilustrasi bertema dongeng klasik Alice in Wonderland sebagai media promosi yang menampilkan kualitas desain ilustrasi graphic house RenataOwen. Buku tersebut akan dibagikan kepada klien maupun klien potensial yang sesuai dengan target pasar, seperti art/ creative director perusahaan periklanan, perusahaan branding, ataupun perusahaan industri kreatif di Indonesia untuk memperluas networking dan jumlah klien. Buku tersebut juga akan dipamerkan dalam event-event tertentu yang berkaitan sebagai rencana jangka panjang.
PERANCANGAN ISI BUKU Buku yang akan dirancang adalah buku editorial berilustrasi bertema dongeng klasik Alice in Wonderland dengan fokus visualisasi puisi yang ada di dalamnya, dengan identitas buku adalah sebagai berikut: Judul buku: The Nonsense Tail
48 | H a l a m a n
VICIDI, Volume 2 no.2 Juni 2013
Ukuran halaman: 18 x 25 cm Jumlah halaman: 92 halaman Warna: full-color Isi buku terdiri atas:
Cover depan
Halaman pola
Halaman dedikasi
Halaman pengumuman hak cipta
Halaman sampul
Halaman daftar isi
Halaman pendahuluan
Halaman chapter
Halaman isi
Halaman keterangan cerita
Halaman biografi
Cover belakang (sinopsis)
Secara umum buku ini akan berisi rangkaian visualisasi berupa ilustrasi dari sepuluh puisi dalam sembilan bab yang terdapat dalam cerita Alice’s Adventure in Wonderland, yang meliputi:
All in the Golden Afternoon
How Doth Little Crocodile
The Mouse Tail
You’re Old Father William
Speak Roughly to Your Little Boy
Twinkle Twinkle Little Bat
The Lobster Quadrille
Beautiful Soup
The Tarts
The Letter to the Trial
Bentuk Penyajian dan Kemasan Akhir Buku Penyajian buku secara keseluruhan serupa dengan buku-buku referensi yang ada di pasaran, namun dengan variasi pada cover, yaitu dengan soft-cover emboss dan jaket buku. Kertas yang digunakan dalam buku ini rata-rata bertekstur agak kasar, dengan warna putih tulang agar memberi kesan vintage, sesuai dengan gaya desain art nouveau. Berikut ini adalah spesifikasi penggunaan kertas dalam buku The Nonsense Tail: Cover: Via-Felt 280 gr (finishing emboss) Jaket: Art paper laminasi doff Isi: Eggshell Natural White148gr
H a l a m a n | 49
VICIDI, Volume 2 no.2 Juni 2013
Layout Layout yang digunakan menyesuaikan dengan isi buku, yaitu ilustrasi. Pada halaman-halaman tanpa ilustrasi lebih banyak menggunakan sistem grid manuscript dengan margin yang lebar. Sistem grid manuscript adalah sistem grid satu kolom yang sering digunakan dalam buku dengan teks panjang. Pada halaman isi, yang berisi ilustrasi, layout teks menyesuaikan komposisi ilustrasi. Tipografi Tipografi pada buku ini menyesuaikan dengan gaya desain yang digunakan, terutama gaya art nouveau, yaitu dengan mengadaptasi elemen-elemen utama dari art nouveau seperti flow dan garis lengkung. Oleh karena itu digunakan beberapa jenis typeface, sebagai berikut:
Logotype
Logotype “The Nonsense Tail” menggunakan dasar anatomi typeface “Brandywine” yang dimodifikasi dengan penambahan
Judul Chapter
Judul chapter menggunakan typeface “Summertime”. Typeface ini dipilih karena sesuai dengan spirit art nouveau, dengan lekukan anatomi typeface yang harmonis apabila digabung dengan ilustrasi full page pada halaman chapter.
Headline
Typeface yang digunakan untuk headline setiap halaman konten yang berisi ilustrasi puisi adalah “Dubiel Italic”. Typeface ini dipilih karena merupakan karakter typeface serif yang memiliki
50 | H a l a m a n
VICIDI, Volume 2 no.2 Juni 2013
kekontrasan stroke yang tinggi, namun dengan flow pada tail yang lembut. Terkesan minimalis untuk menyeimbangkan desain ilustrasi yang detail dan ornamental.
Bodycopy
Bodycopy untuk penulisan puisi dalam buku ini menggunakan typeface “Belwe Light” yang merupakan typeface serif yang dikhususkan sebagai bodycopy namun dengan detail serif pada beberapa huruf yang mempunyai tail mengalir, sehingga sesuai dengan spirit art nouveau yang ingin ditampilkan dalam buku ini.
Warna Warna yang digunakan dalam perancangan buku ini serta materi promosi secara garis besar bekisar pada warna biru, yaitu warna biru beserta turunannya dan warna komplementernya.
Warna biru dipilih sebagai warna utama menyesuaikan dengan tema Alice in Wonderland yang telah identic dengan warna biru sebagai warna kostum Alice. Warna biru yang dipakai juga sesuai dengan kesan manis namun misterius yang ingin ditampilkan melalui buku ini. Untuk ilustrasi dalam buku ini, warna yang digunakan lebih fleksibel namun tetap sesuai dengan karakter warna RenataOwen yaitu youthful, namun memiliki kesan vintage.
H a l a m a n | 51
VICIDI, Volume 2 no.2 Juni 2013
Teknik Ilustrasi Secara umum pengerjaan ilustrasi dalam buku ini dikerjakan secara bertahap setelah pemahaman dan penafsiran puisi dalam visual. Pengerjaan dilakukan mulai dari sketsa manual, dilanjutkan dengan pewarnaan secara digital dengan software vektor Adobe Illustrator dan pengaturan hasil akhir dan penambahan efek cat air di software Adobe Photoshop.
KONSEP PEMASARAN Produk Produk berupa illustrated-book bertema dongeng klasik Alice in Wonderland yang berfokus pada visualisasi 10 puisi di dalam dongeng tersebut. Placement Buku ini dalam jangka pendek akan dibagikan kepada beberapa klien potensial sebagai media promosi RenataOwen, antara lain:
Perusahaan periklanan
Perusahaan branding
Perusahaan di bidang industri kreatif
Dengan sasaran personal utama adalah art director atau creative director perusahaan. Dalam jangka panjang buku ini akan dipamerkan dalam event-event yang berkaitan dengan seni dan desain. Price Buku yang akan dibagikan kepada klien potensial adalah gratis. Promotion Buku yang akan dibagikan kepada klien potensial akan dikemas dalam sebuah teaparty set atau perlengkapan minum teh. Hal ini dirasa cocok mengingat tema dongeng Alice in Wonderland yang sarat akan pesta minum teh dan membaca buku adalah hal yang kebanyakan dilakukan di saat senggang, yaitu sore hari ditemani oleh segelas minuman. Selain itu, juga dilakukan promosi secara online yaitu aktivasi melalui Facebook fan page RenataOwen, yaitu dengan menampilkan video trailer dan beberapa gambar sebagai teaser buku.
PENUTUP/ RANGKUMAN Dunia desain grafis di Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan, telah muncul banyak perusahaan industri kreatif, baik periklanan, branding, maupun lainnya. RenataOwen muncul sebagai graphic house dengan diferensiasi yang distinctive untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan industri. Perancangan buku ilustrasi ini merupakan solusi bagi peningkatan brand awareness RenataOwen dalam dunia desain grafis Indonesia. Diharapkan melalui buku ini masyarakat makin terbuka terhadap dunia desain grafis, dan tentunya mengenal
52 | H a l a m a n
VICIDI, Volume 2 no.2 Juni 2013
karakter dan kualitas hasil karya RenataOwen yang kemudian menghantarkan pada peningkatan awareness brand ini. Penulis menyarankan agar karya buku ilustrasi ini dapat sungguh memberi manfaat, di luar sebagai media promosi RenataOwen sendiri. Diharapkan dengan adanya buku ini, masyarakat dapat terbuka dan buku ini dapat dinikmati dan menjadi referensi yang baik bagi pelaku dunia desain grafis.
DAFTAR PUSTAKA Lowidjaja, Maria, Perancangan Komunikasi Visual Promosi Graphic House Fishual. Surabaya, Universitas Kristen Petra, 2003 Kardinata, Hanny, Riak- Riak Desain Grafis Indonesia: 1970-sekarang. DGI-Indonesia.com, 2010 Claudia, Intan Permata Manoppo, Strategi Public Relations Melalui Social Media dalam Meningkatkan Brand Awareness PT. Travel Helper Worldwide. Universitas Bina Nusantara, 2012 Masdiono, Toni, Apakah Desain Grafis Sebuah Profesi Gratisan. DGI-Indonesia.com, 2010 Tanzil, Hermawan, Success Story of Hermawan Tanzil LeBoYe. IndonesiaKreatif.net, 2010 Vena, Try, Perancangan Buku Membuat Sajian Sehat dan Bergizi untuk Anak Usia 8-12 Tahun di Indonesia. Universitas Kristen Petra, 2008 Nurbakti, Furry Detty, Penciptaan Customer Value Pada Atraksi Wisata Bertema Melalui Brand Experience. Universitas Pendidikan Indonesia, 2011
H a l a m a n | 53