PERAN PENYULUH DALAM PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELE TAHUN 2015
Oleh : Sekretaris Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Jambi
SEKRETARIAT BADAN KOORDINASI PENYULUHAN PROVINSI JAMBI
• 08117407460 = Sekretaris Bakorluh (Ir. Dasra, M.TP)
OUTLINE I. PENDAHULUAN II. STRATEGI DAN UPAYA III. DUKUNGAN PROGRAM DAN KEGIATAN ESELON I LINGKUP PERTANIAN IV. LANGKAH OPERASIONAL V. PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN
PENDAHULUAN SASARAN PAJALE YANG HARUS DIKAWAL PROVINSI JAMBI TAHUN 2015 Tahun
Luas Tanam Ha
Padi Jagung Kedelai
181.254 12.136 10.314
Keterangan: Tahun 2014 ARAM II BPS
Luas Panen Ha 174.004 11.651 9.901
Produktivitas Ku/Ha 46,31 42,98 13,67
Produksi Ton 805.806 50.072 13.537
No
Kabupaten/Kota
Luas Tanam (Ha)
Luas Panen (Ha)
Produktivitas (Ku/Ha)
Produksi (Ton)
1.
Kerinci
26.504
25.444
59,71
151.923
2.
Merangin
24.328
23.355
43,79
102.276
3.
Sarolangun
17.459
16.761
40,31
67.565
4.
Batang Hari
10.540
10.118
49,17
49.757
5.
Muara Jambi
13.334
12.801
50,24
64.308
6.
Tanjung Jabung Timur
29.306
28.134
41,15
115.770
7.
Tanjung Jabung Barat
26.724
25.655
39,92
102.404
8.
Tebo
10.844
10.410
41,45
43.150
9.
Bungo
11.446
10.988
45,55
50.055
10
Kota Jambi
1.465
1.406
47,98
6.747
11
Kota Sungai Penuh
9.304
8.932
58,05
51.849
181.254
174.004
46,31
805.806
Jumlah
No
Kabupaten/Kota
Luas Tanam (Ha)
Luas Panen (Ha)
Produktivitas (Ku/Ha)
Produksi (Ton)
1.
Kerinci
1.300
1.248
41,85
5.223
2.
Merangin
1.166
1.119
45,52
5.095
3.
Sarolangun
495
475
39,15
1.860
4.
Batang Hari
386
371
38,00
1.408
5.
Muara Jambi
5.192
4.984
44,47
22.165
6.
Tanjung Jabung Timur
1.192
1.144
36,86
4.218
7.
Tanjung Jabung Barat
774
743
31,31
2.326
8.
Tebo
380
365
37,32
1.361
9.
Bungo
1.081
1.038
55,97
5.808
10
Kota Jambi
50
48
36,00
173
11
Kota Sungai Penuh
120
115
37,56
433
12.136
11.651
42,98
50.072
Jumlah
No
Kabupaten/Kota
Luas Tanam (Ha)
Luas Panen (Ha)
Produktivitas (Ku/Ha)
Produksi (Ton)
1.
Kerinci
1.580
1.517
13,50
2.048
2.
Merangin
1.870
1.795
14,64
2.628
3.
Sarolangun
670
643
13,24
852
4
Batang Hari
730
701
13,20
925
5.
Muara Jambi
790
758
13,40
1.016
6.
Tanjung Jabung Timur
1.120
1.075
13,65
1.468
7.
Tanjung Jabung Barat
220
211
13,30
281
8.
Tebo
2.220
2.131
13,50
2.877
9.
Bungo
1.100
1.056
13,50
1.426
10
Kota Jambi
-
-
-
-
11
Kota Sungai Penuh Jumlah
14
13
13,00
17
10.314
9.901
13,67
13.537
KENDALA
Jumlah penduduk Perubahan iklim Konversi lahan Ketergantungan konsumsi beras Kompetisi pemanfaatan air Infrastruktur
POTENSI SUMBERDAYA
TANTANGAN
Lahan Air SDM Teknologi Kelembagaan Budaya Desa potensi pertanian (71. 479 desa)
Kebijakan Ekonomi, Otonomi dan Desentralisasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Dinamika Pasar Pangan Perubahan Pola Konsumsi
KETAHANAN PANGAN Ketersediaan Keterjangkauan Pemanfaatan (konsumsi)
MANUSIA INDONESIA YANG TANGGUH (Sehat, Aktif, Produktif)
KEBIJAKAN SWASEMBADA BERKELANJUTAN PADI DAN JAGUNG SERTA SWASEMBADA KEDELAI
MEKANISME DAN HUBUNGAN KERJA ANTAR LEMBAGA YANG MEMBIDANGI PERTANIAN DALAM MENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN STRATEGIS NASIONAL
KADIS TEKNIS PROVINSI KADIS TEKNIS PROVINSI
DIRJEN TEKNIS
PUSAT TIM PENGENDALI
KA. BADAN PPSDMP
KA. BADAN LITBANG
PROVINSI TIM PEMBINA
KA. BPTP
KA. BADAN KETAHANAN PANGAN
DIRJEN PPHP
DIRJEN PSP KADIS TEKNIS PROVINSI
TEKNIS PROVINSI KADISKADIS TEKNIS PROVINSI
KA. BADAN KP KA. SEK. BAKORLUH
PENELITI/ PENYULUH PENDAMPING
KADIS TEKNIS PROVINSI
TEKNIS PROVINSI KADISKADIS TEKNIS KAB/KOTA
KA. BADAN KP
KA. BP4K
KAB/KOTA TIM PELAKSANA
PUSKESWAN
UPTD/KCD KAB/KOTA TIM PELAKSANA
POPT-PHP
B P 3 K
WASBITNAK PENYULUH (PNS, SWADAYA, SWASTA) DESA/ KELURAHAN
POKTAN/GAPOKTAN
MEDIK/ PARAMEDIK VETERINER
PETUGAS IB WASTUKAN WASBITNAK
UPAYA DANDAN STRATEGI II.II.STRATEGI UPAYA 1. Menjabarkan Target Sasaran Tanam sd Penyuluh dan Poktan
Meningkatkan pelayanan penyuluhan melalui: a. Penguatan BP3K; b. Sinergitas antar Dinas Teknis, Penyuluhan dan BPTP; c. Pemberdayaan Penyuluh (PNS, THLTBPP dan Swadaya); d. Pemberdayaan Poktan dan Gapoktan.
2. Menggerakan Pengawalan Oleh BP3K sebagai POSKO Program Pembangunan Pertanian di Kecatan 3. Penerapan Sistem LAKUSUSI, Pelatihan On The Job Trainning di BP3K, Supervisi secara Berjenjang, Terpadu dan Sistematis. 4. Memastikan Penyedian Prasarana dan Sarana Produksi 6 Tepat (Waktu,Tempat, Harga, Jumlah, Mutu, dan Jenis)
5. Pelaporan setelah dibahas secara bersama di BP3K.
III. DUKUNGAN PROGRAM/KEGIATAN ESELON I LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2015 NO
KEGIATAN
PENANGGUNG JAWAB
1
GERAKAN PERCEPATAN PTT, BENIH BERSUBSIDI DAN PENGADAAN SARANA PRODUKSI
DITJEN TANAMAN PANGAN
2
OPTIMASI LAHAN, REHAB JARINGAN IRIGASI , DAN KKPE
DITJEN PSP
3
PUPUK BERSUBSIDI (RDK/RDKK, SESUAI PERMENTAN 82/2013)
DITJEN PSP
4
HPP BERAS TAHUN 2015
BKP
5
PELAYANAN TEKNOLOGI (KATAM, VUB, JARWO, PUPUK BERIMBANG)
BADAN LITBANG
6
PASCA PANEN PENGOLAHAN HASIL DAN PEMASARAN
DITJEN P2HP
11
DUKUNGAN KEGIATAN BADAN PPSDMP PENYULUHAN
VOLUME
1. Peningkatan Kapasitas BP3K
2.694 unit BP3K (50%) @ 57.5 juta dan 2.538 BP3K @ 6,8 juta untuk operasional
2. Pengawalan dan Pendampingan Penyuluh di Sentra Produksi Pajale
24.000 WKPP
3. Penambahan Honor THL-TB Penyuluh Pertanian (PP)
20.439 orang @Rp. 200.000,/bulan selama 7 bulan
4. Penyesuaian Honor bagi THL-TB PP terhadap peningkatan pendidikan
307 orang selama 7 bulan
5. Penumbuhan dan Pengembangan Penyuluh Swadaya (PPS)
2.694 calon PPS dan 10.000 PPS
V. LANGKAH OPERASIONAL
NO
UPAYA PENGUATAN BP3K SEBAGAI POSKO
1
PENGUATAN MANAJEMEN BP3K
2
BP3K SEBAGAI PUSAT PELATIHAN DAN KONSULTASI
3
BP3K SEBAGAI PUSAT DATA DAN INFORMASI
4
SINERGITAS PEMBINAAN BP3K
5
KLASIFIKASI BP3K
6
FASILITASI PENINGKATAN KAPASITAS BP3K
7
PENUMBUHAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA
8
PENGAWALAN DAN PEDAMPINGAN PENYULUH DI SENTRA PAJELE
FASILITASI BP3K TAHUN 2015 PENINGKATAN KAPASITAS BP3K APBN
KAB/KOTA 1. 2. KAB. KERINCI 3. 4. 5.
DEPATI TUJUH KAYU ARO BARAT GUNUNG KERINCI AIR HANGAT SIULAK
OPERASIONAL BP3K APBN
1. 2. 3. 4.
1. HAMPARAN RAWANG KOTA SUNGAI 2. SUNGAI BUNGKAL PENUH 3. PESISIR BUKIT
KAB. MUARO JAMBI
1. 2. 3. 4.
SEKERNAN KUMPEH ULU KUMPEH MARO SEBO
KAB. TANJAB BARAT
1. 2. 3. 4. 5.
PENGABUAN SENYERANG BRAM ITAM BATANG ASAM KUALA BETARA
GUNUNG TUJUH SIULAK MUKAI AIR HANGAT BARAT AIR HANGAT TIMUR
-
1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
TAMAN RAJO JALUKO SUNGAI GELAM SUNGAI BAHAR MESTONG BETARA TUNGKA ILIR TUNGKA ULU TEBING TINGGI MERLUNG RENAH MENDALU
APBNP 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 1. 2. 3. 4. 5.
1. KAYU ARO SITINJAU LAUT DANAU KERINCI KELILING DANAU BUKT KERMAN GUNUNG RAYA BATANG MERANGIN TANAH KAMPUNG KUMUN DEBAI SUNGAI PENUH PONDIK TINGGI KOTO BARU
-
1. SEBERANG KOTA
FASILITASI BP3K TAHUN 2015 PENINGKATAN KAPASITAS BP3K APBN 1. BATANG ASAI 2. SINGKUT KAB. 3. MANDIANGIN SAROLANGUN 4. BATHIN VIII 5. SAROLANGUN 1. MERSAM 2. BATIN XXIV KAB. BT. HARI 3. MARO SEBO ILIR 4. MARO SEBO ULU KAB/KOTA
KAB. TEBO
1. 2. 3. 4.
SUMAY TENGAH ILIR SERAI SERUMPUN VII KOTO
KOTA JAMBI
1. 2. 3. 4.
TELANAIPURA JAMBI TIMUR DANAU TELUK PELAYANGAN
OPERASIONAL BP3K APBN
1. PELAWAN
APBNP 1. 2. 3. 4.
AIR HITAM PAUH LIMUN CERMIN NAN GADANG
1. 2. 3. 4.
PEMAYUNG MA. TEMBESI MA. BULIAN BAJUBANG
-
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
TEBO TENGAH TEBO ILIR MA. TABIR TEBO ULU VII KOTO ILIR RIMBO BUJANG RIMBO ULU RIMBO ILIR
-
-
-
FASILITASI BP3K TAHUN 2015 PENINGKATAN KAPASITAS BP3K APBN
KAB/KOTA
KAB. MRANGIN
KAB. BUNGO
KAB. TANJAB
1. 2. 3. 4. 5.
SUNGAI TENANG BANGKO TABIR LINTAS PAMENANG BARAT MUARA SIAU
1. 2. 3. 4. 5. 6.
TELUK PANDAK TANAH TUMBUH BATHIN III ULU JUJUHAN ILIR TANAH SEPENGGAL LINTAS
1. MA. SABAK TIMUR 2. GERAGAI
OPERASIONAL BP3K APBN
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
BATANG MASUMAI SUNGAI MANAU PANGKALAN JAMBU RENAH PEMBARAP LEMBAH MASURAI BANGKO BARAT TABIR SELATAN TABIR ULU PAMENANG PAMENANG SELATAN TABIR BARAT TIANG PUMPUNH PASAR MA. BUNGO BATHIN II BABEKO PELEPAT ILIR PELEPAT MUKO MUKO BATHIN BATHIN II PELAYANG LIMBUR LBK MENGKUANG JUJUHAN
1. MA. SABAK BARAT
APBNP
1. TABIR 2. JANGKAT
1. RANTAU PANDAN 2. BUNGO DADI 3. BATHIN III
1. SADU
1. PENGUATAN MANAJEMEN BP3K a. b. c. d.
Diklat Manajemen Pimpinan BP3K Penambahan Honorarium THL-TB PP Pengawalan dan Pendampingan Penyuluh di Sentra Pajale Penumbuhan dan Pengembangan PP Swadaya (Permentan No. 61/2008) e. Penyediaan Sarana dan Prasarana (DAK) f. Pendampingan Penyusunan RDK dan RDK g. Evaluasi Kinerja Penyuluh (PNS dan THL-TBPP) secara kontinyu dan berjenjang ; h. Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian; j. Penyusunan dan penyebaran Media Informasi di BP3K k. Penyusunan Jadwal Supervisi Terpadu; l. Jadual Pengawalan dan Pendampingan; m. Sistem pelaporan
2. BP3K SEBAGAI PUSAT PELATIHAN DAN KONSULTASI a. Pelatihan bagi Penyuluh/Petugas dan Petani (Sistem LAKU SUSI) b. Konsultasi Agribisnis (Budidaya, Pasca Panen, Mutu) c. Pertemuan Penyuluh (PNS, THL, PPS); d. Diklat Metodologi Penyuluhan bagi PP Swadaya; e. Bimtek bagi Penyuluh Mendukung Pajale.
3. BP3K SEBAGAI PUSAT DATA DAN INFORMASI Menjabarkan Target yang Ditetapkan pada BP3K: a. Luas Tanam; Luas Panen; Produksi/Produktivitas b. Indeks Pertanaman (IP) c. Jenis Serangan OPT/Bencana Alam d. Jadwal renja penyuluh dalam pencapaian target swasembada e. Luas Areal penerapan ‘’Jajar Legowo” f. Luasan Areal penanaman Varietas Unggul Baru g. Fasilitasi penyusunan RDK/RDKK Pupuk dan Benih Bersubsidi h. CP/CL (GP-PTT, Jarig, POL, BP3K, dll) j. Potensi Wilayah Per Komoditas (Kawasan Pertanian) k. Sistem Informasi Pertanian Terpadu (Cyber Extension Pusdatin, call center dan SMS Gateway) l. Buku Pintar Pengelolaan Data Penyuluhan di BP3K
4. SINERGITAS PEMBINAAN BP3K 1. Pengembangan BP3K sebagai “ Model Binaan “ (Pembinaan Terpadu oleh BPTP, Dinas Teknis, STPP, Balai Besar Pelatihan, Bakorluh, Bapeluh). 2. Kerjasama dengan Perguruan Tinggi ( Research Extension)
5. FASILITASI PENINGKATAN KAPASITAS BP3K (2.694 Unit)
NO
SUB KEGIATAN
1
Temu Teknis Penyuluhan di Kecamatan (1 pkt)
2
Penyusunan Renja Tingkat Kecamatan (1 pkt)
3
Rembug Tani (1 kali/2)
4
Pendampingan dan Penyusunan RDKK (1 kli)
5
Percontohan/Demplot (1 pkt) Penyusunan dan Penyebaran Media Informasi Spesifik Lokasi (2 judul) Latihan dan Kunjungan (6 kali)
6 7 8 9
Pening Kapasitas Penyuluh (Bimtek) (3 kali) Administrasi BP3K (Honor dan Perjalanan)
No.
SUB KEGIATAN
10.
Farmer Field Days (1 kali)
11.
Operasional BP3K (Bahan dan ATK)
12.
Kursus Tani (6 kali)
13
Pengelolaan Data Base Sistem Manajemen Informasi Penyuluhan Pertanian (4 kali)
14.
Penumbuhan penyuluh Pertanian Swadaya
15.
Peningkatan Kelas Kemampuan Kelompoktani
16.
Penumbuhan dan Pengembangan Kelompoktani
17.
Penumbuhan Posluhdes Melalui Penyuluh Swadaya
Pemberdayaan Penyuluh Pertanian Swadaya (PPS)
a. Penetapan lokasi Seluruh provinsi, diprioritaskan pada kab/kota yang telah menetapkan PPS dan telah menyampaikan ke Badan PPSDMP b. Penetapan PPS PPS yang mempunyai keahlian pada usahatani bidang pertanian TP/horti/nak/bun diprioritaskan padi, jagung, kedele
LANJUTAN………..
Tugas Penyuluh Pertanian Swadaya : 1. Melaksanakan pengawalan dan pendampingan Pelaksanaan GP-PTT, POL, RJIT dan Demfarm; 2. Meningkatkan kemampuan kelembagaan petani (Poktan, Gapoktan, P3A dan GP3A); 3. Berkoordinasi dengan KCD/Mantri Tani Petugas Statistik Kecamatan/BPS dalam proses pengambilan data ubinan; 4. Mengembangkan jejaring dan kemitraan dengan pelaku usaha. 5. Melaporkan kegiatan
LANJUTAN………..
Pelaksanaan Kegiatan 1.kursus tani yang meliputi pertemuan yang dihadiri oleh PPS, Penyuluh PNS, dan petani 2.bahan pembelajaran untuk percontohan 3.Kunjungan Lapangan mengacu pada Permentan No. 82 Tahun 2013 (fasilitas bantuan transport);
PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN PENYULUH DI LOKASI SENTRA PRODUKSI METODE (1) Kursus Tani Desa (KTD) (2) Rembug Tani Desa (TRD) ( 3) Kunjungan Lapangan
KOMPONEN (1) Petani , Poktan; (2) Penyuluh pertanian ( PNS, THL TBPP, Swadaya) (3) Paket teknologi yang diterapkan secara teknis mudah diterapkan, secara ekonomi menguntungkan dan Secara sosial-budaya dapat diterima masyarakat; (4) Bahan pembelajaran; (5) Bantuan transport.
V. PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN A. PEMANTAUAN DAN EVALUASI 1. Dilakukan secara terpadu oleh tim monitoring dan evaluasi di tingkat Pusat, Provinsi, Kab/Kota Kecamatan/lapangan; 2. Evaluasi dilakukan mulai persiapan, pelaksanaan (on going) dan evaluasi pasca kegiatan; 3. Diterapkan e_Evaluation. B. SUPERVISI 1. Supervisi dilakukan secara terpadu antara tim teknis dan tim sekretariat secara berjenjang; 2. Dilakukan sekurang-kuranganya sekali dalam sebulan; 3. Dilakukan melalui kunjungan lapang, FGD, koordinasi wilayah.
Lanjutan… C. PELAPORAN 1. Pelaporan pelaksanaan pendampingan dilakukan berjenjang dari tingkat lapangan sampai pusat; 2. Laporan dilakukan secara periodik (harian, mingguan, bulanan); 3. Untuk mempercepat pelaporan diterapkan sms center, call center, dll. D. PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN 1. Dasar PP RI No 60 Tahun 2008; 2. Tujuannya adalah tercapai sesuai prinsip efisien, ekonomis, efektif; 3. Dilaksanakan mulai tahap persiapan, penyiapan kelengkapan dokumen, pelaksanaan, dan pasca pelaksanaan; 4. Dilaksanakan secara berjenjang dari tingkat pusat, provinsi dan kabupaten.
MEKANISME PELAPORAN LO -PSP
MENTERI PERTANIAN
a. Dilaporakan dan pembahasan dengan Menteri b. Waktu : Setiap Minggu (Hari Jumat)
(TIM PENGENDALI UPSUS)
BPPSDMP
PANGDAM
a. Merekap dan Melaporkan Form 1, 2 (SMS, Cyber Ext, Email) b. Waktu : Setiap minggu (Hari Kamis)
(TIM PEMBINA UPSUS)
BP4KBAKORLUH
KOREM
a. Merekap dan Melaporkan Form 1, 2 (SMS, Cyber Ext, Email) b. Waktu : Setiap minggu (Hari Kamis)
TIM PELAKSANA KAB/KOTA
BP4K
KODIM
a. Merekap dan Melaporkan Form 1, 3 (SMS, Cyber Ext, Email) b. Waktu : Setiap minggu (Hari Rebo)
KCD/ MANTRI TANI (TIM PELAKSANA KEC
BP3K
PENYULUH Data2 harus dibahas bersama agar sama
POKTAN
KORAMIL
a. Merekap dan Melaporkan Form 1, 4 (SMS, Cyber Ext, Email) b. Waktu : Setiap minggu (Hari Selasa)
a. Mengisi dan Melaporkan Form 4 (SMS, Cyber Ext, Email) b. Waktu : Setiap minggu (Hari Minggu-Senin)
